BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Parsons (dalam Nazir, 2005, p. 13), penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Penelitian menurut Woody (dalam Nazir, 2005, p.13) adalah sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan menguji hipotesis. Dari definisi penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan aturan yang berlaku. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam transkrip penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian, yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan penelitian yang akan dikerjakan. Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, mengenai pengumpulan, analisis data, dan sebagainya. (Nazir, 2005, p. 84). Jenis penelitian yang menjadi pilihan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Seniati, Yulianto, dan Setiadi (2008) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah

2 20 penelitian yang datanya diperoleh berupa angka yang kemudian akan dianalisis secara statistik. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variable atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003). Selain itu, penelitian ini adalah penelitian non-experimental atau Ex Post Facto dikarenakan tidak adanya manipulasi variabel. Peneliti menggunakan metode kuantitatif korelasional dan non-experimental atau Ex Post Facto dikarenakan ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas facebook terhadap kecemburuan dalam percintaan pada mahasiswa/ i Universitas X di Jakarta. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat keaktifan responden di Facebook dan tingkat kecemburuan dalam percintaan mahasiswa/ i Universitas X di Jakarta. Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial. Tingkat keaktifan diperoleh berdasarkan data olahan kuesioner, yaitu dengan menanyakan

3 21 frekuensi berapa hari responden mengakses Facebook dalam seminggu, frekuensi berapa jam responden mengakses Facebook dalam sehari, dan aktivitas apa saja yang dilakukan responden tersebut. Aktivitas Facebook ini meliputi dari mulai log in nya pengguna Facebook, pengecekan notifikasi miliknya, melihat beranda (home), merespon penambahan teman baru, turut aktif dalam berkomentar di akun sendiri atau temannya, memperbaharui status, mengunggah foto, dan aktivitas lainnya yang bisa dilakukan. Kecemburuan yang dimaksud yaitu kecemburuan romatis adalah fenomena kompleks yang dapat didefinisikan sebagai persepsi ancaman akan kehilangan nilainilai dalam suatu hubungan yang disebabkan saingan nyata ataupun imajinasi yang meliputi afektif, kognitif, dan perilaku (Mullen dalam Marizitti, 2010, p. 53). Menurut Marazzitti, dkk (2010) membagi kecemburuan dalam 5 dimensi, yaitu: 1. Kecemburuan yang obsesif (obsessionality), ditandai dengan perasaan cemburu tanpa sadar yang mana individu itu pada akhirnya menyadari rasa tersebut terlalu berlebihan dan tidak realistis tetapi tetap diperjuangkan dengan banyak penekanan terhadap pasangannya. 2. Kecemburuan yang depresif (self-esteem), ditandai dengan rasa ketidakcukupan dan rendah diri dibandingkan dengan pasangannya sehingga ia tidak mempercayai kesetiaan pasangannya dan akhirnya pasangannya berpotensi menjalin hubungan jarak jauh dengan saingannya. 3. Kecemburuan perpisahan atau takut kehilangan (separation anxietyrelated jealousy/ fear of loss), ditandai dengan tidak mampu menerima kehilangan pasangan di masa datang, sehingga membuat hubungan

4 22 menjadi ketergantungan, dan individu selalu ingin didekat pasangan dan menunjukan tanda-tanda tertekan jika berpisah. 4. Kecemburuan paranoid (suspisciousness), ditandai dengan kecurigaan ekstrim, seperti menginterpretasikan dan mengendalikan tingkah laku pasangan. Tidak memberikan kepercayaan terhadap pasangan meskipun pasangannya ini setia. 5. Kecemburuan sensitivitas (interpersonal sensitivity), ditandai dengan sensitivitas yang berlebihan terhadap pasangan dengan stimulus dan situasi eksternal, segalanya dianggap berpotensi agresif terhadap dirinya baik orang atau sesuatu yang tidak dikenal Uji Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, atau dalam kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 2007, p 94). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah dengan Cronbach s Alpha. Teknik ini merupakan salah satu formula untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya satu sekali saja pada sekelompok responden (single trial administration). Dengan menyajikan satu skala hanya satu kali, maka problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas ulang dapat dihindari. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r xx ) dan angkanya dalam rentang 0 sampai dengan 1,000. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,000 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 maka

5 23 semakin rendah pula reliabilitasnya. Menurut Guilford (dalam Paramita, 2004), penggolongan reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Jika 0,00-0,19 hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan b. Jika 0,20-0,39 hubungan kecil (reliabilitas rendah) c. Jika 0,40-0,69 hubungan cukup erat (reliabilitas sedang) d. Jika 0,70-0,89 hubungan erat (reliabilitas tinggi) e. Jika 0, hubungan sangat erat (reliabilitas tinggi sekali) Dalam menguji reliabilitas alat ukur, peneliti menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows dan dari hasil perhitungan reliabilitas alat ukur, didapatkan koefisien alpha untuk keseluruhan item sebesar 0,912 atau 91,2 % (reliabilitas tinggi sekali). Menurut Nunnally (dalam Widhiarso, 2010), koefisien tersebut dapat diaplikasikan ke dalam penelitian. Berikut reliabilitas setiap dimensi kecemburuan: a. Reliabilitas dimensi kecemburuan obsesif (K.O) Tabel 3.1 Reliability Statistics K.O Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Sumber: Hasil perhitungan program SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 3.1, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 12 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item kecemburuan obsesif dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0,790 atau 79 %. Dengan demikian, menunjukkan bahwa item-item kecemburuan obsesif memiliki reliabilitas yang tinggi.

6 24 b. Reliabilitas dimensi kecemburuan depresif (K.D) Tabel 3.2 Reliability Statistics K.D Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Sumber: Hasil perhitungan program SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 3.2, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 7 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item kecemburuan depresif dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0,645 atau 64,5%. Dengan demikian, menunjukkan bahwa item-item kecemburuan depresif memiliki reliabilitas yang sedang. c. Reliabilitas dimensi kecemburuan takut kehilangan (K.TK) Tabel 3.3 Reliability Statistics K.TK Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Sumber: Hasil perhitungan program SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 3.3, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 10 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item kecemburuan takut kehilangan dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0,637 atau 63,7 %. Dengan demikian, menunjukkan bahwa item-item kecemburuan takut kehilangan memiliki reliabilitas yang sedang.

7 25 d. Reliabilitas dimensi kecemburuan paranoid (K.P) Tabel 3.4 Reliability Statistics K.P Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Sumber: Hasil perhitungan program SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 3.4, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 12 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item kecemburuan paranoid dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0,741 atau 74,1 %. Dengan demikian, menunjukkan bahwa item-item kecemburuan paranoid memiliki reliabilitas yang tinggi. e. Reliabilitas dimensi kecemburuan sensitivitas (K.S) Tabel 3.5 Reliability Statistics K.S Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Sumber: Hasil perhitungan program SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 3.5, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 10 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item kecemburuan sensitivitas dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0,630 atau 63 %. Dengan demikian, menunjukkan bahwa item-item kecemburuan sensitivitas memiliki reliabilitas yang sedang. Hasil lengkap olahan reliabilitas oleh SPSS bisa dilihat di lampiran L1.

8 Uji Validitas Alat Ukur Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p 216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu alat ukuran yang menunjukan tingkat keandalan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi antara bagian bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan total skor yang merupakan jumlah skor tiap butir Validitas alat ukur ini bersifat validitas konstruk, yaitu alat ukur yang digunakan adalah skala yang disusun berdasarkan teori. Dalam pengujian validitas alat ukur, peneliti menggunakan SPSS Menurut kriteria Guilford (dalam Paramita, 2004), terdapat 5 penggolongan validitas berdasarkan nilai korelasi antara item dengan total skor, yaitu: a. Jika 0, , item dibuang (tidak valid) b. Jika 0,20-0,39, item direvisi (korelasi rendah) c. Jika 0,40-0,69, item dipakai (korelasi sedang) d. Jika 0,70-0,89, item dipakai (korelasi tinggi) e. Jika 0,90-1,00, item dipakai (korelasi tinggi sekali) Berikut hasil pengujian validitas setelah diuji coba pada 41 responden:

