BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi, secara eksplanasi
|
|
- Sudomo Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi, secara eksplanasi penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan ada tujuannya dan objeknya, yaitu pada yang bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan) dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas (Ginting dan Sitomorang, 2008:57). Berdasarkan tingkatan eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian assosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
2 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.109 Medan. Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Februari 2011 hingga Maret Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu sikap b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu perilaku para karyawan dalam kelompok 3.4 Definisi operasional variabel Untuk memperjelas variabel-variabel yang sudah diidentifikasi, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent Variabel, X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor lain (Nawawi, 2004:56). Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah: a. Sikap Kognitif (X 1 ) b. Sikap Afektif (X 2 ) c. Sikap Perilaku (X 3 )
3 2. Variabel Terikat( Dependent Variabel, Y) Variabel terikat adalah variabel ya ng merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2004:12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku para karyawan dalam kelompok. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
4 Sikap (X) Sikap (attitudes) merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupu yang tidak tentang suatu objek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Kognitif Afektif 1. Menghafal 2. Memahami 3.Mengaplikasikan 4. Mensintesis 5. Mengevaluasi 1. Perasaan 2.Minat 3. Menyukai 4.Sikap 5.Nilai Likert Perilaku 1.Bersahabat 2.Hangat 3.Agresif 4.Bermusuhan 5.Apatis Perilaku kelompok (Y) Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Aktifitas Interaksi 1.Mengangkat 2.Mengambil 1.Verbal 2.Non-Verbal Likert Sentimen 1.Motivasi 2.Dorongan Sumber: Robbins (2009) dan Sorhardi (2003) diolah 3.5 Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan tanggapan responden terhadap setiap instrumen adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2003). Urutan skala penelitian dari masing-masing item indikator variabel tersebut, sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
5 No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiono (2003:87) 3.6 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah kayawan PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2008). Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan PT Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang berjumlah 30 orang karyawan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2008). Teknik pengumpulan sampel menggunakan metode sampling jenuh (sensus), dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang karyawan PT Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani Medan.
6 3.7 Jenis dan Sumber Data Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dan dari penyebaran kuisioner kepada responden yang dianggap telah mewakili populasi. Hasil yang diperoleh dari penyebaran kuisioner ini adalah penilaian serta tanggapan dari para responden Data Sekunder Data sekunder data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet yang dapat mendukung penelitian ini. 3.8 Teknis Pengumpulan Data Daftar Pertanyaan (questionnaire) Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada sampel yang dipilih Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuisioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu
7 pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jugiyanto, 2004). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di PT Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.119 Medan. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu program SPSS versi 15.0 for windows Uji Validitas Menurut Sugiyono (2006:109), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Pengujian validitas dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi software SPSS versi 15.00, maka Kriteria Pengambilan Keputusannya sebagai berikut: Jika r hitung positif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Pada tahap prasurvei, kuisioner yang berisi 21 pertanyaan yang menyangkut Variabel Dimensi Kognisi (X1), Dimensi Afeksi (X2), Dimensi Perilaku (X3), dan Perilaku Kelompok (Y) yang diberikan kepada 30 Responden diluar sampel
8 penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 %, angka yang diperoleh adalah = 0,361 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Validitas Butir-Butir Pertanyaan Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Item Deleted Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer ( Maret, 2012) Ketentuan untuk mengambil keputusan : 1. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan itu adalah valid.
9 2. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan itu tidak valid. 3. R hitung dapat dilihat dari kolom Corected item Total Correlation. Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa : 1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika pertanyaan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar dan jika pertanyaan (item) 2 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai dan seterusnya. 2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya varians total jika variabel tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar dan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah dan seterusnya. 3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun taraf signifikansi adalah 5% dan nilai N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh r tabel adalah 0, Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2006:109) Reliabilitas menunjukkan akuransi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa
10 pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi dan kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Uji reliabilitas menggunakan sotfware SPSS 15,00 for windows, dengan ketentuan apabila r alpha positif > r tabel, maka pertanyaan reliabel atau handal. Menurut Kuncoro (2008:179) butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditemukan reliabilitasnya dengan kriteria yaitu Cronbachs alpha > 0,80. Tabel 4.7 Reabilitas Kuisioner Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber : Hasil pengolahan Data Primer (Maret, 2012) Pada 21 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,925. Ini berarti 0,925 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah realibel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian ini Metode Analisis Data Metode Analisis Deskriptif Metode deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun dan menganalisa data, sehingga dapat diketahui gambaran umum objek yang diteliti, yaitu mengenai faktor-faktor yang berhubungan terhadap sikap dan perilaku karyawan di lingkungan PT Bank Mandiri Jalan Dr.Mansyur.
11 Metode Korelasi Menurut Ety Rochaety dkk (2009) Metode analisis korelasi merupakan ukuran numeris yang dapat diinterpretasikan sebagai derajat keeratan hubungan linear, dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan diantara dua variabel atau lebi, bagaimana arah hubungan dan berapa besar koefisien hubungannya. Ukuran korelasi dapat dihitung dari data ordinal, interval, maupun data rasio. Koefisien yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson (product moment). Alasan digunakan metode analisis korelasi ini adalah teknik ini untuk mengukur hubungan linear antara dua variabel dengan data berskala interval atau ratio (paramatic). Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terilat juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Artinya jika variabel bebasnya besar maka variabel terikatnya kecil. Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati -1 maka hubungan kedua variabel semkin lemah. Guna mengetahui, apakah hubungan X terhadap Y signifikan maka koefisien korelasi (r) diatas, diuji dengan uji statistik t sebagai berikut, t hitung = r s n r s 2
12 Dimana: t = nilai t yang dihitung r = koefisien korelasi n = jumlah sampel Untuk mengetahui apakah angka koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis H o : Hubungan antara variabel tidak signifikan H 1 : Hubungan antara variabel signifikan Dasar pengambilan keputusan: Jika probabilitas < 0.05 maka hubungan kedua variabel signifikan Jika probabilitas > 0.05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan Angka probabilitas 0.000<0.05 sehingga hubungan kedua variabel tersebut signifikan. b. Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria berikut: Jika probabilitas < 0.05 maka H o ditolak dan menerima H 1 Jika probabilitas > 0.05 maka H o diterima dan menolak H 1 c. Kesimpulannya dapat dihitung dengan koefisien determinasi, yaitu: KD = r 2 x 100% BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
13 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo, dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. BANK DAGANG NEGARA Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan. BANK BUMI DAYA
14 Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. BANK EKSPOR IMPOR INDONESIA Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor Impor, yang akhirnya menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun BANK PEMBANGUNAN INDONESIA Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri
15 Negara adalah mendukung pengembangan sektor sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan menjadi Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam system yang terbaik, kami melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system kita menjadi satu system yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang sangat agresif Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah. Nasabah korporat kami sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia.
16 Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sector manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis kami. Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsipprinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama. Dewan Direksi kami terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney magazine memberikan penghargaan atas komitmen kami atas penerapan GCG dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency. Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari
17 empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi. 4.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan usia, status dan pendidikan terakhir. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap nilai variabel penelitian. Pengungkapan analisis deskriptif dalam bentuk data persentase Analisis Deskriptif Responden Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 13 43,33 Perempuan 17 56,67 Jumlah Sumber: Data Primer (2012) Data diolah. Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, yakni responden laki-laki sebanyak 13 orang responden atau 43,33% dan wanita sebanyak 17 orang responden atau 56,67%. Hal ini disebabkan karena lebih banyak dibutuhkan karyawan perempuan dibandingkan laki-laki, khususnya di bagian frontliner. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
18 Umur Jumlah Persentase < 30 Tahun 14 46, Tahun 11 36,67 > 45 Tahun 5 16,67 Jumlah Sumber: Data Primer (2012) Data diolah. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa yang ber umur < 30 tahun sebanyak 14 orang responden atau 46,67%, tahun sebanyak 11 orang responden atau 36,67%, dan umur > 45 tahun sebanyak 5 orang responden atau 16,67%. Semakin tinggi usia seorang karyawan maka akan mempengaruhi semangatnya dalam bekerja. Hal ini juga disebabkan karena mendekati usia pensiun. Sehingga perlu diberikan motivasi yang lebih besar dari atasan untuk mendukung pekerjaan mereka. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Persentase < 5 Tahun Tahun > 10 Tahun 8 26,67 Jumlah Sumber: Data Primer (2012) Data diolah. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas lama bekerja responden berada pada kelompok lama bekerja < 5 tahun sebanyak 10 orang responden atau 33,33%, kelompok 5 10 tahun sebanyak 12 orang responden atau 40%, dan yang kelompok > 8 tahun sebanyak 4 orang responden atau 26,67%. Semakin lama seseorang karyawan
19 dalam melakukan pekerjaannya maka penggalaman mereka juga bertambah dan juga berpengaruh kepada kenaikkan gaji dan promosi yang disesuaikan dengan masa kerja 4.4 Analisis Deskriptif Variabel Kuisioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut : Sangat setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Kurang setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat tidak setuju (STS) : diberi skor 1 1. Dimensi Kognisi sebagai variabel X1 Tabel 4.8 Distribusi pendapat Responden terhadap Dimensi Kognisi Frekuensi Responden Butir Pertanyaan Jum Total SS S KS TS STS lah (%) N % N % N % N % N % 1. Menghafal , , prosedur 2. Memahami sikap , , atasan 3. Mengaplikasikan 22 73,3 2 6, ilmu 4. Mensintesis ,7 4 13, pekerjaan 5. Mengevaluasi pekerjaan Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Februari, 2012) Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk dimensi kognisi pada Tabel 4.8 yaitu :
20 1) Pada pertanyaan pertama (Saya dapat menghafal prosedur yang harus saya lakukan dalam pekerjaan.) sebanyak 3 orang atau 10% yang menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 13,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena sebagian karyawan merasa prosedur tersebut terlalu panjang dan membinggungkan karyawan. 2) Pada pertanyaan kedua (Saya dapat memahami sikap atasan Saya yang otoriter) sebanyak 9 orang atau 30% yang menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 3,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena sebagian karyawan merasa atasan tidak menerima pendapat mereka. 3) Pada pertanyaan ketiga (Saya mampu mengaplikasikan ilmu saya di dalam pekerjaan yang saya lakukan) sebanyak 6 orang atau 20% yang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena sebagian karyawan merasa mereka bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. 4) Pada pertanyaan keempat (Atasan saya dapat mensintesis setiap pekerjaan yang dilakukan bawahannya) sebanyak 4 orang atau 13,3% yang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena atasan yang kurang dekat dengan bawahannya sehingga kurang memperhatikan pekerjaan mereka.
21 5) Pada pertanyaan kelima (Saya dapat mengevaluasi setiap pekerjaan yang telah saya selesaikan) tidak ada yang menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 10% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada sebagian karyawan bekerja harus diperintah terlebih dahulu. Dari variabel X1 ( Kognisi) secara umum maka dapat dilihat responden dominan menyatakan mampu mengaplikasikan ilmu di dalam pekerjaan yang mereka lakukan dan atasan mereka dapat mensintesis setiap pekerjaan yang dilakukan mereka. Ini terlihat dari persentase 73,3% dan 70%. 2. Dimensi Afeksi sebagai variabel X2 Tabel 4.9 Distribusi pendapat Responden terhadap Dimensi Afeksi Frekuensi Responden Butir Pertanyaan Juml Total SS S KS TS STS ah (%) N % N % N % N % N % 1. Merasa 5 16, ,7 2 6, bosan 2. Mempunyai 1 3, , minat 3. Menyukai ,3 2 6, atasan 4. Bersikap 13 43, ,7 5 16,7 1 3, disiplin 5. Bertanggungjawab dalam pekerjaan 23 76, , Sumber : Pengolahan data Primer (Februari, 2012) Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 30 responden untuk dimensi afeksi pada Tabel 4.9 sebagai berikut :
22 1) Pada pertanyaan pertama (Saya terkadang merasa bosan dengan pekerjaan) sebanyak 5 orang atau 16,7% yang menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 6,7% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada sebagian karyawan merasa mereka tidak mendapatkan promosi jabatan. 2) Pada pertanyaan kedua (Saya mempunyai minat dalam meningkatkan karir) sebanyak 6 orang atau 20% yang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada sebagian karyawan tidak termotivasi untuk meningkatkan karirnya. Oleh sebab itu, perlunya perhatian khusus dari atasan. 3) Pada pertanyaan ketiga (Saya menyukai atasan saya) sebanyak 2 orang atau 6,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena sikap atasan yang terkadang otoriter. 4) Pada pertanyaan keempat (Saya berusaha bersikap disiplin mematuhi peraturan di kantor) sebanyak 5 orang atau 16,7% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 3,3% yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena peraturan kantor yang terlalu ketat dan terkadang tidak memberikan dispensasi kepada karyawan. 5) Pada pertanyaan kelima (Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas saya) sebanyak 2 orang atau 6,7% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau
23 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa karyawan yang tidak serius di dalam bekerja. Dari variabel X2 (Afeksi) secara umum maka dapat dilihat responden dominan menyatakan mereka bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas mereka dan mereka mempunyai minat dalam meningkatkan karir. Ini terlihat dari persentase 76,7% dan 76,7%. 3. Dimensi Perilaku sebagai variabel X3 Tabel 4.10 Distribusi pendapat Responden terhadap Dimensi Perilaku Frekuensi Responden ButirPertanyaan Juml Total SS S KS TS STS ah (%) N % N % N % N % N % 1. Bersahabat baik Hubungan sesama 2 6, , karyawan 3.Agresif dalam 2 6, , kelompok tim 4. Tidak ada 13 43, ,7 2 6, , permusuhan 5 Tidak apatis 7 23, ,3 1 3, Sumber : Pengolahan data primer (Februari, 2012) Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 30 responden untuk variabel hubungan masyarakat pada Tabel 4.10 yaitu : 1) Pada pertanyaan pertama (Saya dapat bersahabat baik dengan rekan kerja) sebanyak 6 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, tidak ada menyatakan tidak setuju atau menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
24 disebabkan karenan ada beberapa karyawan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan rekan kerja yang lain. 2) Pada pertanyaan kedua (Hubungan antara sesama karyawan di dalam satu tim hangat) sebanyak 6 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 10% menyatakan tidak setuju, 1 orang atau 3,3% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan ide yang sering terjadi. 3) Pada pertanyaan ketiga (Saya selalu agresif di dalam pertemuan dengan kelompok tim) sebanyak 6 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 10% menyatakan tidak setuju, 1 orang atau 1% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada beberapa karyawan yang terlalu menonjol di dalam tim. 4) Pada pertanyaan keempat (Tidak ada permusuhan diantara rekan kerja saya) sebanyak 2 orang atau 6,7% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju. 1 orang atau 3,3% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada beberapa karyawan yang cenderung suka membuat masalah diantara rekan kerjanya. 5) Pada pertanyaan kelima (Perusahaan ini tidak apatis dalam mendukung peningkatan karir karyawannya) sebanyak 4 orang atau 13,3% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 3,3% menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada beberapa karyawan yang merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya yang terlalu banyak.
25 Dari variabel X3 (Perilaku) secara umum maka dapat dilihat secara dominan responden menyatakan tidak ada permusuhan diantara rekan kerja dan perusahaan ini tidak apatis dalam mendukung peningkatan karir karyawannya. Ini terlihat dari persentase 43,3% dan 23,3%. 4. Perilaku Kelompok sebagai variabel Y Tabel 4.11 Variabel Perilaku Kelompok (Y) Frekuensi Responden Butir Pertanyaan Juml Total SS S KS TS STS ah (%) N % N % N % N % N % 1. Mengangkat , , map file 2. Mengambil 19 63, ,3 1 3, perlengkapan 3. Hubungan baik 25 83,3 5 16, Memberikan 25 83,3 4 13,3 1 3, senyum 5. Saling memotivasi ,7 1 3, Atasan mendukung 10 33, , Sumber : Pengolahan data Primer (Februari, 2012) Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 30 responden untuk dimensi perilaku kelompok pada Tabel 4.11 yaitu : 1) Pada pertanyaan pertama (Terkadang saya dapat mengangkat 10 map file karena banyaknya pekerjaan.) sebanyak 3 orang atau 10% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 6,7% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada beberapa karyawan yang tidak menyalesaikan pekerjaanya tepat waktu sehingga pekerjaannya menumpuk.
26 2) Pada pertanyaan kedua (Perlengkapan kerja berada di dekat Saya, yang memudahkan untuk mengambilnya bila diperlukan) sebanyak 1 orang atau 3,3% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju, atau yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena karyawan tersebut berada jauh dari meja kerjanya 3) Pada pertanyaan ketiga (Hubungan baik akan tercipta jika diantara rekan kerja atau atasan saling menghargai) ada menyatakan kurang setuju, atau yang menyatakan tidak setuju atau menyatakan sangat tidak setuju. Tidak ada permasalahn yang muncul. 4) Pada pertanyaan keempat (Jika saya berselisih jalan dengan rekan kerja maka saya akan memberikan senyum) sebanyak 1 orang atau 3,3% menyatakan kurang setuju, tidak ada menyatakan tidak setuju, atau menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena adanya karyawan yang berselisih paham. 5) Pada pertanyaan keempat (Satu tim dapat saling memotivasi dalam mencapai tujuan bersama) sebanyak 1 orang atau 3,3% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada karyawan yang memiliki prinsip berbeda. 6) Pada pertanyaan keempat (Atasan Saya selalu mendukung keputusan saya) sebanyak 3 orang atau 10% menyatakan tidak setuju, dan 3 orang atau 10%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena atasan kurang memperhatikan ide ataupun saran bawahannya.
27 Dari variabel Y (Perilaku Kelompok) secara umum maka dapat dilihat secara dominan responden menyatakan hubungan mereka dengan rekan-rekan kerja di perusahaan ini dapat dikatakan baik dan jika berselisih jalan dengan rekan kerja maka mereka akan memberikan senyum. Ini terlihat dari persentase 83,3% dan 83,3%. 4.5 Metode Korelasi Hubungan Antara Sikap (keseluruhan) dengan Perilaku Kelompok Untuk meneliti hubungan sikap dengan perilaku kelompok dilakukan dengan statistic Rank Correlation Spearman. Diperoleh hasilnya seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Hubungan sikap (keseluruhan) dengan perilaku kelompok Correlations sikap karyawan perilaku kelompok Spearman's rho sikap karyawan Correlation Coefficient (**) Sig. (2-tailed)..000 N perilaku kelompok ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation Coefficient.835(**) Sig. (2-tailed).000. N Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. (2-tailed) sikap dengan perilaku adalah ini menunjukkan bahawa sesengguhnya dapat dipastikan ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku karyawan. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat erat dan positif antara sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku kelompok. Uji hipotesis : Hubungan antara sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku kelompok pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani.
28 Hipotesis yang diuji : sikap karyawan (keseluruhan) mempunyai hubungan dengan perilaku kelompok. Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H 0 : ρ 0 H1 : ρ 0 Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. b. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) tidak memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. Dimana t hitung = r s n r 2 s t hitung = t hitung = 8.03 α = 0.10, two tale 0.10/2= 0.05 Nilai t hitung > t table (8.03 > 1.70), keputusan diambil adalah H 0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan adanya hubungan sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku kelompok.
29 Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku kelompok Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Sikap (Kognisi, Afeksi dan perilaku) dengan Perilaku Kelompok Untuk mempertajan analisis maka selanjutnya akan dilakukan penggujian variabel sikap dikembangkan menjadi tiga sub variabel yang didasarkan pada dimensidimensi sikap yaitu: a. Hubungan Dimensi Kognisi dengan Perilaku Kelompok Tabel 4.13 Hubungan Dimensi Kognisi dengan Perilaku Kelompok Correlations sikap kognisi perilaku kelompok Spearman's rho sikap kognisi Correlation Coefficient (**) Sig. (2-tailed)..000 N perilaku kelompok Correlation Coefficient.771(**) Sig. (2-tailed).000. N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. (2-tailed) sikap dengan perilaku adalah ini menunjukkan bahawa sesengguhnya dapat dipastikan ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan (kognisi) dengan perilaku karyawan. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat erat dan positif antara sikap karyawan (kognisi) dengan perilaku kelompok. Uji hipotesis : Hubungan antara sikap karyawan (kognisi) dengan perilaku kelompok pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani.
30 Hipotesis yang diuji : sikap karyawan (kognisi) mempunyai hubungan dengan perilaku kelompok. Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H 0 : ρ 0 H1 : ρ 0 Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. a. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) tidak memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. Dimana t hitung = r s n r 2 s t hitung = t hitung = 8.31 α = 0.10, two tale 0.10/2= 0.05 Nilai t hitung > t tabel (8.31>1.70), keputusan diambil adalah H 0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan adanya hubungan sikap karyawan (kognisi) dengan perilaku karyawan dalam kelompok.
31 Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan (kognisi) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. b. Hubungan Dimensi Afeksi dengan Perilaku Kelompok Tabel 4.14 Hubungan Dimensi Afeksi dengan Perilaku Kelompok Correlations sikap afeksi perilaku kelompok Spearman's rho sikap afeksi Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)..056 N perilaku kelompok Correlation Coefficient Sig. (2-tailed).056. N Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. (2-tailed) sikap dengan perilaku adalah Ini menunjukkan bahawa sesengguhnya dapat dipastikan tidak ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan (afeksi) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs Hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup dan positif antara sikap karyawan (afeksi) dengan perilaku kelompok. Uji hipotesis : ada hubungan antara sikap karyawan (afeksi) dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani. Hipotesis yang diuji : sikap karyawan (afeksi) mempunyai hubungan dengan perilaku kelompok. Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H 0 : ρ 0 H1 : ρ 0
32 Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. b. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) tidak memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. Dimana t hitung = r s n r 2 s t hitung = t hitung = 8.31 α = 0.10, two tale 0.10/2= 0.05 Nilai t hitung > t tabel (5.29>1.70), keputusan diambil adalah H 0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan adanya hubungan sikap karyawan (afeksi) dengan perilaku karyawan delam kelompok. Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan (afeksi) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. c. Hubungan Dimensi Perilaku dengan Perilaku Kelompok
33 Tabel 4.15 Hubungan Dimensi Perilaku dengan Perilaku Kelompok Correlations Sikap Perilaku perilaku kelompok Spearman's rho sikap perilaku Correlation Coefficient (**) Sig. (2-tailed)..000 N perilaku kelompok Correlation Coefficient.804(**) Sig. (2-tailed).000. N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan output SPSS pada tabel hasil angka Sig. (2-tailed) sikap dengan perilaku adalah Ini menunjukkan bahawa sesengguhnya dapat dipastikan ada hubungan yang nyata antara sikap karyawan (perilaku) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. Angka koefosien korelasi diperoleh pada rs Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat erat dan positif antara sikap karyawan (perilaku) dengan perilaku kelompok. Uji hipotesis : Hubungan antara sikap karyawan (perilaku) dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani. Hipotesis yang diuji : sikap karyawan (perilaku) mempunyai hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok. Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut: H 0 : ρ 0 H1 : ρ 0 berikut: Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan uji t dengan pengujian sebagai a. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, H1 diterima
34 Artinya sikap karyawan (keseluruhan) memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. b. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 diterima, H1 diterima Artinya sikap karyawan (keseluruhan) tidak memiliki hubungan yang berarti dengan perilaku kelompok. Dimana t hitung = r s n r 2 s t hitung = t hitung = 8.90 α = 0.10, two tale 0.10/2= 0.05 Nilai t hitung > t tabel (8.90>1.70), keputusan diambil adalah H 0 ditolak, H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik dapat dibuktikan adanya hubungan sikap karyawan (perilaku) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. Dari hasil rangkaian pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan (perilaku) dengan perilaku karyawan dalam kelompok. 4.6 Pembahasan Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS (Statistical Packages for Social Studies) versi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif sikap karyawan (keseluruhan) dengan perilaku kelompok.
35 Sikap memiliki nilai t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap mempunyai hubungan dengan perilaku kelompok pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani, sehingga H 0 ditolak, H1 diterima. Variabel sikap yang terdapat pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu dimensi kognisi (X1), dimensi afeksi (X2) dimensi perilaku (X3) yang mempunyai hubungan dengan variabel perilaku karyawan dalam kelompok (Y). Variabel sikap yang terdapat pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang terdiri dari dimensi kognisi (X1) dimana lebih dominan dalam hal mengaplikasikan ilmu para karyawannya sebesar 73,3%. Dimensi afeksi (X2) dimana lebih dominan dalam hal kedisplinan para karyawannya sebesar 43,3%. Dimensi perilaku (X3) dimana lebih dominan dalam hal tidak adanya permusuhan di antara rekan kerja sebesar 43,3%. Ketiga variabel ini secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel perilaku kelompok (Y). Terdapat korelasi positif sikap secara keseluruhan dengan perilaku karyawan dalam kelompok, namun perilaku kelompok ini masih belum terpenuhi sesuai dengan harapan karena masih terdapat kesenjangn negatif yang menunjukkan lemahnya perilaku kelompok tersebut. Hal ini berarti sikap karyawan belum terpenuhi sesuai dengan harapan PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani. Sedangkan dimensi afeksi memiliki hubungan terendah, hal ini ketika masih ada karyawan merasa bosan dengan pekerjaanya. Yang menyebabkan perilaku karyawan dalam kelompok masih belum sesuai dengan keinginan PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani.
36 Secara keseluruhan sikap memiliki hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada tingkat kepercayaan 90% memberikan nilai Dengan demikian hipotesa tentang terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku karyawan dalam kelompok dapat diterima. Dimensi kognisi memiliki hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada tingkat kepercayaan 90% memberikan nilai Dengan demikian hipotesa tentang terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku karyawan dalam kelompok dapat diterima. Dimensi afeksi memiliki hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada tingkat kepercayaan 90% memberikan nilai Dengan demikian hipotesa tentang terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku karyawan dalam kelompok dapat diterima. Dimensi perilaku memiliki hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada tingkat kepercayaan 90% memberikan nilai Dengan demikian hipotesa tentang terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku karyawan dalam kelompok dapat diterima. Sebagai perbandingan, penelitian yang dilakukan Y. Bagus Wismanto (2009) meneliti tentang pengaruh sikap terhadap perilaku kajian meta analisis korelasi. Proses dalam penelitian, yaitu: Proses untuk menemukan koefisien korelasi yang sebenarnya antara sikap dan perilaku, dengan cara mengestimasi koefisien korelasi populasi berdasar 31 hasil penelitian yang telah dikumpulkan. Tahap-tahap yang dilalui adalah : menghitung sampling error variance; mengestimasi varians dari populasi korelasi
37 sebagai modal untuk menemukan varians dari korelasi yang sesungguhnya setelah memperhitungkan varians artifact. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa korelasi antara sikap dengan perilaku sebesar Hasil tersebut dapat diartikan bahwa variansi perilaku 13,39% dapat dijelaskan dari sikap dari orang yang berperilaku tersebut. Hasil ini relatif kecil, hal ini kemungkinan disebabkan bahwa antara sikap dan perilaku tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi masih terdapat variabel antara yaitu kehendak atau niat (Ajzen & Fishbein ; Fishbein & Middlestadt). Hasil korelasi kemungkinan akan lebih besar jika penelitian dilakukan dengan mempergunakan variabel sikap dan kehendak/niat untuk berperilaku tertentu ataupun antara variabel kehendak/niat dengan perilaku. Interaksi antar komponen sikap adalah selaras dan konsisten. Hal ini disebabkan karena ketika dihadapkan dengan suatu objek sikap yang sarna, maka ketiga komponen tersebut seharusnya akan membentuk pola arah sikap yang seragam. Apabila salah satu dari komponen sikap tidak konsisten satu sarna lain, maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan terjadinya mekanisme perubahan sikap sedemikian rupa sehingga konsistensi akan tercapai kembali. Bila identitas individu dibentuk oleh keanggotaan dalam kelompok akan menumbuhkan ikatan emosional yang menurunkan perasaan senasib dan sepenanggungan antara individu dan organisasi sehingga mempengaruhi perilaku nyata yang bermanfaat bagi kedua belah pihak yaitu individu dan organisasi, bahkan tidak jarang dibarengi dengan kerelaaan berkorban demi pencapaian tujuan organisasi, karena menganggap dirinya menjadi bagian dari organisasi.
38 Ajzen dan Fishbein (dalam Azwar, 2000) berusaha mengembangkan suatu pemahaman terhadap sikap dan prediksinya terhadap perilaku. Mereka mengemukakan teori tindakan beralasan (theory of reasoned action). Teori ini mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, serta dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu: 4. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum, tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu 5. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif 6. Sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Dari pemahaman diatas, terlihat bahwa mempelajari sikap dan perilaku manusia sangat penting, agar tercipta hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
39 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut : Variabel sikap yang terdapat pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani yang terdiri dari dimensi kognisi, dimensi afeksi dan dimensi perilaku secara bersamasama atau simultan memiliki hubungan yang baik dan berpengaruh positif serta signifikan terhadap variabel perilaku kelompok. Secara keseluruhan sikap memiliki hubungan dengan perilaku karyawan dalam kelompok pada tingkat kepercayaan 90% memberikan nilai Dengan demikian hipotesa tentang terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku karyawan dalam kelompok dapat diterima. 5.2 Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan akan dikemukakan beberapa saran, diantaranya adalah: a. Sebaiknya PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani memberikan prioritas atas dimensi koginisi dalam hal karyawan menghafal prosedur yang harus dilakukan dalam pekerjaan. Dimensi afeksi dalam hal karyawan terkadang merasa bosan dengan pekerjaan dan dimensi perilaku dalam hal adanya karyawan yang agresif dalam kelompok tim. b. Sedangkan variabel Perilaku Kelompok (Y), PT. Bank Mandiri harus lebih memberi prioritas dalam hal dukungan atasan atas keputusan mereka,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah Prioritas Bank Mandiri Cabang Wisma Tugu dengan jangka waktu 1 bulan yaitu di bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Perkembangan pasar modal merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Gambar umum perusahaan 1. Sejarah perusahaan Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan tidak pernah lepas dari sumber daya manusia. Apabila faktor sumber daya manusia sudah dianggap tidak memumpuni dalam suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)
Lebih terperinciBerdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan
Lebih terperinciC. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LAMPIRAN Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kepada Yth :... Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar sudi
Lebih terperinciPembahasan. 4.1 Uji Validitas
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh
90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisa data hasil penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh Humas Hotel Savoy
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan
22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299
Lebih terperinci`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di
`BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel
BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 dari konsumen Sophie Martin yang datang berkunjung. Salah satu teknik pengumpulan data yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
85 BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan hasil penelitian berupa analisis dan pembahasan data yang diperoleh dari penyebaran angket sebagai data primer. Adapun data lain yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan
Lebih terperinciBerikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:
METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang
70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Bank Mandiri PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk secara legal berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada
84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Responden yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel
69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Peneliti memperoleh data primer dengan menyebarkan kuisioner yang dimana salah satunya menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (konvensional). Objek dalam penelitian ini adalah opini nasabah PT. bank. 1. Sejarah Singkat PT.
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penulis melakukan penelitian menganut prinsip syariah dan prinsip umum (konvensional). Objek dalam penelitian ini adalah opini nasabah PT. bank syariah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1
1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian
Lebih terperinciLampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Responden yang terhormat, Saya, Rima Handayani, Mahasiswa Program Master Science Sekolah Pasca Sarjana IPB dengan Mayor
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian regresi. Menurut Sugiyono (2007) regresi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab VI ini peneliti akan menganalisa dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai " Pemahaman Bahasa Jurnalistik Wartawan Non-Sarjana jurnalistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan
74 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai Peranan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Melalui Ruangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Wiratna (2014) bahwa penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
Lebih terperinciBAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan
43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3 bulan terhitung sejak proposal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank DKI Cabang Utama Juanda yang merupakan perusahaan perbankan yang bergerak di bidang jasa keuangan.
Lebih terperinci