Design g for Manufacturing (DFM)
|
|
- Utami Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Design for Manufacturing (DFM)
2 Pengertian DFX design for x x : reliability, robustness, serviceability, environmental impact, manufacturability DFM adalah praktek pengembangan dengan penekanan issue manufaktur dalam proses pengembangan g produk DFM yang sukses produk dapat dibuat dengan biaya manufaktur yang rendah, tanpa mengorbankan kualitas produk DFM membutuhkan tim yang cross functional dan DFM dilaksanakan k sepanjang proses pengembangan produk
3 Prinsip-prinsip Keputusan rancangan detail yang memiliki pengaruh penting pada kualitas dan biaya produk Tim pengembang menemui banyak sasaran Besaran-besaran (ukuran) penting Perbaikan radikan membutuhkan usaha awal kreatif Metode terdefinisi baik
4 Design for Manufacturing Example: GM 3.8-liter V6 Engine
5
6 Model input output sederhana sistem manufaktur Equipment Information Tooling Raw Materials Labor Purchased Components Manufacturing System Finished Goods Energy Supplies Services Waste Manufacturing Costs Defined : Sum of all the expenditures for the inputs of the system (i.e. purchased components, energy, raw materials, etc.) and for disposal of the wastes produced by the system
7 Tiga metode untuk melaksanakan proses DFM: Organization: Cross-Functional Teams Design Rules: Specialized by Firm CAD Tools: Boothroyd-Dewhurst Software
8 Proses DFM 1. Estimasikan biaya manufaktur 2. Kurangi biaya-biaya komponen 3. Kurangi biaya-biaya assembly (penyatuan) 4. Kurangi biaya-biaya pendukung produksi 5. Pertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor f k lainnya.
9 Step 1. Estimasikan Biaya Manufaktur Elemen biaya manufaktur Manufacturing Cost Components Assembly Overhead Standard Custom Labor Equipment and Tooling Support Indirect Allocation Raw Material Processing Tooling
10 Estimasi Biaya-Biaya y Bill of materials (BOM) digunakan untuk merekam estimasi biaya manufaktur Estimasi biaya komponen standar: Dengan membandingkan setiap part dengan part yang sama/mirip dengan yang telah diproduksi atau dibeli dalam volume yang sebanding Dengan mendapatkan quote harga dari vendors atau suppliers Estimasi biaya komponen yang dicustomize: Dengan menghitung g biaya bahan baku, proses dan persiapan tools (tooling)
11
12 Estimasi Biaya-Biaya Estimasi biaya assembly: Kebanyakan dilakukan manual (kecuali untuk circuit board), sehingga dapat dihitung dengan menggunakan biaya per jam kerja. Estimasi biaya overhead: Dengan menggunakan overhead rates, yang seringkali dikaitkan dengan cost drivers (parameter yang dapat diukur untuk menghitung g biaya e.g. lama waktu pengerjaan, unit yang diproduksi, dll). ABC (Activity-Based Costing) approach adalah yang populer digunakan untuk menghitung biaya overhead.
13 Step 2. Kurangi Biaya-Biaya Komponen Design rules atau aturan desain (atau juga rule-of- thumb) untuk membantu pembuatan keputusan pengurangan biaya. Understand process constraints and cost drivers Redesign components to eliminate processing steps (Bandingkan Ex 11-7 dengan Ex 11-9) Choose the appropriate economic scale for the part process (Ex 11-10) Standardize components and processes (Ex 11-11) Adhere to (stick to/ setia pada) Black Box component procurement Black box maksudnya adalah deskripsi apa yang harus dilakukan oleh komponen tsb, bukan bagaimana melakukannya.
14 Understand the Process Constraints and Cost Drivers Redesign costly parts with the same performance while avoiding high manufacturing costs. Work closely with design engineers raise awareness of difficult operations and high costs.
15 Redesign Components to Eliminate Processing Steps Reduce the number of steps of the production process Will usually result in reduce costs Eliminate unnecessary steps. Use substitution i steps, where applicable. Analysis Tool Process Flow Chart and Value Stream Mapping
16
17 Choose the Appropriate Economic Scale for the Part Process Economies of Scale As production volume increases, manufacturing costs usually decrease. Fixed costs divided among more units. Variable able costs are lower since the firm can use more efficient processes and equipment.
18
19 Standardize Components and Processes Economies of Scale The unit cost of a component decreases as the production volume increases. Standard Components common to more than one product Analysis s tools group technology and mass customization
20
21 Step 3. Kurangi Biaya-Biaya Assembly Ide dasar : Minimasi jumlah komponen Maksimasi kemudahan penanganan komponen Maksimasi kemudahan pemasangan/inserting komponen Pengurangan biaya perakitan memberi manfaat tidak langsung yang kuat. Pengurangan biaya perakitan : jumlah part yang dipakai kompleksitas manufaktur biaya support akan dapat dikurangi bersamaan dengan pengurangan biaya assembly
22 Reduce the costs of assembly Design for Assembly (DFA) index Integrated Parts (Advantages and Disadvantages) Maximize Ease of Assembly Consider Customer Assembly
23 Pengurangan biaya perakitan Beberapa guidelines untuk DFA: Keeping score dari Boothroyd dan Dewhurst (1989), yang dimaksudkan untuk efisien assembly. DFA index = (jml komponen minimum teoritis) x (3 detik) Perkiraan waktu perakitan total Penentuan komponen minimum teoritis : Apakah komponen harus ditangani secara relatif dari rakitan? Haruskah komponen dibuat dari bahan beda dari rakitan? Apakah komponen harus dipisahkan dari rakitan untuk akses, penggantian atau perbaikan rakitan? Angka 3 detik : wkt minimum untuk handling dan penyisipan komponen dg sempurna
24 Pengurangan biaya perakitan Integrate parts satukan parts-parts yang untuk mengurangi biaya assembly. Komponen terintegrasi tidak harus dirakit Komponen terintegrasi sering lebih murah untuk diolah Komponen terintegrasi memungkinkan keterkaitan di antara bentuk geometris kiritis untuk dikendalikan oleh proses pembuatan komponen dibandingkan dengan prose perakitan Integrasi tidak selalu baik dan mungkin memberikan konflik Patokan
25 Advantages and Disadvantages of Integrated Parts Advantages of Integrated Parts Do not have to be assembled Often less expensive to fabricate rather than the sum of each individual part Allows critical geometric features to be controlled by the part fabrication process versus a similar assembly process Disadvantages of Integrated Parts Conflict with other sound approaches to minimize costs Not always a wise strategy
26 Pengurangan biaya perakitan Maximize ease of assembly permudah proses assembly Karakteristik ideal menurut Boothroyd dan Dewhurst : Komponen dimasukan dari bagian atas rakitan Komponen bisa lurus dengan sendirinya Komponen tidak harus diorientasikan Komponen hanya membutuhkan satu tangan untuk merakit Komponen tidak membutuhkan peralatan tambahan saat merakit Komponen dirakit dengan gerakan linier tunggal Komponen terkunci dengan segera setelah penggabungan
27 Pengurangan biaya perakitan Memikirkan k perakitan oleh konsumen Customers will tolerate some assembly Design product so that customers can easily and assemble correctly Customers will likely ignore directions
28 Example of DFA Rules Contoh satu set panduan DFA dari sebuah perusahaan manufaktur komputer: Minimize parts count. Encourage modular assembly. Stack assemblies. Eliminate adjustments. Eliminate cables. Use self-fastening parts. Use self-locating locating parts. Eliminate reorientation. Facilitate parts handling. Specify standard parts.
29 Step 4. Kurangi Biaya-Biaya Pendukung Produksi Minimize Systemic Complexity (inputs, outputs, t and transforming processes) Use smart design decisions Error Proofing (Poka Yoke) Anticipate possible failure modes Take appropriate corrective actions in the early stages Use color coding to easily identify similar looking, but different parts
30 Step 5. Pertimbangkan Pengaruh DFM terhadap Faktor Lainnya Pengaruh terhadap waktu pengembangan Jika waktu pengembangan menjadi tertunda selama 6 bulan karena DFM, mungkin penghematan sebesar $1/ unit harus dipertimbangkan lagi. Pengaruh terhadap biaya pengembangan Seringkali biaya pengembangan berhubungan dengan waktu pengembangan. Maka inipun perlu dipertimbangkan.
31 Pengaruh DFM Pengaruh terhadap kualitas produk Idealnya, kualitas produk dapat ditingkatkan dengan perbaikan-perbaikan melalui DFM, tetapi kadangkala ini tidak terjadi, maka perlu juga dipertimbangkan. Pengaruh terhadap faktor-faktor eksternalitas Component reuse komponen yang berbiaya rendah mungkin bernilai untuk proyek-proyek p y lainnya. Life cycle costs ada biaya lain yang mungkin akan muncul seperti biaya pembuangan bahan kimia, service, garansi dll.
23/05/17 Perancangan Produk - Genap 2016/ DESIGN FOR X. Chapter 13
23/05/17 Perancangan Produk - Genap 2016/2017 1 DESIGN FOR X Chapter 13 23/05/17 Perancangan Produk - Genap 2016/2017 2 Design for X Topics Design for Manufacturing Design for Production Design for Assembly
Lebih terperinciDESIGN FOR MANUFACTURING
DESIGN FOR MANUFACTURING Design for Manufacturing (DFM) : Merupakan salah satu dari metoda Design for X (DFX) dimana X mungkin berhubungan dengan satu dari lusinan kriteria seperti reliability, robustness,
Lebih terperinciPEMILIHAN PROSES MANUFAKTUR (From Design to Manufacture)
PEMILIHAN PROSES MANUFAKTUR (From Design to Manufacture) Dr. M.K. Herliansyah, ST. MT. Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Alasan
Lebih terperinciAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tujuan Pembelajaran Menjelaskan definisi akuntansi manajerial Menjelaskan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan konsep biaya (cost) Membuat
Lebih terperinciINDUSTRIAL ENGINEERING
INDUSTRIAL ENGINEERING ENGINEERING The application of scientific and mathematical principles to practical ends such as the design, manufacture, and operation of efficient and economical structures, machines,
Lebih terperinciWeek 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati
Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI Awalludiyah Ambarwati Production Methods Continuous Processing creates a homogeneous product through a continuous series of standard procedures. Batch Processing produces discrete
Lebih terperinciTeori Produksi. Course: Pengantar Ekonomi.
Teori Produksi Course: Pengantar Ekonomi Firms Firms demand factors of production in input markets and supply goods and services in output markets. Firm objectives: How much output to supply (quantity
Lebih terperinciMulyadi: Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya yang memperlakukan pesanan sebagai suatu unit
Job order costing In job order costing, or job costing, production costs are accumulated for each separate job; a job is the output identified to fill a certain customer order or replenish an item of stock
Lebih terperinciPerhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.2.1. Design for Manufacturing Sebagai Metodologi yang Paling Umum Kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk berguna untuk menuntun fase pengembangan konsep,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: activity-based costing, process value analysis, value content assessment. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The Purpose of this thesis are to explain the increase of product costing accuracy by using Activity-Based Costing (ABC) and to identify the opportunities for cost reduction by using Process Value
Lebih terperinciSistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi
Sistem Produksi Sistem Produksi 84 Produksi Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). Produksi
Lebih terperinciDEVIS ZENDY NPM :
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi
Lebih terperinciManufacturing Systems Evolution
L/O/G/O SISTEM MANUFAKTUR FLEKSIBEL (FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS) WEEK 5 KHAMDI MUBAROK, S.T., M.Eng TEKNIK INDUSTRI - FT - UTM Manufacturing Systems Evolution Sistem manufaktur menggambarkan bagaimana
Lebih terperinciFactory Overhead is generally defined as indirect materials, indirect labor, and all other factory costs that cannot be conveniently identified with
FACTORY OVERHEAD FACTORY BURDEN, PRODUCTION OVERHEAD, MANUFACTURING EXPENSE, MANUFACTURING OVERHEAD, FACTORY EXPENSE & INDIRECT MANUFACTURING /PRODUCTION COST Factory Overhead is generally defined as indirect
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Modul ke: 04FEB JOB ORDER COSTING. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si dan Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Biaya JOB ORDER COSTING Fakultas 04FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi Program Studi Akuntansi JOB ORDER COSTING PENGERTIAN JOC Adalah sistem pengumpulan biaya produksi
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciB A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1
B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Cost accumulation procedure that is used to calculate the cost of products in companies that produce products on the basis of the order is the Job Order Costing Method. As for recording costs
Lebih terperinciPERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN. Nurochman, SST,.Akt,.MT
PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN Nurochman, SST,.Akt,.MT SIM YANG BAIK?? Planning Process Support Controlling Process Decision Making Process SIM YANG BAIK?? Model Planning Perencanaan Process Planning
Lebih terperinciAnalisa Proses dan Perencanaan Bisnis
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciMANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1
MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1 MATERI KULIAH Konsep Kualitas Perkembangan Pengendalian Mutu Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) Gugus Kendali
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing
Introduction to Chapter 9 Production Management Sasaran Pembelajaran Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi. Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik. Uraikan
Lebih terperinciManajemen Produksi dan Operasi
Manajemen Produksi dan Operasi Dahulu Produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Sekarang. Sasaran
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In running a manufacturing company, the company need several steps to transform raw materials into finished goods. The process starts from ordering raw materials until distribution to the consumer.
Lebih terperinciMODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT
MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT Quality adalah salah satu issue dominan bagi banyak perusahaan, di samping waktu pengembangan produk yang cepat, fleksibilitas memenuhi permintaan customized
Lebih terperinci10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi
N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP
Lebih terperinciActivity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur
Activity Based Costing untuk Menentukan Inefisiensi Proses Produksi Pada Perusahaan Pengrajin Kayu di Jawa Timur Kelvin 1 *, Pram Eliyah Yuliana 2, Sri Rahayu 3 1 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Jl. Ngagel
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet (INKABA) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk teknik berbahan baku utama karet, salah satunya adalah produk karet damper.
Lebih terperinciAnggaran Komprehensif
Anggaran Komprehensif Sub Pokok Bahasan 1. Kerangka anggaran komprehensif untuk perusahaan manufaktur, jasa dan dagang 2. Jenis-jenis anggaran Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya beradaptasi terhadap perkembangan pasar, namun juga mengupayakan transformasi menjadi organisasi
Lebih terperinciThe use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract
The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This research aimed to give author knowledge about the role of Activity Based Costing (ABC) in calculating Cost of Good Manufactured (COGM) accurately and to compare both COGM that obtained from
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cost of raw materials, direct labor costs, corporate overhead costs, production costs, and operating profit
ABSTRACT Today, the hot issue in Indonesia economy is the weak exchange rate of rupiah. Beside that, Indonesia is also faced the ASEAN Free Trade Area in 2015. The effect from the wider market has pushed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk
Lebih terperinciStrategi Proses. Definisi. Tujuan. Pilihan. Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa
Strategi Proses Strategi Proses Definisi Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa Tujuan Menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan
Lebih terperinciSYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan
Lebih terperinciVARIABLE & ABSORPTION COSTING
VARIABLE & ABSORPTION COSTING Merupakan dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga pokok produk dengan tujuan untuk melakukan penilaian persediaan dan penentuan harga pokok penjualan Absorption
Lebih terperinciIS Role in The Enterprises DS 2004
IS Role in The Enterprises DS 2004 Information System in The Enterprise Information Role in Enterprise management Case: Alpina System Information in digital firm Function of an Information System Resources
Lebih terperinciSistem Informasi (Arsitektur dan Manajemen SI) Based on : Management Information System, Second Edition, Effy Oz
Sistem Informasi (Arsitektur dan Manajemen SI) Based on : Management Information System, Second Edition, Effy Oz Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Objektif
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing. CV. X menerapkan metode job order costing dalam mengumpulkan biaya produksinya..
Lebih terperinciPengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis. Manajemen Agrobisnis
Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis Tujuan Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi Pengambilan keputusan pembelian yang efisien Pentingnya pengendalian persediaan
Lebih terperinciDESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ
DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ Ary Faizal¹, Saufik Luthfianto², Fajar Nurwildani³ 1. Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal 2,3
Lebih terperinciCost Accounting Traditions and Innovations Barfield, Raiborn, Kinney. Chapter 9 Cost Allocation for Joint Products and By-Products
Cost Accounting Traditions and Innovations Barfield, Raiborn, Kinney Chapter 9 Cost Allocation for Joint Products and By-Products Learning Objectives Classify joint process outputs Identifikasi kapan output
Lebih terperinciManajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng
1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 5. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL 1. Strategi Functional Level adalah: Upaya untuk meningkalkan efektivitas
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: inventory control, probabilistic method, backorder, lostsales
ABSTRACT Basically, the goal of any company is to benefit as much as possible and to minimize the cost. Inventory control have an important roles because often manufacturing companies have a lot of inventory
Lebih terperinciIndustri Mamin jadi contoh implementasi Industri 4.0. Towards a smart chocolate factory in Indonesia Menuju pabrik cokelat pintar di Indonesia
Food & Beverage industry can set example of implementing Industry 4.0 Industri Mamin jadi contoh implementasi Industri 4.0 Towards a smart chocolate factory in Indonesia Menuju pabrik cokelat pintar di
Lebih terperinciFakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom
Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom www.telkomuniversity.ac.id Disusun Oleh : Hanung N. Prasetyo, S.Si, M.T. dkk hanungnp@telkomuniversity.ac.id DMH1D3-Proses Bisnis Semester Ganjil 2016-2017 Hanya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Material (MRP)
Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Komponen-komponen: 1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang. 2. Sistem
Lebih terperinciPrime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1
Prime Costs Direct Materials Direct Labor + = Prime Costs 2-1 Prime Costs What are the prime costs for Bicycles by the Sea? Direct materials used $200,000 + Direct labor 105,500 = $305,000 2-2 Conversion
Lebih terperinciPENERAPAN DESIGN FOR MANUFACTURE AND ASSEMBLY PADA PRODUK MESIN GILAS TIPE MGD-4 DI PT BARATA INDONESIA (PERSERO)
TUGAS AKHIR RI 1592 PENERAPAN DESIGN FOR MANUFACTURE AND ASSEMBLY PADA PRODUK MESIN GILAS TIPE MGD-4 DI PT BARATA INDONESIA (PERSERO) OKI AGUNG SETIYANTO NRP 2502 100.006 Dosen Pembimbing Ir Hari Supriyanto,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords :Cost Of The Process, Cost Accounting. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT System cost of this process is generally used in industries manufacturing process produces the same end product identical. System cost of the process is also used in industrial processes are continuous
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.
Lebih terperinciThe Cost of Quality and Accounting for Production Losses. Spoiled Goods Defective Goods
The Cost of Quality and Accounting for Production Losses Spoiled Goods Defective Goods Produk Rusak dan Produk Cacat dalam Job Costing dan Process Costing The Cost of Quality. is not only the cost of obtaining
Lebih terperinciFASILITAS. Definisi Fasilitas:...??? Fasilitas perlu dikelola dengan benar untuk memenuhi beberapa tujuan, yaitu:...
Introduction FASILITAS Definisi Fasilitas:...??? Fasilitas perlu dikelola dengan benar untuk memenuhi beberapa tujuan, yaitu:... Perencanaan Fasilitas Berlaku untuk perusahaan manufaktur dan jasa Perencanaan
Lebih terperinciMINIMASI WASTE BERDASARKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING MELALUI PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT PADA UNIT SKM PT. DJITOE ITC SURAKARTA
MINIMASI WASTE BERDASARKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING MELALUI PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT PADA UNIT SKM PT. DJITOE ITC SURAKARTA Skripsi DEWI SUSILO WATI I 0305024 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MATERI 1. Konsep dasar operasi dan produktivitas 2. Strategi Operasi 3. Perencanaan pengendalian operasi, Perencanaan dan 4. persediaan 5. Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)
Lebih terperinciFactory Overhead is generally defined as indirect materials, indirect labor, and all other factory costs that cannot be conveniently identified with
FACTORY OVERHEAD FACTORY BURDEN, PRODUCTION OVERHEAD, MANUFACTURING EXPENSE, MANUFACTURING OVERHEAD, FACTORY EXPENSE & INDIRECT MANUFACTURING /PRODUCTION COST Factory Overhead is generally defined as indirect
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tata Letak (layout) merupakan salah satu landasan utama dalam dunia industri. Tata Letak yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi, mengurangi
Lebih terperinciSimulation. Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams Thomson ΤΜ /South-Western Slide
Simulation Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams 1 Simulation Kebaikan dan kelemahan menggunakan simulation Modeling Random Variables and Pseudo-Random Numbers
Lebih terperinciPENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PENGANTAR PERANCANGAN TATA ETAK FASIITAS Materi Kuliah Ke-2 PERANCANGAN TATA ETAK FASIITAS Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com APA YANG DIMAKSUD DENGAN... Tata etak Pabrik/Fasilitas (Plant/Facility
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Systematic Layout Planning Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING Richard Muther Input Data and Activities 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship
Lebih terperinciReview Question 17-1 Brickley, Smith, and Zimmerman, Managerial Economics and Organizational Architecture, 4th ed.
UNIVERSITAS INDONESIA Review Question 17-1 Brickley, Smith, and Zimmerman, Managerial Economics and Organizational Architecture, 4th ed. Tugas Mata Kuliah Dosen Dr.Mustafa Edwin Nasution Disusun Oleh Ari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan kualitas, perubahan merk, membangun brand (brand building),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah-tengah ketatnya persaingan tiap bidang dan jenis produksi, para produsen atau perusahaan diharuskan untuk terus berinovasi untuk menjaga kelangsungan hidup
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI. Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015
MANAJEMEN PRODUKSI Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015 Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan barang/jasa lain yang mempunyai
Lebih terperinciPERBAIKAN FABRIKASI PALLET BOX DENGAN DESIGN FOR MANUFACTURING (DFM) UNTUK MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI DAN KUALITAS
PERBAIKAN FABRIKASI PALLET BOX DENGAN DESIGN FOR MANUFACTURING (DFM) UNTUK MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI DAN KUALITAS Rohmat Handoko Program Studi Magister Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciChapter 4. Akuntansi Overhead Pabrik
Chapter 4 Akuntansi Overhead Pabrik Learning Objectives Identify cost behavior patterns. Separate semivariable costs into variable and fixed components. Prepare a budget for factory overhead costs. Distribute
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS (Business Environment)
LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment) Background A manager is someone skilled in knowing how to analyze and improve the ability of an organization to survive and grow in a complex and changing world.
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006 USULAN APLIKASI MODEL RANCANGAN UNTUK MANUFAKTUR ALARM TECH4U CHANDRA TANDIYONO 0600656381 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini. Heather A. Smith, James D. McKeen, Satyendra Singh (Developing Information
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang kian pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang bisnis baik pada perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, sehingga komputerisasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : DJUANGGA NOER BRIEZENDA
PERANCANGAN DAN PERAKITAN RANGKA SEPEDA BALAP YANG ERGONOMIS SKRIPSI Oleh : DJUANGGA NOER BRIEZENDA 0732010021 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciProses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Definisi Sebuah proses merupakan sekumpulan tugas atau aksi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu hasil tertentu; dapat pula diartikan sebagai serangkaian aksi atau operasi
Lebih terperinciANALISIS DESIGN FOR ASSEMBLY UNTUK MESIN ROLL SHEETER KARET
ANALISIS DESIGN FOR ASSEMBLY UNTUK MESIN ROLL SHEETER KARET Sigit Yoewono, Darma Yuda Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung E-mail: sigit@ftmd.itb.ac.id, darma_yuda_91@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sejauh ini, Activity Based Costing (ABC) jarang diterapkan pada perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Salah satu penyebab ketidakpopuleran ABC ini adalah kompleksitas
Lebih terperinciProductivi ty = Measurement. Productivity: Definition. Proses produksi. Beberapa pengertian produktivitas yang lain adalah
Productivity Measurement etika_muslimah@yahoo.com Proses produksi adalah suatu proses transformasi yang merubah beberapa input menjadi output. NPUT PRSES UTPUT Gambar 1. Proses Produksi 1 Produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. desain produk dan evaluasi secara berkesinambungan, tingkat performa. waktu dan biaya perakitan dapat diatasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya proses desain merupakan langkah awal dari proses manufaktur. Sebagian besar biaya produksi ditentukan dalam proses desain dan perencanaan. Salah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari pembobotan yang dilakukan terhadap pemborosan (waste)
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BOOTHROYD DEWHURST DALAM PERANCANGAN ULANG PRODUK RICHTPRESSE ( Studi Kasus di PT. Budi Agung Periangan )
PENERAPAN METODE BOOTHROYD DEWHURST DALAM PERANCANGAN ULANG PRODUK RICHTPRESSE ( Studi Kasus di PT. Budi Agung Periangan ) Renila Yovita dan Thedy Yogasara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL OTOMASI II ISBN :
PERANCANGAN ULANG PART BERDASARKAN METODE BOOTHROYD- DEWHURST DAN USULAN TATA LETAK STASIUN PERAKITAN PRODUK KOMPOR JENIS NGETL 10-50 (Studi Kasus di PT. Nayati Indonesia) Thedy Yogasara dan Febri Silviani
Lebih terperinciTesis Magister. Oleh. Udau Pembimbing. ( Dr. I r. S.B. Hari Lubis )
BIDANG KHUSUS TEKNO EKONOMI JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001 STUDI MENGENAI PROSES MUNCULNYA SENTRA INDUSTRI KECIL BERDASARKAN KELENGKAPAN ELEMEN-ELEMEN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Business Process Business process merupakan sekumpulan kegiatan yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (baik barang maupun jasa) untuk orang-orang lain
Lebih terperinciInisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek
Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat
Lebih terperinciAPLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS : CV DWI SUMBER, SEMARANG)
APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS : CV DWI SUMBER, SEMARANG) APPLICATION FOR CALCULATION COST OF GOODS MANUFACTURE USING ACTIVITY BASED COSTING
Lebih terperinciPeran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen
Lebih terperinciClara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata
, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata AKUNTANSI BIAYA adalah proses mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporakan,
Lebih terperinciAnalisis dan Dampak Leverage
Analisis dan Dampak Leverage leverage penggunaan assets dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar peningkatan keuntungan potensial pemegang saham. leverage juga meningkatkan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha
v ABSTRACT Competition in the manufacturing companies continue to increase along times. Every company always tries to produce a quality product and match with consumer desire. Especially companies based
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam
Lebih terperinciBab 3 Faktor Pengendali Supply Chain
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 3-1 Pengendali kinerja Supply Chain Fasilitas Persediaan Transportasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mutu 2.1.1 Definisi Mutu International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan mutu sebagai totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Traditional Methods, Cost Centre, Just In Time methods, Inventory. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The production process is a very important activity in the manufacturing company. production function is a cost center that will determine the amount or size of production costs and affect the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)
Lebih terperinciPertemuan Ke 3. Teori Konsumsi dan Produksi
Pertemuan Ke 3 Teori Konsumsi dan Produksi KENDALA ANGGARAN/Budget Constraint Dalam mengkonsumsi barang dan jasa, rumah tangga dibatasi oleh Pendapatan/Kendala Anggaran Tujuan konsumsi adalah memaksimalkan
Lebih terperinci