9 27 a. Domain Kecemburuan Obsesif (Domain 1) Antara Item X dengan Total Tabel 3.6 Tabel Hasil Uji Validitas Domain 1 Nilai (Pearson Corellation) Probabilitas [sig.(2-tailed)] Item No.1 0,722 0,000 Valid Item No.2 0,457 0,003 Valid Item No.3 0,622 0,000 Valid Item No.4 0,716 0,000 Valid Item No.5 0,686 0,000 Valid Item No.6 0,272 0,085 Direvisi Item No.7 0,684 0,000 Valid Item No.8 0,227 0,154 Direvisi Item No.9 0,587 0,000 Valid Item No.10 0,653 0,000 Valid Item No.11 0,230 0,147 Direvisi Item No.12 0,552 0,000 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Kesimpulan Dari hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa dari 12 item pada domain 1, hanya 9 nomor yang dinyatakan valid atau bisa dipakai pada uji field, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, dan 12, sedangkan 3 item, yaitu no.6, 8, dan 11 harus direvisi terlebih dahulu untuk menaikkan korelasi antar item dengan total skor. b. Domain Kecemburuan Depresif (Domain 2) Antara Item X dengan Total Tabel 3.7 Tabel Hasil Uji Validitas Domain 2 Nilai (Pearson Corellation) Probabilitas [sig.(2-tailed)] Kesimpulan Item No.13 0,178 0,265 Tidak Valid Item No.14 0,686 0,000 Valid Item No.15 0,415 0,007 Valid

10 28 Item No.16 0,542 0,000 Valid Item No.17 0,439 0,004 Valid Item No.18-0,093 0,562 Tidak Valid Item No.19 0,118 0,462 Tidak Valid Item No.20 0,296 0,060 Direvisi Item No.21 0,670 0,000 Valid Item No.22 0,592 0,000 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa dari 10 item pada domain 2, hanya 6 nomor yang dinyatakan valid, yaitu 14, 15, 16, 17, 21, dan 22, 1 item harus direvisi, dan 3 item harus dibuang karena tidak valid. c. Domain Kecemburuan Takut Kehilangan ( Domain 3) Antara Item X dengan Total Tabel 3.8 Tabel Hasil Uji Validitas Domain 3 Nilai (Pearson Corellation) Probabilitas [sig.(2-tailed)] Item No.23 0,667 0,000 Valid Item No.24 0,703 0,000 Valid Item No.25 0,688 0,000 Valid Item No.26 0,290 0,066 Direvisi Item No.27 0,631 0,000 Valid Item No.28 0,209 0,189 Direvisi Item No.29 0,493 0,001 Valid Item No.30 0,335 0,032 Direvisi Item No.31 0,528 0,000 Valid Item No.32 0,529 0,000 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Kesimpulan Dari hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa dari 10 item pada domain 3, hanya 7 item yang dinyatakan valid, yaitu nomor 23, 24, 25, 27, 29, 31,dan 32, sedangkan 3 item lain harus direvisi terlebih dahulu.

11 29 d. Domain Kecemburuan Paranoid (Domain 4) Antara Item X dengan Total Tabel 3.9 Tabel Hasil Uji Validitas Domain 4 Nilai (Pearson Corellation) Probabilitas [sig.(2-tailed)] Item No.33 0,497 0,001 Valid Item No.34 0,324 0,039 Direvisi Item No.35 0,488 0,001 Valid Item No.36 0,583 0,000 Valid Item No.37 0,769 0,000 Valid Item No.38 0,403 0,009 Valid Item No.39 0,699 0,000 Valid Item No.40 0,548 0,000 Valid Item No.41 0,516 0,001 Valid Item No.42 0,610 0,000 Valid Item No.43 0,267 0,091 Direvisi Item No.44 0,474 0,002 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Kesimpulan Dari hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa dari 12 item pada domain 4, hanya 10 item yang dinyatakan valid, yaitu 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, dan 44, sedangkan 2 item harus direvisi terlebih dahulu. e. Domain Kecemburuan Sensitivitas (Domain 5) Antara Item X dengan Total Tabel 3.10 Tabel Hasil Uji Validitas Domain 5 Nilai (Pearson Corellation) Probabilitas [sig.(2-tailed)] Item No.45 0,337 0,031 Direvisi Item No.46 0,433 0,005 Valid Item No.47 0,597 0,007 Valid Item No.48 0,692 0,000 Valid Item No.49 0,536 0,004 Valid Item No.50 0,341 0,029 Direvisi Kesimpulan

12 30 Item No.51 0,236 0,137 Direvisi Item No.52 0,808 0,060 Valid Item No.53 0,492 0,001 Valid Item No.54 0,307 0,051 Direvisi Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa dari 10 item pada domain 5, hanya 6 item yang dinyatakan valid, yaitu 46, 47, 48, 49, 52, dan 53, sedangkan 4 item harus direvisi terlebih dahulu. Jadi, kesimpulan keseluruhan dari pengujian validitas dari 54 item yang diujicobakan pada 41 orang responden, 3 item dinyatakan tidak valid atau harus dibuang, 13 item dinyatakan harus direvisi terlebih dahulu, dan 38 item dinyatakan valid. Item yang valid dan item yang sudah direvisi akan digunakan pada sampel sebenarnya. Hasil lengkap olahan validitas oleh SPSS dapat dilihat pada lampiran L Uji Hipotesis Kountur (2005, pp ) mengatakan bahwa hipotesis pada umumnya dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol atau dikenal pula dengan istilah null hypothesis yang diberi simbol Ho adalah penyataan hipotesis yang menunjukan tidak adanya perubahan sedangkan hipotesis alternatif atau dikenal pula dengan istilah alternative hypothesis yang diberi simbol Ha adalah penyataan hipotesis yang menunjukan hasil yang diharapkan. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diharapkan peneliti dinyatakan dalam bentuk hipotesis alternatif. Itu sebabnya, hipotesis alternatif kadang kadang disebut pula research hypothesis yang diberi simbol H1.

13 31 Kegunaan dari hipotesis itu perlu dinyatakan dalam dua bentuk sekaligus, yaitu dalam bentuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Yang akan diuji oleh statistik adalah hipotesis nol sedangkan yang diharapkan oleh peneliti adalah hipotesis alternatif. Itu sebabnya keduanya harus dinyatakan. Hipotesis diuji dengan teknik statistik, apabila hasil pengujian statistik menunjukan bahwa hipotesis ditolak, maka yang dimaksud ditolak disini adalah hipotesis nolnya. Jika hipotesis nol ditolak, berarti hipotesis alternatif secara otomatis diterima dan sebaliknya. Jika hipotesis nol diterima maka hipotesis alternatif ditolak. Tentu yang diharapkan peneliti adalah supaya hipotesis nol ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif yang merupakan dugaan peneliti bisa diterima. Namun, tidak harus dipaksakan hipotesis nol ditolak. Jika memang setelah diuji dengan statistik ternyata harus diterima, maka hipotesis nolnya harus diterima. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan antara tingkat keaktifan responden di Facebook dengan tingkat kecemburuan. Ha: Ada hubungan antara tingkat keaktifan responden di Facebook dengan tingkat kecemburuan. Ho: Tidak ada hubungan antara tingkat keaktifan responden di Facebook dengan jenis kelamin. Ha: Ada hubungan antara tingkat keaktifan responden di Facebook dengan jenis kelamin. Ho: Tidak ada hubungan antara tingkat kecemburuan dengan jenis kelamin. Ha: Ada hubungan antara tingkat kecemburuan dengan jenis kelamin.

14 Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Indriantoro & Supomo (2002, pp ) membagi 3 jenis data, yaitu: a. Data subyek: jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek ini dilaporkan sendiri oleh respondennya (self-report data). Bentuk respon dari data ini adalah lisan, tulisan, atau ekspresi. Respon lisan didapat dari tanggapan yang diajukan peneliti. Respon tertulis dari tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuesioner), sedangkan ekspresi dari proses observasi. b. Data fisik: jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda fisik. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu. c. Data dokumenter: data ini memuat apa dan kapan suatu kejadian, serta siapa yang teribat di suatu kejadian. Data dokumenter ini dapat dijadikan bahan analisis data yang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content anlysis. Sumber data terbagi 2 kategori (Indriantoro & Supomo, 2002, pp ), yaitu: a. Data primer: sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ada 2 metode dalam mengumpulkan data primer ini, yaitu: (1) metode survei dan (2) metode obeservasi. b. Data sekunder: data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (melalui perantara). Umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis

15 33 yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data subyek dalam bentuk tulisan dari penilaian sendiri dari kuesioner yang diberikan dan sumber data yang digunakan adalah data primer dengan metode survei. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket adalah suatu metode untuk mendapatkan data, dengan data yang berisi sejumlah pertanyan secara tertulis yang dibagikan kepada subyek atau sampel yang kita teliti dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi dalam diri subyek yang ingin diketahui (Sutrisno, 2000, p 25). Data diperoleh dengan menggunakan uji kuesioner yang diberikan kepada responden yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Mahasiswa yang tergolong dewasa muda tahun di Universitas X di Jakarta. 2. Memiliki akun aktif di Facebook. 3. Berstatus sedang menjalin hubungan percintaan minimal 1 tahun. Pada penelitian ini, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup atau kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya. Jawaban kuesioner disusun untuk mengetahui kecocokan responden dengan indikator-indikator yang sudah disusun (skala Likert). Kuisioner ini terdiri dari 4 pilihan jawaban yang masing-masing diberi skor. Item kuesioner ada yang bersifat positif (favourable) dan negatif (unfavourable). Item positif artinya

16 34 mendukung teori sedangkan item negatif tidak mendukung teori. Adapaun pemberian skor jika item favourable maupun unfavourable: Tabel 3.11 Tabel Skor Pernyataan Favourable dan Unfavourable Pernyataan Favourable Unfavourable SS ( Sangat Sesuai) 4 1 S (Sesuai) 3 2 KS (Kurang Sesuai) 2 3 TS (Tidak Sesuai) 1 4 Sebelumnya kuesioner diuji-cobakan (try out) kepada 41 responden yang memenuhi kriteria sampel. Uji try out ini dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari kuesioner. Setelah diuji validitas dan reliabilitasnya, maka akan diketahui pernyataan yang valid, harus direvisi, dan tidak valid. Pernyataan valid akan digunakan untuk uji ke lapangan (field) sedangkan yang tidak valid akan dibuang. Rincian kisi-kisi kuesioner sebanyak 54 nomor yang digunakan pada uji try out bisa dilihat pada lampiran L3. Hasil dari pengujian try out ini dari 41 responden didapatkan bahwa 54 item yang diuji-cobakan pada 41 orang responden, 3 item dinyatakan tidak valid atau harus dibuang, 13 item dinyatakan harus direvisi terlebih dahulu, dan 38 item dinyatakan valid. Item yang valid dan item yang sudah direvisi akan digunakan pada sampel sebenarnya. Berikut rincian kisi-kisi kuesioner yang akan diujikan ke field:

17 35 Tabel 3.12 Tabel kisi-kisi alat ukur kecemburuan untuk field Domain Indikator Favourable Unfavourable Total mempunyai keinginan yang tidak realistis terhadap pacar 1, 6, Kecemburuan Obsesif bersikap terlalu berlebihan terhadap pacarnya 21, 26, ,48, banyak tuntutan Kecemburuan Depresif merasa rendah diri atas kelebihan pacar tidak percaya kesetiaan pasangan 2, 7, 12, 17-22, 27, Kecemburuan Takut Kehilangan terlalu bergantung dengan pasangan selalu berdekatan ingin dengan 3, 8, 13, , 33, 41, pacar mengendalikan tingkah laku pacar 4, tidak memberikan kepercayaan kepada 24, Kecemburuan Paranoid pacar curiga terhadap ekstrim perilaku 34, pacar mengambil kesimpulan sendiri tentang perilaku pacar 46,

18 36 5, 10, 15, 20 Kecemburuan Sensitivitas Memiliki sensitivitas berlebihan terhadap pacar dan stimulus dari luar dirinya Menganggap pacar atau orang lain akan bertindak agresif terhadap dirinya 25 30, 39, 43, Pada pengujian kuesioner ke field akan digunakan 51 item yang dinyatakan valid dan telah direvisi sebelumnya. 3.6 Teknik Pengambilan Sampel Kumar (1999, p 148) menjelaskan pengambilan sampel adalah sebuah proses menyeleksi sebagian kecil contoh dari kelompok besar untuk mengestimasi atau memprediksi fakta, situasi, atau sesuatu berdasarkan kelompok besar tersebut. Masih menurut Kumar (1999, p 148) sampel adalah sub kelompok dari populasi yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik pengambilan sampel jenis judgemental atau purposive sampling, yaitu pengambilan sampel hanya kepada responden dikehendaki berdasarkan kriteria peneliti. Responden yang diteliti adalah mahasiswa di Universitas X di Jakarta dengan lingkup usia tahun, yaitu umumnya semester 5 sampai semester 7 dengan total populasi mahasiswa (data diperoleh dari Universitas X per 1 September 2010). Karena tidak diketahui jumlah populasi mahasiswa yang sedang berpacaran minimal 1 tahun dan memiliki akun aktif FB, maka peneliti melakukan asumsi dasar untuk mendapatkan persentase dari jumlah populasi tersebut, yaitu dengan cara mendata 100

19 37 mahasiswa semester 5 dan 7 yang dipilih secara acak. Mahasiswa tersebut didata berdasarkan usianya, status percintaanya (lajang atau sedang berpacaran), berapa usia hubungan tersebut, dan apakah memiliki akun aktif di FB (dalam seminggu minimal 3 hari Log in). Dari hasil pendataan awal tersebut, didapatkan bahwa 48 orang lajang, 31 orang sedang berpacaran kurang dari 1 tahun, 2 orang sedang berpacaran lebih dari 1 tahun, dan tidak memiliki akun aktif FB, dan hanya 19 orang yang sedang berpacaran lebih dari 1 tahun dan memiliki akun aktif FB. Dari hasil tersebut didapatkan persentase kriteria populasi yang akan ditarik lagi sebagai sampel adalah sebanyak 19% dari total mahasiswa Universitas X semester 5 dan 7, yaitu mahasiswa adalah 2072 orang. Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p 44), apabila jumlah populasinya sudah diketahui, maka salah satu cara menentukan ukuran sampel yang dapat dilakukan dengan rumus Taro Yamane. Rumus Taro Yamane: Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat kebebasan 1 Pada penelitian ini, digunakan tingkat ketepatan 90% atau persentase kesalahan yang diterima sebesar 10%, sehingga jumlah sampel yang perlu diambil adalah: n = (0,1) 2 +1

20 38 = 95,39 96 orang Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel minimal adalah 96 orang. Jadi, sampel yang akan diambil untuk penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa semester 5 dan 7 Universitas X di Jakarta yang diambil secara purposive sampling. 3.7 Teknik Pengolahan Data Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner berupa bilangan ordinal yang dapat digunakan untuk membedakan karakteristik. Data yang didapat dari penelitian ini akan diolah dengan menggunakan tabulasi silang, chi square, dan uji analisis korelasi Spearman rank. Tabulasi silang digunakan untuk data nominal atau ordinal. Pembuatan tabulasi silang disertai dengan perhitungan tingkat keeratan hubungan antar variabel dalam tabulasi silang. Alat statistik yang sering digunakan untuk mengukur hubungan pada tabulasi silang adalah chi square. Chi square digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara baris dan kolom dari tabulasi silang. Spearman rank bisa digunakan untuk pengukuran korelasi pada statistik non-parametrik dan data berskala pengukuran ordinal. Spearman dilambangkan dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

21 39 Tabel 3.13 Interpretasi Koefisien Nilai r Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60-0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan & Kuncoro (2008, p 62) Selain itu, informasi mengenai profil responden dipaparkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini pengolahan data diolah menggunakan program SPSS 16.0.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah mahasiswa atau mahasiswi di Universitas X Jakarta yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji kausalitas (pengaruh) regresi dengan metode survei. Variabel penelitian meliputi tiga variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Menurut Azwar (2003), penelitian korelasional untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitiatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan masalah penelitian, hipotesis berdasarkan permasalahan dalam penelitian, variabel-variabel penelitian yang akan diteliti, populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata Indah. Jumlah seluruh subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan penelitian melalui penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional melalui pendekatan kuantitatif. Metode penelitian korelasional adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber daya dan data yang akan dipakai untuk diolah dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji pengaruh (regresi) dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci