KATA PENGANTAR. Kata Pengantar i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Kata Pengantar i"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. LKjIP ini disusun secara periodik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam pelaksanaan uraian tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah selama tahun anggaran Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih di Kabupaten Cianjur. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan tidak mengurangi hasil dari pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan secara keseluruhan. Demikian semoga bermanfaat. Cianjur, 17 Maret 2017 BUPATI CIANJUR ttd H. IRVAN RIVANO MUCHTAR Kata Pengantar i

2 DAFTAR ISI HAL 1. KATA PENGANTAR... i 2. DAFTAR ISI... ii 3. DAFTAR TABEL... iii 4. DAFTAR GAMBAR... v 5. IKHTISAR EKSEKUTIF... vi 6. BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Maksud dan Tujuan... 2 I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur... 2 I.4 Struktur Organisasi BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun II.3 Rencana Anggaran Tahun II.4 Indikator Kinerja Utama BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama III.2 Pengukuran dan Analisis Kineja III.3 Capaian Indikator Makro III.4 Reformasi Birokrasi III.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran III.6 Efisiensi Anggaran Tahun BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Daftar Isi ii

3 DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1 Misi dan Tujuan Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tabel 2.3 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun Tabel 2.5 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran Tabel 2.6 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran Tabel 2.7 Indikator Kinerja Utama Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah Tabel 3.6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun Tabel 3.8 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.9 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun Tabel 3.13 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter Tabel 3.15 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.16 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.17 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.18 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.21 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.22 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.25 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.27 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur Tabel 3.36 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun Tabel 3.38 BendaSitus dan Cagar Budaya yang Terlestarikan Tabel 3.39 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.40 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi Tabel 3.45 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.46 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal 105 HAL Daftar Tabel iii

4 54. Tabel 3.47 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.48 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.49 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.50 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun Tabel 3.53 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.54 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Tabel 3.56 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.57 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.58 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.59 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran Tabel 3.60 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran Tabel 3.63 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran Tabel 3.64 Data Kejadian Bencana Alam Tahun Tabel 3.65 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan 141 KomponennyaKabupaten Cianjur Tahun Tabel 3.66 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama 146 Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur Tahun Tabel 3.67 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran 146 Terbuka Kabupaten Cianjur Tahun 2015` 75. Tabel 3.68 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis 148 KemiskinanTahun Tabel 3.69 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 149 Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori Tahun Tabel 3.70 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut KategoriTahun Daftar Tabel iv

5 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 3.1 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur Gambar 3.2 Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun Gambar 3.3 Salah Satu Pembangunan Ruang Kelas Baru Gambar 3.4 Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Gambar 3.5 Bus Sekolah Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS Gambar 3.7 Perpustakaan Keliling Gambar 3.8 Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur Gambar 3.9 Alat-Alat Pertanian Gambar 3.10 Pelatihan Kepada Kelompok Tani Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama Gambar 3.12 Sawah di Kabupaten Cianjur Gambar 3.13 Situs Megalitik Gunung Padang Gambar 3.14 Wisata Kebun Raya Cibodas Gambar 3.15 Wisata Pantai Jayanti Gambar 3.16 Wisata Cirata Gambar 3.17 Wisata Cikundul Gambar 3.18 Wakil Bupati Cianjur melakukan Survey Perbaikan Trotoar Gambar 3.19 Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi) Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses Produksi PT.Pou Yuen Indonesia di 101 Cianjur 23. Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK Kepada Bupati Cianjur Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjmaah Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji Gambar 3.26 Lounching Subuh Berjamaah Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Cianjur Tahun Gambar 3.28 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga 143 Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur Tahun Gambar 3.29 Angka Melek Huruf Kabupaten Cianjur Tahun Gambar 3.30 Angka Partisipasi Sekolah Gambar 3.31 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur Gambar 3.32 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cianjur 151 HAL Daftar Gambar v

6 Ikhtisar Eksekutif Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus ditingkatkan. LKjIP Kabupaten Cianjur merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur yang transparan dan akuntabel. Dari lima belas Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Cianjur Tahun 2016, menunjukkan bahwa capaian kinerja pada 12 IKU sudah masuk ke dalam kategori sangat tinggi dan 3 IKU masuk kategori tinggi. Pencapaian 12 IKU dengan kategori sangat tinggi yaitu indicator yang pencapaiannya 91%. Sebanyak 6 IKU diantaranya memiliki capaian kinerja sangat tinggi ( 100%) melebihi target kinerja yang ditetapkan yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUDD, Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Persentase Jalan Mantap, Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD. 6 IKU yang kinerjanya juga termasuk kategori sangat tinggi (91-100) pada tahun 2016 yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD. Evaluasi atau capaian kinerja dan permasalahan pada setiap sasaran dalam RPJMD tersebut menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur. Walaupun sebagian besar IKU telah mencapai target dan termasuk kategori sangat baik, masih terdapat permasalahan-permasalahan di masyarakat yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut Ikhtisar Eksekutif vi

7 terlihat dengan masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur, masih terjadinya kasus kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur APBD Kabupaten Cianjur masih lebih banyak untuk belanja tidak langsung yang didominasi oleh pembiayaan aparatur, masih terdapat jalan rusak dan masih adanya temuan penyalahgunaan APBD. Peran pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan arah kebijakan dan strategi yang mendukung peningkatan kinerja. Pentingnya koordinasi dan sinergitas perangkat daerah dalam menjabarkan visi dan misi Kabupaten Cianjur terutama dalam pengalokasian anggaran yang tepat sasaran agar terwujudnya efektivitas dan efisiensi anggaran. Selain itu, koordinasi dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota perbatasan juga diperlukan dalam rangka peningkatan pelayanan public sehingga dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah, meminimalisir angka kematian bayi dan ibu melahirkan serta meningkatkan akses jalan dengan kualitas baik. Peran Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk dapat mensinergikan program dan kegiatan yang mendukung ketercapaian peningkatan pelayanan public tersebut. Selain pencapaian kinerja atas IKU, pencapaian kinerja daerah juga ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini, berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan capaian IPM Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan dianggap masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Walaupun sebenarnya perkembangan setiap tahunnya mengalami peningkatan pada masing-masing indikatornya. Sejumlah persoalan terkait pencapaian IPM merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur dan menjadi prioritas pembangunan dengan memfokuskan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian IPM pada tahun selanjutnya. Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga pentung digunakan sebagai pijakan bagi instansi di lingkungan pemerintah dalam perbaikan pelayanan public di tahun yang akan datang. Ikhtisar Eksekutif vii

8 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi : 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Gambaran Umum Kabupaten Cianjur 4. Struktur Organisasi I.1 Latar Belakang Dalam rangka upaya mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government), diperlukan penerapan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas kinerja yang diimplementasikan melalui penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan upaya pemerintah dalam mempertanggungjawabkan kinerja sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Penyusunan akuntabilitas kinerja dapat dituangkan dalam LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). LKjIP merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur perlu melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya. Kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada setiap instansi pemerintah. LKjIP Pemerintah Kabupaten Cianjur disampaikan kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bab I 1

9 Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. I.2 Maksud dan Tujuan Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selai itu penyusunan laporan kinerja juga dilakukan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Melalui LKjIP pemerintah bisa mengetahui berbagai tahapan dalam penyelenggaraan pemerintah terutama penyelenggaraan SAKIP di Kabupaten Cianjur dari mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, dan evaluasi termasuk berbagai indikator keberhasilan, faktor penghambat tidak tercapainya target kinerja serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keseluruhan komponen sistem tersebut sangat mempengaruhi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. LKjIP dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan kegagalan instansi dalam mencapai target kinerja yang kemudian bisa dijadikan sebagai perbaikan kinerja dan meningkatkan kinerja. I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di antara Lintang Selatan dan Bujur Timur, dengan batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Bab I 2

10 Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas ha terdiri dari 32 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk berjumlah * jiwa. *)Sumber : BPS Kabupaten Cianjur Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan. Cianjur Bagian Utara merupakan di kaki Gunung Gede dengan ketinggian m di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal perkebunan dan persawahan. Cianjur Bagian Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan struktur tanah yang labil sering terjadi tanah longsor dan merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Sedangkan dataran lainnya merupakan areal perkebunan dan persawahan. Cianjur Bagian Selatan merupakan daerah dataran rendah, serta terdapat banyak bukit-bukit yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke daerah pantai Samudera Indonesia. Seperti halnya daerah Cianjur bagian tengah, bagian selatan pun tanahnya labil dan sering terjadi longsor serta gempa bumi. Meskipun tidak terlalu luas, di Cianjur bagian selatan terdapat areal perkebunan dan persawahan. I.4 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur meliputi Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan sesuai dengan kebutuhan Daerah serta Lembaga lain. Kabupaten Cianjur telah menetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang organisasi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Pemeritah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah. I.3.1 Sekretariat Daerah Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : a. Asisten terdiri dari : Bab I 3

11 - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat - Asisten Ekonomi dan Pembangunan - Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur b. Kelompok Jabatan Fungsional Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari : a. Bagian Pemerintahan; b. Bagian Hukum; c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; d. Bagian Kesejahteraan Rakyat. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari : a. Bagian Administrasi Perekonomian; b. Bagian; c. Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan. Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur, terdiri dari : a. Bagian Keuangan dan Perlengkapan b. Bagian Umum c. Bagian Organisasi I.3.2. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah. I.3.3 Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan. Bab I 4

12 I.3.4 Badan perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. I.3.5 Dinas Daerah Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibentuk Dinas Daerah, dinas daerah Kabupaten Cianjur terdiri dari 17 dinas daerah yaitu : 1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Pekerjaan Umum Binamarga; 4. Dinas Tata Ruang dan Permukiman; 5. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan; 6. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; 7. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan; 8. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; 9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 11. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 13. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 15. Dinas Perpajakan Daerah; 16. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 17. Dinas Kebersihan dan Pertamanan. I.3.6 Lembaga Teknis Daerah Sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibentuk lembaga teknis daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. Lembaga teknis daerah di Kabupaten Cianjur terdiri dari: 1. Badan terdiri dari : a. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; b. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; Bab I 5

13 c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan Daerah; d. Badan Lingkungan Hidup Daerah; e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal; g. Badan Ketahanan Pangan Daerah; h. Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa; 2. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah; 3. Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari: a. Rumah Sakit Umum Daerah Sayang; b. Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan; c. Rumah Sakit Umum Daerah Pagelaran. I.3.7 Lembaga lain, terdiri dari : a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Satuan Polisi Pamong Praja; c. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI. I.3.8 Kecamatan Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Cianjur; 2. Kecamatan Warungkondang; 3. Kecamatan Cibeber; 4. Kecamatan Cilaku; 5. Kecamatan Ciranjang; 6. Kecamatan Bojongpicung; 7. Kecamatan Karangtengah; 8. Kecamatan Mande; 9. Kecamatan Sukaluyu; 10. Kecamatan Pacet; 11. Kecamatan Cugenang; 12. Kecamatan Cikalongkulon; Bab I 6

14 13. Kecamatan Sukaresmi; 14. Kecamatan Sukanagara; 15. Kecamatan Campaka; 16. Kecamatan Takokak; 17. Kecamatan Kadupandak; 18. Kecamatan Pagelaran; 19. Kecamatan Tanggeung; 20. Kecamatan Cibinong; 21. Kecamatan Sindangbarang; 22. Kecamatan Agrabinta; 23. Kecamatan Cidaun; 24. Kecamatan Naringgul; 25. Kecamatan Campakamulya; 26. Kecamatan Cikadu; 27. Kecamatam Gekbrong; 28. Kecamatan Cipanas; 29. Kecamatan Cijati; 30. Kecamatan Leles; 31. Kecamatan Haurwangi; 32. Kecamatan Pasirkuda. I.3.9 Kelurahan Kelurahan merupakan perangkat daerah yang berkedudukan di wilayah Kecamatan, dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat. Di Kabupaten Cianjur terdapat 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pamoyanan; 2. Kelurahan Sawahgede; 3. Kelurahan Muka; 4. Kelurahan Bojongherang; 5. Kelurahan Solokpandan; 6. Kelurahan Sayang. Seiring dengan perkembangannya SOTK tersebut mengalami perubahan melalui restrukturisasi sebagai dampak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, perubahan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 5 September 2016, namun operasionalnya Bab I 7

15 Perda tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2016 meliputi : a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat; d. Dinas Daerah, terdiri atas : 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4. Satuan Polisi Pamong Praja; 5. Dinas Sosial; 6. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga; 7. Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura; 8. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan; 9. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak; 10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 11. Dinas Pemberdayaan Masyarakan dan Desa; 12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian; 14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 15. Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik; 16. Dinas Perhubungan; 17. Dinas Lingkungan Hidup; 18. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan; 19. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. e. Badan Daerah, terdari atas: 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah; 4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. f. Kecamatan. Bab I 8

16 Perubahan struktur organisasi tersebut menjadikan beberapa perangkat daerah digabung dan berdiri sendiri sesuai dengan urusan yang ada. Terdapat beberapa perubahan yang signifikan diantaranya : 1. Dinas Daerah semula berjumlah 17 menjadi 19 Dinas, 2. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. yang semula terdiri dari Badan, Kantor, dan Rumah Sakit Daerah sekarang tidak terdapat lembaga teknis daerah namun langsung mencantumkan Badan daerah yang meliputi 4 Badan Daerah. 3. Kelurahan yang semula menjadi struktur yang terpisah dengan kecamatan sekarang menjadi bagian dari perangkat kecamatan. 4. Terdapat Perangkat Daerah yang masih menjadi status quo diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Rumah Sakit Umum Daerah (akan berada di bawah Dinas Kesehatan). Bab I 9

17 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Bab II berisi : 1. Rencana Strategis Pemkab Cianjur 2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun Rencana Anggaran Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab Cianjur. II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur II.1.1 Visi Kesejahteraan masyarakat Cianjur pada tahap kedua pembangunan jangka menengah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Cianjur Tahun menjadi suatu hal yang masih harus terus digapai. Sementara itu, kesejahteraan yang dicapai oleh masyarakat tidak akan mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki jika tidak disertai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang salah satunya diaktualisasikan oleh kemuliaan akhlak masyarakat itu sendiri. Sehubungan dengan hal di atas, maka visi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun adalah Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah. Memperhatikan visi tersebut di atas, kata kunci pertama yang termuat dalam visi adalah sejahtera. Kalimat sejahtera merefleksikan meningkatnya kehidupan masyarat Cianjur yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan, kesehatan, pendapatan, pangan, dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan kemapanan perekonomian daerah. Kata kunci lainnya adalah akhlakul karimah yang dapat dimaknai sebagai akhlak yang mulia yang merupakan suatu perilaku yang mencerminkan etika berketuhanan, berkehidupan sosial, dan bersinergi dengan alam. Sebagaimana layaknya, akhlakul karimah meliputi seluruh kehidupan seseorang, baik ketika beribadah secara khusus kepada Tuhannya maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk seperti dalam menata ekonomi, menata politik, kehidupan bernegara, kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat, serta dalam mengelola kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan secara bijak kekayaan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Bab II 10

18 II.1.2 Misi Kesejahteraan yang ingin digapai melalui proses pembangunan secara konseptual merupakan suatu ukuran yang mungkin berbeda antara satu komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya. Namun demikian, pendekatan yang menggunakan ukuran kuantitatif meliputi rata-rata tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan daya beli dan dirangkum dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara universal dapat diterima sebagai ukuran kesejahteraan. Untuk meningkatkan capaian indikator kesejahteraan masyarakat pada khususnya, dan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada umumnya memerlukan prasyarat yang harus dilakukan, yaitu mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah Kabupaten melalui pelaksanaan dan pemantapan reformasi birokrasi. Selanjutnya, tercapainya keberhasilan pembangunan secara fisik dan ekonomi cenderung menimbulkan gaya hidup yang lebih memuja keberhasilan dan kesenangan bersifat keduniaan. Hal ini telah merasuki sisi-sisi kehidupan umat beragama. Akibatnya banyak diantaranya tidak lagi menghiraukan nilai-nilai agama yang mengajarkan kebaikan dan kemuliaan. Seluruh waktu hanyalah dihabiskan untuk mencari harta kekayaan untuk kepuasan nafsunya, bahkan hartanya menjadi ukuran segala-galanya. Menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks tersebut, rakyat dan pemerintah Kabupaten Cianjur perlu mewujudkan keseimbangan antara keberhasilan fisik dan ekonomi hasil pembangunan dengan nilai-nilai kemuliaan yang merupakan penjelmaan keimanan seseorang, yaitu akhlak yang baik. Akhlak memiliki peranan penting dan vital karena memiliki kedudukan yang strategis kini dan di masa depan. Akhlak yang baik merupakan dorongan keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, perlu dibangun komitmen yang menggambarkan upaya-upaya yang harus diselenggarakan. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan yang bermutu. Data menyangkut Angka Kelulusan dan Peringkat Kelulusan SD, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK menunjukan bahwa kelulusan peserta didik Kabupaten Cianjur masih pada peringkat menengah ke bawah. Komitmen yang dijabarkan dalam misi pertama ini adalah harapan ingin mewujudkan Bab II 11

19 peningkatan mutu yang diberikan pada peserta didik melalui peningkatan capaian angka kelulusan dan peringkat kelulusan semua jenjang pendidikan. 2. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. 3. Meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan standar hidup masyarakat yang didekati dengan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Tingkat kehidupan yang layak dimaksud diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan (kemampuan daya beli/ Power Parity Purchase, dalam rupiah) 4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan signifikan elemenelemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan public. Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mindset dan budaya kerja.reformasi diarahkan pada upaya mencegah dan mempercepat pemberantasan korupsi secara berkelanjutan dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance), dan pemerintah yang bersih (clean government) dan bebas KKN. 5 : Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai yang dijunjung dan menjadi atribut setiap tindakan dalam rencana strategis maupun rencana kegiatan terkecil sekalipun akan memberi energi pada rencana itu sendiri. Nilai-nilai dimaksud membantu mengubah kekuatan energi dalam tujuan menjadi kekuatan yang lebih besar yang dapat dicapai melalui organisasi, usaha, maupun keterampilan. Nilai melipatgandakan kekuatan tindakan dan hasilnya. Nilai yang dianut akan terekspresi dalam tindakan fisik, sikap, dan dalam pikiran. Masingmasing memiliki kekuatan sendiri.nilai-nilai mental misalnya terekspresikan melalui kejujuran, kebenaran, kepercayaan dan idealisme. Bab II 12

20 Nilai-nilai spiritual mengkespresikan iman, ketulusan, kesabaran, ketekunan, niat baik, dan penyerahan diri pada Tuhan. Maka, dapat dipahami bahwa setiap tindakan adalah sesuatu yang luas dan dapat mengekspresikan banyak nilai. Semakin terekspresikan, semakin besar kekuatan dan efektivitasnya II.1.3 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga, meletakan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya. Dengan mengacu pada visi dan misi Kabupaten Cianjur serta didasarkan pada isu-isu stratejik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun , ditetapkan tujuan yang menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tujuan Pemerintah Kabupaten Cianjur yang mengacu pada misi, yaitu : Tabel 2.1 Misi dan Tujuan Misi Meningkatkan ketersediaan dan keterjangjauan pelayanan pendidilan yang bermutu Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu Bab II 13 Tujuan Mewujudkan layanan pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca masyarakat Menyelenggarakan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis Mewujudkan keberlangsungan serta meningkatkan kualitas aksesibilitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta mengendalikan angka kelahiran

21 Meningkatkan Daya Beli Masyarakat Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi Aktualisasi nilai-nilai aklakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan usaha dan peningkatan produktivitas usaha di bidang perekonomian Mentransformasi budaya birokrasi yang berorientasi kepada pelayanan publik ke seluruh unit kerja Pemerintah Kabupaten Mewujudkan nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara II.1.4 Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur mengacu pada misi, yaitu : No. SASARAN STRATEGIS Tabel 2.2 Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL KONDISI AKHIR Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal Rasio 1:134 1:91 Jumlah daya tampung pendidikan dini Ruang Kelas Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal Rasio 1:433 1:288 Jumlah daya tampung SD/SMP Ruang Kelas Bab II 14

22 Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal Rasio 1:1128 1:651 Jumlah daya tampung SMA/SMK Ruang Kelas Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV % 9,92 15,72 % Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan Angka Kelulusan SD/MI % Angka Kelulusan SMP/MTs % Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang 1.4 Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan 1.5 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik Persentase siswa yang naik kelas Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK Persentase siswa yang melanjutkan Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter % % 0 0 % 0 0 % 0 0 % % % % % Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana Sekolah Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah % 5 20 Bab II 15

23 1.8 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan 1.9 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan persentase sekolah yang memiliki komite sekolah % Perpustakaan Desa Unit Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan Unit koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah eks pengunjung perpustakaan Orang Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat Persentase rumah tinggal bersanitasi Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara % % 0 0 % Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan 2.3 Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk Kualitas sarana dan prasarana RSUD Tersedianya Bangunan IGD Terpadu Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 3,48 6,37 % Rasio 10 1: % % % Prevalensi gizi buruk % Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin % % Kunjungan Bab II 16

24 2.5 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin % Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas Rata-rata jumlah anak per keluarga Anak 2,92 2,78 Cakupan peserta KB aktif % 67,00 67, Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR) 2.8 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan % % 43,05 46 % Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : - produk perkebunan Ton ton 761, produk hhbk Ton Produksi hasil pertenakan Ton Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian Kelompok Persentase sawah terairi % 79,80 87,80 Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis % 13,50 11, Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) % Bab II 17

25 3.3 Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana Buah 0 4 Jumlah kunjungan wisata Orang Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata Buah % 15,75 7,40 Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata km Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar Persentase koperasi aktif % 26,37 35,66 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Buah 0 10 Jumlah BPR/LKM aktif Buah Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna Persentase Usaha Mikro dan Kecil Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) % 0,47 99,00 % 6,67 49,98 kali 1 5 Orang Orang Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 3.7 Terwujudnya iklim investasi yang sehat 3.8 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan jumlah peningkatan angka investasi Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi lama proses perijinan (ratarata) Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja Peningkatan penanganan hubungan industrial Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap Rp. (trilyun) 1,18 1,34 KK hari 10 5 Buah 1 30 % 3 5 % ton Bab II 18

26 3.9 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur 3.10 Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diperdakan Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota Dokumen 0 8 Desa 0 20 Ketaatan terhadap RT/RW % Persentase berkurangnya penambang liar Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL) % % buah RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata) Persentase penanganan sampah (%) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk % 6,83 11 % 7,20 5 % 24, Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik % 22,50 18,50 % 55,72 56 Rumah layak huni % Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan Kecamatan 0 32 % % ,52 % % % Bab II 19

27 Efektivitas pelayanan angkutan % ,67 Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas Luas pemakaman Muslim dan non Muslim Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial % % 83, % ,46 ha ,5 m² Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup 4.1 Terwujudnya dan terimplementasik annya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanana n, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia berkurangnya lahan kritis ha cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan berkurangnya pelanggaran disiplin PNS persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu % 15,67 16,49 Kasus % % Jumlah CPNS Menjadi PNS Orang Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis Unit 1 1 Orang Anggota Korpri yang terlayani % Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa % Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik Ada/Tidak Ada Ada Perda APBD tepat waktu Waktu 20-Jan Des Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu Waktu 31-Jul Juli 2016 Peningkatan pernyataan Opini BPK Opini WDP WTP Bab II 20

28 pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah % 41,20 59,00 % 34,80 41,20 Inventarisasi Aset % 57,5 65,00 Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp ,82 Rp , ,37 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA; Ada/Tidak Ada Ada Ada/Tidak Ada Ada Ada/Tidak Ada Ada 4.3 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat Ada/Tidak Ada/Tida k Ada/Tidak Kepemilikan KTP % ,65 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Rasio 296,29 504,91 Kepemilikan Kartu Keluarga % 69,77 93,11 Kepemilikan akta catatan sipil ,79 aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan raperda % Bab II 21

29 persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%) ketersediaan profil desa yang valid Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan % 0 25 Dokumen % % Kebijakan penataan wilayah Dokumen 0 1 Kebijakan tentang pemerintahan desa Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/bpd Dokumen 1 1 Desa Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan Desa 354 Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif % 100 Kebijakan Kerjasama Daerah Dokumen 1 1 Kebijakan penyelesaian kasus hukum kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah Kasus 5 25 Dokumen 1 5 kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata Dokumen 3 19 Bab II 22

30 kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis kebijakan di bidang ketahanan pangan kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan Dokumen 1 5 Dokumen 1 5 Dokumen 1 1 kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan Dokumen 1 11 Dokumen 1 1 Dokumen 1 1 kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan Dokumen 1 1 kebijakan pembangunan daerah Dokumen 1 15 Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan Dokumen 1 1 kebijakan di bidang pemuda dan olah raga kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil Dokumen 1 5 Dokumen 1 1 kebijakan di bidang keluarga berencana kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Dokumen 1 5 Dokumen 2 2 kebijakan di bidang kesehatan Dokumen 1 5 kebijakan di bidang Dokumen 1 5 ketenagakerjaan kebijakan di bidang sosial Dokumen 1 1 kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah Dokumen 1 5 kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah Dokumen 1 5 Bab II 23

31 kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik kebijakan di bidang pelayanan publik Dokumen 0 5 Dokumen 0 5 kebijakan penyusunan SOP Dokumen 0 5 Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas Dokumen 0 5 kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD) ketersediaan prasarana pengelolaan arsip Dokumen 0 5 OPD Unit Jumlah pengelola arsip Orang 0 23 Meningkatkan pelayanan administrasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur % Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal % Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 4.5 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi Kasus orang OPD % 0 15 % Bab II 24

32 Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika % Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi % % 0 22 jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi % 0 0 Dokumen 0 3 dok 4.6 Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat % 100 % Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD % 0 0 menurunnya angka perceraian orang Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada Rp ,15 % pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilainilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 5.3 terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun) Dokumen 0 3 Lokasi - 32 Bab II 25

33 sosial persentase PMKS yang dibina % 5 25 persentase PSKS yang dibina % Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku % II.1.5 Kebijakan Kebijakan merupakan arah/tindakan pedoman untuk menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan dalam mencapai tujuan. Kebijakan merupakan kumpulan keputusan-keputusan pimpinan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu. Kebijakan merupakan pedoman untuk mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah. Adapun kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun diarahkan pada : 1. Meningkatkan mutu pendidikan dan mempermudah jangkauan pendidikan bagi masyarakat; 2. Meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat; 3. Pengembangan kemampuan ekonomi dan mengoptimalkan potensi lokal untuk menciptakan lapangan pekerjaan; 4. Penyelenggaraan pemerintah yang bersih, akuntabel dan berwibawa; 5. Meningkatkan penerapan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. II.1.6 Program untuk Pencapaian Sasaran Bab II 26

34 Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematik dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa organisasi ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam RPJMD Tahun adalah sebanyak 182 program. Sedangkan untuk mencapai 39 sasaran yang terdapat dalam RPJMD , Pemerintah Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 telah melaksanakan 26 urusan wajib yang mencakup 133 program dan 8 urusan pilihan yang mencakup 31 program. Tabel 2.2 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016 No Sasaran Didukung Jumlah Program 1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan 4 2. Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang 2 pendidikan 3. Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan 3 dan jenjang 4. Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang 4 pendidikan 5. Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi 4 peserta didik 6. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam - antisipasi dalam penanggulangan bencana 7. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 1 8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan 2 pelaksanaan pendidikan 9. Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan 6 meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat 11. Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana 5 kesehatan 12. Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan 5 reproduksi yang berkualitas 16. Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran 2 perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 18. Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan 3 hidup anak 19. Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk 10 dan industri pertanian yang berdaya saing 20. Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta 5 berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan 21. Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang 6 mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 22. Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi 6 Bab II 27

35 dan pasar 23. Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya 4 saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna 24. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi Terwujudnya iklim investasi yang sehat Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan 6 kelautan secara optimal dan berkelanjutan 27. Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam 2 pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur 28. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya 3 guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 29. Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan 22 pembangunan infrastruktur yang handal 30. Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga 6 kelestarian hidup 31. Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang 10 berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal 33. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan 25 pelayanan kepada masyarakat 34. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum 2 dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 35. Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan 4 sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 36. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada 4 aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 38. Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul 1 karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 39. Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial 5 II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 Kinerja merupakan keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur berkomitmen Bab II 28

36 No. akan menyelesaikan kontrak kinerja sebagaimana tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja di bawah ini : SASARAN STRATEGIS Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung pendidikan dini Rasio 1:91 Ruang Kelas Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SD/SMP Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SMA/SMK Rasio 1:288 Ruang Kelas 437 Rasio 1:651 Ruang Kelas Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan persentase jalan desa % 15,72 mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV % Angka Kelulusan SD/MI % Angka Kelulusan SMP/MTs Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % 100 % Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang Persentase siswa yang naik kelas Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK % 100 % 0 % 0 % 0 Bab II 29

37 1.4 Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan 1.5 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik 1.6 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana 1.7 Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal Persentase siswa yang melanjutkan Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 Sekolah 1 % Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan 1.9 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan persentase sekolah yang memiliki komite sekolah % Perpustakaan Desa Unit Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan Unit Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah pengunjung perpustakaan Persentase rumah tinggal bersanitasi Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air eks Orang % 57 % 100 Bab II 30

38 aktif menolong dirinya, serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara % Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk Kualitas sarana dan prasarana RSUD Tersedianya Bangunan IGD Terpadu % 6,33 % 100 Rasio 1: % 100 % Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat 2.4 Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin 2.5 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat Cakupan pertolongan % 90 persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Prevalensi gizi buruk % 0, Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin % 100 % 80 Kunjungan % Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas Rata-rata jumlah anak per keluarga Cakupan peserta KB aktif Anak 2,78 % 67, Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR) persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan % 78 Bab II 31

39 2.8 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan % 46 % Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing nilai produk dan ton produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi nilai produk dan 0 produktivitas per jenis produk per tahun : - produk perkebunan Ton produk hhbk Ton Produksi hasil pertenakan Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian Ton 23,04 Kelompok Persentase sawah terairi % 87, Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) % 11,10 % Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana Jumlah kunjungan wisata Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Buah 4 Orang Buah 51 Bab II 32

40 dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 3.4 Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM % 7,40 km 50 % 29,00 Buah Jumlah BPR/LKM aktif Buah Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna 3.6 Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 3.7 Terwujudnya iklim investasi yang sehat 3.8 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan 3.9 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah Persentase Usaha Mikro dan Kecil Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) jumlah peningkatan angka investasi Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi lama proses perijinan (rata-rata) Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja Peningkatan penanganan hubungan industrial Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diperdakan % 0,03 % 14,28 kali 1 Orang 320 Orang 200 Rp. (trilyun) 134 KK 25 hari 5 Buah 5 % 5 % 100 ton Dokumen 8 Bab II 33

41 dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur 3.10 Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota Ketaatan terhadap RT/RW Persentase berkurangnya penambang liar Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku Persentase jumlah rencana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL) RTH per satuan luas wilayah perkotaan (ratarata) Persentase penanganan sampah (%) Desa 10 % 100 % 75 % 50 buah 12 % 17,74 % Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk % Kondisi infrastruktur % 18,50 jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis) Persentase rumah % 56 tangga yang menggunakan listrik Rumah layak huni Rumah Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan Kecamatan 32 % 80 % 65,52 % 100 % 100 % 83 Bab II 34

42 3.12 Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup Efektivitas pelayanan angkutan Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas Luas pemakaman Muslim dan non Muslim Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial berkurangnya lahan kritis cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan % 96,67 % 100 % 100 % 61,46 ha - m² ha 2000 % 15, Terwujudnya dan terimplementasik annya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanana n, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia berkurangnya pelanggaran disiplin PNS persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu Jumlah CPNS Menjadi PNS Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis Anggota Kopri yang terlayani Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa Kasus 10 % 80 % 100 Orang 300 Unit 1 Orang 600 % 90 % Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik Ada/Tidak Ada Perda APBD tepat waktu Waktu 31 Des Bab II 35

43 anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu Peningkatan pernyataan Opini BPK Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah Waktu 31 Juli Opini WTP % 59,00 % 41, Inventarisasi Aset % 65, Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp ,00 Rp , Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA; Ada/Tidak Ada/Tidak Ada/Tidak ada ada ada ketersediaan Ada/Tidak ada pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat Kepemilikan KTP % 95, Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Rasio 504, Kepemilikan Kartu Keluarga Kepemilikan akta catatan sipil aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif % 93,11 51,79 raperda 18 Bab II 36

44 4.3.7 persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%) ketersediaan profil desa yang valid Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan Kebijakan penataan wilayah Kebijakan tentang pemerintahan desa Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/bpd Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif Kebijakan Kerjasama Daerah Kebijakan penyelesaian kasus hukum kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah % 100 % - Dokumen - % 100 % 100 Dokumen 1 Dokumen 1 Desa 177 Desa 354 % 100 Dokumen 1 Kasus 5 Dokumen 1 Bab II 37

45 kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata Dokumen kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis kebijakan di bidang ketahanan pangan kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan kebijakan pembangunan daerah Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan kebijakan di bidang pemuda dan olah raga kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil kebijakan di bidang keluarga berencana kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kebijakan di bidang kesehatan kebijakan di bidang ketenagakerjaan kebijakan di bidang sosial kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah Dokumen - Dokumen - Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen - Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 2 Dokumen - Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Bab II 38

46 kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik kebijakan di bidang pelayanan publik kebijakan penyusunan SOP Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD) ketersediaan prasarana pengelolaan arsip Dokumen 5 Dokumen 5 OPD 82 Unit Jumlah pengelola arsip Orang Meningkatkan pelayanan administrasi % Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 4.5 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi 100 % 100 Kasus 80 Orang 600 OPD 1 Bab II 39

47 4.6 Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal 5.1 Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 5.2 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilainilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabupaten Cianjur Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD menurunnya angka perceraian Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah Bab II 40 % 3 % 100 % 100 % 100 % 22 % 0 Dokumen 1 % 100 % 100 % 0 orang 10 Rp. - % 70 Dokumen 3

48 bernegara 5.3 terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun) persentase PMKS yang dibina persentase PSKS yang dibina Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku Lokasi 32 % 25 % 100 % 100 II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 Struktur APBD Kabupaten Cianjur Tahun 2016 yaitu terdiri dari Pendapatan Rp ,73 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp ,23 Dana Perimbangan Rp ,00, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp ,50. Selanjutnya Pada Tahun Anggaran 2016 anggaran belanja Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 adalah sebesar Rp ,85 dipergunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Adapun secara rinci anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016 No Uraian Rencana (Rp) % 1. Belanja Tidak Langsung ,52 57,8 2. Belanja Langsung ,33 42,2 Jumlah ,85 100% Sumber : DPKAD Kabupaten Cianjur Selain dari pendapatan daerah, belanjda daerah terdapat pembiayaan daerah yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp ,12 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp ,00. Adapun Alokasi Bab II 41

49 anggaran Belanja Langsung sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahun 2016 untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagaimana pada tabel 2.5 : Tabel 2.5 Alokasi per Sasaran Pembangunan tahun Anggaran 2016 No Sasaran Anggaran (Rp.) % Anggaran 1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan ,00 4,96 pendidikan 2. Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk ,00 1,2 seluruh jenjang pendidikan 3. Terkendalinya angka mengulang dan drop out di ,00 0,39 setiap tingkatan dan jenjang 4. Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap ,00 0,59 jenjang pendidikan 5. Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke ,00 0,12 dalam pribadi peserta didik 6. Meningkatnya pengetahuan dan kesadarab siswa 0,00 0 dalam antisipasi dalam penanggulangan bencana 7. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal ,00 0,00 8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ,79 0,4 penglolaan dan pelaksanaan pendidikan 9. Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan ,00 0, Terwujudnya masyarakat yang proaktif ,00 0,7 memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat 11. Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas ,46 31,2 layanan prasaana kesehatan 12. Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat ,00 0, Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan ,08 8,87 masyarakat 14. Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan ,00 0,87 obat 15. Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan ,00 1,3 kesehatan reproduksi yang berkualitas 16. Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi ,00 0 remaja 17. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan ,00 0,06 anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 18. Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan ,00 0,05 kelangsungan hidup anak 19. Berkembangnya agribisnis yang mampu ,00 4,09 menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing 20. Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan ,00 1,83 serta berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan 21. Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam ,00 0,13 dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 22. Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar ,00 0,06 Bab II 42

50 No Sasaran Anggaran (Rp.) % Anggaran 23. Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan ,00 0,93 yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna 24. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi ,00 0, Terwujudnya iklim investasi yang sehat ,00 0, Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan ,00 0,87 pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan 27. Menguatnya implementasi rencana tata ruang ,00 0,11 daerah dalam pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur 28. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil ,00 1,23 guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 29. Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ,00 25,4 ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal 30. Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk ,00 1,02 menjaga kelestarian hidup 31. Terwujudnya dan terimplementasikannya ,00 0,35 perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia 32. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah ,00 2,08 yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal 33. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan ,00 2,83 penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat 34. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan ,00 0,16 budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 35. Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan ,00 0,07 dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 36. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang ,00 0,12 optimal 37. Terwujudnya pemahanan yang meluas dan ,00 0,5 mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 38. Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi ,00 0,02 nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 39. Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam ,00 0,13 menghadapi permasalahan sosial Urusan wajib ,33 93,2 Non urusan ,00 6,76 Total Anggaran , Bab II 43

51 II.4 Indikator Kinerja Utama Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA 1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan 1 Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD 2 Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI 3 Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs 4 Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA 5 Angka Partisasi Murni (APM) PAUD 6 Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI 7 Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs 8 Angka Partisasi KasarMurni (APM) SMA/SMK/MA % Jumlah siswa PAUD dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100% % Jumlah siswa SD/MI dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100% % Jumlah siswa SMP/MTs dibagi jumlah penduduk usia tahun dikali 100% % Jumlah siswa SMA/SMK/MA dibagi jumlah penduduk usia tahun dikali 100% % Jumlah siswa usia 4-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100% % Jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100% % Jumlah siswa usia tahun dibagi jumlah penduduk usia tahun dikali 100% % Jumlah siswa usia tahun dibagi jumlah penduduk usia tahun dikali 100% Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Bab II 44

52 No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA 2 Meningkatnya layanan kesehatan masarakat 3 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk industri pertanian yang berdaya saing 4 Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal 5 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal 9 Angka Kematian Bayi (AKB) Rasio Jumlah bayi usia <1 tahun dalam satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup dalam periode yang sama dikali Angka Kematian Ibu (AKI) Rasio Jumlah kematian karena kehamilan, persalinan, masa nifas atau komplikasi-komplikasi lainnya selama satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup selama periode yang sama dikali Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB % PDRB sektor pertanian dibagi total PDRB dikali 100% 12 persentase jalan mantap % Panjang jalan dalam kondisi baik/sedang dibagi total panjang jalan dikali 100% 13 Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah 14 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah % Jumlah belanja langsung dibagi total belanja daerah dikali 100% Rupiah Jumlah total pendapatan asli daerah dari sektor pajak Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Bappeda Kabupaten Cianjur Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur Dinas Perpajakan Daerah 6 Terwujudnya pemahaman meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 15 Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD % Jumlah temuan/rekomendasi BPK tahun n dibagi jumlah temuan/rekomendasi BPK tahun n-1 dikali 100% Inspektorat Daerah Bab II 45

53

54 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMDA KAB. CIANJUR Bab III berisi : 1. Rencana Strategis Pemkab Cianjur 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab Cianjur. 3. Pengukuran Kinerja 4. Capaian Indikator lainnya 5. Reformasi Birokrasi 6. Pengukuran Pencapaian Sasaran 7. Efisiensi Anggaran Gambar 3.1 : Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini menggambarkan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran Bab III 46

55 kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 Tentang Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja 1 91 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 5 50 Sangat Rendah Kode III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 2016 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur untuk tahun Pencapaian IKU Bupati Cianjur tahun 2016 secara ringkas ditunjukan oleh tabel berikut ini. Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun 2016 No INDIKATOR KINERJA UTAMA Capaian 2015 Tahun 2016 Target Realisasi Capaian Angka Partisasi Kasar 51,2 52,1 52,76 101,27 (APK) PAUD 2. Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI 3. Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs 4. Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA 5. Angka Partisasi Murni (APM) PAUD 6. Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI 7. Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs 118,9 119,1 119,07 99,97 97,92 98,2 98,02 99,82 58, ,79 91,98 49,88 50,44 50,49 100,10 98,96 110,74 99,01 89,41 96,72 96,85 96,81 99,96 Bab III 47

56 No INDIKATOR KINERJA UTAMA Capaian 2015 Tahun 2016 Target Realisasi Capaian Angka Partisasi 53,81 63,2 55,29 87,48 KasarMurni (APM) SMA/SMK/MA 9. Angka Kematian Bayi (AKB) 0,185 0,175 0,17 102, Angka Kematian Ibu (AKI) 0, , , , Kontribusi sektor 34,1 40,81 31,04 76,06 pertanian/perkebunan terhadap PDRB 12. persentase jalan mantap 35,89 36,35 37,87 104, Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah 14. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah 15. Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD 38,05 42,2 42,09 99, , , ,00 102, ,65 99,35 Tingkat Capaian IKU Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 20% 0% 0% 0% 80% Gambar 3.2 : Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2016 Bab III 48

57 Jumlah % III.2 Pengukuran dan Analisis Kinerja Misi 1 SASARAN 1 Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK ,97 54,62 75,52 151,13 89,56 137,79 53,84 112, ,83 94,98 124,2 62,81 107,24 97,38 91,79 90, ,82 95,51 115,27 98,42 121,76 98,37 106,07 84, ,67 96,45 97,11 97,42 187,03 98,66 138,22 91, ,08 91,27 121,87 152,86 144,08 189,24 128,94 98,6 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan 1. Rasio jumlah sekolah 1:119 1:91 1:80 112,08 1: 134 1:91 PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal 2. Jumlah daya tampung pendidikan dini , Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal 4. Jumlah daya tampung SD/SMP 5. Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal 1:362 1:288 1: ,87 1: 433 1: , :679 1:651 1: ,08 1:1128 1:651 Bab III 49

58 mupun non formal 6. Jumlah daya tampung SMA/SMK 7. Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan 8. Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV Sumber : Hasil Pengolahan Data , ,27 15,72 20,27 128,94 9,92 15,72 91, ,6 98, Sasaran Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan merupakan sebuah harapan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur bagaimana masyarakat mampu memperoleh informasi dan pelayanan pendidikan dengan mudah. Hal ini dengan banyaknya perbaikan sekolah-sekolah dan pembangunan ruang kelas baru sehingga jumlah daya tampung sekolah serta rasio sekolah dengan jumlah siswa yang ada cukup ideal untuk digunakan. Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur serta segenap stakeholders yang ada dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Berikut disampaikan capaian indikator kinerja pada sasaran meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yaitu : Pada tahun 2016 terdapat ruang kelas yang dibangun dan direhabilitasi agar daya tampung setiap kelas sesuai dengan standar pelayanan minimal yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Berikut jumlah ruang kelas pada setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Cianjur yaitu : Gambar 3.3 Salah Stau Pembangunan Ruang Kelas Baru Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah No Jenjang Pendidikan Jumlah Daya Tampung Pendidikan Dini SD/ SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Jumlah daya tampung ruang kelas merupakan target akumulasi ruang kelas yang direhabilitasi dan dibangun pada setiap tahunnya. Peningkatan jumlah daya tampung ruang kelas dimaksudkan agar memenuhi standar pelayanan minimal bahwa setiap kelas dapat menampung 32 siswa. Adapun rehabilitasi dan Bab III 50

59 pembangunan ruang kelas baru untuk pendidikan dini tidak dapat terealisasi mengingat keterbatasan anggaran, hal ini dapat dilihat pada target ruang kelas hanya dapat terealisasi ruang kelas atau 91,27% dari target yang telah ditetapkan termasuk dengan target akhir RPJMD. Berbeda halnya dengan ruang kelas pada tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat melebihi target yang telah ditentukan sebagaimana telah dijelaskan pada tabel capaian realisasi pada tahun 2016 di atas. Jumlah daya tampung merupakan hasil dari jumlah siswa pada setiap jenjang terhadap ruang kelas yang tersedia pada setiap sekolah, sehingga dapat disimpulkan bahwa dibangunnya atau direhabilitasinya ruang kelas dalam rangka pencapaian standar yang mana setiap kelas terdapat 32 siswa. Kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi proses belajar mengajar akan terwujud dengan baik dan kondusif sehingga transfer ilmu yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik dapat berjalan dengan lancar jika kondisi ruang kelas yang memadai atau sesuai dengan standar. Selanjutnya adalah rasio jumlah sekolah dengan penduduk pada usia tertentu maksudnya adalah jumlah sekolah yang tersedia harus berbanding seimbang dengan penduduk diusianya, jika sekolah itu sedikit akan tetapi penduduk pada usia tersebut tinggi maka dapat dipastikan sekolah tersebut akan kelebihan jumlah siswa dan tidak memenuhi standar. Berikut rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk pada usia tertentu yaitu : Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah No Jenjang Pendidikan Rasio PAUD (usia 4-6 thn) 1: 129 1: 119 1: SD dan SMP (usia : 233 1: 362 1: 225 thn) 3. SMA/ SMK/ MA (usia thn) 1: 766 1: 679 1: 364 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Berdasarkan tabel tersebut di atas pada setiap tahun rasio semakin menurun itu artinya pembangunan sekolah dan ruang kelas dapat berdampak pada rasio jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk diusia tertentu, semakin sedikit rasio maka jumlah siswa dalam satu sekolah tersebut ideal atau memenuhi standar. Dalam rangka menjaga atau mempertahankan jumlah sekolah agar tetap ideal Pemerintah harus mengambil langkah antisipasi mengingat pertambahan jumlah penduduk pada setiap tahun tidak dapat diprediksi. Realisasi pada indikator rasio jumlah sekolah dapat dikatakan melebihi target yang telah ditentukan pada tahun 2016 dan target akhir RPJMD, hasil tersebut diperoleh melalui perhitungan rumus terbalik artinya semakin sedikit maka capaiannya Bab III 51

60 semakin baik. Kemudian jika dibandingkan dengan realisasi pada awal RPJMD capaian tahun 2016 telah melebihi target. Permasalahan : (1.) Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. (2.) Angka kemiskinan Kabupaten Cianjur yang masih tinggi menjadi faktor penyebab masyarakat sulit untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat selanjutnya. (3.) Biaya sekolah masih relatif mahal terutama untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. (4.) Masih terdapat guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Solusi : (1.) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mencoba melakukan perbaikan diantaranya melalui inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan diantaranya : a. Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dibuatnya sistem atau website Dinas Pendidikan merupakan sebuah upaya dalam menjamin keterbukaan informasi terkait urusan pendidikan di Kabupaten Cianjur. Gambar 3.4 : Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Bab III 52

61 Jumlah % b. Bus Sekolah Bagi Masyarakat yang Putus Sekolah Sektor Non Formal Bus sekolah bagi masyarakat yang putus sekolah sektor non formal artinya bagi masyarakat yang kurang mampu, putus sekolah dan anak jalanan bisa melaksanakan pendidikan secara gratis. Bus sekolah tersebut dimaksudkan agar meningkatkan angka melek huruf di Kabupaten Cianjur dan RLS (Rata-rata Gambar 3.5 : Bus Sekolah Lama Sekolah). Bus Sekolah ini di pelopori oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur pada Tahun Bus sekolah ini bisa dijadikan salah satu solusi mengingat angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur yang cukup tinggi. Misi 1 SASARAN 2 Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK Bab III 53

62 Tabel 3.6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan 1. Angka Kelulusan SD/MI Angka Kelulusan SMP/MTs 3. Angka Kelulusan SMA/MA/SMK Sumber : Hasil Pengolahan Data Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini merupakan tekad bahwa pendidikan merupakan hal dasar yang perlu dipenuhi bagi setiap masyarakat serta mewjudkan amanat UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016 No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa yang Jumlah Siswa yang Mengikuti Ujian Nasional Lulus Ujian Nasional 1. SD siswa siswa 2. MI siswa siswa 3. SMP siswa siswa 4. MTs siswa siswa 5. SMA siswa siswa 6. SMK siswa siswa 7. MA siswa siswa Jumlah siswa siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dilihat pada tabel di atas jumlah peserta atau siswa yang mengikuti ujian nasional dari jenjang SD/ SMP/ SMA atau sederajat sejumlah siswa dan dinyatakan lulus 100%. Keberhasilan dari pada pencapaian sasaran ini tidak terlepas dari terealisasikannya program pemerintah daerah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Pendidikan yaitu program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, serta program pendidikan menengah. Bab III 54

63 Jumlah % Misi 1 SASARAN 3 Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK ,47 99,97 99,81 99,56 74, ,73 99,98 99,83 99,59 86, ,98 99,96 99,99 99, ,93 99,93 99,88 99, Tabel 3.8 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang Persentase siswa yang naik kelas Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK Persentase siswa yang melanjutkan Sumber : Hasil Pengolahan Data 0, , , Pada sasaran terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang yaitu diukur melalui persentase siswa yang naik kelas, angka putus sekolah (SD/ MI), angka putus sekolah (SMP/ MTs), angka putus sekolah (SMA/ SMK/ MA), dan persentase siswa yang melanjutkan pada tahun 2016 yang merupakan tahun terakhir dari RPJMD periode mencapai 100%. Bab III 55

64 Tabel 3.9 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Putus Sekolah 1. SD/ MI siswa 25 siswa 2. SMP/ MTs siswa 68 siswa 3. SMA/SMK/MA siswa 8 siswa Jumlah siswa 101 siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS Dilihat pada tabel di atas bahwa jumlah seluruh siswa di Kabupaten Cianjur yaitu siswa. Sedangkan untuk angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/ MTs, dan SMA/ SMK/ MA menunjukan angka 0%, akan tetapi berdasarkan data keseluruhan jumlah siswa yang ada di Kabupaten Cianjur yang tersebar di 32 Kecamatan terdapat 25 siswa yang putus sekolah pada jenjang SD/ MI, 68 siswa SMP/ MTs dan 8 siswa SMA/SMK/ MA adapun capaian 0% mengingat dari jumlah siswa yang putus sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa pada jenjang tertentu relatif kecil sehingga dapat dikatakan 0%. Pada indikator selanjutnya yaitu persentase siswa yang melanjutkan maksudnya adalah siswa yang berada pada jenjang pendidikan SD/MI melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP/ Mts begitupun selanjutnya. Berikut jumlah siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Naik Kelas 1. SD/ MI siswa siswa 2. SMP/ MTs siswa siswa Jumlah siswa siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa di Kabupaten Cianjur siswa yang tersebar di 32 Kecamatan sejumlah siswa dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu sebanyak siswa. Bab III 56

65 Jumlah % Misi 1 SASARAN 4 Meningkatnya Mutu Kelulusan Siswa dari setiap Jenjang Pendidikan Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 IK 1 IK 2 IK Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan 1. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI 2. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs 3. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK Sumber : Hasil Pengolahan Data Ujian Akhir Sekolah merupakan salah satu tahapan dalam rangka melihat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu biasanya setiap 6 (enam) bulan sekali. Ujian akhir sekolah dilaksanakan di Kabupaten Cianjur yang diikuti oleh seluruh peserta didik di jenjang sekolah dasar hingga menengah. Target tahunan dari persentase siswa yang lulus UAS 100% persen artinya hal tersebut menggambarkan dua kondisi yaitu kemampuan dari peserta didik dan kemampuan guru dalam mentransfer ilmunya. Bab III 57

66 Jumlah % Berdasarkan data perhitungan dari jumlah yang lulus UAS dibagi jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti UAS dikali 100% maka diperoleh angka 100% dari realisasi pada tahun ke tahun. Adapun pada tahun 2016 persentase siswa yang lulus UAS baik di tingkat SD, SMP, SMA sederajat memperoleh 100%. Adapun jumlah siswa yang mengikuti uas pada tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016 No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa yang Jumlah Siswa yang Mengikuti UAS Lulus UAS 3. SD/ MI siswa siswa 4. SMP/ MTs siswa siswa 5. SMA/SMK/MA siswa siswa Jumlah siswa siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Keberhasilan dari pada sasaran ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan program manajemen pelayanan pendidikan. Misi 1 SASARAN 5 Tertanamkannya Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Ke Dalam Pribadi Peserta Didik Trend Capaian Kinerja Sasaran 5 IK Bab III 58

67 Tabel 3.13 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik 1. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter Sumber : Hasil Pengolahan Data Sesuai dengan visi Kabupaten Cianjur periode yaitu Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah Pemerintah Kabupaten Cianjur mengimplementasikan visi tersebut melalui sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter. Hal ini mengingat pendidikan merupakan wahana yang cukup efektif dalam menerapkan visi tersebut yang pada akhirnya dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Akhlakul karimah artinya akhlak mulia atau terpuji hal ini yang diinginkan untuk di jaga dan ditingkatkan bagi peserta didik khususnya dan umumnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Cianjur. Secara keseluruhan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter adalah sebagai berikut : No Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah / Madrasah Jumlah Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter 1. SD sekolah sekolah 2. MI 222 madrasah 222 madrasah 3. SMP 274 sekolah 274 sekolah 4. MTs 89 madrasah 89 madrasah 5. SMA 83 sekolah 83 sekolah 6. SMK 168 sekolah 168 sekolah 7. MA 25 madrasah 25 madrasah Jumlah sekolah/ madrasah sekolah/ madrasah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Keberhasilan dari pada capaian indikator tersebut adalah dengan didukung oleh program pendidikan wajib pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan menengah, program pembinaan dan permasyarakatan olahraga, dan program peningkatan peran serta kepemudaan. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter pada awal tahun sampai dengan akhir RPJMD yaitu tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik sehingga capaiannya sebesar 100%. Bab III 59

68 Jumlah % Misi 1 SASARAN 6 Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Siswa dalam Antisipasi dan Penanggulangan Bencana (sekolah) Trend Capaian Kinerja Sasaran 6 IK , Tabel 3.15 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana 1. Jumlah Sekolah yang terfasilitasi untuk peningkatan pemahaman, keterampilan, dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana (sekolah) Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana adalah sasaran pada misi pertama yang didalamnya diukur melalui jumlah sekolah yang terfasilitasi utnuk peningkatan pemahaman, keterampilan, dan kewaspadaan dalam pencegahan penanggulangan bencana. Padda indikator ini sejak pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 ini tidak dapat dilaksanakan mengingat tidak adanya kegiatan yang mendukung pada ketercapaian indikator tersebut termasuk tidak adanya anggaran, sehingga indikator tersebut tidak dapat tercapai atau 0 (nol). Bab III 60

69 Jumlah % Misi 1 SASARAN 7 Meningkatnya Kualitas Pendidikan Tinggi Lokal Trend Capaian Kinerja Sasaran IK Tabel 3.16 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 1. Persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada Tahun 2015 perguruan tinggi yang mendapat bantuan operasional dari Pemerintah Daerah sebanyak 3 (tiga) pendidikan tinggi diantaranya AKPER (karena statusnya BLUD mendapatkan anggaran untuk operasional), Universitas Surya Kencana (mendapat dana hibah bansos), dan AKNED (mendapat dana hibah bansos). Berbeda dengan Tahun 2016 mengingat adanya efisiensi anggaran sehingga perguruan tinggi yang memperoleh bantuan operasional hanya AKPER karena masih BLUD. Terealisasinya 1 (satu) perguruan tinggi dari 5 (lima) perguruan tinggi sehingga capaian pada indikator ini sebesar 20% sedangkan sampai tahun 2016 terdapat 7 perguruan tinggi, jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 20 perguruan tinggi terealisasi 12 atau 60%. Bab III 61

70 Jumlah % Misi 1 SASARAN 8 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pelaksanaan Trend Capaian Kinerja Sasaran 8 IK Tabel 3.17 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan 1. Persentase sekolah yang memiliki komite sekolah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Komite sekolah merupakan mitra sekolah yang memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan bagi para peserta didik baik dibidang akademik maupun non akademik dan berperan dalam penentuan rencana kerja dan anggaran sekolah. Perlunya partisipasi masyakrakat dari berbagai sektor dalam penyelenggaraan pemerintah merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mewujudkan good governance karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi pemerintah bekerja secara bersama-sama dengan masyarakat dan swasta. Adapun komite sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu sebagai berikut : Bab III 62

71 Jumlah % Tabel 3.18 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016 No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah yang Memiilki Komite Sekolah 1. TK 389 Sekolah 389 Sekolah 2. SD/ MI Sekolah Sekolah 3. SMP/ MTs 261 Sekolah 261 Sekolah 4. SMA/SMK/ MA 231 Sekolah 231 Sekolah Jumlah Sekolah Sekolah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dari jumlah keseluruhan sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur seluruhnya telah memiliki komite sekolah. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sangat tinggi. Misi 1 SASARAN 9 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perpustakaan Trend Capaian Kinerja Sasaran 9 IK 1 IK 2 IK 3 IK ,55 93, ,36 101, ,22 116, ,28 411, ,9 112,91 432,34 Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan 1. Perpustakaan desa Perpustakaan mesjid besar kecamatan , Bab III 63

72 3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 4. Pengunjung perpustakaan Sumber : Hasil Pengolahan Data , , Pada sasaran meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan terdiri dari 4 indikator sasaran yang mana terdapat 3 indikator sasaran yang masuk pada kategori Sangat Tinggi serta melebihi target yang telah ditentukan dan 1 (satu) indikator masuk pada kriteria Tinggi akan tetapi tidak memenuhi target yang telah ditentukan. Keberhasilan pada masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut : Perpustakaan merupakaan wadah untuk menggali berbagai informasi, keberhasilan yang diperoleh oleh kabupaten sampai pada tahun 2016 ini yaitu dengan menambah perpustakaan desa yang pada awal tahun 2011 memiliki 30 perpustakaan desa, secara berkala dengan didukung program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan kegiatan penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah sehingga perpustakaan desa sampai pada tahun 2016 menjadi 124 perpustakaan desa. Adapun target perpustakaan desa pada akhir RPJMD yaitu 100 perpustakaan desa sudah dapat tercapai bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Selain dari pada perpustakaan desa terdapat perpustakaan mesjid besar kecamatan dengan program yang sama yaitu program pengembangan Gambar 3.7 : Perpustakaan Keliling budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan kegiatan supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan masyarakat sudah berkontribusi terhadap pemeliharaan 10 perustakaan mesjid besar kecamatan yang ada di lingkungan Kabupaten Cianjur. Pemeliharaan terebut dilakukan secara berkesinambungan pada setiap tahun hingga pada tahun 2016 terealisasi 100%. Penambahan jumlah perpustakaan desa dan pemeliharaan terhadap perpustakaan mesjid besar kecamatan harus didukung dengan adanya koleksi buku di perpustakaan daerah. Penambahan jumlah koleksi buku di perpustakaan daerah yang pada Gambar 3.8 : Perpustakaan Daerah Kab Cianjur tahun 2011 sejumlah setiap tahun bertambah samapai pada tahun 2016 menjadi eksemplar melebihi target Bab III 64

73 akhir RPJMD yaitu yang tahun sebelumnya sejumlah eksemplar bertambah 940 eksemplar menjadi eksemplar pada tahun Penambahan jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah dilakukan melalui kegiatan penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum dareah. Segala bentuk upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur melalui program dan kegiatan tersebut guna mendukung dari pada mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya masyarakat Kabupaten Cianjur. Dengan meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan secara tidak langsung dapat meningkatkan minat baca dan pengunjung perpustakaan. Pengunjung perpustakaan pada tahun ke tahun mengalami peningkatan yang semula pada tahun orang pada tahun 2016 mencapai orang. Permasalahan : (1.) Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan arsip dan perpustakaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan yang diberikan. (2.) Masih minimnya minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur. (3.) Keterbatasan jenis buku/ bahan bacaan di perpustakaan sehingga masyarakat belum merasa cukup menggali informasi melalui perpustakaan daerah. Solusi : (1.) Menambah alokasi dana untuk peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan guna meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur. (2.) Menambah jenis buku bacaan sehingga masyarakat merasa terpenuhi akan informasi yang dibutuhkan melalui buku bacaan. Bab III 65

74 Jumlah % Misi 2 SASARAN 1 Terwujudnya Masyarakat yang Proaktif Memelihara dan Meningkatkan Derajat Kesehatan, Berpartisipasi Aktif Mendorong Dirinya, serta Mampu Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Shat dalam Keluarga dan Masyarakat Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 IK 1 IK 2 IK , ,84 62, , ,73 138, , Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1 bo ok INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat 1. Persentase rumah tinggal bersanitasi 69, ,37 121,70 53, Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air 3. Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara Sumber : Hasil Pengolahan Data Bab III 66

75 Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat menjadi tanggungjawab bersama dalam hal ini masyarakat, pemerintah, dan swasta. Hidup yang sehat dan bersih menjadi dambaan bagi setiap manusia akan tetapi hal tersebut dapat diwujudkan jika setiap manusia peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Adapun untuk mewujudkan sasaran tersebut didukung dengan indikator persentase rumah tinggal bersanitasi, persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, dan Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara. Persentase rumah tinggal bersanitasi merupakan akses pelayanan bagi masyarakat dalam memperoleh kehidupan yang bersih, nyaman, dan menjaga masyarakat agar tidak bersentuhan langsung dengan kotoran manusia. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melalui pembangunan sarana MCK plus ++ dan pembuatan saluran drainase yang dilakukan pemerintah Kabupaten Cianjur di Tahun Pada Tahun 2016 MCK dan MCK plus++ masing-masing terbangun 14 unit untuk MCK dan 7 unit untuk MCK plus++ sehingga sampai akhir tahun 2016 telah dibangun 97 unit MCK dan 69 unit MCK plus++. Selain dari pada pembangunan MCK Pemrintah Kabupaten Cianjur dalam meningkatkan persentase rumah tinggal bersanitasi yaitu dengan pembangunan saluran drainase di lingkungan permukiman perkotaan yang pada Tahun 2016 dibangun sepanjang 2 km sehingga sampai akhir tahun 2016 telah dibangun sepanjang 7km drainase. Upaya tersebut sangat berkontribusi besar terhadap capaian dari persentase rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Cianjur yang pada Tahun 2015 terealisasi 69,21% kini bertambah di Tahun 2016 menjadi 69,37%. Adapun capaian pada tahun 2016 telah melebihi target akhir RPJMD yaitu 57%, terlebih jika dibandingkan edngan kondisi awal RPJMD yaitu 53,85%. Permasalahan : (1.) Sekalipun realisasi pada persentase rumah tinggal bersanitasi telah memenuhi target, namun masih terdapat kendala yang dihadapi diantaranya pembangunan saluran drainase belum berdasarkan pada suatu studi drainase secara menyeluruh, tidak adanya pemeliharaan terhadap saluran drainase yang ada, serta kesadaran masyarakat yang masih kurang karena membuang sampah pada saluran yang menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan pada sungai dan saluran drainase. Bab III 67

76 Jumlah % Solusi : (1.) Pemerintah Kabupaten Cianjur masih terus melaksanakan pembangunan MCk dan MCK plus++ dan pembuatan drainase serta mensosialisasikan pola hidup sehat kepada masyarakat terutama di sekitar bantaran sungai. (2.) Dilaksanakannya kegiatan Jum at bersih dengan melakukan pembersihan bantaran sungai, gorong-gorong,dan jalan-jalan utama. Misi 2 SASARAN 2 Meningkatnya Kondisi dan Kualitas Fasilitas Layanan Prasarana Kersehatan Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK ,38 106,33 88, , , , , ,21 96,74 87,8 111,11 111, , , Tabel 3.21 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan 1. Persentase jalan 7,5 6,33 7,50 118,48 3,48 6,33 desa mantap menuju sarana kesehatan 2. Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik 3. Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk 1: : : , : Bab III 68

77 4. Kualitas Sarana dan Prasarana RSUD 5. Tersedianya Bangunan IGD Terpadu Sumber : Hasil Pengolahan Data Dalam rangka meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan didukung oleh beberapa indikator saebaga alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diataranya adalah Persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan, Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik, Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk, Kualitas Sarana dan Prasarana RSUD, Tersedianya Bangunan IGD Terpadu. Salah satu kondisi dari kualitas pelayanan kesehatan yaitu dibangunnya jalan mantap menuju sarana kesehatan, ini menjadi penting mengingat jalan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk dapat mengakses sarana kesehatan. Upaya Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan pembangunan jalan desa sepanjang km sampai pada tahun 2016 atau sekitar 7,50% melebihi target yang telah ditentukan yaitu 6,33% dan menjadi target akhir RPJMD. Pembangunan tersebut jika dibandingkan dengan awal tahun RPJMD yaitu 3,46% atau km. Keberhasilan dari pada pembangunan ini selain dari anggaran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Cianjur memperoleh bantuan anggaran Provinsi serta kegiatan PNPM yang menangan jalan desa. Selanjutnya selain dilihat dari pembangunan jalan didukung dengan kualitas dari fasilitas puskesmas dan jaringannya yang berfingsi dengan baik bedasarkan data yang ada (45 puskesmas). Rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk idealnya adalah 1: , Sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur telah memiliki 4 unit rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur Kelas B dan Rumah Sakit Umum Cimacan Kelas D, Rumah Sakit Umum Pagelaran dan terdapat 1 (satu) unit rumah sakit swasta yaitu Rumah Sakit Dr. Hafidz Cianjur. Dengan demikian capaian kinerja rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 4: atau 1: atau mencapai 87,84% dari target 1: Bertambahnya jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD Kabupaten Cianjur yaitu RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur. Kualitas sarana dan prasarana RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur dalam keadaan baik atau kondisi 100% hal ini didukung dengan beberapa program Pemerintah Daerah yang meliputi program : 1. Pengadaan alat-alat kesehatan 2. Pengadaan alat kedokteran untuk penanganan bayi berat lahir rendah 3. Pembangunan Gedung Perkantoran Bab III 69

78 4. Pengadaan tanah rumah sakit 5. Pengadaan tanah dan bangunan rumah sakit 6. Pembangunan drainase rumah sakit 7. Pembangunan gedung farmasi tahap II 8. Pembangunan pagar dan tembok penahan tanah 9. Pengadaan genset rumah sakit 10. Pembangunan gedung genset rumah sakit 11. Pengadaan alat-alat CSSD dan Laundry 12. Pengadaan alat-alat kesehatan NICU, ICU, PICu, dan IGD 13. Pengadaan tempat tidur rumah sakit 14. Pengadaan alat-alat kesehatan 15. Pengembangan gedung rawat inap VIP Flamboyan dan IGD 16. Pembangunan gedung farmasi 17. Pengembangan ruang ICU,ICCU,NICU 18. Pembangunan gedung farmasi RSUD Cianjur 19. Pembagnunan gedung rawat inap kelas III (Jampersal) 20. Pembangunan gedung stroke center tahap II 21. Pengadaan alat kesehatan dan penunjang medis. Indikator yang terakhir adalah tersedianya bangunan IGD terpadu yang ada di RSUD Kelas B Cianjur hal ini tercapai 100% mengingat pada tahun 2016 telah dilaksanakan pengembangan Gedung Rawat Inap VIP Flamboyan dan IGD di RSUD Kelas B Cianjur. Pengembangan ini merupakan kelanjutan dari tahun 2015 yang telah dilaksanakan pengadaan rawat inap VIP Flamboyan dan IGD telah terealisasi seluruhnya dengan terlaksananya pengupasan da pemasangan pasad luar dan dalam gedung rawat inap VIP dan IGD dengan luas dari gedung seluas 1200 m2, kemudian tersedianya fasilitas spoelhook sebanyak 3 unit serta tersedianya fasilitas scrub station sebanyak 2 unit. Permasalahan : (1.) Masih terdapat puskesmas dan jaringannya tidak berfungsi dengan baik. (2.) Untuk memenuhi target ideal rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk dirasa masih kurang untuk dapat memenampung dan memberikan pelayanan kesehatan. Solusi : (1.) Perbaikan terhadap fasilitas dan jaringan puskesmas terus ditingkatkan dengan menambah jumlah anggaran untuk perbaikan. (2.) Menambah jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur beserta segala fasilitas dan sumber daya manusianya. Bab III 70

79 Jumlah % Misi 2 SASARAN 3 Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 IK 1 IK 2 IK ,53 102, , , , , ,24 88,89 88,1 Tabel 3.22 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat 1. Cakupan 89, ,82 94,24 87,17 90 pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 2. Prevalensi gizi buruk 0,10 0,9 0,10 88,89 1,3 0,9 3. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Sumber : Hasil Pengolahan Data ,10 88, Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronik atau akut. Adapun capaian kinerja pada tahun 2016 yaitu Bab III 71

80 88,89% sama dengan pada tahun 2015 yang mana prevalensi gizi buruk 0,10%, semakin kecil angka yang diperoleh maka semakin menunjukan tidak ada masalah gizi pada balita. Beberapa faktor yang mempengaruhi capaian prevalensi gizi buruk ini antara lain : 1. Meningkatnya partisipasi masyarakat ke posyandu; 2. Surveilance gizi di tingkat puskesmas mulai berjalan; 3. penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan penentuan usia balita; Indikator selanjutnya adalah Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization hal ini artinya keberhasilan dari program imunisasi ditentukan oleh Universal Child Immunization. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 88,10%, tahun 2015 sebesar 74%. Jika dilihat kondisi awal RPJMD yaitu 85% sehingga capaian sampai dengan tahun ,1%, cukup jauh dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 100%. Permasalahan : (1.) Cakupan pemberian MP-ASI bagi balita 6-14 bulan masih rendah; (2.) Belum semua pelaksana gizi di puskesmas berlatar belakang gizi; (3.) Terbatasnya keterampilan petugas dalam melaksanakan tugas (4.) Terbatasnya alat ukur tinggi badan dan berat badan di posyandu Solusi : (1.) Meningkatkan keterampilan petugas dalam melaksanakan kegiatan posyandu melalui pelatihan-pelatihan tertentu. (2.) Melakukan pengadaan sarana prasarana atau peralatan yang membantu kegiatan posyandu. (3.) Perlu adanya kegiatan posyandu dan kegiatan di puskesmas yang memperhatikan asupan gizi bagi bayi dan balita. (4.) Mensosialisasikan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan makanan bergizi bagi balitas Bab III 72

81 Jumlah % Misi 2 SASARAN 4 Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK ,61 69, , , , ,97 Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat 1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin , Sumber : Hasil Pengolahan Data Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin diantaranya pemberian pelayanan BPJS dan Jamkesmas. Pada tahun 2016 cakupan pelayanan kesehatan dasar mengalami peningkatan menjadi 100% sehingga capaiannya menjadi 125%dan telah melebihi target akhir RPJMD. Selanjutnya jumlah rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2016 melalui BPJS dan Jamkesmas Bab III 73

82 Jumlah % sejumlah orang, belum memenuhi target yang telah ditentukan yaitu orang. Misi 2 SASARAN 5 Terjaminnya Ketersediaan dan Keterjangkauan Obat Trend Capaian Kinerja Sasaran 5 IK , , , Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat 1. Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin Sumber : Hasil Pengolahan Data Ketersediaan obat, dan alat kesehatan bagi masyarakat miskin dipenuhi dengan melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan untuk kebutuhan obat baik di puskesmas maupun di dinas kesehatan. Bab III 74

83 Jumlah % Misi 2 SASARAN 6 Terpenuhinya Permintaan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang Berkualitas Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK , ,3 104, ,53 97, , ,33 105,2 Tabel 3.25 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas 1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2, ,59 107, ,78 2. Cakupan peserta KB aktif Sumber : Hasil Pengolahan Data 70,88 67,20 70,70 105,20 67,00 67,20 Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas didukung dengan rata-rata jumlah anak per keluarga dan cakupan peserta KB aktif. Adapun capaian pada tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan dengan rincian sebagai berikut : Rata-rata jumlah anak per keluarga adalah kemampuan perempuan di keluarga untuk melahirkan dalam masa reproduksi, angka 2,78 menunjukan bahwa rata-rata perempuan di Kabupaten Cianjur mampu melahirkan 2-3 anak. Perhitungan dari pada indikator ini berbanding terbalik sehingga semakin sedikit maka capaian tersebut semakin baik, hal ini mengingat program dari Pemerintah 2 Bab III 75

84 Jumlah % (dua) anak cukup. Pada capaian kinerja, tahun 2016 melebihi target yang telah ditentukan yaitu 107,33 namun jika dibandingkan dengan realisasi sebelumnya menurun. Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2016 sejumlah orang atau 70,70% hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu 70,88%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD capaian tahun 2016 telah mengalami peningkatan bahkan telah melebihi target akhir RPJMD yaitu 67,20%. Cakupan peserta KB aktif diperoleh melalui perhitungan jumlah peserta program KB aktif dibagi jumlah pasangan usia subur dikali 100%. Misi 2 SASARAN 7 Meningkatnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Trend Capaian Kinerja Sasaran IK , , ,41 Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR) 1. Persentase pusat , informasi dan konseling remaja per kecamatan Sumber : Hasil Pengolahan Data Bab III 76

85 Jumlah % Misi 2 SASARAN 8 Meningkatkan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak serta Peran Perempuan dalam Berbagai Bidang Pembangunan Trend Capaian Kinerja Sasaran 8 IK , , , , ,82 Tabel 3.27 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 1. Persentase partisipasi 45, ,52 59,82 43,05 46 perempuan di lembaga pemerintahan Sumber : Hasil Pengolahan Data Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan merupakan indikator dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan. Adapun capaian pada tahun 2016 terealisasi 27,52% dari target 46%. Perhitungan ini diperoleh dari perhitungan pekerja perempuan di lembaga pemerintah dibagi jumlah pekerja perempuan dikali 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya dan kondisi awal RPJMD hal ini mengalami penurunan termasuk target akhir RPJMD. Bab III 77

86 Jumlah % Misi 2 SASARAN 9 Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang dan Kelangsungan Hidup Anak Trend Capaian Kinerja Sasaran IK Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak 1. Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan Sumber : Hasil Pengolahan Data Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan pada tahun 2016 tertangani 100%. Jenis kekerasan yang selama ini terjadi di Kabupaten Cianjur sampai dengan tahun 2016 yaitu : Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016 No Jenis Kekerasan Jumlah Korban 1. Traficking Persetubuhan KDRT 9 4. Sodomi/ Cabul Buruh Migran 3 6. Lain-lain 9 Jumlah 113 Sumber : Badan Keluarga Bencana Bab III 78

87 Berdasarkan data di atas jumlah tindak kekerasan yang ada di Kabupaten Cianjur sejumlah 113 kasus dan keseluruhan dapat ditangani dengan baik. Bab III 79

88 Jumlah % Misi 3 SASARAN 1 Berkembangnya Agribisnis yang Mampu Menghasilkan Produk dan Industri Pertanian yang Berdaya Saing Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK ,28 104,17 145, ,37 100,7 90, ,66 122,82 83, ,58 86, ,8 109,16 99, ,56 74, ,76 98,89 74,46 92, ,38 99, ,5 93,38 75,08 96,08 133,6 104,83 102,34 Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing 1. Nilai produk dan , produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi 2. Nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : ,23 93, Produk Perkebunan Produk hhbk 442, ,74 75, Produksi Hasil Peternakan 5. Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : 71,002 80, ,55 96,08 63,179 80, , Bab III 80

89 Pertanian 6. Persentase sawah terairi 7. Kondisi Infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agibisnis Sumber : Hasil Pengolahan Data 91,28 87,80 92,04 104,83 79,80 87,80 10,77 11,10 11,36 102,34 13,50 11,10 Upaya pencapaian sasaran berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing dapat diukur melalui indikator sasaran nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun (padi); produk perkebunan; produk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu); Produksi Hasil Peternakan; Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya (pertanian); persentase sawah terairi; dan kondisi insfrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pembangunan agribisnis. Nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun (Padi) terus mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yang memperoleh ton pada tahun 2016 telah melampaui target yang telah ditentukan yaitu ton bahkan sudah melebihi target Provinsi atau Nasional yaitu sebesar ton. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu ton capaian tahun 2016 sudah melebihinya. Keberhasilan dari capaian tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya curah hujan yang tinggi hampir di sepanjang tahun 2016 dan berbagai dukungan program/ kegiatan pemerintah daerah diantaranya : 1. Pembinaan penangkaran benih padi, 2. Gerakan pengendalian hama terpadu, 3. Pengadaan pestisida untuk persediaan dikala ada bencana serangan hama dan penyakit tanaman. 4. Perbaikan jaringan irigasi permukaan embung tempat penampungan air sementara, 5. Percepatan pengolahan tanah melalui bantuan traktor dan pompa air, mesin alat tanaman padi, alat mesin pemanen padi, motor roda tiga untuk pengangkutan hasil gabah, dan motor roda dua untuk kegiatan penyuluhan dan pembinaan bagi para petugas pertanian di lapangan. Bab III 81

90 Gambar di samping merupakan bagian dari kegiatan pelatihan dan bimbingan pendayagunaan teknis irigasi untuk pertanian dan perbaikan jaringan irigasi. Keunggulan Kabupaten Cianjur selain dari pada sektor pertanian, Gambar 3.9 Alat-alat Pertanian Gambar 3.10 Pelatihan kepada Kelompok Tani terdapat pula sektor perkebunan. Perkebunan di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut gambaran terhadap nilai produk perkebunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun No Komoditas Produksi (ton) Karet 2.420, , , , ,25 2. Teh , , , , ,47 3. Kelapa 4.193, , , , ,60 4. Kelapa 645,55 601,64 456,63 674,32 461,05 hibrida 5. Cengkeh 581,52 605,41 632,61 583,35 601,46 6. Kopi 154,84 200,58 212,95 158,61 164,88 robusta 7. Kopi 69,43 77,60 101,85 98,31 105,00 arabika 8. Aren 4.226, , , , ,94 9. Pala 51,93 53,99 83,81 82,56 82, Kapok 46,29 47,73 47,53 47,17 48, Kakao 800,58 894,53 530,04 808,90 810, Panili 13,14 13,61 24,20 25,35 21, Tembakau 23,90 34,08 0,00 45, Kayumanis 0,18 0,19 0,05 0,00 0, Kina 258,91 263,00 112,69 135,68 132, Lada 11,97 12,51 13,17 13,04 14, Kemiri 7,51 7,54 5,31 5,46 6, Nilam 0,25 0,00 0,00 0,00 0, Kelapa 0,00 0, , , ,23 sawit Jumlah , , , , ,23 Sumber : Statistika Perkebunan Tahun Bab III 82

91 Dilihat dari tabel di atas bahwa secara keseluruhan nilai produktivitas perkebunan meningkat dari ,11 ton menjadi ,23 ton, namun jika dilihat berdasarkan komoditas terdapat peningkatan dan penurunan diantaranya pada komoditas karet, teh, kelapa, kelapa hibtida, panili, kina (mengalami penurunan), sedangkan cengkeh, kopi robusta, kopi arabika, aren, pala, kapok, kakao, tembakau, ladam kemiri, dan kelapa sawit mengalami peningkatan. Keberhasilan dari peningkatan nilai produk perkebunan didukung oleh adanya program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan dan program pengembangan agribisnis. Peningkatan nilai produk perkebunan pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD Kabupaten Cianjur belum memenuhi target dari ton baru terealisasi sebesar ,23 ton atau 93,38%. Selanjutnya produk hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Cianjur cukup berkontribusi terhadap peningkatan pada sektor agribisnis. Adapun hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Cianjur meliputi : Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016 No Produk HHBK Wujud Jumlah Produksi (ton) Produksi Arang kayu Arang 2,10 2,40 2,50 0,72 1,92 2. Perlebahan Madu 17,02 17,50 3,175 2,18 1,96 3. Persuteraan Kokon Murbei 4,658 18,06 2,173 24,1 0,325-0,33-0,13-4. Jamur Kayu Jamur 969, ,29 341,5 341,5 351,75 5. Jamur Tiram Jamur ,2 97,2 99,39 6. Cuka Kayu Cuka 9 2,4 2,5 0,48 3,60 7. Rotan Rotan 4,1 0, Jumlah 1.024,11 448,44 447,20 442,41 458,74 Sumber : Statistika Kehutanan dan Perkebunan, Penyuluh Kehutanan Lapangan, Produksi hasil hutan bukan kayu Kabupaten Cianjur meliputi arang kayu, perlebahan, persuteraan, jamur kayu, jamur tiram, cuka kayu, dan rotan yang pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun Jumlah 458,74 ton merupakan akumulasi dari beberapa produk hasil hutan bukan kayu. Jika diukur dengan target tahunan dan terget RPJMD produksi hasil hutan bukan kayu tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 611 ton atau 75,08%. Selain dari sektor pertanian dan perkebunan, peningkatan agribisnis juga didukung oleh peningkatan produksi hasil peternakan. Produksi hasil perternakan Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebesar ,55 ton atau 96,08% belum memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar ton. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 produksi hasil peternakan mengalami peningkatan dari ton menjadi ,55 ton. Keberhasilan sampai pada tahun 2016 cukup signifikan jika dibandingkan dengan awal tahun 2011 yaitu Bab III 83

92 ton. Upaya dalam merealisasikan pencapaian tersebut pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan menjadikan program peningkatan produksi hasil peternakan dengan kegiatan penyusunan data potensi dan evaluasi pembangunan peternakan, perikanan dan kelautan, peningkatan produksi dan produktivitas ternak, serta pengembangan peternakan di masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan agar agribisnis di Kabupaten Cianjur meningkat dan berdaya saing. Sebagaiaman telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengembangan agribisnis tersebut didukung oleh berbagai sektor. Selain dari pada hasil yang diperoleh baik berupa hasil dari pertanian, perkebunan, perhutanan pemerintah juga melakukan peningkatan kepada kualitas sumber daya manusia dalam hal ini para petani. Terdapat jumlah kelompok petani yang mampu memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya pertanian, berikut disampaikan jumlah kelompok tani yang mampu memanfaatkan TTG yaitu : Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun No Kecamatan Tahun 2012 Tahun 2013 Bab III 84 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun Cianjur Cilaku Warungkondang Gekbrong Cibeber Ciranjang Sukaluyu Bojongpicung Karangtengah Mande Pacet Cipanas Sukaresmi Cugenang Cikalongkulon Sukanagara Takokak Campaka Campakamulya Pagelaran Tanggeung Kadupandak Cijati Sindangbarang Agrabinta Leles Cibinong Cikadu Cidaun Naringgul Haurwangi Pasirkuda

93 JUMLAH Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Peningkatan jumlah kelompok petani cukup berkontribusi baik terhadap peningkatan nilai produktivitas pertanian, selanjutnya untuk menghitung bertambahnya kelembagaan tani yang berkualitas dilakukan pengambilan data dari hasil penilaian pada setiap akhir tahun di masing-masing kecamatan. Cara Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama Bab III 85 penilaian dilakukan berdasarkan Buku Pedoman Penilaian Kelompok Tani yang diterbitkan Kementerian Pertanian. Indikator adopsi inovasi teknologi pertanian diperoleh dari hasil penilaian kelas kelompok tani secara berjenjang dari kelas kelompok tani pemula, kelas lanjut, kelas madya dan kelas utama. Kriteria kelas kelompok utama merupakan kriteria yang dipakai dalam melaksanakan teknologi sapta usaha yang didalamnya adopsi inovasi teknologi. Keberhasilan tersebut sampai pada tahun 2016 telah terdapat 167 kelompok tani dari target 125 kelompok tani yang terbentuk atau sebesar 133,6%, hal ini telah melebihi target tahunan 2016 serta target akhir RPJMD. Adapun program yang turut membantu terealisasinya indikator tersebut yaitu Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan dengan kegiatan Kegiatan penyuluh penerapan teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna, Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna, Pengadaan alsintan pra panen, Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian /perkebunan, Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/ perkebunan. Selain sumber daya manusia pemerintah Kabupaten Cianjur melakukan peningkatan kinerja dari sistem irigasi sehingga mampu mengairi lahan sawah yang ada di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan data terakhir dapat diketahui bahwa persentase sawah terairi dari luas total kewenangan Kabupaten Cianjur yaitu 92,04% melebihi target pada tahun 2016 yaitu sebesar 87,80% sekaligus target akhir RPJMD. Keberhasilan dari pada indikator tersebut tidak terlepas dari optimalisasi program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan. Beberapa capaian indikator sebagaimana telah dijelaskan di atas turut berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Berkembangnya agribisnis yang

94 mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing. Hal ini terlihat pada upaya pemerintah dalam peningkatan di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia petani, peningkatan irigasi pertanian, serta peningkatan infrastruktur jalan yang ikut membantu tercapainya sasaran tersebut. Permasalahan : (1.) Penurunan hasil produksi perkebunan pada komoditas teh di Kabupaten Cianjur dikarenakan tanaman teh sudah tua dan rusak dalam jumlah yang besar dan luas. (2.) Produksi hasil hutan bukan kayu belum menunjukan hasil yang optimal dikarenakan teknologi/ budidaya dan pengolahan komoditi hasil hutan bukan kayu belum banyak dikuasai, harga pasar atas produk hasil hutan bukan kayu tidak menentu, akses pemasaran yang belum jelas, kurangnya modal, dan belum banyak kelompok/ masyarakat yang berminat untuk mengembangkan usaha ini. (3.) Alih fungsi lahan sawah dan lahan darat untuk kawasan industri dan permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan kurangnya areal budidaya peternakan. Solusi : (1.) Upaya peningkatan produksi teh baik melalui pembiayaan pusat maupun daerah serta melalui upaya rehabilitasi meupun intensifikasi terhadap tanaman teh secara khusus dan umumnya komiditas perkebunan lainnya. (2.) Perlu adanya peningkatan kualitas SDM dalam cara pengolahan komoditi hasil hutan bukan kayu, membuka akses pasar untuk hhbk, sosialisasi terhadap masyarakat mengenai produksi hasil hutan bukan kayu, serta memberikan bantuan berupa modal bagi masyarakat yang berupaya untuk meningkatkan produksi hhbk. (3.) Perlu adanya pembukaan lahan baru khusus budidaya peternakan dan dikeluarkannya kebijakan terkait alih fungsi lahan. Bab III 86

95 Jumlah % Misi 3 SASARAN 2 Meningkatnya Produksi dan Ketersediaan Pangan serta Berkembangnya Mekanisme Distribusi dan Aksesibilitas Pangan Trend Capaian Kinerja Sasaran IK , Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan 1. Meningkatnya Skor 65, , Pola Pangan Harapan Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 3.12 Sawah Di Kabupaten Cianjur Bab III 87 Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan berdasarkan proporsi keseimbangan energy dan 9 kelompok pangan dengan mempertibangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama. Di

96 Kabupaten Cianjur Skor Pola Pangan Harapan yang paling tinggi adalah padipadian dengan skor 25, selanjutnya sayur dan buahan dengan skor 18,1, dan pangan hewani dengan skor 13,5. Perolehan skor tersebut dilakukan melalui data yang diolah dengan menggunakan software akan menghasilkan rata-rata konsumsi energi perkapita perhari, skor PPH, pola konsumsi pangan, sasaran PPH konsumsi dll. Capaian kinerja pada sasaran meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur No Kelompok Pangan Gram Kkal % Skor AKE Skor Maks Skor PPH Gram Ideal Skor Ideal 1. Padi-padian 358, ,2 35,6 25,0 25,0 295, Umbi-umbian 30,2 35 1,6 0,8 2,5 0,8 96,75 2,5 3. Pangan Hewani 71, ,7 13,5 24,0 13,5 150, Minyak dan 23, ,7 5,9 5,0 5,0 26,875 5 lemak 5. Buah/ Biji 1,5 13 0,6 0,3 1,0 0,3 10,75 1 Berminyak 6. Kacangkacangan 14,1 35 1,6 3,2 10,0 3,2 37, Gula 10,1 54 2,5 1,3 2,5 1,3 32,25 2,5 8. Sayur dan 170,7 78 3,6 18,1 30,0 18,1 247,25 30 Buah 9. Lain-Lain 62,3 35 1,6 0,0 0,0 0,0 16,125 0 Total ,8 100,0 67,2 100 Sumber : Susenas BPS Cianjur Tahun 2015, diolah BKPD Kab. Cianjur (2016) Dilihat pada tabel di atas capaian kinerja skor pola pangan harapan yaitu sebesar 67,2 hal ini artinya melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 64 dengan persentase 105%, dengan demikian pola pangan harapan digunakan untuk menilai tingkat keragaman konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang ideal, semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam kelompok pangan yang dikonsumsi dan semakin baik konsumsinya. Mengukur keberhasilan yang telah dicapai sampai pada tahun 2016 dan kondisi akhir RPJMD indikator skor pola pangan harapan sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu 67,2 dengan persentase 105% akan tetapi jika dibandingkan dengan target Provinsi Jawa barat 80 dan target nasional sebesar 100 masih cukup tertinggal. Permasalahan : (1.) Jumlah produk pangan segar asal tumbuhan yang tersertifikasi hanya mencapai 23 hal ini disebabkan karena ada sertifikat yang belum diterbitkan oleh OKKPD Provinsi Jawa Barat, sehingga belum jelas apakah produk pangan yang belum diterbitkan tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan sertifikat. (2.) Disamping penyediaan dan pendistribusian pangan sudah dilakukan secara merata akan tetapi belum dapat menjamin seluruh penduduk dapat Bab III 88

97 Jumlah % memenuhi kebutuhan pangannya dalam jumlah yang cukup, beragam bergizi, seimbang, dan aman hal ini bisa dilihat pada skor pola pangan harapan Kabupaten Cianjur yang hanya mencapai 67,2 dari target ideal 100. (3.) Masyarakat Kabupaten Cianjur masih sangat tergantung pada makanan pokok nasi sehingga belum dapat menggantikan dengan varian pangan lainnya. Solusi : (1.) Perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan akses terhadap sarana dan prasarana berupa lahan, pasar, informasi, sumber permodalan dan lainlain, kebijakan penunjang seperti perdagangan, dana subsidi, pada tahapan berikutnya, dilakukan penumbuhan kewirausahaan, peningkatan skalaekonomi komersial, peningkatan akses pasar, pemberian insentif dan akses terhadap informasi yang bermanfaat. (2.) Perlu adanya pembangunan ketahanan pangan yang berbasis pedesaan dan pemebrdayaan masyarakat yang diyakini merupakan salah satu upaya penting untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya untuk sebagian masyarakat yang berada di pedesaan. (3.) Mensosialisasikan pentingnya konsumsi varian pangan selain nasi (beras yang menampilkan olahan pangan selain nasi. Misi 3 SASARAN 3 Meningkatnya Pariwisata Daerah Berbasis Alam dan Budaya yang Mampu Bersaing Memenuhi Kebutuhan Wisatawan Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK ,07 83,91 101, ,19 60,61 86,32 101, ,69 97,44 74,11 100, ,33 298, ,72 100, ,36 74,5 102, Bab III 89

98 Tabel 3.36 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 1. Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana 2. Jumlah kunjungan wisata , Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan , Persentase infrastrukur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata 5. Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan pariwisata 7,18 7,40 7,57 102,29 15,75 7,40 49, Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 3.13 : Situs Megalitik Gunung Padang Pariwisata dan budaya memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan di Indonesia maupun mancanegara, hal ini menjadi sebuah keinginan bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Cianjur. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari objek pariwisata diantaranya adalah sarana dan prasarana, sumber daya manusia, ditambah dengan infrastruktur yang dapat mengakses wilayah pengembangan pariwisata. Selanjutnya jumlah obyek wisata yang meningkat sarana dan prasarananya pada tahun 2016 yaitu sebanyak 4 obyek wisata, masih sama dengan tahun 2015 yang meliputi Wisata Cibodas, Cikundul, Cirata, dan Jayanti. Bab III 90

99 Gambar 3.14 : Wisata kebun Raya Cibodas Gambar 3.15 : Wisata Pantai Jayanti Gambar 3.16 : Wisata Cirata Gambar 3.17 : Wisata Cikundul Obyek wisata di atas merupakan obyek wisata yang ditingkatkan sarana dan prasarananya hal ini agar meningkatnya minat wisatawan untuk berkunjung. Berdasarkan upaya peningkatan sarana dan prasarana terhadap obyek wisata tersebut di atas capaian kinerja pada tahun 2016 terealisasi 100%. Perbaikan pada sarana dan prasarana obyek wisata serta pada infrastruktur yang dapat menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Cianjur secara langsung dapat berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur. Kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikasn dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu orang menjadi orang. Berikut jumlah kunjungan wisatawan pada Tahun 2016 yaitu : Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016 Jumlah No Daerah Tujuan Wisata Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara 1. Jangari Cikundul Jayanti Gunung Padang Istana Cipanas Taman Bunga Nusantara Kota Bunga Bab III 91

100 8. The Jhon s Arung Jeram Kebun Raya Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango 12. Curug Cikondang Pantai Apra Pantai Sereg Pemandian Air Panas Sukasirna 16. Kebon Coklat Makam pangeran Hidayatullah Makam Gunung Jati Batu Kasur Jumlah Jumlah Total Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Keberhasilan dari pencapaian jumlah kunjungan wisata pada tahun 2016 ini didukung dengann beberapa faktor diantaranya adalah : 1. Infrastruktur ke kawasan tujuan wisata terus mengalami perbaikan, 2. Upaya peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang kenyamanan wisatawan. 3. Dilaksanakannya event promosi skala nasional. 4. Bisa bersaingnya kawasan wisata dengan daerah lain. 5. Bertambahnya inovasi dan kreativitas atraksi destinasi wisata di Kabupaten Cianjur. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan di Kabupaten Cianjur masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 38 buah benda, situs, dan kawasan cagar budaya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah seluruh benda, situs, dan kawasan cagar budaya yaitu sebanyak 51 buah yang terlestarikan 38. Berikut benda, situs dan kawasan cagar budaya yang terlestarikan dan belum terlestarikan yaitu : Tabel 3.38 Benda Situs dan Cagar Budaya yang Terlestarikan No Jenis Benda, Situs, dan Cagar Budaya 1. Bangunan Benda Cagar Budaya Nama Benda, Situs, dan Cagar Budaya Bab III 92 Alamat Keberadaan Pendopo Kabupaten Jl. Siti Jenab Kel Cianjur pamoyanan Kec Cianjur Istana Presiden Cipanas Jl. Raya Bandung Jakarta Desa Cipanas Kec Cipanas Rumah JL. M. Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur PLTA Cugenang Kp. Panengahan Desa Gasol Kec Cugenang Kantor Pos dan Giro Jl. Siti Jenab Kel Pamoyanan Kec Cianjur Keterangan Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup)

101 Gedung Wisma Karya Jl. M Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur Statsiun Kereta Api Cianjur Kel Sayang Kec Cianjur Gedung Ampera (DKC) Jl. Suroso No.26 Kel Bojongherang Kec Cianjur Gedung Peteng Kp. Lugina Ds wanasari kec Agrabinta Rumah Gg. Rambutan Kel Solok pandan Kec Cianjur Rumah Dusun I Rt. 03 Rw. 02 kel Pamoyanan Kec Cianjur Rumah Jl. Masjid Agung Kel Pamoyanan Kec Cianjur Terowongan Kp. Lampegan Kec Campaka Rumah (Markas Kala Hitam) Kantor Polsek Pacet Bab III 93 Kp. Cilaku Kaum Rt. 01 Rw. 02 Desa Sukasari Kec Cibiru Jl. Cimacan Cipanas Cianjur Bekas RS Paru Jl. Raya Ciherang Pacet 2. SITUS Situs Megalitik Gunung Kp. Cipanggulaan Ds Padang Karyamukti Kec Cempaka Situs megalitik Ciranjang Kp. Kuta Ds Ciranjang Kec Ciranjang Situs megalitik Bukit Kp. Sukamaju Rt. 02 Kasur Rw. 05 Ds Gadog kec Pacet Situs Megalitik Lemah Kp. Cijembar Ds Suka Duhur Jembar kec Sukanegara 3. BENDA CAGAR BUDAYA BERGERAK Situs Megalitik Pasir Manggu Situs Pasir Gada Kp. Cijembar Girang Ds Sukajembar Kec Sukanegara Kp. Cijembar Girang Ds Sukajembar Kec Sukanegara Ds Cikanyere Kec Sukaresmi Kec Cianjur Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Situs Magetik Gunung Dilestarikan Putri (Perbup) Situs Magalitik Gunung Belum Manganggel Dilestarikan Situs Badak Putih Jl. Siti Jenab Belum Dilestarikan Situs Megalitik Pasir Bogor Ds Cikidang Kec Dilestarikan Mande (Perbup) Situs Megalitik Bukit Ds Cikidang Kec Dilestarikan Tongtu Mande (Perbup) Mangkuk Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Dilestarikan Cianjur (Koleksi (Peninggalan Museum Budaya R.A.A Cianjur) Prawiradireja) Pring Lodor Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Dilestarikan Cianjur (Koleksi (Peninggalan Museum Budaya R.A.A Cianjur) Prawiradireja)

102 4. CAGAR BUDAYA TAK BENDA 5. MAKOM BERSEJARAH Piring Biasa Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Piring Tipis Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Pring Biasa Kecil Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Piring Tempat Buah Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Piring Buah-buahan Kaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Mangkuk Sayur Lonjong Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Mangkuk Sayur Kecil Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Gelas Besar Berkaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Gelas Kecil Berkaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Gelas Cangkir Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Gelas Biasa Bening Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Mangkuk Biasa Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Mamaos Maempo Lampu Gentur Hayam Pelung Pandang Wangi (beras) Makom Cikundul Kp. Cijagang Ds Cijagang Kec Cikalong Kulon Makom Gunung Jati Kp. Gunung Jati Rt. 01 Rw. 01 Ds. Rahong Kec Cilaku Makom Syeh Aulia Abdul Kp. Cijedil Kec Gopur Cugenang Bab III 94 Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan

103 Makom Hidayatullah Pangeran Makom Keramat Eyang Dalem Pasir Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Pangeran Hidayatullah Rt. 03 Rw. 05 Kel Sawah Gede kec Cianjur Ds Cihea Kec Haurwangi Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan terpeliharanya benda, situs, dan cagar budaya yang dilestarikan pada akhirnya dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Cianjur. Selanjutnya, kunjungan wisata pada tahun awal RPJMD sejumlah orang meningkat signifikan sampai pada tahun 2016 mencapai orang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisata didukung oleh adanya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana serta pembangunan infrastruktur untuk menunjang pada sektor pariwisata. Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan pariwisata serta berapa persen pembangunan infrastruktur yang menunjang terhadap sektor pariwisata pada tahun 2016 mengalami peningkatan dan dapat dikatakan melebihi target yang telah ditentukan. Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata pada tahun 2016 menjadi 7,57 % atau km infrastruktur yang mantap, capaian pada awal tahun RPJMD yaitu 15,75% atau km artinya kondisi jalan mantap yang ditargetkan merupakan target tahunan, sehingga targetnya terlihat menurun akan tetapi ketersediaan anggaran hanya bisa memenuhi untuk 7,57% atau km. Selain perbaikan pada infrastruktur yang mantap terdapat kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk mendukung pengembangan pariwisata. Sejatinya trotoar dibangun adalah untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki, oleh karenanya pemerintah Kabupaten Cianjur mencoba untuk melakukan perbaikan pada trotoar. Gambar 3.18 : Wakil Bupati Cianjur Melakukan Survey Perbaikan Trotoar Gambar 3.19 : Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi) Bab III 95

104 Kondisi awal trotoar yaitu 47 km di tahun 2012, sedangkan pada akhir tahun 2016 sepanjang 50 km hal ini tidak memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 52 km. Segala upaya dalam rangka mewujudkan sasaran meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan perlu adanya dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak diantaranya pemerintah, masyarakat, dan swasta. Permasalahan : (1.) Dalam pelestarian benda, situs dan cagar budaya, belum terdatanya secara menyeluruh atas kepemilikan benda, situs dan cagar budaya. (2.) Belum adanya cagar budaya yang memiliki sertifikat di wilayah provinsi Jawa Barat dan tingkat Kabupaten. (3.) Peningkatan sarana dan prasarana termasuk infrastruktur belum dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran. (4.) Terbatasnya anggaran pemeliharaan jalan, pembangunan/ peningkatan jalan, serta curah hujan yang tinggi. Solusi : (1.) Perlu adanya kegiatan menginventarisir benda, situs, dan cagar budaya secara berkesinambungan, (2.) Perlu adanya kajian serta sertifikasi terhadap benda, situs dan cagar budaya yang sudah terinventarisir. (3.) Menamban fokus anggaran terhadap perbaikan infrastruktur yang menunjang bagi pembangunan pariwisata. Bab III 96

105 Jumlah % Misi 3 SASARAN 4 Meningkatnya Aksesibilitas KUMKM terhadap Modal, Teknologi, dan Pasar Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 IK 1 IK 2 IK 3 IK , , , , , , Tabel 3.39 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar 1. Persentase koperasi aktif 32,93 29,00 36,75 126,72 26,37 35,66 2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 3. Jumlah BPR/LKM aktif 4. Persentase usaha mikro dan kecil ,85 0,03 1, ,47 99,06 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peningkatan aksesibilitas KUMKM terhadap modal dan teknologi pasar di Kabupaten Cianjur diukur oleh indikator persentase koperasi aktif, jumlah UKM non BPR/ LKM UKM, jumlah BPR/ LKM aktif, dan persentase usaha mikro dan kecil. Jika dilihat pada capaian persentase koperasi aktif pada tahun ke tahun mengalami peningkatan hal ini menunjukan bahwa penguatan ekonomi melalui koperasi di Kabupaten Cianjur semakin meningkat. Koperasi adalah pilar terakhir Bab III 97

106 Jumlah % dalam perekonomian rakyat, oleh karenanya perlu ditingkatkan kembali. Adapun pada tahun 2016 koperasi aktif di Kabupaten Cianjur meningkat sebesar 36,75% meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sehingga capaiannya menjadi 126,72%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 35,65%. Selain Jumlah koperasi aktif terdapat pula jumlah UM non BPR/LKM UKM adapun pada tahun 2016 jumlahnya tidak mengalami perubahan sehingga realisasinya 0 dengan capaian 100%. Jika dilihar pada kondisi awal terdapat 10 buah, dan sampai pada akhir tahun 2016 sebanyak 180 koperasi. Capaian indikator ini sama halnya dengan indikator jumlah BPR / LKM aktif yang tidak mengalami perubahan sehingga pada tahun 2016 tidak terealisasi 0 dengan capaian 100%. Jumlah BPR/ LKM aktif yang ada sampai dengan pada tahun 2016 adalah 195 koperasi. Selanjutnya persentase usaha mikro dan kecil pada tahun 2016 mengalami peningkatan kembali menjadi 1,15% atau sekitar 670 usaha mikro dan kecil. Jika dijumlah dengan koperasi yang ada di Kabupaten sampai dengan tahun 2015 maka jumlah keseluruhan usaha mikro dan kecil berjumlah usaha mikro dan kecil. Tahun sebelumnya jumlah usaha mikro dan kecil mencapai keberhasilan ini telah melebihi target yang telah ditentukan pada target akhir RPJMD yaitu 99,05%. Misi 3 SASARAN 5 Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK ,37 95, ,06 57,5 Bab III 98

107 Tabel 3.40 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna 1. Persentase Pasar 7,14 14,28 14, ,67 49,98 Rakyat yang Direvitalisasi 2. Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan 3. Pelaku usaha industri , kecil dan menengah yang dibina 4. Pelaku usaha industri , kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi Persentase pasar rakyat yang direvitasilasasi pada tahun 2015 mencapai 100% dengan target 7,4% terealisasi 7,4%, selanjutnya mengalami peningkatan capaian menjadi 14,28% pada tahun 2016 dengan target 14,28% sehingga melebihi target yang telah ditentukan. Adapun capaian kinerja pada indikator sasaran ini yaitu 100%. Keberhasilan indikator sasaran ini didukung oleh program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri. Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi Indikator persentase pasar rakyat yang direvitalisasi merupakan indikator sasaran hasil revisi RPJMD Tahun sehingga pelaksanaanya baru berjalan pada tahun Capaian sampai pada tahun 2016 akhir RPJMD indikator sasaran ini baru mencapai 14,28% dari target akhir yaitu 49,98% persentase capaian sebesar 28,57%. Capaian kinerja pada indikator sasaran Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan mencapai target yang telah ditentukan yaitu dari target 1 kali Bab III 99

108 teralisasi 1 kali sehingga capaiannya sebesar 100% sama dengan target dan capaian pada tahun 2015 yaitu 100%. Sama halnya dengan indikator persentase pasar rakyat yang direvitalisasi indikator ini baru berjalan pada tahun 2015 setelah RPJMD tahun direvisi. Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan didukung oleh program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program : pengmebangan industri kecil menengah (IKM), Program peningkatan kapasitas IPTEK Sistem Produksi. Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi NO PASAR KEGIATAN SUMBER ANGGARAN ANGGARAN TAHUN 1 Cipanas Revitalisasi Pasar Cipanas 2 Cipanas Revitalisasi Pasar Subuh Desa Cipanas Kec. Cipanas 3 Cipanas Pembangunan Hanggar 4 Cidaun Revialisasi Pasar Tradisional 5 Cibeber Revialisasi Pasar Tradisional 6 Cipanas Kegiatan Pasar Tradisional (DAK & pendamping fisik) 7 Cipanas Pembangunan Pasar Tradisional (Biaya perencanaan dan pengawsan DAK) 8 Warungko Pembangunan ndang revitalisasi Pasar warungkondang 9 Cikalongk ulon Renovasi Pasar Rakyat Cikalongkulon 10 Cibinong Pembangunan Pasar Rakyat Cibinong ( P3K2) 11 Pagelaran, Induk Pembangunan Pasar Rakyat pagelaran dan Pasar Induk Cianjur 12 Ciranjang Pembangunan Pasar Rakyat Ciranjang Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Permasalahan : APBD II BANPROV APBD II BANPROV TP DAK DBH BANPROV TP DAK DAK TP BANPROV (1.) Status Kepemilikan tanah masih menggunakan sebagian milik tanah Desa sehingga pasar masih berada di atas tanah desa. Bab III 100

109 Jumlah % Solusi : (1.) Hal ini bisa dilakukan dengan cara penggantian tanah desa, dan atau membuat perjanjian dengan desa agar pasar yang berada di atas tanah desa bisa menjadi Pendapatan Desa. Misi 3 SASARAN 6 Meningkatkan Promosi dan Kerja Sama Investasi Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK , , , , ,05 40 No INDIKATOR KINERJA Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6 Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 1. Jumlah peningkatan angka investasi 1,035 1,34 1, ,05% 1,18 1,34 2. Keluarga yang mengikuti program transmigrasi Sumber : Hasil Pengolahan Data Dalam rangka mewujudkan sasaran meningkatkan promosi dan kerjasama investasi di Kabupaten Cianjur dapat didukung dan diukur melalui jumlah peningkatan angka investasi baik berupa penanaman modal Asing dan Penanaman Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses Produksi PT. Pou Yuen Indonesia di Cianjur Bab III 101

110 Modal Dalam Negeri, serta keluarga yang mengikuti program transmigrasi. Investasi merupakan bentuk dari kepercayaan para investor terhadap Kabupaten Cianjur, dan tidak dapat dipungkiri dengan hadirnya investor di Kabupaten Cianjur dapat membantu sisi prekonomian masyarkat Kabupaten Cianjur khususnya para pencari kerja. Pada tahun 2016 investasi di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan menjadi Rp ,00 jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016 telah melebihi target. Adapun realisasi pada awal tahun 2012 sebesar Rp ,00. Pertumbuhan nilai investasi pada tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini yaitu : Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun No INVESTASI TAHUN 2015 Tahun Penanaman Modal Asing 3 Perusahaan 78 Milyar 2 Perusahaan 920 Milyar 2. Penanaman Modal Dalam Negei 51 Perusahaan 957,5 Milyar 24 Perusahaan 514,5 Milyar JUMLAH 54 Perusahaan 1,035 Triliyun 26 Perusahaan 1,434,4 Triliyun Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Upaya pemerintah melaui program transmigrasi adalah upaya pemindahan penduduk miskin dari Kebupaten Cianjur ke Kabupaten di Luar Provinsi Jawa barat. Selama ini daerah yang menjadi lokasi penerima calon transmigrasi asal Kabupaten Cianjur adalah Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Pada tahun 2016 jumlah transmigrasi asal Kabupaten Cianjur berjumlah 10 KK atau 50 jiwa dengan rindian penempatan sebagai berikut : Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi No LOKASI Jumlah KK Orang 1. Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu 2. Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan 5 KK 25 orang 5 KK 25 orang JUMLAH 10 KK 50 orang Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pelaksanaan transmigrasi dilaksanakan dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat, adapun bagi masyarakat transmigrasi Kabupaten Cianjur selama masih dalam kurun waktu tertentu masih dibiayai oleh Pemerintah Bab III 102

111 Daerah Kabupaten Cianjur dengan memberikan bantuan baik itu berupa bibit tanaman, ternak maupun untuk pengembangan lahan. Pada tahun 2016 jumlah KK yang mengikuti transmigrasi cukup sedikit 10 KK dari target 25 KK ini artinya capaian tahun 2016 tidak memenuhi target, namun kuota transmgrasi tahun 2016 lebih banyak dibanding pada tahun 2015 yaitu 5 KK. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD cukup jauh yaitu 150 KK Permasalahan : (1.) Sulitnya para calon transmigrasi Kabupaten Cianjur untuk mendapatkan kuota jumlah transmigran. (2.) Belum adanya zona wilayah industri secara khusus sehingga tidak lahan pertanian tidak dijadikan lahan industri. (3.) Adanya moratorium alih fungsi lahan. Solusi : (1.) Perlu adanya kebijakan penambahan kuota transmigran, dan perbaikan kebijakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan kesepakatan antara Kepala Daerah Pengirim dan Kepala Daerah Penerima (MoU). (2.) Diberlakukannnya Peraturan Daerah tentang Zona Industri, disisi lain untuk menangani alih fungsi lahan pertanian Pemerintah Kabupaten Cianjur menerbitkan Keputusan Bupati Cianjur Nomor / 3295/ BPPTPM Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Alih Fungsi Lahan Pertanian (Sawah) Di Kabupaten Cianjur. (3.) Membuka Lahan Transmigrasi lokal sehingga tidak tergantung pada kuota dari provinsi (Contoh : ATP Cikadu). Bab III 103

112 Jumlah % Misi 3 SASARAN 7 Terwujudnya Iklim Investasi yang Sehat Trend Capaian Kinerja Sasaran 7 IK 1 IK 2 IK 3 IK , , , , Tabel 3.45 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya Iklim Investasi Sehat 1. Lama proses perijinan (rata-rata) Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha 3. Persentase tenaga 2,3 5 61, kerja terserap di sektor formal dan informal dibandingkan penduduk usia kerja 4. Peningkatan penanganan hubungan insdustrial Sumber : Hasil Pengolahan Data Iklim investasi yang sehat merupakan harapan dari pemerintah dan para pengusaha agar investasi dan hubungan antara pemerintah dan swasta berjalann dengan baik. Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mewujudkan iklim investasi sehat dengan pemberin lama prose perijinan (rata-rata). Mulai pada tahun 2013 lama proses perijinan sudah mulai dapat diselesaikan selama 5 (lima) hari, sampai Bab III 104

113 pada tahun 2016 masih berjalan 5 (lima) hari. Proses perjinan akan semakin baik jika dapat dilaksanakan lebih cepat. Lama proses perijinan sampai pada tahun 2016 merupakan sebuah kemajuan jika dibandingkan dengan awal tahun 2012 lama proses perijinan di Kabupaten Cianjur selama 10 hari. Dengan demkian target akhir pada RPJMD telah terealisasi. Lama proses perijinan merupakan salah satu hal yang dapat menarik minat investor dalam berinvestasi mengingat pelayanan yang diberikan Pemerintah cukup cepat. Menarik minat investor juga perlu didukung adanya regulasi agar prosesnya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun regulasi yang dikeluarkan dalam rangka mendukung iklim usaha diantaranya: Tabel 3.46 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal No Peraturan Nomor Tentang 1. Peraturan Kepala BKPM No. 6 Tahun 2016 Bab III 105 Perubahan atas peraturan Kepala BKPM No. 14 tahun 2015 tentang pedoman tata cara izin prinsip penanaman modal 2. Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016 Daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal 3. Peraturan Pemertintah No. 9 Tahun 2016 Perubahan atas PP No. 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidangbidang usaha tertentu dan/atau daerah-daerah tertentu No. 18 Tahun 2016 Perangkat Daerah 4. Peraturan Pemerintah 5. Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2016 Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Cianjur 6. Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2016 Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur 7. Peraturan Bupati No. 69 Tahun 2016 Tugas dan fungsi serta tata kerja unit organisasi dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Cianjur 8. Peraturan Bupati No. 18 Tahun 2016 Peninjauan Tarif Restribusi Izin Mendirikan Bangunan 9. Peraturan Bupati No. 43 Tahun 2016 Peninjauan Tarif Restribusi Izin Gangguan 10. Peraturan Bupati No. 30 Tahun 2016 Penataan zona perdagangan di wilayah eks pasar induk, pasar bojongmeron, pasar pegadaian, pasar selaeurih, dan pasar di jalan slamet

114 11. Peraturan Bupati No. 28 Tahun 2016 Piagam audit internal dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur 12. Peraturan Bupati No. 38 Tahun 2016 Pedoman pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur 13. Peraturan Bupati No. 27 Tahun 2016 Pedoman pengelolaan layanan aspirasi dan pengaduan oline rakyat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cianjur 14. Keputusan Bupati No /3295/BPPTPM 7 September Keputusan Bupati No. 503/2702/BPPTPM/2016 Sumber: Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Pengehentian sementara (Moratorium) alih fungsi lahan pertanian (Sawah) Pengehentian sementara (Moratorium) Mini Market Ketika investasi sudah berjalan maka kondisi selanjutnya adalah perusahaan dapat menyerap tenaga kerja baik sektor formal maupun informal di Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan penduduk usia kerja. Pada tahun 2016 tenaga kerja yang terserap adalah sebesar 61,41% meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 2,33%. Angka 61,41% diperoleh dari jumlah tenaga kerja yang terserap yaitu orang dibagi total pencari kerja yang terdaftar sebanyak orang dikali 100 sehingga diperoleh angka 61,41%. Hal ini jika dibandingkan target akhir RPJMD yaitu 5% otomatis realisasi pada tahun 2016 telah melebihi target. Selanjutnya untuk menjaga hubungan kerja antara perusahaan dan tenaga kerja tentu perlu adanya peningkatan hubungan industrial. Selama tahun 2016 di Kabupaten Cianjur terjadi 31 kasus permasalahan hubungan insdustrial dan dapat diselesaikan secara keseluruhan melalui Perjanjian Bersama (PB) antara perusahan dan tenaga kerja. Adapun capaian pada tahun 2016 dapat terealisasi 100% dan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD sudah terealisasi 100%. Permasalahan : (1.) Pendataan atas perusahaan yang melakukan investasi dan ijin perusahaan masih dilakukan secara manual. Sehingga data yang digunakan kurang valid. Solusi : (1.) Pembuatan sistem yang terintegrasi dan mampu menyiapkan data secara valid, dan pada tahun sistem tersebut baru dapat berjalan pada tahun Bab III 106

115 Jumlah % Misi 3 SASARAN 8 Berkembangnya Pemanfaatan dan Pengelolaan Pesisir dan Kelautan secara Optamil dan Berkelanjutan Trend Capaian Kinerja Sasaran IK , ,22 Tabel 3.47 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan 1. Peningkatan produksi ,08 57, perikanan budidaya dan tangkap Sumber: Hasil Pengolahan Data Dalam rangka pencapaian sasaran berkembangnya pemanfaatan dan pengalolaan pesisir dan kelautan secara optimal berkelanjutan dapat diukur melalui indikator peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap. Produksi perikanan budidaya dan tangkap pada tahun 2016 penurunan dibandingkan tahun 2015 menjadi ,08 ton atau 57,22%. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD capaian tahun 2016 telah jauh namun masih belum bisa mencapai target akhir RPJMD yaitu ton. Bab III 107

116 Jumlah % Permasalahan : (1.) Menurunnya dan tidak tercapainnya indikator tersebut dikarenakan adanya aling fungsi lahan sawah dan lahan darat menjadi kawasan insdustri dan permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan berkurangnya areal budidaya perikanan khususnya untuk minapadi dan kolam air tenang. (2.) Cuaca buruk di samudera Indonesia yang terjadi pada Tahun 2016 menyebabkan berkurangnya waktu melaut bagi nelayan di Pantai Selatan Cianjur. Solusi : (1.) Membuka lahan baru pertanian dan darat untuk budidaya perikanan khusus minapadi dan kolam air tenang. (2.) Dilaksanakannya kegiatan penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian. (3.) Edaran dari badan layanan perijinan Misi 3 SASARAN 9 Menguatnya Implementasi Rencana Tata Ruang Daerah Dalam Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK Bab III 108

117 Tabel 3.48 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur 1. Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diperdakan 2. Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota 3. Ketaatan terhadap RT/RW Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada sasaran menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang unutk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur, hal ini berkaitan dengan jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diperdakan, tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur/ kota, dan Ketaatan terhadap RT/ RW. Pada tahun Sampai dengan tahun 2016 jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diperdakan masih tidak dapat terealisasi sehingga capaian pada tahun Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD yaitu 6,25%dari target 8. Selanjutnya tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur/ kota pada tahun 2016 hanya dapat terealisasi 1 (satu) RDTR. Sehingga capaian pada tahun 2016 tidak memenuhi target dengan capaian 10%. Ketaatan terhadap RT/ RW pada tahun 2016 terealiasi dengan baik sehingga tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, capaian tahun %, dengan demikian target akhir RPJMD telah terpenuhi. Permasalahan ; (1.) Terjadi keterlambatan dalam legislasi Raperda RDTR mengingat mekanisme dalam penyusunan sampai dengan pengesahan membutuhkan waktu yang cukup banyak sehingga sampai dengan saat ini belum satu pun RDTR yang disahkan. Bab III 109

118 Jumlah % Solusi : (1.) Meningkatkan koordinasi baik internal dan eksternal dengan stakeholder terkait agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengesahan Perda RDTR di Kabupaten Cianjur Misi 3 SASARAN 10 Terwujudnya Pemanfaatan Ruang yang Berhasil Guna dan Berdaya Guna serta Mampu Mendukung Pengelola Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Trend Capaian Kinerja Sasaran 10 IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK ,94 101, , , ,37 33, , ,33 106,78 49, ,17 99, , ,17 105, Tabel 3.49 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 1. Persentase berkurangnya penambang liar 2. Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku 3. Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL) , Bab III 110

119 4. RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata) 5. Persentase penanganan sampah (%) 6. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Sumber : Hasil Pengolahan Data 14,95 17,74 18,69 105,36 6, , , ,30 5 Pada tahun 2016 Kabupaten Cianjur sebagaimana telah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah urusan pertambangan sudah tidak lagi menjadi urusan pemerintah Kabupaten, sehingga tidak dapat direalisasikan atau tidak tercapai. Selanjutnya persentase jumlah rencana usaha/ kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dokumen LH di Kabupaten Cianjur sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 119 perusahaan atau 991,17% dari target 12 perusahaan. Hal ini sudah melebihi target yang ditentukan. Jika dibandingkan dengan target akhir sudah melampaui taget. RTH per satuan luas diperoleh data 18,69 ha data tersebut diperoleh dari Dinas Kebersihan dan Dinas Kehutanan Perkebunan. Selanjutnya penanganan sampah di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 6,17%. Persentase penanganan sampeh tersebut baru dilaksanakan di 11 kecamatan dari target 15 kecamatan. Peningkatan tersebut didukung dengan adanya Bank sampah dan masyarakat. Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk di Kabupaten Cianjur 5% namun teralisasi 14% hal ini mash menunjukan angka yang tinggi dalam artian tempat pembuangan sampah yang ada di Kabupaten Cianjur sudah tidak dapat menampung sampah lagi dalam jumlah yang besar. Permasalahan : (1.) Penanganan sampah mengalami kendala mengingat TPA di Kabupaten Cianjur tidak dapat menampung sampah lagi. Solusi : (1.) Pengadaan lahan di Daerah Kecamatan Mande untuk TPA. Bab III 111

120 Jumlah % Misi 3 SASARAN 11 Berkembangnya Wilayah dengan Dukungan oleh Ketersediaan dan Pembangunan Infrastruktur yang Handal Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10 IK 11 IK 12 IK 13 IK 14 IK ,2 89, , , , ,5 88,9 35, , ,1 87,1 0 99, ,1 96, , , , , , , , ,8 97, , ,2 96, , Tabel 3.50 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal 1. Kondisi infrastruktur 17,95 18,50 18,94 102,37 22,50 18,50 jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis) 2. Persentase rumah 55, ,90 99,83 55,72 56 tangga yang menggunakan listrik 3. Rumah layak huni 88, , Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak 5. Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan 6. Persentase cakupan ketersediaan prasarana , , ,52 Bab III 112

121 perhubungan 7. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika 8. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan 9. Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan 10. Efektivitas pelayanan angkutan 11. Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas 12. Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan 13. Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas 14. Luas pemakaman Muslim dan non Muslim 15. Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial Sumber : Hasil Pengolahan Data , , , , , , , , , ,5 68, , Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan indfrastruktur yang handal di Kabupaten Cianjur dapat diwujudkan melalui 15 indikator sasaran yang keberhasilannya dapat diukur sebagaimana dalam tabel di atas. Kondisi infrastruktur yang semakin baik dapat membuka akses perbaikan pada berbagai aspek. Bab III 113

122 Jumlah % Misi 3 SASARAN 12 Terwujudnya Keseimbangan Fungsi Lahan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK ,35 95, ,97 90, ,89 98, ,39 97, ,4 97,78 Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup 1. Berkurangnya lahan kritis 266, ,00 26, Cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan Sumber : Hasil Pengolahan Data 15,38 15,73 15,38 97,78 15,67 16,49 Sasaran selanjutnya adalah terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sasaran tersebut dapat diukur melalui indikator berkurangnya lahan kritis dan cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan. Pada tahun 2016 lahan kritis berkurang seluas 528 hektar atau sebesar 26,4% dari target 2000 hektar, dengan demikian target pada tahun 2016 tidak terealisasi. Adapun sampai dengan tahun 2016 lahan kritis berkurang 8.391,74 hektar dari target hektar. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 591.5/ Kep. 802-Yansos/ 2014 Tanggal 10 Juni 2014 dimana Bab III 114

123 ditetapkan bawah luas lahan kritis di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2014 adalah ,66 hektar maka dengan berlangsungnya beberapa kegiatan dan upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka penanganan lahan kritis menjadi ,13 hektar. No Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015 Kecamatan Luas Lahan Kritis Tahun 2015 (ha) Penanaman Tahun 2016 (ha) Luas Lahan Kritis Tahun 2016 (ha) 1. Agrabinta 5.055,63 32, ,63 2. Bojongpicung 326,93 22,00 304,93 3. Campaka 292, Campakamulya 917,78 11,00 906,78 5. Cianjur Cibeber 35,96 20,00 15,96 7. Cibinong 4,229,20 32,00-8. Cidaun ,54 32, ,54 9. Cijati 152,27 32,00 120, Cikadu 6.443,85 32, , Cikalongkulon 945,66 25,00 920, Cilaku Cipanas 841, Ciranjang Cugenang 872, Gekbrong 261, Haurwangi 281,82 25,00 256, Kadupandak 125,70 25,00 100, Karangtengah Leles 5.562,05 32, , Mande 289,01 26,00 263, Naringgul ,12 32, , Pacet 1.076, Pagelaran 1.807,33 32, , Pasirkuda 1.612,44 32, , Sindangbarang 2.647,16 32, , Sukaluyu Sukanagara 1.696,49 24, , Sukaresmi 2.066,13 5, , Takokak 12, Tanggeung 56,67 25,00 31, Warungkondang 402,54-402,54 JUMLAH 63,111,13 528, ,13 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur Keterangan *) data penanaman hanya yang dilakukan oleh dinas sesuai kewenangan. Indikator selanjutnya adalah cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan. Cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dapat dihitung melalui jumlah luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dibagi luas kawasan lindung dikali 100%. Kawasan lindung di luar kawasan hutan pada tahun Bab III 115

124 Jumlah % 2016 sebesar 15,38% tidak terealisasi sama dengan realisasi pada tahun 2015 yaitu 15,38%. Pelaksanaan dari indikator ini didukung oleh program konservasi dan sumber daya hutan. Permasalahan : (1.) Budaya cinta lingkungan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Cianjur masih kurang, hal ini terlihat padaa kepentingan aktivitas ekonomi yang meninggalkan sampah dan kerusakan pada lingkungan. Solusi : (1.) Perlu adanya aturan atau kebijakan yang melindungi atau mengelola kawasan lindung agar dalam pemanfaatannya lebih memperhatikan lingkungan. SASARAN 1 Misi 4 Terwjudnya dan terimplementasikannya Perangkat Transformasi Budaya Birokrasi yang Mampu Menciptakan Summber Daya Aparatur yang Berbudi Luhur, Tangguh dan Cerdas, Terampil, Memiliki Rasa Kesetiakawanan, Bekerja Keras, Produktif, Inovatif, Disiplin, Berorientasi pada Pembangunan dan Masa Depan serta Berakhlak Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK ,67 72, , , , ,7 62, , , , Bab III 116

125 Tabel 3.53 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, ter ampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia 1. Berkurangnya pelanggaran disiplin PNS 2. Persentase jumlah 47, pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan 3. Persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu 4. Jumlah CPNS Menjadi PNS Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara 6. Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis 7. Anggota Kopri yang terlayani 8. Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa Sumber : Hasil Pengolahan Data ,83% Dalam rangka terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia Indikator kinerja berkurangnya pelanggaran disiplin PNS pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 2 pelanggaran disiplin PNS. Pada indikator ini menggunakan rumus terbalik artinya semakin sedikit pelanggaran yang terjadi artinya semakin baik kedisiplinan PNS. Dari perolehan tersebut maka capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 180% dengan menargetkan 10 pelanggaran disiplin PNS. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD kondisi sampai dengan tahun 2016 semakin baik karena pada awal tahun RPJMD itu terdapat 15 kasus pelanggaran disiplin PNS. Bab III 117

126 Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kompetensi pejabat struktural dalam hal kompetensi kepemimpinannya, pada tahun 2016 tidak dapat terealisasi mengingat dari target 80 % yang mengikuti diklat kepemimpinan, tidak dapat dilaksanakan karena pada tahun tersebut tidak ada kegiatan baik penyelenggaraan maupun undangan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 90%, sampai dengan tahun 2016 baru 47,06%. Indikator persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu dan Jumlah CPNS yang menjadi CPNS tidak dapat terealisasi mengingat pada Tahun 2016 Kabupaten Cianjur tidak mendapatkan kuota CPNS dari pelamar umum. Semenjak dikeluarkannya moratorium Kabupaten Cianjur tidak menyelenggarakan diklat prajabatan penerimaan CPNS. Kondisi pada tahun 2016 untuk jumlah CPNS menjadi PNS data terakhir yaitu orang, jika dibandingkan dengan kondisi awal yaitu 200 orang. Adapun capaian sampai dengan target akhir RPJMD masih belum tercapai dengan target 1500 orang atau 76,13%. Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis pada tahun 2016 mengalami penurunan hal ini terlihat dengan diikuti oleh 95 orang yang terbagi dalam 30 orang peserta yang lulus diklat teknis penanggulangan bencana alam bagi anggota TAGANA, 35 orang CPNS yang mengikuti diklat teknis out bound, dan 30 orang mengikuti diklat teknis analisis kebutuhan diklat. Adapun capaian pada tahun 2016 sebanyak 15,83% tidak memenuhi target sebanyak 600 orang. Kondisi awal terdapat 107 yang sudah mengikuti diklat teknis sedangkan sampai pada tahun 2016 sudah terdapat yang sudah mengikuti diklat teknis dengan demikian target akhir RPJMD sudah terpenuhi bahkan melebihi target. Anggota KORPRI yang terlayani merupakan indikator sasaran yang diperoleh dari hasil evaluasi RPJMD tahun Pada tahun 2016 target dari indikator ini sebesar 90% dan terealisasi 90% sehingga capaian kinerjanya yaitu 100,00%. Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal yaitu anggota korpri yang terlayani sebesar 50%. Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa merupakan indikator sasaran yang diperoleh dari hasil evaluasi RPJMD tahun Pada tahun 2016 target dari indikator ini sebesar 0% dan terealisasi 0% sehingga capaian kinerjanya yaitu 100,00%. Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah 100,00%. Realisasi 0 % maksudnya adalah dengan menggunakan rumus terbalik artinya semakin kecil angka yang diperoleh itu artinya tindak penyalahgunaan barang dan jasa semakin sedikit. Bab III 118

127 Jumlah % Permasalahan : (1.) Ketersediaan data kinerja masih jauh dikatakan valid, hal ini mengingat data masih dilakukan secara manual dan dibebankan pada salah satu bidang sehingga koordinasi belum terjalin dengan baik. (2.) Perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan untuk menunjang salah satu indikator tidak diperhitungkan secara matang sehingga terdapat target indikator yang tidak tercapai. Solusi : (1.) Lebih mengoptimalkan sistem yang ada diantaranya SIMPEG. (2.) Perjanjian kinerja perlu dilakukan monitoring secara berkala dalam pencapaiannya ditambah dengan analisis keberhasilan dan kegagalannya. Misi 4 SASARAN 2 Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Berorientasi Pada Peningkatan Pemanfaatan Anggaran secara Efektif dan Efisien, Pemberian Pelayanan Prima pada Masyarakat Penyeenggaraan Fungsi Pemerintahan secara Optimal dan Perwujudan SDM Aparatur yang Handal Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10 IK 11 IK , ,1 92,34 86, , ,8 85,97 87,86 103,8 148, , ,6 99,38 89, , ,4 100, , , , ,3 71, ,9 102,2 153,8 102,3 90, Bab III 119

128 Tabel 3.54 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal. 1. Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik Ada Ada Ada 100 Ada Ada 2. Perda APBD tepat waktu 3. Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu 4. Peningkatan pernyataan Opini BPK 5. Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah 6. Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah 27-Des 31 Des 30 Des 103,33 20-Jan Juli Juli 1 September 71,42 31-Jul Des Juli 2016 WTP (Wajar Tanpa Pengecua lian) WTP WTP 100 WDP WTP 38,05 59,00 57,90 101,86 41,20 59,00 61,90 41,20 42,10 102,18 34,80 41,20 7. Inventarisasi Aset 51,68 65, ,84 57,5 65,00 8. Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak 9. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10. Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA 11. Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA 12. Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA; Sumber : Hasil Pengolahan Data , , , , , ,00 optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal. Bab III , ,82 90, , , 37 Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara

129 Laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik merupakan sebuah keharusan, karena dalam hal ini masyarakat adalah sebagai pemberi mandat tertinggi dalam pemerintahan. Tugas pemerintah adalah bagaimana menjalankan mandat tersebut dengan sebaik-baiknya dan kemudian dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut disusun baik secara tahunan maupun di akhir masa jabatan. Pada tahun 2016 telah disusun dokumen sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah, sehingga dapat terealisasi sebesar 100%. Selanjutnya yaitu penyusunan Perda APBD dilaksanakan tepat waktu bahkan 1 hari sebelum target ditentukan atau pada tanggal 30 Desember Dari tahun ke tahun realisasi penyusunan Perda APBD tepat waktu mengalami naik dan turun, akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal yang diselesaikan pada 20 januari tentu merupakan sebuah kemajuan. Pernyataan Opini BPK atas laporan keuangan merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal. Pada Tahun 2016 Kabupaten Cianjur memperoleh predikat WTP (wajar tanpa pengecualian). Capaian tersebut telah diperoleh oleh Kabupaten Cianjur selama tahun 2015 dan Jika dibandingkan dengan kondisi awal Kabupaten Cianjur memperoleh predikat WDP (wajar dengan pengecualian). Agar tetap memperoleh predikat tersebut diharapkan seluruh stakeholders yang terlibat untuk memperhatikan 4 kriteria penilaian oleh BPK. Rasio belanja langsung dan tidak langsung Kabupaten Cianjur terhadap total belanja daerah mengalami pasang surut. Perbandingannya yaitu 57,8 : 42,2 dari total belanja daerah. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa belanja pegawai di Kabupaten Cianjur masih tinggi dibandingkan dengan belanja publik. Komposisi tersebut bisa saja berimbas pada pengangkatan pegawai/ CPNS di lingkungan Kabupaten Cianjur. Belanja tidak langsung Kabupaten Cianjur sebesar 57,8% atau Rp. Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK kepada Bupati Cianjur ,52 dan belanja langsung sebesar 42,2% atau Rp ,33. Komposisi tersebut menurun jika dibandingkan dengan Bab III 121

130 tahun 2015 yaitu 38,1:61,9. Akan tetapi jika dilihat pada target 2016 realisasi tahun 2016 sudah melebihi target, begitupun jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD yaitu 65,2:34,80. Inventarisasi aset daerah di Kabupaten Cianjur dilaksanakan melalui pencatatan aset dalam bentuk Kartu Inventaris Barang (KIB) yang terdiri dari KIB A sampai dengan KIB F sehingga untuk KIB terdiri dari 6 dokumen. Adapun selain dari KIB terdapat pula Kartu Inventaris Ruangan (KIR) dan Kartu Mutasi. Pada tahun 2016 keseluruhan pencatatan aset tersebut dapat dioptimalkan sebesar 100% dari target 65% sehingga capaiannya sebesar 153,84%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD hanya mencapai 57,5 %, begitupun target akhir RPJMD sama dengan target tahun 2016 yang telah terlampaui. Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Kabupaten Cianjur meningkat dari tahun sebelumnya menjadi Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016 No Uraian Realisasi (Rp) 33. Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pajak Parkir Pajak Air Tanah Pajak Pengusahaan Sarang Burung Walet Pajak BPHTB Pajak PBB Denda PBB Lain-lain PAD yang sah Jumlah Pajak Daerah Jumlah Denda PBB dan PAD Jumlah PAD Sumber : Dinas Perpajakan Daerah Dilihat dari perolehan pajak daerah Kabupaten Cianjur tahun 2016 sudah melebihi target yang telah ditentukan dengan capaian 102,30% hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada tahun Selanjutnya jika dibandingkan dengan target awal RPJMD Rp ,82 realisasi tahun 2016 sudah cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan target akhri RPJMD sebesar Rp ,00 atau 27,25%. Selain dari PAD dari sektor pajak daerah, terdapat indikator meningkatnya PAD pada tahun 2016 yaitu Rp ,00 yang diperoleh dari hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Adapun realisasi pada tahun 2016 tidak Bab III 122

131 Jumlah % memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar Rp ,37. Dengan ini capaian pada tahun 2016 yaitu 90,70% sama dengan capaian terhadap akhir RPJMD. Tersedianya dokumen RPJPD, RPJMD, dan RKPD merupakan sebuah kewajiban mengingat dokumen tersebut merupakan acuan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dokumen perencanaan memiliki peran yang sangat penting. Ketika perencanaan dilakukan tidak optimal maka hasilnya akan berdampak pada pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja. Adapun pada tahun 2016 dokumen tersebut telah disusun sehingga realisasinya teracapai 100%. Misi 4 SASARAN 3 Meningkatnya Profesionalisme Birokrasi dan Penyelenggaraan Pelayanan Kepada Masyarakat Bagian 1 Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK ,37 114,57 105, , , ,32 136,04 79, , , ,41 151,92 117, , , ,62 120,3 103,79 118,65 116,67 120, , Bab III 123

132 Jumlah % Jumlah % Bagian 2 Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 11 IK 12 IK 13 IK 14 IK 15 IK 16 IK 17 IK 18 IK 19 IK , , Bagian 3 Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 21 IK 22 IK 23 IK 24 IK 25 IK 26 IK 27 IK 28 IK 29 IK Bab III 124

133 Jumlah % Jumlah % Bagian Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 IK 31 IK 32 IK 33 IK 34 IK 35 IK 36 IK 37 IK 38 IK 39 IK Bagian 5 Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 41 IK 42 IK 43 IK 44 IK 45 IK 46 IK 47 IK 48 IK ,63 39,13 563, ,8 65, Bab III 125

134 Tabel 3.56 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat 1. ketersediaan pengaturan Ada Ada Ada 100 Ada/Tid ak Ada/Tid ak pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat 2. Kepemilikan KTP 83,31 95,65 95, ,65 3. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 4. Kepemilikan Kartu Keluarga 5. Kepemilikan akta catatan sipil 6. aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif 7. persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan 8. persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%) 9. ketersediaan profil desa yang valid 10. Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan 11. Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan 567,60 504,91 504, ,29 504,91 93,84 93,11 93, ,77 93,11 57,12 51,79 51, , , , , Bab III 126

135 12. Kebijakan penataan wilayah 13. Kebijakan tentang pemerintahan desa 14. Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/bpd 15. Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan 16. Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif 17. Kebijakan Kerjasama Daerah 18. Kebijakan penyelesaian kasus hukum 19. kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah 20. kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata 21. kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis 22. kebijakan di bidang ketahanan pangan 23. kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan 24. kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan 25. kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan 26. kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan 27. kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan Bab III 127

136 28. kebijakan pembangunan daerah 29. Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan 30. kebijakan di bidang pemuda dan olah raga 31. kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil 32. kebijakan di bidang keluarga berencana 33. kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 34. kebijakan di bidang kesehatan 35. kebijakan di bidang ketenagakerjaan 36. kebijakan di bidang sosial 37. kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah 38. kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah 39. kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik 40. kebijakan di bidang pelayanan publik 41. kebijakan penyusunan SOP 42. Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas 43. kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan 44. jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD) 45. ketersediaan prasarana pengelolaan arsip 46. Jumlah pengelola arsip 47. Meningkatkan pelayanan administrasi 48. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49. Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal Sumber : Hasil Pengolahan data , , Bab III 128

137 Jumlah % Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat didukung oleh 49 indikator yang satu sama lain saling keterkaitan. Seperti halnya dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat yang meliputi pelayanan administrasi kependudukan, penyusunan regulasi, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dan meningkatkan aparatur yang profesional dan handal. Misi 4 SASARAN 4 Terwujudnya Penegakan hukum, Kepastian Hukum dan Budaya hukum Dalam Rangka Supremasi Hukum serta Pembinaan Kerukunan Hidup dalam Masyarakat Guna Pelaksanaan Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban dan Kemamanan yang Kondusif Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK Tabel 3.57 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 1. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Bab III 129

138 2. Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif Sumber : Hasi Pengolahan Data Dalam rangka mewujudkan penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif dapat diukur melalui tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) dan pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) pada tahun 2016 terdapat 80 kasus pelanggaran K3 dan telah terselesaikan secara keseluruhan sehingga capaian kinerja menjadi 100%. Kasus pelanggaran Perda yang diselesakan pada tahun 2016 diantaranya pelanggaran atas : 1. Pelanggaran Perda Pertambangan Umum, 2. Pelanggaran Perda Izin Membangun Bangunan (IMB), 3. Pelanggaran Perda Air Bawah Tanah, 4. Pelanggaran Perda 21 ( Larangan Pelacuran). 5. Pelanggaran perda K-3 (Ketertiban, Keamandan, dan Keindahan), 6. Pelanggaran Perda Pajak Reklame, 7. Pelanggaran Perda Pekat, 8. Pelanggaran Perda SITU/ HO atau Izin Gangguan. Adapun kondisi awal RPJMD yaitu 45% penanganan yang dilakukan, namun jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 70% maka realisasi sampai pada tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan. Selanjutnya adalah sebagai upaya pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif dapat dilakukan dengan penyelenggaraan latiha dasar penanganan bencana alam bagi anggota linmas, gelar pasukan SATLINMAS, pembinaan anggota LINMAS, dan sosialisasi tentang peraturan perlindungan masyarakat (LINMAS). Dari berbagai kegiatan yang dilakukan diikuti oleh 384 orang pada tahun 2016 sehingga capaiannya 64%. Jika dibadingkan dengan kondisi akhir yang diharapkan realisasi pada tahun 2016 masih jauh untuk memenuhi target mengingat target pafa akhir RPJMD adalah orang. Bab III 130

139 Jumlah % Misi 4 SASARAN 5 Terwujudnya Terwujudnya Sinergi Antara Kelambagaan Berkaitan dengan Sumber Daya Serta jaringan Teknologi Informatika dan Komunikasi 250 Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK , ,48 94,33 31, , Tabel 3.58 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 1. cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi 2. Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur 3. Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi 4. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika 5. Tingkat upaya 83, sisnergitas distribusi informasi 6. Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi , Bab III 131

140 Jumlah % 7. jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan 8. tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi Sumber : Hasil Pengolahan Data dok Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Pada sasaran ini pemerintah Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/ kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat. Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat. Misi 4 SASARAN 6 Terwujudnya Pelayanan Kepada Masyarakat yang Optimal Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK Bab III 132

141 Jumlah % Tabel 3.59 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal 1. Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait 2. Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat Sumber : Hasil Pengolahan Data Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Pada sasaran ini pemerintah Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/ kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat. Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat. Misi 5 SASARAN 1 Terwujudnya Pemahaman yang meluas dan Mendalam pada Aparat dan Masyarakat Kabupaten Cianjur pada Nilai-nilai Akhlakul Kharimah Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 IK 1 IK 2 IK 3 IK ,08 93,33 102, ,18 104,85 98, ,7 103, ,03 97,61 98, , ,22 84,67 Bab III 133

142 Tabel 3.60 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 1. Menurunnya jumlah 0 0 0,65 99, temuan penyalahgunaan APBD 2. Menurunnya angka perceraian Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh 4. Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada Sumber : Hasil Pengolahan Data , , ,00 101, , ,00 59, ,28 84, Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan bersih merupakan impian bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Akuntabilitas terbagi menjadi akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja. Adapun dalam sasaran ini yaitu terwujudnya pemahaman yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah. Untuk mewujudkan sasaran tersebut didukung denga indikator menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD, menurunya angka perceraian, jumlah zakat, infak dan sodaqoh, dan persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada. Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD dari target 0 kasus atau temuan ternyata masih terdapat temuan pada tahun 2016 sejumlah 8 kasus. Atau 0,65% sehingga capaian tahun ,35%. Realiasi dan capaian pada tahun 2016 lebih baik jika dibandingkan dengan realiasasi tahun 2015 hal ini diperoleh pada tahun 2015 terdapat 23 kasus atau temuan selanjutnya pada tahun 2016 terdapat 15 temuan selisihnya adalah 8 temuan. Indikator selanjutnya adalah menurunnya angka perceraian, berdasarkan data yang diperoleh pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah, jumlah perceraian di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebanyak 37 kasus. Hal ini tidak memenuhi target yang ditentukan yaitu 10 kasus sehingga capaian pada tahun 2016 yaitu 0%. Angka 37 kasus lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 54 kasus perceraian. Target akhir RPJMD sama dengan target pada tahun 2016 yaitu 10 kasus, dengan demikian kasus perceraian selama tahun sebanyak 221 kasus perceraian. Bab III 134

143 Indikator jumlah zakat, infaq, dan sodaqoh diasumsikan semakin banyak masyarakat Kabupaten Cianjur yang menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh maka pemahaman terhadap nilai-nilai akhlakul karimah meningkat. Pada tahun 2016 realisasi zakat, infaq, dan sodaqoh sebesar Rp ,00 telah memenuhi target yang ditentukan yaitu Rp ,00 dengan capaian 101,22%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yaitu Rp ,00. Capaian pada tahun 2016 juga telah melebihi target RPJMD yang sama dengan target tahun Adapun realisasi awal RPJMD yaitu Rp ,15. Berikut rincian perolehan zakat, infaq, dan sodaqoh di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2016 yaitu : Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016 No Jenis Zakat, Infaq, dan Target Realisasi sodaqoh 1. Zakat Maal Perorangan Zakat Maal Badan Zakat Fitrah Infak/ Sedekah Bantuan Kegiatan Total Sumber : Bagian Kesra Setda Kab. Cianjur Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada pada tahun 2016 masih sama dengan tahun 2015 mengingat pada tahun 2016 Kabupaten Cianjur tidak ada penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan Kepala Daerah. Adapun penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Cianjur dilaksanakan pada Tahun Realisasi pada tahun 2016 sebesar 59,28% dari target 70%, sehingga tidak terealisasi. Jika dibandingkan dengan kondisi awal adalah 0% dan target akhir RPJMD adalah 70%. Permasalahan : (1.) Penerapan SAKIP (sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah) belum berjalan dengan baik, mengingat SAKIP merupakan implementasi dari proses manajemen yang mana perencanaan sampai dengan pada tahap evaluasi akan menunjukan keselarasan dalam arti apa yang direncanakan hal tersebut pula yang akan dilaporkan atau dipertanggungjawabkan. (2.) Angka perceraian semakin meningkat salah satunya karena faktor ekonomi sosial. (3.) Partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilukada disebabkan karena masih terdapat masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, terdapat masyarakat yang tidak terdaftar, kondisi geografis, tingkas kesadaran Bab III 135

144 Jumlah % masyarakat yang masih rendah, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap proses pembentukan kepala daerah. Solusi : (1.) Menambah pemahaman tetang SAKIP dan implementasinya dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan serta dibutuhkannya peran pemimpin yang berkomitmen tinggi dalam mewujudkan SAKIP yang baik. (2.) Menambah wawasan masyarakat mengena pendidikan politik secara berkelanjutan. Misi 5 SASARAN 2 Pelembagaan Penerapan Kebijakan Aktualisasi Nilai-Nilai Akhlakulkarimah Pada Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 IK , Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2 No INDIKATOR KINERJA Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi % Kondisi Awal RPJMD Target Akhir RPJMD pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 1. Ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah Sumber : Hasil Pengolahan Data Bab III 136

145 Jumlah % Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjamaah Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul kharimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Kabupaten Cianjur diimplementasikan melalui ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah yang kemudian dapat diwujudkan dan ditindaklanjuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan kebijakan mengenai internalisasi akhlakul karimah diantaranya yaitu sholat subuh berjamaah, ashar mengaji, pengajian Al Qur an bagi karyawati Pemerintah Kabupaten Cianjur. Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji Gambar 3.26 Launching Subuh Berjamaah Misi 5 SASARAN 3 Terwujudnya Upaya Preventif dan Kuratif dalam Menghadapi Permasalahan Sosial Trend Capaian Kinerja Sasaran IK 1 IK 2 IK 3 IK , , , , Bab III 137

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian semoga bermanfaat. Cianjur, 24 Maret 2016 BUPATI CIANJUR. ttd H. TJETJEP MUCHTAR SOLEH. Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR. Demikian semoga bermanfaat. Cianjur, 24 Maret 2016 BUPATI CIANJUR. ttd H. TJETJEP MUCHTAR SOLEH. Kata Pengantar i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR

KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR BUPATI CIANJUR KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG BESARNYA UANG PERSEDIAAN (UP) BAGI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 BUPATI CIANJUR, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH DAN PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG BUPATI CIANJUR, Undang-Undang Nomor 14 Tahun Tahun 1950

BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG BUPATI CIANJUR, Undang-Undang Nomor 14 Tahun Tahun 1950 BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIANJUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015 Cianjur, 21 Agustus 2015 Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Periahal : Pemberitahuan

Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015 Cianjur, 21 Agustus 2015 Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Periahal : Pemberitahuan PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH Jalan Raya Bandung KM 2 Sadewata Cianjur Telp/Fax. (0263) 265295 e-mail : bkd@cianjurkab.go.id Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Kerja Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Bab 9 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Penetapan indikator kinerja memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Terpilih Kabupaten Cianjur 20-206. Pencapaian Visi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 23 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi (BAPAPSI) mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA KEPUTUSAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR 360 /18.8 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci