BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kebutuhan kendaraan bermotor yang tinggi, maka semakin beragam dan semakin banyaknya kendaraan bermotor yang ada, hal ini menyebabkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus dihadapi tiap individu yang memiliki kendaraan bermotor. Terdapat berbagai macam risiko, namun yang sering terjadi pada pemilik kendaraan bermotor adalah kecelakaan dan kehilangan. Risiko ini biasanya berasal dari bermacam-macam sebab. (Malalina, 2011) Risiko akan mengalami peningkatan seperti dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta. Maka dari itu, diperlukan antisipasi untuk mengurangi risiko yang terjadi, dengan suatu pengalihan risiko kepada pihak lain melalui asuransi. (Agung, N., 2010) Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Asuransi atau pertanggungan merupakan suatu perjanjian, maka di dalamnya paling sedikit tersangkut dua pihak. Pihak yang satu adalah pihak yang seharusnya menanggung risikonya sendiri, tetapi kemudian mengalihkannya kepada pihak lain, pihak pertama ini lazim disebut sebagai tertanggungatau dengan kata lain ialah pihak yang potensial mempunyai risiko. Sedangkan pihak yang lain ialah pihak yang bersedia menerima risiko dari pihak pertama dengan menerima suatu pembayaran yang disebut premi. (Sulistyo,dkk, 2012) Premi sangat penting bagi tertanggung, karena premi yang yang telah ditentukan dan yang wajib dipenuhi oleh para tertanggung dalam waktu yang relatiflama, yang akan membuat perusahaan asuransi mampu mengembalikan tertanggung kepada posisi seperti sebelum terjadi risiko. (Lutvia, A., 2013) menyatakan asuransi kendaraan bermotor adalah asuransi kerugian yang tidak mendapat pengaturan khusus dalam KUHD. Karena itu, maka semua ketentuan umum asuransi kerugian dalam KUHD berlaku terhadap asuransi kendaraan bermotor. 1

2 2 Penelitian mengenai sistem Kredibilitas di Indonesia sudah beberapa kali dilakukan. Salah satu contohnya adalah penelitianshrinkage, dimana kita ingin mengurangi keheterogenan pada klaim agar risiko yang terjadi dapat stabil. Untuk menstabilkan risiko yang terjadi digunakan pendekatan deret berkala seperti Utoregresive processes (AR), Moving Average (MA), Autoregresive Moving Average (ARMA) dan Autoregresive Intregrated Moving Average (ARIMA) yang dapat digunakan untuk meramalkan besarnya klaim. Peramalan klaim menggunakan pendekatan deret berkala bertujuan untuk memperoleh estimasi dengan galat yang relatif kecil. Shrinkage merupakan pendekatan deret berkala jamak dengan durasi pendek. Dengan shrinkage diharapkan nilai estimasi peramalan yang dihasilkan akan memperkecil galat yang dihasilkan.[malalina, 2011] (Malalina, 2011) Risiko yang disebabkan oleh kendaraan bermotor ini akan menjadi lebih kompleks, karena adanya keheterogenan besar klaim dan banyaknya klaim pada risiko yang terjadi dalam satu periode. Maka, untuk mengurangi keheterogenan tersebut digunakan teori kredibilitas. (Nedia, S. I., 2010) Teori kredibilitas membahas metode-metode yang digunakan untuk menggabungkan dua buah taksiran yang berbeda untuk menaksir suatu parameter, sehingga dihasilkan taksiran yang lebih baik daripada kedua taksiran yang telah ada sebelumnya. Pada dunia asuransi, teori kredibilitas digunakan untuk mencari taksiran nilai premi bersih pada suatu kelompok, dengan cara menggabungkan data pengalaman klaimnya yang telah lalu dengan informasi lain yang berupa data pengalaman klaim kelompok tersebut. Taksiran yang didapatkan melalui teori kredibilitas disebut sebagai taksiran kredibilitas. (Malalina, 2011) Ketika keheterogenan berkurang kita dapat menghitung premi yang akan datang berdasarkan sejarah kalim yang dimiliki individu pemilik kendaraan bermotor. (Kristina Natalia, 2007) Untuk itu dapat disimpulkan bahwa,kredibilitas merupakan interpolasi antara rata-rata data sebelumnya dengan rata-rata data observasi terbaru, dengan kata lain: dengan rata-rata informasi terbaru, rata-rata sebelumnya, dan Z faktor kredibilitas ( 0 Z 1 ). Komponen penting dalam menaksir kredibilitas C adalah faktor kredibilitas Z karena rata-rata sebelumnya dan rata-rata observasi baru dapat ditaksir dengan rata-rata sampel masing-masing. Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk

3 3 menentukan faktor kredibiliitas, pendekatan kredibilitas keakuratan terbesar (greatest accuracy credibility approach) yaitu pendekatan yang meminimumkan kuadrat sesatan (sum of squared residuals) antara perkiraan dan nilai harapan dari kuantitas yang akan diduga. Pada model keakuratan terbesar terdapat dua model, yaitu model Bühlmann dan model Bühlmann-Straub. Sehingga, penelitian ini akan melanjutkan langkah setelah kita memperoleh sejarah klaim dari klien yaitu dengan meramalkan premi yang akan datang menggunakan sistem Kredibilitasdan pendekatan terhadap Kredibilitasyang digunakan adalah Akurasi Terbesar dengan model Bühlmann, serta pengklasifikasian beberapa faktor klaim yang mempengaruhi besaran nilai Kredibilitas dari pemegang polis. Model Bühlmann digunakan untuk menentukan perkiraan Kredibilitas dan menentukan penduga dari parameter-parameter Kredibilitas Bühlmann. Dan juga penelitian ini ditambahkan dengan membuat sebuah aplikasi yang berbasis web yang dapat membantu klien atau masyarakat umum dalam menghitung premi yang akan datang. Dengan jaringan yang global, Internet dapat diakses 24 jam. Saat ini Internet dapat membantu masyarakat umum dalam mencari informasi yang dapat diakses dan diperoleh dengan bantuan aplikasi web. Teknologi Internet dan teknologi web dapat digunakan sebagai alat bantu untuk perhitungan, salah satu contohnya adalah sistem perhitungan premi kredibilitas asuransi yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun. Aplikasi web perhitungan premi kredibilitas asuransi ini diharapkan dapat membantu masyarakat umum untuk mengetahui besar premi kredibilitas asuransi kendaraan. Untuk itu dalam skripsi ini dibuat aplikasi web yang akan membantu perhitungan premi kredibilitas asuransi. Sehingga, masyarakat umum yang belum banyak mengetahui pengetahuan tentang asuransi dan menentukan besar premi kredibilitas asuransi kendaraan. Oleh karena itu, masyarakat umum dapat dimudahkan dan dibantu dalam menentukan besar premi kredibilitas asuransi kendaraan. (Arifin, A. N., 2010) 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana menentukan perkiraan kredibilitas dengan menggunakan pendekatan kredibilitas keakuratan Bühlmann

4 4 2. Apakah program aplikasi komputer yang dibuat oleh penulis dapat menghasilkan penghitungan premi yang cepat dan akurat? 3. Bagaimana membuat suatu aplikasi perhitungan premi kredibilitas berbasis web yang dapat diakses oleh semua pihak? 1.3 Ruang Lingkup Lingkup Penelitian ini yaitu : 1. Asuransi kendaraan bermotor di PT. Asuransi Adira Dinamika 2. Sistem yang digunakan dalam penentuan premi adalah sistem Kredibilitas. 3. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan sistem aplikasi komputer penghitungan premi adalah Personal Home Page language. 4. Penghitungan parameter kredibilitas Bühlmann K diduga oleh nilai harapan dari variansi proses dan variansi dari rata-rata sejarah klaim. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai pada akhir penulisan ini, yaitu: 1. Mengetahui klasifikasi premi terhadap 3 variabel, yaitu premi murni (premi awal), harga pertanggungan dan frekuensi klaim kendaraan yang dimiliki pemegang polis. 2. Melakukan konstruksi formula pemberian premi kredibilitas. 3. Membuat perancangan berbasis web untuk penghitungan premi kredibilitas. 4. Menghasilkan aplikasi web sesuai kebutuhan pengguna (masyarakat umum, nasabah, dan calon nasabah). Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Penulis : Untuk dapat menerapkan model Buhlmann dalam penghitungan premi pada sistem Kredibilitas dan pembuatan program aplikasi komputer untuk mempermudah, mempercepat, dan akurat dalam penghitungan premi Kredibilitas. 2. Pembaca : Menambah pengetahuan mengenai sistem Kredibilitas. 3. Penulis lain : Referensi penelitian selanjutnya dengan memperluas ruang lingkup permasalahan.

5 5 4. Instansi/perusahaan asuransi : Salah satu cara dalam penetuan nilai premi dan dapat menjadikan nilai jual produk perusahaan asuransi. 5. Pengguna : Membantu masyarakat yang belum memiliki asuransi untuk dapat menghitung premi berdasakan faktor-faktor dan sejarah klaim yang ada, dan juga memberikan informasi kepada masyarakat dalam hal besar nilai premi berdasarkan sejarah klaim dan mengetahui sistem pemberian premi yang lebih adil dan menguntungkan.

6 6