PENGELOLAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI PERGURUAN TINGGI
|
|
- Hartanti Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGELOLAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI PERGURUAN TINGGI Ermawaty, Arsiparis Muda Bagian Keuangan di Unmed Abstract Filing are a memory centre, resources, a surveillance tool that is indispensable in any organization in order to carry out any activities. The activities either in the offices of State Institutions, Private and colleges. In addition to the archive is a very important instrument in an institution that needs to be maintained, cared for and well done management in order to be useful and utilized at a later date. College as an educational institution has the administrative and academic documents. As an institution of the most widely produced documents and academic administration, it is necessary to safeguard against these documents. Therefore universities need to establish archival work unit manager, recruiting manager/ archivist who has competence in the field of archives, archival inventory soon that a high use value, historical archives and archival institutions and archival research papers, college leaders hoped the policy to expand its activities to support the advancement of archives in records management. Kata Kunci : Pengelolaan, Manajemen, Kearsipan, Perguruan Tinggi A. Pendahuluan Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang banyak mencetak lulusan akademis yang sesuai dengan bidangnya. Lingkungan perguruan tinggi tidak terlepas dari 3 hal, yaitu tenaga pengajar, mahasiswa dan tenaga kepegawaian. Sebagai sebuah organisasi atau institusi yang berbadan hukum dan memiliki fungsi serta tugas pokok penting, perguruan tinggi pasti memiliki dokumen atau naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh perguruan tinggi dalam bentuk dan corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dikenal dengan arsip. Untuk itu perguruan tinggi sebagai organisasi Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 141
2 memerlukan manajemen arsip yang baik. Kinerja perguruan tinggi dapat dievaluasi melalui arsip-arsip yang dimiliki. Arsip dapat digunakan untuk mengetahui jejak perjalanan lembaga, mengungkap sejarah masa lampau, melihat masa kini dan menatap masa depan. Manajemen kearsipan adalah proses pengawasan, penyimpanan, dan pengamanan dokumen serta arsip, baik dalam bentuk kertas maupun media elektronik. Suatu lembaga yang mempunyai pengelolaan arsip dengan baik pasti memudahkan lembaga tersebut dalam menemukan rekam jejak lembaga/ intitusi tersebut. Melalui catatan itulah kini dapat tergambar perjalanan panjang sejarah keberadaan suatu lembaga dari waktu ke waktu, karena arsip merupakan catatan sebagai memori kolektif keberadaan suatu lembaga/institusi. Kita tidak akan pernah tahu peristiwa apa yang pernah terjadi di masa lalu, tanpa melihat warisan catatan sebagai memori kolektif yang merupakan identitas, harkat dan perwujudan aktivitas sebuah lembaga. Memori yang tertulis dalam arsip dan sebentuk fakta selalu dapat disimak masa kini dan diwariskan kepada generasi di masa yang akan datang. Ada beberapa alasan mengapa arsip disusun, antara lain alasan pribadi, alasan sosial, alasan ekonomis, alasan hukum, alasan instrumental, tujuan simbolis, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Alasan-alasan tersebutlah mengapa perlu dilakukan manajemen pengelolaan arsip di suatu lembaga/institusi. Selama ini arsip dinilai kurang penting sehingga banyak sekali yang kurang tertarik untuk mengelolanya padahal arsip memiliki banyak fungsi. Untuk itu dalam mengelola arsip di butuhkan pemahaman tentang manajemen kearsipan agar dapat terarah sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan lembaga/institusi tersebut B. Pembahasan 1. Peranan Kearsipan Kearsipan mempunyai peranan sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi dan sebagai alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya. Setiap kegiatan tersebut, baik dalam organisasi pemerintahan maupun swasta selalu ada kaitannya dengan masalah arsip. Arsip mempunyai peranan penting Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 142
3 dalam proses penyajian informasi bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan, oleh sebab itu untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada sistem dan prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan. Basir Barthos (1997) menyebutkan dalam bukunya Manajemen Kearsipan bahwa arsip adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keteranganketerangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang itu pula. Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan, oleh sebab itu untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada sistem dan prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan. Berdasarkan Undang-Undang No.7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1 ayat a dan b, menetapkan bahwa yang dimaksud dengan arsip adalah: a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara dan Badan- Badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun kelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan Swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan kebangsaan. Arsip bukan sekedar tumpukan surat-surat yang telah usang atau sekedar pertinggal. Secara sederhana Arsip dapat dipahami sebagai rekaman kegiatan atau informasi terekam, Undangundang Nomor 43 Tahun 2009 Pasal I ayat 2 menyebutkan pengertian Arsip sebagai berikut : Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai rekaman informasi Arsip sewaktu-waktu diperlukan untuk kepentingan administrasi maupun keperluan lain harus dapat Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 143
4 ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Untuk mencapai fungsi yang demikian diperlukan suatu system pengelolaan yang baik, sumber daya manusia yang professional, pengoragani-sasian yang mantap dan anggaran yang memadai. 2. Pengelolaan Manajemen Arsip Perguruan Tinggi Manajemen arsip merupakan perencanaan, penempatan, pengor-ganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap arsip dan keseluruhan proses yang berkaitan dengan arsip. Dengan kata lain manajemen arsip pada prinsipnya adalah mengelola seluruh daur hidup arsip (life cycle or record ). Dapat pula dikatakan bahwa pengelolaan arsip merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di dalam rangka mengelola keseluruhan daur hidup arsip. Arsip sebagai salah satu sumber informasi membutuhkan suatu sistem pengelolaan yang tepat sehingga dapat menciptakan efektifitas, efisiensi dan produktifitas bagi organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu penyelenggaraan tata kearsipan tidak bisa dilakukan secara sambilan. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa arsip merupakan hasil samping (by product) dari aktivitas administrasi tetapi bukan berarti penyelenggaraannya hanya ditempatkan sebagai pekerjaan sampingan. Penyelenggaran tata kearsipan perlu dilakuan dengan manajemen yang baik. Sebagai rekaman informasi atau rekaman peristiwa atau rekaman kegiatan, Arsip sewaktu-waktu diperlukan untuk kepentingan administrasi maupun keperluan lain harus dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Untuk mencapai fungsi yang demikian diperlukan suatu sistem pengelolaan yang baik, sumber daya manusia yang professional, pengoraganisasian yang mantap dan anggaran yang memadai. Ada dua model dalam mengelola arsip, yaitu life cycle model (model siklus hidup) yang lebih tepat untuk mengelola dokumen kertas secara manual, dan records continuum model (model arsip berkelanjutan) yang lebih tepat guna mengelola arsip elektronis. 1. Life Cycle Model (Model Siklus Hidup) Siklus hidup Arsip merupakan konsep penting dalam Records Management. Ini adalah cara melihat bagaimana arsip diciptakan dan digunakan. Sebuah siklus kehidupan adalah kumpulan dari beberapa fase daur hidup sebelum disusutkan/ dimusnahkan. Lamanya siklus hidup bervariasi. Sebagai contoh, sebuah siklus hidup dapat sesingkat Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 144
5 nol (0) hari, atau siklus hidup tidak boleh memiliki akhir yang ditetapkan. Masing-masing tahap siklus kehidupan berlangsung selama jangka waktu tertentu dan menunjukkan suatu kegiatan pengelolaan catatan khusus bahwa administrator arsip kinerja di awal atau di akhir fase. Bersama-sama, meliputi tahapan durasi siklus hidup. Setelah arsip dibuat, itu harus diajukan sesuai dengan yang ditetapkan, skema logis ke dalam repositori yang dikelola di mana akan tersedia untuk pengambilan keptusan atau kebijakan oleh pengguna yang berwenang. Ketika informasi yang terdapat dalam arsip tidak lagi memiliki nilailangsung, catatan data yang akan dihapus dari aksesibilitas aktif. Tergantung pada sifat dari arsip tersebut, dengan demikian hasil akhir dari suatu arsip adalah baik dipertahankan, ditransfer,diarsipkan atau dihancurkan. Sedarmayanti (1992) lingkaran hidup kearsipan (life span of records) atau biasa juga disebut dengan tahapan kehidupan arsip, dapat dibagi menjadi tujuh yaitu : 1) Tahap Pencipta Arsip, 2) Tahap Pengurusan dan Pengendalian, 3) Tahap Referensi, 4) Tahap Penyusutan, 5) Tahap pemusnahan arsip, 6) Tahap penyimpanan dan penjagaan arsip, 7) Tahap penyerahan ke arsip Nasional RI/ Arsip Nasional Wilayah 2. Records Continuum Model (Model Arsip Berkelanjutan) Pola manajemen arsip yang selanjutnya adalah pola manajemen arsip kontinyu yang bisa diterapkan pada arsip elektronis. Yang dimaksud kontinyu disini adalah bersambung atau menghubungkan antara masa lalu dengan masa sekarang, dan sekarang dengan masa yang akan datang. Manajemen arsip elektronis diperlukan karena dokumen sebuah perusahaan atau negara tidak hanya berupa data fisik tetapi juga berupa elektronik. Manajemen arsip elektronis mencakup 3 unsur: 1. Kerangka kerja terintregasi, yaitu manajemen pengarsipan sebagai salah satu fungsi organisasi yang dapat meningkatkan nilai organisasi bagi stakeholder-nya. Yang terdiri dari: 1) Budaya bersama, 2) Standar bersama, 3) Pembagian informasi, 4) Koordinasi, 5) Kolaborasi. 2. Pendekatan terintegrasi Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 145
6 3. Kontrol terintegrasi, dengan mengelola kontribusi seluruh anggota organisasi dalam pendistribusian arsip serta meningkatkan kontribusi antara pencipta, pengguna maupun administrator arsip. Tujuan umum manajemen arsip adalah untuk menyatukan informasi, memudahkan akses dan penemuan kembali informasi, mengamankan arsip (fisik-informasinya), meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan arsip (Azmi, 2008:17). Ada beberapa prinsip yang perlu diketahui dalam penyelenggaran pengelolaan arsip baik di perguruan tinggi maupun di lembaga pemerintahan lainnya, yang meliputi: 1. Penyediaan arsip yang benar; 2. Pelayanan arsip secara cepat; 3. Peruntukan pada pengguna yang tepat; 4. Penyajian informasi yang dapat disajikan secara teapt dan lengkap; dan 5. Penggunaan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memenuhi prinsip tersebut diperlukan kebijakan yang mengatur ketepatan dan keseragaman prosedur, SDM, sarana, maupun aspek lain dalam pengeloaan arsip dalam bentuk pedoman. 3. Pedoman Pengelolaan Arsip di Perguruan Tinggi Dalam melakukan pengelolaan arsip tentu harus mengacu pada pedoman / petunjuk pelaksanaan agar suatu arsip yang dikelola dapat dengan mudah untuk dikerjakan. Untuk mengelola suatu arsip tentu harus menuntut pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen kearsipan, fungsi dan tugas organisasi, serta peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan. Teori-teori kearsipan merupakan komponen utama dalam pengelolaan arsip. Hal ini karena dari teori inilah teknis pengelolaan arsip dengan mudah dapat dilaksanakan. Sebagai petunjuk penyeleng-garaan kegiatan kearsipan yang memilki jangkauan kepentingan semua komponen dalam suatu organisasi atau institusi pemerintahan khususnya pada perguruan tinggi, pedoman kearsipan harus memiliki sifat : 1. Fleksibel dan dinamis sehingga dapat mengantisipasi perubahan serta mudah dimodifikasi sesuai dengan perkembangan; 2. Sederhana dan mudah dipahami oleh setiap komponen yang terlibat di dalamnya; 3. Memiliki standarisasi prosedur sehingga berbagai kegiatan diatur bersifat yang terukur dan baku; 4. Ditulis dengan bahasa yang mudah, jelas, onsisten, lengkap, tidak ambigu, dan komunikatif; dan 5. Bersifat legal, artinya memiliki kekuatan secara hukum. Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 146
7 Adapun beberapa keuntungan yang diperoleh dari adanya pedoman pengelolaan arsip, antara lain : 1. Memberikan keseragaman dan konsistensi dalam pengelolaan arsip ; Setiap organisasi, lembaga dan institusi pemerintahan dalam penyelenggaraan kearsipan memerlukan prosedur yang standar serta konsisten. Kesepakatan-kesepakatan atau perintah yang bersifat tidak tertulis serta tidak dibakukan akan menimbulkan inkonsistensi serta kesalahan dalam interpretasi. Lebih dari itu tidak ada bentu pertanggungjawaban yang bersifat pasti. Pembakuan prosedur tertulis berupa pedoman akan meminimalisasikan timbulnya pertanyaanpertanyaan tentang bagaimana tatacara pelaksanaan suatu kegiatan. Lebih dari itu akan menciptakan konsistensi serta langkah yang lebih bisa dipertanggungjawabkan. 2. Memberikan kejelasan tugas bagi unsur-unsur yang terlibat; Dengan adanya pedoman setiap unsur yang terlibat dalam penyelenggaraan pengelolaan arsip memiliki kewenangan serta tugas yang jelas sesuai dengan porsi masing-masing. Secara garis besar pedoman mengatur kewenangan yang bersifat kebijakan (policy) serta kewenangan yang bersifat teknis. Masing-masing dijabarkan dengan unitnya serta personil yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian hal ini dapat mempersempit upaya melempar tanggung jawab kepada pihak lain. 3. Mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan; Setiap pedoman berfungsi sebagai pemandu dalam pelaksanaan kegiatan. Demikian juga mengenai kegiatan kearsipan. Adanya pedoman kearsian mempersempit terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kearsipan. 4. Menciptakan efisiensi waktu dan biaya; Adanya pembakuan sistem dalam pedoman membantu manajemen dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan. Adanya pembakuan mengenai kebutuhan SDM, sarana, dan biaya operasional memungkinkan dilakukannya penghitungan anggaran. Dengan demikian dapat menciptakan efisiensi waktu dan biaya. Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 147
8 5. Menetapkan pertanggungjawaban dari setiap sub sistem dalam pengelolaan arsip; Seperti telah diketahui bawa total sistem kearsipan merupakan rangkaian dari sub-sub sistem yang secara sistemik berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing. Pada setiap sub sistem tersebut sehingga diperoleh input yang optimal. Setiap personil dari tim kerja pada masing-masing sub sistem dituntut memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang segala aspek yang terkait dengan kearsipan pada tugas dan fungsinya. Dengan demikian adanya pedoman akan mempermudah untuk menciptakan jenis kegiatan serta bentuk tanggung jawab dari masing-masing pelaksananya. 6. Mempermudah menentukan pelatihan; Pedoman pengelolaan arsip selain berisi kebijakan (policy) juga mendiskripsikan pekerjaan secara rinci untuk setiap pelaksanaan kegiatan kearsipan serta prosedur yang harus dilaksanakan. Selain itu juga diuraikan pekerjaan pada setiap sub sistem maupun unit-unit yang ada serta hubungannya dengan unit lain. Oleh karena itu dari pedoman yang ada dapat membantu bagi perencanaan pelatihan di bidang kearsipan. Bukan hanya menyangkut jenis pelatihan yang diperlukan tetapi juga menyangkut kebutuhan SDM pada setiap unitnya. 7. Menyiapan munculnya kebijakan dan prosedur baru dalam pengelolaan arsip Dari sebuah pedoman pengelolaan arsip, apalagi pedoman yang berisi kebijakan, membantu memunculkan kebijakan dan prosedur baru dalam pengelolaan arsip. Selain menindaklanjuti pedoman dengan pedoman baru yang lebih teknis, sebuah pedoman juga menjadi pijakan bagi munculnya kebijakan yang tidak secara langsung terkait dengan teknis pengelolaan arsip. Sebagai contoh, munculnya kebijakan untuk memberikan ekstrafooding bagi pelaksana pengelolaan arsip merupakan kebijakan yang menunjang pengelolaan arsip sekalipun tidak secara langsung terkait dengan hal-hal yang bersifat teknis. Selanjutnya secara praktis pedoman juga merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat mengatur aktivitas pengelolaan arsip serta mengikat siapa saja yang melaksanakan pengelolaan arsip tersebut, baik yang menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM), Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 148
9 standarisasi prasarana dan sarana serta prosedur, maupun anggaran yang dibutuhkan. Dengan demikian pengelolaan arsip yang mengikuti pedoman dalam pelaksanaanya akan mempermudah dan mendapat keuntungankeuntungan pada saat pengelolaan arsip tersebut, sehingga arsip yang dikelola mempunyai nilai guna yang tinggi dan bermanfaat bagi perguruan tinggi jika sewaktu-waktu membutuhkannya. C. Penutup Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Arsip bukan sekedar tumpukan surat-surat yang telah usang atau sekedar pertinggal. Secara sederhana Arsip dapat dipahami sebagai rekaman kegiatan atau informasi terekam. Manajemen kearsipan adalah proses pengawasan, penyimpanan, dan pengamanan dokumen serta arsip, baik dalam bentuk kertas maupun media elektronik. Suatu lembaga yang mempunyai pengelolaan arsip dengan baik pasti memudahkan lembaga tersebut dalam menemukan rekam jejak lembaga/ intitusi tersebut. Arsip memiliki daur hidup atau Lifecycle yang meliputi: a) tahap penciptaan, b) tahap pengerusan dan pengelolaan, c) tahap referensi, d) tahap penyusutan, e) tahap pemusnahan, f) tahap penyimpanan dan penjagaan, g) tahap penyerahan ke Arsip Nasional Ada dua macam daur hidup arsip atau lifecycle, yaitu : life cycle model (model siklus hidup) yang lebih tepat untuk mengelola dokumen kertas secara manual, dan Records Continuum Model (Model Arsip Berkelanjutan) yang lebih tepat guna mengelola arsip elektronis. Untuk mengelola suatu arsip tentu harus menuntut pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen kearsipan, fungsi dan tugas organisasi, serta peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan. Teori-teori kearsipan merupakan komponen utama dalam pengelolaan arsip. Hal ini karena dari teori inilah teknis pengelolaan arsip dengan mudah dapat dilaksanakan. Oleh karena itu diperlukan pedoman serta tata cara dalam pengelolaan dan penyusunan arsip. Selain itu Perguruan Tinggi yang merupakan sebuah institusi besar yang mencetak lulusan sesuai dengan bidangnya masing-masing yang memiliki berbagai jenis maupun corak dalam kearsipan perlu mendapat perhatian khusus agar arsip-arsip yang dimilki dapat terkelola dengan baik sehingga terlihat rekam jejak dari perguruan tinggi tersebut. Mengingat lembaga perguruan tinggi masih memberikan perhatian yang rendah terhadap kearsipan, maka perlu Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 149
10 adanya peningkatan baik dalam pengelolaan kearsipan, memperbaiki dokumen-dokumen arsip serta penyelamatan arsip-arsip, mendirikan suatu unit kearsipan maupun merekrut tenaga kearsipan yang ahli dalam bidangnya dan menjadikan arsip sebagai dokumen penting yang perlu mendapat perhatian kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Azmi Manajemen Arsip Audio Visual. Bogor: Makalah Diklat Penciptaan Arsiparis Tingkat Keahlian Barthos, Basir Manejemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1979 tentang Tata Kearsipan Departemen Dalam Negeri. Medan : ANRI Burhanuddin Penyusunan Pedoman Tata Kearsipan. Gunung Kidul : Makalah Diklat Penciptaan Arsiparis Tingkat Keahlian Sedarmayanti Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Ilham Jaya Offset Sukuco, Badri Munir Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga Widjaja, A. W Administrasi Kearsipan Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Pengelolaan Manajemen (Ermawaty, 141:150) 150
PEDOMAN Arsip Dokumen FOR/SPMI-UIB/PED
PEDOMAN Arsip Dokumen FOR/SPMI-UIB/PED.02-003 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 017/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN ARSIP DOKUMEN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Lebih terperinciARTI PENTING PEDOMAN DALAM PENGELOLAAN ARSIP * Burhanudin DR
ARTI PENTING PEDOMAN DALAM PENGELOLAAN ARSIP * Burhanudin DR Latarbelakang Penyelenggaraan tata kearsipan yang baik harus dapat menjamin ketersediaan arsip yang memberikan kepuasan bagi pengguna (user)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan akurat. Keakuratan informasi yang terkandung di dalamnya dapat digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciOleh : Jamal Mustofa 6/23/2011
Manajemen Kearsipan (Integrated Document and Filing System/Records Management) Oleh : Jamal Mustofa TUJUAN Mengetahui tujuan dan fungsi kearsipan, memahami siklus kearsipan, mampu mengorganisasi program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan terus berubah seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1 Seiring dengan
Lebih terperinciAPLIKASI KEARSIPAN BUKU PANDUAN. [Pick the date] Ranai - [2013]
APLIKASI KEARSIPAN BUKU PANDUAN [Pick the date] Ranai - [2013] 1 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Ruang Lingkup II. PENGGUNAAN APLIKASI KEARSIPAN A. Login Sebagai Petugas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta. Keseluruhan kegiatan instansi pada dasarnya membutuhkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sistem Kearsipan 2.1.1 Pengertian Sistem Kearsipan Sistem merupakan suatu kesatuan yang terorganisir yang mengatur hubungan dalam suatu kerangka tertentu untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.
22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Lahirnya UU No 43 Tahun 2009 telah membawa perubahan besar dunia kearsipan di Indonesia. Setiap instansi diwajibkan memelihara arsip yang diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dapat dipastikan melakukan kegiatan administrasi. Di dalam kegiatan administrasi
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR
SALINAN Menimbang Mengingat BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengarsipan 2.1.1 Manajemen Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arsip sebagai rekaman kegiatan organisasi merupakan alat bukti atau alat bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan pembuktian
Lebih terperinciUPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEARSIPAN. P. Anggoro Yudotomo
UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEARSIPAN P. Anggoro Yudotomo A. Pengantar Undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan mengatakan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting
19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting artinya bagi perusahaan swasta maupun organisasi pemerintah. Arsip sebagai salah
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN KEARSIPAN DI DAERAH : SEBUAH GAGASAN
STRATEGI PENGEMBANGAN KEARSIPAN DI DAERAH : SEBUAH GAGASAN Oleh Rusidi* A. PENDAHULUAN Siapa yang menguasai informasi, dialah yang akan mengusai dunia, artinya dalam kehidupan ini informasi memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsip memiliki arti penting bagi setiap organisasi sebagai sumber ingatan atau memori, bahan pengambilan keputusan, bukti atau legalitas dan rujukan historis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur organisasi yang aktif terus menerus berjalan. Dari kegiatan organisasi tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Kearsipan Menurut Barthos (2007) bahwa Manajemen Kearsipan adalah Setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keteranganketerangan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan hal yang tak akan terpisahkan dari setiap organisasi. Sejak berdirinya organisasi sampai berhentinya suatu organisasi tentu akan banyak
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 129 TAHUN 2005 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKeputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala
DASAR HUKUM : Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 43 Tahun 2009 Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang
Lebih terperinciARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Atik Widyastuti Arsiparis Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY PENGANTAR Dunia kearsipan berkembang sedemikian cepat baik dari aspek keilmuan maupun
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP
PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP Ermawaty Arsiparis Muda Bagian Keuangan Unimed Abstrak Surat adalah sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
Mohon masukan dan saran dapat disampaikan melalui email : hukum@anri.go.id atau hukumperundangundangan@yahoo.com draft tim perumus 16 Maret 2011 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. hingga tingkat kedudukan terendah yaitu desa atau kelurahan menghasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap organisasi pemerintahan mulai dari tingkat kedudukan yang tertinggi hingga tingkat kedudukan terendah yaitu desa atau kelurahan menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap organisasi atau instansi pada dasarnya memerlukan data maupun informasi. Dalam organisasi akan berdampak buruk bagi kinerja organisasi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kebutuhan akan informasi bagi setiap instansi maupun organisasi sangat tinggi. Salah satu sumber informasi adalah arsip. Arsip dapat dijadikan sumber
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang dan Permasalahan Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari kegiatan yang dilakukan manusia tidak lepas dari terciptanya arsip. Arsip mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok persoalan)
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya pasti akan menghasilkan arsip. Arsip yang dihasilkan pada umumnya berbentuk tekstual
Lebih terperinciNILAI GUNA ARSIP DALAM ANCAMAN BENCANA. Oleh : FEBRIADI
NILAI GUNA ARSIP DALAM ANCAMAN BENCANA Oleh : FEBRIADI A. PENDAHULUAN Pada umumnya masalah kearsipan baik secara nasional maupun pada masing-masing daerah di tanah air belum menjadi isu strategis. Sehingga
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH Informasi dalam kehidupan ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Dalam waktu ke waktu cara untuk mendapatkan suatu informasi juga mulai berkembang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN I. UMUM Bahwa arsip yang dimiliki daerah merupakan sumber informasi dan bahan pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kantor besar maupun kecil, swasta maupun instansi pemerintah mempunyai record dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Record itu disebut arsip. Arsip sebagai
Lebih terperinciBAB IV MODEL SIH-P YANG DIGUNAKAN OLEH BANK DALAM MEWUJUDKAN AZAS AKUNTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU AZAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
114 BAB IV MODEL SIH-P YANG DIGUNAKAN OLEH BANK DALAM MEWUJUDKAN AZAS AKUNTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU AZAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) 1.1 Model Sistem Informasi Hukum Perusahaan SIH diklasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Salah satu kegiatan yang rutin organisasi laksanakan yaitu penciptaan, penyimpanan dan penyusutan data ataupun informasi baik dalam lingkup organisasi
Lebih terperinciPENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG
PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG Mardiah Azizah 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dan Permasalahan Sebagai makhluk sosial, setiap manusia melakukan kerjasama dengan sesamanya guna memenuhi kebutuhan. Kerjasama ini dapat diwujudkan dalam bentuk organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pengelolaan arsip sangat penting peranannya bagi suatu instansi pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat ingatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini semakin menuntut pentingnya informasi bagi setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Karena pada dasarnya keseluruhan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam dunia organisasi, baik organisasi profite maupun organisasi non profite pelayanan publik sangat diutamakan mengingat citra baik sebuah organisasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Perusahaan adalah menjalankan atau menyelenggarakan pekerjaan suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu organisasi terutama pada organisasi pemerintahan, maka berkembang pula jumlah berkas/
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu bukti tersebut bisa didapatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG
mencakup Lembaga / Instansi lain dan atau kepentingan umum di luar Lembaga / Instansi pencipta arsip dan kegunaannya sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban Nasional. Nilai guna Sekunder meliputi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Suatu instansi, organisasi merupakan sebuah wadah, alat untuk mencapai tujuan yang didalamnya terdapat sekumpulan orang, visi misi tujuan organisasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 6 2013 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip mempunyai peranan
Lebih terperinciPENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Pengelolaan Arsip di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (Emi Jumiyati) PENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR Emi Jumiyati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK PENGELOLAAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA. Burhanudin DR
A. PENDAHULUAN PELAKSANAAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA Burhanudin DR Untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pembangunan di daerah kabupaten / kota diperlukan prakarsa dan partisipasi rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Peranan kearsipan sangatlah potensial dan tidak mungkin dapat dihapuskan dalam menunjang kegiatan administrasi disuatu instansi. Kearsipan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola surat masuk dan surat keluar yang pada akhirnya berhubungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pendidikan mempunyai unit atau bagian yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi lembaga pendidikan tersebut
Lebih terperinciPROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP
PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP Rusidi Arsiparis Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY A. PENDAHULUAN Arsip merupakan rekaman kegiatan instansi. Sebagai rekaman kegiatan maka volumenya akan selalu bertambah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arsip Menurut The Liang Gie dalam Sugiarto dan wahyono (2005: 04), arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan
Lebih terperinciKompetensi Arsiparis Dalam Pengelolaan Kearsipan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat
Kompetensi Arsiparis Dalam Pengelolaan Kearsipan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Iwin Ardyawin Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta iwinardyawin@gmail.com
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa arsip/dokumen sebagai bahan dan bukti
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN ARSIP PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu ingatan manusia. Pembuatan catatan sangat berguna untuk membantu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Warkat adalah catatan atau rekaman (record) mengenai suatu (beberapa, banyak) hal, barang, kondisi peristiwa yang ada dan terjadi dalam kehidupan perseorangan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEJABAT NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF
BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF 2.1. Pengertian Sebelum penulis melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penggolongan arsip, maka terlebih dahulu membahas tentang sistem. Menurut (Nurlela,
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa Tata
Lebih terperinciPENGELOLAAN ARSIP dalam upaya PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
PENGELOLAAN ARSIP dalam upaya PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Monika Nur Lastiyani Pada era informasi saat ini sebagian masyarakat hidup dengan cara mengelola dan menghasilkan informasi. Dengan kata lain, masyarakat
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Organisasi merupakan suatu kelompok orang yang memiliki visi yang sama. Setiap organisasi, dalam segala bentuk, baik organisasi kemasyarakatan, pemerintahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pengolahan arsip merupakan salah satu kegiatan bagi suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN I. UMUM Dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang
Lebih terperinciWALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,
SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 1299 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT KEARSIPAN PADA PERANGKAT DAERAH, BADAN USAHA MILIK DAERAH DAN LEMBAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Pada dasarnya setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan, arsip
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Administrasi Sejak dulu sampai sekarang setiap orang mempunyai kebutuhankebutuhan yang sudah menjadi kodratnya. Ini dapat berupa kebutuhan jasmani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip sebagai sumber informasi memiliki banyak fungsi dalam penggunaannya di instansi/organisasi. Dalam hal ini, selain memiliki kegunaan dinamis
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan organisasi membutuhkan serta menghasilkan informasi. Karena tanpa adanya informasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis menempati posisi yang
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis menempati
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan,
Lebih terperinciURGENSI KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA
URGENSI KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA Oleh : Rr. Sarwendah Pancaningsih Arsiparis Pertama Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, S.H. Tembalang Semarang 50275 Abstrak
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Keberadaan arsip dalam suatu organisasi menjadi faktor penting bagi pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah Informasi di dalam penyelenggaraan administrasi sebuah instansi sangatlah penting serta bahkan sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan instansi.
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu menghasilkan arsip yang menjadi rekaman kegiatan pada saat kegiatan sedang berlangsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, maka berkembang pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan masalah arsip, Arsip mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
Lebih terperinci