BAB I PENDAHULUAN. di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perawatan secara tradisional, penjadwalan perbaikan, biasanya sulit di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa membongkar mesin yang bersangkutan. Bila untuk mendeteksi persoalan sudah cukup serius, kemungkinan besar kerusakan sudah terjadi. Perkembangan teknologi yang semakin maju, dimana motor listrik banyak digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin industri perlu adanya penanganan yang lebih baik. Kebanyakan rotating equipment yang digunakan di dunia industri cenderung memiliki kecepatan putar tinggi, daya, equpment yang besar, dan diinginkan untuk bekerja maksimal tanpa memerlukan mesin cadangan dan dengan target lifetime yang tinggi. Kecenderungan ini menyebabkan kebutuhan akan alignment semakin tinggi baik dalam inspeksi dan juga over haul. Adanya vibrasi dan hasilnya misalignment akan menyebabkan getaran pada mesin, dan akan mengakibatkan alarm bilamana melebihi dari ranges vibrasi dan berujung equipmentnya trip dan berimbas ke hasil produksi yang tidak bisa memenuhi target. Setiap pemasangan unit baru untuk rotating equipment pasti memerlukan alignment untuk menghubungkan equipment penggerak dan yang di gerakkan. Setiap over haul pasti diambil data alignment dan final alignment, karena ini berhubungan dengan pemasangannya nanti. 1

2 2 Dalam hal ini sangatlah penting bila alignment gagal dalam instalasinya. Karena berdampak dengan proses perbaikan pekerjaan yang tidak sebentar. Kesalahan atau kekurang akuratan misalignment ini biasanya menyebabkan vibrasi atau yang lebih tepatnya dengan misalignment. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, menunjukan pentinganya alignment pada rotating equipment. Dalam rumusan ini baik misalignment ataupun new installation equipment sangat penting untuk bisa bagaimana mengalignment degan baik dan benar dengan menggunakan dial indicator. Tentu saja ini berkaitan erat dengan vibration engineer, yang memutuskan dan menganalisa data vibrasinya. Karena tidak semua orang mechanic tahu betul dengan perhitungan alignment ini, mengambil data sebelum pembongkaran coupling ataupun spacer coupling dan perhitungan sewaktu pemasangan kembali. Apalagi banyak dari customer yang melihat dan terlebih untuk mengadjust alignment ini dengan perkiraan, karena penyimpangannya justru makin tidak terkontrol dengan benar. 1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penyusunan tugas akhir batasan ini mempelajari tentang masalah rotating equipment alignment dengan dial indicator yang dikarenakan misalignment. Vibrasi misalignment sendiri tertuang hanya sebatas pengiformasian data yang sudah dianalisa dan merekomendasikan untuk pengecekan atau proses alignment. Dari hal ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh faktor luar yang sepenuhnya tidak dapat dikendalikan, maka dilakukan

3 3 pembatasan-pembatasan dan asumsi yang kiranya berhubungan dengan penyusunan tugas akhir ini yaitu: Rotating equipment centrifugal pump SULZER BINGHAM Data dari vibration Engineer dilakukan pada pengukuran yang diasumsikan konstan yaitu sebesar 3750 rpm Perhitungan Face dan Rim alignment dengan menggunakan dial indicator Hasil perhitungan alignment dengan mencocokan formula alignment Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah : Untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan S1 jurusan teknik mesin universitas Mercu Buana serta implementasi secara nyata atas ilmu pengetahuan dan pelajaran yang telah diperoleh pada perkuliahan teknik mesin ke dalam dunia kerja Metode alignment yang sering digunakan dan persiapan-persiapan untuk alignment rotating equipment Mengetahui proses alignment dengan dial indikator dan mengerti perhitungan untuk penambahan atau pengurangan shims disetiap softfoot equipmentnya Mensimulasikan data perhitungan dengan formula alignment. Sehingga apabila menggunakan formula alignment tersebut bisa dengan mudah.

4 4 1.5 Metodologi Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : Survei lapangan, yaitu melihat secara langsung permasalahan yang terjadi di lapangan dan mencari solusinya Studi pustaka, yaitu mencari data dan informasi dari buku-buku referensi, literatur, jurnal dan penelusuran internet, juga buku manualnya Diskusi, yaitu wawancara dan berdiskusi dengan pihak-pihak yang berkompeten, vendor, maintenance, engineering untuk mengumpulkan data primer dan sekunder dalam penyusunan daftar kehendak. 1.6 Sistematika Penulisan Pada penulisan laporan tugas akhir ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, tujuan perumusan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

5 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan yaitu observasi tempat penelitian, alat-alat yang digunakan, jalannya penelitian, step-step penelitian dan metode atau macam alignment itu sendiri. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang data periksa hasil vibrasi, alat uji yang digunakan, misalignment analisa vibrasi sesuai dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan penulis pada Bab I. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini berisi pembahasan alignment dengan dial indikator, perhitungan penambahan dan pengurangan shim pada soft footnya, susuai dengan target alignmentnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan hasil vibrasi setelah start up dan saran-saran pada penulisan tugas akhir ini. DAFTAR PUSTAKA Berisikan referensi buku-buku yang dipakai dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini. LAMPIRAN-LAMPIRAN Berisikan data pendukung.