DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. PERUMUSAN MASALAH... 3 C. TUJUAN PENCIPTAAN... 3 D. MANFAAT PENCIPTAAN... 4 E. KONSEP PENCIPTAAN... 4 F. METODE PENCIPTAAN... 4 G.SISTEMATIKA PENCIPTAAN... 5 BAB II LANDASAN PENCIPTAAN... 6 A. SENI... 6 B. SENI RUPA... 9 C. SENI LUKIS Sejarah Seni Lukis a. Zaman Prasejarah b. Seni Lukis Zaman Klasik c. Seni Lukis Zaman Pertengahan d. Seni Lukis Zaman Renaisance e. Seni Rupa Modern f. Seni Rupa Kontemporer Gaya / Aliran Seni Lukis i

2 a. Klasisisme b. Romantisme c. Realisme d. Impresionisme e. Post Impresionisme f. Neo Impresionisme g. Dadaisme h. Monumentalisme i. Ekspresionisme j. Naturalisme k. Kubisme l. Futurisme m. Surealisme n. Fauvisme o. Pop Art p. Optical Art Teknik Melukis a. Teknik Cat Minyak b. Teknik Akrilik c. Teknik Aquarel d. Teknik Pain to Fun e. Teknik Kolase f. Teknik Negative system Sejarah Negative System Teknik Menggambar Negative System D. UNSUR-UNSUR SENI RUPA Titik ii

3 2. Garis Bidang Gempal atau Bentuk Warna Tekstur Atau Barik E. PRINSIP DASAR SENI RUPA Kesatuan (Unity) Komposisi (Composition) Keseimbangan (Balance) F. NIRMANA G. PENCAK SILAT GADJAH PUTIH SEBGAI SUBJECT METTER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka (Perguruan Pencak Silat) BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. URAIAN B. KONTEMPLASI C. STIMULUS D. PENGOLAHAN IDE E. PEMILIHAN OBJEK LUKIS Karya I Karya II Karya III Karya IV Karya V Karya VI Karya VII iii

4 F. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN Bahan Alat G.PROSES PENGERJAAN BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA A. KARYA B. KARYA C. KARYA D. KARYA E. KARYA F. KARYA G. KARYA BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN B. REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS iv

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Lukisan Telapak Tangan Gua Leang-Leang Gambar 2.2.Lukisan di Reruntuhan Kota Pompeii Gambar 2.3.Lukisan Zaman Pertengahan Gambar 2.4.Lukisan Monalisa Karya Leonardo Da Vinci Gambar 2.5.Jean-Auguste-Dominique Ingres: Spoiler. Grande Odalisque Gambar 2.6.Gustave Courbet: Jean Francois Millet Gambar 2.7.Auguste Rodin Gambar 2.8.Lukisan Soleil Levant Karya Jean Claude Manet Gambar 2.9.Lukisan George Seurat Gambar 2.10.Lukisan Paul Signac Gambar 2.11.Lukisan Hugo Ball Gambar 2.12.Lukisan William Blake Gambar Lukisan Starry Night Karya Vincen Van Gogh Gambar Lukisan FallenMonarchs Karya William Bliss Baker Gambar Lukisan The Lesson Karya Picasso Gambar Lukisan The Street Light Karya Giacomo Balla Gambar 2.17.Salvador Dali Gambar Lukisan Self-Potrait Karya Henri Matisse Gambar Lukisan Turquoise Marilyn Karya Andy Warhol Gambar Lukisan a 203, 203x152 Karya Josef Albers Gambar 2.21.Cat Minyak Gambar 2.22.Cat Akrilik Gambar 2.23.Aquarel Gambar 2.24.Blow Painting Gambar Kolase v

6 Gambar Yin Yang Gambar Lukisan Marion Boddy Karya Evans Gambar Lukisan Stallion Karya Azam Arastu Gambar Lukisan Jungle 1 Karya Megan Muller Gambar Titik Gambar 2.30.Garis Gambar Raut Gambar 2.33.Ukuran Gambar Warna Gambar Barik Gambar Bidang Gambar Bentuk Gambar Warna Gambar Tekstur Gambar Pencak Silat Pada Asian Beach Games Gambar H.Adji Djaenudin Gambar Logo Paguron Gadjah Putih Gambar 3.1. Diagram Kosmologi Gambar 3.2. Foto Gambar Hasil Scan Objek Karya I Gambar 3.3. Perancangan Awal Objek Karya I Gambar 3.4. Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya II Gambar 3.5. Perancangan Awal Objek Karya II Gambar 3.6. Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya III Gambar 3.7. Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya IV Gambar 3.8. Perancangan Awal Objek Karya IV Gambar 3.9. Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya V Gambar Perancangan Awal Objek Karya V vi

7 Gambar Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya VI Gambar Perancangan Awal Objek Karya VI Gambar Foto Objek Hasil di Lapangan untuk karya VII Gambar Perancangan Awal Objek Karya VII Gambar Kanvas Gambar Gesso Gambar Ram kayu Gambar Pastel Gambar Cat Akrilik Gambar Bubuk Marmer Gambar Lem Putih/Lem Kayu Gambar Akrilik murni yang berfungsi sebagai bahan fiksatif Gambar Kwas Gambar Palet Gambar Trekpen dan Mistar Gambar Pisau Palet Gambar Infocus Gambar kain Lap Gambar Solatif kertas Gambar Rol Gambar Pisau Cutter Gambar Amplas Gambar Bor Listrik Gambar Pelapisan Kanvan Dengan Menggunakan Gesso Gambar Proses Pengecatan Menggunakan Rol Gambar Proses Pengecatan Menggunakan Kwas Gambar Proses Pembuatan Sketsa Menggunakan Pastel vii

8 Gambar Kanvas Telah di Tutup Oleh Lakban Kertas Gambar Pengcutingan Kertas Sesuai Dengan Rancangan Yang Telah di Buat Gambar Proses Pelepasan Lakban Kertas Hasil Cuting Gambar Proses Pewarnaan Gambar Menggunakan Trekpen Gambar Proses pemberian Tekstur Berbahan Serbuk Marmer Gambar Proses Pengamplasan dengan Menggunakan Bor Listrik Gambar Proses Pelapisan Karya Menggunakan Bahan Fiksatif Gambar 4.1. Lukisan Karya I Sang Pendiri Gambar 4.2. Lukisan Karya II Siap Menghantam Gambar 4.3. Lukisan Karya III Menangkis Gambar 4.4. Lukisan Karya IV Harapan Gambar 4.5. Lukisan Karya V Masagi Gambar 4.6. Lukisan Karya VI Masang Gambar 4.7. Lukisan Karya VII Hormat viii

ALIRAN NEO KLASIKISME

ALIRAN NEO KLASIKISME ALIRAN NEO KLASIKISME Aliran Neo Klasikisme adalah gerakan untuk mempertegas kembali (neo) kepada aliran klasikisme. Muncul system pendidikan bersifat akademis ditambah dengan Royal Academic kian memperkokoh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER

PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN & KONTEMPORER - Pengertian Seni Modern dan Kontemporer - Ciri-ciri Seni Modern dan Kontemporer - Corak seni Modern dan Kontemporer - Aliran-aliran yang - berkembang -- Perbedaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

SENI RUPA KONTEMPOLER. Presentation. Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7

SENI RUPA KONTEMPOLER. Presentation. Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 SENI RUPA KONTEMPOLER Presentation Disusun Oleh: XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 XII IPA 7 Start Seni Rupa Kontemporer Tujuan Pembelajaran Definisi Contoh Karya Ciri - Ciri Referensi

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PROSES PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya merupakan proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan kedalam bentuk karya lukis dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan,

Lebih terperinci

Analisis Kompetensi (AK) Checklist Keterangan. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Checklist Keterangan

Analisis Kompetensi (AK) Checklist Keterangan. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Checklist Keterangan Form Evaluasi - Dokumen DPBK Nama Penyusun : Ariesa Pandanwangi Fakultas/Jurusan : Seni Rupa Desain / Seni Rupa Murni Mata Kuliah : SEJARAH SENI RUPA MODERN Analisis Kompetensi (AK) Checklist Keterangan

Lebih terperinci

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan 31 BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS A. Teknik Berkarya Seni Lukis dan Media Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan karyanya, begitu juga dalam seni lukis. Teknik dibedakan

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu : SMP NEGERI 3 KALASAN : Seni Budaya (Seni Rupa) : IX (sembilan) /1 (Satu) : 3 X 40 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 21 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Langkah-Langkah Proses Berkarya Legenda yang dulu lahir dan tumbuh dalam masyarakat sendiri perlahan hilang atau dilupakan karena tak ada pola pewarisan yang

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN 34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 41 BAB III METODE PENCIPTAAN Hari ini perkembangan pengetahuan dan pemikiran umat manusia dipengaruhi oleh teknologi yang mampu mempengaruhi semua aspek, terutama terhadap perkembangan seni rupa saat ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME SEJARAH SENI RUPA TOPIK 6 SENI RUPA MODERN IMPRESIONISME, EXPRESIONISME, POINTILISME, FAUVISME, FUTURISME, DADAISME, KUBISME TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...ix DAFTAR BAGAN...x DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...ix DAFTAR BAGAN...x DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...ix DAFTAR BAGAN...x DAFTAR GAMBAR...xii BAB I. PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang Masalah........

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak

Lebih terperinci

Sejarah Umum Seni Lukis

Sejarah Umum Seni Lukis Sejarah Umum Seni Lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tema merupakan suatu hal yang menjadikan isi dalam karya seni. Dalam sebuah karya seni tema dihasilkan dari pengolahan obyek baik dari alam nyata maupun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam menggambar objek seperti apa adanya atau sesuai dengan objek yang nyata (sebenarnya) ke dalam

Lebih terperinci

ALIRAN SENI LUKIS EROPA

ALIRAN SENI LUKIS EROPA Apresiasi Seni Rupa Modern Mancanegara ALIRAN SENI LUKIS EROPA Oleh: Drs.Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. t.bantiar srmi 1 SENI RUPA Seni Tari Seni Musik Dua dimensi Lukisan Gambar Grafis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan budaya yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Seni dan

Lebih terperinci

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman seni rupa mengalami perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi teknik maupun bahan yang digunakan. Seni rupa terdiri

Lebih terperinci

6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak

6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak 6.5 Fauvisme Aliran Fauvisme merupakan suatu aliran yang menyimpang dari hukum-hukum seni lukis pada era itu, kelompok ini adalah kaum pembrontak dalam seni lukis Julukan aliran ini adalah Binatang Jalang,

Lebih terperinci

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS SEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET TUJUAN

Lebih terperinci

ZAMAN EDAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni

ZAMAN EDAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni ZAMAN EDAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh : DANANG ABDUL AZIZ NIM. C. 0612011 FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi 36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

smartsky seni budaya kelas 9

smartsky seni budaya kelas 9 Seni Rupa smartsky seni budaya kelas 9 Seni rupa murni : cabang seni rupa yang hanya mengutamakan aspek keindahan (estetis) yang diekspresikan oleh seniman. Bertujuan untuk menciptakan karya seni yang

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada pemaparan konsep atau gagasan penciptaan yang telah dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana Santa di Larantuka Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Prodi Seni Rupa Murni Universitas Sebelas Maret Oleh : ZAKARIAS

Lebih terperinci

BAB I Apresiasi Karya Seni. Rupa Dua Dimensi

BAB I Apresiasi Karya Seni. Rupa Dua Dimensi BAB I Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Peta Materi Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Unsur, Objek, dan Simbol Karya Seni Rupa Dua Dimensi Medium (alat,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR. ii. UCAPAN TERIMA KASIH. iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR BAGAN... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR. ii. UCAPAN TERIMA KASIH. iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR BAGAN... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii UCAPAN TERIMA KASIH. iii DAFTAR ISI... v DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan segala kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan itu akan muncul apabila dirinya mampu memahami dan memanfaatkannya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

Berapresiasi Seni Rupa (1)

Berapresiasi Seni Rupa (1) YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

MINAT MAHASISWA MEMILIH MATA KULIAH STUDI KHUSUS SENI LUKIS PADA JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN 2014

MINAT MAHASISWA MEMILIH MATA KULIAH STUDI KHUSUS SENI LUKIS PADA JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN 2014 MINAT MAHASISWA MEMILIH MATA KULIAH STUDI KHUSUS SENI LUKIS PADA JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN 2014 Merry Manurung 1*, Sugito 2* Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya. 50 A. Bagan Proses Penciptaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Internal -Pengalaman -Praktek -Kajian teoritik IDE Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Eksternal Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan melebihi makhluk hidup lainnya.

Lebih terperinci

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: WIDI NUGROHO

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK. Kelompok Kompetensi F. Profesional : Berkarya Seni Lukis

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK. Kelompok Kompetensi F. Profesional : Berkarya Seni Lukis MODUL PELATIHAN GURU GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA/SMK Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Kelompok Kompetensi F Profesional : Berkarya Seni Lukis Kelompok

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. PERSEMBAHAN Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. 3. Saudaraku yang tercinta. 4. Teman-teman dan almamaterku. v MOTTO

Lebih terperinci

03FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

03FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

Sejarah umum seni lukis

Sejarah umum seni lukis Sejarah umum seni lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni terapan meliputi semua karya seni pada produk benda guna yang

BAB I PENDAHULUAN. Seni terapan meliputi semua karya seni pada produk benda guna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembagian seni bermacam-macam aliran yang terdapat, mulai dari seni tari, seni musik serta seni rupa, di dalam seni rupa tergolong dua bagian yaitu seni murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penumuan ide berkarya ini diawali karena domisili penulis yang berasal dari Sumedang, kemudian mendorong penulis untuk menciptakan karya seni yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tema mengenai parodi sebagai bentuk sindiran terhadap situasi zaman, banyak ditemukan sepanjang sejarah dunia seni, dalam hal ini khususnya seni lukis, contohnya Richard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui apresiasi. Sedangkan kreativitas dengan memberikan kesempatan pada

BAB I PENDAHULUAN. melalui apresiasi. Sedangkan kreativitas dengan memberikan kesempatan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat pendidikan seni rupa di sekolah adalah mengembangkan sensitivitas dan kreativitas anak didik. Pengembangan sensitivitas dapat dilakukan melalui apresiasi.

Lebih terperinci

STUDI KARYA SENI LUKIS SUREALISME WIRYONO DENGAN PENDEKATAN KRITIK HOLISTIK SKRIPSI. Oleh : ANGGIT FERDIAN SETIAJI K

STUDI KARYA SENI LUKIS SUREALISME WIRYONO DENGAN PENDEKATAN KRITIK HOLISTIK SKRIPSI. Oleh : ANGGIT FERDIAN SETIAJI K STUDI KARYA SENI LUKIS SUREALISME WIRYONO DENGAN PENDEKATAN KRITIK HOLISTIK SKRIPSI Oleh : ANGGIT FERDIAN SETIAJI K3208001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Murni Disusun Oleh:

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

PROSES PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema atau pokok isi, adalah hal-hal yang perlu dan hendak diketengahkan karya seni (subject metter). Menurut The Merriem Webster Dictionary berarti

Lebih terperinci

Aliran Seni Rupa. Tokoh: William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

Aliran Seni Rupa. Tokoh: William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus. 1). Naturalisme Aliran Seni Rupa Pengertian: Corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Tahunabad ke-19. Ciri-ciri Objek Lukisannya Obyek yang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil perupa hingga dewasa banyak terinspirasi oleh informasi yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil perupa hingga dewasa banyak terinspirasi oleh informasi yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Masa kecil perupa hingga dewasa banyak terinspirasi oleh informasi yang di dapat dari seniman dengan karya instalasi, membaca biografi, cerita fiksi dan

Lebih terperinci

Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerakan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya adalah proses pengolahan konsep, selanjutnya terwujudkan kedalam sebuah karya yang dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan, memperhatikan

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MELUKIS REALIS MANUSIA MENGGUNAKAN CAT MINYAK OLEH SISWA KELAS XI LUKIS MODERN SMKN 1 SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN MELUKIS REALIS MANUSIA MENGGUNAKAN CAT MINYAK OLEH SISWA KELAS XI LUKIS MODERN SMKN 1 SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN MELUKIS REALIS MANUSIA MENGGUNAKAN CAT MINYAK OLEH SISWA KELAS XI LUKIS MODERN SMKN 1 SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: I Wayan Oka Supriadi, NIM 2012.II.3.0004 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan

Lebih terperinci

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 1 Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 2 M. Agus Burhan Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Lebih terperinci

2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur desain yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI Oleh: DINI CINDA KIRANA, S.SN., M.DS. MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI I. Maksud Dan Tujuan Rupa Dasar 2 Dimensi adalah matakuliah yang berisi mengenai dasar

Lebih terperinci

2015 LANGIT SENJA PALAGAN BUBAT SAKSI BELA PATI CITRARESMI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS DENGAN TEKNIK LAYER PADA MEDIUM AKRILIK

2015 LANGIT SENJA PALAGAN BUBAT SAKSI BELA PATI CITRARESMI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS DENGAN TEKNIK LAYER PADA MEDIUM AKRILIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan karya ini akan membuat karya lukis dengan tema kisah seorang Puteri dari kerajaan Sunda Galuh yang bernama Ratna Ayu Citraresmi Dyah Pitaloka. Latar

Lebih terperinci

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis Hollywood Jessica Alba adalah bukti kecilnya. Jessica memakai gaun batik dengan motif parang

Lebih terperinci

KONTEMPLASI KONFLIK DIRI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

KONTEMPLASI KONFLIK DIRI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI KONTEMPLASI KONFLIK DIRI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud atau tujuan yang berbeda-beda, perkembangan karya seni dan daya guna nya sendiri tidak lepas dari perkembangan kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

MODERN ART CENTER IN BANDUNG

MODERN ART CENTER IN BANDUNG PUSAT SENI RUPA MODERN DI BANDUNG 1 Alfajri Suryadi Iskandar 2 Yudi Nugraha 1 Universitas Gunadarma, aldiiska @student.gunadarma.ac.id 2 Universitas Gunadarma, ydnugra@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki begitu banyak budaya, dari tiap-tiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dengan ciri khas yang dimiliki. Masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI 328 Teknologi Gadget (Deny Wicaksono) TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI GADGET TECHNOLOGY AS THE INSPIRATION OF PAINTING CREATION IN THE FINAL ARTWORK ASSIGNMENT

Lebih terperinci

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI LUKIS SMALB TUNARUNGU

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI LUKIS SMALB TUNARUNGU - 791 - I. KOMPETENSI INTI DAN SENI LUKIS SMALB TUNARUNGU KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci