Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok. Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok. Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki"

Transkripsi

1 Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki

2 Latar Belakang Konsumsi rokok merupakan salah satu permasalahan klasik di Indonesia yang belum terpecahkan secara optimal Kampanye anti rokok melalui media akan lebih efektif jika diiringi dengan penerapan kebijakan kontrol (seperti peringatan pada kemasan) terhadap konsumsi rokok (Levy, Chaloupka, & Gitchell, 2004) serta implementasi pajak terhadap produk rokok (Wakefield & Chaloupka, 2000). Sejauh mana efektivitas relatif pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan dibandingkan intensitas upaya kampanye, serta pemberlakuan pajak rokok pada konteks Indonesia?

3 Tujuan Penelitian 1. Menguji dan menganalisis pengaruh perceived price dalam meningkatkan intention to reduce smoking. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh campaign intensity dan warning package dalam mereduksi positive attitude toward smoking. 3. Menguji dan menganalisis implikasi positive attitude toward smoking terhadap intention to reduce smoking dan intention to quit smoking.

4 Rerangka Konseptual Pengenaan pajak tinggi terhadap rokok yang kemudian membuat harga rokok relatif lebih tinggi secara umum berdampak pada penurunan tingkat konsumsi rokok (Levy et al., 2004) Peningkatan harga rokok dapat membantu upaya reduksi konsumsi rokok terutama pada kalangan yang tidak terlalu merespon kampanye dampak merokok bagi kesehatan (Townsend, Roderick, & Cooper, 1994) Peningkatan harga rokok akan mereduksi tingkat konsumsi rokok, terlebih konsumen pada usia yang lebih muda (Harris & Chan, 1998) H1: Perceived price yang semakin tinggi berdampak pada peningkatan intention to reduce smoking

5 Rerangka Konseptual Kampanye anti rokok secara berkelanjutan ditujukan untuk mengubah sikap konsumen terhadap kebiasaan merokok (Levy et al., 2004) Kampanye anti rokok terbukti dapat mereduksi sikap positif terhadap rokok, meskipun efektivitas upaya ini dapat tereduksi oleh upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen rokok (Farrelly, Davis, Duke, & Messeri, 2009) H2: Campaign Intensity yang semakin tinggi dapat mereduksi Positive Attitude Toward Smoking

6 Rerangka Konseptual Penyajian peringatan bahaya merokok dengan mengkombinasikan tulisan dan gambar lebih efektif dalam mempengaruhi sikap konsumen (Singh, Owusu-Dabo, Britton, Munafò, & Jones, 2014) Ukuran label peringatan yang lebih besar dan penambahan elemen gambar dalam label peringatan dapat lebih menarik perhatian perokok, sebagai dampaknya kemungkinannya untuk mengubah sikap perokok juga semakin besar (O Hegarty, Pederson, Yenokyan, Nelson, & Wortley, 2007) H3: Package Warning yang semakin jelas terlihat akan lebih mereduksi Positive Attitude Toward Smoking

7 Rerangka Konseptual Theori of Reasoned Action menekankan bahwa attitude merupakan salah satu faktor pendorong intention to perform behavior yang pada akhirnya pada kebanyakan kasus akan diwujudkan dalam perilaku aktual (Montaño & Kasprzyk, 2008) perubahan sikap konsumen terhadap rokok terbukti merupakan salah satu aspek penting dalam keinginan untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok (Levy et al., 2004) H4: Semakin rendah positive attitude toward smoking akan semakin tinggi intention to reduce smoking H5: Semakin rendah positive attitude toward smoking akan semakin tinggi intention to quite smoking

8 Model Penelitian

9 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Original Measurement Adopted Measurement Campaign Intensity [CI] Penilaian tinggi rendahnya intensitas komunikasi persuasif terhadap suatu hal di mata audience (Lattemann et al, 2009) CI1. Anti-smoking advertising always advantageous for diminishing the use of tobacco CI2. Government should be stronger against use of tobacco in public places. CI3. Noticing anti-cigarette information in newspaper/magazines CI1. Saya sering melihat iklan anti merokok dari berbagai pihak. CI2. Pemerintah cukup gencar mengkampanyekan gerakan anti merokok CI3. Kampane anti merokok sering muncul di surat kabar / majalah CI4. Noticing anti-cigarette information on television. CI5. Noticing cigarette advertisements in store. (Raut U, Pawar P) CI4. Kampanye anti merokok sering muncul di televisi. CI5. Kampanye anti merokok sering muncul di media outdoor (spanduk, billboard, dll).

10 Metode Penelitian Tipe penelitian : descriptive research, cross-sectional Unit analisis : sampel perokok aktif di Jakarta Penghimpunan data : Survei Teknik sampling : convenience sampling Jumlah sampel : 142 responden Teknik analisis data : Structural Equation Model

11 Estimasi Model Pengukuran Variabel AVE CR Kesimpulan Perceived Price Reliabel Campaign Intensity Reliabel Warning Package Reliabel Positive Attitude Toward Smoking Reliabel Intention to Reduce Smoking Reliabel Intention to Quit Smoking Reliabel

12 Estimasi Model Struktural (0.777) H (0.018) H (0.000) H (0.000) H (0.014) H3

13 Pembahasan Belum terlihat adanya pengaruh yang signifikan antara perceived price dengan intention to reduce smoking mungkin karena harga rokok yang saat ini belum menyentuh angka psikologis untuk memberikan pengaruh signifikan. Sebagai implikasinya, pemerintah Indonesia sebagai regulator perlu mengkaji kembali setinggi apakah harga rokok harus berada. Reduksi sikap positif terhadap kebiasaan merokok merupakan faktor pendorong keinginan untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Sebagai implikasinya, selain memberlakukan pajak rokok yang tinggi, pemerintah perlu mempertahankan bahkan meningkatkan upaya kampanye anti rokok melalui berbagai media guna mempengaruhi sikap perokok. Pengaruh peringatan bergambar pada kemasan rokok terhadap sikap perokok relatif lebih besar dibandingkan dengan kampanye anti rokok. Untuk saat ini, peringatan bergambar pada kemasan setidaknya merupakan salah satu upaya efektif dalam mereduksi tingkat konsumsi rokok di Indonesia

14 Limitasi dan Saran Penelitian Lanjut Sampel di Jakarta secara umum diduga memiliki tingkat pendapatan ratarata lebih tinggi dari daerah-daerah lain di Indonesia. Penelitian lebih lanjut pada daerah-daerah lain akan sangat berguna untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif Penelitian ini belum mengakomodasi umur, jenis kelamin, dan pendapatan objek penelitian yang mungkin mempengaruhi respon perokok terhadap variabel-variabel penelitian. Penelitian lebih lanjut yang mengakomodasi aspek demografi sebagai variabel kontrol diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam Penelitian ini baru menangkap secara umum aspek intensitas kampanye anti rokok dan peringatan pada kemasan, namun belum menelaah secara lebih mendalam, bentuk seperti apakah yang lebih efektif untuk konteks Indonesia

15

Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok. Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki

Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok. Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki Latar Belakang Konsumsi rokok merupakan salah satu permasalahan

Lebih terperinci

Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok

Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok Efektivitas Peringatan Bergambar pada Kemasan sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Konsumsi Rokok Whony Rofianto 1, Muhammad Khodir 2 dan Canitgia Tambariki 2 1 Dosen Indonesia Banking School, Jakarta 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

The Problem Definition. W. Rofianto

The Problem Definition. W. Rofianto The Problem Definition W. Rofianto Basic VS Applied Research http://couri.utep.edu/images/webgraphics/basicvsapplied.png The Scientific Method Zikmund (2009) Business Research Process Exploratory Phase

Lebih terperinci

Problem Definition. Week 02. W. Rofianto, ST, MSi

Problem Definition. Week 02. W. Rofianto, ST, MSi Problem Definition Week 02 W. Rofianto, ST, MSi Business Research Process We keep moving forward, opening new doors, and doing new things, because we re curious and curiosity keeps leading us down new

Lebih terperinci

Rerangka MOA dan Website Quality Sebagai Pembentuk Sikap serta Intensi Behavioral: Suatu Unifikasi Model. W. Rofianto

Rerangka MOA dan Website Quality Sebagai Pembentuk Sikap serta Intensi Behavioral: Suatu Unifikasi Model. W. Rofianto Rerangka MOA dan Website Sebagai Pembentuk Sikap serta Intensi Behavioral: Suatu Unifikasi Model W. Rofianto Latar Belakang Konvergensi teknologi informasi dan komunikasi Konsumen modern - banyak menuntut,

Lebih terperinci

PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING

PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING Oleh: Adinda Permatasari 201011015 PROPOSAL PENELITIAN

Lebih terperinci

PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING

PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING Oleh: Adinda Permatasari 201011015 PROPOSAL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok di dunia hampir 20% populasi dunia. Menurut The Tobacco Atlas (2012), sejak tahun 2002 hingga tahun 2011 ada sekitar 50 juta orang telah meninggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu masalah kesehatan kompleks yang terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco Control Support Center

Lebih terperinci

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia W. Rofianto Latar Belakang Industri fashion memberikan kontribusi sebesar 2% dari Produk Domesitik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN KAMPANYE ANTI ROKOK DAN INTENSITAS KOMUNIKASI SIGNIFICANT OTHERS DENGAN SIKAP UNTUK BERHENTI MEROKOK

HUBUNGAN TERPAAN KAMPANYE ANTI ROKOK DAN INTENSITAS KOMUNIKASI SIGNIFICANT OTHERS DENGAN SIKAP UNTUK BERHENTI MEROKOK HUBUNGAN TERPAAN KAMPANYE ANTI ROKOK DAN INTENSITAS KOMUNIKASI SIGNIFICANT OTHERS DENGAN SIKAP UNTUK BERHENTI MEROKOK Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH LABEL PERINGATAN BERGAMBAR DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP NIAT BELI KEMBALI PRODUK ROKOK DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH LABEL PERINGATAN BERGAMBAR DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP NIAT BELI KEMBALI PRODUK ROKOK DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH LABEL PERINGATAN BERGAMBAR DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP NIAT BELI KEMBALI PRODUK ROKOK DI SURABAYA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih merupakan masalah di kalangan generasi muda dan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa

Lebih terperinci

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola? 62 Lampiran 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Coca Cola yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua. ABSTRAK Iklan televisi merupakan sebuah media yang efektif dalam suatu pemberian informasi kepada konsumen. Televisi adalah sebuah media yang mampu menjangkau wilayah luas, dapat dimanfaatkan oleh semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok menjadi sesuatu yang sangat umum dan sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok menjadi sesuatu yang sangat umum dan sulit untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok menjadi sesuatu yang sangat umum dan sulit untuk dihilangkan. Kebiasaan tersebut banyak dijumpai di berbagai tempat. Banyak upaya untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi saat ini atau sebelumnya, pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. Keinginan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pada bidang teknologi informasi, membuat arus informasi semakin mudah diakses oleh setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Dengan demikian, informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam era teknologi seperti sekarang persaingan antar produsen penyedia jasa layanan internet seperti mobile broadband sangatlah ketat. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pertengahan tahun 2008, banyak kalangan masyarakat di Indonesia merasa resah dan bingung, karena mereka dihadapkan pada masalah kepemilikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA NIM: 14030110130108 ABSTRAKSI Jumlah perokok remaja di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelestarian lingkungan telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh adanya kekhawatiran akan ancaman bencana

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI.

RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI. RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Analisis Perilaku Nasabah dan Efektivitas Iklan Televisi Produk Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Semarang) ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Semarang) ARTIKEL ILMIAH 1 HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Semarang) CORRELATION BETWEEN CIGARETTE ADVERTISEMENT WITH ATTITUDE AND SMOKING BEHAVIOR ON TEENS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Konsumsi rokok di dunia Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan dengan aspek kesehatan, namun juga aspek ekonomi, sosial, budaya

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN, SIKAP DAN KEYAKINAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE BLACKBERRY SKRIPSI. Diajukan Oleh :

PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN, SIKAP DAN KEYAKINAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE BLACKBERRY SKRIPSI. Diajukan Oleh : PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN, SIKAP DAN KEYAKINAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE BLACKBERRY SKRIPSI Diajukan Oleh : Anindya Eka 0612010132/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak. asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002),

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak. asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002), BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002), negara-negara industri menganggap merokok adalah hal umum,

Lebih terperinci

INDONESIAN YOUTH AND CIGARETTE SMOKING

INDONESIAN YOUTH AND CIGARETTE SMOKING INDONESIAN YOUTH AND CIGARETTE SMOKING Dwi Susilowati1 ABSTRACT Background: The increasing number of children and young adults exposed to tobacco usage in the world is alarming. Indonesia is the third

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian. Berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, konsep pemasaran mengalami perkembangan dan penerapannya nyata dalam aktivitas perekonomian sehari-hari di semua jenis atau macam jenis

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periklanan merupakan salah satu aktivitas strategi yang memiliki peran

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periklanan merupakan salah satu aktivitas strategi yang memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Periklanan merupakan salah satu aktivitas strategi yang memiliki peran penting dalam mendukung daya saing dan keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok menimbulkan polusi terhadap perokok pasif dan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa negara yang tergolong paling tinggi tingkat perokoknya. Sepuluh negara dengan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia W. Rofianto Latar Belakang Industri fashion memberikan kontribusi sebesar 2% dari Produk Domesitik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini periklanan sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini periklanan sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini periklanan sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan penjualan. Perusahaan tidak hanya memperhatikan bentuk iklan yang dikomunikasikan pada konsumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii x xiii xiv xv I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GAMBAR... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GAMBAR... xi 15 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produk-produk yang dipasarkan guna memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama

Lebih terperinci

KUESIONER. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Usia : a. < 17 th b th c th d th e. >38 th

KUESIONER. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Usia : a. < 17 th b th c th d th e. >38 th 78 KUESIONER Kepada Yth. Bpk/Ibu/Saudara-saudari Responden Pertama-tama perkenalkan nama saya Cornelia Sherren, saat ini saya sedang menyusun Tugas Akhir dengan Judul Analisis Efektivitas Media Iklan Kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak Perusahaan yang maju dan berkembang berusaha untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide bagi pemasaran produknya. Tujuan dari kegiatan perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MOTIVASI PEROKOK UNTUK BERHENTI MEROKOK

PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MOTIVASI PEROKOK UNTUK BERHENTI MEROKOK PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MOTIVASI PEROKOK UNTUK BERHENTI MEROKOK Abstraksi Kampanye anti-rokok dengan menggunakan peringatan kesehatan bergambar terbukti memiliki

Lebih terperinci

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder. Majalah digunakan sebagai media pendukung karena frekuensinya tidak setinggi surat kabar, tetapi memiliki kemampuan menampilkan gambar berwarna dengan kualitas baik. Sedangkan radio digunakan sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran dewasa ini sudah sangat berkembang. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau, BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi pada empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kini menempati ranking ke-5 sebagai negara dengan jumlah konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang (Depkes RI,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Semakin ketatnya persaingan dalam memasuki era globalisasi industri rokok yang termasuk dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akan semakin mengalami kondisi yang penuh persaingan.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK LUH DEVI PRIYANTHI ASDIANA 1120025061 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat. Kebiasaan merokok masyarakat dapat dijumpai di berbagai tempat seperti

Lebih terperinci

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT RUANG ANAK DUNIA LSM RUANDU FOUNDATION DALAM PROGRAM KOTA PADANG MENUJU KOTA LAYAK ANAK

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT RUANG ANAK DUNIA LSM RUANDU FOUNDATION DALAM PROGRAM KOTA PADANG MENUJU KOTA LAYAK ANAK PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT RUANG ANAK DUNIA LSM RUANDU FOUNDATION DALAM PROGRAM KOTA PADANG MENUJU KOTA LAYAK ANAK (Studi terhadap Indikator Kota Layak Anak Mengenai Kawasan Tanpa Rokok) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masuknya bisnis ritel dari luar negri yang dikelola secara professional menuntut bisnis ritel domestik untuk dikelola secara professional pula agar mampu bersaing

Lebih terperinci

Muhammad Ghozali

Muhammad Ghozali PICTURE HEALTH WARNING DI KOTAK ROKOK TERHADAP MINAT MEROKOK SISWA (Studi korelasional komunikasi visual peringatan bahaya merokok di kotak rokok terhadap minat merokok siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah)

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok merupakan salah satu penyebab yang menimbulkan munculnya berbagai penyakit dan besarnya angka kematian. Hal ini wajar, mengingat setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan, antara lain adalah uraian mengenai disain penelitian, lokasi penelitian, jenis data, pengumpulan data, uji kesahihan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi yang cukup pesat telah menjadikan teknologi sebagai bagian dari sarana pendukung berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Melihat sifat penelitian ini

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran Oleh : KESHVINDER SINGH

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DIHUBUNGKAN DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, BANDUNG, 2006 Natalia Desiani, 2006. Pembimbing : Felix Kasim, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA PENDAHULUAN Prevalensi perokok anak di Indonesia menunjukan kecenderungan yang terus meningkat. 75,7% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun, jumlahnya mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia, dari berbagai kalangan masyarakat mengetahui dan juga banyak diantaranya

Lebih terperinci

KUESIONER. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan. Membeli Kartu AS Dikalangan Mahasiswa FISIP USU

KUESIONER. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan. Membeli Kartu AS Dikalangan Mahasiswa FISIP USU KUESIONER Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Kartu AS Dikalangan Mahasiswa FISIP USU Petunjuk: 1. Bacalah setiap pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan dan jawablah dengan teliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan Marketing Mix. Dari hasil

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR PRODUK DAN HARGA DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI HANDPHONE SAMSUNG

FAKTOR PRODUK DAN HARGA DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI HANDPHONE SAMSUNG WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 FAKTOR PRODUK DAN HARGA DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI HANDPHONE SAMSUNG Syafrizal Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah perokok dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan. Meskipun regulasi pengendalian masalah

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki zaman globalisasi sekarang ini, memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah merupakan salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pengaruh Terpaan Iklan Hijau di Televisi dan Pengetahuan tentang Manfaat Air Putih terhadap Minat Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Ades pada Komunitas Atlet di Kota Semarang SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01 Analisis Sikap Konsumen dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A Mild di Depok. Nama : Arindasari Npm : 11211157 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Rokok merupakan salah

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari

Lebih terperinci

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran Pengukuran Advertising Response Modeling (ARM) iklan televisi dengan endorser selebritis dan non-selebritis (studi pada mahasiswi Universitas Sebelas Maret Surakarta) Disusun oleh: Mochammad Yulistiano

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Jumlah perokok dari tahun ketahun mengalami peningkatan, baik laki-laki, perempuan. Usia perokok juga bervariasi dari yang dewasa sampai remaja bahkan anak dibawah umur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pelaku dunia usaha dituntut untuk selalu merespon setiap perubahan. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pelaku dunia usaha dituntut untuk selalu merespon setiap perubahan. Karena pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dunia saat ini semakin kompetitif, lingkungan bisnis bisa berubah setiap saat. Pelaku dunia usaha dituntut untuk selalu merespon setiap perubahan. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,

Lebih terperinci

Proses Definisi Masalah dan Desain Riset

Proses Definisi Masalah dan Desain Riset Proses Definisi Masalah dan Desain Riset Riset Pemasaran Chapter 2 9 Maret 2015 Proses Definisi Masalah A. Menentukan komponen riset pemasaran B. Peranan teori dalam aplikasi riset C. Masalah riset pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai produk/ jasa semakin gencar memasarkan produk melalui beriklan guna menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis Structural Equation Model, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Perceived Customer Destiny

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN, DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN BERALIH MEREK PADA PRODUK MIE INSTAN

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN, DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN BERALIH MEREK PADA PRODUK MIE INSTAN PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN, DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN BERALIH MEREK PADA PRODUK MIE INSTAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNDIP Indekos di Kelurahan Pleburan) NAWANIA ARBI NUGRAINI D2D 005

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Desain Kemasan, Visual Merchandising, Pembelian Impulsif

ABSTRAK. Kata kunci: Desain Kemasan, Visual Merchandising, Pembelian Impulsif ABSTRAK Pembelian Impulsif menjadi kebiasaan pembelian dalam masyarakat modern di Indonesia. Hal tersebut memicu pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia yang mengakibatkan meningkatnya persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci