BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan di era globalisasi saat ini bahwa pesatnya perkembangan kemajuan teknologi transportasi dan perekonomian memudahkan orang untuk melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain. Dengan keadaan ini banyak orang orang yang ingin melakukan suatu perjalanan ke luar negeri dipandang sebagai hal yang wajar tanpa menghilangkan kewaspadaan karena tanpa disadari pasti akan membawa dampak permasalahan terutama pada lalu lintas antarnegara. Dalam hal tersebut orang yang akan pergi meninggalkan Indonesia harus memiliki paspor dan visa. Setiap orang yang melakukan perjalanan antar Negara diharuskan memiliki dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh Negara. Dokumen perjalanan tersebut harus dapat ditunjukannya kepada untuk dapat memasuki atau meninggalkan suatu Negara. Ketentuan ini tentunya juga berlaku bagi setiap Warga Negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan antar Negara. Dokumen perjalananan yang lazimnya disebut paspor yang diterbitkan oleh Negara kepada warganya juga berfungsi sebagai identitas diri dan identitas kebangsaanya ketika berada di luar negeri. Di dalam paspor harus memuat data diri, foto pemegang paspor, lembar-lembar untuk pencatatan/peneraan visa dan tanda tangan keberangkatan atau kedatangan oleh petugas keimigrasian dari negara asal keberangkatan dan negara yang dikunjungi. Imigrasi adalah instansi pemerintah yang mengatur masuk dan keluarnya WNI dan WNA dari dan ke wilayah NKRI, hal ini sesuai dengan UU nomor 6 tahun Salah satu fungsi pemerintahan adalah memberikan pelayanan, pelaksanaan yang merupakan upaya memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menggunakan hak dan kewajibannya. Pelaksanaan pelayanan ini dilakukan pemerintah melalui penyediaan fasilitas pelayanan, penyiapan sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan, penyiapan 1

2 2 prosedur dan mekanisme pelayanan. Peran imigrasi sangat berpengaruh dalam mengatur aktivitas tersebut, dalam aktivitas tersebut tentunya banyak yang terlibat dan dilibatkan. Karena kita ketahui bahwa keluar dan masuknya sesesorang dari dan ke suatu negara tidak lepas dari proses imigrasi. Peran imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan, karena merupakan institusi pertama dan terakhir yang menangani masalah keberangkatan dan kedatangan seseorang dari dan keluar wilayah suatu Negara. Imigrasi mempunyai aturan aturan yang menentukan orang mana yang boleh dan tidak boleh masuk ke wilayah Indonesia ini. Perlu kita ketahui bahwa salah satu aturan untuk memasuki suatu Negara untuk keperluan dan tujuan seperti disinggung diatas maka seorang tersebut harus dapat menunjukan dokumen yang syah berupa Surat Perjalanan dari suatu Negara asalnya atau biasa disebut PASPOR. Apabila seorang tersebut tidak dapat menunjukan dokumen tersebut maka dipastikan bahwa yang bersangkutan akan di deportasi. Tabel 1.1 Grafik Statistik Layanan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta Sumber: Website Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta Dapat dilihat dari grafik diatas pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta sangatlah banyak mulai dari paspor 24 halaman

3 3 maupun paspor 48 halaman dapat dilihat dari bulan Januari sampai dengan bulan desember keadaan ini dapat berulang secara terus menerus dari hari bulan sampai tahun bahkan jumlahnya yang tidak menentu. Dengan grafik diatas pelayanan pembuatan paspor untuk Warga Negara Indonesia dirasa sangat diperlukan masyarakat dari tahun ke tahun hal ini dapat dilihat dari grafik pelayanan pembuatan paspor. Oleh karena itu dengan adanya permintaan proses pelayanan yang cukup banyak Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta haruslah memberikan pelayanan yang prima total kepada masyarakat agar pelayanan berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. Kelambanan pelayanan umum tidak hanya disebabkan oleh kurang baiknya cara pelayananditingkat bawah. Ternyata masih banyak faktor yang mempengaruhi begitu buruknya tata kerja dan birokrasi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di kantor-kantor pemerintah kita akan melihat banyak pegawai yang datang ke kantor hanya untuk mengisi absen, mengikuti apel pagi, sementara banyak pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu. Secara keseluruhan fenomena dilapangan adalah sebagai berikut: 1. Pengurusan paspor sering tidak melampirkan persyaratan / dokumen lengkap, seperti KTP, KK, akte kelahiran, ijazah terakhir dan surat rekomendasi sehingga formulir dikembalikan lagi kepada pemohon paspor. 2. Adanya calo pengurusan paspor / bukan biro jasa yang menawarkan jasa pengurusan dengan biaya yang relatif lebih mahal. 3. Waktu penyelesaian paspor tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan paspor yang berlaku di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, karena bisa mencapai 1 minggu pengurusan, disebabkan kendala teknis seperti kurangnya tenaga operasional rekam biometrik dan kendala teknis seperti listrik mati, identifikasi pembayaran di bank dan sebagainya. Akan tetapi banyak sebagian dari pimpinan organisasi yang sering mengalami kesulitan untuk menciptakan suatu aktifitas kerja yang dapat berjalan dengan baik, lancar dan teratur. Oleh karena itu demi mewujudkan

4 4 kelancaran pekerjaan, efektifitas dan efisien serta kualitas pekerja yang bagus dalam organisasi pemerintah, maka Kantor Imigrasi kelas 1 Yogyakarta harus memiliki suatu Standar Operational Prosedur tentang pembuatan paspor.dalam pembuatan paspor diperlukanya suatu prosedur yang dibuat secara rinci bersifat sistematis dan logis yaitu menjelaskan proses tahap awal sampai dengan proses akhir penyelesaian pekerjaan. Pekerjaan itu saling berkesinambungan antar bagian satu dengan bagian lainya sesuai tanggung jawab masing masing yang selanjutnya akan membentuk suatu rangkaian kerja sehingga konsistensi kerja tetap terjaga. Prosedur harus dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga akan mudah bagi bawahanya untuk menjabarkan apa yang menjadi tugas, berapa jangka waktu penyelesaian tugas, dan bagaimana arah kegiatan. Karena dengan hal tersebut akan menghemat waktu sehingga para pegawai dapat bekerja lebih nyaman dan konsentrasi terhadap pekerjaan yang di kerjakanya dan akan tercipta hasil yang sangat memuaskan dan maksimal. Prosedur dibuat oleh pimpinan untuk melindungi unit kerja dari calo terhadap kejadian mal praktek atau kesalahan administrasi maupun kesalahan dalam proses cetak dan penerbitan paspor sehingga akan mudah bagi bawahanya untuk mengerjakan pekerjaan dengan tahap prosedur yang telah ditetapkan mulai dari langkah awal sampai akhir penyelesaianya secara urut. Dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur diharapkan tidak ada lagi terjadi penyimpangan pekerjaan dan hambatan yang ada akan ditekan sekecil mungkin sehingga pekerjaan terselesaikan secara cepat dan tepat akurat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir dengan mengangkat judul PROSEDUR PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SPRI ( SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA ) DI KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA.

5 5 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan dimuka, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana Prosedur dalam pembuatan Paspor SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia) Baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta? 2. Bagaimana Prosedur dalam pembuatan PasporSPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia) Penggantian di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta? Tujuan Pengamatan Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pada dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Demikian dengan pelaksanaan Kuliah Kerja (Magang) ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Operasional Untuk mengetahui lebih jelas prosedur pembuatan paspor di Kantor Imigrasi kelas 1 Yogyakarta, mengantisipasi secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam verifikasi data identitas pemohon dalam penulisan nama, alamat dan tempat tanggal lahir. 2. Tujuan Fungsional Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, pembaca maupun Kantor Imigrasi kelas 1 Yogyakarta. Baik sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan proses pembuatan paspor agar tidak terjadi kendala dalam menangani, meminimalisir, maupun mencegah terjadinya kesalahan dalam pelayanan pembuatan paspor. Serta tidak menimbulkan persepsi yang negatif dalam kegiatan pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. 3. Tujuan Individual a. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi Ujian Tugas Akhir untuk memperoleh sebutan vokation Ahli Madya ( A.Md.). pada program Diploma III, Manajemen Administrasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6 6 b. Untuk meningkatkan kinerja penulis agar lebih mampu dalam bereksperimen dalam melakukan pola pikir agar lebih baik lagi. c. Untuk menambah ilmu pengetahuan, tentang bagaimana proses verifikasi data pemohon dan proses mencetak paspor sampai dengan tahap penyerahan paspor. Serta pengalaman, mendapatkan ilmu tentang keimigrasian bagaimana melayani masyarakat dengan baik dalam pelaksanaan Prosedur Pembuatan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. d. Sebagai wawasan dan pengetahuan bagaimana untuk memasuki dunia kerja yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Manfaat Pengamatan Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pada dasarnya selalu mempunyaimanfaat sebagai berikut : 1. Bagi Instansi Terkait a. Memberi masukan dan perubahan bagi masyarakat pemohon paspor agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang prosedur pelayanan paspor. b. Sebagai bahan masukan yang positif untuk bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan khususnya untuk permohonan pembuatan paspordi Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. c. Sebagai pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan keimigrasian yang sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. d. Dapat membantu pihak Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta untuk dapat menerapkan dan memperkenalkan sebuah SOP kepada masyarakat bahwa dalam proses pelayanan pembuatan paspor sangat mudah apabila sudah memenuhi semua syarat yang ditentukan dan harus sesuai dengan prosedur agar persepsi masyarakat berubah menjadi baik dengan adanya SOP yang dibuat oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta.

7 7 e. Memudahkan pihak Kanim dalam melaksanakan pemberian permohonan dokumen perjalanan tugasnya untuk memberikan pelayanan SPRI ( Surat Perjalanan Republik Indonesia ). Dalam rangka menunjang kelancaran pelayanan keimigrasian 2. Bagi Penulis a. Hasil tugas akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang pelaksanaan prosedur pelayanan pembuatan paspor secara walk-in ( langsung ) maupun dengan menggunakan sistem online pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. Yang dapat digunakan penulis sebagai pengalaman tentang dunia kerja yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. b. Dapat mengetahui hambatan yang terjadi dalam prosedur pembuatan paspor secara walk-in ( langsung ) maupun dengan menggunakan sistem online di kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. c. Memahami bagaimana cara mengatasi hambatan yang terjadi dalam prosedur pembuatan paspor secara walk-in ( langsung ) maupun dengan menggunakan sistem online pada kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. 3. Bagi Pembaca a. Dari hasil tugas akhir ini penulis berharap dapat menjadi informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi warga Indonesia pada umumnya dan masyarakat D.I Yogyakarta pada khususnya yang akan membuat paspor sehingga dapat mengetahui Prosedur Pelayanan Pembuatan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. b. Dari hasil tugas akhir ini penulis berharap dapat digunakan sebagai gambaran umum mengenai bagaimana prosedur pelayanan pembuatan paspor sesuai dengan SOP yang ditetapkan. c. Dapat mempermudah bagi Pembaca atau masyarakat dalam pengurusan SPRI ( Surat Perjalanan Republik Indonesia) di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta.

8 8 4. Bagi Mahasiswa a. Sebagai referensi Mahasiswa untuk dapat mengertahui bagaimana prosedur yang baik dan benar tentang prosedur pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. b. Sebagai Informasi bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan prosedur pembuatan paspor untuk kepentingan studinya. c. Sebagai tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen administrasi yang sedang menyusun Tugas Akhir (TA) dengan pokok permasalahan yang sama. 5. Bagi Perguruan Tinggi a. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama yang saling bermanfaat dengan instansi terkait yaitu Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. b. Perguruan Tinggi memperoleh informasi tentang prosedur pelayanan pembuatan paspor secara walk-in ( langsung ) maupun dengan sistem online pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta yang dapat digunakan sebagai referensi pengetahuan. c. Perguruan Tinggi mendapat wawasan dan informasi tambahan tentang bagaimana prosedur pelayanan pembuatan paspor secara walk-in ( langsung ) maupun secara online di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta. Agar tidak menimbulkan persepsi yang negative terhadap lamanya proses awal sampai dengan selesai.

9 9

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi di seluruh sektor kehidupan masyarakat dunia dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi di seluruh sektor kehidupan masyarakat dunia dan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki milenium ketiga, yang ditandai dengan bergulirnya globalisasi di seluruh sektor kehidupan masyarakat dunia dan berkembangnya teknologi dibidang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN. menunjang pengurusan SPRI/paspor. Pentingnya kualitas pelayanan

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN. menunjang pengurusan SPRI/paspor. Pentingnya kualitas pelayanan BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyimpulkan sebagai berikut: Kualitas pelayanan khususnya dalam pembuatan SPRI atau paspor pada Kantor Imigrasia Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visa Global Travel Intentions Study 2015 menyatakan, masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Visa Global Travel Intentions Study 2015 menyatakan, masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta transportasi semakin memudahkan orang untuk melakukan perjalanan

Lebih terperinci

GLOSARIUM. : Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian : Kartu Izin Tinggal Terbatas

GLOSARIUM. : Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian : Kartu Izin Tinggal Terbatas GLOSARIUM FIFO Kanim Polonia Kanwil Kemenkumham Kasi. Insarkom Kasi. Lantuskim Kasi. Statuskim Kasi. Wasdakim KITAP KITAS Pusdakim Rudenim SIMKIM SOP SPRI TPI UPT : First In First Out : Kantor Imigrasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW.09.02 TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan 1. Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Sedangkan Pengawasaan

Sedangkan Pengawasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat memudahkan bagi seseorang untuk melakukan suatu perjalanan antar negara.setiap warga negara asing dapat dengan mudah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerbitan Penerbitan adalah proses pencatatan diri seseorang atau harta bendanya menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak pendaftaran sampai penandatanganan/pengesahan.

Lebih terperinci

Hormat Saya, Sanggita Rani. Universitas Sumatera Utara

Hormat Saya, Sanggita Rani. Universitas Sumatera Utara Medan,. Februari 2011 Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Sdr. Yang terpilih sebagai responden di,- Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Sanggita Rani NIM : 070903041 Jabatan: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta ataupun pemerintahan.. Seperti halnya di kantor Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta ataupun pemerintahan.. Seperti halnya di kantor Kecamatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin pesat dan perubahan dunia semakin meningkat. Hal tersebut mempengaruhi pola pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, maka semakin cepat dan mudah sebuah informasi untuk diakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi mampu menguasai semua aspek kehidupan mulai dari pekerjaan. banyak, sehingga tujuan dari komunikasi tersebut tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi mampu menguasai semua aspek kehidupan mulai dari pekerjaan. banyak, sehingga tujuan dari komunikasi tersebut tercapai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, banyak usaha dari berbagai bidang, dan dari masing-masing bidang tersebut menjanjikan peluang usaha yang sangat besar. Salah satunya

Lebih terperinci

AMBON, 16 AGUSTUS 2017 KANTOR IMIGRASI KLAS I AMBON ADLY IDRUS

AMBON, 16 AGUSTUS 2017 KANTOR IMIGRASI KLAS I AMBON ADLY IDRUS AMBON, 16 AGUSTUS 2017 KANTOR IMIGRASI KLAS I AMBON ADLY IDRUS A. ANALISIS MASALAH Rendahnya kualitas pelayanan publik merupakan salah satu sorotan yang diarahkan kepada birokrasi pemerintah dalam memberikan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA

PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Usaha

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3

Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3 Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3 1. Bagaimana cara membuat pra permohonan lewat internet? a. Pastikan bahwa computer sudah terinstal ADOBE READER (PDF) b. Nonaktifkan Pop-up Blocker Klik

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SPRI ( SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA ) DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL

PROSEDUR PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SPRI ( SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA ) DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL PROSEDUR PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SPRI ( SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA ) DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR: Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAKALAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

KINERJA PELAYANAN DI KANTOR IMIGRASI KELAS I TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : CHRISTO NANDA HIMAWAN

KINERJA PELAYANAN DI KANTOR IMIGRASI KELAS I TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : CHRISTO NANDA HIMAWAN KINERJA PELAYANAN DI KANTOR IMIGRASI KELAS I TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : CHRISTO NANDA HIMAWAN 054131011 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3

Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3 Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 1.3 1. Bagaimana cara membuat pra permohonan lewat internet? a. Pastikan bahwa computer sudah terinstal ADOBE READER (PDF) b. Nonaktifkan Pop-up Blocker Klik

Lebih terperinci

ALUR PENDAFTARAN ONLINE

ALUR PENDAFTARAN ONLINE DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA ALUR PENDAFTARAN ONLINE Masuk ke web site Dispendukcapil Kota Surakarta: http://dispendukcapil.surakarta.go.id, pilih menu gambar merah pelayanan

Lebih terperinci

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA PIHAK KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS MEDAN A. TERKAIT STANDAR PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA PIHAK KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS MEDAN A. TERKAIT STANDAR PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN LAMPIRAN 1 PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA PIHAK KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS MEDAN A. TERKAIT STANDAR PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN KEPMENPAN NO.20 TAHUN 2006 TENTANG PELAYANAN PUBLIK 1. Jenis Layanan:

Lebih terperinci

PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN TINGGAL BAGI ORANG ASING DI WILAYAH INDONESIA

PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN TINGGAL BAGI ORANG ASING DI WILAYAH INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KANTOR WILAYAH JAWA TENGAH KANTOR IMIGRASI PEMALANG Jln. Perintis Kemerdekaan 110, Beji,Taman, Pemalang Telepon (0284)-325010 Faksimili (0284)-324219 SMS Gateway: 08112622121

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN Kata Pengantar Untuk menunjang keberhasilan pelayanan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan da Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi di Indonesia sangatlah didukung oleh perkembangan di bidang komputer, sehingga dapat memajukan suatu perusahaan atau instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menjadikan setiap pemerintah, organisasi, atau perusahaan memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periklanan yang berdiri. Hal tersebut dikarenakan sekarang ini iklan telah

BAB I PENDAHULUAN. periklanan yang berdiri. Hal tersebut dikarenakan sekarang ini iklan telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan dunia bisnis sangatlah pesat. Tidak terkecuali di bidang periklanan. Ditandai dengan semakin banyaknya biro periklanan yang berdiri.

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh pihak pemerintah saat ini masih banyak ditemukan kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini dilihat

Lebih terperinci

KARTU MASYARAKAT INDONESIA LUAR NEGERI

KARTU MASYARAKAT INDONESIA LUAR NEGERI KARTU MASYARAKAT INDONESIA LUAR NEGERI Masyarakat Indonesia (dan WNA dengan syarat tertentu) yang menetap di Kesultanan Oman dapat mendaftarkan diri sebagai pemegang Kartu Masyarakat Indonesia di Luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR 1 PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan internet sangat luar biasa dan jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan internet sangat luar biasa dan jauh berbeda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet sangat luar biasa dan jauh berbeda dengan masa awal kehadirannya. web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Web telah

Lebih terperinci

2. Saya ingin membuat paspor, langkah awal apa yang harus saya lakukan?

2. Saya ingin membuat paspor, langkah awal apa yang harus saya lakukan? FAQ 1. Apakah layanan paspor walk in masih ada? Tidak ada, saat ini untuk permohonan paspor baik itu permohonan baru atau penggantian paspor harus melalui antrian online terlebih dahulu untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU

Lebih terperinci

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 Jabatan Tanda Tangan Dibuat oleh Staf Pelayanan Diperiksa oleh Disetujui oleh Camat Status TIDAK DIKENDALIKAN No Salinan Halaman : 1 dari 5 1.0 TUJUAN Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan permohonan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN. 1. Pelayanan Administrasi Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN. 1. Pelayanan Administrasi Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar selama magang satu bulan mulai tanggal 21 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat menjadi semakin meningkat, terutama kepada institusi birokrasi.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 23 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN 1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbagai perusahaan atau instansi, baik swasta maupun negeri yang bergerak pada berbagai bidang mulai memperhatikan arti penting peranan Humas seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. 127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Lebih terperinci

Layanan Pembuatan Paspor Online

Layanan Pembuatan Paspor Online Terhitung mulai Oktober 2011, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei membuka. Adapun ini dapat diakses melalui website KDEI Taipei dengan alamat http://kdei-taipei.org. Pada layanan paspor online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi memudahkan orang untuk melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi memudahkan orang untuk melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kenyataan bahwa pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan juga transportasi memudahkan orang untuk melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain.

Lebih terperinci

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang PENGERTIAN 1. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota Surakarta merupakan wilayah yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota Surakarta merupakan wilayah yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Surakarta merupakan wilayah yang terdapat dalam pemerintahan Republik Indonesia yang harus mengikuti peratuan perundangan-undangan kependudukan sesuai dengan hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang mengharuskan setiap mahasiswa program studi sarjana (S1) untuk melaksanakan

Lebih terperinci

FORMULIR PENGESAHAN DAN SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN UNTUK PENDUDUK DALAM PELAYANAN DARI VFS Global Services Indonesia

FORMULIR PENGESAHAN DAN SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN UNTUK PENDUDUK DALAM PELAYANAN DARI VFS Global Services Indonesia FORMULIR PENGESAHAN DAN SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN UNTUK PENDUDUK DALAM PELAYANAN DARI VFS Global Services Indonesia 1. Layanan CVAC VFS Global Services menyediakan Pusat Permohonan Aplikasi Visa Kanada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang tetap terpeliharanya

Lebih terperinci

INOVASI LAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI. Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

INOVASI LAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI. Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI INOVASI LAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI To Do List Ditjen Imigrasi Inovasi Layanan Pelayanan permohonan Visa Online Pendaftaran Permohonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat membantu

Lebih terperinci

VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (Multiple Visa)

VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (Multiple Visa) VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (Multiple Visa) Yang Dapat Mengajukan Visa Kunjungan Sementara Berkali-kali Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia, memiliki paspor MRP ataupun E-paspor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari faktor faktor penentu keberhasilan organisasi lainnya. Menurut Erly Suandy

BAB 1 PENDAHULUAN. dari faktor faktor penentu keberhasilan organisasi lainnya. Menurut Erly Suandy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi yang didirikan memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Hal ini berlaku untuk segala jenis organisasi, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik pemerintahan maupun swasta, pekerjaan yang paling banyak dilakukan biasanya berhubungan dengan arsip. Yang sering disebut dengan ketatausahaan

Lebih terperinci

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELKAM STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE Mataram, Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu masyarakat, maka setiap manusia diberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu masyarakat, maka setiap manusia diberikan kesempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu masyarakat, maka setiap manusia diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SPRI/PASPOR REPUBLIK INDONESIA. A. Kualitas Pelayanan Pengurusan SPRI/Paspor

BAB III PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SPRI/PASPOR REPUBLIK INDONESIA. A. Kualitas Pelayanan Pengurusan SPRI/Paspor digilib.uns.ac.id 23 BAB III PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SPRI/PASPOR REPUBLIK INDONESIA A. Kualitas Pelayanan Pengurusan SPRI/Paspor Menurut Endar Sugiarto (1999:36) dalam buku yang berjudul Psikologi Pelayanan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1697, 2014 KEMENKUMHAM. Izin Tinggal. Pemberian. Perpanjangan. Penolakan. Pembatalan. Prosedur Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR.01.04 Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan 1. Bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) Kota Bima, Januari 2016

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang 110 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sarat dengan persaingan. Sumber daya manusia (SDM) memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Peranan SDM di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya pelayanan publik menjadi bagian dari administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan kepuasan masyarakat dalam hal

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PASPOR

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh TAHUN 2016 STANDAR PELAYANAN Dinas dan Pencatatan Sipil DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2016

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG 1 BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENKUMHAM. Izin Tinggal Tetap. Alih Status. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENKUMHAM. Izin Tinggal Tetap. Alih Status. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA No.1833, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Izin Tinggal Tetap. Alih Status. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, kehidupan ekonomi di negara Indonesia semakin sulit. Usaha kecil, menengah bahkan usaha dengan modal besar sekalipun

Lebih terperinci

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016 SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016 A. Ketentuan Umum Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PASPOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil pencarian dari suatu pokok permasalahan dalam penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil pencarian dari suatu pokok permasalahan dalam penelitian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Kebutuhan Informasi di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini tentunya akan menjadi sangat penting sama halnya seperti kebutuhan sehari-hari.

Lebih terperinci

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016 SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016 A. Ketentuan Umum Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012 SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC 17024 : 2012 RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015 PEREKAM MEDIS NO. KODE UNIT KOMPETENSI HALAMAN 1 BKM01/PM-1.1/2009/Rev-001

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA I. PENDAHULUAN Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan tentang Prinsip Mengenal Nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media promosi, karena dengan melakukan promosi produk, merupakan salah satu upaya mempertahankan keunggulan produk.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media promosi, karena dengan melakukan promosi produk, merupakan salah satu upaya mempertahankan keunggulan produk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini teknologi dan komunikasi semakin berkembang dimana semua orang mengharapkan sesuatu yang serba praktis dan serba cepat. Begitu pula

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ.01.10 TAHUN 1995 TENTANG TATACARA PEMBERIAN, PERPANJANGAN, PENOLAKAN DAN GUGURNYA IZIN KEIMIGRASIAN I. PENDAHULUAN a. Maksud dan Tujuan.

Lebih terperinci

INTERVIEW NIKAH DAN LEGALISIR AKTA NIKAH TETO JAKARTA DAN TETO SURABAYA BERDASARKAN DOMISILI PASANGAN INDONESIA

INTERVIEW NIKAH DAN LEGALISIR AKTA NIKAH TETO JAKARTA DAN TETO SURABAYA BERDASARKAN DOMISILI PASANGAN INDONESIA TERHITUNG MULAI DARI 2017 年 8 月 28,SYARAT2 UNTUK MENGAJUKAN VISA & LEGALISIR SURAT PERNIKAHAN ANTARA NEGARA TAIWAN & NEGARA INDONESIA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: BERDASARKAN PERATURAN TERBARU DARI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Pengembalian Dokumen melalui Pos Domestik (wilayah Indonesia)

Pengembalian Dokumen melalui Pos Domestik (wilayah Indonesia) Pengembalian Dokumen melalui Pos Domestik (wilayah Indonesia) Informasi yang disediakan dalam dokumen ini ditujukan bagi pemohon visa yang menginginkan PT VFS Services Indonesia (selanjutnya disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang merdeka dan berdaulat. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN. Alamat : dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Riset/Penelitian dengan judul :

FORMULIR PERMOHONAN. Alamat : dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Riset/Penelitian dengan judul : FORMULIR PERMOHONAN Jakarta,.. Nomor Lampiran Hal Permohonan Izin Riset/Penelitian Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta di Tempat Saya yang bertanda tangan di

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hasil dari pelaksanaan otonomi daerah adalah menghasilkan birokrasi yang handal, profesional, efisien dan produktif yang mampu memberikan pelayanan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pula kecepatan dalam memperoleh informasi. Salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pula kecepatan dalam memperoleh informasi. Salah satu sektor BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Informasi merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi (TI) menuntut peningkatan

Lebih terperinci

CHINA DOUBLE. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan. Persyaratan Dokumen :

CHINA DOUBLE. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan. Persyaratan Dokumen : CHINA DOUBLE Paspor ASLI masa berlaku lebih dari 7 bulan. 1. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 = 2 lembar, dengan latar belakang putih, dan hasil cetakan diatas kertas cetak foto, bermutu cetak baik

Lebih terperinci

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015 Tentang STANDARD OPERATING PROCEDURE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.04-PW TAHUN 1995 TENTANG PENDAFTARAN ORANG ASING MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.04-PW TAHUN 1995 TENTANG PENDAFTARAN ORANG ASING MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.04-PW.09.02 TAHUN 1995 TENTANG PENDAFTARAN ORANG ASING MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa keberadaan dan kegiatan Orang Asing

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat yang mengalami perkembangan dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan apa

Lebih terperinci

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:

Lebih terperinci