ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No."

Transkripsi

1 ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.16 (REVISI 2011) Shierene Tifanny Ruswati Binus University, Villa Bintaro Regency blok i2 no.2, , Rosinta Ria Panggabean, S.S., S.E., M.Ak Binus University ABSTRAK Penelitian seputar PSAK jarang dilakukan sehingga PSAK No. 16 (revisi 2011) dibahas lebih dalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan pada PT. PI serta kesesuaiannya dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011). Metode yang dipakai yaitu membuat tabel indikator berdasarkan PSAK No. 16 (revisi 2011), lalu membandingkan indikator PSAK No. 16 (revisi 2011) terkait dengan manual PT. PI, dan membandingkan indikator PSAK No. 16 (revisi 2011) dengan laporan keuangan PT. PI. Hasil yang di dapat adalah hampir semua manual yang selama ini PT. PI lakukan telah sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2011) kecuali perusahaan tidak menentukan nilai residu untuk beberapa jenis aset tetapnya. Saran perusahaan dapat menentukan nilai residu untuk beberapa jenis aset tetapnya. Kata Kunci : Analisis, Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, Pengungkapan, Aset Tetap, PSAK No. 16.

2 Abstract Research around PSAK is rare therefore PSAK No. 16 (revised 2011) will be discussed more deeply. The purpose of this study was to analyze the recognition, measurement, presentation and disclosure of fixed assets in the financial statements at PT. PI as well as compliance with PSAK No. 16 (Revised 2011). The method used is to create a table indicator based on PSAK No. 16 (revised 2011), and then compare the indicators PSAK No. 16 (revised 2011) associated with the manual PT. PI, and compare indicators of PSAK No. 16 (revised 2011) with the financial statements. PI. The results show that almost all that manual PT. PI has been done in accordance with PSAK No. 16 (revised 2011) unless the company does not determine residual values for some types of property and equipment. Suggestions for the company is to determine the residual values for some types of property and equipment. Keywords: Analysis, Recognition, Measurement, Presentation, Disclosure, Fixed Assets, PSAK No. 16. PENDAHULUAN Persaingan sektor industri semakin pesat dalam pelaksanaan didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun sehingga dapat menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam sektor industri. Pihak manajemen harus memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga dapat meningkatkan efisien dan efektifitas pada perusahaan. Sehingga perusahaan akan bertahan dalam kurun waktu yang lama dengan tingkat operasional yang baik. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global maka perusahaan yang ada saat ini mulai dari skala kecil sampai skala berukuran besar dengan memanfaatkan aset yang ada dalam perusahaan tersebut. Salah satu aset yang perlu dikoordinir oleh perusahaan, dengan baik yang bergerak pada bidang industri maupun jasa adalah keberadaan aset tetap yang merupakan bagian penting dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan. Aset merupakan sumber atau harta berwujud. Aset tetap juga merupakan salah satu elemen dari aset pada laporan keuangan yang akan digunakan oleh perusahaan (Sari, 2013). Pada umumnya aset tetap perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan usahanya. Pada dasarnya aset dibagi menjadi dua kelompok, yakni aset lancar dan aset tidak lancar (aset tetap). Aset lancar adalah aset yang masa manfaatnya kurang dari satu periode, seperti kas/setara kas, persediaan, piutang usaha/piutang dagang, dan perlengkapan serta marketable securities. Kegiatan operasional perusahaan akan sangat berkaitan dengan aset tetap yang ada dalam perusahaan. Karena aset tetap merupakan sumber harta perusahaan dan memberi jangka panjang. Aset tetap juga memiliki nilai material yang cukup tinggi dalam perusahaan sehingga membutuhkan mengevaluasi kinerja aset dan manajemen aset perusahaan agar penggunaan aset tersebut dapat meningkatkan kegiatan operasional yang signifikan terhadap sumber daya, modal, dan produktifitas yang berkualitas.

3 Manajemen aset ditujukan dalam hal peningkatan dalam pengawasan aktiva. Mengevaluasi kinerja aset yang perlu dilakukan agar mengetahui segala hal tentang aset. Ketika melakukan kegiatan penilaian pada suatu aset, tentunya akan ada standar-standar atau pedoman yang wajib diikuti oleh perusahaan. Hal tersebut dilakukan supaya perusahaan dapat mengukur nilai aset yang ada sesuai dengan nilai pasar. Pedoman bagi setiap perusahan terkait kegiatan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap adalah PSAK No.16 tentang Aset Tetap. Salainti (2013) menyatakan bahwa Aset Tetap adalah salah satu elemen utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Berdasarkan aset tetap yang ada di perusahaan PT. PI sebagai perusahaan dengan ukuran menengah akan membutuhkan standar-standar akuntansi yang lebih memadai untuk meningkatkan ketelitian laporan keuangan dan pencatatan lainnya agar perusahaan bisa menarik minat investor lainnya. PT. PI memerlukan standar perhitungan yang terkait aset tetap agar dapat memastikan masa manfaatnya dan nilai yang terkait erat sebagai penunjang kegiatan operasional perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan akuntansi yang berbeda-beda dalam mengakui, menghitung masa manfaat, penyusutan dan pencatatan serta pengungkapan asetnya. Berdasarkan beberapa hal yang telah dijabarkan diatas, maka telah diputuskan untuk dilakukannya penelitian laporan tugas akhir pada perusahaan ini yakni PT. PI untuk laporan tugas akhir dengan judul ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.16 (REVISI 2011). Dari penelitian yang akan dilakukan, maka dapat mengetahui bagaimana perusahaan dalam menanggapi revisi PSAK No.16 tahun 2011 terhadap laporan keuangannya, dan bagaimana dampaknya kepada perusahaan, sehingga apabila nantinya akan ditemukan ketidaksesuaian dengan standar yang berlaku, maka skripisi ini dapat memberikan saran atau solusi kepada perusahaan. Menurut Godfrey (2010: 56), Agency theory adalah laporan keuangan diperlukan karena permintaan atas informasi keuangan untuk kepentingan bagi para pemegang saham atau kepentingan pengambilan keputusan. Pada umumnya, konsep utama dari aset tetap adalah semua harta kekayaan berwujud dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk-produk, baik barang maupun jasa. Menurut Hery (2011: 148), Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang secara fisik dapat dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa kegunaan (useful life) yang panjang. Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009: 439), aset tetap dibagi menjadi dua kategori, yakni aset berwujud (tangible assets) dan aset tak berwujud (intangible assets). Adapun aset berwujud adalah sebagai berikut: 1. Tanah (land) Tanah merupakan aset yang dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai lokasi guna membangun pabrik manufaktur atau kantor. 2. Gedung (buildings) Gedung merupakan fasilitas yang digunakan untuk operasi perusahaan, seperti toko, kantor, pabrik, gudang, dan hanggar pesawat. 3. Peralatan (equipments) Peralatan meliputi aset yang digunakan dalam operasi perusahaan, seperti furnitur kantor, mesin pabrik, truk pengangkut, dan pesawat.

4 Menurut Hery (2012: 272), terdapat ciri ciri tambahan yang membedakan aset tetap dari aset lainnya, antara lain: a. Merupakan barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normal. b. Memiliki umur yang terbatas (kecuali tanah). c. Pada akhir masa manfaatnya harus dibuang atau diganti. d. Nilainya berasal dari kemampuan dalam memperoleh hak haknya yang sah atas pemanfaatan aset tersebut. e. Seluruhnya bersifat non moneter. f. Umumnya jasa atau manfaat yang diterima dari aset tetap meliputi periode yang panjang, lebih dari satu tahun. Perusahaan untuk melakukan pengukuran terhadap aset tetapnya seperti yang diungkapkan oleh Surya (2012) dengan dasar model pada PSAK No.16 tahun 2011 sebagai berikut: a. Model Biaya (cost model) Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Aset tetap dapat diperoleh dari pembangunan, pembelian, hibah, dan pertukaran dengan aset yang lainnya. Dalam PSAK 16 dan IAS 16 mengatur bahwa aset tetap yang dapat memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus dilakukan pengukuran sebesar biaya perolehan. Rumus yang digunakan dalam menghitung model biaya adalah: biaya perolehan (akumulasi penyusutan + akumulasi penurunan nilai). b. Model Revaluasi (revaluation model) Setelah pengakuan sebagai aset tetap, perusahaan harus menilai kembali aset tetapnya secara berkala sesuai dengan nilai pasar wajar. Frekuensi revaluasi aset tetap dilakukan tergantung pada materialitas perbedaan nilai aset tetap yang direvaluasi. Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Untuk memperoleh besarnya beban penyusutan periodik secara tepat dari pemakaian suatu aset, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan yang dikemukakan oleh Weygandt, Kieso & Kimmel (2011: 393), antara lain: 1. Masa manfaat Dalam menghitung besarnya beban penyusutan, masa manfaat dapat diartikan sebagai suatu periode atau umur fisik dimana perusahaan dapat memanfaatkan aset tetapnya dan dapat juga berarti sebagai jumlah unit produksi atau jumlah jam operasional yang diharapkan diperoleh dari aset. Faktor faktor fisik yang membatasi umur ekonomis suatu aset mencakup pemakaian, penurunan nilai (berhubungan dengan berlalunya waktu, dimana suatu aset tetap baik digunakan atau tidak digunakan akan mengalami penurunan nilai), dan kerusakan (penyebabnya dapat berupa kebakaran, banjir, gempa bumi, atau kecelakaan yang cenderung mengurangi atau mengakhiri masa manfaat suatu aset). 2. Nilai residu Nilai residu merupakan estimasi nilai aset pada akhir masa manfaat aset tersebut. Besarnya estimasi nilai residu sangat tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh manajemen mengenai penghentian aset tetap dan juga tergantung pada kondisi pasar. Apabila perusahaan menggunakan asetnya hingga secara fisik benar-benar usang dan tidak dapat memberikan manfaat lagi, maka aset tersebut dapat dikatakan tidak memiliki nilai sisa atau nilai residu. Nilai residu aset dapat meningkat ke suatu jumlah yang setara atau lebih besar dari jumlah tercatatnya. Jika hal tersebut terjadi, maka beban penyusutan aset tersebut adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya berkurang menjadi lebih rendah dari jumlah tercatatnya. 3. Biaya Nilai perolehan suatu aset akan mencakupi keseluruhan pengeluaran yang terkait dengan perolehannya dan persiapannya sampai aset tersebut dapat digunakan. Jadi, disamping harga beli, pengeluaran-pengeluaran lain yang diperlukan untuk mendapatkan dan mempersiapkan aset harus disertakan sebagai harga perolehan. METODE PENELITIAN Pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini dengan mendeskriptifkan data-data yang telah terkumpul dan menganalisis untuk memecahkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sehingga dapat ditarik kesimpulan

5 dan memberikan saran-saran yang dianggap perlu. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Dalam melakukan penelitian ini metodologi yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif atau bisa disebut pendekatan naturalis. b. Metode yang akan digunakan yaitu metode eksplorasi bahwa pengamatan dapat dilakukan dengan kontak visual dan fisik. c. Dengan menggunakan riset deskriptif, yang dimaksudkan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai kondisi. d. Metode riset hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus). Dalam tugas akhir ini, penulis hanya melakukan penelitian di satu perusahaan saja. e. Metode pengumpulan data adalah langsung. Dalam mengumpulkan data, penulis melakukan survey langsung ke lokasi penelitian secara langsung. f. Penentuan lingkungan riset adalah lingkungan riil. Lingkungan yang akan diteliti oleh penulis merupakan lingkungan riil. g. Unit analisis. Unit analisis yang digunakan adalah paragraf-paragraf pada PSAK 16 dan manual perusahaan dengan data laporan keuangan. Tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakukan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: Tahap pertama dengan membuat tabel yang terdiri dari indikator yang akan dianalisis berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011). Tabel terdiri dari topik yaitu definisi aset tetap, pengakuan aset tetap, pengukuran aset tetap, penyajian aset tetap, pengungkapan aset tetap lalu diberi keterangan. Tahap kedua dengan melakukan wawancara yang lebih detail kepada bagian accouting mengenai aset tetap dengan menggunakan tabel yang berisikan topik yaitu definisi aset tetap, pengakuan aset tetap, pengukuran aset tetap, penyajian aset tetap, pengungkapan aset tetap. Pada tahap ketiga maka akan dilakukan analisis apakah sesuai atau tidak dengan PSAK 16 (revisi 2011) atas tabel yang telah dibuat pada tahap pertama dan tahap kedua. Dengan cara membandingkan tabel yang berisi definisi berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) dan tabel yang berisikan manual PT. PI sesuai dengan topik PSAK 16 (revisi 2011). Tabel 1 Indikator Evaluasi Akuntansi Untuk Aset Tetap Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) No Indikator Rincian 1. Definisi Aset Tetap 1. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. 2. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan 3. Jumlah tercatat adalah nilai aset yang diakui setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. 4. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. 5. Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya. 6. Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas entitas yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan 7. Nilai residu aset adalah jumlah estimasian yang dapat diperoleh entitas dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan 8. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan 9. Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya 10. Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan

6 Tabel 1 Indikator Evaluasi Akuntansi Untuk Aset Tetap Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) No Indikator Rincian selisih lebih jumlah tercatat suatu aset atas jumlah terpulihkannya. 11. Umur manfaat adalah: a. periode suatu aset yang diharapkan dapat digunakan oleh entitas, atau b. jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari suatu aset oleh entitas. 2. Pengakuan: a. Pengakuan awal 3. Pengukuran Biaya Perolehan a. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 1. Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika: a. kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan b. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal 2. Dalam pengakuan suku cadang dan peralatan pemeliharaan (service equipment) biasanya dicatat sebagai persediaan. Biaya Perolehan Awal 3. Perolehan aset dengan alasan keamanan atau lingkungan, walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset tetap yang ada. Biaya Setelah Perolehan Awal 4. Entitas tidak boleh mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset bersangkutan. 5. Bagian-bagian tertentu aset tetap mungkin perlu diganti secara periodik. 6. Agar aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, perlu dilakukan inspeksi teratur a. Pengakuan Awal 7. Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset harus diukur sebesar biaya perolehan. 8. Komponen Biaya Perolehan Biaya perolehan aset tetap meliputi: a. harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian b. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung c. estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. 9. Pengakuan terhadap biaya-biaya dalam jumlah tercatat suatu aset tetap dihentikan 10. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri. Pengukuran Biaya Perolehan 1. Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat terjadinya. 2. Satu atau lebih aset tetap mungkin diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter, atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Biaya perolehan dari suatu aset tetap diukur pada nilai wajar kecuali: a. transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial; atau b. nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal. a. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 3. Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya. 4. Model Biaya-Setelah diakui sebagai aset, dicatat sebesar biaya

7 Tabel 1 Indikator Evaluasi Akuntansi Untuk Aset Tetap Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) No Indikator Rincian perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. 5. Model Revaluasi-Setelah diakui sebagai asset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian. 6. Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi. 4. Penyusutan a. Jumlah Tersusutkan dan Periode Penyusutan b. Metode Penyusutan c. Penurunan Nilai d. Kompensasi untuk Penurunan Nilai 1. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan. 2. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset pada bagian aset tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah. 3. Suatu bagian yang signifikan dari aset tetap mungkin memiliki umur manfaat dan metode penyusutan yang sama 4. Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laba rugi. a. Jumlah Tersusutkan dan Periode Penyusutan 5. Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya. 6. Jumlah tersusutkan suatu aset ditentukan setelah mengurangi nilai residualnya. 7. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan 8. Umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh entitas. 9. Tanah dan bangunan merupakan aset yang dapat dipisahkan b. Metode Penyusutan 10. Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu aset selama umur manfaatnya. c. Penurunan Nilai 11. Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai d. Kompensasi untuk Penurunan Nilai 12. Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai. 5. Penghentian Pengakuan 1. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat: a. dilepas; atau b. ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. 2. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (misalnya: dijual, disewakan). 3. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap. 6. Pengungkapan 1. Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap: a. dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto; b. metode penyusutan yang digunakan; c. umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; d. jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan

8 Tabel 1 Indikator Evaluasi Akuntansi Untuk Aset Tetap Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) No Indikator Rincian e. rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode 2. Laporan keuangan juga mengungkapkan: a. keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilitas; b. jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang sedang dalam pembangunan; c. jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap d. jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang dimasukkan dalam laba rugi 3. Pemilihan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset adalah hal-hal yang memerlukan pertimbangan. 4. Informasi berikut mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan: a. jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara b. jumlah tercatat bruto yang disusutkan penuh dan masih digunakan c. jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan d. jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat Sumber: Rangkuman dari PSAK HASIL DAN BAHASAN Definisi Aset Tetap Berdasarkan definisi aset tetap yang diuraikan PSAK 16 (revisi 2011) dan manual PT. PI memiliki kesamaan untuk menunjang kegiatan operasional atau produksi dan digunakan lebih dari satu periode. Manfaat yang didapatkan dari penerapan PSAK 16 (revisi 2011) pada PT. PI adalah standar akuntansi yang diterapkan akan mempermudah perusahaan dalam menggunakan aset tetap dan pencacatan aset tetap secara terarah. Dampak penerapannya laporan keuangan menjadi lebih jelas karena telah menerapkan sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011) yang telah menjadi acuan untuk setiap perusahaan. Pengakuan Aset Tetap PT. PI telah sesuai dalam menerapkan harga perolehan yang sudah dibebankan secara langsung pada harga barang yang dibeli sehingga telah sesuai dengan indikator yang tercantum di PSAK 16 (revisi 2011). Manfaat yang didapat jika beberapa indikator yang tidak diterapkan pada perusahaan akan diterapkan pada suatu saat, suku cadang dan peralatan pemeliharaan biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi pada saat dikonsumsi maka perusahaan dapat mengetahui berapa banyak yang telah dikonsumsi atau digunakan. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri jika diterapkan dalam perusahaan akan membuat perusahaan lebih mandiri dengan membuat aset sendiri. Dampak penerapan PSAK 16 (Revisi 2011) pada perusahaan yaitu aset tetap akan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, akan memepengaruhi laporan keuangan perusahaan karena dapat menyajikan nilai asetnya dengan wajar, yang akan berdampak pada laporan keuangan yang relevan dan dalam laporan keuangan biaya pemeliharaan dan perbaikan tidak ditampilkan maka tidak membawa dampak yang signifikan dalam laporan keuangan PT. PI. Pengukuran Aset Tetap Dalam PSAK No. 16 tidak menentukan kebijakan akuntansi yang harus digunakan perusahaan. Sehingga setiap perusahaan dapat bebas dalam menentukan kebijakan akuntansi aset tetap dan digunakan bila dapat dianggap baik bagi perusahaan tersebut. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, perusahaan menggunakan metode biaya (cost model) dalam melakukan pengukuran aset yang diperolehnya. Metode biaya kebanyakan dipilih karena penggunaannya lebih mudah dibandingkan dengan metode revaluasi.

9 Manfaat dalam menerapkan PSAK 16 (revisi 2011) telah sesuai semua dan tidak dilakukan perubahan kebijakan akuntansi dalam perusahaan. Dampak penerapan PSAK 16 (Revisi 2011) pada perusahaan yaitu tidak berdampak signifikan pada laporan keuangan PT. PI, hal ini disebabkan belum terjadinya proses transaksi pertukaran aset tetap maka ini membuat laporan keuangan tidak berdampak signifikan dan metode biaya yang digunakan tidak berdampak karena tidak dimasukan dalam laporan keuangan. Penyusutan Aset Tetap PT. PI menyatakan bahwa mereka menerapkan metode garis lurus untuk semua perhitungan aset tetapnya terkecuali tanah. Hal ini menandakan bahwa perusahaan tidak konsisten dengan metode yang dipakainya. PT. PI. Manfaat dalam penerapan PSAK 16 (revisi 2011), PT. PI telah sesuai dengan semua indikator yang ada perusahaan akan terarah dan sesuai dengan standar akuntansi yang ada walaupun ada satu yang tidak diterapkan dalam perusahaan yaitu kompensasi penurunan nilai. Dampak penerapan PSAK 16 (revisi 2011) terhadap laopran keuangan PT. PI tidak berdampak signifikan karena hanya tertera pada notes to financial statements dan tidak mempengaruhi laporan keuangan PT. PI karena laporan keuangan tidak ditampilkan mengenai tanah PT. PI selain itu tanah bukan termasuk aset tetap karena hanya menyewa bangunan gedung. Penghentian Pengakuan Aset Tetap Berdasarkan acuan standar dari PSAK 16 (revisi 2011) dan manual PT. PI dapat diketahui bahwa perusahaan tidak menerapkan aset tetap untuk dijual atau disewakan. Untuk aset tetap yang sudah dihentikan penggunaannya tapi depresiasi belum habis (belum disusutkan secara penuh), maka tidak akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Manfaat dalam penerapan PSAK 16 (revisi 2011), jika PT. PI menerapkan aset dapat dijual atau disewakan maka aset yang tidak lagi ada manfaatnya untuk perusahaan akan membawa keuntungan tersendiri untuk perusahaan. dampak yang signifikan pada laporan keuangan dari PT. PI, karena akan disajikan dalam laporan laba rugi maka membawa dampak pada laporan keuangan PT. PI aset tetap yang tidak digunakan atau dijual seperti yang diatas tapi sampai detik ini belum diterjadi penjualan atas aset tetap. Pengungkapan Aset Tetap Pembaca laporan keuangan pastinya membutuhkan data yang jelas terkait aktivitas - aktivitas perusahaan. Setiap perusahaan dengan wajar mengungkapkan kebijakan - kebijakan terkait aset tetap dalam laporan keuangannya dengan tujuan pembaca laporan keuangan dapat memahami bagaimana perusahaan melakukan pengakuan, pengukuran, penyusutan, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Manfaat dalam penerapan akan memberikan keterangan lebih rinci apa model yang dipakai perusahaan dan metode penyusutannya akan dijelaskan secara rinci. Dampak penerapan PSAK 16 (revisi 2011) akan bermanfaat pada perusahaan karena telah diterapkan sesuai pada aset lancar yang ada dilaporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan rumusan masalah yang ada di bab 1 yaitu apakah penerapan akuntansi aset tetap pada PT. PI telah sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011) maka dapat disimpulkan bahwa penerapan aset tetap pada PT. PI bahwa pengakuan yang dilakukan oleh PT. PI telah sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011), tetapi terdapat satu indikator yang belum diterapkan oleh PT. PI yaitu suku cadang dan peralatan pemeliharaan. Pengukuran aset tetap, PT. PI telah sesuai dengan model biaya pada PSAK 16 (revisi 2011) pada aset yang diakui, diukur, dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tetap, telah menerapkan penurunan nilai sesuai standar akuntansinya. Tetapi PT. PI tidak menerapkan nilai residu sebagai pengurang dari harga perolehan sehingga perusahaan tidak akan mengetahui berapa perkiraan nilai sisa yang seharusnya ditaksir oleh perusahaan itu sendiri. Penghentian pengakuan aset tetap, perusahaan belum menerapkan pelepasan aset dengan cara dijual atau disewakan karena aset tetap yang dimiliki untuk menunjang kegiatan operasional. Pengungkapan aset tetap yang dilakukan oleh PT. PI telah sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011) yaitu disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dengan menyajikan aset lancar dan tidak lancar secara terpisah. Pengungkapan aset tetap, perusahaan dengan wajar mengungkapkan kebijakan - kebijakan yang terkait aset tetap dalam laporan keuangannya dengan tujuan pembaca laporan keuangan dapat memahami bagaimana perusahaan melakukan pengakuan, pengukuran, penyusutan, penghentian pengakuan, dan pengungkapan atas aset tetapnya. 2. Berdasarkan rumusan masalah yang ada di bab 1 yaitu apakah manfaat dari penerapan PSAK No.16 (revisi 2011) maka dapat disimpulkan bahwa pengakuan aset tetap yaitu manfaat yang didapat jika ada indikator yang

10 belum diterapkan pada perusahaan, namun akan diterapkan pada suatu saat suku cadang dan peralatan pemeliharaan biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi. Pengukuran aset tetap, telah sesuai semua dan tidak dilakukan perubahan kebijakan akuntansi dalam perusahaan. Penyusutan aset tetap, telah sesuai dengan semua indikator yang ada perusahaan akan terarah dan sesuai dengan standar akuntansi yang ada walaupun ada satu yang tidak diterapkan dalam perusahaan yaitu kompensasi penurunan nilai. Penghentian pengakuan aset tetap jika PT. PI menerapkan aset dapat dijual atau disewakan maka aset yang tidak lagi ada manfaatnya untuk perusahaan akan membawa keuntungan tersendiri untuk perusahaan. Pengungkapan aset tetap, akan memberikan keterangan lebih rinci apa model yang dipakai perusahaan dan metode penyusutannya akan dijelaskan secara rinci. 3. Berdasarkan rumusan masalah yang ada di bab 1 yaitu apakah dampak dari penerapan PSAK No. 16 (revisi 2011) terhadap laporan keuangan perusahaan yaitu pengakuan aset tetap, akan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, yang akan berdampak pada laporan keuangan yang relevan dan dalam laporan keuangan biaya pemeliharaan dan perbaikan tidak ditampilkan maka tidak membawa dampak yang signifikan dalam laporan keuangan PT. PI. Pada pengukuran aset tetap, tidak berdampak signifikan pada laporan keuangan PT. PI, hal ini disebabkan belum terjadinya proses transaksi pertukaran aset tetap maka ini membuat laporan keuangan tidak berdampak signifikan dan metode biaya yang digunakan tidak berdampak karena tidak dimasukan dalam laporan keuangan. Pada penyusutan aset tetap, tidak berdampak signifikan karena hanya tertera pada notes to financial statements dan tidak mempengaruhi laporan keuangan PT. PI karena laporan keuangan tidak ditampilkan mengenai tanah PT. PI selain itu tanah bukan termasuk aset tetap karena hanya menyewa bangunan gedung. Penghentian pengakuan aset tetap, dampak yang signifikan pada laporan keuangan dari PT. PI, karena akan disajikan dalam laporan laba rugi maka membawa dampak pada laporan keuangan PT. PI aset tetap yang tidak digunakan atau dijual seperti yang diatas tapi sampai detik ini belum diterjadi penjualan atas aset tetap. Pada pengungkapan aset tetap, akan bermanfaat pada perusahaan karena telah diterapkan sesuai pada aset lancar yang ada dilaporan keuangan. Saran 1. Pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan perkembangan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia untuk diterapkan dalam perusahaan. Dengan menerapkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, maka laporan keuangan perusahaan akan memiliki tingkat keandalan yang lebih baik lagi sehingga dapat menarik para investor untuk dapat menanamkan modalnya pada perusahaan. 2. Sebaiknya perusahaan dapat menetapkan dan mengestimasi nilai residu untuk aset tetapnya karena nilai residu berguna untuk perusahaan mengetahui taksiran berapa nilai sisa pada suatu aset. REFERENSI Hery. (2011). Aktiva, Utang dan Modal. Yogyakarta: Gaya media. Hery, S.M. (2012). Pengantar Akuntansi I. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia IAI. (2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 16 revisi 2011). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia Jayne, G. (2010). Accounting Theory. Australia: John Wiley & Sons, Inc. Putra, T. M. (2013). Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada CV Kombos Manado. Jurnal Ilmiah Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol.1 (3). Salianti, A. F. (2013). Evaluasi Penerapan Akuntansi Aset Tetap Pada PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO AREA MANADO. Jurnal Ilmiah Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, Vol.1 ( )

11 Sari, M. R. (2013). Analisis Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan pengungkapan Aset Tetap dalam Laporan Keuangan PT Dwi Putra Jasa Prima dan Kesesuaiannya dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007). Skripsi Universitas Bina Nusantara,Jakarta. Surya, R. (2012). Akuntansi Keuangan Versi IFRS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Weygandt, J. K. (2009). Accounting Principles. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Weygandt, J. K. (2011). Financial Accounting: IFRS Edition. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. RIWAYAT PENULIS Shierene Tifanny Ruswati lahir di kota Bitung pada 01 Oktober 1992, Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.

Melisa Rahma Sari. Jl. Manyar No.3 D FLAT Komp. Krakatau Steel, Cilegon. ABSTRAK

Melisa Rahma Sari. Jl. Manyar No.3 D FLAT Komp. Krakatau Steel, Cilegon. ABSTRAK ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. DWI PUTRA JASA PRIMA DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK NO.16 (REVISI 2007) Melisa Rahma Sari Jl. Manyar No.3

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 Kelompok 7 : DANANG INDRA KURNIAWAN (7) GADING BAGASKORO (14) R. AHMAD FISKA ALBA FUAD

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

Putri Yunita Restu Hajar ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia,

Putri Yunita Restu Hajar ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. BHINEKA CIPTABAHANA PURA DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No. 16 (REVISI 2011) Putri Yunita Restu Hajar (1401079515)

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya, konsep utama dari aset tetap adalah semua harta berwujud y ang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu

Lebih terperinci

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak

Lebih terperinci

BAGIAN IX ASET

BAGIAN IX ASET - 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa teori mengenai aset tetap.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Analysis, Accounting, Fixed Assets PENDAHULUAN

ABSTRACT. Keywords: Analysis, Accounting, Fixed Assets PENDAHULUAN ABSTRACT Fixed assets are assets that have physical form, permanent and not intended for resale. In addition, the fixed assets are assets that have substantial investment values than other assets. Because

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) adalah kumpulan standar, pernyataan, opini, interpretasi,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA Evi Maria Staf Pengajar Program Profesional - Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap According to the opinion of Carl S. Warren (2011 :415 ) Fixed assets are long-term or relatively permanent assets such as equipment,

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

PSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

PSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia PSAK 16 (Revisi 2007) ASET TETAP Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia Agenda 1. Pengertian Aset Tetap 2. Pengakuan 3. Pengukuran Awal 4. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 5. Depresiasi 6. Penurunan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu laporan kinerja yang bersifat historis atas suatu perusahaan pada periode tertentu yang bermanfaat dalam memberikan suatu informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ASET TETAP MENURUT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.16 DENGAN INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) NO.

ANALISIS PERBANDINGAN ASET TETAP MENURUT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.16 DENGAN INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) NO. ANALISIS PERBANDINGAN ASET TETAP MENURUT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.16 DENGAN INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) NO.16 Studi Kepustakaan SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets 1 Ruang Lingkup Dikecualikan dari penerapan PSAK 19 : Aset tidak berwujud yang diatur standar lain (goodwill-psak 22) Aset keuangan (PSAK 50) Hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini semakin berkembang, ini mempengaruhi aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain BAB ASET TETAP Pengertian dan karakteristik Aset Tetap Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan

Lebih terperinci

Trio Mandala Putra, Analisis Penerapan Akuntansi. ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KOMBOS MANADO. Oleh: Trio Mandala Putra

Trio Mandala Putra, Analisis Penerapan Akuntansi. ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KOMBOS MANADO. Oleh: Trio Mandala Putra ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KOMBOS MANADO Oleh: Trio Mandala Putra Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email: trio.mandala@yahoo.com ABSTRAK Aset

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen

Lebih terperinci

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud) Materi: 13 INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud) 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap aset tetap tidak berujud. 2. Menghitung dan menjurnal perolehan aset tetap tidak berujud

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PSAK No. 19 (REVISI 2010) : ASET TAK BERWUJUD DENGAN PSAK No. 19 (REVISI 2000)

TINJAUAN ATAS PSAK No. 19 (REVISI 2010) : ASET TAK BERWUJUD DENGAN PSAK No. 19 (REVISI 2000) TINJAUAN ATAS PSAK No. 19 (REVISI 2010) : ASET TAK BERWUJUD DENGAN PSAK No. 19 (REVISI 2000) Wahyuni Lestari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Email : yunihio@yahoo.com ABSTRACT During the last two

Lebih terperinci

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan IAS 18 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error Dwi Martani Latar Belakang o Tujuan o Menentukan kriteria

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan ED PSAK (revisi 0) Juni 0 exposure draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Aset Tetap Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEPRESIASI ASET, PENURUNAN NILAI, REVALUASI ASET TETAP, PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia RYNA PANJAITAN University of Indonesia Abstrak Properti investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI

AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan memuat dan membahas mengenai kebijakan kebijakan dan prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan aset tetap. Kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018 SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP 2017 2018 PERIODE : JANUARI JUNI 2018 1. Kelompok Mata Kuliah : Akuntansi 2. Nama Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2 3. Kode Mata Kuliah : EKO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif ini, kelangsungan hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PADA CV. PURNAMA GEMILANG TERHADAP PENGAKUAN DAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP

TINJAUAN PADA CV. PURNAMA GEMILANG TERHADAP PENGAKUAN DAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP TINJAUAN PADA CV. PURNAMA GEMILANG TERHADAP PENGAKUAN DAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP Yustina Nainggolan luchiayustina@yahoo.com Emma Tampubolon emma.tampubolon@uki.ac.id Emerald G.M. Tobing emerald.tobing@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010) mengemukakan :

BAB II LANDASAN TEORI. dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010) mengemukakan : BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori II.1.1 Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap dalam akuntansi yaitu semua aset berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Penghasilan yang diterima atau diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Edisi : VIII/Agustus 2009 PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Oleh: Rian Ardhi Redhite Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan Berdasarkan PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi memiliki sarana yang akan dicapai, baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Pengertian aset tetap. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK 16; 2015), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

BAB II I LANDASAN TEORI

BAB II I LANDASAN TEORI BAB II I LANDASAN TEORI A. Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 (2009; 16.2 16.13) 1. Aset Tetap (16.2; 6) Aset tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu perusahaan. Aset tetap dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Secara umum Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

PSAK 16 ( ASET TETAP)

PSAK 16 ( ASET TETAP) Nama : FARIS MAJDUDDIN NIM : 023101291 PENDAHULUAN Tujuan PSAK 16 ( ASET TETAP) Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi asset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi PSAK 58 revisi tahun 2009 pada laporan keuangan 39 perusahaan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty

PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty 1 PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa Ellyn Octavianty AGENDA Ruang Lingkup Definisi Sewa Awal Sewa vs Awal Masa Sewa Klasifikasi Sewa Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee Sewa

Lebih terperinci

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK 1 Latar Belakang Tujuan Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi. Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas: Perubahan kebijakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16 ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. FOKUSINDO MITRA TEKNIK BERDASARKAN PSAK NO.16 Indah Septiana Putri, Widya Susanti, Tri Lestari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci