BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo. Alasan pemilihan tempat tersebut karena berdasarkan hasil observasi awal di kelas VIII B SMP Negeri 2 Mojolaban, terlihat bahwa respon positif siswa relatif rendah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan-kegiatan permohonan pembimbing, survey, pengajuan proposal penelitian, pembuatan permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 2 Mojolaban. Tahap ini dilakukan selama bulan Februari 2015-Maret b. Tahap Pelaksanaan 1) Observasi awal Pada kegiatan observasi awal, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam kelas sebagai refleksi dalam membantu guru memperbaiki proses pembelajaran pada materi di kelas. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Februari ) Penyusunan Proposal Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Februari Maret ) Observasi lanjutan Pada observasi lanjutan, peneliti mengambil data sebagai data awal yang digunakan sebagai refleksi dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan, dilaksanakan pada bulan April

2 31 4) Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengambilan data tentang proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E, yang dilakukan selama bulan April 2016 sampai bulan Mei c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Pada tahap ini penulis melakukan pengolahan data dan penyusunan laporan serta konsultasi dengan pembimbing. Hal ini dilakukan selama bulan Mei 2016 sampai dengan Juni B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Mojolaban tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E ini terdapat 3 macam data, yaitu : 1) Data respon positif siswa a. Sumber data Sumber data dari respon positif siswa adalah lembar observasi yang dilakukan peneliti dan dua orang observer pada respon positif siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika kelas VIIIB yang menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan siswa-siswa kelas VIIIB sebagai subyek penelitian. Sumber data lain respon positif siswa diperoleh dari angket yang dibagikan kepada siswa untuk diisi di setiap akhir siklus. b. Bentuk Data Bentuk data respon positif siswa adalah berupa tingkat respon positif siswa.

3 32 2) Hasil pelaksanaan pembelajaran a. Sumber data Sumber data dari pelaksanaan pembelajaran adalah lembar observasi yang dilakukan peneliti dan tiga orang observer yang melakukan pengamatan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika kelas VIIIB yang menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan siswa-siswa kelas VIIIB sebagai subyek penelitian, serta catatan lapangan. b. Bentuk Data Bentuk data dari proses pembelajaran adalah deskripsi pelaksanaan pembelajaran dari catatan lapangan, dan dokumen berupa foto dari proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E. 3) Data hasil belajar siswa. a. Sumber data Sumber data dari hasil belajar siswa adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Mojolaban. b. Bentuk data Bentuk data dari hasil belajar siswa adalah nilai hasil tes akhir siklus yang diperoleh siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada tiga macam metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Metode Observasi Metode Observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti (orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono, 2003: 53). Dalam penelitian ini, penggunaan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati meliputi kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana pembelajaran, kendala yang dialami dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan guru dan siswa selama proses

4 33 pembelajaran, serta respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika. Metode ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru dan siswa. Selain itu, observasi ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika pada materi Prisma dan Limas menggunakan tipe pembelajaran Learning Cycle 7E. Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh peneliti sendiri dan empat orang dari mahasiswa pendidikan matematika. Instrumen bantu yang digunakan pada saat observasi adalah pedoman observasi. Pedoman observasi yang dibuat dengan tujuan mempermudah pengamatan pada saat observasi. Langkah-langkah menyusun pedoman observasi sebagai berikut: a. Menyusun tujuan observasi b. Menyusun butir-butir yang perlu diamati berdasar tujuan observasi c. Melakukan validasi pedoman observasi d. Melakukan revisi jika memang ada yang perlu direvisi 2. Metode Tes Menurut Budiyono (2003:54), Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhansuruhan kepada subjek penelitian. Pelaksanaan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini akan dilaksanakan beberapa kali tes. Tes diselenggarakan setiap akhir siklus yang dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah dua pertemuan pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Dari hasil tes akhir setiap siklus ini dapat diketahui ada tidaknya peningkatan rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa. Dengan kata lain dapat diketahui tercapai tidaknya indikator keberhasilan tindakan.

5 34 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada penelitian ini adalah: a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan b. Menyusun kisi-kisi tes c. Menyusun soal-soal tes d. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal a. Melakukan revisi soal-soal tes jika ada yang perlu direvisi b. Melaksanakan tes Butir-butir soal yang akan diujikan terlebih dahulu diuji validitasnya sebelum diujikan. Suatu instrumen disebut valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur (Budiyono, 2003:55). Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi. Uji validitas instrumen tes dilakukan dengan cara mencocokkan antara isi instrumen dengan indikator pembelajaran dan materi pelajaran yang digunakan. Validitas dilakukan oleh satu orang dosen pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Getut Pramesthi, S.Si, M.Si dan satu guru matematika yaitu Supriyanti, M.Pd. Apabila ada yang perlu direvisi maka dilakukan perbaikan. Hal tersebut dilakukan agar tes yang digunakan dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran, yaitu mampu mengukur ketuntasan belajar siswa. 3. Metode Kuesioner Kuesioner juga sering disebut sebagai angket. Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan angket ini orang dapat diketahui tentang keadaan data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya (Suharsimi Arikunto, 2003: 30). Angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui respon positif siswa setelah dilakukan tindakan. Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait dengan respon atau tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang tidak bisa diamati saat

6 proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini digunakan angket tertutup. Langkah-langkah dalam menyusun angket terdiri dari : a. Membuat kisi-kisi angket. b. Menyusun butir angket. c. Memvalidasi isi butir angket. d. Mengadakan uji coba angket. e. Menguji konsistensi internal dan reabilitas angket. f. Menentukan butir angket yang dapat digunakan. Untuk mendapatkan instrumen yang benar dan akurat harus memenuhi beberapa syarat diantaranya valid, reliabel dan konsisten. Butir-butir angket diuji dulu validitasnya sebelum digunakan untuk penelitian. Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi. Validitas dilakukan oleh satu orang dosen pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Getut Pramesti, S.Si, M.Si dan satu guru matematika yaitu Supriyanti, M.Pd. Setelah memenuhi validitas isi, suatu instrumen yang terdiri dari butirbutir tersebut harus dapat mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Budiyono (2003 : 65) menyatakan bahwa, Konsistensi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Untuk mengetahui konsistensi internal setiap butir digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut : dengan : r xy n xy x y n x x. n y y 2 r xy : indeks konsistensi internal untuk butir ke-i n : banyaknya subyek yang dikenai tes (instrumen) x : skor untuk butir ke-i (dari subjek uji coba) y : total skor (dari subjek ujicoba) 35

7 36 Apabila diperoleh butir dalam angket dengan indeks konsistensi internalnya (r xy ) < 0,3 maka butir tersebut harus dibuang. Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama di waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tapi mempunyai kondisi yang sama) di waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan (Budiyono, 2003:65). Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket adalah teknik Cronbach alpha, dengan cara perhitungan sebagai berikut : 2 n si n 1 st r dengan : r 11 : indeks reliabilitas instrumen n : banyaknya butir instrumen s i : variansi butir ke-i, i = 1,2,3,...k (k n) s t : variansi skor-skor yang diperoleh subyek ujicoba (Budiyono, 2003 : 70) Menurut Budiyono (2003: 72) hasil pengukuran yang mempunyai indeks reliabilitas (r 11 ) 0,70 atau lebih cukup baik nilai kemanfaatannya dalam arti instrumennya dapat dipakai untuk melakukan pengukuran. 4. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya merupakan dokumen-dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya (Budiyono, 2003). Dokumentasi digunakan untuk mengkaji berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku ajar yang digunakan, hasil tes siswa, hasil observasi selama proses pembelajaran, pengambilan gambar dan dokumen selama proses pembelajaran.

