EVALUASI SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
|
|
- Hengki Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA Meilani Cindy Mariaty Andreandana Fitriah Nelly, S.Kom., MM BINUS UNIVERSITY ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mengharuskan setiap badan usaha memiliki sistem informasi yang dapat mendukung seluruh kegiatan koperasinya agar berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian untuk melakukan evaluasi dan mengetahui tingkat risiko terhadap sistem informasi koperasi simpan pinjam. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Matriks Penilaian Risiko berdasarkan temuan negatif yang ada pada checklist dan pengendalian umum serta pengendalian aplikasi. Hasil audit yang dicapai adalah untuk memperoleh tingkat risiko dari setiap pengendalian yang disajikan dalam bentuk temuan dan rekomendasi. Dapat disimpulkan bahwa pengendalian manajemen keamanan memiliki tingkat risiko paling tinggi sedangkan pengendalian batasan dan masukan memiliki tingkat risiko yang rendah. Kata Kunci : Koperasi Simpan Pinjam, Matriks Penilaian Risiko, Pengendalian. The development of information technology that growing rapidly requiring any business to has information system that can support all of their union activities in order to operate effectively and efficiently. The research objective is to evaluate and determine the level of risk of credit union information systems. The research method using Risk Assessment Matrix based on negative findings that exist in the checklist and general control and application control. The audit results are to obtain the risk level of each control which are presented in the form of findings and recommendations. It can be concluded that the control of security management has the highest level while boundaries control and input control has the low level of risk. Keywords : Union credt, Risk assessment matrix, controls.
2 PENDAHULUAN Dikutip dari Jackson (2011), Credit unions have experienced an explosion in severe cyber attacks this year. The number of attempted attacks increased 885% compared with Koperasi simpan pinjam telah mengalami ledakan serangan cyber yang parah tahun ini. Jumlah percobaan serangan meningkat 885% dibandingkan dengan Maka dari itu menurut Wold dan Shriver (2010) An important step in developing a strategic information technology plan is to ask representatives of various departments to assess the information systems and the IT function within the credit union. Sebuah langkah penting dalam mengembangkan rencana strategis teknologi informasi adalah untuk meminta perwakilan dari berbagai departemen untuk menilai sistem informasi dan fungsi IT di koperasi simpan pinjam. Menurut Ernst (2009), With the current economy, many credit unions are contracting their budgets. On the surface, internal auditing can seem like a way to save money. Many internal audit activities provide value by preventing expenses. Yang berarti dengan keadaan ekonomi saat ini, banyak anggaran koperasi simpan pinjam yang terpengaruh. Audit internal sepertinya dapat memberikan cara untuk menghemat uang. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui buku, hasil penelitian ilmiah, dan internet lainnya yang mendukung dalam pengumpulan referensi dan mempelajari teori-teori yang relevan, melakukan penelitian langsung ke tempat yang menjadi objek penelitian, mengamati sistem informasi yang terkait dengan aplikasi, Melakukan tanya-jawab dengan staff, melakukan uji coba sistem aplikasi, melakukan evaluasi terhadap sistem informasi koperasi simpan pinjam dan checklist mengenai Pengendalian Manajemen Keamanan, Pengendalian Manajemen Operasional, Pengendalian Batasan, Pengendalian Masukan dan Pengendalian Keluaran yang berbentuk daftar berisi faktor faktor berikut subjek yang diamati oleh observer yang temuannya kemudian dianalisis lebih lanjut pada Matriks penilaian risiko. HASIL DAN BAHASAN Temuan negatif yang ditemukan pada checklist Pengendalian Manajemen Keamanan, Pengendalian Manajemen Operasional, Pengendalian Batasan, Pengendalian Masukan dan Pengendalian Keluaran akan diolah lebih lanjut untuk dianalisis risiko, nilai risiko, beserta rekomendasi yang cocok pada Matriks penilaian risiko. Dalam Matriks Penilaian Risiko, tingkat risiko yang dinilai rendah akan direpresentasikan dengan angka 1, tingkat risiko yang dinilai sedang akan direpresentasikan dengan angka 2, tingkat risiko yang dinilai tinggi akan direpresentasikan dengan angka 3. Kolom I (Impact) berisi dampak dari risiko yang ada. Kolom L (Likelihood) berisi tingkat kemungkinan terjadinya risiko yang ada. Kolom D (Design) berisi seberapa baik desain pengendalian yang direkomendasikan. Kolom E (Effectiveness) berisi tingkat pelaksanaan dalam menjalankan rekomendasi. Menurut Gondodiyoto (2007 : 559), penilaian risiko dan pengendalian internal dapat dilakukan dengan menggunakan : a. Matriks Penilaian Risiko Matriks penilaian risiko adalah metode analisis dengan menghitung aspek risiko (dampak) dan tingkat keterjadian risiko tersebut, dengan nilai : L (low) nilai -1, M (medium) nilai -2, H (high) diberi nilai -3. Teknik perhitungan nilai risiko menggunakan rasio antara dampak dengan keterjadian : 1. Risiko Kecil (Low) nilainya berkisar antara -1 dan -2, seperti : a. Jika dampak Low (-1) dan keterjadian Low (-1), maka nilai risiko adalah - 1, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah kecil.
3 b. Jika dampak Low (-1) dan keterjadian Medium (-2), maka nilai risiko adalah -2, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah kecil. c. Jika dampak Medium (-2) dan keterjadian Low (-1), maka nilai risiko adalah -2, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah kecil. 2. Risiko Sedang (Medium) nilainya antara -3 dan -4 adalah : a. Jika dampak Low (-1) dan keterjadian High (-3), maka nilai risiko adalah -3, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah sedang. b. Jika dampak Medium (-2) dan keterjadian Medium (-2), maka nilai risiko adalah -4, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah sedang. c. Jika dampak High (-3) dan keterjadian Low (-1), maka nilai risiko adalah -3, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah sedang. 3. Risiko Tinggi (High) nilainya antara -6 dan -9, seperti : a. Jika dampak Medium (-2) dan keterjadian High (-3), maka nilai risiko adalah -6, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah tinggi. b. Jika dampak High (-3) dan keterjadian Medium (-2), maka nilai risiko adalah -6, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah tinggi. c. Jika dampak High (-3) dan keterjadian High (-3), maka nilai risiko adalah -9, artinya nilai risiko dari dampak dan keterjadian adalah tinggi. b. Matriks Penilaian Pengendalian Matriks penilaian pengendalian adalah metoda analisis desain (rancangan) dan tingkat efektifitas pengendalian internal. Besarnya tingkatan efektifitas dan desain (rancangan) dinyatakan dengan : L (Low) diberi nilai (-1), M (Medium) diberi nilai (-2), dan H (High) diberi nilai (-3). Teknik perhitungan dalam matriks penilaian pengendalian menggunakan fungsi perkalian antara efektifitas dengan desain (rancangan). Kriteria penilaian dalam matriks pengendalian terdiri dari : 1. Pengendalian kecil (Low) nilainya berkisar antara -1 dan -2, seperti : a. Jika efektifitas Low (-1) dan desain Low (-1), maka nilai pengendalian adalah - 1, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. b. Jika efektifitas Low (-1) dan desain Medium (-2), maka nilai pengendalian adalah -2, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. c. Jika efektifitas Medium (-2) dan desain Low (-1), maka nilai pengendalian adalah -2, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. 2. Pengendalian sedang (Medium) nilainya antara -3 dan -4, seperti : a. Jika efektifitas Low (-1) dan desain High (-3), maka nilai pengendalian adalah -3, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang.jika efektifitas Medium (-2) dan desain Medium (-2), maka nilai pengendalian adalah -4, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang. b. Jika efektifitas High (-3) dan desain High (-3), maka nilai pengendalian adalah -3, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang. 3. Pengendalian tinggi (High) nilainya antara -6 dan -9, seperti : a. Jika efektifitas Medium (-2) dan desain High (-3), maka nilai pengendalian adalah -6, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi. b. Jika efektifitas High (-3) dan desain Medium (-2), maka nilai pengendalian adalah -6, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi. c. Jika efektifitas High (-3) dan desain High (-3), maka nilai pengendalian adalah -9, artinya nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi. Penetapan tingkat efektifitas antara risiko dan pengendalian adalah sebagai berikut : a. Jika jumlah penilaian risiko dan pengendalian adalah 0, maka tingkat pengendalian dan risiko adalah normal, artinya setiap risiko yang terjadi dapat ditanggulangi (diover) oleh pengendalian yang ada.
4 b. Jika jumlah penilaian risiko dan pengendalian positif, maka pengendalian adalah baik. Tetapi jika nilai pengendalian terlalu tinggi dibanding risiko, maka kemungkinan akan terjadi kelebihan pengendalian (over control) yang menyebabkan terjadinya pemborosan dalam operasional. c. Jika jumlah penilaian risiko dan pengendalian negatif, maka pengendalian adalah buruk. Sehingga perlu dilakukan peningkatan terhadap pengendalian karena risiko yang dihadapi besar. Matriks Penilaian Risiko Pengendalian Manajemen Keamanan No Temuan Risiko I L Nilai Risiko Rekomendasi D E Nilai Pengendalian Total 1. Tidak terdapat alarm kebakaran otomatis di dalam ruangan kopetri Tabung kebakaran tidak terletak di tempat yang strategis. Bangunan tidak terbuat dari bahan tahan api. Tidak terdapat larangan menaruh makanan dan minuman di dekat hardware (printer dan komputer). Jika terjadi kebakaran maka akan terdeteksi lebih lama. Memperlama proses pemadaman api. Aset sistem informasi lebih cepat terbakar. Hardware (printer dan komputer) bisa rusak akibat tumpahan makanan ataupun minuman Sebaiknya terdapat alarm kebakaran agar dapat mendeteksi kebakaran dengan cepat Sebaiknya tabung kebakaran di letakkan pada tempat yang strategis dan mudah untuk dijangkau Sebaiknya diletakkan alarm kebakaran pada tempat dimana aset-aset sistem informasi berada Sebaiknya ada kebijakan untuk tidak menaruh makanan atau minuman di dekat hardware (printer dan komputer) agar hardware (printer
5 Hardware (printer dan komputer) tidak dilindungi dengan bahan tahan air. Tidak terdapat UPS (Uninterruptible Power Supply) pada kopetri. Tidak terdapat generator pada kopetri. Masih ada pegawai yang merokok di dalam ruangan. Hardware (printer dan komputer) akan rusak karena terkena air. Menyebabkan Hardware (printer dan komputer) dan Software rusak. Proses transaksi terganggu karena listrik padam. Terjadinya kebakaran. dan komputer) tetap terjaga dengan baik Sebaiknya hardware (printer dan komputer) dilindungi dengan pelindung yang tahan akan air Sebaiknya kopetri menyediakan UPS (Uninterruptible Power Supply) Sebaiknya terdapat generator Sebaiknya diberikan sanksi bagi yang melanggar larangan tersebut Jumlah Gambar 1 Matriks Penilaian Risiko atas Pengendalian Manajemen Keamanan Matriks Penilaian Risiko Pengendalian Manajemen Operasional No Temuan Risiko I L Nilai Risiko Rekomendasi D E Nilai Pengendalian Total 1. Kopetri tidak melakukan perawatan Hardware (printer Sebaiknya dilakukan
6 terhadap Hardware (komputer dan printer) secara berkala. dan komputer) akan mengalami kerusakan dan akan menghambat proses transaksi. perawatan terhadap hardware (printer dan komputer) secara berkala agar proses transaksi dapat berjalan dengan baik. 2. Tidak terdapat sistem log pada komputer. 3. Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis tentang penggunaan aset sistem informasi (seperti layar monitor, CPU, printer, scanner, dll). Pihak yang tidak berwenang dapat mengakses komputer. Terjadinya kerusakan pada aset sistem informasi Sebaiknya terdapat kebijakan tentang sistem log pada komputer Sebaiknya dibuat kebijakan tertulis mengenai penggunaan aset sistem informasi (seperti layar monitor, CPU, printer, scanner, dll) agar masa pakai pada aset tersebut dapat bertahan lebih lama Jumlah Gambar 2 Matriks Penilaian Risiko Atas Pengendalian Manajemen Operasional Matriks Penilaian Risiko Pengendalian Batasan No Temuan Risiko I L Nilai Risiko Tidak terdapat fasilitas 1. kontrol waktu akses pada aplikasi. Akses illegal dari pihak yang tidak berwenang. Rekomendasi D E Nilai Pengendalian Sebaiknya dibuat kebijakan tentang lamanya waktu maksimal jika setelah user log in agar meminimalisir akses Total
7 2. Tidak bisa diketahui siapa saja, kapan saja, dan data apa yang telah dirubah di dalam aplikasi. Tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban atas transaksi yang dinilai merugikan. illegal dari pihak yang tidak berwenang Sebaiknya ditampilkan siapa saja yang mengakses aplikasi, kapan saja aplikasi diakses, dan data apa saja yang telah dirubah di dalam aplikasi Jumlah Gambar 3 Matriks Penilaian Risiko Atas Pengendalian Batasan Matriks Penilaian Risiko Pengendalian Masukan No Temuan Risiko I L Nilai Risiko No. urut transaksi pinjaman (Kwitansi, BON) masih diinput secara manual. 1. Terjadinya kesalahan dalam proses penginputan Sebaiknya No. urut transaksi pinjaman (Kwitansi, BON) di-generate langsung oleh aplikasi. Rekomendasi D E Nilai Pengendalian Jumlah Gambar 4 Matriks Penilaian Risiko Atas Pengendalian Masukan Total
8 Matriks Penilaian Risiko Pengendalian Keluaran No Temuan Risiko I L Nilai Risiko Tidak disediakan kolom tanda 1. tangan pada Daftar Rincian Tidak diketahui Hutang Anggota, dan Daftar siapa yang Pelunasan Utang. bertanggungjawab 2. Tidak terdapat end of page pada Daftar Rincian Hutang Anggota, dan Daftar Pelunasan Utang. atas Daftar Rincian Hutang Anggota, dan Daftar Pelunasan Utang yang dihasilkan. Kemungkinan terjadinya kehilangan lembaran pada Daftar Rincian Hutang Anggota, dan Daftar Pelunasan Utang yang dicetak. Rekomendasi D E Nilai Pengendalian Sebaiknya dibuat kolom tanda tangan agar diketahui siapa yang bertanggungjawab atas Daftar Rincian Hutang Anggota, dan Daftar Pelunasan Utang Sebaiknya pada lembaran Daftar Rincian Hutang Anggota, dan Daftar Pelunasan Utang terdapat end of page agar tidak terjadi kehilangan Jumlah Gambar 5 Matriks Penilaian Risiko Atas Pengendalian Keluaran Total
9 Gambar 6 Total nilai risiko pada masing masing pengendalian Berdasarkan total nilai risiko dari kelima pengendalian tersebut maka Pengendalian Manajemen Keamanan memiliki tingkat risiko tertinggi, Pengendalian Operasional dan Keluaran memiliki tingkat risiko sedang, Pengendalian Masukan dan Batasan memiliki tingkat risiko kecil. SIMPULAN DAN SARAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan mengenai koperasi perusahaan umum percetakan uang republik indonesia adalah sebagai berikut : 1. Kopetri memiliki 2 jenis pinjaman yaitu pinjaman reguler dan pinjaman sejahtera. Perbedaannya terletak pada sumber dana dan proses pemotongan gaji. Pada pinjaman sejahtera sumber dananya berasal dari bank sedangkan pinjaman reguler sumber dananya berasal dari kopetri. Untuk pinjaman sejahtera proses pemotongan gaji dilakukan 2 kali yaitu per tanggal 15 dan 30, sedangkan untuk pinjaman reguler proses pemotongan gaji dilakukan hanya satu kali yaitu per tanggal 30 atau di akhir bulan. 2. Transaksi simpan pinjam pada kopetri sangat membantu para anggota koperasi dalam hal keuangan. 3. Dengan adanya evaluasi lebih lanjut pada sistem informasi koperasi simpan pinjam pada kopetri maka dapat diketahui beberapa temuan positif dan temuan negatif yang ada. 4. Dengan menggunakan matriks penilaian risiko maka dapat diidentifikasi risiko dan rekomendasi yang dapat diberikan. 5. Field pada aplikasi Siskop diisi dengan tipe data yang sesuai. 6. Kopetri memiliki aplikasi tersendiri yang disebut SISKOP yang membantu karyawan kopetri di dalam pelaksanaan transaksi. 7. Pengendalian Manajemen Keamanan dinilai berisiko tinggi, karena pengendalian tersebut memiliki total risiko tertinggi yaitu 54 dan jika tidak dilakukan pengendalian lebih lanjut maka aset perusahaan kurang terlindungi dari ancaman internal maupun eksternal. Hal tersebut dapat mengganggu transaksi pada koperasi. 8. Pengendalian Manajemen Operasional dan keluaran dinilai berisiko sedang, karena pengendalian manajemen operasional memiliki total risiko sedang dengan nilai -12 dan 9
10 pengendalian keluaran dengan nilai -5 dan jika tidak dilakukan pengendalian lebih lanjut pada manajemen operasional maka pengelolaan sumber daya dan operasi teknologi informasinya akan terganggu. Jika tidak dilakukan pengendalian lebih lanjut pada keluaran maka integritas dokumen yang dihasilkan diragukan. Namun secara keseluruhan Pengendalian Manajemen Operasional dan Pengendalian Keluaran sudah cukup baik. 9. Pengendalian Masukan dan Pengendalian Batasan dinilai berisiko rendah karena kedua pengendalian tersebut memiliki total risiko terendah yaitu -4 dan jika tidak dilakukan pengendalian lebih lanjut pada pengendalian masukan maka data memiliki kemungkinan tidak valid. Jika tidak dilakukan pengendalian lebih lanjut pada pengendalian batasan maka hak akses pada aplikasi dapat disalahgunakan. Untuk lebih meningkatkan kinerja sistem informasi pada Koperasi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia, maka diberikan saran saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya koperasi menyadari pentingnya sistem informasi dan kemajuan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan mengadakan sharing knowledge antar karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kualitas koperasi. 2. Proses bisnis yang dilakukan telah baik namun masih ada beberapa pelaksanaan yang masih membutuhkan perbaikan. 3. Masih ada beberapa kekurangan pada aplikasi SISKOP sehingga masih membutuhkan perbaikan dan evaluasi lebih lanjut. 4. Sebaiknya aplikasi Siskop terintegrasi dengan aplikasi pada Divisi Akuntansi agar mempermudah proses pengiriman data. 5. Sebaiknya aplikasi Siskop dan THP terintegrasi agar proses pelaksanaan transaksi peminjaman uang menjadi lebih mudah. 6. Sebaiknya kopetri lebih memperhatikan risiko risiko yang mungkin terjadi dalam kaitannya dengan pengendalian umum terutama pada pengendalian manajemen keamanan dikarenakan pada pengendalian ini memiliki risiko tertinggi yang dapat mengakibatkan asset sistem informasi kurang terjaga dengan baik. 7. Sebaiknya beberapa rekomendasi yang kami berikan dapat dipertimbangkan dengan baik untuk perkembangan kopetri yang lebih baik. REFERENSI Gondodiyoto, S. (2007). Audit Sistem Informasi Lanjutan. Jakarta : Mitra Wacana Media. Jackson, Don. (2011). Keeping Cyber Thieves From Holy Grail. Tersedia : Wold, Geoffrey H; Shriver, Robert F. (2010). How To Evaluate Your CU's Information System Requirements. Tersedia : RIWAYAT PENULIS Meilani Cindy lahir di kota Jakarta pada 24 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer pada tahun Mariaty lahir di kota Palembang pada 16 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer pada tahun Andreandana Fitriah lahir di kota Sidoarjo pada 22 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komputer pada tahun
EVALUASI SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI
EVALUASI SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Oleh : Meilani Cindy 1301022610 Mariaty 1301023960 Andreandana Fitriah 1301024534
Lebih terperinciMatriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level
Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level 1. Pemeliharaan hardware dan software tidak dilakukan secara periodik. Bagian IT Medium Pemeliharaan terhadap hardware
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE
BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya
Lebih terperinciLampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat
L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan
Lebih terperinciBAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan
BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP Pengendalian terhadap sistem informasi yang ada sangatlah penting dalam menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem untuk
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI
105 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI Dalam bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap sistem informasi aktiva tetap pada PT. Triteguh Manunggal
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting sangat diperlukan, karena jika tidak terdapat pengendalian
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana.
89 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap Sistem Informasi Persediaan. Tujuan audit terhadap
Lebih terperinciLampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart
L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN
106 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Front Office
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Rencana Audit Rencana audit yang dilakukan selama proses audit pada Sistem Informasi Penjualan PT. PERDANA BANGUN PUSAKA. Tbk adalah sebagai berikut : a. Lakukan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT TMS
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT TMS Imelda Suardi; Henny Hendarti Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Dengan terus berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini, peranan sistem informasi terhadap perkembangan
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM
EVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM Noerlina N.,S. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Bina Nusantara University Jakarta Jl. KH syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat Telp.(021) 53696954 Email :
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI SERBA USAHA PADA KOPERASI TANGERANG
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SERBA USAHA PADA KOPERASI TANGERANG I Gusti Made Karmawan Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No.
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Perkembangan teknologi saat ini memiliki pengaruh yang penting dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS 4.1 Proses Audit 4.1.1 Perencanaan Audit Langkah awal dari perencanaan audit adalah mencari informasi mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini manusia telah terkoneksi ke dalam situasi yang segala sesuatunya memerlukan informasi yang sangat dibutuhkan dan bisa didapat
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN
74 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan audit dimaksudkan agar dapat meringankan kerja audit dari segi biaya, waktu dan penganalisaan atas bukti-bukti atau informasi
Lebih terperinciDepartemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009
Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009 Domain 1 : Planning & Organisation (PO) Define a Strategic IT Plan(PO1) Define the Information Architecture(PO2) Determine Technological Direction(PO3)
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT XYZ
EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT XYZ Nelly; Henny Hendarti; Vini Mariani Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciMATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA
L 1 MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Temuan Masalah Resiko Rekomendasi Penanggung Jawab Pengendalian Manajemen Keamanan 1. Setiap ruangan tidak dilengkapi dengan alat
Lebih terperinciLampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11
Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11 Lampiran 3.17 : Form Transaksi Luar Kota L12 L13 C. Fitur-Fitur Aplikasi yang Mendukung Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi Lampiran 4.1 : Fitur untuk Pembatasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini :
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini : Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikir Dari pernyataann awal bahwa pengembangan disaster recovery
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: analisis, kontrol keamanan data, kontrol keamanan jaringan. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Di bidang teknologi informasi, data merupakan aset utama untuk sebuah perusahaan sehingga perlu kontrol keamanan yang cukup baik untuk menjaga aset aset perusahaan tersebut. Jaringan komputer dapat
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA
EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinciABSTRACT. The Influence of Internal Audit s Existence to Effectiveness Inventory Control of. Raw Material
ABSTRACT The Influence of Internal Audit s Existence to Effectiveness Inventory Control of Raw Material The existence of internal audit within the company is as an independent appraisal function to examine
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi ini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi sebagai sarana
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY
99 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY 4.1 Persiapan Audit Audit sistem informasi ditujukan untuk menemukan kelemahankelemahan pada sistem yang
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah
DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selesai. Seperti hal yang diungkapkan Córdoba (2007, p74-89), Current
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu sistem tertentu,
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY
61 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan Audit merupakan salah satu proses bagi auditor untuk melakukan audit pada suatu perusahaan.
Lebih terperinciBINUS UNIVERSITY EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI. Kelas/Kelompok : 07PBA/11
BINUS UNIVERSITY Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. CAHAYA BIRU
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI
BAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan Audit Perencanaan audit dimaksudkan agar dapat meringankan kerja audit dari segi biaya, waktu, dan penganalisaan atas bukti-bukti atau informasi yang
Lebih terperinciABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini dibahas analisis, tahapan pengerjaan dan hasil dari proses audit manajemen operasi pada aplikasi SIM-RS Rumah Sakit Immanuel. SIM yang merupakan bagian khusus yang
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT SUMBER BAHAGIA METALINDO
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT SUMBER BAHAGIA METALINDO Siti Elda Hiererra; Efrizon; Yun Yun; Eka Yuliany Computerized Accounting Department, School of
Lebih terperinciAulia Febriyanti
Tugas Akhir [KS-091336] Aulia Febriyanti 5207100022 Dosen Pembimbing Bekti Cahyo Hidayanto, S. Si., M.Kom Abtrak Manajemen resiko adalah proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, evaluasi,
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SLS BEARINDO
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG
Lebih terperinciRENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X
RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci : Sistem informasi akuntansi, Pengendalian intern persediaan barang dagang, Keamanan persediaan.
ABSTRAK Persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. Pada perusahaan dagang atau manufaktur, persediaan menjadi penunjang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)
PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)
ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG
81 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit terhadap Sistem Informasi General
Lebih terperinciFRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto
FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN RESIKO PADA PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SMART PMB DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ANALISIS MANAJEMEN RESIKO PADA PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SMART PMB DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Eli Pujastuti 1), Asro Nasiri 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah
1.1 Latar Belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat di butuhkan dan juga tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study discussed the role of internal audit in supporting the effectiveness of internal controls in the purchases of raw materials PT.SANLIT CORE PLASTIC Bandung. Effective internal controls
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Perusahaan, sistem informasi, audit, COBIT 4.1. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Bank Central Asia merupakan sebuah perusahaan milik swasta yang bergerak dalam bidang perbankan.saat ini Bank Central Asia sudah menggunakan sistem informasi yang mendukung kebutuhan bisnis
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Sales is an element that plays an important role for the company, because of this activity the company earns revenue. Good internal control of sales activity is necessary, for execution of sales
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia atau Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting di dalam suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia atau Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang menggunakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2008/2009 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT. MITRA MAJU MOBILINDO PALEMBANG
Lebih terperinciBab II Elemen dan Prosedur SIA
Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data
Lebih terperinciGambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password
L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang
Lebih terperinciLangkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk
L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC
61 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 4.1 Persiapan Audit dan Program Kerja Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. X Thomas Okadi Candra 0600625691 Morgan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Dr. Lily Wulandari
PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha
v ABSTRACT Sales activity is one important activity within the company because the sale is affecting the company in maintaining continuity of production of goods. Proceeds from sales of goods production
Lebih terperinciLAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan
L1 LAMPIRAN Hasil Kuesioner Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan dan Bagian Persediaan PT. Timur Jaya, Ibu Erni. 1. Apakah ruangan bagian persediaan memiliki
Lebih terperinciANALISA RESIKO KEAMANAN INFORMASI (INFORMATION SECURITY). STUDI KASUS: POLIKLINIK XYZ
ANALISA RESIKO KEAMANAN INFORMASI (INFORMATION SECURITY). STUDI KASUS: POLIKLINIK XYZ Dodi Wisaksono Sudiharto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Institut Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi
Lebih terperinciLampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban
Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara Pengendalian Operasional No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah pemisahan tugas / Ya penempatan karyawan telah sesuai dengan fungsi dan bidang nya? 2. Evaluasi terhadap
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari situs Bank Indonesia mengenai Statistik Perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini industri perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat dan memiliki kegiatan usaha yang semakin beragam hal ini terbukti dari data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sebelum berkembangnya teknologi informasi, proses bisnis suatu organisasi atau perusahaan kerap dilakukan secara manual, misalnya seperti pembuatan laporan yang masih
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ Hendra Alianto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk pinjaman untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, dunia berkembang semakin pesat. Kemajuan dan pembaharuan dapat ditemukan di berbagai bidang. Seiring dengan perkembangan itu, masyarakat
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional
L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung
Lebih terperinciKEAMANAN OPERASIONAL SI. Titien S. Sukamto
KEAMANAN OPERASIONAL SI Titien S. Sukamto KEAMANAN OPERASIONAL SI Operasional sistem informasi termasuk di dalamnya adalah pengendalian internal pada fasilitas pengolahan data juga lingkungan pada end-user
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pelayanan perbankan saat ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasaan para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Salah satu hal utama bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2003, p5), sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian dari MIS (Management
Lebih terperinciPROJECT CHARTER. Project Number: 01. Project Name: Sistem Informasi Koperasi Karyawan Studi Kasus Stikom Surabaya
PROJECT CHARTER Project Name: Sistem Informasi Koperasi Karyawan Studi Kasus Stikom Surabaya Project Number: 01 Date: 22 September 2011 Revision Number: - 1. PROJECT DESCRIPTION AND GOALS Pada era globalisasi
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X
AUDIT KEAMANAN INFORMASI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT SUKOMORO Onky Prima Wibowo 1) Haryanto Tanuwijaya 2) Erwin Sutomo 3) Program Studi/JurusanSistemInformasi STMIK STIKOM Surabaya
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.
AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.1 Ariinta Deraya Ratulangi 1) dan Awalludiyah Ambarwati 2) 1,2 Program
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Every company has a pattern of activities and different types of business, but have the same goal of achieving optimum profit. Company is expected to reach or exceed the targets set in order to
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dengan penggunaan teknologi informasi maka setiap data yang dihasilkan dari alat penelitian disajikan secara online. Setiap aset yang terkait dengan website SWIFtS merupakan komponen yang menunjang
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK. Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya pengendalian internal maupun eksternal sehingga adanya suatu control
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan teknologi dan perekonomian pada era globalisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan perekonomian pada era globalisasi yang bergerak cepat, mengakibatkan semakin tingginya persaingan diantara perusahaan perusahaan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit sistem informasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang serba modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju dengan pesat sehingga dapat menyebabkan terjadinya perpaduan antar dua bidang ilmu,
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA
BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)
ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi, Teknologi Informasi, perencanaan strategi IT. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT.PLN (Persero) adalah satu- satunya perusahaan milik negara yang menyediakan jasa terhadap energi listrik di Indonesia. PT.PLN (Persero) saat ini telah menggunakan sistem informasi untuk mendukung
Lebih terperinciPertanyaan Pengendalian Manajemen Keamanan (Security) Ya Tidak Keterangan
No 9. 10. 1 Manajemen Keamanan (Security) Apakah terdapat alarm kebakaran di Hotel Istana Nelayan? Jika ya, Apakah alarm tersebut diletakkan pada tempat dimana sistem informasi berada? Apakah terdapat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap siklus penjualan CV. Cahaya, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinci