ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SELANG KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI INDONESIA RAHMAT HIDAYAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SELANG KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI INDONESIA RAHMAT HIDAYAT"

Transkripsi

1 ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SELANG KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI INDONESIA RAHMAT HIDAYAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Survival dalam Memodelkan Selang Kelahiran Anak Pertama di Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Rahmat Hidayat NIM G

4 RINGKASAN RAHMAT HIDAYAT. Analisis survival dalam memodelkan selang kelahiran anak pertama di Indonesia. Dibimbing oleh HADI SUMARNO dan ENDAR HASAFAH NUGRAHANI. Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita yang berkaitan dengan waktu. Waktu dari awal pengamatan sampai terjadinya suatu peristiwa yang dianggap menarik disebut dengan waktu survival. Salah satu contoh data survival adalah selang kelahiran anak pertama. Selang kelahiran anak pertama didefinisikan sebagai selisih antara umur pernikahan dan umur kelahiran anak pertama. Pada kenyataannya panjang selang kelahiran anak pertama dari tiap wanita menikah tidaklah sama. Berdasarkan penelitian yang ada, selang kelahiran anak pertama ditentukan oleh berbagai faktor sosial dan budaya, seperti tempat tinggal, tingkat pendidikan, umur perkawinan, status bekerja, serta faktor fisiologi. Sebagian wanita menikah telah melahirkan anak pertama beberapa bulan setelah perkawinan sehingga data yang diperoleh merupakan data lengkap, namun sebagian lainnya belum mempunyai anak pertama sehingga data yang diperoleh berupa data tersensor. Menganalisis data yang mengandung data tersensor menggunakan metode biasa akan menimbulkan bias, sehingga untuk mengurangi bias tersebut diperlukan suatu metode tertentu, yang disebut analisis survival. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan menentukan metode analisis terbaik bagi data selang kelahiran anak pertama, dan mempelajari faktor-faktor yang dominan mempengaruhi selang kelahiran anak pertama. Penelitian ini dilakukan dalam dua langkah, langkah pertama melakukan analisis terhadap perilaku model yang biasa digunakan dalam analisis survival. Untuk melihat perilaku model ini digunakan salah satu tekhnik residual dalam analisis survival yaitu residual Cox-Snell. Untuk melihat perilaku model ini digunakan data survival berdistribusi eksponensial dan Weibull yang kemudian dimanipulasi dengan penambahan error. Langkah kedua adalah menggunakan hasil pada langkah pertama untuk memodelkan data selang kelahiran anak pertama di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Cox proporsinal hazard cukup handal dalam memodelkan suatu data survival, sehingga data tentang selang kelahiran anak pertama di Indonesia dimodelkan dengan metode Cox proporsional hazard. Untuk menguji apakah metode ini memang cocok untuk memodelkan data selang kelahiran anak pertama di Indonesia dilakukan uji terhadap asumsi proporsional terhadap setiap kovariat yang digunakan. Hasil uji menunjukkan bahwa salah satu kovariat yang diteliti tidak memenuhi asumsi proporsional, yaitu kovariat umur pernikahan, sehingga data kembali dimodelkan dengan menggunakan metode Cox extended. Hasil menunjukkan bahwa peubah tempat tinggal, lulus SD, lulus SMP, lulus SMA, dan umur pernikahan merupakan peubah yang berpengaruh nyata terhadap risiko individu melahirkan anak pertama. Dari nilai hazard ratio terlihat bahwa individu yang bertempat tinggal di kota memiliki risiko melahirkan anak pertama lebih kecil dibandingkan individu yang bertempat tinggal di desa sebesar kali, serta riwayat pendidikan individu yang lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMA atau lebih akan menaikkan risiko melahirkan anak pertama berturut-turut sebesar 1.730, 2.648, kalinya

5 individu yang memiliki riwayat pendidikan rendah atau tidak lulus SD. Setiap penambahan usia pernikahan sebesar satu tahun maka akan meningkatkan risiko melahirkan anak pertama sebesar 7.1% dengan tingkat penurunan yang semakin mengecil pada t yang meningkat. Kata kunci: sensor, analisis survival, Cox proporsional hazard, Cox extended

6 SUMMARY RAHMAT HIDAYAT. Survival Analysis Modeling of Birth Interval of The First Child in Indonesia. Supervised by HADI SUMARNO and ENDAR HASAFAH NUGRAHANI. Many things happen in our lives that relates to time. The time from the beginning of the observation until the occurrence of an event that is considered attractive is called the survival time. First birth interval is one of an example of survival data. First birth interval is defined as the difference in the age of marriage and age group should first child's birth. In fact the first birth interval length of each married woman is not the same. Based on existing research, the first birth interval is determined by a variety of social and cultural factors such as: place of residence, education level, marital age, working status and physiological factors. Most married women has given birth to her first child a few months after the marriage so that the data obtained is the complete data, but others do not have a first child so that the data obtained in the form of data censored. To analyze the data contain censored data using ordinary methods would lead to bias, so as to reduce the bias that required a certain method survival analysis. Based on the above, this study aims to determine the best method for the analysis of the first birth interval data, and study the dominant factors affecting the birth of her first child intervals. The research method used is a literature study, the first step to analyze the behavior of the model used in survival analysis. To see the behavior of this model is one of the techniques used in the survival analysis residual namely Cox-Snell residuals. To see the behavior of the model used exponentially distributed survival data and weibul are then manipulated by the addition of an error. The second step is to use the results of the first step to model the interval data first child in Indonesia. The results showed that the method of Cox hazard proporsinal quite reliable in modeling the survival data. Because this method is considered to be quite reliable, the data on the first birth interval in Indonesia modeled by Cox proportional hazard method. To test whether this method is suitable for modeling the data interval first child in Indonesia is carried out to test the assumption of proportional to each covariate were used. The test results showed that one of the covariates under study did not meet the proportional assumption that the covariates of age, so that the data re-modeled using the extended Cox method. The results showed that the variables residence, finished elementary school, junior high school graduation, high school graduation, and age are variables that significantly affect an individual's risk first child. Hazard ratio of values seen that individuals who reside in the city are at risk first child less than individuals who reside in the village by times, and the history of education of individuals who graduated from elementary school, junior high school graduate, and graduated from high school or more will increase the risk of giving birth the first child in a row at 1.730, 2.648, time individuals who have a history of low education or elementary school. Each additional year of age will increase the risk of having a first child at 7.1% with a much smaller rate of decline is increasing at t,

7 after about several years of age enhancement will reduce the risk of marriage first child was 3.8%. Keywords: sensors, survival analysis, Cox proportional hazards, Cox extended

8 Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

9 ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SELANG KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI INDONESIA RAHMAT HIDAYAT Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Matematika Terapan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

10 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA

11 Judul Tesis : Analisis Survival dalam Memodelkan Selang Kelahiran Anak Pertama di Indonesia Nama : Rahmat Hidayat NIM : G Disetujui oleh Komisi Pembimbing Dr Ir Hadi Sumarno, MS Ketua Dr Ir Endar H. Nugrahni, MS Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Matematika Terapan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr Jaharuddin, MS Dr. Ir. Dahrul Syah, MScAgr Tanggal Ujian: (19 Juni 2014) Tanggal Lulus:

12 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Nopember 2013 ini ialah analisis survival, dengan judul Analisis Survival dalam Memodelkan Selang Kelahiran Anak Pertama di Indonesia. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada program studi Matematika Terapan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa bantuan-bantuan dan arahan-arahan dari kedua pembimbing sangat membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Hadi Sumarno, MS selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, MS selaku pembimbing II. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc selaku Rektor Institut Pertanian Bogor. 2. Dr Ir Dahrul Syah, MSc Agr selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 3. Dr Jaharuddin selaku Ketua Program Studi Matematika Terapan sekaligus sebagai Pembimbing II. 4. Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA selaku penguji luar komisi pembimbing. 5. Seluruh dosen dan staf pegawai tata usaha Departemen Matematika. 6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebagai sponsor Beasiswa Unggulan. 7. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 8. Orang tua, saudara dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dan mendoakan untuk keberhasilan studi bagi penulis. 9. Seluruh mahasiswa Departemen Matematika khususnya teman-teman angkatan tahun 2012 di program studi S2 Matematika Terapan. 10. Sahabat-sahabat yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Semoga segala bantuan, bimbingan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa ta ala. Akhirnya, semoga penulisan tesis ini dapat memperkaya pengalaman belajar serta wawasan kita semua. Bogor, Juli 2014 Rahmat Hidayat

13 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 1 Tujuan Penelitian 1 Manfaat Penelitian 2 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Data Survival 2 Jenis-Jenis Penyensoran pada Data Survival 2 Fungsi Survival 3 Fungsi Kepekatan Peluang 3 Fungsi Hazard 3 Fungsi Likelihood 4 Akaikes Information Criterion(AIC) 4 Uji Hipotesis 4 Interval Kelahiran Anak Pertama 5 Sebaran Eksponensial 5 Model Eksponensial dengan Penyertaan Kovariat 6 Distribusi Weibull 7 Model Weibull dengan Penyertaan Kovariat 7 Model Cox Proporsional Hazard 7 Simulasi 8 3 METODE 8 Data 8 Definisi Operasional 8 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Analisis Perilaku Model 9 Proses Simulasi 10 Data Survival Weibull 13 Analisis Selang Kelahiran Anak Pertama di Indonesia 15 Model Cox Proporsional Hazard dan Cox Extended 16 Pendugaan Parameter 16 Hazard Ratio 18 Hasil Analisis 19 Interpretasi 22 5 SIMPULAN 22 Simpulan 22 vii vii

14 DAFTAR PUSTAKA 24 RIWAYAT HIDUP 26

15 DAFTAR TABEL Pendugaan parameter dengan metode parametrik ekponensial dan Cox proporsional hazard Pendugaan parameter dengan metode parametrik Weibull dan Cox proporsional hazard Hasil uji logrank untuk melihat perbedaan tingkat survival kelahiran anak pertama kovariat tempat tinggal Pendugaan parameter, nilai-p, dan hazard ratio dengan menggunakan model Cox proporsional hazard Korelasi dan nilai-p peubah penjelas Nilai AIC model Pendugaan parameter, nilai-p, dan hazard ratio dengan menggunakan model Cox extended DAFTAR GAMBAR Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial tanpa penambahan error dengan model analisis survival parametrik Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial tanpa penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial dengan penambahan error dengan model analisis survival parametrik Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial dengan penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Grafik perbandingan MSE dari model eksponensial dan Cox proporsional hazard Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull tanpa penambahan error dengan model analisis survival parametrik Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull tanpa penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull dengan penambahan error dengan model analisis survival parametrik Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull dengan penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Grafik perbandingan MSE dari model Weibull dan Cox proporsional hazard Fungsi survival metode Kaplan-Meier untuk peubah bebas daerah tempat tinggal

16

17 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil sensus penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6 juta jiwa tahun Angka tersebut menempatkan Indonesia pada urutan keempat dari negara yang berpenduduk paling besar di dunia setelah Republik Rakyat Cina, India, dan Amerika Serikat. Tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara di dunia menganggap bahwa masalah kepadatan penduduk merupakan masalah yang harus ditangani karena akan memberikan dampak negatif bagi negara itu sendiri. Dalam demografi ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yaitu kematian (mortality), perpindahan (migration), dan kelahiran (fertility). Selang kelahiran anak pertama dapat digunakan sebagai salah satu indikator dari fertilitas. Interval kelahiran anak pertama adalah selisih antara umur perkawinan dengan umur kelahiran anak pertama. Pada kenyataannya panjang selang kelahiran anak pertama dari tiap wanita menikah tidaklah sama. Berdasarkan penelitian yang ada, interval kelahiran anak pertama ditentukan oleh berbagai faktor sosial dan budaya serta faktor fisiologi. Menurut Ibrohim (1994) ada beberapa faktor yang mempengaruhi selang kelahiran anak pertama antar lain daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, umur, pengetahuan tentang alat kontrasepsi dan status bekerja. Sebagian wanita menikah telah melahirkan anak pertama beberapa bulan setelah perkawinan sehingga data yang diperoleh merupakan data lengkap, namun sebagian lainnya belum mempunyai anak yakni data tersensor. Dengan demikian selang kelahiran anak pertama merupakan salah satu contoh dari data survival. Data survival adalah data tentang pengamatan jangka waktu dari awal pengamatan sampai terjadinya sesuatu peristiwa. Ciri khas dari data survival adalah survival time (waktu bertahan hidup) seringkali tidak dapat diamati secara lengkap (tersensor). Jika semua kejadian yang diharapkan terjadi, dan dapat diamati secara utuh maka beberapa metode analisis bisa dilakuakan, namun data survival bersifat sensor (Clark et al. 2003). Perumusan Masalah Menganalisis data survival menggunakan metode biasa tidak cocok karena akan menimbulkan bias. Untuk mengurangi bias tersebut diperlukan suatu metode tertentu untuk menganalisisnya, yaitu analisis survival. Tujuan Penelitian Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan selang kelahiran anak pertama di Indonesia dengan menggunakan analisis survival serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi selang kelahiran anak pertama di Indonesia.

18 2 Manfaat Penelitian 1. Bagi keilmuan, dapat menyumbangkan suatu model interval kelahiran anak pertama di Indonesia 2. Bagi pengambil kebijakan seperti BKKBN, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan prioritas kebijakan yang akan diambil. 2 TINJAUAN PUSTAKA Data Survival Data survival adalah data tentang pengamatan jangka waktu dari awal pengamatan sampai dengan terjadinya suatu peristiwa, peristiwa itu dapat berupa kematian, respon, timbul gejala, dan lain-lain. Data survival dapat diamati secara lengkap (data tidak tersensor) dan tidak lengkap (data tersensor) (Lee dan Wang 2003). Data survival digunakan untuk mempelajari waktu survival seorang pasien atau waktu survival binatang percobaan. Namun seiring dengan kemajuan pengetahuan, data survival banyak diaplikasikan dalam dunia industri dan dunia bisnis. Beberapa contoh analisis survival data non-medical adalah kegagalan atau kerusakan komponen mesin, lama bertahannya baterai laptop, dan waktu seseorang setelah lulus untuk mendapat pekerjaan. Allison (2010) menyatakan bahwa beberapa penelitian menganggap analisis data survival semata-mata menggunakan dua metode statistika konvensional, asumsi tersebut benar jika waktu survival dari semua subjek diketahui secara pasti, meskipun pada kenyataanya tidak. Sehingga membutuhkan tekhnik statistik yang baru. Salah satu pengembangan dari tekhnik tersebut yaitu ketika objek amatan tidak bisa diamat secara utuh, karena adanya individu yang hilang ataupun dengan alasan lain, sehingga tidak dapat diambil datanya atau sampai akhir pengamatan individu tersebut belum mengalami peristiwa. Jika berada dalam kondisi sebaliknya maka disebut data tidak tersensor. Jenis-Jenis Penyensoran pada Data Survival Ada tiga macam penyensoran yang sering digunakan dalam eksperimen waktu survival, yaitu sebagai berikut: 1. Sampel lengkap (tidak tersensor), jika semua komponen yang diuji telah mati atau gagal, maka eksperimen akan dihentikan. 2. Sensor tipe I, semua objek yang diteliti (n) masuk pengujian dalam waktu yang bersamaan, dan pengujian akan dihentikan setelah batas waktu yang ditentukan. 3. Sensor tipe II, semua objek yang diteliti (n) masuk pengujian dalam waktu yang bersamaan, dan pengujian dihentikan setelah mendapatkan objek di antaranya gagal atau mati dengan (Collet 1994).

19 3 Fungsi Survival Fungsi survival adalah peluang individu dapat bertahan hingga atau lebih dari waktu t yang didefinisikan sebagai berikut: Dimana Fungsi survival juga adalah integral fungsi kepekatan peluang. Fungsi Kepekatan Peluang Fungsi kepekatan peluang didefinisikan sebagai limit dari peluang individu mengalami kejadian dalam interval t sampai. Fungsi Hazard Fungsi hazard yaitu fungsi yang menyatakan peluang seseorang mengalami risiko atau kejadian seperti kegagalan atau meninggal pada waktu t dengan syarat bahwa seseorang itu telah bertahan hingga waktu t, fungsinya diberikan Cox pada tahun 1972:. Dari definisi di atas diperoleh hubungan antara fungsi survival dengan fungsi hazard. Dengan menggunakan definisi peluang bersyarat, diperoleh:. / Persamaan di atas diintegralkan dari 0 sampai t dengan S(0)=1 yaitu

20 4, - (Collet 2003). Fungsi Likelihood Misalkan adalah peubah acak yang saling bebas dari sebaran yang mempunyai fungsi kepekatan peluang dengan parameter. Fungsi likelihood adalah fungsi kepekatan peluang bersama yang merupakan fungsi dari yang dinotasikan dengan Penduga yang memaksimumkan fungsi likelihood dapat dicari dengan menentukan solusi dari persamaan Akaikes Information Criterion(AIC) AIC merupakan salah satu ukuran untuk pemilihan model regresi terbaik yang diperkenalkan oleh Hirotugu Akaike pada tahun Metode tersebut didasarkan pada maximum likelihood estimation (Latif et al. 2008), dengan persamaan dengan merupakan fungsi likelihood, q jumlah parameter, dan konstanta yang ditentukan. Nilai α yang sering digunakan yaitu antara 2 dan 6 (Collet 2003). Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah suatu aturan yang digunakan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis dari hasil amatan yang diperoleh. Hipotesa mengenai populasi yang akan kita terima kebenarannya sampai ada bukti untuk menolaknya dinamakan hipotesis nol (null hypotesis, H 0 ). Apabila hipotesis ini ditolak kebenarannya, maka ada hipotesis lain yang kita anggap benar, yaitu hipotesis tandingan (Alternatife hypotesis, H 1 ). Dalam peumusan H 1 dikenal dua macam hipotesis yaitu: a. Hipotesis eka arah b. Hipotesis dwi arah Untuk menolak atau menerima hipotesis nol maka terlebih dahulu ditentukan taraf nyata. Taraf nyata adalah peluang menolak hipotesis nol saat

21 hipotesis nol benar. Hipotesis ditolak pada saat berada di daerah kritis yang disebut sebagai daerah penolakan H 0 (Hogg dan Craig 1995). 5 Interval Kelahiran Anak Pertama Interval kelahiran anak pertama adalah selisih antara umur kelahiran anak pertama (L) dengan umur perkawinan pertama (K), yaitu L-K. Sebaran Eksponensial Peneliti biasanya memilih sebaran eksponensial untuk model data survival karena metode statistiknya sederhana. Distribusi exponensial ditandai dengan fungsi hazard yang konstan dimana Fungsi kepekatan peluang dan fungsi survival-nya adalah (Lawless 2002) Semakin besar nilai menyebabkan risiko yang tinggi dan waktu survival yang singkat. Sebaliknya semakin kecil nilai menyebabkan risiko yang kecil dan waktu survival-nya panjang. Sifat-sifat distribusi eksponensial: 1. Bukti: * + ( ) 2. ( ) Bukti: ( )

22 6 [ ] 0. /1 0. /1 [ ( )] 3. Bukti: [ ] 4., nilai hazard konstan. Model Eksponensial dengan Penyertaan Kovariat Waktu survival dapat dianalisis dengan menggunakan accelerated failure time (AFT) model. Dalam waktu survival model ini mengasumsikan bahwa hubungan logaritma dari waktu survival T dan kovariat adalah linear dan dapat ditulis dengan, j=1,2,...,p adalah kovariat, koefisien adalah parameter skala dan adalah error. Love et al menjelaskan bahwa untuk penyertaan kovariat dalam distribusi eksponensial, kita menggunakan persamaan di atas dan menggunakan sehingga diperoleh

23 dengan. T adalah distribusi eksponensial dengan fungsi hazard, fungsi kepekatan, dan fungsi survival berturut-turut [ ( )] 7 Distribusi Weibull Sebaran Weibull memiliki fungsi kepekatan peluang memiliki fungsi survival dan fungsi hazard Model Weibull dengan Penyertaan Kovariat Model Weibull dengan penyertaan kovaraiat memiliki fungsi hazard, fungsi kepekatan, dan fungsi survival berturut-turut. ( ( ) ( ) Model Cox Proporsional Hazard Cox dan Oakes (1984) menyatakan dalam analisis data survival, metode paramatrik digunakan apabila bentuk distribusi survival-nya diketahui. Meskipun demikian dalam prakteknya bentuk pasti dari distribusinya kadang tidak diketahui dan kita mungkin tidak menemukan model yang tepat. Oleh karena itu, menggunakan metode parametrik untuk melakukan analisis terhadap data survival sangat terbatas, sehingga dikembangkan model baru untuk menangani hal tersebut. Model Cox proporsional hazard adalah model yang biasa digunakan. Model ini tidak memerlukan pengetahuan tentang bentuk distribusi. Cox proporsional hazard adalah model yang biasa digunakan untuk pendekatan multivariat untuk analisis data (Brandburn et al. 2003). Model ini memiliki ciri bahwa individu yang berbeda memiliki fungsi hazard yang proporsional yakni, -, rasio fungsi hazard dari dua individu dengan penyertaan kovariat dan adalah konstan. Ini artinya bahwa rasio dari resiko kegagalan dari dua individu adalah sama tidak bergantung pada seberapa lama mereka bertahan. Cox (1972) menjelaskan bahwa bentuk umum dari model Cox proportional hazard adalah:. dengan adalah kovariat, tetapi ia tidak membuat asumsi tentang bentuk dari yang disebut dengan baseline fungsi hazard karena itu adalah nilai dari fungsi hazard saat Ketika menggunakan kovariat * +

24 8 dimasukkan ke dalam baseline fungsi hazard. Fungsi hazard untuk beberapa pasangan kovariat yang berbeda dan dapat dibandingkan dengan menggunakan hazard rasio. HR = * + * + { }. Simulasi Dalam penelitian ini simulasi dilakukan dengan membangkitkan data yang berdistribusi eksponensial dan Weibull dengan menggunakan software statistik untuk melihat model mana yang sesuai untuk memodelkan data tersebut. 3 METODE Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun Sampel yang digunakan adalah data pada dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai representasi dari daerah yang tingkat fertilitasnya tinggi dan rendah. Data dibatasi hanya untuk interval kelahiran anak pertama, dari wanita yang menikah untuk pertama kali. Definisi Operasional Peubah tak bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah interval kelahiran anak pertama wanita yang menikah untuk pertama kali. Sedangkan peubah bebas yang diduga mempengaruhi interval kelahiran anak pertama adalah: a. Tempat tinggal, dikelompokkan dalam unit wilayah administrasi terkecil yaitu daerah perkotaan dan pedesaan/ kelurahan. Tempat tinggal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu desa = 0 dan kota = 1. b. Pendidikan, sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi, termasuk pendidikan yang disamakan. Tidak lulus SD adalah mereka yang tidak pernah mengikuti pendidikan formal atau pernah di SD tetapi tidak sampai mendapatkan tanda kelulusan. Pendidikan tertinggi dibagi menjadi empat kategori, yaitu tidak lulus SD =0, lulus SD = 1, lulus SMP = 2, dan lulus SMA atau lebih = 3. c. Status pekerjaan, bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam semimggu berturut-turut dan tidak terputus (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi). Status pekerjaan dikategorikan menjadi dua, yaitu tidak bekerja = 0 dan bekerja = 1. d. Pengetahuan tentang alat kontrasepsi, yaitu tidak tau = 0 dan tau=1. e. Umur pernikahan

25 9 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Perilaku Model Saat sebuah model digunakan dalam penaksiran data survival adalah sangat penting untuk melakukan pengujian kelayakan apakah model yang kita gunakan sudah cocok untuk memodelkan data tersebut (Ortega et al. 2010). Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam pengujian kelayakan model ini, salah satunya adalah metode grafik. Menaksir kelayakan suatu model (goodness of fit) dengan residual adalah salah satu metode grafik yang dapat digunakan dalam analisis survival. Selain itu juga,untuk memastikannya dilakukan uji terhadap Mean Squared Error (MSE). Residual yang paling banyak diaplikasikan secara luas dalam data analisis survival adalah residual Cox-Snell, yang didefinisikan secara khusus oleh Cox dan Snell (Collet 2003). Residual Cox-Snell untuk individu ke-i dengan waktu survival t dan kovariat didefenisikan sebagai dengan pendugaan akumulasi fungsi hazard berdasarkan model proporsional hazard. Jika tersensor maka juga tersensor. Misalkan dibentuk fungsi hazard dengan subjek i, i=1, 2,,n seperti di bawah ini: ( ) dengan dengan hazard kumulatif: ( ) ( ) ( ) Berdasarkan persamaan di atas diperoleh residual Cox-Snell pada model Cox proportional hazard untuk subjek ke-i dan waktu ke adalah: ( ) dengan adalah estimasi dari baseline fungsi hazard kumulatif pada waktu Pada analisis parametrik, model failure time lebih dikenal sebagai accelerated failure model. Accelerated model untuk adalah: dengan n = jumlah data = peubah acak dengan distribusi probabilitas yang sama = variabel terikat = parameter tidak diketahui dengan =variabel penjelas. Untuk model parametrik, residual Cox-Snell didefinisikan sama dengan residual Cox-Snell pada model Cox proportional hazard. Perbedaan mendasarnya adalah fungsi survival dan fungsi hazard-nya merupakan fungsi parametrik yang bergantung pada distribusi yang diadopsi dari waktu survival (Collet 2003).

26 10 dengan ( ) keterangan: = fungsi survival dari pada model parametrik = koefisien estimasi dari = nilai estimasi dari dan Pada model Weibull, fungsi survival adalah:. Untuk model eksponensial, fungsi survival sama seperti pada model Weibull dengan skala parameter ditentukan sama dengan satu. Menurut Pocock et al dalam metode grafik ini, jika model yang kita gunakan sesuai, maka grafik akan mengikuti garis Keakuratan sebuah model dapat juga dilihat dari tingkat penyimpangan data dari garis 45 0 (Terry 2000). Untuk memastikan perbandingan model parametrik dan Cox proporsional hazard maka juga diamati Mean Squared Error (MSE) dari setiap residual hasil simulasi. Dalam statistik, mean squared error adalah satu dari beberapa metode estimasi untuk mengukur perbedaan antara nilai pendugaan dan nilai sebenarnya (Rady 2011). Perbedaan terjadi karena adanya keacakan atau karena pendugaan model tidak sesuai. Adapun rumus untuk menghitung MSE adalah ( ) (Kumar 2011). Proses Simulasi Data survival eksponensial Proses simulasi data survival yang berdistribusi eksponensial dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap I 1. Membangkitkan data survival yang berdistribusi eksponensial 2. Penyertaan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival 3. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian dianalisis dengan residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan dengan menggunakan model Cox proporsional hazard. Tahap II 1. Membangkitkan data survival yang berdistribusi eksponensial dengan penambahan error 2. Penyertaan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival 3. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian dianalisis dengan residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan dengan menggunakan model Cox proporsional hazard. 4. Mengulangi langkah 1-3 dengan penambahan error yang bereda-beda.

27 11 Tahap III Perbandingan grafik hasil analisis Tahap IV Melihat prilaku model berdasarkan Mean Squared Error (MSE). Setelah dilakukan simulasi berulang kali, beberapa Gambar ditampilkan ditampilkan sebagai berikut, Gambar 1 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial tanpa penambahan error dengan model analisis survival parametrik Gambar 2 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial tanpa penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Gambar 3 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial dengan penambahan error dengan model analisis survival parametrik Gambar 4 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival eksponensial dengan penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard.

28 12 Dari beberapa gambar yang ditampilkan di atas terlihat bahwa saat data survival berdistribusi eksponensial murni, maka baik analisis data survival model parametrik eksponensial maupun Cox proposional hazard keduanya dapat mem-fit data dengan baik. Namun jika dibandingkan, terlihat model parametrik eksponensial lebih baik dari Cox proporsional hazard. Dalam simulasi lanjutan yaitu data bangkitan dengan penambahan error, model parametrik eksponensial terlihat kurang cocok lagi dalam memodelkan data survival tersebut, sebaliknya model Cox proporsional hazard tetap dapat mem-fit data dengan baik. Hasilnya MSE-nya dapat ditampilkan pada Gambar di bawah ini Ket: error=0 (eksponen murni) error=1 (eksp + ε ( %)) error=2 (eksp + ε ( %)) dst Gambar 5 Grafik perbandingan MSE dari model eksponensial dan Cox proporsional hazard Dari Gambar 5 dapat terlihat bahwa sebelum data survival yang berdistribusi eksponensial ditambahkan error, maka model parametrik eksponensial lebih baik dibandingkan model Cox proporsional hazard. Setelah data survival yang berdistribusi eksponensial dimanipulasi dengan penambahan error kemudian dianalisis dengan menggunakan model parametrik eksponensial maka terlihat error-nya semakin meningkat yang menjelaskan bahwa model tersebut kurang cocok. Sebaliknya apabila data survival dengan manipulasi tersebut dianalisis dengan model Cox proporsional hazard maka terlihat dari gambar bahwa error yang terjadi bersifat konsisten dan error-nya kecil. Salah satu kelompok data yang dibangkitkan dengan penambahan error yang masih bisa ditolerir (error kecil) diolah untuk melihat sejauh mana perbedaan kedua metode(eksponensial dan Cox proporsional hazard) tersebut dalam menduga parameter terhadap kovariat. Hasilnya disajikan sebagai berikut Tebel 1 Pendugaan parameter dengan metode parametrik eksponensial dan Cox proporsional hazard Variable Parameter Estimation Standard Error Hazard Ratio Kov (eksponensial) kov (Cox PH) Dari tabel di atas terlihat bahwa perbedaan hasil pendugaan parameter antara metode parametrik dan Cox proporsional hazard tidak berbeda jauh yakni

29 (SE=0.2021) dan (SE= ). Artinya metode Cox proporsional hazard dapat dengan baik menduga parameter dari data dengan distribusi eksponensial. Data Survival Weibull Proses simulasi data survival yang berdistribusi Weibull dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap I 1. Membangkitkan data survival yang berdistribusi Weibull 2. Penyertaan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival 3. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian dianalisis dengan residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan dengan menggunakan model Cox proporsional hazard. Tahap II 1. Membangkitkan data survival yang berdistribusi Weibull dengan penambahan error 2. Penyertaan status pengamatan (sensor/ lengkap) sebagai ciri khas dari analisis survival 3. Data survival hasil bangkitan beserta status pengamatan kemudian dianalisis dengan residual Cox-Snell untuk model parametrik eksponensial dan dengan menggunakan model Cox proporsional hazard. 4. Mengulangi langkah 1-3 dengan penambahan error yang bereda-beda. Tahap III Perbandingan grafik hasil analisis Tahap IV Melihat prilaku model berdasarkan Mean Squared Error (MSE). Setelah dilakukan simulasi berulang kali, beberapa Gambar ditampilkan ditampilkan sebagai berikut. 13 Gambar 6 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull tanpa penambahan error dengan model analisis survival parametrik Gambar 7 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull dengan penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard.

30 14 Gambar 8 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull dengan penambahan error dengan model analisis survival parametrik Gambar 9 Grafik residual Cox-Snell untuk data survival Weibull dengan penambahan error dengan model analisis survival Cox proporsional hazard. Dari beberapa gambar yang ditampilkan di atas terlihat bahwa saat data survival berdistribusi Weibull murni, maka baik analisis data survival model parametrik Weibull maupun Cox proposional hazard keduanya dapat mem-fit data dengan baik. Namun jika dibandingkan, terlihat model parametrik Weibull lebih baik dari Cox proporsional hazard. Dalam simulasi lanjutan yaitu data bangkitan dengan penambahan error, model parametrik weibull terlihat kurang cocok lagi dalam memodelkan data survival tersebut, sebaliknya model Cox proporsional hazard tetap dapat mem-fit data dengan baik. Hasilnya MSE-nya dapat ditampilkan pada gambar di bawah ini: Ket: error=0 (Weibull murni) error=1 (eksp + ε ( %)) error=2 (eksp + ε ( %)) dst Gambar 10 Gambar perbandingan MSE dari model Weibull dan Cox proporsional hazard Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebelum data survival yang berdistribusi Weibull ditambahkan error, maka model parametrik lebih baik dibandingkan model Cox proporsional hazard. Setelah data survival yang berdistribusi Weibull dimanipulasi dengan penambahan error kemudian dianalisis

31 dengan menggunakan model parametrik maka terlihat error-nya semakin meningkat yang menjelaskan bahwa model tersebut kurang cocok. Sebaliknya apabila data survival dengan manipulasi tersebut dianalisis dengan model Cox proporsional hazard maka terlihat dari gambar bahwa error yang terjadi bersifat konsisten dan error-nya kecil. Salah satu kelompok data yang dibangkitkan dengan penambahan error yang masih bisa ditolerir (error kecil) diolah untuk melihat sejauh mana perbedaan kedua metode (Weibull dan Cox proporsional hazard) tersebut dalam menduga parameter terhadap kovariat. Hasilnya disajikan sebagai berikut Tebel 2. Pendugaan parameter dengan metode parametrik Weibull dan Cox proporsional hazard Variable Parameter Estimation Standard Error Hazard Ratio kov (Weibull) kov (Cox PH) Dari tabel di atas terlihat bahwa perbedaan hasil pendugaan parameter antara metode parametrik dan Cox proporsional hazard tidak berbeda jauh yakni (SE=0.3660) dan (SE = ). Artinya metode Cox proporsional hazard dapat dengan baik menduga parameter dari data dengan distribusi Weibull. Dari hasil simulasi yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa model Cox proporsional hazard cukup handal dalam memodelkan berbagai jenis data, baik data survival yang mengikuti distribusi tertentu ataupun tidak. Sehingga, untuk menganalisis data selang kelahiran anak pertama, cukup digunakan model ini untuk analisisnya. 15 Analisis Selang Kelahiran Anak Pertama di Indonesia Interval kelahiran anak pertama adalah salah satu contoh data survival. Dalam demografi ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yaitu kematian (mortality), perpindahan (migration), dan kelahiran (fertility). Interval kelahiran anak pertama dapat digunakan sebagai salah satu indikator dari fertilitas. Interval kelahiran anak pertama adalah selisih antara umur perkawinan dengan umur kelahiran anak pertama. Dalam analisis selang kelahiran anak pertama ini, risiko diartikan sebagai tingkat keberhasilan dari seorang wanita menikah melahirkan anak pertamanya. Pada kenyataannya panjang interval kelahiran anak pertama dari tiap wanita menikah tidaklah sama. Berdasarkan penelitian yang ada, interval kelahiran anak pertama ditentukan oleh berbagai faktor sosial dan budaya serta faktor fisiologi. Menurut Ibrohim (1994) ada beberapa faktor yang mempengaruhi interval kelahiran anak pertama antar lain daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, umur, pengetahuan tentang alat kontrasepsi dan status bekerja. Sebagian wanita menikah telah melahirkan anak pertama beberapa bulan setelah perkawinan sehingga data yang diperoleh merupakan data lengkap, namun sebagian lainnya belum mempunyai anak yakni data tersensor. Dengan demikian interval kelahiran anak pertama merupakan salah satu contoh dari data survival. Data survival adalah data tentang pengamatan jangka waktu dari awal pengamatan

32 16 sampai terjadinya sesuatu peristiwa. Ciri khas dari data survival adalah survival time (waktu bertahan hidup) seringkali tidak dapat diamati secara lengkap (tersensor). Jika semua kejadian yang diharapkan terjadi, dan dapat diamati secara utuh maka beberapa metode analisis bisa dilakukan, namun data survival bersifat sensor (Clark et al. 2003). Menganalisis data survival menggunakan metode biasa tidak cocok karena akan menimbulkan bias (Widyaningsih 2006). Untuk mengurangi bias tersebut diperlukan suatu metode tertentu untuk menganalisisnya, yaitu analisis survival. Model Cox Proporsional Hazard dan Cox Extended Cox (1972) menjelaskan bahwa bentuk umum dari model Cox proportional hazard adalah:. dengan adalah kovariat, tetapi ia tidak membuat asumsi tentang bentuk dari yang disebut dengan baseline fungsi hazard karena itu adalah nilai dari fungsi hazard saat Terkadang ditemukan kovariat yang bergantung terhadap waktu sehingga asumsi proporsional tidak dipenuhi, sehingga bentuk di atas dikembangkan menjadi model Cox extended: ( ). / Untuk memeriksa asumsi proporsional dari kovariat, model Cox extended menjadi: ( ) 0 1 dengan merupakan fungsi terhadap waktu dan penting sekali untuk menentukan bentuk yang tepat dari Berikut kemungkinan fungsi menurut: i. merupakan bentuk yang paling sederhana sehingga menghasilkan model Cox proportinal hazard. ii.. Jika hasil pengujian signifikan maka model Cox extended lebih baik daripada Cox proportional hazard sehingga hazard ratio merupakan fungsi terhadap waktu. iii. iv. heavyside function. Ketika fungsi ini digunakan maka diperoleh hazard ratio yang konstan untuk interval waktu yang berbeda. Pendugaan Parameter Dalam menduga parameter Cox menggunakan prosedur maximum likelihood estimation (penduga kemungkinan maksimum) dengan hanya mempertimbangkan peluang individu yang mengalami kejadian saja yang disebut partial likelihood (Kleinbaum dan Klein 2012). Pendugaan

33 menggunakan partial likelihood yaitu memaksimumkan fungsi partial likelihood. Fungsi partial likelihood merupakan fungsi peluang bersama dari data ketahanan tak tersensor berupa fungsi dari parameter yang tidak diketahui nilainya. Collet (2003) menyatakan bahwa pendugaan parameter dapat dibuktikan dengan mengambil kasus individu bertahan hidup sehingga kejadian berupa kematian. Misalkan terdapat individu dengan individu yang mengalami kematian maka individu tersensor. Asumsikan bahwa hanya terdapat satu individu yang meninggal pada waktu kematian tertentu (tidak terdapat ties). Misalkan pula merupakan waktu ketahanan terurut tak tersensor. Peluang kematian individu ke- pada saat dengan syarat satu-satunya waktu kematian dari dan kovariat untuk individu yang meninggal pada saat adalah dinotasikan sebagai rasio dari peluang individu dengan kovariat meninggal saat dan satu-satunya waktu kematian dari. Pembilang merupakan risiko kematian individu ke- pada saat, dinotasikan ( ), sedangkan penyebut merupakan jumlah risiko kematian saat untuk semua individu yang mempunyai risiko kematian saat atau penjumlahan ( ) dalam ( ), dengan ( ) merupakan himpunan individu yang berisiko mengalami kematian saat yaitu individu-individu yang hidup dan tak tersensor sesaat sebelum sehingga ( ) disebut risk set. Misalkan A adalah kejadian individu ke- dengan kovariat meninggal saat dan B adalah kejadian kematian tunggal saat. Persamaan di atas menjadi ( ) ( ) ( ). Dengan mensubstitusikan persamaan pada model Cox proporsional hazard diperoleh ( ) ( ) ( ) ( ) Dengan demikian fungsi likelihood dari peluang bersyarat di atas adalah ( ) ( ) dengan merupakan vektor kovariat untuk individu yang meninggal saat. Besaran ( ) merupakan penjumlahan nilai untuk setiap individu anggota ( ). Perkalian pada fungsi likelihood hanya untuk individu yang tak tersensor. Individu yang tersensor tidak termasuk dalam pembilang tetapi terdapat pada penyebut yaitu penjumlahan untuk setiap anggota ( ). Misalkan data terdiri dari pengamatan waktu ketahanan yaitu dan adalah indikator kejadian dengan nilai i ivi u t rs s r { 1, i. Maka persamaan fungsi likelihood dapat dinyatakan sebagai. 17

34 18, - Jika dilogaritmakan maka diperoleh (, - ) (, - ) ( ) Penduga parameter, yaitu solusi dari 2 3 dapat diperoleh dengan memaksimumkan fungsi log, - Solusi persamaan tersebut sulit dicari secara analitik tapi lebih mudah diselesaikan dengan menggunakan metode numerik. Hazard Ratio Hazard ratio merupakan hazard relatif dari individu ke-i dengan kovariat mengalami peristiwa dibandingkan individu ke-j dengan kovariat yang konstan atau bebas terhadap waktu. Hazard ratio juga menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan risiko individu yang dikenai perlakuan tertentu. Misalkan terdapat dua individu dengan karakteristik tersebut maka dari model umum Cox proporsional hazard, bisa diperoleh formula untuk menduga hazard ratio, yaitu: { ( } Untuk kovariat yang bersifat katagorik dengan variabel dummy bernilai 1 dan 0 maka hazard ratio dapat diinterpretasikan sebagai ratio dari pendugahazard untuk individu bernilai 1 terhadap penduga hazard untuk individu yang bernilai 0. sedangkan untuk kovariat yang bersifat kuantitatif, lebih bermakana jika hazard

35 ratio dikrangi 1 lalu dikalikan dengan 100% yang menyatakan perubahan persentase hazard penduga untuk penambahan 1 unit peubah tersebut. 19 Hasil Analisis Sebagai ilustrasi pada data interval kelahiran anak pertama akan dianalisis dengan metode Kaplan-Meier. Menurut Hoon (2008) Kaplan-Meier merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan waktu survival dari dua kelompok kovariat. Keuntungan dari metode ini adalah karena termasuk metode nonparametrik yang tidak memerlukan pengetahuan sebaran tertentu (Kaplan dan Meier 1958). Metode ini cocok sebab data yang digunakan merupakan data individu, selain itu cocok digunakan untuk ukuran data kecil, sedang dan besar. Misalkan waktu kelahiran anak pertama adalah r dan banyaknya wanita yang menikah adalah n, dengan r n. Peluang kelahiran anak pertama dalam setiap selang j diduga dengan, dan peluang bertahannya diduga dengan Penduga fungsi ketahanan metode Kaplan-Meier diberikan oleh persamaan, Untuk Peubah responnya adalah waktu dari menikah sampai melahirkan anak pertama dan peubah yang mempengaruhi tingkat survival adalah daerah tempat tinggal (0=desa,1=kota). Hasil analisis survival menggunakan metode Kaplan-Meier untuk peubah bebas daerah tempat tinggal dalam gambar adalah sebagai berikut. Gambar 11 Fungsi survival metode Kaplan-Meier untuk peubah bebas daerah tempat tinggal Dari Gambar 11 terlihat bahwa survival individu yang bertempat tinggal di desa berbeda dengan yang bertempat tinggal di kota. Selanjutnya akan dilakukan

36 20 uji hipotesis untuk melihat apakah perbedaan itu nyata atau kebetulan saja, dengan hipotesis sebagai berikut, Daerah penolakan adalah jika nilai statistik Logrank,. Hasil uji logrank berdasarkan kovariat status daerah tempat tingal disajikan dalam tabel berikut, Tabel 3 Hasil uji log rank untuk melihat perbedaan tingkat survival kelahiran anak pertama kovariat tempat tinggal Chi-Square df Sig. Log Rank (Mantel-Cox) 9,136 1,003 Dengan taraf nyata 0.05 uji khi-kuadrat berderajat bebas 1 didapat nilai W tersebut cukup signifikan untuk menolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara tingkat survival kelahiran anak pertama individu yang tinggal di desa dan yang di kota. Jika data survival yang akan dibandingkan lebih dari dua kelompok individu, misalnya ingin melihat perbedaan karakteristik daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, umur, pengetahuan tentang alat kontrasepsi dan lain-lain maka metode Kaplan-Meier menjadi tidak praktis. Hal ini dikarenakan dalam metode Kaplan-Meier setiap dua kelompok populasi harus diuji secara tersendiri, sehingga jika ada beberapa kelompok maka harus dilakukan uji berulang-ulang. Jika responden mempunyai beberapa karakteristik, metode Cox proporsional hazard dapat menerangkan pengaruh karakteristik-karakteristik tersebut terhadap peubah respon secara simultan. Tabel 4 Penduga parameter, nilai-p, dan hazard ratio dengan menggunakan model Cox proporsional hazard Peubah penjelas Penduga Standar Nilai -p Hazard ratio Daerah tempat tinggal Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Pengetahuan alat kontrasepsi Umur Pekerjaan parameter error < < < < Pada tabel 2 terlihat bahwa peubah penjelas yang berpengaruh nyata terhadap interval kelahiran anak pertama adalah daerah tempat tinggal, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan umur. Selanjutnya dilakukan penaksiran terhadap asumsi proporsional untuk setiap kovariat. Dalam tulisan ini hanya digunakan metode Schoenfeld residuals untuk memeriksa kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional pada interval kelahiran anak pertama. Hasilnya disajikan sebagai berikut

37 Tabel 5 Korelasi dan nilai p peubah penjelas Peubah penjelas Korelasi Nilai p Daerah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Pengetahuan alat kontrasepsi Umur Pekerjaan * Nilai p kovariat umur kurang dari 0.05 yang berarti terdapat korelasi antara kovariat tersebut dengan peringkat waktu sampai individu melahirkan anak pertama sehingga kovariat umur tidak memenuhi asumsi proporsional. Sehingga data kembali dimodelkan dengan model Cox extended. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji untuk melihat bentuk yang lebih sesuai. Uji ini menggunakan kriteria AIC. Menurut metode AIC, model regresi terbaik adalah model yang mempunyai nilai AIC terkecil (Love et al. 2003). Tabel 6 Nilai AIC model No. Jenis Model Nilai AIC 1. Cox Proportional Hazard Cox extended Nilai AIC dengan bentuk adalah yang paling kecil diantara dua model lainnya. Sehingga model inilah yang terbaik. Selanjutnya dilakukan uji untuk melihat kovariat yang berpengaruh nyata terhadap peubah respon. Hasilnya disajikan sebagai berikut Tabel 7 Penduga parameter, nilai-p, dan hazard ratio dengan menggunakan model Cox extended Peubah penjelas Penduga Standar Nilai -p Hazard parameter error ratio Daerah tempat tinggal Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Pengetahuan alat kontrasepsi Umur Pekerjaan Umur.lt < < <

38 22 Pada Tabel 7 terlihat bahwa peubah penjelas yang berpengaruh nyata terhadap interval kelahiran anak pertama adalah daerah tempat tinggal, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan umur. Interpretasi Tabel 7 menunjukkan bahwa peubah tempat tinggal, lulus SD, lulus SMP, lulus SMA, dan umur merupakan peubah yang berpengaruh nyata terhadap risiko individu melahirkan anak pertama. Dari nilai rasio hazard terlihat bahwa individu yang bertempat tinggal di kota memiliki risiko melahirkan anak pertama lebih kecil dibandingkan individu yang bertempat tinggal di desa sebesar kali, serta riwayat pendidikan individu yang lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMA atau lebih akan menaikkan risiko melahirkan anak pertama berturut-turut sebesar 1.730, 2.648, kalinya individu yang memiliki riwayat pendidikan rendah atau tidak lulus SD. Setiap penambahan usia sebesar satu tahun maka akan meningkatkan risiko melahirkan anak pertama sebesar 7.1% dengan tingkat penurunan yang semakin mengecil pada t yang meningkat. 5 SIMPULAN Simpulan 1. Dari hasil simulasi yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa model Cox proporsional hazard cukup handal dalam memodelkan berbagai jenis data, baik data survival yang mengikuti distribusi tertentu ataupun tidak. 2. Karena model Cox proporsional hazard telah terbukti handal dalam memodelkan berbagai jenis data, maka analisis selang kelahiran anak pertama di Indonesia dianalisis dengan menggunakan model ini. 3. Setelah dilakukan uji asumsi proporsional hazard, ternyata salah satu kovariat tidak memenuhi asumsi proporsional sehingga data kembali dimodelkan dengan menggunakan perluasan model Cox proporsional hazard yaitu Cox extended. 4. Meskipun tidak terdapat perbedaan antara peubah penjelas yang berpengaruh nyata dengan menggunakan model Cox proporsional hazard dengan Cox extended, namun interpretasi hasil kedua model tersebut berbeda dan berdasarkan uji yang dilakukan, Cox extended yang terbaik dalam memodelkan data kelahiran anak pertama di Indonesia. 5. Hasil analisis menunjukkan bahwa peubah tempat tinggal, lulus SD, lulus SMP, lulus SMA, dan umur merupakan peubah yang berpengaruh nyata terhadap risiko individu melahirkan anak pertama. Dari nilai rasio hazard terlihat bahwa individu yang bertempat tinggal di kota memiliki risiko melahirkan anak pertama lebih kecil dibandingkan individu yang bertempat tinggal di desa sebesar kali, serta riwayat pendidikan individu yang lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMA atau lebih akan menaikkan risiko melahirkan anak pertama berturut-turut sebesar 1.730,

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR. Rahmat Hidayat

PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR. Rahmat Hidayat Jurnal Dinamika, April 2016, halaman 1-8 ISSN 2087-7889 Vol. 07. No.1 PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR Rahmat Hidayat Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Jurnal Dinamika, September 204, halaman - ISSN 2087-7889 Vol. 05. No. 2 RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Rahmat Hidayat Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Beberapa Pengertian Definisi 1 [Ruang Contoh] Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan acak, dan dinotasikan dengan (Grimmet dan Stirzaker,1992)

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 i ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, 17 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Analisis Survival (Survival Analysis) Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup atau analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas

Lebih terperinci

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Alfansi Faruk Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Sriwijaya Email: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: The birth interval

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan

Lebih terperinci

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama Anita Nur Vitriana, Rosita Kusumawati Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan bab selanjutnya dan pembahasan utama dalam penelitian

Lebih terperinci

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya e-mail: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: In this study,

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis keberlanjutan studi dalam wajib belajar 6 tahun (SD/MI) adalah metode Life Table, Kaplan-Meier, dan hazard proporsional Cox. 4.1 Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah analisis data yang memanfaatkan informasi kronologis dari suatu kejadian atau peristiwa (event). Respon yang diperhatikan adalah waktu sampai

Lebih terperinci

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA ISSN: 067X 7 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA Anita Nur Vitriana a, Rosita Kusumawati b a Program Studi Matematika FMIPA UNY Jl. Colombo No. Yogyakarta, anitavtrn@gmail.com

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

TINJAUAN PUSTAKA Kredit TINJAUAN PUSTAKA Kredit Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU v PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Matematika SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F Used of Non Parametric Method to Compare Survival Function on Gehan Test, Cox Mantel,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA ANALISIS REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX PADA DATA WAKTU TUNGGU SARJANA DENGAN SENSOR TIPE I (Studi Kasus di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro) SKRIPSI Disusun oleh : OKA AFRANDA

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH 123 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 123-127 ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH Rahmat Hidayat 1, Yuli Hastuti 2 Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis survival atau analisis data ketahanan hidup adalah suatu metode statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan

Lebih terperinci

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH PENENTUAN BESARNYA PREMI UNTUK SEBARAN RISIKO YANG BEREKOR GEMUK (FAT-TAILED RISK DISTRIBUTION) ADRINA LONY SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis data survival yaitu kumpulan dari beberapa metode untuk menganalisis data yang terjadi dari titik asal sampai terjadinya event. Pada analisis survival terdapat

Lebih terperinci

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu tahan hidup (survival) merupakan waktu tunggu hingga terjadinya suatu kejadian (event) tertentu. Pada bidang kesehatan, event dapat dianggap sebagai suatu kegagalan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract ISBN: 978-602-71798-1-3 SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI Widiarti 1), Ayu Maidiyanti 2), Warsono 3) 1 FMIPA Universitas Lampung widiarti08@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI NITA MULIA SARI

SKRIPSI NITA MULIA SARI PENERAPAN REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA ANALISIS SURVIVAL DAN IDENTIFIKASI FAKTOR LAMA STUDI MAHASISWA S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI NITA MULIA SARI 100803015

Lebih terperinci

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di RSUD Kartini Jepara) SKRIPSI Disusun oleh : ISHLAHUL KAMAL 24010211140074 JURUSAN

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 781-790 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI

MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, analisis survival dapat didefinisikan sebagai seperangkat metode yang digunakan untuk menganalisis data di mana variabel outputnya berupa lama

Lebih terperinci

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh LANDONG PANAHATAN HUTAHAEAN

SKRIPSI. Disusun oleh LANDONG PANAHATAN HUTAHAEAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA DATA LAMA STUDI MAHASISWA (Studi Kasus Di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa Angkatan 2009) SKRIPSI Disusun oleh LANDONG

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 44-54 ISSN: 2087-7889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.2 PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Rahmat Hidayat 1 *, Titik Pitriani Muslimin 2,

Lebih terperinci

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS (DEMAM TIFOID) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX (Studi Kasus di RSUD Kota Semarang) SKRIPSI Disusun oleh: Nama :

Lebih terperinci

WULAN SAFITRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

WULAN SAFITRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat) SKRIPSI Disusun Oleh: WULAN SAFITRI

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS

KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 173-181 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA DATA LAMA STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA 1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA Untuk mendapatkan hasil variabel mana yang paling signifikan dan mendapatkan penghitungan pengaruh hazard dan survival pada masing-masing variabel, maka dilakukan regresi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai terjadinya suatu kejadian khusus atau end point.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis sering kali analisis data uji hidup digunakan. Analisis data uji hidup sendiri bertujuan

Lebih terperinci

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis survival merupakan prosedur statistika yang digunakan untuk menganalisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Metode Pemilihan Sample Populasi sample yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah nasabah atau debitur dari perusahaan pembiayaan sepeda motor

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan dengan berbagai macam kejadian/peristiwa (event). Meskipun begitu, tidak semua peristiwa tersebut menjadi

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 621-630 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX PADA DATA WAKTU

Lebih terperinci

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Survival Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan menduga probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian, dan peristiwaperistiwa

Lebih terperinci

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I oleh NANDA HIDAYATI M0108098 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 204 ISSN 2085-7829 Perbandingan Aplikasi Metode Parametrik (Distribusi Log logistik) dan Non Parametrik (Nelson-Aalen Estimator) dalam Analisis Data Uji

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c)

HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) 5 b. Analisis data daya tahan dengan metode semiparametrik, yaitu menggunakan regresi hazard proporsional. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon secara simultan.

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI JAKARTA SELATAN) ANWAR SYARIFUDDIN

ANALISIS SURVIVAL DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI JAKARTA SELATAN) ANWAR SYARIFUDDIN ANALISIS SURVIVAL DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI JAKARTA SELATAN) ANWAR SYARIFUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak penelitian yang outcome nya berkaitan dengan lama waktu. Secara umum waktu ini dikatakan waktu kesintasan. Banyak metode analisis yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI

SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999

Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999 1 Anjalina Kusumawardhani, 2 Aceng Komarudin Mutaqin, 3 Lisnur Wachidah

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI ADE AFFANY 120803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan uncured fraction. Model ini dikembangkan untuk estimasi proporsi pasien yang sembuh

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Ninuk Rahayu a, Adi Setiawan b, Tundjung Mahatma c a,b,c Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak jenis data memiliki struktur hirarki, tercluster, atau bersarang (nested). Hirarki tersebut dapat hadir secara alami dalam pengamatan observasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis data survival merupakan salah satu bidang dalam statistika yang digunakan untuk menganalisis data yang mengukur waktu terjadinya suatu kejadian ( event).

Lebih terperinci

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER (Study Kasus di Kabupaten Semarang Tahun 2014) SKRIPSI Disusun Oleh : FAJAR HERU SETIAWAN

Lebih terperinci