ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

Transkripsi

1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan analisis data dari data primer dan data sekunder. Dari hasil pengamatan dan tanya jawab dengan responden diketahui bahwa, pada tingkat likuiditasnya yaitu Current Rationya mengalami kenaikan disetiap tahunnya, Quick Rationya mengalami kondisi yang kurang baik, sementara Cash Rationya mengalami fluktuasi. Pada tingkat solvabilitasnya yaitu Total Assets to Debt Rationya dalam kondisi solvable dan pada Net Worth to Debt Rationya dalam keadaan insolvabel. Pada tingkat profitabilitasnya yaitu Gross Profit Margin dan Net Profit Margin mengalami fluktuasi serta pada Return On Assets mengalami penurunan dan pada Return On Equity dalam kondisi fluktuasi. Berdasarkan hasil dari penelitian disarankan sebaiknya perusahaan mulai memperhatikan dan memperbaiki tingkat likuiditas, solvabilitas dan profitabilitasnya agar dapat menghasilkan laba dengan maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Kata Kunci : Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Kinerja Keuangan ABSTRACT This research uses descriptive qualitative method, where data collection technique is documentation, interview and data analysis from primary and secondary data. From the results of observation and question and answer with the respondents note that, at the level of liquidity Current Ratio experienced increases every year, Quick Ratio experiencing unfavorable conditions, while Cash Ratio fluctuated. At solvency level is Total Assets to Debt Ratio in solvable condition and on Net Worth to Debt Ratio in insolvable state. At the level of profitability is Gross Profit Margin and Net Profit Margin fluctuated and on the Return On Assets decreased and on Return On Equity in fluctuation conditions. Based on the results of the study suggested that companies should begin to pay attention and improve the level of liquidity, solvency and profitability in order to generate profits with a maximum in accordance with company goals. Keywords: Analysis of Liquidity Ratios, Solvency, Profitability, Financial Performance 94

2 PENDAHULUAN Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi dan posisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan menggunakan alat - alat analisis keuangan, sehingga perusahaan tersebut dapat mengetahui mengenai baik atau buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja untuk memperoleh laba dalam periode tertentu (Sucipto, 2012). Objek penelitian ini dilakukan pada PT. Vepo Indah Pratama terletak di daerah Driyorejo, Gresik. Yang mempunyai usaha Tandon Air Stainless dan Galvalum. Salah satu tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan ini yaitu memperoleh keuntungan atau laba. Dalam peneilitian ini, permasalahan yang dihadapi penulis yaitu banyaknya customer yang berhutang dan menunggak pembayaran pada perusahaan yang berdampak kurangnya laba yang di peroleh oleh perusahaan. Maka dari itu peneliti menganalisa menggunakan cara analisis Time-series Techniques selama tiga tahun dan menggunakan tiga rasio, yaitu Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek, sedangkan rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba (Kasmir, 2013). Ketiga rasio diatas dapat digunakan untuk membantu para pemakai laporan keuangan untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan supaya dapat mengambil keputusan yang tepat di masa yang akan datang. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Adytya (UNTAG, 2013) dengan judul Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada KUD Sumber Makmur dengan hasil yang menunjukkan bahwa Current Ratio dinyatakan baik, Quick Ratio dinyatakan kurang baik, Cash Ratio dinyatakan berfluktuasi, Total Assets to Debt Ratio dinyatakan solvable, Net Worth to Debt Ratio dinyatakan insolvable, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets dan Return On Equity dinyatakan kurang baik. 95

3 METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yaitu, penelitian yang berusaha mengumpulkan dan menyajikan data dari perusahaan untuk dianalisis (Sugiyono, 2013:40). Jenis Data Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Dengan cara melakukan pengumpulan data dan informasi melalui obyek penelitian secara langsung melalui wawancara, dokumentasi perusahaan, analisis dan penerapan pada PT. Vepo Indah Pratama. Sumber Data Adapun sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu : a. Data Primer adalah data yang bersumber dari informan yang mengetahui secara jelas mengenai masalah yang diteliti, berupa gambaran umum, struktur organisasi dan bidang usaha PT. Vepo Indah Pratama; b. Data sekunder adalah data yang berasal dari sumber kedua atau dari instansi seperti dokumen posisi keuangan (neraca dan laporan rugi laba). Teknik Penggumpulan Data Dalam penelitian ini, menggunakan metode pengumpulan data, yaitu : a. Metode Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui penjelasan langsung dengan pihak yang bersangkutan; b. Metode Dokumentasi dan Analisis Data Dokumentasi merupakan sumber data yang berasal dari catatan catatan atau dokumentasi yang tertulisberupa gambaran umum, sejarah pendirian perusahaan, bidang usaha dan data data keuangann (neraca dan laporan laba rugi). Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui Kinerja Keuangan PT. Vepo Indah Pratama, yaitu : 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 96

4 b. Quick Ratio c. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Assets b. Total Debt to Equity Ratio 3. Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin b. Net Profit Margin c. Return On Assets d. Return On Equity HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis 1. Likuiditas untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo atau pada saat ditagih. Rasio likuiditas, terdiri dari : a. Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, rumus : Aktiva Lancar HutangLancar Tabel 1 Hasil Perhitungan Current Ratio PT. Vepo Indah Pratama Tahun Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio ,97% ,83% ,88% Sumber : Peneliti (2017) 97

5 Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Current Ratio sebesar 101,97%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 1,0197 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Tahun 2014 Current Ratio naik menjadi 110,83%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 1,1083 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Tahun 2015 Current Ratio naik menjadi 110,88%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 1,1088 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. b. Rasio Cepat (Quick Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, rumus : Aktiva Lancar -Persediaan Hutang Lancar Tabel 2 Hasil Perhitungan Quick Ratio PT. Vepo Indah Pratama Tahun Aktiva Lancar (Rp) Persediaan (Rp) ,39% ,70% ,12% Sumber : Peneliti, (2017) Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa : Hutang Lancar (Rp) Tahun 2013 Quick Ratio sebesar 68,39%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,6839 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Tahun 2014 Quick Ratio naik menjadi 82,70%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,8270 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Tahun 2015 Quick Ratio turun menjadi 70,12%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,7012 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Quick Ratio 98

6 c. Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank, rumus : Kas + Setara Kas Hutang Lancar Tabel 3 Hasil Perhitungan Cash Ratio PT. Vepo Indah Pratama Tahun Kas & Setara Kas (Rp) Hutang Lancar (Rp) Cash Ratio ,48% ,83% ,75% Sumber : Peneliti, (2017) Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Cash Ratio sebesar 12,48%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,1248 kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. Tahun 2014 Cash Ratio naik menjadi 12,83%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,1283 kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. Tahun 2015 Cash Ratio turun menjadi 12,75%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin Rp. 0,1275 kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. 1. Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. a. Rasio Utang dengan Assets (Total Asset to Total Debt Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain adalah seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, rumus : Total Hutang Total Aktiva 99

7 Tabel 4 Hasil Perhitungan Total Asset to Total Debt Ratio PT. Vepo Indah Pratama Tahun Total Aktiva (Rp) Total Hutang (Rp) Total Assets to Debt Ratio ,46% ,76% ,64% Sumber : Peneliti, (2017) Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Total Assets to Debt Ratio sebesar 38,46%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,3846 aktiva perusahaan. Tahun 2014 Total Assets to Debt Ratio naik menjadi 61,76%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,6176 aktiva perusahaan. Tahun 2015 Total Assets to Debt Ratio naik menjadi 62,64%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,6264 aktiva perusahaan. b. Rasio Utang dengan Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas, rumus : Tabel 5 Hasil Perhitungan Total Debt to Equity Ratio PT. Vepo Indah Pratama Tahun Total Hutang Modal Modal Sendiri (Rp) Sumber : Peneliti, (2017) Total Hutang (Rp) Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa : Total Assets to Debt Ratio ,50% ,67% ,09% Tahun 2013 Net Worth to Debt Ratio sebesar 73,50%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,7350 modal sendiri yang dimiliki perusahaan. 100

8 Tahun 2014 Net Worth to Debt Ratio naik menjadi 203,67%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 2,0367 oleh modal sendiri. Tahun 2015 Net Worth to Debt Ratio turun menjadi 200,09%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 2,0009 modal sendiri. 2. Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam periode tertentu. Rasio Profitabilitas, terdiri dari : a. Gross Profit Margin merupakan perbandingan antara laba kotor yang Laba Kotor Penjualan Bersih Tahun diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama dan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menutupi biaya - biaya tetap atau lainnya, rumus : Tabel 6 Hasil Perhitungan Gross Profit Margin PT. Vepo Indah Pratama Laba Kotor (Rp) Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Gross Profit Margin sebesar 43,74%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,4374. Penjualan Bersih (Rp) Tahun 2014 Gross Profit Margin turun menjadi 41,32%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,4132. Tahun 2015 Gross Profit Margin naik menjadi 44,06%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,4406. b. Net Profit Margin rasio yang membandingkan ukuran keuntungan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan, rumus : Gross Profit Margin ,74% ,32% ,06% 101

9 Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih Tabel 7 Hasil Perhitungan Net Profit Margin PT. Vepo Indah Pratama Tahun Laba Bersih Setelah Pajak (Rp) Penjualan Bersih (Rp) Net Profit Margin ,92% ,10% ,03% Sumber : peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Net Profit Margin sebesar 23,92%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,2392. Tahun 2014 Net Profit Margin turun menjadi 19,10%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,1910. Tahun 2015 Net Profit Margin naik menjadi 20,03%, yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,2003. c. Return On Assets merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan jumlah rupiah laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva, rumus : EBIT Total Aktiva Tabel 8 Hasil Perhitungan Return On Assets PT. Vepo Indah Pratama Tahun EBIT (Rp) Total Aktiva (Rp) Return On Investmen ,04 % ,35% ,07% Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Return On Assets sebesar 5,04%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,0504 dari total aktiva yang ada di perusahaan. 102

10 Tahun 2014 Return On Assets turun menjadi 4,35%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp.0,0435 dari total aktiva yang ada di perusahaan. Tahun 2015 Return On Assets turun menjadi 4,07%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp.0,0407 dari total aktiva yang ada di perusahaan. d. Return On Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah bunga dan pajak (EAT) dengan modal sendiri, rumus : EAT Modal Sendiri Tabel 9 Hasil Perhitungan Return On Equity PT. Vepo Indah Pratama Tahun EAT (Rp) Modal Sendiri (Rp) Return On Equity ,67% ,92% ,72% Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 9 dapat disimpulkan bahwa : Tahun 2013 Return On Equity sebesar 8,67%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp. 0,0867 dari modal sendiri yang tersedia. Tahun 2014 Return On Equity naik menjadi 12,92%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp. 0,1292 dari modal sendiri yang tersedia. Tahun 2015 Return On Equity turun menjadi 11,72%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp. 0,1172 dari modal sendiri yang tersedia. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian dan analisis terhadap laporan keuangan di PT. Vepo Indah Pratama dapat diketahui, bahwa : Kinerja Keuangan ditinjau dari Likuiditas, yaitu : 1. Current Ratio tahun 2013 sebesar 101,97%, tahun 2014 sebesar 110,83% dan tahun 2015 sebesar 110,88%. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahun aktiva lancar mengalami kenaikan meskipun diikuti kenaikan hutang lancar akan tetapi perusahaan tetap dapat mengimbangi pembayaran hutang lancar 103

11 tersebut. Yang artinya Current Ratio perusahaan dalam kondisi baik karena perusahaan dapat memenuhi hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar. 2. Quick Ratio tahun 2013 sebesar 68,39%, tahun 2014 sebesar 82,70% dan tahun 2015 sebesar 70,12%. Karena aktiva lancar, persediaan dan utang lancar mengalami kenaikan setiap tahunnya maka hal ini berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik karena aktiva lancar setelah dikurangi persediaan hanya sisa sedikit dan tidak mampu menjamin utang lancar perusahaan. 3. Cash Ratio tahun 2013 sebesar 12,48%, tahun 2014 sebesar 12,83% dan tahun 2015 sebesar 12,75%. Karena kas dan setara kas juga utang lancar terus naik, menyebabkan kemampuan kas dan setara kas perusahaan dalam melunasi utang lancar tidak dapat di jamin setiap tahunnya. Kinerja Keuangan ditinjau dari Solvabilitas, yaitu : 1. Total Assets to Debt Ratio tahun 2013 sebesar 38,46%, tahun 2014 sebesar 61,76% dan tahun 2015 sebesar 62,64%. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahun total aktiva maupun total utang terus naik akan tetapi total aktiva tetap dapat mengimbangi pembayaran total, yang berarti Total Assets to Debt Ratio perusahaan dapat dikatakan solvabel karena kemapuan perusahaan dalam memenuhi semua hutang dengan aktiva dalam kondisi yang baik. 2. Net Worth to Debt Ratio tahun 2013 sebesar 73,50%, tahun 2014 sebesar 203,67% dan tahun 2015 sebesar 200,09%. Dari tahun ke tahun total presentase Net Worth to Debt Ratio tidak stabil karena total utang lebih besar daripada total modal sendiri. Yang artinya Net Worth to Debt Ratio perusahaan dalam keadaan insolvabel. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar utang dengan modal sendiri. Kinerja Keuangan ditinjau dari Profitabilitas, yaitu : 1. Gross Profit Margin tahun 2013 sebesar 43,74%, tahun 2014 sebesar 41,32% dan tahun 2015 sebesar 44,06%. Yang artinya Gross Profit Margin perusahaan berfluktuasi maka dapat diketahui bahwa kinerja operasional perusahaan kurang baik karena perusahaan tersebut rawan terhadap perubahan harga baik harga jual maupun harga pokok dan akan sangat 104

12 berpengaruh terhadap laba perusahaan untuk menghasilkan laba di setiap 1 rupiah penjualan bersih. 2. Net Profit Margin tahun 2013 sebesar 23,92%, tahun 2014 sebesar 19,10% dan tahun 2015 sebesar 20,03%. Yang artinya Net Profit Margin perusahaan berfluktuasi sama dengan Gross Profit Margin maka perusahaan diharus mengontrol biaya operasional. 3. Return On Assets tahun 2013 sebesar 5,04%, tahun 2014 sebesar 4,35% dan tahun 2015 sebesar 4,07%. Yang artinya Return On Assets mengalami penurunan dalam menghasilkan laba meskipun total aktiva dan laba bersih sebelum pajak dan bunga meningkat. 4. Return On Equity tahun 2013 sebesar 7,37%, tahun 2014 sebesar 10,24% dan tahun 2015 sebesar 9,82%. Yang artinya Return On Equity mengalami fluktuasi dan menunjukkan perusahaan dalam menghasilkan laba kurang maksimal meskipun modal sendiri juga laba bersih setelah pajak dan bunga meningkat. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Vepo Indah Pratama, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kinerja keuangan jika ditinjau dari rasio likuiditas mulai tahun banyak mengalami perubahan. Pada Current Rationya mengalami kenaikan disetiap tahunnya dan itu berdampak positif bagi perusahaan karena perusahaan dapat memenuhi utang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar, pada Quick Rationya mengalami kondisi yang kurang baik karena aktiva lancar perusahaan setelah dikurangi persediaan tidak mampu menjamin utang lancar perusahaan, sementara di Cash Rationya mengalami fluktuasi dan ini menandakan kemapuan perusahaan tidak stabil dalam melunasi utang lancar dengan kas dan setara kas. 2. Disisi lain kinerja keuangan ditinjau dari rasio solvabilitas mulai tahun pada Total Assets to Debt Rationya dalam kondisi solvabel karena kemapuan perusahaan dalam memenuhi semua hutang dengan aktiva dalam 105

13 kondisi yang baik dan pada Net Worth to Debt Rationya dalam keadaan insolvabel karena perusahaan tidak mampu membayar utang dengan modal sendiri. 3. Dan yang terakhir kinerja keuangan ditinjau dari rasio profitabilitas tahun pada Gross Profit Margin dan Net Profit Margin mengalami fluktuasi yang menandakan kinerja operasional perusahaan kurang baik karena perusahaan tersebut rawan terhadap perubahan harga baik harga jual maupun harga pokok dan akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan serta pada Return On Assets mengalami penurunan dan pada Return On Equity dalam kondisi fluktuasi yang menunjukan perusahaan dalam menghasilkan laba dinilai kurang baik karena selalu berubah ubah. SARAN Agar lebih memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan terutama dalam menghasilkan laba, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Perusahaan harus memperbaiki likuiditasnya yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang jangka pendeknya dengan menggunakan Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio. 2. Perusahaan harus memperbaiki solvabilitasnya yaitu kemampuan aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang dengan menggunakan Total Assets to Total Debt Ratio dan Total Debt to Equity Ratio. 3. Perusahaan harus memperbaiki profitabilitasnya yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dengan menggunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets dan Return On Equity. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, 2013, Analisis Likuiditas dan Rentabilitas Untuk Mengukur Tingkat Kinerja Keuangan Pada PT. Langgeng Jaya Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya. Andhika, 2013, Analisis Kinerja dan Perputaran Keuangan Di Tinjau Dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Pada CV. Happy Travel, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. 106

14 Adytya, 2013, Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada KUD Sumber Makmur, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Habibie, 2012, Analisis Rasio Keuangan, Edisi Dua, Yogyakarta. Sucipto, 2012, Penilaian Kinerja Keuangan, USU Digital Library Mcleod Jr., PSAK 1, 2015, Laporan Keuangan. Golin, 2012, Dasar dasar Analisis Rasio Keuangan, Edisi 2, Jilid 1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPM, Yogyakarta. Martani, 2012, Dasar Dasar Akuntansi Keuangan, Jilid 1. Wikipedia, Standar Akuntansi Keuangan, Harahap, S. S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Fahmi, Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sucipto, 2013, Penilaian Kinerja Keuangan, Edisi Pertama, USU Digital Library Mcleod Jr., Munawir. 2012,Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Liberty. Sugiono, 2014, Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Grasindo. Jakarta. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung : Alfabeta, 2013), hal