Design and Analysis of Algorithm
|
|
- Suparman Hendri Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Design and Analysis of Algorithm Week 4: Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 1 / 48
2 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 2 / 48
3 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 3 / 48
4 Exercise 1 Quiz I Kuis I dimulai selama 45 menit. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 4 / 48
5 Exercise 1 Buatlah algoritma rekursif untuk menghitung faktorial! Contoh 10! = (2.1) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 5 / 48
6 Exercise 2 Buatlah algoritma rekursif untuk menentukan nilai baris fibonanci ke-n Contoh: Baris fibonanci ke 6 1, 1, 2, 3, 5, 8 (2.2) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 6 / 48
7 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 7 / 48
8 Pendahuluan Pada bab ini, akan dibahas mengenai menghitung waktu asismtotik untuk algoritma rekursif. Kita mulai dengan definisi-definisi algoritma rekursif: Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 8 / 48
9 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 9 / 48
10 Rekursif Dikatkan bentuk rekursif: Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 10 / 48
11 Rekursif Dikatkan bentuk rekursif: 1 suatu subrutin atau fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 10 / 48
12 Rekursif Dikatkan bentuk rekursif: 1 suatu subrutin atau fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri. 2 bentuk dimana pemanggilan subrutin terdapat di dalam body subrutin Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 10 / 48
13 Rekursif Dikatkan bentuk rekursif: 1 suatu subrutin atau fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri. 2 bentuk dimana pemanggilan subrutin terdapat di dalam body subrutin 3 dengan rekursi, program akan lebih mudah dilihat. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 10 / 48
14 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 11 / 48
15 Rekursif Tujuan dibuat rekursif: r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 12 / 48
16 Rekursif Tujuan dibuat rekursif: 1 menyederhanakan penulisan program r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 12 / 48
17 Rekursif Tujuan dibuat rekursif: 1 menyederhanakan penulisan program 2 menggantikan bentuk iterasi r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 12 / 48
18 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 13 / 48
19 Rekursif Syarat bentuk rekursif: r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 14 / 48
20 Rekursif Syarat bentuk rekursif: 1 ada kondisi terminal r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 14 / 48
21 Rekursif Syarat bentuk rekursif: 1 ada kondisi terminal 2 ada subroutine call yang melibatkan parameter yang nilainya menuju kondisi terminal r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 14 / 48
22 Rekursif Syarat bentuk rekursif: 1 ada kondisi terminal 2 ada subroutine call yang melibatkan parameter yang nilainya menuju kondisi terminal Sehingga untuk menghitung kompleksitas bentuk rekursif, maka digunakan teknik perhitungan kompleksitas dengan relasi rekurens. r. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 14 / 48
23 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 15 / 48
24 Faktorial Perhatikan algoritma berikut: Function Factorial(input n: integer) -> integer Algoritma if n=0 then return 1 else return (n * Factorial(n-1)) endif Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 16 / 48
25 Faktorial Kompleksitas waktu: untuk kasus basis, tidak ada operasi perkalian 0 untuk kasus rekurens, kompleksitas waktu diukur dari jumlah perkalian (1) ditambah kompleksitas wasktu untuk faktorial (n-1). Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 17 / 48
26 Faktorial Sehingga relasi rekursinya dapat dibentuk menjadi: { 0, n = 0, T (n) = T (n 1) + 1, n > 0. (4.1) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 18 / 48
27 Faktorial Jadi menghitung waktunya adalah T (n) = 1 + T (n 1) = T (n 2) = 2 + T (n 2) = T (n 3) = 3 + T (n 3) = = n + T (0) = n + 0 Jadi T (n) = n O(n). Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 19 / 48
28 Generally Secara umum, untuk menganalisis waktu efisiensi dari algoritma rekursif: 1 Putuskan dalam parameter, yang mengindikasikan ukuran inputan. 2 Identifikasi operasi dasar algoritma 3 Cek apakah jumlah operasi dasar akan berbeda jika ukuran masukan berbeda?, kalau iya maka dapat dihitung, waktu terbaik, terburuk, dan rata-rata secara terpisah. 4 Buat relasi rekursi dengan kondisi awal yang sesuai, untuk jumlah operasi dasar yang dijalankan. 5 Selesaikan relasi rekursi, atau paling tidak tentukan orde kenaikannya. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 20 / 48
29 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 21 / 48
30 Hanoi Tower Selanjutnya adalah contoh masalah yang dikenal sebagai the Tower of Hanoi puzzle. Dalam permainan ini, pemain diberikan tiga buah batu yang memiliki ukuran berbeda. Batu-batu tersebut selanjutnya disusun berdasarakan ukuran, yakni ukuran terbesar berada paling bawah. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 22 / 48
31 Hanoi Tower Selanjutnya adalah contoh masalah yang dikenal sebagai the Tower of Hanoi puzzle. Dalam permainan ini, pemain diberikan tiga buah batu yang memiliki ukuran berbeda. Batu-batu tersebut selanjutnya disusun berdasarakan ukuran, yakni ukuran terbesar berada paling bawah. Tujuan dari permainan ini adalah, memindahkan tumpukan batu di tiang A ke B tanpa mengubah posisi batu besar paling bawah. Disediakan tiang C sebagai perantara. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 22 / 48
32 Hanoi Tower Figure : Solusi rekursif untuk masalah Menara Hanoi. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 23 / 48
33 Hanoi Tower Procedure Hanoi (input n, A, B, C:integer) Algoritma If n=1 then Write (Pindahkan piringan dari,a,ke,b) Else Hanoi(n-1,A,C,B) Writeln(Pindahkan piringan dari,a,ke,b) Hanoi(n-1,C,B,A) Endif Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 24 / 48
34 Hanoi Tower Operasi dasar dari algoritma Hanoi adalah Writeln(), sehingga dengan jelas bahwa pergerakan T (n) bergantung pada n yang relasi rekursinya berupa: T (n) = T (n 1) T (n 1) n > 1 (5.1) Dengan kondisi awal T (1) = 1, maka relasi rekursinya ditulis ulang dalam bentuk: { 1, n = 1 T (n) = (5.2) 2T (n 1) + 1, n > 1 Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 25 / 48
35 Hanoi Tower Maka kompleksitas waktunya dapat dihitung sebagai berikut: T (n) = 2T (n 1) + 1 = 2(2T (n 2) + 1) + 1 = 2 2 T (n 2) = 2 2 (2T (n 3) + 1) = 2 3 T (n 3) = = 2 n 2 (2T (n (n 1)) + 1) + 2 n = 2 n 2 2T (1) + ( 2 n n ) = 2 n n n = 2 n 1 Sehingga T (n) = 2 n 1 O(2 n ). Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 26 / 48
36 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 27 / 48
37 Min Max Perhatikan algoritma mencari data maksimum dan minimum dari suatu tabel berikut procedure MinMaks2(input A : TabelInt, i, j : integer, output { Mencari nilai maksimum dan minimum di dalam tabel A yang berukuran n elemen secara Divide and Conquer. Masukan: tabel A yang sudah terdefinisi elemen- elemennya Keluaran: nilai maksimum dan nilai minimum tabel } Deklarasi min1, min2, maks1, maks2 : integer if i=j then min <-- A[i] maks <-- A[i] else {Jika satu elemen} Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 28 / 48
38 Min Max else if (i = j-1) then if A[i] < A[j] then maks <-- A[j] min <-- A[i] else maks <-- A[i] min <-- A[j] endif {Jika dua elemen} Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 29 / 48
39 Min Max else k=(i+j) div 2 { bagidua tabel pada posisi k } MinMaks2(A, i, k, min1, maks1) MinMaks2(A, k+1, j, min2, maks2) if min1 < min2 then min <-- min1 else min <-- min2 endif if maks1<maks2 then maks <-- maks2 else maks <-- maks2 endif endif endif Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 30 / 48
40 Min Max Dari algoritma tersebut dapat dibuat relasi rekursi sebagai berikut: T (n) = 0, n = 1 1, n = 2 2T (n/2) + 2, n > 2 (6.1) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 31 / 48
41 Min Max Sehingga waktu asismtotiknya bisa dicari yaitu: Misal n = 2 k, sehingga T (n) = 2T (n/2) + 2 = 2(2T (n/4) + 2) + 2 = 4T (n/4) = 4(2T (n/8) + 2) = 8T (n/8) = 2 3 T (2 k /2 3 ) = 2 3 T (2 k 3 ) , n = 2 k = = 2 k 1 T (2) + 2 k k 1 = 2 k 1 + i=1 2 i = 2 k k 2 Selanjutnya bawa ke bentuk n atau k = 2 log n, Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 32 / 48
42 Min Max T (n) = 2 k k 2 = 2 2 log n log n 2 = n 2 + n 2 = 3n 2 2 O(n) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 33 / 48
43 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 34 / 48
44 Tambahan Untuk mengetahui kompleksitas bentuk rekursif, maka T (n) harus diubah dalam bentuk yang bukan rekursif. Bagaimana mengubah bentuk rekursif ke non rekursif? Ada dua macam cara untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu cara coba-coba dan dengan persamaan karakteristik : 1 Cara coba-coba (deret). 2 Metode dengan persamaan karakteristik Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 35 / 48
45 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 36 / 48
46 Metode Coba-Coba Cara ini dilakukan dengan menentukan pola deret yang terbentuk (cara deret). Contoh untuk cara ini telah ditunjukkan dalam mencari kompleksitas waktu untuk beberapa bentuk rekursif sebelumnya. Cara ini agak sulit dan perlu pengalaman. Example Tentukan waktu rekursi berikut: { a, n = 1, 2 T (n) = T (n 1) + T (n 2) + b, n 3 (7.1) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 37 / 48
47 Metode Coba-Coba Solusi dari contoh diatas dengan cara coba coba adalah sebagi berikut: T (1) = T (2) = a T (3) = T (2) + T (1) + b = a + a + b = 2a + b T (4) = T (3) + T (2) + b = (2a + b) + a + b = 3a + 2b T (5) = T (4) + T (3) + b = (3a + 2b) + (2a + b) + b = 5a + 4b T (6) = T (5) + T (4) + b = (5a + 4b) + (3a + 2b) + b = 8a + 7b Sangat sulit untuk bisa diformulasikan. Sehingga harus mencari cara lain utntuk menghitung waktu algoritma. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode karakteristik. Metode ini akan dijelaskan pada peretemuan selanutnya. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 38 / 48
48 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 39 / 48
49 References References 1 Anany, L. (2003). Introduction to the design and analysis of algorithms. Villanova University. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 40 / 48
50 Outline 1 Quiz I Quiz I 2 Review 3 Pendahuluan Pendahuluan Dikatkan bentuk rekursif: Tujuan dibuat rekursif: Syarat bentuk rekursif: 4 Relasi Rekurens Faktorial Relasi Rekurens Faktorial 5 Relasi Rekurens Hanoi Tower Relasi Rekurens Hanoi Tower 6 Relasi Rekursi Min Max Relasi Rekursi Min Max 7 Tambahan Tambahan Cara coba-coba Dr. 8PutuReferences Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 41 / 48
51 Exercise 1 Selesaikan relasi rekurensi berikut: { 0, n = 1 T (n) = T (n 1) + 5, n 2 (9.1) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 42 / 48
52 Exercise 2 Selesaikan relasi rekurensi berikut: { 4, n = 1 T (n) = 3T (n 1), n 2 (9.2) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 43 / 48
53 Exercise 3 Selesaikan relasi rekurensi berikut: { 0, n = 0 T (n) = T (n 1) + n, n > 0 (9.3) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 44 / 48
54 Exercise 4 Selesaikan relasi rekurensi berikut: { 1, n = 1 T (n) = T (n/2) + n, n > 1 (9.4) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 45 / 48
55 Exercise 5 Selesaikan relasi rekurensi berikut: { 1, n = 1 T (n) = T (n/3) + 1, n > 1 (9.5) Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 46 / 48
56 Exercise 6 Diberikan algoritma untuk menghitung jumlah pangkat 3 dari deret, S(n) = n 3 + (n 1) ALGORITHM S(n) //Input: A positive integer n //Output: The sum of the first n cubes if n = 1 return 1 else return S(n - 1) + n * n * n 1 Tentukan relasi rekursi dari algoritma di atas dan selesaikan. 2 Bandingkan dengan algoritma yang tidak ditulis dengan rekursif. Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 47 / 48
57 The end of week 4 Thank you for your attention! Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design and Analysis of Algorithm 48 / 48
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Quiz I 1. Tentukan operasi dasar, c op dan C(n) untung masing-masing algoritma
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 5: Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2 Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik Dr. Putu Harry Gunawan (PHN Review 1. Tentukan kompleksitas waktu Big-Oh untuk relasi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Kinerja yang perlu ditelaah pada algoritma: beban komputasi efisiensi penggunaan memori Yang perlu
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 03
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 03 Contents 31 2 Fungsi Rekursif Format Fungsi Rekursif 3 Analisa Efisiensi Algoritma Rekursif 2 Apa itu fungsi rekursif? Fungsi
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm
Design and Analysis Algorithm Pertemuan 04 Drs. Achmad Ridok M.Kom Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom M. Ali Fauzi, S.Kom., M.Kom. Ratih Kartika Dewi, ST, M.Kom Contents Dasar Analisis Algoritma Rekursif 2
Lebih terperinciDivide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes.
Divide and Conquer Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Strategi tersebut menjadi strategi fundamental di dalam ilmu komputer dengan nama Divide and Conquer.
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2 Pendahuluan Algoritma
Lebih terperinciDecrease and Conquer
Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 3: Notasi Asymptotic dan Kelas Dasar Efisiensi Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 7: Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) :: NoorIfada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2 1 Pendahuluan Algoritma
Lebih terperinciAlgoritma Divide and Conquer (Bagian 1)
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1 Divide and Conquer dulunya adalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Sekarang
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 6: Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciRekursif. Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri.
Rekursif Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri. Dalam dunia pemrograman, rekursi diimplementasikan dalam sebuah fungsi yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 1 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 3
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 1 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 3 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciNASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016
NASKAH UJIAN UTAMA MATA UJIAN : LOGIKA DAN ALGORITMA JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN INI TERDIRI DARI 80 SOAL PILIHAN GANDA
Lebih terperinciALGORITHM. 3 Rekursif Algorithm. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com
ALGORITHM 3 Rekursif Algorithm Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi
Lebih terperinciBAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Greedy Algorithm.................................. 1 2 Contoh-contoh Algoritma Greedy........................
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016
Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016 Teknik rekursif dan iteratif Algoritma rekursif adalah algoritma yang memanggil dirinya sendiri sampai tercapai kondisi yang ditetapkan
Lebih terperinciAlgoritma Divide and Conquer. (Bagian 2)
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) (c) Quick Sort Termasuk pada pendekatan sulit membagi, mudah menggabung (hard split/easy join) Tabel A dibagi (istilahnya: dipartisi) menjadi A1 dan A2 sedemikian
Lebih terperinciAlgoritma Divide and Conquer (Bagian 2)
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1 (c) Quick Sort Termasuk pada pendekatan sulit membagi, mudah menggabung (hard split/easy join) Tabel
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-5 Rekursif
Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-5 Rekursif Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi sudah berkembang sangat pesat pada masa ini. Pencarian informasi yang berjumlah besar dalam waktu yang singkat sangat dibutuhkan sebagai upaya
Lebih terperinciKompleksitas Waktu untuk Algoritma Rekursif. ZK Abdurahman Baizal
Kompleksitas Waktu utuk Algoritma Rekursif ZK Abdurahma Baizal Algoritma Rekursif Betuk rekursif : suatu subruti/fugsi/ prosedur yag memaggil diriya sediri. Betuk dimaa pemaggila subruti terdapat dalam
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM
ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma 1 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada puluhan algoritma pengurutan Sebuah algoritma tidak saja harus
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 1: Introduction Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry Gunawan (Telkom University) Design
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciRESUME ALGORITMA MERGE SORT DAN REKURENS
RESUME ALGORITMA MERGE SORT DAN REKURENS SRY WAHYUNI H12111292 Statistika Unhas ALGORITMA MERGE SORT Merge sort merupakan algoritma pengurutan dalam ilmu komputer yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciAlgoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Algoritma Heap Sort Paul Gunawan Hariyanto 1, Dendy Duta Narendra 2, Ade Gunawan 3 Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciAnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case
AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA SK No. 92 / Dikti / Kep /1996 Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma (1)
Kompleksitas Algoritma (1) Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efisien. Kebutuhan waktu dan ruang suatu algoritma bergantung
Lebih terperinciALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER By Gapra. Email : ga_pra_27@yahoo.co.id 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan algoritma yang sangat populer di dunia Ilmu Komputer. Divide and Conquer merupakan
Lebih terperinciMAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
MAKALAH ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Galih Pranowo Jurusan Matematika Ilmu Komputer FAKULTAS SAINS TERAPAN INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 1. Pengertian Algoritma Divide and Conquer merupakan
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciBAB V Tujuan 5.1 Rekursi Dasar
BAB V Rekursi Tujuan 1. Memahami rekursi sebagai konsep yang dapat digunakan untuk merumuskan solusi sederhana dalam sebuah permasalahan yang sulit untuk diselesaikan secara iteratif dengan menggunakan
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 6 Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 6 Brute Force Algorithm Part 1: Design Strategy Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Introduction and Definitions........................... 2 2 Contoh-contoh
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif
PRAKTIKUM 7-8 REKURSIF A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif B. DASAR TEORI Rekursif berarti bahwa suatu proses bisa memanggil
Lebih terperinciCatatan Kuliah STRUKTUR DATA BAB III REKURSIF
BAB III REKURSIF Rekursif adalah proses suatu program (fungsi / prosedur) yang memanggil dirinya sendiri. Harus diperhatikan kondisi akhir dari proses rekursif agar tidak terjadi proses yang tidak berujung.
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah
Lebih terperinciKarena relasi rekurens menyatakan definisi barisan secara rekursif, maka kondisi awal merupakan langkah basis pada definisi rekursif tersebut.
Relasi Rekurens 1 Relasi Rekurens Barisan (sequence) a 0, a 1, a 2,, a n dilambangkan dengan {a n } Elemen barisan ke-n, yaitu a n, dapat ditentukan dari suatu persamaan. Bila persamaan yang mengekspresikan
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN
Praktikum 9 Rekusif A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif
Lebih terperinciPerulangan Rekursif dan Perulangan Iteratif
Struktur Rekursif Perulangan Rekursif dan Perulangan Iteratif Rekursif adalah suatu proses yang bisa memenggil dirinya sendiri. Perulangan rekursif merupakan salah satu metode didalam pemrograman yang
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Definisi Brute Force Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward( straightforward) ) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah
Lebih terperinciTELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST
TELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST Andhika Hendra Estrada S. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika INSTITUT
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 07
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 07 Contents 31 2 3 4 35 Divide and Conguer MinMax Problem Closest Pair Sorting Problem Perpangkatan 2 Algoritma divide and conquer
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data Mia Fitriawati, M.Kom FUNGSI Modul program yang mengembalikan/ memberikan (return) sebuah nilai yang bertipe sederhana. tipe data sederhana : integer, real, boolean, dan string
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Deskripsi Materi ini membahas tentang algoritma brute force dengan berbagai studi kasus Definisi Brute Force Straighforward (lempeng) Sederhana dan jelas Lebih mempertimbangkan solusi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah : Analisis Algoritma Oleh : Eka Risky Firmansyah 1110091000043 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Bahan Kuliah IF2120 Matematika Disktit Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Rinaldi M/IF2120 Matdis 2 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah
Lebih terperinciFUNGSI. setiap elemen di dalam himpunan A mempunyai pasangan tepat satu elemen di himpunan B.
FUNGSI Dalam matematika diskrit, konsep fungsi sangat penting, dimana fungsi merupakan relasi yang mempunyai syarat setiap anggota dari daerah definisi (domain) mempunyai pasangan tepat satu anggota dari
Lebih terperinciMatematika Diskrit Kompleksitas Algoritma. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Matematika Diskrit Kompleksitas Algoritma Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm
Design and Analysis Algorithm Pertemuan 02 Drs. Achmad Ridok M.Kom Fitra A. Bachtiar, S.T., M. Eng Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom Aryo Pinandito, MT Contents 31 2 Analisis Algoritma Analisis Efisiensi
Lebih terperinciSolusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi
Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi Choirunnisa Fatima 1351084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 4013, Indonesia
Lebih terperinciPertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart
Pertemuan 4 Diagram Alur / adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan
Lebih terperinci2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.
1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi
Lebih terperinciAlgoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Divide and Conquer dulunya adalah strategi
Lebih terperinciAplikasi Divide and Conquer pada Perkalian Large Integer untuk Menghitung Jumlah Rute TSP Brute Force
Aplikasi Divide and Conquer pada Perkalian Large Integer untuk Menghitung Jumlah Rute TSP Brute Force Martin Lutta Putra - 13515121 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan kecerdasan buatan (artificial intelligence) semakin pesat. Permainan komputer merupakan salah satu
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif
PRAKTIKUM 7-8 REKURSIF A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif B. DASAR TEORI Rekursif berarti bahwa suatu proses bisa memanggil
Lebih terperinciRecursion, Algoritma, Struktur Data. Recursion. Erick Pranata. Edisi II
Recursion, Algoritma, Struktur Data Recursion Erick Pranata Edisi II 04/04/2013 Definisi Bayangkan definisi suatu frase yang bersifat sirkular Status Galau: Kondisi galau yang dicerminkan dalam bentuk
Lebih terperinciI Putu Gede Darmawan
Cepat Mahir Algoritma dalam C I Putu Gede Darmawan IPGD_BALI@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Tabel Pendahuluan Deklarasi Tabel Pengaksesan Tabel Program dengan Tabel
Lebih terperinciMETODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC)
METODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC) Di dalam metode ini, kita mempunyai suatu fungsi untuk menghitung input. Kemudian n input tersebut dipartisi menjadi k subset input yang berbeda (1< k n) k subproblem
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Pendahuluan..................................... 1 2 Traveling
Lebih terperinciStrategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie
Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie Whilda Chaq 13511601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Brute Force, Divide and conquer, dan Dynamic Programming untuk Solusi Maximum Subarray Problem
Perbandingan Algoritma Brute Force, Divide and conquer, dan Dynamic Programming untuk Solusi Maximum Subarray Problem Reinhard Denis Najogie - 13509097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciAlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)
AlgoritmaBrute Force Desain dan Analisis Algoritma (CS3024) Definisi Brute Force Brute forceadalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)
Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 4 FUNGSI (FUNCTION) PADA C++ 1 Outline Konsep Dasar Fungsi Standar File Header Definisi Fungsi Deklarasi Fungsi
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER
PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER Danang Arief Setyawan NIM : 3559 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: das_centauri@yahoo.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN
PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN Yudhistira NIM 13508105 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No.10 Bandung e-mail: if18105@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar
STRUKTUR DATA Nama : Sulfikar Npm : 2013020076 STMIK Handayani Makassar Pengertian Quick Sort Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking
Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking Krisna Dibyo Atmojo 13510075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciRecursion Properties. Factorial: MaxSubseqSum Recursive version. MaxSubseqSum Recursive version
Recursion Properties base case, problem paling sederhana yang memproses input tanpa perlu recursive lagi. recursive case: 1. membagi problem menjadi bagian yang lebih kecil. 2. memanggil fungsi secara
Lebih terperinciFUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi.
FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi. TEORI PENGANTAR: Definisi Fungsi Fungsi adalah sub-program
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.1 Evaluasi Usulan untuk Perancangan Iteratif
Prosedure PrefixSpan(input: a: l: integer, S: Sequence database) { Mencari Sequential Pattern pada sequence database S } Deklarasi D : Temporary Sequence Database Lst : List of Sequential Pattern Sq :
Lebih terperinciPendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.
Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Algoritma yang efektif diukur dari berapa jumlah waktu dan
Lebih terperinciAnalisis Algoritm. Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency
Analisis Algoritm Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency Hendri Karisma Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 2013 Review An algorithm is a sequence of unambiguous
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze
Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze Angela Lynn - 13513032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman
I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA
Lebih terperincia. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar
Bidang Studi : Informatika / Komputer Kode Berkas : KOM-L01 (solusi) 1. Jika : A bernilai FALSE B bernilai TRUE Maka pernyataan di bawah bernilai? ((A and B) or (B and not A)) xor (A and B) a. TRUE b.
Lebih terperinciPohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya
Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya Muhammad Adinata/13509022 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenyelesaian Masalah Closest Pair dengan Algoritma Divide and Conquer
Penyelesaian Masalah Closest Pair dengan Algoritma Divide and Conquer Karol Danutama 13508040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif
PRAKTIKUM 7 REKURSIF 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep rekursif 2. Mampu memecahkan permasalahan dengan konsep rekursif B. DASAR TEORI Rekursif adalah suatu proses atau prosedur dari
Lebih terperinciCHAPTER 3 ALGORITHMS 3.1 ALGORITHMS
CHAPTER 3 ALGORITHMS 3.1 ALGORITHMS Algoritma Definisi 1. Algoritma adalah himpunan hingga perintah yang terinci dalam melakukan perhitungan atau pemecahan masalah. Contoh 1. Program komputer adalah suatu
Lebih terperinciPENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA
PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA Wahyu Fahmy Wisudawan Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, NIM: 506 Jl. Dago Asri 4 No. 4, Bandung
Lebih terperinciRecursion, Algoritma, Struktur Data. Recursion. Erick Pranata. Edisi I
Recursion, Algoritma, Struktur Data Recursion Erick Pranata Edisi I Maret 2013 Definisi Bayangkan definisi suatu frase yang bersifat sirkular Status Galau: Kondisi galau yang dicerminkan dalam bentuk tulisan
Lebih terperinciDasar Komputer & Pemrograman 2A
Dasar Komputer & Pemrograman 2A Materi 4 Reza Aditya Firdaus PROCEDURE DAN FUNCTION Procedure dan Function adalah suatu program yang terpisah dalam blok sendiri Dan memiliki fungsi sebagai sub-program
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Flood It
Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Flood It Athia Saelan / 13508029 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciQuick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati
Quick Sort dan Merge Sort Arna Fariza Yuliana Setiowati Ide Quicksort Tentukan pivot. Bagi Data menjadi 2 Bagian yaitu Data kurang dari dan Data lebih besar dari pivot. Urutkan tiap bagian tersebut secara
Lebih terperinciREKURSIF. Arkham Zahri Rakhman, S.Kom., M.Eng. Rev.: Dr. Fazat Nur Azizah
REKURSIF DASAR PEMROGRAMAN Arkham Zahri Rakhman, S.Kom., M.Eng. Rev.: Dr. Fazat Nur Azizah THE HANDSHAKE PROBLEM Ada n orang di dalam sebuah ruangan. Jika masing-masing orang harus bersalaman dengan setiap
Lebih terperinciKONSEP DASAR. menyusunnya menjadi potongan-potongan mudah untuk ditangani dibanding. conquer.
FUNGSI (FUNCTION) PADA C++ KONSEP DASAR Program komputer yang dibuat untuk menjawab permasalahan umumnya berukuran sangat besar. Pengalaman telah menunjukkan bahwa cara terbaik untuk mengembangkan dan
Lebih terperinciYaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :
PENGURUTAN Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : 1. Ascending / menaik Syarat : L[1] L[2] L[3] L[N] 2. Descending / menurun
Lebih terperinciAnalisis dan Strategi Algoritma
Analisis dan Strategi Algoritma Deskripsi Mata Kuliah Konsep dasar analisis algoritma Beberapa jenis algoritma 28/02/2011 2 Standar Kompetensi Mahasiswa mampu membandingkan beberapa algoritma dan menentukan
Lebih terperinci