BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah
|
|
- Inge Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Keterampilan Komunikasi 1. Definisi Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan guru dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal dari murid dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif. Sedangkan Eggen (2004) berpendapat bahwa keterampilan komunikasi adalah ketika guru menggunakan pengetahuannya dalam teknik komunikasi verbal, nonverbal dan melalui media komunikasi secara efektif untuk mempertahankan keaktifan dalam bertanya, kolaborasi dan interaksi siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan guru dalam teknik komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan dalam berbicara dan mendengar dalam berinteraksi dengan siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas. 8
2 2. Aspek-Aspek Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) membagi keterampilan komunikasi ke dalam tiga aspek utama yaitu : a. Keterampilan berbicara Keterampilan berbicara mencakup keterampilan berbicara di depan kelas dan murid, menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara, bersikap asertif dan memberi ceramah yang efektif. 1) Keterampilan berbicara di depan kelas dan murid Keterampilan berbicara di depan kelas dan murid adalah keterampilan mengomunikasikan informasi secara jelas. Menurut Florez (dalam Santrock, 2007) keterampilan mengomunikasi informasi secara jelas diindikasikan dengan: a) Menggunakan tata bahasa dengan benar. b) Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat sasaran. c) Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan lawan bicara dalam memahami apa yang dikatakan. d) Berbicara dengan tempo yang tepat. e) Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur. f) Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara. 9
3 2) Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara adalah penggunaan gaya komunikasi dengan menghindari beberapa pesan yang mengakibatkan pembicara tampak menghakimi lawan bicara dan menempatkannya dalam posisi defensif misalnya menggunakan pesan saya daripada aku. 3) Bersikap asertif Bersikap asertif yaitu mengekspresikan perasaan, meminta apa yang diinginkan dan berkata tidak untuk apa yang tidak diinginkan. Ketika seseorang bertindak tegas maka mereka bertindak demi kepentingan diri yang terbaik, memperjuangkan hak yang sah, mengekspresikan pandangan secara terbuka, bersikeras agar perilaku yang salah harus diperbaiki dan menolak dipaksa atau dimanipulasi (Evertson dalam Santrock, 2007). 4) Keterampilan memberi ceramah yang efektif Menurut Alverno (dalam Santrock, 2007) keterampilan memberi ceramah yang efektif diindikasikan dengan: a) Berbicara langsung dengan audien atau tidak hanya membaca catatan. b) Mengemukakan tujuan yang ingin disampaikan. c) Menyampaikan ceramah dengan melibatkan kontak mata, isyarat dan kontrol suara yang pas d) Menggunakan bahasa yang tepat 10
4 e) Menggunakan tata ceramah, termasuk di dalamnya adalah pendahuluan, isi ceramah dan kesimpulan f) Memasukkan bukti pendukung ide ataupun gagasan g) Menggunakan media secara efektif b. Keterampilan mendengar Keterampilan mendengar adalah kemampuan mendengar secara aktif. Keterampilan mendengar secara aktif diindikasikan dengan: a) Memberi perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara misalnya mempertahankan kontak mata dan mencondongkan badan pada lawan bicara. b) Parafarasa yaitu menyatakan kembali apa yang baru saja dikatakan oleh lawan bicara dengan kalimat sendiri, misalnya apakah maksudmu itu berarti bahwa... c) Sinteksis tema dan pola yaitu meringkas tema utama dan perasaan lawan bicara yang disampaikan dalam percakapan yang panjang, misalnya mari kita tinjau kembali apa yang sudah kita bicarakan bahwa... d) Memberi umpan balik atau tanggapan yang kompeten yaitu memberi tanggapan secara cepat, jujur, jelas dan informatif. c. Keterampilan berkomunikasi secara non verbal Keterampilan berkomunikasi secara non verbal yaitu keterampilan berkomunikasi melalui ekspresi wajah dan mata, sentuhan, ruang dan sikap diam. 11
5 Keterampilan komunikasi melalui ekspresi wajah misalnya senyum, merengut, tatapan kebingungan. Komunikasi mata misalnya mempertahankan kontak mata ketika berbicara dengan siswa. Keterampilan komunikasi melalui sentuhan misalnya memberi sentuhan yang lembut ketika orang tua siswa sakit atau meninggal. Keterampilan komunikasi melalui ruang misalnya mampu memastikan bahwa siswa memiliki ruang individual sendiri dan mereka harus menghormati ruang orang lain. Keterampilan komunikasi melalui diam misalnya dengan diam memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajulan sebelumnya. Djiwandono (2000) juga menambahkan komunikasi nonverbal guru lainnya adalah kedekatan fisik, misalnya guru berjalan mengelilingi siswa selama mengajar dan selama sisa duduk mengerjakan tugas. B. Persepsi terhadap Profesionalisme Guru 1. Definisi Persepsi Atkinson dan Hilgard (dalam Yusuf 2004) menyatakan bahwa persepsi adalah proses menginterpretasikan dan mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan. Sedangkan menurut Levine dan shefner (dalam Yusuf 2004) persepsi adalah cara-cara individu menginterpretasikan informasi yang diperoleh didasarkan atas pemahaman individu itu sendiri. 12
6 Morgan (dalam Yusuf 2004) menambahkan persepsi lebih menekankan pada pada proses interpretasi terhadap apa yang dialami dan dirasakan untuk membuat sesuatu lebih bermakna. Lebih lanjut Stagner dan Solley (dalam Yusuf 2004) menyatakan bahwa persepsi adalah sesuatu yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus yang ada disekitarnya karena persepsi merupakan rangkaian peristiwa yang menjembatani stimulus dan perilaku tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan persepsi adalah proses menginterpretasikan dan mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus tersebut. 2. Definisi Profesionalisme Guru Menurut Kunandar (2007) profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencahariannya. 3. Aspek-Aspek Profesionalisme Guru a. Menguasai bahan Menguasai bahan mencakup dua kemampuan dasar, yaitu : 13
7 1. Menguasai bahan mata pelajaran dan kurikulum sekolah. Menguasai bahan mata pelajaran dan kurikulum sekolah antara lain mengkaji bahan kurikulum mata pelajaran, mengkaji isi buku-buku teks mata pelajaran yang bersangkutan, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disarankan dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan. 2. Menguasai bahan pendalaman atau aplikasi pelajaran. Menguasai bahan pendalaman atau aplikasi pelajaran antar lain mempelajari ilmu yang relevan, mempelajari aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain (untuk program-program studi tertentu) dan mempelajari cara menilai kurikulum mata pelajaran. b. Mengelola program belajar mengajar Mengelola program belajar mengajar mencakup enam kemampuan dasar, yaitu: 1. Merumuskan tujuan instruksional. Merumuskan tujuan instruksional antara lain mengkaji kurikulum mata pelajaran, mempelajari ciri-ciri rumusan tujuan instruksional, mempelajari tujuan instruksional mata pelajaran yang bersangkutan dan merumuskan tujuan instruksional yang bersangkutan. 2. Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar. Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar antara lain mempelajari macam-macam metode mengajar dan menggunakan macammacam metode mengajar. 14
8 3. Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat. Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat antara lain mempelajari kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar, menggunakan kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar, merencanakan program pelajaran dan menyusun satuan pelajaran. 4. Melaksanakan program belajar mengajar. Melaksanakan program belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi dan peran guru dalam instruksi belajar mengajar, menggunakan alat bantu kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar, menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, memonitor proses belajar siswa dan menyesuaikan rencana program pengajaran dengan situasi kelas. 5. Mengenal kemampuan anak didik. Mengenal kemampuan anak didik antara lain mempelajarai faktorfaktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, mempelajari prosedur dan teknik mengidentifikasi kemampuan siswa dan menggunakan prosedur dan teknik mengidentifikasi siswa. 6. Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial. Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial antara lain mempelajari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, mendiagnosis kesulitan belajar, menyusun pengajaran remedial dan melaksanakan pengajaran remedial. c. Mengelola kelas Mengelola kelas mencakup dua kemampuan dasar, yaitu: 15
9 1. Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran. Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran antara lain mempelajari macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan kelas sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai dan mempelajari kriteria penggunaan macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan. 2. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi antara lain mempelajari faktor-faktor yang mengganggu iklim belajar mengajar yang serasi, mempelajarai strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat preventif dan menggunakan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif. d. Menggunakan media sumber Menggunakan media sumber mencakup enam kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal, memilih dan menggunakan media. Mengenal, memilih dan menggunakan media antara lain mempelajari macam-macam media pendidikan, mempelajari kriteria pemilihan media pendidikan, menggunakan media pendidikan dan merawat alat-alat bantu relajar mengajar. 2. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana antara lain mengenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah untuk membuat alat-alat 16
10 bantu, mempelajari perkakas untuk membuat alat-alat bantu mengajar dan menggunakan perkakas untuk membuat alat-alat bantu mengajar. 3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar antara lain mempelajari cara-cara menggunakan laboratorium, mempelajari cara-cara dan aturan pengalaman kerja di laboratorium, berlatih mengatur tata ruang laboratorium dan mempelajari cara merawat dan menyimpan alat-alat. 4. Mengembangkan laboratorium. Mengembangkan laboratorium antara lain mempelajari fungsi laboratorium dalam proses belajar mengajar, mempelajari kriteria pemilihan alat, mempelajari berbagai desain laboratorium, menilai keefektifan kegiatan laboratorium dan mengembangkan eksperimen baru. 5. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi-fungsi perpustakaan dalam proses belajar mengajar, mempelajari macam-macam sumber perpustakaan, menggunakan macammacam sumber perpustakaan, mempelajari kriteria pemilihan macammacam sumber perpustakaan dan menilai sumber-sumber perpustakaan. 6. Menggunakan micro teaching dalam proses belajar mengajar. Menggunakan micro teaching dalam proses belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi micro teaching dalam proses belajar mengajar, 17
11 menggunakan micro teaching unit dalam proses belajar mengajar, menyusun program micro teaching dengan atau tanpa hardware, melaksanakan program micro teaching dengan atau tanpa hardware, menilai program dan pelaksanaan micro teaching dan mengembangkan program-program baru. e. Menguasai landasan kependidikan Menguasai landasan kependidikan antara lain yang pertama mempelajari konsep, masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis dan psikologis, yang ke dua mengenali fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat. f. Mengelola interaksi belajar mengajar Mengelola interaksi belajar mengajar antara lain yang pertama mempelajari cara-cara memotivasi siswa untuk belajar, yang ke dua menggunakan cara-cara memotivasi siswa untuk belajar, yang ke tiga mempelajari macam-macam bentuk pertanyaan, yang keempat menggunakan macam-macam bentuk pertanyaan secara tepat, yang ke lima mempelajari beberapa mekanisme psikologis belajar mengajar di sekolah, yang ke enam mengkaji faktor-faktor positif dan negatif dalam proses belajar mengajar, yang ke tujuh mempelajari cara-cara berkomunikasi antar pribadiddan yang ke delapan menggunakan cara-cara berkomunikasi antar pribadi. 18
12 g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran antar lain yang pertama mempelajari fungsi penilaian, yang kedua mempelajari bermacammacam teknik dan prosedur penilaian, yang ke tiga menyusun teknik dan prosedur penilaian, yang ke empat mempelajari kriteria penilaian teknik dan prosedur penilaian, yang ke lima menggunakan teknik dan prosedur penilaian, yang ke enam mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian, yang ke tujuh menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar, yang ke delapan menilai teknik dan prosedur penilaian dan yang ke tujuh menilai keefektifan program pengajaran. h. Mengenal fungsi dan program pelayanan BP Mengenal fungsi dan program pelayanan BP mencakup dua kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal fungsi dan program layanan BP di sekolah. Mengenal fungsi dan program layanan BP di sekolah antara lain mempelajari fungsi BP di sekolah, mempelajari program layanan BP dan mengkaji persamaan dan perbedaan fungsi, kewenangan serta tanggung jawab anta guru dan pembimbing di sekolah. 2. Menyelenggarakan program layanan BP di sekolah. Menyelenggarakan program layanan BP di sekolah antara lain mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dan menyelenggarakan program layanan BP di sekolah, terutama bimbingan belajar. 19
13 i. Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah mencakup dua kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah antara lain mempelajari struktur organisasi dan administrasi persekolahan, mempelajari fungsi dan tanggung jawab administrasi guru, kepala sekolah dan kantor wilayah Depdiknas, serta mempelajari peraturan-peraturan kepegawaian pada umunya dan peraturan kepegawaian guru pada khususnya 2. Menyelenggarakan administrasi sekolah. Menyelenggarakan administrasi sekolah antara lain menyelenggarakan administrasi sekolah dan mempelajari prinsip-prinsip dan prosedur pengelolaan program akademik. j. Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran antara lain yang pertama mempelajari dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dalam pendidikan, yang ke dua mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen hasil-hasil penelitian pendidikan dan yang ke tiga menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran. 20
14 4. Persepsi terhadap Profesionalisme Guru Persepsi terhadap profesionalisme guru persepsi adalah proses menginterpretasikan dan mengorganisasikan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian serta kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seorang guru bereaksi terhadap stimulus tersebut. C. Guru Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. McLeod (dalam Muhibbin, 2005) menambahkan bahwa guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. Lebih lanjut menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Yamin, 2007). D. Hubungan Persepsi terhadap Profesionalisme Guru dengan Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah keterampilan komunikasi guru dalam teknik komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan dalam berbicara dan mendengar ketika berinteraksi dengan siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas. 21
15 Untuk mencapai keterampilan komunikasi yang baik ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu: a. Keterampilan berbicara, mencakup keterampilan berbicara di depan kelas dan murid, menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara, bersikap asertif dan memberi ceramah yang efektif. b. Keterampilan mendengar, adalah kemampuan mendengar secara aktif. c. Keterampilan berkomunikasi secara non verbal, yaitu keterampilan berkomunikasi melalui ekspresi wajah dan mata, sentuhan, ruang dan sikap diam. Agar hal tersebut dapat tercapai, para guru harus memiliki persepsi terhadap profesionalisme guru, karena persepsi adalah sesuatu yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus. Berdasarkan persepsi yang dimiliki terhadap profesionalisme guru maka selanjutnya akan memberikan kemungkinan guru melakukan perbaikan dan pengembangan diri yang selanjutnya memungkinkan guru tersebut dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan keterampilannya, salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Adapun dinamika persepsi terhadap profesionalisme guru dalam mempengaruhi keterampilan komunikasi tergambar pada penjelasan berikut ini: Apabila seorang guru telah memiliki persepsi terhadap profesionalisme guru, maka guru tersebut telah memiliki pandangan bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap profesionalisme guru. Profesionalisme guru itu sendiri berisikan kualitas keterampilan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. 22
16 Setelah memiliki pandangan bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap kualitas keterampilan yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajarannya, maka selanjutnya akan memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri yang memungkinkan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan keterampilannya, salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Persepsi terhadap profesionalisme guru tersebut dapat tergambar dari persepsi guru terhadap aspek-aspek profesionalisme guru yang dimiliki guru tersebut. Adapun aspek-aspek profesionalisme yaitu: 1. Menguasai bahan. 2. Mengelola program belajar mengajar 3. Mengelola kelas. 4. Menggunakan media sumber. 5. Menguasai landasan kependidikan. 6. Mengelola interaksi belajar mengajar. 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 8. Mengenal fungsi dan program pelayanan BP. 9. Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah. 10. Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. E. Hipotesa Hipotesa penelitian adalah ada hubungan persepsi terhadap profesionalisme guru dengan keterampilan komunikasi pada guru SMA Negeri 2 Medan. 23
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Guru merupakan seorang yang penting dalam proses belajar mengajar. Guru
11 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Guru Guru merupakan seorang yang penting dalam proses belajar mengajar. Guru mempunyai peran aktif dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini diselenggarakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL PADA SISWA KELAS VIII D SMPN 1 JONGGAT LOMBOK TENGAH 2014/2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL PADA SISWA KELAS VIII D SMPN 1 JONGGAT LOMBOK TENGAH 2014/2015 Ahmad Mukrinesan, Made Piliani, Mustakim Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Lebih terperinciO u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n
Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH
KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR RIYAN HIDAYATULLAH riyanhidayat28@gmail.com Dasar Hukum (Pembelajaran) UU No. 20/2003 Sisdiknas, Pasal 1 (20): Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS Bab ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI
Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorangpun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya
Lebih terperinciFitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.
Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK
KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinciSekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Interpersonal Skill Semester Ganjil 2016 / 2017 E.N. Tamatjita 1 Pendahuluan INTI : Mahasiswa memahami hubungan komunikasi antara dua orang
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Ketrampilan Dasar Konseling II. Tazkia Edelia Sumedi M.Psi. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Psikologi Konseling Ketrampilan Dasar Konseling II Fakultas Psikologi Tazkia Edelia Sumedi M.Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebagai fasilitator penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
Lebih terperinciORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014
MICRO TEACHING ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014 Apri Nuryanto Email : apri_nuryanto@ uny ac.id MANUSIA...? MANUSIA...? GURU GURU Adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMBELAJARAN
KOMUNIKASI PEMBELAJARAN Dr. Ainur Rofieq, M.Kes. ainurrofieq@yahoo.co.id Materi: Ketrampilan Dasar Mengajar Ketrampilan Interpersonal (komunikasi) Ketrampilan Pengelolaan Kelas Pembelajaran Orang Dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
Lebih terperinciAPLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS
APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di
Lebih terperinciETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
ETIKA BERKOMUNIKASI ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DASAR PEMIKIRAN HENDAKNYA PEMBICARAN SELALU DI DALAM KEBAIKAN (AN- NISA : 104) MENGHINDARI PERDEBATAN DAN SALING MEMBANTAH HENDAKNYA BERBICARA
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROFESIONALISME GURU DENGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI PADA GURU SMA NEGERI 2 MEDAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROFESIONALISME GURU DENGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI PADA GURU SMA NEGERI 2 MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan ujian sarjana psikologi Oleh HANIFA LAURA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Sekolah Dasar (SD) meliputi berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam adalah penyelidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Perilaku Asertif Perilaku assertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan. Perilaku assertif
Lebih terperinciOrientasi Pengajaran. Maryati dan Tim UPPL UNY. Mikro
Orientasi Pengajaran Maryati dan Tim UPPL UNY Mikro 4 KOMPETENSI GURU 1. PEDAGOGI 2. KEPRIBADIAN ramah, santun toleran dan peduli 4. SOSIAL 3. PROFESIONAL KOMPETENSI MK MIKRO MAHASISWA MENGENAL KONSEP
Lebih terperinciUA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS
HAKEKAT PENGARAHAN (DIRECTING) DAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) OLEH: NETI JUNIARTI TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Batasan dan prinsip Directing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF. Mata Kuliah ETIK UMB. Panti Rahayu, SH, MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Mata Kuliah ETIK UMB KOMUNIKASI EFEKTIF Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN http://www.mercubuana.ac.id Jika Saya kembali ke kuliah, saya akan berkonsentrasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar PKn Kondisi belajar mengajar yang efekif adalah adanya minat perhatian siswa dalam belajar mata pelajaran PKn. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia dibagi dalam empat kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca
Lebih terperinciBENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal
BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi merupakan
Lebih terperinciPengajaran Mikro. Farida Nurhasanah
Pengajaran Mikro Farida Nurhasanah Orientasi Pengajaran Mikro 1. Pengertian Pengajaran Mikro 2. Ketrampilan Dasar Mengajar 3. Proses Pelaksanaan Praktik Mengajar 4. Proses Penilaian / evaluasi kegiatan
Lebih terperinciKomunikasi Bisnis Kelompok 7 1
1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG Atika Sis Rahmawati 1), Andari Puji Astuti 2), 1,2 Pendidikan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kecemasan Komunikasi Interpersonal 2.1.1. Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal Burgoon dan Ruffner (1978) kecemasan komunikasi interpersonal adalah kondisi ketika individu
Lebih terperinciORIENTASI PENGAJARAN MIKRO
ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO SCIENCE 1. PEDAGOGI 2. KEPRIBADIAN ramah, santun toleran dan peduli 3. PROFESIONAL 4. SOSIAL No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen MEMBUAT SISWA BELAJAR SEBAGAI FASILITATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Lebih terperinciPERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI
PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI Pola Organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal. 1. Organisasi Formal, adalah organisasi yang dibentuk
Lebih terperinciKomunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki
Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara mengajar 2.1.1 Pengertian Cara mengajar Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. perkembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Guru Dalam pendidikan, Guru merupakan komponen dari perangkat sistem pendidikan yang ada di sekolah, sebagai pendidik guru membimbing dalam arti menuntun peserta didik
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia merupakan rangkaian jenjang pendidikan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia, di mulai dari Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari manusia lain. Setiap manusia membutuhkan komunikasi dengan manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Secara umum, komunikasi merupakan suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahukan pendapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa disadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.
KETERAMPILAN KONSELING Rosita E.K. KETERAMPILAN ATTENDING Keterampilan attending terkait dengan penerimaan konselor melalui perhatian dan kesiapsiagaan penuh yang diberikan kepada konseli. Keterampilan
Lebih terperinciMembuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY
Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY Dalam suatu hubungan antar pribadi dimulai bila dua orang yang berhubungan mulai saling membuka tentang dirinya. Bila kedua pribadi sudah saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan peluang untuk dapat mengekspresikan dirinya secara leluasa, untuk menerima diri secara lebih jujur dan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan
II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan ada efeknya, akibatnya, pengaruhnya, kesannya, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi
Lebih terperinciKomunikasi yang efektif. Auliana Farrabbanie
Komunikasi yang efektif Auliana Farrabbanie Formula Komunikasi message source channel SMCRE effect receiver Agar Komunikasi efektif Yang harus dilperhatikan Analisia isi pesan 5w + 1h ringkas, tepat, menarik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI KEPALA SEKOLAH
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI KEPALA SEKOLAH OLEH A. MULIATI, AM Kepala sekolah dalam meningkatkan profesonalisme guru diakui sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berfikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru sebagai pembelajaran dikelas. Sehingga guru mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan
Lebih terperinciPERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1
Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari
Lebih terperinciPAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik)
PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik) A. Strategi Pembelajaran PAILKEM Strategi pembelajaran PAILKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang peranan penting. Suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan dalam teknologinya, jika pendidikan
Lebih terperinciDINAMIKA PEMBELAJARAN
DINAMIKA PEMBELAJARAN Kamalasari 1* dan Eli Rohaeti 2 1 LPMP Kalimantan Tengah *Nidya_unpar@yahoo.co.id (0536)3237124 2 Jurdik Kimia FMIPA UNY Abstrak Saat ini pembelajaran yang berkualitas tidak lagi
Lebih terperincibagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya perubahan yang dilakukan manusia, oleh karena itu pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri sehingga akan melahirkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan umum pengajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra, dengan tujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti
KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.
Lebih terperinciPENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Husni El Hilali Abstraksi Pengelolaan kelas memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan. Proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciKOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP
KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP Komunikasi pada masa dewasa Kematangan fisik, mental dan kemampuan sosial (+) Peran & tanggungjawab serta tuntutan sosial telah menuntut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Keterampilan Mengajar Guru 2.1.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Guru. Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah sesuatu hal menjadi lebih bernilai dan memiliki
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan pengajaran keterampilan-keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang berbahasa. Keterampilan-keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dewasa ini tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan agar peserta didik
Lebih terperinciBAB II. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran
BAB II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran A. Kajian Teori 1. PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Menurut buku panduan PPL FKIP UNPAS (2017, h. 1) PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan akademik
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI. Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi. Disusun Oleh :
MAKALAH KOMUNIKASI Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Disusun Oleh : 1. Retno Dwi S. 115030200111073 2. Dhea Indira Ard 115030200111076 3. Chalifah
Lebih terperinci