HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI PEMILIHAN ORANG YANG DI-FOLLOW DI MEDIA SOSIAL TWITTER DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER PADA REMAJA JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI PEMILIHAN ORANG YANG DI-FOLLOW DI MEDIA SOSIAL TWITTER DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER PADA REMAJA JAKARTA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI PEMILIHAN ORANG YANG DI-FOLLOW DI MEDIA SOSIAL TWITTER DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Sherli Khomala Dosen Pembimbing : Raymond Godwin Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) Abstrak Penelitian ini adalah penelitian payung yang bertujuan untuk mengetahui hubungan preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Adapun metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan tipe korelasi untuk mencari hubungan antar variabel penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dan observasi kepada 30 orang dengan karakteristik tinggal di Jakarta, memiliki akun Twitter dan berusia tahun. Setelah itu data yang didapat digabungkan dengan peneliti payung lainnya sehingga mendapatkan subjek sebanyak 60 orang. Dari hasil uji korelasi tidak terdapat hubungan antara preferensi mem-follow orangtua, sahabat, teman, saudara, pasangan, figur publik dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Dari hasil uji korelasi tersebut berarti tidak terdapat hubungan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter. Begitu pula hasil uji korelasi, hubungan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter. Dari hasil tersebut didapatkan tidak terdapat hubungan antara preferensi mem-follow orangtua, sahabat, teman, pasangan, figur publik dengan motivasi ekstrinsik. Namun, terdapat hubungan antara preferensi mem-follow saudara dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta (r= 0013; p< 0,05). Kata kunci : Motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik, preferensi pemilihan orang yang di-follow di Twitter Abstract This research is an umbrella research that aims to determine the relationship of preference in the selection of those who follow in the Twitter social media to motivate the use of Twitter in adolescents Jakarta. The method used is a quantitative method to the type of correlation to find the relationship between the study variables. Measuring instruments used were questionnaires and observation to the characteristics of the 30 people living in Jakarta, has a Twitter account, and years old. After that the data obtained are combined with other researchers umbrella so get as many as 60 subjects. of test results there is no relationship between preference to follow a parent,best friend, friend, sibling,romantic partner, public figures use Twitter to intrinsic motivation in adolescents Jakarta. The correlation of test results mean there is no relationship between the preference in the selection of those who follow in social media use Twitter with Twitter intrinsic

2 motivation. Similarly, results of correlation, the relationship between the preference in the selection of those who follow in social media twitter with Twitter usage extrinsic motivation. From the results obtained there is no relationship between preference to follow a parent,best friend, friends, romantic partner, public figure with extrinsic motivation. However, there is a relationship between a preference to follow sibling on Twitter with the use of extrinsic motivation in adolescents Jakarta (r= 0013; p< 0,05). Keywords: extrinsic motivation, intrinsic motivation, preference in the selection of those who follow on Twitter PENDAHULUAN Remaja (adolescence) adalah masa perubahan individu dari fase kanak-kanak menuju fase dewasa (Geldart, 2004). Fase ini dimulai dari masa pubertas yang berakhir pada usia tahun (Erikson dalam Boeree, 2006). Perkembangan pada masa remaja jauh lebih cepat dibandingkan dengan fase lainnya, remaja akan mengalami lima perubahan (Gerald, 2004) yaitu biologis, kognitif, psikologis, sosial, dan moral. Perubahan biologis dimana remaja akan mulai merasakan perubahan fisik seperti perubahan suara dan pertumbuhan tinggi yang drastis. Pada tahap ini pula, remaja mengalami masa pubertas yang didefinisikan sebagai kematangan genital yang berakhir pada usia tahun (Erikson dalam Boeree, 2006). Perubahan kognitif merupakan perubahan kemampuan remaja untuk dapat berpikir secara abstrak. Perubahan psikologis yang membentuk identitas baru dalam diri remaja. Perubahan sosial dan moral akan membentuk kesadaran bagi remaja tentang hal yang benar dan salah. Tahapan ini merupakan periode yang krusial serta potensi yang meningkat, sehingga remaja diijinkan untuk bereksperimen dengan beragam cara untuk melatih peran-peran barunya serta mulai menyadari sifat-sifat yang melekat pada dirinya (Erikson dalam Feist & Feist, 2008). Masyarakat menjadi tempat mereka yang memainkan peran yang substansial dalam upaya mereka membentuk identitas (Erikson dalam Feist & Feist, 2008).Orang-orang dalam lingkungan remaja mendorong mereka untuk menemukan peran baru dalam hidupnya. Orang-orang tersebut diantaranya adalah orangtua, sahabat, teman, saudara, pasangan dan publik figure. Dalam perkembangan remaja, mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan teman sebaya. Remaja akan menjauh dari bagian keluarganya dan akan lebih mendekatkan diri dengan teman-temannya dan mencoba untuk hidup mandiri layaknya orang dewasa (Mabey & Sorensen dalam Geldart, 2004). Seiring mereka mendapatkan kebebasan dan mengembangkan hubungan keluarga yang lebih dewasa, remaja mencari orang tua untuk mendapatkan kenyamanan, dukungan, dan saran (Fuligni, Eccles, Barber, & Clements dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Seiring perkembangan, remaja membutuhkan hubungan baru karena informasi atau dukungan dari orang tua mungkin tidak lagi relevan (Cotterell dalam Jeffrey, 1997). Mereka juga perlu hubungan ini untuk membantu membangun identitas mereka, dengan membandingkan pendapat dan nilai-nilai dengan orang lain, remaja dapat belajar apa yang membuat mereka unik (Piaget dalam Jeffrey, 1997). Selama masa remaja, persahabatan adalah sumber utama dukungan sosial (Furman & Buhrmester dalam La Greca & Harrison, 2005 ). Dalam perkembangannya, hubungan antara remaja dengan saudara menjadi lebih setara. Kuasa saudara yang lebih tua kepada saudara yang lebih muda menjadi berkurang (Buhrmester & Furman dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Remaja kurang dekat dengan saudara kandung dibandingkan dengan orang tua dan teman. Kurang terpengaruh oleh saudara kandung atau lebih berjarak saat mereka menjalani masa remaja. Hubungan romantis muncul untuk pertama kalinya pada masa remaja. Hubungan romantis remaja melibatkan dukungan, keintiman, dan persahabatan (Laursen dalam La Greca & Harrison, 2005). Perbedaan antara sahabat dan pasangan adalah gairah, komitmen, dan keintiman sebagai karakteristik yang spesifik dalam hubungan romantis (Connolly dkk dalam La Greca & Harrison, 2005). Sebuah peran serupa yang didapatkan oleh remaja dari rekan-rekannya diperkirakan juga didapat oleh remaja melalui melalui secondary attachment yaitu selebriti popular (Davidson dkk dalam Greene & Price, 1990). Secondary attachment didefinisikan sebagai hubungan fantasi dimana remaja memproyeksikan figur yang jauh, seperti penyanyi atau selebriti. Pemenuhan kebutuhan remaja dalam mencari identitas dan peran baru serta menjalin hubungan dengan

3 orang-orang di lingkungan hidup remaja terbantu pula dengan adanya media sosial. Salah satu media yang ada di jaman sekarang adalah media sosial. Media sosial memiliki dampak yang besar pada perilaku orang secara online seperti bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain, mencari informasi, dan bagaimana mereka menjalin serta memelihara suatu hubungan (Godes, dkk. dalam Kietzmann, Silvestre, McCarthy, & Pitt, 2012). Salah satu media sosial yang sedang popular saat ini adalah Twitter. Twitter sebagai salah satu media sosial didirikan di San Francisco. Ia merupakan jaringan yang menghubungkan kepada cerita terbaru, ide-ide, pendapat dan berita menarik yang digunakan oleh orang-orang di hampir setiap negara di dunia. Layanan ini tersedia di lebih dari 20 bahasa (Twitter, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Semiocast pada tahun 2012, Indonesia menduduki posisi kelima dalam pengguna terbanyak Twitter yaitu sebanyak 19,5 juta pengguna (semiocast, 2012). Selain itu, Semiocast (2012) juga menyebutkan Jakarta sebagai kota yang paling aktif dari jumlah tweet yang diposting yaitu sebesar lebih dari 2%. Jumlah ini mengalahkan kota Manchester yang hanya sebesar 0,4 %. Pada tahun 2012, pengguna Twitter sebanyak 26% adalah pada jenjang usia tahun (Pew Internet, 2012), yang merupakan tahap perkembangan remaja dan dewasa muda (Erikson dalam Feist & Feist, 2008). Pengguna Twitter ini terus meningkat sampai Februari 2012 pada jenjang usia tahun. Pengguna media sosial yang terus meningkat dapat disebabkan oleh penggunanya yang termotivasi secara intrinsik dan ekstrinsik (Kim, Shim, & Ahn, 2011). Kegiatan yang dilakukan bukan karena alasan yang melekat di dalamnya, tapi untuk alasan diluar dirinya seperti manfaat yang diperoleh saat menggunakan media sosial seperti komunikasi dan berbagi informasi kepada sesama pengguna dapat dikategorikan ke dalam motivasi ekstrinsik (Kim, Shim, & Ahn 2011). Sedangkan dorongan dalam diri manusia yang didasarkan pada kepuasan yang melekat dari perilaku seseorang seperti menghilangkan stres dan recording personal history termasuk dalam motivasi intrinsik (Kim, Shim, & Ahn 2011) Motivasi menjadi pendorong perilaku termasuk dalam menggunakan media sosial yang telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan Twitter tiap tahunnya pada jenjang remaja dan dewasa muda. Remaja dalam perkembangannya akan membentuk hubungan dengan orang-orang di lingkungannya untuk memenuhi pembentukan identitas dan peran baru dalam hidupnya. Mempertimbangkan bahwa media sosial menjadi salah satu bagian dalam hidup remaja, dapat dikatakan bahwa dalam pembentukan identitas dan peran barunya, seorang remaja juga memerhatikan hubungannya dengan orang lain di dalam media sosial. Di dalam Twitter, seorang remaja memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan di-follow. Seperti yang disebutkan pada beberapa paragraf sebelumnya, di dalam menggunakan media sosial, dalam hal ini Twitter, seseorang memiliki motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik yang secara tidak langsung berhubungan dengan orang-orang diikutinya. Orang yang termotivasi secara ekstrinsik akan menggunakan media sosial untuk menjaga hubungannya dengan orang lain, sehingga kemungkinan besar yang diikutinya adalah teman-teman atau sahabat-sahabatnya. Orang yang termotivasi secara ekstrinsik dalam penggunaan media sosial untuk mengumpulkan informasi, kemungkinan besar yang diikutinya adalah figur publik, teman atau saudaranya. Sedangkan mereka yang termotivasi secara intrinsik kemungkinan besar akan memprioritaskan orang-orang yang dianggap menghibur karena mereka menggunakan media sosial untuk melepaskan diri dari stres seperti figur publik. Mempertimbangkan pemikiran tersebut, penelitian ini ingin melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Subjek yang dipilih dalam penelitian ini memiliki karakteristik, antara lain remaja yang tinggal di Jakarta dengan rentang usia tahun dan memiliki akun di media sosial Twitter.

4 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability dimana design ini digunakan ketika jumlah elemen dari populasi tidak diketahui atau tidak dapat diidentifikasi secara individu. Teknik non probability dibagi menjadi empat design. Pada penelitian ini, menggunakan purposive sampling berdasarkan target subjek yang sudah ditentukan sebelumnya yang memenuhi karakteristik subjek penelitian. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan bentuk datanya. Data penelitian berupa angka dan diolah secara statistik. Penelitian ini masuk ke dalam penelitian korelasional karena tujuan dari penelitian ini ingin melihat hubungan antar variabel. Penelitian ini dijalankan dengan desain noneksperimental dan menggunakan kuisioner sebagai metode alat ukur penelitian. Alat Ukur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian payung. Alat ukur yang disebarkan digunakan untuk keseluruhan variabel untuk penelitian ini. Dari kuisioner tersebut, yang digunakan untuk penelitian ini terletak pada bagian I yaitu motivasi dan bagian IV yaitu preferensi pemilihan teman di Twitter dari kuisioner yang disebar. Alat ukur preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini guna mengukur preferensi pemilihan teman di media sosial Twitter, berupa kuisioner yang tersusun dari 1 soal yang telah dilakukan pengujian terhadap isi tes melalui expert judgment. Penyusunan kuisioner ini menggunakan skala ordinal dimana subjek diminta untuk mengurutkan orang-orang yang mereka follow di media sosial Twitter. 1=Orang tua, 2=Sahabat, 3=Teman, 4=Saudara, 5=Pasangan, 6=Publik figur. Subjek diminta untuk memberikan angka 1 sampai 6, dimana angka 1 merupakan prioritas pertama orang yang mereka follow di media sosial Twitter. Tabel Dimensi preferensi pemilihan orang yang di-follow Dimensi Indikator Penjelasan Orangtua Sahabat Orang tua menginginkan anaknya untuk dapat mandiri namun terjadi konflik dimana orang tua sulit untuk melepaskan anaknya. Seiring mereka mendapatkan kebebasan dan mengembangkan hubungan keluarga yang lebih dewasa, remaja mencari orang tua untuk mendapatkan kenyamanan, dukungan, dan saran (Fuligni, Eccles, Barber, & Clements dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Selama proses ini, dapat terjadi konflik di masa perkembangan remaja menuju kemandirian (Arnett dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003) Selama masa remaja, persahabatan adalah sumber utama dukungan sosial (Furman & Buhrmester dalam La Greca & Harrison, 2005 ). Secara umum, kualitas positif dari persahabatan remaja yaitu, keintiman dan dukungan telah dikaitkan dengan rendahnya tingkat kecemasan sosial (La Greca dkk dalam La Greca &

5 Hubungan Remaja dengan Orang lain Harrison, 2005), menunjukkan bahwa sahabat dapat memberikan kesehatan fungsi mental Teman Dalam perkembangan remaja, mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan teman sebaya. Sumber dari kelompok pertemanan adalah perhatian, simpati, rasa pengertian, moral, tempat untuk bereksperimen dan kemandirian (Buhrmester dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Melalui rekan-rekan mereka, remaja mampu mengeksplorasi peran sosial, dan mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang diperlukan untuk fungsi otonom di masa dewasa (Blos dkk, dalam Greene & Price, 1990) Saudara Pasangan Figur Publik memasuki masa remaja, hubungan dengan saudara menjadi lebih setara. Kuasa saudara yang lebih tua kepada saudara yang lebih muda menjadi berkurang (Buhrmester & Furman dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Hubungan romantis remaja melibatkan dukungan, keintiman, dan persahabatan (Laursen dalam La Greca & Harrison, 2005). Perbedaan antara sahabat dan pasangan adalah gairah, komitmen, dan keintiman seksual sebagai karakteristik yang spesifik dalam hubungan romantis (Connolly dkk dalam La Greca & Harrison, 2005). Sebuah peran diperkirakan juga didapat oleh remaja melalui melalui secondary attachment yaitu selebriti popular (Davidson dkk dalam Greene & Price, 1990). Secondary attachment didefinisikan sebagai hubungan fantasi dimana remaja memproyeksikan figur yang jauh, seperti penyanyi atau selebriti. Dalam konteks pembentukan identitas Alat ukur motivasi Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini guna mengukur motivasi intrinsik dan ekstrinsik individu, yaitu berupa kuisioner. Kuisioner ini diadaptasi dari penelitian Kim, Shim, dan Ahn yang dilakukan pada tahun 2011, dengan menerjamahkannya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dalam penyusunan kuisioner ini menggunakan skala Likert dimana skala ini terdiri dari empat tingkatan jawaban dengan pilihan jawaban, antara lain STS : Sangat Tidak Sesuai; TS: Tidak Sesuai; S: Sesuai; SS : Sangat Sesuai. Dimensi Indikator Penjelasan Networking To get the latest news on the lives of friend To share the information with friends For friendship Media sosial merupakan cara yang baik untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman tanpa biaya ekstra untuk penggunaannya. Selain itu, akan lebih memudahkan untuk menghubungi teman menggunakan media sosial dengan waktu yang tak terbatas

6 To keep in touch with friends not seen often Relieving Stress Not to be alienated To relieving stress Easy to make and manage To spend leisure time To make a new friend Recording one s history To record one s history by photo and diary To save photo and writing Collecting information To collect interesting information To download wallpost and pictures Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Beberapa pengguna menjelaskan bahwa mereka mengunjungi mini homepage oranglain untuk menghilangkan stress ketika bekerja dan merupakan salah satu cara untuk membunuh waktu. Selama berinteraksi dengan teman dan kenalan di media sosial dapat menjadi cara bagi pengguna untuk menghilangkan stres dan memuaskan rasa ingin tahu. Salah satu motivasi dalam penggunaan media sosial adalah mencatat kegiatan sehari-hari melalui photoblogging, posting foto, dan menulis pada jurnal online di mini homepage. Pengguna biasanya memasang informasi yang terbaru secara berkala pada mini homepage dalam bentuk foto, gambar atau written content. Dan juga, banyak pengguna mengumpulkan informasi dengan membaca dengan teliti mini homepage atau blog orang lain. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dari suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki (Azwar, 2000). Penelitian ini menggunakan construct validity dengan mengadaptasi item pada hasil penelitian Kim, Shim dan Ahn (2011) yang sudah diketahui oleh expert judgement penelitian ini yaitu dosen pembimbing skripsi. Reliabilitas memiliki tujuan untuk menguji konsistensi dari alat ukur yang telah dibuat. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini adalah menggunakan cronbach s alpha dengan menggunakan program SPSS version Untuk alat ukur preferensi pemilihan orang yang di-follow terdiri dari 1 item pernyataan sedangkan untuk alat ukur motivasi terdiri dari 13 item pernyataan (6 item motivasi ekstrinsik dan 7 item motivasi ekstrinsik) yang diberikan kepada 50 subjek penelitian pada saat uji coba (pilot study). dan didapatkan cronbach s alpha sebesar 0,658 untuk 6 item motivasi ekstrinsik. Menurut Triton, dalam Sujianto, (2009) nilai cronbach s alpha 0,60 s.d 0,80 berada pada tingkat reliabel. Sedangkan cronbach s alpha untuk 7 item motivasi internal didapat sebesar 0,519. Nilai cronbach s alpha 0,40 s.d 0,60 hanya berada pada tingkat cukup reliabel (Triton, dalam Sujianto, 2009). Dengan hasil cronbach s alpha diatas maka diputuskan untuk membuang dua item pada motivasi intrinsik yaitu item nomor 8 dan 9 karena dapat meningkatkan reliabilitas pada motivasi intrinsik, serta mengubah kata-kata dua item pada motivasi intrinsik yaitu item nomor 12 dan 13 karena kata-kata dalam item nomor 12 dan 13 dianggap tidak merepresentasi apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Setelah 2 item pada motivasi intrinsik dibuang dan 2 item yang lain di ubah kata-katanya didapatkan reliabilitas. Pada item kuisioner uji coba motivasi intrinsik, setelah ada nya pemangkasan dan perubahan kata-kata dalam item mendapatkan cronbach s alpha sebesar 0,622. Menurut Triton, dalam Sujianto, (2009) nilai cronbach s alpha 0,60 s.d 0,80 berada pada tingkat reliabel. Setelah semua item uji coba motivasi intrinsik dan ekstrinsik terletak dalam tingkat reliabel, maka segera dilaksanakan pengambilan data lapangan. Prosedur Penelitian Pertama-tama yang dilakukan sebelum mengambil data adalah menyusun alat ukur yang mampu mengukur variable yang diteliti dalam penelitian ini dan mencari subjek sesuai dengan karakteristik

7 penelitian. Dalam penelitian ini, menggunakan 2 buah alat ukur yaitu motivasi dengan dasar hasil penelitian dari Kim, Shim dan Ahn (2011) dan preferensi pemilihan teman di media sosial Twitter dimana subjek diminta untuk memprioritaskan orang yang di follow terlebih dahulu dalam Twitter. Kuisioner ini telah didiskusikan bersama dengan dosen pembimbing skripsi. Setelah itu, perlu dipersiapkan informed consent dimana hal ini berguna untuk mendapatkan persetujuan dari subjek sebelum pengambilan data dan penyebaran kuisioner. Mempersiapkan insentif juga dilakukan oleh penulis bagi para individu yang bersedia menjadi subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengapresiasi kesediaan subjek. Penyebaran kuisioner ini dilaksanakan dari tanggal 29 Desember 2012 sampai 5 Januari 2013 dengan cara mengirimkan kuisioner kepada subjek melalui dan kuisioner dalam bentuk hard copy. Teknik yang digunakan untuk melakukan pengolahan data ini adalah dengan menggunakan metode statistik. Pertama-tama diadakan uji reliabilitas dan uji validitas setelah mendapatkan hasil item uji coba. Setelah itu dilakukan pengujian normalitas dan uji korelasional. Tujuannya adalah melihat keeratan hubungan dari variabel penelitian ini. Pengolahan data menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Study) version 20.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan teknik Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test, dimana uji normalitas dengan teknik ini digunakan untuk membantu peneliti dalam menentukan apakah sampel yang dipilih berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal dan sekaligus menentukan teknik korelasi apa yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dari alat ukur motivasi akan diuji normalitasnya menggunakan SPSS Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. EXTRINSIK t INTRINSIK t a. Lilliefors Significance Correction Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 20.0 Dari tabel di atas hasil signifikansi Kolmogorov-Smirnov dari 2 variabel yaitu 0,084 untuk motivasi intrinsik dan 0,194 untuk motivasi ekstrinsik. Dari hasil tersebut dinyatakan bahwa persebaran data motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dinyatakan normal (p> 0.05), Berikut adalah hasil perhitungan korelasi Spearman Rank (Rho) Tabel Uji Hipotesis s Spearman's rho ortu ortu shbt tmn sdr psg pubfig Mean_ ex Mean_ in ** ** * * Sig. (2-tailed)

8 shbt tmn sdr psg pubfig Mean_ ex Mean_i n ** ** * Sig. (2-tailed) **.452 ** Sig. (2-tailed) ** **.319 *.017 Sig. (2-tailed) *.319 * ** ** Sig. (2-tailed) * ** ** Sig. (2-tailed) * ** Sig. (2-tailed) Sumber: Output Pengolahan Data SPSS ** Sig. (2-tailed) Dari hasil diatas, tidak terdapat hubungan antara preferensi mem-follow orangtua, sahabat, teman, saudara, pasangan, figur publik dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan pada motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Begitupula pada motivasi ekstrinsik, tidak terdapat hubungan antara antara preferensi mem-follow orangtua, sahabat, teman, pasangan, figur publik dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Namun terdapat hubungan antara preferensi mem-follow saudara dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta.

9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil bahwa bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow orangtua dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow teman dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow saudara dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow pasangan dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Dan juga didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow orangtua dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow teman dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow saudara dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow pasangan dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hanya preferensi mem-follow saudara yang memiliki hubungan dengan motivasi penggunaan pada remaja Jakarta. Saran Saran Teoritis Menambahkan subjek dalam penelitian ini yaitu remaja yang bertempat tinggal di Jakarta yang memiliki akun pada media sosial Twitter. Penambahan subjek dapat disamaratakan jumlahnya pada masing-masing wilayah di Jakarta yaitu Jakarta utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan sehingga mewakili keseluruhan wilayah Jakarta. Mencari teori tambahan mengenai motivasi penggunaan media sosial dan hubungan antara remaja dengan orang lain sehingga dapat memperkuat penelitian. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang preferensi pemilihan orang yang di follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan twitter maka Tidak hanya melihat preferensi pemilihan orang yang di follow dalam media sosial Twitter, namun juga diliat interaksinya di dalam Twitter. Selain itu, juga diharapkan dapat menambahkan teori-teori terbaru sebagai acuan yang baik, sebagai teori pendukung maupun pembuatan skala yang digunakan sebagai acuan. Peneliti juga menyarankan untuk menggunakan sampel atau subjek penelitian yang berbeda, latar belakang pendidikan, ekonomi, usia, dan lain-lain sehingga hal ini akan memperluas wawasan dan pengetahuan. Saran Praktis Bagi orangtua diharapkan dapat memantau anaknya dalam penggunaan media sosial dan dapat membatasi penggunaan media sosial yang sudah menjadi kehidupan sehari-hari para remaja sehingga dapat memantau perkembangan remaja dan mengurangi dampak negative dalam penggunaan media sosial

10 REFERENSI Areepattamannil, S., Freeman, J.G., Klinger, D.A. (2011). Intrinsic motivation, extrinsic motivation, and academic achievement among Indian adolescents in Canada and India. Journal of Soc Psychol Educ. 14, Azwar, S. (2000). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Beest, M.V & Chris, B.(1997). The relationship between adolescents' social support from parents and from peers. Journal of Children And Youth - About, Psychology, Education, Medical Sciences, Psychiatry And Neurology.34(9) Bhaduri, S., & Kumar, H. (2009). Extrinsic and intrinsic motivations to innovate: tracing the motivation of grassroot innovators in India. Jurnal Mind Soc. 10,27-55 Boeree, G. (2006). Personality theories. Shippensburg: Psychology Department Shippensburg University. Boyd, D. E. & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. diakses 14 Oktober 2012 dari, Brannen, M. (2010). Motivational use of Twitter: A Thesis Presented to the Faculty of the Graduate School, University of Missouri, Columbia Cloninger, S.C. (2004). Theories of personality understanding persons (4th ed). New Jersey: Pearson Education Inc. Courtney, G. (1996). Adolescent decision making: A broadly based theory and its application to the prevention of early pregnancy. Journal of Children And Youth - About, Psychology, Education, Medical Sciences--Psychiatry And Neurology. 31(123). Deci, E. L., & Ryan, R. M.(2002), Handbook of Self-Determination research. University Rochester Press Deci, E.L., & Ryan, R.M. (2000). Intrinsic and extrinsic motivations: Classic definition and new directions. Contemporary Educational Psychology,25 Fauzi, Ahmad. (2009). All about twitter. Depok:Yureka Feist.J., & Feist, G.J. (2006). Theories of personality. (6th ed.). Penterjemah, Yudi Santoso (2008). Pustaka belajar, Celaban Timur, Yogyakarta. Indonesia. Geldart,S. (2004), Understanding the adolescents. diakses 16 Oktober 2012 dari Giordano,P.C. (2003). Relationships in adolescence. Annual Review of Sociology,29, Gross, S. (2003). The complete guide to social media: From the social media guys. Diakses tanggal 20 Desember 2012 dari almedia.pdf Halepota, H.A. (2005). Motivational theories and their application in construction. A Publication of the American Association of Cost Engineers. 47(3). Diakses tanggal 15 November 2013 dari

11 Kaplan, A, M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media. Diakses tanggal 20 November 2013 dari, Kietzmann, J.H., Silvestre, B.S., McCarthy, I.P., & Pitt, L.F. (2012). Unpacking the social media phenomenon: Towards a research agenda. Journal of Public Affairs,12(2), Kim, J.Y., Shim, J.P., & Ahn, K.M. (2011). Social networking: Motivation pleasure, and behavioral intention to Use. The Journal of Computer Information Systems. 51(4), Kurniawan. A. (2009). Belajar mudah SPSS untuk pemula. MediaKom: Yogyakarta. Kwak, H., Lee, C., Park, H., & Moon, S. (2003). What is Twitter, a Social Network or a News Media?. Diakses pada tanggal 20 Desember 2012 dari www-twitter.pdf Lai, E.R. (2011). Motivation: A literature review. Research Report. Pearson Lenhart, A., Rainie, L., Lewis, O. (2001). Teenage life online: The rise of the instant-message generation and the internet s impact on friendships and family relationships. Washington: Pew Internet & American Life Project Milstei, S., & O Reilly. T. (2009), The Twitter Book. O Reilly Media Inc: USA Noller, P. Feeney, J.A & Peterson, C. (2001). Personal Relationship Across the Lifespan. Taylor & Francis Inc: Newyork. Papalia, D.E., Olds, & Feldman, R.D. (2003). Human Development (9 th ed). New York: McGraw-Hill Inc. Pew Internet. (2012). Twitter Use Diakses tanggal 10 September 2012 dari Safko.L, Brake.D.K. (2009). The social media bible: Tactics, tools, and strategies for business success. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Semiocast. (2012). Twitter Reaches Half Billion Accounts 140m in the U.S. Diakses tanggal 10 September 2012 dari he_us Twitter. (2012). About twitter. Diakses pada tanggal 10 September 2012 dari Uno, A. B. (2008). Teori motivasi dan pengukurannya. Bumi Aksara: Jakarta Wilson, G.V. (2008). The Effects of External Rewars on Intrinsic Motivation Practical Application.

12 RIWAYAT HIDUP PERSONAL DETAILS Name : Sherli Khomala Sherlikhomala@yahoo.com Gender : Female Birth Place/Date : Bengkulu, 15 oktober 1991 Nationality : Indonesia ID : NationalityID EDUCATIONAL BACKGROUND Aug 2009 Feb 2013 Jun Jul 2009 Binus University, Jakarta, Indonesia Barchelor (S1), Psychology. With certificated SMAK Sang Timur, Jakarta (IPS) With certificated ORGANIZATION EXPERIENCE Sept Now Coordinate all team and all event In PDKK Binus WORKING EXPERIENCE July 2012 Sept 2012 POSITION COMPANY NAME Coldwell banker Indonesia- Human Resource Development(internship) Job Description : be a tester in psychology test, coordinate absence employee in Coldwell banker, scoring the psychology test

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil bahwa bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Aldi Indra Rahman Bina Nusantara Univeristy, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK Ardini Galuh Mustika tikatikoo30@gmail.com Dosen Pembimbing : Raymond

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK Suci Ramadhanika Putri Universitas Bina Nusantara, suciramadhanika@yahoo.com (Suci Ramadhanika Putri, Raymon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa dan siswi Pesantren X dengan rentang usia 13-17 tahun yang duduk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui motivasi berprestasi dalam bidang akademik pada siswa pecandu game online yang berusia 13-17 tahun di warnet X kota Y. Pemilihan sampel menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan. Yang bertanda tangan di bawah ini :

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan. Yang bertanda tangan di bawah ini : Lampiran 127 128 LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RISET PARTISIPAN (Informed Consent) Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Adult Attachment Styles pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran di Universitas X di Kota Bandung. Ukuran sampel sebesar 100 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Agung Wahyu Handaru Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Agung Wahyu Handaru Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI TATALAKSANA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM JAKARTA SELATAN Agung Wahyu Handaru Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M. STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT During adolescence,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pabelan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun. 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang telah menjalani pengobatan. Adapun karakteristik populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validitas dan Relibialitas 4.1.1. Uji Validitas Skala Motivasi belajar Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item yang tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang nitadelima85@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira

PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA Maya Marsiana Kowira mayamarsiana@gmail.com Dosen Pembimbing: Moondore Madalina Ali, B.Sc.,M.Sc., Ph.D Binus University:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek siswa-siswi SMP Swasta di Taman Sidoarjo. SMP Dharma Wanita 9 Taman terletak

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 29 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, masalah yang diteliti secara konseptual dan operasional, penjabaran variabel-variabel yang terkait, dan beberapa hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

KUESIONER. Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, kami melakukan penelitian

KUESIONER. Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, kami melakukan penelitian L1 Lampiran 1 KUESIONER Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, kami melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja pada karyawan bagian produksi CV X Bandung, dengan menggunakan metode studi deskriptif terhadap 42 orang karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X,XI dan XII SMK NEGERI 58 Bambu Apus,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-concept pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas X Kota Bandung. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Hal yang dibahas diantaranya lokasi dan sampel penelitian, desain penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Marketing Communication Binus University

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii Abstrak Pemenuhan terhadap basic needs satisfaction akan mendukung siswa untuk dapat berfungsi secara optimal dalam mencapai educational outcomes. Menggunakan teori basic need satisfaction oleh Deci &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Korelasional Antara Culture Shock dan Penyesuaian Diri Bidang Akademik pada Mahasiswa Papua Tahun Pertama di Universitas X Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok

Lebih terperinci

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Hubungan Antara Metakognisi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang Aktif Berorganisasi di Organisasi Mahasiswa Tingkat Fakultas Rosi Kurniawati Tino Leonardi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepribadian Tipe D dan perilaku hidup sehat pada pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit X Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motif kegiatan berolahraga pada perempuan middle-age di komunitas X kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan accidental sampling dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Penelitian mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung ini dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu Bank swasta nasional di Kota Jakarta. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Tipe Technostress Pada Karyawan Perusahaan X Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat derajat tipe technostress pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan learning approach dan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi yang berasal dari jurusan IPA dalam menghadapi mata kuliah pengantar akuntansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG SKRIPSI Oleh: DHEVY NOVERIA ADESTA 201210515024 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2016

Lebih terperinci

Abstrak. iii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Hubungan antara Dukungan Sosial dan Hardiness pada ibu dengan Anak Tunagrahita. Lokasi Penelitian Di SLB-C X Bandung tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identitas Ego 2.1.1 Definisi Identitas Erikson (dalam Papalia & Feldman, 2014 ) mendefinisikan identitas sebagai konsep yang berhubungan tentang diri yang membuat tujuan-tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Marsha Philia Syafar Marsha.syafar@gmail.com Dosen Pembimbing : Raymond Godwin, S. Psi., M.

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT 207 PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT Lestariningsih 1, Baqiyatus Sholichah 2 1,2 STKIP PGRI Sidoarjo e-mail: 1) lestariningsih@stkippgri-sidoarjo.ac.id,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah 33 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience At Work Pada Karyawan Tetap Marketing Asuransi Jiwa di PT. AXA Mandiri di Kota Bengkulu. Tujuannya adalah mengetahui gambaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci