Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 Peran Strategis GENERASI PELANJUT KESEHATAN MASYARAKAT Welcoming Speech on the 1 st PAMI-IPHS Summit Adang Bachtiar adang@jhu.edu Ketua Umum IAKMI

2 Menu Pembuka Summit: ANCAMAN KESEHATAN YANG SEMAKIN MELUAS

3 TANTANGAN KESEHATAN Kesenjangan Utara-Selatan Masy modern yg semakin menuntut Globalisasi Penyakit berbasis gaya hidup, tmsk Communicated dis. Populasi yang Bertumbuh cepat & The Bottom Billions Degradasi Lingkungan Biosecurity & Bioterorisme

4 PENYAKIT BERMUNCULAN Lebih dari 1100 epidemik terjadi dalam 5 th terakhir Sejak dekade 70an, 1 penyakit baru teridentifikasi setiap tahunnya Lebih dari 40 penyakit baru, tidak pernah diketahui pada 20thn yl Kecepatan bertumbuh (emerging) semakin cepat & luas dlm dekade terakhir Wabah dan epidemi di suatu tempat hanya berbeda sdkt waktunya dengan tempat lain

5 The shape of things to come Data dunia, 50% MORTALITAS adalah karena: Obesitas (Diabetes tipe 2) Kanker Penyakit paru kronis Penyakit Jantung Koroner Tiga penyebab utama: Tembakau Aktivitas fisik Diet salah These risk factors provide a clear focus for business (The Economist, 2003)

6 Wahai Generasi Pelanjut kami : BUKALAH HATI

7 SEHARUSNYA PROFESI MENJAWAB TANTANGAN

8 KESMAS Menjaga dan memelihara kesehatan komunitas dengan cara Empowerment Enhancement Protection Preservation Restoration Rehabilitation SEMUANYA bertujuan promoting health

9 Promoting HEALTH is....the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health. To reach a state of complete physical, mental and social wellbeing, an individual or group must be able to identify and to realise aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment

10 Health Promotion Health is, therefore, seen as a resource for everyday life, not the objective of living. Health is a positive concept emphasizing social and personal resources, as well as physical capacities. Therefore, health promotion is not just the responsibility of the health sector,but goes beyond healthy lifestyles to wellbeing.

11 FAKTOR PROTEKTIF Lingkungan yang sehat Faktor Psiko-sosial positif Yan Public Health yg efektif Gaya Hidup Sehat KUALITAS HIDUP KEMANDIRI AN WELL- BEING MORBIDITY- MORTALITY DISABILITY FAKTOF RISIKO KESEHATAN: Kemiskinan (struktural) & kesenjangan Lingkungan sanitasi buruk Kriminalitas Dukungan sumberdaya tdk memadai Faktor Psiko-sosial negatif Perilaku Tidak Sehat Faktor Risiko Fisiologis Modifikasi Labonte R, 1998

12 FAKTOR-2 TERSEBUT DINAMIS SALING TERKAIT (Profesi Kesmas diajarkan sangat serius)

13 Contoh Kasus Kematian Ibu Modifikasi dari: FA Moeloek, 2010

14 Contoh Kasus Kematian Anak Sumber: FA Moeloek, 2010

15 Oleh Karena Itu Generasi Muda Kesmas yang Mampu Memimpin SANGAT DIPERLUKAN!!

16 Pola berfikir terintegrasi Economy Society Environment

17 NAMUN IRONISNYA

18 KINERJA PROFESI BURUK, apa ukurannya?

19 INDIKATOR Tidak mampu mengubah kebijakan & program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan Tidak mampu menggerakkan inividu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat Tdk mampu mendorong aliansi yang kokoh untuk kepentingan kesehatan Tdk mampu menjadikan kesehatan sebagai fundamen penting dalam IPM

20 FAKTOR KOMPETENSI PROFESI FAKTOR KERAGUAN LAP KERJA Kinerja PROFESI Yg buruk FAKTOR NON-SINERGISTIK Modifikasi Teori Green, 1987

21 Wahai Generasi Pelanjut kami : BERSATULAH..

22 IPHS SUMMIT Sebagai Wacana Keterpaduan Profesi Kesehatan FASE KE-1: MAHASISWA PROGRAM STUDI KESMAS FASE KESATU

23 IPHS SUMMIT Sebagai Wacana Keterpaduan Profesi Kesehatan FASE KE-2: MAHASISWA KESMAS + PROFESI KESMAS 2 PHASE 2: Public Health Research & Education FASE KESATU

24 IPHS SUMMIT Sebagai Wacana Keterpaduan Profesi Kesehatan FASE KE-3: PLUS MAHASISWA KESEHATAN LAIN 3 2 PHASE 2: Public Health Research & Education FASE KESATU

25 IPHS SUMMIT Sebagai Wacana Keterpaduan Profesi Kesehatan FASE KE-4: PLUS MAHASISWA TERKAIT KESEHATAN FASE KESATU

HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES. Drs. Wiranto, M.Kes.

HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES. Drs. Wiranto, M.Kes. HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES Drs. Wiranto, M.Kes. Konsep sehat/kesehatan Awam: Sehat itu tidak sakit Sehat itu keadaan biasa, hanya dipikirkan bila terjadi gangguan dalam hidup sehari-hari. Cara pandang

Lebih terperinci

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012 OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012 Indonesia : >18,000 kepulauan kecil & besar 33 Provinsi, 363 kabupaten, 91 kota. Kaya SosBud dan Bahasa Lokal

Lebih terperinci

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN?

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? Promosi Pro = Depan Mosi = Gerak Promosi = Mengedepankan Promosi Kesehatan = Mengedepankan Kesehatan Siapakah Penghasil Kesehatan Yang Utama? Atau Mereka? Bagaimana dengan Mereka?

Lebih terperinci

DEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH MODUL 4

DEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH MODUL 4 DEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH MODUL 4 1 DEFENISI PUBLIC HEALTH WINDSLOW Public Health is the Science and art of : 1. Preventing disease 2. Prolonging life and 3. Promoting health

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia

Lebih terperinci

Masukan IAKMI kepada Menkes RI

Masukan IAKMI kepada Menkes RI Masukan IAKMI kepada Menkes RI TANTANGAN KESEHATAN Kesenjangan Utara-Selatan Epidemi menuju Endemi global Globalisasi Penyakit berbasis gaya hidup, mis merokok Populasi yang Bertumbuh cepat & The Bottom

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KESEHATAN LINGKUNGAN

PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KESEHATAN LINGKUNGAN PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KESEHATAN LINGKUNGAN BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN PENCEGAHAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PERKEMBANGAN DUNIA PUBLIC HEALTH Edwin

Lebih terperinci

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Oleh : Agus Samsudrajat S, SKM Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi (tidak infeksius). Beberapa penelitian

Lebih terperinci

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947)

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947) PROMOSI KESEHATAN Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1947) Pengertian Kesehatan Manusia (U-U RI, No.23 tahun 1992

Lebih terperinci

KONSEP PROMOSI KESEHATAN. Oleh: Purwaningsih

KONSEP PROMOSI KESEHATAN. Oleh: Purwaningsih KONSEP PROMOSI KESEHATAN Oleh: Purwaningsih Pendahuluan Upaya memasarkan, Penyebarluasan, Memperkenalkan Promosi Kesehatan (Health Promotion) Prog. Kes Pend.Kes Bagian dari Five Level Prevention Five Level

Lebih terperinci

dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok TTL : Jakarta / 02 Januari 1984 Handphone : 081809984292 E-mail Pendidikan : danurwendo_sudomo@staff.gunadarma.ac.id o Spesialis Kedokteran Okupasi FK Universitas Indonesia

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN

KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN Latar Belakang Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan

Lebih terperinci

Ketimpangan struktural Sistem Kesehatan PURNAWAN JUNADI, IAKMI 2017

Ketimpangan struktural Sistem Kesehatan PURNAWAN JUNADI, IAKMI 2017 www.iakmi.or.id Ketimpangan struktural Sistem Kesehatan PURNAWAN JUNADI, IAKMI 2017 Structure influences behavior 15% of errors are worker related 85% of errors are systems related Managers are responsible

Lebih terperinci

K S E E S H E A H T A A T N N MA M SY S A Y RA R KA K T

K S E E S H E A H T A A T N N MA M SY S A Y RA R KA K T PUBLIC SPEAKING diduniakesehatan MASYARAKAT PUBLIC HEALTH C. E. A Winslow (1920) The science & art of disease prevention, prolonging life, and promoting health and well-being through organized community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular (Non-Communicable diseases) terdiri dari beberapa penyakit seperti jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis. Pada tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan,

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEBIJAKAN KESEHATAN PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Menurut Winslow 1920 Public Health is the science and art of Preventing disease Prolonging life, and Promoting physical and mental health and efficiency

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga dari penyakit kronik, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular,

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga dari penyakit kronik, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah nutrisi utama pada remaja adalah malnutrisi. Masalah nutrisi berkaitan dengan perilaku makan dan gaya hidup yang salah (IDAI, 2013). Hal tersebut dapat

Lebih terperinci

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY Nugroho Agung S. STKIP PGRI Sumenep Introduction Apa yang orang makan tidak hanya untuk kesehatannya saja akan tetapi juga untuk performa pada atlet olahraga. Tubuh manusia

Lebih terperinci

Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Ketahanan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI

Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Ketahanan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI Disampaikan oleh: Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo Gubernur Lembaga Nasional RI Agenda

Lebih terperinci

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI PENGERTIAN Dasar pemikiran: hubungan pikiran/mind dengan tubuh Merupakan bidang kekhususan dalam psikologi klinis yang berfokus pada cara pikiran,

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Prepared by Trisakti

KONSEP DAN METODE PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Prepared by Trisakti KONSEP DAN METODE PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT Community The term community describes the nature of a particular series of connections between individuals which bind them together into a coherent

Lebih terperinci

KONSEP SEHAT SAKIT. Dwi Fitriyanti

KONSEP SEHAT SAKIT. Dwi Fitriyanti KONSEP SEHAT SAKIT Dwi Fitriyanti Pengertian dan relevansinya bagi studi kesehatan Perilaku sehat, sakit dan peranan sakit Faktor2 Psiko-sosio-budaya pada perilaku kesehatan Perilaku preventif dan protektif

Lebih terperinci

PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter

PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PENGANTAR PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Construct in Educational

Lebih terperinci

Kesehatan Masyarakat (Public Health)

Kesehatan Masyarakat (Public Health) Kesehatan Masyarakat (Public Health) Prof Bhisma Murti Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Definisi Public Health The science and art of preventing

Lebih terperinci

Predisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation

Predisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation Diagnosis Sosial Phase 5 Administrative and Policy diagnosis Phase 4 Educational and Organizational diagnosis Phase 3 Behavioral and Environmental diagnosis Phase 2 Epidemiological diagnosis Phase 1 Social

Lebih terperinci

Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me

Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me STRATEGI MEDIA Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau media Frequency: jumlah pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan sekitar 6 juta kematian pertahun. Lebih

Lebih terperinci

Pendidikan Kesehatan. Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY 2012

Pendidikan Kesehatan. Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY 2012 Pendidikan Kesehatan Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY Indah_prasty@uny.ac.id 2012 Pendidikan Kesehatan KONSEP HIDUP SEHAT Sehat merupakan impian semua orang, baik itu anakanak, remaja, dewasa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KESEHATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PENDIDIKAN KESEHATAN a. Pengertian Pendidikan kesehatan b. Konsep Pendidikan Kesehatan c. Upaya Pendidikan Kesehatan d. Peran pendidikan kesehatan dalam kesehatan masyarakat PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href="http://www.upi.edu">universitas Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=http://www.upi.edu>universitas Pendidikan Indonesia (UPI)</a> Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi Oleh Didi Tarsidi universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 1. Definisi Istilah konseling rehabilitasi yang dipergunakan

Lebih terperinci

ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. Andri Wanananda, MS

ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. Andri Wanananda, MS ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. Andri Wanananda, MS 1 SISTEMATIKA KULIAH Batasan & Ruang Lingkup Sistem Kesehatan Subsistem Pelayanan Kesehatan Subsistem Pembiayaan Kesehatan Perencanaan Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Tidak Menular (PTM), merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

SCREENING PSIKOLOGI KESEHATAN

SCREENING PSIKOLOGI KESEHATAN SCREENING PSIKOLOGI KESEHATAN RUANG LINGKUP BAHASAN What is screening? The History of The Screening Ethos Screening As A Useful Tool Guidelines for screening? Psychological Predictors of screening uptake

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global Penyakit Tidak Menular (PTM) membunuh 38 juta orang setiap tahun. (1) Negara Amerika menyatakan 7 dari 10 kematian berasal dari PTM dengan perbandingan

Lebih terperinci

Dr. Dwi Heru Sukoco, M.Si (Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung)

Dr. Dwi Heru Sukoco, M.Si (Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung) Peran Perguruan Tinggi dan Pekerja Sosial dalam Penyelenggaraan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) A. Pendahuluan Dr. Dwi Heru Sukoco, M.Si (Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung) Dalam

Lebih terperinci

PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF

PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF Disampaikan oleh Mulya E. Siregar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I pada Banking Journalist Academy (BJA) IV 2016 Jakarta, 30

Lebih terperinci

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung meningkat, oleh karena terjadin

Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung meningkat, oleh karena terjadin Program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Dr.Juliandi Harahap, MA Dr. Rina Amelia, MARS Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung

Lebih terperinci

PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU Anik Lestari, dr. M Kes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS Solo Pokok-pokok bahasan dalam perkuliahan Pengertian promosi kesehatan, pendidikan

Lebih terperinci

INDONESIA SEHAT 2010

INDONESIA SEHAT 2010 INDONESIA SEHAT 2010 Adanya tuntutan Reformasi Total dibidang kesehatan, disebabkan : Adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah & antar golongan Derkesmas yg masih tertinggal dg negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan, menurut WHO (World Health Organization) tahun 1948, sangat penting bagi kehidupan manusia karena keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi lebih dapat terjadi pada semua tahap usia mulai dari anak -

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi lebih dapat terjadi pada semua tahap usia mulai dari anak - BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan gizi lebih dapat terjadi pada semua tahap usia mulai dari anak - anak, remaja, hingga dewasa. Sebagian masyarakat masih berpandangan bahwa kelebihan berat

Lebih terperinci

Paradigma Kesejahteraan

Paradigma Kesejahteraan Kuliah 9 Paradigma Kesejahteraan 5/16/2016 Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan Paradigma Pertumbuhan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang bersifat agregat. Paradigma Kesejahteraan fokus pada peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN -1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

TANTANGAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

TANTANGAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL TANTANGAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL SEAFAST Center LPPM Dept Ilmu dan Teknologi Pangan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Presentasi disampaikan pada acara Seminar dan Sosialisasi Program Indofood Riset Nugraha

Lebih terperinci

MATA KULIAH. Kesehatan Reproduksi WAKTU DOSEN TOPIK. Upaya Promotif Dan Preventif. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

MATA KULIAH. Kesehatan Reproduksi WAKTU DOSEN TOPIK. Upaya Promotif Dan Preventif. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes MATA KULIAH WAKTU DOSEN IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes TOPIK Upaya Promotif Dan Preventif 1 SUB TOPIK 1. Health Promotion 2. Spesific Protection 3. Early Diagnosis And Promotif Treatment OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat terbentuk sumber daya manusia yang produktif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan perilaku penduduk berubah dan menimbulkan ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas yang lebih banyak kurang gerak sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL

MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL Apa itu PRECEDE Model PRECEDE/PROCEED adalah Model partisipasi masyarakat yang berorientasi menciptakan masyarakat yang

Lebih terperinci

Pengantar : Mengapa semakin diperlukan kepemimpinan-1

Pengantar : Mengapa semakin diperlukan kepemimpinan-1 1 Pengantar : Mengapa semakin diperlukan kepemimpinan-1 Perubahan adalah proses yang tidak pernah berhenti, bahkan cenderung semakin cepat dengan akselerasi yang semakin tinggi Manusia menjadi faktor yang

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP FIRM VALUE

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP FIRM VALUE PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP FIRM VALUE (Survei pada Perusahaan Konstruksi, Properti, dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia. Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia. Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Masalah Merokok di Indonesia Situasi Terkini Penyakit Terkait Rokok di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Terdapat dua lingkungan di dalam setiap organisasi bisnis. Yang pertama merupakan lingkungan yang melakukan aktivitas bisnis organisasi atau biasa disebut Enterprise

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN 2015

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN 2015 STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN 2015 Disajikan oleh : Kepala Pusat Perencanaan &Pendayagunaan SDMK Pada RAKORNAS ISMKI 2014 Jakarta, 11 Oktober 2014

Lebih terperinci

Overview Kesehatan Masyarakat

Overview Kesehatan Masyarakat Overview Kesehatan Masyarakat 1 Tujuan Memperoleh pengertian tentang Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Memperoleh pemahaman kompetensi Kesehatan Masyarakat Memahami Kesehatan Lingkungan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata pendidikan berasal

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata pendidikan berasal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata pendidikan berasal dari kata dasar didik, yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENYAKIT PADA BAYI DAN BALITA

KONSEP DASAR PENYAKIT PADA BAYI DAN BALITA KONSEP DASAR PENYAKIT PADA BAYI DAN BALITA TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa diharapkan megetahui: 1. Definisi bayi dan balita. 2. Gambaran keadaan kesehatan anak (bayi dan balita) di Indonesia. 3. Angka kesakitan

Lebih terperinci

DEVELOPMENT. biological analogy : stages, growth underdevelopment: 2 terms atau 3. expand producer goods industry

DEVELOPMENT. biological analogy : stages, growth underdevelopment: 2 terms atau 3. expand producer goods industry DEVELOPMENT Semantic: biological analogy : stages, growth underdevelopment: 2 terms atau 3 Connotations: economic: increase productive capacity expand producer goods industry social: reduce poverty & inequality

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997). 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh karena itu maka

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka

Lebih terperinci

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Kesehatan Mental Mengatasi Stress / Coping Stress Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Coping Stress Coping Proses untuk menata tuntutan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. By Shinta P

KONSEP DASAR KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. By Shinta P KONSEP DASAR KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT By Shinta P Masyarakat??? Pengertian masyarakat *) Sekelompok individu yang secara geografis menempati wilayah tertentu, terlibat dalam interaksi social

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESMAS. Husein Habsyi PP IAKMI

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESMAS. Husein Habsyi PP IAKMI PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESMAS Husein Habsyi PP IAKMI Tenaga Kesehatan dalam SKN Tenaga Kesehatan merupakan salah satu sub sistem dari Sistem Kesehatan Nasional kita

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Krisis dan Bencana LH Global (1) 1. Kerusakan: hutan, tanah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi

Lebih terperinci

EVA IMANIA ELIASA,M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY

EVA IMANIA ELIASA,M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY PSIKOLOGI PENDIDIKAN EVA IMANIA ELIASA,M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY Psikologi? Yunani : Psyche à jiwa, dan Logos à ilmu Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia,

Lebih terperinci

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia The 4th ICTOH Balai Kartini,

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO DALAM EPTM

FAKTOR RISIKO DALAM EPTM FAKTOR RISIKO DALAM EPTM Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012-2013 Page 1 I. Faktor Risiko Penelitian yang berkaitan erat dengan konsep epidemiologi untuk PTM: a.framingham

Lebih terperinci

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1 Sehat Absence of disease:

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 MANADO

PERAN SERTA MASYARAKAT SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 MANADO PERAN SERTA MASYARAKAT SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 MANADO 1 Hendra Sitepu 2 Gustaaf A. E. Ratag 2 Iyone T. Siagian 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

PERANAN PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DAN TOTAL QUALITY CONTROL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DI PT. X TESIS

PERANAN PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DAN TOTAL QUALITY CONTROL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DI PT. X TESIS PERANAN PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DAN TOTAL QUALITY CONTROL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DI PT. X TESIS Oleh: Claudia Alvina, S. Farm., Apt. 8112415025 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI

IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 16 Tujuan Pembelajaran Memahami philosophy K3 Mampu

Lebih terperinci

RISIKO TERJADINYA DISABILITAS FISIK AKIBAT PENYAKIT DEGENERATIF Dl PERKOTAAN DAN PEDESAAN Dl INDONESIA

RISIKO TERJADINYA DISABILITAS FISIK AKIBAT PENYAKIT DEGENERATIF Dl PERKOTAAN DAN PEDESAAN Dl INDONESIA RISIKO TERJADINYA DISABILITAS FISIK AKIBAT PENYAKIT DEGENERATIF Dl PERKOTAAN DAN PEDESAAN Dl INDONESIA Wahyu Dwi Astuti1 dan Didik Budij anto 1 A BSTRACT A physical disability is an individual disability

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR) Oleh Maya Septia Budi Ayu Ningtias I Dewa Made Suartha I Ketut

Lebih terperinci

Eco-populism: Pengembangan Ekowisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Eco-populism: Pengembangan Ekowisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Eco-populism: Pengembangan Ekowisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat GEOGRAFI PENDEKATAN: KELINGKUNGAN EKOWISATA PRINSIP LINGKUNGAN: 1. UNSUR ABIOTIK 2. UNSUR BIOTIK 3. UNSUR MANUSIA PRINSIP DAN STRATEGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple burden diseases. Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan masih sering

Lebih terperinci

PROGRAM KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT

PROGRAM KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT PROGRAM KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT Pertemuan 13 Sri Hastuti Handayani, Psi, M.Si PenyusunanProgram Kesehatan Mental Masyarakat Tujuan: memperkuat faktor pelindung psikososial dan menurunkan faktor2 stresor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penyebab terjadinya beberapa penyakit kronis sehingga mengakibatkan umur harapan hidup (UHH) seseorang menurun adalah obesitas. World Health Organization

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KESEHATAN & ILMU PERILAKU PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN & ILMU PERILAKU PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT PENDIDIKAN KESEHATAN & ILMU PERILAKU PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Tujuan Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan defenisi pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang menghadapi beban ganda di bidang kesehatan, yaitu penyakit menular yang masih tinggi diikuti dengan mulai meningkatnya

Lebih terperinci

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen

Lebih terperinci

AUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN

AUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN AUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN CHAPTER PERSONNEL MANAGEMENT & HUMAN RESOURCES William Werther & Keith Davies (2006), 5 th Edition Singapore. McGraw Hills HRM - IM TELKOM 1 WHAT IS A HR AUDIT A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan penduduknya dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan penduduknya dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh kehidupan penduduknya

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Populasi orang lanjut usia di Indonesia terus bertambah. Angka kelahiran menurun sedangkan penuaan terus terjadi sehingga menyebabkan peningkatan populasi orang lanjut

Lebih terperinci

Expected/S tandard/ goal. Observed/ Reality/ result. Gap/kesenjangan

Expected/S tandard/ goal. Observed/ Reality/ result. Gap/kesenjangan Masalah Kesehatan Masyarakat Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Pengertian Masalah/Problem Expected/S

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN. Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat

KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN. Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat Pendidikan kesehatan di masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan

Lebih terperinci

TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI NUR FITRIAH JIHAN ANNISA

TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI NUR FITRIAH JIHAN ANNISA TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI 25010113120034 NUR FITRIAH 25010113120037 JIHAN ANNISA 25010113130262 RUSLIANA APRILIASARI 25010113130307 ZIYAAN AZDZAHIY BEBE 25010113140277 DWI

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities (CSR) Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) selama tahun 2016 Corporate Social Responsibility (CSR) Activities during the year

Lebih terperinci

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia. RISET TAHUN 2010 Judul Penelitian Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia Topik Penelitian Perilaku Ekonomi Hubungan antara kebutuhan menurut

Lebih terperinci

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan Kuliah 3 Batasan dan Mengukur Pembangunan 1 Definisi Pembangunan Inovasi Perubahan Penataan Perencanaan Pengelolaan Distribusi SDM Pengendalian Pengembangan Peningkatan Pengorganisasian Berkesinambungan

Lebih terperinci

PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN Kasus Propinsi Kepulauan Riau

PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN Kasus Propinsi Kepulauan Riau PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN Kasus Propinsi Kepulauan Riau Dicky R. Munaf 1, Thomas Suseno 2, Rizaldi Indra Janu 2, Aulia M. Badar 2 Abstract The development in Indonesia

Lebih terperinci