Putri Yunita Restu Hajar ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia,
|
|
- Budi Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. BHINEKA CIPTABAHANA PURA DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No. 16 (REVISI 2011) Putri Yunita Restu Hajar ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Kartika Dewi, S.E., Ak., M.B.A Binus University, Jakarta, Indonesia, Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu membahas mengenai analisis pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura dan kesesuaiannya dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan data yang digunakan adalah data primer yang mana data diambil langsung dari perusahaan. Hasil yang dicapai yaitu perusahaan belum melakukan uji penurunan nilai guna menyajikan asetnya dengan benar, selain itu perusahaan tidak menentukan nilai residu untuk beberapa jenis aset tetapnya. Dari kelemahan diatas penulis menyarankan agar perusahaan dapat melakukan uji penurunan nilai, dan sebaiknya perusahaan dapat menentukan nilai residu untuk beberapa jenis aset tetapnya. Kata Kunci : Analisis, Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, Pengungkapan, Aset Tetap, PSAK No. 16.
2 Abstract The purpose of this study is to discuss the analysis of the recognition, measurement, presentation and disclosure of fixed assets in the financial statements at PT Bhineka Ciptabahana and compliance with SFAS No. 16 (Revised 2011). The method used is descriptive method and data used are primary data where the data is taken directly from the company. Results achieved the company has not performed an impairment test in order to present their assets correctly, other than that the company did not specify the value of residues for several types of fixed assets. Of the weakness of the above authors suggest that the company can perform an impairment test, and the company should be able to determine the residual value for some types of fixed assets. Keywords: Analysis, Recognition, Measurement, Presentation, Disclosure, Fixed Assets, SFAS No. 16. PENDAHULUAN Semakin pesatnya pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor industri yang didukung oleh kemajuan teknologi dan globalisasi pasar internasional akan berdampak pada timbulnya persaingan yang ketat di antara perusahaan. Hal ini tentu saja menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat lebih memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya agar dapat digunakan secara efisien dan efektif, sehingga hanya perusahaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan operasionalnya saja yang dapat bertahan dan memenangkan persaingan global ini. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, setiap bentuk badan usaha yang ada saat ini, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berskala besar pasti akan memanfaatkan aset yang dimiliki. Dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan, aset tetap merupakan sumber atau harta berwujud yang termasuk sumber usaha yang dimiliki perusahaan yang memberikan manfaat jangka panjang. Manfaat yang diberikan aset tetap umumnya semakin lama semakin menurun, kecuali manfaat yang diberikan oleh tanah. Lebih jauh lagi, penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aset atau beban dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Trio Mandala Putra (2013) menyatakan bahwa Aset tetap memiliki peranan penting untuk kelancaran operasional perusahaan. Dalam memaksimalkan peranan tersebut dibutuhkan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan aset tetap. Dalam keadaan seperti ini, para pengambil keputusan akan sangat memerlukan alat informasi mengenai aset tetap yaitu akuntansi aset tetap. Penelitian ini bertujuan menilai sejauh mana perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi aset tetap yang sesuai dengan teori, dimana berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 dalam aktivitas perusahaan. Dalam melakukan kegiatan penilaian atas suatu aset, tentunya terdapat standar standar atau pedoman yang harus diikuti oleh perusahaan. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat mengukur nilai aset sesuai dengan nilai pasar dan terdapat keseragaman pada semua perusahaan/entitas. Pedoman bagi setiap entitas terkait kegiatan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap adalah PSAK No.16 tentang Aset Tetap. PSAK No.16 pertama kali diberlakukan pada tahun 1994 dan mengalami revisi pada tahun Perubahan Standar Akuntansi pencatatan laporan keuangan akan menimbulkan dampak yang signifikan dalam menghitung pembukuan perusahaan, baik bagi perusahaan itu sendiri, investor, maupun pemerintah.
3 Dengan datangnya pemegang pemegang saham baru pada PT Bhineka Ciptabahana Pura dapat memungkinkan terjadinya ekspansi bidang usaha lainnya dan perusahaan dapat menjadi perusahaan yang lebih besar dan dipercaya oleh pihak internal dan eksternal. PT Bhineka Ciptabahana Pura membutuhkan standar perhitungan terkait aset tetap guna memastikan nilai dan masa manfaatnya yang terkait erat sebagai penunjang operasional perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Tentunya setiap perusahaan memiliki kebijakan akuntansi yang berbeda dalam mengakui, menghitung masa manfaat, penyusutan dan pencatatan serta pengungkapan asetnya. Namun dengan adanya PSAK No.16 diharapkan terdapat keseragaman dalam menghitung masa manfaat, penyusutan, pencatatan dan penyajian aktiva tetap perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi aset tetap pada PT Bhineka Ciptabahana Pura telah sesuai dengan PSAK No.16 (Revisi 2011), serta untuk menganalisis dampak penerapan PSAK No.16 (Revisi 2011) terhadap laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, maka telah diputuskan untuk dilakukannya penelitian laporan tugas akhir pada perusahaan jasa PT Bhineka Ciptabahana Pura untuk laporan tugas akhir dengan judul ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. BHINEKA CIPTABAHANA PURA DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.16 (REVISI 2011). Dari penelitian tersebut, diharapkan dapat mengetahui bagaimana perusahaan menyikapi revisi PSAK No.16 tahun 2011 terhadap laporan keuangannya, dan bagaimana dampaknya kepada perusahaan, sehingga apabila ditemukannya ketidaksesuaian dengan standar yang berlaku, maka skripisi ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan. METODE PENELITIAN Pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini dengan mendeskriptifkan data-data yang telah terkumpul dan menganalisis untuk memecahkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sehingga dapat ditarik kesimpulan dan memberikan saran-saran yang dianggap perlu. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: Studi Lapangan (Field Research) Penulis melakukan riset langsung ke lapangan dengan cara mendatangi objek penelitian untuk menjelaskan masalah-masalah yang ada dengan mengumpulkan data dari PT. XYZ, data yang digunakan berupa laporan keuangan dari PT. XYZ dan perusahaan sejenis yang digunakan sebagai bahan pembanding. Untuk memperoleh data yang relevan sesuai dengan masalah yang akan dibahas maka proses pengumpulan data dan informasi dilapangan yang dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu : 1. Metode Pengamatan (Observation) Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data perusahaan yang terkait dengan objek penelitian dan memperoleh gambaran nyata tentang permasalahan yang akan diteliti oleh penulis. 2. Metode Wawancara (Interview) Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung dengan berbagai pihak terkait dengan masalah yang dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan skripsi penulis. 3. Metode Reperformance Dalam metode ini, penulis membahas kembali semua data yang ada kaitannya dengan melakukan perhitungan kembali yang disesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakukan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan Fokus Penelitian Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai seluruh tahap penelitian kualitatif adalah menetapkan research question. Research question yang dalam penelitian kualitatif disebut sebagai fokus Penelitian, adalah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian tersebut. Fokus penelitian harus ditetapkan pada awal penelitian karena fokus penelitian berfungsi untuk memberi batas hal-hal yang akan diteliti. Fokus penelitian berguna dalam memberikan arah selama proses penelitian,
4 utamanya pada saat pengumpulan data, yaitu untuk membedakan antara data mana yang relevan dengan tujuan penelitian kita. 2. Menentukan Setting dan Subyek Penelitian Dalam penelitian kualitatif, setting penelitian akan mencerminkan lokasi penelitian yang langsung berkaitan pada fokus penelitian yang telah ditetapkan sejak awal. Setting penelitian ini tidak dapat diubah kecuali fokus penelitiannya diubah. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang baru menentukan lokasi penelitian setelah ditetapkan beberapa hal sebelumnya, seperti research question (rumusan masalah penelitian) populasi dan sampel. Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subyek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. 3. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelah pengolahan data selesai. Dalam hal ini sementara data dikumpulkan, peneliti dapat mengolah dan melakukan analisis data secara bersamaan. Sebaliknya pada saat menganalisis data, peneliti dapat kembali lagi ke lapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. 4. Penyajian Data Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita tentang sesuatu hal pada orang lain. Oleh karena ada data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka, penyajian biasanya berbentuk uraian kata-kata dan tidak beupa table-tabel dengan ukuran statistik. HASIL DAN BAHASAN Pengakuan Aset Tetap Suatu aset yang diakui sebagai aset tetap pada PT Bhineka Ciptabahana Pura apabila aset tersebut diperoleh berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan memiliki masa manfaat yang lebih dari satu tahun. Pengakuan awal atas aset yang dimiliki dengan mencatat nilai aset tetap yang sudah diakui sebagai kepemilikan oleh perusahaan. PT Bhineka Ciptabahana Pura telah melakukan pengakuan aset tetap sesuai dengan syarat syarat PSAK dalam hal hal apa saja yang menjadikan suatu benda atau aset dinyatakan sebagai suatu aset tetap. Pengakuan pengakuan tersebut harus dapat diukur dengan nilai ekonomi yang andal. Yang jelas aset tetap diakui saat terjadi pengalihan kepemilikan dengan didukung bukti bukti yang sah dan jelas. Dan umumnya aset yang diakui oleh PT Bhineka Ciptabahana Pura berdasarkan suatu transaksi pembelian dari pihak lain. Pengukuran Aset Tetap Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, perusahaan menggunakan metode biaya (cost model) dalam melakukan pengukuran aset yang diperolehnya. Dimana perhitungannya sebagai berikut : Biaya perolehan Akumulasi penyusutan. Biasanya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aset tersebut adalah harga beli, pajak, biaya pemasangan, ongkos angkut, biaya-biaya ini dimasukan sebagai harga perolehan aset tetap perusahaan. Penyusutan Aset Tetap Dalam PSAK No. 16 tidak menentukan metode penyusutan yang harus digunakan oleh perusahaan. Sehingga setiap perusahaan bebas menentukan metode penyusutan aset tetap dan digunakan bila dapat dianggap baik bagi perusahaan. Metode tersebut antara lain: metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun ganda (double declining balance method), dan metode jumlah unit (sum of the year digit method).
5 Metode penyusutan aset tetap harus ditetapkan secara konsisten dan berkelanjutan. Rata rata perusahaan menerapkan metode garis lurus dikarenakan mudah pengimplementasiannya. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan cara mengalokasikan nilai perolehan aset tetap dalam ukuran yang sama setiap periode akuntansi keperkiraan biaya selama taksiran umur aset tetap yang bersangkutan. Biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dicatat dalam operasi tahun berjalan. Contoh perhitungan penyusutan perusahaan yang salah dengan menggunakan metode garis lurus: Pada aset tetap perusahaan bagian inventaris kantor, perusahaan menggunakan metode garis lurus (straight line method) yang memiliki masa manfaat 4-8 tahun. Perusahaan sudah benar melakukan perhitungan harga perolehan yang dibebankan pada setiap barang yang dibeli di tanggal perolehan yang sama. Akan tetapi, perusahaan tidak menerapkan aturan akuntansi yang mana diharuskan lebih dari tanggal 15 seharusnya masuk ke perhitungan bulan depannya. Tetapi disini perusahaan menyamaratakan dari tangal 1 hingga tanggal 30 masuk di perhitungan bulan tersebut. Sebagai contoh : Nama Aset : Printer Brother Tanggal Perolehan : 17 Februari 2012 Cost : Rp. 3,490,000 Masa manfaat : 4 Tahun atau 25% Metode Penyusutan : Straight Line Perhitungan : 11/12 x Rp. 3,490,000 x 25% = Rp. 799, Perhitungan tersebut yang dihitung oleh perusahaan untuk aset tetap inventaris kantornya, tetapi perhitungan tersebut salah karena yang benar menurut aturan akuntansi seharusnya adalah : Printer Brother : 10/12 x Rp. 2,908,333 x 25% = Rp. 727, 083,333 Jadi besarnya biaya penyusutan untuk tahun 2012 yaitu Rp. 727, 083,333 dan jurnal yang harus dibuat yaitu: Biaya Penyusutan Printer Brother Rp. 727, 083,333 Akumulasi Penyusutan Rp. 727, 083,333 Perhitungan yang dilakukan perusahaan : Rp. 799, Perhitungan yang benar : Rp. 727, 083,333 - Selisih : Rp. 72,708,334 Penyajian Aset Tetap Aset tetap akan disajikan pada laporan keuangan / neraca (laporan posisi keuangan). Pada laporan posisi keuangan, aset yang dimiliki oleh perusahaan (aset lancar dan tidak lancar) disajikan secara terpisah. Perusahaan menyajikan terlebih dahulu aset aset yang memiliki sifat likuiditas cepat, selanjutnya perusahaan menyajikan aset tidak lancar (aset tetap). Nilai aset tetap yang disajikan pada laporan posisi keuangan merupakan nilai bersih atas aset aset tetap tersebut pada tahun pelaporan yang disebut dengan nilai buku, yakni setelah harga perolehan dikurangi beban penyusutan. Pengungkapan Aset Tetap Pembaca laporan keuangan pastinya membutuhkan data yang jelas terkait aktivitas aktivitas perusahaan. Setiap perusahaan dengan wajar mengungkapkan kebijakan kebijakan terkait aset tetap dalam laporan keuangannya dengan tujuan pembaca laporan keuangan dapat memahami bagaimana perusahaan melakukan pengakuan, pengukuran, penyusutan, penyajian, dan pengungkapan aset tetap.
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Di dalam suatu perusahaan sudah sewajarnya menerapkan kebijakan dan prosedur akuntansi yang berlaku, begitu juga dengan prosedur yang diterapkan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura terkait dengan aset tetap berwujud. Kebijakan akuntansi pada PT Bhineka Ciptabahana Pura akan dibandingkan kesesuaiannya dengan PSAK No.16 (revisi 2011) Aset Tetap. Kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang berlaku sangatlah penting karena hal ini berlaku umum untuk semua kegiatan usaha atau bisnis. Dengan adanya keseragaman maka akan menciptakan suatu nilai atau standar ukuran yang sama pula, baik dari pengakuan awal, pengukuran, penghentian, dan penyajian serta pengungkapannya. Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari PT Bhineka Ciptabahana Pura, maka dapat disimpulkan bahwa pengakuan yang dilakukan oleh PT Bhineka Ciptabahana Pura telah sesuai dengan PSAK No.16 (revisi 2011). Perusahaan mengakui aset sebagai aset yang dimiliki dengan ketentuan bahwa aset yang dimiliki atau yang diperoleh adalah aset yang memiliki masa manfaat dan memberikan manfaat ekonomis kepada perusahaan lebih dari satu periode, dan mampu mendukung kegiatan operasional perusahaan, baik yang rutin maupun tidak rutin. Selain itu dalam penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) perusahaan memiliki dampak yang berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan, yaitu perusahaan belum melakukan uji penurunan nilai sehingga perusahaan belum dapat menyajikan nilai asetnya dengan wajar, yang mana akan berdampak pada laporan keuangan yang kurang relevan. Pada pengukuran aset tetap, PT Bhineka Ciptabahana Pura telah sesuai dengan model biaya pada PSAK No.16 (revisi 2011) dimana aset yang diakui, diukur, dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyajian aset tetap yang dilakukan oleh PT Bhineka Ciptabahana Pura telah sesuai dengan PSAK No.16 (revisi 2011) yaitu disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dengan menyajikan aset lancar dan tidak lancar secara terpisah. Perusahaan menyajikan terlebih dahulu aset aset lancar yang dimilikinya selanjutnya menyajikan aset tidak lancarnya (aset tetap). Pada pengungkapan aset tetap, perusahaan dengan wajar mengungkapkan kebijakan kebijakan yang terkait aset tetap dalam laporan keuangannya dengan tujuan pembaca laporan keuangan dapat memahami bagaimana perusahaan melakukan pengakuan, pengukuran, penyusutan, penyajian, dan pengungkapan atas aset tetapnya. Perhitungan untuk metode penyusutan pada perusahaan sudah benar yaitu harga perolehan dibagi dengan umur manfaat aset tetap. Tetapi perusahaan tidak mempunyai nilai sisa (Residu) sebagai pengurang dari harga perolehan sehingga perusahaan tidak akan mengetahui berapa taksiran nilai sisa yang seharusnya ditaksir oleh perusahaan itu sendiri. Perusahaan seharusnya menentukan nilai residu untuk beberapa jenis asetnya seperti, kendaraan dan perusahaan pun belum melakukan kesesuaiannya dengan PSAK No.16 (revisi 2011) dalam pencatatan penyusutannya. Perusahan belum tepat dalam memulai penyusutannya dan belum bisa menempatkan sesuai lokasi dan kondisi yang diinginkan. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan dan penarikan simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran saran yang sekiranya memiliki manfaat bagi kemajuan dan perkembangan PT. Bhineka Ciptabahana Pura antara lain: 1. Pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan perkembangan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Dengan menerapkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, maka laporan keuangan perusahaan akan memiliki tingkat keandalan yang baik sehingga dapat menarik investor untuk dapat menanamkan modalnya pada perusahaan. 2. a. Sebaiknya perusahaan melakukan uji penurunan nilai agar dapat menyajikan asetnya dengan nilai yang mendekati nilai wajar. b. Sebaiknya perusahaan dapat menetapkan dan mengestimasi nilai sisa (Residu) untuk beberapa jenis aset tetapnya karena nilai residu berguna untuk perusahaan mengetahui taksiran berapa nilai sisa pada suatu aset. c. Terkait pencatatan penyusutan yang dilakukan oleh PT Bhineka Ciptabahana Pura seharusnya perusahaan memulai penyusutan saat aset tersebut siap untuk digunakan.
7 REFERENSI Hery. (2011). Aktiva, Utang dan Modal. Yogyakarta: Gaya media. Hery, S. M. (2013). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: Grasindo. Hery, S.M. (2012). Pengantar Akuntansi I. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia IAI. (2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia IAI. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jinlu, Lai. (2013). Research on Issues Related to Evaluation of Fixed Assets Impairment. Economics and Management College, Wuhan Institute of Technology. Volume 2 Issue 4. Karouw, H. F. (2013). Analisis Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) Penurunan Nilai Aset Tetap pada Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Jurnal Ilmiah Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol.1 (4). Kieso, D. W. (2011). Intermediate Accounting: IFRS Edition. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Lam, N. &. (2009). Intermediate Financial Reporting. Singapore: Mc Graw Hill. Nichols, L.M. (2013). An Investigation of The Effect of Reporting Alternatives for Fixed Assets on Financial Statement Users in The United States and The European Union. International Business & Economics Research Journal, Volume 3, Number 8. Purba, M. P. (2013). Akuntansi Keuangan Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud. Yogyakarta: Graha Ilmu. Putra, T. M. (2013). Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada CV Kombos Manado. Jurnal Ilmiah Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol.1 (3). Sari, M. R. (2013). Analisis Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan pengungkapan Aset Tetap dalam Laporan Keuangan PT Dwi Putra Jasa Prima dan Kesesuaiannya dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007). Skripsi Universitas Bina Nusantara,Jakarta. Senga, D.S. (2010). Managerial Incentives Behind Fixed Asset Revaluations: Evidence From New Zealand Firms. Journal Department of Accountancy and Business Law, 3. Surya, R. (2012). Akuntansi Keuangan Versi IFRS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Warren, C. R. (2012). Accounting 25th Edition. South-Western: Cengage Learning.
8 Weygandt, J. K. (2009). Accounting Principles. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Weygandt, J. K. (2011). Financial Accounting: IFRS Edition. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Wulandari, R. L. (2010). Penerapan Penilaian Aset Tetap Berdasarkan International Financial Reporting Standards pada PT Bank Jatim Cabang Nganjuk. Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya. RIWAYAT PENULIS Putri Yunita Restu Hajar lahir di kota Jakarta pada 14 Juni 1992, Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.
Melisa Rahma Sari. Jl. Manyar No.3 D FLAT Komp. Krakatau Steel, Cilegon. ABSTRAK
ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. DWI PUTRA JASA PRIMA DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK NO.16 (REVISI 2007) Melisa Rahma Sari Jl. Manyar No.3
Lebih terperinciANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.
ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.16 (REVISI 2011) Shierene Tifanny Ruswati Binus University, Villa Bintaro
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO
ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16 Indah Septiana Putri, Widya Susanti, Tri Lestari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEPRESIASI ASET, PENURUNAN NILAI, REVALUASI ASET TETAP, PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kebijakan dan prosedur akuntansi yang diterapkan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura terkait dengan aset tetap berwujud yang mana diadakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) adalah kumpulan standar, pernyataan, opini, interpretasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN
EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. MANADO PERSADA MADANI
ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. MANADO PERSADA MADANI THE ANALYSIS OF THE APPLICATION OF FIXED ASSETS DEPRECIATION METHOD AND THE IMPLICATION
Lebih terperinciBAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN
BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN Segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan atau hak hak hukum yang dimiliki disebut dengan aktiva. Aktiva dibedakan menjadi 2 yaitu aktiva
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia
ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia RYNA PANJAITAN University of Indonesia Abstrak Properti investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan
Lebih terperinciImplementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP
Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini semakin berkembang, ini mempengaruhi aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena
Lebih terperinciAnalisis penerapan psak no. 45
Available online: http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/jurnalmanajemen JURNAL MANAJEMEN Volume 9 (2) 2017, 55-61 Analisis penerapan psak no. 45 Endra Julianto 1, Nurita Affan 2, Ferry Diyanti 3 Fakultas
Lebih terperinciTINJAUAN PADA CV. PURNAMA GEMILANG TERHADAP PENGAKUAN DAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP
TINJAUAN PADA CV. PURNAMA GEMILANG TERHADAP PENGAKUAN DAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP Yustina Nainggolan luchiayustina@yahoo.com Emma Tampubolon emma.tampubolon@uki.ac.id Emerald G.M. Tobing emerald.tobing@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia usaha telah mengalami perubahan dengan kecepatan yang luar biasa. Selain globalisasi dan perubahan teknologi, kita juga dapat menyaksikan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG Ivana Cendra Universitas Bina Nusantara, Jln. KH Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480, telp (+62-21) 534-5830, fax (+62-21)
Lebih terperinciKUIS & SOAL PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI & ESTIMASI & KOREKSI
KUIS & SOAL PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI & ESTIMASI & KOREKSI Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 1 Soal 1 Perubahan akuntansi sering dibuat dan dampak moneter tercermin dalam laporan keuangan perusahaan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: SFAS 16 (Revised 2007), fixed assets, the recognition, measurement, disclosure, reporting. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The role of fixed assets is very large for the company both in terms of its functions, in terms of the amount of money invested, in terms of processing that involves many people, and in terms
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya, konsep utama dari aset tetap adalah semua harta berwujud y ang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi
Lebih terperinciPengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciREVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Ekspansi Vol. 9, No. 1 (Mei 2017), 133 144 REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA UNTUK MENEKAN PAJAK PENGHASILAN Hastuti Politeknik Negeri Bandung myhastuti73@gmail.com Endah Dwi Kusumastuti
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait analisis revaluasi aset tetap dan dampaknya terhadap Pajak Penghasilan terutang (Studi Kasus
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSET)
AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE
ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE 2010-2011 Taryani Universitas Bina Nusantara Jalan Salam 3 No. 38-39, Sukabumi Utara - Jakarta Barat 11540 085775961936 taryanicandra@yahoo.com
Lebih terperinciPROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
SKRIPSI PENERAPAN KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) DALAM PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 16 ATAS ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I (PERSERO) LANGSA-PROVINSI
Lebih terperinciAnalisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir
Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This
Lebih terperinciANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA
ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA Istiana, LCA. Robin Jonathan, Elfreda Aplonia Lau Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN
EVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada ) Oleh: Eni Srihastuti ABSTRAK adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan. Tujuan
Lebih terperinciAKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
KUIS & SOAL AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Soal 1 Penghasilan Kena Pajak dari suatu perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO Fina Rohmatul Ummah, Masyhad, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan
Lebih terperinciPENERAPAN PENILAIAN ASET TETAP BERDASARKAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS PADA PT BANK JATIM CABANG NGANJUK
PENERAPAN PENILAIAN ASET TETAP BERDASARKAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS PADA PT BANK JATIM CABANG NGANJUK Ratih S. Putri Wulandari Universitas Negeri Surabaya Email: ratihsputri@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA
PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA Rizkha Surya Hasanah, Kusni Hidayati, Widya Susanti Prodi Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG
ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG Sintia Verginia (sintia.verginia@yahoo.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com)
Lebih terperinciPEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)
PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta) Hilda Amril Dr. Gustian Djuanda, S.E., M.M. Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN PENCATATAN AKTIVA TETAP PADA HOTEL PINANGSIA PALEMBANG TERHADAP STANDAR STANDAR YANG BERLAKU
ANALISIS KESESUAIAN PENCATATAN AKTIVA TETAP PADA HOTEL PINANGSIA PALEMBANG TERHADAP STANDAR STANDAR YANG BERLAKU Erlando Stevano Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Analysis, Accounting, Fixed Assets PENDAHULUAN
ABSTRACT Fixed assets are assets that have physical form, permanent and not intended for resale. In addition, the fixed assets are assets that have substantial investment values than other assets. Because
Lebih terperinciOleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES
Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES Perubahan 2008 Mengadopsi IAS 2 (2003) Tidak untuk pialang komiditi Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya
BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation.
ABSTRACT This study aimed to determine whether the accounting treatment for sale and leaseback transactions on fixed assets has been carried out by the company in accordance with accounting standards and
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang maupun berupa jasa bagi masyarakat. Pada umumnya setiap perusahaan
Lebih terperinciPERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG
PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG Diajukan Oleh : SRI HANDAYANI Email : sri16@yahoo.com Pembimbing I : MUKHTAR SAPIRI Email : muhtar.sapiri@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)
Lebih terperinciPSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan IAS 18 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error Dwi Martani Latar Belakang o Tujuan o Menentukan kriteria
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Machine, PSAK No.16 Revision 2011, Recognition and Measurement. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of doing the application of PSAK No. 16 is to find out how the initial recognition and presentation of fixed assets such as machinery in the financial statements. The object of research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan perusahaan mencatat informasi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan digunakan untuk berbagai pihak seperti investor, karyawan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Aset tetap, PSAK No. 16 (Revisi 2011) viii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) terhadap aset tetap pada PT. Bio Farma (Persero). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat studi
Lebih terperinciAktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA
IMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA Cindy Nur Aini Stefanus Ariyanto, SE., M.Ak Universitas Bina
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciBAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION
BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV.Niagara dalam melaksanakan aktivitas, tidak terlepas dari penggunaan peralatan-peralatan yang termasuk kedalam kelompok aktiva tetap dan dikarenakan bahwa peralatan-peralatan yang digunakan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi
Lebih terperinciPERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP SERTA PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada CV Miulan Semarang)
PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP SERTA PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada CV Miulan Semarang) Navyana Putri Paraesthivyna, Natalistyo TAH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciARTIKEL ANALISIS PENERAPAN PSAK 48 (REVISI 2014) ATAS PENURUNAN NILAI ASET TETAP BANGUNAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK
ARTIKEL ANALISIS PENERAPAN (REVISI 2014) ATAS PENURUNAN NILAI ASET TETAP BANGUNAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK Oleh: FITRIA WIJAYANTI 13.1.02.01.0022 Dibimbing oleh : 1. Drs. Ec. Sugeng, Ak., M.M., M.Ak.,
Lebih terperinciPSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty
1 PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa Ellyn Octavianty AGENDA Ruang Lingkup Definisi Sewa Awal Sewa vs Awal Masa Sewa Klasifikasi Sewa Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee Sewa
Lebih terperinci30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS
INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah I Kode Mata Kuliah : Semester : III SKS : 3 SKS (2-1) Jurusan : Akuntansi Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG
ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG Etika Mela Sari Jurusan Akuntansi POLITEK PalComTech Palembang Abstrak
Lebih terperinciKUIS & SOAL LAPORAN ARUS KAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
KUIS & SOAL LAPORAN ARUS KAS Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Soal 1 C Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan
Lebih terperinciPENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA
PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA Evi Maria Staf Pengajar Program Profesional - Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52
Lebih terperinciANALYSIS OF INSTALLMENT PURCHASE ACCOUNTING WITHIN PROCUREMENT FIXED ASSET IN CV. RAJAWALI PERKASA BY: YULIANA ABSTRACT
ANALYSIS OF INSTALLMENT PURCHASE ACCOUNTING WITHIN PROCUREMENT FIXED ASSET IN CV. RAJAWALI PERKASA BY: YULIANA 43205120004 ABSTRACT This research was about analysis of installment purchase accounting and
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada masa sekarang ini perekonomian di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat. Hasil dari sektor ekonomi diharapkan dapat dinikmati seluruh lapisan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO
ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO Sagita Santiana Dewi, Tri Lestari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PT SAPTAWIRA ADHITAMA TOUR & TRAVEL
IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PT SAPTAWIRA ADHITAMA TOUR & TRAVEL Stefanus Ariyanto; Kartika Wijaya Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD PADA PT ANUGRAH ARTHA ABADI NUSA
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD PADA PT ANUGRAH ARTHA ABADI NUSA Laporan akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN PROGRAM STUDI DIII PERPAJAKAN
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1 SKS : 3 Semester : 3 Kode MK : EBA512031 I. DESKRIPSI Mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa/i yang telah menempuh
Lebih terperinciBab VI. Simpulan dan Saran. Setelah memaparkan analisis atas kinerja keuangan PT Trans Power Marine TBK
Bab VI Simpulan dan Saran Setelah memaparkan analisis atas kinerja keuangan PT Trans Power Marine TBK (TPMA) sebelum dan sesudah melakukan penawaran umum saham perdana / initial pulic offering (IPO) tahun
Lebih terperinciPerlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap
Lebih terperinciAKUNTANSI IMBALAN KERJA DAN PENSIUN
KUIS & SOAL AKUNTANSI IMBALAN KERJA DAN PENSIUN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 12 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Soal 1 Dalam akuntansi untuk program pensiun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)
Lebih terperinciPENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN
PENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN HW Darmoko 1 1 adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Abstract The company must generate financial statement, that provide information
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi sekarang ini perusahan-perusahaan di Indonesia harus dapat bersaing untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal mungkin, sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi memiliki sarana yang akan dicapai, baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan.
Lebih terperinci