Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***)"

Transkripsi

1 MENAKAR PRESTASI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PONDOK PESANTREN SIDOGIRI BERBASIS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Kopontren Sidogiri Pasuruan Cabang 14 Wonosari) Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***) lisamaulida45@yahoo.com Abstract This study was conducted to determine the cooperative achievement boarding school in Pasuruan Sidogiri Branch 14 Wonosari from year to year, using the financial statements of the balance sheet and profit/loss for the period 2009 to 201, this type of research is descriptive. The data used in this study is secondary data. The analytical method used is the ratio analysis based on the Regulation of the State Minister of Cooperatives and UKM of the Republic of Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006 dated May 1, 2006 on guidelines for cooperative assessment of achievement/award cooperative and common size analysis. Based on the survey results revealed that 14 Wonosari cooperative achievements in good condition. Although the liquidity ratio and current ratio especially profitability ratios, especially net profit margin is below the average standard but is still relatively cooperative cooperative achievement. As for the common size analysis showed an increase and decrease in each post, and to that end result in increased net SHU. Keywords: Financial Statements, Cooperative Achievement, Financial Ratio and Common Size. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian. Salah satu pilar itu adalah koperasi. Koperasi selama ini didukung sesuai kedudukan istimewa dari koperasi di dalam suatu sistem perekonomian Indonesia sebagai sokoguru perekonomian. Ide dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disingkat dengan Kopontren Sidogiri merupakan badan usaha yang memiliki manfaat yang besar bagi kopontren, santri dan masyarakat. Kopontren Sidogiri terus berkembang, dengan menerapkan prinsip dari santri, oleh santri dan untuk santri. Salah satunya adalah koperasi 14 (Wonosari) Pasuruan. Menjual berbagai macam kebutuhan pokok, pulsa elektrik dan percetakan fotocopy. Berikut data laporan keuangan Koperasi 14 (Wonosari) Pasuruan cabang dari kopontren Sidogiri. Tabel 1.1 Perkembangan koperasi 14 Wonosari (dalam Rp) Tahun Kas Aktiva Laba/Rugi(SHU) Volume Penjualan 2009 Rp ,00 Rp Rp ,2 Rp , Rp ,00 Rp Rp ,28 Rp , Rp ,00 Rp Rp ,45 Rp , Rp ,00 Rp Rp ,01 Rp , Rp ,00 Rp Rp ,92 Rp ,00 Sumber : Kopontren Sidogiri (diolah) JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

2 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa koperasi 14 Wonosari tiap tahunnya mengalami perkembangan. kas pada tahun mengalami fluktuasi. Hal ini juga berpengaruh pada aktiva. Pada laporan laba/rugi (SHU) mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2010 memperoleh nilai terendah. Tetapi volume penjualan tertinggi berada pada tahun Untuk tahun perolehan SHU meningkat. Hal ini diikuti juga oleh volume penjualan yang mengalami peningkatan pula. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek likuiditas? b. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek solvabilitas? c. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek profitabilitas? d. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek efektivitas dan efisien penggunaan aktiva? e. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek common size? 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek likuiditas, b) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek solvabilitas, c) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek profitabilitas, d) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek efektivitas dan efisien penggunaan aktiva, e) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek common size. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil tambahan informasi dan sarana perbaikan yang mungkin diperlukan khususnya untuk meningkatkan prestasi koperasi dengan menggunakan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, efektivitas dan efisien penggunaan aktiva serta common size, b) Memberikan input dan manfaat dengan masalah yang peneliti bahas serta sebagai informasi tambahan dan pengembangan ilmu pengetahuan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, koperasi adalah Badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Menurut pasal 4 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 menyebutkan bahwa koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Menurut Jumingan (2011: 4) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. 2.2 Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan menurut Darsono (2010: 47) adalah Kegiatan membandingkan kinerja perusahaan dalam bentuk angka-angka keuangan dalam 66 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

3 perusahaan sejenis atau dengan angka-angka keuangan periode sebelumnya. Metode analisis Menurut Prastowo (2002: 54) secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu metode analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis). Teknik analisa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir (199: 6) adalah sebagai berikut: a. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan c. Laporan dengan Prosentase per komponen atau Common Size Statement d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow Statement analysis f. Analisis rasio g. Analisis Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis) h. Analisis Break-Even 2. Analisa Rasio berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award a. Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek koperasi dengan melihat aktiva lancar koperasi relatif terhadap hutang Current Ratio = b. Rasio Solvabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka panjang maupun jangka pendeknya. a) Total Debt to Total Asset Ratio (DTA) = b) Total Debt to Equity Ratio (DTE) = c. Rasio Profitabilitas Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu pada periode tertentu. a) Net Profit Margin (NPM) = b) Return On Asset (ROA) = c) Asset Turn Over = d) Rentabilitas Modal Sendiri = % d. Rasio Aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) = Tabel 1 Standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas (rasio efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award No Jenis Rasio Standar Kriteria 1. Rasio Likuiditas Current Ratio 200% s/d 250% Berprestasi 175% - <200% atau >250% Cukup berprestasi s/d 275% JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

4 2 Rasio Solvabilitas Total Hutang (Kewajiban) terhadap Asset Total Hutang (Kewajiban) terhadap modal sendiri Rasio Profitabilitas/Rentabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri 4 Rasio Aktivitas Perputaran Piutang 150% - <175% atau >275% Kurang berprestasi - 00% 125% - <150% atau >00% Tidak berprestasi - 25 % <125% atau >25% Sangat tidak berprestasi 40% Berprestasi >40% s/d 50% Cukup berprestasi >50% s/d 60% Kurang berprestasi >60% s/d 80% Tidak berprestasi >80% Sangat tidak berprestasi 70% Berprestasi >70% s/d % Cukup berprestasi >% s/d 150% Kurang berprestasi >150% s/d 200% Tidak berprestasi >200% Sangat tidak berprestasi 15% Berprestasi 10% s/d <15% Cukup berprestasi 5% s/d <10% Kurang berprestasi 1% s/d <5% Tidak berprestasi <1% Sangat tidak berprestasi 10% Berprestasi 7% s/d <10% Cukup berprestasi % s/d <7% Kurang berprestasi 1% s/d <% Tidak berprestasi <1% Sangat tidak berprestasi,5 kali Berprestasi 2,5 kali s/d <,5 kali Cukup berprestasi 1,5 kali s/d 2,5 kali Kurang berprestasi 1 kali s/d 1,5 kali Tidak berprestasi <1 kali Sangat tidak berprestasi 21% Berprestasi 15% s/d <21% Cukup berprestasi 9% s/d <15% Kurang berprestasi % s/d <9% Tidak berprestasi <% Sangat Tidak berprestasi 12 kali Berprestasi 10 kali s/d <12 kali Cukup berprestasi 8 kali s/d <10 kali Kurang berprestasi 6 kali s/d <8 kali Tidak berprestasi <6 kali Sangat tidak berprestasi Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 e. Analisa Common Size Rumus common size dengan perbandingan pada neraca dan laba rugi sebagai berikut : Pos d m Ner c Tot A t v Pos L por n L b Rug Penju n 68 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

5 . METODE PENELITIAN.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan mulamula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis (Surakhmad, 1994). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kopontren Sidogiri Kraton Pasuruan cabang 14 Wonosari. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai Agustus Dan periode pengamatan terhadap laporan keuangan dari tahun Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada Koperasi 14 Wonosari Pasuruan. Koperasi ini merupakan unit usaha berupa minimarket yang sudah berjalan ±8 tahun hingga sekarang.. Definisi Operasional Variabel a. Analisa Rasio 1. Current Ratio Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. 2. Total Debt to Total Asset Ratio Merupakan perbandingan antara hutang dengan total asset. Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial.. Total Debt to Equity Ratio Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa nilai jumlah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. 4. Net Profit Margin (NPM) Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan penjualan. Rasio ini mengukur kemampuan penjualan untuk menghasilkan sisa hasil uasaha (SHU). 5. Return On Asset(ROA) Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan asset yang dinyatakan dalam persen. 6. Asset Turn Over Merupakan perbandingan antara volume penjualan dengan asset. 7. Rentabilitas Modal Sendiri Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persen. 8. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Merupakan perbandingan antara total penerimaan penjualan dengan rata-rata saldo piutang. b. Analisa Common Size Merupakan analisis yang mengubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan data-data tertentu. Common size merupakan Persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap pasivanya, dan masingmasing unsur laba rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Jumingan (2011: JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

6 57). Setelah melalui tahap perhitungan menggunakan rumus diatas, selanjutnya hasil persentase dari neraca dan laba rugi dianalisis dan dibandingkan dari tahun ke tahun serta diambil kesimpulan. c. Prestasi Koperasi Penilaian prestasi atau kinerja suatu koperasi diukur dan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal koperasi..4 Model Penelitian Laporan Keuangan Koperasi Cabang 14 Wonosari Pasuruan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) Analisis Rasio ( Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas dan aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva ) Analisis Common Size Gambar 1 Model Penelitian. Sumber dan Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini sumber data berupa data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Kopontren Sidogiri Pasuruan cabang 14 Wonosari Tahun 2009 sampai dengan tahun 201. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Studi pustaka penelitian ini menggunakan data dengan bantuan referensi buku yang berhubungan dengan laporan keuangan koperasi b. Dokumentasi yaitu mengambil data dengan cara membaca dan mempelajari catatan maupun dokumen koperasi sesuai dengan data yang diperlukan..4 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis rasio Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award serta analisis Common Size. 1. Analisa Rasio Likuiditas Current Ratio = Prestasi Koperasi Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. 70 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

7 2. Analisa Rasio Solvabilitas a. DTA = Merupakan perbandingan antara hutang dengan total asset. Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial. b. DTE = Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa nilai jumlah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang.. Analisa Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin = Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan penjualan. b. Return On Asset(ROA) = Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan asset yang dinyatakan dalam persen. c. Asset Turn Over = Merupakan perbandingan antara volume penjualan dengan asset. d. Rentabilitas Modal Sendiri = 00% Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persen. 4. Analisa aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Receivable Turn Over = Merupakan perbandingan antara total penerimaan penjualan dengan rata-rata saldo piutang. 5. Analisa Common Size Rumus common size dengan perbandingan pada neraca sebagai berikut: Pos d m Ner c Tot A t v Keterangan: Pos dalam neraca : Tiap-tiap komponen yang terdapat dalam neraca. Total aktiva : Total kekayaan yang terdapat dalam perusahaan yang terwujud dan pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih dialokasikan pada penghasilan yang akan datang serta aktiva yang tidak berwujud lainnya. Rumus common size untuk laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Pos L por n L b Rug Penju n Keterangan: Pos laporan laba rugi : Tiap-tiap komponen yang meliputi biaya- biaya dan usaha yang diperoleh oleh perusahaan Penjualan : Penjualan bruto dikurangi potongan penjualan. hasil JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

8 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Analisis Rasio Likuiditas Tabel 1 Hasil Perhitungan Current Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Aktiva lancar (Rp) (a) Hutang Lancar (Rp) (b) Curent Ratio (a b) % Kriteria , , ,62% Sangat tidak berprestasi , ,0 722,81% Sangat tidak berprestasi , , ,00.470,57% Sangat tidak berprestasi , Rata ,00 Sumber : Data diolah Jika dilihat dari standar, koperasi 14 Wonosari khususnya current ratio dikatakan likuid apabila berada diantara 200% s/d 250%. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1 hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2011 dan 201 tidak dapat dihitung dikarenakan koperasi ini tidak mempunyai hutang jangka pendek sedangkan pada tahun 2009, 2010 dan 2012 tergolong <125% atau >25%. Hal ini terlihat bahwa koperasi ini sangat tidak berprestasi jika menggunakan analisis likuiditas khususnya current ratio karena berada diatas standar ketetapan koperasi berprestasi. Hal ini bisa saja terjadi karena banyak dana yang menganggur atau kas tidak digunakan sebaik mungkin. 4.2 Perhitungan Analisis Rasio Solvabilitas 1. Total Debt to Total Asset Ratio Tabel 2 Hasil Perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Total hutang (Rp) (a) Total Asset (Rp) (b) DTA (a b) % Kriteria , ,00 29,9% Berprestasi , ,00 44,9% Cukup berprestasi , ,00 42,90% Cukup berprestasi , ,00 4,07% Berprestasi , ,00 0,2% Berprestasi Rata , ,20 6,% Berprestasi Sumber : Data diolah Rata-rata nilai rasio ini yaitu 6,% yang berarti mengindikasikan bahwa koperasi 14 Wonosari mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya. Standar koperasi ini adalah 40%. Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa koperasi mengalami perkembangan yang cukup baik. Tahun 2009 koperasi tergolong berprestasi karena 40%. Sedangkan Tahun 2010 dan 2011 tergolong cukup berprestasi karena lebih dari >40% s/d 50% dari standar yang sudah ditetapkan. Namun untuk tahun 2012 sampai 201 mengalami peningkatan dan tergolong koperasi berprestasi karena 40% jika dilihat dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga koperasi ini mempunyai kemampuan menjamin total hutangnya menggunakan total aktiva yang dimilikinya. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai total aktiva lebih besar dari nilai total hutangnya. 2. Total Debt to Equity Ratio Tabel Hasil Perhitungan Total Debt to Equity Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Total Hutang (Rp) (a) Modal Sendiri DTE Kriteria (Rp) (b) (a b) % , ,00 64% Berprestasi 72 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

9 , ,51 79,82% Cukup berprestasi , ,51 75,1% Cukup berprestasi , ,51 51,68% Berprestasi , ,00 4,51% Berprestasi Rata , ,1 62,8% Berprestasi Sumber : Data diolah Nilai total debt to equity ratio atau nilai rasio hutang terhadap modal sendiri yang diperoleh koperasi 14 Wonosari dari tahun 2010 hingga 201 terjadi penurunan. Penurunan itu tidak membuat prestasi koperasi juga menurun, namun penurunan itu menunjukkan terjadinya perkembangan karena standar koperasi 70%. Hal ini berarti modal sendiri yang dimiliki koperasi 14 Wonosari dapat digunakan untuk menjamin total hutangnya. Terlihat pada nilai modal sendiri lebih besar dari total hutang yang dimiliki koperasi 14 Wonosari. 4. Perhitungan Analisis Rasio Profitabilitas 1. Net Profit Margin (NPM) Tabel 4 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) Penjualan (Rp) (b) Net Profit Margin (a b) % Kriteria , ,00 2,45% Tidak berprestasi , ,00 1,8% Tidak berprestasi , ,28 4,99% Tidak berprestasi , ,00 4,9% Tidak berprestasi , ,00 6,45% Kurang berprestasi Rata , ,06 4,02% Tidak berprestasi Sumber : Data diolah Nilai Net profit margin (NPM) menunjukkan hasil yang masih dibawah standar yang telah ditetapkan. standar koperasi 15%. Dapat disimpulkan bahwa tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 koperasi ini tergolong tidak berprestasi. Pada tahun 201, mengalami peningkatan dari standar yang sebelumnya berada diantara 5% s/d <10% namun koperasi ini masih tergolong kurang berprestasi karena masih dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi masih tergolong rendah dalam menghasilkan Net Profit Margin (NPM). 2. Return On Asset (ROA) Tabel 5 Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) Asset (Rp) (b) Return On Asset (ROA) (a b) % Kriteria , ,00 2,29% Berprestasi , ,00 16,08% Berprestasi , ,00 24,45% Berprestasi , ,00 4,41% Berprestasi , ,00 49,54% Berprestasi Rata , ,20 29,55% Berprestasi Sumber : Data diolah Jika dilihat pada tabel 5 Return on asset (ROA) berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

10 koperasi berprestasi/koperasi award yaitu 10%. Hasil yang diperoleh pada tahun mengalami peningkatan disetiap tahunnya dan berada diatas standar yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari termasuk dalam kriteria koperasi berprestasi.. Total Asset Turn Over Tabel 6 Hasil Perhitungan Asset Turn Over Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Volume Usaha Asset Asset Turn Over Kriteria (Rp) (a) (Rp) (b) (a b) 1 kali , ,00 9,51 kali Berprestasi , ,00 8,80 kali Berprestasi , ,00 4,90 kali Berprestasi , ,00 7,8 kali Berprestasi , ,00 7,68 kali Berprestasi Rata , ,20 7,74 kali Berprestasi Sumber : Data diolah Standar dari Total Asset Turn Over yang sudah ditetapkan adalah,5 kali. Pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa rata-rata koperasi ini tergolong koperasi berprestasi. Meskipun terjadi fluktuasi nilai disetiap tahunnya, namun koperasi 14 Wonosari masih tetap berada diatas standar yang sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran aktiva, maka penggunaan aktiva semakin efisien. 4. Rentabilitas Modal Sendiri Tabel 7 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri Koperasi 14 Wonosari tahun Tahun Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) Modal Sendiri (Rp) (b) Rentabilitas Modal Sendiri (a b) % Kriteria , ,00 49,80% Berprestasi , ,51 28,92% Berprestasi , ,51 42,81% Berprestasi , ,51 52,20% Berprestasi , ,00 71,09% Berprestasi Rata , ,1 48,96% Berprestasi Sumber : Data diolah Nilai Rentabilitas sendiri yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba terhadap total modal sendiri yang dimiliki. Standar koperasi 21%. Jadi, semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik karena SHU yang diperoleh dari modal sendiri semakin tinggi. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada tahun koperasi ini mengalami peningkatan dan tergolong koperasi berprestasi. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada jumlah modal sendiri yang dimiliki dengan diimbangi peningkatan pada SHU. Semakin tinggi nilai rasio rentabilitas sendiri, semakin besar pula keuntungan yang bisa diperoleh pada modal sendiri yang dimiliki. SHU disini merupakan SHU bersih setelah dikurangi pajak. 4.4 Rasio Aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Tabel 8 Hasil Perhitungan Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Koperasi 14 Wonosari tahun JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

11 Tahun Penjualan Saldo Piutang Rata-rata Perputaran piutang Kriteria (Rp) (a) (Rp) (b) (a b) 1 kali ,00 ( ) 150 kali Berprestasi ,00 ( ) 68 kali Berprestasi ,28 ( ) 4 kali Berprestasi ,00 ( ) 114 kali Berprestasi ,00 ( ) 864 kali Berprestasi Rata , ,00 246kali Berprestasi Sumber: data (diolah) Berdasarkan tabel 8 diatas, bahwa pada tahun koperasi 14 Wonosari tergolong koperasi dengan peringkat baik karena adanya hasil penilaian keuangan yang rata-rata masih diatas standar yang telah ditetapkan. Koperasi ini sangat bermanfaat bagi anggotanya. Selain itu koperasi ini sudah berhasil membuktikan sebagai lembaga perekonomian guna menyejahterakan santri dan masayarakat luas. Tabel 9 Perhitungan Penilaian Koperasi Berprestasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei Tahun Rasio Realitas Interval Nilai Bobot Skor Tahun Rasio Likuiditas 1.050,62% atau Current Ratio nilai = 0 Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) 29,9% 40% b. Total Debt to Equity Ratio (DTE) 64% 70% Tahun 2010 Tahun 2011 Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri 2,45% 2,29% 951,96 kali 49,80% 1% s/d <5% 25 Rasio Aktivitas Perputaran Piutang 150,4% 00 (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas 722,81% atau 0 0 Current Ratio nilai = 0 Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset 44.9% s d Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio 79,82% s d Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin 1,8% s d b. Return On Asset 16,08% 00 c. Asset Turn Over 880,60kali 00 d. Rentabilitas Modal Sendiri 28,92% 00 Rasio Aktivitas Perputaran Piutang kali 00 (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas - atau Current Ratio nilai = Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset s d JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

12 Tahun 2012 Tahun 201 Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) 75,1 s d s d ,88 kali 00 Jumlah Rasio Likuiditas atau Current Ratio nilai = Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) 78,46 kali s d ,67 kali 00 Jumlah Rasio Likuiditas atau Current Ratio - nilai = Rasio Solvabilitas e. Total Debt to Total Asset 00 Ratio(DTA) f. Total Debt to Equity Ratio 00 (DTE) Rasio Profitabilitas g. Net Profit Margin h. Return On Asset i. Asset Turn Over j. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) 768,0 kali 86.44,64 kali s d JEMA Vol. 12 No. 1 Juni Jumlah Sumber : Data (diolah) Keterangan: Realitas = Hasil perhitungan rasio keuangan Interval = Kriteria atau penggolongan atas hasil perhitungan yang diperoleh Bobot = Berdasarkan standart yang berlaku Skor = Hasil perkalian antara nilai dan bobot Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award, maka pemeringkatan koperasi sebagai berikut: 1) Nilai 85 sampai dengan, koperasi mempunyai peringkat sangat baik dengan klasifikasi A

13 2) Nilai 70 sampai dengan 84, koperasi mempunyai peringkat baik dengan klasifikasi B ) Nilai 65 sampai dengan 69, koperasi mempunyai peringkat cukup dengan klasifikasi C 4) Nilai kurang dari 55, koperasi mempunyai peringkat kurang dengan klasifikasi D Untuk menilai koperasi 14 Wonosari, perhitungannya dilakukan dengan rumus : Nilai Koperasi = Tabel 10 hasil penilaian Koperasi 14 Wonosari pada tahun Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award sebagai berikut: Tahun Total Skor Total Bobot Nilai Penilaian ,125 Baik ,875 Baik ,875 Baik ,125 Baik ,25 Baik Sumber: data diolah Penilaian pada koperasi 14 Wonosari di atas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award tergolong kategori koperasi dengan peringkat baik dengan skor masing-masing adalah sebagai berikut: 1) Pada tahun 2009 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 78,125 2) Pada tahun 2010 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 71,875 ) Pada tahun 2011 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 71,875 4) Pada tahun 2012 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 78,25 5) Pada tahun 201 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 81, Analisis Common Size Tabel 11 Hasil Perhitungan Analisis Common Size Pada Neraca Keuangan Koperasi 14 Wonosari Tahun Pos-pos dalam neraca Aktiva lancar Kas 1,49% 1,09%,48% 1,68% 1,08% Bank 15,75% 2,54%,95% 2,7% 8,28% Beban dibayar dimuka 0,59% 0,58% Persediaan 59,75% 47,% 69,72% 81,77% 76,95% Piutang 12,66% 16,6% 11,5% 0,6% 1,45% Aktiva lain-lain 19,08% Total Aktiva lancar 89,65% 86,99% 88,68% 86,54% 88,4% Aktiva tetap Mesin 5,14% 7,56% 6,79% Perlengkapan Usaha 8,26% 12,60% 15,05% Akumulasi penyusutan Akm. Mesin -0,62% -1,75% -2,71% JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

14 Akm. Perlengkapan usaha -1,46% -4,94% -7,47% Total Aktiva Tetap 10,5% 1,01% 11,2% 1,46% 11,66% Total Aktiva % % % % % Hutang/Kewajiban Hutang jangka pendek Hutang Suplier 1,12% 1,12% Hutang usaha konsinyasi 1,8% Hutang lain-lain 10,45% Beban usaha terhutang 0,44% 0,4% Rupa-rupa pasiva 0,25% 0,1% Total Hutang Jangka Pendek 0,69% 12,04% - 2,49% - Hutang jangka panjang Hutang ke pusat 29,25% 2,5% 42,90% 1,58% 0,2% Total Hutang Jangka Panjang 29,25% 2,5% 42,90% 1,58% 0,2% Total Hutang 29,9% 44,9% 42,90% 4,07% 0,2% Modal sendiri Modal koperasi 46,77% 55,61% 57,10% 65,9% 69,68% Laba ditahan -16,08% -24,45% -4,41% -49,54% RL Berjalan 2,29% 16,08% 24,45% 4,41% 49,54% Total Modal Sendiri 70,07% 55,61% 57,10% 65,9% 69,68% Total Hutang dan Modal Sendiri % % % % % Sumber: Data laporan keuangan neraca (diolah) Data pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa pada posisi aktiva menunjukkan persentase aktiva lancar tertinggi berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 89,65% dari total aktivanya. Dan terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 86,54% dari total aktivanya. Pada posisi aktiva, presentase kewajiban/ hutang tertinggi yaitu pada tahun 2010 sebesar 44,9% dan persentase terendah terdapat pada tahun 29,9%. Modal sendiri tertinggi terdapat pada tahun 2009 sebesar 70,07%, terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar 55,61%. Tabel 12 Hasil Perhitungan Analisis Common Size Pada Laba Rugi Koperasi 14 Wonosari Tahun Pos-pos dalam laba rugi Total Penjualan Dan Pendapatan % % % % % Total Harga Pokok Penjualan 91,99% 9,20% 87,12% 89,75% 88,64% Laba Kotor 8,01% 6,80% 12,88% 10,25% 11,6% Total Biaya Operasional 5,56% 4,97% 7,27% 6,06% 6,52% Laba Bersih Operasional 2,45% 1,8% 5,61% 4,19% 4,84% Laba Rugi Sebelum Pajak 2,45% 1,8% 4,99% 4,9% 6,45% Sumber: Data laporan keuangan laba rugi (diolah) Dari Tabel 12 menunjukkan bahwa persentase harga pokok penjualan tertinggi terdapat pada tahun 2010 sebesar 9,20%, dan terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 87,12% dari total pendapatannya. Sedangkan persentase tertinggi untuk laba kotor terjadi pada tahun 2011 sebesar 12,88%, dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,80% dari total pendapatnnya. Total biaya operasional tertinggi pada tahun 2011 sebesar 7,27% dan terendah pada tahun 2010 sebesar 4,97% dari total pendapatannya. Laba bersih operasional tertinggi pada tahun 2011 sebesar 5,61%, dan terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar 1,8%. Sedangkan laba rugi sebelum pajak tertinggi terdapat pada tahun 201 sebesar 6,45%, dan terendah sebesar 1,8% dari total pendapatannya pada tahun JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

15 4.6 Implikasi dari Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koperasi ini tergolong koperasi dengan peringkat baik. Namun dalam penelitian Maya Sari mengungkapkan bahwa koperasi mempunyai peringkat yang kurang. Hal ini disebabkan karena adanya hasil penilaian yang rata-rata masih jauh dari standart yang sudah ditetapkan. Meskipun begitu koperasi sangat bermanfaat bagi anggotanya. Untuk analisis common size pada neraca dan laba rugi cenderung berfluktuasi namun perolehan hasilnya cukup baik dengan SHU yang selalu meningkat. Penelitian ini sama halnya dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Tasriyanti dengan mendapatkan gambaran yang lebih baik pada perkembangan pos-pos neraca dan laba rugi untuk tiga periode dengan menunjukkan tendensi yang selalu meningkat. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.2 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di koperasi 14 Wonosari Pasuruan, maka simpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Dilihat dari aspek likuiditas, khususnya current ratio hanya dapat dihitung pada tahun 2009, 2010 dan 2012 masing-masing sebesar 1.050%, 722,81% dan.470,57%. Nilai ini berada dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini bisa saja terjadi karena ada aktivitas koperasi yang tidak dilakukan secara optimal atau kas yang tidak digunakan sebaik mungkin. 2. Dilihat dari aspek solvabilitas, rata-rata nilai Total Debt to Total Asset Ratio sebesar 6,% dan rata-rata Total Debt to Equity Ratio sebesar 62,8%. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari mampu membayar semua hutanghutangnya. Baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjangnya dengan kekayaan maupun modal yang dimiliki. Dari rata-rata yang sudah ada, koperasi ini tergolong koperasi berprestasi karena nilai yag dihasilkan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.. Dilihat dari aspek profitabilitas, rata-rata nilai net profit margin sebesar 4,02%, rata-rata return on asset sebesar 29,55%, rata-rata nilai total asset turn over sebesar 7,74 kali, dan rata-rata nilai rentabilitas modal sendiri sebesar 48,96%. Untuk rasio return on asset, total asset turn over dan rentabilitas sendiri menunjukkan koperasi berprestasi karena sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk net profit margin masih dibawah standar. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi masih rendah dalam menghasilkan keuntungan. 4. Dilihat dari aspek aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva), khususnya perputaran piutang (Receivable Turn Over) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 246 kali. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari mempunyai prestasi yang baik sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. 5. Dilihat dari aspek common size, pada aktiva lancar diperbandingkan dengan total aktiva yang memberikan kontribusi terbesar yaitu persediaan sebesar 59,75%, pada tahun 2009, 47.% pada tahun 2010, dan pada tahun 201 sebesar 76.95%. Total aktiva lancar menunjukkan peningkatan. Dengan meningkatnya aktiva lancar bisa menurunkan aktiva tetap. Hutang jangka panjang mengalami kenaikan Untuk tahun 2012 dan 201 mengalami penurunan dengan prosentase 1,58% dan 0,2%. Keadaan ini membuktikan bahwa koperasi berhasil didalam melunasi hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo. Pada laporan laba rugi yang diperbandingkan dengan total penjualan atau pendapatan, harga pokok penjualan mempunyai nilai terbesar dari tahun 2009 sampai 201 yaitu 91,99%, 9,20%, JEMA Vol. 12 No. 1 Juni

16 87,12%, 89,75%, dan 88,64% meski demikian harga pokok penjualan cenderung berfluktutif. Hal ini akan mempengaruhi laba kotor. Jika harga pokok penjualan meningkat, laba kotor menurun dan sebaliknya jika harga pokok penjualan menuun, laba kotor meningkat. 5. Keterbatasan 1. Peneliti hanya membatasi lima alat analisis. Diantaranya analisis rasio berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award dan analisis Common Size. Dengan data yang digunakan adalah laporan keuangan dari neraca dan laporan laba rugi koperasi 14 Wonosari selama lima tahun yaitu tahun Dari dua produk yang dihasilkan oleh kopontren Sidogiri meliputi bisnis ritel dan jasa, peneliti hanya membatasi satu cabang bisnis yaitu bisnis ritel berupa minimarket tepatnya pada koperasi 14 Wonosari 5.4 Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya bisa menambahkan lebih dari lima alat analisis dengan menambahkan data laporan keuangan selain neraca dan laporan laba rugi misalnya laporan arus kas dengan beberapa periode 2. Untuk memperbaiki penelitian sebelumnya, sebaiknya peneliti yang akan datang menambahkan beberapa cabang atau melakukan penelitian di kopontren pusat Sidogiri ataupun koperasi lain. DAFTAR PUSTAKA Jumingan Analisis Laporan Keuangan. Jakarta Munawir Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Peraturan Menteri dan KUKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award. Pondok Pesantren, Koperasi Laporan Keuangan Tahun Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi Laporan Keuangan Tahun Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi Laporan Keuangan Tahun Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi Laporan Keuangan Tahun Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi Laporan Keuangan Tahun 201. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Prastowo, Dwi dan Rifka, Juliaty Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua (Revisi). Penerbit UPP AMP YKPN.Yogyakarta. Rudianto Akuntansi Koperasi.Edisi Kedua. Penerbit Erlangga Tambunan Perekonomian Indonesia. Ciawi Bogor.Tarsito. Bandung. *) Lisa Maulida adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) A. Yusuf Imam Suja i adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Budi Wahono adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma 80 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut pendapat Darsono (2010: 47), Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk) Oleh : Mauliyah Nurhayati *) Agus Widarko **) Afi Rahmat Slamet ***) ABSTRACT This study was conducted

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Jaya tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) 427 009, FAX (0343) 422

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 2010 2012 Analysis Of Liquidity Ratio And Profitability

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA Erny Widyastuti 1) Rispantyo 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) 1, 2, 3) Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PRIMKOPKAR PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & D.I.Y TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PRIMKOPKAR PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & D.I.Y TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PRIMKOPKAR PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & D.I.Y TAHUN 2011-2013 Siti Nur Kholifah, Adilistiono Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Soedharto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan perkembangan perekonomian yang tinggi, maka semakin berkembang pula dunia usaha dewasa ini.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu: Analisis Kinerja Keuangan pada KUD... ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Analisis Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Oleh : Febriani Asmorowati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang email

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJIIKAN

BAB II BAHAN RUJIIKAN BAB II BAHAN RUJIIKAN 2.1 Manajemen Keuangan dan Laporan Keuangan Untuk mencapai tujuan perusahaan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SUPARMA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Eka Puji Purnama Sari,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Koperasi 1. Definisi Koperasi Sumarsono (2003) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Risma Ayunda Ayundarisma001@yahoo.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi sebuah perusahaan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk. dengan alat-alat pembanding lainnya (Munawir, 2007:36).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk. dengan alat-alat pembanding lainnya (Munawir, 2007:36). 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul penelitian tersebut. 2.1. Pengertian Laporan Keuangan. Setiap perusahaan mempunyai laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU 1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU Novida Warda 1, Caska 2, Gani Haryana 3 Email. novidawarda@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan adalah organisasi yang melakukan suatu kegiatan usaha dan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba. Perusahaan memerlukan perencanaan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

Erly Maya Sari Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z. A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Erly Maya Sari Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z. A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI DARI ASPEK PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PER/M.KUKM/V/2006

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT.PATRA JASA PUSAT JAKARTA (KOPERASI PATRA)

RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT.PATRA JASA PUSAT JAKARTA (KOPERASI PATRA) Journal of Applied Business and Economics Volume 1 Nomor 2 Januari 2015 RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT.PATRA JASA PUSAT JAKARTA (KOPERASI PATRA) ABSTRAK

Lebih terperinci

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan 279 RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPN DHARMA WIGUNA DENPASAR Denny Kristiadi Kurniawan Putu Vivi Lestari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS Oleh: Herman Paleni Dosen Program Management Studies School of Economics Musi Rawas e-mail: ermanygy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi sebuah perusahaan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Bagian keuangan atau bagian akuntansi di perusahaan memiliki tugas utama yaitu menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut secara umum

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK Nama : DWI PRATIWI NPM : 22213689 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: Hendry (2013) meneliti tentang Analisis

Lebih terperinci

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk. KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Lisa Rusdian Gunawan email: sansanngui@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai alat yang cukup penting untuk memperoleh informasi sehubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles Abstrack Summary. The performance of the company's financial statements stable financial condition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) Oleh: Mirna Nurwenda dan Hidayat Effendi Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci