PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
|
|
- Susanto Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2 PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI Oleh: Hj. Siti Murni Nur 1 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran KKG dalam meningkatkan kompetensi guru SD di gugus 1 Baruga Kota Kendari. Fokus penelitian ini adalah kegiatan dalam KKG yang memberikan manfaat untuk meningkatkan kompetensi guru SD di Gugus 1 Baruga Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan subjek penelitian adalah guru dari 8 SD anggota KKG di Gugus 1 Kecamatan Baruga. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk menganalisis informasi yang diperoleh. Berdasarkan analisis data yang diperoleh peran KKG sangat bermanfaat dalam menunjang kompetensi pedagogik guru SD di Gugus 1 Kecamatan Baruga. Pelaksanaan simulasi pembelajaran dalam kegiatan KKG dapat meningkatkan kemampuann guru pada pemahaman peserta didik, pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: 1) metode, 2) media, dan 3) menghadapi kelas, dan mengatasi kesulitan-kesulitan belajar peserta didik. Pembinaan dari pengawas dan diskusi bersama anggota kegiatan KKG dapat menunjang kemampuan guru untuk menyusun RPP dan merumuskan RPP, memahami teknik evaluasi, menyusun dan mengembangkan silabus, dan mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. Motivasi yang diberikan oleh pengawas dan anggota KKG di dalam kegiatan KKG dapat menambah motivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan, menggunakan metode yang bervariasi, menggunakan media yang menarik, dan meningkatkan kemampuan siswa dengan pengayaan. Kata kunci: Kelompok Kerja Guru, Kompetensi Pedagogik 1 Mahasiswa Konsentrasi Pendidikan Dasar Program Studi Pendidikan IPS PPS UHO 2
3 A. PENDAHULUAN Pendidikan tidak hanya ditentukan oleh seberapa baiknya sistem pendidikan itu, melainkan ditentukan juga seberapa besar kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola pendidikan tersebut. Pendidikan berbasis mutu harus dibangun sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis. Implikasinya adalah perlunya pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk guru, yang terwadahi dalam berbagai forum guru secara optimum. Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Profesi guru berkaitan erat dengan kualitas seorang guru. Sebagaimana dikatakan Janawi (2012: 10) bahwa guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena guru merupakan garda terdepan dalam proses pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru mendidik putra bangsa dengan nilai-nilai kemanusiaan mengemban misi dan tugas yang berat sehingga guru dipandang sebagai tugas mulia. Betapa pentingnya peran guru dalam mengemban tugas profesinya yang sangat mulia itu. Usaha peningkatan kualitas guru dalam pendidikan sangat tertolong dengan adanya gugus sekolah ditingkat satuan pendidikan dasar. Pembentukan gugus sekolah mempunyai tujuan yang sangat baik yaitu untuk menampung aspirasi, mengatasi permasalahan dan kesulitan guru dalam mengemban tugas kependidikan dalam forum Kelompok Kerja Guru (KKG). Namun, berdasarkan pengamatan pelaksanaan kegiatan gugus sekolah khususnya di Gugus 1 Baruga Kota Kendari belum optimal. Hal ini terjadi akibat kurangnya motivasi guru, kepala sekolah, dan pengurus gugus. Selain itu, juga karena kurangnya sarana dan prasarana, serta kegiatan gugus sekolah kurang memberi kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru. Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah tempat yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja guru. Berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen KKG. Laporan penilaian pelaksanaan KKG menyebutkan masih banyak KKG yang belum menunjukkan peningkatan kinerja yang berarti. Disamping itu, belum ada rambu-rambu yang dapat dijadikan acuan bagi guru dan pengurus KKG dalam melakukan aktivitas KKG serta belum intensifnya program pendampingan yang dilaksanakan instruktur terhadap guru sebagai tindak lanjut pelaksanaan kegiatan. Kegiatan KKG akan sangat membantu peningkatan kemampuan guru jika dikelola secara benar dan profesional. Guru yang terlibat dalam forum KKG ini senantiasa akan bertambah pengetahuan, wawasan dan keterampilannya, sehingga dalam melaksanakan tugas tidak akan merasa berat. Dalam melaksanakan tugasnya guru dituntut memiliki bekal dan kemampuan dasar yang dikenal dengan empat kompetensi dasar guru. Adapun empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu terdiri (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Profesional dan (4) Kompetensi Sosial. 3
4 Guru juga dituntut untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menambah wawasan dan pengalaman yang akan sangat berguna untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini berkaitan dengan guru sebagai fasilitator kegiatan belajar mengajar di kelas yang berhubungan langsung dengan peserta didik, harus mampu memfasilitasi kegiatan di kelas dengan penuh kreativitas dan inovasi sehingga pembelajaran dapat berjalan menyenangkan, bermakna dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja guru yang baik sangat diperlukan guna terciptanya pendidikan yang berkualitas. Kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, baik yang berkaitan dengan proses maupun hasilnya (Mulyasa, 2008 : 103). Kinerja guru dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan ketrampilan. Kompetensi guru termasuk ke dalam faktor ketrampilan ini. Sehingga terlihat jelas bahwa komptensi guru mempengaruhi kinerja guru yang bersangkutan. Pengembangan kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sebab kualitas sebuah lembaga pendidikan tergantung dari pada kualitas guru yang dimilikinya. Kemampuan pedagogik guru dapat ditingkatkan salah satunya melalui program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dalam forum KKG. Forum KKG adalah salah satu organisasi yang dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Forum ini merupakan wadah yang dimanfaatkan oleh guru SD untuk mengembangkan kompetensi guru melalui diskusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi di dalam maupun di luar kelas bersama guru-guru yang dikelompokkan dalam satu gugus sekolah. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Suparlan (2006: 123) bahwa KKG adalah wadah pembinaan profesional guru SD yang tergabung dalam gugus sekolah. Peran KKG secara organisatoris telah ada dan berfungsi. Namun kadangkadang sistem pelaksanaan programnya kurang efektif sehingga tujuan yang diharapkan tidak tercapai secara optimal. Selama ini KKG melakukan kegiatan diskusi untuk menyamakan persepsi mengenai perubahan kurikulum, membahas berbagai permasalahan yang muncul baik spesifik maupun umum yang berkaitan dengan pembelajaran. KKG di gugus sekolah juga dapat meningkatkan kemampuan guru, baik kemampuan dalam mengelola proses belajar mengajar maupun kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehubungan dengan tugasnya sebagai pendidik. Peningkatan kemampuan tersebut juga berarti peningkatan kinerja guru dalam mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya. Dalam hal ini peran forum KKG sangat penting untuk mengembangkan kinerja guru jika dikelola dengan baik. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, pengelolaan KKG selama ini belum dikelola secara baik. Kegiatan yang dilaksanakan tidak didukung dengan adanya perencanaan program kegiatan. Disamping itu, tidak adanya alokasi dana khusus bagi pelaksanaan kegiatan KKG berdampak pada pelaksanaan KKG biasanya hanya menunggu momen tertentu saja seperti pada akhir semester. Kondisi ini tentunya menjadi permasalahan bagi guru. Peran KKG bagi peningkatan kinerja guru juga terlihat belum maksimal. Kegiatan KKG yang juga masih monoton. Guru datang 4
5 ke tempat KKG tanpa bekal masalah atau materi yang akan disampaikan. Di tempat KKG masalah yang dibicarakan kadang masalah yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pendidikan, kalau ada masalah tentang kesulitan guru sering tidak bisa dipecahkan. Selain itu, pemateri atau instruktur yang mendapat tugas dalam menyampaikan materi kadang juga kelihatan kurang siap sehingga peserta kurang dapat memahami materi yang disampaikan. Berkaitan dengan masalah tersebut, perlu dilakukan kajian tentang peran KKG dalam meningkatkan kompetensi guru SD di Gugus 1 Baruga Kota Kendari. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu memaparkan semua fenomena yang terjadi dalam setting penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan sejak Januari hingga Maret 2017 di wilayah Gugus 1 Baruga yang terdiri dari 8 (delapan) sekolah dasar yang berada di bagian kecamatan Baruga Kota Kendari. Delapan sekolah dasar tersebut adalah SDN 1 Baruga, SDN 7 Baruga, SDN 8 Baruga, SDN 9 Baruga, SDN 18 Baruga, SDN 19 Baruga, SDN 20 Baruga dan SD Alkalam. Dalam penelitian ini subjek yang dijadikan sumber informasi adalah 16 orang guru KKG Gugus I Kecamatan Baruga yang terdiri dari guru dari SD Negeri dan swasta yang tergabung dalam Gugus I Kecamatan Baruga. Jumlah guru terdiri dari 3 orang guru SDN 1 Baruga, 4 orang dari SDN 7 Baruga, 1 orang guru SDN 8 Baruga, 2 orang guru SDN 9 Baruga, 2 orang guru SDN 18 Baruga, 1 orang guru SDN 19 Baruga, 2 orang guru SDN 20 Baruga dan 1 orang guru SD Alkalam. Menurut Sugiyono (2016: 308), pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah sumber data yang secara langsung memberikan informasi kepada peneliti, sumber data primer yang digunakan adalah hasil pengamatan dan wawancara. Sumber data sekunder ini diperoleh dari gambar, foto, dokumentasi, daftar kehadiran guru, serta RPP dan Silabus. Sumber data sekunder ini secara tidak langsung dapat memberikan dampak yang berfungsi untuk memperkuat dari hasil sumber data utama sehingga didapatkan informasi yang saling mendukung dan seimbang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Guru 1) pemecahan masalah pembelajaran Berdasarkan analisis hasil observasi, wawancara serta diperkuat dengan dokumentasi yang menyebutkan bahwa adanya pengarahan dan pembinaan dari pengawas serta pemandu dalam pemecahan masalah pembelajaran. Pembinaan klasikal yang memberikan motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar. 5
6 2) pemecahan masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar peserta didik Kegiatan KKG di Gugus 1 Baruga memberikan pemecahan masalah pada kesulitan belajar. Berdasarkan dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa kegiatan KKG memberikan kesempatan guru untuk berdiskusi mengenai kesulitan belajar peserta didik. Selain itu dalam observasi kegiatan KKG saat simulasi juga menunjukan bahwa guru melakukan diskusi mengenai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam menuliskan beberapa huruf serta angka pada kelas rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan KKG dalam menunjang mutu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, silabus, dan RPP Kegiatan KKG yang diikuti oleh peneliti tidak membahas mengenai RPP dan silabus akan tetapi berdasarkan hasil wawancara guru melakukan diskusi dalam penyusunan RPP dan silabus secara bersama-sama. Cara membahas silabus dan RPP yaitu dengan mengadakan diskusi antara guru yang satu tingkatan kelas serta tanya jawab dengan pengawas dan teman sejawat. Hal ini terbukti dengan adanya silabus yang sama antara dua sekolah dan juga RPP yang sama antara dua sekolah yang berbeda. Bukti ini mengidentifikasikan bahwa kegiatan KKG dapat dimanfaatkan guru dalam memecahkan masalah kaitannya dengan RPP dan silabus. 4) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan analisis tiga sumber data yaitu hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan pentingnya peran KKG yang memberikan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran. Melalui kegiatan simulasi, guru menerima pengaplikasian dari penggunaan berbagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran serta dapat memberikan inspirasi untuk melaksanakan pembelajaran yang dilakukan oleh pemandu. 5) pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi simulasi Berdasarkan hasil dari tiga sumber data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat diartikan bahwa kegiatan KKG ini memberikan pemecahan masalah pada guru dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat diperlihatkan dari pernyataan guru yang menyebutkan dalam kegiatan simulasi materi yang disimulasikan dapat diaplikasikan dalam kelas. Guru dapat mengaplikasikan materi yang disimulasikan contohnya jika materi yang diaplikasikan kelas 3 maka hanya guru kelas 3 yang mampu mengaplikasikan. Bagi guru kelas selain kelas 3 mereka hanya menjadikan materi yang disimulasikan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan mereka. Selain itu juga dalam pengembangannya materi ini dapat menambahkan referensi dalam mengajar. 6) pemecahan masalah yang berkaitan dengan pendekatan dan metode pembelajaran Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat diartikan guru mendapatkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan metode pembelajaran pada kegiatan KKG. Hal ini dibuktikan dengan seringnya guru menyebutkan bahwa kegiatan simulasi ini membantu guru dalam 6
7 pemahaman berkaitan metode pembelajaran baru. Dari metode pembelajaran yang belum tahu menjadi tahu, dari yang sudah tahu menjadi lebih tahu dan mau mengaplikasikan. 7) Pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran Berdasarkan analisis hasil dari observasi, wawancara dan dokumntasi dapat dinyatakan kegiatan KKG masih kurang dalam menyumbangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran kepada guru. Hal ini dapat dilihat dari penyataan guru berkaiatan dengan evaluasi pembelajaran yang kurang memuaskan. Hanya sedikit guru yang menyebutkan bahwa dalam KKG terdapat pembahasan mengenai evaluasi. b. Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar di Gugus 1 Baruga 1) pemahaman terhadap peserta didik Berdasarkan analisis dari hasil kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan dalam pemahaman peserta didik. Guru memahami karakteristik peserta didik baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor. Pemahaman ini didapatkan guru sebagian dari KKG dalam kegiatan simulasi, diskusi maupun pengarahan oleh teman sejawat dan pemandu. Kegiatan KKG mampu memperdalam pengetahuan guru untuk lebih memperhatikan keadaan peserta didik. Selain itu pemahaman terhadap peserta didik didapatkan guru melalui kegiatan sehari-hari bersama peserta didik. 2) pengembangan kurikulum atau silabus Kegiatan pembahasan silabus bersama sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam kegiatan KKG menurut Mulyasa (2008: 145). Ruang lingkup yang dimaksud adalah dalam pengembangan kurikulum, silabus dan RPP. Hasil ini sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam KKG yaitu pemecahan masalah yang selalu dihadapi guru berkaitan dengan penyusunan silabus. Dan tujuan dari KKG sebagai wadah untuk memberikan pengarahan, pembinaan dan inovasi dalam menunjang mutu pendidikan salah satunya melalui silabus telah terpenuhi. 3) perencanaan pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara di Gugus 1 Baruga guru memiliki kemampuan dalam penyusunan RPP. Seperti yang disebutkan oleh guru Alfrida Yansen, S.Pd (Wawancara tanggal 13 Februari 2017) yang menyebutkan dengan adanya KKG ini beliau mampu menyusun RPP. Beberapa guru berpendapat bahwa RPP yang dimiliki di Gugus I merupakan hasil perumusan bersama. Perumusan ini menuntut untuk setiap guru menyusun satu mata pelajaran RPP dalam satu tahun pada jenjang kelas yang sama. Kemudian dari perumusan sendiri tersebut kemudian dikoreksi bersama dengan guru yang lain. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan guru memiliki kemampuan penyusunan perencanaan pembelajaran melalui pengalaman serta pengarahan yang didapatkan dari kegiatan KKG. 4) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses melaksanakan langkah-langkah yang disusun dalam rencana pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan pembelajaran adalah untuk memberikan pengalaman belajar dan pengembangan keterampilan serta 7
8 pengetahuan peserta didik. Dalam pengembangan pelaksanaan pembelajaran guru harus memiliki 8 keterampilan dasar. Keterampilan dasar tersebut ditunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan menggunakan media pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, evaluasi hasil belajar, D. PENUTUP 1. Simpulan a. Peran KKG sebagi wadah profesinalisme guru telah banyak membantu guru dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi terutama dalam mempersipakan pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran, penguasaan materi melalui diskusi-diskusi, simulasi pembelajaran, pembinaan dari pengawas dan motivasi bagi guru peserta KKG dalam menjalankan tugas. b. Kompetensi pedagogik guru SD di gugus 1 Baruga kota Kendari setelah mengikuti pelaksanaan KKG menunjukkan kemajuan dalam mempraktikkan hasil yang diperoleh di KKG. Kompetensi pedagogik tersebut tampak dalam penerapan 8 keterampilan dasar mengajar guru, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. 2. Saran a. Bagi Guru Bagi guru anggota KKG seharusnya lebih aktif dan rutin dalam mengikuti pelaksanaan KKG. Kegiatan KKG bermanfaat untuk menunjang kompetensi pedagogik dan kegiatan KKG dapat meningkatkan kompetensi guru. 1) Bagi Pemandu dan Pengawas Bagi pemandu hendaknya lebih kreatif dalam pemberian materi sehingga guru dalam pelaksanaan KKG tidak jenuh. Pemandu tertib dalam melaksanakan simulasi, sehingga jangan mendadak meminta ganti atau ditiadakan simulasi pada pertemuan selanjutnya. Pengawas hendaknya lebih memotivasi lagi bagi guru untuk mengikuti kegiatan KKG. 2) Bagi Kegiatan KKG Dalam pembinaan hendaknya ditekankan pada kegiatan KKG yang difokuskan pada tujuan peningkatan kinerja guru sehingga dapat memacu peningkatan profesionalisme guru. 8
9 DAFTAR PUSTAKA Janawi Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta. Mulyasa. E Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Suparlan Guru Sebagai Profesi. Yogayakarata: Hikayat. 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar sehingga siswa memiliki ketakwaan, kecerdasan,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (Studi Kasus Guru PKn Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nurul Aprianingsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.aprianingsih93@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI GURU DENGAN KURIKULUM (Studi Kasus Pada Guru Akuntansi Kelas X Di Smk Negeri 1 Banyudono. Tahun Ajaran 2013/2014)
ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI GURU DENGAN KURIKULUM 2013 (Studi Kasus Pada Guru Akuntansi Kelas X Di Smk Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar sedangkan tugas utama siswa adalah belajar. Selanjutnya keterkaitan antara belajar dan mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya yang harus selalu ditingkatkan mutu dan kualitasnya. Peningkatan mutu pendidikan sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciPERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.
PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya dalam memberdayakan suatu bangsa adalah melalui pendidikan. Sebagai ujung tombak perubahan, pendidikan mempunyai peranan untuk mengoptimasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 40-50 Agustus 2016 KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH Febi Febrina, Hajidin, Mahmud Prodi Pendidikan Guru
Lebih terperinciOrganisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin
Organisasi Profesi Keguruan Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan Indikator: Hakikat Organisasi Profesi Keguruan Fungsi Organisasi Profesi Keguruan Tujuan Organisasi Profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia Indonesia dapat dilaksanakan secara berhasil bila upaya pembangunan tersebut dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berlangsung dalam berbagai bentuk kegiatan, berbagai bentuk tindakan, dan berbagai peristiwa. Pendidikan berlangsung di berbagai tempat dan lingkungan,
Lebih terperinciPENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG
PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciRusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
Lebih terperincipembelajaran sesuai dengan kurikulum.
7 A. Kelompok Kerja Guru Profesionalitas guru perlu ditingkatkan secara berkelanjutan, untuk itu perlu diperlukan pengembangan dari keprofesian tersebut supaya dapat berlanjut untuk dikembangkan. Dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, guru sebagai tenaga profesional memiliki peranan yang sangat penting. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posisi guru yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai variabel yang menyertainya seperti tingkat kompetensi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah yang ada di sekitar kita sesuai dengan pernyataan Susanto (2014: 6) IPS merupakan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal
Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Arekson Tola, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Polimbong Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus
Lebih terperinciPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN 2014 Wukirsari, Imogiri, Bantul
SMA NEGERI IMOGIRI TAHUN 204 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk dapat melaksanakan PPL dengan baik dan lancar, diperlukan berbagai persiapan. Diantara persiapan tersebut
Lebih terperinciPROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016
PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016 A. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Untuk mencapai kemajuan yang diharapkan, maka setiap bangsa harus senantiasa berusaha
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, SARAN, DAN DALIL
196 A. Simpulan BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN DALIL Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan model Pembelajaran Matematika Berbasis Kemampuan Pemecahan Masalah (PMBKPM). Model PMBKPM dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai
75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan posisi dirinya
Lebih terperinciANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BERVARIASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Deskriptif di SDN Sirnasari Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Itan Tanjilurohmah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman guru Sejarah Kebudayaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah mengadakan perubahan besar pada kebijakan pada sektor pendidikan dalam berbagai aspek,
Lebih terperinciPENGUATAN KOMPETENSI CALON GURU MELALUI PROGRAM MAGANG PADA MAHASISWA PGSD FKIP UMS
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa PENGUATAN KOMPETENSI CALON GURU MELALUI PROGRAM MAGANG PADA MAHASISWA PGSD FKIP UMS Achmad Fathoni, Kukuh Sandy Sudrajat, David Prabowo PGSD
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dalam meningkatkan Profesionalisme guru PAI di KKG Kecamatan Kasihan. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran KKG dalam meningkatkan Profesionalisme guru PAI di KKG Kecamatan Kasihan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunanakan penelitian pengembangan (Research and Development/ R&D) yaitu sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini di dalam dunia pendidikan, keberadaan guru merupakan salah satu faktor yang signifikan baik dalam peran maupun fungsinya. Guru merupakan bagian komponen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Sumantri No. 57
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini kualitas pendidikan bangsa Indonesia intens diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat maupun pihak pengambil
Lebih terperinciKINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :
KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : halimatussakdiahnst11@gmail.com ABSTRAK Analisis awal pada 2016 (Januari s.d Maret) terhadap 36 orang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang efektivitas sistem pembinaan profesional guru sekolah dasar melalui kelompok kerja guru
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi; melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH DASAR PENDAHULUAN Nur aeni Asmarani Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Perkembangan zaman dan era globalisasi yang sangat pesat menuntut adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang diharapkan mampu untuk menjawab
Lebih terperinciMENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH
UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan manajemen pendidikan karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya transformasi struktur ekonomi nasional dari struktur ekonomi agraris ke arah struktur ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam konteks pembangunan bangsa dan negara, masih mengalami permasalahan yang serius. Kunandar (2011:7), menjelaskan bahwa bangsa Indonesia kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di Sekolah Dasar. Selain merupakan mata pelajaran pokok IPS juga merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan sebagai tempat penelitian, sedangkan waktu penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Gunung Talang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis paparan data dan temuan penelitian dapat disimpulkan hasil penelitian Implementasi Profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun kewajiban sebagai warga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada kemajuan suatu daerah bahkan bangsa. Kualitas pendidikan
Lebih terperinciPROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU
PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU Eliterius Sennen Dosen PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng e-mail: eliterius63@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks pendidikan di Indonesia, masalah tentang mutu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang paling penting karena gurulah yang melaksanakan proses pendidikan langsung menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebutuhan penting manusia adalah pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada
Lebih terperinciMetode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng Eka Setya Ningsih (Eka Setya Ningsih/148620600018/6/B1) S-1 PGSD Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PRAKTEK MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL PADA KAMPUH I MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA Agus Heri Prasetya Guru SMK Negeri 5 Surakarta Abstrak Dalam meningkatkan
Lebih terperinciSupervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni
Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Sri Winarni Guru SDN 1 Pandean Email: sri.winarni@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masyarakat yang cerdas di era seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi siswa dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur batas kelulusan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih belum mengalami peningkatan secara signifikan. Secara kuantitas, prestasi siswa dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
Lebih terperincibertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin.
1 2 PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar-mengajar dan ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru harus memperhatikan
Lebih terperinciIMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinci