Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi
|
|
- Shinta Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 03 MK90004 Abstract Setiap orang mempunyai keinginan dan cita-cita dalam hidupnya. Semua kekuatan, potensi, dan peluang yang ada untuk meraih semua mimpi, keinginan, dan tujuan hidup dapat digunakan. Hanya orang gigih dan pantang menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan menikmati kesuksesan. Kompetensi Mahasiswa mampu mengidentifikasi manfaat penetapan tujuan, menjelaskan cara-cara menetapkan tujuan, membuat tujuan hidup, memotivasi diri untuk mencapainya.
2 PENGANTAR Hidup tanpa tujuan bagaikan perjalanan tanpa arah yang sering membuat kita kebingungan. Orang yang cerdas biasanya mengetahui apa yang mereka inginkan dan kemana tujuan hidup mereka. Disadari atau tidak, setiap kita tentu sudah mempunyai tujuan hidup masing-masing. Namun tujuan-tujuan tersebut mungkin belum tergambar dengan jelas sehingga pencapaiannya sulit diukur. Contohnya, Saya ingin bahagia, saya ingin kaya, saya ingin pintar. Apa yang bisa membuat kita merasa bahagia? Apa yang kita maksud dengan kaya? Pintar dari segi apakah yang dimaksud? Semua tujuan-tujuan itu masih terlalu abstrak dan sangat luas. Sebuah contoh sederhana tentang keinginan adalah jika kita sangat ingin mempunyai sebuah PC (Personal Computer) seharga 5 juta rupiah. Jika setiap bulannya kita mampu menyisihkan Rp ,- maka sepuluh bulan kedepan impian memiliki PC pasti akan terwujud. Akan ada kepuasan lebih jika kita mampu mencapai tujuan itu lebih cepat dari target, dengan usaha ekstra tentu saja. Agar tujuan hidup kita dapat terlihat dan terukur dengan jelas, berikut ini adalah langkah-langkah sederhana dalam menetapkannya: 1. Membuat Daftar Tujuan Daftar tujuan terdiri dari hasrat, keinginan, harapan, impian, kehendak. Buat daftar tujuan berdasarkan klasifikasi yang dibutuhkan. Misalnya berdasarkan waktu; tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Untuk memudahkan tetapkan waktu yang jelas. Contohnya Yang akan dicapai pada tahun ini, 5 tahun kedepan, 10 tahun lagi. 2
3 2. Gunakan Kriteria SMART untuk Tujuan-tujuan Anda yaitu Menurut para pakar, cara merumuskan tujuan bisa menggunakan rumus SMART, a. Specific (jelas); buatlah tujuan yang jelas, tidak abstrak dan mudah dimengerti. b. Measurable (dapat diukur); pengukuran akan memberikan bukti tentang apa yang sudah dan belum dicapai. c. Archiveable (dapat dicapai); jangan terlalu muluk-muluk, tetapi bukan berarti sederhanasaja. d. Realistic (masuk akal); tetapkan tujuan yang logis. e. Timely (tepat waktu); gunakan waktu sebagai sumber daya, semakin tepat waktu pencapaian tujuan, semakain banyak tujuan yang bisa dicapai. 3. Ungkapkan Tujuan dalam Istilah yang Positif Penggunaan istilah yang positif sangat penting berkenaan dengan cara dan mekanisme tujuan pikiran bawah sadar bekerja. Sikap optimis menghasilkan kesuksesan yang lebih banyak, prosesnya lebih dapat dinikmati tidak peduli berhasil atau tidak. 4. Membuat Indera Pendeteksi Tujuan a. Lengkapi setiap tujuan dengan penglihatan, pendengaran dan perasaan, dengan perlengkapan indera pendeteksi realitas. b. Indera pendeteksi tujuan berguna untuk menentukan apa yang realistis yang dapat dicapai. 5. Meluruskan Tujuan a. Agar tidak ada tujuan-tujuan yang saling bertentangan b. Terciptanya harmonisasi antar tujuan 3
4 6. Menghargai Orang Lain Tetapkan tujuan yang tidak merugikan kepentingan orang lain, sebaliknya usahakan orang lain juga menerima manfaat dari tujuan yang ditetapkan. 7. Buat Pertanyaan Penguji Tujuan a. Apakah saya benar-benar menginginkan hal ini? b. Apa yang saya dapatkan setelah tujuan ini tercapai? c. Apa yang sesungguhnya saya inginkan dari tujuan ini? d. Apa keuntungan yang saya dapatkan dari tujuan ini? e. Apakah orang lain menerima manfaat dari tujuan yang ingin saya capai? Setiap orang mempunyai tujuan hidup masing-masing yang sangat spesifik dan berbeda-beda. Tujuan hidup bisa saja sangat kompleks dan rumit, namun bisa juga sangat sederhana. Namun dengan mengetahui tujuan hidup kita dengan sangat jelas adalah sangat menyenangkan, tidak peduli berhasil atau tidak, yang penting kita menikmati prosesnya. Untuk itu biasakan membuat daftar tujuan, mulailah dari yang sederhana, target harian, bulanan, tahunan dan seterusnya. Dari hal yang kecil, dan mulailah saat ini, kalau ditundatunda jadi nggak asyik lagi. Namun yang paling penting diingat adalah kewajiban manusia adalah berusaha, hasil akhir tentu saja ditangan Yang Maha Kuasa. Selain berusaha jangan lupa juga berdo a. Usaha tanpa do a adalah kesombongan, Do a tanpa usaha adalah sia-sia. Ora et Labora. URGENSI MENETAPKAN TUJUAN BAGI PEMIMPIN Dasar dari semua kepemimpinan adalah kepemilikan visi. Dan untuk melangkah dalam visi tersebut, sebuah komitmen amat dibutuhkan. Komitmen ini disebut misi. Namun ketika dalam pencapaiannya muncul masalah, dibuatlah serangkaian tindakan yang spesifik untuk menyelesaikan misi itu. Tindakan inilah yang disebut tujuan. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang tidak memiliki tujuan sama seperti sebuah kapal yang tak bernakhoda. 4
5 Agar efektif, seorang pemimpin harus menegaskan fokus misinya secara berkala melalui penetapan tujuan yang efektif. Semakin jelas tujuan yang dimiliki, semakin tajam fokusnya, demikian sebaliknya. Penetapan tujuan yang efektif menjadikan visi semakin terfokus karena menjelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai visi tersebut. Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila tujuan suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah visi akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah misi akan menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus ditinjau secara berkala agar seorang pemimpin dapat menyesuaikannya dengan situasi yang terus berubah. Ketika menetapkan tujuan, kita menuliskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyempurnakan visi kita. Agar tujuan yang ditetapkan efektif, seorang pemimpin perlu memahami karakteristik tujuan yang baik. Karakteristik ini tertuang dalam prinsip SMART. Prinsip Tujuan -- Selain SMART--, ada juga beberapa prinsip yang berguna untuk menjadikan tujuan efektif. 1. Tentukan tujuan Anda sendiri, dan jangan mengharapkan bantuan dari siapa pun atau apa pun. Tujuan kita seharusnya berdasar pada hal-hal yang kita kendalikan. 2. Izinkan pemikiran Anda berkembang. Jangan membatasi Tuhan atau hal-hal luar biasa yang Ia sediakan untuk kita dengan membiarkan pengalaman kita terdahulu atau penelitian tentang kinerja orang lain melumpuhkan visi kita 3. Tuliskan tujuan Anda secara terperinci. Lord Bacon bahkan berkata, "Menulis membuat seorang menjadi sempurna." Dengan menulis, apa yang ada dalam pikiran kita akan terpatri dan gagasan yang kita miliki menjadi spesifik. 4. Nyatakan tujuan Anda dengan positif. Jika kita mengatakan bahwa tujuan kita adalah "agar saya tidak suka menunda-nunda lagi", itu tidaklah efektif. Tujuan perlu motivasi agar melakukan apa yang kita mau, ingin menjadi seperti apa kita. Bagaimana kita akan memvisualisasikan "tidak akan menunda-nunda lagi" itu? 5
6 5. Pastikan bahwa tujuan Anda meliputi perubahan karakter. Kita tidak bisa mengharapkan berat badan kita akan turun, bila kebiasaan yang kita miliki adalah menyantap banyak lemak dan gula sepanjang hari. Kita harus menetapkan tujuan untuk berubah dan mengembangkan karakter apa pun yang kurang dalam diri kita. Perubahan dalam diri merupakan faktor penting dalam penetapan tujuan. 6. Jadikan tujuan Anda sebagai tujuan pribadi. Dalam menetapkan tujuan pribadi, diperlukan karakter yang kuat, terutama bila tujuannya berbeda dengan norma masyarakat. Adalah hal yang mustahil bila kita harus memimpin dengan tujuan yang dibebankan oleh orang lain pada kita. Dalam suatu organisasi, tiap orang menetapkan tujuannya sendiri. Seorang manajer bisa memandu bawahannya yang akan menetapkan tujuannya sendiri dalam organisasi tersebut karena bagaimanapun tujuan pribadi hendaknya tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Tujuan pribadi penting karena dengan begitu anggota akan punya kecenderungan memenuhi tujuan pribadinya itu dan tidak menyalahkan orang lain bila tujuannya tidak tercapai. LANGKAH-LANGKAH MENETAPKAN TUJUAN Untuk mewujudkan tujuan hidup, diperlukan 3 aturan emas, yakni: 1. Have great dreams (memiliki tujuan atau mimpi besar) 2. Have great deeds (memiliki perbuatan atau aksi besar) 3. Have great drive (memiliki komitmen dan motivasi besar) 1. Have Great Dreams Apa yang Anda inginkan adalah tujuan hidup Anda dan target hidup Anda. Anda berhak mendapatkan apa saja yang Anda inginkan dalam hidup ini. Jangan batasi diri Anda. 6
7 Mimpikan impian-impian besar dan lakukan perbuatan-perbuatan besar. Pedoman untuk merealisasikan mimpi besar Anda adalah: a. Berpikirlah sukses, jangan berpikir gagal b. Camkan bahwa Anda lebih baik dari yang Anda sangka c. Lipat gandakan kepercayaan Anda. Ukuran sukses Anda sama dengan ukuran kepercayaan Anda. d. Gelutilah tujuan kecil, Anda akan mendapat hasil yang kecil. Gelutilah tujuan besar, Anda akan mendapat hasil yang juga besar. Jangan takut bermimpi besar karena persaingan di tingkat atas lebih sedikit dan ringan dibandingkan persaingan di tingkat menengah dan bawah sehingga pencapaian akan lebih mudah. 2. Have Great Deeds Untuk merealisasikan mimpi besar tersebut Anda harus melakukal beberapa langkah besar, antara lain Goal Setting Selidiki kelemahan dan kekuatan Anda dari hal yang Anda sukai d tidak disukai, tentang obsesi masa lalu Anda, ingin menjadi apa An kelak. Jangan terpengaruh kondisi/situasi sekarang atau kehend orang lain terhadap hidup Anda. Anda berhak dan bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan dan jalan hidup Anda sendiri, bukan orang lain. Berdasarkan masukan dari kelemahan-kekuatan dan aspirasi Anda, tetapkanlah tujuan/target hidup Anda, secara jelas, fokus dan tertulis. Action Plans Buatlah rencana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tuj hidup terebut. Apakah diperlukan gelar akademik? Apakah langkah yang diperlukan untuk memperoleh gelar 7
8 akademik terasebut? Bidang usaha/pekerjaan apa yang harus dimasuki dan digeluti untuk merealisasikannya? Dalam waktu berapa lama? Pikirkan dan dan buat secara tertulis Action Plans tersebut. Pilah-pilah mana yang menjadi rencana tindakan jangka panjang, rencana jangka menengah, dan rencana jangka pendek. 3. Have Great Drive Seringkali dalam perjalan waktu, mimpi besar dan action plans luntur karena tekanantekanan psikologis yang muncul, benturan dan sandungan yang menghambat pencapaian tujuan atau karena Anda mengalami disorientasi yang membuat kita kembali kepada kebiasaan-kebiasaan lama dalam taraf hidup biasa-biasa saja. Untuk itu Anda harus mempunyai motivasi yang besar, antara lain Stick on dream Melekatkan terus rencana itu pada mimpi Anda agar menjadi motivator kreatif. Komitmen Anda untuk tetap berjuang sampai mimpi Anda terwujud membutuhkan pengulangan dan penggambaran terusmenerus. Betapa indah dan bahagianya jika mimpi itu terwujud. Work Hard dan Work Smart Anda harus bekerja dengan strategi dan otak bukan hanya dengan otot. Anda harus mengupayakan kompetensi Anda lebih unggul dari orang lain. Lalu Anda harus proaktif dan kontributif, dan rela memberi terlebih dahulu sebelum menerima. Jangan sekedar memberikan pelayanan regular atau biasa-biasa saja. Berikanlah yang terbaik terlebih dahulu kepada orang-orang yang akan berpengaruh bagi sukses Anda. Kekuatan Pikiran Penggunaan kekuatan pikiran positif secara berkesinambungan dengan memanfaatkan pikiran bawah sadar akan berdampak luar biasa terhadap pembentukan karakter dan kualitas hidup seseorang. Teknik penggunaan kekuatan pikiran adalah secara konsisten dan intensif agar tujuan dan harapan spesifik yang kuat terus berada dalam pikiran bawah sadar Anda. Lama-kelamaan hal itu menjadi 8
9 suatu obsesi yang tertanam dan menggelora sedemikan rupa dan akan mempengaruhi pola pikir dan pola hidup (perilaku) Anda. Kekuatan Kemauan Kekuatan kemauan adalah kekuatan yang tidak kenal lelah, memiliki daya juang yang luar biasa untuk mencapai tujuan hingga tujuan tersebut terwujud. Kekuatan kemauan adalah kesediaan untuk membayar, mengorbankan segala sesuatu baik berupa waktu, uang, tenaga, pikiran, ketrampilan, dan berbagai usaha demi terwujudnya cita-cita atau tujuan itu. Ketahanan Hati Sebelum mencapai tujuan, Anda harus tekun, tabah hati, sabar, semangat, pantang menyerah, tidak mudah putus asa. Semua itu memungkinkan Anda bangkit kembali dari kejatuhan. Anda tetap memiliki harapan untuk mencapai keberhasilan walaupun menghadapi banyak rintangan. Banyak contoh orang-orang sukses yang mulai dari hal yang sangat kecil dan susah payah, lalu bangkit kembali dari kegagalan sehingga pada akhirnya ia mencapai keberhasilan. Prinsip Coba lagi... merupakan kunci keberhasilan sesorang dalam mewujudkan tujuannya. Tujuan jangka panjang (di atas 5 tahun) biasanya dapat dikategorikan pada tujuan umum yang dalam pencapaiannya dapat dipecahkan menjadi tujuantujuan praktis dan tujuan berkala. Pada akhirnya pencapaian tujuan-tujuan praktis dan berkala ini merupakan rencana tindakan (action plans). Misalnya tujuan memiliki rumah pribadi adalah tujuan umum yang memerlukan waktu yang lama dalam pencapaiannya. Anda dapat memecahkannya menjadi tujuan-tujuan praktis yang dapat diwujudkan dalam jangka waktu yang lebih pendek. Untuk membeli rumah dengan harga tertentu Anda dapat memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR) sehingga Anda dapat mengangsur setiap bulan dalam jangka waktu misalnya 10 tahun. Namun, Anda juga memerlukan tambahan dana cepat untuk membayar uang mukanya. Anda dapat memecah tujuan umum tadi menjadi tujuan-tujuan praktis. 1. Menjual kendaraan milik Anda untuk membayar uang muka dan 9
10 2. Menyisihkan sepertiga penghasilan Anda per bulan untuk membayar angsuran dalam jangka waktu 10 tahun. Tujuan kedua dapat dikategorikan sebagai tujuan berkala karena memiliki batas waktu berkala, yaitu setiap bulan. Tujuan akhir dapat terwujud dari rangkaian tujuan prosedural. 10
11 Daftar Pustaka Calhoun, James F., and Joan Ross Acocella, Psychology of Adjusment and Human Relatipon, Third Editionship. New York: McGraw-Hill Publishing Company. Hamersma, Harry, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Irawati, Dewi, Pengembangan Diri. Bandung: Akademi Sekretaris dan Manajemen Ariyanti. Muslimin, Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press. Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Sobur, Alex, Psikologi Umum. Bandung:Pustaka Setia. Supratiknya, A., Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Syam, Nina Winangsih, Sosiologi Komunikasi. Bandung: Humaniora. Triwidodi, Titiek & Djoko Kristanto, Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta:Grasindo. 11
Tujuan Menentukan Arah
Bagaimana kita bisa berharap sampai, bila kita tak tahu kemana kita pergi. Bremer (1995) Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan. Benyamin Disraeli Tujuan Menentukan Arah 09/11/2015 2 hal penting
Lebih terperinciETIKA UMB Menyongsong Perubahan
ETIKA UMB Menyongsong Perubahan Modul ke: Fakultas Fikom Materi Ini Memuat : Pengertian Perubahan 2. Pengertian Adaptasi 3. Menyiapkan Diri Menyongsong Perubahan 4. Berpikir Kreatif (Think Out of the Box)
Lebih terperinciPENDIDIKAN ETIK. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Tujuan dan Nilai Langkah-langkah
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Berpikir Positif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. 04 MK90004 Addys Aldizar, LSQ, MA
MODUL PERKULIAHAN Berpikir Positif Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 04 MK90004 Abstract Dengan akal dan pikiran, manusia mampu berpikir dan mengelola
Lebih terperinciMengenali Potensi Diri
MODUL PERKULIAHAN Mengenali Potensi Diri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 02 MK90004 Abstract Pada bab ini akan dipelajari pengenalan terhadap diri sendiri,
Lebih terperinciPENTINGNYA MENETAPKAN TUJUAN
PENTINGNYA MENETAPKAN TUJUAN Dasar dari semua kepemimpinan adalah kepemilikan visi. Dan untuk melangkah dalam visi tersebut, sebuah komitmen amat dibutuhkan. Komitmen ini disebut misi. Namun ketika dalam
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Pengantar Etik. Etika dan Sikap Profesional Sarjana. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Etik Etika dan Sikap Profesional Sarjana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 01 MK90004 Abstract Setiap profesional perlu memiliki
Lebih terperinciMenyongsong Perubahan
MODUL PERKULIAHAN Menyongsong Perubahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 06 MK90004 Abstract Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini, kecuali perubahan
Lebih terperinciETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI
Modul ke: ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan Setiap orang memiliki keinginan,
Lebih terperinciSukses Dimulai dari Impian Besar
Sukses Dimulai dari Impian Besar Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini?
Lebih terperinci3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa!
3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa! Sadari potensi diri. Jangan tergoda pada keuntungan instan. Maksimalkan apa
Lebih terperinciNama Mata Kuliah ETIK UMB
Modul ke: Nama Mata Kuliah ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Berprestasi Fakultas Ilmu Komunikasi Nama Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Latar Belakang
Lebih terperinciSikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3
Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak
Lebih terperinciRESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi
RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi Siapapun pasti ingin sukses. Untuk mencapainya, bukan hanya keterampilan teknik, manage, analisis, sosial, atau berkreasi saja yang hanya merupakan
Lebih terperinciETIK UMB Etika Pergaulan
Modul ke: ETIK UMB Etika Pergaulan Materi Ini Memuat : 1. Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Marketing Communication Materi-10 ETIKET PERGAULAN Presiden Pertama AS 1789 1797 Bahasa
Lebih terperinciKomunikasi Efektif. 05 MK90004 Addys Aldizar, LSQ, MA MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Efektif Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 05 MK90004 Abstract Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia
Lebih terperinciPERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan
PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan
Lebih terperinciETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi
ETIK UMB Modul ke: 03 TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB Fakultas Program Studi Manajemen BY SYAHLAN A.SUME,SE,MM MAU KEMANA ANDA? TUJUAN HIDUP Sudahkah Anda menetapkan tujuan hidup Anda?
Lebih terperinciKeberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses
Mencapai kesuksesan diperlukan tahapan- tahapan? Bagaimana mencapai dan melaksanakan tahapan tahapan sukses tersebut? SWASTIKA PRIMA Entrepreneur Campus mengupas tuntas tahapan tahapan sukses yang harus
Lebih terperinciBAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak
BAB II Reward dan Rasa Percaya Diri A. Reward 1. Pengertian Reward Menurut bahasa reward berasal dari bahasa inggris yang berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak sekali pendapat
Lebih terperinciJalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan
Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan semangat, dan terus melangkah hadapi dengan jiwa yang
Lebih terperinciBelum SUKSES 24 JAM 24 JAM SUKSES
22 Mei 2015 Belum SUKSES 24 JAM 24 JAM SUKSES HWY??? TIDAK MAMPU TIDAK MAU MAMPU TIDAK MAU TIDAK MAMPU MAU MAMPU MAU WHAT MUST I DO.? PERSONAL BRAND (PB) Dipahami sebagai suatu pencitraan terhadap publik,
Lebih terperinciModul ke: Karakter Sukses. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.
Modul ke: Karakter Sukses Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Tidak diragukan lagi, karakter memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mencapai kesuksesan setiap orang. Karakter
Lebih terperinciMempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke:
Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke: 02 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari
Lebih terperinciDr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si
Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si KETERAMPILAN DASAR Memiliki mental & spiritual tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha KETERAMPILAN KHUSUS
Lebih terperinci13 Langkah Mengembangkan Potensi Diri
علیكم ورحمة الله وبركاتھ السلام 13 Langkah Mengembangkan Potensi Diri Nama Curriculum Vitae : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Tgl Lahir : Bandung, 5 Nopember 1963 Pangkat/Gol Pendididikan : : Pembina Tk 1 /
Lebih terperinciDevi Tirttawirya FIK UNY 1
Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 Modal Adalah Segalanya
BAB 1 Modal Adalah Segalanya Dalam dua buku saya sebelumnya yaitu buku Nyemplung Jadi Pengusaha dan Gagal Bangkrut, saya telah memotivasi para pembaca saya untuk segera nyemplung jadi pengusaha dan memberi
Lebih terperinciBAGIAN 1: MEMBANGUN MENTALITAS KAYA
BAGIAN 1: MEMBANGUN MENTALITAS KAYA Jadi Miliarder Lewat Kartu Kredit 1 BAB 1 Membangun Mentalitas Kaya Sebelum kita membahas bagaimana cara membangun kekayaan kita lewat kartu kredit, pertama-tama saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu memberikan pengetahuan dasar dan sejumlah keterampilan khusus serta pelatihan yang
Lebih terperinciMAKNA FILOSOFIS ASESSOR PENILAIAN BEBAN KINERJA AKADEMIK DOSEN PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA PERGURUAN TINGGI
MAKNA FILOSOFIS ASESSOR PENILAIAN BEBAN KINERJA AKADEMIK DOSEN PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA PERGURUAN TINGGI Oleh : I Ketut Sudarsana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar iketutsudarsana@ihdn.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan yang dimiliki. Kecerdasan tersebut terdiri dari kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. berkaitan dengan kecerdasan ganda (multipe intelligences). Gardner, menyatakan bahwa IQ tidak
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecerdasan Salah satu peneliti tentang kecerdasan manusia adalah Prof. Howard Gardner yang merupakan seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah institusi pendidikan yang menjadi wadah dan berlangsungya proses pendidikan, memiliki sistem yang komplek dan dinamis dalam perkembangan
Lebih terperinciWhat Happy Companies Know
What Happy Companies Know Dan Baker Cathy Greenberg Collins Hemingway 1. Pengantar dan Latar Belakang Dasar dari suatu kesuksesan adalah kecintaan pada pekerjaan. Suatu organisasi dapat menjadi sukses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta
Lebih terperinciTUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI
TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Modul ke: 03 Udjiani Fakultas Psikologi 1. Mengapa Tujuan Penting? 2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan 3. Menetapkan Tujuan 4. Langkah Mencapaian tujuan 5. Motivasi
Lebih terperinciAKU PASTI BISA KULIAH
EBOOK AKU PASTI BISA KULIAH How To Get Into University Taklukan semua tantangan Siapkan kemampuan mental dan akademis Berjuang & bersainglah dalam ujian masuk Raih impian belajar di perguruan tinggi DAFTAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari
Lebih terperinciNAPOLEON HILL. THINK and GROW RICH
NAPOLEON HILL THINK and GROW RICH DAFTAR ISI 1 Berpikir dan Tumbuh Kaya 3 2 Hasrat sebagai Langkah Pertama Menuju Pencapaian 5 3 Mengubah Hasrat Menjadi Kesuksesan 7 4 Mengembangkan Keyakinan 9 5 Belajar
Lebih terperinci2
2 4 6 8 MODUL 2 KEKUATAN TUJUAN A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Kekuatan Tujuan Realita, GAP dan Tujuan SMART Goal GAP Analysis B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia untuk berusaha menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mempercepat modernisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah pembelajar sejati, yang terus belajar dari ia lahir sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu keharusan bagi manusia dan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang terjadi sekarang ini, menuntut manusia untuk mempunyai pendidikan yang tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA Disusun Oleh: NAMA : Winarsih NIM : 11.02.8020 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang. Pendidikan merupakan wadah yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1-PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1-PSIKOLOGI SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosial I Nomor Kode : PG315 Jumlah SKS : 3 SKS Semester
Lebih terperinciHP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Peran Kepemimpinan Peran Pemimpin yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Servant
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah karakter merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan. Pertanyaan dalam dunia pendidikan adalah apakah pendidikan saat ini
Lebih terperinciMENJADI GURU EFEKTIF Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
MENJADI GURU EFEKTIF Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
Lebih terperinciGenerasi Santun. Buku 1B. Timothy Athanasios
Generasi Santun Buku 1B Timothy Athanasios Teori Nilai PENDAHULUAN Seorang pendidik terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam menumbuhkembangkan manusia Indonesia yang utuh, berakhlak suci, dan berbudi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK. lambang pengganti suatu aktifitas yang tampak secara fisik. Berpikir
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Proses Berpikir Analogi Matematis Menurut Gilmer (Kuswana, 2011), berpikir merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan atau lambang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pengertian Berpikir Kreatif Kreatif merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Umumnya orang menghubungkan kreatif dengan sesuatu
Lebih terperinciKiat sukses menjadi wirausaha. Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.
Kiat sukses menjadi wirausaha Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT. KUNCI UNTUK MENJADI WIRAUSAHA 1. Yakin masa depan 2. Mampu mengelola dan menikmati 3. Menguasai a. pengetahuan (kognitif) b. ketrampilan (psikomotor)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan penghabisan dari setiap orang sukses adalah mencapai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan hanya diperoleh jika manusia melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Sukses hanya bisa dicapai melalui usaha yang sungguhsungguh. Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai
Lebih terperinciBab 4 Berorientasi Pada Tindakan
Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan Tujuan Pengajaran Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan Memahami tindakan dan sikap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa dijaring dengan hasil observasi siswa selama pembelajaran
Lebih terperinciApa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri?
Sukses merupakan sebuah tujuan yang hendaknya dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki tujuan untuk sukses, kita akan semakin termotivasi untuk meraih yang terbaik dalam hidup kita dan selalu melakukan
Lebih terperinciREVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)
REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) Oleh: Kartika Nur Fathiyah, M.Si Disampaikan dalam acara seminar tentang Revitalisasi Usaha Pedagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup di hari-hari ini semakin rentan dengan stres, mahasiswa sudah masuk dalam tahap persaingan yang sangat ketat, hanya yang siap mampu menjawab kemajuan teknologi
Lebih terperinciPengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya
Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum
Lebih terperinciBab 4 Berorientasi Pada Tindakan
Tejo Nurseto, M.Pd tejo@uny.ac.id Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan Tujuan Pengajaran Mempelajari karakter wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan Menjadi pribadi yang berorientasi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciKaryawan merupakan satu-satunya sumber daya organisasi (perusahaan) yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Faktor karyawan dalam
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan satu-satunya sumber daya organisasi (perusahaan) yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Faktor karyawan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Model kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah sangatlah beragam. Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner MLQ dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berani menjadi bukti bahwa seseorang telah lepas dari rasa takut terhadap sesuatu hal. Cara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, keberanian anak adalah kemampuan untuk menaklukkan rasa takut, menjinakkan rasa takut, dan menyederhanakan rasa takut. Tindakan dan
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi
KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan HUKUM BISNIS Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Karakteristik Wirausaha Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi Magister Akuntansi Memiliki Motif Berprestasi Tinggi Seorang wirausaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia yang disebut sebagai individual differences memberikan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang disebut sebagai individual differences memberikan informasi pada kita bahwa antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki jalan hidup yang berbeda
Lebih terperinciBERFIKIR PERUBAHAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.
BERFIKIR PERUBAHAN Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. Setiap hari, kita menyaksikan perubahan Tuliskan 3 perubahan yang Anda rasakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Flow Akademik 1. Definisi Flow Akademik Menurut Bakker (2005), flow adalah suatu keadaan sadar dimana individu menjadi benar-benar tenggelam dalam suatu kegiatan, dan menikmatinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK) Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai tujuan yang sama yang ingin dicapai. Dan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Minat Belajar Minat merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam belajar. Apabila bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat
Lebih terperinciMANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING
MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN Manajer bertugas membuat keputusan. Dan mereka ingin keputusan tersebut menjadi keputusan yang terbaik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Tahun 2003, yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional, dilakukan melalui kegiatan proses belajar mengajar dalam bentuk perubahan tingkah laku dan karakter peserta didik
Lebih terperinci10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia
10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia Bill Gates adalah contoh nyata bagaimana satu orang dengan visi dan tekad ditambah kerja keras yang luar biasa bisa mengubah dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan Helmreich yang terdiri dari mastery of needs, work orientation dan competition akan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, pemimpin memiliki peran yang sangat penting demi kemajuan organisasi dimana pemimpin memegang kekuasaan penting dalam setiap pengambilan
Lebih terperinciMembangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)
Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup
Lebih terperinciDisiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai
Review / Ulasan Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p.62-66 Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai Tata Zakaria Widyaiswara of Education and Training Institutes of Banten Province, Jl.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan langsung dengan tugas penyelenggaraan
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran. Psikologi. Psikologi Positif. Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Psikologi. Psikologi. Modul ke: Fakultas.
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Psikologi Positif Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Psikologi Positif Meninjau dorongan positif
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM
KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM Peran kepemimpinan dalam membangun Total Quality Manajemen adalah unsur terpenting, sebab setiap organisasi harus memiliki seorang pemimpin dan pemimpin harus memiliki visi
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses
Lebih terperinciterus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan
Lebih terperinciMOTIVASI SUMBER MOTIVASI BAGI KETERLIBATAN DALAM TUGAS
MOTIVASI Apa sebenarnya motivasi itu? Kata motivasi berasal dari akar kata "motive" atau "motiwum" yang berarti 'a moving cause' yang berhubungan dengan 'inner drive, impulse, intension'. Kata "motive"
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD
PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN MASALAH 1. Latar Belakang Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada pengertian kemandirian yaitu bahwa manusia dengan keutuhan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinci