Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri"

Transkripsi

1 Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Bahan dan formulaformula pembersih kaca berbasis prosentase berat : IPA ( Iso Propil Alkohol ).20,0 % Methanol..0,1 % NH4OH ( Ammonium Hidroksida )..0,1 % Emal 0,1 % Parfum sesuai selera Pewarna sesuai selera Sisanya adalah air sampai 100 % Cara Pembuatan Campur dan larutkan Emal secara perlahan-lahan dalam 1/10 air yang digunakan Pengadukan benar-benar perlahan jangan timbul busa, lakukan sampai benar-benar merata Setelah merata tambahkan NH4OH, Methanol dan IPA secara perlahan Setelah semuanya larut tambahkan sisa air sampai habis Masukkan pewarna dan parfum sesuai selera Masukkan dalam kemasan plastic atau botol. Semua rumah yang ada dimuka bumi ini tidak lepas dari penggunaan kaca yang pada umumnya lebih sering ada pada jendela, ventilasi bahkan mungkin juga ada genteng yang terbuat dari bahan tembus pandang ini. Namun bagian rumah ini tentu tidak lepas dari debu yang secara terus menerus menghinggapinya, sehingga lama kelamaan juga akan membuatnya terlihat buram dan merusak pandangan maupun penampilan. Hubungi Kami Bila ada Pertanyaan

2 Cara Membuat Lilin Hias Untuk Komersil Maupun Sendiri Cara Membuat Lilin Hias Untuk Komersil Maupun Sendiri Bahan : Parafin Elastis White Oil Pewarna Lilin Parfum secukupnya Hiasan selera Peralatan 4. Wadah, Cetakan, Kuas Kompor. Cara Pembuatan : Parafin elastis ditambah White oil di wadah dipanaskan sampai leleh, aduk rata ( 1 ) bening + pewarna ( 2 ) tuang ke cetakan yang ada sumbunya dan beri hiasan Catatan: Dapat dituangkan diwadah permanen dengan lilinnya dan hiasi ( keong kecil, bebatuan dll ), sehingga tampak tembus pandang. Sebaiknya gunakan cetakan yang terbuat dari steenless atau cetakan silikon. Saat mencetak lilin dalam cetakan plastik, terkadang

3 susah untuk dikeluarkan dari cetakan. Triknya, masukkan lilin yang telah dicetak kedalam kulkas, maka akan mudah dikeluarkan dari cetakannya. 4. Untuk menghasilkan sumbu yang baik dan tidak banyak asap, maka sebelumnya harus direndam terlebih dahulu dalam air garam selama 3 jam. Setelah dikeringkan baru bisa digunakan sebagai sumbu lilin dengan hasil yang baik. Hubungi Kami untuk info lebih Lanjut Cara Membuat Sabun Colek Untuk Sendiri Cara Membuat Sabun Colek Untuk Sendiri Komposisi pembuatan sabun colek ABS 11% NaOH secukupnya Soda abu 6% 4. Talk 15% 5. Silikat secukupnya 6. Kaolin 18% 7. Garam 7% 8. Pewarna secukupnya 9. Parfum secukupnya

4 Peralatan yang dibutuhkan: Wadah, takaran dan pengaduk kayu Cara membuat sabun colek Setengah air dari 31% + Pewarna aduk rata (1) + Garam aduk rata (2) + Talk aduk rata 4. (3) + Soda abu aduk rata 5. (4) + Larutan NaOH ( NaOH : Air = 40% : 60% ) aduk rata 6. (5) + Sisa air aduk rata 7. (6) + Kaolin aduk rata 8. (7) + ABS aduk rata 9. (8) + Silikat aduk rata 10. Siap dikemas Pada zaman sekarang sabun colek sudah mulai tergantikan denga sabun cair. Hubungi Kami untuk Info lebih Lanjut Cara Membuat Pembersih Lantai Untuk Industri Kecil Cara Membuat Pembersih Lantai Untuk Industri Kecil, membersihkan lantai rumah adalah suatu kebutuhan dikarenakan lantai umah kita terutama bagian luar berubungan dengan udara luar yang membawa polusi, debu, air hujan dan juga kotoran dari sepatu atau kaki kita melalui alas kaki yang tidak dibuka sewaku memasuki rumah.

5 Selain dari kotoran debu, lumpur dan kotoran kasat mata lain ada juga kotoran yang tidak kasat mata lainnya. Yaitu bakteri dan mikroorganismme lainnya. Tentunya Pembersih lantai yang kita buat harus mengandung bahan-bahan yang bisa membunuh bibit penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Analisa Bahan Desinfektan yang kami masukkan ke pembersih lantai adalah BKC ( Benzalkonium Chloride). Komposisi Pembersih Lantai Plus CMC 30 gr Texapon secukupnya BKC 4. Polysorbate 5. Parfum 6. Pewarna 7. Air 3 liter Peralatan yang digunakan : wadah, pengaduk & pengukur Prosedur Pembuatannya CMC + Air di wadah A Texapon + Air di wadah B (1) + (2) di wadah A 4. Polysorbate + BKC aduk rata di wadah lain aduk rata 5. (4) + sisa air aduk rata 6. (3) + (5) aduk rata

6 7. (6) + Pewarna 8. (7) + Pewangi dan diamkan beberapa saat 9. Siap dikemas Hubungi Kami untuk bahan-bahan kimia di atas Cara Membuat Karbol Wangi Kamar Mandi Sendiri Cara Membuat Karbol Wangi Kamar Mandi Sendiri Bahan : 4. NaOH : 10 Gr Siongka : 25 Gr Pine oil : 50 cc Air : 1 Liter Proses Pembuatan Dengan Proses Pemanasan Panaskan 1 liter air hingga mendididih,masukan siongka aduk hingga homogen(benar-benar rata) disebut larutan 1 Larutan 1 dipindahkan ke wadah plastik, kemudian masukan NaOH bila sudah homogen dan proses penyabunan telah selesai diamkan dulu beberapa menit sampai 1 jam. disebut larutan 2 Tambahkan fine oil aduk lagi hingga Homogen diamkan selama sehari, kemudian aduk lagi.dan dikemas Tanpa proses Pemanasan

7 Tumbuk siongka hingga halus, Masukan kedalam air dalam wadah plastik,masukan NaOH.Aduk hingga merata.tambahkan Pine oil aduk lagi. Diamkan 1 hari Siap dikemas. Karbol wangi ini bisa untuk mencuci lantai rumah,pewangi lantai kamar mandi supaya tidak bau pesing, dapat juga mengusir lalat dengan cara di spray di halaman yang banyak lalatnya. Cara Membuat Cat Tembok Untuk Keperluan Pribadi [latexpage] Cara Membuat Cat Tembok Untuk Keperluan Pribadi Bahan-bahan untuk membuat cat Calsium Carbonate ($CaCO_3$ ) Bahan Calsium Carbonate (CaCO3) ini berbentuk seperti tepung dan berwarna putih. Bahan ini memiliki sifat yang mudah larut dengan air dan senyawa dengan kulit manusia. Jadi, bahan ini aman dan mudah hilang jika terkena kulit anda. Titan Dioksida ($TiO_2$) Bahan Titan Dioksida ($TiO_2$) juga berbentuk seperti tepung berwarna putih, namun sifatnya lebih lengket tapi tetap mudah larut dengan air. Bahan Titan Dioksida ($TiO_2$) ini tidak senyawa dengan kulit anda. Jadi, bahan ini tidak mudah hilang jika terkena kulit anda.

8 Jika anda ingin membuat cat tembok berwarna putih anda dapat menggunakan Titan Dioksida ($TiO_2$). Namun jika anda ingin membuat cat tembok berwarna, anda dapat menggunakan Pigmen Warna (pewarna sablon kaos) dengan warna sesuai dengan keinginan anda. Propyline Vinyl Acrylic (PVaC) Bahan Propyline Vinyl Acrylic (PVaC) ini berwarna putih dan lengket. Fungsi dari bahan ini adalah sebagai perekat atau penguat cat tembok anda agar tidak mudah luntur. 4. Kaolyn atau Bolus Alba Bahan Kaolyn ini berbentuk sperti tepung berwarna putih. Bahan ini berfunsi sebagai obat jamur dan pengawet pada cat tembok buatan anda. 5. Pine Oil Bahan ini berguna untuk penguat warna dan penguat aroma dari cat tembok buatan anda. 6. Air dan Pewangi Air digunakan sebagai pelarut dan jika anda ingin membuat aroma cat tembok anda lebih wangi, anda dapat menggunakan pewangi. Namun, hal ini bergantung dengan selera anda Contoh Komposisi Formula,anda bisa kembangkan sendiri : $CaCO_3$ Kalsium Karbonat = 2Kg $TiO_2$ Titan Dioksida = 2Ons P.V.A.C Propylene Vinyl Acrylic = 1Kg $H_2O$ Air matang = $\frac{3}{4}$liter Kaolyn = 1Kg Pine Oil = 10 cc Setelah semua bahan-bahan pembuat cat tembok di atas telah tersedia. Barulah, anda dapat memperhatikan langkah-langkah di bawah ini untuk membuat cat tembok sendiri.

9 Langkah membuat cat tembok : Langkah yang pertama adalah anda cairkan Propyline Vinyl Acrylic (PVaC) dengan air. Kemudian, barulah anda campurkan Propyline Vinyl Acrylic (PVaC) cair dan Calsium Carbonate (CaCO3) dengan air, lalu aduk semua bahan tersebut hingga tercampur rata menggunakan mixer. Setelah bahan tersebut tercampur rata, anda masukkan Titan Dioksida (TtiO2) atau pigmen warna sedikit demi sedikit sambil diauk hingga menjadi rata dan warna yang anda inginkan terlihat. Untuk pembuatan cat warna, sebaiknya takaran pigmen warnanya anda memiliki catatan takaran yang tepat. Kemudian, tambahkan Kaolyn dan Pine oil pada campuran tersebut agar warna cat tidak mudah luntur dan cat tidak mudah berjamur, lalu aduk-aduk hingga semuanya tercampur rata. Cat tembok buatan anda pun telah selesai dibuat dan dapat langsung anda gunakan atau anda masukkan ke dalam kemasan untuk di pasarkan kepada konsumen. Untuk membuat cat tembok anda dengan lebih mengkilap, anda dapat menambahkan bahan kilap cat, seperti : matt/doff, eggshell, semigloss, dan gloss. Semakin mengkilap cat tembok buatan anda maka kadar pigmen warna yang anda gunakan harus semakin rendah.

10 Cara Membuat Shampoo Mobil Busa Warna Cara Membuat Shampoo Mobil Busa Warna Komposisi sampoo mobil busa warna Texapon 1kg Sodium sulfat secukupnya Camperlan secukupnya Gliserin secukupnya EDTA 20 gram propilin glikol secukupnya Parfum secukupnya Pewarna khusus Air 15 liter Siap di kemas Alat yang dibutuhkan : Ember, Gelas ukur plastik (literan), Gelas ukur kaca (cc), pengaduk kayu. Cara Membuat sampoo mobil : Texapon + sodium sulfat diaduk sampai memutih (1) + beri air sedikit demi sedikit sampai 6 liter (2) + camperlan aduk sampai mengental (3) + tambahkan lagi air 2 liter aduk sampai homogen (4) + sodium sulfat aduk rata (5) + Gliserin aduk rata (6) + (EDTA larutkan dalam 100 ml) aduk rata (7) + air 1,9 liter aduk rata (8) + Pewarna khusus aduk rata (9) + ( Parfum + Propilin glikol) aduk rata Diamkan beberapa saat & siap dikemas *** Komposisi sampoo mobil biasa

11 Texapon 1kg Sejenis garam tertentu Fisative 4. Parfum 5. Pewarna 6. Air Alat yang dibutuhkan : Ember, Gelas ukur plastik (literan), Gelas ukur kaca (cc), pengaduk kayu. Cara Membuat sampoo mobil : Texapon + Sejenis garam diaduk sampai memutih (1) + beri air sedikit demi sedikit sampai 6 liter (2) + Sejenis garam aduk sampai mengental (3) + tambahkan lagi air 2 liter aduk sampai homogen (4) + Sejenis garam aduk rata (5) + sisa air aduk rata (6) + Pewarna aduk rata (7) + ( Parfum + Fisative) aduk rata Diamkan beberapa saat dan siap dikemas LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS \usepackage{chemmacros} \noindent \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} }

12 [/latex] Stoikimiometri Membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi). Tata Nama Senyawa Sederhana Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Contoh : air (H 2 O), amonia (NH 3 ) Rumus Senyawa Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan. B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-F Contoh : (lengkapi sendiri) Nama Senyawa Nama senyawa biner dari dua jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dengan akhiran ida (ditambahkan pada unsur yang kedua).contoh : (lengkapi sendiri)catatan :Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. 1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10

13 = deka Angka indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon monoksida.contoh :.(lengkapi sendiri) Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu mengikuti aturan di atas. Tata Nama Senyawa Ion. Kation = ion bermuatan positif (ion logam) Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom) Rumus Senyawa Unsur logam ditulis di depan. Contoh : (lengkapi sendiri) Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Kation dan anion diberi indeks sedemikian rupa sehingga senyawa bersifat netral (å muatan positif = å muatan negatif). Nama Senyawa Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di belakang); sedangkan angka indeks tidak disebutkan. Contoh : (lengkapi sendiri)catatan : Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya (ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu). Contoh : (lengkapi sendiri) Berdasarkan cara lama, senyawa dari unsur logam yang mempunyai 2 jenis muatan dibedakan dengan memberi akhiran o untuk muatan yang lebih rendah dan akhiran i untuk muatan yang lebih tinggi. Contoh : (lengkapi sendiri) Cara ini kurang informatif karena tidak menyatakan

14 bilangan oksidasi unsur logam yang bersangkutan. Tata Nama Senyawa Terner. Senyawa terner sederhana meliputi : asam, basa dan garam. Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam Tata Nama Asam. Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam. Rumus asam terdiri atas atom H (di depan, dianggap sebagai ion H + ) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Catatan : perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam = nama asam yang bersangkutan tanpa kata asam. Contoh : H 3 PO 4 Nama asam = asam fosfat Rumus sisa asam = (fosfat) Tata Nama Basa. Basa adalah zat yang jika di dalam air dapat menghasilkan ion Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion Nama basa = nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Contoh : (lengkapi sendiri) Tata Nama Garam. Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan penamaannya = senyawa ion. Contoh : (lengkapi sendiri) 4. Tata Nama Senyawa Organik. Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang ( nama

15 trivial ). Persamaan Reaksi Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai dengan koefisiennya masingmasing. Menuliskan Persamaan Reaksi. Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk). Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. 4. Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi. Contoh : Keterangan : Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi). Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair). Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi). 4. Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan 2 langkah :

16 Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan wujudnya. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana). Contoh : Langkah 1 : (belum setara) Langkah 2 : (sudah setara) Menyetarakan Persamaan Reaksi Langkah-langkahnya (cara matematis) : Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf. Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir. Contoh : Langkah 1 : Persamaan reaksi yang belum setara. Langkah 2 : Menetapkan koefisien C 2 H 6 = 1 sedangkan koefisien yang lain ditulis dengan huruf. Langkah 3 : Jumlah atom di ruas kiri dan kanan : Atom Ruas kiri Ruas kanan C 2 b H 6 2c O 2a 2b+c Langkah 4 :

17 Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas kanan. Dari langkah 3, diperoleh : b = 2. (i) 2c = 6. (ii) 2a = (2b + c).. (iii) Dari persamaan (ii), diperoleh : 2c = 6 c 6/2 = 3. (iv) Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke persamaan (iii) : 2a = (2b + c).. (iii) 2a = {(2).(2) + 3} = 7 a = (v) Langkah 5 : Nilai-nilai a, b dan c disubstitusikan ke persamaan reaksi :..(x 2) Langkah 6 : Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan, serta melengkapi wujud zatnya. Hukum Dasar Kimia Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Contoh : 40 gram Ca + 16 gram O2 $\rightarrow$ 56 gram CaO 12 gram C + 32 gram O2 44 gram CO2Contoh soal : Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan? Jawab : m Ca = 4 gram m CaO = 5,6 gram

18 m O2 =..? Berdasarkan hukum kekekalan massa : Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi Û m Ca + m O2 = m CaO Û m O2 = m CaO m Ca= (5,6 4,0) gram = 1,6 gram Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6 gram. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust ). Yaitu : Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Contoh lain :Air tersusun oleh unsur-unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dengan perbandingan yang selalu tetap yaitu : 11,91 % : 88,81 % = 1 : 8 Massa H2 (gram) Massa O2 (gram) Massa H2O (gram) Massa zat sisa Massa H 2 Massa O 2 Massa H 2 O (gram) (gram) (gram) Massa zat sisa gram H gram O ,875 gram H 2 Contoh soal : Jika diketahui perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam pembentukan senyawa besi (II) sulfida (FeS) adalah 7 : 4 maka tentukan : Massa besi yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan 8 gram belerang! Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21 gram

19 Fe direaksikan dengan 15 gram S! Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk menghasilkan 22 gram senyawa FeS! Jawab : Reaksi : Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, sehingga 7 gram Fe akan bereaksi dengan 4 gram S membentuk 11 gram FeS. Massa S = 8 gram Massa Fe =? Massa Fe = Jadi massa Fe yang dibutuhkan adalah 14 gram. 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S, berarti : Fe : S = 21 : 15 = 7 : 5 Belerang berlebih, berarti seluruh Fe habis bereaksi. Massa Fe yang bereaksi = 21 gram Massa S yang bereaksi = Massa S yang tersisa = ( ) gram = 3 gram Jadi massa S yang tersisa adalah 3 gram. Untuk membentuk 22 gram FeS : m Fe = m S = Jadi massa Fe dan S yang dibutuhkan adalah 14 gram dan 8 gram. Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton ). Yaitu : Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama, merupakan bilangan bulat dan sederhana. Contoh : C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan

20 CO Jika massa C dalam kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka : Massa O dalam CO : massa O dalam CO2 akan merupakan bilangan bulat dan sederhana (yaitu = 1:2 ). Contoh soal : Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1, membentuk gas metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana? Jawab : C : H = 3 : 1 sehingga : Û 900 : m H = 3 : 1 Û m H = ; Jadi, massa H yang diperlukan adalah 300 gram. 4. Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay Lussac ). Yaitu : Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana. Contoh : Dua volum gas hidrogen bereaksi dengan satu volum gas oksigen membentuk dua volum uap air. gas hidrogen + gas oksigen uap air 2 V 1 V 2 V Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2 5. Hukum Avogadro. Yaitu : Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama mengandung jumlah partikel yang sama pula. Contoh : Pada pembentukan molekul H2O \usepackage{chemmacros} \usepackage{amsmath} \noindent 2L \ch{h2 \gas{} } + 1L \ch{o2 \gas{} }\rightarrow

21 2L\hspace{0.2cm}\ch{H2O \aqu{} }[/latex] 2 molekul H2 1 molekul O2 2 molekul H2O Catatan : Jika volume dan jumlah molekul salah 1 zat diketahui, maka volume dan jumlah molekul zat lain dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan : \usepackage{amsmath} \noindent \framebox{$v_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm}dicari}=\dfrac{k oefisien_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm} dicari}}{koefisien_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm}diketahui} }\hspace{0.1cm}x\hspace{0.1cm}v_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1 cm}diketahui}$}\\ dan\\ \framebox{$x_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm}dicari}=\dfrac{k oefisien_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm} dicari}}{koefisien_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1cm}diketahui} }\hspace{0.1cm}x\hspace{0.1cm}x_{\hspace{0.1cm}yang\hspace{0.1 cm}diketahui}$}\\ [/latex] Keterangan : V = volume molekul ( L ) X = jumlah partikel ( molekul ) Contoh soal : Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L gas nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan gas H2 membentuk gas NH3 (amonia).

22 Tentukan : Persamaan reaksinya! Volume gas H2 yang diperlukan! Volume gas NH3 yang dihasilkan! Jawab : Persamaan reaksinya! \usepackage{chemmacros} \noindent \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} } [/latex] Volume gas H2 yang diperlukan! \usepackage{amsmath} \usepackage{chemmacros} \noindent $V\hspace{0.1cm}\ch{H2} =\dfrac{koef.\hspace{0.1cm}\ch{h2}}{koef.\hspace{0.1cm}\ ch{n2}}\hspace{0.1cm}x\hspace{0.1cm}v\hspace{0.1cm}\ch{n 2}}\\ $\indent\hspace{0.2cm} =\dfrac{3}{1}x2l=6l\\ \noindent [/latex] Jadi volume gas H 2 yang diperlukan dalam reaksi adalah 6 L. Volume gas NH3 yang dihasilkan! \usepackage{amsmath} \usepackage{chemmacros}

23 \noindent $V\hspace{0.1cm}\ch{NH3} =\dfrac{koef.\hspace{0.1cm}\ch{nh3}}{koef.\hspace{0.1cm} \ch{n2}}\hspace{0.1cm}x\hspace{0.1cm}v\hspace{0.1cm}\ch{ N2}}\\ $\indent\hspace{0.2cm} =\dfrac{2}{1}x2l=4l\\ \noindent [/latex] Jadi volume gas NH 3 yang diperlukan dalam reaksi adalah 4 L. Konsep Mol a. Definisi Mol a. Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-1 b. Mol merupakan satuan jumlah (seperti lusin,gros), tetapi ukurannya jauh lebih besar. c. Mol menghubungkan massa dengan jumlah partikel zat. d. Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C -12 ) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x (disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan L). Contoh : a. 1 mol air artinya : sekian gram air yang b. c. mengandung 6,02 x molekul air. 1mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x atom besi. 1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x molekul H 2 SO 4.

24 b. c. \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{1 mol = 6,02 x $10^{23}$ partikel} {L = 6,02 x $10^{23}$}}} [/latex] Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel Dirumuskan : \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{x = n x( 6,02 x$10^{23}$ )}}} [/latex] Keterangan : n = jumlah mol x = jumlah partikel Massa Molar (m m ) a. Massa molar menyatakan massa 1 mol zat. b. Satuannya adalah gram mol- c. Massa molar zat berkaitan dengan Ar atau Mr zat itu, karena Ar atau Mr zat merupakan perbandingan massa antara partikel zat itu dengan atom C-1 Contoh : Ar Fe = 56, artinya : massa 1 atom Fe : massa 1 atom C-12 = 56 : 12 Mr H 2 O = 18, artinya : massa 1 molekul air : massa 1 atom C-12 = 18 : 12 Karena : 1 mol C-12 = 12 gram (standar mol), maka : \usepackage{amsmath} \usepackage{chemmacros} \noindent

25 Massa 1 mol atom Fe$\indent\hspace{0.5cm} =\dfrac{56}{12}x12gram=56gram\\ Massa 1 mol molekul air$\indent\hspace{0.2cm} =\dfrac{18}{12}x12gram=18gram\\ \noindent [/latex] Kesimpulan : Massa 1 mol suatu zat = Ar atau Mr zat tersebut (dinyatakan dalam gram). \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{untuk unsur yang partikelnya berupa atom : $m_{m} = Ar gram mol^{-1}$} {Untuk zat lainnya : $m_{m} = Mr gram mol^{-1}}}} [/latex] d. Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m) Dirumuskan : \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{m = n x$m_{m}$ }}} [/latex] dengan : m= massa n= jumlah mol m m = massa molar e. Volum Molar Gas (Vm) a. Adalah volum 1 mol gas. b. Menurut Avogadro, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas bervolum sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.

26 c. Artinya, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan jumlah molekul yang sama akan mempunyai volum yang sama pula. d. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah molekul sama yaitu 6,02 x 1023 molekul, maka pada suhu dan tekanan yang sama, 1 mol setiap gas mempunyai volum yang sama. e. Jadi : pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas hanya bergantung pada jumlah molnya. Dirumuskan : \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{v = n x$v_{m}$ }}} [/latex] dengan : v= volum gas m= jumlah mol V m = volum molar Ø Beberapa kondisi / keadaan yang biasa dijadikan acuan : Keadaan Standar Adalah suatu keadaan dengan suhu 0oC dan tekanan 1 atm. Dinyatakan dengan istilah STP (Standard Temperature and Pressure). Pada keadaan STP, volum molar gas (Vm ) = 22,4 liter/mol Keadaan Kamar Adalah suatu keadaan dengan suhu 25oC dan tekanan 1 atm. Dinyatakan dengan istilah RTP (Room Temperature

27 4. and Pressure). Pada keadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24 liter/mol Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal : p= tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmhg = 760 mmhg v= volum gas (L) n= jumlah mol gas r= tetapan gas (0,082 L atm/mol K) t= suhu mutlak gas (dalam Kelvin = suhu Celcius) Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain Misalkan : Gas A dengan jumlah mol = n 1 dan volum = V 1 Gas B dengan jumlah mol = n 2 dan volum = V 2 Maka pada suhu dan tekanan yang sama : \usepackage{amsmath} \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{ {$\dfrac{v_{1}}{v_{2}}=\dfrac{n_{1}}{n_{2}}atau \dfrac{n_{1}}{v_{1}}=\dfrac{n_{2}}{v_{2}}atau \Big(\dfrac{n}{V}\Big)_{gas\hspace{0.1cm}A}=\Big(\ dfrac{n}{v}\big)_{gas\hspace{0.1cm}b} $} }} [/latex] 5. Kemolaran Larutan (M) Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan. Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap ml larutan. Dirumuskan : dengan :

28 m= kemolaran larutan n= jumlah mol zat terlarut v= volum larutan Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram) NaCl atau dalam tiap ml larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl. Stoikiometri Senyawa Rumus Empiris ( RE ) Disebut juga rumus perbandingan adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa. Rumus Molekul ( RM ) Secara umum, rumus molekul suatu senyawa dapat dinyatakan sebagai berikut : \usepackage{stackengine} \fbox{\longstack{{rm = $ ( RE )_{y}$ }}} [/latex] Keterangan : Harga y bergantung pada besarnya harga Massa Molekul Relatif ( Mr ) dari senyawa yang bersangkutan. Kadar Unsur dalam Senyawa ( dalam % )

29 Dirumuskan : \usepackage{stackengine} \usepackage{amsmath} \fbox{\longstack{{kadar = $ \dfrac{yxar}{mr}x100\%$ }}} [/latex] Keterangan : y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa ( angka indeks dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa ) Stoikiometri Reaksi Hitungan Kimia Sederhana Dapat diselesaikan melalui 4 langkah yaitu sebagai berikut : 4. Menuliskan persamaan reaksi kimia yang setara Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksi Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan Pereaksi Pembatas Adalah suatu pereaksi yang habis bereaksi terlebih dahulu. Contoh : Reaksi antara Al dengan O2 membentuk aluminium oksida, menurut persamaan reaksi : \usepackage{chemmacros} \noindent \ch{4 Al \sld{} + 3 O2 \gas{} ->2 Al2O3\sld{} } [/latex]

30 Jumlah Mol Pereaksi Jumlah Mol Produk Pereaksi Pembatas Jumlah Mol Pereaksi yang Bersisa Al O Ekivalen Aluminium 1 mol oksigen Oksigen 1 mol aluminium 2 1,5 1 Ekivalen - 0,6 0,4 0,27 Oksigen 0,07 mol aluminium Cara menentukan Pereaksi Pembatas : Nyatakan zat yang diketahui dalam mol Bagilah jumlah mol masing-masing zat dengan koefisiennya Pereaksi yang hasil pembagiannya paling kecil, merupakan pereaksi pembatas 4. Hitungan yang Melibatkan Campuran Jika dari suatu campuran, terjadi lebih dari satu reaksi ( > 1 ) maka persamaan reaksinya harus ditulis secara terpisah. Penentuan Rumus Kimia Hidrat Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. Contoh : CuSO 4. 5 H 2 O ( terusi ) CaSO 4. 2 H 2 O ( gipsum ) MgSO 4. 7 H 2 O ( garam Inggris ) Na 2 CO H 2 O ( soda hablur ) Jika suatu hidrat dipanaskan, maka sebagian atau seluruh air kristalnya dapat menguap ( lepas ).

31 lewis structure \usepackage{lewis} \usepackage{bohr} \lewis{cl}{.}{*}{*}{*}{*}{*}{*}{*} [/latex]

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS \usepackage{chemmacros} \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} } Stoikimiometri Membahas tentang hubungan massa antar unsur

Lebih terperinci

Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri

Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Bahan dan formulaformula pembersih kaca berbasis prosentase berat : 6. 7. IPA ( Iso Propil Alkohol

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

Tugas Kimia STOIKIOMETRI Tugas Kimia STOIKIOMETRI NAMA ANGGOTA : 1. Nyoman Dharma Triyasa (10) 2. Komang Jnana Shindu Putra (17) 3. I.G.A Dharsasasmitha Yani (19) 4. Ni Putu Riska Valentini (25) 5. Putu Ayu Rosita Octaviani (26)

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA Dalam ilmu kimia perlu dipelajari massa dan volume zat-zat yang bereaksi dan zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Studi tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam suatu

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : A Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : wwwe-dukasinet Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan,

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA 4 STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA Kata Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, stoicheion yang berarti unsur (partikel) dan metron yang berarti pengukuran. Stoikiometri menggambarkan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA BAB II HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si Cepi Kurniawan, M.Si, Ph.D KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M! 1. Suatu senyawa mengandung kadar unsur (% berat) sebagai berikut : S = 35,97%; O = 62,9%; dan H = 1,13%. Rumus molekul senyawa tersebut adalah. 2. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam magnesium

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan Indikator : 1. Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Kimia

Antiremed Kelas 10 Kimia Antiremed Kelas 10 Kimia Stokiometri - Latihan Soal Doc. Name:K1 AR10KIM0901 Version : 201-09 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom relatif

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Hukum-Hukum Dasar 2. Persamaan Gas Ideal 3. Persamaan Kimia 4. Yield STOIKIOMETRI

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

Menuliskan nama senyawa kimia

Menuliskan nama senyawa kimia 81 Bab 6. Stoikiometri Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia Memahami konsep mol Kompetensi Dasar Menuliskan nama senyawa kimia Menjelaskan konsep mol Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789). Lavoiser mengemukakan pernyataan yang disebut hukum kekekalan massa, yang berbunyi : Pada reaksi kimia, massa

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Author : Sri Utami Publish : 23-09-2011 11:34:08 Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Hukum Dasar Kimia 1. Ilmuwan yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa tertentu selalu tetap

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1 BAB I STOIKHIOMETRI 1.1 PENDAHULUAN Setiap zat, unsur, senyawa dalam kimia mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk memerikan suatu reaksi kimia adalah dengan menuliskan rumus untuk

Lebih terperinci

Rumus Kimia. Mol unsur =

Rumus Kimia. Mol unsur = Rumus Kimia Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : X (Sepuluh) Nomor Modul : Kim.X.06 Penulis : Dorthy Hariandja, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Darsef, M.Si Penyunting Media : Drs.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Hukum Dasar Perhitungan Kimia - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10KIM0801 Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataan yang paling sesuai tentang hukum Lavoisier (A) Jumlah

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

Abdul Wahid Surhim 2014

Abdul Wahid Surhim 2014 Abdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Persamaan Kimia Pola Reaktivitas Kimia Berat Atom dan Molekul Mol Rumus Empirik dari Analisis Informasi Kuantitatif dari Persamaan yang Disetarakan Membatasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandung. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X dan XI yang telah mempelajari

Lebih terperinci

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian 202 Lampiran B Label Pengertian stoikiometri Pengertian massa atom Perhitungan massa atom Tabel Hasil Analisis pada Objek Penelitian Penjelasan pada Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani (stoicheion,

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. KIMIA DASAR Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. ILMU KIMIA Kimia Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang MATERIyang meliputi: Struktur materi Susunan materi Sifat materi Perubahan materi Energi yang menyertai

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume )

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume ) MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume ) Perubahan materi 1. perubahan fisis a) perubahan yang tidak menghasilkan zat baru b) perubahan bentuk dan wujud tanpa

Lebih terperinci

MATERI 1.1 Pengertian Materi Sebagai contoh : Hukum Kekekalan Materi 1.2 Sifat Dan Perubahan Materi Sifat Materi

MATERI 1.1 Pengertian Materi Sebagai contoh : Hukum Kekekalan Materi 1.2 Sifat Dan Perubahan Materi Sifat Materi BAB I MATERI 1.1 Pengertian Materi Dalam Ilmu Kimia kita mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan yang dialami materi, baik dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan.

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III STOIKIOMETRI

BAB III STOIKIOMETRI BAB III STOIKIOMETRI A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B.

Lebih terperinci

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. 1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Kimia Teknik Kode Mata Kuliah : MKT 1105 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

D kj/mol E kj/mol

D kj/mol E kj/mol 1. Dari data : 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571 kj 2Ca (s) + O 2 (g) 2CaO(s) H = -1269 kj CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH)2(s) H = -64 kj Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar... A. -984

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! Petunjuk : 1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! 2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian: A. 30 soal pilihan Ganda : 60 poin B. 5 Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kimia Dasar. Makalah

Lebih terperinci

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul. Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi K-13 Kelas X kimia KNSEP ML I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami persamaan reaksi kimia dan komponen-komponennya. 2. Memahami cara

Lebih terperinci

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI Joko Sedyono Benyamin 1 Diskripsi Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif/jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Kata ini berasal

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia MAKALAH KIMIA Tata Nama Senyawa Kimia DI S U S U N OLEH X.1 2015/2016 SMA NEGERI 2 BANTAENG KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Bidang: KIMIA DASAR Materi ini dapat diunduh di https://arisarianto.wordpress.com Materi tambahan lainnya, kunjungi portal https://school.quipper.com/id/index.html buka kelas khusus SMAN MODEL TERPADU

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) KIMIA TAHAP PERSIAPAN BERSAMA Departemen Kimia, Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung E-mail: first-year@chem.itb.ac.id UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) http://courses.chem.itb.ac.id/ki1111/ 22 Oktober

Lebih terperinci