(7) Sebagai contoh, sebuah kalimat dari bahasa Jerman dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut ini :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(7) Sebagai contoh, sebuah kalimat dari bahasa Jerman dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut ini :"

Transkripsi

1 Pengaruh PoS pada Word Alignment Word alignment dari korpus bilingual memberikan pengetahuan penting untuk banyak tugas pengolahan bahasa alami, seperti ekstraksi dari kata-kata bilingual atau leksikal. Solusi dari masalah ini sangat tergantung pada kualitas word alignment. Model word alignment pertama kali diperkenalkan pada terjemahan mesin statistik (Brown et al., 1993). Alignment menggambarkan pemetaan dari kata-kata kalimat sumber terhadap katakata pada kalimat target. IBM Model 1 merupakan model word alignment yang menggunakan algoritma Expectation Maximization (EM) untuk melakukan komputasi probabilitas translasi leksikal dari korpus paralel. Pada IBM model 1 didefinisikan kalimat sumber sebagai f = (f 1, f lf ) dimana lf adalah banyaknya kata dalam kalimat f, kalimat target sebagai e = (e 1, e lf ) dimana ef adalah banyaknya kata dalam kalimat e dengan fungsi alignment a : j i. Probabilitasnya didefinisikan sebagai : (7) Sebagai contoh, sebuah kalimat dari bahasa Jerman dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut ini : IBM Model 2 menambahkan fungsi perubahan posisi kata-kata dari kalimat sumber ke kalimat target sebagai a(i j, le, lf ), dimana i adalah posisi kata pada kalimat sumber, j adalah posisi kata pada kalimat target, le dan lf adalah banyaknya kata pada kalimat target dan kalimat sumber. IBM Model 2 dapat dilihat sebagai 2 langkah proses, yaitu langkah penerjemahan (translation step) dan alignment step seperti berikut ini :

2 2 Dua langkah tersebut secara matematis didefinisikan sebagai : (8) IBM Model 3 terdiri dari 4 langkah proses, yaitu fertility, NULL insertion, lexical translation, dan distortion. Pada proses fertility, setiap kata pada kalimat sumber dicari probabilitas berapa banyak kata hasil terjemahan dari kata tersebut yang didefinisikan sebagai n(ф,f), dimana Ф adalah banyak kata hasil terjemahan dari kata f. Pada proses NULL insertion, setiap NULL yang disisipkan ditentukan dari probabilitas p1 setelah terjadinya setiap kata atau tidak menyisipkan NULL dengan probabilitas p0 = 1 p1. Proses lexical translation dilakukan sama seperti IBM model 1, dan proses distortion mirip dengan langkah alignment pada IBM Model 2. Keempat langkah tersebut dicontohkan sebagai berikut : IBM model 4 mengacu kepada IBM model 3, tetapi dengan melakukan distorsi secara relatif pada proses distortion. Sebagai contoh, kalimat sumber dan kalimat target terjemahan dengan alignment sebagai berikut :

3 3 Distorsi pada IBM Model 4 adalah kata-kata pada kalimat sumber dengan fertility yang tidak 0 (nol) dari cept (disini ada 5 cept) yang berisi kata-kata pada kalimat target ej. Pusat i i dari sebuah cept π i, yaitu rata-rata yang dibulatkan ke atas dari j (ceiling(avg( j))). Distorsi untuk setiap kata-kata pada kalimat sumber dimodelkan dengan sebuah probabilitas distribusi : a) untuk kata yang berasal dari NULL (misalnya kata do) b) untuk kata pertama dalam cept (misalnya kata not), berdasarkan pada jarak antara kata dan pusat sebelum kata tersebut (j i-1) c) untuk kata-kata berikutnya didalam cept (misalnya kata the), berdasarkan jarak kata sebelumnya dalam cept. Probabilitas distribusi d1 dan d>1 dipelajari dari data yang dukondisikan menggunakan informasi leksikal. Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh berikut : Terdapat 5 (lima) cept yaitu π 1... π 5, posisi kata ke 3 (tiga) untuk kata ja tidak digunakan karena tidak menghasilkan kata target. Pusat cept 4 ditentukan menjadi 6 karena rata-rata 5 dan 6 adalah 5,5, selanjutnya dibulatkan ke atas menjadi 6. Selanjutnya, distorsi untuk setiap kata-kata dari kalimat target ditentukan sebagai berikut :

4 4 Ada 3 (tiga) kondisi untuk setiap kata-kata target yang didefinisikan distorsi relatifnya, yaitu : (1) kata-kata yang dihasilkan dari token NULL, (2) kata pertama di dalam cept dan (3) kata-kata berikutnya di dalam cept. Kata-kata yang dihasilkan dari token NULL didistribusikan secara seragam, kata pertama di dalam cept menggunakan probabilitas distribusi : d 1 (j i-1) (9) Kata-kata berikutnya di dalam cept menggunakan probabilitas distribusi : d >1 ( j π i,k 1 ) (10) Pada implementasinya, beberapa jenis kata cenderung berpindah posisi pada terjemahannya, sebagai contoh adjective noun selalu dibalik saat diterjemahkan dari bahasa Prancis ke bahasa Inggris seperti pada kalimat affaires extérieur yang diterjemahkan menjadi external affairs. Probabilitas distribusi pada persamaan (9) dan (10) untuk kata-kata e j dan f (i-1) adalah : d 1 (j i-1 f (i-1), e j ) (11) dan d >1 ( j π i,k 1 e j ) (12) IBM model 4 memperkenalkan kelas kata (word classes) pada penggunaannya, saat kosakata suatu bahasa dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok (misalnya 50 kelas), hal ini dapat dikondisikan sebagai probabilitas distibusi pada kelas-kelas ini. Hasilnya hampir seperti model leksikal, tapi dilakukan secara statistik. Secara formal, dapat digunakan 2 (dua) fungsi A(f) dan B(e) yang memetakan katakata terhadap kelas kata nya. Persamaan (11) dan (12) akan menjadi :

5 5 d 1 (j i-1 A(f (i-1) ), B(e j )) (13) dan d >1 ( j π i,k 1 B(e j )) (14) Banyak cara untuk mendefinisikan fungsi kelas kata A dan B. Salah satunya adalah dengan menggunakan penandaan PoS. Biasanya ini berarti menandai korpus paralel dengan instrumen tertentu secara otomatis. Alternatif lain adalah dengan mengklaster katakata secara otomatis ke dalam kelas kata dengan jumlah kelas tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan studi Penelitian yang sudah ada sebelumnya, yaitu : 1. Nur Afifah (2010), Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa untuk Aplikasi Mobile

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang (subbab 1.1), tujuan penelitian (subbab 1.2), perumusan dan pembatasan masalah (subbab 1.3), metodologi penelitian (subbab 1.4), serta penjelasan

Lebih terperinci

Perbaikan Probabilitas Lexical Model untuk Meningkatkan Akurasi Mesin Penerjemah Statistik

Perbaikan Probabilitas Lexical Model untuk Meningkatkan Akurasi Mesin Penerjemah Statistik Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 1, (2016) 1 Perbaikan Probabilitas Lexical Model untuk Meningkatkan Akurasi Mesin Penerjemah Statistik Soni Mandira 1, Herry Sujaini 2, Arif

Lebih terperinci

Pembentukan Sentence-Aligned Korpus Paralel untuk Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia Berbasis Wikipedia dengan Bootstrapping dan EM

Pembentukan Sentence-Aligned Korpus Paralel untuk Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia Berbasis Wikipedia dengan Bootstrapping dan EM ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1038 Pembentukan Sentence-Aligned Korpus Paralel untuk Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia Berbasis Wikipedia dengan Bootstrapping dan

Lebih terperinci

Mencari dokumen yang dituliskan dalam berbagai bahasa

Mencari dokumen yang dituliskan dalam berbagai bahasa Always Siempre Mencari dokumen yang dituliskan dalam berbagai bahasa Menggunakan query yang dituliskan dalam sebuah bahasa Pengguna internet jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun dan tersebar

Lebih terperinci

Meningkatkan Akurasi Pada Mesin Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Melayu Pontianak Dengan Part Of Speech

Meningkatkan Akurasi Pada Mesin Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Melayu Pontianak Dengan Part Of Speech Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JUSTIN) Vol. 3, No. 1, (2016) 1 Meningkatkan Akurasi Pada Mesin Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Melayu Dengan Part Of Speech Danny Indrayana 1, Herry Sujaini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Latar belakang umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Latar belakang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Latar belakang umum Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dengan menggunakan bahasa kita dapat mengetahui dan mengetahui informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Instrumen penelitian Pada instrumen penelitian akan dijelaskan kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, serta kebutuhan bahan penelitian. Yaitu sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Metodologi penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Metodologi penelitian. 4 penelitian i, kata diasosiasikan dengan anotasi citra (kata) dan dokumen diasosiasikan dengan citra. Matriks kata-citra tersebut didekomposisi meadi : A USV T dengan A adalah matriks kata-citra, matriks

Lebih terperinci

TUNING FOR QUALITY UNTUK UJI AKURASI MESIN PENERJEMAH STATISTIK (MPS) BAHASA INDONESIA - BAHASA DAYAK KANAYATN

TUNING FOR QUALITY UNTUK UJI AKURASI MESIN PENERJEMAH STATISTIK (MPS) BAHASA INDONESIA - BAHASA DAYAK KANAYATN Jurnal Sistem dan TeknologiInformasi (JustIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 TUNING FOR QUALITY UNTUK UJI AKURASI MESIN PENERJEMAH STATISTIK (MPS) BAHASA INDONESIA - BAHASA DAYAK KANAYATN Muhammad Hasbiansyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sebuah entitas dalam kehidupan sosial, oleh karenanya selain sebagai mahluk individu, manusia juga dikenal sebagai mahluk sosial. Pengenaan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari

Lebih terperinci

APLIKASI PENERJEMAH DUA ARAH BAHASA INDONESIA BAHASA MELAYU SAMBAS BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN DECODER MOSES

APLIKASI PENERJEMAH DUA ARAH BAHASA INDONESIA BAHASA MELAYU SAMBAS BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN DECODER MOSES APLIKASI PENERJEMAH DUA ARAH BAHASA INDONESIA BAHASA MELAYU SAMBAS BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN DECODER MOSES Andri Hidayat¹, Herry Sujaini², Rudy Dwinyoto³ Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahasa diseluruh dunia. Kata pinjaman atau sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahasa diseluruh dunia. Kata pinjaman atau sering disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kata pinjaman dari bahasa lain adalah hal umum yang ditemukan di berbagai macam bahasa diseluruh dunia. Kata pinjaman atau sering disebut dengan loanword

Lebih terperinci

Syntax, Semantic & Grammar. Konsep Bahasa Pemrograman Materi 3 Yudianto Sujana, M.Kom

Syntax, Semantic & Grammar. Konsep Bahasa Pemrograman Materi 3 Yudianto Sujana, M.Kom Syntax, Semantic & Grammar Konsep Bahasa Pemrograman Materi 3 Yudianto Sujana, M.Kom Definisi Bahasa pemrograman merupakan notasi formal Mempunyai 2 komponen utama Syntax dan Semantic Syntax: Kumpulan

Lebih terperinci

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara syntax dari bahasa tersebut. Semantik suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa dan budaya yang berbeda sering menjadi kendala dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa dan budaya yang berbeda sering menjadi kendala dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa dan budaya yang berbeda sering menjadi kendala dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun karena naluri dan kecerdasan manusia jugalah yang membuatnya dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan landasan teori dan metode yang digunakan pada tugas akhir ini dalam pengklasifikasian dokumen teks. Pembahasan dimulai dengan penjelasan mengenai klasifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, dan ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan. Subbab metodologi penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN DOKUMEN INGGRIS-INDONESIA MENGGUNAKAN MESIN PENERJEMAH STATISTIK DENGAN WORD REORDERING DAN PHRASE REORDERING

PENERJEMAHAN DOKUMEN INGGRIS-INDONESIA MENGGUNAKAN MESIN PENERJEMAH STATISTIK DENGAN WORD REORDERING DAN PHRASE REORDERING PENERJEMAHAN DOKUMEN INGGRIS-INDONESIA MENGGUNAKAN MESIN PENERJEMAH STATISTIK DENGAN WORD REORDERING DAN PHRASE REORDERING Hansel Tanuwijaya Hisar Maruli Manurung Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER Hanif Al Fatta Abstraksi Aplikasi konsep AI terus berkembang. Salah satunya adalah bagaimana membuat komputer memahami perintah yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya Internet, banyak informasi tersedia dalam World Wide Web yang dapat diakses di seluruh negara. Pada saat pencarian informasi menggunakan search

Lebih terperinci

Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet

Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet Nuansa Lembayung / 1820928 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN:

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: Mira Kania S.,ST.,MT Utami Dewi W.,S.Kom IF I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan(task). Dua pertanyaan

Lebih terperinci

PENERAPAN TWO-PHASE TRANSLATION METHOD PADA QUERY-BASED TRANSITIVE TRANSLATION

PENERAPAN TWO-PHASE TRANSLATION METHOD PADA QUERY-BASED TRANSITIVE TRANSLATION PENERAPAN TWO-PHASE TRANSLATION METHOD PADA QUERY-BASED TRANSITIVE TRANSLATION Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember Email: adiheruutomo@yahoo.com

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

Gambar 1. Komponen Mesin Translasi Berbasis Statistik

Gambar 1. Komponen Mesin Translasi Berbasis Statistik Dampak Kelas Kata Bahasa Arab Terhadap Hasil Mesin Penerjemah Berbasis Statistik Rahmat Izwan Heroza Sistem Informasi e-mail: rahmatheroza@unsri.ac.id Abstrak Tulisan ini meneliti dampak kata yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sangat pesat membuat lahan industri semakin berkurang. Salah satu incaran pemerintah provinsi Jawa Timur untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

Pendeteksian Relasi Antar Makna Pada Wordnet Bahasa Indonesia

Pendeteksian Relasi Antar Makna Pada Wordnet Bahasa Indonesia Pendeteksian Relasi Antar Makna Pada Wordnet Bahasa Indonesia Muhamad Iffandi Pribadi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur No 114-116 Bandung 40132 Bandung, Indonesia E-mail

Lebih terperinci

Uji Akurasi Penerjemahan Bahasa Indonesia Dayak Taman dengan Penandaan Kata Dasar dan Imbuhan

Uji Akurasi Penerjemahan Bahasa Indonesia Dayak Taman dengan Penandaan Kata Dasar dan Imbuhan Uji Akurasi Penerjemahan Bahasa Indonesia Dayak aman dengan Penandaan Kata Dasar dan Imbuhan osep Jarob R #1, Herry Sujaini #2, Nofi Safriadi #3 # Program Studi eknik Informatika Fakultas eknik Universitas

Lebih terperinci

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantic mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintak dari bahasa tersebut. Semantic suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Informatika. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Informatika. Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Informatika Lampiran II Sekolah Teknik Elektro dan Infomatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Binary Search Pada Translator Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

Penggunaan Metode Binary Search Pada Translator Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Penggunaan Metode Binary Search Pada Translator Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Dewi Martina Andayani, Mike Yuliana, Tri Budi Santoso Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS,

Lebih terperinci

BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS

BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan suatu bentuk bahasa. mendefinisikan bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/urutan dari pemilihan suatu kata dasar. Kata

Lebih terperinci

STMIK KAPUTAMA - BINJAI

STMIK KAPUTAMA - BINJAI STMIK KAPUTAMA - BINJAI Pengujian hipotesis merupakan suatu prosedur yang didasarkan pada bukti sampel dan teori probabilitas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu hipotesis adalah pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai dengan pembuatan metode term frequency oleh Luhn pada tahun 1958. Metode ini berasumsi bahwa frekuensi kata di

Lebih terperinci

Konversi Bahasa Indonesia ke SQL (Structured Query Language) dengan Pendekatan Mesin Penerjemah Statistik

Konversi Bahasa Indonesia ke SQL (Structured Query Language) dengan Pendekatan Mesin Penerjemah Statistik Jurnal istem dan Teknologi Informasi (JUTIN) Vol. 3, No. 1, (2016) 1 Konversi ahasa Indonesia ke QL (tructured Query Language) dengan Pendekatan Mesin Penerjemah tatistik Jemi Karlos 1, Herry ujaini 2,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03207/ Basic Translation Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

LANGUAGES AND TRANSLATOR

LANGUAGES AND TRANSLATOR Algoritma dan Pemrograman 1C Konsep Bahasa Pemrograman LANGUAGES AND TRANSLATOR Disusun kembali oleh : Henny Medyawati, Universitas Gunadarma Sumber: Pittman, Thomas dan James Petters, 1992 The Art of

Lebih terperinci

Adi Heru Utomo. Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember Dwi Putro Sarwo Setyohadi

Adi Heru Utomo. Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember   Dwi Putro Sarwo Setyohadi Implementasi Two-Phase Translation Method pada Pembuatan Web Program Transitive Translation Antara Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris menggunakan Pivot Bahasa Indonesia Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Pengenalan Konsep Bahasa dan

Pengenalan Konsep Bahasa dan Pengenalan Konsep Bahasa dan Automata Teori Bahasa dan Automata Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah 1 Bentuk komputasi yang dikenal saat ini CPU memory 2 Detil bentuk komputasi berdasarkan memory

Lebih terperinci

Fase-fase proses sebuah kompilasi

Fase-fase proses sebuah kompilasi Fase-fase proses sebuah kompilasi Penganalisa Leksikal membaca program sumber, karakter demi karakter. Sederetan (satu atau lebih) karakter dikelompokkan menjadi satu kesatuan mengacu kepada pola kesatuan

Lebih terperinci

MESIN PENERJEMAH BAHASA INDONESIA- BAHASA JAWA Johan Pranata 1, Muljono 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

MESIN PENERJEMAH BAHASA INDONESIA- BAHASA JAWA Johan Pranata 1, Muljono 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro MESIN PENERJEMAH BAHASA INDONESIA- BAHASA JAWA Johan Pranata 1, Muljono 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131, (024) 3517261

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natural Language Processing (NLP) adalah area penelitian dan pengaplikasan yang mengekplorasi bagaimana caranya sebuah komputer dapat digunakan dan memanipulasi berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem penerjemah Alkitab, Bilingual Evaluation Understudy, GIZA++, Statistical Machine Translation, dan IBM model.

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem penerjemah Alkitab, Bilingual Evaluation Understudy, GIZA++, Statistical Machine Translation, dan IBM model. ABSTRAK Saat ini sistem penerjemah sangat penting dan diperlukan, khususnya untuk bahasa Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh kebutuhan pengalihan informasi dari satu bahasa ke bahasa lain yang sangat besar,

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang Mendahului Penulis mencermati berbagai penelitian terkait dengan analisis similaritas, seperti diurai pada beberapa paragraf berikut. Bao, et al. (2007) membandingkan

Lebih terperinci

Pengumpulan Korpus Paralel Bahasa Indonesia-Sunda dari Wikipedia Menggunakan Metode Pointwise Mutual Information

Pengumpulan Korpus Paralel Bahasa Indonesia-Sunda dari Wikipedia Menggunakan Metode Pointwise Mutual Information Pengumpulan Korpus Paralel Bahasa Indonesia-Sunda dari Wikipedia Metode Pointwise Mutual Information Indonesian-Sundanese Parallel Corpus Retrieval from Wikipedia Using Pointwise Mutual Information Method

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Saat ini, kebutuhan manusia akan teknologi semakin meningkat karena tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi tersebut dapat meringankan pekerjaan manusia. Hal ini juga diimbangi

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan

Lebih terperinci

Teori Komputasi 10/15/2015. Bab 1: Pendahuluan. Teori Komputasi dan Teknik Kompilasi. Teori Komputasi dan Teknik Kompilasi

Teori Komputasi 10/15/2015. Bab 1: Pendahuluan. Teori Komputasi dan Teknik Kompilasi. Teori Komputasi dan Teknik Kompilasi Teori Komputasi Agenda Teori Komputasi dan Teknik Kompilasi Translator Pembuatan Compiler Mutu Compiler Bab 1: Pendahuluan Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Teori Komputasi

Lebih terperinci

KOMPUTASI PADA JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KINERJA KOMPUTASI

KOMPUTASI PADA JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KINERJA KOMPUTASI KOMPUTASI PADA JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KINERJA KOMPUTASI Saat ini peningkatan kecepatan prosesor sangat luar biasa. Meskipun kecepatan processor dapat ditingkatkan terus, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika adalah suatu hal yang wajib diperhatikan oleh seorang yang sedang melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI Oleh : Satya Sandika Putra J2A 605 103 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama pengamatan dalam dekade terakhir terhadap hasil Penerjemahan Mesin (Machine Translation) ternyata masih terdapat masalah dari segi kualitas translasinya. Kualitas

Lebih terperinci

METODE KONTEMPORER. v RESPON FISIK TOTAL v PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF v PENDEKATAN ALAMIAH

METODE KONTEMPORER. v RESPON FISIK TOTAL v PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF v PENDEKATAN ALAMIAH METODE KONTEMPORER v RESPON FISIK TOTAL v PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF v PENDEKATAN ALAMIAH METODE RESPON FISIK TOTAL (TOTAL PYYSICAL RESPONSE) ü Total Phisical Respons atau TPR ditemukan James Asher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam media internet artikel merupakan suatu kebutuhan dan pengetahuan. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat tanpa membaca

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA

PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA BAB III PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA Pada Bab III ini akan dijelaskan mengenai proses-proses yang diperlukan dalam proses awal (preprocessing) membentuk file masukan untuk pengurai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan lafal manusia agar dapat dilakukan oleh sebuah mesin telah menjadi fokus dari berbagai riset selama lebih dari empat dekade. Ide dasar yang sederhana

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA.

PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA. PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA Gunawan 1, Devi Dwi Purwanto, Herman Budianto, dan Indra Maryati 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

INTEGER PROGRAMMING. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc.

INTEGER PROGRAMMING. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc. INTEGER PROGRAMMING Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CONTOH SOAL! Sebuah perusahaan jus buah curah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Keberagaman bahasa yang terdapat dalam novel Le Rocher de Tanios

BAB IV KESIMPULAN. Keberagaman bahasa yang terdapat dalam novel Le Rocher de Tanios BAB IV KESIMPULAN Keberagaman bahasa yang terdapat dalam novel Le Rocher de Tanios merupakan salah satu contoh dari adanya kontak bahasa yang terjadi, baik itu yang dialami oleh sang penulis maupun para

Lebih terperinci

oleh: 1 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember ABSTRAK

oleh: 1 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember ABSTRAK IMPLEMENTASI TWO-PHASE TRANSLATION METHOD PADA PEMBUATAN WEB PROGRAM TRANSITIVE TRANSLATION ANTARA BAHASA JAWA DAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN PIVOT BAHASA INDONESIA oleh: 1 Adi Heru Utomo, 2 Dwi Putro

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY

BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY 1.1. Apakah Logika Fuzzy? Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu kondisi yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara tepat. Pemberian batasan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berita pada media massa online bertambah banyak setiap waktu karena selalu ada sesuatu yang patut untuk diberitakan kepada khalayak. Hal ini membuat pembaca harus menyiapkan

Lebih terperinci

SEMANTIK. Int vector[10];

SEMANTIK. Int vector[10]; SEMANTIK Sintaks mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasan tersebut. Sebagai contoh adalah deklarasi

Lebih terperinci

PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator)

PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator) PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator) Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 Random Number Generator (1) Cara memperoleh : ZAMAN DAHULU,

Lebih terperinci

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam karya ilmiah ialah abstrak. Hal tersebut dikarenakan abstrak merupakan hasil ringkasan yang memuat seluruh isi dari karya ilmiah. Abstrak

Lebih terperinci

SORTING (PENGURUTAN DATA)

SORTING (PENGURUTAN DATA) SORTING (PENGURUTAN DATA) R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU PENJELASAN Pengurutan data (sorting) secara umum didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan

Lebih terperinci

DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE

DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE Abdul Najib 1), Karyo Budi Utomo 2) 1), 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda Email: abdulnajib@polnes.ac.id

Lebih terperinci

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu:

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu: SINTAKS Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang ada di dalam komputer seperti bits, register. Bahasa mesin terdiri dari bit-bit 0 dan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era big data, pertumbuhan data berbentuk dokumen teks semakin tinggi. Sehingga diperlukan text processing untuk pengolahan data yang sangat besar. Dokumen

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PELAYANAN TERJEMAHAN DAN PENYUNTINGAN

MANUAL PROSEDUR PELAYANAN TERJEMAHAN DAN PENYUNTINGAN MANUAL PROSEDUR PELAYANAN TERJEMAHAN DAN PENYUNTINGAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Manual Prosedur Pelayanan Terjemahan dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Kode Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya hubungan antarnegara saat ini, manusia dituntut untuk dapat ikut bersaing dan berpartisipasi dalam dunia internasional. Salah satu

Lebih terperinci

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis)

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Bab III Semantik Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Dari pembahasan bab-bab terdahulu maka kita ketahui bahwa proses ini merupakan proses kelanjutan dari proses kompilasi sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini, peneliti membahas mengenai metode dan teknik yang digunakan untuk meneliti bahasa argot yang terdapat pada dialog film Jeux d Enfants karya Yann Samuell.

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS 2 KODE / SKS : IT042138 / 1 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 UNIT 1 Vocabulary Structure Supplement

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Bucket Sort Untuk melakukan Pengurutan n buah Bilangan Mata Kuliah Pemrosesan Paralel

Penerapan Algoritma Bucket Sort Untuk melakukan Pengurutan n buah Bilangan Mata Kuliah Pemrosesan Paralel Penerapan Algoritma Bucket Sort Untuk melakukan Pengurutan n buah Bilangan Mata Kuliah Pemrosesan Paralel OLEH : SUPRIYANTO (G651090191) OKE HENDRADHY (G651090101) KAMALUDDIN MAHFUDZ (G651090231) DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Algoritma Dan Pemrograman [algoritma, program, flowchart] Presented by Rijal Fadilah, S.Si

Algoritma Dan Pemrograman [algoritma, program, flowchart] Presented by Rijal Fadilah, S.Si Algoritma Dan Pemrograman [algoritma, program, flowchart] Presented by Rijal Fadilah, S.Si Algoritma Informal : seperangkat langkah yg mendefinisikan bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan Algoritma :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan User Generate Content (UGC) menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan User Generate Content (UGC) menjadi salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini, informasi tersedia secara melimpah dalam berbagai bidang. Kemudahan dalam menyebarkan informasi yang ditunjang oleh perkembangan User Generate

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN 5.1. Penyempurnaan Berikut adalah penyempurnaan yang sudah dilakukan pada aplikasi untuk memaksimalkan kinerja sistem. 5.1.1. Kamus Sinonim Offline Pada saat

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks Okharyadi Saputra (13510072) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

PEMBANGKIT BILANGAN ACAK

PEMBANGKIT BILANGAN ACAK PEMBANGKIT BILANGAN ACAK Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 7 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 CARA MEMPEROLEH : Pembangkit Bilangan Acak (Random Number Generator)

Lebih terperinci

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING Dzulfie Zamzami 1, Dr.Eng.Faisal Rahutomo,ST.,M.Kom 2., Dwi Puspitasari, S.Kom., M.Kom.

Lebih terperinci

ALGORITMA, PEMROGRAMAN DAN BAGAN ALIR. Pertemuan Ke-1

ALGORITMA, PEMROGRAMAN DAN BAGAN ALIR. Pertemuan Ke-1 ALGORITMA, PEMROGRAMAN DAN BAGAN ALIR Pertemuan Ke-1 Pendahuluan Komputer adalah alat bantu untuk menyelesaikan masalah. Dalam menyelesaian masalah dengan komputer perlu merumuskan langkahlangkah penyelesaian

Lebih terperinci

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing NAHROWI SPEAKING THERAPY Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris Penerbit Self Publishing Speaking Therapy Oleh: Nahrowi Copyright 2013 by (Nahrowi) Penerbit : Self Publishing Desain Sampul : (nulisbuku.com) Diterbitkan

Lebih terperinci

3 sks (2,1) 1 sks: Lab Session. Course material: History Algorithm. Programming (C/C++):codeblock,gnu compiler

3 sks (2,1) 1 sks: Lab Session. Course material: History Algorithm. Programming (C/C++):codeblock,gnu compiler Algoritma & Programming 3 sks (2,1) 2 sks: Teori 1 sks: Lab Session Course material: History Algorithm Flowchart atau aliran proses Programming (C/C++):codeblock,gnu compiler Asal kata Algoritma berasal

Lebih terperinci

TENTUKAN MODEL MATEMATISNYA!

TENTUKAN MODEL MATEMATISNYA! INTEGER PROGRAMING CONTOH SOAL! Sebuah perusahaan jus buah curah JASJUS TAMBUNAN memproduksi 2 jenis produk, yaitu jus jeruk dan jus jambu. Masing-masing produk tersebut membutuhkan 2 tahapan produksi,

Lebih terperinci

Organisasi Komputer II STMIK AUB SURAKARTA

Organisasi Komputer II STMIK AUB SURAKARTA Organisasi Komputer II STMIK AUB SURAKARTA Fetch : membaca instruksi berikutnya dari memori ke dalam CPU Execute : menginterpretasikan opcode dan melakukan operasi yang diindikasikan Interrupt : Apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era komputerisasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. perkembangan yang marak ditemui saat ini adalah teknologi

Lebih terperinci

Mesin Penerjemah Situs Berita Online Bahasa Indonesia ke Bahasa Melayu Pontianak

Mesin Penerjemah Situs Berita Online Bahasa Indonesia ke Bahasa Melayu Pontianak 38 Mesin Penerjemah Situs Berita Online Bahasa Indonesia ke Bahasa Melayu Pontianak Herry Sujaini Staf Pengajar Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment

Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment Oleh: ARFAN PANTUA 1207 100 704 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Aplikasi Berjalan Aplikasi yang berjalan saat ini merupakan prototipe yang membahas tentang menghasilkan kalimat-kalimat Bahasa Inggris dalam konteks Article,

Lebih terperinci

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV Penelitian Operasional II Rantai Markov 49 4. RANTAI MARKOV 4. PENDAHULUAN Dalam masalah pengambilan suatu keputusan, seringkali kita diperhadapkan dengan suatu ketidakpastian. Permasalahan ini dapat dimodelkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Traveling Salesmen Problem (TSP) Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan sebuah permasalahan optimasi yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan seperti routing. Masalah

Lebih terperinci