BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Considine, Parkes, Olesen, (2010:9), Data adalah fakta yang masih mentah yang berhubungan atau menggambarkan suatu kejadian. Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda (2005:6), Data adalah item-item mengenai suatu peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan, dan disimpan namun tidak diorganisasi untuk menyampaikan semua makna spesifik. Item data dapat numerik, alphanumerik, gambar, suara. 2.2 Sistem Informasi Menurut O Brien (2009:5), Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7), Sistem Informasi adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan dan menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7-8), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut : 1. Hardware (perangkat keras) Sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali. 2. Software (perangkat lunak) Koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardwarehardware yang ada untuk memproses data. 7

2 8 3. Database (basis data) Basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut berisikan data. 4. Network (jaringan computer) Sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki. 5. Procedures (prosedur) Sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan. 6. People (orang) Sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan software, berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari pemrosesan tersebut. Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:8)

3 9 2.3 Business Intelligence Tahapan Business Intelligence Gambar 2.2 Tahapan Business Intelligence Sumber : Moss (2003:3)

4 10 a. Construction - ETL Development Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari ETL development: 1. Membangun dan menguji(test) unit dari proses ETL Di bawah arahan memimpin pengembang ETL, program ETL harus dikembangkan untuk tiga set proses load: initial load, historical load, dan incremental load. Jika Anda berencana untuk menggunakan sistem manajemen database (DBMS) utilitas load untuk mengisi database sasaran BI, maka hanya ekstrak dan program transformasi perlu ditulis, termasuk program-program yang menciptakan file beban akhir. Jika Anda berencana untuk menggunakan alat ETL, petunjuk (teknis meta data) untuk alat ETL harus diciptakan. Semua program ETL custom-ditulis dan semua modul alat ETL harus unit diuji untuk kompilasi, fungsi, dan perbaikan. 2. Integrasi atau tes regresi proses ETL Setelah menguji semua unit program ETL individu atau modul program, seluruh aliran proses ETL harus diuji. Hal ini dilakukan dengan pengujian integrasi pada rilis pertama dan dengan pengujian regresi pada rilis berikutnya. Kedua jenis pengujian harus dilakukan di bawah formal rencana uji dengan uji kasus, hasil tes diharapkan, hasil tes yang sebenarnya, dan log tes berjalan. 3. Uji kinerja proses ETL Sejak banyak database target BI adalah database yang sangat besar (VLDBs), itu adalah penting untuk menekankan pengujian program yang dipilih atau modul alat ETL. Lakukan stress pengujian dengan data volume penuh pada programprogram atau modul alat ETL yang membaca atau menulis ke tabel volume tinggi dan melakukan operasi yang rumit,

5 11 terutama ketika berjalan secara paralel terhadap tabel volume tinggi. Kinerja tes juga dapat disimulasikan dengan alat simulasi stress test. 4. Uji jaminan kualitas dari proses ETL Sebagian besar organisasi tidak memperbolehkan program untuk dipindahkan ke dalam produksi sampai mereka telah melewati proses uji QA (quality assurance). Tes ini biasanya dijalankan di bawah pengawasan staf operasi di lingkungan QA terpisah. 5. Tes penerimaan proses ETL Jika perwakilan bisnis dan ahli subjek telah aktif terlibat dalam kegiatan integrasi atau pengujian regresi, maka pengujian penerimaan harus sedikit lebih dari akhir, sertifikasi resmi dari perwakilan bisnis. Jika mereka tidak terlibat, semua fungsi dari proses ETL harus divalidasi untuk menjadi lengkap dan benar, terutama proses rekonsiliasi. Gambar 2.3 ETL Development Sumber : Moss (2003:276)

6 12 - Application Development Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari application development: 1. Menentukan requirement dari tugas akhir Jika Anda membangun prototipe, meninjau hasil prototipe dan menentukan apa perubahan yang diminta dan apa masalah yang tercatat selama kegiatan itu. Ini akan memberikan pemahaman tentang stabilitas requirements. Tambahan lagi, menyesuaikan desain atau renegosiasi requirements berdasarkan apa yang bekerja dan apa yang tidak bekerja selama prototipe. 2. Merancang aplikasi. Ketika meninjau hasil prototipe dan query yang diperlukan dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI, termasuk laporan akhir, query, front-end interface (GUI, Web), dan bantuan online. Mengembangkan rencana uji dengan uji kasus rinci. 3. Membangun dan menguji unit aplikasi. Membuat data untuk tes dan menulis program dan script untuk laporan, query, front-end interface, dan bantuan online. Pastikan untuk menguji unit program dan skrip tidak hanya untuk membuktikan bahwa mereka mengkompilasi tanpa kesalahan, tetapi juga untuk memverifikasi bahwa mereka melakukan fungsi mereka dengan benar, periksa semua potensi kesalahan, dan memproduksi hasil yang tepat. 4. Menguji aplikasi Melakukan integrasi atau pengujian regresi pada semua program dan script dalam urutan di mana mereka akan berjalan dalam lingkungan produksi. Load database pembangunan dengan sampel "hidup" data, dan menguji program dan script terhadap mereka. Periksa hasil tes yang sebenarnya terhadap tes diharapkan hasil, kemudian merevisi

7 13 dan tes ulang program dan script sampai mereka melakukan seperti yang diharapkan. Pastikan untuk hasil tes beberapa program yang lebih rumit yang memiliki banyak JOIN dan yang membaca tabel volume tinggi. Sebuah tes kinerja akan menunjukkan bagaimana penerapan BI akan dilakukan ketika terisi penuh dalam lingkungan produksi. Cara termudah untuk menjalankan tes kinerja adalah melalui stress test alat simulasi. Tes akhir harus tes QA dengan staf operasi dan tes penerimaan dengan ahli materi pelajaran dan perwakilan bisnis. Selain menentukan apakah akses dan program analisis fungsi benar, pengujian penerimaan harus menentukan kegunaan keseluruhan BI yang aplikasi dan interface untuk aplikasi BI, terutama untuk berbasis pengembangan web. 5. Menyediakan akses data dan training analisis Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan staf meja bantuan, "power user," pengetahuan pekerja, analis bisnis, dan manajer bisnis. Jadwal pelatihan sesi, baik di rumah atau dengan vendor. Jika pelatihan disediakan secara internal, membuat materi pelatihan dan melakukan sesi pelatihan. Gambar 2.4 Application Development Activities Sumber : Moss (2003:295)

8 14 - Meta Data Repository Development Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari application development: 1. Membangun database repositori. Jika Anda sedang membangun sebuah repositori meta data, terlepas dari apakah itu didasarkan pada desain entityrelationship atau desain berorientasi objek, menghasilkan data definition language (DDL) dan menjalankannya untuk membuat struktur database repositori meta data. Juga, menghasilkan bahasa kontrol data (DCL) dan menjalankannya untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus (CRUD) otoritas pada meta data database repositori. Jika Anda melisensi produk repositori meta data, menginstal dan menguji semua komponen produk, terutama meta database repositori data. Mengatur otoritas CRUD pada produk repositori meta data untuk memungkinkan eksekusi dari proses migrasi data meta dan laporan dan untuk memungkinkan akses langsung ke repositori meta data. 2. Membangun dan menguji unit proses migrasi meta data. Setelah Anda membuat database meta data repositori, Anda harus mengembangkan proses migrasi meta data, termasuk proses antarmuka alat dan program transformasi meta data yang akan mempersiapkan meta data diekstrak untuk repositori meta data. Jika Anda melisensi produk repositori meta data dan jika fasilitas impor produk digunakan untuk mengisi data meta repositori, teslah untuk memverifikasi bahwa itu dapat berfungsi seperti yang diharapkan.

9 15 3. Membangun dan menguji unit aplikasi meta data. Jika Anda sedang membangun repositori meta data, Anda juga harus mengembangkan fungsi aplikasi meta data, termasuk proses antarmuka akses dan online membantu fungsi, serta laporan data meta dan pertanyaan. Jika repositori meta data adalah produk berlisensi, Anda harus menguji fungsi aplikasinya (Interface, laporan, query). Jika diperlukan untuk meningkatkan produk dengan fungsi tambahan, menulis dan menguji kode tambahan. 4. Uji program penyimpanan meta data atau fungsi produk. Menguji semua meta program penyimpanan data atau fungsi produk dari awal sampai berakhir melalui integrasi formal maupun pengujian regresi. Setiap komponen dari meta data proses migrasi serta setiap komponen dari meta data aplikasi harus diuji dengan penuh semangat. Melakukan pengujian integrasi atau regresi pengujian dengan rencana uji formal; menjalankan uji kasus disiapkan, masuk tes yang sebenarnya Hasil pada log tes, dan membandingkannya dengan hasil yang diharapkan. Setelah program penyimpanan meta data atau fungsi produk telah benar-benar integrasi atau regresi diuji, orang-orang bisnis dan teknisi dapat melakukan kombinasi Quality Assurance / pengujian penerimaan. 5. Siapkan repositori meta data untuk produksi. Menginstal dan menguji platform server untuk produksi repositori meta data. Buat DDL dan DCL untuk produksi meta database repositori data. Menulis prosedur operasi untuk staf operasi, dengan instruksi untuk menjalankan program repositori meta data yang dijadwalkan secara rutin. Juga menulis panduan referensi untuk staf help desk dan bagi orang-orang bisnis dengan petunjuk tentang cara menggunakan repositori meta data. Membangun prosedur

10 16 lainnya, seperti pemantauan kinerja database dan penggunaan meta data. 6. Memberikan pelatihan repositori meta data. Sejak aplikasi meta data dapat serumit bisnis aplikasi, pelatihan merupakan aspek penting. Orang bisnis dan penghubung personil, seperti "power user" dan membantu staf desk, harus dilatih dalam penggunaan database repositori meta data, fungsi bantuan online, laporan, dan query. Mengembangkan dan menghadiri inhouse training atau pelatihan jadwal melalui vendor repositori meta data Pengertian Business Intelligence Business Intelligence (BI) adalah sebuah proses untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan melalui pendayagunaan berbagai data, informasi, dan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bahan baku dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Williams (2007:2), Business Intelligence adalah kombinasi antara produk, teknologi, dan metode untuk mengorganisir informasi kunci yang diperlukan manajemen untuk meningkatkan keuntungan dan performance. Menurut Moss (2003:29) Business Intelligence (BI) bukanlah merupakan sebuah produk atau sistem. BI adalah sebuah arsitektur dari sebuah kumpulan operasional yang terintegrasi sebaik aplikasi pendukung keputusan dan database yang menyediakan akses yang mudah bagi komunikasi bisnis ke data bisnis.

11 Kegunaan Business Intelligence Kegunaan Business Intelligence Menurut Williams (2007:10) adalah : a. Meningkatkan Keuntungan. Business Intelligence dapat membantu client bisnis untuk mengevaluasi nilai pelanggan dan keinginan dalam mendapatkan keuntungan jangka pendek dan untuk menggunakan pengetahuan yang digunakan untuk membedakan antara pelanggan yang menguntungkan dan pelanggan yang tidak menghasilkan keuntungan. b. Mengurangi biaya Mengurangi investasi yang dibutuhkan untuk menggunakan penjualan, Business Intelligence dapat digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi biaya-biaya organisasi. c. Mengembangkan Customer Relationship Management (CRM) Ini pada dasarnya adalah aplikasi Business Intelligence yang menerapkan analisis kumpulan informasi pelanggan untuk memberikan pertanggung jawaban kelayanan pelanggan yang telah dikembangkan. d. Mengurangi Resiko Menerapkan metode Business Intelligence untuk memasukkan data dapat mengembangkan analisis resiko kredit, melihat pada analisis aktivitas konsumen, produsen, dan kehandalan dapat memberikan pencerahan terhadap bagaimana untuk mempersingkat supply chain Manfaat Business Intelligence Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda, (2005:202), Manfaat Business Intelligence bagi perusahaan adalah kemampuan untuk memanfaatkan dan menyediakan informasi yang akurat ketika dibutuhkan, termasuk apabila ingin melihat data secara real-time mengenai kinerja perusahaan.

12 Metadata Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda (2005:205), Metadata adalah data tentang data. Dalam datawarehouse mendeskripsikan isi datawarehouse dan cara penggunaannya. 2.5 Dashboard Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda, (2005:210), Dashboard menyediakan para manajer dengan informasi yang mereka butuhkan dalam format yang benar di waktu yang cepat. Sistem BI merupakan fondasi bagi dashboard, yang telah meluas dari sistem informasi eksekutif menjadi sistem informasi perusahaan yang mengakses data warehouse via sistem OLAP Keunggulan Dashboard Karena di skripsi ini memakai tipe performance dashboard yang tactical, maka tactical dashboard, menurut Eckerson (2011:80), memiliki fungsi yaitu mereka didapat dari data warehouse atau departemen data mart dan mengandalkan pelaporan standar dan alat analisis untuk menampilkan data dashboard. Tingkat atas taktis dashboard biasanya menampilkan selusin atau indikator kinerja kunci (KPI) dan menyediakan link ke berbagai departemen dashboard dan laporan. Dashboard taktis sering terlihat seperti sebuah portal metrik atau mashup, yang terdiri dari tampilan panel grafik analisis dan fungsional dan meja. Secara umum, fokus dashboard taktis adalah apa yang terjadi di masa lalu dan bagaimana memperbaikinya Performance Dashboard Menurut Eckerson (2011:85), Performance dashboard memberikan layanan dalam menerjemahkan strategi organisasi ke dalam tujuan, metrik, inisiatif, dan tugas disesuaikan dengan masing-masing kelompok dan individu dalam organisasi. Ini memberikan informasi yang tepat waktu dan wawasan yang memungkinkan pengguna bisnis untuk meningkatkan keputusan, mengoptimalkan proses dan rencana, dan bekerja secara proaktif. Sebuah dashboard kinerja benar-benar

13 19 kinerja sistem manajemen. Mengkomunikasi tujuan strategis dan memungkinkan pengusaha untuk mengukur, memantau, dan mengelola kegiatan kunci dan proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka Tipe-Tipe Dashboard Menurut Eckerson (2011:101), Berikut ini adalah tipe-tipe dari performance dashboard: 1. Operational Dashboard memantau proses operasional, peristiwa, dan kegiatan sebagaimana yang terjadi (setiap menit, jam, atau hari). 2. Tactical Dashboard mengukur dan menganalisis kinerja kegiatan departemental, proses, dan tujuan. 3. Strategic Dashboard melacak kemajuan pencapaian strategis tujuan di top-down (misalnya, "Balanced Scorecard") Karakteristik Utama Performance Dashboard Menurut Eckerson (2011:105), Karakteristik utama performance dashboard adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Karakteristik utama performace dashboard Operational Tactical Strategic Kebutuhan Control Proses optimisasi Mengatur strategi operation Ruang lingkup Operasional Departemental Enterprise Pengguna Staf Manager Executive Kegiatan utama Melakukan Analisis Mengulas balik Fokus Saat ini Masa lalu Masa depan Refresh data Harian Harian/Mingguan Bulanan

14 20 Level detil Detil Detil/Rangkuman Rangkuman informasi Arsitektur Core systems Data warehouse Excel atau Data mart Metrik Driver Driver/Outcome Outcome Terlihat seperti Dashboard Metric Portal Scorecard Gambar 2.5 Contoh Dashboard Sumber : Star Schema Skema star adalah alat dimana pemodelan dimensional yang diterapkan. Skema star berisi sebuah tabel fakta pusat. Tabel fakta berisi atribut yang diperlukan untuk melakukan analisis putusan, atribut deskriptif yang digunakan untuk pelaporan query, dan foreign key untuk menghubungkan ke tabel dimensi. Atribut analisis keputusan terdiri dari ukuran performa, metrik operasional, ukuran agregat, dan semua metrik lain yang diperlukan untuk menganalisis performa organisasi. Dengan kata lain, tabel fakta terutama menunjuk apa yang didukung oleh data warehouse untuk analisis putusan. Sekeliling tabel fakta pusat (hubungan via foreign key) adalah tabel dimensi. Tabel dimensi berisi atribut yang menguraikan data yang dimasukkan dalam tabel fakta. Tabel dimensi menunjuk bagaimana data akan dianalisis.

15 21 Beberapa contoh dimensi yang akan mendukung sebuah tabel fakta produk adalah lokasi, waktu dan ukuran. Menurut Connolly & Begg (2010:1227), Star schema adalah struktur logikal yang memiliki sebuah tabel fakta berisi data aktual yang ditempatkan di tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi berisi data acuan (dapat di denormalisasi). Gambar 2.6 Example of Star Schema Sumber : Connolly & Begg (2010:1227) Dimension Table (Tabel Dimensi) Menurut Connolly & Begg (2010:1227), Tabel dimensi merupakan sekumpulan dari tabel-tabel yang lebih kecil yang memiliki sebuah primary key sederhana yang merespon secara benar terhadap salah satu komponen dari composite key yang ada dari tabel fakta.

16 Strategic Management Menurut Fred (2011:187), manajemen strategis erat kaitannya dengan proses pengambilan keputusan. Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian antara kondisi aktual dan kondisi yang diinginkan serta kemudian mengambil keputusan untuk mengatasi perbedaan itu. Untuk masalah yang dinilai cukup penting apalagi mendesak diperlukan pertimbangan waktu dan usaha dalam melakukan analisis secara cermat Kunci Keberhasilan Dalam Strategic Management Menurut Fred (2011:187) menjelaskan mengenai berbagai kunci keberhasilan dalam manajemen strategis, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Competitive Advantage Perusahaan diharuskan memiliki tolak ukur yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga dapat bertahan dan mampu bersaing ditengah persaingan pasar di segmen industri. b. Strategies Strategi adalah sarana yang tujuan jangka panjang akan tercapai. c. Policies Kebijakan mencakup pedoman, aturan, dan prosedur untuk mendukung upaya agar tercapainya sebuah tujuan perusahaan. d. Long-Term Objectives Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang berusaha untuk dicapai dalam mengejar misi dasar perusahaan. e. Vision And Mission Statements Pernyataan mengenai visi-misi adalah pernyataan sebuah tujuan untuk membedakan suatu jenis bisnis dari perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.

17 Tahapan Strategic Management (Perencanaan Strategis) Menurut Fred (2011:190), Proses penyusunan strategis dilakukan dengan melalui tiga tahap analisis, yaitu : a. Tahap masukan Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal, seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah, analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal, seperti laporan keuangan (neraca, Laba-rugi, cash-flow, struktur pendanaan), laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over), laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan pemasaran. Dalam evaluasi faktor strategis yang digunakan pada tahap ini adalah model Matrik Faktor Strategis Eksternal dan Matrik Faktor Strategi Internal b. Tahap analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal ini digunakan model matrik SWOT dan matrik internal-eksternal. c. Tahap keputusan Setelah tahapan-tahapan terdahulu dibuat dan dianalisa, maka tahap selanjutnya disusunlah daftar prioritas yang harus diimplementasikan. Menurut Fred (2011:193), Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan teknik yang secara obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. QSPM merupakan alat untuk menentukan /

18 24 merekomendasikan pilihan strategi atas dasar pendapat ahli atau praktisi (expert choice); juga melibatkan unsur intuisi (intuitive judgement). Didasari oleh Key Success Factors internal dan eksternal terpilih. Menetapkan pilihan yang paling menarik/ terpercaya/ layak diterapkan atau secara konseptual disebut sebagai upaya menetapkan relative attractiveness Dibutuhkan enam langkah untuk mengembangkan QSPM, yaitu: 1. Step 1 Buatlah daftar perusahaan kunci peluang eksternal / ancaman internal dan kekuatan / kelemahan di kolom kiri dari QSPM tersebut. Informasi ini harus diambil langsung dari EFE Matrix dan IFE Matrix. 2. Step 2 Menetapkan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal kunci. Bobot ini sesuai dengan yang tertera di EFE Matrix dan IFE Matrix. 3. Step 3 Periksa matrix Tahap 2 (pencocokan) dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisai untuk diterapkan. 4. Step 4 Tentukan Attractiveness Scores (AS) yang didefinisikan sebagai nilai numerik yang menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu alternatif. Attractiveness Scores (AS) ditentukan dengan memeriksa setiap faktor kunci eksternal maupun internal, satu per satu. Secara khusus, Attractiveness Scores harus diserahkan kepada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari satu strategi atas orang lain, mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Rentang untuk Attractiveness Scores (AS)

19 25 adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. 5. Step 5 Menghitung Total Attractiveness Scores (TAS). Total Attractiveness Scores (TAS) didefinisikan sebagai produk dari mengalikan weight (Langkah 2) oleh Attractiveness Score (Langkah 4) di setiap baris. Total Attractiveness Scores (TAS) menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan kritis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi nilai ketertarikan total, lebih menarik alternatif strategis (hanya mempertimbangkan faktor keberhasilan kritis yang berdekatan). 6. Step 6 Hitunglah Sum Total Attractiveness Score. Tambah Total Attractiveness Scores (TAS) dalam setiap kolom strategi QSPM tersebut. Sum Total Attractiveness Score (STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set alternatif. Skor yang lebih tinggi menunjukkan strategi yang lebih menarik.

20 26 Tabel 2.2 Tahapan Strategic Management 1. Tahap Masukan Matrik EFE Matrik IFE 2. Tahap Analisis Matrik SWOT 3. Tahap Pengambilan Keputusan Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) Gambar 2.7 Contoh QSPM Sumber : Fred (2011:193) SWOT Analysis Menurut Fred (2011:178), menjelaskan bahwa Strengths-Weaknesses- Opportunities-Threats (SWOT) Matrix adalah alat pencocokan yang membangun empat tipe strategi : Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (Kelemahan-peluang), Strategi ST (Kekuatan-ancaman), Strategi WT (kelemahan-ancaman). SWOT Matrix berfungsi sebagai pencocokan faktor eksternal dan internal kunci dan merupakan bagian yang paling sulit untuk dikembangkan dan membutuhkan penilaian yang baik. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

21 27 SO Strategi. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha untuk mengatasinya dan membuat mereka kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha untuk menghindari mereka untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. WO Strategi bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari eksternal peluang. Kadang-kadang peluang eksternal kunci ada, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang mencegah dari mengeksploitasi peluang-peluang. Sebagai contoh, mungkin ada permintaan tinggi untuk perangkat elektronik untuk mengontrol jumlah dan waktu injeksi bahan bakar di mesin mobil (kesempatan), tetapi produsen suku cadang mobil tertentu mungkin kurang teknologi diperlukan untuk memproduksi perangkat ini (kelemahan). Salah satu kemungkinan WO Strategi akan adalah untuk memperoleh teknologi ini dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan yang memiliki kompetensi di area ini. Sebuah alternatif WO Strategi akan menyewa dan melatih orang-orang dengan yang dibutuhkan kemampuan teknis. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. ST Strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu memenuhi ancaman dalam lingkungan eksternal maju terus. Contoh ST Strategi terjadi ketika Texas Instruments digunakan sangat baik departemen hukum (kekuatan) untuk mengumpulkan hampir $ 700 juta kerusakan dan royalti dari sembilan. Perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten untuk chip memori semikonduktor (ancaman). Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Ada delapan langkah yang terlibat dalam membangun SWOT Matrix : 1. List peluang eksternal perusahaan 2. List ancaman eksternal perusahaan 3. List kekuatan internal perusahaan kunci

22 28 4. List kelemahan internal perusahaan kunci 5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat resultan Strategi SO dalam sel yang tepat 6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat resultan Strategi WO 7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat Strategi ST yang dihasilkan 8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat WT Strategi yang dihasilkan. 2.8 Pengertian Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:208), Unified Modeling Language (UML) adalah suatu kumpulan standar model pembangunan dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan object oriented Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:210) Flowcharts dan diagram aktivitas yang khusus dirancang untuk mewakili aliran kontrol di antara langkah-langkah pengolahan. Banyak analis menggunakan jenis workflow diagram dan menyebutnya activity diagram. Suatu activity diagram merupakan gambaran berbagai pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang melakukan aktivitas masing-masing, dan aliran sekuensial dari kegiatan tersebut. Symbol yang digunakan yaitu: 1. Swimlane Merupakan area persegi pada activity diagram yang mewakili seluruh aktivitas di dalamnya. 2. Starting activity Merupakan awal dari aktivitas di dalam sistem.

23 29 3. Activity Merupakan aktivitas yang dilakukan di dalam sistem. 4. Decision activity Merupakan aktivitas yang harus dipilih. 5. Concurrent activities Merupakan aktivitas yang dilakukan secara bersamaan atau paralel, biasanya diawali dengan synchronization bar. 6. Synchronization bar Merupakan simbol di dalam activity diagram yang digunakan untuk mengendalikan pemisahan atau penyatuan beberapa aktivitas. 7. Ending activity Merupakan akhir dari aktivitas di dalam sistem. Gambar 2.8 Symbol Activity Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:212) Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:215), Analis mendefinisikan kasus penggunaan pada dua tingkat, tingkat ikhtisar dan tingkat rinci. Event table dan diagram use case memberikan gambaran dari semua kasus digunakan untuk sistem. Informasi rinci tentang setiap kasus penggunaan digambarkan dengan use case description, activity diagram, system sequence diagram atau kombinasi dari model-model tersebut.

24 30 Di dalam use case diagram terdapat beberapa komponen didalamnya, sebagai berikut: 1. Actor actor adalah seseorang atau sesuatu yang benar-benar menyentuh atau berinteraksi dengan sistem. Actor selalu diluar automation boundary system tetapi dapat menjadi bagian dari bagian manual sistem. 2. Automation Boundary The boundary adalah the automation boundary. Itu menandakan batas antara lingkungan, antara pelaku dan komponen internal dari sistem komputer. 3. Use case use case dilambangkan dengan simbol oval dimana nama kasus digunakan didalamnya sebagai proses. 4. << Includes >> Relationship hubungan antara use case dilambangkan dengan connecting line yang ditandai dengan tanda panah. Arah panah menunjukkan use case yang disertakan sebagai bagian dari use case utama. 5. Connecting lines connecting lines adalah penghubung yang berada diantara actor dan use case yang menandakan actor mana yang memanfaatkan use case. 6. Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

25 31 Gambar 2.9 Usecase Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:216) Entity Relationship Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223), Entity Relationship Diagram menggambarkan entity-relationship model yang merupakan gabungan konsep entitas, atribut, dan hubungan antar entitas, dan entitas dalam ERD merepresentasikan sesuatu (things) atau benda dalam dunia nyata. ERD merupakan diagram yang menggambarkan relationship antar entitas yang relevan dari system interest. Entitas dapat dijelaskan sebagai sesuatu yang menyebabkan seseorang mengumpulkan data untuk diperoses menjadi informasi pendukung kegiatan bisnis. Gambar 2.10 Entity Relationship Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223)

26 Kerangka Pikir 1. Masalah Perusahaan membutuhkan sebuah dashboard yang dapat menggambarkan performa kinerja karyawan. 2. Solusi Membuat dashboard yang menarik dan mudah dimengerti 3. Metode Analisis yang Dipakai UML, SWOT (perumusan strategi) 4. Metode Perancangan yang Dipakai Tahapan Business Intelligence Roadmap Moss Performance Dashboard Eckerson 5. Software yang Digunakan pada Perancangan Dashboard Tableau

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Piramida Sistem Informasi Pada kondisi sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan yang ada telah disusun secara sistem. Sistem adalah suatu hal yang menghubungkan suatu hal dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson,

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

PROSES EXTRACT, TRANSFORM DAN LOAD PADA DATA WAREHOUSE

PROSES EXTRACT, TRANSFORM DAN LOAD PADA DATA WAREHOUSE PROSES EXTRACT, TRANSFORM DAN LOAD PADA DATA WAREHOUSE Oktavian Abraham Lantang ABSTRAK Saat ini seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, ketergantungan proses bisnis suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut O Brien (2004, p13) Data adalah fakta mentah atau observasi observasi, secara tipe tipe fenomena fenomena secara fisik atau transaksi bisnis. Jadi, data merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan IT untuk menciptakan suatu solusi yang dapat mengatasi data-data perusahaan dalam volume yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.2 Pengertian Internet 2.3 World Wide Web

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.2 Pengertian Internet 2.3 World Wide Web BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Rainer, Prince, & Cegielski (2015:6), Sistem informasi adalah proses mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

Organizing Data and Information

Organizing Data and Information Organizing Data and Information Chapter 5 Heru Lestiawan, M.Kom 1 Principles and Learning Objectives Pendekatan Database untuk manajemen data memberikan keuntungan yang signifikan atas pendekatan berbasis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Penelitian ini dimulai dari pengambilan data penjualan PT. Sinar Niaga Sejahtera Point Ambarawa yang kemudian diteruskan dengan permintaan ijin untuk melakukan replikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Internet Menurut Chaffey (2009: 109), Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer ke penjuru dunia. Internet terdiri dari jaringan server yang terinfrastruktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012), Sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu landasan yang menjelaskan tentang teoriteori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut antara lain: 3.1. Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

3.5 Arsitektur Data Warehouse Data Source Data Warehouse Surveilans Terpadu Penyakit (STP) kabupatenbantul

3.5 Arsitektur Data Warehouse Data Source Data Warehouse Surveilans Terpadu Penyakit (STP) kabupatenbantul DAFTAR ISI aman Judul... i aman Pengesahan... ii aman Pernyataan... iii aman Persembahan dan Motto... iv Kata Pengantar... v Abstrak... vi Abstract... vii Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel...

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR

ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR 11 ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Konsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom

Konsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom Konsep Business Inteligence (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom Data, informasi dan pengetahuan Arsitektur BI Komponen utama BI Siklus analisis BI Tahap pengembangan sistem BI Sebuah organisasi memiliki data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model EIS yang sesuai bagi lingkungan organisasi sekolah menengah atas, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model EIS yang sesuai bagi lingkungan organisasi sekolah menengah atas, maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah-langkah Penelitian Seperti telah disebutkan bahwa tujuan penelitian adalah untuk merancang model EIS yang sesuai bagi lingkungan organisasi sekolah menengah atas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Data Data adalah sumber daya berharga yang dapat menerjemahkan menjadi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data Menurut McLeod (2007, p9), data terdiri dari fakta fakta dan angka angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan menurut O'Brien (2005,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Inmon (2005, p493), data adalah kumpulan dari fakta, konsep atau perintah pada sebuah media penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BASIS DATA MODEL BASIS DATA

BASIS DATA MODEL BASIS DATA BASIS DATA MODEL BASIS DATA APA ITU MODEL BASIS DATA? Model database menunjukkan struktur logis dari suatu basis data, termasuk hubungan dan batasan yang menentukan bagaimana data dapat disimpan dan diakses.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis digital printing memenuhi kebutuhan dunia periklanan di Indonesia dengan cepat dan instan menjadikan usaha printing konvensional mulai ditinggalkan.

Lebih terperinci