RESPOW PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAM STADIUM PRA DEWASA oqnopheles aconitus DONITZ.

Transkripsi

1 RESPOW PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAM STADIUM PRA DEWASA oqnopheles aconitus DONITZ. ( DIPTERA : CULICIDAE ) TERHADAP SUHU KONSTAN Oleh SUPRIYADI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1991

2 RINGKASAN SUPRIYADI. Respon Perkembangan dan Pertumbuhan Stadium Pra Dewasa Anopheles aconitus Donitz. (Diptera: Culicidae) Terhadap Suhu Konstan. Di bawah bimbingan SINGGIH H. SIGIT sebagai ketua, F.X. KOESHARTO dan SOETIYONO PARTOSOEDJONO sebagai anggota. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang korelasi antara suhu dengan perkembangan dan pertumbuhan pra dewasa An- aconitus, yang mencakup waktu tetas telur, waktu tumbuh larva dan pupa, persentase kematian larva dan pupa, panjang setiap larva, waktu perkebangan dan persentase kematian pra dewasa. Waktu tetas telur dan waktu tetas (WT) tersingkat terjadi pada suhu 3 3 O ~ (rata-rata 50% yang dan jam), sedangkan yang terlama terjadi pada suhu 18OC (rata-rata dan jam). Hubungan antara suhu terhadap masa tetas telur bersifat linier negatif. Waktu tumbuh larva instar pertama, kedua, ketiga dan keempat yang tersingkat masing-masing terjadi pada suhu 33OC (rata-rata 48.81, 53.11, dan jam), sedangkan yang terlama terjadi pada suhu 18 OC (rata-rata 91.25, , dan jam). Hubungan antara suhu dengan waktu tumbuh instar larva tersebut masing- masing bersifat linier negatif. Waktu Ekdisis (WE) 50% larva instar pertama, kedua, ketiga dan keempat yang tersingkat terjadi pada suhu (rata-rata 41.25, 52.87, dan jam), 33'~ sedangkan yang terlama terjadi pada suhu 18'~ (rata-rata 91.12, , dan jam). Hubungan antara suhu dengan WE 50% larva linier negatif. Kematian larva instar pertama yang tertinggi terjadi pada suhu 33OC (15%), sedangkan yang terendah terjadi pada suhu 27O~ (2.5 %). Kematian larva instar kedua, ketiga dan keempat yang tertinggi masing-masing terjadi pada suhu

3 iii 18Oc (12.5, 12.5 dan 25.0%). sedangkan yang terendah terjadi pada suhu 27'~ (2.5 %), 24 dan 27Oc (5.0 96), 24Oc (2.5 %). Hubungan antara suhu dengan persentase kematian larva bersifat kuadratik. Panjang larva instar pertama yang terpanjang terjadi pada suhu 27'~ (1.46fl.03 mm), sedangkan yang terpendek terjadi pada suhu 33Oc (1.03_+0.09 mm). Panjang larva instar kedua, ketiga dan keempat yang terpanjang masingmasing terjadi pada suhu 24'~ ( mm, mm, mm), sedangkan yang terpendek masing-masing terjadi pada suhu 33'~ ( mm, 2.13_+0.03 mm, mm). Hubungan antara suhu dengan panjang larva bersifat linier negatif. Waktu tumbuh dan waktu eklosi (WE) 50% pupa yang tersingkat masing-masing terjadi pada suhu 33Oc (rata-rata dan jam), sedangkan yang terpanjang pada suhu 18Oc (rata-rata dan jam). Hubungan antara suhu dengan waktu tumbuh pupa bersifat linier negatif. Kematian pupa yang terendah pada suhu 27Oc sebesar 2.5 %, sedangkan yang tertinggi terjadi pada suhu 33Oc sebesar 17.5 %. Hubungan antara suhu dengan persentase kematian pupa bersifat kuadratik. Waktu perkembangan dan WP50% pra dewasa yang tersingkat masing-masing terjadi pada suhu 33 OC (ratarata dan jam), sedangkan yang terlama pada suhu 18Oc (rata-rata dan jam). Hubungan antara suhu dengan waktu perkembangan pra dewasa bersifat linier negatif. Kematian stadium pra dewasa yang terendah terjadi pada suhu 27 OC (22.5 %), sedangkan yang tertinggi terjadi pada suhu 18Oc (85.0 %). Hubungan antara suhu dengan persentase kematian pra dewasa bersifat kuadratik.

4 Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : waktu tetas telur An- aconitus dipengadipengaruhi oleh suhu air. Makin tinggi suhu, waktu tetas dan WT 50% semakin singkat, sedangkan semakin rendah suhu waktu tetas telur dan WT 50 % telur makin panjang. Perkembangan dan pertumbuhan larva An. aconitus setiap instar dipengaruhi oleh suhu air. Pada suhu tinggi dan rendah suhu terjadi kematian larva yang tinggi, sedangkan ukuran panjang larva semakin pendek. Selain itu makin tinggi suhu makin singkat waktu tumbuh larva, makin rendah suhu makin lama waktu tumbuhnya. Waktu tumbuh pupa An. aconitus dipengaruhi oleh suhu air. Makin tinggi suhu waktu tumbuh pupa dan waktu eklosi (WE) 50% semakin singkat dan makin rendah suhu waktu tumbuh dan WE 50% makin lambat. Persentase kematian pupa makin tinggi apabila keadaan suhu makin tinggi atau rendah. Waktu perkembangan pra dewasa An. aconitus dipengaruhi oleh suhu air. Makin tinggi suhu waktu perkembangan dan WP 50% makin singkat, eedangkan suhu makin rendah waktu perkembangannya makin lama. Persentase kematian pra dewasa makin tinggi apabila suhu air makin tinggi atau rendah. Pra dewasa An. aconitus masih dapat hidup pada suhu 21 c dan 30 c dengan persentase kematian yang rendah. Berdasarkan hasil-hasil di atas perkembangan dan pertumbuhan pra dewasa An. aconitus optimum pada suhu 24O~ - 27O~.

5 FtESWN PERgEMBANaAN DAN PERTUHWTHAN STADIUM PRA DEWASA AnoPhelee mxmihei DONITZ (DIPPERA: CULICIDAE) TJZRHADAP SUHU KONSTAN Oleh SUPRIYADI Tesie eebagai salah satu syarat untulr. memperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana Inetitut Pertanian Bogor PIiOGRAW PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1991

6

7

8

9

10