Desi Ika Dosen STMIK Potensi Utama ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desi Ika Dosen STMIK Potensi Utama ABSTRACT"

Transkripsi

1 Jurnal keuangan Keuangan & Bisnis & Bisnis 3 No. 2, Juli 2011 Volume 3 No. 2, Juli 2011 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DIPANDANG DARI SEGI GENDER (STUDI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI KOTA MEDAN) Desi Ika Dosen STMIK Potensi Utama ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence about the effect of emotional and spiritual intelligence of accounting students and ethical attitudes about the influence of gender on the relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence of the ethical attitudes of students in accounting. This research was conducted at two state universities in Medan, Universitas Sumatera Utara (USU) and Universitas Negeri Medan (UNIMED). The analysis was based on data from 176 respondents which was obtained from the field by using questionnaire. Sampling technique used is purposive sampling methods. Variables in this research were emotional and spiritual intelligences as independent variables, gender as a moderating variable, and ethical attitude as the dependent variable. The tools used in the analyze is the multiple regression and MRA (Multiple Regression Analysis). The results showed that emotional and spiritual intelligences simultaneously had significant effect on ethical attitudes of accounting students, but partially only spiritual intelligence had a significant and dominant effect to the ethical attitudes of students, whereas emotional intelligence has not affected partially. In addition, this study also showed that gender significantly influence on the relationship between emotional and spiritual intelligences on the ethical attitudes of accounting students. Keywords: emotional intelligence, spiritual intelligence, gender, ethical attitude PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Pemicu perkembangan ini tidak lain adalah semakin berkembangnya kebutuhan dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat luas atas jasa akuntan. Namun demikian, masyarakat belum sepenuhnya menaruh kepercayaan terhadap profesi akuntan. Krisis kepercayaan yang dialami oleh para akuntan di Indonesia semakin terlihat jelas seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang menimpa Indonesi0a pada sekitar tahun 1997 yang lalu. Masalah utama yang paling sering dipersoalkan dalam ketidakpercayaan ini adalah etika profesi dari para akuntan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Problema ini berkaitan erat dengan berbagai praktek pelanggaran moral yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan pemerintah. Praktek pelanggaran etika ini dapat ditelusuri dari laporan Dewan Kehormatan IAI dan Pengurus Pusat IAI pada tiap-tiap laporan pertanggung- jawaban pengurus. Untuk kasus akuntan publik, beberapa pelanggaran etika ini, seperti yang dilaporkan pada laporan pertanggungjawaban pengurus IAI periode yang menyebutkan adanya 21 kasus pelanggaran etika yang melibatkan 53 KAP. Selain itu menurut GATRA terdapat pula pelanggaran yang dilakukan oleh sembilan KAP yang terjadi di Jakarta pada tahun 2001, yaitu hasil laporan KAP itu bukan sekedar human error atau kesalahan dalam penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi untuk melakukan rekayasa akuntansi. Kasus-kasus tersebut seharusnya tidak perlu terjadi apabila seorang akuntan dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya, mempunyai pengetahuan, pemahaman dan menerapkan aturan etika secara baik dan 111

2 benar. Pekerjaan seorang profesional harus dikerjakan dengan sikap profesional pula, dengan sepenuhnya melandaskan pada standar moral dan etika tertentu. Dengan sikap profesionalnya dan memahami aturan etika, seorang akuntan akan mampu menghadapi berbagai tekanan yang dapat muncul dari dirinya sendiri ataupun dari pihak luar. Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka terhadap persoalan etika juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada. Dalam hal ini, Sudibyo menyatakan bahwa dunia pendidikan akuntansi juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etika akuntan (Sudibyo dalam Khomsiyah dan Indriantoro, 1997). Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi yang tidak hanya bertindak untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan, tetapi juga bertindak harus sesuai dengan moral dan nilai-nilai yang berlaku. Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya etika untuk dilaksanakan. Etika menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari hukum. Penekanan penelitian ini adalah pada dimensi kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual sebagai bagian dari aspek individual yang mempengaruhi sikap etis mahasiswa akuntansi. Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengetahui perasaan sendiri dan perasaan orang lain, serta menggunakan perasaan tersebut menuntun pikiran dan perilaku seseorang (Salovey dan Mayer dalam Svyantek, 2003). Sedangkan kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yang menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks yang lebih luas dan kaya yang memungkinkan seseorang untuk menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan interpersonal, serta menjembatani kesenjangan antara diri sendiri dan orang lain (Zohar dan Marshall, 2002). Wujud dari kecerdasan spiritual ini adalah sikap moral yang dipandang luhur oleh pelaku (Ummah dkk, 2003). Berbagai ungkapan di atas memberikan gambaran bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap sikap dan perilaku etis seseorang. Hal ini sejalan dengan apa yang ditegaskan oleh Ludigdo (1999) bahwa etika bukanlah sekedar masalah rasionalitas (kecerdasan intelektual), tetapi lebih dari itu adalah masalah yang menyangkut dimensi emosional dan spiritual diri manusia. Di sisi lain meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender. Isu tentang perbedaan gender dalam judgment etis relevan dalam bisnis, apalagi semakin banyaknya wanita masuk dalam bisnis dan menempati posisi-posisi penting dalam perusahaan sebagai para pembuat keputusan. Pada sebagian besar organisasi ternyata perbedaan gender masih mempengaruhi kesempatan (opportunity) dan kekuasaan (power) dalam suatu organisasi (Radtke dalam Rianto, 2008). Selama ini mungkin kaum perempuan diidentikkan dengan urusan domestik rumah tangga dan memiliki kesempatan terbatas untuk berkecimpung di dunia kerja. Namun bersamaan dengan profesional lainnya di bidang bisnis, dalam praktik akuntansi jumlah kaum perempuan yang memasuki profesi sebagai akuntan publik telah meningkat secara drastic (Trapp dkk dalam Murtanto dan Marini, 2003). Sejarah perkembangan perempuan di bidang akuntansi merefleksikan suatu perjuangan yang panjang untuk mengatasi penghalang dan batasan yang diciptakan oleh struktur sosial yang kaku, diskriminasi, pembedaaan gender, ketidakpastian konsep, dan konflik antara rumah tangga dan karir (Reid dkk dalam Murtanto dan Marini, 2003). Ameen & Millanl dalam Rianto (2008) menyatakan ada dua alternatif penjelasan mengenai perbedaan gender tentang perilaku tidak etis dalam bisnis. Pendekatan tersebut adalah pendekatan sosialisasi gender (gender socialization approach) dan pendekatan struktural (structural approach). Pendekatan sosialisasi gender menyatakan bahwa pria dan wanita membawa perbedaan nilai dan perlakuan dalam pekerjaannya. Perbedaan ini 112

3 2011 Desy Ika disebabkan karena pria dan wanita mengembangkan bidang peminatan, keputusan dan praktik yang berbeda yang berhubungan dengan pekerjaannya. Pria dan wanita merespon secara berbeda tentang reward dan cost. Pria akan mencari kesuksesan kompetitif dan bila perlu melanggar aturan untuk mencapainya. Sedangkan wanita lebih menekankan pada melakukan tugasnya dengan baik dan lebih mementingkan harmonisasi dalam relasi pekerjaan. Wanita lebih memiliki kecenderungan taat pada peraturan dan kurang toleran dengan individu yang melanggar aturan. (Rustiana, 2003). Dalam pendekatan struktural, perbedaan antara pria dan wanita lebih disebabkan karena sosialisasi awal dan persyaratan peran. Sosialisasi awal diatasi dengan reward dan cost yang berhubungan dengan peran. Pada situasi ini pria dan wanita merespon secara sama. Pendekatan ini memprediksi bahwa pria dan wanita dalam kesempatan atau pelatihan akan menunjukkan prioritas etika yang sama (Rustiana, 2003). Dari penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi Dipandang dari Segi Gender (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota Medan). Penelitian ini difokuskan pada aspek individual yang mempengaruhi sikap etis mahasiswa S-1 Jurusan Akuntansi (selanjutnya disebut mahasiswa akuntansi) di universitas negeri yang ada di kota Medan yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dipandang dari segi gender. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: 1. Apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, baik secara simultan maupun secara parsial? 2. Apakah gender berpengaruh terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa, baik secara simultan maupun secara parsial. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh gender terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Memberikan tambahan pengetahuan untuk memperluas pandangan atau wawasan mengenai pentingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual untuk mengembangkan sikap etis mahasiswa akuntansi sebagai cikal bakal lahirnya seorang akuntan yang akan terjun ke masyarakat. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang akuntansi keperilakuan dan dapat memberikan bukti empiris dan konfirmasi konsistensi dengan hasil penelitian sebelumnya serta sebagai referensi dan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang akan mengadakan kajian lebih luas dalam bahasan ini. TINJAUAN PUSTAKA Sikap Etis Ditinjau dari sudut bahasa, sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian, pendapat atau keyakinan (Dani, 2002). Sementara definisi sikap menurut para ahli hingga saat ini masih berbeda pandangan, yang secara umum pandangan tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama yang diwakili oleh Thurstone, Likert, dan Osgood dalam Azwar (2005) memandang 113

4 sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek, yang dapat berupa mendukung atau memihak maupun tidak mendukung atau tidak memihak. Kelompok kedua yang diwakili oleh Chave, Bogardus, LaPieree, Mead, dan Allport dalam Azwar (2005) memandang sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Kelompok ketiga yang diwakili oleh Secord & Backman dalam Azwar (2005) memandang sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek. Kecerdasan Emosional Cooper dan Sawaf dalam Tikollah dkk (2006) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Goleman (2005) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Lebih lanjut Goleman (2005) mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Kecerdasan Spiritual Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2002). Kecerdasan spiritual melampaui kekinian dan pengalaman manusia, serta merupakan bagian terdalam dan terpenting dari manusia (Pasiak, 2002). Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang membuat seseorang menjadi utuh, sehingga dapat mengintegrasikan berbagai fragmen kehidupan, aktifitas dan keberadaannya. Kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang dapat mengetahui apa sesungguhnya dirinya dan organisasinya. Kecerdasan spiritual membuat persentuhan dengan sisi dalam keberadaan seseorang dan dengan mata air potensialitasnya. Kecerdasan spiritual memungkinkan lahirnya wawasan dan pemahaman untuk beralih dari sisi dalam itu ke permukaan keberadaan seseorang, tempat seseorang bertindak, berpikir, dan merasa. Kecerdasan spiritual juga menolong seseorang untuk berkembang. Lebih dari sekedar melestarikan apa yang diketahui atau yang telah ada, kecerdasan spiritual membawa seseorang pada apa yang tidak diketahui dan pada apa yang mungkin. Kecerdasan spiritual membuat seseorang menghasratkan motivasi-motivasi yang lebih tinggi dan membuatnya bertindak dengan motivasi-motivasi ini. Gender Gender adalah penggolongan gramatikal terhadap kata benda yang secara garis besar berhubungan dengan dua jenis kelamin serta ketiadaan jenis kelamin atau kenetralan. Kata gender berasal dari bahasa Inggris, gender berarti jenis kelamin, dimana sebenarnya artinya kurang tepat, karena dengan demikian gender disamakan pengertiannya dengan sex yang berarti jenis kelamin. Dalam Webster s New World Dictionary gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara lakilaki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku (Neudfeldt dalam Umar, 1999). Dalam Women s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan 114

5 2011 Desy Ika (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional lakilaki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat (Tierney dalam Umar, 1999). Pengertian gender menurut Fakih (2001) adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan, sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada perempuan yang kuat, rasional, perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain. Pengertian tersebut sejalan dengan kesimpulan yang diambil oleh Umar (1995) yang mendefinisikan gender sebagai suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi-budaya, sehingga gender dalam arti ini mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut pandang nonbiologis. Gender adalah perbedaan perilaku antara pria dan wanita yang dikontruksi secara sosial, yaitu perbedaan yang bukan ketentuan dari Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Mosse dalam Wijaya (2005) mendefinisikan gender sebagai seperangkat peran yang dimainkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa seseorang tersebut feminim atau maskulin. Penampilan, sikap, kepribadian, tanggung jawab keluarga adalah perilaku yang akan membentuk peran gender. Peran gender ini akan berubah seiring waktu dan berbeda antara satu kultur dengan kultur yang lainnya. Peran ini juga berpengaruh oleh kelas sosial, usia dan latar belakang etnis. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas mengenai kecerdasan. Penelitian Tikollah dkk (2006) yang meneliti tentang pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, tetapi secara parsial hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh signifikan serta berpengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Penelitian Chrismastuti & Purnamasari (2004) meneliti tentang hubungan sifat Machiavellian, pembelajaran etika dalam mata kuliah etika, dan sikap etis akuntan yang dilakukan terhadap 54 akuntan dan 99 mahasiswa akuntansi.penelitian ini menunjukkan bahwa sifat Machiavellian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku etis akuntan dan mahasiswa akuntansi demikian pula halnya dengan pembelajaran etika dalam mata kuliah etika. Penelitian yang dilakukan Maryani dan Ludigdo (2001) bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap paling dominan pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan. Hasil yang diperoleh dari kuesioner tertutup menunjukkan bahwa terdapat sepuluh faktor yang dianggap oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas, pendidikan, organisasional, emotional quotient, lingkungan keluarga, pengalaman hidup, imbalan yang diterima, hukum, dan posisi atau kedudukan. Sedangkan hasil yang diperoleh dari kuesioner terbuka menunjukkan bahwa terdapat 24 faktor tambahan yang juga dianggap berpengaruh terhadap sikap dan perilaku etis akuntan dimana faktor religiusitas tetap merupakan faktor yang dominan. Penelitian lain tentang etika yang berhubungan dengan gender adalah penelitian yang dilakukan oleh Martadi dan Suranta (2006) yang meneliti tentang persepsi akuntan, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis dan etika profesi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara akuntan pria dan wanita serta mahasiswa akuntansi pria dan wanita, tetapi terdapat perbedaan persepsi antara karyawan bagian akuntansi pria dan wanita. 115

6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi baik secara simultan maupun H 2 secara parsial. : Gender memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi Kerangka konseptual GENDER (G) KECERDASAN EMOSIONAL (KE) KECERDASAN SPIRITUAL (KS) H 1 H 2 Gambar 1 Kerangka Konseptual SIKAP ETIS (SE) METODE PENELITIAN Perumusan Model Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda dan Multiple Regression Analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan metode Ordinary Least Square (OLS) sebagai berikut (Gujarati, 2004) : Persamaan untuk menguji hipotesis I SE = α + β 1 KE + β 2 KS + e...(1) Persamaan untuk menguji hipotesis II SE = α + β 1 KE + β 2 KS + β 3 G + e.(2) SE = α + β 1 KE + β 2 KS + β 3 G + β 4 (KE.G) + β 5 (KS.G) + e...(3) Keterangan : SE α = Sikap Etis = Konstanta β KE KS G e = Koefisien regresi = Kecerdasan Emosional = Kecerdasan Spiritual = Gender = Error Term Pengujian Instrumen Data Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan reliabilitas untuk melihat apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji. Uji validitas data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity) yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total. Skor total sendiri adalah skor yang didapat dari penjumlahan skor butir untuk instrument tersebut (Sekaran, 2003). Teknik korelasi yang digunakan adalah 116

7 2011 Desy Ika Pearson s Correlation Product Moment untuk pengujian dua sisi yang terdapat pada program komputer SPSS (Statistical Package For Social Science) dengan ketentuan dinyatakan valid jika r-hitung > r-tabel (Sugiyono, 2006). Uji reliabilitas data Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian reliabilitas dianalisis dengan menggunakan Cronbach s Alpha yang terdapat pada program komputer SPSS (Statistical Package For Social Science). Sekaran (2000) menyatakan bahwa semakin dekat koefisien alpha pada nilai 1 berarti butir-butir pernyataan dalam koefisien semakin reliabel dimana nilai cronbach alpha yang digunakan adalah 0,6. Pengujian Asumsi Klasik Uji normalitas data Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Normalitas data dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Test, di mana apabila nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal dan sebaliknya (Santoso dalam Tikollah dkk, 2006). Uji multikoliniearitas Multikolinieritas adalah gejala terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti (sempurna), di mana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Dengan ketentuan bahwa apabila : tolerance value < 0,01 atau VIF > 10 = terjadi multikolinieritas, sedangkan tolerance value > 0,01 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinieritas (Aliman dalam Tikollah dkk, 2006). Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi atau terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Perubahan yang tergambarkan dalam spesifikasi model regresi disebut Homoskedastisitas. Asumsi ini akan di uji dengan uji Glesjer yaitu dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya untuk menentukan koefesien kemiringan yang signifikan dan melakukan pengujian t, dengan ketentuan sebagai berikut: Apabila t hitung > t tabel = terjadi heteroskedastisitas t hitung t tabel = tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2004). Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Pengujian Hipotesis Uji F dan Uji t-statistik Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 maka digunakan alat uji sebagai berikut (Sugiyono, 2006) : 1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 % (α=0,05). 2. Uji Koefesien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. 3. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) dengan kriteria pengujian: Jika t hitung > t tabel = H0 ditolak t hitung t tabel = H0 diterima. 117

8 HASIL PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua universitas negeri yang ada di kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 jurusan akuntansi program reguler dan ekstensi Universitas Sumatera Utara (USU) dan mahasiswa S-1 jurusan akuntansi Non-Dik Universitas Negeri Medan (UNIMED). Deskripsi Distribusi Kuesioner Kuesioner didistribusikan sejak tanggal 8 13 Februari Adapun jumlah kuesioner yang didistribusikan kepada mahasiswa pada dua perguruan tinggi tersebut adalah sebanyak 184 eksemplar dengan jumlah kuesioner yang berbeda untuk masing-masing universitas. Dari jumlah 184 eksemplar yang disebar, kuesioner yang kembali adalah sebanyak 182 eksemplar atau sekitar 98,91 % dari jumlah seluruh kuesioner yang didistribusikan kepada responden dan dari jumlah tersebut terdapat 6 atau sekitar 3,30 % kuesioner yang gugur karena tidak diisi lengkap sehingga kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 176 eksemplar atau sekitar 96,70 % dari kuesioner yang dikembalikan. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan dalam Tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Kuesioner Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi No Perguruan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Total % % % Tinggi Disebar Kembali Gugur Terpakai % 1. USU % 3 2,34% ,66% 100,00% 2. UNIMED ,43% 3 5,56% 51 94,44% 100,00% Jumlah ,91% 6 3,30% ,70% 100,00% Sumber : Data diolah 2010 Dari kuesioner yang dapat diolah yang berjumlah 176 eksemplar memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 145 orang atau 82,39 % dan sisanya sebanyak 31 atau 17,61 % orang berjenis kelamin pria. Hal ini disebabkan karena mahasiswa yang mengambil kuliah di jurusan akuntansi lebih banyak wanita dibandingkan dengan pria. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan dalam Tabel 2 berikut ini : No. Tabel 2. Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Kuesioner Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi Pria Persentase Pria Wanita Persentase Wanita 1. USU 24 19,20 % ,80 % 2. UNIMED 7 13,73 % 44 86,27 % Jumlah 31 17,61 % ,39 % Sumber : Data diolah 2010 Statistik Deskriptif Penjelasan statistik deskritif menjelaskan mengenai statistik deskriptif variabel penelitian yang menunjukkan nilai mean, standar deviasi, nilai kisaran teoritis dan kisaran aktual tentang skor jawaban responden atas variabel-variabel yang diuji. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi variabel kecerdasan 118

9 emosional, kecerdasan spiritual, gender dan sikap etis. Statistik deskriptif variabel penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Statistik Deskriptif Kecerdasan Emosional, Spiritual, Gender dan Sikap Etis N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual Gender Sikap Etis Valid N (listwise) 176 Sumber : Data diolah 2010 Dari tabel di atas, hasil uji statistik deskriptif dari 176 responden untuk variabel kecerdasan emosional yang diukur dengan 30 item pertanyaan menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata kecerdasan emosional adalah 112,38 dengan standar deviasi adalah 19,39, nilai terendah kecerdasan emosional adalah 78 dan nilai tertinggi adalah 150, maka nilai netralnya adalah 3 x 30 = 90, sehingga jika nilai rata-ratanya > 90 maka hal ini dapat berarti bahwa tingkat kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi adalah tinggi. Hasil penilaian responden menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi adalah tinggi karena memiliki mean > 90 yaitu sebesar 112,38 dengan ukuran penyebaran data sebesar 19,39 dari 176 responden berarti bahwa ukuran penyebaran data kecerdasan emosional ini cukup besar, hal ini didukung oleh rentang nilai minimum dan maksimum yang cukup jauh. Variabel kecerdasan spiritual yang diukur dengan 19 item pertanyaan menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata kecerdasan spiritual adalah 71,65 dengan standar deviasi adalah 4,21, nilai terendah kecerdasan spiritual adalah 62 dan nilai tertinggi adalah 86, maka nilai netralnya adalah 3 x 19 = 57, sehingga jika nilai rataratanya > 57, maka hal ini dapat berarti bahwa tingkat kecerdasan spiritual mahasiswa akuntansi adalah tinggi. Hasil penilaian responden menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan spiritual mahasiswa akuntansi adalah tinggi karena memiliki mean > 57 yaitu sebesar 71,65 dengan ukuran penyebaran yang homogen (di bawah nilai rata-rata) yaitu sebesar 4,21 dari 176 responden. Ukuran penyebaran data kecerdasan spiritual ini cukup besar, hal ini didukung oleh rentang nilai minimum dan maksimum yang cukup jauh. Untuk variabel gender yang diukur dengan 12 item pertanyaan memperlihatkan hasil bahwa nilai rata-rata gender adalah 44,20 dengan standar deviasi adalah 3,89, nilai terendah gender adalah 36 dan nilai tertinggi adalah 54, maka nilai netralnya adalah 3 x 12 = 36, sehingga jika nilai rataratanya > 36 maka hal ini dapat berarti pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai pemaknaan konsep gender adalah baik. Hasil penilaian responden menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai gender adalah baik karena memiliki mean > 36 yaitu sebesar 44,20 dengan ukuran penyebaran yang homogen (di bawah nilai rata-rata) yaitu sebesar 3,89 dari 176 responden. Ukuran penyebaran data gender ini cukup besar, hal ini didukung oleh rentang nilai minimum dan maksimum yang cukup jauh. Nilai rata-rata dari hasil uji statistik deskriptif untuk variabel sikap etis yang diukur dengan 19 item pertanyaan menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata sikap etis adalah 70,28 dengan standar deviasi adalah 4,19, nilai terendah sikap etis adalah 58 dan nilai tertinggi adalah 83, maka nilai netralnya adalah 3 x 19 = 57. Hasil penilaian responden menunjukkan bahwa sikap etis mahasiswa akuntansi adalah cukup tinggi karena memiliki mean > 57 yaitu sebesar 70,28 hal ini dapat berarti bahwa sikap etis mahasiswa akuntansi adalah cukup tinggi dengan ukuran penyebaran yang homogen (di 2

10 bawah nilai rata-rata) yaitu sebesar 4,19 dari 176 responden. Ukuran penyebaran data sikap etis ini cukup besar, hal ini didukung oleh rentang nilai minimum dan maksimum yang cukup jauh. Pengujian Instrumen Data Uji validitas data Setelah dilakukan pengujian validitas terhadap butir pertanyaan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, gender dan sikap etis, maka hasil uji validitas instrumen penelitian ini menunjukkan ada satu item variabel kecerdasan spiritual yaitu item pertanyaan ke 12 dan satu item variabel sikap etis yaitu item pertanyaan ke 10 yang tidak valid (nilai r < 0,148) sehingga harus dikeluarkan dari analisis. Sedangkan seluruh item variabel kecerdasan emosional dan gender dinyatakan valid (nilai r > 0,148). Dengan mengeluarkan item-item yang tidak valid tersebut diperoleh nilai r hitung dari masing-masing butir pertanyaan > r tabel. Dengan demikian diambil keputusan bahwa semua butir pertanyaan pada tiap variabel adalah valid untuk pengujian selanjutnya. Uji reliabilitas data Uji reliabilitas untuk kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, gender dan sikap etis dilakukan dengan Cronbach Alpha. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa nilai Cronbach Alpha (α) > 0,6 (Sekaran 2003), sehingga apabila digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama, hasil yang ditunjukkan relatif tidak berbeda. Selain itu jika dibandingkan dengan nilai r tabel maka semua butir pertanyaan adalah realibel karena nilai Cronbach Alpha > nilai r tabel (0,148). Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan cukup handal untuk mengukur masing-masing variabel penelitian. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Cronbach s Variabel R tabel Alpha Keterangan Kecerdasan Emosional (KE) 0,148 0,958 Reliabel Kecerdasan Spiritual (KS) 0,148 0,628 Reliabel Gender (G) 0,148 0,639 Reliabel Sikap Etis (SE) 0,148 0,606 Reliabel Sumber: Data diolah 2010 Pengujian Asumsi Klasik Uji normalitas data dan model penelitian Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan pada data dan model penelitian. Hasil pengujian melalui Uji Kolmogorov-Smirnov Test, menunjukkan bahwa Asymp Sig (2 tailed) atau nilai probabilitas pada masing-masing variabel > dari tingkat signifikansi 0,05. Ini menunjukkan bahwa sebaran data adalah normal dan sekaligus menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas. Ringkasan hasil pengujian normalitas dapat terlihat dalam Tabel 5 dan Tabel 6 berikut ini: 120

11 2011 Desy Ika Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Variabel Asymp Sig (2 tailed) α Keputusan Kecerdasan Emosional (KE) 0,094 0,05 Normal Kecerdasan Spiritual (KS) 0,080 0,05 Normal Gender (G) 0,415 0,05 Normal Sikap Etis (SE) 0,061 0,05 Normal Sumber :Data diolah 2010 Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Model Penelitian Variabel Asymp Sig (2 tailed) α Keputusan Model 1 0,335 0,05 Normal Model 2 0,359 0,05 Normal Model 3 0,171 0,05 Normal Sumber : Data diolah 2010 Uji multikolinieritas Multikolinieritas terindikasi apabila terdapat hubungan linier antara variabel-variabel independen dalam model regresi. Dari hasil olah data menunjukkan bahwa pada model 1, model 2 dan model 3 nilai VIF semua variabel independen di bawah 10 dan nilai Tolerance di atas 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi hubungan linier antara variabelvariabel independen (tidak terjadi multikolinieritas) dalam model regresi. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat dalam Tabel 7 s/d 9 berikut ini: Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 Variabel Tolerance VIF Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,917 1,091 Tidak terjadi multikolinieritas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,917 1,091 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Data diolah 2010 Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model 2 Variabel Tolerance VIF Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,791 1,265 Tidak terjadi multikolinieritas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,853 1,172 Tidak terjadi multikolinieritas Gender (G) 0,755 1,324 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Data diolah 2010 Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model 3 Variabel Tolerance VIF Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,436 2,203 Tidak Terjadi multikolinieritas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,528 2,744 Tidak Terjadi multikolinieritas Gender (G) 0,714 2,487 Tidak Terjadi multikolinieritas KE.G 0,603 2,854 Tidak Terjadi multikolinieritas KS.G 0,542 2,467 Tidak Terjadi multikolinieritas Sumber : Data diolah

12 Uji heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan Uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteoskedastisitas pada ketiga model regresi, dengan demikian ketiga model regresi layak dipakai. Adapun hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 10 s/d 11 berikut ini: Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 1 Variabel Sig. α Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,968 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,925 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Data diolah 2010 Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 2 Variabel Sig. α Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,971 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,948 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Gender (G) 0,929 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Data diolah 2010 Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 3 Variabel Sig. α Status Kecerdasan Emosional (KE) 0,991 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Kecerdasan Spiritual (KS) 0,989 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Moderating (KE.G ; KS.G) 0,948 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Data diolah 2010 Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis 1 yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai R square. Nilai R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini: Tabel 13. Pengujian Goodness Of Fit Model 1 Model Summary b Std. Error Change Statistisc R Adjusted Model R of the R Square Sig. Square R Square F Change df1 df2 Estimate Change F Change 1,268 21,072,061 4,06620,072 6, ,002 a. Predictors : (Constant), Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional b. Dependent Variable: Sikap Etis 2

13

14 Nilai R square pada Tabel 13 di atas adalah sebesar 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa 7,2 % variabel sikap etis dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sedangkan sisanya sebesar 92,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Untuk menguji apakah parameter koefisien R square signifikan atau tidak dan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau keseluruhan (over all ratio) variabel (X) terhadap variabel (Y) maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F dengan tingkat keyakinan (confident level) 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak; dan apabila F hitung F tabel maka H0 dapat diterima. Hasil ujian F dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 14. Uji F Model 1 ANOVA b Model Sum of Mean df Squeares Square F Sig. 1. Regression Residual Total 221, , , ,709 16,534 6,696,002 a Predictors: (Constant), Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosioanl Dependent Varible: Sikap Etis Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 6,696. Sedangkan nilai F tabel pada level signifikansi (α) = 0,05 adalah 3,00. Oleh karena itu pada kedua perhitungan berarti F hitung > F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima, dengan demikian secara simultan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan adalah kecerdasan spiritual ( KS). Hal tersebut diperlihatkan dalam Tabel 15 berikut ini: Tabel 15. Uji t Statistik Model 1 Coefficiensts a Model 1. (Constant) Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual Unstandardized Coefficients Std. B Error 51,116 5,249,005,017,260,076 a. Dependent Variabel : Sikap Etis Standardized Coefficients Beta,023,260 t 9,738,306 3,404 Sig.,000,760,001 Collinearity Statistics Toleran VIF ce,917,917 1,091 1,091 Berdasarkan tabel di atas maka model regresi dapat dibentuk sebagai berikut: SE = 51, ,005 KE + 0,260 KS + e.(1) Dari hasil uji t statistik menunjukkan bahwa t hitung variabel kecerdasan emosional adalah sebesar 0,306 > t tabel pada tingkat keyakinan (confident level) 95 % adalah (1,96) dan t hitung kecerdasan spiritual adalah sebesar 3,3404 > t tabel (1,96) maka hipotesis pertama diterima, dimana variabel kecerdasan spiritual merupakan variabel yang secara parsial memiliki pengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi karena memiliki nilai koefisien yang lebih besar dari kecerdasan emosional. Untuk menguji hipotesis 2 yang mengatakan bahwa gender memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa 122

15 akuntansi, digunakan dua model yaitu model ke 2 dan model ke 3. Pada model dua juga dilakukan pengujian dengan melihat nilai R square. Nilai R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini : Model R R Square Tabel 16. Pengujian Goodness Of Fit Model 2 Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistisc F Change df1 df2 Sig. F Change 1,334a,111,096 3,99044,111 7, ,000 a. Predictors : (Constant), Gender Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional b. Dependent Variable: Sikap Etis Pada model ke 2 Nilai R square pada Tabel 16 di atas adalah sebesar 0,111. Hal ini menunjukkan bahwa 11 % variabel sikap etis dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual dan gender. Sedangkan sisanya sebesar 89 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Untuk menguji apakah parameter koefisien R square signifikan atau tidak dan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau keseluruhan (over all ratio) variabel (X) terhadap variabel (Y) maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F dengan tingkat keyakinan (confident level) 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak; dan apabila F hitung F tabel maka H0 dapat diterima. Hasil ujian F dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 17. Uji F Model 2 ANOVA b Model Sum of Mean df Squeares Square F Sig. 1. Regression 342, ,312 7,179,000 a Residual 2738, ,924 Total 3081, a. Predictors: (Constant), Gender, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosioanl b. Dependent Varible: Sikap Etis Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 7,179. Sedangkan nilai F tabel pada level signifikansi (α) = 0,05 adalah 3,00. Oleh karena itu pada kedua perhitungan berarti F hitung > F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima, dengan demikian gender memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pengaruh secara parsial, yang diuji dengan uji t statistik memperlihatkan bahwa ketika dimasukkan variabel gender maka variabel ini menjadi variabel yang berpengaruh dominan. Hal tersebut diperlihatkan dalam Tabel 18 berikut ini: 2

16 Model 1. (Constant) Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual Gender a. Dependent Variabel : Sikap Etis Tabel 18. Uji t Statistik Model 2 Coefficiensts a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 46,291 5,439 8,510,000 -,013,017 -,059 -,736,463,791 1,265,203,078,204 2,618,010,853 1,175,246,089,229 2,762,006,755 1,324 Berdasarkan tabel di atas maka model regresi dapat dibentuk sebagai berikut: SE = 46,291-0,013 KE + 0,203 KS + 0,246 G + e (2) Dari persamaan di atas dapat terlihat bahwa gender memiliki nilai koefisien yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lainnya dalam mempengaruhi sikap etis mahasiswa akuntansi yaitu sebesar 0,246. Hal ini berarti bahwa gender memang memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pada model ketiga juga dilakukan pengujian dengan melihat nilai R square. Nilai R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 19 di bawah ini: Tabel 19. Pengujian Goodness Of Fit Model 3 Model Summary b Std. Error Change Statistisc R Adjusted Model R of the R Square F Sig. Square R Square df1 df2 Estimate Change Change F Change 1,362 a,131,105 3,96949,131 5, ,000 a. Predictors : (Constant), Dat_in_2, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Gender Dat_in_1 b. Dependent Variable: Sikap Etis Pada model ke 3 Nilai R square pada Tabel 19 di atas adalah sebesar 0,131. Hal ini menunjukkan bahwa 13 % variabel sikap etis dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual dan gender dan interaksinya. Sedangkan sisanya sebesar 87 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Untuk menguji apakah parameter koefisien R square signifikan atau tidak dan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau keseluruhan (over all ratio) variabel (X) terhadap variabel (Y) maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F dengan tingkat keyakinan (confident level) 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak; dan apabila F hitung F tabel maka H0 dapat diterima. Hasil ujian F dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 20. Uji F Model 3 ANOVA b Model Sum of Squeares df Mean Square F Sig. 1. Regression 403, ,627 5,117,000 a Residual 2678, ,757 Total 3081, a. Predictors: (Constant), Dat_in_2, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosioanl Gender, Dat_in_1 b. Dependent Varible: Sikap Etis 2

17 Tabel 20 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 5,117. Sedangkan nilai F tabel pada level signifikansi (α) = 0,05 adalah 3,00. Oleh karena itu pada kedua perhitungan berarti F hitung > F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima, dengan demikian gender memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi: Tabel 21. Uji t Statistik Model 3 Coefficiensts a Model 1. (Constant) Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual Gender Dat_in_1 Dat_in_2 a. Dependent Variabel : Sikap Etis Unstandardized Coefficients Std. B Error -48,594 52,26 -, ,775,207 2,360,809,004 1,168 -,035,005,018 Standardized Coefficients Beta -,816 1,780 2,189,962-3,238 t -,930 -,853 2,194 2,021,776-1,953 Sig.,354,395,030,045,439,052 Collinearity Statistics Toleranc e,006,008,004,003,002 VIF 179, , , , ,467 Berdasarkan tabel di atas maka model regresi dapat dibentuk sebagai berikut: SE = -48,594 0,177 KE + 1,775 KS + 2,360 G + 0,004 (KE. G) 0,035 (KS. G) + e...(3) Dari persamaan di atas dapat terlihat bahwa gender memiliki nilai koefisien yang lebih besar dan semakin tinggi bila dibandingkan dengan koefisien gender pada model ke 2, maupun bila dibandingkan dengan koefisien variabel lainnya dalam mempengaruhi sikap etis mahasiswa akuntansi yaitu sebesar 2,360. Demikian pula halnya dengan interaksi antara kecerdasan emosional dengan gender dan interaksi antara kecerdasan spiritual dengan gender. Hal ini berarti bahwa gender memang memiliki sifat sebagai variabel moderating yang berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pembahasan Hasil Penelitian Dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Hasil ini sejalan dengan ungkapan Binet & Simon, Wechsler (Azwar, 2004); Freeman (Fudyartanta, 2004); Salovey & Mayer dalam Svyantek (2003) dan Goleman (2005); Zohar & Marshall (2002) dan Ummah dkk (2003). Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Maryani & Ludigdo (2001), Baihaqi (2002) dan Tikollah dkk (2006) yang menunjukkan kecerdasan emosional sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang. Demikian pula dengan penelitian Clark & Dawson (1996); Maryani & Ludigdo (2001), dan Weaver & Agle (2002) yang menunjukkan religiusitas (sebagai salah satu bentuk pengungkapan kecerdasan spiritual) berpengaruh terhadap sikap dan perilaku etis seseorang. Adanya pengaruh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap sikap etis sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Goleman (2003) bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional bukanlah keterampilan-keterampilan yang saling bertentangan, melainkan keterampilan-keterampilan yang sedikit terpisah. Hal ini diperkuat oleh Agustian (2004) bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional diperlukan untuk 2

18 2011 Desy Ika mencapai sukses yang memadai. Namun, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional saja tidaklah cukup dalam mencapai kebahagiaan dan kebenaran yang hakiki. Masih ada nilai-nilai lain yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya yaitu kecerdasan spiritual. Potensi kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional akan tidak berkembang optimal pada diri seseorang apabila tidak ditunjang dengan kekuatan kecerdasan spiritualnya. Oleh karena itu, sinergi antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual perlu dibangun dalam suatu sistem yang terintegrasi. Kecerdasan emosional dibutuhkan untuk mengendalikan ego diri seseorang. Sedangkan kecerdasan spiritual akan menunjukkan adanya rasa berketuhanan pada diri seseorang sehingga dalam segala aktivitasnya selalu terliputi dimensi berketuhanan tersebut. Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, namun tidak demikian halnya dengan pengaruh secara parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya kecerdasan spiritual yang berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, sedangkan kecerdasan emosional tidak berpengaruh. Dengan demikian hasil penelitian ini secara parsial tidak mendukung apa yang dikemukan oleh Binet & Simon, Wechsler (Azwar, 2004), dan Freeman (Fudyartanta, 2004), namun mendukung apa yang dikemukakan oleh Salovey & Mayer (1990) dalam Svyantek (2003), Goleman (2005), Zohar & Marshall (2002), serta Ummah dkk (2003), Baihaqi (2002), Tikollah dkk (2006). Hasil penelitian ini secara parsial mendukung penelitian Maryani & Ludigdo (2001), Clark & Dawson (1996), serta Weaver & Agle (2002). Hasil penelitian ini secara parsial yang menunjukkan hanya kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan serta berpengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, menempatkan kecerdasan spiritual sebagai variabel yang berpengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pengaruh dominan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi tersebut erat kaitannya dengan struktur dan pembentukan sikap yang ada pada individu. Mengikuti skema triadik dalam struktur dan pembentukan sikap, struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif (Azwar, 2005). Hal ini sejalan dengan pandangan Secord & Backman yang mengemukakan sikap sebagai konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2005). Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Komponen afektif menyangkut masalah emosional (perasaan) subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap, yang dapat bersifat mendukung atau tidak mendukung. Komponen konatif (perilaku) menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Komponen perilaku ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan (kognitif) dan perasaan (afektif) (Azwar, 2005). Dengan demikian sikap individu terbentuk oleh pengetahuan dan kepercayaan individu terhadap obyek sikap. Sementara pengetahuan dan kepercayaan tersebut merupakan bagian dari komponen kognitif dari struktur sikap. Hal ini berarti bahwa sikap secara dominan dipengaruhi oleh komponen kognitif. Oleh karena itu kecerdasan spiritual sebagai representasi kognitif individu memiliki pengaruh dominan terhadap sikap etis. Hasil penelitian ini yang menempatkan kecerdasan spiritual sebagai satu-satunya variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap sikap etis sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (Maryani & Ludigdo, 2001; Clark & Dawson, 1996; Weaver & Agle, 2002). 127

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Pemicu perkembangan ini tidak lain adalah semakin berkembangnya kebutuhan dunia usaha,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ditinjau dari sudut bahasa, sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ditinjau dari sudut bahasa, sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sikap Etis Ditinjau dari sudut bahasa, sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi program studi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis Unika Soegijapranata yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang beralamatkan di Jl Gatot Subroto Kav 31 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Yogyakarta. Terdapat 100 kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dengan responden 100 mahasiswa program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Analisis Deskriptif Tabel 5.1 Tabel Analisis Deskriptif N Minimum Maximum Mean Median Std. Dev JTK 55 8 20 14,40 14 2,249 MD 55 12 20 17,16

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Data penelitian ini menggunakan data penelitian primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada Wajib Pajak yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden IV.1.1 Distribusi Kuesioner Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Berafiliasi yang berada di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Responden yang terhormat Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan S-1

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Oleh : Isti Komaria Ulfa 14213562 Dosen Pembimbing : Edy Nursanta, S.E, M.M PENDAHULUAN P E

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada tanggal 28 Maret 2016 dan pengembaliannya pada tanggal 11 April 2016.

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta.Gedung ini mulai dibangun pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejak bulan April Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejak bulan April Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar pada directory KAP tahun 2011. Proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdapat di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Pernyataan dalam kuesioner ini semata-mata hanya untuk data penelitian dalam

KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Pernyataan dalam kuesioner ini semata-mata hanya untuk data penelitian dalam Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Pernyataan dalam kuesioner ini semata-mata hanya untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi Universitas

Lebih terperinci