PENGARUH BUDAYA LOKAL SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMANFAATAN METODOLOGI BALANCED SCORECARD
|
|
- Yandi Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH BUDAYA LOKAL SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMANFAATAN METODOLOGI BALANCED SCORECARD Rullie Annisa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia ABSTRAK Pengambilan keputusan pada organisasi publik dipengaruhi oleh bagaimana strategi inovatif seperti balanced scorecard dikomunikasikan kepada pegawai dan faktor internal dari pengambil keputusan misalnya budaya lokal. Makalah ini membahas tentang seberapa jauh pengaruh budaya lokal sebagai strategi komunikasi dalam pemanfaatan metodologi balanced scorecard. Bahasan tersebut meliputi identifikasi hipotesis, identifikasi faktor tiap-tiap hipotesis (H1 faktor budaya lokal, H2 faktor budaya lokal dan organisasi, H3 faktor budaya lokal dan peta strategi balanced scorecard), dan uji hipotesis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuesioner yang didasarkan pada tiap-tiap hipotesis. Ukuran yang digunakan dalam kuesioner tersebut berupa score atau linkage untuk setiap pertanyaan yang diajukan yaitu skala 0 sampai dengan 10. Penggunaan hipotesis dalam penelitian ini menjadi upaya untuk mencari jawaban faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik dalam pemanfaatan metodologi BSC. Signifikansi pengaruh H1 diuji dengan menggunakan model One-Way Anova, sedangkan H2, dan H3 menggunakan model Two-Way Anova. Informasi atas pengaruh budaya lokal ini penting bagi pihak pengambil kebijakan dalam sebuah organisasi publik seperti pada obyek permasalahan yang hendak diteliti. Kata kunci: Balanced Scorecard, Organisasi Publik, Budaya lokal. PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep balanced scorecard (BSC) pertama kali dikenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P. Norton pada tahun Awalnya BSC hanya digunakan sebagai alat pengukuran kinerja pada organisasi bisnis. Dewasa ini, BSC bukan hanya digunakan oleh organisasi bisnis tapi juga oleh organisasi publik. Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kinerja organisasi publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Output organisasi publik pada umumnya bersifat intangible asset. Intangible asset inilah yang menjadi kendala dalam pengukuran kinerja. Menurut Suharsono (2005), faktor-faktor tersebutlah yang justru menjadi penentu dan pendorong kemajuan suatu organisasi publik. Modell (2004) mengemukakan BSC dapat membantu organisasi publ ik dalam mengontrol keuangan dan mengukur kinerja organisasi. BSC merupakan pendekatan A-37-1
2 manajemen yang memungkinkan suatu organisasi untuk menjelaskan visi, mengembangkan dan mengkomunikasikan strategi untuk mencapai visi dan strategi yang diterjemahkan ke dalam tindakan nyata (Kaplan dan Norton, 1992;1996). Tujuan utama dari pendekatan BSC adalah untuk menggagalkan perilaku disfungsional manajemen dan pengambilan keputusan yang sulit. Saat dihadapkan pada keputusan yang sulit, pengambil keputusan akan mengadopsi strategi penanganan yang selektif untuk mengatasi berbagai perilaku, misalnya menghindari keputusan atau menunda, penangguhan untuk preferensi orang lain, atau kepercayaan pada alat bantu keputusan (Carmona, S et.al, 2010). Jenis alat bantu keputusan yang penting dalam lingkungan BSC sebagai media komunikasi yaitu peta strategi (strategy map). Mulyadi (2009) menjelaskan strategy map menggambarkan proses pengubahan intangible assets menjadi tangible assets melalui hubungan sebab akibat antara sasaran strategik di perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan sasaran strategik di perspektif proses, perspektif customer, dan perspektif keuangan. Strategy map mempermudah para manager melakukan evaluasi seberapa besar keberhasilan dan kegagalan strategi yang dipilih organisasi (Kaplan dan Norton, 2000). Faktor -faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan teknik BSC dalam pelaksanaannya antara lain faktor mikro-level dan faktor makro-level (Carmona, S et.al, 2010). Faktor mikro-level seperti bagaimana strategi inovatif di komunikasikan kepada karyawan misalnya melalui peta berbagai strategi. Faktor makro-level seperti budaya nasional. Penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan pengaruh budaya nasional pada keberhasilan pelaksanaan (yaitu, penerimaan organisasi) dari BSC sampai saat ini sangat sedikit. Berdasarkan hal tersebut, Carmona, S et.al (2010) mengembangkan penelitian pada individu dengan budaya nasional yang berbeda berfokus pada Amerika Utara dan Spanyol. Tujuan penelitian Carmona, S et.al (2010) adalah untuk memberikan kontribusi terhadap penelitian sebelumnya yaitu memeriksa dasar-dasar budaya nasional dalam akuntansi manajemen dan sistem kontrol. Menurut Carmona, S et.al (2010) pada tingkat makro, ada nilai-nilai lain mempengaruhi transfer teknik akuntansi manajemen, seperti ideologi yang lebih luas dari masyarakat nasional misalnya tacit knowledge yaitu pengalaman intuitif yang didasarkan budaya lokal. Budaya lokal merupakan perwujudan kebudayaan yang hidup dan berkembang pada suku bangsa ditiap daerah. Suasana umum lokal merupakan perwujudan kegiatankegiatan kehidupan para warga sesuatu bagian dari masyarakat yang masyarakatnya terdiri atas lebih dari satu suku bangsa. Kegiatan-kegiatan kehidupan masyarakat tersebut berlandaskan atas pranata-pranata sosial yang bersumberkan atas kebudayaankebudayaan suku bangsa yang berlaku setempat dan dalam beberapa juga dipengaruhi oleh kebudayan nasional. Suasana umum lokal dapat terwujud di tempat-tempat umum, pasar, dan di tempat-tempat pergaulan terjadi. Suasana umum lokal dapat didominasi oleh salah satu kebudayaan suku bangsa yang ada setempat, tetapi dapat juga merupakan hasil perpaduan dari berbagai unsur kebudayaan bangsa yang ada setempat tergantung pada corak hubungan kekuatan yang berlaku diantara suku-suku bangsa tersebut. Budaya lokal menurut Maran, RR (2007:65) memiliki enam variabel budaya, antar lain: agama, bahasa (bahasa daerah), kesenian, sistem teknologi dan peralatan, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial. Variabel-variabel tersebut dipengaruhi oleh wilayah (geografi), kepentingan, dan penduduknya sendiri. Dari proses literature review, tidak ditemui literatur yang mengkaji tentang budaya lokal dalam pemanfaatan metode BSC. Berdasarkan penelitian Carmona, S et.al, (2010) menyarankan tentang penelitian lebih lanjut mengenai peran ideologi lokal A-37-2
3 (budaya lokal). Carmona, S et.al, (2010) menyatakan bahwa sifat -sifat budaya dapat mempengaruhi individu pada saat membuat keputusan organisasi yang kompleks. Menurut pandangan Tucker (1996) bahwa untuk menjadi efektif, strategi organisasi harus mencerminkan nilai-nilai bersama dan budaya para pemangku kepentingan. Perbedaan budaya pada setiap wilayah, akan memberikan pengaruh tersendiri pada individu dalam mengambil keputusan sehingga menjadi hal yang menarik untuk diteliti terutama erat kaitannya dengan faktor makro dan faktor mikro level sebagai salah satu penentu keberhasilan metode BSC. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini melakukan pengembangan pada faktor makro level dengan memperhatikan tacit knowledge dan ideology local dalam pemanfaatan metodologi BSC yang difokuskan pada budaya lokal Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuisioner yang diberikan kepada responden dengan objek penelitian yaitu organisasi Pemerintah Daerah tingkat II (Dinas PU Citra Karya dan Tata Ruang, Kabupaten Bangkalan). Pembuatan kuisioner didasarkan pada identifikasi dari tiap-tiap hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam penelitian ini menjadi upaya untuk mencari jawaban faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik dalam pemanfaatan metodologi BSC. Signifikansi pengaruh hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan model One-Way Anova dan Two-Way Anova. Informasi atas pengaruh budaya lokal ini penting bagi pihak pengambil kebijakan dalam sebuah organisasi publik seperti pada obyek permasalahan yang hendak diteliti. Formulasi Masalah Belum diketahuinya seberapa jauh pengaruh budaya lokal sebagai strategi komunikasi dalam pemanfaatan metodologi BSC. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mencari jawab atas seberapa jauh pengaruh budaya lokal terhadap efektifitas pemanfaatan metodologi BSC pada organisasi publik khususnya dalam menentukan strategi komunikasi yang hendak dilakukan oleh pembuat kebijakan. METODE PENELITIAN Identifikasi Hipotesis Sesuai dengan latar belakang masalah, formulasi masalah, tujuan penelitian, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H1 : Pengambilan keputusan dalam pemasalahan metodologi BSC tidak dipengaruhi oleh faktor budaya lokal. H2 : H3 : Faktor individu dengan budaya lokal dan organisasi dalam strategi BSC tidak meningkatkan kinerja organisasi publik. Faktor budaya lokal dan peta strategi organisasi yang didasarkan pada BSC menunjukkan kecenderungan pengaruh yang tidak lebih besar dalam kinerja organisasi publik. Identifikasi Parameter, dan Variabel Hipotesis Identifikasi Parameter α taraf signifikasi (α=5%) Identifikasi Variabel Hipotesis A-37-3
4 Variabel yang menghubungkan variabel satu dengan variabel lainnya dalam penelitian ini dapat dibedakan sebagai berikut : a) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah score atau linkage (0 hingga 10 poin) dari tiap responden. b) Variabel Independen dalam penelitian ini adalah atribut pertanyaan dari tiap-tiap variabel hipotesis. Variabel dari tiap-tiap hipotesis yang diteliti yaitu: i. Budaya lokal menurut Maran, RR (2007:65) memiliki enam variabel budaya, antar lain: agama, bahasa (bahasa daerah), k esenian, sistem teknologi dan peralatan, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial. Variabel-variabel tersebut dipengaruhi oleh wilayah (geografi), kepentingan, dan penduduknya sendiri. Variabel budaya lokal yang digunakan dalam penelitian ini sebagai strategi komunikasi dalam pemanfaatan metodologi BSC yaitu: 1) sistem teknologi dan peralatan, 2) sistem pengetahuan, dan 3) sistem organisasi sosial. ii. Berdasarkan literatur dari Mulyadi, 2009, variabel organisasi dalam penelitian ini antara lain: 1) learning capability (Bagaimana kemampuan organisasi dalam : belajar pengetahuan dan teknologi baru, menciptakan ide baru, memasyarakatkan ide baru (knowledge sharing)), 2) capacity of change (Bagaimana kemampuan organisasi dalam: menciptakan perubahan, memicu perubahan, memacu perubahan, menyelesaikan perubahan), 3) accountability (Bagaimana kemampuan organisasi dalam: menyadari tentang dampak keuangan setiap tindakan pegawai, menghargai waktu kerja pegawai untuk memberikan layanan yang bernilai tambah bagi customer, menerapkan pengetahuan kedalam pekerjaan). iii. Variabel dari peta strategi sebagai alat dari strategi komunikasi dalam penelitian ini menurut Suwardika (2011) didasarkan dari empat perspektif BSC yaitu : 1) Financial ( How do we look to shareholders?), 2) Customer and stakeholder ( How do customers see us?), 3) Internal Business Process ( What must we excel at?), 4) Employess and organization capacity (Can we continue to improve and create value?) Data Penelitian Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan dari kedua sumber data tersebut, yaitu : a. Data Primer, pada penelitian ini pencarian data primer diperoleh dari kuisoner yang diajukan kepada responden mengenai beberapa variabel dari tiap-tiap hipotesis yang ada. Responden dalam penelitian ini, yaitu : pegawai Dinas PU Citra Karya dan Tata Ruang, Kabupaten Bangkalan. b. Data Sekunder, dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari berbagai literature review terkait dengan penelitian ini. Teknik Pengukuran Variabel Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan penyebaran kuisioner. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasarkan pada suatu fenomena sosial atau masalahmasalah dalam kehidupan manusia. Data kualitatif merupakan data deskriptif dan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian kualitatif sangat bergantung pada logika dan teknik analisa data penelitinya. Data kuantitatif yaitu yang dapat dihitung A-37-4
5 atau data yang disajikan dalam bentuk angka angka seperti score atau linkage dari tiap-tiap kuisioner. Pengambilan data responden dalam penelitian ini berdasarkan perhitungan indeks yang diperoleh dengan cara pembagian kuisioner kepada responden. Responden diminta untuk memberikan score atau linkage untuk setiap pertanyaan yang diajukan didalam kuisioner tersebut. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala score atau linkage seperti yang tertuang di bawah ini... Uji Anova Anova merupakan sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan lebih kecil. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan model Anova yaitu one-way anova dan two-way anova.uji hipotesis dengan Anova digunakan, selain memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan resiko kesalahan terkecil, juga mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata (µ) antara kelompok sampel yang satu dengan yang lain. Setelah diperoleh data yang valid, peneliti melanjutkan dengan pengolahan data menggunakan uji anova. Pengujian dengan menggunakan model anova dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah diidentifikasi. H1 diuji dengan menggunakan model one-way anova, adapun faktor yang mempengaruhi pengambil keputusan (responden) yaitu budaya lokal. Budaya lokal dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan wilayah yaitu kategori kota (x1), kategori sub urban (x2), kategori migran (x3). Pengkategorian tersebut dilakukan sesuai dengan analisis One-Way Anova guna kemudahan pengolahan data. Skema dari data penelitian dapat terlihat pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1 Data Hipotesis 1 Responden Budaya lokal (n) x1 x2 x i Prosedur Pengujian Hipotesis 1: One-Way Anova Analisis 1.Rumusan Hipotesis H1 : Pengambilan keputusan dalam pemasalahan metodologi BSC tidak dipengaruhi oleh faktor budaya lokal 2. Nilai Kritis: F tabel; = 5% ; 3. Nilai Hitung: F hitung 4. Keputusan : Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0 Jika Fhitung Ftabel : terima H0 A-37-5
6 Tabel 2 Anova Hipotesis 1 Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata-rata Fhitung Budaya lokal 1 T SSb = n G MS = SSb F = MS N MS Responden SSw = SSt SSb MS = SSw Total 1 SSt = x G N Keterangan : x = data pada masing-masing kategori budaya lokal. k = banyaknya kategori budaya lokal. T = total x dari masing-masing kategori budaya lokal. G = total x dari seluruh kategori budaya lokal. n = jumlah responden masing-masing kategori budaya lokal. N = jumlah responden keseluruhan. = derajat kebebasan. SSb = variabilitas antar kategori budaya lokal. SSw = variabilitas dalam responden. Faktor yang mempengaruhi pengambil keputusan (responden) pada H2 yaitu budaya lokal dan organisasi. Budaya lokal dikategorikan berdasarkan wilayah yaitu kategori kota (x1), kategori sub urban (x2), kategori migran (x3). Kategori organisasi yaitu dinas (y1), dan sub dinas (y2). H2 diuji dengan menggunakan model two-way anova. Skema dari data penelitian dapat terlihat pada tabel 3 dibawah ini : Tabel 3 Data Hipotesis 2 Organisasi Budaya lokal x1 x2 x3 y1 y2 Prosedur Pengujian Hipotesis 2: Two-Way Anova Analisis 1.Rumusan Hipotesis H1 : Faktor individu dengan budaya lokal dan organisasi dalam strategi BSC tidak meningkatkan kinerja organisasi publik. 2. Nilai Kritis: F tabel; = 5% ; 3. Nilai Hitung: F hitung 4. Keputusan : Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0 Jika Fhitung Ftabel : terima H0 Faktor yang mempengaruhi pengambil keputusan (responden) pada H3 yaitu budaya lokal dan peta strategi. Kategori budaya lokal yaitu kategori kota (x1), kategori sub urban (x2), kategori migran (x3). Kategori peta strategi yaitu peta strategi awal instansi (z1), peta strategi BSC (z2). H3 diuji dengan menggunakan model two-way anova. Skema dari data penelitian dapat terlihat pada tabel 4 dibawah ini : A-37-6
7 Tabel 4 Data Hipotesis 3 Peta strategi Budaya lokal x1 x2 x3 z1 z2 Prosedur Pengujian Hipotesis 2: Two-Way Anova Analisis 1.Rumusan Hipotesis H1 : Faktor budaya lokal dan peta strategi organisasi yang didasarkan pada BSC menunjukkan kecenderungan pengaruh yang tidak lebih besar dalam kinerja organisasi publik. 2. Nilai Kritis: F tabel; = 5% ; 3. Nilai Hitung: F hitung 4. Keputusan : Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0 Jika Fhitung Ftabel : terima H0 Tabel 5 Anova Hipotesis 3 Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Budaya lokal 1 T SSb = n G N Peta Strategi 1 b Organisasi SSbl = k( x j 2 x) j 1 Responden ( 1)( 1) SSw = SSt (SSb + SSbl) Total 1 SSt = x G N Kuadrat Rata-rata MS = SSb MS = SSbl MS = SSw F F F hitung = MS MS = MS MS Keterangan : x = data pada masing-masing kategori budaya lokal. k = banyaknya kategori budaya lokal. T = total x dari masing-masing kategori budaya lokal. G = total x dari seluruh kategori budaya lokal. n = jumlah responden masing-masing kategori budaya lokal. N = jumlah responden keseluruhan. b = jumlah blok/kategori organisasi/peta strategi. x = mean sampel dari blok/kategori organisasi/peta strategi ke-j. x = mean seluruh data sampel/responden. = derajat kebebasan. SSb = variabilitas antar kategori budaya lokal. SSw = variabilitas dalam responden. SSbl = variabilitas antar blok/kategori organisasi/peta strategi. A-37-7
8 DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2005). Management Control Systems, 11 th Edition, Salemba Empat, Jakarta. Baihaqi. ( 2006). Pilih Yang Mana: Six Sigma, Lean, TQM, ISO?. Htpp://baihaqi/wordpress.com diakses pada Oktober 2010 Budiarti, Isniar. (2004). Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Dan Alat Pengendali Sistem Manajemen Strategis. Majalah Ilmiah Unikom 6: Carmona, S et al. (2010). The impact of strategy communications, incentives and national culture on balanced scorecard implementation. Advances in Accounting, incorporating Advances in International Accounting. No pages 13. Darwanto, H. (2009). Balanced Scorecard Untuk Organisasi Pemerintah. pada Juli 2011 Ginting, Rosnani. (2010). Perancangan Produk. Graha Ilmu, Yogyakarta. Irianto, Agus. (2009). Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Kencana, Jakarta. Imelda, R.H.N. (2004). Implementasi Balanced Scorecard Pada Organisasi Publik. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan 6(2): Ikopin. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan. Diakses pada November 2011 Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1992). The Balanced Scorecard Measures That Drive Performance, Harvard Business Review: Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1993). Putting The Balanced Scorecard To Work, Harvard Business Review: Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1996). The Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press: Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1996). Using The Balanced Scorecard As A Strategic Management System, Harvard Business Review. Mahmudi. (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mangkuprawira. (2009). Komitmen Karyawan Dan Budaya Kerja. diakses pada Januari 2011 A-37-8
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciPENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA
PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI "Often the difference between a successful man and a failure is not one's better abilities or ideas, but the courage that one has to bet on his ideas, to take a calculated risk, and
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 oleh ahli Amerika Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan secara tradisional yang hanya mengandalkan kinerja keuangan memiliki banyak kelemahan. Kelemahan yang utama adalah ketidakmampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. Semakin sedikit perencanaan semakin sedikit kemungkinan untuk jaya. Jadi, bagaimana dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau entitas didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau entitas ini beroperasi. Namun secara
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran Departemen Keuangan sebagai lembaga negara yang berfungsi melaksanakan kebijakan fiskal sangatlah vital bagi terselenggaranya hampir semua aspek perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciMODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA
MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPenelitian Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)
USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X
PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti
Lebih terperinciDiskusi mengenai topik minggu lalu.
Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah
Lebih terperinciMoh. Saiful Anam
ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciTinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria
Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan
Lebih terperinciINDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN
STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)
ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) Ayu Kartika Sari 1, Indra Gamayanto, MITM 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 20 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang
Lebih terperinciPENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG
PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinciBAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan
94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih
Lebih terperinciPerencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard
Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard Andri Maulana Awaludin, Janivita Joto Sudirman, Irawan Afrianto Universitas Komputer Indonesia Program
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System
ABSTRACT Strategy is a system that be used by company to accomplish the vision. In order to make the strategy successfully execute, the management needs a management s tool or system that be capable of
Lebih terperinciINTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard
Petunjuk Sitasi: Melliana, & Fitra. (2017). Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F275-281). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi mendorong kompetisi yang ketat dalam persaingan yang semakin berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang berbagai strategi
Lebih terperinciAnalisis Balanced Scorecard Pada Bank X
Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) di Indonesia setiap tahunnya terus menerus mengalami peningkatan, berdasarkan infomasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara berkembang. Hal tersebut terjadi antara lain sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah mengimplementasikan BSC sebagai suatu sistem pengukuran kinerja secara efektif, dimulai dari perencanaan, penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Hasil dari penelitian tentang Rancangan Balanced Scorecard sebagai alat
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil dari penelitian tentang Rancangan Balanced Scorecard sebagai alat ukur kinerja yang komprehensif pada DBL Academy dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Rancangan
Lebih terperinciPEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ
PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup terutama manusia tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Ketersediaan air sangat berlimpah, tetapi tidak semua air yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciPerformance Management System: Implementation. Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS
Performance Management System: Implementation Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS Implementing Performance Management Where Do You Begin Implementing Performance Management? Implement performance
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap empat perspektif dalam Balanced Scorecard, maka terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang bisa mengelola, mempertahankan dan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menghadapi persaingan global, selain harus memiliki kondisi keuangan yang baik, perusahaan juga harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kinerja adalah proses yang terintegrasi dengan tujuan untuk memastikan bahwa dukungan dan kontribusi kinerja karyawan sesuai dengan tujuan organisasi (Dessler,
Lebih terperinciIntegrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi
Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat berusaha memperbaiki tata kelola perusahaan untuk meningkatkan
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (disajikan pertama kali dalam Harvard Business Review edisi Januari- Februari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran
Lebih terperinciThe Balanced Scorecard. Amalia
The Balanced Scorecard Amalia Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems] Merupakan mekanisme untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan organisasi dalam menerapkan strategi Tujuan SPK
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi
Lebih terperinci