KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran
|
|
- Yohanes Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen. Lebih luas dibahas pula dalam teori penawaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, sampai seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan oleh faktor-faktor tersebut terhadap jumlah penawaran. Dengan menggunakan bahasa dan istilah yang beragam, beberapa pakar ekonomi telah memaparkan lebih jelas mengenai teori penawaran. Penjelasan pertama tentang penawaran dikemukakan oleh Lipsey et al. (1995) yang menyatakan bahwa penawaran merupakan jumlah produk yang akan dijual oleh suatu perusahaan. Meskipun pada kenyataannya, jumlah produk yang terjual atau berhasil dijual belum tentu sesuai dengan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan. Jumlah produk yang terjual bisa saja lebih sedikit dari jumlah yang ditawarkan. Tetapi yang jelas jumlah yang terjual tidak akan melebihi jumlah produk yang ditawarkan. Tambahan lainnya menyangkut pemahaman tentang penawaran, dijelaskan pula oleh Lipsey et al. (1995) bahwa penawaran sebagai jumlah produk yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Hal ini didasari oleh hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan dan harga produk memiliki hubungan yang positif dengan asumsi ceteris paribus. Ceteris paribus maksudnya yaitu menganggap faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi penawaran adalah konstan atau tidak mengalami perubahan. Meningkatnya harga produk akan memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah produk yang ditawarkan, sebaliknya turunnya harga memberikan dampak menurunnya jumlah produk yang ditawarkan. Tidak hanya harga jual komoditi yang mempengaruhi penawaran. Banyak faktor lain yang juga mempengaruhi penawaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran termasuk harga akan diuraikan sebagai berikut. 23
2 a. Harga Produk Itu Sendiri Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dalam teori dasar ekonomi disebutkan bahwa harga suatu produk dengan jumlah yang ditawarkan memiliki hubungan yaitu hubungan positif. Hal ini berarti semakin tinggi harga suatu produk, maka jumlah produk yang ditawarkan juga mengalami peningkatan (asumsi ceteris paribus). Hal ini dapat terjadi karena ketika harga produk meningkat atau tinggi akan memungkinkan produsen atau perusahaan yang memproduksi produk untuk mendapatkan penerimaan dan keuntungan yang lebih tinggi dari harga biasa. Oleh karena itu, semakin tinggi harga produk akan semakin memacu para produsen untuk meningkatkan produksinya sehingga produk yang ditawarkan di pasar menjadi semakin besar jumlahnya. Jika diaplikasikan ke dalam bentuk kurva, hubungan antara harga produk dan jumlah produk yang ditawarkan akan membentuk kurva yang memiliki kemiringan positif seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5. Pada kurva terlihat jelas bagaimana hubungan harga dan jumlah produk yang ditawarkan. Perubahan harga menyebabkan terjadinya pergerakan titik yang menunjukkan jumlah penawaran di sepanjang kurva penawaran (S). Harga S P 2 P 1 A B Q 1 Q 2 Jumlah Produk Gambar 5. Kurva Penawaran dan Pergerakan Sepanjang Kurva penawaran Sumber : Lipsey et al. (1995) Hubungan positif antara harga produk dan penawaran produk dapat terlihat jelas ketika harga produk diasumsikan pada P 1 maka jumlah produk yang 24
3 ditawarkan yaitu Q 1. Jika terjadi kenaikan pada harga yaitu harga berubah dari P 1 menjadi P 2, maka hubungan yang positif harga dan jumlah penawaran membawa jumlah produk yang ditawarkan ikut meningkat yaitu dari Q 1 menjadi berada pada Q 2. Sebaliknya jika harga produk kembali turun ke P 1 maka jumlah produk yang ditawarkan juga akan kembali turun ke titik Q 1. b. Harga Faktor-faktor Produksi Berbeda halnya dengan harga produk yang ditawarkan, harga faktor-faktor produksi memiliki hubungan negatif dengan jumlah produk yang ditawarkan. Faktor-faktor produksi sendiri merupakan semua jenis barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan atau produsen untuk memproduksi produk yang akan ditawarkan. Hubungan negatif antara produk yang ditawarkan dengan harga faktor produksi terlihat dengan semakin tinggi harga faktor produksi, maka jumlah produk yang ditawarkan semakin rendah dengan asumsi ceteris paribus. Sebaliknya ketika harga faktor produksi turun, jumlah produk yang ditawarkan atau penawaran produk akan meningkat. Perubahan harga faktor produksi akan mengakibatkan perubahan posisi kurva penawaran. Jika diasumsikan ceteris paribus, perubahan harga faktor produksi akan menggeser kurva penawaran produk. Ketika harga faktor-faktor produksi meningkat, makan kurva penawaran akan bergeser ke kiri atas. Hal ini Harga S 2 S 0 S 1 Jumlah Produk Gambar 6. Pergeseran Kurva Penawaran Sumber : Lipsey et al. (1995) 25
4 berarti akan semakin sedikit produk yang diproduksi dan ditawarkan. Sebaliknya, ketika harga faktor produksi turun kurva akan bergeser ke kanan bawah yang berarti jumlah produk yang diproduksi dan ditawarkan semakin meningkat. Perubahan jumlah penawaran akibat dari adanya perubahan harga faktor produksi terlihat pada kurva dalam Gambar 6. Kurva pertama S 0 menggambarkan kondisi awal. Setelah terjadi penurunan harga faktor produksi kurva penawaran bergeser ke posisi S 1 dan kenaikan harga faktor produksi membuat kurva penawaran bergeser hingga posisi kurva pada S 2. c. Tujuan Perusahaan/Produsen Secara umum pendirian suatu perusahaan dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Ada perusahaan yang berorientasi pada keuntungan yang maksimal, tidak berorientasi keuntungan/berorientasi sosial, dan ada juga perusahaan yang berorientasi pada kedua-duanya baik keuntungan maupun sosial. Dalam teori ini diasumsikan perusahaan memiliki tujuan yang berorientasi pada keuntungan yang maksimal. Bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada keuntungan umumnya akan meningkatkan jumlah produksi. Dengan demikian jumlah penawaran akan meningkat yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah penerimaan dan keuntungan. Jadi untuk perusahaan-perusahaan jenis ini kurva penawaran cenderung lebih ke arah kanan bawah seperti kurva S 1 pada Gambar 6. d. Perkembangan Teknologi Perkembangan teknologi akan meningkatkan kemampuan produksi suatu perusahaan. Dengan adanya perkembangan teknologi kemampuan produktivitas akan semakin baik, sehingga jumlah produk yang dapat diproduksi semakin banyak. Hal ini secara otomatis berpengaruh pada jumlah yang penawaran yang semakin meningkat. Jika digambarkan dalam kurva, perkembangan teknologi membuat kurva penawaran bergeser ke arah kanan bawah, yaitu dari S 0 ke S Teori Permintaan Permintaan dapat diartikan sebagai sejumlah produk baik itu barang atau jasa yang dibutuhkan pasar untuk memenuhi keinginan konsumen yang memiliki daya beli terhadap produk tersebut. Para ahli ekonomi telah banyak mengungkapkan konsep-konsep permintaan dengan pendapat dan cara yang 26
5 berbeda-beda. Pappas dan Hirschey (1995) menyatakan bahwa permintaan mengacu pada jumlah produk yang rela dan mampu dibeli oleh orang-orang berdasarkan sekelompok kondisi tertentu. Untuk menciptakan suatu permintaan ekonomi, selain orang-orang yang mempunyai daya beli dibutuhkan komponen kebutuhan dan keinginan dari orang-orang tersebut. Jadi, dalam permintaan ekonomi memerlukan para pembeli potensial dengan keinginan untuk menggunakan atau memiliki sesuatu dan kemampuan daya beli atau keuangan untuk memperolehnya. Dengan bahasa yang berbeda Kottler (2002) menjelaskan konsep permintaan dengan dasar pemikirannnya tentang pemasaran. Pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga adalah penting untuk membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia (human needs) merupakan hal yang tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar karena kebutuhan hakikat biologis dari kondisi manusia. Keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan manusia tidak selalu sama dengan apa yang dibutuhkannya. Terkadang meskipun kebutuhan manusia sedikit, keiginan manusia bahkan lebih banyak. Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial. Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan dapat menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Sukirno (2009) menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Hubungan antara permintaan dan harga dapat membentuk kurva permintaan. Tidak hanya harga, permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang erat kaitannya dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, serta ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang. 27
6 Selanjutnya Pappas dan Hirschey (1995) mengemukakan kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam permintaan antara lain mencakup harga barang yang bersangkutan, ketersediaan barang yang berkaitan, perkiraan akan perubahan harga, pengeluaran periklanan dan sebagianya. Jumlah produk yang akan dibeli oleh konsumen, dalam hal ini adalah permintaan produk tersebut bergantung pada semua faktor ini. Dari penjelasan ini diketahui bahwa permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh harga produk, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Umumnya digunakan konsep harga sebagai variabel atau faktor yang mempengaruhi permintaan dengan asumsi ceteris paribus. Agar dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan diperlukan analisa bagaimana faktor-faktor penting lainnya seperti harga barang-barang lain, pendapatan, selera, dan kekayaan akan mempengaruhi permintaan. Para ahli mengungkapkan alasan yang bermacam-macam mengenai faktor yang mempengaruhi permintaan komoditi. Seperti yang dinyatakan oleh Lipsey, et al. (1995) menyatakan permintaan adalah jumlah komoditi yang diminta pada tingkat harga tertentu. Hipotesis yang mendasarinya bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif dengan faktor-faktor lain ceteris paribus. Semakin rendah harga suatu produk maka jumlah permintaan semakin besar, sebaliknya semakin tinggi harga produk maka permintaan akan semakin rendah. Selanjutnya dalam Lipsey, et al. (1995) juga dijelaskan mengenai faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat permintaan selain harga diantaranya yaitu rata-rata penghasilan rumah tangga, harga produk lain, selera, distribusi pendapatan diantara rumah tangga, dan besarnya populasi. Variabel-variabel tersebut penting dan mempengaruhi banyaknya komoditi yang akan dibeli semua rumah tangga pada periode waktu tertentu. Bagaimana faktor-faktor seperti disebutkan diatas mempengaruhi tingkat permintaan akan diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut. a. Harga Produk Itu Sendiri Disebutkan dalam suatu hipotesis ekonomi dasar bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif dengan 28
7 faktor lainnya dianggap tetap atau konstan. Dengan kata lain semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta unutk komoditi itu semakin besar, dan semakin tinggi harga semakin rendah jumlah yang diminta. Hubungan antara harga dan jumlah komoditi yang diminta dengan menganggap faktor lain konstan dapat dituangkan dalam bentuk kurva seperti pada Gambar 7. Harga P 1 A P 2 B Q 1 Q 2 D Jumlah Gambar 7. Kurva Permintaan dan Pergerakan Sepanjang Kurva Sumber : Lipsey et al. (1995) Jika terjadi perubahan harga, maka terjadi perubahan pada kurva permintaan. Penurunan harga meningkatkan jumlah permintaan, misalnya pada gambar yang awalnya permintaan pada harga P 1 dan jumlah permintaan Q 1 terletak pada titik A. Titik A akan berubah pada titik B ketika harga komoditi turun, dimana harga turun dari P 1 ke P 2 dan jumlah komoditi akan meningkat dari Q 1 ke Q 2. b. Harga Produk Lain Harga produk lain yang memiliki keterkaitan dengan suatu produk mempengaruhi jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan harga barang substitusi produk tertentu, akan meyebabkan peningkatan jumlah permintaan produk tersebut. Sebaliknya, jika harga produk substitusi suatu barang turun maka jumlah permintaan terhadap produk tersebut cenderung menurun. 29
8 Harga produk lain yang terkait dengan suatu produk yang diminta akan mempengaruhi bentuk kurva permintaan. Tidak seperti harga produk itu sendiri yang hanya menyebabkan pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan. Harga produk lain ini menyebabkan pergeseran kurva permintaan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 8. berikut. Harga D 1 D 0 Gambar 8. Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Sumber : Lipsey et al. (1995) D 2 Jumlah Harga produk substitusi yeng menurun, menyebabkan kurva permintaan suatu produk bergeser ke sebelah kiri yaitu dari D 0 ke D 2. Sebaliknya jika harga produk substitusi, kuva permintaan suatu produk akan bergeser ke kanan yaitu dari D 0 ke D 1. Berbeda dengan harga produk substitusi, penurunan harga produk komplementer akan meningkatkan jumlah permintaan suatu produk sehingga kurva permintaan bergeser ke kanan (D 0 ke D 1 ). Sebaliknya ketika harga produk komplementer naik, permintaan suatu produk akan turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri (D 0 ke D 2 ). c. Pendapatan Kenaikan pendapatan rumah tangga umumnya akan meningkatkan permintaan konsumen terhadap suatu produk. Hal ini juga memberikan pengaruh pada perubahan posisi kurva permintaan produk. Kenaikan pendapatan rumah tangga akan menggeser kurva permintaan ke kanan (D 0 ke D 1 ), ini menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang diminta pada setiap tingkat harga yang mungkin. 30
9 d. Jumlah Penduduk Perubahan jumlah penduduk akan merubah jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan jumlah penduduk dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan seperti permintaan individu, pendapatan, dan lainnya tetap akan menggeser kurva permintaan suatu produk ke arah kanan yaitu dari D 0 ke D 1. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya jumlah penduduk, akan lebih banyak lagi jumlah produk yang dibeli pada setiap tingkat harga. e. Selera Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera memang sangat mungkin terjadi, tetapi umumnya hal ini bisa terjadi dalam waktu yang lama sekali atau juga bisa berubah dengan cepat. Cepat atau lambatnya perubahan selera terhadap suatu produk akan menggeser kurva permintaan. Jika selera berubah, misalnya semakin banyak yang menyukai suatu produk, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan (D 0 ke D 1 ). Sebaliknya, jika perubahan selera membuat orang-orang yang menyukai suatu produk menjadi tidak menyukai peroduk tersebut (semakin sedikit yang menyukai suatu produk) akan menggeser kurva permintaan ke kiri (D 1 ke D 0 ). f. Distribusi Pendapatan Perubahan dalam distribusi pendapatan akan menggeser ke kanan kurvakurva permintaan untuk produk yang akan dibeli. Hal ini terjadi terutama bagi orang-orang yang menperoleh tambahan pendapatan. Sebaliknya distribusi pendapatan akan menggeser ke kiri kurva-kurva permintaan untuk produk yang dibeli, terutama untuk mereka yang berkurang pendapatannya. Raharja dan Manurung (2006) menjelaskan konsep permintaan secara matematis bahwa fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (dipendent variables) dan variabel-variabel bebas (independent variables). Persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sebagai berikut : 31
10 D x = f ( P x, P y, Y/kap, T, Pop, P p, Y dist, Prom) (1) Keterangan : D x P x P y Y/kap T Pop P p Y dist Prom = permintaan barang X = harga barang X = harga barang Y (substitusi atau komplementer) = pendapatan per kapita = selera = jumlah penduduk = perkiraan harga barang X periode mendatang = distribusi pendapatan = promosi D x merupakan variabel tidak bebas (dipendent variable), karena besar nilainya ditentukan oleh variabel-variabel lain, yaitu yang berada sisi kanan persamaan. Variabel-variabel yang berada di sisi kanan ini disebut variabel bebas (independent variable), karena besar nilainya tidak tergantung besarnya nilai variabel lain. Variabel di sebelah kanan memiliki tanda positif (+) dan negatif (-) yang menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan barang X (D x ). Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan hungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk (Pop) akan meningkatkan permintaan barang X. Sementara jika harga X (P x ) naik, maka permintaan barang X turun. Dalam analisis ekonomi tidak semua variabel diperhitungkan.biasanya yang diperhitungkan adalah yang pengaruhnya besar dan langsung. Dalam hal ini variabel yang dianggap mempengaruhi permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan Konsep Elastisitas Dijelaskan dalam Lipsey, et al. (1995) bahwa konsep elastisitas mengukur dan menjelaskan hingga seberapa jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap perubahan harga dan variabel-variabel yang mempengaruhi lainnya. Sedangkan menurut Nicholson (2000) elastisitas merupakan ukuran perubahan suatu variabel yang disebabkan oleh satu persen perubahan variabel lainnya. Sesuai dengan teori sebelumnya, konsep elastisitas di sini digunakan pada elastisitas penawaran dan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai dimana suatu kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari perubahan faktor yang mempengaruhinya. 32
11 Lebih khusus elastisitas permintaan dijelaskan sebagai pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Tidak hanya perubahan harga, Sukirno (2009) elastisitas permintaan terbagai dalam elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang. Dalam hal ini baik harga dan pendapatan merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan. Sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah permintaan selain harga dan pendapatan juga dapat dihitung elastisitasnya. Menentukan elastisitas permintaan terhadap faktor yang yang mempengaruhi, dimana jumlah permintaan merupakan variabel dipenden (Y) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan variabel independen (X i ) maka dapat dirumuskan sebagai berikut. Elastisitas Y terhadap X = (2) Persamaan diatas menunjukkan hubungan jumlah permintaan (Y) terhadap faktor yang mempengaruhinya (X i ) ketika faktor lainnya dianggap konstasn (ceteris paribus). Sukirno (2009) juga mengungkapkan bahwa elastisitas dibedakan pada lima golongan yaitu elastis, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastisitas sempuran dan elastisitas sempurna. Elastisitas penawaran mengukur besar perubahan jumlah penawaran terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran yang mengukur ketanggapan kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga komoditi itu sendiri menurut Sukirno (2009) juga dibedakan pada lima golongan yaitu elastis, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastisitas sempuran dan elastisitas sempurna. Menentukan elastisitas penawaran atau perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap faktor yang yang mempengaruhi, dimana jumlah penawaran merupakan variabel dipenden (Y) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan variabel independen (X i ), perhitungan elastisitas penawaran sama dengan elastisitas permintaan pada persamaan (2). Persamaan penawaran akan menunjukkan hubungan jumlah penawaran (Y) terhadap faktor yang mempengaruhinya (X i ) ketika faktor lainnya dianggap konstasn (ceteris paribus). 33
12 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Komoditi cabai merah keriting, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi dan diproduksi di Indonesia. Cabai merah keriting termasuk salah satu jenis komoditi dengan tingkat harga yang sangat berfluktuasi. Pada satu waktu tertentu harga cabai merah keriting dapat mencapai harga yang sangat tinggi, dan sebaliknya di waktu yang berbeda bisa turun ke harga yang sangat rendah. Fluktuasi harga cabai ini mengindikasikan adanya ketidakseimbangan dalam pasar cabai merah keriting. Ketidakseimbangan disini maksudnya yaitu ketidaksesuaian antara jumlah permintaan dan jumlah pasokan cabai merah keriting yang tersedia. Ketidaksesuaian antara jumlah permintaan dan pasokan ini dapat berasal dari fluktuatifnya jumlah pasokan itu sendiri dan juga fluktuatifnya jumlah permintaan. Masing-masing jumlah pasokan dan permintaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda-beda. Misalnya jumlah permintaan harga komoditi cabai merah keriting itu sendiri, harga komoditi lain yang terkait sebagai komoditi substitusi, pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan suku/daerah asal. Selain itu faktor seperti momen-momen tertentu seperti bulan puasa dan hari raya juga merupakan faktor yang dapat memberi pengaruh pada jumlah permintaan. Variabel yang digunakan dalam analisis pasokan yaitu harga komoditi itu sendiri, harga komoditi substitusi, inflasi dan sama halnya dengan permintaan yaitu merupakan momen-momen yang terkait dengan musim dan harihari tertentu seperti bulan puasa dan hari besar keagamaan juga mempengaruhi jumlah pasokan. Dari berbagai faktor yang diduga mempengaruhi jumlah pasokan dan jumlah permintaan, tentunya tidak semua faktor memberikan pengaruhnya secara signifikan. Oleh karena itu pengkajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran/jumlah pasokan dan permintaan penting untuk dilakukan. Hal ini agar dapat diketahui secara pasti faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran secara signifikan dan seberapa besar pengaruh yang diberikan. Permintaan cabai merah keriting dalam kajian ini khususnya akan menganalisa tentang permintaan rumah tangga berikut dengan perilaku 34
13 konsumsinya. Sedangkan penawaran akan dianalisis menggunakan data pasokan jumlah cabai merah di pasar yang menggambarkan penawaran cabai merah. Regresi linear berganda akan digunakan sebagai alat analisis untuk membentuk model dan mengetahui faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Hasil analisis akan diperoleh model permintaan dan penawaran yang kemudian dapat dijelaskan secara deskriptif. Sebagai informasi tambahan dalam penelitian ini juga dilakukan identifikasi karakterisik konsumen cabai merah secara umum dan perilaku konsumsi cabai merah yang akan dianalisa secara deskriptif. Untuk lebih jelasnya, alur kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 9. Komoditi Cabai Merah Banyak Dikonsumsi dan Diproduksi di Indonesia Cabai Merah Salah Satu Komoditi Strategis Harga Cabai Merah Sangat Fluktuatif Analisis Pasokan Ketidakseimbangan Jumlah Pasokan dan Permintaan Analisis Permintaan Faktor-faktor yang mempengaruhi : (1) Jumlah pasokan cabai merah keriting periode sebelumnya; (2) Harga cabai merah keriting; (3) Harga cabai merah keriting musim sebelumnya; (4) Harga komoditi substitusi; (5) Laju inflasi di DKI Jakarta; (6) Dummy untuk hari raya/ puasa Faktor-faktor yang mempengaruhi : (1) Jumlah anggota rumah tangga; (2) Harga beli cabai merah keriting; (3)Pendapatan rumah tangga; (4) Frekuensi pembelian; (5) Tempat pembelian; (6) dan suku. Karakteristik konsumen dan perilaku konsumsi rumah tangga Analisis Deskriptif Metode Regresi Berganda, Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Model Jumlah Pasokan Model Permintaan Implikasi Kebijakan Gambar 9. Alur Kerangka Pemikiran Operasional 35
VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING
VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING 6.1. Model Permintaan Rumah Tangga Terhadap Cabai Merah Keriting Model permintaan rumah tangga di DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis LPG bagi pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah bahan bakar utama dalam proses produksinya. Kerangka pemikiran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa
Lebih terperinciBAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan
BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tulisan Anonimous (2012) dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia diperlukan asupan gizi yang baik.
Lebih terperinciElastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuuml. ini berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuuml. ini berasal dari kawasan Amerika Selatan dan Tengah. Tanaman cabai yang dicakup disini adalah cabai merah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan perekonomian daerah untuk menambah penghasilan daerah.
Lebih terperinciPertemuan Ke 3 dan 4. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA
Pertemuan Ke 3 dan 4 Pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi Mekanisme Pasar (Permintaan, Penawaran dan Harga) Konsep Elastisitas Teori Konsumsi Teori Produksi Teori Bentuk Pasar Perhitungan Pendapatan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diukur oleh pembuat keputusan. Pada umumnya peluang terhadap suatu
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Permintaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Buah Jeruk
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Permintaan Permintaan terhadap suatu komoditi yang dihasilkan oleh produsen terjadi karena konsumen bersedia membelinya (Sugiarto, 2000 dalam Nainggolan, 2007). Teori permintaan
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto
POKOK BAHASAN: ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Suharyanto Tujuan Perkuliahan ini: Mahasiswa dapat menganalisis sensitivitas respon perubahan permintaan dan penawaran akibat perubahan harga dan faktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.
Lebih terperinciModul ke: Teori Permintaan. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Teori Permintaan Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Teori Permintaan Teori permintaan menerangkan tentang sifat daripada permintaan pembeli atas suatu
Lebih terperinciEkonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan dan penawaran suatu barang dan jasa berkaitan dengan interaksi antara pembeli dan penjual di pasar yang akan menentukan tingkat harga suatu barang
Lebih terperinciPERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK
PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan
Lebih terperinciHarga (Pq) Supply (S)
I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR Ahmad Ridha Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra Email : achmad.ridha@gmail.com
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan tentang Siklus Kegiatan Ekonomi, Teori Permintaan dan Penawaran (Demand &Supply), Kurva Permintaan&Penawaran, Faktor-Faktor Penyebab
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Pada bab ini akan disampaikan beberapa kajian pustaka mengenai teori permintaan, elastisitas permintaan dan BBM. 2.1.1 Teori
Lebih terperinciBahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3
Bahan Ajar Ekonomi Teknik PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 4/2/2015 Universitas Gunadarma Nur RACHMAD Pertemuan 2 dan 3 2.Mekanisme penentuan harga permintaan dan penawaran Sub Pokok Bahasan : Konsep permintaan
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar wilayahnya mencakup sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Umum Cabai Merah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Umum Cabai Merah Cabai merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang sangat terkenal di Indonesia bahkan hampir seluruh negara di dunia mengenal cabai merah.
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN KONSEP PERMINTAAN Permintaan keinginan konsumen membeli barang pd berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Faktor-faktor yg mempengaruhi permintaan : Harga
Lebih terperinciJumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut. jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1Permintaan Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciFUNGSI PERMINTAAN PENAWARAN DAN EQUILIBRIUM PASAR
FUNGSI PERMINTAAN PENAWARAN DAN EQUILIBRIUM PASAR Teori dan Elastisitas Permintaan LINGKUP TEORI PERMINTAAN Teori permintaan menentukan berbagai faktor yang memengaruhi permintaan. Hukum permintaan : Jika
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi, disintesakan (dirangkum), dibatasi, dan ditetapkan menjadi tiga pokok permasalahan (faktor),
Lebih terperinciSecara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas
Geografi Kabupaten Langkat a. Geografi Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara 3 0 14 00 dan 4 0 13 00 Lintang Utara dan antara 97 0 52 00 dan 98 0 45 00 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Permintaan Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan tentang ciri hubungan antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS A. PERMINTAAN Permintaan adalah Jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Didalam permintaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam (Worabai, 1997), daging sapi adalah sebagian hasil ternak yang hampir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Arti Penting Daging Sapi Disain pembangunan sangat sentralistik dengan perlakuan yang sangat beragam terhadap keragaman yang ada di nusantara yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. PENGERTIAN a. Permintaan Menurut Sadono Sukirno (2005) permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga tertentu selama
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Materi Kurva Permintaan Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan Elastisitas permintaan Kurva Penawaran Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dan melaksanakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dan melaksanakan pembangunan di segala bidang fisik material maupun bidang mental spiritual. Pembangunan
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Kentang layak untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Data Botanis Tanaman Kentang Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peran penting untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Kentang layak untuk diusahakan
Lebih terperinciPERTEMUAN KETUJUH: Permintaan Produk Pertanian
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE- 101002 PERTEMUAN KETUJUH: Permintaan Produk Pertanian Nur Baladina, Tatiek Koerniawati, Sujarwo, Djohar Noeriati, Rini Dwiastuti 2013 TUJUAN PEMBELAJARAN: Pada akhir
Lebih terperinciberbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1
Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A.
7 II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian Michael (1985) yang berjudul Estimating Cross Elasticities of Demand for Beef, menggunakan variabel harga daging sapi, harga ikan, harga daging unggas,
Lebih terperinciKonsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh
Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
Lebih terperinciVII. MODEL PERMINTAAN IKAN DI INDONESIA
161 VII. MODEL PERMINTAAN IKAN DI INDONESIA Pemodelan suatu fenomena seringkali tidak cukup hanya dengan satu persamaan, namun diperlukan beberapa persamaan. Pada Bab IV telah disebutkan bahwa ditinjau
Lebih terperinciKebijakan Makro Ekonomi
EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi
Lebih terperinciMICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.
MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 Permintaan dan penawaran Konsep dasar dari permintaan dan penawaran
Lebih terperincipada strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih baik. 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi dan
1. Untuk mengetahui faktor pendapatan, harga sepeda motor Yamaha, harga sepeda motor kompetitor (Honda) di Medan untuk dijadikan rekomendasi pada strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan
III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Konsep Pemikiran Teoritis Pada pasar kopi (negara kecil), keinginan untuk memperdagangkannya adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan antara
Lebih terperinciPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Pendahuluan Berbicara tentang interaksi antara pembeli dengan penjual Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Permintaan 2.1.1. Konsep Pengertian Permintaan Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan yang terbatas sementara keinginannya adalah untuk mencapai
Lebih terperinciIV. KERANGKA PEMIKIRAN
52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O
Lebih terperinciPermintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar
Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Pengantar Ilmu Ekonomi Pertemuan ke-lima Pokok bahasan pertemuan ke-5 Teori permintaan dan kurva permintaan. Efek Perubahan harga dan non harga
Lebih terperinciPERMINTAAN BARANG DAN JASA
PERMINTAAN BARANG DAN JASA Kuantitas Barang yang Diminta Barang yang diminta (quantity demanded) adalah jumlah total yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga jumlah yang diminta adalah kuantitas yang
Lebih terperinciPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Berbicara tentang interaksi antara pembeli dengan penjual Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang. Teori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdapat berbagai hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti lain, baik itu dalam penelitian pada umumnya maupun penelitian
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan
ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PASAR Permintaan yang secara relatif stabil memungkinkan operasi produksi yang
Lebih terperinciKONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN
BAB II KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN diperoleh suatu garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah (gambar 2.1). Garis ini disebut sebagai kurva permintaan yaitu kurva yang menunjukkan jumlah total produk
Lebih terperinciA. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN
K-13 Kelas X ekonomi ELASTISITAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami jenis elastisitas yang terjadi pada suatu komoditas akibat faktor yang memengaruhinya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan sebagai proses untuk
6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Produksi Produksi merupakan sebuah proses menghasilkan suatu barang atau jasa. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya)
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beras Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya) dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan alat penggiling serta alat
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Analisis Model persamaan yang akan diuji pada penelitian ini merupakan model fungsi permintaan busway yang dipengaruhi oleh tarif busway, tingkat pendapatan per kapita,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis ketersediaan pasokan (penawaran) dan perilaku permintaan rumah tangga (permintaan) terhadap cabai merah
Lebih terperinciTeori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kol Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool sedangkan kubis berasal dari Bahasa inggris yaitu cabbage. Kubis yang juga disebut
Lebih terperinciEkonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM
Ekonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM Permintaan Variabel penentu permintaan Hukum permintaan Fungsi permintaan skedul (daftar) permintaan Kurva permintaan Perbedaan perubahan permintaan
Lebih terperinciVI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA
66 VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA 6.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Model ekonometrika perdagangan bawang merah dalam penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Teori Penawaran dan Kurva Penawaran. (ceteris paribus) (Lipsey et al, 1995). Adapun bentuk kurva penawaran dapat
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Penawaran dan Kurva Penawaran Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang
Lebih terperinciFungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3
Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3 BAGIAN 2 : Perilaku Konsumen Dalam ekonomi manajerial kita sangat tertarik pada permintaan terhadap suatu komoditas
Lebih terperinciPertemuan 1. Konsep Ekonomi
Pertemuan 1 Konsep Ekonomi Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu: Menjelaskan beberapa konsep dasar mikroekonomi seperti faktor penggerak kegiatan ekonomi, definisi
Lebih terperinciPERMINTAAN KONSUMEN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG TRISNI NOVIASARI
PERMINTAAN KONSUMEN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG TRISNI NOVIASARI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 LEMBAR
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Komoditi Pertanian subsektor Peternakan Pertanian adalah salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan masyarakat.
Lebih terperinciKata Pengantar. Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini.
Kata Pengantar Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN. LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati
ELASTISITAS ERMINTAAN LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati Elastisitas Harga Elastisitas harga adalah rasio yang menyatakan persentase perubahan kuantitas dibagi dengan persentase perubahan harga.
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal
PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang selama ini dilakukan telah membawa pertumbuhan ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada sikap peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan, hampir semua perusahaan yang ada mengalami kemunduran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997 perekonomian Indonesia dilanda krisis yang berkepanjangan, hampir semua perusahaan yang ada mengalami kemunduran bahkan banyak yang hingga gulung
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN
BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN 6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh PTPN Analisis regresi berganda dengan metode OLS didasarkan pada beberapa asumsi yang harus
Lebih terperinciANALISA PERMINTAAN. P(x) Individu 1 P(x) Individu 2 P(x) Individu Dx = d1 + d
ANALISA PERMINTAAN I. Pengertian : 1. Permintaan Efektif Permintaan yang didukung oleh daya beli (Purchasing Power). 2. Permintaan Absolut Permintaan yang didasarkan pada keinginan belaka. II. Permintaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dalam arti sempit adalah merupakan suatu gugus masalah yang timbul sehubungan dengan
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR
Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
engantar Ekonomi Mikro Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan konsep Excess Demand & ExcessSupply), ergerakan Kurva ermintaan&enawaran, Faktor enyebab Kesimbangan asar dan Membahas Implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Empat faktor untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 241 juta dengan ditandai oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang meningkat dan stabilitas ekonomi yang
Lebih terperinci