BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Internet Menurut Chaffey (2009: 109), Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer ke penjuru dunia. Internet terdiri dari jaringan server yang terinfrastruktur dan communication links diantara jaringan server tersebut yang digunakan untuk memegang dan mengirim informasi diantara para client computer dan web servers. Strauss dan Frost (2012: 28) menyebutkan bahwa ada tiga jenis hubungan internet, yaitu: 1. Public internet, yaitu jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. 2. Intranet, yaitu sebuah jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Bisa dibilang intranet adalah sebuah space kecil yang dihubungkan secara LAN (local area network). 3..Extranet, yaitu dua atau lebih jaringan eksklusif yang digabungkan dengan tujuan untuk berbagi informasi. Dibawah ini adalah beberapa istilah yang di berubungan dengan internet. Diantaranya adalah : Website Menurut Chaffey (2009: 124) website merupakan teknik umum untuk menerbitkan informasi melalu internet. Pada umumnya website diakses melalui web browser yang akan menampilkan halaman web beserta dengan grafis serta HTML dan XML. 7

2 Browser Menurut Chaffey (2009: 125), browser atau disebut sebagai web browser aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mensuplai informasi pada World Wide Web HTML Menurut Chaffey (2009:687), HTML merupakan standarisasi yang paling sering digunakan dalam memproduksi static web content. HTML dapat ditulis menggunakan text editor biasa maupun menggunakan alat khusus Konsep Sistem Menurut O Brien (O'Brien & Marakas, 2014, : 25), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan batasan yang didefinisikan dengan jelas, bekerja bersama untuk mencapai sekumpulan tujuan yang sama dengan menerima masukan (input) dan mengeluarkan sebuah hasil (output) dalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi. Banyak contoh sistem dapat kita temukan dalam ilmu fisika, ilmu biologi, dalam teknologi modern, dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita dapat membicarakan tentang sistem fisik antara matahari dan planet-planetnya, sistem biologis dalam tubuh manusia, sistem teknologi kilang minyak, sistem sosial ekonomi dalam sebuah organisasi bisnis. Pada dasarnya, sebuah sistem memiliki tiga fungsi dasar yaitu : 1. Input Fungsi input mencakup penangkapan dan penyusunan elemenelemen yang masuk ke sistem untuk di proses. Misalnya, bahan baku, energi, data, dan usaha manusia harus di amankan serta diorganisasi untuk pemrosesan.

3 9 2. Processing Fungsi processing mencakup proses transformasi yang mengubah input menjadi output. Misalnya, proses manufaktur, proses pernafasan manusia, atau perhitungan matematika. 3. Output Fungsi output mencakup memindahkan elemen-elemen yang telah dihasilkan oleh sebuah proses transformasi ke destinasi terakhirnya. Misalnya, produk jadi, layanan manusia, dan informasi manajemen harus dikirimkan ke pengguna manusianya. Konsep sistem dapat menjadi lebih berguna dengan menambahkan dua elemen tambahan yaitu: feedback dan control. Sebuah sistem yang dilengkapi dengan fungsi feedback dan control sering disebut sebagai sebuah sistem cybernetic, yaitu sebuah sistem yang dapat memantau diri dan mengatur diri. (O'Brien & Marakas, 2014) 1. Feedback Feedback adalah data tentang performa dari sistem. Misalnya, data tentang performa penjualan adalah feedback untuk seorang manajer penjualan. Data tentang kecepatan, ketinggian, sifat, dan arah sebuah pesawat adalah feedback bagi pilot maupun auto-pilot dari pesawat tersebut. mencakup penangkapan dan penyusunan elemen-elemen yang masuk ke sistem untuk di proses. Misalnya, bahan baku, energi, data, dan usaha manusia harus di amankan serta diorganisasi untuk pemrosesan. 2. Control Fungsi control mencakup memantau dan mengevaluasi feedback untuk menentukan apakah sistem bergerak ke arah pencapaian tujuannya. Fungsi control kemudian melakukan pengaturan seperlunya kepada input dari sistem dan komponen pemrosesan untuk memastikan bahwa ia menghasilkan output yang sesuai. Misalnya, seorang manajer penjualan melaksanakan kontrol saat memindahkan seorang pramuniaga ke kawasan penjualan baru setelah mengevaluasi feedback terhadap performa penjualannya. Seorang pilot pesawat atau auto-pilot pesawat membuat penyesuaian konfigurasi pesawat setelah mengevaluasi feedback dari

4 10 peralatan untuk memastikan pesawat berada tepat pada tempat dimana pilot ingin pesawat itu berada Konsep Sistem Informasi Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 6), Sistem Informasi adalah Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Sistem Informasi berbasis komputer adalah suatu sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan tugas-tugasnya. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 4), Sistem Informasi adalah Suatu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari suatu informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems analysis atau analisis sistem adalah aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengerti dan menspesifikasikan apa yang dapat dicapai dari suatu sistem. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5), Systems design atau perancangan sistem adalah aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk mendefinisikan dan mendeskripsikan secara detail akan suatu sistem yang memenuhi kebutuhan. Dalam jurnal yang berjudul Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen Di Indonesia yang ditulis oleh Rahmat M. Samik (2015) menyebutkan bahwa Sistem Informasi adalah Sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi) 2.4. Pengertian Data, Informasi dan Knowledge Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5) Data adalah sebuah deskripsi dasar akan sebuah benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang terekam, terklasifikasikan dan tersimpan, namun tidak terorganisir untuk menyampaikan suatu maksud tertentu. Data dapat berupa huruf, angka, suara, atau gambar. Contoh

5 11 dari data adalah misalnya nilai dari seorang murid atau jumlah jam kerja seorang karyawan pada minggu tertentu. Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), Informasi adalah data yang telah diolah maka mereka menjadi memiliki arti, dan nilai tertentu bagi yang menerimanya. Menurut Rainer, Turban, Potter (2007: 5), Knowledge atau pengetahuan adalah Data dan atau informasi yang telah dikumpulkan secara terorganisir dan diproses untuk menyampaikan suatu pengertian, pengalaman, pembelajaran yang terakumulasi, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah tertentu Pengertian Database Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database adalah kumpulan dari data yang tersimpan secara terintegrasi, di-manage dan dikontrol secara terpusat. Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 6) Database adalah kumpulan file yang berhubungan atau tabel yang berisi data. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 373) database terdiri dari dua bagian yang berhubungan; yaitu physical data store dan schema. Physical data store menampung data bit dan byte mentah yang dibuat dan digunakan oleh sistem informasi (misalnya nama, harga, saldo). Sedangkan schema menampung informasi deskriptif tentang data yang ditampung dalam physical data store, yang mencakup: Organisasi akan data individual yang tersimpan dalam tabel. Asosiasi antara tabel atau class. Detail akan organisasi physical data store, mencakup type, lengths, location, dan indexing dari data tersebut. Pengendalian akan akses dan konten, mencakup nilai data yang diperbolehkan untuk suatu data, ketergantungan nilai antar data, dan daftar pengguna yang diperbolehkan untuk melakukan read atau write terhadap suatu data tertentu.

6 Pengertian E-Commerce Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 177), E-commerce adalah proses membeli, menjual, mentransfer, atau bertukar barang, ataupun informasi, melalui jaringan komputer, termasuk internet Jenis-Jenis E-commerce Menurut Rainer, Turban dan Potter (2007: 179), ada beberapa tipe dari E- Commerce: Business to Consumers (B2C), yaitu tipe e-commerce dimana perusahaan menjual produk atau layanan yang ditawarkanya kepada pembeli. Business to Business (B2B), yaitu tipe e-commerce dimana penjual dan pembelinya adalah perusahaan. Consumers to Consumers (C2C), yaitu tipe e-commerce dimana konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen. Contoh: ebay.com. Business to Employee (B2E), tipe e-commerce dimana perusahaan menggunakannya untuk menyediakan informasi dan layanan kepada karyawan-nya. Perusahaan mengizinkan karyawan untuk mengelola tunjangan dan mengambil kelas pelatihan secara elektronik. Selain itu, karyawan dapat membeli asuransi berdiskon, paket wisata, dan tiket event pada intranet perusahaan. E-Government, yaitu pemerintah menggunakan teknologi internet, e- commerce, khususnya, untuk menyampaikan informasi tentang layanan publik kepada masyarakat, dan juga melayani transaksi dengan partner bisnis.

7 13 Mobile commerce (m-commerce), yaitu tipe e-commerce dimana transaksi dilakukan pada lingkungan yang wireless. Misalnya penggunaan telepon seluler untuk membeli barang melalui internet Dampak Positif Kemunculan Ecommerce Menurut Dewi (2011) ada beberapa dampak positif yang muncul bersamaan dengan kemunculan E-Commerce. Dampak-dampak tersebut adalah : Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet. Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik) Menekan waktu siklus dan tugas tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online. Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk lainnya. Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising. Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat. Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa tradisional (marketplace).

8 14 Selain itu, Siti (2013) menyatakan bahwa E-commerce juga dapat menyebabkan adanya sebuah pengefisienan secara materil dan non-materil. Dimana secara materil, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan berkurang dikarenakan penggunaan internet secara penuh sebagai media promosi dan penawaran barang atau jasa Analytic Hierarchy Process Chang-Shu (2010: ) mengatakan bahwa AHP merupakan metode pendekatan keputusan sistematis yang dikembangkan oleh Saaty pada tahun 1971, dimana metode ini adalah suatu alat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang rumit dan untuk membantu pembuat keputusan dalam memilih alternatif. Metode AHP meliputi perhitungan bobot prioritas fungsi, definisi faktor evaluasi dan atribut penting lainnya dari proses pilihan, dan perhitungan prioritas global berbagai atribut penilaian. Tabel 2.1. Skala Dasar Angka Absolut Tingkat Kepentingan Definisi 1 Equal importance 2 Weak or slight 3 Moderate importance 4 Moderate plus 5 Strong importance 6 Strong plus 7 Very strong or demonstrated importance 8 Very, very strong 9 Extreme importance 2.8. Analisa SWOT Menurut Chaffey (2009: 274), analisa SWOT adalah sebuah alat yang dapat membantu organisasi menganalisa sumber daya internal mereka dalam hal kekuatan dan kelemahan kemudian dicocokan dengan lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman yang ada.

9 15 Dalam jurnal yang berjudul SWOT Analysis : The Annual Check-Up For a Business, Simoneaux & Stroud (2011) berkata bahwa terdapat beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa SWOT, diantaranya: 1. Budaya Perusahaan 2. Tim Manajemen 3. Pengalaman/kemampuan karyawan 4. Efisiensi kerja 5. Kemampuan untuk tumbuh 6. Kualitas kerja 7. Layanan pelanggan 8. Biaya/keuntungan dari produk dan jasa 9. Jalur pemasaran 10. Kestabilan keuangan 2.9. Kerangka Tahap Perumusan Analisis Berikut adalah 3 tahap yang akan dilakukan dalam perumusan analisis menurut David (David, 2011:176) : 1. Tahap Masukan 2. Tahap Pencocokan 3. Tahap Keputusan Gambar 2.1. Kerangka Tahap Perumusan Analisis Sumber: (David, 2011: 177)

10 Tahap Masukan - Matriks EFE (External Factor Evaluation) Matriks EFE digunakan untuk menyimpulkan dan mengevaluasi keadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan informasi. Matriks EFE dapat dikembangkan dalam 5 langkah (David, 2011: 80), yaitu: 1. Menentukan daftar kunci faktor eksternal berdasarkan prosess audit eksternal. Rangkum faktor, termasuk peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Buat daftar dari peluang terlebih dahulu dan kemudian ancaman. Berusalah sedetil mungkin, menggunakan persentase, rasio, dan angka yang komparatif. 2. Menetapkan nilai pada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilai ini mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Peluang biasanya mendapat nilai lebih besar dari ancaman, tetapi ancaman dapat mendapat nilai lebih besar jika sangat berbahaya. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan Menetapkan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor faktor tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = Sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = tidak baik. 4. Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total nilai. 5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total nilai pada organisasi Tahap Masukan - Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

11 17 Matriks IFE merangkum dan mengevaluasi kekuatan serta kelemahan utama pada area fungsional bisnis, dan juga menyediakan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara setiap bagian di area tersebut. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam 5 langkah (David, 2011: 122), yaitu: 1. Menentukan daftar kunci faktor internal berdasarkan prosess audit internal.. Buat daftar dari kekuatan terlebih dahulu dan kemudian kelemahan. Berusahalah sedetail mungkin, menggunakan persentase, rasio, dan angka yang komparatif. 2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh terbesar terhadap performa perusahaan harus diberikan nilai terbesar. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan Menetapkan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kekuatan utama = 4, kekuatan sekunder = 3, kelemahan sekunder =2, kelemahan utama = 1. Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4, sedangkan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total nilai. 5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total nilai pada organisasi Tahap Pencocokan - Matriks SWOT

12 18 Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang membantu manajer dalam mengembangkan 4 (empat) tipe strategi (David, 2011: 178), yaitu: 1. Strategi SO (Strength Opportunities) Strategi dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengambil peluang eksternal. 2. Strategi WO (Weakness Opportunities) Strategi dengan meningkatkan kelemahan internal dengan mengambil peluang eksternal. 3. Strategi ST (Strength Threats) Strategi dengan menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi ancaman dari luar eksternal. 4. Strategi WT (Weakness Opportunities) Strategi untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Gambar 2.2. Matriks SWOT Sumber: Terdapat 8 (delapan) langkah yang perlu dilakukan dalam membangun matriks SWOT (David, 2011: hal. 179), yaitu:

13 19 1. Tentukan kesempatan perusahan yang berasal dari luar. 2. Tentukan ancaman perusahaan yang berasal dari luar. 3. Tentukan kelemahan perusahaan yang berasal dari dalam. 4. Tentukan kelemahan perusahaan yang berasal dari dalam. 5. Cocokan kekuatan dari dalam dengan kesempatan dari luar, dan catat hasilnya pada kolom strategi SO. 6. Cocokan kelemahan dari dalam dengan kesempatan dari luar, dan catat hasilnya pada kolom strategi WO. 7. Cocokan kekuatan dari dalam dengan ancaman dari luar, dan catat hasilnya pada kolom strategi ST. 8. Cocokan kelemahan dari dalam dengan ancaman dari luar, dan catat hasilnya pada kolom strategi WT Tahap Pencocokan - Matriks IE Matriks IE (Internal Eksternal) dibuat berdasarkan pada dua dimensi: total nilai pada matriks IFE sebagai garis X, dan total nilai pada matriks EFE sebagai garis Y. Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bidang utama yang memiliki strategi-strategi berbeda. Pertama, bagian yang berada dalam kolom I, II, dan IV dapat digolongkan sebagai tumbuh (grow) dan berkembang (build). Strategi intensif dan integrative sangat sesuai untuk bidang ini. Kedua, bagian yang berada dalam kolom III, V, dan VII dapat dikelola dengan baik menggunakan strategi pegang (hold) dan pertahankan (maintain). Ketiga, bagian yang berada pada kolom VI, VIII, dan IX dapat digolongkan sebagai hasil (harvest) dan melepaskan / membuang (divest). Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang berada pada posisi kolom I pada matriks IE (David, 2011: 189).

14 20 Gambar 2.3. Matriks IE Sumber: (David, 2011, p. 189) Tahap Pengambilan Keputusan - Matriks QSPM QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) bertujuan untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang dapat dipilih. QSPM menggunakan data analisis dari tahap masukan dan tahap pencocokan. QSPM membantu manajer untuk mengevaluasi strategi altenatif secara objektif. Gambar 2.4. Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Sumber: (David, 2011: 193)

15 21 Terdapat 6 (enam) langkah yang perlu dilakukan untuk membangun QSPM (David, 2011, hal. 193), yaitu: 1. Buat daftar kunci peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal dari perusahaan pada kolom sebelah kiri QSPM. 2. Tentukan nilai dari setiap faktor kunci eksternal dan internal. 3. Uji matriks dari tahap 2 (pencocokan) dan temukan strategi alternatif yang perusahaan rasa perlu untuk diterapkan. 4. Tentukan nilai daya tarik (Attractiveness Scores AS) dengan angka yang menyatakan daya tarik sementara untuk setiap strategi pada satu alternatif, dimana 4 = sangat menarik, 3 = cukup menarik, 2 = menarik, 1 = tidak menarik. Jika faktor kunci tidak berpengaruh terhadap pilihan yang dibuat, gunakan tanda garis (-). Jika tidak ada nilai pada AS, maka TAS juga harus dikosongkan. 5. Hitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores TAS) pada setiap baris dengan cara mengkalikan nilai dari langkah 2 dengan nilai daya tarik dari langkah Hitung hasil akhir dari TAS pada setiap strategi alternatif yang dilakukan. Nilai yang lebih besar menunjukkan strategi yang lebih menarik Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) Sebelum kita membahas analisa dan perancangan berorientasi objek (objectoriented analysis and design), kita harus mengetahui dua hal terlebih dahulu, analisa sistem dan perancangan sistem. Analisa sistem (system analysis) mencakup kegiatankegiatan yang memungkinkan seseorang untuk mengerti dan menentukan apa yang harus dicapai oleh sebuah sistem. Analisa sistem menjelaskan secara detail apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi sebuah kebutuhan yang dihadapi atau menyelesaikan masalah yang dihadapi. Perancangan sistem (system design) mencakup kegiatan-kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk mendeskripsikan secara mendetail sistem yang menyelesaikan sebuah kebutuhan. Sedangkan

16 22 perancangan sistem menjelaskan bagaimana sebuah sistem harus bekerja. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 5) Pendekatan berorientasi objek (object-oriented approach) adalah sebuah pendekatan pengembangan sistem yang berbasis pada pandangan bahwa sebuah sistem adalah serangkaian objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama. Objek (dalam pendekatan berorientasi objek) adalah sesuatu benda dalam sistem informasi yang memberikan reaksi terhadap pesan-pesan dengan melakukan fungsi-fungsi atau metode-metode. Berdasarkan penjelasan itu, Satzinger kemudian mendefinisikan analisis berorientasi objek sebagai objek-objek yang melakukan pekerjaan dan menentukan apa interaksi pengguna (user interaction yang disebut use case) apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Perancangan berorientasi objek mendefinisikan semua jenis objek tambahan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat-perangkat dalam sistem, ia menunjukkan bagaimana objek-objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan ia memurnikan definisi setiap jenis objek supaya dapat diimplementasikan pada bahasa pemrograman atau lingkungan pengembangan tertentu. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 241) Unified Modelling Language Bahasa pemodelan terpadu (Unified Modelling Language / UML) adalah sekumpulan standar untuk gagasan model dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebuah organisasi untuk pengembangan sistem. Dengan menggunakan UML, analis dan pengguna akhir dapat menggambarkan dan mengerti berbagai jenis diagram spesifik yang digunakan dalam sebuah proyek pengembangan sistem. Sebelum adanya UML, tidak ada sebuah standar sehingga diagram dapat sangat membingungkan dan berbeda-beda antara perusahaan dengan perusahaan (maupun antara buku dengan buku lain). (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 46) Activity Diagram

17 23 Sebuah activity diagram mendeskripsikan berbagai kegiatan pengguna (atau sistem), siapa yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran berurutan dari kegiatankegiatan tersebut. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 57) Simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.5. Simbol pada Activity Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 58) Use Case Diagram Use Case Diagram adalah sebuah model UML yang digunakan untuk menunjukkan secara grafik use case - use case dan hubungannya kepada penggunapengguna. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 78) Sedangkan use case adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya sebagai balasan terhadap sebuah permintaan yang dilakukan oleh pengguna. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 69) Simbol-simbol yang terdapat pada use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

18 24 Gambar 2.6. Simbol pada Use Case Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 81) Domain Model Class Diagram Class adalah sebuah kategori atau klasifikasi dari serangkaian objek atau benda. Domain Class adalah class-class yang mendeskripsikan objek dalam sebuah wilayah permasalahan. Class Diagram adalah sebuah diagram yang terdiri dari classclass (contoh, serangkaian objek) dan hubungan antara class-class tersebut. Domain Model Class Diagram adalah sebuah class diagram yang hanya berisi class-class dari wilayah permasalahan yang dibahas. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 101)

19 25 Gambar 2.7. Contoh Domain Class Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 103) User Interface Antarmuka pengguna (user interface) adalah input dan output yang lebih langsung melibatkan seorang pengguna sistem. Sebuah user interface bisa untuk pengguna internal maupun eksternal. Rancangannya sangat bervariasi bergantung pada berbagai faktor seperti tujuan antarmuka, karakteristik pengguna, dan karakteristik dari perangkat antarmuka tertentu. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 189) Gambar 2.8. Contoh User Interface Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, hal. 207)

20 Kerangka Pemikiran Gambar 2.9. Kerangka Pemikiran Sumber : Olahan Penulis

21 27

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.2 Pengertian Internet 2.3 World Wide Web

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.2 Pengertian Internet 2.3 World Wide Web BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Rainer, Prince, & Cegielski (2015:6), Sistem informasi adalah proses mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

yang sangat luas dan tidak terbatas pada waktu.

yang sangat luas dan tidak terbatas pada waktu. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi global yang semakin pesat, penggunaan teknologi menjadi kebutuhan penting dalam persaingan antar perusahaan dan untuk menjaga hubungan antara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Penjualan produk dalam suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja divisi pemasaran.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian analisis strategi pengembangan usaha di lakukan di Mangestoni Putri Poultry Shop, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini dimana teknologi informasi sangat maju dan terus berkembang, sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkannya dalam proses bisnis yang dijalani.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan internet sebagai sarana penyebaran informasi kian pesat dan terbukti sangat ampuh, maka tak heran saat ini hampir semua perusahaan atau usaha kecil menengah

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan dan keuntungannya. Persaingan bisnis sekarang ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan dan keuntungannya. Persaingan bisnis sekarang ini menuntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan maksimal dari bisnis yang dijalankannya. Salah satu aspek penting yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan aplikasi ini, serta metodologi dan sistematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama ( untuk mengetahui kondisi e-marketing pada PT Rejeki Alam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi pemasaran adalah bagian yang penting dalam sebuah bisnis untuk meningkatkan penjualan baik itu barang maupun jasa. Pelaku bisnis akan berlomba lomba melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, internet sudah menjadi salah satu bagian penting dari kehidupan manusia. Pengguna internet di Indonesia berkembang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci