Mengidentifikasi Seni'Rupa Murni Daerah Setempat'

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengidentifikasi Seni'Rupa Murni Daerah Setempat'"

Transkripsi

1 Mengidentifikasi Seni'Rupa Murni Daerah Setempat' 1. Mengidentifikasi Seni Rupa Murni Beragam bentuk karya seni rupa ada di sekitarmu, seperti ukiran pada tempat tidur, lemari, kursi, atau binqkaikaca rias. Selain itu, kamu juga dapat melihat berbagai hiasan dinding, motif kerarnik, corak permadani, sampai dengan hiasan pada keset kaki. Pernahkah kamu berpikir mengapa benda-benda itu dibuat? Alasan pembuatan benda-benda seni berbeda-beda. Ada benda seni yang dibuat karena permintaan.-dalarn hal ini, seni diterapkan pada benda pakai, seperti ukiran pada tempattidur. Itulah yang disebut karya senirupa terapan. Selain itu, ada benda seni yang dibuat karena seseoranq ingin' rnelarnplaskan kese,nangan.seni ini muncul ketika seseorangingin menggaris, menoreh, rriernahat, mengukir, atau rnenciptakan sesuatu.yang tidak terikat pada kequnaan tertentu. Pada saat itu, sesunqquhnya dia telah menclptakan sebuah karya 'seni yang disebut senlrupa murnl. " Berdasarkan uraian ini, kamu dapat menarik kesimpulan bahwa seni rupa murni adalah seni rupa yang tercipta karena ungkapan jiwa yang spontan dari pembuatnya. Pembuatnya tidak mempertimbangkan manfaat tertentu dari benda yang dibuat, kecuali sekadar kesenanqan dan kepuasan yang muncul saat rnenqerjakannya. Mal itu berbeda dengan seni rupa terapan yang mernilikl funqsi praktis dan dibuat untuk memenuhi pesanan. Di Kelas 7 dan 8, kamu sudah mempelajari seni rupa terapan. Di Kelas 9, 'khususnya pada bab ini, kamu akan mempelajari seni rupa murni daerah setempat.seni rupamurni daerah setempat adalah seni rupa murni yang berkembang di tempat karnu berada atau di sekitar linqkunqanmu., Menurut penampilan bentuknya, seni rupa murni dibagi menjadi dua kelornpok, yakni sebagai berikut. a. Seni Rupa "'urn~ Dua Dimen$i Ka:ry~se~i rupadua dimensi adalah karya seni rupa yang, dikerjakan pada bidang datar, seperti bidang kertas, papan, kaca, kulit, lempengan bahan dari seng, besi, aluminium, tembaga, dan perak, Contoh karya seni rupa murni dua ~ " -~. ~. :'I.~. ~_ 'dlmensi adalah lukisan..' ' \j. h Seni Rupa Murni Tiga Dimensi Karya seni rupa murni tiga 'dimensi adalah karya seni rupa yang diproses dahulu menjadi bentuk khusus dan memiliki volume atau ruang yang dapat dinikmati dari berbagai arah pandang. Untuk membuatnya, kamu boleh mengunakan bahan apa saja yang dapat dibentuk, seperti batu, tanah. liat, bubur kertas, adukan semen,, kayu, besi, kaca, karet, dan kawat. Contoh karyaseni rupa murni tiga dimensi adalah patung. " t!...'.,.,!;.i o!., ; ;'. ",r: a Gambar 1.1 a) Lukisan "Batang Kelapa" karya Kidro rnerupakan contoh seni rupa murni dua dimensi; b) patung perunggu merupakan contoh seni rupa murni tiga dimensi. (Sumber: koleksipenerbit.), <.-:t" -.

2 2. Mengidentifikasi Gaya Karya Seni Rupa Murni Dalam dunia karya seni, gaya atau corak hasil karya seorang seniman disebut sebagai aliran. Tahukah kamu aliran apa saja yang ada dalam karya seni rupa murni? Berikut ini, kamu akan mempelajari beberapa aliran dan tokoh aliran seni rupa nusantara maupun mancanegara. a. Beragam Aliran Seni Lukis Aliran dalam seni lukis berkembang pada masa seni modern. Seni modern di Indonesia mulai berkembang pada masa penjajahan Belanda, awal abad ke-19. Perkembangan seni modern di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh seni modern di Barat. Pengaruh tersebut diperoleh melalui berbagai media, di antaranya adalah melalui bangsa Belanda dan seniman Indonesia yang mendapat pendidikan langsung di Eropa. Seiring dengan perkembangan zaman, timbul kesadaran seniman Indonesia untuk tidak hanya mengadopsi seni Barat, namun mengembangkan dan menyesuaikannya dengan kepribadian bangsa sehingga muncul bentuk pengembangan dari aliran-aliran yang sudah ada. Aliran dalam seni lukis terbagi menjadisepuluh macam, yaitu romantisme, naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, kubisme, abstrak, dekoratif, dadaisme, dan surealisme. 1) Romantisme Romantisme berasal dari kata roman yang berarti cerita. Pada umumnya, seoranq seniman berkarya berdasarkan cerita. Romantisme merupakan suatu aliran seni lukis yang penggambarannya kerap dipenuhi ketegangan, kegetiran, emosi yang meluapluap, serta suasana yang penuh pertentangan. Tokoh-tokoh aliran romantisme antara lain adalah Raden Saleh, Gustav Courbet (Prancis), Francisco Goya (Spanyol), Jacopo Bellini (Venesia),Vecellio Titiano (Venesia), Anthony van Dyke (Belqia), Delacroix (Prancis), dan William Blake (lnggris). Tokoh romantisme Indonesia yang paling terkenal adalah Raden Saleh. Karyakarya Raden Saleh antara lain "Sahabat Setia" Gambar 1.2 Lukisan "Perkelahian antara Banteng dan Singa': romantisme karya Raden Saleh "Lukisan Potret Gubernur Jendral "Antara Hidup atau Mati': "Hutan Terbakar" Daendels". (Sumber: Ensiklopedi "Penangkapan Pangeran Diponeqoro" dan Umum!1ntuk Pelajar.) "Lukisan Potret Gubernur Jendral Daendels"

3 2) Naturalisme Naturalisme berasal dari kata natur yang berarti alam. Naturalisme merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang ingin menggambarkan segala sesuatu yang mirip dengan bentuk-bentuk alam. Tokoh-tokoh aliran naturalisme Indonesia di antaranya pernah berjaya pada zaman penjajahan Belanda, yaitu Abdullah Suryosubroto, Wakidi, Mas Pirngadi, dan Basuki Abdullah. Abdullah Suryobroto dikenal juga dengan panggilan Abdullah SR. Abdullah adalah putra salah seorang tokoh pergerakan nasional, DR. Wahidin Sudirohusodo. Salah Gambar 1.3 Lukisan naturalisme karya Basuki Abdullah "Gatotkaca dengan Prigiwa dan Priqiwati", satu contohkarya Abdullah (Sumber: Koleksi Soekarno.) adalah "Gunung Tangkuban Perahu: Wakidi adalah seorang pelukis kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat. Ciri khasnya terletak pada warna cokelat emas yang menghiasi karyakaryanya yang sebagian besar adalah pemandangan alam. Mas Pirngadi merupakan salah satu pelukis naturalis yang paling berbakat. la belajar cara melukis dengan cat air dari seorang pelukis Belanda, Du Chattel. Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah S.R. Tokoh-tokoh aliran naturalisme mancanegara, sebagian berasal dari Belanda dan pernah tinggal di indonesia, yaitu Walter Spies, Sayers, Rudolf Bonet, Dake, Theo Meiyer, Le Mayeur, Stasscher, Jan Frank, Dezentje, dan Locatelli. 3) Realisme Realisme berasal dari kata rii! yang berarti nyata. Realisme merupakan aliran dalam seni lukis yang ingin menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan, tanpa dibuat-buat, atau dibesarbesarkan. Tokoh aliran realisme antara lain Sindutomo Sudjojono, Agus Djaja, dan Gustave Courbet (Prancis). Gambar 1.4 Lukisan realisme karya S. Sudjojono. (Sumber: Koleksi Soekarno.)

4 Sindutorno Sudjojono dan Agus Djaja merupakan pendiri Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia ~PERSAGI). Organisasi ini didirikan pada tanggal 23 Oktober 1938 dan bertahan selama empat tahun. PERSAGI merupakan usaha pembaruan bagi Seni Modern Indonesia. PERSAGI menempatkan seni kontemporer sebagai cermin pandangan pribadi, seniman pada lingkungan tertentu yang mampu mengungkapkan gagasan budaya dan ciri bangsa. Pada setiap karyanya, Sindutomo Sudjojono selalu mencantumkan merupakan inisial namanya, sedangkan 101 adalah nomor induk slswa di Rweekschool pada zaman Hindia Belanda. Contoh karya Sindutomo Sudjojono antara lain "Nyekar" "Ngirim Bunqa" "Rose Pandanwanqr; "Mengungsr: dan "Sayang Kita Bukan Anjinq",.. \ lmpreslcnlsme Kata irnpesionalisme diambil dari judul sebuah buku Impresionalisme Sunrise karya Claude Monet. Impresionalisme merupakan aliran seni lukis yang mengutamakan cahaya atau sinar yang dipantulkan oleh benda yang dilukisnya. Sebelum seorang pelukis asal Amerika bernama Rand menemukan tube timah sebagai tempat cat, sebagian besar pelukis selalu rnelukis di dalam stlidio. Kegiatan melukis di luar studio dipelopori oleh kelompok pelukis yang menamakan dirinya sebagai Kelompok Barbizon. Kelompok Barbizon menemukan pengalaman baru tentang peran cahaya terhadap benda yang dilukis. Cahaya dapat mempengaruhi warna benda. Oleh karena itu, warna benda akan selalu berubah, tidak selamanya tetap. Pada pagi hari benda akan tampak berwarna kebiru-biruan, pada siang hari akan tampak berwarna kekuningkuningan, dan pada sore hari akan tampak berwarna kemerah-merahan. Tokoh-tokoh Kelompok Barbizon antara lain Millet, Camille Corot, Charles Daubigny, dan Theodore Rousseau. Dalam perkembangan aliran impresionisme muncul cara melukis menggunakan 'lsi;; titik-titik atau noktah kecil beraneka warna. Cara Gambar 1.5 Lukisan Impresionisme melukis yang demikian disebut sebagai pointilisrne. Salah satu tokohpointilisme adalah Paul Seurat. 4) :5!F:. 5) Ekspresionisme Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi yang berarti ungkapan batin atau jiwa. Ekspresionisme merupakan aliran dalam seni lukis yang mengutamakan ungkapan batin dan jiwa pelukisnya. Tokoh-tokoh aliran ekpresionalisme antara lain Affandi, Kartika Affandi, Popo Iskandar, dan Vincent van Gogh. Gambar 1.6 Lukisan ekspresionisme karya Affandi "Potret Diri". (Sumber: Indonesian Heritage, Seni Rupa.)

5 Affandi merupakan Bapak Pelopor Ekspresionisme Indonesia, lahir di Cirebon pada tahun la belajar melu'kis secara otodidak. la pernah tergabung dalam berbagai organisasi, antara lain Kelompok Lima Pelukis, Seniman Indonesia Muda, Pelukis Rakjat, dan Gabungan Pelukis Indonesia. Selarna hidupnya ia banyak memperoleh penghargaan, sebagian di antaranya adalah Penghargaan Seni Nasional Indonesia (1969), Doktor Kesusastraan dari National University of Singapore (1974), dan Dag Hammarskjold Award for Fine Art (1976). Pada 23 Mei,1990, Affandi wafat dan dimakamkan di halaman rumah sekaligus museumnya di Yogyakarta. Popo Iskandar lahir. pada tahun 1927, dan mulai melukis tahun 1940-an. Pada tahun 1,950,ia belajar melukis di bawah bimbingan Ries Mulder. Pada awalnya, karya-karya Popo Iskandar menampilkan unsur-unsur geometris, keseimbangan, komposisi, dan warna-warna lembut seperti yang terdapat pada karya-karya kubisme. Pada perkembangan selanjutnya, karya-karya Popo Iskandar lebih terlihat ekspresionis, menggunakan sapuan kuas tebal. Gambar 1.7 Lukisan kubisme. (Sumber: Understanding the Art.) 6) Kubisme Kubisme merupakan aliran seni lukis yang mengutamakan penyederhanaan bentuk. Pada aliran ini akan banyak ditemukan bentukbentuk seperti prisma, bola, balok,kubus, atau. kerucut. Tokoh-tokoh aliran kubisme antara lain Batara Lubis, Pablo Picasso (Spanyol) yang dijuluki sebagai Bapak Kubisme Dunia, George Braque (Prancis) dan Robert Delaunay (Prancis). Batara Lubis adalah seorang pelukis asal Tapanuli Selatan. la dilahirkan pada tanggal 2 Februari 1927 di Hutagodang. la bergabung dalam organisasi LEKRA,dan menjadi ujung tombak perkernbanqan seni lukis. Dalam karya-karyanya, Batara Lubis berusaha menyatukan masa lalu dan masa kini dengan memadukan seni modern dengan seni tradisional.

6 7) Abstrak Gambcir 1.8 Lukisan abstrak Aliran abstrak merupakan aliran dalam karya seni lukis yang hasil lukisnya tidak menyerupai bentuk apapun. Dalam proses melukis, para. pelukis abstrak rnenqinqinkan kebebasan dalam berbagai seqi, baik media maupun teknik lukis. Tokohtokoh aliran abstrak antara lain Fajar Sidik, Zaini, Achmad Sadall, Piet Mondrian (Belanda), Karel Aphel (BelandaL dan Wassily Kandinsky (Jerman). Wassily Kandinsky dijuluki sebagai Bapak Pelukis Abstrak Dunia. Fajar Sidik lahir pada tahun Dalarn berkarya, ia berusaha menggabungkan bentuk-bentuk seni modern Eropa dengan seni tradisional, seperti ukiran kayu, topeng, sesajen daun palem, tekstil tenun, dan batik. Karya-karya Fajar Sidik menqqunakan bahan dan metode abstrak yang diperhalus. 8) Aliran Dekoratif Aliran dekoratif merupakan aliran seni lukis yang ingin menggambarkan alam sekitar, seperti flora, fauna, dan benda alam lainnya melalui proses stillr, Aliran ini bertujuan untuk mengubah bentuk objek agar telihat lebih indah dan serasi. Aliran ini menqabaikan hukum perspektif. Aliran dekoratif lebih mengutamakan komposisi yang kontras. Tokoh-tokoh aliran dekoratif antara lain, I Ketut Ngendon, Gusti Ketut Kobot, Amry Yahya, Paul Gauguin (Prancis). Gusti Ketut Kobot memperkenalkan bentuk abstrak Gambar 1.9 Lukisan dekoratif khas Bali. kontemporer: ke dalam seni batik melalui media celup atau lilin kuna. Teknis lukisnya banyak dipengaruhi oleh Walter Spies. 9) Dadaisme Dadaisme merupakan aliran seni lukis yang menyimpang dari aliranaliran yang sudah ada. Aliran dadaisme meninggalkan. pola-pola tradisional dan kembali pada bentuk-bentuk primitif. Ciri khas lukisan dadaisme adalah sebagai berikut. Karya-karyanya terkesan sangat sederhana, primitif, dan terbelakanq. Karya-karyanya terkesan mengerikan dan menakutkan.

7 Tokoh-tokoh aliran dadaisme antara lain Abdul Rahman, Year Crotti (Prancis), Kurt Scwitter (Jerman), dan Marcel Duchamp (Amerika). ke Amerika SeriRat.la berperan dalam munculnya gerakan Neo-dadaisme dan Pop Art di Amerika Serikat. r Gambar 1.10 Lukisan dadaisme. 10) Surealisme Surealisme merupakan aliran seni lukis yang ingin menggambarkan segala sesuatu penuh dengan khayalan dan imajinasi. Semua objek yang dilukis selalu di luar dari kenyataan. Dalam beberapa kesempatan, aliran surealisme dinilai sebagai bentuk protes terhadap lingkungan: Tokoh-tokoh aliran.surealisme antara lain Amang Rahman, Lucia Hartini, Salvador Dali (Spanyol), Magritte (Belgia), dan Andre Masson (Prancis). Amang Rahman adalah seorang pelukis surealis yang lahir pada tahun Latar belakang kehidupannya mengantarkan keterlibatannya dalam ilmu tasawuf. Karya-karya lukisan Amang Rahman merupakan perpaduan antara warna-warna yang luas denqan tokoh yang tidak selesai konturnya. Gambar 1.11 Lukisan surealisme karya Frans Nadjra.

8 b. Beragam Aliran Seni Patung, - Dalam seni patung dikenal tiga jenis dan abstrak. aliran, yaitu realis, deformatif, 1) Realis _ Aliran realis disebut juga sebagai corak imitatif. Corak realis merupakan tlruan dari bentuk-bentuk alam. Beberapa pernatunq yang bercorak realis di antaranya adalah Hendra Gunawan, Trubus Gunawan, Edy Sunarso, dan Saptoto. 2) Deformatif "Aliran deformatlf mengubah bentuk alam menurut gagasan dan imajinasi pematung. Oleh karena itu, hasil patung deformatif merupakan bentuk baru yang masih terkait sifat fisiknya dengan bentuk alam. Pematung yang bercorak deforrriatif di antaranya adalah But Mochtar dan Gregorius Sidharta. 3) Abstrak Pada umumnya, perwujudan aliran abstrak banyak rneninqqalkan bentuk-bentuk alam. Pematung yang beraliran abstrak di antaranya adalah Gregorius Sidharta dan Rita Widagdo., Perkembangan seni patunq modern di Indonesia mulai terlihat ' sejak para pematung Indonesia dilibatkan dalarn proses pembangunan negara, pada awal rnasa kemerdekaan. Pada masa itu, para pematung lndonesia dikumpulkan untuk membicarakan peranannya masingmasing. Sejak saat itu, karya-karya mereka dapat dijumpai di banqunanbangunan penting kenegaraan, hotel-hotel, tempat-tempat bersejarah, dan jalan-jalan 'utarna, seperti yang dapat kamu jumpai hingga saat ini.

ALIRAN NEO KLASIKISME

ALIRAN NEO KLASIKISME ALIRAN NEO KLASIKISME Aliran Neo Klasikisme adalah gerakan untuk mempertegas kembali (neo) kepada aliran klasikisme. Muncul system pendidikan bersifat akademis ditambah dengan Royal Academic kian memperkokoh

Lebih terperinci

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan Seni Rupa Murni Daerah Seni Rupa Murni Daerah adalah Gagasan manusia yang berisi nilai nilai budaya daerah tertentu yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER

PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER - Pengertian Seni Modern dan Kontemporer - Ciri-ciri Seni Modern dan Kontemporer - Corak seni Modern dan Kontemporer - Aliran-aliran yang - berkembang -- Perbedaan

Lebih terperinci

BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS

BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS 2.1 Pengertian Bisnis Pengertian bisnis berdasarkan Alma (2004, p33) adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau lebih individu maupun kelompok dengan menawarkan

Lebih terperinci

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas. Apakah lukisan itu? Apa perbedaan lukisan dengan gambar? Perhatikan contoh gambar yang dibuat oleh pelukis Perancis Gustave Courbet (Gambar 1). Gambar itu merupakan sketsa untuk lukisan pada Gambar 2,

Lebih terperinci

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu : SMP NEGERI 3 KALASAN : Seni Budaya (Seni Rupa) : IX (sembilan) /1 (Satu) : 3 X 40 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan

Lebih terperinci

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. PERUMUSAN MASALAH... 3 C. TUJUAN PENCIPTAAN...

Lebih terperinci

SENI RUPA KONTEMPOLER. Presentation. Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7

SENI RUPA KONTEMPOLER. Presentation. Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 SENI RUPA KONTEMPOLER Presentation Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 Start Seni Rupa Kontemporer Tujuan Pembelajaran Definisi Contoh Karya Ciri - Ciri Referensi

Lebih terperinci

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman seni rupa mengalami perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi teknik maupun bahan yang digunakan. Seni rupa terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak

Lebih terperinci

SENI BUDAYA Peminatan: MIPA Kamis, 23 Maret 2017 ( )

SENI BUDAYA Peminatan: MIPA Kamis, 23 Maret 2017 ( ) 1 SENI BUDAYA Peminatan: MIPA Kamis, 23 Maret 2017 (10.00-11.30) UJIAN SEKOLAH SMA NEGERI 56 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PETUNJUK UMUM 1. Hitamkan nomor peserta ujian dengan benar. Tulis nama peserta,

Lebih terperinci

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll. SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Untuk mengingatkan akan tanah airnya (Belanda) mereka juga membuat cerobong asap (walau hanya tiruan). Selain itu pada atap juga ada tadah angin (wind wijser) dengan beragam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN SENI RUPA DAN BANGUNAN MUSEUM

BAB II TINJAUAN SENI RUPA DAN BANGUNAN MUSEUM BAB II TINJAUAN SENI RUPA DAN BANGUNAN MUSEUM 2.1 Seni Rupa Seni berasal dari bahasa Sansekerta, san yang berarti penyembahan dalam upacara keagamaan untuk dewa dewi dengan mempersembahkan sesuatu sebagai

Lebih terperinci

Sejarah umum seni lukis

Sejarah umum seni lukis Sejarah umum seni lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

Aliran Seni Rupa. Tokoh: William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

Aliran Seni Rupa. Tokoh: William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus. 1). Naturalisme Aliran Seni Rupa Pengertian: Corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Tahunabad ke-19. Ciri-ciri Objek Lukisannya Obyek yang

Lebih terperinci

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian, Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada

Lebih terperinci

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya

Lebih terperinci

Art Nouveau. Ciri-ciri

Art Nouveau. Ciri-ciri Art Nouveau adalah sebuah aliran / style seni rupa modern yang marak pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa daratan. Art nouveau merupakan lanjutan dari Art and craft movement. Abad ke-20 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam menggambar objek seperti apa adanya atau sesuai dengan objek yang nyata (sebenarnya) ke dalam

Lebih terperinci

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat : Umi Faradillah, S.Pd Standar Kompetensi Mengapresiasi Karya Seni Rupa Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi jenis

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu : J A Y A R A Y A PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan Telp. 5327115/5482914 Jakarta Barat LEMBARAN SOAL TRYOUT

Lebih terperinci

6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak

6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak 6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak dalam seni lukis Julukan aliran ini adalah Binatang Jalang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tema merupakan suatu hal yang menjadikan isi dalam karya seni. Dalam sebuah karya seni tema dihasilkan dari pengolahan obyek baik dari alam nyata maupun dari

Lebih terperinci

SENI BUDAYA IX. BAB I Apresiasi karya seni rupa

SENI BUDAYA IX. BAB I Apresiasi karya seni rupa SENI BUDAYA IX BAB I Apresiasi karya seni rupa APRESIASI Berasal dari bahasa Inggris Apresiation artinya Penghargaan Tahap Apresiasi Audio Visual Memiliki Mempelajari Mengekspresikan diri Pengertian Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

Sejarah Umum Seni Lukis

Sejarah Umum Seni Lukis Sejarah Umum Seni Lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Setiawan Agung Wijayaguna RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX Alokasi Waktu : 2 X 40 menit Satandar Kompetensi

Lebih terperinci

Beragam Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Beragam Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara AI Beragam Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Oi kelas 7, kamu sudah- mengetahui bahwa jenis-jenis karya seni rupa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya dan wujudnya. Menurut fungsinya, karya seni

Lebih terperinci

Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan Fungsi Hias Kerajinan Fungsi Hias KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

Lebih terperinci

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta RAGAM HIAS TRADISIONAL Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Teknik lukisan Affandi berkembang dari teknik yang realistik ke teknik plotot. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan teknik pada lukisan Affandi yang realistik

Lebih terperinci

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara RAGAM HIAS TENUN IKAT NUSANTARA 125 Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah teknik tenun ikat pada saat mulai dikenal masyarakat Nusantara. Selain itu, akan

Lebih terperinci

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. SENI SEBAGAI KEINDAHAN Seni: segala keindahan yang diciptakan manusia Balinesse Beauty Kakak dan Adik, 1978 BASUKI ABDULLAH ALIRAN

Lebih terperinci

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Berbagai Gaya Desain di dunia berkembang

Lebih terperinci

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn GAMBAR ORNAMEN Dwi Retno SA., M.Sn PENGERTIAN ORNAMEN berasal dari kata ORNARE (bahasa Latin) yang berarti menghias. juga berarti dekorasi atau hiasan sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain

Lebih terperinci

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

Lebih terperinci

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN Didiek Prasetya M.Sn Sejarah Perkembangan Desain Setelah Revolusi Industri Arts and Crafts Movement (1850-1900) Revolusi Industri yang terjadi

Lebih terperinci

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016 Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016 Untuk pertama kalinya Istana Kepresidenan akan menampilkan karya-karya seni terbaik

Lebih terperinci

PENGERTIAN TEKSTIL. Pengenalan bahan tekstil

PENGERTIAN TEKSTIL. Pengenalan bahan tekstil Kata Pengantar Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Kliping ini dalam bentuk maupun isinya

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn. KONSEP DASAR PENDIDIKAN SENI Seni dalam Pendidikan Pendidikan melalui Seni (Education through Art) SENI DALAM

Lebih terperinci

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui apresiasi. Sedangkan kreativitas dengan memberikan kesempatan pada

BAB I PENDAHULUAN. melalui apresiasi. Sedangkan kreativitas dengan memberikan kesempatan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat pendidikan seni rupa di sekolah adalah mengembangkan sensitivitas dan kreativitas anak didik. Pengembangan sensitivitas dapat dilakukan melalui apresiasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Studi Pustaka 1. Seni Batik Lukis Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik lukis dikerjakan dengan teknik tutup celup, menggunakan malam bahkan

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis 7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang

Lebih terperinci

Gambaran Kesenian Bali, Warnai Keindahan Tattoo. Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar.

Gambaran Kesenian Bali, Warnai Keindahan Tattoo. Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar. Gambaran Kesenian Bali, Warnai Keindahan Tattoo Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang beribukotakan

Lebih terperinci

Till" Snit/bullS. Ries Muld er "PeraJw L(j!Jar" Cat minyak dimas knilj 30 x 40 CIII

Till Snit/bullS. Ries Muld er PeraJw L(j!Jar Cat minyak dimas knilj 30 x 40 CIII Tilik Sambullg Menurut pendapat saya, fragmen-fragmen perkembangan yang kita kenai selama ini berakar pada tiga pandangan yang berbeda ten tang pertumbuhan dan perkembangan seni rupa mo-dern kita. Pandangan

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerakan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang 1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa arsitektur rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang mencerminkan sebuah ekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk ekspresi pribadi(http://wikipedia.com/senirupa).

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk ekspresi pribadi(http://wikipedia.com/senirupa). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

Lebih terperinci

begitu jelas atau berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh

begitu jelas atau berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh BAB II SENI LUKIS DAN E^EWEMBANGANNYA 2.1. Pengertian dan Batasan 2.1.1. Pengertian Seni Walaupun seni telah tua usianya, setua umur manusia tetapi pengertian orang terhadap kata seni biasanya tidak begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi Abstrak Anak-anak memiliki dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Usia anak-anak sering disebut dengan masa bermain.

Lebih terperinci

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15.

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15. BAB III SENI RUPA Dl YOGYAKARTA 3.1 Perkembangan Seni di Indonesia Perkembangan seni di Indonesia mulai menuju kemajuan sejak jaman Kolonial Belanda (V.O.C). Pelukis berpendidikan Barat pertama yang tampil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni merupakan bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni

Lebih terperinci

Menilik Sisi Lain Ibukota di Kota Tua Fatahillah

Menilik Sisi Lain Ibukota di Kota Tua Fatahillah Menilik Sisi Lain Ibukota di Kota Tua Fatahillah Wajah Jakarta sering digambarkan dengan ratusan gedung tinggi yang menjulang di tengah kota, hutan modern yang riuh dengan gedung perkantoran dan pemukiman.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara Indonesia, Kota Bandung khususnya, kondisi seni rupa sudah berkembang pesat di mana segala ungkapan artistik terwujudkan dalam berbagai media yang tidak

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam perancangan produk clothing ini penulis melakukan analisa pada masing-masing produk yang akan

Lebih terperinci

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M. Ds. PEMBABAKAN SENI RUPA MODERN INDONESIA 1. Masa Perintisan (1817-1880) 2. Masa Indonesia Jelita ( Indie Mooi

Lebih terperinci

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain Bauhaus Modul IX. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain Bauhaus Modul IX. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Gaya Desain Bauhaus Modul IX Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Gaya desain Bauhaus muncul sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat

Lebih terperinci

MODERN ART CENTER IN BANDUNG

MODERN ART CENTER IN BANDUNG PUSAT SENI RUPA MODERN DI BANDUNG 1 Alfajri Suryadi Iskandar 2 Yudi Nugraha 1 Universitas Gunadarma, aldiiska @student.gunadarma.ac.id 2 Universitas Gunadarma, ydnugra@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Pusat

Lebih terperinci

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I. BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

Tilik SllmlJullg. Basuki Abdulah "Rambllt nau Terurai" Knpllr Pastel di Mas kertas 49 x 63 C1II 1958

Tilik SllmlJullg. Basuki Abdulah Rambllt nau Terurai Knpllr Pastel di Mas kertas 49 x 63 C1II 1958 Tilik SllmlJullg Basuki Abdulah "Rambllt nau Terurai" Knpllr Pastel di Mas kertas 49 x 63 C1II 1958 mempelajari seni lukis melalui pendidikan formal di Den Haag, Belanda. Karena itu pelukis ini tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang 55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK. Kelompok Kompetensi F. Profesional : Berkarya Seni Lukis

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK. Kelompok Kompetensi F. Profesional : Berkarya Seni Lukis MODUL PELATIHAN GURU GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Kelompok Kompetensi F Profesional : Berkarya Seni Lukis Kelompok

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Poster Jejak Rupa Pameran Lukisan Bali PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAMERAN JEJAK RUPA LUKISAN BALI Dalam Rangka

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 4/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Isi Modul 8 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Isi Abstract Bentuk dan isi merupakan

Lebih terperinci

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang menghasilkan sebuah karya yang memiliki manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kriya sebagai media ekspresi,

Lebih terperinci

Tit/II Snmbllllg. Barli "D un Nellek Pel/gem is" Cnt Mil/yak 145 X 90cJIl

Tit/II Snmbllllg. Barli D un Nellek Pel/gem is Cnt Mil/yak 145 X 90cJIl Tit/II Snmbllllg Barli "D un Nellek Pel/gem is" Cnt Mil/yak 145 X 90cJIl dianggap hanya menampilkan realitas kaum elite yang serba indah, serba resmi, serba sensual dan serba ceria. Benarkah hanya ini

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI A. Persamaan Gaya Corak Kaligrafi di Masjid Al- Akbar Surabaya dengan Masjid Syaichuna Kholil Bangkalan Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim

Lebih terperinci

BAB 1 SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB 1 SENI RUPA TIGA DIMENSI BAB 1 SENI RUPA TIGA DIMENSI A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa tiga dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa tiga dimensi akan

Lebih terperinci

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) 80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

smartsky seni budaya kelas 9

smartsky seni budaya kelas 9 Seni Rupa smartsky seni budaya kelas 9 Seni rupa murni : cabang seni rupa yang hanya mengutamakan aspek keindahan (estetis) yang diekspresikan oleh seniman. Bertujuan untuk menciptakan karya seni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa, memiliki kekayaan berbagai ornamen yang diterapkan sebagai penghias dalam berbagai benda, seperti lukisan, sulaman,

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Gambaran kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menjadikan kesenian sebagai salah satu perwujudan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas. Kesenian

Lebih terperinci

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni

Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 149 Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni Pada bab ini akan dibahas mengenai eksplorasi aksara dan kaligrafi yang tersebar di Mancanegara

Lebih terperinci