A an Mi rajul Wathoni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A an Mi rajul Wathoni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING SISWA KELAS V SDN 3 MUNGGU KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 A an Mi rajul Wathoni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Keterampilan berbicara memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak lepas dari berbicara. Mengomentari persoalan faktual merupakan bagian dari keterampilan berbicara, ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN 3 Munggu kecamatan Bungkal kabupaten Ponorogo yang masih rendah. Salah satu perubahan yang dilakukan dengan menggunakan teknik Role Playing.Role Playing adalah teknik yang luar biasa bermanfaat untuk mewujudkan kehidupan nyata di dalam kelas. Bermain peran akan membangkitkan minat siswa terhadap materi yang diajarkan dan memacu siswa untuk memandang suatu permasalahan dari sudut yang berbeda. Kata Kunci : keterampilan berbicara, persoalan faktual, teknik role playing Keterampilan berbicara memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak lepas dari berbicara, misalnya dikeluarga, dialog selalu terjadi, antara ayah dan ibu, orang tua dan anak, antara anak dengan anaitu sendiri. Terjadi pula pembicaraan kantor, swalayan, di pasar, di pertemuan-pertemuan, bahkan sering pula terjadi adu argumentasi dalam suatu forum. Semua situasi tersebut menuntut agar kita mampu dan terampil berbicara. Namun pada kenyataannya pembelajaran berbicara di sekolahsekolah belum bisa dikatakan maksimal, sehingga keterampilan siswa dalam berbicara pun masih rendah. Permasalahan dalam kemampuan berbicara juga terjadi pada siswa kelas V SDN 3 Munggu Kecamatan Bungkal semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil observasi awal, dapat diidentifikasi penyebab rendahnya kemampuan berbicara siswa kelas V SDN 3 Munggu kecamatan Bungkal kabupaten Ponorogo, yakni sebagai berikut (1) sikap, minat dan pencapaian nilai siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara rendah, (2) strategi pembelajaran berbicara yang masih kurang, (3) siswa masih merasa takut dan malu saat ditugasi untuk tampil berbicara di depan teman-temannya, (4) Siswa kurang terampil sebagai NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 453

2 akibat dari kurangnya latihan berbicara. Melihat kenyataan tentang pembelajaran berbicara tersebut, maka perlu adanya perubahanperubahan dalam pembelajaran keterampilan berbicara di dalam kelas bisa maksimal dan tidak hanya sebatas teori saja, sehingga dapat membantu siswa mengatasi permasalahan dalam berbicara. Salah satu perubahan yang dilakukan dengan menggunakan teknik pembelajaran. Karakteristik teknik yang dimaksud, yaitu (1) dapat mengarahkan siswa untuk terampil berbicara, (2) dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman berbicara dengan orang lain, (3) membimbing siswa untuk berbicara secara runtut, baik dan santun. Strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik di atas yaitu melalui teknik role playing. Adapun alasan pemilihan teknik tersebut dengan pertimbangan bahwa teknik ini dirasa lebih efektif dan lebih efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara untuk memunculkan kemampuan mengomentari persoalan faktual dalam drama yang diperankan serta diharapkan akan memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran berbicara secara terarah dan menyenangkan. Role Playing (bermain peran) merupakan salah satu teknik pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan-pemecahan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship) terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik. Pengalaman belajar yang diperoleh dari teknik ini meliputi, kemampuan kerja sama, komunikatif, dan interprestasikan suatu kejadian. Melalui bermain peran peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaanperasaan, sikap-sikap, nilai-nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah. METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dipilih karena penelitian pembelajaran ini berkontek kelas, dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalahmasalah pembelajaran, PTK merupakan satu alternatif yang dapat menawarkan pemecahan masalah. PTK diartikan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) sebagai bentuk refleksi diri dengan melibatkan partisipan secara kolektif dalam suatu situasi sosial untuk mengembangkan rasionalisasi dan justifikasi dari praktik pendidikan. McNiff (1992) mengartikan penelitian tindakan sebagai pendidikan yang mendorong guru untuk menjadi refleksi terhadap praktik mengajarnya demi meningkatkan kualitas pendidikan baik untuk dirinya maupun siswanya. Proses penelitian tindakan kelas merujuk pada pendapat Kemmis dan Tanggrart (dalam Suyono dan Harsiati, 2012: 4-5) yang menjelaskan tahap-tahap penelitian yang dimulai dari (1) Refleksi Awal, (2) menyusun perencanaan ( plan), (3) melaksanakan tindakan ( act), (4) pengamatan ( observe), dan (5) refleksi (reflect). NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 454

3 Penelitian ini bertempat di SDN 3 Munggu Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013. SDN 3 Munggu, Bungkal, Ponorogo bertempat di jalan Gludug No. 60 desa Munggu Kec. Bungkal Kab. Ponorogo. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V SDN 3 Munggu Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 19 siswa. Dalam hal ini disajikan tentang persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian. hal tersebut disajikan sebagai berikut. Persiapan Penelitian. Kegiatan ini dimulai dari pengamatan awal terhadap latar penelitian yang meliputi guru, siswa dalam kegiatan belajar mengajar berbicara. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif yang ada di sekolah yang dijadikan subjek penelitian. Selanjutnya diadakan analisis hasil pengamatan awal dan diperoleh temuan bahwa pembelajaran di kelas V SDN 3 Munggu kecamatan Bungkal kabupaten Ponorogo belum dilaksanakan secara optimal dan kurang menarik bagi siswa. Selain itu guru kurang tepat memilih dan menggunakan teknik pembelajaran sehingga kurang bisa menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran yang kemudian berpengaruh pada anak. Berdasarkan temuan tersebut kemudian disusun tindakan untuk diterapkan dalam pembelajaran berbicara dengan teknik role playing. Tahap Perencanaan. Setelah mengadakan pengamatan awal, disusun rencana tindakan berupa peningkatan keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan teknik role playing. Rencana tindakan ini dengan melakukan kegiatan, (1)merancang kegiatan pembelajaran, (2) menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian, (3) menetapkan dan menyusun jadwal pelaksanaan tindakan peningkatan keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan teknik role playing. Kegiatan pertama adalah merancang kegiatan pembelajaran, rancangan pembelajaran meliputi, (1) pembuatan silabus, (2) pembuatan rencana pembelajaran kurikulum 2006 merupakan acuan dalam menyusun silabus dan rancangan pembelajaran. Kegiatan kedua adalah menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian. Adapun kegiatannya adalah: (1) membuat format catatan lapangan, (2) membuat lembar observasi, (3) membuat lembar refleksi, dan (4) membuat format penilaian berbicara. Dirangkum dalam lembar observasi. Kegiatan ketiga adalah menyusun jadwal pelaksanaan. Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada awal bulan April 2013 dan siklus II dilaksanakan pada akhir bulan Mei Tahap Pelaksanaan. Pada tahapan ini merupakan realisasi dari tahap perencanaan tindakan. Guru melaksanakan pebelajaran dikelas V SDN 3 Munggu berdasarkan perencanaan tindakan pembelajaran dalam setiap siklus. Setiap siklus memerlukan waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebanyak x siklus. Apabila pelaksanaan siklus I sudah ada peningkatan kemampuan berbicara dengan teknik role playing secara signifikan, maka tidak dilanjutkan NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 455

4 siklus berikutnya dan apabila siklus I belum menghasilkan peningkatan kemampuan mengomentari persoalan faktual dengan teknik role playing maka dilanjutkan siklus II. Setiap selesai tindakan dilakukan diskusi. Hasil tersebut dijadikan bahan tindakan. Hasil refleksi tindakan tersebut digunakan untuk menyusun rancangan tindakan selanjutnya. Tahap Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dalam hal ini, semua indikator berusaha dikenali dan didokumentasi dengan menggunakan lembar evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan teknik role playing. Instrumen yang digunakan adalah pedoman evaluasi. Kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang dilakukan anak pada tahapan pembelajaran dengan menggunakan teknik role playing. Dalam tahapan pengamatan ini, guru juga harus membantu dan memberi motivasi kepada anak yang belum mampu mengungkapkan sesuai keinginan guru. Evaluasi dilakukan setiap tindakan pada setiap siklus. Evaluasi yang dilakukan siklus I dapat mempengaruhi penyusunan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan ini,kemudian diadakan refleksi untuk berikutnya yang diambil dari hasil evaluasi. Tahap Refleksi. Refleksi diadakan setiap akhir siklus. Kegiatan pada refleksi ini adalah: (1) menganalisis tindakan yang baru dilakukan, (2) membahas kesesuaian tindakan dengan perencanaan yang telah dilaksanakan, (3) menemukan pemecahan masalah apabila terdapat kendala dalam pelaksanaan kegiatan, dan (4) melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi akan digunakan sebagai dasar bagi penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Namun jika hasil refleksi pada siklus I menunjukkan adanya keberhasilan yang signifikan, dan sudah mencapai indikator ketuntasan belajar yang diinginkan maka tindakan pada siklus berikutnya tidak perlu dilaksanakan lagi. Penentuan ada siklus atau tidak untuk selanjutnya yang menentukan hasil refleksi pada tiap siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum tindakan kelas dilaksanakan langkah yang ditempuh peneliti adalah melakukan observasi pratindakan untuk mengetahui kondisi awal keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual dan bagaimana proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Dari 19 anak, hanya 3 orang siswa yang mampu berbicara lancar dan berkomentar dengan kalimat sederhana dan dapat dimengerti. Sedangkan siswa yang lain cenderung kurang lancar dan bingung untuk bermain peran dan berbicara mengungkapkan perasaan dan pendapatnya. Berdasarkan observasi pratindakan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar siswa SDN 3 Munggu mempunyai keterampilan yang rendah dalam berbicara mengomentari persoalan faktual baik dalam mengungkapkan perasaan dan pendapatnya. Hal ini terbukti dengan ketidak lancaran saat siswa disuruh maju mengomentari persoalan faktual sesuai dengan topik yang dibahas. Perbendaharaan kata yang dimiliki siswa sangat sedikit NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 456

5 dan tidak hanya berkomentar dengan kalimat yang sangat sederhana serta belum berani mengungkapkan perasaannya. Keseluruhan hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual siswa kelas V SDN 3 Munggu kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Dalam hal ini peneliti memilih melakukan tindakan kelas yaitu dengan teknik role playing dalam proses pembelajaran di SDN 3 Munggu ini bertujuan agar siswa lebih mudah menangkap dan mencerna materi yang disampaikan guru, melatih keterampilan berkomunikasi siswa. Hasil tindakan secara proses dan ujuk kerja dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara keseluruhan sudah cukup menunjukkan peningkatan. Tetapi keberanian anak untuk maju dan bermain peran masih kurang, sehingga harus selalu memberikan motivasi pada setiap siswa, baru siswa mau melaksanakan tugas tersebut. Pada siklus I ini baru mencapai keberhasilan pembelajaran 63 %. Disimpulkan bahwa pada siklus II ini sudah dikategorikan sudah baik sekali dan sudah mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan peneliti yaitu sebesar 75%. Pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN 3 Munggu, Bungkal, Ponorogo. Keterangan pencapaian hasil belajar pada siklus II tuntas 16 anak dan yang tidak tuntas 3 anak sehingga pencapaian hasil belajar anak pada siklus II adalah = 16/19 x 100% = 84%. Berdasarkan observasi pratindakan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar siswa kelas V SDN 3 Munggu, Bungkal, Ponorogo mempunyai keterampilan berbicara yang tendah dalam kemampuan mengomentari persoalan faktual. kata yang dimiliki siswa masih sedikit dan siswa hanya berkomentar dengan kalimat yang sangat sederhana serta belum berani mengungkapkan perasaannya. Setelah dilakukan tindakan selama dua siklus indikator kinerja dapat dicapai. Adapun hasilnya akhir rata-rata kelas peningkatannya ke tuntasan pembelajaran adalah sebagai berikut. Keberhasilan dalam Siklus I Siklus II pencapaian indikator ketuntasan hasil 63% 84% belajar Berdasarkan atas kajian hasil perolehan keberhasilan dalam pencapaian indikator pada setiap siklusnya, maka kesimpulannya bahwa tindakan yang dilakukan untuk meneliti peningkatan keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual siswa kelas V SDN 3 Munggu Bungkal Ponorogo dengan teknik role playing terbukti secara syah dan benar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat di simpulkan bahwa proses peningkatan keterampilan berbicara ini dilakukan dengan NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 457

6 beberapa tahap. Tahapan yang dilakukan adalah: (1) pratindakan, (2) siklus I, dan (3) siklus II. Pratindakan merupakan langkah awal untuk mendapatkan gambaran dan data awal dalam melakukan penelitian. Siklus I merupakan proses tindakan penelitian awal yang berdasarkan temuan dipratindakan, dengan memodifikasi temuan, untuk di buat rpp dilaksanakan dan diobservasi di buat refleksi. Siklus II merupakan kelanjutan proses dari siklus I, kegiatannya sama dengan siklus satu yang hasilnya nanti juga di observasi serta refleksi untuk menentukan proses berikutnya. Dalam kegiatan ini cukup dilakukan dua siklus karena peneliti merasa cukup dengan hasil siklus II. Setelah dilakukan tindakan diperoleh simpulan bahwa pemanfaatan Role playing terjadi peningkatan keterampilan berbicara siswa. Peningkatan keterampilan berbicara siswa. Peningkatan keterampilan berbicara diuraikan sebagai berikut. Sebelum adanya PTK keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual, serta menjawab pertanyaan keterangan/informasi secara sederhana, siswa mayoritas mendapatkan nilai skor yang rendah, pada siklus pertama belum mengalami peningkatan yang mutlak dengan rata-rata ketercapaian indikator mencapai 63 % dari jumlah anak. Pada siklus kedua mengalami peningkatan yaitu perolehan skor nilai siswa meningkat sehingga mencapai nilai skor maksimal dengan rata-rata ketercapaian indikator mencapai 84 % dari jumlah anak. Saran Saran berikut ditujukan kepada guru, kepala sekolah dan peneliti lain. Guru bahasa Indonesia disarankan sebagai berikut: (1) perlu meningkatkan berbicara siswa untuk memudahkan kegiatan berkomunikasi, eksplorasi lingkungan, mengembangkan diri melalui bahasa siswa dengan teknik dan metode pembelajaran yang bervariasi, (2) perlu menggunakan berbagai teknik dan media pembelajaran yang ada, seperti memanfaatkan role playing dan lainnya, (3) hendaknya memberikan penghargaan yang berupa penilaian yang sebenarnya terhadap aktivitas siswa, (4) perlu melakukan pembiasaan bagi siswa dengan jalan banyak memberikan kesempatan berbicara dengan jembatan teknik pembelajaran ini, karena pembelajaran dengan memanfaatkan role playing merupakan hal baru bagi siswa, (5) hendaknya dapat merefleksi hasil pembelajaran dan harus berani mengadakan perbaikan. Perbaikan hendaknya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar dan kondisi masing-masing peserta didik. Kelapa sekolah disarankan melakukan hal sebagai berikut. (1) Kepala sekolah untuk selalu menginstruksikan kepada guru untuk memberikan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. (2) Kepala Sekolah berupaya untuk menyediakan perpustakaan yang memadai untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal berikut dirankan kepada penelitia lain sebagai rekomendasi penelitian ini. (1) Peneliti lain agar tertarik melakukan penelitian yang sejenis untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas. (2) NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 458

7 Peneliti lain agar melakukan penelitian lanjutan untuk menyempurnakan hasil dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arief, F.N Handbook Of Qualitative Reseacrh Methodology. Malang: Universitas Islam Malang. Anugerahwati, Mirjam Modul Pengembangan Model Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang. Asrori, Imam Modul Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa. Malang: Universitas Negeri Malang. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Dahar, Wilis.R. 2002a. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta: Nuansa Cendekia. Dahar, Wilis.R.2002b. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Ghazali, Syukur Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama. Moeliono, Anton. M, dkk Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka. Program Pascasarjana Pedoman Penulisan Tesis. Malang: Universitas Islam Malang. Suyono & Harsiati, Titik Pengembangan Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Ilmiah Bahasa. Malang: Universitas Negeri Malang. Suparno & Kamdi, Waras Pengembangan Profesionalitas Guru.Malang: Universitas Negeri Malang. Tarigan, G.H Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tim Pengembangan Kurikulum, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.SDN 3 Munggu. Undang-Undang No. 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, 2003 Valette, R.M Modern Language Testing. Washington.DC: Harcourt Brace Javanovich Publishers. Warsidi, Edi & Farika Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 5.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Nasional. Wahyuni, S Asesmen Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: Universitas Islam Malang. NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 459

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jupri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ijik Efendi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI Anas Masruh Hidayat Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII MTs MIFTAHUL ULUM ARGOTIRTO MALANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMODELAN Solikin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Secara

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PASANG KATA SISWA KELAS VSD NEGERI 3 KARANGGEBANG KECAMATAN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Isnanti Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 35 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai.jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai.jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Imam Achmad Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Rendahnya

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan

Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan PENINGKATAN BERWAWANCARA SEDERHANA DENGAN NARASUMBER MELALUI STRATEGI PEMODELAN SISWA KELAS V SDN II BESOLE KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian bisa diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan metode role playing. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school Meningkatkan Keterampilan Berbicara... (Nirmala Ratna Sari) 157 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV IMPROVING SPEAKING SKILL OF FOURTH GRADE STUDENTS TROUGHOUT

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas, yang terdiri dari dua siklus yang masing masing siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngepreh Sayung tahun ajaran 2015/2016 yang jumlahnya 30 peserta didik, terdiri dari

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi

Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi PENINGKATAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN GUIDED-NOTES-TAKING SISWA KELAS VSDN 1 COPER KECAMATAN JETIS KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN 2010-2011 Jenep Hanapiah Suwadi Abstrak: Salah satu tujuan Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitian diadakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL 112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Suyanto (1997) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH...iii DAFTAR ISI... vii DAFTRA TABEL... xi DAFTAR DIAGRAM... xiv DAFTAR BAGAN... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar Hartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi Tarini SDN 1 Benderejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email: tarinispd01@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Herlini, Efendi, dan Muh. Tahir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN Nur Kholiq Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan 14 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri Ketib yang berada di Jalan Drs Supian Iskandar Desa Ketib Kecamatan Sumedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas sendiri difokuskan pada penelitian yang dilakukan di

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

Bram Suryantoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bram Suryantoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN BESTEK - KREATIFTIPE EKSPLORASI, REPETISI UCAPAN, PRAKTIK, TES (ERUPT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM KEGIATAN DISKUSI PADA SISWA KELAS XI MA AN NUR RAMBIPUJI

Lebih terperinci

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN Hartini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK:Pembelajaran

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 50 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro. 143 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan siswa serta merupakan penunjang keberhasilan

Lebih terperinci

Oleh Slamet Purwanto SDN Setono 5 Kec. Ngrambe

Oleh Slamet Purwanto SDN Setono 5 Kec. Ngrambe Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan Dan Mengurangi Pecahan Dengan Menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Siswa Kelas IV SDN Setono 5 Kec. Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo

Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo Herni Hindarin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan latar belakang dan bidang kajian yang akan diteliti, maka metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode tersebut digunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian. Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 874 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-5 2016 METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 THE ROLE PLAYING METHOD TO IMPROVE SPEAKING SKILLS

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Pengawu Materi Konsep Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh Santi, Yunidar, dan Saharudin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ribut Hariyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang tahun pelajaran 2015/2016 yang jumlahnya 17

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Ismail, Minarni Rama Jura, dan Lestari M.P Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

Endang Sumartini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata Kunci:hasil belajar, memerankan tokoh drama, dan teknik pemodelan

Endang Sumartini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata Kunci:hasil belajar, memerankan tokoh drama, dan teknik pemodelan PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERANKAN TOKOH DRAMAMELALUI TEKNIK PEMODELANSISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KUTUKULONKECAMATAN JETIS KABUPATEN PONOROGOTAHUN PELAJARAN 2012/2013 Endang Sumartini Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Identifikasi Masalah Perencanaan (Planning) Refeksi (Reflecting) Tindakan(Acting) SIKLUS I Observasi (Observing) Perencanaan ulang SIKLUS II dst Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilaksanakan oleh guru untuk

Lebih terperinci

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal Abstrak Selama ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarahkan mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen (Wiwik Mardiningsih) 77 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN Wiwik Mardiningsih SDN Kranji

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

Hadmin Luande, Nuraedah, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Hadmin Luande, Nuraedah, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DI KELAS V SD INPRES 2 TERPENCIL LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Hadmin

Lebih terperinci