8 37 E. Validitas Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Sarwiji Suwandi, 2009: 60). Data yang diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk menguji validitas soal, peneliti meminta 2 orang validator yaitu satu orang dosen pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta Getut Pramesti, S.Si, M.Si dan satu guru matematika yaitu Supriyanti, M.Pd terkait dengan kesesuaian soal dengan indikator, kisi-kisi, keterbacaan soal dan penulisan soal. Untuk menguji kebenaran data respon positif siswa yang diperoleh melalui lembar observasi digunakan triangulasi waktu, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2012: 274). Dalam penelitian ini, triangulasi waktu dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dari beberapa waktu yang berbeda dimana seorang observer mengamati orang siswa (aspek dan objek yang diamati sama, pengamatnya sama tetapi waktu pengamatannya berbeda). Pengamatan dilakukan pada pertemuan I, II disetiap siklusnya. Dari kedua data yang diperoleh dalam waktu yang berbeda kemudian disimpulkan kategori tingkat respon positif siswa. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Jika dari kedua pertemuan siswa melakukan indikator respon positif maka disimpulkan siswa melakukan. 2. Jika di salah satu pertemuan siswa tidak melakukan indikator respon positif maka disimpulkan siswa tidak melakukan. 3. Jika di pertemuan I dan II siswa tidak melakukan indikator respon positif maka disimpulkan siswa tidak melakukan. Sedangkan untuk menguji kebenaran data hasil pelaksanaan pembelajaran digunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari beberapa sumber

9 (Sugiyono, 2012: 274). Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dari tiga observer yang berbeda. 38 F. Teknik Analisis Data Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) Tema apa yang dapat ditemukan pada data, (2) Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian (Supardi dalam Suharsimi Arikunto dkk, 2009:132). Pada kegiatan prasiklus peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses pembelajaran dan kondisi siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Pada akhir pra siklus dilakukan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya materi-materi pendukung pada materi bangun ruang sebelum pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh digunakan untuk melakukan diagnosis tindakan yang akan dilakukan terhadap siswa. Setelah satu siklus tindakan selesai, kepada siswa diberikan tes akhir siklus. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa setelah pelaksanaan tindakan. Selain itu, analisis juga dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan menggunakan hasil pengamatan (observasi) untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran. 1. Analisis hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Data hasil observasi yang didapat melalui lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, digunakan untuk melihat ketercapaian pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E dianalisis secara deskriptif. Tujuannya untuk membandingkan proses pembelajaran di dalam kelas apakah sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan maupun kelebihan terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. 2. Analisis hasil respon positif siswa. Analisis hasil observasi respon positif siswa dimulai dengan menelaah lembar observasi kemudian memberikan skor 1 untuk yang mendapatkan tanda

10 39 cek ( ) dan skor 0 apabila tidak ada tanda cek ( ) pada setiap aspek respon yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya dianalisis dengan menghitung prosentase hasil observasi respon positif siswa dengan rumus sebagai berikut: dengan, P : persentase siswa yang melaksanakan indikator. Selanjutnya dihitung presentase rata-rata dari semua aspek respon positif siswa. Keterangan: = persentase rata-rata respon positif siswa pada pembelajaran Selanjutnya persentase tersebut dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil persentase yang disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kualifikasi Persentase Respon Positif Persentase Kategori 66,68% P 100% Tinggi 33,34% P 66,67% Sedang 0% P 33,33% Rendah (Suharismi Arikunto & Cepi Safruddin, 2004: 18-19) a. Analisis Angket Siswa Angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar dalam ranah afektif (Sudijono,2006 : 85). Angket dapat berbentuk pilihan ganda (multiple choice item) dan dapat pula berbentuk skala. Dalam penelitian ini, akan digunakan 5 skala untuk mengetahui respon positif siswa pada pelajaran matematika. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif persentase (Arikunto, 2006 : 209). Langkah-langkah penskoran sampai dengan memberikan predikat adalah sebagai berikut :

11 1) Memberikan skor jawaban dari tiap-tiap responden pada tiap-tiap butir pernyataan. Dalam angket yang digunakan untuk penelitian ini terdapat dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Berikut pemberian skor untuk masing-masing pernyataan positif dan negatif : a) Pemberian skor untuk pernyataan positif. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju. Skor 4 untuk jawaban setuju. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. b) Pemberian skor untuk pernyataan negatif. Skor 1 untuk jawaban sangat setuju. Skor 2 untuk jawaban setuju. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu. Skor 4 untuk jawaban tidak setuju. Skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju. 2) Menentukan persentase respon positif siswa. Menurut Trianto (2009 : ) hasil perolehan angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dapat dianalisis dengan persentase berikut : P A B x100% Keterangan : P = Persentase Respon Siswa A = Skor yang diperoleh siswa pada masing-masing indikator B = Skor total pada masing-masing indikator Selanjutnya rata-rata persentase respon siswa tersebut dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil persentase yang disajikan pada Tabel

12 41 3. Analisis data hasil tes Pada penelitian ini akan dilaksanakan beberapa kali tes. Tes awal berasal dari data tes prasiklus sebelum pertemuan pertama siklus I pada materi sebelumnya untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum penerapan model Learning Cycle 7E. Tes juga diselenggarakan setiap akhir siklus yang dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah dua pertemuan pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle 7E. Analisis hasil tes dimulai dengan mengoreksi pekerjaan masingmasing siswa dengan memperhatikan kriteria penskoran yang telah dibuat pada masing-masing tes. Hasil yang diperoleh dari penjumlahan skor seluruh nomor soal merupakan nilai untuk masing-masing siswa. Dari data nilai yang diperoleh siswa untuk masing-masing siklus kemudian dihitung persentase ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran matematika. KKM yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Mojolaban untuk matematika kelas VIII pada materi lingkaran adalah 70. Terlebih dahulu dihitung jumlah siswa yang telah mencapai KKM yang dilihat dari nilai yang diperoleh masing-masing siswa. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Dalam satu siklus terdapat dua kali pertemuan, dimana setiap akhir siklus diberi tes akhir kepada siswa. Selain itu hasil tes dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus, tujuannya untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkan model Learning Cycle 7E. Dari analisis hasil tes akhir siklus, dapat diketahui tercapai tidaknnya indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Analisis terhadap hasil observasi dan hasil tes akhir siklus digunakan pada tahap refleksi, sebagai dasar perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

13 Sehingga teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. 42 G. Indikator Kinerja Penelitian Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika memenuhi indikator: 1. Berdasarkan hasil observasi dan angket, respon positif siswa berada dalam kategori tinggi. 2. Berdasarkan hasil tes setidaknya 70% siswa telah memahami satu kompetensi dasar dalam materi yang diberikan dengan nilai diatas atau sama dengan nilai KKM yaitu 70. H. Prosedur Penelitian Bentuk penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Menurut Prof. DR. H. E. Mulyasa, M.Pd (2009:10) penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Basrowi dan Suwandi (2008: 27) menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus dilaksanakan dalam proses penelitian tindakan yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing) dan (4) refleksi (reflekting). Dalam penelitian ini direncanakan berjalan dengan dua siklus. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa perencanaan sebagai berikut. 1) Menyusun dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan instrumen kegiatan pembelajaran.

14 43 2) Menyusun dan mengembangkan instrumen pengamatan respon siswa dan pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 7E. 3) Menyusun dan mengembangkan Lembar Kerja Kelompok (LKK). LKK yang akan digunakan merupakan lembar kegiatan siswa untuk membantu proses pembelajaran yang dilengkapi dengan latihan soal-soal untuk siswa. LKK disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang mengampu pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Mojolaban. 4) Rencana dalam siklus I ini siswa turun aktif dalam berkelompok dan diakhir pertemuan akan mendapat kuis untuk memperkuat kemampuannya. b. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Perangkat pembelajaran yang dibutuhkan adalah RPP, LKK, kuis individu dan soal akhir siklus yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Dalam penelitian ini yang melaksanakan tindakan adalah guru matematika kelas VIIIB SMP Negeri 2 Mojolaban, yaitu Dra.Parsini dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. c. Tahap Pengamatan Dalam tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan observasi tentang respon positif siswa. Hal yang diamati selama pelaksanaan tindakan meliputi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan reaksi siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan pengamatan respon positif siswa dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal yang diamati terkait dengan respon positif siswa tertuang dalam lembar observasi respon positif siswa. Dalam penelitian ini, yang melakukan pengamatan adalah peneliti bersama dua teman peneliti yang lain yaitu Anita dan Suhartini. Pada saat

15 44 mengamati respon positif siswa, masing-masing observer mengamati orang siswa. Begitu pula pada saat mengamati pelaksanaan pembelajaran masing-masing observer mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil pengamatan kemudian dianalisis untuk melakukan refleksi. d. Tahap Refleksi Tahap refleksi ini peneliti dan observer menganalisis, menginterpretasikan, dan menyimpulkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data dari kegiatan pengamatan (observasi) dan perekaman tindakan. Data-data tersebut disusun secara logis, terurut, dan teratur sehingga bermakna, kemudian dibandingkan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Selanjutnya disusun hubungan sebab akibat antara tindakan yang sudah dilakukan dengan hasil atau dampak dari tindakan tersebut. Hasil dari tahap ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran matematika, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas tersebut dapat dibuat contoh skematik kegiatan inti penelitian sebagai berikut.

16 45 SIKLUS I Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I SELESAI Sudah Belum Target tercapai? Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan Data SIKLUS II Identifikasi masalah berdasarkan hasil refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II SELESAI Sudah Belum Target tercapai? Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data Apabila permasalahan belum terselesaiakan Dilanjutkan ke Siklus berikutnya Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Keterangan : : Proses dilanjutkan ke tahap selanjutnya tanpa syarat : Proses dilanjutkan ke tahap selanjutnya dengan syarat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwantoro tahun ajaran 2012/2013 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 semester genap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan WaktuPenelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Karangnongko yang beralamat di Jagalan Karangnongko, Klaten. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2015/2016 semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tidakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Gondangrejo kelas XI IPA 1 tahun ajaran 2014/2015 semester

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. Sekolah terletak di jalan Tentara Pelajar Boyolali.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. Mr.Sartono No.30 Surakarta. Alasan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Juli 15 Maret 16 Juni 15 Mei 15 April 15 Maret 15 Pebruari 15 Januari 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini akan mencari sejauh mana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melaksanakannya di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N Sukarame yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian ini dilaksanakan pada di SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ujicoba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke-4 Juli 2015 sampai dengan minggu ke-1 Agustus 2015. Uji dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas I SD Negeri 11 Purwodadi yang beralamat di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Lebih terperinci

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian oleh peneliti adalah kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang beralamat di Jalan Kartini 12, Banjarsari, Surakarta. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diambil oleh peneliti, Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana data-data penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai variabel tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan eksperimen semu, yaitu eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA Putriyani S STKIP Muhammadiyah Enrekang, Jalan Jend. Sudirman No. 17 Enrekang, Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat di mana seorang peneliti melakukan penelitian atau tempat di mana penelitian dilakukan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain yang digunakan berbentuk randomized pretest-postest control group design dan dapat diformulasikan

Lebih terperinci

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 3.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berawal dari permasalahan di dalam kelas. Sebagai upaya tindak lanjut perbaikan atas permasalahan tersebut maka jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu studi yang sistematis yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi yang beralamat di Jalan Mantingan - Sine 0 Km, Mantingan, Ngawi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMA Batik 1 Surakarta, berlokasi di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester genap kelas X IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu yang sering disebut ilmu hitung atau ilmu yang mempelajari tentang perhitungan. Matematika disajikan disetiap tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen, N.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan dengan tujuan dan kegunaan teretentu. 1 Jenis penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci