BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Ada beberapa research

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Ada beberapa research"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian terdahulu yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Ada beberapa research sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut: Penelitian ketiga Gloris Siombo (2011) dengan judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Kamar pada Hotel Grand Palace Makassar. Dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel Promosi (Periklanan, Penjualan Individu dan Promosi Penjualan) memiliki nilai yang signifikan dan mempengaruhi terhadap variabel Penjualan. Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan dirangkum menjadi satu yaitu variabel biaya promosi. Metode kuantitatif juga digunakan dalam penelitian ini, namun analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Adapun persamaan yang diperoleh adalah Y = X. Dimana nilai penjualan (Y) akan berkurang sebesar jika biaya promosi (X)=0. Namun jika X bertambah 1 maka nilai penjualan bertambah Penelitian oleh Leo (2012) yang berjudul Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Kamar di Inna Grand Bali Beach Hotel Resort & Spa Sanur Bali. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa seberapa besar pengaruh dari biaya promosi berupa, biaya personal selling, sales promotion, serta public relation terhadap volume penjualan kamar dari tahun2006 sampai

2 2011. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh adalah Y= -15, X1 + 1,032 X2 + 0,477 X3. Hal ini berarti jika nilai ketiga independen adalah 0 maka nilai penjualan (Y) akan mengalami penurunan sebesar Jika nilai variabel independen lain tetap dan nilai X1 mengalami kenaikan satu, maka nilai penjualan bertambah Jika X2 bertambah satu dan nilai X yang lain tetap, maka penjualan akan bertambah sebesar Begitu juga dengan X3 yang bertambah 1 dan independen lain tetap maka nilai penjualan sebesar 0,477. Penelitian kedua yang diambil sebagai bahan tinjauan adalah Attahiyyay (2012) yang berjudul : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Kamar di Hotel Santika Kuta Bali. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada pengaruh, baik secara parsial maupun simultan dari biaya periklanan dan promosi penjualan terhadap volume penjualan kamar di Hotel Santika Bali. Metode kuantitaif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh Y= x X1 2,124 X2. Dimana nilai penjualan berkurang sebesar 1.105x10-9 jika nilai variabel independen yang lain tetap. Jika X1 bertambah 1 maka nilai penjualan akan semakin berkurang sebesar dengan ketentuan X2=0. Begitu pula jika X1=0 maka nilai penjualan akan mengalami pengurangan sebesar Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian di atas adalah samasama membahas mengenai biaya yang digunakan dalam promosi yang dapat memaksimalkan dalam menambah volume penjualan kamar. Metode yang

3 digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kunatitatif, dengan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan lima variabel independen (komisi booking.com, compass edge, agoda.com, asia room, wotif.com) dan variabel dependen (Y) satu yaitu revenue kamar. Adapun perbedaan penelitian ini dari penelitian yang sebelumnya adalah pada lokasi penelitian, di mana penelitian ini mengambil lokasi di AlamKulKul Boutique Resort, dan membahas tingkat komisi yang diberikan kepada Online Travel Agent terhadap tingkat revenue kamar hotel. Persamaan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana dengan Y= a + bx1 + cx2 + dx3 + ex4 + fx Tinjauan Konsep Tinjauan tentang Hotel Pengertian Hotel Damardjati (2001) menyatakan hotel adalah perusahan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan) serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat keamanan dan bertujuan komersial. Richard (2006) Hotel adalah akomodasi yang berarti suatu kamar (room) tempat dimana pengunjung mendapatkan suatu tempat untuk tidur atau menginap. Sulastiyono (2002) secara garis besar kriteria yang digunakan untuk penggolongan hotel tersebut didasarkan pada unsur-unsur persyaratan sebagai berikut :

4 1. Fisik 1) Besar / kecilnya hotel (1) Hotel kecil, hotel dengan kurang dari 25 kamar. (2) Hotel sedang, hotel dengan lebih dari 25 kamar dan kurang dari 100 kamar. (3) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar. (4) Hotel besar, hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar. 2) Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan. 3) Fasilitas yang tersedia untuk tamu seperti ruang penerimaan tamu. 4) Perlengkapan yang tersedia, baik untuk karyawan, tamu maupun bagi pengelola hotel. Peralatan yang dimiliki oleh setiap departemen, baik yang digunakan untuk keperluan pelayanan tamu, ataupun untuk keperluan pelaksanaan kerja karyawan. 5) Kualitas bangunan, yang dimaksud adalah kualitas bahan bahan bangunan yang digunakan, seperti kualitas lantai, dinding, termasuk juga tingkat kekedapan terhadap api, kekedapan terhadap suara yang datang dari luar ataupun dari dalam hotel. 6) Tata letak ruang dan ukuran ruangan. 2. Operasional / Manajemen. (1) Struktur organisasi dengan uraian tugas dan manual kerja secara tertulis bagi masing-masing jabatan yang tercantum dalam organisasi.

5 (2) Tenaga kerja spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan disesuaikan dengan persyaratan peraturan penggolongan hotel. (3) Pelayanan 1) Keramahtamahan, sopan dan mengenakan seragam hotel. 2) Pelayanan diberikan dengan mengacu pada kebutuhan dan keinginan-keinginan tamu Klasifikasi hotel Sulastiyono (2002), mendefinisikan klasifikasi hotel sebagai berikut: 1. Berdasarkan Lokasi Hotel, terdiri dari : 1) City Hotel 2) Urban Hotel 3) Suburban Hotel 4) Resort Hotel 5) Airport Hotel 6) Highway Hotel 2. Berdasarkan jenis tamu yang menginap, terdiri dari : 1) Business Hotel 2) Tourist Hotel 3) Transit Hotel 4) Family Hotel 3. Berdasarkan tarif hotel, terdiri dari : 1). Economy Class 2). First Class

6 3). Deluxe Class Menurut Soenama (2006) tipe hotel berdasarkan kelas yaitu : a. Hotel Bintang 5 b. Hotel Bintang 4 c. Hotel Bintang 3 d. Hotel Bintang 2 e. Hotel Bintang 1 f. Hotel Melati 1 g. Hotel Melati 2 h. Hotel Melati Jenis-jenis kamar hotel Ada bermacam-macam penamaan tentang jeni-jenis hotel. Perbedaan ini dikarenakan atas dasar tingkat kemewahan dan kenyamanan. Menurut Sugiarto, (1997) jenis-jenis kamar yang biasa ada dalam hotel adalah Standard atau Moderete Room, Deluxe Room / Superior Room / Executive Floor, Suite Room & Ordinary Suite, Deluxe Suite atau Executive Suite, Diplomatic Suite and Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite. Standard atau Moderete Room adalah kamar yang harganya paling murah disuatu hotel, karena fasilitas yang diberikan merupakan fasilitas standard yang berlaku di hotel tersebut. Deluxe Room / Superior Room / Executive Floor adalah kamar yang lebih baik dari standard room. Fasilitas dan amenitas yang diberikan terhadap kamarpun lebih baik daripada Standard

7 Room. Bila hotel sudah lama berdiri dan melakukan renovasi, maka kamar standar bisa direnovasi menjadi Deluxe Room. Suite Room atau Ordinary Suite adalah kamar suite dengan fasilitas standar yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu yang terpisah dengan kamar tidur. Deluxe Suite atau Executive Suite adalah kamar yang kondisinya setingkat lebih baik dari suite room dan dilengkapi dengan working table. Diplomatic Suite adalah kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada satu didalam sebuah hotel. Ukuranya dua kali lebih besar daripada Executive Suite dan peruntukan pangsa pasarnya setingkat menteri atau duta besar. Grand Tower Room / Loyal Suite / Presidential Suite adalah kamar yang paling istimewa. Kamar ini merupakan kebanggaan bagi hotel yang bersangkutan, biasanya digunakan sebagai alat promosi yang memberikan ciri khas kepada hotel tersebut. Kamar ini berada pada lantai atas, selain itu juga biasanya menyediakan fasilitas helly pad untuk pendaratan helikopter didepan kamar tersebut. Kamar seperti ini juga biasanya hanya ada satu di suatu hotel. Adapun fasilitas standard yang terdapat pada masing-masing jenis kamar adalah sebagai berikut : 1) Kamar mandi (bathroom) 2) Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis) ruang tidur 3) Lemari pakaian (Cupboard) 4) Telepon 5) Radio dan televisi

8 6) Meja rias / alat tulis (dressing table) 7) Rak untuk menyimpan koper (Luggage rack) 8) Asbak, korek api, handuk Jenis-jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari satu hotel dengan hotel yang lain. AlamKulKul Boutique Resort sendiri merupakan hotel bintang empat, dengan klasifikasi resort hotel, dan jenis tamu yang menginap adalah family hotel. Adapun kamar yang disediakan adalah superior room untuk Alam Room, deluxe room untuk Lanai Room, villa superior untuk Alam Villa, dan deluxe villa untuk Java Villa Tinjauan tentang Reservasi Pemesanan dalam bahasa Inggris adalah Reservation yang berasal dari kata to reserve yaitu menyediakan atau mempersiapkan tempat sebelumnya. Sedangkan Reservation yaitu pemesanan suatu tempat fasilitas. Jadi secara umum Reservation yaitu pemesanan fasilitas yang diantaranya akomodasi, meal, seat pada pertunjukan, pesawat terbang, kereta api, bus, hiburan, night club, discoutegue dan sebagainya ( Suartana, 1987). Kata Reservation atau pemesanan dalam dunia pariwisata disebut juga booking. Kadangkala wisatawan tidak dapat membedakan arti dari kedua kata tersebut. Oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa kedua kata tersebut tidak memiliki perbedaaan arti (Yoeti,1997). Dalam dunia kepariwisataan Reservation merupakan suatu lembaga atau cara yang sangat penting dan merupakan salah satu pemegang kendali bagi kelangsungan aktivitas suatu akomodasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa reservasi adalah suatu kegiatan

9 pemesanan tempat sebelum tamu tersebut tiba yang menggunakan berbagai cara untuk memastikan tempat tersebut tersedia. Pemesanan kamar-kamar hotel datang dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai cara pemesanan. Sumber-sumber reservasi dapat menjadi pemesan tetap apabila mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan oleh petugas reservasi. Menurut Endar Sugiarto ( 2000) menyebutkan ada beberapa sumber-sumber reservasi yaitu : 1. Perusahaan (company) Perusahaan yang dapat dijadikan sumber pemesanan kamar adalah perusahaan swasta, perusahaan asing, perusahaan gabungan (joint venture), perusahaan negara. Reservasi melalui jalur ini biasanya memiliki langganan tetap disetiap daerah tujuan wisata, bahkan sampai memiliki harga tertentu sesuai dengan perjanjian awal. Disamping pihak pihak pengusaha dalam rangka tugas kantor, kadang kalanya mereka juga bisa memakai harga company untuk melakukan liburan bersama keluarga. 2. Travel Agent Travel Agent merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa, mereka memberikan pelayanan berupa informasi kepada para calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata. Travel Agent memiliki peranan penting sebagai partner sebuah hotel dalam usaha meningkatkan tingkat hunian kamar. Selain pemberian informasi Travel

10 Agent juga membantu dalam hal pemesanan kamar hotel. Pemesanan kamar melalui Travel Agent digolongkan menjadi 2 yaitu : 1) FIT (Free Independent Traveller) atau orang yang melakukan perjalanan secara pribadi, tidak bersama rombongan. 2) GIT (Group Inclusive Tour) atau orang-orang yang mengadakan perjalanan dalam suatu kelompok. 3. Airport Representative Karyawan hotel yang tugasnya di pelabuhan udara ini dinamakan airport representative (airport dispatcher) yang bertugas melayanai tamu yang sudah membuat pemesanan kamar untuk hotel maupun yang belum. Bagi yang belum ditawarkan dan dibuatkan langsung pemesanan ke hotel, dan bagi yang sudah diproses untuk segera menuju ke hotel secepatnya. 4. Perusahaan Penerbangan (Airline Agency) Perusahaan penerbangan selain sebagai sarana transportasi, juga sebagai partner dalam pengisian tingkat hunian kamar hotel. Para wisatawan tidak saja membutuhkan saranan angkutan, tapi juga saran menginap di tempat tujuannya, sehingga kadang tamu meminta pihak penerbangan untuk mencarikan tempat menginap. Bahkan saat ini pihak penerbangan secara resmi menawarkan paket penerbangan langsung dengan penginapan dan makan. 5. Pemerintah (Goverment) Pemerintah merupakan sumber pendatang tamu yang subur, sebab dari pemerintahan sangat sering melakukan perjalanan dinas dan memiliki

11 sumber yang sangat banyak seperti BUMN, Department Department, dam pemerintah daerah. 6. Sistem Pemesanan Terpusat (Central Reservation System) Ada dua jenis central Reservation system yaitu: 1) An affiliate Reservation network atau sebuah jaringan reservasi untuk hotel yang memiliki mata rantai bisni seperti Hyatt, Hilton< Intercontinental dan lain lain. 2) Non-affiliate Reservation network, yaitu jaringan reservasi yang tidak terikat pada mata rantai hotel. 7. Individu Perorangan adalah sumber pemesanan kamar yang bersifat bebas, siapa saja dapat melakukan pemesanan. Pemesanan kamar ini bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari telephone, dan lain sebagainya. Pemesanan kamar yang bersifat individu ini membantu dalam peningkatan revenue karena harga yang dikenakan adalah harga normal yang lebih mahal daripada harga contract rate ke Travel Agent lain. 8. Booking Engine Pemesanan kamar melalui Booking engine terhubung melalui jaringan internet. Booking Engine ini bergantung pada web hotel untuk memasarkan kamar yang akan dijual. AlamKulKul Boutique Resort mempunyai beberapa sumber reservasi seperti di atas. Contoh dari Company adalah Permata Bank Denpasar, Travel Agent terdiri dari Online (booking.com, agoda.com, asiaroom, wotif.com),

12 Overseas (Flight Centre Global Product), dan lokal (Panorama Tour, Kaha Tour) Tinjauan Tentang Komisi Pengertian komisi adalah upah atas jasa yang telah dilakukan perantara (seseorang atau perusahaan) dalam menjualkan produk dari perusahaan lain. Perusahaan perjalanan wisata adalah sebagai perusahaan komisioner; ini berarti bahwa perusahaan mengambil/keuntungan dari komisi (agency commision), bertindak dalam usaha untuk melayani konsumsi, bertindak sebagai perantara atau mediator dan menanggung resiko usaha tapi tidak menanggung resiko produk pemasok. (anonim). Selain itu komisi adalah imbalan (uang) atau persentase tertentu yang dibayarkan karen jasa yang diberikan pada saat jual beli dan sebagainya. (anonim). Komisi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak agen/broker atau perusahaan asuransi lain sehubungan dengan jasa yang diberikannya dalam penutupan pertanggungan, baik langsung maupun tidak langsung. ( M. Wahyu Prihantoro (2001) Pada penelitian ini komisi yang dimaksud adalah, komisi pada lima Online Travel Agent terbesar dari booking.com, agoda.com, compass edge, asiaroom, wotif.com.

13 2.2.4 Tinjauan tentang Online Travel Agent (OTA) Keberadaan internet saat ini sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Setiap individu dapat meng-access apa yang mereka inginkan melalui media electronik ini. Dengan adanya kemudahan untuk memasuki media social maka terdapat pula media yang memilki jalur untuk menikmati kemudahan tersebut, seperti smart phone, tablet, netbook dan laptop. Menurut Bill Gates (2000) Internet technology changed the boundaries of the organisational boundaries and brought down the cost for transactions and distribution Internet has paved the way for electronic commerce or execution of transactions electronically. Hal ini menyatakan bahwa teknologi internet tidak mengenal batasan ruang dan waktu dalam upaya perdagangan yang hemat biaya dan cara pendistribusiannya. Peran Biro Perjalanan yang dahulu hanya dapat dipesan secara offline maka, saat ini sudah banyak Online Travel Agent yang mulai merambah dalam dunia social di internet. Online Travel Agent muncul pada pertengahan dasawarsa 2000 sampai Online Travel Agent adalah biro perjalanan yang sifatnya online, memiliki halaman web yang dapat diakses dari manapun diseluruh dunia sepanjang ada akses internet. Asal muasal Online Travel Agent tentu saja dari agent-agent offline/biro perjalanan konvensional. Setelah terjadinya revolusi besar maka ada peluang untuk menangkap pasar yang lebih besar, yang tidak dibatasi jarak ruang, dan waktu. Dengan demikian dapat menghemat biaya sumber daya manusia, serta transportasi. Adapun transisi perjalanan perkembangan jasa perjalanan sampai saat ini adalah sebagai berikut :

14 1. The transition of travel business is mentioned below Thomas Cook started the business of organised the first tour programme Growth of travel business at a lower level Travel agents emerge as retailers of travel business Computer Reservation System takes over the manual reservation Development of Information Technology Business 2 Commerce (B2C), Business 2 Business (B2B), Online Travel Agent s (OTA) revolutionise travel business. Dengan adanya Online Travel Agent, maka ada berbagai kemudahan di dalamnya untuk di access oleh siapa saja. Online Travel Agent menciptakan apa yang disebut sebagai extranet. Sebuah interface berbasis web yang bisa diakses oleh pihak hotel, dengan username dan password. Online Travel Agent meminta hotel untuk menyediakan allotment tetap yaitu jumlah kamar yang selalu tersedia untuk Online Travel Agent tertentu. Kerjasama antara pihak Online Travel Agent dan hotel dalam mengelola extranet ini didasarkan atas perjanjian yang ditandatangani pada dokumen digital. Nantinya pihak Online Travel Agent mendapatkan fee/komisi antara 8% sampai 18% dari setiap kamar/malam, berbayar yang dipesan tamu. Persentase ini akan dihitung sebagai biaya (coast) oleh pihak hotel. Dengan adanya extranet ini pihak hotel dapat membuat profil hotel, dengan informasi selengkap mungkin, termasuk harga dan ketersediaan kamar (yang selalau berubah-ubah) seperti; foto-foto kamar, fasilitas, cancellation, no show policy, peta lokasi hotel, jarak ke airport, pelabuhan, pusat perbelanjaan,

15 alamat fisik, dan sebuah kolom untuk memilih tanggal check-in, check-out, jenis kamar dan permintaan-permintaan khusus. Dengan kata lain extranet yang disediakan Online Travel Agent adalah jembatan bagi hotel untuk bertemu dengan calon tamunya. Hotel menjual kamarnya secara online, dan mengontrolnya melalui extranet. Extranet bersifat real time atau berlaku pada saat itu juga. Hal ini berguna bila hotel sedang fully booked maka dapat langsung menutup alokasi kamar agar tidak terjadi overbooked. Melalui media Online Travel Agent ini, maka akan membantu para konsumen untuk memilih hotel yang mereka inginkan, dan bisa mendapatkan rekomendasi langsung dari review hotel yang terdapat pada web masing-masing Online Travel Agent. Pembayaran dapat dilakukan melalui credit card, debit card, bank atau ATM transfer. Adapun contoh-contoh Online Travel Agent dengan prabayar adalah Agoda.com, Expedia, Wotif.com, sedangkan Asiarooms, dan Booking.com adalah contoh Online Travel Agent yang pastpaid (paskabayar) Tinjauan tentang Revenue Konsep mengenai pendapatan belum dapat dirumuskan dengan jelas dalam literatur akuntansi, karena pendapatan ini sangat erat kaitannya dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan berpasangan. Sehubungan dengan hal diatas, pengertian pendapatan dapat berbeda-beda tergantung dari sudut mana pendapatan ini dipandang. Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep pendapatan yang dapat ditemukan dalam literatur akuntansi yaitu :

16 1. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada arus masuk aktiva yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan. 2. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada penciptaan barang dan jasa. Ikatan Akuntan Indonesia ( 2004) menyatakan bahwa Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi kenaikan modal. Menurut Belkaoui (2000) Pendapatan diinterprestasikan sebagai : 1. Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa. 2.Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, dan 3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. Revenue yang dimaksud pada penelitian ini adalah penerimaan kamar yang dirumuskan dalam satuan uang, dimana harga kamar yang ada dikalikan dengan jumlah room night pemesanan. 2.3 Hipotesis Hipotesis juga dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara maksudnya jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori, belum didasarkan pada bukti-bukti empiris yang diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono, 2009).

17 Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial maupun simultan antara pemberian komisi Online Travel Agent (Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com, Wotif.com) dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort. Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial maupun simultan antara pemberian komisi terhadap Online Travel Agent ((Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com, Wotif.com) dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini yang berjudul Pengaruh Reservasi Melalui Travel Agent, Personal,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL 2.1 Pengertian Reservasi Berbicara mengenai reservasi (pemesanan kamar), terlebih dahulu kita perlu mengetahui defenisi dari reservasi itu sendiri. Reservasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) yang terkenal di Indonesia dan mancanegara. Pariwisata di Bali memberikan pesona wisata yang berbeda dari daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh I Nyoman Daniel Adi Putra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh I Nyoman Daniel Adi Putra BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh I Nyoman Daniel Adi Putra (2011) dengan judul skripsi Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Total Revenue di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Umum Pariwisata di Indonesia berkembang dengan pesatnya. Ini merupakan suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya. Adapun.hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini. Dalam penelitian Tsalis (2011) yang berjudul Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau sebagai salah satu aset untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan pariwisata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Terutama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Febriantara (2012) tentang Pengaruh Online dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Febriantara (2012) tentang Pengaruh Online dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Febriantara (2012) tentang Pengaruh Online dan Offline

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENETAPAN ROOM ALLOTMENT KEPADA ONLINE TRAVEL AGENT DI NIKKO BALI RESORT AND SPA

EFEKTIFITAS PENETAPAN ROOM ALLOTMENT KEPADA ONLINE TRAVEL AGENT DI NIKKO BALI RESORT AND SPA PUTU AYU ARYASIH: EFEKTIFITAS PENETAPAN ROOM ALLOTMENT KEPADA ONLINE TRAVEL AGENT DI NIKKO BALI RESORT AND SPA EFEKTIFITAS PENETAPAN ROOM ALLOTMENT KEPADA ONLINE TRAVEL AGENT DI NIKKO BALI RESORT AND SPA

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Berbagai penelitian mengenai Pariwisata dan dukungan teknologi di dalamnya yang bertujuan untuk memajukan daerah pariwisata itu sendiri telah banyak dipublikasikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perkembangan bisnis perusahaan sektor jasa, khususnya perhotelan pada sekarang ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin ketat menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Semakin canggihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan industri kepariwisataannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia. Banyak negara yang mulai memunculkan obyek daya tarik wisatanya untuk menarik wisatawan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi 10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Arti Penting Pelayanan Pelayanan merupakan rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern seperti sekarang ini sarana kebutuhan akomodasi semakin banyak. Ini ditandai dengan mulai banyaknya bangunan hotel di tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak memiliki keindahan alam yang menakjubkan, mulai dari laut hingga gunung. Indonesia juga negara kepulauan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai kemajemukan suku dan bangsa. Disamping itu Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan pesona alam yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata di Indonesia selain Pulau Bali, wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta sangat banyak dan juga memiliki kepentingan masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perubahan dalam indutri pariwisata dan perhotelan sangat cepat. Industri pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi di Indonesia selama 2004 diwarnai sejumlah agenda

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi di Indonesia selama 2004 diwarnai sejumlah agenda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan situasi di Indonesia selama 2004 diwarnai sejumlah agenda politik nasional ( Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden ) dan kejadian kriminal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Prima Vacation merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pariwisata yang melayani pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang memiliki luas 17,52 km 2. Wilayah ini memiliki salah satu daerah tujuan wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Services Officer di Hotel Resort Seminyak, The

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Services Officer di Hotel Resort Seminyak, The 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya mengenai analisis kebutuhan tenaga kerja dilakukan oleh Adiputra (2004) dalam kajiannya yang berjudul Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan teknologi internet di Indonesia dan dunia pada umumnya terus bertambah, bahkan sudah menjadi sebuah gaya hidup sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang indah, tingginya ketercapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 semakin menguatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang kegiatannya berhubungan dengan wisata, pengusahaan, obyek dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER : XI/GANJIL

MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER : XI/GANJIL PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING Alamat : Jl. Dr. Ir. Soekarno di Sanding (0361) 981681 MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu diluar tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital dimana segala bentuk informasi dapat diakses dengan begitu cepat dan mudah melalui perangkat teknologi.

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER : XI/GANJIL

MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER : XI/GANJIL PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING Alamat : Jl. Dr. Ir. Soekarno di Sanding (0361) 981681 MATA PELAJARAN : KANTOR DEPAN (FO) HARI/TANGGAL : KELAS/SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan keliling dari suatu tempat ketempat lain, Berwisata merupakan suatu cara pemenuhan kebutuhan manusia untuk rekreasi dan liburan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia memiliki potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya industri jasa perhotelan akan menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya menjalankan bisnis melalui berbagai produk maupun jasa yang dijual. Setiap produk dan atau jasa tersebut memiliki target penjualan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi kebutuhan masyarakat, mulai dari transportasi lewat darat menggunakan mobil, motor, atau kereta api, transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Jasa penerbangan Indonesia saat ini diwarnai dengan munculnya pemain-pemain baru di dalam industri penerbangan domestik. Hal tersebut didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Pariwisata merupakan kegiatan seseorang dan biasanya menyenangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia menimbulkan pentingnya peran internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat Indonesia, baik dari kalangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Pengaruh Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Pengaruh Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan penelitian sebelumnya diambil dari jurnal nasional yang berjudul Analisis Pengaruh Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini dunia pariwisata semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan pariwisata ini tidak hanya dirasakan di beberapa daerah saja namun telah menyebar ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BookingINA.com PRODUCT DESCRIPTION

BookingINA.com PRODUCT DESCRIPTION BookingINA.com Contact: PT. Hore Indonesia Invespar Phone : +62 21 571 4262 Email : info@bookingina.com www.bookingina.com BookingINA.com PRODUCT DESCRIPTION Visit Wonderful Indonesia. Travel to Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini tidak stabil dan mencapai batas minus untuk perkembangan sebuah perk9embangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mengalami perkembangan sebesar

Lebih terperinci

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22).

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jogja adalah sebutan pendek dari sebuah kata yang bernama lengkap Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa disebut Ngayoja, yang berasal dari kata Ayodia. Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini memiliki kekayaan alam yang indah. Pantai, persawahan dan pegunungan merupakan pemandangan alam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan TX Travel Sriwijaya merupakan salah satu dari cabang TX Travel dan merupakan cabang yang ke-183 dari 230 cabang yang ada saat ini. TX Travel Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel berasal dari kata hostel diambil dari bahasa Prancis kuno. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan, lambang perusahaan atau badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis. Transfer informasi semakin cepat, hal ini dapat dirasakan terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic Forum disebutkan bahwa peringkat Pariwisata Indonesia naik dari peringkat ke- 70 pada tahun 2013 menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan

Lebih terperinci

- the Place for fun vacations -

- the Place for fun vacations - * BALI KHAYA TOUR * - the Place for fun vacations - Penawaran Paket Wisata Tour (Proposal Bali Tour Packages) Perkenalan Bali Khaya Tour [Introduction] Sambutan Bali Khaya Tour [Welcome Statement] Harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata pada saat ini masih menjadi primadona dibandingkan dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.3 Implementasi online booking pada ambarawa tour and travelling. Dalam perancangan program aplikasi ini Admin harus melakukan Login terlebih dahulu untuk dapat mengakses online

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Peranan dan Fungsi Kantor Depan Hotel Hampir semua kegiatan yang ada di Kantor Depan Hotel berhubungan dengan tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan di dalam sektor jasa pelayanan perhotelan saat ini cukup pesat sehingga membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang pesat saat ini. Sektor ini memberikan manfaat yang besar pada penambahan nilai devisa negara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri dalam wajah dunia saat ini. Demikian juga yang terjadi dalam dunia kepariwisataan. Dunia pariwisata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dorongan tersebut disebut motivasi. Motivasi seseorang untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Dorongan tersebut disebut motivasi. Motivasi seseorang untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pariwisata Manusia melakukan suatu tindakan karena ada yang mengarahkan. Dorongan tersebut disebut motivasi. Motivasi seseorang untuk melakukan tindakan tidaklah sama. Demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu usaha yang memberikan kontribusi besar bagi negara-negara di seluruh dunia, hal ini dibuktikan dengan Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil 220 lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan path analysis baik secara deskriptif dan verifikatif antara analisis keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pulau Bali sebagai barometer pariwisata nasional (Bali Post: 2003) dan mendapat penghargaan sebagai pulau terindah di dunia versi Majalah Conde Nast Traveler Rusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Teori-teori tersebut antara lain:

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Teori-teori tersebut antara lain: BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu landasan yang menjelaskan tentang teoriteori yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Teori-teori tersebut antara lain: 3.1 Reservasi Hotel 3.1.1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengangkat tema PEMASARAN HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE MARKETING DI HOTEL GOLDEN FLOWER BANDUNG. Tema yang penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang lebih dari 24 jam yang bertujuan untuk rekreasi, refreshing, atau keluar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah dan berpengaruh terhadap pendapatan negara. Kepariwisataan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata dan merupakan usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas kamar tidur, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci