BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kopma UGM yang secara konsisten telah melaksanakan kegiatan pendidikan. (Dikorg), dan pendidikan manajemen ( Dikmen).
|
|
- Susanti Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan sebuah koperasi karena termasuk dalam prinsip Koperasi. Begitu juga di Koperasi Kopma UGM yang secara konsisten telah melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mempertahankan kaderisasi. Kaderisasi itu bertujuan untuk menyediakan sumber daya anggota untuk menjalankan roda organisasi dan memahamkan koperasi kepad anggota. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan terkait partisipasi dan kebermanfaatan kegiatan pendidikan di Koperasi Kopma UGM 1. Partisipasi Anggota Partisipasi anggota merupakan salah satu pelaksanaan penting dari peran anggota di sebuah koperasi tak terkecuali di dalam kegiatan pendidikan. Koperasi Kopma UGM memiliki tiga jenjang kegiatan pendidikan yaitu pendidikan dasar (Diksar), pendidikan organisasi (Dikorg), dan pendidikan manajemen ( Dikmen). a.pendidikan Dasar (Diksar) Partisipasi Diksar merupakan yang tertinggi di antara kegiatan-kegiatan lainnya. Hal tersebut dikarenakan Diksar merupakan pintu gerbang dan seluruh anggota yang masuk ke Koperasi Kopma UGM harus mengikuti Diksar. Diksar memuat materi koperasi lebih besar dari kegiatan pendidikan lainnya di Koperasi Kopma UGM 79
2 b. Pendidikan Organisasi ( Dikorg) Dikorg merupakan pendidikan lanjutan dari Diksar. Dalam kurun waktu terjadi penurunan jumlah peserta Diksar ke Dikorg. Hal ini memang karena Dikorg tidak menjadi suatu kewajiban. Dikorg merupakan prasyarat dari beberapa kegiatan anggota lainnnya seperti asisten bidang, staf pengurus, pengelola gugus-komunitas, dan juga syarat untuk pengambilan sertfikat parttimer. Peserta dikorg rata-rata orang yang akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang memang membutuhkan sertifikat dikorg. Materi dikorg rata-rata untuk mengenal ranahan organisasi dalam penyelenggaran operasional serta terdapat kegiatan luar ruangan atau yang sering disebut Outbond untuk pesertanya. c. Pendidikan Manajemen Dikmen merupakan jenjang pendidikan terakhir di Koperasi Kopma UGM. Pada grafik 4.3 terlihat Dikmen semakin menurun. Bahkan pelaksanaan dikmen terakhir pesertanya hanya 9 orang.peserta dikmen rata-rata orang yang telah atau sedang mengikuti kaderisasi untuk kepengurusan-staf di Kopma UGM yaitu asbid-staf-pengurus atau pengawas. Ranahan dikmen meliputi apa saja yang terdapat di bidangbidang kepengurusan-staf di Koperasi Kopma UGM. Mulai dari pembuatan SWOT hingga ranahan teknisi setiap bidang. 80
3 Partisipasi kegiatan yang semakin menurun dari Diksar ke Dikorg, maupun Dikorg ke Dikmen harus menjadi perhatian bagi elemen Kopma UGM. Sistem pendidikan yang sudah menjadi budaya organisasi akan sia-sia ketika tidak ada partisipasi 2. Kebermanfaatan Kegiatan Pendidikan Bagi Anggota Kebermanfaatan kegiatan pendidikan di Koperasi Kopma UGM dari temuan lapangan bisa dirasakan oleh pihak anggota. Berikut manfaat-manfaat tersebut a.ilmu Pengetahuan dan Penerapan Pihak anggota mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi dirinya selama aktif dalam kegiatan di Koperasi Kopma UGM. Ilmu-ilmu di diksar, dikorg, dan dikmen mampu menjawab aplikasi-aplikasi dari kegiatan anggota di ranahan Koperasi Kopma UGM. Sayangnya tidak semuanya dapat merasakan hal itu dikarenakan tidak semua peserta diksar mengikuti dikorg dan dikmen. Terkait pemahaman Koperasi, anggota belum merasakan manfaatnya dari pendidikan yang diselenggarakan di Koperasi Kopma UGM. Pemahaman Koperasi didapat dari kegiatan di luar kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Koperasi Kopma UGM. b. Hubungan Antar Anggota dan Menambah Jaringan Dari segi lain, kegiatan pendidikan bisa mempertemukan dan mempererat hubungan antar anggota. Rasa kekeluargaan bisa 81
4 dirasakan oleh para anggota di kegiatan-kegiatan pendidikan. Bahkan kekeluargaan seperti itu terasa di hingga setelah kegiatan pendidikan selesai. Hal ini sebenarnya bisa menjadi modal yang besar dalam peningkatan pemahaman koperasi antar anggota. Peserta kegiatan pendidikan yang mayoritas berasal dari berbagai fakultas bisa secara informal melakukan diskusi-diskusi santai guna melihat sudut pandang Koperasi secara interdisipliner.harapannya dari diskusi tersebut bisa meningkatkan pemahaman koperasi secara lebih santai. 3. Kebermanfaatan untuk Koperasi Kopma UGM Ada beberapa kebermanfaatan yang di dapat secara langsung ke Koperasi Kopma UGM. Sistem pendidikan di Koperasi Kopma UGM berhasil secara kuantitas menyediakan kader untuk kepengurusan-staf sebagai pengelola organisasi. Sayangnya, untuk kualitas kader terkait karakter koperasi belum bisa dilihat di kalangan anggota Koperasi Kopma UGM karena pemahaman mereka yang kurang. Hal ini dapaat membahayakan eksistensi Koperasi Kopma UGM sebagai suatu koperasi karena bisa jadi ke depan kepengurusanstaf tidak paham koperasi dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang semakin tidak merujuk pada jati diri koperasi. Teori Pertukaran George Homans terlihat berlaku di sini. Bagaiman ketika dalam mengikuti sebuah pendidikan anggota akan melihat manfaat yang besar dari kegiatan tersebut. Ada juga anggota 82
5 yang merasa dorongan dari luar akan mempengaruhi keikutsertaan dalam mengikuti kegiatan pendidikan. B. Saran Koperasi Kopma UGM merupakan salah satu koperasi yang mempunyai potensi dalam mengembangkan eksistensinya. Salah satu pengembangan eksistensinya dengan sistem pendidikan yang telah diberlakukan bertahun-tahun. Bagaimanapun juga sebuah sistem selalu mempunyai titik lemah bila tidak dikontrol dan dipahami dengan seksama. Begitu juga di Koperasi Kopma UGM yang memiliki beberapa kelemahan terkait partisipasi anggota terhadap pendidikan pasca diksar dan kebermanfaatan yang utama sistem pendidikan untuk menghasilkan anggota-anggota yang paham tentang koperasi secara umum. Berikut ini saran-saran yang peneliti harap bisa memberi kemajuan terhadap pendidikan koperasi di Kopma UGM : 1. Pembenahan pengemasan dari pendidikan terutamadikmen yang mayoritas berada di dalam ruangan. Harus ada terobosan bagaimana pengemasan dikmen yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan karena berada di dalam kelas misal aplikasi dari business plan yang harus dijalankan. Permodalanbusiness plan dari Koperasi Kopma UGM dan ada kontrol yang ketat dalam penyertaan modal tersebut. 2. Harus ada penggabungan dua pendidikan atau lebih atau jeda yang tidak terlalu lama antar kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Adaka bulan kegiatan pendidikan dan sistem tiket terusan. 83
BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas dari koperasi itu sendiri. Banyak Koperasi yang berdiri
BAB 1 PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul 1.Aktualitas Dewasa ini perkembangan koperasi di Indonesia semakin pesat. Sayangnya perkembangan itu hanya sebatas kuantitas dan tidak diimbangi oleh peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang. Sebagian besar masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk bisa menjadikan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan modal sosial di Suara Ibu Peduli dan mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tolak ukur bagi suatu bangsa. Pendidikan sangat berarti bagi seluruh bangsa di dunia ini. Lembaga pendidikan seharusnya mampu menciptakan peserta
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK DAFTAR ISI... i ii iii vi vii BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA
GARIS BESAR HALUAN PROGRAM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA HIMPUNAN MAHASISWA AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Garis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dalam penjelasannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan. Pasal 33 Undang-Undang
Lebih terperinciPELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA
PELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA 1. Pendahuluan Sejarah perempuan Papua tampak adalah sejarah pergumulan yang dinamis & dialektis. Dulu di era
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN NILAI NASIONALISME PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Anggota KOPMA UMS)
PERAN PENDIDIKAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN NILAI NASIONALISME PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Anggota KOPMA UMS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah implementasi sistem pengendalian manajemen
BAB 1 PENDAHULUAN Koperasi dikenal sebagai organisasi bisnis yang mempunyai tujuan sosial untuk menyejahterakan anggotanya. Walaupun demikian, fakta tersebut tidak lantas menjadikan sebuah koperasi mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Governance disini diartikan sebagai mekanisme, praktik, dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalahmasalah publik. Dalam
Lebih terperinciReligius, Moralis, Intelek, Profesional
UNDANG-UNDANG KADERISASI KOLEGIUM MAHASISWA NO 1 TAHUN 2016 TENTANG PENCABUTAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG UNDANG UNDANG KADERISASI Bismillahirrahmanirrahim DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Sebagai sebuah organisasi kader di bawah Nahdlatul Ulama, IPNU memiliki peran yang sangat penting untuk mempersiapkan kader-kader muda NU menjadi penerus perjuangan dari para pendahulunya.
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah berjalan lebih dari 20 tahun, UU Perkoperasian No 25 Tahun 1992 diubah menjadi UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012. Pergantian tersebut dikarenakan UU No 25
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang atau badan hukum koperasi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang didirikan oleh orang seorang atau badan hukum koperasi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada hakekatnya kemajuan suatu bangsa akan tercapai apabila bangsa tersebut memecahkan segala permasalahan yang dihadapinya dengan baik dan benar. Hal
Lebih terperinciGARIS BESAR HALUAN KERJA(GBHK) IKATAN MAHASISWA KULON PROGO Wates, Kulon Progo, DI. Yogyakarta 2015
GARIS BESAR HALUAN KERJA(GBHK) IKATAN MAHASISWA KULON PROGO Wates, Kulon Progo, DI. Yogyakarta 2015 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Pengertian Garis Besar Haluan Kerja IMKP (Ikatan Mahasiswa Kulon Progo) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dunia yang pesat saat ini, mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat sebuah permasalahan yang selalu tak kunjung memperoleh penyelesaian dengan tepat serta semakin besar tantangan yang dihadapi koperasi terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan untuk melakukan mobilitas atau perpindahan tempat sangatlah penting. Populasi kendaraan bermotor dijalan raya yang meningkat dari tahun ketahun menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang merupakan usaha dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang merupakan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR TAHUN BIDANG III Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Ditulis oleh Kepala Bidang III HMPD FKUB. : Arsya Al Ayubi
LAPORAN AKHIR TAHUN BIDANG III Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Ditulis oleh Kepala Bidang III HMPD FKUB Arsya Al Ayubi Deskripsi Bidang Bidang tiga adalah bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM).
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi
66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi partai politik. Fungsi rekruitmen politik ini menjadi fungsi eksklusif partai politik dan tidak
Lebih terperinciRENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009
RENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009 Kaderisasi adalah kegiatan bepikir, berpengalaman, sebagai kesatuan proses yang akhirnya membentuk karakter. Sebagai program studi yang memiliki
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang. telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa
282 BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa kesimpulan dan saran yang diperlukan. A. Kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia dihadapkan pada perkembangan dalam berbagai bidang dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia dihadapkan pada perkembangan dalam berbagai bidang dengan sangat cepat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Anak adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga, dirawat, diperhatikan dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Tumbuh kembang si anak dimulai ketika dia belajar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka penulis akan menjelaskan inti dari setiap uraian dari bab sebelumnya. Kesimpulan dari rumusan masalah tersebut adalah
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Upaya-Upaya yang Sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam Rangka Peningkatan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi
Lebih terperinciyang penting di dalam dunia bisnis mall sehingga karyawan dapat memberikan kinerja yang maksimal dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi. Sebua
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pusat perbelanjaan atau mall merupakan industri bisnis yang berkembang sangat cepat pada masa sekarang ini. Hal ini didukung dengan data yang mengatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan senantiasa berkenaan dengan manusia, dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu pada individu untuk mengembangkan diri sehingga mampu
Lebih terperinciPengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi
Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi Putu Sukma Kurniawan a, Edy Sujana b a,buniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER I. PENDAHULUAN 1. Pengertian Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah garis-garis besar sebagai
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. digunakan untuk kebutuhan mereka dimasa depan. Bentuk investasi yang
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah suatu aktivitas mengubah berlebihnya kekayaan yang dimiliki seseorang dalam bentuk objek yang memiliki nilai lebih yang bertujuan dapat digunakan untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman di SMP Negeri 1 Bawen Berdasarkan hasil analisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan, terutama persaingan dengan perusahaan yang mempunyai usaha sejenis, pemasaran harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan teknologi yang digunakan tidak memadai dan lain sebagainya. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu, namun dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan pasti menghadapi kendala. Kendala tersebut diantaranya
Lebih terperinciOrganisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin
Organisasi Profesi Keguruan Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan Indikator: Hakikat Organisasi Profesi Keguruan Fungsi Organisasi Profesi Keguruan Tujuan Organisasi Profesi
Lebih terperinciSTANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 1. Identitas Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung Nama Organisasi Mahasiswa yang bergerak di bidang koperasi yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap Perilaku KONSUMEN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada BAB III diatas tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap Perilaku KONSUMEN KOPMA UGM maka penulis dapat mengambil beberapa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi hasil kesimpulan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan oleh penulis Selain kesimpulan, diuraikan pula rekomendasi yang penulis berikan kepada beberapa pihak
Lebih terperinciREVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.
REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan sebagai modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan sebagai modal utama dalam mencerdaskan masyarakat suatu negara. Demikian juga bagi Indonesia
Lebih terperinciBAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan
202 BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan serta tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. persoalan-persoalan yang menjadi fokus penelitian yaitu, Proses Komunikasi
95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PC IPPNU, penjelasan tentang analisis data penelitian ini lebih diutamakan pada persoalan-persoalan yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. dan lingkungan mengalir melalui tahap-tahap yang saling berkaitan ke arah
76 BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN Manajemen strategik pada prinsipnya adalah suatu proses, di mana informasi masa lalu, masa sekarang dan juga masa mendatang dari suatu kegiatan dan lingkungan mengalir
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (Satlat) Soreang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kaderisasi kepemimpinan dan funsinya bagi peningkatan prestasi anggota Tarung Derajat Satuan Latihan (Satlat) Soreang,
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN NILAI NASIONALISME PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Anggota KOPMA UMS)
PERAN PENDIDIKAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN NILAI NASIONALISME PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Anggota KOPMA UMS) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar
Lebih terperinci2016 PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAKOPERASIAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI KOPERASI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar hukum koperasi adalah UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Selanjutnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guna menyongsong era persaingan global yang semakin ketat dibutuhkan persiapan yang matang agar mampu bersaing dengan Negara lain. Pada saat ini pendidikan di
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN Pendahuluan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini menggambarkan tentang Studi Komparatif Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik. Adapun kesimpulan
Lebih terperinciSkripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A
0 EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) (Eksperimen di kelas VIII SMPN 2 Leksono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Di Indonesia, masalah pendidikan mulai mendapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perjalanan yang peneliti lakukan di beberapa daerah di Indonesia, terutama sejak akhir 2004 hingga akhir 2008, telah banyak usaha-usaha dari berbagai
Lebih terperinciMODAL SOSIAL MASYARAKAT PERKOTAAN
MODAL SOSIAL MASYARAKAT PERKOTAAN Banyaknya kasus-kasus kekerasan anak dan perempuan yang terjadi di kota Surabaya telah menjadi keprihatinan tersendiri. Berbagai upaya pemberdayaan kelompok sudah dilakukan.
Lebih terperinciBAB IV PROFIL ORGANISASI
1 BAB IV PROFIL ORGANISASI IV.1. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga VISI KEMENPORA Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan perbagian sub pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dirangkum seperti di bawah ini : 5.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan yang diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. dan bertahan hidup tentunya dengan caranya sendiri-sendiri.
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kehidupan dan pekerjaan adalah dua hal yang saling melekat dan telah menjadi ketetapan hidup, agar manusia dapat mempertahankan kehidupannya maka harus bekerja. Sebenarnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Koperasi Tri Dharma adalah sebuah koperasi yang memiliki anggota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. jumlah pengunjung PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Devisi Agrowisata,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Devisi Agrowisata, Jalan Abdul Gani Atas, Po. Box 36, Kota Wisata Batu Jawa Timur. Alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang tumbuh sejak lebih dari 20 tahun yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang tumbuh sejak lebih dari 20 tahun yang lalu pada awalnya dimaksudkan untuk memberi wadah bagi mahasiswa untuk belajar berkoperasi
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola
Lebih terperinciSumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia Pada September 2007 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.812 orang. Dari jumlah tersebut, 2.553 orang (32,68%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
400 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik kepemimpinan
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat atau badan usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat atau badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
21 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Peran humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentunya memerlukan strategi yang mengacu kepada prinsip masyarakat. Artinya respons masyarakat
Lebih terperinciDraft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode
Draft : GBHP Bab 1 Pendahuluan 1.1 Pengertian 1.2 Landasan 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika Bab 2 Bidang-Bidang BP Periode 2012-2013 2.1 Internal 2.2 Eksternal 2.3 Kemahasiswaan Bab 3 Penutup Bab 1 Pendahuluan
Lebih terperinciBAB IV FUNGSI KORPS PMII PUTRI (KOPRI) WILAYAH LAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BAB IV FUNGSI KORPS PMII PUTRI (KOPRI) WILAYAH LAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Dalam Bab ini penulis akan menganalisa data yang telah diperoleh, yakni dengan melihat ada atau tidaknya teori dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan antara sumber daya yang ada, untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat dipasarkan dan dapat mencapai
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Latifah Nur Aini Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta latifahaianisula@gmail.com
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, olahraga tidak hanya dilakukan di dalam ruangan dengan peralatan yang sudah kita kenal saat ini. Terdapat juga jenis olahraga yang dilakukan di luar
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para
Lebih terperinciRANCANGAN UMUM KADERISASI (RUK) KM ITB
RANCANGAN UMUM KADERISASI (RUK) KM ITB KATA PENGANTAR RUK KM ITB ini disusun sebagai perangkat tambahan kelengkapan kemahasiswaan di ITB, sebagai pegangan bersama organisasi kemahasiswaan berdasarkan program
Lebih terperinciDISKUSI NASIONAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA KINI DAN AKAN DATANG ASOSIASI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DISKUSI NASIONAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA KINI DAN AKAN DATANG ASOSIASI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA No. : 05/AJPBSI/7/2010 Hal : Keikutsertaan dalam Diskusi Nasional Ujian Nasional
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Kelompok Kecil Afid Burhanuddin 1 Kompetensi Dasar: Memahami keterampilan dasar memimpin dan membimbing diskusi Indikator: Memahami keterampilan dasar memimpin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dalam kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan efisien.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia dan perkembangan zaman khususnya di bidang teknologi sangatlah berhubungan erat. Teknologi yang ada terus berkembang dari waktu ke waktu dengan pesat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA GUNUNG KIDUL DI JAKARTA
ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA GUNUNG KIDUL DI JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN PENDIRIAN Pasal 1 Nama Perkumpulan ini dinamakan Ikatan Keluarga Gunungkidul yang selanjutnya disingkat IKG. Pasal
Lebih terperinciManfaat Evaluasi diri
Evaluasi Diri Perwajahan Kertas A-4 Spasi: 1.5 Bentuk huruf (Font): Times new Roman atau Arial Ukuran huruf: 12 Sistematis Perwajahan dan tata tulis konsisten Bahasa Indonesia yang baik & benar Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI INTERPERSONAL WARGA AREA WISATA PASIR PUTIH DALEGAN
BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI INTERPERSONAL WARGA AREA WISATA PASIR PUTIH DALEGAN A. Hasil Temuan Penelitian Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelajaran PKn semester I SD Negeri 2 Grendeng, diperoleh data bahwasanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan sebagai peluang utama dalam memperbaiki karakter siswa untuk lebih membenahi diri agar lebih baik. Perbaikan karakter
Lebih terperinciGrafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan manusia. Informasi
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ORGANISASI REMAJA MASJID OLEH: QURAISY ABDURRAHMAN C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI
RENCANA STRATEGIS ORGANISASI REMAJA MASJID OLEH: QURAISY ABDURRAHMAN 145120407111015 C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI Citra Organisasi: Semakin meningkatnya jumlah masyarakat muslim di Indonesia yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini menggambarkan tentang studi deskriptif organisasi kemahasiswaan ekstrakampus Himpunan Mahasiswa Islam pada Cabang Bandung dan Koordinator
Lebih terperinciKOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA
KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,
Lebih terperinciCONTOH PROGRAM KERJA KKG MI
CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI CONTOH 1 RENCANA PROGRAM KERJA KKG MI KECAMATAN BULULWANG MASA BAKTI TAHUN 2014-2019 A. PROGRAM RUTIN TAHUNAN (BERSIFAT MULTI-YEARS) 1) Diskusi permasalahan pembelajaran. 2)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : Bahwa dalam
Lebih terperinciPROGRAM KERJA ORGANISASI (PROKER)
PROGRAM KERJA ORGANISASI (PROKER) 1. PENDAHULUAN Suatu organisasi, betapapun besarnya baik secara material maupun nonmaterial akan selalu memerlukan pedoman dalam setiap gerak langkahnya termasuk dalam
Lebih terperinciPOLA DASAR PENYELENGGARAAN ORGANISASI (PDPO)
POLA DASAR PENYELENGGARAAN ORGANISASI (PDPO) IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI INDONESIA (IKAHIMBI) PERIODE 2011-2013 POLA DASAR PENYELENGGARAAN ORGANISASI (PDPO) BADAN PENGURUS PUSAT IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan pendidikan
Lebih terperinci