Pengantar Psikologi Perkembangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengantar Psikologi Perkembangan"

Transkripsi

1 1 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI MODUL 1 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pengantar Psikologi Perkembangan Materi yang akan di bahas: a. Pengertian b. Perkembangan kehidupan c. Interkasi dan hereditas-lingkungan d. Teori psikologi e. Tinjauan sekilas mengenai teori-teori Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si. Abstract Perkembangan adalah hasil interaksi kompleks antara biologis dengan lingkungan. Perkembangan kehidupan manusia terjadi sejak waktu konsepsi. Dan para pakar genetika perilaku yakin hereditas dan lingkungan berinteraksi dengan tiga cara: secara pasif, evokatif, dan secara aktif. Dan bagaimana manusia berkembang akan dipaparkan sekilas dalam berbagai perspektif. Kompetensi Mampu memahami pengantar manusia

2 2 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI MODUL PERTAMA PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah membaca modul ini, Anda akan dapat memahami pengantar psikologi 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat: f. Mengetahui dan memahami pengertian g. Mengetahui dan memahami kehidupan h. Mengetahui dan memahami interkasi dan hereditas-lingkungan i. Mengetahui dan memahami teori psikologi j. Mengetahui dan memahami tinjauan sekilas mengenai teori-teori 3. Pengertian Perkembangan Perkembangan menurut Salkind (2009) adalah hasil dari interaksi kompleks antara pengaruh biologis dan lingkungan. Pengertian senada diberikan oleh Hurlock (1997) bahwa berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan terjadi dalam dua jenis: kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif adalah perubahan dalam hal angka atau jumlah, seperti tinggi, berat, dan jumlah kosakata. Sedangkan perubahan kualitatif adalah perubahan dalam jenis struktur dan organisasi, seperti perubahan dalam cara berkomunikasi nonverbal menuju verbal. Dengan pengertian lain proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang komleks. Perubahan tersebut ditandai oleh kemunculan fenomena baru yang tidak mudah untuk diantisipasi dari keadaan fungsional yang lebih dahulu, seperti dari embrio ke bayi, atau dari anak-anak yang tidak dapat berbicara kepada sosok yang mengerti kata-kata dan dapat berkomunikasi secara verbal. Pada dasarnya menurut Hurlock (1997) ada dua proses yang saling bertentangan terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan dan kemunduran atau involusi. Meskipun di dalam kehidupan selanjutnya nampak ada kemunduran (bertambah usia), namun tetap terjadi dan tidak pernah berhenti; rambut tumbuh terus dan sel-sel terus

3 3 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI menerus berganti. Beberapa bagian tubuh dan alam pikiran pada usia lanjut lebih banyak berubah daripada yang lain. Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik dalam kehidupan fisik ataupun psikologis. Oleh karena itu dari sisi yang lain pengertian menurut Santrock (2002) adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang kehidupan. Sebagian besar pakar menyadari bahwa berlangsung seumur hidup. Konsep seumur hidup dikatakan sebagai life-span development. Life-span development ( selama rentang kehidupan) adalah konsep yang memandang sebagai proses seumur hidup, yang dapat dipelajari secara alamiah (Papalia dkk, 2008) 4. Perkembangan Kehidupan Kapan kehidupan di mulai? Apakah pada waktu dlahirkan ataukah sudah ada sebelumnya? Secara biologis kehidupan dimulai pada waktu konsepsi atau pembuahan, tetapi mungkin masih merupakan tanda Tanya apakah psikologis juga dimulai saat itu?. Pendapat aliran homunculus dalam abad pertengahan mengatakan bahwa psikologis sudah dimulai pada waktu konsepsi. Menurut pendapat homunculus maka pada waktu konsepsi semua telah ada dalam bentuk yang teramat kecil hingga seakan-akan hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Perubahan-perubahan yang terjadi setelahnya hanyalah bersifat kuantitatif. Pendapat ini tercermin pada lukisan-lukisan kuno yang menggambarkan anak-anak dengan wajah tua dan pakaian orang dewasa, mereka dianggap sebagai orang dewasa dalam bentuk kecil. Dewasa ini kita cenderung untuk menganggap bahwa permulaan psikologis dimulai pada waktu anak yang belum dilahirkan mulai bereaksi terhadap rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Telah dapat ditunjukkan bahwa janin yang ada dalam kandungan pada bulan-bulan pertama telah mengadakan reaksi, mengadakan tingkah laku spontan atau tingakah laku berulang seperti menghisap ibu jari bahkan telah nampak habituasi; hal ini menunjukkan bahwa anak dalam kandungan menyesuaiakan diri misalnya dengan suara-suara dari luar. Suatu percobaan dengan sebuah bel yang dipasang pada sebuah kayu dan ditempelkan pada perut ibu, menunjukkan bahwa anak yang belum dilahirkan tadi mereaksi dengan detik nadi yang bertambah cepat, tetapi sesudah rangsangan (bel) tadi diberikan berulang kali, maka bayi tidak mengadakan reaksi apa-apa lagi. Bel tersebut ditempelkan pada perut ibu, hingga dengan begitu getaran dapat langsung dipindahkan pada fetus.

4 4 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI 5. Interaksi dan Perkembangan Hereditas-Lingkungan Para pakar genetika perilaku yakin hereditas dan lingkungan berinteraksi dengan tiga cara: secara pasif, evokatif, dan secara aktif. Interaksi genotype-lingkungan yang pasif terjadi ketika orangtua yang secara genetic terkait dengan anak memberi suatu lingkungan pengasuhan bagi anak. contohnya, orangtua mungkin memiliki suatu kecendrungan genetic menjadi cerdas dan terampil membaca. Karena mereka membaca dengan baik, dan menikmati bacaan, mereka memberi anak-anak mereka buku untuk dibaca, dengan kemungkinan hasilnya bahwa anak-anak mereka akan menjadi pembaca yang terampil, yang senang membaca. Interaksi genotype-lingkungan yang evokatif terjadi karena genotype seorang anak memperoleh tipe lingkungan fisik dan social tertentu. Contoh, bayi yang aktif dan tersenyum menerima lebih banyak stimulasi social dibandingkan dengan bayi yang pasif, diam. Anak-anak yang mau bekerja sama dan memberi perhatian memperoleh kesenangan dan respons instruksioanl yang lebih besar dari orang dewasa disekitarnya dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mau bekerja sama, yang perhatiannya mudah menyimpang. Interaksi genotype-lingkungan yang aktif terjadi ketika anak-anak mencari/memilih lingkungan yang mereka rasakan sesuai dan menggugah minat. Memilih relung berarti menemukan suatu tempat atau setting yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak-anak menyeleksi dari lingkungan sekitar mereka beberapa aspek yang mereka tanggapi, pelajari, atau abaikan. Beberapa anak karena genotipnya memiliki sensorimotor untuk tampil dibidang olah raga. Anak lain karena genotipnya mungkin memiliki kemampuan lebih dibidang music. Anak-anak yang cenderung lebih terampil di bidang olahraga akan cenderung mencari secara aktif lingkungan olahraga di mana mereka dapat tampil dengan baik. begitu jug dengan yang music. Scarr (dalam Sntrock, 2002) yakin bahwa kepentingan relative ketiga jenis interaksi genotif lingkungan berubah ketika anak-anak berkembang dari masa bayi hingga masa remaja. Pada masa bayi, banyak lingkungan yang dialami oleh anak-anak disediakan oleh orang dewasa. Bila orang-orang dewasa ini secara genetic dikaitkan dengan anak, lingkungan yang mereka sediakan terkait dengan karakteristik dan genotype mereka sendiri. Para ahli dewasa ini adalah interkasionis. Dalam pengertian mereka yakin hereditas dan lingkungan berinteraksi untuk menentukan anak. akan tetapi dalam menentukan secara lebih tepat peran keturunan memainkan peran yang sangat kuat dalam interaksi

5 5 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI keturunan- lingkungan. Sementara Baumrid, Maccoby, dan Jacson yakin pengaruh lingkungan jauh lebih kuat terhada anak-anak. Lepas dari berbagai pendapat para ahli mengenai interaksi dan hereditaslingkungan, maka berikut diuraikan beberapa teori yang akan menjelaskan secara independent berdasarkan hail penelitiannya mengenai. 6. Teori Perkembangan Menurut Salkind (2009) teori adalah tulang punggung ilmu pengetauan; tanpa teori kemajuan ilmu pengetahuan menjadi tidak mungkin. Santrock (2002) memperelas bahwa teori adalah seperangkat gagasan yang saling menolong menerangkan data dan membuat ramalan. Bagaimanakah teori terbentuk? Penelitian yang sederhana mengenai anak tidak berarti sudah membuat teori. Contohnya, penelitan mempelajari usia 6 tahun, tidak perlu mengarah ke kesimpulan mengenai. Suatu hal yang kritis dalam teori terfokus pada perubahan sepanjang waktu. Dan concern dari teori terfokus pada tiga tugas: 1. Untuk menggambarkan perubahan dalam satu atau beberapa wilayah perilaku 2. Untuk menggambarkan perubahan dalam hubungannya dengan diantara beberapa perilaku, dan 3. Untuk menjelaskan rangkaian yang sudah digambarkan Penjelasan lebih dekat lagi pada masing-masing tugas: 1. Suatu teori menggambarkan perubahan sepanjang waktu di dalam satu atau beberapa area perilaku atau aktivitas psikologis, seperti berfikir, bahasa, perilaku social, atau persepsi. Contohnya, teori mungkin menggambarkan perubahan di dalam aturan grammar pokok yang mendasari beberapa tahun pertama kehidupan. Meskipun beberapa teori penekanannya pada perubahan sepanjang bulan atau tahun, akhirnya teori cukup mampu menjelaskan perubahan sepanjang detik, menit, dan hari. Contoh, konsep mengenai objek, pikiran mengenai objek itu ada meskipun ketika kita tidak melihat mereka, dapat berkembang sepanjang bulan, seluruh gambaran masuk ke dalam beberapa kecil yang terjadi selama momen-moment anak dalam menemukan objek. Beberapa orang meyakini bahwa deskripsi di dasarkan pada suatu hal yang murni, objektif, observasi dan didahului oleh adanya teori. Bagaiamanpun, meski secara langsung, observasi dibimbing dengan perluasan pemikiran teoritical yang mengubah arus perilaku dalam beberapa cara.

6 6 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI Pengamat merekam perilaku tertentu dan mengabaikan yang lain. Dia membagi perilaku ke dalam beberapa unit. Dia mengkode prilaku ke dalam kata-kata yang ditambahkan dengan konotasi. Dia membiarkan intervensi orang yang bersebrangan ke dalam observasinya. 2. Tugas kedua untuk sebuah teori adalah menggambarkan perubahan sepanjang waktu dalam hubungannya diantara perilaku-perilaku atau beberapa aspek dari akivitas psikologi di dalam salah satu area, secara ideal, diantara beberapa area. Suatu teori mencoba untuk bertransaksi dengan perubahan simultan di dalam berfikir, kepribadian, dan persepsi dari apa yang diobservasi. Dalam kasus objeknya konsep digambarkan di atas, teori akan menggambarkan bagaimana konsep berkaitan dengan system memori anak dan hubungan sosialnya dengan satu objek tertentu, seperti ibunya. Teori akan memberikan garis besar hubungan sementara diantara beberapa area ini. Contohnya, teori akan menuntun bahwa tingkatan tertentu dari kapasitas memori harus dikembangkan sebelum objek konsep muncul, bahwa ibu adalah objek permanen, dan rangkaian di dalam objek konsep adalah berkorelasi dengan perubahan-perubahan di dalam system memori dan kelekatan anak ke ibunya. Contoh lain, perhatian seorang psikolog Rusia, Lev Vygotsky, adalah berfikir dan bahasa secara relative independen sampai mereka menggabungkan untuk menghasilkan berfikir simbolik. Kedua contoh menggambarkan organisasi di dalam berbagai point berkaitan dengan anak dalam suatu waktu. 3. Meskipun jika teori menyediakan seluruh gambaran, teori tidak dihitung untuk transisi dari poin ke poin selama. Jadi, tugas ketiga teori perkambangan adalah untuk menjelaskan rangkaian perkembagan di mana dua tugas lainnya gambarkan. Faktanya, rangkaian persetujuan diidentifikasi dalam teori karena dalam dua tugas sering memberi kesan penjelasan tertentu. Jika terlihat adanya keterampilan B setelah keterampilan A, Seorang psikolog boleh berhipotesis bahwa A sebab B. Tugas ketiga, teori menawarkan seperangkat prinsip-prinsip umum atau aturan-aturan untuk perubahan. Prinsip-prinsip ini menentukan kebutuhan dan cukup menjadi penyebab untuk masing-masing perubahan dan identifikasi variable dimana modifikasi atau mengatur rata-rata atau sifat dari tiap-tiap perubahan. Contoh, Freud mengajukan bahwa secara biologi didasarkan pada drive pergerakan(move) dari area oral ke anal, dan terdapat tingkat kecemasan yang menyertai anak tergantung pada praktek yang dilakukan ibu. Ditambah lagi, prinsipprinsip perubahan hipotesis seperangkat proses untuk menghasilkan perubahan. Peroses ini

7 7 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI bermacam-macam seperti dinamika equilibrium dalam teori Piaget, kematangan fisik dalam teori Freud dan Etiologi, dan memperkuat respon dengan reinforcement di dalam teori belajar Satu cara untuk menginterpretasi perubahan adalah hipotesis mengenai perubahan yang jelas secara terus menerus. Contoh, teori mungkin mengklaim bahwa ketergantungan diekspresikan dalam cara yang berbeda selama tetapi sifat pokok mendasari sama. Atau suatu teori mungkin menekankan pokok kontinuitas di dalam kognitif dengan poin perubahan bertahap di dalam memahami sejumlah hipotesa bahwa apakah dapat dipelajari adalah dibatasai dengan apakah jumlah konsep anak sudah siap. Dalam istilah yang lebih umum, teori dapat mengklaim bahwa konsep, sifat, keterampilan, atau perilaku A adalah ditransformasi ke B, adalah dipindahkan oleh B, kombinasi dengan B ke bentuk C, dan seterusnya. Banyak teori kami menguji di dalam buku ini pokok kontinuitas ke perubahan mendasar selama. Kemajuan pada satu tugasmenstimulasi kemajuan yang lain, pada gilirannya umpan balik ke tugas pertama atau ketiga. Poin A berhubungan menggambarkan da menjelaskan secara tidak terpisah dan independen, seperti suatu pernyataan tidak langsung. Tipe penjelasan suatu teori memberikan penawaran bagaimana dia telah menggambarkan perilaku. Tiga tugas di atas, meskipun jika tidak sempurna dipertemukan kedepan membantu tujuan kita untuk mengukur kesuksesan tertetu dari teori. Suatu harapan lebih realistis untuk kedepan adalah kita dapat memiliki teori-teori yang sukses caranya lebih dibatasi. Beberapa teori secara sukses menggmabarkan dan menjelaskan satu area tertentu, seperti bahasa, tetapi tidak seluruh area. Atau mereka dapat mengcover semua area, tetapi hanya mencapai satu atau dua dari tiga tugas. Contoh, suatu teori secara kompetensi menggambarkan perubahan di dalam beberapa area, tetapi tidak secara sukes menjelaskan perubahan ini. Jelaslah, bahwa banyak teori tidak secara seimbang membahas tiga tugas. Piaget lebih sukses di dalam menggambarkan berfikir daripada menjelaskan ini. Sebalikya, teori belajar berfokus pada mekanisme perubahan daripada conten perubahan. Tidak ada satu teori pegangan memuaskan seluruh tiga tugas, tetapi tiap-tiap teori telah mengkontibusi setidaknya satu. Apakah nilai dari teori? Teori memberikan dua kontribusi: 1. Teori mengorganisir dan memberikan makna terhadap fakta 2. Teori membimbing penelitian lebih jauh.

8 8 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI Teori mengorganisir dan memberikan makna terhadap fakta. Fakta tidak berbicara mengenai dirinya. Sebagaimana Jules Henri menyatakan: pengetahuan dibangun dari kenyataan, sebagaimana rumah dibangun dari batu; tetapi akumulasi fakta tidak lebih dari sebuah ilmu pengetahuan daripada tumpukan batu adalah sebuah rumah. Hanya batu membutuhkan seorang arsitek atau blueprint untuk menjadi rumah, jadi fakta membutuhkan seorang teoris untuk memberikan struktur fakta dan menunjukkan hubungan ke semua disain. Jadi, teori memberikan makna ke fakta, menyediakan kerangka kerja ke fakta-fakta, menangani lebih penting ke beberapa fakta daripada yang lain, dan mengintegrasikan adanya fakta. Sama dengan batu dapat digunakan untuk membuat beberapa rumh yang berbeda, jadi seperangkat fakta cenderung berbeda makna dengan berbeda teori---dengan mengorganisasi mereka secara berbeda, menekankan perilaku berbeda, dan membangun hipotesis dengan dugaan yang berbeda. Membimbing penelitian lebih jauh. Tambahan bahwa teori memberikan makna terhadap fakta, merupakan fungsi kedua. Teori beraksud menjadi alat, alat membimbing observasi dan memberikan informasi baru. Contoh, teori persepsi dari Gibson memberikan hipotesis bahwa perhatian ke depan perbedaan objek mendaari banyak persepsi. Ditambah lgi untuk mengorganisir dan memberikan makna ke berbagai penemuan penelitian sebelumnya, teori ini menuntun peneliti untuk menguji peraan/aturan perhatian dan struktr objek dan peristiwa di dalam persepsi. Lebih jauh contoh menjadi dari etiologi, pendekatan dipinjamkan dari biologi. Teori ini menunutn psikolog untuk mencari perilaku social di dalam masa infansi yang merupakan bawaan dan kontribusi adaptasi dari spesies terhadap lingkungan. Beberapa teori tidak hanya menstimulasi observasi baru tetapi di dalam beberapa kasus juga menjadi sebab kami untuk menguji kembali perilaku yang familiar dan memberikan perhatian lebih terhadap variable yang diabaikan. 7. Tinjauan Sekilas Mengenai Teori-teori Perkembangan Berikut dideskripsikan oleh Salkind (2009) sekilas mengenai teori-teori : Maturasional dan Biologis Asumsi dasar Urutan dan isi ditentukan terutama oleh factor-faktor Psikodinamika Behavioral Kognitifdevelopmental Manusia adalah Perkembangan Perkembangan makhluk yang merupakan fungsi adalah hasil dari berkonflik; berlakunya hokum peran aktif individu perbedaan individu pembelajaran; dalam proses

9 9 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI Landasan filosofis teori Pengaruh teori dalam bidang biologi dan sejarah evolusi spesies Teori rekapitulasi, praformasi dan predeterminisme Pertumbuhan system-sistem biologi dan pertumbuhan lingkungan normal adalah hasil memiliki pengaruh dari menyelesaikan enting terhadap konflik-konflik ini pertumbuhan dan Embriologis Tabula rasa (lembaran kosong) Variablevariabel penting yang sering dikaji dalam teori tersebut Metode pokok yang digunakan teori untuk mengkaji Efek-efek insting terhadap kebutuhan dan bagaimana caranya instinginsting itu dipuaskan Penggunaan rekaman sinematik, data antropologis, penyelidikan normative, dan studi terhadap hewanhewan Pengasuhan anak, penggunaan determinan biologis, aspek-aspek cultural dan sejarah Studi-studi kasus dan pengujian secara tidak langsung terhadap prosesproses yang berlangsung di luar kesadaran Perkembangan pribadi dan hubungan antara kultur dan perilaku Frekuensi terjadinya perilaku Pengkondisian dan pemodelan paradigm Analisis sistematis dan penanganan perilaku, penerapan di bidang pendidikan dalam interaksinya dengan berbagai pengaruh lingkungan Predeterminisme Transformasi yang terkait dengan tahapan-tahapan dan perubahan kualitatif dari satu tahapan ke tahapan lainnya Transformasi yang terkait dengan tahapan-tahapan dan perubahan kualitatif dari satu tahapan ke tahapan lainnya Pemahaman mengenai bagaimana kognisi dan pemikiran berkembang di bawah berbagai keadaan dan tuntutan kultural Adapun menurut Hetheringthone (1999) sekilas tinjauan teoritis sebagai berikut: Kelompok teori Behaviouris : masalah lingkungan, tinjauan anak pasif karena akan dibentuk lingkungan. Prinsip : discontinue (pelan tapi berlangsung terus). Tinjauan : pengaruh sifat pada anak-anak, faktor kultural, anak mempunyai kemampuan daya tahan lemah, aliran ini lemah maka lingkungan sangat kuat untuk pengaruhi anak pasif, teori ini lebih baik dan cocok pada bidang pendidikan. Kelompok Kognitif Sosial Learning : anak secara kognitif belajar dan memahami kaidah sosial, anak setengah pasif dan setengah aktif, kondisi situasi pada anak, mereka mempunyai potensi bertahan walaupun lemah. Prinsip : continue Perkembangan Kognitif Piaget: Terjadi interaksi faktor biologis dan lingkungan, anak sangat aktif (pencari ilmu pengetahuan). Kaidah : discontinuity, karena kognitif discontinuity. Tekanan pada karakterisitk individu dalam kualitas kognitif. Anak mempunyai resiko dan mempunyai daya tahan yang kuat.

10 10 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI Teori Vygosky Sosiokultural : anak aktif, terjadi interaksi antara faktor biologis dan lingkungan. Prinsip : discontinuity. Situasi sangat penting bagi anak, namun anak memiliki keterbatasan budaya/culture bound, dimana faktor budaya sangat penting bagi anak. Anak juga mempunyai daya tahan yang luar biasa. Information Prosessing : anak sebagai seorang yang selalu menyerap informasi menyerap, memproses dan mengolah informasi. Psikodinamika Freud & Erikson merupakan hasil dari adanya kebutuhan untuk memuaskan insting-insting secara terus menerus- dampaknya studi kepribadian & gangguan emosional & social. Ada interaksi faktor biologis dan lingkungan dan memandang anak sebagai makhluk yang semula pasif (masa bayi) lalu setelah dewasa aktif. Discontinue : ada tahap oral anak dan seterusnya. Sifat perkara sangat individu, ada faktor universal dan cultural, contoh : rasa cinta (universal) dan ada manifestasi rasa cinta (culutural). Freud menekankan Adaptive Mechanism : kemampuan menyesuaikan Difence Mechanism. Teori Ericson : Interaksi dengan lingkungan jauh lebih penting dari naluri. Pada awalnya anak pasif namun kemudian dapat memilih. Kaedah : diskontinuity (ada tahapan). High individual traits anak memiliki sifat atau ciri yang berbeda. Budaya lebih berperan dibanding universal, contoh : orang jawa menjadi duta Amerika, kalau belum makan nasi belum makan. Ketahanan anak dan resiko samasama kuat percaya sekali mistrust. Ethiology theory : faktor biologis maupun lingkungan memiliki kontribusi yang sama terhadap pembentukan perilaku. Anak setengah aktif dan setengah pasif. Tidak ada stages (discontinue) lebih pada culuters. Anak tidak dilihat resiko/daya tahan tapi kemampuan adaptasi sehingga bisa survive. Life Span Perspektif : dalam rentang kehidupan ada hambatan-hambatan (lingkungan biologis) tapi anak sangat aktif. Proses adalah continuity, situasi dan culture berpengaruh. Pandangan anak : anak selain mempunyai resiko dan ketahanan ada satu masa kritis pada tahap tertentu, bisa mempunyai hambatan itu yang bisa menjadi kemajuan.

11 11 Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.Hi., S.Psi., M.SI REFERENSI Hetherington, E. M. & Parke, R. D Child Psychology: A ContemporaryViewpoint. Boston: McGraw-Hill. Hurlock, E. B Perkembangan Anak Jilid 1. Terjemahan Tjandrasa, M. M.& Zarkasih, M. Jakarta: Penerbit Erlangga. Miller, P. H Theories of Developmental Psychology (3rd ed). New York:W. H. Freeman and Company. Salkind, N.J Teori-teori Perkembangan Manusia; sejarah kemunculan, konsepsi dasar, analisa komparatif, dan aplikasi. Bandung: Nusa Media Santrock, J.W Life Span Development; Perkembangan Masa Hidup, edisi kelima. (Terjemahan). Jakarta: Erlangga Papalia, D.E, Old, S.W., & Feldman, E.D Psikologi Perkembangan. Edisi kesembilan. Jakarta: Prenada Media Group

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Kalor Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Tujuan Pembelajaran Psikologi Perkembangan Tujuan Umum: Mengetahui dan memahami berbagai

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat: Pengantar

Perkembangan Sepanjang Hayat: Pengantar Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat: Pengantar Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Definisi Teori Syarat-syarat Teori Macam Teori Perkembangan

Lebih terperinci

Teori Perkembangan. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Perkembangan. Definisi Teori.

Teori Perkembangan. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Perkembangan. Definisi Teori. Modul ke: Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Definisi Teori Syarat syarat Teori Macam Teori Perkembangan

Lebih terperinci

Behavior and Social Learning Theory

Behavior and Social Learning Theory MODUL 4 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Behavior and Social Learning Theory Materi yang akan di bahas: a. Pendekatan Umum Teori b. Penekanan pada Perilaku Belajar c. Hukum Universal d. Teori Belajar Modern e.

Lebih terperinci

Slide 1 BAB 1. Perkembangan Peserta Didik. Pengantar

Slide 1 BAB 1. Perkembangan Peserta Didik. Pengantar Slide 1 Perkembangan Peserta Didik BAB 1 Pengantar Drs. Hiryanto, M.Si Slide 2 Slide 3 Pengantar Perkembangan Pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus

Lebih terperinci

Social Learning Theory

Social Learning Theory Modul ke: 04Fakultas Erna PSIKOLOGI Social Learning Theory Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Pendekatan Umum Teori P E R I L A K U o B S E R V A T I O N A l Teori Belajar Tradisional

Lebih terperinci

Tumbuh Kembang Anak. ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY

Tumbuh Kembang Anak. ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY Tumbuh Kembang Anak ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY Perbandingan Psikologi Anak Perkembangan Anak Fokus kajian Isi/ hasil perkembangan Proses perkembangan Peran lingkungan & pengalaman

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Pengantar Memahami Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kajian Perkembangan Manusia Apa

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson

Psikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Struktur Kepribadian Ego Kreatif Ego kreatif:

Lebih terperinci

Psikologi Perkembangan 1

Psikologi Perkembangan 1 Psikologi Perkembangan 1 Modul ke: PIAGET Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Biografi Tahapan Kognitif Sumbangsih Kritik Poin penting teori Daftar Pustaka Biografi

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1. Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016

PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1. Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016 PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016 What do you think about Developmental Psychology 1? Tuliskan pemikiran atau dugaan Anda mengenai Psikologi Perkembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF A. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya 1 Judul Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya Nomor Kode/SKS : / 2 SKS Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional : Mata

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I. Psikologi Psikologi

Psikologi Kepribadian I. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 06 61101 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan pembahasan teori attachment

Lebih terperinci

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II PERKEMBANGAN KOGNITIF Oleh Dr. Triana Noor Edwina, D. S., M.Si Fakultas Psikologi Universitas Mercua Buana Yogyakarta Piaget

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET A. Pengertian Kognitif Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan

Lebih terperinci

Freud s Psychoanalytic Theories

Freud s Psychoanalytic Theories Modul ke: 02Fakultas Erna PSIKOLOGI Freud s Psychoanalytic Theories Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Freud (1856-1939) Pendekatan Dinamis Dinamakan juga : Energi psikis, energi dorongan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat

Lebih terperinci

Tes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07

Tes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07 MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 07 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract

Lebih terperinci

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Mempelajari psikologi individu melalui fungsi biologi/tubuh Fokus : Bagaimana tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang Biologi mempengaruhi

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah Psikologi Perkemb 1: Psikologi perkembangan menjabarkan tentang perkembangan manusia, meliputi perkembangan fisik, perkembangan

Deskripsi Mata Kuliah Psikologi Perkemb 1: Psikologi perkembangan menjabarkan tentang perkembangan manusia, meliputi perkembangan fisik, perkembangan Deskripsi Mata Kuliah Psikologi Perkemb 1: Psikologi perkembangan menjabarkan tentang perkembangan manusia, meliputi perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial, dan perkembangan emosional

Lebih terperinci

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang HUBUNGAN KELEKATAN DAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK USIA DINI Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang ABSTRAK. Kelekatan (Attachment) merupakan hubungan emosional antara seorang anak dengan pengasuhnya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik perkembangan aspek fisik, motorik, intelektual,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MK PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MK PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MK PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA Kode MK : PSY442 Bobot SKS : 2sks/2js B. Tujuan Umum Mata Kuliah Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

Teori Etologi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Teori etologi Bowlby. Darwin dan Teori Evolusi. Etologi Modern. Evaluasi Teori.

Teori Etologi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Teori etologi Bowlby. Darwin dan Teori Evolusi. Etologi Modern. Evaluasi Teori. Modul ke: Teori Etologi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Darwin dan Teori Evolusi Etologi Modern Teori etologi Bowlby Evaluasi Teori Eksperimen Lorenz Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dengan tugas yang dihadapi pada setiap masa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dengan tugas yang dihadapi pada setiap masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak seorang manusia dilahirkan, mulailah suatu masa perjuangan untuk mempertahankan hidup dengan tugas yang dihadapi pada setiap masa perkembangannya. Periodesasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, 125120307111008 Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat penting sepanjang hidup, karena pada masa ini adalah masa

Lebih terperinci

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD SEMESTER 2 Pengembangan Kognitif AUD Jam 3 x 50

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD SEMESTER 2 Pengembangan Kognitif AUD Jam 3 x 50 STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD SEMESTER 2 Pengembangan Kognitif AUD Jam 3 x 50 Nama Mata Kuliah : Pengembangan Kognitif AUD Kode Mata Kuliah : 218413 SKS : 3 Dosen : Nirwana,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan

Lebih terperinci

P m e b m obotan : E aluasi T e T n e gah S em e e m s e ter e r : 40 % E aluasi A k A h k ir r Sem e e m s e ter e r : 60 %

P m e b m obotan : E aluasi T e T n e gah S em e e m s e ter e r : 40 % E aluasi A k A h k ir r Sem e e m s e ter e r : 60 % PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KONTRAK KULIAH 1 SKS 14 X Pertemuan Pengajar : Meidriani Ayu Siregar, S.Psi, M.Kes Hari Pertemuan : Jum at, 11.00 12.00 WIB TIU : Agar mhs. Dapat menjelaskan proses perkembangan

Lebih terperinci

Tugas Individu. Manajemen strategik pendidikan

Tugas Individu. Manajemen strategik pendidikan Tugas Individu Manajemen strategik pendidikan Nama :Apri Eka Budiyono Nim : 2016081005 1. Ke dua bacaan tersebut membahas tentang apa? Bahas dan Jelaskan Dari bacaan tersebut terdapat teori piaget dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual yang utuh dan unik, artinya yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari aspek

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN. A. Definisi Psikologi Menurut Para Ahli Sebelum mempelajari psikologi, sudah sepatutnya mencari tahu

BAB I PEMBAHASAN. A. Definisi Psikologi Menurut Para Ahli Sebelum mempelajari psikologi, sudah sepatutnya mencari tahu Mengenal Psikologi Perkembangan Naela Sa adah (152071000029) & Astiti Saptarini (152071000033) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo BAB

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi

Lebih terperinci

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA Kata Kunci: 1. Struktur: serangkaian sifat-sifat yang diorganisasikan yang digunakan individu untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan

Lebih terperinci

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Kode MK : UMKK 602 Bobot SKS : 3 sks/3 js B. Tujuan Umum Mata Kuliah Mahasiswa diharapkan mampu mengenal secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Sosial. Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Sosial. Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyesuaian Sosial 1. Pengertian Penyesuaian Sosial Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan untuk masa selanjutnya (Desmita, 2012). Hurlock (2004)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan untuk masa selanjutnya (Desmita, 2012). Hurlock (2004) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa bayi dianggap sebagai periode vital karena kondisi fisik dan psikologis pada masa ini merupakan fondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan untuk masa selanjutnya

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Musik Dalam Kehidupan Sehari-Hari 1. Definisi Musik Musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara di urutan, kombinasi, dan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kognitif anak-anak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks, terbentuk dari potensi anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran

Lebih terperinci

EMOSI DAN SUASANA HATI

EMOSI DAN SUASANA HATI EMOSI DAN SUASANA HATI P E R I L A K U O R G A N I S A S I B A H A N 4 M.Kurniawan.DP AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang. Emosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi caloncalon intelektual. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang melibatkan perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Perubahan ini mengubah

Lebih terperinci

Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu

Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SILABI MATA KULIAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SILABI MATA KULIAH SILABI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Pendidikan Kode Mata Kuliah : MDK222 SKS : 22(dua) SKS Teori..., Praktek... Dosen : Tim UNK Program Studi : Semua prodi Kependidikan UNY

Lebih terperinci

SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Orientasi Perkuliahan Pembahasan tujuan, deskripsi, dan silabi mata kuliah Psikologi 2. Konsep Dasar Psikologi Pendidikan a. Konsep psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala masalah yang timbul sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kognitif, emosional dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kognitif, emosional dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Teori -Teori Belajar Teori belajar merupakan kegiatan yang ada didalam diri manusia untuk mengubah suatu perilaku dalam diri seseorang. Dalam psikologi dan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah BAB II LANDASAN TEORI A. Keterampilan Komunikasi 1. Definisi Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan guru dalam berbicara, mendengar,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak remaja sebenarnya tidak mempunyai masa yang jelas. Remaja. tergolong kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak remaja sebenarnya tidak mempunyai masa yang jelas. Remaja. tergolong kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak remaja sebenarnya tidak mempunyai masa yang jelas. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik maupun

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 51 GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky. Wahyu Rahardjo

Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky. Wahyu Rahardjo Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky Wahyu Rahardjo Lev Vygotsky Seorang jenius dari Rusia Lahir tahun 1896 di Orsha, Rusia Masuk Moscow State University karena seorang anak Yahudi yang berasal dari kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul

Lebih terperinci

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu menginginkan kehidupan yang bahagia dan tubuh yang ideal. Harapan ini adalah harapan semua wanita di dunia, tetapi kenyataannya tidak semua wanita memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pada masa remaja, seorang individu banyak mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pada masa remaja, seorang individu banyak mengalami perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa remaja, seorang individu banyak mengalami perubahan yang sering dialami oleh remaja seperti kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan bisa terjadi karena

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari, karena dengan berkomunikasi yang baik berarti kita termasuk orang yang berjiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18-22 tahun (Santrock, 2003: 31). Lebih rinci, Konopka dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap BAB II LANDASAN TEORI II. A. Harga Diri II. A. 1. Definisi harga diri Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) kemampuan representasi matematis yaitu kemampuan menyatakan ide-ide matematis dalam bentuk gambar, grafik, tulisan atau simbol-simbol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) menyatakan bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II PERKEMBANGAN MORAL PADA REMAJA oleh: Triana Noor Edwina D.S, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

Teori-Teori Perkembangan

Teori-Teori Perkembangan Slide 1 Perkembangan Peserta Didik BAB 2 Teori-Teori Perkembangan Slide 2 Definisi Teori seperangkat gagasan yang saling berkaitan yang menolong untuk menerangkan data, serta membuat ramalan Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana setiap individu mengalami perubahan yang drastis baik secara fisik, psikologis, maupun lingkup sosialnya dari anak usia

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR KOGNITIF

TEORI BELAJAR KOGNITIF Pengertian Teori Kognitif TEORI BELAJAR KOGNITIF Istilah Cognitive berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh: SISKA

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO

PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO Luluk Iffatur Rocmah Dosen PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Surel: luluk.iffatur@umsida.ac.id

Lebih terperinci

Hakikat Perkembangan Anak

Hakikat Perkembangan Anak Hakikat Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta Oleh: Yulia Ayriza 1 Pengertian Perkembangan Lois Hoffman cs - Proses yang terjadi dalam individu sepanjang kehidupan. Mussen Cs - perubahan yang

Lebih terperinci

Oleh: TIKA PRADINA NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd. 2. Laelatul Arofah, M.Pd.

Oleh: TIKA PRADINA NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd. 2. Laelatul Arofah, M.Pd. JURNAL HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONTROL WITH EMOTIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan Indonesia saat ini kembali tercoreng dengan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh para siswanya, khususnya siswa Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena pengaruh hormonal. Perubahan fisik yang terjadi ini tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena pengaruh hormonal. Perubahan fisik yang terjadi ini tentu saja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan fisik terjadi saat seorang individu mencapai usia remaja, dimana seorang remaja akan mengalami masa perubahan atau masa transisi dari anak-anak menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami perubahan-perubahan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan yang sangat penting untuk generasi penerus bangsa. Karena anak usia dini merupakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti melewati tahap-tahap perkembangan yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Namun ada suatu masa dimana individu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regulasi Emosi 2.1.1 Definisi Regulasi Emosi Regulasi emosi mempunyai beberapa definisi dari para ahli. Menurut Shaffer, (2005), regulasi emosi ialah kapasitas untuk mengontrol

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

TINJAUAN PUSTAKA Remaja TINJAUAN PUSTAKA Remaja Remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescent yang mempunyai arti tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini pada akhirnya menuntut semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini pada akhirnya menuntut semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini pada akhirnya menuntut semakin besarnya kebutuhan akan tenaga kerja profesional di bidangnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari manusia lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu melibatkan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang merupakan hasil aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di usia republik yang sudah melebihi setengah abad ini, sudah sepatutnya bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas

Lebih terperinci