BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Purwotomo No.97 yang terletak di Jl. Sidoasih Barat, Kelurahan Purwosari, ± 1 km dari Kecamatan Laweyan, dan ± 2 km dari pusat Kota Surakarta. Pemilihan tempat penelitian tersebut berdasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya: a. Sekolah tersebut berada dekat dengan kampus IV PGSD UNS Surakarta, yang merupakan tempat kuliah peneliti. b. Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. c. Sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian sejenis, sehingga dapat terhindar dari terjadinya penelitian ulang. d. Sekolah tersebut mengalami permasalahan yang cukup penting untuk segera diatasi yakni pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang yang masih rendah. e. Tersedianya sarana prasarana sekolah yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan penelitian. Seperti tersedianya alat permainan dakon, komputer, proyektor dan speaker yang merupakan media penunjang dalam penggunaan media dakon terpadu. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan antara bulan Desember 2016 sampai Juni Persiapan penelitian dilaksanakan di bulan Desember 2016 sampai Maret 2016 berupa penyusunan dan pengajuan proposal, menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian, serta mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai Mei 2016, penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahap analisis data dan pelaporan yang berupa analisis data hasil tindakan sampai siklus kedua, menyusun 43

2 44 laporan skripsi, ujian dan revisi serta penggandaan dan pengumpulan laporan dilaksanakan mulai bulan April 2016 sampai bulan Juni (Jadwal Penelitian lampiran 1 halaman 132) B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kualitatif dan jenisnya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suwandi (2009:10) berpendapat, Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Dari pernyataan diatas dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terukur. Suwandi (2009: 27) yang mengutip pernyataan Kurt Lewin menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang berbentuk spiral, Setiap langkah memiliki empat tahap yaitu, perencanaan (plainning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan reflaksi (reflecting). Berdasarkan pendapat tersebut, tahap-tahap dalam penelitian ini terbentuk dalam satu siklus dan dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya. Jumlah siklus dalam penelitian ini adalah dua siklus, dalam siklus kedua indikator kinerja penelitian telah tercapai maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Mayoritas siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta berasal dari keluarga pedagang dan pegawai swasta. Oleh karenanya, waktu belajar di rumah kurang dipantau oleh orang tua, sedangkan kemauan dan kesadaran siswa untuk belajar di rumah sangat rendah. Siswa cenderung menghabiskan waktu untuk bermain dan membantu orang tuanya bekerja.

3 45 D. Data dan Sumber Data Data merupakan bukti atau fakta dari suatu peristiwa yang digunakan sebagai bahan untuk memecahkan suatu permasalahan. Data kualitatif merupakan material atau informasi yang dikumpulkan dalam bentuk catatan-catatan seperti yang dijelaskan oleh Danim (2013: 162) bahwa data dalam penelitian kualitatif berupa materi-materi yang dicatat atau direkam secara aktif oleh peneliti berupa transkrip wawancara (interview transcripts), catatan data lapangan observasi partisipatif (participant observation fieldnotes), foto-foto maupun dokumen resmi. Berdasarkan hal tersebut data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, hasil wawancara dengan guru dan siswa, hasil tes pratindakan dan tes evaluasi, daftar nilai siswa, dan foto maupun video proses pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber. Menurut Arikunto (2013: 172), Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan huruf p dari bahasa Inggris, yaitu: 1. Person, sumber data berupa orang, yaitu guru dan siswa sebagai informan yang memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. 2. Place, sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, yaitu proses pembelajaran matematika yang tercatat dalam bentuk hasil observasi dan foto maupun video proses pembelajaran. 3. Paper, sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, atau simbol-simbol lain, yaitu daftar nilai matematika materi penjumlahan, hasil tes perkalian sebagai penjumlahan berulang pratindakan, hasil tes evaluasi siswa siklus 1 dan 2. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data harus relevan dengan jenis dan sumber data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data meliputi observasi,

4 46 wawancara, tes dan dokumentasi yang masing-masing secara singkat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi (Pengamatan) Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang paling lazim dipakai dalam penelitian kualitatif karena fokus perhatian paling esensial dari penelitian kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak. Wardhani dan Wihardit (2008: 2.23) menyatakan bahwa, Secara sederhana, observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut observasi atau pengamatan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur atau menilai kinerja guru dan keaktifan siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta pada saat pratindakan dan pada saat pelaksanaan siklus 1 dan 2. Sugiyono (2008: 65) mengemukakan 3 jenis teknik observasi yaitu: (1) observasi partisipatif, (2) observasi terus terang dan tersamar, (3) observasi tak terstruktur. Dalam penelitian ini teknik observasi yang digunakan termasuk jenis observasi partisipatif dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas II. Guru kelas II bertindak sebagai guru atau pengajar dan berperan dalam melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi peristiwa yang sedang berlangsung sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. Hasil observasi meliputi hasil observasi kinerja guru pratindakan (lampiran 11 halaman 152) hasil observasi aktivitas siswa pratindakan (lampiran 9 halaman 147), hasil observasi kinerja guru siklus I (lampiran 23 halaman 204), hasil observasi aktivitas siswa siklus I (lampiran 25 halaman 209), hasil observasi kinerja guru siklus II (lampiran 33 halaman 250) dan hasil observasi aktivitas siswa siklus II (lampiran 34 halaman 253). 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh suatu informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2010: 194), Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Berdasarkan pendapat tersebut wawancara

5 47 dalam penelitian ini digunakan sebagai teknik untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam berkaitan dengan proses pembelajaran matematika materi perkalian sebagai penjumlahan berulang pada saat pratindakan maupun setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 dan 2 Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara menurut Sugiyono (2010: 194), yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk melakukan wawancara dengan guru, dimana wawancara yang dilakukan tidak memberikan alternatif jawaban, sehingga informan bebas mengungkapkan pendapatnya. Wawancara terstruktur dilakukan antara peneliti dengan siswa dimana terdapat alternatif jawaban namun disertai dengan alasan maupun argumen dari responden. Hasil wawancara meliputi hasil wawancara guru pratindakan (lampiran 4 halaman 136), hasil wawancara siswa pratindakan (lampiran 7 halaman 143), hasil wawancara guru setelah siklus 1 dan 2 (lampiran 41 halaman 263) dan hasil wawancara siswa setelah siklus 1 dan 2 (lampiran 43 halaman 266) 3. Tes Penggunaan teknik tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Menurut Suwandi (2009: 59) dalam penelitian tindakan kelas tes diberikan di awal kegiatan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan dan di setiap akhir siklus untuk mengetahui perkembangan setelah dilakukan tindakan. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil tes perkalian sebagai penjumlahan berulang sebelum dilakukannya tindakan (Hasil tes pratindakan lampiran 16 halaman 159). Data tersebut digunakan peneliti sebagai dasar penentuan tindakan, untuk mengatasi permasalahan. Teknik tes juga akan digunakan untuk mengukur perkembangan pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang pada siswa setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan media dakon terpadu. Tes yang diberikan berupa tes tertulis. Tes menggunakan instrumen soal untuk mengukur nilai pemahaman siswa. (Hasil tes setelah dilakukan tindakan lampiran 21 halaman 200 dan lampiran 32 halaman 249).

6 48 4. Dokumentasi Data dapat diperoleh dari sumber data berupa huruf, angka, gambar, atau simbol lain. Untuk memperoleh data dari sumber data tersebut dapat digunakan teknik dokumenasi. Dalam teknik dokumentasi yang diamati bukanlah benda hidup tetapi benda mati, teknik ini memberikan kemudahan apabila ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap, belum berubah. Menurut Arikunto (2013: 274) teknik dokumentasi yaitu, Mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat tersebut, teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data teks berupa daftar nilai matematika kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta (lampiran 17 halaman 160), dokumentasi berupa foto proses pembelajaran matematika pada saat menggunakan media dakon terpadu (lampiran 46 halaman 272) dan video proses pembelajaran matematika pada saat menggunakan media dakon terpadu. F. Uji Validitas Data Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber data dengan berbagai teknik pengumpulan data perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Iskandar berpendapat, Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data (2013: 232). Berkaitan dengan triangulasi, Iskandar (2013: 234) mengklasifikasikan triangulasi menjadi tiga jenis yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik/metode dan triangulasi teknik pengumpulan data berdasarkan waktu. Penelitian ini menggunakan uji validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

7 49 1. Triangulasi Sumber Uji validitas data dengan triangulasi sumber menurut Sugiyono (2008: 127) merupakan teknik yang digunakan untuk menguji validitas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi sumber pada laporan penelitian ini yaitu informan (guru dan siswa), peristiwa (proses pembelajaran pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta), dan dokumen (daftar nilai matematika siswa kelas II, hasil tes perkalian sebagai penjumlahan berulang pratindakan, hasil tes evaluasi siswa siklus 1 dan 2). Data yang telah diperoleh dari sumber data person yaitu guru dan siswa sebagai informan berupa hasil wawancara telah diperiksa kebenaranya dengan data yang diperoleh melalui sumber data place berupa hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika dan telah diperiksa kebenarannya melalui sumber data paper berupa hasil tes pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. 2. Triangulasi Teknik Uji validitas data dengan triangulasi teknik menurut Sugiyono (2008: 127) merupakan teknik yang digunakan untuk menguji validitas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa teknik yang berbeda. Dari beberapa data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan. Laporan penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumen. Data yang didapat dari teknik observasi berupa hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran matematika telah diperiksa kebenarannya dengan membandingkan data yang diperoleh melalui teknik tes dan dokumen berupa tes evaluasi pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dan studi dokumentasi nilai siswa. Data yang diperoleh dari teknik observasi, tes dan dokumentasi juga telah diperiksa kebenarannya melalui teknik wawancara dengan guru dan siswa terkait pembelajaran matematika materi perkalian sebagai penjumlahan berulang.

8 50 G. Analisis Data Data-data yang telah berhasil dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data kemudian dilakukan analisis data. Analisis data menurut Mills (Wardhani & Wihardit, 2008: 5.4) didefinisikan sebagai: an attempt by the teacher to summarize the data that have been collected in a dependable, accurate, and correct manner. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan upaya peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Dalam laporan penelitian ini data dianalisis dengan teknik analisis secara interaktif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis secara interaktif model Miles dan Huberman yang merupakan interaksi dari tiga komponen utama, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data (display data), dan (3) penarikan simpulan. Sistematika teknik analisis data interaktif model Miles dan Huberman (Iskandar, 2013: 225) terdiri dari: (1) Reduksi data, merupakan proses pengumpulan data, seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote, (2) Display data atau penyajian data, merupakan penyajian data ke dalam sejumlah matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya digunakan berbentuk teks naratif, (3) Penarikan simpulan tentang peningkatan yang terjadi dilaksanakan secara bertahap. Interaksi ketiga komponen utama tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 3.1. berikut ini: Penyediaan Data Display Data Reduksi Data Data Collection Gambar 3.1. Analisis Model Miles dan Huberman (Iskandar, 2013: 224)

9 51 Langkah-langkah analisis data secara interaktif yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penyediaan Data Penyediaan data/ Pengumpulan data awal diperoleh dari hasil wawancara dengan guru dan siswa pratindakan, hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pratindakan, dan hasil tes pratindakan. Data awal digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan tindakan. Pada saat dilakukannya tindakan yaitu pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh beberapa data, diantaranya adalah data hasil observasi kinerja guru, hasil observasi aktivitas siswa, hasil wawancara dengan guru, hasil wawancara dengan siswa, hasil tes evaluasi, hasil penilaian psikomotorik, video proses pembelajaran, dan foto proses pembelajaran. 2. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2008: 92) yang menyatakan bahwa: Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan terfokus pada masalah yang diteliti. Reduksi data pada penelitian di kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari sumber data yaitu informan berupa hasil wawancara, proses pembelajaran berupa hasil observasi, dan data yang diperoleh melalui dokumentasi. Seluruh data yang diperoleh, dicatat secara teliti dan rinci, kemudian dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok dan difokuskan pada hal-hal yang penting. 3. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data yaitu sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Hasil dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan. Penyajian data yang telah direduksi, kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan

10 52 dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi: a. Data nilai pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang pada siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh dari hasil tes pratindakan dan hasil tes evaluasi pada siklus 1 dan 2. b. Data hasil observasi guru dan siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada saat pratindakan dan pada saat pelaksanaan siklus 1 dan 2. c. Data hasil wawancara guru dan siswa sebelum dan sesudah tindakan penggunaan media dakon terpadu dalam pembelajaran matematika materi perkalian sebagai penjumlahan berulang. 4. Penarikan Simpulan (Verification) Dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasi data merupakan langkah yang sangat penting. Proses analisis dan interpretasi data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Proses pemilahan data dan pemberian makna pada data hasil penelitian perlu diambil simpulan agar lebih mudah diterima oleh khalayak. Seluruh hasil analisis yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu simpulan. Penarikan simpulan tentang peningkatan yang terjadi dilaksanakan secara bertahap mulai dari simpulan sementara, simpulan yang ditarik pada akhir siklus I, dan simpulan terakhir pada akhir siklus II. G. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2009:61). Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang pada siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta dengan menggunakan media dakon terpadu. Pemahaman konsep

11 53 perkalian sebagai penjumlahan berulang diukur dari hasil tes perkalian, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 85% atau 17 dari 20 siswa berhasil mencapai KKM. Indikator kinerja penelitian dapat dilihat dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1. Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Persentase Siswa yang Ditargetkan Pemahaman konsep 85% perkalian sebagai (17 siswa dari 20 penjumlahan berulang siswa) Cara Mengukur Diukur dari hasil tes pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dan dihitung dari jumlah siswa yang mampu mencapai KKM, yaitu 65 H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama penelitian berlangsung. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Iskandar (2013: 213) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Apabila letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama sudah diketahui, maka tindakan selanjutnya adalah menentukan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada siklus kedua. Tindakan pada siklus kedua merupakan tindakan lanjutan dari siklus pertama. Namun kegiatan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan untuk perbaikan pada siklus pertama. Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang ingin ditingkatkan. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang pada siswa kelas II SD N Purwotomo No.97 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 melalui

12 54 penggunaan media dakon terpadu. Untuk memperoleh indikator yang ingin dicapai, prosedur penelitian ini mencakup beberapa tindakan. Setiap tindakan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus yang terdiri dari tahap perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar 3.2. berikut: Permasalahan Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Permasalahan Baru Hasil Refleksi Perbaikan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (dimodifikasi dari Iskandar, 2013: 214) Berdasarkan gambar model siklus penelitian tindakan kelas tersebut, dapat disimpulkan bahwa keempat tahap dalam penelitian tersebut membentuk sebuah siklus. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang setiap satu siklus terdapat dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran sesuai dengan RPP. Secara rinci setiap siklus dipaparkan sebagai berikut:

13 55 1. Siklus Pertama a. Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah: 1) Menentukan pokok bahasan; 2) Membuat RPP dengan menerapkan penggunaan media dakon terpadu; 3) Menyusun instrumen, meliputi: a) Kisi-kisi; b) Soal evaluasi; c) Lembar kerja siswa; d) Kriteria penilaian mengenai materi perkalian sebagai penjumlahan berulang; e) Lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. 4) Menyiapkan media. b. Pelaksanaan Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan pertama mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang dan mengubah bentuk perkalian dalam bentuk penjumlahan berulang dan sebaliknya, sedangkan pertemuan kedua mempelajari tentang menghitung hasil perkalian dan memecahkan soal cerita. Adapun langkah-langkah tindakannya adalah sebagai berikut: 1) Pada pertemuan pertama guru menjelaskan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan menggunakan media dakon matematika tiga dimensi. Sedangkan pada pertemuan kedua guru menekankan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan menggunakan media dakon matematika virtual berbasis adobe flash 2) Siswa dibagi dalam 5 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 4 orang untuk mempelajari konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan menggunakan media dakon matematika tiga dimensi.

14 56 3) Setiap kelompok diberikan kartu soal yang berisi soal perkalian untuk diselesaikan dengan menggunakan media dakon matematika tiga dimensi. 4) Guru mengamati dan membimbing siswa. 5) Siswa mengkomunikasikan hasil pekerjaan secara berkelompok. Pada pertemuan kedua guru mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa dengan menggunakan media dakon matematika virtual berbasis adobe flash 6) Siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 7) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. c. Pengamatan Peneliti sebagai observer melaksanakan pengamatan/observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media dakon terpadu. Observer melakukan pengamatan dengan menggunakan pedoman pengamatan aktivitas siswa dan pedoman pengamatan kinerja guru sebagai acuannya. d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi pada siklus I. Refleksi dalam penelitian ini didiskusikan dengan guru kelas II untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan sudah mencapai tujuan atau belum dan penentuan langkah perbaikan pada tindakan selanjutnya. Pengkajian pada tahap refleksi ini meliputi pengkajian terhadap nilai pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang siswa, keaktifan siswa saat pembelajaran dan proses pelaksanaan pembelajaran guru dalam mengajar, revisi dalam penggunaan media dakon terpadu. Peneliti menganalisis pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi pembelajaran. Nilai pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dihitung secara klasikal dalam bentuk persentase, apabila pada siklus I hasilnya belum mencapai indikator kinerja penelitian, maka tindakan akan dilanjutkan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan yang ditemui pada siklus I.

15 57 Kekurangan maupun hambatan yang ditemuai pada saat pelaksanaan siklus I, direfleksi bersama guru kelas II kemudian menentukan keputusan langkah perbaikan siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah kegiatan yang menindak lanjuti tindakan dari siklus I (bersumber dari tahap refleksi siklus I). Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Melakukan pengidentifikasian terhadap masalah pada siklus 1; 2) Melakukan solusi pemecahan masalah di siklus 1; 3) Menentukan pokok bahasan; 4) Membuat RPP; 5) Menyusun instrumen, meliputi: a) Kisi-kisi soal; b) Soal evaluasi; c) Lembar kerja siswa; d) Kriteria penilaian mengenai materi perkalian sebagai penjumlahan berulang; e) Lembar observasi aktivitas proses belajar mengajar siswa dan guru. 6) Menyiapkan media. b. Pelaksanaan Pada dasarnya tindakan yang dilakukan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I, yakni pembelajaran dengan menggunakan media dakon terpadu. Perbedaan pembelajarannya terletak pada penggunaan media dakon tiga dimensi untuk siswa yang digunakan dalam nuansa permainan, modifikasi soal cerita, dan intensitas pembimbingan guru terhadap siswa. Siswa yang belum tuntas pada siklus I mendapatkan pembimbingan yang lebih intens. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasarkan hasil refleksi siklus I. Peneliti memperbaiki tindakan sesuai dengan RPP yaitu pembelajaran matematika materi perkalian sebagai penjumlahan berulang

16 58 menggunakan media dakon terpadu yang telah diperbaiki guru dan peneliti sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. c. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu peneliti sebagai observer melaksanakan pengamatan/observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media dakon terpadu. Observer melakukan pengamatan dengan menggunakan pedoman pengamatan kegiatan siswa dan pedoman pengamatan kinerja guru sebagai acuannya. d. Refleksi Peneliti menganalisis pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi pebelajaran matematika materi perkalian sebagai penjumlahan berulang. Pada siklus II siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang secara klasikal. Ketercapaian kinerja mencapai 90%, maka hal ini berarti penggunaan media dakon terpadu berhasil meningkatkan pemahaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Penelitian dihentikan pada siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Lokasi sekolah berada di Kecamatan Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan sebagai tempat penelitian, sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Al-Islam 1 Surakarta semester genap Tahun Ajaran 2015/ 2016. SMA Al-Islam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta dengan pertimbangan mudahnya akses untuk mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota Cilegon. Peneliti memilih tempat tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangsalan 1, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Posisi Kecamatan Teras di sebelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan penelitian merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkubumen Lor No.15 Surakarta yang terletak di jalan dr. Moewardi No. 42 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Juli 15 Maret 16 Juni 15 Mei 15 April 15 Maret 15 Pebruari 15 Januari 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Buzz Group dengan Media Konkret dalam Pembelajaran Pembagian Bilangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaru yang beralamat di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian, disain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Sumber 3 Surakarta yang beralamat di Jalan Pajajaran 2 Sumber Rt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Karanganyar. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Tadika Puri yang beralamatkan di Jl. Kota Surakarta, Jawa Tengah, Tempat penelitian dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sekolah ini dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Gunungmujil, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo yang beralamat di Jl. Solo-Purwodadi KM 11, Gondangrejo, Karanganyar. SMA Negeri Gondangrejo dikepalai

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan ini dikembangkan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah dikenal

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG

PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG Irma Pravitasari 1), Sukarno 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Adi Sucipto No. 1 Banjarsari, Surakarta. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Wonogiri, Jl. Raya Wonogiri -Ngadirojo km. 3 Bulusari Bulusulur Wonogiri 57651.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 2 Pemalang, yang beralamat di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo No. 3 Pemalang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Pandanharum Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV MI Baitussalam Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan tempat ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari 22 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015 PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah proses aktivitas yang terdiri dari rangkaian langkahlangkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memudahkan seorang penulis dalam memecahkan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X IPA Semester II SMA Negeri di Surakarta. SMA ini terletak di Jalan Muhamad Yamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Sumantri No. 57

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-KAHFI School Of Life yang beralamat di Komplek. Bandung Indah Raya Blok C.13 No.22 Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (natural setting).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 14) Qualitative research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Daarut Tarbiyah yang berada dibawah Yayasan Daarut Tauhid yang beralamat di Sekretariat Daarut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metode penelitian; model penelitian; lokasi penelitian; subjek penelitian; waktu penelitian; instrument penelitian; prosedur penelitian;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pada hakikatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto, (Saptiah,2008:53) studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif

Lebih terperinci