RESUME HASIL SERTIFIKASI LEGALITAS KAYU IPK PADA IPPKH PT BHARINTO EKATAMA DI KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Transkripsi

1 RESUME HASIL SERTIFIKASI LEGALITAS KAYU IPK PADA IPPKH PT BHARINTO EKATAMA DI KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1. IDENTITAS LVLK a. Nama Lembaga : PT TRUSTINDO PRIMA KARYA b. Nomor Akreditasi : LVLK-010-IDN Masa Berlaku 27 September September 2020 c. Alamat : Gedung Diklat APHI Kalimantan Timur Lt.1 Jl. Kesuma Bangsa No. 80 Samarinda d. Telepon e. Penanggung Jawab LVLK : trustindoprimakarya@gmail.com : Ir. Kurnia f. Tim Audit : Bayu Satria Pramana, S.Hut (Auditor) g. Tim Pengambil Keputusan : Ir. Kurnia 2. IDENTITAS AUDITEE a. Nama Pemegang IPK : PT Bharinto Ekatama b. Jenis IPK : IPK pada IPPKH c. No. & Tgl. SK IPKKH : SK.621/Menhut-II/2010 Tanggal 4 November 2010 SK.946/Menhut-II/2013 Tanggal 27 Desember 2013 d. Luas Penyiapan Lahan Tahun 2016 : 571, 10 Ha dan 2.134,53 Ha e. Lokasi Penyiapan Lahan : Areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan PT Bharinto Ekatama di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur f. Alamat Kantor : Desa Muara Begai Kec. Muara Lawa Kab. Kutai Barat g. Management Representatif : Jonny Tambunan P a g e 1 19

2 3. RINGKASAN TAHAPAN VERIFIKASI Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik Pertemuan Pembukaan Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan Pertemuan Penutupan Pengambilan Keputusan - - Office Kladi PT Bharinto Ekatama, 24 Oktober 2016 Office Kladi dan Lokasi IPPKH PT Bharinto Ekatama, Oktober 2016 Office Kladi PT Bharinto Ekatama, 27 Oktober 2016 Samarinda, 9 November 2016 a. Memberikan penjelasan mengenai tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi dan prosedur verifikasi, serta meminta surat kuasa dan/atau surat tugas Manajemen Representatif. b. Menandatangani BA Pertemuan Pembukaan. a. Mengumpulkan, mempelajari dan menganalisa dokumen/data/laporan produksi dan penjualan. b. Melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, wawancara dan penandaan ketelusuran kayu. c. Menganalisis hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan menggunakan acuan sesuai Lampiran 2.4. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016. a. Penyampaian kesimpulan hasil audit lapangan beserta laporan ketidaksesuaian dan observasi, serta memintakan konfirmasi persetujuan atas LKS dan waktu pemenuhannya oleh auditee. b. Menandatangani BA Pertemuan Penutupan. a. Rencana Pemanfaatan Kayu atas pembukaan lahan PT Bharinto Ekatama di Kabupaten Kutai Barat dinyatakan telah MEMENUHI standar VLK sesuai Lampiran 2.4. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 b. Kepada PT Bharinto Ekatama dapat diterbitkan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK). P a g e 2 19

3 4. RESUME HASIL PENILAIAN/VERIFIKASI : PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.1. : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan hutan negara untuk kegiatan non- kehutanan yang tidak mengubah status hutan. Indikator : Pelaku usaha memiliki Izin Lainnya yang Sah (ILS) /IPK pada areal pinjam pakai yang terletak di kawasan hutan produksi. a. ILS/IPK pada areal pinjam pakai 1. PT Bharinto Ekatama memilki izin yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu berupa izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), meliputi : a. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.: SK.621/Menhut-II/2010 Tanggal 4 November 2010 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Eksploitasi Batubara dan Sarana Penunjangnya atas nama PT Bharinto Ekatama Seluas 571,10 (Lima Ratus Tujuh Puluh Satu dan Sepuluh Perseratus) Hektar pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. b. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.: SK.946/Menhut-II/2013 Tanggal 27 Desember 2013 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Operasi Produksi Batubara dan Sarana Penunjangnya Pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas Seluas 2.134,53 (Dua Ribu Seratus Tiga Puluh Empat dan Lima Puluh Tiga Perseratus) Hektar atas nama PT Bharinto Ekatama di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi IPK telah sesuai, yaitu terletak pada IPPKH yang dimilikinya tersebut di atas. P a g e 3 19

4 b. Peta lampiran ILS/IPK pada areal izin pinjam pakai (dilampiri izin pinjam pakai dan petanya) 2. PT Bharinto Ekatama telah memilki dokumen pengelolaan lingkungan hidup yang telah disahkan, terdiri dari : a. Kelayakan Lingkungan Hidup. Pengesahan No.: 240 Tahun 2009 Tanggal 10 Juni 2009 b. Addendum Studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL). Dokumen IPPKH (SK No. 621 maupun SK No. 946) telah dilengkapi dengan lampiran Peta IPPKH yang telah disahkan: skala 1: dan 1 : , distempel dan ditandatangani Menteri Kehutanan. Hasil pengecekan pada areal IPPKH, posisi blok pemanfaatan telah sesuai, yaitu berada pada koordinat yang sama dengan Peta IPPKH. Blok pemanfaatan kayu telah ditata batas dengan menggunakan patok ulin, dicat dan dinomori. PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.2. Indikator : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan hutan negara untuk kegiatan Hutan Tanaman Hasil Reboisasi (HTHR : Pelaku usaha memiliki IUPHHK-HTHR pada areal HTHR a. Izin HTHR Bukan IPK pada HTHR b. Peta Lampiran HTHR Bukan IPK pada HTHR P a g e 4 19

5 PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.3. Indikator : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan untuk kegiatan non- kehutanan yang mengubah status hutan : Pelaku usaha memiliki IPK pada areal kawasan hutan yang dilepaskan untuk peruntukan kegiatan non kehutanan a. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) b. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK yang berbeda dengan pemegang izin usaha c. IPK pada areal yang dilepaskan mengubah status hutan untuk non kehutanan mengubah status hutan untuk non kehutanan mengubah status hutan untuk non kehutanan d. Peta lampiran IPK mengubah status hutan untuk non kehutanan e. Dokumen sah memuat perubahan status kawasan (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) mengubah status hutan untuk non kehutanan P a g e 5 19

6 PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.3. Indikator : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan untuk kegiatan non- kehutanan yang mengubah status hutan : IPK pada areal kawasan hutan yang dilepaskan untuk pemukiman transmigrasi a. IPK pada areal yang Bukan IPK untuk areal transmigrasi dilepaskan b. Peta lampiran IPK Bukan IPK untuk areal transmigrasi PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.4. : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada APL (Areal Penggunaan Lain) Indikator : Pelaku usaha memiliki IPK pada APL a. Dokumen rencana Bukan IPK pada APL IPK/ILS (survey potensi) b. Izin usaha dan Bukan IPK pada APL lampiran petanya (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) c. Izin usaha dan Bukan IPK pada APL lampiran petanya (bagi pemegang IPK yang berbeda dengan pemegang izin usaha) d. IPK pada APL Bukan IPK pada APL e. Peta lampiran IPK Bukan IPK pada APL P a g e 6 19

7 PRINSIP 1 : Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Kriteria 1.4. : Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada APL (Areal Penggunaan Lain) Indikator : IPK pada APL untuk pemukiman transmigrasi a. IPK pada APL Bukan IPK pada APL untuk areal transmigrasi b. Peta lampiran IPK Bukan IPK pada APL untuk areal transmigrasi PRINSIP 2 : Kesesuaian dengan sistem dan prosedur penebangan serta pengangkutan kayu Kriteria 2.1. : Kesesuaian rencana dan implemetasi IPK/ILS. Indikator : IPK/ILS mempu- nyai rencana penebangan yang telah disahkan. Dokumen rencana penebangan IPK/ILS PT Bharinto Ekatama menyusun dan membuat rencana pemanfaatan kayu pada IPPKH yang dimilikinya berdasarkan luas dan letak IPPKH, Tata Batas Blok Pemanfaatan Kayu/IPPKH dan Laporan Hasil Cruising. Dokumen Rencana Pemanfaatan Kayu dilengkapi dengan Peta Lokasi Pemanfaatan Kayu skala 1: Rencana Pemanfaatan Kayu pada areal IPPKH disusun dengan masa berlaku selama 1 (satu) tahun. Rencana Penebangan dilaporkan kepada instansi yang berwenang. Pada periode tahun 2016, PT Bharinto Ekatama telah menyusun Rencana Pemanfaatan Kayu P a g e 7 19

8 dengan target volume sebesar ,26 M 3, antara lain : 1. Areal IPPKH Nomor: SK.621/Menhut- II/ Periode 1 Luas 72,86 Ha dengan volume 5.467,94 m3. - Periode 2 Luas 4,42 Ha dengan volume 68,90 m3. 2. Areal IPPKH Nomor: SK.946/Menhut- II/ Periode 1 Luas 398,47 Ha dengan volume ,57 m3. - Periode 2 Luas 38,26 Ha dengan volume 2.292,85 m3. PRINSIP 2 : Kesesuaian dengan sistem dan prosedur penebangan serta pengangkutan kayu Kriteria 2.1. : Kesesuaian rencana dan implemetasi IPK/ILS. Indikator : Pelaku usaha mampu menunjukkan bahwa kayu bulat yang dihasilkan dari IPK/ILS dapat dilacak keabsahannya a. Dokumen potensi tegakan pada areal kerja PT Bharinto Ekatama memilki Laporan Hasil Cruising pada areal IPPKH No. SK.621/Menhut-II/2010 dan No. SK.946/Menhut-II/2013. Pelaksanaan cruising dilakukan dengan intensitas 100% dan telah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Barat (dibuatkan BA Pemeriksaan). Laporan hasil cruising pada areal IPPKH PT Bharinto Ekatama adalah sebagai berikut: P a g e 8 19

9 a. Data potensi: b. Dilengkapi Peta Lokasi Timber Cruising. c. Dibuat oleh Ganis PHPL Timber Cruising atas nama Romal Bontanurdi Nomor Register /CANHUT/XX/2014. P a g e 9 19

10 b. Dokumen produksi kayu (LHP) PT Bharinto Ekatama telah melakukan penebangan di areal IPPKH selama periode Tahun dengan total produksi sebesar 9.370,43 m3 dengan rincian sebagai berikut: Hasil uji petik menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara LHP dan hasil pengecekan di lapangan nomor batang sesuai dan terdapat selisih volume sebesasar 2,9 %. Posisi kayu hasil produksi dari bulan April September 2016 pada SK.621 yaitu sebanyak 840 batang dengan volume 961,65 M 3 dan pada SK.946 yaitu sebanyak batang dengan volume 7.395,35 M 3. Total keseluruhan stok kayu yang ada saat ini yaitu sebanyak batang dengan volume M 3 dan saat ini P a g e 10 19

11 kayu hasil produksi tersebut masih berada di TPn PT Bharinto Ekatama. LHP dibuat oleh Jonny Tambunan, dengan Register Ganis PKB Nomor /PKB- R/XX/2012. Untuk tahun 2016 PT BEK telah siap melaksanakan penatausahaan kayu dengan SIPUHH Online dengan menyiapkan sarana dan prasarananya. PRINSIP 2 : sistem dan prosedur penebangan yang sah Kriteria 2.2. : kewajiban pembayaran pungutan pemerintah dan keabsahan pengangkutan kayu Indikator : Pemegang izin mampu menunjukkan bukti pelunasan iuran kehutanan a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan. Terdapat dokumen SPP DR dan/atau PSDH serta PNT atas produksi kayu bulat yang telah di-lhpkan meliputi : - SPP PSDH Nomor tanggal 02 November 2015 untuk LHP volume 1.293,78 M 3 dengan nilai Rp ,50 ; PSDH Denda Nomor tanggal 20 November 2015 senilai Rp ,53 - SPP PNT Nomor tanggal 02 November 2015 untuk LHP volume 1.293,78 M 3 dengan nilai Rp ,50 ; PNT Denda Nomor tanggal 20 November 2015 senilai Rp ,45 - SPP DR Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk LHP volume 567 M 3 dengan nilai US $ 8.371,86 - SPP PSDH Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk LHP volume M 3 dengan nilai Rp P a g e 11 19

12 - SPP PNT Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk LHP volume 567,35 M 3 dengan nilai Rp ,50 - SPP DR Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk LHP volume 1.540,76 M3 dengan nilai US $ ,05 - SPP PSDH Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk LHP volume 1.540,76 M3 dengan nilai Rp SPP PNT Nomor tanggal 16 Desember 2015 untuk volume 1.540,76 M3 dengan nilai Rp (SIMPONI) atas LHP No 4/ April 2016 tanggal 7 Mei 2016 dengan volume sebesar M3 untuk DR Murni Kode Billing senilai US $ 2.804,90 ; DR Denda Kode Billing Senilai US $ 292,00 Total US $ 3.096,90 (SIMPONI) atas LHP No 4/ April 2016 tanggal 7 Mei 2016 dengan volume sebesar M3 untuk PSDH Murni Kode Billing senilai Rp ; PSDH Denda Kode Billing Senilai Rp Total Rp (SIMPONI) atas LHP No 4/ April 2016 tanggal 9 Mei 2016 dengan volume sebesar 1.714,54 M3 untuk DR Murni Kode Billing senilai US $ ,91 ; DR Denda Kode Billing Senilai US $ 2.439,33 Total US $ ,24 (SIMPONI) atas LHP No 4/ April 2016 tanggal 9 Mei 2016 dengan volume sebesar 1.714,54 M3 untuk PSDH Murni Kode Billing senilai Rp P a g e 12 19

13 ; PSDH Denda Kode Billing Senilai Rp Total Rp (SIMPONI) atas LHP No 08/ Agustus 2016 tanggal 1 September 2016 dengan volume sebesar 646,53 M3 untuk DR Murni Kode Billing senilai US $ 8.661,95 (SIMPONI) atas LHP No 08/ Agustus 2016 tanggal 1 September 2016 dengan volume sebesar 646,53 M3 untuk PSDH Murni Kode Billing senilai Rp (SIMPONI) atas LHP No 08/ Agustus 2016 tanggal 1 September 2016 dengan volume sebesar 1.203,75 M3 untuk DR Murni Kode Billing senilai US $ (SIMPONI) atas LHP No 08/ Agustus 2016 tanggal 1 September 2016 dengan volume sebesar 1.203,75 M3 untuk PSDH Murni Kode Billing senilai Rp (SIMPONI) atas LHP No 09/ September 2016 tanggal 3 Oktober 2016 dengan volume sebesar 2.205,09 M3 untuk DR Murni Kode Billing senilai US $ ,44 (SIMPONI) atas LHP No 09/ September P a g e 13 19

14 b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH 2016 tanggal 3 Oktober 2016 dengan volume sebesar 2.205,09 M3 untuk PSDH Murni Kode Billing senilai Rp DR dan/atau PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan dokumen SPP meliputi: - Dokumen Bukti setor PSDH untuk SPP PSDH Nomor tanggal 10 November 2015 via Bank Citybank; PSDH Denda Nomor tanggal 08 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen Bukti setor PNT untuk SPP PNT Nomor tanggal 10 November 2015 via Bank Citybank; PNT Denda Nomor tanggal 08 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen bukti setor DR berdasarkan SPP DR Nomor tanggal 21 Desember 2015 melalui Bank BNI; - Dokumen Bukti setor PSDH untuk SPP PSDH Nomor tanggal 23 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen Bukti setor PNT untuk SPP PNT Nomor tanggal 23 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen bukti setor DR berdasarkan SPP DR Nomor tanggal 21 Desember 2015 melalui Bank BNI; - Dokumen Bukti setor PSDH untuk SPP PSDH Nomor tanggal 23 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen Bukti setor PNT untuk SPP PNT Nomor tanggal 23 Desember 2015 via Bank Citybank; - Dokumen bukti setor DR untuk Kode senilai US $ 2.804,90 ; DR Denda Kode Billing Senilai US $ 292,00 Total US $ 3.096,90 Via Bank BNI 1946 tanggal 20 Mei Dokumen bukti setor PSDH untuk Kode Billing senilai Rp ; PSDH Denda Kode Billing Senilai Rp Total Rp Via Bank Mandiri tanggal 20 Mei 2016; P a g e 14 19

15 c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman - Dokumen bukti setor DR untuk Kode Billing senilai US $ ,91 ; DR Denda Kode Billing Senilai US $ 2.439,33 Total US $ ,24 Via Bank BNI 1946 tanggal 20 Mei 2016; - Dokumen bukti setor PSDH untuk Kode Billing senilai Rp ; PSDH Denda Kode Billing Senilai Rp Total Rp Via Bank Mandiri tanggal 20 Mei 2016; - Dokumen bukti setor DR untuk Kode Billing senilai US $ 8.661,95 Via Bank BNI 1946 tanggal 15 September 2016; - Dokumen bukti setor PSDH untuk Kode Billing senilai Rp ; Via Bank BNI 1946 tanggal 15 September 2016; - Dokumen bukti setor DR untuk Kode Billing senilai US $ Via Bank BNI 1946 tanggal 15 September 2016; - Dokumen bukti setor PSDH untuk Kode Billing senilai Rp ; Via Bank Bank BNI 1946 tanggal 15 September 2016; - Dokumen bukti setor DR untuk Kode Billing senilai US $ ,44 Via Bank BNI 1946 tanggal 12 Oktober 2016; - Dokumen bukti setor PSDH untuk Kode Billing senilai Rp ; Via Bank Bank BNI 1946 tanggal 12 Oktober 2016; Tarif DR, PSDH dan PNT pada SPP yang diterbitkan telah sesuai dengan tarif yang berlaku untuk wilayah Kalimantan. P a g e 15 19

16 PRINSIP 2 : sistem dan prosedur penebangan yang sah Kriteria 2.2. : kewajiban pembayaran pungutan pemerintah dan keabsahan pengangkutan kayu Indikator : Pemegang izin mampu membuktikan dokumen angkutan kayu yang sah. a. FAKB dan DKB untuk KBK diterbitkan sesuai dengan ketentuan Ringkasan Justifikas`i PT Bharinto Ekatama belum melakukan kegiatan pengangkutan KBK dari TPn ke TPK Hutan atau TPK Hutan ke TPK Antara atau KBK/KBS/KB dari TPK Antara ke Industri Pengolahan Kayu (penjualan) sehingga belum pernah menerbitkan FAKB. IPK PT Bharinto Ekatama telah mengimplementasikan SIPUHH Online dan dapat berfungsi. b. SKSKB dan DKB untuk KB PT Bharinto Ekatama belum melakukan kegiatan pengangkutan KB dari TPn ke TPK Hutan atau TPK Hutan ke TPK Antara atau KBK/KBS/KB dari TPK Antara ke Industri Pengolahan Kayu (penjualan) sehingga belum pernah menerbitkan SKSKB. Namun pada bulan November dan Desember 2015 PT Bharinto Ekatama telah memanfaatkan hasil hutan berupa kayu untuk pemakaian sendiri sebanyak batang dengan volume 1.641,96 m 3 P a g e 16 19

17 PRINSIP 2 : sistem dan prosedur penebangan yang sah Kriteria 2.3. : Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal Indikator : Implementasi Tanda V-Legal Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan. Ringkasan Justifikas`i PT Bharinto Ekatama belum memiliki Perjanjian Sub Lisensi Penggunaan Tanda V-Legal dan masih dalam proses V-LK. PRINSIP 3 : Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan bagi IPK Kriteria 3.1. : Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 Indikator : Prosedur dan implementasi K3 a. Pedoman/prosedur K3. Terdapat dokumen SOP lengkap berkaitan dengan safety sebanyak 56 dokumen. b. Ketersediaan peralatan K3 Terdapat struktur organisasi quality, safety & environment department. Pejabat QSE Head yang bertangungjawab terhadap terlaksananya K3 pada setiap kegiatan operasional di PT Bharinto Ekatama. Terdapat dokumen daftar peralatan K3 terdiri dari : Alat ukur : Sound Level Meter, Lux Meter, Humidity Meter, Temperatur, Blood Pressure, Steitoscope, Breathalyzer (Alcohol Test), Speed Gun, Fire Extinguisher, Hydrant dan Emergency Alarm. P a g e 17 19

18 c. Catatan kecelakaan kerja Peralatan Pertolongan Pertama : Automatic Defibrilator Device, Pulse dan Oxymeter, Spinal board, Scoope Stretcher, Folding Strecher, Kendrick Exeercise Device, Life Support Product, Vaccum Matrass, Oxygent Tank Type D/Besar, Electric Suction. Property : Midicine Cabinet, Examination Bed, Trolley, Medical Chair, Refrigerator, Sterilizer, Weight Scale, Radio Rig. Sarana : Mobil LV Ambulance 01 Penerapan safety dan kebijakan K3 oleh perusahaan pertambangan diterapkan secara ketat dan menjadi prioritas dalam kegiatan operasional sehari-hari. Melakukan induksi dan pengarahan kepada setiap karyawan/pekerja maupun tamu/individu yang akan memasuki areal pertambangan dengan ketat dan terdokumentasi. Pada saat audit telah ditemukan adanya bukti peralatan K3 di Kantor dan di Lapangan berupa APAR dan peralatan K3 lainnya seperti Kotak P3K, Poliklinik, Ambulance dan dokter jaga serta penggunaan APD oleh Pekerja secara menyeluruh. Poliklinik tersedia di Base Camp beserta unit ambulance dan dokter jaga dengan penyediaan peralatan dan obat-obatan yang lengkap Terdapat Laporan Triwulan yang tergabung dalam Laporan yang ditujukan kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara/Kepala Inspektur Tambang di Jakarta yang berisi tentang: a. Daftar persediaan dan pemakaian bahan peledak b. Daftar Kecelakaan Tambang c. Daftar jumlah tenaga pekerja d. Daftar Jumlah Jam Kerja e. Tingkat kekerapan dan keparahan kecelakaan f. Perhitungan Biaya Kecelakaan Tambang g. Daftar Penyakit Tenaga Kerja h. Laporan Persediaan dan Pemakaian Bahan Bakar Cair (BBC) P a g e 18 19

19