BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Proyek Corplan BSM dalam rangka meningkatkan produktifitas sejalan
|
|
- Hartono Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Proyek Corplan BSM dalam rangka meningkatkan produktifitas sejalan dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia yaitu menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien,guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional melalui enam pilar API. Proyek perubahan ini juga didukung, dan sejalan dengan strategi bisnis Bank Mandiri selaku induk perusahaan yang senantiasa menciptakan sinergi dan aliansi di antara anak perusahaan satu grup. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan perubahan pegawai CRD dalam proses transformasi BSM. Berdasarkan kajian dari hasil survei tingkat kesiapan perubahan (change readiness) pada pegawai CRD, secara umum tingkat kesiapan perubahan CRD berada pada tingkat menengah dengan skor rata-rata keseluruhan pegawai sebesar 38,9 dari rentang skor 17 s.d. 51. Skor menengah (antara 28 40,5) mengindikasikan bahwa perubahan dapat berlangsung meskipun terdapat kesulitan ataupun kendala dalam prosesnya. Artinya, pegawai CRD belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan dari konsekuensi penerapan proyek Corplan BSM karena ada beberapa faktor kesiapan perubahan yang masih dianggap belum sesuai dengan harapan pegawai CRD. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang mendapat nilai rendah (nilai antara 1-2) dari Pegawai CRD yaitu: 89
2 Dukungan penuh dari Direksi atas proses perubahan (SA). Pengukuran kinerja yang sesuai dengan perubahan yang diinginkan (DH. AO). Harmonisasi antara perubahan di CRD dengan aktivitas penting lainnya (DH, AO, SA). Kompensasi atas kerja keras pegawai (AO, SA). Pengambilan keputusan bisnis secara cepat (AO). Perusahaan harus dapat mengatasi faktor-faktor yang terindikasi masih kurang atau bernilai rendah agar dapat mendukung keberhasilan proyek Corplan Jika dikaitkan dengan level pegawai, maka tingkat kesiapan perubahan officer CRD dengan rata-rata skor 39,1 memperoleh penilaian paling tinggi, level Department Head CRD dengan rata-rata skor 39,0 berada di posisi kedua, dan level pelaksana CRD dengan rata-rata skor 38,6 di posisi terakhir. Tingkat kesiapan di antara tiga level pegawai CRD menunjukan bahwa manajemen BSM harus memberikan perhatian yang sama di semua level tanpa ada penekanan khusus terhadap salah satu level, karena semua berada pada tingkat kesiapan perubahan menengah. Penekanan yang harus dilakukan manajemen BSM adalah pada peningkatan atau perbaikan lima faktor kesiapan perubahan yang masih dianggap kurang oleh pegawai CRD. Tujuan berikutnya dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan yang dapat mendukung penerapan proyek Corplan sebagai bagian dari transformasi BSM. Berdasarkan analisis Force-Field Kurt Lewin, teridentifikasi empat faktor penghambat pelaksanaan proyek Corplan. Pertama, 90
3 belum adanya pengukuran kinerja (misal: KPI) dan sistem penghargaan (insentif, dsb) yang menilai pencapaian prestasi sesuai dengan perubahan yang dicanangkan melalui proyek Corplan. Konsekuensinya, kurangnya pendorong (driver) untuk menumbuhkan motivasi CRD untuk melaksanakan proyek Corplan secara totalitas. Faktor penghambat berikutnya adalah masih terdapat pola pikir/paradigma yang masih memprioritaskan pekerjaan rutin ketimbang pengembangan bisnis jangka panjang sehingga proyek Corplan belum menjadi perhatian dan prioritas bagi unit kerja. Selanjutnya, CRD juga memiliki Keterbatasan kompetensi pegawai untuk menangani pengembangan produk yang tailored made untuk sektor industri tertentu, dimana dibutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan wawasan yang luas atas kondisi di industri tersebut. Sementara itu, faktor penghambat dari luar CRD adalah kurangnya sumberdaya manusia di TCD untuk memenuhi kapasitas sebagai unit kerja yang mereview dan mengawal unit kerja lainnya dalam pelaksanaan proyek Corplan. Kekurangan tersebut berdampak kepada masih lemahnya evaluasi penerapan proyek Corplan secara mendalam dan masih terbatas dalam formalitas saja. Pada sisi lain, pelaksanaan proyek Corplan di CRD didorong dengan sudah berjalan dan direalisasikannya pembentukan struktur formal pada organisasi CRD (industry-focused sales). Faktor pendorong selanjutnya adalah kuantitas sumberdaya manusia di CRD sejauh ini sudah mencukupi, meskipun dari segi kualitas masih perlu peningkatan. Masih terkait dengan kompetensi, adanya pegawai-pegawai senior di CRD yang telah memiliki banyak pengalaman di 91
4 bidang bisnis segmen korporasi diharapkan juga menjadi pendorong keberhasilan perubahan ini. Faktor pendorong terakhir adalah keuntungan CRD yang merupakan unit kerja di Kantor Pusat sehingga koordinasi dengan unit kerja lainnya terkait dengan proyek Corplan, terutama dengan TCD, dapat berjalan dengan lebih mudah karena adanya kedekatan lokasi kerja. Terakhir, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi progres penerapan proyek Corplan dengan pengukuran model DICE. Model DICE mengukur posisi progres penerapan proyek Corplan CRD dengan skor akhir 16 dari rentang 7 s.d 28. Indikasi hasil tersebut adalah proyek Corplan CRD berada pada Zona Kecemasan atau Worry Zone. Zona tersebut menunjukan terjadinya peningkatan risiko atas keberhasilan proyek Corplan. Artinya, di satu sisi, proyek ini masih berpotensi untuk berhasil meskipun menghadapi kendala-kendala pada prosesnya. Namun, di sisi lain terdapat potensi kegagalan jika kendala-kendala tersebut tidak diatasi Faktor DICE yang terindikasi perlu menjadi perhatian lebih untuk diperbaiki adalah Integritas Kinerja (I) dengan skor 3 (faktor lain mendapatkan skor 1 atau 2). Integritas Kinerja terkait dengan kemapuan/kompetensi tim dalam menyelesaikan proyek Corplan. Kesimpulannya, berdasarkan faktor-faktor kesiapan perubahan yang dinilai kurang/rendah, faktor penghambat yang teridentifikasi dalam analisis Force-Field, dan faktor keras yang berbobot kurang pada model DICE, maka dapat diambil benang merah yaitu: Tingkat kesiapan perubahan pada posisi menengah di semua level pegawai CRD serta progres proyek Corplan pada posisi Worry Zone 92
5 merupakan indikator bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan Kendala-kendala yang terjadi baik di unit kerja maupun secara organisasi BSM terhadap transformasi yang sedang dilakukan. Progres proyek ini menhadapai risiko kegagalan jika kendala dan konflik yang terjadi tidak segera disolusikan manajemen. CRD sebagai unit bisnis yang menjalankan proyek Corplan belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan yang dicanangkan perusahaan. CRD belum terdorong untuk totalitas dalam penerapan proyek Corplan ini karena belum terdorong adanya insentif. Hal tersebut karena belum adanya sistem penilaian kinerja dan sistem penghargaan presetasi yang idsesuaikan dengan pencapain perubahan yang dihendaki oleh perusahaan. Kurangnya kualitas kompetensi pegawai CRD, terutama dalam merealisasikan product development terkait produk tailored-made dan industry-focused sales dimana CRD diharapkan dapat menguasai sektor industri yang potensial, baik dari kondisi mikro maupun makro, forecasting, proyeksi keuntungan dari industri tersebut, dsb. CRD diharapkan juga memiliki kemampuan seperti layaknya business intellegent. Adanya kebutuhan sumberdaya yang belum dapat dipenuhi oleh manajemen, terutama terkait dengan sumberdaya manusia di unit kerja yang mensupervisi penerapan proyek Corplan yang dilakukan unit kerja lainnya. Apalagi dengan dialihkannya fungsi konsultan eksternal 93
6 yang merumuskan proyek Corplan ke unit kerja tersebut, Transformation Management & Corporate Culture Division (TCD). 5.2 Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah lingkup sampel hanya pada CRD saja. Dibutuhkan penelitian lebih luas lagi dengan cakupan unit kerja lainnya untuk mendapatkan perbandingan serta kesimpulan yang lebih generik mengenai permasalah proyek Corplan Meskipun terbatas pada lingkup CRD, tetapi model penelitian ini dapat diaplikasikan juga pada unit kerja lainnya. Selain itu, pengembangan penelitian selanjutnya dapat dilakukan melalui pengujian kuantitatif atas faktor-faktor penghambat dan pendorong yang teridentifikasi dari analisis Force-Field. 5.3 Implikasi dan Saran Evaluasi penerapan proyek Corporate Plan di Corporate Banking Division dapat menjadi masukan akademis bagi penelitian dengan isu manajemen perubahan organisasi. Pengukuran kesiapan perubahan, analisis Force-Field, dan model DICE dapat dikolaborasikan dengan pendekatan penelitian ataupun alat ukur perubahan organisasi lainnya. Bagi praktisi, khususnya PT. Bank Syariah Mandiri, penelitian ini sebuah alarm bagi perusahaan dimana tingkat kesiapan perubahan pegawai CRD hanya pada tingkat menengah dan hasil pengukuran model DICE, menunjukan posisi progres proyek pada Worry Zone. Artinya pegawai CRD belum sepenuhnya 94
7 siap menghadapi perubahan yang dilakukan di BSM melalui proyek Corplan , serta progres proyek tersebut menghadapi berbagai kendala sehingga ada risiko sedang akan kegagalan. Perusahaan sebaiknya fokus dalam memperbaiki atau meningkatkan halhal sebagai berikut: 1. Pembuatan alat ukur kinerja dan sistem penghargaan prestasi yang sudah disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proyek Corplan, misalnya KPI yang lebih tinggi atas growth pembiayaan di sektor industri yang potensial, insentif atas pencapaian pembuatan produk tailored made, dll. Di satu sisi, alat ukur dan sistem penghargaan kinerja yang disesuaikan tersebut dapat menjadi driver bagi unit bisnis dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Di sisi lain, hal tersebut juga menjadi sistem kendali manajemen bagi unit bisnis yang tidak berprestasi. 2. Peningkatan kualitas kompetensi sumberdaya manusia CRD, terutama terkait dengan product development yang sesuai dengan industry-focused sales. Dibutuhkan ekspertisi atau keahlian khusus untuk menguasai satu sektor industri yang memiliki prospek bagus ke depannya. Salah satu modal positif yang dimiliki CRD adalah adanya pegawai-pegawai senior yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup banyak di bisnis segmen korporasi. Selain 95
8 itu adanya sinergi dengan induk perusahaan, Bank Mandiri, yang merupakan pemain di industri perbankan yang lebih lama dengan skala lebih besar. Melalui sinergi ini, BSM dapat belajar kepada ahli-ahli yang dimilki oleh Bank Mandiri, sesuai dengan kebutuhan proyek Corplan. Peningkatan kualitas kompentensi juga dapat didukung manajemen melalui pengadaan pelatihan/training maupun workshop sesuai kebutuhan kompetensi kerja dari CRD. 3. Dukungan dari manajemen BSM yang lebih besar terhadap penyediaan sumberdaya manusia dalam rangka penerapan proyek Corplan, terutama dalam memenuhi kebutuhan unit kerja yang mensupervisi pelaksanaan proyek Corplan di semua unit lainnya, yaitu Transfromation Management & Corporate Culture Division (TCD). Supervisi yang intens dan berkualitas dari TCD diperlukan dalam mengawal unit kerja lainnya agar penerpana proyek Corplan dapat berjalan sesuai dengan yang dicanangkan di awal. 96
BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fundamental dalam menjalankan bisnis untuk mengatasi lingkungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kotter (1995), perusahaan, baik besar maupun kecil, membuat perubahan fundamental dalam menjalankan bisnis untuk mengatasi lingkungan pasar yang baru dan lebih
Lebih terperinciPerbankan Komersial dan UKM
01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bank-bank dituntut untuk menjadi lebih dinamis terhadap perubahan agar siap bersaing
Lebih terperinciData Akses ke Lembaga Keuangan Formal
Inklusi Keuangan Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ditandai dengan terciptanya suatu sistem keuangan yang stabil dan memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Institusi keuangan memainkan
Lebih terperinciStrategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran
Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran Oleh : Adelia Kumara Alvionita / 125020305111006 Dosen : Nanang Suryadi, SE., MM. Corporate Mission Strategic Unit Business Corporate New-
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BNI antara sebelum dan setelah perubahan atau transformasi strategi, diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Isu Penelitian Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor
Lebih terperinciGuna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,
Program Kegiatan API Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan, serta mengacu kepada tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan, maka ke-enam pilar API sebagaimana diuraikan di depan akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai objek pembahasan dalam Group Field Project serta kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan Group Field Project ini. 3.1 Objek Pembahasan
Lebih terperinciPenyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah
Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah Disampaikan pada Seminar Awal tahun Masyarakat Ekonomi Syariah 2010 Pokok Bahasan : Overview SDM Perbankan Syariah Studi Kasus
Lebih terperinciCOMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA
COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA Ruko Pasadena Blok RA No.8, Villa Mutiara Jl.Raya Cibarusah, Cikarang, Bekasi Jawa Barat Contact Person : Jumbadi (0896-97408715) Dedikasi untuk bangsa dengan integritas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 7 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/19/PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciCETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN
CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan 2007 1. Pendahuluan Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana sistem pembayaran memiliki peranan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan Kabupaten Karawang hakekatnya adalah ingin mewujudkan Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi landasan dalam proses pencapaian
Lebih terperinciUniversitas Bakrie LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice
Lebih terperinciPERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)
PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua
SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG KREDIT BANK INDONESIA PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN LEMBAGA PENYEDIA JASA (BUSINESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian global berdampak bagi negara Indonesia. Oleh karena itu perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan, baik dalam bidang sosial, budaya, politik dan ekonomi. Terjadinya perubahan pada kondisi perekonomian global
Lebih terperinci10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam
Lebih terperinci- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan
Lebih terperinci- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian
Lebih terperinciKONSEP TATA KELOLA TI
KONSEP TATA KELOLA TI Pertemuan ke 2 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Konsep IT Governance Outline : Pentingnya Tata Kelola TI Perbedaan Manage dan Govern Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga financial intermediary mempunyai fungsi utama, yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis strategi horisontal
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis strategi horisontal dengan pendekatan the delta model. Analisis strategi horisontal pendekatan the delta model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan usaha yang semakin meningkat, peran sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan usaha yang semakin meningkat, peran sumber daya manusia (SDM). yang dimiliki suatu perusahaan dirasakan semakin meningkat. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI. Karyawan dan Kesehatan Bank Jabar Banten.
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi, dan Manajerial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era globalisasi mengarah kepada perdangangan
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Surakarta
2006 PHK A-1 A 1 & A-2A Universitas Muhammadiyah Surakarta Tim Monev-In UMS Maksud dan Tujuan Monitoring dan Evaluasi Internal Implementasi program-program hibah PHK (meliputi( Batch II dan seterusnya)
Lebih terperinciBAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan
41 BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Perusahaan Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan Kepulauan Riau yang berkantor pusat di Pekan Baru, Riau, Indonesia. Berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, industri ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, industri ataupun perusahaan dagang senantiasa berusaha mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh dan
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik tidak memiliki definisi tunggal. Menurut Forum for Corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi dan peluang besar dalam berperan sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syariah ini mengacu pada akuntansi syariah. Akuntansi Syariah adalah proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Industri perbankan dituntut untuk dinamis agar tidak tertinggal dalam persaingan
Lebih terperinciSI, Organisasi, Manajemen
APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Seperti kita ketahui bahwa diregulasi, pengembangan teknologi
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bahwa diregulasi, pengembangan teknologi informasi dan diversifikasi dalam dunia bisnis keuangan telah menjelma menjadi suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5841 KEUANGAN OJK. Bank. Rencana Bisnis. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 17) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orientasi pasar yang dilakukan Divisi HBL BRI dapat dihasilkan kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian penerapan dan komponen pendukung strategi orientasi pasar yang dilakukan Divisi HBL BRI dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut. a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri keuangan, hal ini tentu berdampak juga pada perekonomian Indonesia yang ditandai dengan perlambatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang memiliki potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam memenuhi tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha bank yang utama adalah menjadi lembaga intermediasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan usaha bank yang utama adalah menjadi lembaga intermediasi keuangan yaitu menyalurkan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya dalam bentuk kredit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya manusia dalam organisasi adalah kinerja, maka kelancaran dan keberhasilan penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan good corporate governance, bank perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi
97 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hasil dari dilakukannya penelitian terkait penerapan kebijakan branchless banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi kasus pada BCA Syariah
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini pada awalnya dipicu dengan terjadinya krisis moneter nasional
Lebih terperinciRANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014
Yth. 1. Perusahaan Asuransi Jiwa; 2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 3. Perusahaan Reasuransi. di Indonesia RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG BENTUK, SUSUNAN
Lebih terperinciATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA
RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS
Lebih terperincicommit to user 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, dan uraian pembahasan mengenai Perencanaan Penyaluran Produk Pembiayaan Mikro sebagai Produk Debt Based Financing pada PT Bank Syariah Mandiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai peranan yang besar dalam menunjang pembangunan nasional. Agar dapat berperan dalam pembangunan, maka diperlukan suatu manajemen yang baik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
BAB V PENUTUP Bab lima berisi simpulan, saran atau rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset industri perbankan mencapai 80 persen dari total aset sektor keuangan di Indonesia (Bank Indonesia,
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING
PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan (value of the firm). Pilihan yang dilakukan manajemen bukanlah suatu. dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi dan struktur merupakan hal yang tidak terpisahkan dan harus dipilih manajemen puncak sebagai rerangka dasar fundamental peningkatan nilai perusahaan (value
Lebih terperinciE-Government Capacity Check
EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CAMELS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK BNI TAHUN
PENGGUNAAN METODE CAMELS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK BNI TAHUN 2006-2010 SKRIPSI SARJANA EKONOMI Oleh : ANDI YUSWARDI 05 953 049 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012 DAFTAR ISI LEMBAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan memiliki kedudukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciSebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
BAB. 3 AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUATAN IMPLEMENTASI SAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Sebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai rencana strategis
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manisnya industri logistik di Indonesia belakangan ini mulai terasa saat industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank syariah di Indonesia telah hadir sejak lebih dari lima belas tahun, yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah di Indonesia telah hadir sejak lebih dari lima belas tahun, yakni diawali dengan didirikannya bank Muamalat pada tahun 1992 dan terus berkembang sampai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MEKANISME MANAJEMEN RISIKO PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA UNTUK KOPERASI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MEKANISME MANAJEMEN RISIKO PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA UNTUK KOPERASI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Analisis Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Modal Kerja Untuk Koperasi di BNI Syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian terkait isu diversifikasi korporasi dan biaya modal, dan alasan pentingnya penelitian tersebut khususnya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan merupakan segmen bisnis yang populer. menerbitkan edisi Bandung-nya, seperti Kompas, Republika, SINDO, Koran Tempo,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini mencapai suatu fase yang sangat unik. Semakin modern-nya teknologi, mencakup sarana komunikasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan,
Lebih terperinciProfile. The Company HEAD OFFICE. PT Jamkrida Jateng
The Company Profile HEAD OFFICE UMKM Center Jawa Tengah Jl Jend Pol Anton Sujarwo Semarang 50263 Phone 024-7477 666 Fax. 024-7497 0001 www.jamkrida-jateng.co.id PT Jamkrida Jateng C O M P A N Y PROFILE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. Dari hasil pembahasan dan evaluasi terhadap penerapan Balanced
BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 6.1. Simpulan Dari hasil pembahasan dan evaluasi terhadap penerapan Balanced Scorecard sesuai dengan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO) pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia, baik dilihat dari devisa yang dihasilkan maupun bagi pemenuhan kebutuhan akan minyak
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala
Lebih terperinciKOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, maka Direksi memiliki komite-komite di bawah Direksi yang bertugas membantu Direksi untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Lebih terperinciRealisasi Pinjaman (Rp.) , , , , ,16
I. PENDAHULUAN Secara sederhana Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi dan Action Plan 4.1.1 Rencana Implementasi Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio Farma maka dapat diambil solusi yang terbaik
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.03/2015 TENTANG SERTIFIKASI KOMPENTENSI BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan memegang peranan sangat penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap SDM yang ada dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Pengelolaan manajemen perubahan (management of change) terhadap
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pengelolaan manajemen perubahan (management of change) terhadap fasilitas merupakan salah satu aspek yang sangat kritikal bagi perusahaan minyak
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun
8 BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah Ringkas PT. Bank Syariah Mandiri Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Singapore yang telah mengadopsi Kerangka Basel II tentang Risk Based Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Bank UOB Indonesia sebagai salah satu anak perusahaan Grup UOB Singapore yang telah mengadopsi Kerangka Basel II tentang Risk Based Capital Adequacy Requirements
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresifitas yang amat pesat. Hal ini bisa diidentifikasikan melalui eksistensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan syari ah di Indonesia di masa sekarang mengalami laju progresifitas yang amat pesat. Hal ini bisa diidentifikasikan melalui eksistensi lembaga keuangan,
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF
Suplemen 3 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan III 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan
Lebih terperinci