Nama Mata Kuliah LOGIKA FORMAL. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
|
|
- Ridwan Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama Mata Kuliah Modul ke: LOGIKA FORMAL Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi
2 Penalaran Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yg dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulannya dilakukan menurut cara tertentu.
3 Logika Secara luas logika diartikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yg bersifat umum Logika deduktif membantu kita menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khsusus )
4 Arti kata Logika Cinta tak ada logika Jawaban tak logis Kabar itu tidak logis Apa itu logika? Logika berasal dari bahasa Yunani Logos = Sabda atau perkataan =bhs Arab=mantiq dari kata kerja natapa = berkata atau berucap
5 Berbagai definisi logika: Mantiq = penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar (buku Logic and Language of Education) hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir( kamus Munjid) Ilmu untuk menggerakkan pikiran untuk kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran (Thaib Thahir A)
6 M. Copi mengatakan logika: Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah Kata Logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium Logika lahir atas jasa Aristoteless yang meninggalkan 6 buku yang oleh muridnya disebut Organon
7 Theprostus mengembangkan logika Aristoteles, kaum Stoa mengajuka bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar Logika Tradisional. Logika dikaitkan denga agama. Ibnu Salih dan Nawawi haram mempelajari Mantiq sampai mendalam
8 Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik. Al-Kindi mempelajari dan mendalami Logika Yunani secara khusus dan Al-Farabi mengadakan penyelidikan yang mendalam atas lafal da menguji kaidah-kaidah Mantiq dalam proposisi-proposisi kehidupan sehari-hari untuk membuktikan untuk membuktikan benar salahnya.
9 Kemudian mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi dangkal Abad XIII s/d abad XV Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham mengetengahkan logika modern Abad XVII dan XVIII Francis Bacon mengembangkan metode induksi, ia menyusun buku Novum Organum Scientiarum W. Leibnitz menyusun logika aljabar
10 Emanuel Kant menemukan logika transedental (logika yang menyelidiki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman) Abad XIX Logika sekedar dipandang sebagai peristiwa psikologis dan metodis (W. Wund, J.Dewey, M. Baldwin) G. Boole, Bertrand Russell dan G. Fege merupakan tokoh-tokoh Logika Modern
11 Arti Ilmu Logika yang dipelajari adalah Ilmu = Science berbeda dengan pengetahuan Pengetahuan = hasil dari aktivitas mengetahui = tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tdk ada keraguan terhadapnya. Ketidakraguan =syarat mutlak bagi jiwa unt dapat mengetahui.
12 Pengetahuan sudah puas dengan menangkap tanpa ragu kenyataan sesuatu Ilmu menghendaki penjelasan lebih lanjut dari apa yang sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.
13 Pengelompokan Ilmu Ilmu a posteriori = ilmu yang diperoleh dari pengalaman inderawi, mis: ilmu alam, ilmu kimia, ilmu hayat, Ilmu Kesehatan ilmu a priori = ilmu yang diperoleh tidak dari pengalaman dan percobaan, ttp bersumber pd akal itu sendiri. Logika termasuk kelompok mana???
14 Lanjutan: Walaupun Ilmu berbeda-beda ttp unsur persamaannya = mencari hukum, patokan, dan rumusan-rumusan yang meliputi masing-masing bidangnya yang mengendalikan seluruh masalah detail dan partikularnya.
15 Arti pikiran Logika = mempelajari hukum-hukum, patokanpatokan dan rumus-rumus berpikir. Psikologi = membicarakan aktivitas berpikir. Mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa menyinggung sama sekali urusan benar salah/tepat/logis Logika = masalah pokok urusan benar salah
16 Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan dan menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir dengan sahih, efisien, dan teratur.
17 Objek Logika Objek material: pemikiran (penalaran) Objek formal : patokan-patokan atau hukum berpikir sahih Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib dipelajari? Pemikiran/penalaran diwujudkan dalam bentuk ucapan, tulisan, atau simbol/isyarat
18 Pikiran = perkataan; perkataan = pikiran Susunan kata yang mewakili maksud tertentu yang lengkap = proposisi (kalimat) Pengetahuan= informasi proposisi-proposisi. Aktivitas berpikir selalu membanding, menganalisis, serta menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya
19 Penyelidikan logika dalam mencari kebenaran dalam penalaran selalu berurusan dengan struktur dan relasi proposisi.
20 Arti Benar 1. persesuaian antara pikiran (pernyataan) dan kenyataan Contoh: batu lebih ringan dari kapas 2. Persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya. contoh: ia adalah orang jujur yang suka menipu.
21 Lanjutan: Penalaran yang salah: Semua orang Kauman adalah Muslim Budi orang Kauman, maka Budi adalah Katolik Semua mahasiswa PLB suka membaca. Didik adalah mahasiswa PLB, maka didik suka bernyanyi
22 Lanjutan: Pernyataan yang tidak dapat ditangkap pengertiannya = salah Tuhan dapat mencipta makhluk yang tidak mempunyai sifat-sifat kemakhlukan; Tuhan dapat mencipta atom yang lebih besar dari molekulnya; Tuhan dapat membuat tongkat berujung satu. Pernyataan tsb salah karena tidak menghadirkan maksud yang bulat. Sama salahnya dengan Ia adalah seorang buta huruf yang pandai membaca.
23 ASAS-ASAS PEMIKIRAN Asas = pangkal = asal darimana sesuatu itu muncul dan dimengerti Asas pemikiran = pengetahuan yang dapat memunculkan mengetahuan lain dan mutlak diperlukan agar terjadi ketepatan/kelurusan berpikir.
24 1. Asas identitas (prinsipium identitatis) Sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A = A Bila proposisi itu benar maka benarlah ia 2. Asas kontradiksi (prinsipium contradictoris). Pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah
25 Lanjutan 3. Asas penolakan kemungkinan ketiga Antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya terletak pada salah satunya Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah
26 Cara Mendapatkan Kebenaran 1. Metode induksi 2. Metode deduksi Induksi = cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang berisifat khusus/inidividual. Ada dua keuntungan: 1. Berpikir lebih efisien. 2. Memungkinkan proses penalaran selanjutnya, baik secara induktif atau deduktif.
27 Deduksi Cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum, menuju kesimpulan yang bersifat khusus. Keuntungannya: - Tidak perlu menggunakan penelitian/eksperimen - Kebenarannya pasti.
28 Pembagian Logika Segi kualitas : 1. Logika naturalis 2. Logika Artifisialis SegiMetode : 1. logika tradisional 2. logika modern (Sejak Raymundus Lullus menciptakan metode logika baru Logika yang disebut Ars magna.
29 Lanjutan: Dari objeknya: 1. logika formal (deduktif) 2. logika material (induktif) Logika formal disebut dengan logika minor, Logika material disebut dengan logika mayor.
30 Manfaat Logika Keseluruhan informasi keilmuan suatu sistem yang bersifat logis; karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
31 Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena itu mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat
32 A. Silogisme Kategorik 1. Silogisme = penyimpulan tidak langsung, menyimpulkan pengetahuan baru yang kebenarannya diambil secara sintetis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu
33 Konklusi dapat ditarik jika ada term yang menghubungkan dua proposisi = term persamaan Harus ada pangkalan umum tempat berpijak dan dihubungkan dengan permasalahan yang lebih khusus melalui term yang ada pada keduanya. Silogisme kategoris adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan proposisi kategorik. Pangkalan umum = proposisi universal
34 Semua manusia tidak lepas dari kesalahan Semua cendekiawan adalah manusia Jadi semua cendekiawan tidak lepas dari kesalahan Semua mahasiswa adalah terdidik Hasan adalah mahasiswa Jadi hasan adalah terdidik Pangkalan umum dan pangkalan khusus = premis (mukadimah). Kesimpulan (konklusi). Term yang menghubungkan kedua premis = term penengah.
35 Semua manusia akan mati = premis mayor Plato adalah manusia = premis minor Plato akan mati = konklusi Manusia = term penengah Semua tanaman membutuhkan air M P Akasia adalah tanaman S M Akasia membutuhkan air (konklusi) S P
36 2. Hukum silogisme A. Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus partikular Semua yang halal dimakan menyehatkan Sebagian makanan tidak menyehatkan Jadi, Sebagian makanan tidak halal dimakan Semua cerita cabul tidak boleh untuk mendidik Sebagian cerita Jaka Tarub adalah cabul Sebagian cerita Jaka Tarub tidak boleh untuk mendidik B. Apabila salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga Semua korupsi tidak disenangi Sebagian pejabat adalah korupsi, jadi Sebagian pejabat tidak disenangi C. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan Beberapa politikus tidak jujur Banyak cendekiawan adalah politikus, jadi Banyak cendekiawan tidak jujur.
37 D. Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak menghasilkan apapun, karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya. Kerbau bukan bunga mawar Kucing bukan bunga wawar (tidak dapat diambil konklusi) E. Paling tidak salah satu dari term penengah harus tertebar(mencakup) Semua ikan berdarah dingin Binatang ini berdarah dingin
38 F. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya. Bila tidak, kesimpulan menjadi salah, seperti: Kerbau adalah binatang Kambing bukan kerbau Jadi Kambing bukan binatang (Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis adalah positif)
39 G. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain, seperti: Bulan itu bersinar di langit Januari adalah bulan Jadi, Januari bersinar di langit (Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran waktu yang panjangnya 31 hari, sedangkan pada premis mayor berarti planet yang mengelilingi bumi)
40 H. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu term subjek, term predikat dan term middle. 3. Absah dan Benar Absah (valid) berkaitan dengan prosedur penyimpulannya, apakah pengambilan konklusi sesuai dengan patokan atau tidak Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme itu, apakah ia didukung atau sesuai dengan fakta.
41 A. Prosedur valid, premis salah dan konklusi benar Semua yang baik itu haram (salah) Semua yang memabukkan itu baik (Salah) Semua yang memabukkan itu haram (benar) B. Prosedur invalid (tak sah) premis benar konklusi salah Plato adalah filosof (benar) Aristoles bukan Plato (benar) Aristoles bukan filosof (salah)
42 C. Prosedur invalid (tak sah), premis salah, konklusi benar Sebagian politikus adalah binatang (salah) Sebagian manusia adalah binatang (salah) Jadi, sebagian manusia adalah politikus (benar) D. Prosedur Valid, premis salah dan konklusi salah Semua yang keras tidak berguna (salah) Adonan roti adalah keras (salah) Adonan roti tidak berguna (salah)
43 4. Bentuk-bentuk Silogisme Figur I Medium menjadi subjek pada premis mauor dan menjadi predikat pada premis minor Semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya Mencuri adalah dilarang Tuhan Mencuri adalah mengandung bahaya
44 Figur II Medium menjadi predikat baik pada premis mayor dan premis minor Semua tumbuhan membutuhkan air Tak satu pun benda mati membutuhkan air Tak satu pun benda mati adalah tumbuhan
45 Figur III Medium menjadi subjek baik pada premis mayor dan premis minor Semua politikus adalah pandai bicara Beberapa politikus adalah sarjana Sebagian sarjana adalah pandai bicara
46 Figur IV Medium menjadi predikat pada premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor Semua pendidik adalah manusia Semua manusia akan mati Semua yang akan mati adalah manusia
47 I II III IV M P P M M P P M S M S M M S M S S P S P S P S P
48 Lanjutan Figur I adalah bentuk. Premis mayor harus universal. Premis minor harus alternatif 1. A A A = Barbara Semua mahasiswa bisa membaca dan menulis Semua laki-laki itu adalah mahasiswa Jadi, semua laki-laki itu bisa membaca dan menulis 1a. A A I 2. E A E = Celarent Tak satu pun kaum muslimin anti Tuhan Semua mahasiswa UIN adalah kaum muslimin Semua mahasiswa UIN tak anti Tuhan 2a. E A O ;
49 3. A I I = Darii Semua yang jujur disenangi Sebagian mahasiswa jujur Sebagian mahasiswa disenangi 4. E I O = Ferio Tidak satu pun penipu adalah jujur Sebagian mahasiswa adalah penipu Sebagian mahasiswa tidak jujur
50 Termasuk Figur II Premis mayor harus universal Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya E A E = Cecare Tidak satu pun ateis bertuhan Semua kaum muslimin bertuhan Tidak satupun kaum muslimin ateis ; 1a. E A O; AEE = camestres Semua mahasiswa UIN adalah muslim Tidak satu pun penganut Marxisme adalah muslim Tidak satu pun penganut Marxisme adalah mahasiswa 2a. A E O E I O = Festino Tidak ada manusia waras anti Tuhan Sebagian manusia anti Tuhan Sebagian manusia tidak waras A O O = Baroco Semua benda cair berubah bentuknya Sebagian benda tidak berubah bentuknya Sebagian benda bukan benda cair
51 Figur III Premis minor harus alternatif Konklusi harus partikular A A I (Darapti) Semua kelelawar menyusui Semua kelelawar mencari makan di malam hari Sebagian binatang yang mencari makan di malam hari menyusui AII (Datisi) Semua mahasiswa terdidik Sebagian mahasiswa curang Sebagian yang curang adalah terdidik IAI (Disamis) Beberapa politikus berpoligami Semua politikus bisa baca-tulis Sebagian yang bisa baca tuls berpoligami
52 EAO (Felapton) Tidak seorang sarjana pun buta huruf Semua sarjana adalah manusia Sebagian manusia adalah buta huruf O A O (Bocardo) Beberapa mahasiswa tak pandai Semua mahasiswa terdidik Sebagian yang terdidik tak pandai E I O (Ferison) Tidak satu pun kerbau adalah carnivora Sebagian kerbau berkulit putih Sebagian yang berkulit putih bukan carnivora
53 Figur IV Bila premis mayor afirmatif, maka premis minor harus universal Apabila premis minor negatif, maka premis mayor harus universal AAI (Bramantif) Semua pramuka menggunakan pakaian seragam Semua yang menggunakan pakaian seragam gagah Sebagian yang gagah adalah pramuka AEE (Camenes) Semua mahasiswa adalah terdidik Tak satupun yang yang terdidik ngawur dalam bicara Tak satupun yang ngawur dalam bicara mahasiswa IAI (Dimaris) Beberapa politikus menguasai beberapa bahasa Semua yang menguasai bahasa rajin membaca Sebagian yang rajin membaca adalah politikus
54 E A O (Fesapo) Tidak ada pencuri yang disengani Semua yang disenangi adalah suka menolong Sebagian yang suka menolong bukan pencuri E I O ( Fresion) Tidak ada kambing berparuh Sebagian yang mempunyai paruh bulunya indah Sebagian yang indah bulunya bukan kambing
DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 01 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Ruang Lingkup Logika Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-dasar Logika Ruang Lingkup Logika 1. Pengantar 2. Pengertian Logika
Lebih terperinciTes Potensi Akademik (TPA)
Rangkuman Materi SBMPTN 2013 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai Teori Ringkas dan Pembahasan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK
Lebih terperinciA. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum yang digunakan untuk membedakan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah (Copi,
Lebih terperinciTUGAS NARASI FILSAFAT ILMU
TUGAS NARASI FILSAFAT ILMU Kelompok IA Ketua : Khoirul Fatihin 071211132001 Sekretaris : Nikken Larasati 071211133064 Bendahara I : Zahra Wanisa 071211132016 Bendahara II : Dilah Puspa Sari 071211132026
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciBAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA
Pertemuan ke-1 BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Apakah arti penting Logika? Mengapa kita perlu belajar Logika? Logika (logike; logos; manifestasi pikiran manusia) adalah Ilmu yang mempelajari sistematika berpikir
Lebih terperinciPERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA
PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA Pengantar Definisi tidak pernah dapat menampilkan dengan sempurna pengertian sesuatu yang dikandungnya. Logika mengantarkan kita ke arah pemahaman garis besar tentang suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap rangkaian kehidupan manusia pastilah tidak akan lepas dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis,
Lebih terperinciCatt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.
Bahasa Indonesia 2 Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan
Lebih terperinciYESI MARINCE, S.IP., M.SI
YESI MARINCE, S.IP., M.SI Asas-Asas Pemikiran Aturan pokok logika disebut Asas berpikir. Asas pemikiran adalah pengetahuan dimana pengetahuan lain muncul dan dimengerti. Asas ini bagi keseluruhan berpikir
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :
MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris Disusun oleh : Nama : NPM : Program Studi Fakultas Universitas 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 7 LOGIKA. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI UMA 2017
BAB 7 LOGIKA Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI UMA 2017 LOGIKA Logika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu λσγσς (Logos) yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan
Lebih terperinciLogika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB
Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara Logika Pernyataan Dalam Ekuivale Rukmono Budi Utomo 30115301 Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB March 14, 2016 Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI PENGERTIAN LOGIKA Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkuliahan ini
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN LOGIKA FORMAL. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 13Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 13Fakultas Dr. PSIKOLOGI LOGIKA FORMAL H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkualiahan ini
Lebih terperinciPERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS
PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS 1. Silogisme adalah setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan
Lebih terperinciLogika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016
Logika Matematika Rukmono Budi Utomo 30115301 Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat March 16, 2016 1 Logika Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.
MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA Modul ini berisi langkahlangkah awal untuk memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan
Lebih terperinciRESUME TENTANG LOGIKA HUKUM
PENALARAN DAN ARGUMENTASI HUKUM RESUME TENTANG LOGIKA HUKUM ANAK AGUNG GEDE ROMI ANTIKA 1416051179 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017 1. Logika Secara Umum Logika adalah hasil pertimbangan
Lebih terperinciHAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI
Pengertian bagian dari Keputusan: HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI 1. Keputusan adalah suatu perbuatan tertentu dari manusia. Dalam dan dengan perbuatan itu ia mengakui atau memungkiri kesatuan atau
Lebih terperinciPengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng
Pengenalan Logika Informatika Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng Pendahuluan Asal kata Logika Logic (Bahasa Inggris) Logos (Yunani) Arti : dalam bahasa Inggris : Word, Speech, what is spoken, thought,
Lebih terperinciBuka Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika
Buka http:ofiiick.blogspot.com Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika Pengertian Penalaran, Pengertian Logika, Perbedaan Antara Penalaran Dan Logika, Beberapa Contoh Penalaran Deduktif
Lebih terperinciMetodologi Penelitian Kuantitatif
Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah (Lanjutan) Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciSilabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS
Logika Informatika Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Silabus (2) Himpunan Relasi dan Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAS Referensi Nolt, John, 1990, Schaum's Outline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciPENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 1 Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme, yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,
Lebih terperinciIlmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati
Ilmu Alamiah Dasar Oleh : Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id Ciri makhluk hidup (manusia) Rasa ingin tahu Sejarah perkembangan pola pikir manusia Perkembangan Pola Pikir Manusia Ciri Makhluk Hidup
Lebih terperinciSilabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs
LOGIKA INFORMATIKA Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs Referensi Buku Teks. Edmund Burke and Eric Foxley, 1996
Lebih terperinciRuang Lingkup Penelitian Ilmiah
Modul ke: Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH, METODOLOGI PENELITIAN, DAN LOGIKA BERPIKIR ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. untuk menggunakan unsur-unsur bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan
25 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan Berlogika Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri (KBBI, 1991: 623). Selain itu, kemampuan juga merupakan kesanggupan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinci: SRI ESTI TRISNO SAMI
By : SRI ESTI TRISNO SAMI 08125218506 / 082334051324 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. F. Soesianto dan Djoni Dwijono, Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta.
Lebih terperinciNantia Rena Dewi Munggaran
Nantia Rena Dewi Munggaran Suatu proses berpikir manusia untuk menghubunghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data Kalimat Pernyataan PROPOSISI Term adalah kata atau
Lebih terperinciANALISIS LOGIKA BAHASA: TINJAUAN SILOGISME DALAM BENTUK SATUAN LINGUAL COPYWRITING IKLAN DI SWALAYAN KOTA SOLO BULAN AGUSTUS 2005 SKRIPSI
ANALISIS LOGIKA BAHASA: TINJAUAN SILOGISME DALAM BENTUK SATUAN LINGUAL COPYWRITING IKLAN DI SWALAYAN KOTA SOLO BULAN AGUSTUS 2005 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciMATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13
MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13 Pengertian Silogisme Silogisme kategorik (disebut juga silogisme saja) adalah suatu bentuk formal dari deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi kategorik. Deduksi
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS
Lebih terperinciPENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif
PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif R. Herlambang Perdana Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa Catatan Pengantar untuk Pendidikan Hukum Kritis HuMa-Mahkamah
Lebih terperinciPENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO
PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat
Lebih terperinciMODUL 3: DEDUKSI TRADITIONAL
MODUL 3: DEDUKSI TRADITIONAL Pembelajaran Hari Ini Peta Inferensi INFERENSI DEDUKTIF Inferensi Langsung Oposisi Inversi Konversi Obversi Dibahas 3 sesi: Deduksi Tradisional dan Modern Kontraposisi Inferensi
Lebih terperinciLATIHAN PRA UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR DASAR LOGIKA. Pilih dan tulislah A, B, C, D atau E untuk jawaban-jawaban yang benar di bawah ini!
Pertemuan ke-14 LATIHAN PRA UJIAN AKHIR SEMESTER DASAR DASAR LOGIKA SOAL Pilih dan tulislah A, B, C, D atau E untuk jawaban-jawaban yang benar di bawah ini! Tidak ada harimau yang memakan anaknya sendiri.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sejauh pengetahuan peneliti kajian tentang Bentuk Penalaran dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Kemasyarakatan Universitas Negeri Gorontalo belum pernah
Lebih terperinciBentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati
Bentuk Dasar Pengetahuan Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia 2. Bentuk pengetahuan untuk
Lebih terperinciBENTUK SILOGISME S - M S - P
Dalil Silogisme berbeda dengan aksioma silogisme karena dalil harus dibuktikan berdasarkan aksioma sedangkan aksioma sendiri dijabarkan dari definisi silogisme. Dari penjelasan diatas, maka pembuktian
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA MANDALA INDONESIA
FR-JUR-01A-16 STIA MANDALA INDONESIA JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA, NEGARA, FISKAL PROGRAM SARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA MANDALA INDONESIA Nama Mata Kuliah : DASAR-DASAR LOGIKA Deskripsi Mata
Lebih terperinciPertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat
Lebih terperinciResume Materi Perkuliahan Dasar-Dasar MIPA
Resume Materi Perkuliahan Dasar-Dasar MIPA Pertemuan ke-1 s/d ke-7 (Tanggal: 10 September 22 Oktober 2012) Oleh: Afillia Gizca Mardiani Rukmana F03111035 Pendidikan Fisika Dalam proses mendapatkan informasi
Lebih terperinciIlmu Penalaran atau Logika
Ilmu Penalaran atau Logika Logika adalah Ilmu dan Kecakapan Menalar; Berpikir dengan Tepat (the science and art of correct thinking berpikir dimaksudkan kegiatan akal untuk "mengolah" pengetahuan yang
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Proposisi. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Hubungan Masyarakat. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas. Program Studi
Dasar-dasar Logika Modul ke: 04 Proposisi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pengertian Pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat
Lebih terperinciNama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
Nama Mata Kuliah Modul ke: Pengetahuan dan kebenaran Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Penalaran Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan.
Lebih terperinciPeran Logika Dalam Filsafat
Peran Logika Dalam Filsafat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Popkrin dan Stroll menguraikan lebih dahulu perbedaan perbedaan antara etika metafisika lalu masuk logika sebagai bagian dari pada filsafat.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data. Secara umum analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: (1) reduksi data merupakan proses pemilihan
Lebih terperinciPENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA MATEMATIKA By Faradillah dillafarrahakim@gmail.com Sumber : Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, F. Soesianto dan Djoni Dwijono, Penerbit Andi ofset PENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA Pendahuluan Logika
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN UNSUR-UNSUR PEMIKIRAN
BAB V KSMPULAN UNSUR-UNSUR PMKRAN. UNSUR-UNSUR PMKRAN Bujur sangkar pertentangan (Square of oposition) Langkah-langkah pemutaran dan pembalikan 1. Konversi 1. nduksi dan deduksi 2. bversi 2. Silogisme
Lebih terperinciBAB V PENALARAN DAN SILOGISME. 30/03/2015 Hand Out Power Point Logika/Yusuf Siswantara, SS., M. Hum.
BAB V PENALARAN DAN SILOGISME 30/03/2015 Hand Out Power Point Logika/Yusuf Siswantara, SS., M. Hum. 1 PENALARAN 1. KEGIATAN AKAL BUDI TINGKAT III 2. AKAL BUDI MELIHAT DAN MEMAHAMI SEBUAH ATAU SEJUMLAH
Lebih terperinciSARANA BERPIKIR ILMIAH
SARANA BERPIKIR ILMIAH PENDAHULUAN Ciri Utama Manusia BERPIKIR AKAL BERPIKIR ALAMIAH berdasarkan kebiasaan sehari-hari, dari pengaruh alam sekelilingnya ILMIAH berdasarkan sarana tertentu secara teratur
Lebih terperinciDASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-Dasar Logika Katakan Maksud Anda (1) 1. Memahami Kesesatan
Lebih terperinciPERTEMUAN 1. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
PERTEMUAN 1 Irnin Agustina D.A.,M.Pd PENGETAHUAN??? Irnin Agustina D.A.,M.Pd Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang objek tertentu, termasuk ke dalamnya ilmu (Jujun S
Lebih terperinciPENGENALAN LOGIKA INFORMATIKA
1 PENGENALAN LOGIKA INFORMATIKA PENDAHULUAN STMIK Banjarbaru 2 Logika(logic) berasal dari kata bahasa Yunani logos yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran
Lebih terperinciSILOGISME DAN ENTIMEN
SILOGISME DAN ENTIMEN 1 DEFINISI SILOGISME Bentuk Penalaran dengan cara menghubunghubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya. Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif
Lebih terperinciBERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF
UNIVERSITAS GUNADARMA NAMA : SRI SETIAWATY NPM : 18211261 KELAS : 3EA27 BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF A. DEFINISI BERPIKIR (PENALARAN) Berpikir (Penalaran) adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan
Lebih terperinciStruktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015
Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015 Yang harus diingat... Apa itu ilmu pengetahuan? Sejarah Ilmu Pengetahuan Konstruksi
Lebih terperinciPOLA BERFIKIR DALAM METODE ILMIAH SECARA SISTEMATIS DAN PRAGMATIS
POL BERFIKIR DLM METODE ILMIH SECR SISTEMTIS DN PRGMTIS ILLI SELDON MGFIROH KULIH X METODE ILMIH PROGRM STUDI GRIBISNIS, UNIVERSITS JEMBER 2017 1. da unsur logis di dalamnya Tiap bentuk berpikir mempunyai
Lebih terperinciSebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika
Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada
Lebih terperinciPengantar Metodologi Penelitian. sri lestari
Pengantar Metodologi Penelitian sri lestari Kodrat Manusia: Ingin tahu Berusaha mencari jawaban: mengamati, mempelajari, meneliti, mencoba memberi jawaban atas hal-hal yg belum diketahuinya..dst. hingga
Lebih terperinciMETODE RISET (TMK602)
METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR
Lebih terperinciAkal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)
Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat
Lebih terperinciDasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2 Dasar Dasar Logika Oleh: Novy Setya Yunas Phone: [+62 8564 9967 841] Email: novysetiayunas@gmail.com Online Course: https://independent.academia.edu/yunaszone Konsep.. Konsep bentuk logis
Lebih terperinciBAB V METODE-METODE KEILMUAN
BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:
MAKALAH FILSAFAT ILMU Tema: Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif Disusun oleh: Patricia M D Mantiri 10 312 633 Pend. Teknik Informatika I. Latar Belakang Masalah Sebelum membahas tentang penalaran
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Definisi & Keputusan
Dasar-dasar Logika Modul ke: 03 Definisi & Keputusan Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc 1.Definisi Pengetahuan yang dibutuhkan manusia
Lebih terperinciPendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar
Pendahuluan Alam Pikiran Manusia Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Tiap ilpeng punya karakteristik kejelasan yg meliputi: Obyek Masalah/kajiannya Cara perolehan/metodologinya Produk/hasilnya Kecenderungan/tren
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Berpikir Rasional
Dasar-dasar Logika Modul ke: 02 Berpikir Rasional Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pemikiran Tujuan utama logika selain mengungkapkan
Lebih terperinciIL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita
ILMU ALAMIAH DASAR Dewi Yuanita Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya A. Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya ciptaan Tuhan yang paling sempurna manusia Apakah hanya manusia yang berhak memanfaatkan
Lebih terperinciSIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang
SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 SILABUS Nama Mata Kuliah : EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN Kode Mata Kuliah : IPF 203 SKS : 2 (Teori) Dosen : Priyoyuwono Program Studi : Semua Program Studi di
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal
Lebih terperinciPeranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa
Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ciri-Ciri Manusia Organ tubuhnyakompleks dan sangat khusus terutama otaknya Mengadakan metabolisme Tanggap terhadap rangsang
Lebih terperinciMetode Ilmiah. Sudarko S.P.,M.Si. PS. Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember
Metode Ilmiah Sudarko S.P.,M.Si. PS. Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember Kebenaran Ilmiah Ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga memberikan pengertian tentang hakikat, kebenaran
Lebih terperinciLOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa
22 BAB II LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa A. PENDAHULUAN Pembahasan mengenai logika sudah ada sejak lama bahkan sebelum manusia mengenal istilah logika itu sendiri. Menilik kembali kepada sejarahnya,
Lebih terperincimakalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis
makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.
Lebih terperinciJENIS-JENIS PENALARAN DI DUNIA BARAT (DEDUKTIF, INDUKTIF, ABDUKTIF)
JENIS-JENIS PENALARAN DI DUNIA BARAT (DEDUKTIF, INDUKTIF, ABDUKTIF) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT ILMU Dosen Pengampu: Dr. Usman SS, M.Ag Disusun oleh : Moh. Edi Komara NIM.
Lebih terperinci6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS
PENGANTAR SAP 6 Mata Kuliah Critical and Creative Thinking 6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS 6.2 ARGUMENTASI : STRUKTUR DASAR 6.3 PENALARAN INDUKTIF & BENTUK-BENTUKNYA 6.4 PENALARAN DEDUKTIF
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 04Fakultas Dr. PSIKOLOGI METODE FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Metode Filsafat Metode Zeno: reduction ad absurdum Metode
Lebih terperincilain itu dianggap sebagai pemberi alasan untuk menerima konklusi tersebut yang dinamakan premis-premis dari argument tersebut.
PENARIKAN KESIMPULAN DENGAN METODE DEDUKTIF Pardomuan Nauli Josip Mario Sinambela Abstrak Pembahasan logika dengan berbagai teknik lebih menekankan pada masalah konsistensi pernyataan-pernyataan dan keabsahan
Lebih terperinciFilsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati
ILMU ALAMIAH DASAR Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id FLASH BACK Mitos, Penalaran dan Pendekatan Ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA Ilmiah Penalaran Mitos FLASH BACK Pernyataan
Lebih terperinciARGUMENTASI. Oleh: Sutrisna Wibawa, M. Pd.
ARGUMENTASI Oleh: Sutrisna Wibawa, M. Pd. 1 4. ARGUMENTASI adalah sebuah ilmu dari hasil pemikiran yang cermat. Argumentasi mencoba membuat orang mau menerima suatu penilaian bahkan kadang-kadang untuk
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciPenelitian : Rumit? Sulit? Prosedur dan alat yang digunakan terstandar.
TUJUAN Mahasiswa dapat : menjelaskan pentingnya kegiatan penelitian membedakan metode penelitian dan metodologi penelitian menjelaskan logika konvensional menjelaskan logika modern membedakan pendekatan
Lebih terperinciBab 1 Pengertian Ilmu Mantiq dan Sejarah Perkembangannya
Bab 1 Pengertian Ilmu Mantiq dan Sejarah Perkembangannya A. Pengertian Ilmu Mantiq Mantiq adalah bahasa Arab, berasal dari akar kata nathaqa, artinya berpikir. Nathiqun, orang yang berpikir, manthuqun,
Lebih terperinciMatematika Industri I
LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP - UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai
Lebih terperinciDASAR-DASAR LOGIKA 1
DASAR-DASAR LOGIKA 1 PENGERTIAN UMUM LOGIKA Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh
Lebih terperinciBab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA
Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa
Lebih terperinciTUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU
TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Menulis
Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan
Lebih terperinci2. Darimana kita tahu dalam enthymema tersebut ternyata ada premis yang belum disebut?
orang membutuhkan biaya banyak. ernyataan tersebut hanya terdiri dari dua proposisi tetapi merupakan bentuk silogisme karena ada premis yang tidak atau belum disebut. 2. Darimana kita tahu dalam enthymema
Lebih terperinciMODUL 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
STMIK STIKOM BALIKPAPAN 1 MODUL 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Pengantar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok : 1. Sejarah 2. Arti 3. Manfaat 3. Tujuan Kegiatan
Lebih terperinci