I. PENDAHULUAN. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Proses Perencanaan Perawatan Pada Pompa Lean Amine [Studi Kasus Di HESS (Indonesia Pangkah) Ltd] Andrila Nuzulul Akbar dan Arino Anzip Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya akbar.andry@gmail.com Hess (Indonesia-Pangkah), Ltd merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas. Pompa lean amine 135-P-01A/B yang terdapat pada HESS merupakan salah satu peralatan penunjang proses produksi yang berada pada GPF (Gas Processing Facilities), tepatnya berada pada sistem gas sweetening process yang merupakan proses dihilangkannya kandungan H 2 S dan CO 2 yang ada pada gas, untuk menghilangkan kandungan H 2 S dan CO 2 pada gas diperlukan fluida amine. Pompa lean amine berfungsi sebagai penyirkulasi fluida lean amine. Penilitian ini dilakukan untuk menganalisa kegagalan terhadap failure-nya pompa lean amine untuk mengetahui sebab kerusakan dan bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan tersebut. Analisa kerusakan menggunakan metode RCFA dengan skema fault tree analysis untuk mengetahui penyebab dan akar masalah kerusakan yang terjadi pada pompa lean amine. Hasil dari analisa tersebut digunakan untuk melakukan proses perencanaan perawatan. Hasil yang didapatkan setelah melakukan analisa kegagalan terhadap pompa lean amine menunjukan kerusakan NDE bearing adalah pengoperasian pompa lean di bawah kapasitas atau di bawah BEP (Best Effeciency point) yang seharusnya 50 m 3 /hr, namun pada kenyataannya hanya sekitar m 3 /hr. Pengoperasian pompa di bawah BEP ini yang menyebabkan kerusakan prematur terhadap komponen internal pompa termasuk NDE bearing. Perubahan warna dan bentuk dari komponen NDE bearing dapat diakibatkan kegagalan pelumasan pada bearing. Perubahan warna dari komponen bearing juga akibat dari overheating pada komponen bearing. Rekomendasi dari hasil analisa adalah penggantian minyak pelumas pada bearing yang sebelumnya dilakukan tiap 2000 jam menjadi tiap 1000 jam, karena cepatnya perubahan kondisi pelumas akibat overheating dan juga untuk mengurangi resiko kerusakan komponen kritis pompa serta melakukan modifikasi pada sistem pelumasan, diharapkan ada sistem pendinginan pada sistem lubrikasi bearing. Kata kunci : BEP (Best Efficiency Point), Fault Tree Analysis, Gas Sweetening process, NDE bearing, Perencanaan perawatan, Pompa lean amine, RCFA H I. PENDAHULUAN ESS (Indonesia-Pangkah), Ltd merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas alam serta mengolah dan memasarkan produk-produk tersebut. Terdapat tiga fasilitas pengolahan hasil eksplorasi minyak mentah dan gas alam di Hess (Indonesia-Pangkah), yaitu LPGF (Liquified Petroleum Gas Facilities), GPF (Gas Processing Facilities) dan OTF (Oil treatment Facilities). Dari hasil pengolahan di tiga fasilitas tersebut akan menghasilkan produk-produk berupa light sweet oil, sales gas dan LPG (Liquified Petroleum Gas). Produk berupa light sweet oil dan LPG nantinya akan dikirim ke konsumen melalui kapal tanker, dan untuk sales gas akan dijual kepada perusahaan pembangkit tenaga listrik di Gresik. Pompa lean amine 135-P-01A/B yang terdapat pada HESS (Indonesia-Pangkah) merupakan salah satu peralatan yang berada pada GPF (Gas Processing Facilities) dan di GPF ini terbagi lagi menjadi beberapa treatment facilities untuk mengolah gas tersebut, yaitu gas sweetening, gas dehydration, dew point control facilities dan akhirnya akan menjadi produk sales gas. Pompa lean amine 135-P-01A/B merupakan peralatan yang berada pada fasilitas gas sweetening process yang merupakan proses dimana dihilangkannya kandungan H 2 S dan CO 2 yang ada pada gas yang berasal dari sumur minyak. Untuk menghilangkan kandungan H 2 S dan CO 2 pada gas diperlukan fluida amine, dimana fungsi utama dari fluida amine itu adalah menghilangkan kandungan H 2 S dan CO 2 yang ada pada gas Pompa lean amine merupakan salah satu peralatan utama yang menunjang keberlangsungan proses produksi di GPF (Gas Processing Facilities), karena pompa ini berfungsi sebagai penyirkulasi fluida lean amine. Fluida lean amine ini akan disalurkan ke lean amine contactor, di lean amine contactor ini lah gas akan berkontak langsung dengan lean amine, dengan adanya kontak dengan lean amine maka kandungan H 2 S dan CO 2 dihilangkan dari gas. Dari proses peniadaan H 2 S dan CO 2, diharapkan kandungan H 2 S dapat ditekan sampai <10 ppm sebagai spesifikasi sales gas yang diminta oleh konsumen. Dari data yang ada diketahui bahwa sering kali terjadi kerusakan pada pompa lean amine. Kerusakan yang terjadi berupa kerusakan emergency, yang menyebabkan pompa berhenti bekerja. Berhenti bekerjanya pompa akan mengakibatkan proses produksi gas terganggu dan mengakibatkan terganggunya pengiriman gas ke konsumen. Penilitian ini dilakukan untuk menganalisa kegagalan dengan metode RCFA (Root Cause Failure Analysis) dengan skema Fault Tree Analysis terhadap pompa lean amine untuk mengetahui sebab kerusakan dan bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan tersebut, serta memodifikasi perencanaan perawatan pompa lean amien agar tidak terjadi kerusakan sama yang berulang (recurrence) di masa yang akan datang. Output yang

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) diharapkan adalah kemungkinan penyebab dan akar masalah dari seringnya kerusakan yang terjadi pada pompa lean amine. Pada akhirnya diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan rekomendasi untuk departemen Maintenance dalam pelaksanaan program perencanaan perawatan berikutnya pada pompa lean amine. II METODOLOGI PENELITIAN Gambar 2:Frekuensi kerusakan peralatan pada proses GPF Berdasarkan data dan pengolahan data diketahui pompa lean amine A (135-P-01A) yang paling sering mengalami kerusakan dan paling berpotensi menyebabkan berhentinya proses produksi di GPF, dikarenakan pompa lean amine adalah penunjang berlangsungnya proses pengolahan gas di GPF yaitu proses sweetening gas. Gambar 1:Diagram Alir Metodologi Penelitian III.2 Penentuan Kekritisan Komponen Setelah didapatkan peralatan kritis, berdasar dari sejarah kerusakan yang didapat, terdapat komponen yang sering mengalami kerusakan. Dari data yang didapat berdasarkan keterangan pada CMMS yang berupa report kerusakan akan didapatkan komponen yang sering mengalami kerusakan. Berikut adalah frekuensi kerusakan komponen pada pompa lean amine : Pada proses perencanaan perawatan ini dimulai dengan tahap penelitian yang dilakukan di HESS (Indonesia- Pangkah),Ltd, dilanjutkan dengan studi literatur. Identifikasi yaitu identifikasi permasalahan, perumusan tujuan dan manfaat. Tahap kedua yaitu pengumpulan data dan pendataan peralatan data yang ada di GPF dari data tersebut dapat diidentifikasi tentang komponen kritis. Tahap ketiga adalah proses analisa data dengan metode Root Cause Failure Analysis (RCFA) dengan skema Fault Tree diagram. Dari analisa tersebut, selanjutnya dilakukan perencanaan perawatan yang baru. frekuensi kerusakan kerusakan pompa lean amine III. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA III.1 Penentuan Kekritisan Alat Penentuan kekritisan alat ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya berdasarkan fungsi dan kontribusi peralatan dalam proses produksi, sejarah kerusakan breakdown yang paling sering terjadi pada peralatan tersebut, komponen mana pada peralatan tersebut yang paling sering rusak. Berdasarkan data frekuensi kerusakan peralatan yang ada di GPF dapat dilihat seperti histogram dibawah ini : JenisKerusakan Gambar 3:Frekuensi kerusakan komponen kritis pada pompa lean amine Berdasar data di atas diketahui bahwa kerusakan yang sering terjadi pada pompa lean amine adalah terjadinya failure atau kegagalan beroperasi secara tiba-tiba. III.3 Fungsi Pompa Lean Amine Dalam Proses Produksi

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Fungsi dari pompa lean amine 135-P-01A/B sendiri adalah untuk mensirkulasikan lean amine (amine yang sudah bersih) ke amine contactor, di amine contactor inilah gas akan mengalami kontak dengan amine dengan begitu H2S dan CO 2 di hilangkan dari gas. Rumus dari amine CH 3 N (C 2 H 4 OH) 2 atau biasa disebut Methyl diethanolamine (MDEA). Sistem peniadaan kandungan H 2 S ini untuk membatasi konsentrasi kandungan H 2 S pada produk gas sebesar <10 ppm sebagai spesifikasi dari sales gas yang diminta oleh pihak konsumen. why-why dengan fault tree analysis. Dari why pompa lean amine trip?. Berdasarkan temuan di lapangan ditemukan poros pompa mengalami macet dan tidak dapat diputar secara bebas dengan tangan. Sedangkan kemungkinan yang lain tidak terjadi pada pompa. Hal ini lah yang akan menjadi fokus analisa penyebab kegagalan berikutnya. III.4 Analisa Kegagalan dengan Metode Fault Tree Analysis Dari data dan temuan di lapangan dapat dicari kemungkinan penyebab pompa lean amine menjadi trip. Berikut adalah analisa kegagalan dengan menggunakan RCFA skema fault tree analysis Gambar 7:Fault tree diagram pakar penyebab bearing mengalami overheat Gambar 4:Fault tree akar penyebab tripnya pompa lean amine Berdasarkan temuan di lapangan ditemukan poros pompa mengalami macet dan tidak dapat diputar secara bebas dengan tangan. Sedangkan kemungkinan yang lain tidak terjadi pada pompa. Hal ini lah yang akan menjadi fokus analisa penyebab kegagalan berikutnya. \ Tingginya temperatur pada bearing dapat menyebabkan kerusakan pada bearing, kemungkinan terjadinya temperatur tinggi pada bearing adalah kurangnya pendinginan pada pelumas, lack of lubrication, kelebihan grease atau pelumas pada rumah bearing. Berdasarkan dari temuan di lapangan menunjukan bahwa inner race dari bearing mengalami perubahan warna. Gambar 5:Fault tree diagram akar penyebab shaft mengalami macet Setelah diketahui pompa mengalami macet pada porosnya, kemudian para mekanik melakukan overhaul terhadap pompa. Dilakukan pengecekan terhadap bagianbagian internal pompa, dan didapati kerusakan pada bearing NDE (Non Drive End). NDE bearing tersebut mengalami kerusakan parah dan hancur. Gambar 8:Tanda kerusakan pada bearing akibat overheating Perubahan warna yang terjadi akibat dari temperatur tinggi dan berlebih atau overheating. Akibat dari overheating itu sendiri dapat menyebabkan melunaknya material bearing yang berdampak berkurangnya kapasitas beban yang dapat diterima bearing, sehingga menyebabkan kegagalan prematur pada bearing. Gambar 6:Fault tree diagram akar penyebab kerusakan bearing NDE Dari root cause pompa lean amine, didapatkan beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan pompa lean amine mengalami trip. Analisa ini menggunakan penggunaan metode

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Irregular dent pada inner raceway NDE bearing Gambar 9:Tanda kerusakan cacat berupa deformasi akibat kegagalan pelumas Kurangnya lubrikasi dan kegagalan pelumasan juga merupakan kemungkinan penyebab overheating pada bearing. Terjadinya perubahan warna pada bearing cage dan ball bearing menjadi warna kebiruan atau kehitaman serta terdeformasinya bearing ball dan rusaknya bearing cage adalah gejala kegagalan lubrikasi. Gambar 10:Fault tree diagram kerusakan bearing akibat excessive thrust Kerusakan bearing lainnya adalah gaya atau beban berlebih yang terjadi pada pompa. Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi, seperti pemasangan bearing yang tidak benar, seperti pengaplikasian torsi pemasangan yang tidak sesuai standar pabrikan, dan juga kemungkinan bearing rusak pada saat pemasangan akibat salah penggunaan tool ataupun cara pemasangan yang tidak sesuai SOP (Standard Operating Procedures). Gambar 11:Fault tree diagram kerusakan bearing akibat misalignment Kemungkinan penyebab kerusakan lain dari kerusakan bearing adalah masalah misalignment. Misalignment sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti shaft misalignment, soft foot dan suction atau discharge pipe stress. Misalignment pada shaft yang menghubungkan motor penggerak dengan pompa dapat menyebabkan gesekan antar shaft dengan bearing yang berlebihan, gesekan shaft dengan mechanical seal ataupun packing. Adanya gesekan berlebihan akan menimbulkan panas berlebih dan akan menyebabkan kerusakan prematur pada internal parts pompa. Begitupun dengan adanya soft foot, dapat menimbulkan beban berlebih pada shaft yang berputar yang berujung pada defleksi poros, dan juga beban berlebih pada bearing yang menyangga poros tersebut, sehingga dapat menyebabkan kerusakan bearing. III.5 Ringkasan Analisa Kegagalan Dari analisa Fault tree diagram di atas mengenai akar masalah dan kemungkinan penyebab kerusakan pompa lean amine, dapat ditarik beberapa ringkasan mengenai hal apa yang paling mungkin menyebabkan atau kontributor kerusakan NDE bearing pada pompa lean amine, berdasarkan dari temuan-temuan di lapangan. Adapun ringkasannya adalah sebagai berikut : a. Kerusakan NDE bearing merupakan kerusakan yang sifatnya recurrence atau sering kali terjadi. b. Pengoperasian pompa lean amine yang berada di bawah BEP (Best Efficiency Point) dapat menimbulkan banyak masalah untuk komponen internal pompa. c. Perubahan warna dan bentuk dari komponen NDE bearing dapat diakibatkan kegagalan pelumasan pada bearing. d. Perubahan warna dari komponen bearing juga akibat dari overheating pada komponen bearing. e. Filter dan strainer yang kotor juga dapat memungkinkan aliran pompa terhambat sehingga pompa beroperasi di bawah BEP. III.6 Rekomendasi dan Tindakan Korektif Untuk akar Masalah dan Penyebab Kerusakan Pompa Lean Amine Langkah berikutnya dalam proses menganalisa kegagalan adalah melakukan tindakan korektif terhadap kemungkinan masalah yang menyebabkan kerusakan pompa lean amine, dengan begitu dapat dilakukan upaya perbaikan dalam perencanaan perawatan di masa yang akan datang. Berikut adalah rekomendasi dan tindakan korektif pada akar masalah dan penyebab kerusakan pompa lean amine : Harap dilakukan pengecekan terhadap pipa yang menggantung serta melakukan alignment terhadap pipa tersebut. Mengecek kebersihan seluruh filter dan strainer secara berkala dengan interval bulanan. Melakukan pengecekan level dari minyak pelumas secara harian. Melakukan modifikasi pada sistem pelumasan, diharapkan ada sistem pendinginan pada sistem lubrikasi bearing. Menaikkan pengoperasian pompa mendekati BEP yang dianjurkan pabrikan. Melakukan pengecekan temperatur bearing pompa yang sedang running secara harian. Penggantian pelumas dengan interval bulanan.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Melakukan condition monitoring berupa pengambilan data getaran interval mingguan dan juga pengecekan soft foot. Pada saat penggantian pelumas, harap dipastikan kebersihan minyak pelumas. Sehingga tidak terkontaminasi benda-benda asing dari luar. Pastikan ketersedian spare parts di warehouse untuk komponen kritis, agar tidak menghambat proses perawatan dan produksi. III.7 Perencanaan Perawatan Pompa Lean Amine Proses perencanaan perawatan pada pompa lean amine harus lah dilakukan peningkatan, demi keberlangsungan proses produksi karena kerusakan NDE bearing ini adalah kerusakan yang berulang. Melalui rekomendasi dan tindakan korektif dari proses analisa kegagalan, dapat dibuat peningkatan dalam tahapan perencanaan perawatan. Peningkatan perawatan harian, bulanan, setengah tahunan dan tahunan sangat dibutuhkan. Dengan melakukan modifikasi atau penambahan dan perbaikan dalam strategi perawatan di harapkan dapat mengurangi kerusakan yang terjadi. Kerusakan yang terjadi pada pompa lean amine adalah kerusakan yang berupa emergency maintenance, yang mana harus segera dilakukan tindakan perawatan dalam waktu 24 jam. Berikut adalah proses perencanaan perawatan pompa lean amine : 1. Work order : Rectify lean amine pump 135-P-01A trip 2. Specific order : Melepas dan mengganti NDE bearing yang mengalami kerusakan, penggantian minyak pelumas, pengecekan kekencangan baut, pengecekan soft foot, serta melakukan realignment pompa, lube oil sampling, dan melakukan pengecekan vibrasi. 3. Tempat kerja : Untuk melakukan pelepasan serta penggantian NDE bearing dilakukan langsung di tempat, yaitu H2S removal area. 4. Peralatan : 1 buah tool box dengan tool lengkap Bearing tracker Peralatan untuk misalignment Peralatan pembersih 5. PPE yang dibutuhkan : - H2S detector - LO/TO - Baju coverall - Helm safety - Safety glasses - Safety gloves - Ear plug - Safety shoes 6. Perijinan yang dibutuhkan : - Cold work permit - Job safety analysis 7. Data penunjang yang dibutuhkan : - Sectional drawing pompa lean amine - SOP (standard operating procedure) - P&ID - PFD - Pump manual and spare parts list 8. Material yang dibutuhkan : - 2 buah NDE bearing - 1 buah DE bearing - NDE loack ring key - Shaf sleeve - Packing dan seal - Gasket - O-ring - Seal tape - Lube oil - Cairan pembersih - Kain pembersih 9. Tenaga kerja : - 6 mekanik Hess, dibagi menjadi 2 shift (pagi dan malam) - 4 mechanic dari TTE, sebagai helper dibagi menjadi 2 shift (pagi dan malam) Perawatan skala harian lebih ditekankan kepada inspeksi dan pengecekan yang meliputi : a. Pengecekan level dari pelumas serta kondisinya. b. Pengecekan noise dan temperatur berlebih. c. Pengecekan fisik dari pompa, seperti bautbaut, kebocoran dan kondisi pipa sambungan. d. Pengecekan level vibrasi. Pompa harus distop jika dalam pemeriksaan diketahui adanya penyimpangan dari kondisi yang telah ditentukan pabrikan. Berdasarkan proses analisa kegagalan dapat dilakukan modifikasi perawatan bulanan, yang meliputi : a. Penggantian minyak pelumas pada bearing yang sebelumnya dilakukan tiap 2000 jam menjadi tiap 1000 jam, karena cepatnya perubahan kondisi pelumas dan juga untuk mengurangi resiko kerusakan komponen kritis pompa. b. Melakukan oil sampling dan oil analysis tiap penggantian pelumas baru, untuk mengetahui kontaminasi apa saja yang terkandung dalam pelumas. Sehingga dapat memprediksi komponen apa saja yang mengalami keausan. c. Pengecekan alignment terhadap shaft pompa dan motor, untuk menghindari misalignment. Berdasarkan data maintenance planning dari pihak Hess, terdapat kesamaan dalam maintenance planning yang dibuat pada penelitian ini. Pada penelitian akan dibuat rekomendasi terkait sistem pelumasan pada bearing. Berdasar dari temuan dan hasil analisa fault tree analysis, diharapkan adanya penambahan sistem pendinginan terhadap pelumas NDE bearing. Hal ini dilakukan untuk mengurangi panas yang berlebih, serta mengurangi kerusakan akibat panas berlebih.

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) IV.KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, didapatkan kesimpulan 1. Berdasarkan dari pengolahan data sejarah kerusakan, peralatan yang banyak mengalami kerusakan adalah pompa lean amine. 2. Kerusakan yang terjadi pada pompa lean amine merupakan emergency maintenance. 3. Kerusakan pada pompa lean amine bersifat kerusakan yang berulang (recurrence problem). 4. Berdasarkan hasil temuan dan analisa kegagalan kerusakan bearing, overheating pada bearing menjadi penyebab kerusakan bearing. 5. Kegagalan sistem pelumasan menyebabkan kerusakan parah pada komponen NDE bearing, dan mengakibatkan pompa berhenti tiba-tiba. 6. Dari analisa kegagalan didapati salah satu kontributor kerusakan NDE bearing adalah pengoperasian pompa yang berada di bawah BEP, yang seharusnya 50 m 3 /hr. 7. Dari temuan di lapangan telah terjadi pipe stress akibat penurun tanah yang terjadi dan mengakibatkan pre load pada casing pompa dan casing bearing. [14] Sullivan, G.P., Pugh,R., Melendez, A.P., Hunt, W.D., C.C Operations and Maintenance Best Practices ; A Guide to Achieving Operational Efficiency. USA : Pacific Northwest National Laboratory. [15] Tronskar, Dr. Jens P. Root Cause Analysis. DNV. [16] Computerized maintenance management system. ( [17] Manajemen Perawatan Untuk Pompa Sentrifugal. ( UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Andrila N. Akbar mengucapkan terimakasih kepada pihak HESS (Indonesia-Pangkah)Ltd yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kerja praktek dan pengambilan data untuk keperluan penyempurnaan tugas akhir kami. DAFTAR PUSTAKA [1] Affonso, Luiz Otavio A Machinery Failure Analysis Handbook. Texas : Gulf Publishing Company [2] Duffour, John W. dan Nelson, W. Ed Centrifugal Pump Source Book. USA : McGraw-Hill, Inc. [3] Flowserve Austria GmbH Pump Instalation and Operation (3WXB-9C7). Austria : Flowserve Pump Division. [4] Flowserve Austria GmbH Pump Data Sheet (3WXB-9C7). Austria : Flowserve Pump Division. [5] HESS Corporation, E&P Expectations for the Management of Maintenance and Reliability. [6] HESS (Indonesia-Pangkah), Ltd., Critically Assesment Issue. HESS Corp. [7] Karasik, I.J. dan Heald, C.C Pump Handbook. New York : McGraw Hill Book Company. [8] Kobbacy, Khairy A.H. dan Murthy, D.N. Prabhakar Complex System Maintenance Handbook. London : Springer- Verlag. [9] Levitt, Joel dan Nyman, C.C Maintenance Planning, Scheduling and Coordination, 1st edition. New York : Industrial Press Inc. [10] Mobley, R.K. dan Ricky Smith, C.C Industrial Machinery Repair: Best Maintenance Practices Pocket Guide. USA : Elsevier Science. [11] Mobley, R. Keith Root Cause Failure Analysis. USA : Butterworth-Heinemann. [12] N.A. HESS (Indonesia pangkah), Maintenance Planning and Schedulling. Marshall Institute Inc. [13] Sachs, Neville W Practical Plant Failure Analysis. Boca Raton : Taylor & Francis Group.

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD]

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD] PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD] ANDRILA N. AKBAR (2108 100 621) DOSEN PEMBIMBING Ir. Arino Anzip M.Eng.sc JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Proses Perencanaan Perawatan Pada Kompresor Flash Gas [Studi Kasus Di HESS (Indonesia Pangkah) Ltd]

Proses Perencanaan Perawatan Pada Kompresor Flash Gas [Studi Kasus Di HESS (Indonesia Pangkah) Ltd] JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Proses Perencanaan Perawatan Pada Kompresor Flash Gas [Studi Kasus Di HESS (Indonesia Pangkah) Ltd] Weling Sri Galih Murti dan Arino Anzip. Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Weling S. Galih Murti Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Weling S. Galih Murti Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011 Weling S. Galih Murti 2107100085 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011 Pentingnya kompresor flash gas sebagai penyetabil reserkulasi flash gas kembali

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution

Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap Nama NPM Fakultas Jurusan Pembimbing : : : : : Bahrul Luthfi Nasution 21411385 Teknologi Industri Teknik Mesin Supriyono,

Lebih terperinci

MAINTENANCE ENGINEERING AND MANAGEMENT

MAINTENANCE ENGINEERING AND MANAGEMENT MAINTENANCE ENGINEERING AND MANAGEMENT Oleh : Arino Anzip Jurusan Teknik Mesin - ITS MAINTENANCE CONCEPTS What is Maintenance All About? Upaya atau aktivitas yang dilakukan untuk menjaga fungsi asset or

Lebih terperinci

Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik

Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik Farandy Afrizal dan Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Sidang Tugas Akhir - TM091486 ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Farandy Afrizal Pembimbing : Dr. Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK

ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK Oleh: Teguh Sunyoto 2107 030 027 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEngSC PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Kata Kunci Preventive Maintenance, PSO (Particle Swarm Optimization), Reliability, Semi Lean Solution Pump.

Kata Kunci Preventive Maintenance, PSO (Particle Swarm Optimization), Reliability, Semi Lean Solution Pump. Optimasi Preventive Maintenance dengan PSO (Particle Swarm Optimization) pada Semi Lean Solution Pump 107-JC di Pabrik I PT. Petrokimia Gresik 1 Widdhi Purwo Pudyastuti, Ya umar, dan Bambang Lelono Widjiantoro

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI Ganong Zainal Abidin, I Wayan Sujana Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang Email : ganongzainal@outlook.com

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK

ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK Oleh: Achmad Rifa i 2107030701 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng.Sc PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

Rosialita Kusumastuti1, Priyo Agus Setiawan ST,.MT 2, Arief Subekti ST,.M.MT 3

Rosialita Kusumastuti1, Priyo Agus Setiawan ST,.MT 2, Arief Subekti ST,.M.MT 3 Proceeding st Conference on Safety Engineering and Its pplication ISSN No. 258 770 Perencanaan Kegiatan Preventive Maintenance pada Pompa Menggunakan Metode RCM II (Reliability Centered Maintenance) dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME Siti Nandiroh Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL Norman Iskandar a, *Restu Bagas Pangestu b a Dosen Program

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN 1 ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN Puji Saksono Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Balikpapan ABSTRAK Dengan kemajuan ilmu

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR

PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR Oleh: ADITYA PRIMADI PUTRA 2108030047 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng., Sc PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Syahril Ardi 1,a, Rudi Setiawan 1 1 Politeknik Manufaktur Astra, Komplek Astra International Jl. Gaya Motor Raya No.

Lebih terperinci

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT.

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT. OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Widdhi Purwo Pudyastuti 2410 100 040 Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller

BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller BAB III 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller 3.2 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengatur sumber daya sumber daya yang dimilikinya agar

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

COOLING WATER SYSTEM

COOLING WATER SYSTEM 2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MACHINE AVAILABILITY

AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MACHINE AVAILABILITY AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MACHINE AVAILABILITY Meningkatkan Output 1.03-AM Support-R2 1/20 PERUBAHAN PERAN PERAWATAN PERAN LAMA PERAWATAN PERAN BARU PERAWATAN Peran perawatan sebagai pakar PERAN OPERATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perawatan secara tradisional, penjadwalan perbaikan, biasanya sulit di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa membongkar

Lebih terperinci

Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd

Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd Tugas Akhir Teknik Fisika ITS Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd Muhammad Faisol Haq (2408100010)

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA Dhani Priatmoko 4207 100 002 REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA Pendahuluan KM Kumala diinformasikan mengalami getaran yang berlebih dan peningkatan temperatur gas buang

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

Perawatan System C V T

Perawatan System C V T Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh: Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT.

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Ayrton Humardhani P 2411 105 024 Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Belum dilakukanya penentuan nilai safety integrity level di PLTU unit 1. Pentingnya evaluasi dalam sistem keamanan komponen

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN ENGINE ARROWVRG TYPE 330 TA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA

ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN ENGINE ARROWVRG TYPE 330 TA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN ENGINE ARROWVRG TYPE 330 TA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA Faisal 1, Jenne Syarif 2, Darmein 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Inspeksi sebanyak tiga kali yang dilakukan PT.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat. 21 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PERAWATAN Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam perancangan alat pembuka ball bearing dengan memanfaatkan hidrolik jack (dongkrak hidrolik) ini diuraikan teori-teori dasar yang diperlukan dalam membantu proses perhitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB IV PENGENALAN BALL MILL BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi

Lebih terperinci

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS Judul : PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS ANALISA KEKUATAN PUNTIR DAN KEKUATAN LENTUR PUTAR POROS BAJA ST 60 SEBAGAI APLIKASI PERANCANGAN BAHAN POROS BALING-BALING KAPAL Pengarang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama : Syaiful Ma arif NPM : 37412250 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY SANTOSA PUJIARTA, BAMBANG CONY IRAWAN Pusat Reaktor Serba Guna Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten Telp. 021.7560908, Faks.

Lebih terperinci

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan overhaul Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan delay untuk jangka

Lebih terperinci

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan * OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)

Lebih terperinci

Overhoul Gearbox. Qualified Standard Operation Procedure. Rev. No. 01. Approval: Date: Date: Date: Date:

Overhoul Gearbox. Qualified Standard Operation Procedure. Rev. No. 01. Approval: Date: Date: Date: Date: IBU-SMO-HO-MFE-WFM- MECH-PU Overhoul Gearbox Approval: Foreman : Reno Widodo Rev. No. 01 Qualified Standard Operation Procedure HES Coordinator Engineering : O.A Simanjuntak : Donnal Royner Site Manager

Lebih terperinci

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3) ANALISA PENGARUHGERAKAN BANDUL DENGAN DUA PEMBERAT DAN SUDUT YANG BERBEDA TERHADAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT - SISTEM BANDULAN ( PLTGL-SB ) Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief,

Lebih terperinci

Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II

Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II 1 Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II Andis Dian Saputro dan Budi Agung Kurniawan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN BAB IV PENGENALAN MESIN KILN 4.1 Deskripsi Mesin Kiln Mesin Kiln pada proses produksi keramik melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah pembakaran. Pembakaran bertujuan mengubah material keramik

Lebih terperinci

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-109 Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga Taufiq Estu Raharjo, Soeweify dan Totok

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Objek Penelitian Bengkel Bintang didirikan oleh bapak Agung Sudibjo yang beralamat di Jln.Sukodono Gesi Km 2, tepatnya di dukuh Siwalan Kelurahan Gesi. Bengkel

Lebih terperinci

Pengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda

Pengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda Pengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda Sudjud Darsopuspito Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya

Lebih terperinci

PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG

PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD 785-5 PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG Ida Bagus Dharmawan, ST, M,Si Shendy Putra Yoga Program Studi Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Balikpapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal

Lebih terperinci

Predictive Maintenance

Predictive Maintenance Predictive Maintenance Metode Perawatan Mesin Breakdown Maintenance Preventive Maintenance Proactive Maintenance Predictive Maintenance Predictive Maintenance Predictive maintenance, disebut juga dengan

Lebih terperinci

Lampiran Lampiran 1 Prosedur Pengoperasian Generator PT XYZ

Lampiran Lampiran 1 Prosedur Pengoperasian Generator PT XYZ Lampiran Lampiran 1 Prosedur Pengoperasian Generator PT XYZ Semua operator yang menjalankan pengoperasian generator harus mengikuti SOP (Standard Operation Procedure) yang telah dibuat dan ditentukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut SKK Migas, rasio cadangan produksi minyak Indonesia tahun 2013 tinggal 11 tahun, jumlah cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 3,6 miliar barrel atau hanya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X

IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Ambri 1, Yohanes 2, Yuhelson 2 Laboratorium Teknologi Produksi, Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Jupri Aldi 1, Yohanes 2, Yuhelson 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN III.1 DATA III.1.1 Pipeline and Instrument Diagram (P&ID) Untuk menggambarkan letak dari probe dan coupon yang akan ditempatkan maka dibutuhkan suatu gambar teknik yang menggambarkan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM Khawarita Siregar, Ukurta Tarigan, dan Syahrul Fauzi Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN : ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Lebih terperinci

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE

SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE 1. Tujuan Pemeliharaan Mempertahankan efisiensi Mempertahankan keandalan Mempertahankan umur ekonomis 2. JENIS-JENIS PEMELIHARAAN Preventive Maintenance Periodic Maintenance

Lebih terperinci

MAINTENANCE PERALATAN PENUNJANG PRAKTEK DI BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH Oleh; Hendris Agung

MAINTENANCE PERALATAN PENUNJANG PRAKTEK DI BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH Oleh; Hendris Agung Abstrak MAINTENANCE PERALATAN PENUNJANG PRAKTEK DI BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH Oleh; Hendris Agung Berbagai sistem maintenance yang dilakukan oleh berbagai organisasi, baik institusi pemerintah maupun

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN DI MEDIUM PRESSURE GAS COMPRESSION AREA (MPGCA) DI PT TEXI DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Arief Witjaksono 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 4.1 Pengantar Proses assemble power section dibagi menjadi 3 tahapan proses assembly yaitu : 1. Assembly rotating group 2. Assembly component support

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723

ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723 ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723 Nama NPM Jurusan Pembimbing : Andri Dwi Putra : 2A413704 : Teknik Mesin : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Unit Alat Berat

Lebih terperinci

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute Novreza Aditya Taufan dan Agus Sigit Pramono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK Rama Fitriyan 1) dan Bambang Syairudin 2) Program Studi Magister

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

BAB IV. Sistem Perbaikan dan Perawatan. Motor Hoist Crane

BAB IV. Sistem Perbaikan dan Perawatan. Motor Hoist Crane BAB IV Sistem Perbaikan dan Perawatan Motor Hoist Crane 4.1 Penjelasan Umum Penyebab terbesar terjadinya kerusakan pada motor adalah karena kurangnya tindakan preventive, di mana seharusnya dilakukan pengecekan

Lebih terperinci