Mei AGIC Indonesia 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mei AGIC Indonesia 2017"

Transkripsi

1 Mei 2017 AGIC Indonesia 2017

2 Nilai Value Lebih dari Sekadar Harga More than Price Kualitas / Quality Keandalan dari / Reliability of Pasokan / Supply Logistik & Rantai Pasokan Logistics & supply Chain Mitra / Counterparty Jaminan Mutu / Quality Assurance Keselamatan Produk / Product Safety

3 Kunci Utama Biji-Bijian Australia Key Strengths of Australian Grains 1) Diproduksi dengan teknologi Inovatif dalam lingkungan yang bersih dan aman Produced with innovative technology in clean, safe environment 2) Kualitas Produk yang Tinggi High Product Quality 3) Sistem jaminan mutu di dalam rantai pasokannya Quality assurance systems within its supply chain 4) Keandalan rantai pasokannya The reliability of its supply chain 5) Kode Praktik di seluruh industri Industry wide Code of Practice 6) Keandalan dari mitranya serta respek terhadap kontrak dan aturan dagang The reliability of its counterparties and respect for contracts and trade rules 7) Kedekatan ke Asia berarti waktu perjalanan lebih cepat Proximity to Asia meaning faster voyage time

4 Kualitas Gandum Australia Australian wheat quality Gandum Australia sangat disukai di Asia, terutama karena Australian wheat is highly regarded in Asia, specifically for Kandungan air renda / Low moisture content Penyaringan rendah (kebersihan) / Low screenings (cleanliness) Kekuatan (angka jatuhan tinggi) / Soundness (high falling numbers) Lapisan dedak putih / white bran coat: Ekstraksi dan hasil tepung tinggi / High flour extraction and yield Kandungan tepung terigu rendah / Low flour ash content Warna terigu yang baik dan stabilitas warna Good flour colour and colour stability Cocok bagi banyak produk berbasis gandum di Asia Suited to many wheat based products in Asia Mutu pati yang baik untuk mie / Good starch quality for noodles

5 Ø Rantai Pasokan Biji-Bijian Australia The Australian Grain Trade Supply Melibatkan para pembiak, penanam, penyedia penyimpanan, operator transportasi, pengolah domestik, dan pengekspor. Involves breeders, growers, storage providers, transport operators, domestic processors and exporters Ø Dan berbagai industri jasa di antaranya / And various service industries in between Ikhtisar Rantai Pasokan Biji-Bijian Di Pertanian On farm Penyimpanan Nasional (BHC & Swasta) Country Storage (BHC & Private) Terminal Pelabuhan Port Terminal Pengiriman Shipment Pembuat malt, Penggiling Maltster, Miller Pakan hewan Pengguna hewan Stockfeed Enduser Industri mencakup pasar biji-bijian domestik, namun sebagian besar biji-bijian diekspor ke banyak negara Industry includes the domestic grain market, but majority of grain exported to many countries

6 Didorong Industri dan Kerangka Kerja Terkelola untuk Memfasilitasi Perdagangan Industry Driven and Managed Framework to Facilitate Trade Pembiakan & Klasifikasi Breeding & Classification Standar Perdagangan Biji- Bijian Grain Trading Standards Aturan & Kontrak Perdagangan Trade Rules & Contracts Layanan Penyelesaian Sengketa Dispute Resolution Services Akses Dagang & Pasar Trade & Market Access Kapabilitas & Kemampuan Industri Industry Skills & Capability Didorong oleh Sinyal Pasar untuk memastikan fokus pada pelanggan & produk akhir Driven by Market Signals to ensure customer & End Product Focus Mencerminkan Persyaratan dan kemampuan dalam: 1. Peraturan 2. Sektor Produksi 3. Rantai Pasokan 4. Sektor Konsumtif Reflect Requirements and capabilities in: 1. Regulation 2. Production Sector 3. Supply Chain 4. Consumptive Sector Meningkatkan Efisiensi Pasar. Memastikan keyakinan dalam transaksi komersial dengan menyediakan hukum yang kuat Improves Market Efficiency. Ensures confidence in commercial dealings by providing legal rigour Didoro ng Industri dan terkelola Melandasi Pengaturan & Performa Kontrak Underpins Contractual Arrangements & Performance Terlibat dengan pembuat kebijakan untuk memastikan perdagangan dan akses yang wajar & setara ke pasar domestik & global Engaging with Policy makers to ensure fair & equitable trade and access to domestic & global markets Meningkatkan kapasitas Industri dengan menyediakan pelatihan kejuruan dan program pengembangan Increase Industry capacity by providing vocational training and development programs Industry driven and managed

7 Nilai dari Kerangka Kerja Industri Value from Industry Framework Nilai Pelanggan Customer Value Keandalan Reliability Reputasi Reputation Keyakinan Confidence Kepastian Surety Ton Ditransaksikan Tonnes Transacted

8 Kode Praktik Codes of Practice Industri Biji-Bijian Australia bangga menjadi satu-satunya pengekspor global biji-bijian yang memiliki Kode tersebut The Australian grain Industry is proud to be the only global exporter of grain that has such a Code Kepatuhan terhadap Kode merupakan persyaratan wajib bagi keanggotaan GTA Adherence to the Code is a mandatory requirement for membership to GTA GTA memiliki lebih dari 260 anggota yang mencakup ~90% perdagangan, termasuk semua Pengekspor utama GTA has over 260 members covering ~90% of trade, including all major Exporters

9 Rangkuman Summary Pasokan - Australia adalah pemasok biji-bijian berkualitas yang mendasarkan pada praktik industri yang kokoh untuk menyediakan jaminan kualitas yang pasti Supply Australia is a reliable supplier of quality grains base on sound industry practice to provide assured quality with confidence Kebutuhan Program ekspor Australia terus berkembang dengan penambahan kapasitas ekspor untuk melayani pasarnya Demand Australia s export program continues to grow with increased export capacity to serve its market Keyakinan - Praktik Kerangka Kerja dan Jaminan Mutu Industri memastikan sumber pasokan yang aman dan andal Confidence Industry Framework and Quality Assurance practices ensure safe and reliable source of supply

10 Standar Perdagangan Biji-Bijian Didorong dan dikelola oleh industri Industry driven and managed Aturan dan Kontrak Perdagangan Layanan Penyelesaian Sengketa Akses Perdagangan dan Pasar Pelatihan dan Pengembangan Grain Trading Standards Trade Rules & Contracts Dispute Resolution Services Trade & Market Access Training & Development Misi GTA Untuk memfasilitasi & mempromosikan perdagangan dengan menyediakan produk, jasa, dan advokasi bagi rantai nilai biji-bijian Australia. GTA Mission To facilitate & promote trade by providing products, services and advocacy for the Australian grain value chain.

11 Terima Kasih! Thank you!

12

Proses untuk Mengelola Mutu di dalam Rantai Nilai Australia Processes for Managing Quality within the Australian Value. AGIC Indonesia 16 Mei 2017

Proses untuk Mengelola Mutu di dalam Rantai Nilai Australia Processes for Managing Quality within the Australian Value. AGIC Indonesia 16 Mei 2017 Proses untuk Mengelola Mutu di dalam Rantai Nilai Australia Processes for Managing Quality within the Australian Value AGIC Indonesia 16 Mei 2017 Ø Melibatkan para pembiak, penanam, penyedia penyimpanan,

Lebih terperinci

Grain Movement For EXPORTS IN CONTAINERS AND SMALLER BULK VESSELS

Grain Movement For EXPORTS IN CONTAINERS AND SMALLER BULK VESSELS PENGANGKUTAN GANDUM UNTUK EKSPOR DALAM PETIKEMAS DAN KAPAL CURAH LEBIH KECIL Grain Movement For EXPORTS IN CONTAINERS AND SMALLER BULK VESSELS Berinteraksi dengan kebutuhan Indonesia yang semakin besar

Lebih terperinci

PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD

PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD KEPUTUSAN PETANI FARMER DECISIONS Petani memanen hasil panen biji-bijian

Lebih terperinci

Dr Larisa Cato Manajer Teknis Mutu Gandum Pasar AEGIC

Dr Larisa Cato Manajer Teknis Mutu Gandum Pasar AEGIC Memahami & Mendukung Persyaratan Teknis dari Pelanggan Gandum Australia Understanding & Supporting the Technical Requirements of Customers of Australian Wheat Dr Larisa Cato Manajer Teknis Mutu Gandum

Lebih terperinci

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA (KBLI 321) DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Yan Ardiansyah NIM : 08.11.2024 Kelas : S1TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2015

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2015 Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2015 Strategi Kompetitif-Strategi Supply Chain Strategi Kompetitif : strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen melalui barang dan

Lebih terperinci

Bab 2 Strategi Supply Chain

Bab 2 Strategi Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 2 Strategi Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 2-1 Competitive and Supply Chain Strategies Competitive strategy: Kebutuhan

Lebih terperinci

Kemajuan dalam ilmu pembiakan menghasilkan output yang bermutu Advances in breeding science lead to quality outcomes

Kemajuan dalam ilmu pembiakan menghasilkan output yang bermutu Advances in breeding science lead to quality outcomes Kemajuan dalam ilmu pembiakan menghasilkan output yang bermutu Advances in breeding science lead to quality outcomes Dr Haydn Kuchel CEO dan Kepala Bagian Pembiakan Di akhir pembicaraan ini: By the end

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Tesis Nama : Riko Ervil NRP : 2507202006 Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng,Sc

Lebih terperinci

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains) Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Gambaran rantai pasokan global Kondisi Ekonomi global sebagai alasan

Lebih terperinci

T R A D E penurunan, baru mengalami kenaikan di tahun Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

T R A D E penurunan, baru mengalami kenaikan di tahun Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures Trade T R A D E Perkembangan transaksi eksport import menunjukkan dinamika perekonomian wilayah /negara dengan kontek hubungan antara produsen dan konsumen antar wilayah / negara dengan konsumen, yang

Lebih terperinci

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 3-1 Pengendali kinerja Supply Chain Fasilitas Persediaan Transportasi

Lebih terperinci

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Kegiatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan yang telah dilaksanakan, memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah melakukan pengembangan sistem

Lebih terperinci

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 Objektif Pembelajaran (Learning Objectives) Mahasiswa bisa: Menjelaskan mengapa

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan? Studi Kasus dalam merancang intervensi tingkat perusahaan mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Lebih terperinci

MINGGU 7. MARKET OVER SPACE

MINGGU 7. MARKET OVER SPACE MINGGU 7. MARKET OVER SPACE Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Markets Over Space Harga produk agrbis akan bervariasi

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media KADIN INDONESIA Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media Arah Pengembangan Industri Teknologi Informatika Dan Komunikasi (TIK) Di Era Konvergensi Jakarta, 28 th April 2010 Rakhmat Junaidi Perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI RANTAI PASOKAN, KOLABORASI RANTAI PASOKAN, TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN YANG DI MEDIASI KAPABILITAS INOVASI

PENGARUH TEKNOLOGI RANTAI PASOKAN, KOLABORASI RANTAI PASOKAN, TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN YANG DI MEDIASI KAPABILITAS INOVASI PENGARUH TEKNOLOGI RANTAI PASOKAN, KOLABORASI RANTAI PASOKAN, TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN YANG DI MEDIASI KAPABILITAS INOVASI (Studi Pada Usaha Kecil Menengah di D.I. YOGYAKARTA) SKRIPSI Ditulis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemulihan ekonomi global yang dimulai sejak pertengahan tahun 2009 terus berlanjut di sepanjang tahun 2010. Perekonomian dunia yang tumbuh tinggi pada awal tahun 2010

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang begitu pesat pada saat ini. Kemajuan teknologi informasi ini menjadikan setiap penggunanya dapat mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU DAN ph EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT KONSENTRAT PROTEIN DARI DEDAK GANDUM (WHEAT POLLARD) Oleh Nugraheni Dyahwarni F

PENGARUH WAKTU DAN ph EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT KONSENTRAT PROTEIN DARI DEDAK GANDUM (WHEAT POLLARD) Oleh Nugraheni Dyahwarni F PENGARUH WAKTU DAN ph EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT KONSENTRAT PROTEIN DARI DEDAK GANDUM (WHEAT POLLARD) Oleh Nugraheni Dyahwarni F34101091 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan

Lebih terperinci

! Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures T R A D E. 7.1 Trade. 7.1 Perdagangan

! Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures T R A D E. 7.1 Trade. 7.1 Perdagangan Trade T R A D E 7.1 Perdagangan 7.1 Trade Perkembangan transaksi eksport import menunjukan dinamika perekonomian wilayah / Negara dengan kontek hubungan antara produsen dan konsumen antar wilayah / Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, persaingan di dunia industri semakin meningkat. Pelanggan mulai bisa membedakan

Lebih terperinci

Supply Chain Management Systems

Supply Chain Management Systems Supply Chain Management Systems Abstraksi Supply chain management systems mengacu kepada koordinasi berbagai aktifitas dan termasuk penciptaan dan pembuatan serta perpindahan suatu produk dari satu titik

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Companies that will win the competition in a market segment should be able to reach the level of quality, not just the quality of its products, but quality viewed from all aspect. This can be

Lebih terperinci

Membawa Pertanian ke Pasar

Membawa Pertanian ke Pasar KELOMPOK 5 WORLD DEVELOPMENT REPORT 2008 Ch.5 Membawa Pertanian ke Pasar Ekonomika Pertanian dan Pedesaan,16 April 2013 Tim Presentator 1. Lisa Komariyah 10/297632/EK/17947 2. Sri Mulyani 10/297162/EK/17902

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. POS Indonesia merupakan sebuah instiusi bisnis yang bergerak dalam bidang layanan Pos. PT.POS Indonesia memiliki seluruh cabang diseluruh bagian Indonesia.

Lebih terperinci

Oleh: Retno Muninggar 1. Diterima: 12 Februari 2008; Disetujui: 21 Juli 2008 ABSTRACT

Oleh: Retno Muninggar 1. Diterima: 12 Februari 2008; Disetujui: 21 Juli 2008 ABSTRACT ANALISIS SUPPLY CHAIN DALAM AKTIVITAS DISTRIBUSI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU (PPNP) Supply Chain Analysis on the Distribution Activity in Palabuhanratu Archipelago Fishing Port Oleh:

Lebih terperinci

A. Pengertian Supply Chain Management

A. Pengertian Supply Chain Management A. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory

Lebih terperinci

PT. HAWAII STEEL Jl. Manggul Raya no.88 Narogong Km.12 Cikiwul Bekasi Phone: /45 Fax:

PT. HAWAII STEEL Jl. Manggul Raya no.88 Narogong Km.12 Cikiwul Bekasi Phone: /45 Fax: PT. HAWAII STEEL Jl. Manggul Raya no.88 Narogong Km.12 Cikiwul Bekasi 17152 Phone: +6221-8260 7844/45 Fax: +6221 8260 8118 WWW.HAWAII-STEEL.COM Wire Mesh PRODUCT Cable Tray Fence BRC PT. HAWAII STEEL Mission

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Rantai Pasokan 1 Rantai Pasok(Supply Chain) Suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi

Lebih terperinci

PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER

PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER OUR VISION & MISSION VISION To become a leading, expert & respected company in coal mining, trading and power generations. MISSION Providing

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur L1 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur dalam hal apa? Perusahaan kami merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk dari hasil

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI 2 COBIT 5: FRAMEWORK, BMIS, IMPLEMENTATION AND FUTURE INFORMATION SECURITY GUIDANCE Resource Konsep Sistem Informasi Pertemuan 12 ISACA Research Department Phone: +1.847.660.5630 Fax: +1.847.253.1443 Email:

Lebih terperinci

Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Ketahanan & Kedaulatan Pangan

Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Ketahanan & Kedaulatan Pangan Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Ketahanan & Kedaulatan Pangan Benyamin Lakitan MPM PP Muhammadiyah Pemberdayaan Masyarakat Regional Sumatera Palembang, 20 Oktober 2012 Amanah Konstitusi Pemerintah memajukan

Lebih terperinci

UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN. (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung)

UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN. (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung) UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung) T 658.8 HER Reformasi sektor telekomunikasi di Indonesia yang mengarah dan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT GAGAS ENERGI INDONESIA

COMPANY PROFILE PT GAGAS ENERGI INDONESIA COMPANY PROFILE PT GAGAS ENERGI INDONESIA 15 November 2013 2 Disclaimer: The informa9on contained in our presenta9on is intended solely for your personal reference. In addi9on, such informa9on contains

Lebih terperinci

BAB I PERANAN PEMASARAN DALAM ABAD 21

BAB I PERANAN PEMASARAN DALAM ABAD 21 BAB I PERANAN PEMASARAN DALAM ABAD 21 Ekonomi Baru Memperhatikan apa yang konsumen miliki hari ini dan tidak mereka miliki sebelumnya : Substansi meningkatkan kekuatan pembelian. Semakin banyak pilihan

Lebih terperinci

RIGEL MARINE PTE LTD

RIGEL MARINE PTE LTD RIGEL MARINE PTE LTD is a newly established and reputed independent business organisation which engages in gas oil trading, ship provisions, general marine equipment and spares, as well as oilfield equipment

Lebih terperinci

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL Pemilihan pemasok merupakan proses penting dan diperhatikan karena hasilnya mempengaruhi kualitas produk, performa perusahaan dan rantai pasok. Karena pasar yang kompetitif pada

Lebih terperinci

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall Tujuan strategis perusahaan dan divisi unit bisnis Proses pemasaran produk Rencana pemasaran 1 Strategis Berorientasi Pasar Tujuan Sumberdaya Ketrampilan Peluang Market-Oriented Strategic Planning Tujuan

Lebih terperinci

Hakikat Rantai Pasokan

Hakikat Rantai Pasokan 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Hakikat Rantai Pasokan 2 Jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams), dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan

Lebih terperinci

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati:

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati: SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HIGH LEVEL MARKET DIALOGUE BETWEEN INDONESIA, EU, THE US AND JAPAN: MEETING MARKET DEMAND FOR LEGALLY TIMBER PRODUCT JAKARTA, 10 MARET 2011 Yth. Menteri Koordinator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan produktivitas dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang tinggi dikarenakan semakin tingginya biaya yang dibutuhkan atau dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010. BAB IV ANALISIS Dalam industri jasa, termasuk freight forwarding, loyalitas pelanggan sangat penting sekali untuk bisa tetap menguasai pasar dan mendapat pelanggan. Karena dalam persaingan di dunia freight

Lebih terperinci

Kolaborasi (Collaboration)

Kolaborasi (Collaboration) Kolaborasi (Collaboration) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Topik Organisasi logistik Pengembangan hubungan kolaborasi Manajemen hubungan/relasi

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED PORT. SAPTONO R. IRIANTO DIREKTUR KOMERSIAL PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

KONSEP INTEGRATED PORT. SAPTONO R. IRIANTO DIREKTUR KOMERSIAL PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) KONSEP INTEGRATED PORT SAPTONO R. IRIANTO DIREKTUR KOMERSIAL PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Profil IPC IPC Corporate Vision : Menjadi Pengelola Pelabuhan Kelas Dunia yang Unggul Dalam Operasional

Lebih terperinci

3/16/2012 LECTURER: Reference

3/16/2012 LECTURER: Reference E - Commerce sessi 1 Electronic Commerce LECTURER: M. Mulyana Mubarak http://moebarak.wordpress.com Tujuan : definisi dan konsep dari E- Commerce Dimensi dari E-Commerce Framework E-Commerce Klasifikasi

Lebih terperinci

Bila Anda mengorganisasi pekerjaan, yang perlu anda lakukan adalah : menentukan sumber daya terbaik (orang atau peralatan) untuk peran,

Bila Anda mengorganisasi pekerjaan, yang perlu anda lakukan adalah : menentukan sumber daya terbaik (orang atau peralatan) untuk peran, KEMAMPUAN manajemen bisnis adalah keterampilan yag harus terus menerus dilatih. Setiap keterampilan dalam manajemen memiliki jenjang yang berupa piramida keterampilan manajemen.pada level piramida paling

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto BAB X PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Produk Domestik Regional Bruto BAB X PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto BAB X PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10.1. PDRB Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) merupakan salah satu cermin perkembangan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran Internasional-Global

Lingkungan Pemasaran Internasional-Global Lingkungan Pemasaran Internasional-Global Musthofa Hadi Environment Pelanggan Internasional Economic Environment What is the level of new industrial growth? E.g. China is experiencing terrific industrial

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL TUGAS PEMASARAN INTERNASIONAL GLOBALISASASI PASAR KONSEP PEMASARAN

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS SECARA GEOMETRI DIFERENSIAL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS SECARA GEOMETRI DIFERENSIAL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS SECARA GEOMETRI DIFERENSIAL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA oleh SEPTIVA ALIA RAHMANI NIM M0112080 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

DUMPING DAN ANTI-DUMPING SEBAGAI BENTUK UNFAIR TRADE PRACTICE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DUMPING DAN ANTI-DUMPING SEBAGAI BENTUK UNFAIR TRADE PRACTICE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DUMPING DAN ANTI-DUMPING SEBAGAI BENTUK UNFAIR TRADE PRACTICE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Wayan Ella Apryani Ayu Putu Laksmi Danyathi Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills.

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan PT. Panganmas Inti Persada didirikan oleh Siti Herdiyati Rukmana dan sah secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. Tujuan didirikan

Lebih terperinci

PERLUASAN PEMASARAN TERIGU PT. ASIA RAYA SIDOARJO DI REMBANG LAPORAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERLUASAN PEMASARAN TERIGU PT. ASIA RAYA SIDOARJO DI REMBANG LAPORAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERLUASAN PEMASARAN TERIGU PT. ASIA RAYA SIDOARJO DI REMBANG LAPORAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SATRIA ADITAMA 6103009058 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tariff Regulation Benefit for Indonesia Market or Industry? Mastel Forum Jakarta - June 14 th 2007

Tariff Regulation Benefit for Indonesia Market or Industry? Mastel Forum Jakarta - June 14 th 2007 Tariff Regulation Benefit for Indonesia Market or Industry? Mastel Forum Jakarta - June 14 th 2007 Perbandingan Tarif Telepon di Antara Beberapa Negara yang Memiliki Pendapatan Per Kapita Sama N E G A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor industri terus berkembang,sehingga segala aspek yang terdapat pada sebuah industri sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan industri tersebut.

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Pembentukan PT. Asia Trade Logistics didasari oleh berkembang pesatnya

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Pembentukan PT. Asia Trade Logistics didasari oleh berkembang pesatnya 10 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembentukan PT. Asia Trade Logistics didasari oleh berkembang pesatnya perusahaan Asia pulp and paper dibawah naungan Sinar Mas Group, divisi Paper

Lebih terperinci

T R A D E. Grafik 7.1/Figure 7.1. Volume Impor 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, ,247 3,507 3,067 2,627 1,747

T R A D E. Grafik 7.1/Figure 7.1. Volume Impor 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, ,247 3,507 3,067 2,627 1,747 Trade T R A D E Grafik 7.1/Figure 7.1 Volume Ekspor dan Impor Menurut Pelabuhan di Jawa Barat Volume of Imports by Port in Jawa Barat (Ton/Tons) 2006 20100 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 000 4,247

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Manajemen Bandung LOGISTICS MANAGEMENT

Sekolah Tinggi Manajemen Bandung LOGISTICS MANAGEMENT LOGISTICS MANAGEMENT SCOPE & INFLUENCE Sekolah Tinggi Manajemen Bandung THE EVOLUTION OF LOGISTICS WORKPLACE LOGISTICS FACILITY LOGISTICS CORPORATE LOGISTICS SUPPLY CHAIN LOGISTICS GLOBAL LOGISTICS 1950

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi

Lebih terperinci

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PENENTUAN LANGKAH PERBAIKAN KINERJA DI BIDANG PROCUREMENT

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PENENTUAN LANGKAH PERBAIKAN KINERJA DI BIDANG PROCUREMENT APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PENENTUAN LANGKAH PERBAIKAN KINERJA DI BIDANG PROCUREMENT Wahyu Harwina, I Nyoman Pujawan Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Proses pemilihan supplier merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu organisasi. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat berdampak pada terganggunya kelangsungan proses

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi MINGGU#3 SIM Pokok Bahasan: Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi Tujuan Instruksional Khusus: Referensi: 1. Bab 3 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pola konsumsi makanan pada masyarakat memberikan dampak positif bagi upaya penganekaragaman pangan. Perkembangan makanan olahan yang berbasis tepung semakin

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 UJI ADAPTASI POPULASI-POPULASI JAGUNG BERSARI BEBAS HASIL PERAKITAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Peneliti

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40%

KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% MANAJEMEN PEMASARAN KONTRAK BELAJAR 14 KALI PERTEMUAN PENILAIAN : KEHADIRAN 10% UTS 30% TUGAS/DISKUSI 20% UAS 40% Materi Perkuliahan (1) BAGIAN 1 : MEMAHAMI MANAJEMEN PEMASARAN - Mendefinisikan Pemasaran

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji SUPPLY CHAIN ADALAH SUATU SISTEM System pada rantai pasokan menghubungkan produsen dengan konsumen THE PLAYERS

Lebih terperinci

Introduction to Agribusiness. Wisynu Ari Gutama

Introduction to Agribusiness. Wisynu Ari Gutama Introduction to Agribusiness Wisynu Ari Gutama introduction Agribusiness is the sum of the total of all operations involved in the manufacturing and distribution of farm supplies, production activities

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK ABSTRAK Persaingan bisnis di bidang retail sangat berkembang menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan eksternal. Pasar yang semakin cepat berubah, keinginan konsumen yang berubah, didukung tehnologi

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 1 Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek Bab III : Manajemen Persediaan Bab IV : Supply-Chain Management Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 2 3 Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan perekonomian pada suatu negara. Tanpa adanya transportasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan perekonomian pada suatu negara. Tanpa adanya transportasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu mata rantai yang sangat vital dalam suatu kegiatan perekonomian pada suatu negara. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Brand Community, Social Media, Brand Trust

ABSTRAK. Kata kunci: Brand Community, Social Media, Brand Trust ABSTRAK Kemajuan di bidang teknologi, komputer dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan adanya intenet, konsumen maupun perusahaan tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Logistik Nasional memiliki peran strategis dalam menyelaraskan kemajuan antar sektor ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya sistem pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

Profil Perusahaan. PT Cartenz Technology International. Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav Jakarta Selatan, 12930

Profil Perusahaan. PT Cartenz Technology International. Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav Jakarta Selatan, 12930 2015 Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 Making Government More Efficient Through Information Technology www.cartenz.co.id SIAPA KAMI PT. Cartenz Technology

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 SCM produk pertanian berbasis IT Budi Sulistyo Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi-Dayeuhkolot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI Mata Kuliah : Konsep E-Business Kode Mata Kuliah/SKS : 410103100 / 3 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Diskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci