PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)"

Transkripsi

1 PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta) Hilda Amril Dr. Gustian Djuanda, S.E., M.M. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp: (62-21) / ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui prosedur dan perlakuan Akuntansi Pajak Penghasilan Badan terkait Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sesuai dengan PSAK No. 46 yang memiliki perbedaan dengan peraturan perpajakan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak (PKP) serta mengetahui dampak penerapannya terhadap penyajian laporan keuangan PT Razaaqi Selaras Persada. PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak tidak hanya pada periode berjalan, tetapi juga pada periode mendatang dengan mengakui aset (liabilitas) pajak tangguhan. Analisis penerapan PSAK No. 46 dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu menjelaskan perlakuan akuntansi sesuai dengan PSAK No. 46 yang berpengaruh terhadap laporan keuangan, serta membandingkan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan PSAK No. 46. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT RSP belum menerapkan pencatatan dan pelaporan keuangan berdasarkan PSAK No. 46 pada laporan keuangannya. Setelah diterapkannya PSAK No. 46 ini, mengakibatkan timbulnya kewajiban/hitung pajak tangguhan serta hutang pajak kini pada neraca karena ada beda waktu yang berasal dari perbedaan metode penyusutan aktiva tetap dan tarif yang digunakan antara perusahaan dengan peraturan perpajakan. (HA) Kata Kunci: perbedaan temporer, perbedaan permanen, PSAK No. 46 ABSTRACT The purpose of this study was to determine the procedures and treatments related to Corporate Income Tax Accounting Financial Accounting Standard (IFRS) in accordance with IAS No. 46 which has a difference with the tax regulations in calculating the taxable income (PKP) and determine the impact of its application to the financial statement presentation PT Razaaqi Selaras Persada. IAS No. 46 requires companies to account for the tax consequences not only in the current period, but also in the future by recognizing the assets (liabilities) Deferred tax. Analysis of the application of IAS No. 46 performed by using a comparative descriptive study, which explains the accounting treatment in accordance with SFAS

2 No. 46 that affect the financial statements, as well as compare the financial statements before and after the application of IAS No. 46. The results showed that the PT RSP have yet to implement the registration and financial reporting based on IAS No. 46 on its financial statements. After the application of IAS No. 46, resulted in the emergence liabilities / deferred tax calculated and payable current tax on the balance sheet because there are timing differences originating from differences in the method of depreciation of fixed assets and rates used between the company and tax regulations. (HA) Key words : Temporary Difference, Permanent Difference, IAS No. 46 PENDAHULUAN Negara Indonesia seringkali dihadapkan dengan permasalahan dan persoalan khususnya dalam bidang ekonomi, yang terkadang berpengaruh terhadap jalannya pembangunan nasional. Oleh karena itu, demi kelancaran pembangunan nasional begitu banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber penerimaan negara khususnya yang berasal dari sektor pajak. Salah satu unsur pajak yaitu dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dalam undang-undang. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 1 menjelaskan tentang pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dnegan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut sebagai Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. Laba komersial dan laba fiskal seringkali berbeda diakibatkan adanya perbedaan pengakuan antara penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan peraturan perpajakan. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi beda tetap atau permanen (permanent differences) dan beda waktu atau sementara (temporary differences). Beda waktu mengakibatkan konsekuensi pajak di masa yang akan datang, yakni berkaitan dengan pengakuan beban pajak tahun berjalan yang berbeda dengan pengakuan hutang pajak. Dari permasalahan ini, maka Ikatan Akuntan Indonesia memberlakukan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan yang membahas mengenai perbedaan tersebut terutama yang berhubungan dengan beda waktu atau sementara (temporary differences). PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan untuk menghitung dan mengakui adanya pajak tangguhan (deferred tax) atas future tax effects dengan menggunakan balance sheet liability method atau asset/liability method. Penggunaan metode ini merupakan suatu hal yang baru dalam standar akuntansi, mengingat selama ini yang lazim diterapkan di berbagai negara adalah pengakuan pajak tangguhan (deferred tax) dengan menggunakan income statement liability method. Untuk dapat menghitung dan mengakui pajak tangguhan berdasarkan balance sheet liability method sebagaimana di adopsi oleh PSAK No. 46, maka hal utama yg perlu dipahami adalah konsep tentang beda waktu atau sementara - temporary differences. Beda waktu merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya, secara keseluruhan beban atau pendapatan menurut akuntansi maupun menurut perpajakan sebenarnya sama, tetapi hanya berbeda alokasi setiap tahunnya. PSAK No. 46 ini bukan merupakan ketentuan perpajakan untuk menghitung besarnya pajak penghasilan, namun hanya berupa aturan akuntansi untuk mengatur bagaimana seharusnya suatu laporan keuangan yang berkaitan dengan pajak penghasilan disajikan. PSAK No. 46 disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia sejak 23 Desember 1997 dan telah berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

3 1999 bagi perusahaan go public, sementara untuk perusahaan yang belum go public berlaku sejak 1 Januari Meskipun sudah berlaku efektif sejak beberapa tahun lalu, namun dalam penerapannya masih ditemui banyak kendala bagi perusahaan. Permasalahannya seringkali karena kurangnya sosialisasi atau pembinaan terhadap Wajib Pajak mengenai pengetahuan tentang penerapan PSAK No. 46 ini. Hal-hal tersebut menambah kompleksitas permasalahan dalam perhitungan dan penyajian pajak tangguhan (deferred tax). Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah prosedur dan perlakuan Akuntansi Pajak Penghasilan Badan pada laporan keuangan PT. RSP telah sesuai dengan PSAK No Untuk mengetahui dampak penerapan PSAK No. 46 terhadap kualitas penyajian laporan keuangan PT. RSP. METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian atas permasalahan yang terjadi berkaitan dengan tax planning, penyebab permasalahan dan akibat yang ditimbulkan serta berusaha menawarkan alternative penyelesaian. Ada beberapa metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk membantu proses penyusunan skripsi ini. Metode-metode penelitian tersebut adalah : Metode-metode penelitian tersebut adalah : 1. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian dapat dilakukan dengan mengadakan kunjungan langsung ke perusahaan/instansi yang terkait untuk memperoleh data dengan cara : a. Wawancara (Interview) Melakukan wawancara langsung dengan Pimpinan atau Direktur perusahaan atau pihak yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis b. Dokumentasi (Observation) Mengumpulkan data dan keterangan-keterangan yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang terkait dengan PSAK 46 dengan mencatat data yang diperlukan untuk mendukung penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Studi Literatur (Literature Research) Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi lapangan, kemudian melakukan penelitian kepustakaan dnegan mengumpulkan, membaca, dan menelaah bukubuku literature dan beberapa halaman web yang mendukung danterkait dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian penulis melakukan pengolahan data untuk menganalisis dengan cara menghitung kembali. Langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menghitung pencadangan aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan, lalu menghitung nilai ukuran perusahaan, dan menghitung rasio profitabilitas yang merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

4 Laba Komersial Koreksi Fiskal : - Pengadaan Perlengkapan latih Pasusla - Pengadaan Perlengkapan IPP Set Pasusla - Biaya Pajak - Pendapatan Bunga, Jasa dan Giro - Pajak Jasa dan Giro Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Jumlah Koreksi Rp ,- Laba Fiskal Rp ,- Pajak (PPh 29) 25% x Rp ,- Berdasarkan perhitungan beban pajak kini, maka dapat diketahui utang pajak yang masih harus dibayar oleh perusahaan dengan menggunakan PPh 25 masa yang telah dibayar sebelumnya, sehingga: Utang Pajak PPh 29 PPh 25 (angsuran) Utang PPh yang lebih bayar Rp ,- Rp ,- Rp ,- Didalam laporan keuangan terdapat selisih antara aset dan kewajiban, yaitu sebesar Rp733,766,339 sehingga dimasukkan ke dalam akun aktiva pajak kini dan akun kewajiban pajak tangguhan dengan nilai yang sama. PT. RAZAAQ I SELARAS PERSADA NERACA PER 31 DESEMBER 2013 ASET ASET LANCAR JUMLAH (Dalam Rupiah) JUMLAH (Dalam Rupiah) Kas dan Setara Kas Rp ,- Piutang Pemegang Saham Rp ,- Piutang Lain-lain Rp ,- Persediaan Rp ,- Pajak Dibayar Dimuka Rp ,- Jumlah Aset Lancar Rp ,-

5 Aktiva Pajak Kini Rp ,- ASET TETAP Inventaris Kantor Rp ,- Peralatan Kantor Rp ,- Kendaraan Rp ,- Harga Perolehan Rp ,- Akumulasi Penyusutan Rp ( ),- Jumlah Nilai Buku Aset Tetap Rp ,- TOTAL ASET Rp ,- KEWAJIBAN & EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Hutang Lain-lain Rp ,- Hutang Pajak Rp ,- Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp ,- Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Rp ,- Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp ,- Kewajiban pajak tangguhan Rp ,- Jumlah Kewajiban Rp ,- EKUITAS Modal Saham Rp ,-

6 Laba (Rugi) Tahun Lalu Rp ,- Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp ,- Jumlah Ekuitas Rp ,- TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS Rp ,- Simpulan dan Saran Simpulan Simpulan dari penelitian pada PT RAZAAQI SELARAS PERSADA adalah sebagai berikut : 1. PT RSP belum menerapkan PSAK 46 pada laporan keuangannya 2. Terdapat akun Kewajiban Pajak Tangguhan serta Aktiva Pajak Kini dalam pembuatan neraca fiskal pajak tangguhan berdasarkan PSAK No. 46 dengan nilai Rp ,- 3. Perlakuan akuntansi yang dilakukan PT RSP belum mengakui konsekuensi pajak sebagaimana di standarkan dalam PSAK No 46. Hal ini terbukti dengan tidak diterapkannya PSAK No. 46 pada perusahaan. Karena PT RSP belum go-public, maka belum ada manfaat yang dapat diambil dari pembuatan neraca fiskal pada PT RSP. Adapun keterbatasan penelitian yang dapat diungkapkan oleh penulis antara lain : 1. Penelitian ini terbatas hanya pada perhitungan dan penyajian pada laporan keuangan PT RSP untuk tahun 2013 saja. Jadi dalam hal ini pembahasan yang dilakukan hanya terbatas pada perhitungan dan penyajian pada laporan keuangan PT RSP untuk tahun Peneliti juga hanya mendapatkan daftar aktiva tetap dan penyusutannya sehingga peneliti tidak dapat melakukan perhitungan penyusutan dikarenakan tidak adanya rincian dari masing-masing aktiva tersebut. 3. Keterbatasan untuk mendapatkan informasi mengenai kejelasan laporan keuangan yang kurang jelas kepada pegawai bagian keuangan yang setiap tahunnya berganti-ganti. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih baik. Beberapa masukan atau saran untuk peneliti yang akan datang adalah: 1. Berdasarkan kesimpulan hasil analisis, perusahaan disarankan untuk melakukan jurnal penyesuaian dalam rangka mengakui kosekuensi perhitungan perpajakan. 2. Untuk selanjutnya, agar perusahaan dapat menghitung PSAK No 46 sebagai pajak tangguhan dalam Pajak Penghasilan Badan. 3. Agar perusahaan menerapkan pengaturan menurut PSAK No. 46 sebagai dasar perhitungan pajak sehingga dapat ditentukan besarnya pajak tangguhan REFERENSI Ikatan Akuntan Indonesia. (1998). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 Tahun 1999 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni Jakarta: IAI. Jurnal Akuntansi Keuangan. (2012). Cara Menghitung dan Menjurnal Pajak Tngguhan (Bagian Pertama). Diakses tanggal 16 Juni 2015 dari

7 Mansyur, W.N. (2012). Analisis Penerapan PSAK No. 46 Pada Laporan Keuangan PT. Prima Karya Manunggal. Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar: diterbitkan. Martani, Dwi. (2015). PSAK 46 Akuntansi Pajak dan Penghasilan (Revisi 2014). Diakses tanggal 24 Juni 2015 dari Suandy, Erly. (2013). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, Citra Umbara, Bandung. Waluyo. (2012). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. RIWAYAT PENULIS Hilda Amril lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 25 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun 2012, standar akuntansi keuangan direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat sehingga dapat memberikan informasi atau gambaran suatu keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi yang dinilai berkualitas telah menjadi tuntutan dan kebutuhan para stakeholder pada masa kini.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERPAJAKAN

MANAJEMEN PERPAJAKAN MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 11 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk menuju kemandirian pembiayaan pembangunan. Sebagai bagian dari perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah self assesment system. Sistem pemungutan pajak tersebut mempunyai arti bahwa penentuan penetapan besarnya

Lebih terperinci

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi²

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi² DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi² ¹Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Email:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak. 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Teoritis 1.1.1 Pengertian Pajak Penghasilan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:46), Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

ACCOUNTING FOR INCOME TAX

ACCOUNTING FOR INCOME TAX ACCOUNTING FOR INCOME TAX PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi KELOMPOK 4 Putri Nurfidina C11149014 Dwi Apriani C11149016 Pahlawanita Salsa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 46 TERHADAP PAJAK TANGGUHAN PT. MERAPI PRODUCTION SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 46 TERHADAP PAJAK TANGGUHAN PT. MERAPI PRODUCTION SURABAYA Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 8, Agustus 2016 ISSN : 2460-0585 ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 46 TERHADAP PAJAK TANGGUHAN PT. MERAPI PRODUCTION SURABAYA NOVI PURI SISWIANINGRUM novi.puris@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak. BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pajak Penghasilan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:46), Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 PADA LAPORAN KEUANGAN PT. ALYA CITRA SEMPURNA PALEMBANG.

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 PADA LAPORAN KEUANGAN PT. ALYA CITRA SEMPURNA PALEMBANG. ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 PADA LAPORAN KEUANGAN PT. ALYA CITRA SEMPURNA PALEMBANG. Ana Melinda Siregar (ana.melinda19@yahoo.com) Rika Lidyah (rika.lidyah@facebook.com) Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG Ivana Cendra Universitas Bina Nusantara, Jln. KH Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480, telp (+62-21) 534-5830, fax (+62-21)

Lebih terperinci

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 1, April 2009 : 9-17 ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pajak tangguhan dan laba bersih. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : pajak tangguhan dan laba bersih. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan merupakan subjek pajak yang memiliki andil cukup besar bagi penerimaan pajak dalam negeri. Untuk mengetahui hasil suatu usaha, perusahaan perlu menyusun laporan keuangan pada setiap

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS) PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS) Pengajar : Drs.Agust Mujoko, M.Ak, Ak (AM Materi : Pertemuan ke 8 dan 9 8. Penerapan PSAK 46 sebagai pelaporan PPh a. Kewajiban melampirkan laporan keuangan dlm SPT.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference. ABSTRACT Thesis has been examined by the author entitled "The Role of Fiscal Reconciliation Order Determining the amount of Income Tax Payable (Case Study CV. Prosperous Motor Home)". This thesis discusses

Lebih terperinci

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Analisis Penerapan Pajak Penghasilan PSAK No. 46 Terhadap Laporan Keuangan Dwi Artha Cahyono Putra (Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL

PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL INFOKAM Nomor I / Th. II / Maret / 06 1.. PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL Oleh : Sri Supatmi ) Abstraksi PSAK No 46 Tahun 2004 mengatur perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Aprilia E. Johannes., David P.E. Saerang. Evaluasi Penerapan PSAK

Aprilia E. Johannes., David P.E. Saerang. Evaluasi Penerapan PSAK EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 46 ATAS PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. BANK SULUT (PERSERO) TBK. Oleh: Aprilia Elvira Johannes 1 David Paul Elia Saerang 2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Definisi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan

Pendahuluan. Definisi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan Pendahuluan Pada dasarnya, antara akuntansi pajak dan akuntansi keuangan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis dengan pengukuran dan pengakuan penghasilan serta biaya. Namun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan teori yang mengungkapkan hubungan antara pemilik (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Koreksi fiskal dengan penyesuaian laporan keuangan komersial yang telah disusun oleh wajib pajak dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam koreksi tersebut muncul perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara. Pajak juga bermanfaat bagi pertumbuhan pembangunan yang diutamakan bagi kesejahteraan

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB Lovilia, Iswandi, S.E., Ak., M.M., BKP, CA, CFE ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui apakah penerapan Pajak Penghasilan Badan Pasal 25/29 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang usaha konstruksi merupakan salah satu sektor yang menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia karena dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menggairahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menguji relevansi nilai pajak tangguhan sebagai dampak perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Perubahan PSAK ini terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK TANGGUHAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT BUMI SARANA UTAMA. Dahniyar Daud *)

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK TANGGUHAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT BUMI SARANA UTAMA. Dahniyar Daud *) ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK TANGGUHAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT BUMI SARANA UTAMA Dahniyar Daud *) niardaudismail@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa penerapan

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA Evi Maria Staf Pengajar Program Profesional - Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis ekonomi yang berkepanjangan

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI Ni Putu Ayuk Indrayani Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation.

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation. ABSTRACT This study aimed to determine whether the accounting treatment for sale and leaseback transactions on fixed assets has been carried out by the company in accordance with accounting standards and

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, terdapat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan manufaktur baik dalam meraih pangsa pasar yang luas maupun menyajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu isu yang berkembang di bidang analisis perpajakan yang menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences adalah perbedaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD Popi Surita Kartini popi_surita@yahoo.co.id Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP

Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP REKONSILIASI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL MENJADI LAPORAN KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh BADAN TERHUTANG PADA PT FAJAR SELATAN PALEMBANG Gracia Stephani Lauwrensius (gracia.stephani@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL Fitriani Saragih Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email : fitrianisakhmad@gmail.com ABSTRACT This study aimed to determine the corporate

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM Tanzil Tri Saputra, Murtedjo, SE.,AK.,MM.,CA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021) 53696969,tanziltrisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Pernyataan ini mulai berlaku efektif

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI) 1 ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI) YESSICAROL TANIA 1, ZULKIFLI BOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) Oleh : Dewi Malydhasari Alumni Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH:

SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH: SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH: ABDA DARMINTA SIREGAR 070503102 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan metode penelitian menurut Sutedi (2011:53), Merupakan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan metode penelitian menurut Sutedi (2011:53), Merupakan cara BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode penelitian menurut Supriati (2012:5) adalah sebagai berikut: Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Sedangkan metode penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO Fina Rohmatul Ummah, Masyhad, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable.

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable. ABSTRACT One of the largest state revenue comes from tax, but Indonesia s self assessment system makes taxpayers use a variety of ways to avoid taxes, especially income tax. Tax planning can be one solution

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan perpajakan yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan antara penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan berdirinya suatu perusahaan jenis apapun hampir sama, yaitu untuk mendapatkan laba optimal atas investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan. Dengan laba

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak (badan maupun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA 1 IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA Putri Nabela Dewi Universitas Negeri Surabaya PutriSnowbella@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI) umumnya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laba Akuntansi 1. Pengertian Laba Akuntansi Salah satu informasi yang sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam mengmbil keputusan adalah laba akuntansi yang biasa

Lebih terperinci

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA Yulia Chandra, Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc. Universitas Bina Nusantara, Komp. Duta Harapan Indah

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap Bukan Bangunan Aktiva tetap bukan bangunan dapat diakui sebagai aktiva jika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan suatu aktiva dalam kerangka dasar penyusunan

Lebih terperinci

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj kepentingan perhitungan pajak penghasilan keperluan komersial basis pengenaan penghasilan TIDAK SAMA akibat dari perbedaan perbedaan rekognisi penghasilan dan biaya, maka akan terdapat perbedaan yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Penghasilan yang diterima atau diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemandirian suatu bangsa, dapat diukur dari kemampuan bangsa untuk melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Salah satu sumber pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK Akuntansi Pajak Penghasilan Antara Teori dan Praktek 111 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK Antonius Herusetya Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan Abstract Companies compute pretax

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Jendral Pajak dalam perhitungan laba fiskal. lebih lanjut oleh PSAK 46 (2002:4), yaitu:

BAB II TELAAH PUSTAKA. Jendral Pajak dalam perhitungan laba fiskal. lebih lanjut oleh PSAK 46 (2002:4), yaitu: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan teori 2.1.1. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Definisi Dasar Pengenaan Pajak (DPP) menurut PSAK 46 (2002:3) adalah sebagai berikut: Dalam Pengenaan Pajak (DPP) aktiva atau

Lebih terperinci

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO Dewi Agustya Ningrum, SE., M.Ak. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi UMAHA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai laba dan komponennya. Pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA

ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA Peter Vredy Chandra Jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jl. K.H Syahdan gang Keluarga No.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia perpajakan terdapat laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial. Pada umumnya laporan keuangan komersial berbeda dengan laporan fiskal.

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan gambaran fakta fakta yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan gambaran fakta fakta yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, karena dalam penelitihan ini menggunakan data yang berupa angka dari laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi para investor, kreditor, dan para pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

Lebih terperinci

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Penerapan Akuntansi Pajak Tangguhan Tahun 2005 1. Penyajian Laporan Keuangan Setelah Pengakuan Pajak Penghasilan. Berikut ini akan disajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NO. 36 TAHUN 2008 PADA PT. KARYA MUDA NASIONAL OLEH

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NO. 36 TAHUN 2008 PADA PT. KARYA MUDA NASIONAL OLEH SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NO. 36 TAHUN 2008 PADA PT. KARYA MUDA NASIONAL OLEH BALUAT 110522143 PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi PSAK 58 revisi tahun 2009 pada laporan keuangan 39 perusahaan yang terdiri

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI SETELAH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT BEKJORINDO PARYAWEKSANA BANDAR LAMPUNG

PERLAKUAN AKUNTANSI SETELAH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT BEKJORINDO PARYAWEKSANA BANDAR LAMPUNG PERLAKUAN AKUNTANSI SETELAH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT BEKJORINDO PARYAWEKSANA BANDAR LAMPUNG Pebrina Swissia Staf pengajar pada program studi Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi Institut

Lebih terperinci

Analisis Penerapan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Laporan Keuangan PT. Jamsostek (Persero)

Analisis Penerapan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Laporan Keuangan PT. Jamsostek (Persero) Analisis Penerapan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Laporan Keuangan PT. Jamsostek (Persero) Siti Hawa (Wawa_hanieyluv12@yahoo.com) Siti Khairani (Siti.khairani@mdp.ac.id) Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan. ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD BERUPA KOMPUTER, PRINTER, SCANNER DAN SEJENISNYA GUNA MENGHEMAT BEBAN PAJAK BADAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO.96/KMK.03/2009 (STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian dan banyak penelitian membuktikan adanya hubungan antara laba dengan return

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT. BOKORMAS WAHANA MAKMUR) ABSTRAK Oleh Yolanda Oktarina NPM : 0711031023

Lebih terperinci

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA Ekspansi Vol. 9, No. 1 (Mei 2017), 133 144 REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA UNTUK MENEKAN PAJAK PENGHASILAN Hastuti Politeknik Negeri Bandung myhastuti73@gmail.com Endah Dwi Kusumastuti

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed how well PGAS s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analythical description

Lebih terperinci

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998) Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6, Nomor 2, April 2012 ISSN No. 1978-6034 Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998) A Review of PSAK No.

Lebih terperinci

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport 58 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 8, November 215, 5866 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Financial statements are the basis for stakeholders to make a decisions. Commercial financial statements using IFRS s regulation, while for calculating tax payable, financial statements used are

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Financial statement becomes important in the decision making process in a company, does information qualitative characterstics are needed in reporting financials statement. In order to produce

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Menurut Eisenhardt dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Menurut Eisenhardt dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Menurut Eisenhardt dalam Harmono (2014

Lebih terperinci

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. SP UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. SP UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. SP UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG Annisa Nuary, Drs. Heri Sukendar W, AK., M.M., BKP., CA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 Dipotong Pajak oleh pihak lain saat menerima penghasilan SPT Pajak Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta. 138 DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan no.23, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up ABSTRAK Perpajakan sebagai salah satu bentuk kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Pajak

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL DALAM MENGHITUNG PPH TERUTANG (Studi Kasus Pada Kanwil Perum Pegadaian Medan)

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL DALAM MENGHITUNG PPH TERUTANG (Studi Kasus Pada Kanwil Perum Pegadaian Medan) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN S K R I P S I ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL DALAM MENGHITUNG PPH TERUTANG (Studi Kasus Pada Kanwil Perum Pegadaian

Lebih terperinci