PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN TEMATIK TERPADU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN TEMATIK TERPADU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN TEMATIK TERPADU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN Oleh Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si (NIDN ) Drs. I Made Sugiarta, M.Si (NIDN ) Drs. Djoko Waluyo, M.Sc (NIDN ) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Uniersitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 157/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : Pelatihan Model pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-guru SD di Kecamatan Tabanan 2. Ketua Pelaksana -Nama : Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si - NIP. : NIDN : Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya/IVc - Alamat Kantor : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA - Alamat rumah : Jln Laksamana Gg Arjuna Anggota Pelaksana a. Anggota pelaksana 1 - Nama : Drs. I Made Sugiarta, M.Si - NIP : NIDN : Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda/IVb - Alamat Kantor : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA - Alamat rumah : BTN Banyuning Indah B/36 b. Anggota pelaksana 2 - Nama : Drs. Djoko Waluyo, M.Sc - NIP : NIDN : Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda/IVb - Alamat Kantor : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA - Alamat rumah : Jl. A Yani Gg Narendra 4. Lama Kegiatan : 6 bulan 5. Jumlah Biaya Kegiatan : Rp , 00 (Sembilan juta dua ratus ribu rupiah). Singaraja, 5 Oktober 2015 Mengetahui: Ketua Pelaksana, Dekan FMIPA, Prof. Dr. I Nengan Suparta, M.Si. Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si NIDN NIDN Mengetahui: Ketua LPM Uniersitas Pendidikan Ganesha Prof. Dr. I Ketut Suma, M.S. NIDN

3 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru merupakan sumber daya manausia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan. Apapun yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak mungkin ada tanpa peningkatan kualitas performansi gurunya (Kemendikbud, 2012). Oleh karenanya dalam menjawab tantangan di zaman globalisasi, peningkatan kualitas performansi guru mutlak harus dilakukan secara terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru yang mampu mengelola proses pembelajaran secara profesional di sekolah. Keberadaan guru di hadapan siswa atau ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan sebagai salah satu unsur yang tidak hanya dapat dijadikan teladan, tetapi juga dapat senantiasa mengikuti derap perkembangan zaman. Seorang guru dituntut senantiasa dituntut mengelola pembelajaran di kelas dengan baik dan dapat memberi jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Oleh karena itu guru dituntut dapat menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi pada saat dan kurun waktu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, hal ini sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008 yakni guru harus selalu meningkatkan ke empat kompetensinya agar menjadi guru yang professional. Di samping itu, dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu Pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bias menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan inestigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlunya guru diberikan 3

4 penyegaran/pelatihan terkait model pembelajaran yang mendukung kurikulum yang berlaku maupun pendalaman materi bidang studi sesuai dengan tuntutan jaman (Kemendikbud, 2013). Ditinjau dari tugas pokoknya, guru adalah konseratif. Dalam arti, sukar menerima perubahan dan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Setiap ada perubahan kurikulum, setiap ada pembaharuan system pembelajaran hampir semua guru mengeluh karena terpaksa harus mempelajari model pembelajaarn ataupun metode yang baru, mengganti rencana pembelajaran, membuat soal-soal baru dan lain sebagainya (Anom, 1998). Subagia (2006) menungkapkan bahwa, salah satu kemampuan yang dituntut harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan pedagogik. Pelaksanaan Undang-Undang guru dan Kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi oleh kalangan guru di kabupaten Tabanan. Undang- Undang Guru dan Kurikulum 2013 menuntut sejumlah perubahan pola pikir dan wawasan guru terkait pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik terpadu Di sisi lain, para guru nampaknya belum dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Di samping itu, para guru nampaknya sudah lama tidak memperoleh penyegaran materi ajar yang pendekatannya menggunakan pendekatan tematik terpadu, dan pada saat PLPG banyak guru yang kesulitan menyusun RPP berpendekatan tematik terpadu demikian juga dalam hal mengimplementasikannya. Oleh karena itu guru harus diberi kesempatan untuk berkembang dan difasilitasi agar mampu meningkatkan pengetahuannya terkait pendekatan tematik dan dalam melaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu. Salah satu caranya adalah memberikan pelatihan model pembelajaran berpendekatan tematik terpadu. Melalui pendalaman ini diharapkan guru lebih siap dalam melaksanakan kurikulum

5 Kabupaten Tabanan sebagai salah satu kabupaten dari 9 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bali, memiliki isi dan misi pembangunan yang berorientasi pada sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD dengan jumlah guru sebanyak 673 orang. Rata-rata kualifikasi guru SD yang ada adalah setingkat S1 dan ada 5 orang guru yang sudah S2. Dari 673 orang guru tersebut 85% sudah lulus sertifikasi dan hanya 30% guru yang sudah ditugaskan untuk mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013, sehingga masih banyak guru yang tidak faham terkait bagaimana implementasinya di kelas yakni bagaimana mengimplementasikan pendekatan tematik terpadu di kelas. Dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme guru pemerintah kecamatan maupun kabupaten telah mengalokasikan dana untuk membantu guru melanjutkan studi baik reguler lewat UT, PT Negeri maupun PT Swasta. Di samping itu, untuk penyegaran wawasan dan pengetahuan para guru SD, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan telah memprogramkan secara periodik dan berkesinambungan untuk mengirimkan para guru untuk ikut penataran atau pelatihan dan mendatangkan pakar dan profesional dari luar kabupaten baik yang berasal dari LPTK maupun lembaga pendidikan lainnya yang terkait, tetapi hanya beberapa guru yang dikirim untuk mengikuti pelatihan tersebut karena terbatas anggaran. Di samping itu kegiatan yang berkaitan dengan penataran ataupun pelatihan terkait model pembelajaran yang mendukung kurikulum 2013 masih jarang diadakan. Hal ini juga dikuatkan hasil angket yang disebarkan pada saat kegiatan P2M tahun 2014 dimana sekitar 80 % minta kegiatan P2M tersebut dilanjutkan tahun berikutnya dengan kegiatan pelatihan pendekatan tematik dan pemberian contoh guru di kelas. Pada akhir kegiatan P2M tersebut kepala UPTD kecamatan Tabanan secara terbuka saat penutupan meminta agar mau membantu UPTD kecamatan Tabanan dalam pengimplementasian kurikulum 2013 khususnya terkait implementasi pendekatan tematik terpadu dan secara resmi memberikan surat 5

6 permohonan/permintaan agar kegiatan tersebut berlanjut di tahun berikutnya yakni tahun 2015 dan Ketua UPTD kecamatan Tabanan menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan tempat maupun fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan tersebut ( permohonan dan kesanggupan terlampir) Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan dalam dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut. 1. Masih rendahnya pengetahuan/wawasan guru terkait model pembelajaarn berpendekatan tematik terpadu. 2. Masih rendahnya kemampuan guru-guru SD di Kecamatan Tabanan dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu. 1.3 Tujuan Kegiatan Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan wawasan guru terkait model pembelajaran berpendekatan terpadu bagi guru SD di kecamatan Tabanan dalam rangka implementasi kurikulum Manfaat Kegiatan Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, di jenjang SD. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Para guru SD peserta pelatihan mendapatkan wawasan baru terkait model pembelajaran berpendekatan terpadu, diharapkan pula bahwa pengalaman itu dapat ditularkan kepada guru sejawat. 2. Pemerintah kabupaten Tabanan, khususnya Dinas Pendidikan bahwa program ini 6

7 dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Tabanan, khususnya pada jenjang SD. 3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehinnga tenaga dan bergagai potenssi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan. 7

8 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Khalayak Sasaran Strategis Pada periode ini sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SD di kecamatan Tabanan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD, setiap sekolah akan diwakili oleh 1 orang guru, yakni guru kelas III atau IV, di samping itu diundang juga anggota K3S yang anggotanya 8 orang, sehingga banyaknya peserta ada 60 orang Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan di lokasi rencana program ini dilaksanakan, diperoleh kesimpulan bahwa ada seperangkat permasalahan yang saat ini dihadapi olah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan, menyangkut rendahnya kualitas proses dan produk pembelajaran pada jenjang SD. Hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Di samping itu, untuk menjawab permohonan Ketua UPTD Tabanan, berkaitan dengan rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu maka adapun kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut. (1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sekolah (2) Mengidentifikasi bidang studi yang kurang/belum bisa dikaitkan guru dengan bidang studi lain (3) Membuat perangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu (4) Tiga orang tim pelaksana P2M yaitu Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si, Drs. I Made Sugiarta, M.Si dan Drs. Djoko Waluyo, M.Sc merupakan pakar matematika dan pendidikan matematika. Tim ini akan memberikan pelatihan bagi guru-guru SD. (5) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pelatihan. Pelatihan akan dilakukan selama dua hari dalam 5 sesi. 8

9 (6) Melaksanakan pelatihan sesuai jadwal yang ditentukan (7) Tim P2M melakukan monitoring dan ealuasi (8) Di akhir program, diadakan ealuasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Informasi, tanya jawab, dan diskusi Dalam pelatihan penguasaan materi ini diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan bidang studi dan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2. Latihan indiidu/kelompok Dalam merealisasikan pendalaman bidang studi para peserta diberikan tugastugas berupa soal-soal untuk diselesaikan. 3. Praktek Dalam merealisasikan rancanagn pembelajaran yang dibuat, para peserta pelatihan melakukan praktek mengajar dibawah bimbingan instruktur pelatihan Rancangan Ealuasi Ealuasi kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan, pada saat pelatihan, dan setelah pelatihan. Berikut diuraikan rancangan ealuasi pelatihan yang dilakukan. Tabel 01. Rancangan ealuasi Pelatihan Model Pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu dalam rangka implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru SD di Kecamatan Tabanan NO KRETERIA INDIKATOR TOLOK UKUR 1 Kesiapan materi pelatihan Semua materi pelatihan telah 100% tersedia 2 Pengetahuan terhadap Jumlah peserta yang bertanya dan 60% 9

10 Model Pembelajaarn Berpendekatan Tematik Terpadu 3 Kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran memberikan pendapat cukup Jumlah peserta mampu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik 85% 10

11 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan tentang model pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dan dikaitkan dengan permasalahan pembelajaran matematika bagi guru-guru SD di kecamatan Tabanan yang dilaksanakan di SD 2 Dajan Peken, pada tanggal 8 Agustus 2015 dengan susunan acara kegiatan seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 01. Jadwal Pelatihan Model Pembelajaarn Berpendekaatn Tematik Terpadu No KEGIATAN WAKTU 1 Registrasi Pembukaan Sesi I adalah Pelatihan Model pembelajaran berpendekatan Tematik Terpadu 4 Sesi II Diskusi ISTIRAHAT Sesi III adalah Perancangan dan Pembuatan RPP Berpendekatan Tematik Terpadu 7 Sesi IV Pelatihan Peer Teaching Penyebaran Angket Penutup Adapun rincian hasil pelaksanaan kegiatan dipaparkan sebagai berikut. 1) Registrasi Banyak peserta yang hadir dalam pelatihan ini sebanyak 30 orang dari 32 guru yang diundang dan 2 orang pengawas dari UPTD Dinas pendidikan dan 11

12 Kebudayaan kecamatan Tabanan. Guru yang tidak hadir dikarenakan ada acara yang senada di kabupaten. 2) Pembukaan Acara ini dibuka secara resmi oleh ketua UPTD kecamatan Tabanan, bapak I Nyoman Budiarsa. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kerjasama Undiksha selama ini dengan UPTD kecamatan Tabanan yang sudah berlangsung selama 6 (enam) tahun. Beliau menyampaikan secara singkat bagaimana pelaksanaan kurikulum 2013 tak tekecuali permasalahan pembelajaran matematika. Ada 10 orang guru yang belum ikut pelatihan terkait kurikulum dan permasalahan pembelajaran matematika, karenanya melalui pelatihan ini Kepala UPTD berharap pemahaman guru tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dan pemecahan permasalahan pembelajaran matematika di SD menjadi meningkat dan guru dapat mengplikasikannya dengan benar. 3) Sesi I Sesi I adalah pemaparan materi model pembelajaran berpendekatan Tematik terpadu. Materi disajikan oleh Drs. Djoko Waluyo, M.Sc. Beliau menyampaikan materi yang meliputi a) Paradigm baru dalam pendidikan b) Pembelajaran tematik terpadu Dalam penyampaian materi, beliau sangat bersemangat dan lugas termasuk memberi contoh riil bagaimana menerapkan model pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dengan meminta guru berlaku sebagai siswa. Sesi ini berlangsung 1 jam 15 menit melebihi waktu yang ditargetkan karena guru sangat antusias dalam mengikuti sesi ini dan narasumber memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Sesi ini diakhiri dengan Tanya jawab dan diskusi. 4) Sesi II Pemaparan Permasalahan pembelajaran Matematika di SD dan solusi pemecahannya. 12

13 Pemaparan materi ini disajikan oleh Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si. Dalam penyampaian materi diikuti dengan antusias oleh peserta dan ada 2 orang guru yakni I Wayan Suryanta dan I Wayan Saputra, S.Pd yang ikut mengajukan permasalahan yang dihadapi saat pembelajaran. Permasalahan tersebut oleh narasumber di kembalikan kepada peserta sebelum dijawab oleh nara sumber. Jawaban dari pertanyaan tersebut dikomentari oleh Ida Ayu Setiawati, S.Pd, selanjutnya pertanyaan kedua dijawab oleh I Made Suarjana, S.Pd. Selanjutnya jawaban dari peserta tersebut diperkuat oleh narasumber. 5) Sesi III Sesi III adalah Perancangan dan Pembuatan RPP Berpendekatan Tematik Terpadu. Diawali dengan menampilkan contoh RPP jadi. Selanjutnya secara bersama-sama RPP tersebut dibahas perkomponen sehingga guru menjadi jelas. Selanjutnya guru ditugaskan secara kelompok menyusun sebuah RPP sesuai kurikulum yang berlaku di UPTD kecamatan Tabanan. Dengan menggunakan silabus dan buku guru/siswa guru menyusun RPP didampingi tim P2M, pengawas dan K3S. Adapun hasil penelahaan dari 6 kelompok yang ada adalah sebagai berikut. Tabel. 02. Hasil Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran No. Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelahaan Pembelajaran A. Identitas Mata Pelajaran 1. Satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sesuai sub tema dan jumlah pertemuan B. Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD sesuai 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja Satu kelompok kurang oprasional dengan kompetensi yang diukur operasional (kelompok 3) 3 Kesesuaian dengan aspek sikap, sesuai 13

14 pengetahuan dan keterampilan C. Perumusan Tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar sesuai yang diharapkan 2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar sesuai D. Pemilihan Materi Ajar 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Ada dua kelompok (kelompok 2 dan 5) yang kurang sesuai karena materi apersepsi ikut dibahas 2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta sesuai didik 3 Kesesuaian dengan alokasi waktu sesuai E. Pemilihan Sumber Belajar 1 Kesesuaian dengan KI dan KD sesuai 2 Kesesuaian dengan materi pembelajaarn sesuai dan pendekatan tematik terpadu 3 Kesesuaian dengan peserta didik sesuai F Pemilihan Media Belajar 1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran sesuai 2 Kesesuaian dengan materi pembelajaarn sesuai dan pendekatan tematik terpadu 3 Kesesuaian dengan peserta didik sesuai G. Model Pembelajaran 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran sesuai 2. Kesesuaian dengan pendekatan tematik sesuai terpadu 14

15 H Skenario Pembelajaran 1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti sesuai dan penutup dengan jelas 2 Kesesuaian dengan pendekatan tematik sesuai terpadu 3 Kesesuaian penyajian dengan sistematika sesuai materi 4 Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan sesuai materi I penilaian 1 Kesesuaian dengan teknik dan bentuk sesuai penilaian otentik 2 Kesesuaian dengan _ndicator pencapaian sesuai kompetensi 3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal sesuai 4 Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal Dari 5 kelompok hanya 1 kelompok yang menuliskan pedoman penskoran Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa guru telah mampu menyusun perangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu. 6) Sesi IV Sesi IV adalah pelatihan Peer Teaching. Berdasarkan RPP yang telah disusun selanjutnya salah seorang perwakilan peserta ditunjuk untuk mensimulasikan pembelajarannya. Peserta yang lain diharapkan memberikan analisis sesuai dengan format yang ada. 15

16 Tabel 03. Hasil analisis Pelaksanaan Pembelajaran Aspek yang diamati Ya Tidak Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motiasi 1. Mengaitkan materi pembelajaarn sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya 2. Mengajukan pertanyaan menantang 3.Menyampaikan manfaat materi pembelajaarn 4.Mendemontrasikan sesuatu yang terkait dengan tema Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 1. Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik 2. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, indiidual, kerja kelompok dan melakukan obserasi Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 1.Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaarn 2. Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relean dan kehidupan nyata 3.Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat 4. Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke abstrak) Penerapan Strategi Pembelajarn yang Mendidik 1.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2.Memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi 16

17 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 4.Menguasai kelas 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstektual 6.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai denagn alokasi waktu yang direncanakan Penerapan Pembelajaarn Tematik Terpadu 1. Menyajikan pembelajaran sesuai tema 2. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama, dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan lain sebagainya 3. Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu 4. Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran 2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran 3. Menghasilakn pesan yang menarik 5. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran 6. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran 17

18 1.Menumbuhkan partisipasi aktif pesertya didik melalui interaksi guru, peserta didik dan sumber belajar 2.Merespon positif partisipasi peserta didik 3.Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta didik 4.Menunjukkan hubungan antar pribasi yang kondusif 5.Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 1.Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2.Mengunakan bahasa tulis yang baik dan benar Penutup Pembelajaran 1.melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik 2.Memberikan tes lisan atau tulisan 3.Menyimpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio 4.Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan Hasil analisis pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model menunjukkan bahawa aspek penerapana pembelajaran berpendekatan tematik terpadu, guru sudah mampu menampilkan pembelajaarn sesuai tujuan pelatihan ini, namun tentunya ada banyak hal yang masih perlu dimantapkan dan disempurnakan kembali. 7) Penutupan Sebelum kegiatan ditutup oleh ketua K3S bapak I Made Marya, perwakilan peserta diminta melakukan refleksi atau menyampaikan kesan dan pesan terhadap pelaksanaan pelatihan, yang nantinya berguna untuk penyempurnaan kegiatan P2M tahun berikutnya. Juga untuk menggali informasi apa-apa yang 18

19 dibutuhkan guru di lapangan dalam mengatasi kesulitan guru dalam membelajarkan peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. 3.2 Pembahasan Pelaksanaan kegiatan P2M ini sudah berjalan denagn baik. Berdasarkan regiatrasi perserta diperoleh bahwa sebanyak 30 orang guru SD kelas 3-4 wakil dari masing-masing sekolah di kecamatan Tabanan telah hadir memenuhi undangan kerjasama dari tim pengabdian dan UPTD kecamatan Tabanan. Hal ini menunjukkan ketertarikan guru-guru di kecamatan Tabanan terhadap materi pelatihan. Peserta yang hadir juga mengikuti pelatihan denagn antusias dari awal sampai kegiatan berakhir.. hal ini Nampak dari perhatian mereka yang terfokus pada nara sumber saat penyampaian materi dan begitu juga saat sesi diskusi mereka terlibat aktif mengajukan pertanyaan dan membrikan pendapat. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa proses pelaksanaan pelatihan telah berjalan dengan baik. Hasil pengamatan kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu menunjukkan bahwa guru telah mampu merancang dan membuat RPP berpendekatan tematik terpadu. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu juga sudah baik, terbukti mereka mampu melaksanakan simulasi pembelajaran dengan baik dan memenuhi kreteria-kreteria di form penilaian yang telah ditetapkan oleh tim pengabdian. Begitu juga terkait pengungkapan permasalah pembelajaran di SD, guru sangat antusias dalam diskusinya. Dengan demikian kegiatan pelatihan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep guru-guru di kecamatan Tabanan tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu serta meningkatkan kemampuan guruguru dalam membuat perencanaan dan dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu serta mendapatkan pencerahan atau menemukan solusi dari permasalahan pembelajaran matematika di SD yang selama ini dihadapi oleh guru kelas III atau IV. Pada akhir kegiatan, peserta juga diminta memberikan tanggapan terhadap pelaksanakan kegiatan pelatihan baik secara lisan maupun tertulis. Secara lisan 19

20 mereka menyatakan sangat senang dengan pelatihan ini dan berharap diadakan tahun berikutnya untuk menambah wawasan mereka, secara tertulis mereka merespon positif dan malah mereka menuliskan topik atau materi yang mereka inginkan pada pelatihan yang akan dating. Secara umum program P2M yang berjudul Pelatihan Pembelajaarn Berpendekatan Tematik Terpadu bagi guru-guru SD di kecamatan Tabanan dalam rangka implementasi kurikulum 2013 dan pemecahan permasalahan pembelajaran matematika di SD telah mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru, karena belum memadainya kemampuan guru dalam menyususn RPP berpendekatan tematik terpadu dan menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika di kelas. Dalam acara penutupan kegiatan pengabdian ini, kepala UPTD kecamatan Tabanan lebih menegaskan bahwa acara pelatihan ini sangat diperlukan untuk penyegaran dan bermanfaat bagi mereka dan berharap agar kerjasama ini bisa terus berlangsung di tahun-tahun mendatang. 20

21 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut. 1. Pemahaman konsep guru-guru SD di kecamatan Tabanan tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu telah meningkat. 2. Kemampuan guru-guru SD di kecamatan Tabanan untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu telah meningkat. 4.2 Saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagi berikut. 1. Banyak hal yang mesti dipersiapkan secara matang terlebih dahulu sebelum menerapkan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dalam rangka implementasi kurikulum 2013, baik RPP, sarana dan prasarana dan juga buku penunjang. 2. Sekalah-sekolah di UPTD kecamatan Tabanan selama ini telah menjadi ajang pertemuan rutin SD-Sd di Tabanan karena sekolah-sekolah di kecamatan ini banyak yang berprestasi, demikian juga guru-gurunya banyak yang berprestasi sehingga sering dijadikan acuan oleh guru-guru lain di kecamatan lain di Tabanan. 21

22 DAFTAR PUSTAKA Anom, Ida Bagus, Upaya pengikatan Profesionalisme Guru IPA pada Era Globalisasi Suatu Tantangan Perubahan. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Profil Guru MIPA dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa di MIPA STKIP Singaraja tanggal 19 Januari Bali: Depdikbud. Depdiknas Standar Kompetensi Guru Pemula Sekolah Lanjutan Pertama/Sekolah Mengengah Atas Pengembanagn Sistem Assesmen Berbasis Kompetensi. Jakarta: Dikti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Materi Diklat Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Jakarta: Badan PSDMPK- PMP. Rooijakkers, Ad Mengajar yang Sukses. Jakarta: PT Gramedia. Sumarna Surapranata Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Pendidik. Makalh. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan di IKIP Negeri Singaraja tanggal 1 Februari Jakarta: Dikti Depdiknas. Subagia, I Wayan Pengembangan Kompetensi Pedagogik dalam Kurikulum Pendidikan Guru Pemula. Makalah. Disampaikan pada Seminar Pengembanangan Kurikulum Pendidikan MIPA Menyongsong Sertifikasi Guru di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, 22 April

23 LAMPIRAN - LAMPIRAN 23

24 Foto-foto Kegiatan P2M Diselenggarakan di SD No 2 Dajan Peken, tanggal 8 agustus 2015 Pembukaan Acara Pelatihan Peserta Pelatihan Melakukan Diskusi & Tanya Jawab 24

25 Narasumber Memberikan Pelatihan Peserta diskusi 25

26 26

PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN

PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN Oleh: Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si ( NIDN 0023086005) Drs.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh :

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh : LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN Oleh : Drs. Djoko Waluyo, M.Sc ( NIDN 006075306) Dr. Gede

Lebih terperinci

PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SCIENTIFIC BAGI GURU-GURU SD DI GUGUS VI KECAMATAN TABANAN

PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SCIENTIFIC BAGI GURU-GURU SD DI GUGUS VI KECAMATAN TABANAN LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SCIENTIFIC BAGI GURU-GURU SD DI GUGUS VI KECAMATAN TABANAN Oleh: Drs. Djoko Waluyo, M.Sc (Ketua) ( NIDN 006075306) Dr.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN

PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN LAPORAN P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN Oleh: Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si (NIDN.0023086005) Drs. Djoko Waluyo, M.Sc ( NIDN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU- GURU SD DI KECAMATAN KUBU Oleh: Dr. I Wayan Sadra, M.Ed (NIDN

Lebih terperinci

Supervisi KBM Kurikulum 2013

Supervisi KBM Kurikulum 2013 Supervisi KBM Kurikulum 2013 Instrumen Supervisi KBM Guru Kurikulum 2013 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SD GUGUS III KECAMATAN KUBU Oleh: Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si. (NIDN.0023086005)

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD...

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Lampiran 1. Halaman Judul LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Nama : NIM : Program Studi : Fakultas : Disusun oleh: UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 1 Lampiran 2. Contoh Lembar Pengesahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriprif kualitatif adalah penelitian yang lebih banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif 68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ...

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ... Lampiran 1 KELOMPOK NAMA DOSEN LEMBAR PENILAIAN PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO :.. :.. Na No Nama Mahasiswa NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Aspek Yang Dinilai Kehadiran (x 1 ) (bobot

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai

Lebih terperinci

ggffgh Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 1

ggffgh Fasilitasi Dan Bimtek ICT Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar 1 ggffgh 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Bahan ajar untuk fasilitasi bimbingan teknis ICT PTK SD dapat diselesaikan. Tenaga pendidik memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto, S (2006: 58) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) TAILOR MADE PELAKSANAAN PLPG PSG RAYON 107 UNIVERSITAS LAMPUNG UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Panitia Sertifikasi

Lebih terperinci

Pendidikan dan Latihan Pembelajaran Pecahan bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Kubu

Pendidikan dan Latihan Pembelajaran Pecahan bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Kubu LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA Pendidikan dan Latihan Pembelajaran Pecahan bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Kubu Oleh: Drs. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. NIDN.0016086004 I Made

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PENGUATAN KOMPETENSI GURU SMP SATU ATAP SE- KECAMATAN KUBU MELALUI PENDALAMAN BIDANG STUDI MATEMATIKA Oleh: Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. NIP. 196012311986011003

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang 82 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Best dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU SD GUGUS V KECAMATAN KUBU Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. NIP. 198302172006041003 Prof. Dr. I Made

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc / 0012047414 Anggota

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masuk pada era globalisasi yang menuntut adanya perubahan di segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Perubahan dalam bidang pendidikan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013 LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013 A. PENDAHULUAN secara bertahap dan terbatas telah dilaksanakan pada tahun 2013 di 6.326 sekolah, mulai jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Pada Tahun 2014 Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Autentik bagi Guru-guru Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Kubu dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Dr. I Gusti

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2013 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. Ndara Tanggu Renda, M.Pd. (Ketua) NIDN : 0006095709

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001 Luh Putu Budi

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG Ni Ketut Rapi, Iwan Suswandi, I G. A. Nyoman Sri Wahyuni. (2017). Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru SD di Kecamatan Buleleng. International Journal of Community

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN GURU SMP DAN SMA PEMBINA ESKTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PEMBINA ELSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI NO KEGIATAN OBSERVASI 1. Dimanakah letak SD Negeri Tegalrejo? 2. Dimanakah alamat SD Negeri Tegalrejo itu? 3. Bagaimanakah kedaan

PEDOMAN OBSERVASI NO KEGIATAN OBSERVASI 1. Dimanakah letak SD Negeri Tegalrejo? 2. Dimanakah alamat SD Negeri Tegalrejo itu? 3. Bagaimanakah kedaan 114 LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA NO. PERNYATAAN / PERTANYAAN 1. Assalammuallaikum warohmathullahi wabarhokhatuh 2. Selamat siang bapak. 3. Mohon maaf, jika berkenan saya ingin wawancara dengan bapak tentang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II Lampiran 1 Nama :... NIM :... Program Studi :... PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II No Sikap/Aspek yang dinilai Skor 1. Siap dengan materi presentasi 2. Menguasai materi presentasi 3. Materi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action 22 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action research

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Judul Program: PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SMP SE-KECAMATAN TEMBUKU KABUPATEN BANGLI Oleh: I Gusti Nyoman Yudi Hartawan, S.Si.,M.Sc. NIDN. 0025058401

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012

PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2012 0 PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

I Made Ardana. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha

I Made Ardana. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha PENDIDIKAN PELATIHAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR GUGUS III KEAMATAN KUBU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 I Made Ardana Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 129 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi siswa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

STANDAR III.1 PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

STANDAR III.1 PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA STANDAR SPMI Kode/No: Tanggal: 22 Oktober Revisi: 1 Halaman: 1 4 STANDAR III.1 PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Lebih terperinci

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati dan I Nengah Suparta Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W 2601409102 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i LEMBAR

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL

PANDUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANDUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2012 1 PANDUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 No Hari, tanggal Materi Bimbingan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Tanda tangan Pembimbing LEMBAR OBSERVASI

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA oleh, I Made Tegeh Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan barisan terdepan atau ujung tombak dalam pendidikan formal. Keberhasilan belajar peserta didik sangat dipengaruhi faktor guru disamping faktor keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika yang disusun dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan sebagai tolok ukur dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.. Menurut

Lebih terperinci

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. PENERAPAN TEKNIK PENAMPINGAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA ISKANDAR HASAN Pengawas

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014 INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2014 ii FORMAT 1 PENDAMPINGAN

Lebih terperinci