PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM"

Transkripsi

1 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah Politik Hukum, mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Politik Hukum B. Pokok Bahasan : Pengenalan Mata Kuliah Politik Hukum C. Sub Pokok Bahasan : a. Kontrak Perkuliahan D. Kegiatan Belajar Mengajar b. Pengenalan Mata Kuliah Politik Hukum c. Penjelasan literatur yang digunakan d. Penjelasan SAP dan GBPP Politik Hukum Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Politik Hukum Penyajian 1. Kontrak Perkuliahan 2. Menjelaskan Literatur yang dipergunakan 3. Motivasi Perkuliahan Mencatat

2 Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian umum tentang Politik Hukum? 2. Jelaskan arti penting mempelajari Politik Hukum?

3 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 2 (dua) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Tentang Perkembangan dan Akar Sejarah Timbulnya Politik Hukum B. Pokok Bahasan : Perkembangan dan Akar Sejarah Timbulnya Politik Hukum C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Perkembangan Politik Hukum Dalam Kurikulum 3. Akar Sejarah Timbulnya Politik Hukum D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai Penyajian 1. Pendahuluan 2. Perkembangan Politik Hukum Dalam Kurikulum 3. Akar Sejarah Timbulnya Politik Hukum

4 Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Perkembangan Politik Hukum Dalam Kurikulum? 2. Jelaskan Akar Sejarah Timbulnya Politik Hukum? Referensi ; Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum. Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum

5 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 3 (Tiga) D. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Politik Hukum dalam perspektif Keilmuan dan Politik Hukum Bagian Dari Ilmu Hukum E. Pokok Bahasan : Politik Hukum dalam perspektif Keilmuan dan Politik Hukum Bagian Dari Ilmu Hukum F. Sub Pokok Bahasan : Politik Hukum dalam perspektif Keilmuan a. Hubungan Politik Hukum dan Ilmu Hukum b. Politik Hukum dan Disiplin Hukum c. Politik Hukum sebagai kajian Hukum Tata Negara Politik Hukum Bagian Dari Ilmu Hukum a. Politik Hukum sebagai terjemahan Rechts Politiek b. Politik Hukum Bukan Terjemahan dari Recht Politiek c. Politik Hukum membahas Public Policy Hukum Sebagai Alat Hukum Sebagai Sarana Untuk Menggerakkan Perubahan Hukum Sebagai Sarana Melakukan Social Engineering

6 G. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai Penyajian 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan 2. Politik Hukum dalam perspektif Keilmuan a. Hubungan Politik Hukum dan Ilmu Hukum b. Politik Hukum dan Disiplin Hukum c. Politik Hukum sebagai kajian Hukum Tata Negara 3. Politik Hukum Bagian Dari Ilmu Hukum a. Politik Hukum sebagai terjemahan Rechts Politiek b. Politik Hukum Bukan Terjemahan dari Recht Politiek c. Politik Hukum membahas Public Policy Hukum Sebagai Alat Hukum Sebagai Sarana Untuk Menggerakkan Perubahan Hukum Sebagai Sarana Melakukan Social Engineering Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan

7 E. Evaluasi 1. Jelaskan Hubungan Politik Hukum dan Ilmu Hukum 2. Jelaskan maksud bahwa Hukum Sebagai Alat, Hukum Sebagai Sarana Untuk Menggerakkan Perubahan dan Hukum Sebagai Sarana Melakukan Social Engineering Referensi ; Moh.Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum Satjipto Rahardjo, SH, Hukum dan Masyarakat, Angkasa, Bandung, Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum

8 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 4 (Empat) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Arti dan Cakupan Politik Hukum dan Dimensi Kajian Politik Hukum dan Perundang-undangan B. Pokok Bahasan : Arti dan Cakupan Politik Hukum C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Arti dan Cakupan Politik Hukum 1. Perspektif Etimologis 2. Perspektif Terminologis 3. Dimensi Kajian Politik Hukum dan Perundang-undangan 4. Sasaran dan Manfaat Kajian Politik Hukum 5. Hukum Sebagai Produk Politik Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Arti dan Cakupan Politik Hukum

9 1. Perspektif Etimologis 2. Perspektif Terminologis 3. Dimensi Kajian Politik Hukum dan Perundang-undangan 4. Sasaran dan Manfaat Kajian Politik Hukum 5. Hukum Sebagai Produk Politik Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi Referensi ; 1. Jelaskan Tentang Dimensi Kajian Politik Hukum dan Perundang-undangan 2. Jelaskan apa yang menjadi Sasaran dan Manfaat Kajian Politik Hukum? 3. Jelaskan maksud bahwa hukum sebagai produk politik Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum Moh.Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia Daniel. S. Lev, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, Memberikan komentar atau pertanyaan dan

10 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 (Lima) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Konsepsi dan Indikator tentang Politik dan Hukum B. Pokok Bahasan : Konsepsi dan Indikator tentang Politik dan Hukum C. Sub Pokok Bahasan : Konsepsi dan Indikator tentang Politik dan Hukum Konfigurasi Politik dan Produk Hukum 1. Konfigurasi Politik Demokratis dan Otoriter 2. Karakter Produk Hukum a. Tipe Hukum Represif b. Tipe Hukum Otonom c. Tipe Hukum Responsif 3. Teori Negara Demokrasi berdasarkan hukum dan negara hukum yang demokratis a. Indonesia sebagai Negara Demokrasi Berdasarkan Hukum dan Negara Hukum yang Demokratis b. Negara Hukum Indonesia dan Hukum Progresif c. Hukum Demokratis dan Responsif

11 D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Konsepsi dan Indikator tentang Politik dan Hukum Konfigurasi Politik dan Produk Hukum 1. Konfigurasi Politik Demokratis dan Otoriter 2. Karakter Produk Hukum d. Tipe Hukum Represif e. Tipe Hukum Otonom f. Tipe Hukum Responsif 3. Teori Negara Demokrasi berdasarkan hukum dan negara hukum yang demokratis d. Indonesia sebagai Negara Demokrasi Berdasarkan Hukum dan Negara Hukum yang Demokratis e. Negara Hukum Indonesia dan Hukum Progresif f. Hukum Demokratis dan Responsif Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan

12 E. Evaluasi 1. Jelaskan tentang macam-macam Konfigurasi Politik dan karakter Produk Hukum? 2. Jelaskan tentang Teori Negara Demokrasi berdasarkan hukum dan negara hukum yang demokratis Referensi ; Moh.Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Janedjri M.Gaffar, Demokrasi dan Pemilu Di Indonesia. Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum,

13 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 6 (Enam) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Tentang Pengertian, Tujuan Politik Hukum Nasional Dan Agenda Strategis Pembangunan Sistem Hukum Nasional B. Pokok Bahasan : Pengertian, Tujuan Politik Hukum Nasional Dan Agenda Strategis Pembangunan Sistem Hukum C. Sub Pokok Bahasan : Nasional Politik Hukum Nasional A. Pengertian dan Tujuan Politik Hukum Nasional a. Pengertian Politik Hukum Nasional b. Tujuan Politik Hukum Nasional Sistem Hukum Nasional c. Agenda Strategis Pembangunan Sistem Hukum Nasional 1) Penataan Sistem Hukum 2) Penataan Kelembagaan Hukum 3) Pembentukan dan Pembaharuan Hukum 4) Penegakan Hukum dan HAM 5) Pemasyarakatan dan Pembudayaan Hukum 6) Peningkatan Kapasitas dan Profesional Hukum

14 7) Infrastruktur Sistem dan Etika Positif 8) Faktor pengaruh Sistem Hukum Nasional D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Pendahuluan Politik Hukum Nasional A. Pengertian dan Tujuan Politik Hukum Nasional a. Pengertian Politik Hukum Nasional b. Tujuan Politik Hukum Nasional Sistem Hukum Nasional c. Agenda Strategis Pembangunan Sistem Hukum Nasional 9) Penataan Sistem Hukum 10) Penataan Kelembagaan Hukum 11) Pembentukan dan Pembaharuan Hukum 12) Penegakan Hukum dan HAM 13) Pemasyarakatan dan Pembudayaan Hukum 14) Peningkatan Kapasitas dan Profesional Hukum 15) Infrastruktur Sistem dan Etika Positif d. Faktor pengaruh Sistem Hukum Nasional

15 Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Pengertian dan Tujuan Politik Hukum Nasional? 2. Jelaskan apa saja yang menjadi Agenda Strategis Pembangunan Sistem Hukum Nasional Tentang pengaturan hukum tentang Pelanggaran Hukum Perbatasan? 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem hukum nasional? Referensi ; Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum Daniel. S. Lev, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1990.

16 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 7 (Tujuh) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Politik Pembentukan Perundang-undangan Indonesia B. Pokok Bahasan : Politik Pembentukan Perundang-undangan Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Politik Pembentukan Perundang-undangan Indonesia 1. Corak Politik Perundang-undangan 2. Tingkat Perkembangan Masyarakat 3. Pengaruh Global 4. Intervensi Asing dalam pembentukan UU 5. Karakteristik Politik Hukum Nasional a. Pluralisme b. Kodifikasi Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi

17 Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan B. Politik Pembentukan Perundang-undangan Indonesia 1. Corak Politik Perundang-undangan 2. Tingkat Perkembangan Masyarakat 3. Pengaruh Global 4. Intervensi Asing dalam pembentukan UU 5. Karakteristik Politik Hukum Nasional a. Pluralisme b. Kodifikasi Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Karakteristik Politik Hukum Nasional? 1. Pengertian Penyelesaian sengketa Hukum Perbatasan? 2. Referensi ; Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum

18 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 9 (Sembilan) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Dimensi Politik Perundangundangan B. Pokok Bahasan : Dimensi Politik Perundang-undangan C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Dimensi Politik Perundang-undangan 1. Pengaruh Politik terhadap kekuatan Hukum 2. Politik sebagai sumber daya hukum 3. Keadaan hukum dewasa ini Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Dimensi Politik Perundang-undangan 1. Pengaruh Politik terhadap kekuatan Hukum

19 2. Politik sebagai sumber daya hukum 3. Keadaan hukum dewasa ini Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Pengaruh Politik terhadap kekuatan Hukum? 2. Jelaskan Tentang Keadaan hukum dewasa ini? Referensi ; Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum Daniel. S. Lev, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1990.

20 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 10 (Sepuluh) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Sasaran Politik Perundangundangan B. Pokok Bahasan : Sasaran Politik Perundang-undangan C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Sasaran Politik Perundang-undangan 1. Prolegnas dan Prolegda 2. Prolegnas Sebagai Potret Politik Hukum 3. Proglegnas sebagai rencana materi Hukum 4. Arah Kebijakan 5. Prolegnas sebagai Instrumen (mekanisme) Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi

21 Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Sasaran Politik Perundang-undangan 1. Prolegnas dan Prolegda 2. Prolegnas Sebagai Potret Politik Hukum 3. Proglegnas sebagai rencana materi Hukum 4. Arah Kebijakan 5. Prolegnas sebagai Instrumen (mekanisme) Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Prolegnas Sebagai Potret Politik Hukum? 2. Jelaskan Tentang Arah Kebijakan Politik Perundang-undangan Indonesia? Referensi ; Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum Maria Farida Indrati S, Ilmu Perundang-Undangan (Proses dan Teknik Pembentukannya) Moh.Mahfud MD, Politik Hukum Menuju Pembangunan Sistem Hukum Nasional

22 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 11 (Sebelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Perkaitan Hukum dan Pembangunan serta Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional B. Pokok Bahasan : Perkaitan Hukum dan Pembangunan serta Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Hukum dan Pembangunan Hukum Nasional 1. Hukum Sebagai Bidang Pembangunan 2. Perkaitan Hukum dan Pembangunan 3. Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Hukum dan Pembangunan Hukum Nasional 1. Hukum Sebagai Bidang Pembangunan

23 2. Perkaitan Hukum dan Pembangunan 3. Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Perkaitan Hukum dan Pembangunan? 2. Jelaskan Tentang Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional? Memberikan komentar atau pertanyaan dan Referensi ; Prof.Dr.H.Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum Prof.Dr. Mochtar Kusumaatmadja,SH.,LL.M. Konsep Hukum dalam Pembangunan Satjipto Rahardjo, SH, Hukum dan Masyarakat, Angkasa

24 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 12 (Dua Belas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Aspek-aspek Politik Hukum Nasional B. Pokok Bahasan : Aspek-aspek Politik Hukum Nasional C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar Aspek-aspek Politik Hukum Nasional 1. Letak Rumusan Politik Hukum Nasional 2. Penyelenggaraan Negara dan Mekanisme Perumusan Politik Hukum Nasional Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Aspek-aspek Politik Hukum Nasional 1. Letak Rumusan Politik Hukum Nasional 2. Penyelenggaraan Negara dan Mekanisme Perumusan

25 Politik Hukum Nasional Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Letak Rumusan Politik Hukum Nasional? 2. Jelaskan Tentang Mekanisme Perumusan Politik Hukum Nasional? Referensi ; Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum Daniel. S. Lev, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1990.

26 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Alur Pikir Politik Hukum sebagai Legal Policy B. Pokok Bahasan : Alur Pikir Politik Hukum sebagai Legal Policy C. Sub Pokok Bahasan : Alur Pikir Politik Hukum sebagai Legal Policy: 1. Cita-cita bangsa 2. Tujuan negara 3. Cita hukum 4. Sistem hukum Pancasila sebagai ideologi: a. Konsepsi Prismatik 1) Individualisme (pribadi) dan kolektivisme (sosial); 2) hukum sebagai alat (Pound) dan hukum sebagai cermin (Savigny); 3) Rechsstaat dan the Rule of Law; 4) Negara agama dan negara sekuler. b. Kaidah Penuntun: 1) Menjaga integrasi teritori dan ideologi, 2) Bernegara dengan demokrasi dan nomokrasi, 3) Membangun keadilan sosial,

27 4) Mendasari sikap toleransi beragama yang berkeadaban. 5. UUD Sasaran Politik Perundang-undangan (Prolegnas dan Prolegda) D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Penyajian Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan Alur Pikir Politik Hukum sebagai Legal Policy: 5. Cita-cita bangsa 6. Tujuan negara 7. Cita hukum 8. Sistem hukum Pancasila sebagai ideologi: a. Konsepsi Prismatik 1) Individualisme (pribadi) dan kolektivisme (sosial); 2) hukum sebagai alat (Pound) dan hukum sebagai cermin (Savigny); 3) Rechsstaat dan the Rule of Law; 4) Negara agama dan negara sekuler. b. Kaidah Penuntun: 1) Menjaga integrasi teritori dan ideologi, 2) Bernegara dengan demokrasi dan nomokrasi,

28 3) Membangun keadilan sosial, 4) Mendasari sikap toleransi beragama yang berkeadaban. Penutup 5. UUD Sasaran Politik Perundang-undangan (Prolegnas dan Prolegda) 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Alur pikir Politik Hukum sebagai Legal Policy? Referensi Prof.Dr.Moh.Mahfud MD, Politik Hukum Menuju Pembangunan Sistem Hukum Nasional, Majalah Hukum Nasional, Nomor 2 Tahun 2007, BPHN Depkumham. Moh.Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi Dr.Kaelan,MS, Pendidikan Pancasila Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum Prof.Dr.H. Muhammmad Tahir Azhary, SH. Negara Hukum Prof.Dr. I Dewa Gede Atmadja,SH.,MS, Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan UUD 1945) Maria Farida Indrati S, Ilmu Perundang-undangan (Jenis, Fungsi dan Materi Muatan)

29 Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 15 (Lima Belas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan tentang Persentasi Makalah/Diskusi/Latihan Soal B. Pokok Bahasan : Persentasi Makalah/Diskusi/Latihan Soal C. Sub Pokok Bahasan : a. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan D. Kegiatan Belajar Mengajar b. Persentasi Makalah/Diskusi/Latihan Soal Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Penyajian Penutup 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Persentasi Makalah/Diskusi/Latihan Soal 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu & Pendahuluan 2. Persentasi Makalah/Diskusi/Latihan Soal 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai ujian semester /Diskusi Memberikan komentar atau pertanyaan dan

30 E. Evaluasi 1. Jelaskan secara garis besar tentang mata kuliah Politik Hukum yang saudara ketahui? Referensi ; Abdul Latif,SH.,MH & H.Hasbi Ali, SH.,MS, Politik Hukum. Sinar Grafika, Jakarta Daniel. S. Lev, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: LP3ES, Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum. Raja Wali Pers, Jakarta I Dewa Gede Atmadja,SH.,MS, Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan UUD 1945). Setara Press, Malang Janedjri M.Gaffar, Demokrasi dan Pemilu Di Indonesia. Konpress. Jakarta Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta Kaelan,MS, Pendidikan Pancasila. Paradigma. Yogyakarta Maria Farida Indrati S, Ilmu Perundang-Undangan (Proses dan Teknik Pembentukannya). Kanisius. Yogyakarta Maria Farida Indrati S, Ilmu Perundang-undangan (Jenis, Fungsi dan Materi Muatan). Kanisius. Yogyakarta Moh.Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia. Rajawali Press. Jakarta Moh.Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Rajawali Press. Jakarta Mochtar Kusumaatmadja,SH.,LL.M. Konsep Hukum dalam Pembangunan. Alumni. Bandung Muhammmad Tahir Azhary, SH. Negara Hukum. Kencana. Jakarta Satjipto Rahardjo, SH, Hukum dan Masyarakat, Angkasa, Bandung, 1979.

31 Filename: Directory: Template: Satuan Acara Perkuliahan Politik Hukum C:\Users\Oksep\Desktop C:\Users\Oksep\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Norm al.dotm Title: Subject: Author: sony Keywords: Comments: Creation Date: 13/02/ :14:00 Change Number: 2 Last Saved On: 13/02/ :14:00 Last Saved By: Oksep Total Editing Time: 1 Minute Last Printed On: 13/02/ :14:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 30 Number of Words: (approx.) Number of Characters: (approx.)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; Politik : Pery Rehendra Sucipta S.H.,MH ; Mata kuliah Politik mempelajari tentang keterkaitan antara politik dan hukum, dihubungkan dengan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengerti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah : Hukum Tata Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pertemuan pertama ini, mahasiswa dapat memahami kompetensi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI HUKUM Mata Kuliah : Sosiologi Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala hukum yang terjadi di masyarakat, efektivitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR HUKUM INDONESIA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR HUKUM INDONESIA Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Hukum Laut 2. Mahasiswa dapat Pengertian Hukum

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang mata kuliah Hukum Tata Negara 2 Mahasiswa dapat dasar-dasar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) ; PENGANTAR HUKUM INDONESIA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) ; PENGANTAR HUKUM INDONESIA GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : IRMAN, S.H.,MH ; Pangantar Hukum merupakan mata kuliah pengantar, jadi mengantar mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep, lingkup, sejarah,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : Dr. Oksep Adhayanto S.H.,MH ; Mata kuliah ini mempelajari sejarah, pengertian, ruang lingkup, arti penting hukum perbatasan dan hubungannya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H.,MH : Mata Kuliah mempelajari tentang kejahatan yaitu sebab-sebab terjadinya kejahatan dalam masyarakat. : Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA Mata Kuliah : Hukum Perdata Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Matakuliah Hukum Perdata merupakan matakuliah mempelajari tentang hubungan antara warga negara yang satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) LOGIKA DAN FILSAFAT

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) LOGIKA DAN FILSAFAT Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Logika dan Filsafat 2 Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA Mata Kuliah : Hukum Pidana Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mengerti dan dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) PERANCANGAN KONTRAK

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) PERANCANGAN KONTRAK Mata Kuliah : Perancangan Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Perancangan merupakan matakuliah yang mempelajari sumber hukum, tujuan perancangan kontrak, pengertian kontrak,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H., M.H : Mata Kuliah Hukum mempelajari ilmu hukum pidana yang ada di Indonesia. : Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM. Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. Suwarnatha.pusku.com Suwarnatha.hol.es

RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM. Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. Suwarnatha.pusku.com Suwarnatha.hol.es RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. Suwarnatha.pusku.com Suwarnatha.hol.es Pendapat orientalis terhadap kedudukan dan peranan Hukum Islam Menurut Rene David Universitas Paris, menyatakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal.

LAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal. LAMPIRAN 12 13 LAMPIRAN 1 Uraian Persamaan (2): Nilai Perusahaan Berdasarkan persamaan present value: 1 1 Nilai perusahaan ( ) adalah penjumlahan dari imbal hasil modal pada Periode-1 dan Periode- 2. Imbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem distribusi tenaga listrik keberadaan perangkat proteksi merupakan hal yang penting untuk menunjang kehandalan sistem penyaluran tenaga listrik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran. Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pada masa kini menuntut setiap orang menjadi sumber daya manusia yang lebih profesional. Salah satu upaya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap peningkatan integritas siswa kelas XI SMA Yayasan Hidayatul

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 47 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN DISPENSASI

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012

BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MAN MEJAYAN KAB. MADIUN Jl. H. Agus Salim 6B Tlpn (0351) 384 174 M A D I U N NAMA KEGIATAN SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN : 2012 BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma.13.19.68/2012

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN / MKPK 201/ 2 SKS Pertemuan ke 1 Pokok Bahasan Pengantar Perkuliahan Identitas (3) Sub Pokok Bahasan Sistem Perkuliahan Bahan Kajian Selama Perkuliahan

Lebih terperinci

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Penyelenggaraan otonomi daerah yang kurang dapat dipahami dalam hal pembagian kewenangan antara urusan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM Oleh: Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum.

POLITIK HUKUM Oleh: Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum. POLITIK HUKUM Oleh: Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum 1 Curiculum Vitea INama : Prof DR.H. JAMAL WIWOHO, SH, Mhum Tempat tgl lahir :Magelang 8 Nopember 1962 Tempat tinggal : Jl Manunggal 1/43 Solo, Jateng

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM Tim Pengajar: Dr. R. Herlambang P. Wiratraman, SH., MA. (PJMK, herlambang@fh.unair.ac.id) Radian Salman, SH., LL.M. [radian@fh.unair.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : PKNH Mata Kuliah : PKH423 Hukum Tata Negara SKS : 4 Semester : 4 (A & B) Dosen : 1. Sri Hartini,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik

BAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik 49 BAB IV ANALISA 4.1. Perbandingan Data Uji dan Data Perhitungan Karateristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 Kita dapat menganalisa respon waktu pemutusan dari tiap karakteristik waktu tunda dari rele dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kemajuan di bidang ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di kotakota besar di Indonesia, menyebabkan usaha ritel khususnya berskala besar (modern)

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi koperasi menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa adanya integritas, siswa tidak akan sukses dalam berinteraksi dengan orang lain. Di samping

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : UM

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : UM SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : UM 10-080 SKS : 2 SKS Waktu Pertemuan : 90 menit Pertemuan ke : I (pertama) A. Tujuan 1. Instruksional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hal ini disebabkan sumber data utama pada penelitian ini berupa kata

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA I. Buku Achmad Ali, 2012, Vol. 1 Pemahaman Awal: Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar. 233 DAFTAR PUSTAKA BUKU Achmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence), Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Prenada Medi Group. Abdul

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM POKOK BAHASAN (1) Dosen: Prof. Dr. Guntur Hamzah, SH., MH.

POLITIK HUKUM POKOK BAHASAN (1) Dosen: Prof. Dr. Guntur Hamzah, SH., MH. POLITIK HUKUM Dosen: Prof. Dr. Guntur Hamzah, SH., MH. http://mguntur.webs.com POKOK BAHASAN (1) TINJAUAN UMUM POLITIK HUKUM: A. LATAR BELAKANG POLITIK HUKUM B. KEDUDUKAN MATA KULIAH POLITIK HUKUM C. RUANG

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pendidikan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah: UM0102/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqiie, Jimly, 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika., 2009. Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer., 2007. Pokok-pokok

Lebih terperinci

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013 Tanggal: 26 Juli 2013 untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan: POKJA II ULP DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil casting merupakan hal yang biasa dilakukan di perusahan perusahan yang bergerak dalam casting almunium(al).pada

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAM UNIT LAY PENGADA Jl. Sudirman 0, Telp. 07-000/ (07) 7098, Fax. 07-08 LUBUK SIKAPING e-mail : ulp@pasamankab.go.id BERITA ACARA PELELG GAGAL Nomor : 9/BA/POKJA-II/ULP-PAS/07 Pekerjaan

Lebih terperinci

GBBP Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Bersoftskills dan Anti Korupsi

GBBP Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Bersoftskills dan Anti Korupsi GBBP Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Bersoftskills dan Anti Korupsi Kompetensi umum Matakuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah menjadi ilmuwan dan profesional

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah TEORI DAN METODE PERANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah TEORI DAN METODE PERANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah TEORI DAN METODE PERANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 SILABI A. IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya lebih mudah tersalurkan. Baik dalam bentuk diskusi (brainstorming),

BAB I PENDAHULUAN. biasanya lebih mudah tersalurkan. Baik dalam bentuk diskusi (brainstorming), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja kerapkali mengidentifikasikan diri pada komunitas atau kelompok yang dimilikinya. Baik itu organisasi, klub, teman main atau sahabat. Mereka lebih mudah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bagir manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Jakarta: Indo Hill, 1992

DAFTAR PUSTAKA. Bagir manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Jakarta: Indo Hill, 1992 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abraham Amos, Katatstropi & Quo Vadis sistem politk peradilan indonesia, Jakarta, Grafindo persada, 2007 Acmad Ruslan, Teori dan Panduan Praktik Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMETAAN, MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ASPEK KELAS VII SEMESTER 1 1. Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu pelajaran sains yang tidak hanya dipahami melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu yang sulit.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN. : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Kode Mata Kuliah : NOP 101 SKS : 2 Waktu Pertemuan : 2/100 jam/menit Pertemuan : 1

SATUAN ACARA PENGAJARAN. : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Kode Mata Kuliah : NOP 101 SKS : 2 Waktu Pertemuan : 2/100 jam/menit Pertemuan : 1 SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Kode Mata Kuliah : NOP 101 SKS : 2 Waktu Pertemuan : 2/100 jam/menit Pertemuan : 1 A. Tujuan TIU : Menjelaskan landasan umum

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Riau RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP) MATA KULIAH BEBAN SKS SEMESTER DOSEN : HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI : 2 SKS : V : Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si. I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M.

Lebih terperinci

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen PJMA Ketua Departemen Dekan

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen PJMA Ketua Departemen Dekan A. IDENTITAS MATA AJARAN 1. Mata Ajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. Kode Mata P101 Ajaran 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester Gasal /2012 5. Kompetensi Umum Menjadi ilmuwan dan profesional

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi anggota Putra Bangsa adalah : 1. WNI 2. Berusia minimal 17th 3. Bersedia mematuhi AD / ART dan Ketentuan Organisasi

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4 PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 21 PURWOREJO Alamat : Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo Kode Pos 54261 PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Pendidikan

Lebih terperinci

Uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan

Uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan Lampiran 1. Daftar sidik ragam kadar air, uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan, uji DMRT efek utama pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah

PENDAHULUAN. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah lembaga baru dengan kewenangan khusus yang merupakan salah satu bentuk judicial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen. PJMA Ketua Departemen Dekan

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen. PJMA Ketua Departemen Dekan A. IDENTITAS MATA AJARAN 1. Mata Ajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. Kode Mata Ajaran 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 5. Kompetensi Umum 6. Capaian Pembelajaran (Learning Outcome) - Menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Sampel 4.1.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan berupa minuman serbuk dalam kemasan sachet yang beredar di pasar Bandung. Sampel yang digunakan diambil dari sebuah toko

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI PERADILAN PEMILU DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

POLITIK HUKUM MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI PERADILAN PEMILU DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA POLITIK HUKUM MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI PERADILAN PEMILU DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Anna Triningsih 1 Email: mkri_annatriningsih@yahoo.com Abstrak Politik hukum adalah legal policy atau garis

Lebih terperinci

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen. PJMA Ketua Departemen Dekan

GBPP ... Garis Besar Program Pembelajaran Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nomor Register Dokumen. PJMA Ketua Departemen Dekan Revisi Tgl. 23 Agustus MA. A. IDENTITAS MATA AJARAN 1. Mata Ajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. Kode Mata Ajaran 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 5. Kompetensi Umum 6. Capaian Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II POLITIK HUKUM NASIONAL DI INDONESIA. A. Definisi dan Ruang Lingkup Politik Hukum

BAB II POLITIK HUKUM NASIONAL DI INDONESIA. A. Definisi dan Ruang Lingkup Politik Hukum 19 BAB II POLITIK HUKUM NASIONAL DI INDONESIA A. Definisi dan Ruang Lingkup Politik Hukum Politik hukum merupakan suatu bagian dalam kajian ilmu hukum yang terdiri atas dua disiplin ilmu, yaitu ilmu politik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah 19 siswa. Kelas V terdiri dari 2 rombongan belajar. Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah 19 siswa. Kelas V terdiri dari 2 rombongan belajar. Yang menjadi 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini diadakan di SD katolik Santa Maria kelas V A yang berjumlah 19 siswa. Kelas V terdiri dari 2 rombongan

Lebih terperinci

Jurnal Konstitusi, Vol.1, No.1, Juni

Jurnal Konstitusi, Vol.1, No.1, Juni KAJIAN HUKUM HUBUNGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN PERATURAN DAERAH Sigit Sapto Nugroho Staf Pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Merdeaka

Lebih terperinci

perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD,

perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD, BELAJAR HUKUM : KATEGORISASI SURAT SUARA DAN BLANGKO BERITA ACARA ( Dalam Konstruksi Hukum Kearsipan Dan Hukum Pengelolaan Barang Milik Negara) Oleh : PATNA SUNU, S.H.,M.Kn 1 ). Dalam pengaturan pengelolaan

Lebih terperinci

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi beberapa tahun belakangan ini mulai menjadi tren yang sering dibicarakan dan dilirik oleh banyak orang. Semakin banyak orang yang mengerti akan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : IV / 1 Tema / Sub Tema : Indahnya Kebersamaan / Bersyukur atas Keberagaman. Alokasi waktu : 3 X 35 menit A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Umi Saroh NIM

SKRIPSI. Oleh. Umi Saroh NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA POKOK BAHASAN UANG DI KELAS III SDN SUMBERSARI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA (PDAU)

Lebih terperinci

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara Modul ke: 01 MH. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara Ikhwan

Lebih terperinci

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara Modul ke: 01Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Program Studi Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom

Lebih terperinci

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan Semester Genap 2014-2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Materi Pembahasan Bab I NEGARA dan SISTEM

Lebih terperinci

3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan

3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan 3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan legal? 6. Sebutkan sasaran yang dikritik Nabi Amos! 7.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GUYUB RUKUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informatika www.mercubuana.ac.id Kontak Dosen Hp. 0838 7688

Lebih terperinci

Jl. AriefRachman Hakim 51 Surabaya Website : KONTRAK PERKULIAHAN

Jl. AriefRachman Hakim 51 Surabaya Website :  KONTRAK PERKULIAHAN KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : POLITIK HUKUM KENOTARIATAN Fakultas/Program Studi : Hukum/Magister Kenotariatan. Kode Mata Kuliah : 535006 Dosen Pengampu : Dr. Habib Adjie, S.H., M.H. Rusdianto S. S.H.,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52

TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52 TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama :

Lebih terperinci

HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM NEGARA HUKUM Herlin Wijayati.SH.MH Bagian Hukum Tata Negara FHUB

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legis Prudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR GROSIR DAN / ATAU PERTOKOAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Selasa, 17 November 2009 HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI

Selasa, 17 November 2009 HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI Selasa, 17 November 2009 HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI PENDAHULUAN Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana yang diterangkan dalam penjelasan dalam UUD 1945, maka segala sesuatu yang berhubungan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM SILABUS Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Semester : 1 Prasyarat : Kode : SKS : 2 1. Pengantar : Pendidikan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTIM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTIM PEMERINTAHAN Modul ke: 02Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Program Studi NEGARA DAN SISTIM PEMERINTAHAN HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : 08161193748 EMAIL : hr33p@yahoo.com PRODI MANAJEMEN Modul ke: 02Fakultas FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013.

DAFTAR PUSTAKA. Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013. DAFTAR PUSTAKA Buku/Literatur Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013. Gaffar, Janedjri M., Demokrasi dan Pemilu di Indonesia, Konstitusi Press (Konpress),

Lebih terperinci

Pengembangan Model PembelajaranTatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan Model PembelajaranTatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang (UU) Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA AJARAN PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111

SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA AJARAN PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 SATUAN ACARA PENGAJARAN IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM 1 NOMOR KODE : IPB 111 Pertemuan : 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Mahasiswa memahami dan dapat mendeskripsikan konsep

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi,, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul- BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul- Yogyakarta yang dilakukan

Lebih terperinci

Daftar Direktori dan Auto Submit Directory

Daftar Direktori dan Auto Submit Directory 2008 Daftar Direktori dan Auto Submit Directory Edisi Revisi 2, Luki Tantra Episods.Googlepages.com 8/10/2008 Daftar directory dan Auto submit Directory SEO (Search Engine Optimization) adalah permainan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. , 2002, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. , 2002, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA I. Buku-buku A. Hamid S. Attamimi, 1990, PERANAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA, Suatu Studi Analisis Mengenai Keputusan Presiden yang Berfungsi

Lebih terperinci