BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya kecelakaan dan bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia
|
|
- Hartanti Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya kecelakaan dan bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia sering terjadi yang akibatnya tidak hanya menimpa pelaku kelalaian, akan tetapi juga dapat menimpa orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti kecelakaan kendaraan bermotor yang diakibatkan rasa kantuk pengendara, memainkan telepon genggam, dan tidak mematuhi aturan lalu lintas. Di Indonesia, jumlah kendaraan bermotor semakin bertambah terutama di kawasan ibu kota yang menyebabkan peluang terjadinya kecelakaan juga semakin tinggi. Untuk mengurangi akibat risiko kecelakaan, salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah mengambil jasa asuransi. Asuransi adalah transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, yaitu pihak penanggung dan pihak tertanggung. Banyaknya perusahaan asuransi terkadang membuat masyarakat bingung harus memilih agar mereka mendapatkan perlindungan yang terbaik. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat antar perusahaan asuransi. (Redja, 2011) Sistem Bonus-Malus adalah sistem asuransi yang membagi kelas-kelas premi dan premi yang harus dibayarkan dipengaruhi oleh jumlah klaim yang diajukan oleh pemegang polis di tahun sebelumnya. Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pemegang polis setiap bulannya sebagai kewajiban atas keikutsertaan pada asuransi. Klaim adalah tuntutan yang diajukan oleh pemegang polis kepada pihak asuransi. Dalam sistem Bonus-Malus, jika pemegang polis melakukan klaim di 1
2 2 tahun sebelumnya, maka akan dikenakan malus atau penalti yakni peningkatan jumlah premi yang harus dibayar untuk tahun berikutnya. Jika pemegang polis di tahun sebelumnya tidak melakukan klaim, maka akan diberikan bonus atau diskon yakni pengurangan jumlah premi yang harus dibayar untuk tahun berikutnya. Sistem Bonus-Malus adalah sistem yang adil, karena diberikan perbedaan harga premi untuk pemegang polis yang mempunyai riwayat baik dan pemegang polis yang mempunyai riwayat buruk. (Kaas, 2008) Hanya beberapa perusahaan asuransi yang memakai sistem Bonus-Malus seperti ini. Kebanyakan semua memegang sistem yang memiliki premi sama untuk setiap pemegang polis tidak memperdulikan apakah si pemegang polis memiliki riwayat baik ataupun buruk. Dengan memakai sistem Bonus-Malus, perusahaan akan banyak menarik pelanggan baru dikarenakan sistem yang adil dan menguntungkan untuk mereka yang mempunyai riwayat baik. Beberapa penelitian atau jurnal mengenai sistem Bonus-Malus ini sudah mulai banyak dibuat. Sawitri (2009) melakukan penelitian mengenai penentuan premi pada sistem Bonus-Malus dengan menggunakan sebaran poisson campuran dan dihasilkan rumusan untuk menghitung premi yang optimal dengan sebaran poisson campuran. Sari (2009) membuat suatu tesis yang hampir mirip dengan sistem Bonus-Malus, yaitu no-claim bonus. Pada tesisnya, ia menghasilkan sebuah model awal yang optimal untuk no-claim bonus pada asuransi kendaraan bermotor.park, Leamire, dan Chua (2010) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem bonus-malus dipengaruhi oleh insurance maturity atau budaya nasional. Ibiwoye dan Adeleke (2011) melakukan penelitian mengenai efektifitas rating pada sistem bonus-malus di Nigeria. Penelitiannya bertujuan untuk
3 3 mendapatkan tingkat bonus-malus yang terbaik untuk diterapkan pada asuransi di Nigeria.Ibiwoye (2011) kembali menuliskan karyanya mengenai premi optimal Bonus-Malus untuk asuransi automobile di Nigeria. Pada jurnal ini, Ibiwoye menghasilkan beberapa tabel premi yang dipengaruhi banyak faktor-faktor tidak hanya banyaknya klaim. Akan tetapi, dalam jurnal ini tidak disebutkan model tersebut didapatkan darimana. Jurnal ini menjadi jurnal acuan penulis dalam membuat penulisan ini yang bertujuan untuk melengkapi jurnal hasil tulisan Ade Ibiwoye. Mahmoudvand (2013) melakukan penelitian mengenai sistem bonus-malus di Iran yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem bonus-malus yang sedang berjalan di Iran. Penelitian tersebut juga membandingkan sistem bonus-malus di Iran dengan sistem bonus-malus di Jerman dan Jepang. Semua pemegang polis akan selalu mempunyai resiko, tetapi antar pemegang polis mempunyai resiko yang berbeda untuk mengalami kecelakaan. Maka frekuensi klaim akan berbeda antara pemegang polis. Disini distribusi Poisson Exponensial cocok digunakan untuk memodelkan frekuensi klaim saat data yang diharapkan heterogen. (Mert dan Saykan, 2005) Pada penelitian ini, penulis memilih topik ini untuk membantu perusahaan asuransi yang memakai sistem Bonus-Malus untuk mendapatkan premi optimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan memberikan premi yang adil untuk pemegang polis. Diharapkan juga dengan menggunakan sistem Bonus-Malus, pemegang polis akan lebih berhati-hati yang akan berdampak pada turunnya jumlah kecelakaan, karena premi akan meningkat jika pemegang polis melakukan klaim.
4 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas, perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perhitungan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus jika hanya dilihat dari jumlah klaim? 2. Bagaimana perhitungan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim dan besaran klaim? 3. Bagaimana perhitungan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim dan depresiasi tanpa besaran klaim? 4. Bagaimana perhitungan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim, besaran klaim, dan depresiasi? 5. Apakah ada perbedaan antara loss ratio dari premi yang menggunakan sistem Bonus-Malus dengan loss ratio dari data asli? 6. Apakah aplikasi yang dihasilkan dapat menghasilkan simulasi tabel premi dan menghitung loss ratio? 1.3 Ruang Lingkup Agar penelitian tidak meluas dan menyimpang dari pembahasan maka perlu diberikan suatu pembatasan masalah. Pembatasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah klaim dianggap menyebar Poisson dan besaran klaim dianggap menyebar Eksponensial. 2. Menggunakan bahasa pemrograman Java dalam pembuatan aplikasi.
5 5 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika hanya dilihat dari jumlah klaim 2. Mendapatkan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim dan besaran klaim 3. Mendapatkan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim dan depresiasi tanpa besaran klaim 4. Mendapatkan nilai premi optimal pada sistem Bonus-Malus, jika dilihat dari jumlah klaim, besaran klaim, dan depresiasi 5. Membandingkan loss ratio dari premi yang menggunakan sistem Bonus- Malus dengan loss ratio dari data asli 6. Aplikasi dapat menghasilkan simulasi tabel premi dan menghitung loss ratio Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti lain: Sebagai referensi dalam penentuan optimal premi pada sistem Bonus-Malus. 2. Bagi pembaca: Menambah wawasan tentang Bonus-Malus dan cara menentukan premi optimal. 3. Bagi instansi terkait (perusahaan asuransi): sebagai pengenalan sistem baru untuk perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan jika ingin menggunakan sistem Bonus-Malus pada perusahaannya yang dapat menambah nilai jual perusahaan tersebut karena memiliki sistem yang adil.
ANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI SISTEM BONUS-MALUS PADA NON-LIFE INSURANCE DENGAN DISTRIBUSI POISSON-EKSPONENSIAL
ANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI SISTEM BONUS-MALUS PADA NON-LIFE INSURANCE DENGAN DISTRIBUSI POISSON-EKSPONENSIAL David, Ro fah Nur Rachmawati, Derwin Suhartono Universitas Bina Nusantara, Jl. Syahdan No.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masing-masing individu untuk terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Asuransi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harta benda pribadi merupakan bagian yang selalu dilindungi oleh masing-masing individu untuk terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Asuransi non-life adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asuransi umum adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi umum adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem atau bisnis yang merupakan tindakan perlindungan secara finansial untuk properti
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Penelitian Gambar 3.1 Flowchart Diagram 36 37 3.2 Langkah-Langkah Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan yang harus ditetapkan sebelum melakukan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kendaraan pribadi semakin hari semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk. Selain sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masing masing individu,
Lebih terperinciLampiran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Pertanyaan Kuisioner Analisis Pengguna
Lampiran 1. Pertanyaan dan Jawaban Wawancara 1. Sudah berapa lama Asuransi Garda Oto ini berdiri? Sejak tahun 1956 (57 Tahun). 2. Kalau di hitung secara kasar, berapa banyak pemegang polis baru yang memakai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sistem Bonus-Malus adalah sebuah sistem yang terdapat dalam pembayaran premi risiko sebuah asuransi non-life, dengan nilai premi risiko akan disesuaikan dengan sejarah
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI BONUS MALUS OPTIMAL DENGAN BESAR KLAIM BERDISTRIBUSI PARETO BERBASIS C#
1 ANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI BONUS MALUS OPTIMAL DENGAN BESAR KLAIM BERDISTRIBUSI PARETO BERBASIS C# Deni Hartanto, Ro fah Nur Rachmawati, Derwin Suhartono Binus University Jalan KH. Syahdan No. 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asuransi merupakan suatu kegiatan pemindahan atau pengalihan risiko untuk mencegah terjadinya kerugian besar yang disebabkan oleh risiko-risiko tertentu. Risiko-risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang tergolong besar, bahkan berada diurutan keempat dunia dengan jumlah penduduk terbesar tentu sangat berpotensi bagi perkembangan bisnis
Lebih terperinciM-2 PERHITUNGAN PREMI ASURANSI KENDARAAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI PELUANG
M-2 PERHITUNGAN PREMI ASURANSI KENDARAAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI PELUANG Anita Andriani Universitas Hasyim Asy ari Tebuireng, Jombang anita.unhasy@gmail.com Abstrak Asuransi kendaraan bermotor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan pasti ada risiko yang harus ditanggung. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Semua orang menyadari bahwa dalam kehidupan di dunia ini penuh dengan ketidakpastian mengenai kapan dan penyebab ketidakpastian itu akan terjadi, dimana ketidakpastian tersebut terjadi maka akam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini industri asuransi telah menjadi suatu bidang usaha yang menarik dan mempunyai peranan yang tidak kecil dalam perekonomian. Keberadaan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, bahaya, kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia, termasuk di Indonesia. Ini menyebabkan kemungkinan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit, atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis, resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kebijakan pada perusahaan sebagai referensi pengambilan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi yang ada saat ini diiringi perkembangan sistem informasi untuk kebutuhan banyak pengguna. Sangat berpengaruh besar pada tiap
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI BONUS-MALUS DENGAN FREKUENSI KLAIM BERDISTRIBUSI GEOMETRI DAN BINOMIAL-NEGATIF BERBASIS C#.NET
ANALISIS DAN PERANCANGAN PREMI BONUS-MALUS DENGAN FREKUENSI KLAIM BERDISTRIBUSI GEOMETRI DAN BINOMIAL-NEGATIF BERBASIS C#.NET Denny Natanael Wijaya, Ro fah Nur Rachmawati, Derwin Suhartono Universitas
Lebih terperinciProsiding Statistika ISSN:
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penaksiran Besar Klaim Optimal Menggunakan Metode Linear Empirical Bayesian yang Diaplikasikan untuk Perhitungan Premi Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia 1 Hilda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa teori dan metode yang mendukung serta mempermudah dalam melakukan perhitungan dan dapat membantu di dalam pembahasan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun, produksi mobil dunia semakin berkembang pesat. Berbagai merek ataupun jenis beserta keunggulan-keunggulan yang ditawarkan berbedabeda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini pertumbuhan teknologi sangat berperan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini pertumbuhan teknologi sangat berperan dalam pengembangan bisnis disetiap perusahaan, terutama dalam pengelolaan data perusahaan tersebut. Maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Begitu juga dengan perkembangan dunia informasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berjalan sangat pesat. Begitu juga dengan perkembangan dunia informasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya perlindungan keuangan terhadap resiko kematian, kecelakaan, dan resiko lainnya, mendorong bisnis asuransi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya manusia selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu mengalami risiko, yaitu suatu peristiwa yang belum dapat dipastikan terjadinya dan bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Proses Pembayaran Klaim
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Polis non-life insurance adalah kontrak antara pemegang polis dan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi akan menetapkan sejumlah uang yang akan dibayarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana bagi seseorang atau perusahaan yang ingin mengurangi atau mengalihkan kerugian dari suatu risiko kejadian yang tidak diinginkan adalah asuransi.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS, SIMULASI, DAN PEMBAHASAN. Pendekatan Bayes dalam mengestimasi parameter digunakan dalam fungsi kerugian
BAB 4 ANALISIS, SIMULASI, DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis 4.1.1 Model Quadratic Error Loss Function Pendekatan Bayes dalam mengestimasi parameter digunakan dalam fungsi kerugian untuk mengukur kerugian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu perusahaan asuransi yang bergerak di bidang jasa memiliki
Lebih terperinciSISTEM BONUS MALUS DENGAN FREKUENSI KLAIM BERDISTRIBUSI GEOMETRIK DAN UKURAN KLAIM BERDISTRIBUSI WEIBULL LILYANI SUSANTI
SISTEM BONUS MALUS DENGAN FREKUENSI KLAIM BERDISTRIBUSI GEOMETRIK DAN UKURAN KLAIM BERDISTRIBUSI WEIBULL LILYANI SUSANTI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciSKRIPSI PENENTUAN BESAR PREMI DENGAN SISTEM BONUS MALUS MENGGUNAKAN MODEL BINOMIAL NEGATIF DAN MODEL GOOD-RISK/BAD-RISK
SKRIPSI PENENTUAN BESAR PREMI DENGAN SISTEM BONUS MALUS MENGGUNAKAN MODEL BINOMIAL NEGATIF DAN MODEL GOOD-RISK/BAD-RISK Daniel Kristianto NPM: 2013710005 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada risiko yang setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada risiko yang setiap saat dapat menimpanya sebagai akibat dari ulah manusia sendiri maupun oleh bencana alam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu statistika beberapa waktu belakangan ini. Konsep keterbagian tak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterbagian tak hingga merupakan salah satu topik yang menarik di bidang ilmu statistika beberapa waktu belakangan ini. Konsep keterbagian tak hingga adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang tahu apa, kapan dan bagaimana seorang manusia akan menjalani sebuah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74 /PMK.010/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTANGGUNGAN ASURANSI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74 /PMK.010/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTANGGUNGAN ASURANSI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan mobilitas kehidupan yang telah melampaui garis-garis batas antar negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dapat dicermati dengan perkembangan masyarakat pada umumnya yang kini tengah melakukan transformasi menuju modernitas dengan mobilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian dan perdagangan saat ini telah berkembang pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dan perdagangan saat ini telah berkembang pesat. Perkembangannya semakin terasa membaik di segala bidang. Dengan perubahan ekonomi secara global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu risiko yang kerap terjadi dan menimpa kehidupan manusia adalah terkait harta benda. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuransi merupakan sebuah mekanisme pentransferan risiko dari suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan sebuah mekanisme pentransferan risiko dari suatu pihak tertanggung (insured) kepada pihak penanggung (insurer) dengan tanda jadi pembayaran sejumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia berkembang secara cepat, karena banyaknya investor-investor asing yang datang dengan menanam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup penuh dengan resiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan,
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk
Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia boleh berencana tetapi Tuhan lah yang menentukan. Ungkapan ini sudah sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Makna yang terkandung dalam
Lebih terperinciBAB IV PROSES POISSON (III)
BAB IV PROSES POISSON (III) Pada pertemuan ini akan dibahas Proses Poisson bagian ketiga. Pada bab ini akan dibahas definisi dan contoh-contoh dari Proses Poisson Campuran. Selanjutnya akan dibahas pula
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula keinginan masyarakat dalam memenuhi tuntutan kebutuhan ekonominya. Faktor penting dalam pemenuhan
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN
PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pasal 1 sub (1) UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, dinyatakan bahwa pengertian asuransi atau pertanggungan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan atau kerugian itu merupakan suatu risiko.
Lebih terperinciZURICH INSURANCE COMPANY
ZURICH INSURANCE COMPANY Latar Belakang Kasus: Zurich Insurance Company Perusahaan Asuransi Zurich berbasis di Toronto Canada, merupakan perusahaan asuransi 5 terbesar di Canada. Premi Asuransi Zurich
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI I. UMUM Perkembangan industri perasuransian saat ini cukup pesat sehingga mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan non bank cukup memberikan pengaruh yang besar. Sekarang ini banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan asuransi di Indonesia jika dibandingkan dengan lembaga keuangan non bank cukup memberikan pengaruh yang besar. Sekarang ini banyak orang
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI SERTA PENERAPAN TARIF PREMI UNTUK LINI
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Lebih terperinciKETENTUAN SALING PIKUL RISIKO
Lampiran yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama Antar Perusahaan Asuransi Anggota AAUI Mengenai Pemberlakuan Ketentuan Saling Pikul Risiko (Knock For Knock Agreement)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi pada hakekatnya adalah suatu sistem proteksi menghadapi risiko kerugian finansial, dengan cara pengalihan risiko kepada pihak lain, baik secara perorangan
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian sebagai berikut: 1. Pemahaman resiko kecelakaan yang dimiliki oleh masyarakat Yogyakarta sebanyak 55%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang, menyebabkan semakin pesatnya tingkat pertumbuhan perusahaanperusahaan baru baik yang
Lebih terperinciProsiding Statistika ISSN:
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Distribusi Binomial Negatif-Lindley pada Data Frekuensi Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Binomial Negative-Lindley Distribution in the Frequency Data
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM BONUS MALUS (STUDI KASUS BELGIA) TESIS
SIMULASI SISTEM BONUS MALUS (STUDI KASUS BELGIA) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh BENNY IRAWAN NIM : 20804003 Program Studi
Lebih terperinciCatatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.
Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 Tentang MA4181 (Pengantar)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi abad 21 ini, setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan yang akan menjadi semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam setiap jaman, orang telah berusaha untuk mendapatkan keamanan keuangan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang bergantung padanya. Dalam kenyataan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi merupakan salah satu bidang jasa yang dilakukan dalam mengantisipasi masalah gejolak sosial dan ekonomi yang tidak pasti. Jenis perusahaan asuransi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan dewasa ini, terutama dalam usaha menyerap modal swasta melalui premi asuransi yang didapat dari para
Lebih terperinciASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1
ASURANSI 1 Pengertian Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat
Lebih terperinciRISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)
RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) Mata Kuliah : Manajemen Risiko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unikom Tahun Akademik 2009-2010 Ilustrasi : Pada hari minggu 26 Desember 2004 jam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dituntut untuk senantiasa meningkatkan produktivitas, kualitas produk yang dihasilkan, efisiensi dan yang paling penting inovasi untuk dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan dan risiko kehilangan jiwa atau meninggal. Kasus ini terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini, masyarakat memahami pentingnya berasuransi sebagai jaminan jika terjadi risiko di masa mendatang. Risiko yang dapat terjadi seperti risiko kesehatan,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera,
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera, penulis ditempatkan di bagian seksi Ritel / Underwriting. Unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan tentu dibutuhkan oleh setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada zaman yang serba modern
Lebih terperinciPERSATUAN AKTUARIS INDONESIA
PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA Komisi Penguji PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA UJIAN PROFESI AKTUARIS MATA UJIAN : A70 Pemodelan dan Teori Risiko TANGGAL : 25 Juni 2013 JAM : 13.30 16.30 WIB LAMA UJIAN : 180
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kebutuhan kendaraan bermotor yang tinggi, maka semakin beragam dan semakin banyaknya kendaraan bermotor yang ada, hal ini menyebabkan semakin padatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisi neraca, laporan rugi laba, laporan
Lebih terperinciMembangkitkan Data Klaim Individu Pemegang Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Data Klaim Agregat
Statistika, Vol. 12 No. 1, 43 49 Mei 2012 Membangkitkan Data Individu Pemegang Polis Asuransi Bermotor Berdasarkan Data Agregat Program Studi Statistika, Universitas Islam Bandung, Jl. Purnawarman 63 Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya mempersiapkan diri untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian yang tidak pasti, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya asuransi adalah suatu perjanjian antara nasabah asuransi (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari nasabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang
Lebih terperinciPENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014
PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM 1. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam tata kehidupan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang dapat mempercepat dan memperingan proses transportasi. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa maupun produksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi yang semakin modern, persaingan usaha menjadi semakin bebas dan ketat. Persaingan yang terjadi tidak hanya melibatkan pelaku bisnis dalam negeri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan manusia selalu diliputi risiko yang kemungkinan bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam siklus kehidupan manusia selalu diliputi risiko yang kemungkinan bisa menimpa jiwa setiap manusia kapan pun juga, baik risiko kecelakaan, gangguan kesehatan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Mencermati akan iklim perekonomian global saat ini, sering terjadi gejolak perekonomian, dimana - mana terjadi bencana yang khususnya melanda negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Manusia selalu dihadapkan dengan berbagai risiko dalam kehidupan sehari-hari, seperti risiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik untuk industri eceran, bank, asuransi, dll. Informasi yang diperoleh tersebut sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi telah menjadi hal pokok yang sangat diperlukan bagi hampir semua perusahaan guna mendukung kelancaran dan kecepatan proses dalam bisnisnya, baik
Lebih terperinciInformasi Produk Asuransi Allianz
Informasi Produk Asuransi Allianz Nama Produk Permata Proteksi Ku Permata Proteksi Plus Permata KTA Proteksi Jenis Produk Asuransi jiwa berjangka untuk perlindungan tagihan kartu kredit Asuransi jiwa berjangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bukan hanya saja dunia usaha, tetapi dunia pendidikan juga dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa memungkinkan terjadinya kecelakaan akibat kelalaian dari pengendara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kendaraan adalah sarana bagi seseorang untuk menujang mobilitasnya dari satu tempat ke tempat. Akan tetapi kendaraan itu melewati jalan raya yang senantiasa
Lebih terperinciSPESIAL PROTEKSI KHUSUS PLUS UNTUK PERLINDUNGAN RUMAH ANDA. RUMAH KOE LUX
SPESIAL PROTEKSI KHUSUS PLUS UNTUK PERLINDUNGAN RUMAH ANDA. RUMAH KOE LUX Jaminan Rumah Koe "LUX" 1. Kerugian sesuai PSKI (Fire Lighting Exposure Aircraft/FLEXA) Dijamin PLUS 2. Kerusuhan (4.1A) dijamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang tahun 2011 telah menyebabkan 31.185 orang meninggal dunia, 36.767 orang luka berat dan 108.811
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan mapun dunia usaha di Indonesia. Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghindari ataupun meminimalisir resiko yang ada didalam kehidupan atau aktivitas sehari-hari bagi setiap individu ataupun perusahaan sangatlah penting. Karena dengan
Lebih terperinciproperti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
Lebih terperinci