Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1"

Transkripsi

1 Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Quiz I 1. Tentukan operasi dasar, c op dan C(n) untung masing-masing algoritma berikut. Serta tambahkan analisis untuk T max (n), T min (n) dan T avg (n): (a) l <-- 1 for j=0 to l++ for l=1 to 3 a=sqrt(5/4) end end (b) j=1; while j<n for k=1 to j if(a[k] == A[j]) return k; endif endfor endwhile (c) L=2n; do k=l+3; L=L/2; while(l<0); 1

2 2. Berikan definisi masing-masing Big oh, Big Omega dan Big Theta beserta ilustrasinya! Big-Oh Big-Omega Big-Theta T (n) O(g(n)) T (n) Ω(g(n)) T (n) Θ(g(n)) ilustrasi ilustrasi ilustrasi 3. Buktikan pernyataan berikut ini: (a) 1 2 (n 2)(n 3) Θ(n2 ) (b) n 3 i=2 5i Θ(n2 ) (c) n n log(n 2 ) O(n 2 ) Jawab Review 1. Buatlah algoritma rekursif untuk menghitung faktorial! Contoh 10! = (0.1) 2. Buatlah algoritma rekursif untuk menentukan nilai baris fibonanci ke-n Contoh: Baris fibonanci ke 6 1, 1, 2, 3, 5, 8 (0.2) 1 Pendahuluan Pada bab ini, akan dibahas mengenai menghitung waktu asismtotik untuk algoritma rekursif. Kita mulai dengan definisi-definisi algoritma rekursif: 2

3 1.1 Dikatkan bentuk rekursif: 1. suatu subrutin atau fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri. 2. bentuk dimana pemanggilan subrutin terdapat di dalam body subrutin 3. dengan rekursi, program akan lebih mudah dilihat. 1.2 Tujuan dibuat rekursif: 1. menyederhanakan penulisan program 2. menggantikan bentuk iterasi 1.3 Syarat bentuk rekursif: 1. ada kondisi terminal 2. ada subroutine call yang melibatkan parameter yang nilainya menuju kondisi terminal Sehingga untuk menghitung kompleksitas bentuk rekursif, maka digunakan teknik perhitungan kompleksitas dengan relasi rekurens. 2 Relasi Rekurens Faktorial Perhatikan algoritma berikut: Function Factorial(input n: integer) -> integer Algoritma if n=0 then return 1 return (n * Factorial(n-1)) Kompleksitas waktu: untuk kasus basis, tidak ada operasi perkalian 0 untuk kasus rekurens, kompleksitas waktu diukur dari jumlah perkalian (1) ditambah kompleksitas wasktu untuk faktorial (n-1). Sehingga relasi rekursinya dapat dibentuk menjadi: 0, n = 0, T (n 1) + 1, n > 0. (2.1) 3

4 Jadi menghitung waktunya adalah 1 + T (n 1) = T (n 2) = 2 + T (n 2) = T (n 3) = 3 + T (n 3) = = n + T (0) = n + 0 Jadi n O(n). Secara umum, untuk menganalisis waktu efisiensi dari algoritma rekursif: 1. Putuskan dalam parameter, yang mengindikasikan ukuran inputan. 2. Identifikasi operasi dasar algoritma 3. Cek apakah jumlah operasi dasar akan berbeda jika ukuran masukan berbeda?, kalau iya maka dapat dihitung, waktu terbaik, terburuk, dan rata-rata secara terpisah. 4. Buat relasi rekursi dengan kondisi awal yang sesuai, untuk jumlah operasi dasar yang dijalankan. 5. Selesaikan relasi rekursi, atau paling tidak tentukan orde kenaikannya. 3 Relasi Rekurens Hanoi Tower Selanjutnya adalah contoh masalah yang dikenal sebagai the Tower of Hanoi puzzle. Dalam permainan ini, pemain diberikan tiga buah batu yang memiliki ukuran berbeda. Batubatu tersebut selanjutnya disusun berdasarakan ukuran, yakni ukuran terbesar berada paling bawah. Tujuan dari permainan ini adalah, memindahkan tumpukan batu di tiang A ke B tanpa mengubah posisi batu besar paling bawah. Disediakan tiang C sebagai perantara. Procedure Hanoi (input n, A, B, C:integer) Algoritma If n=1 then Write (Pindahkan piringan dari,a,ke,b) Else Hanoi(n-1,A,C,B) Writeln(Pindahkan piringan dari,a,ke,b) Hanoi(n-1,C,B,A) Endif Operasi dasar dari algoritma Hanoi adalah Writeln(), sehingga dengan jelas bahwa pergerakan T (n) bergantung pada n yang relasi rekursinya berupa: T (n 1) T (n 1) n > 1 (3.1) 4

5 Figure 1: Solusi rekursif untuk masalah Menara Hanoi. Dengan kondisi awal T (1) = 1, maka relasi rekursinya ditulis ulang dalam bentuk: 1, n = 1 2T (n 1) + 1, n > 1 (3.2) Maka kompleksitas waktunya dapat dihitung sebagai berikut: 2T (n 1) + 1 = 2(2T (n 2) + 1) + 1 = 2 2 T (n 2) = 2 2 (2T (n 3) + 1) = 2 3 T (n 3) = = 2 n 2 (2T (n (n 1)) + 1) + 2 n = 2 n 2 2T (1) + ( 2 n n ) = 2 n n n = 2 n 1 Sehingga 2 n 1 O(2 n ). 4 Relasi Rekursi Min Max Perhatikan algoritma mencari data maksimum dan minimum dari suatu tabel berikut procedure MinMaks2(input A : TabelInt, i, j : integer, output min, maks : integer) Mencari nilai maksimum dan minimum di dalam tabel A yang berukuran n elemen secara Divide and Conquer. Masukan: tabel A yang sudah terdefinisi elemen- elemennya Keluaran: nilai maksimum dan nilai minimum tabel } Deklarasi 5

6 min1, min2, maks1, maks2 : integer if i=j then Jika satu elemen} min <-- A[i] maks <-- A[i] if (i = j-1) then Jika dua elemen} if A[i] < A[j] then maks <-- A[j] min <-- A[i] maks <-- A[i] min <-- A[j] k=(i+j) div 2 bagidua tabel pada posisi k } MinMaks2(A, i, k, min1, maks1) MinMaks2(A, k+1, j, min2, maks2) if min1 < min2 then min <-- min1 min <-- min2 if maks1<maks2 then maks <-- maks2 maks <-- maks2 Dari algoritma tersebut dapat dibuat relasi rekursi sebagai berikut: 0, n = 1 1, n = 2 2T (n/2) + 2, n > 2 Sehingga waktu asismtotiknya bisa dicari yaitu: (4.1) 6

7 Misal n = 2 k, sehingga 2T (n/2) + 2 = 2(2T (n/4) + 2) + 2 = 4T (n/4) = 4(2T (n/8) + 2) = 8T (n/8) = 2 3 T (2 k /2 3 ) = 2 3 T (2 k 3 ) , n = 2 k = = 2 k 1 T (2) + 2 k k 1 = 2 k 1 + i=1 = 2 k k 2 Selanjutnya bawa ke bentuk n atau k = 2 log n, 2 i 5 Tambahan 2 k k 2 = 2 2 log n log n 2 = n 2 + n 2 = 3n 2 2 O(n) Untuk mengetahui kompleksitas bentuk rekursif, maka T (n) harus diubah dalam bentuk yang bukan rekursif. Bagaimana mengubah bentuk rekursif ke non rekursif? Ada dua macam cara untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu cara coba-coba dan dengan persamaan karakteristik : 1. Cara coba-coba (deret). 2. Metode dengan persamaan karakteristik 5.1 Cara coba-coba Cara ini dilakukan dengan menentukan pola deret yang terbentuk (cara deret). Contoh untuk cara ini telah ditunjukkan dalam mencari kompleksitas waktu untuk beberapa bentuk rekursif sebelumnya. Cara ini agak sulit dan perlu pengalaman. Example 5.1 Tentukan waktu rekursi berikut: a, n = 1, 2 T (n 1) + T (n 2) + b, n 3 (5.1) 7

8 Solusi dari contoh diatas dengan cara coba coba adalah sebagi berikut: T (1) = T (2) = a T (3) = T (2) + T (1) + b = a + a + b = 2a + b T (4) = T (3) + T (2) + b = (2a + b) + a + b = 3a + 2b T (5) = T (4) + T (3) + b = (3a + 2b) + (2a + b) + b = 5a + 4b T (6) = T (5) + T (4) + b = (5a + 4b) + (3a + 2b) + b = 8a + 7b Sangat sulit untuk bisa diformulasikan. Sehingga harus mencari cara lain utntuk menghitung waktu algoritma. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode karakteristik. Metode ini akan dijelaskan pada peretemuan selanutnya. References 1. Anany, L. (2003). Introduction to the design and analysis of algorithms. Villanova University Exercise 1. Selesaikan relasi rekurensi berikut: (a) 0, n = 1 T (n 1) + 5, n 2 (6.1) (b) 4, n = 1 3T (n 1), n 2 (6.2) (c) 0, n = 0 T (n 1) + n, n > 0 (6.3) (d) 1, n = 1 T (n/2) + n, n > 1 (6.4) (e) 1, n = 1 T (n/3) + 1, n > 1 (6.5) 2. Diberikan algoritma untuk menghitung jumlah pangkat 3 dari deret, S(n) = n 3 + (n 1)

9 ALGORITHM S(n) //Input: A positive integer n //Output: The sum of the first n cubes if n = 1 return 1 return S(n - 1) + n * n * n (a) Tentukan relasi rekursi dari algoritma di atas dan selesaikan. (b) Bandingkan dengan algoritma yang tidak ditulis dengan rekursif. 9

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm Design and Analysis of Algorithm Week 4: Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik Dr. Putu Harry Gunawan (PHN Review 1. Tentukan kompleksitas waktu Big-Oh untuk relasi

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm Design and Analysis of Algorithm Week 5: Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2 Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Kinerja yang perlu ditelaah pada algoritma: beban komputasi efisiensi penggunaan memori Yang perlu

Lebih terperinci

Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes.

Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Divide and Conquer Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Strategi tersebut menjadi strategi fundamental di dalam ilmu komputer dengan nama Divide and Conquer.

Lebih terperinci

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 03

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 03 Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 03 Contents 31 2 Fungsi Rekursif Format Fungsi Rekursif 3 Analisa Efisiensi Algoritma Rekursif 2 Apa itu fungsi rekursif? Fungsi

Lebih terperinci

Design and Analysis Algorithm

Design and Analysis Algorithm Design and Analysis Algorithm Pertemuan 04 Drs. Achmad Ridok M.Kom Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom M. Ali Fauzi, S.Kom., M.Kom. Ratih Kartika Dewi, ST, M.Kom Contents Dasar Analisis Algoritma Rekursif 2

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm Design and Analysis of Algorithm Week 3: Notasi Asymptotic dan Kelas Dasar Efisiensi Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry

Lebih terperinci

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1)

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1) Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1 Divide and Conquer dulunya adalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Sekarang

Lebih terperinci

Decrease and Conquer

Decrease and Conquer Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2 Pendahuluan Algoritma

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma

Kompleksitas Algoritma Kompleksitas Algoritma Bahan Kuliah IF2120 Matematika Disktit Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Rinaldi M/IF2120 Matdis 2 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Greedy Algorithm.................................. 1 2 Contoh-contoh Algoritma Greedy........................

Lebih terperinci

Algoritma Divide and Conquer. (Bagian 2)

Algoritma Divide and Conquer. (Bagian 2) Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) (c) Quick Sort Termasuk pada pendekatan sulit membagi, mudah menggabung (hard split/easy join) Tabel A dibagi (istilahnya: dipartisi) menjadi A1 dan A2 sedemikian

Lebih terperinci

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2)

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1 (c) Quick Sort Termasuk pada pendekatan sulit membagi, mudah menggabung (hard split/easy join) Tabel

Lebih terperinci

Pendahuluan. Ukuran input (input s size)

Pendahuluan. Ukuran input (input s size) Kompleksitas Algoritma Sesi 14 Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang mangkus ialah algoritma yang meminimumkan kebutuhan waktu dan ruang.

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) :: NoorIfada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2 1 Pendahuluan Algoritma

Lebih terperinci

Matematika Diskrit Kompleksitas Algoritma. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskrit Kompleksitas Algoritma. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskrit Kompleksitas Algoritma Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma

Kompleksitas Algoritma Kompleksitas Algoritma 1 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada puluhan algoritma pengurutan Sebuah algoritma tidak saja harus

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +

Lebih terperinci

AnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case

AnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma

Kompleksitas Algoritma Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Mengapa kita memerlukan algoritma yang mangkus? Waktu komputasi (dalam detik) 10 5 10 4 10 3 10 2 1 0 1 10-1 1 hari 1 jam 1 detik 1 menit 5 1 0 1 5 2 0 10-4 x 2 n 10-6

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma (1)

Kompleksitas Algoritma (1) Kompleksitas Algoritma (1) Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efisien. Kebutuhan waktu dan ruang suatu algoritma bergantung

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma

Kompleksitas Algoritma Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah

Lebih terperinci

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah

Lebih terperinci

Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir

Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah

Lebih terperinci

ALGORITHM. 3 Rekursif Algorithm. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

ALGORITHM. 3 Rekursif Algorithm. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com ALGORITHM 3 Rekursif Algorithm Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma

Kompleksitas Algoritma Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa

Lebih terperinci

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN UTAMA MATA UJIAN : LOGIKA DAN ALGORITMA JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN INI TERDIRI DARI 80 SOAL PILIHAN GANDA

Lebih terperinci

Rekursif. Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri.

Rekursif. Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri. Rekursif Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri. Dalam dunia pemrograman, rekursi diimplementasikan dalam sebuah fungsi yang

Lebih terperinci

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang

Lebih terperinci

Algoritma Brute Force

Algoritma Brute Force Algoritma Brute Force Definisi Brute Force Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward( straightforward) ) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 1 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 3

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 1 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 3 A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 1 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 3 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016 Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016 Teknik rekursif dan iteratif Algoritma rekursif adalah algoritma yang memanggil dirinya sendiri sampai tercapai kondisi yang ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah : Analisis Algoritma Oleh : Eka Risky Firmansyah 1110091000043 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

RESUME ALGORITMA MERGE SORT DAN REKURENS

RESUME ALGORITMA MERGE SORT DAN REKURENS RESUME ALGORITMA MERGE SORT DAN REKURENS SRY WAHYUNI H12111292 Statistika Unhas ALGORITMA MERGE SORT Merge sort merupakan algoritma pengurutan dalam ilmu komputer yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Algoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Algoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung Algoritma Heap Sort Paul Gunawan Hariyanto 1, Dendy Duta Narendra 2, Ade Gunawan 3 Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar

STRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar STRUKTUR DATA Nama : Sulfikar Npm : 2013020076 STMIK Handayani Makassar Pengertian Quick Sort Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan

Lebih terperinci

Aplikasi Divide and Conquer pada Perkalian Large Integer untuk Menghitung Jumlah Rute TSP Brute Force

Aplikasi Divide and Conquer pada Perkalian Large Integer untuk Menghitung Jumlah Rute TSP Brute Force Aplikasi Divide and Conquer pada Perkalian Large Integer untuk Menghitung Jumlah Rute TSP Brute Force Martin Lutta Putra - 13515121 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

AlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)

AlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024) AlgoritmaBrute Force Desain dan Analisis Algoritma (CS3024) Definisi Brute Force Brute forceadalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada

Lebih terperinci

Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 2

Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 2 ALGORITMA Istilah algoritma pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika yaitu Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Yang dimaksud dengan algoritma adalah : Urutan dari barisan instruksi

Lebih terperinci

Algoritma Brute Force

Algoritma Brute Force Algoritma Brute Force Deskripsi Materi ini membahas tentang algoritma brute force dengan berbagai studi kasus Definisi Brute Force Straighforward (lempeng) Sederhana dan jelas Lebih mempertimbangkan solusi

Lebih terperinci

Design and Analysis Algorithm

Design and Analysis Algorithm Design and Analysis Algorithm Pertemuan 02 Drs. Achmad Ridok M.Kom Fitra A. Bachtiar, S.T., M. Eng Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom Aryo Pinandito, MT Contents 31 2 Analisis Algoritma Analisis Efisiensi

Lebih terperinci

ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER By Gapra. Email : ga_pra_27@yahoo.co.id 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan algoritma yang sangat populer di dunia Ilmu Komputer. Divide and Conquer merupakan

Lebih terperinci

Kompleksitas Waktu untuk Algoritma Rekursif. ZK Abdurahman Baizal

Kompleksitas Waktu untuk Algoritma Rekursif. ZK Abdurahman Baizal Kompleksitas Waktu utuk Algoritma Rekursif ZK Abdurahma Baizal Algoritma Rekursif Betuk rekursif : suatu subruti/fugsi/ prosedur yag memaggil diriya sediri. Betuk dimaa pemaggila subruti terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi sudah berkembang sangat pesat pada masa ini. Pencarian informasi yang berjumlah besar dalam waktu yang singkat sangat dibutuhkan sebagai upaya

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-5 Rekursif

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-5 Rekursif Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-5 Rekursif Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.

Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma

Lebih terperinci

MAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

MAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER MAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan

Lebih terperinci

Algoritma dan Kompleksitas Algoritma

Algoritma dan Kompleksitas Algoritma Algoritma dan Kompleksitas Algoritma Algoritma Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditinjau secara sistematis. Asal Usul Algoritma Kata ini tidak muncul dalam kamus

Lebih terperinci

Perulangan Rekursif dan Perulangan Iteratif

Perulangan Rekursif dan Perulangan Iteratif Struktur Rekursif Perulangan Rekursif dan Perulangan Iteratif Rekursif adalah suatu proses yang bisa memenggil dirinya sendiri. Perulangan rekursif merupakan salah satu metode didalam pemrograman yang

Lebih terperinci

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : PENGURUTAN Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : 1. Ascending / menaik Syarat : L[1] L[2] L[3] L[N] 2. Descending / menurun

Lebih terperinci

Pengantar Analisa Algoritma

Pengantar Analisa Algoritma Pengantar Analisa Algoritma Pendahuluan Suatu permasalahan memungkinkan untuk diselesaikan dengan lebih dari satu algoritma (pendekatan) Bagaimana kita memilih satu diantara beberapa algoritma tersebut.

Lebih terperinci

Analisis Algoritma. Jimmy Tirtawangsa. Universitas Telkom 2014

Analisis Algoritma. Jimmy Tirtawangsa. Universitas Telkom 2014 Analisis Algoritma Jimmy Tirtawangsa Universitas Telkom 2014 Daftar Isi (1) Motivasi (2) Kompleksitas dan Optimalitas (3) Struktur data (4) Teknik 2 analisis algoritma (5) Struktur graf (6) Problem Sulit/Intraktabel

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm Design and Analysis of Algorithm Week 6: Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry

Lebih terperinci

Algoritma Divide and Conquer

Algoritma Divide and Conquer Algoritma Divide and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Divide and Conquer dulunya adalah strategi

Lebih terperinci

FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi.

FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi. FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi. TEORI PENGANTAR: Definisi Fungsi Fungsi adalah sub-program

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN Yudhistira NIM 13508105 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No.10 Bandung e-mail: if18105@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.1 Evaluasi Usulan untuk Perancangan Iteratif

BAB IV PERANCANGAN. IV.1 Evaluasi Usulan untuk Perancangan Iteratif Prosedure PrefixSpan(input: a: l: integer, S: Sequence database) { Mencari Sequential Pattern pada sequence database S } Deklarasi D : Temporary Sequence Database Lst : List of Sequential Pattern Sq :

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Pertemuan 3 Pengantar Analisis Efisiensi Algoritma Analisa efisiensi algoritma bertujuan mengestimasi waktu dan memori yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 6 Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 6 Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 6 Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Introduction and Definitions........................... 2 2 Contoh-contoh

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Mia Fitriawati, M.Kom FUNGSI Modul program yang mengembalikan/ memberikan (return) sebuah nilai yang bertipe sederhana. tipe data sederhana : integer, real, boolean, dan string

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan

Lebih terperinci

BAB V Tujuan 5.1 Rekursi Dasar

BAB V Tujuan 5.1 Rekursi Dasar BAB V Rekursi Tujuan 1. Memahami rekursi sebagai konsep yang dapat digunakan untuk merumuskan solusi sederhana dalam sebuah permasalahan yang sulit untuk diselesaikan secara iteratif dengan menggunakan

Lebih terperinci

Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman

Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Jenis Pencarian Pencarian Internal proses pencarian dilakukan pada memori utama (RAM). Pencarian Eksternal proses pencarian dilakukan

Lebih terperinci

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 07

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 07 Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 07 Contents 31 2 3 4 35 Divide and Conguer MinMax Problem Closest Pair Sorting Problem Perpangkatan 2 Algoritma divide and conquer

Lebih terperinci

PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL

PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL TUGAS APLIKASI (UJIAN AKHIR SEMESTER) PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL Mata Kuliah: Algoritma Pemrograman Kelompok: C4 Anggota Kelompok: Abdul Khafit (110411100097) Novi Indrawati (110411100098) Ria Lyzara

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.

Pendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Algoritma yang efektif diukur dari berapa jumlah waktu dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA UNIVERSITAS GUNADARMA SK No. 92 / Dikti / Kep /1996 Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart Pertemuan 4 Diagram Alur / adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan

Lebih terperinci

CHAPTER 3 ALGORITHMS 3.1 ALGORITHMS

CHAPTER 3 ALGORITHMS 3.1 ALGORITHMS CHAPTER 3 ALGORITHMS 3.1 ALGORITHMS Algoritma Definisi 1. Algoritma adalah himpunan hingga perintah yang terinci dalam melakukan perhitungan atau pemecahan masalah. Contoh 1. Program komputer adalah suatu

Lebih terperinci

Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya

Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya Muhammad Adinata/13509022 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Analisis Algoritm. Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency

Analisis Algoritm. Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency Analisis Algoritm Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency Hendri Karisma Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 2013 Review An algorithm is a sequence of unambiguous

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze

Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze Angela Lynn - 13513032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma

Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma POHON 1. Ubahlah graf berikut ini dengan menggunakan algoritma prim agar menjadi pohon merentang minimum dan tentukan bobot nya! 2. Diberikan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-10 (Fungsi) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Pendefinisian Fungsi Pemanggilan Fungsi Penggunaan

Lebih terperinci

TELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST

TELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST TELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST Andhika Hendra Estrada S. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika INSTITUT

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER

PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER Danang Arief Setyawan NIM : 3559 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: das_centauri@yahoo.com

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking

Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking Krisna Dibyo Atmojo 13510075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Pengertian/Konsep Buble Sort Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung

Lebih terperinci

PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA

PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA Wahyu Fahmy Wisudawan Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, NIM: 506 Jl. Dago Asri 4 No. 4, Bandung

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Pendahuluan..................................... 1 2 Traveling

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif PRAKTIKUM 7-8 REKURSIF A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif B. DASAR TEORI Rekursif berarti bahwa suatu proses bisa memanggil

Lebih terperinci

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm Design and Analysis of Algorithm Week 7: Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry

Lebih terperinci

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e. 1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi

Lebih terperinci

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar Bidang Studi : Informatika / Komputer Kode Berkas : KOM-L01 (solusi) 1. Jika : A bernilai FALSE B bernilai TRUE Maka pernyataan di bawah bernilai? ((A and B) or (B and not A)) xor (A and B) a. TRUE b.

Lebih terperinci

Kemangkusan Algoritma Pada Beberapa Variasi Quick Sort

Kemangkusan Algoritma Pada Beberapa Variasi Quick Sort Kemangkusan Algoritma Pada Beberapa Variasi Quick Sort Alifa Nurani Putri (13511074) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort, Quick Sort dan Heap Sort Dilihat dari Kompleksitasnya

Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort, Quick Sort dan Heap Sort Dilihat dari Kompleksitasnya Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort, Quick Sort dan Heap Sort Dilihat dari Kompleksitasnya Made Edwin Wira Putra (13508010) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

Catatan Kuliah STRUKTUR DATA BAB III REKURSIF

Catatan Kuliah STRUKTUR DATA BAB III REKURSIF BAB III REKURSIF Rekursif adalah proses suatu program (fungsi / prosedur) yang memanggil dirinya sendiri. Harus diperhatikan kondisi akhir dari proses rekursif agar tidak terjadi proses yang tidak berujung.

Lebih terperinci

METODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC)

METODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC) METODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC) Di dalam metode ini, kita mempunyai suatu fungsi untuk menghitung input. Kemudian n input tersebut dipartisi menjadi k subset input yang berbeda (1< k n) k subproblem

Lebih terperinci

Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie

Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie Whilda Chaq 13511601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-9 (Fungsi) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendefinisian Fungsi Pemanggilan Fungsi Penggunaan Prosedur atau Fungsi S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Lebih terperinci

Aturan Untuk Menentukan Kompleksitas Waktu Asimptotik. Penjelasannya adalah sebagai berikut: T(n) = (n + 2) log(n 2 + 1) + 5n 2

Aturan Untuk Menentukan Kompleksitas Waktu Asimptotik. Penjelasannya adalah sebagai berikut: T(n) = (n + 2) log(n 2 + 1) + 5n 2 Aturan Untuk Menentukan Kompleksitas Waktu Asimptotik 1. Jika kompleksitas waktu T(n) dari algoritma diketahui, Contoh: (i) pada algoritma cari_maksimum T(n) = n 1 = O(n) (ii) pada algoritma pencarian_beruntun

Lebih terperinci

Penerapan Rekursif dan Analisa Kompleksitas Algoritma Pada Brute Force Login

Penerapan Rekursif dan Analisa Kompleksitas Algoritma Pada Brute Force Login Penerapan Rekursif dan Analisa Kompleksitas Algoritma Pada Brute Force Login Aryya Dwisatya Widigdha/13512043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

FUNGSI. setiap elemen di dalam himpunan A mempunyai pasangan tepat satu elemen di himpunan B.

FUNGSI. setiap elemen di dalam himpunan A mempunyai pasangan tepat satu elemen di himpunan B. FUNGSI Dalam matematika diskrit, konsep fungsi sangat penting, dimana fungsi merupakan relasi yang mempunyai syarat setiap anggota dari daerah definisi (domain) mempunyai pasangan tepat satu anggota dari

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Praktikum 9 Rekusif A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-10 (Fungsi) :: NoorIfada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Pendefinisian Fungsi Pemanggilan Fungsi Penggunaan Prosedur atau Fungsi? S1

Lebih terperinci

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract

Lebih terperinci