V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Oleh karena itu, uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuisioner yang disusun dapat mengukur objek yang diteliti yaitu variabel in-store promotion dan variabel impulse buying. Pada penelitian ini pengujian validitas dilakukan menggunakan teknik korelasi Product moment, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap item dengan skor totalnya. Pengujian validitas pada kuesioner penelitian ini menggunakan software SPSS 17. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila setiap pertanyaan memiliki hubungan yang erat atau saling berkorelasi satu sama lain. Kriteria valid atau tidak valid adalah apabila nilai korelasi (Pearson Correlation) atau r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau nilai korelasi adalah positif (baris pertama pada output SPSS 17). Jika syarat tersebut dipenuhi maka butir pernyataan dinyatakan valid. Selain harus valid suatu kuisoner juga harus signifikan. Dan untuk mengukur signifikasi dari tiap butir pernyataan adalah dengan melihat nilai probabilitas korelasinya. Apabila nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] atau biasa disebut p-value kurang dari sama dengan taraf signifikan (< 0.05) untuk alpha 5% (untuk output baris kedua pada SPSS 17 dengan keterangan bintang satu) atau nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] kurang dari sama dengan taraf signifikan (< 0.01) untuk alpha 1% (untuk output baris kedua SPSS 17 dengan keterangan bintang dua), maka butir pernyataan pada kuisioner dinyatakan signifikan. Dari lima butir pernyataan yang mengukur impulse buying, seluruh pernyataan dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai korelasi (Pearson Correlation) positif atau lebih besar dari nilai r tabel dan nilai probabilitas korelasi lebih kecil dari nilai alpha (α = 5%), sehingga seluruh

2 pernyataan diikutkan pada perhitungan nilai reliabilitas. Pada pengukuran in-store promotion, terdapat sembilan pernyataan dan seluruh pernyataan juga dinyatakan valid dan signifikan. Hal ini menandakan bahwa kuisioner yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur variabel in-store promotion dan variabel impulse buying secara tepat. Hasil perhitungan validitas untuk pengukuran variabel in-store promotion dan impulse buying dapat dilihat pada Lampiran Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan kesamaan hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang walaupun dalam waktu yang berbeda. suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil sehingga dapat digunakan untuk peramalan. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya koefisien. Semakin tinggi nilai koefisien yang dihasilkan maka tingkat reliabilitas semakin tinggi. Untuk mengukur reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Secara umum, pernyataan pada kuesioner dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari sama dengan 0.6 ( 0.6). Pada penelitian ini, nilai reliabilitas untuk pernyataan yang mengukur impulse buying adalah sebesar dan untuk pernyataan yang mengukur in-store promotion adalah sebesar Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.60, sehingga pernyataan pada kuesioner dinyatakan memiliki konsistensi tinggi yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 7. B. Analisis Deskriptif 1. Analisis Karakteristik Responden Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah pengunjung atau konsumen Ramayana Department Store. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan memperhatikan metode yang digunakan untuk pengolahan data. Untuk penggunaan analisis regresi besarnya 52

3 jumlah sampel dapat ditentukan berdasarkan sebaran normal. Populasi yang digunakan pada penelitian ini memiliki varians yang cukup tinggi, untuk itu akan digunakan sampel besar ( 30) yaitu sebanyak 100 orang. Jumlah 100 responden dianggap sudah mencukupi jumlah sampel berdasarkan ketentuan tersebut. Pemilihan contoh pada penelitian ini adalah dengan pengambilan contoh nonprobabilitas. Teknik penarikan contoh nonprobabilitas yang digunakan adalah accidential sampling (sampel seadanya). Berdasarkan metode accidential sampling, sampel diambil berdasarkan konsumen yang kebetulan sedang berbelanja di lokasi penelitian dan bersedia untuk diwawancarai dan menjawab kuisioner. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen Ramayana Bogor Trade mall. Analisis karakteristik responden dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif berdasarkan jenis kelamin, usia, domisili, pekerjaan, dan pengeluaran per bulan. Selain itu, pada penelitian ini juga akan dilakukan analisis tabulasi silang antara beberapa variabel dari karakteristik konsumen tersebut dengan variabel tambahan yaitu media promosi yang diminati oleh konsumen, barang yang sering dibeli tanpa perencanaan, dan perilaku belanja konsumen. Berikut akan di uraikan mengenai karakteristik responden untuk beberapa kategori, yaitu sebagai berikut : 1. Jenis Kelamin Hasil yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa 70% konsumen Ramayana Bogor Trade Mall berjenis kelamin perempuan dan 30% berjenis kelamin laki-laki. Variabel jenis kelamin memiliki standar deviasi dengan nilai rata-rata sebesar Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa pada variabel jenis kelamin tidak terdapat data pencilan. Untuk lebih jelasnya hasil analisis deskriptif mengenai jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar

4 Gambar 2. Diagram pie jenis kelamin konsumen Jumlah konsumen perempuan yang lebih banyak daripada lakilaki dapat menjadi peluang bagi Ramayana Bogor Trade Mall dalam melakukan strategi promosi dengan memberikan diskon, potongan harga, undian berhadiah, dan promosi lainnya. Hal ini dikarenakan konsumen perempuan lebih bersikap secara emosional dalam berbelanja daripada laki-laki, sehingga diharapkan perilaku impulse buying dapat terjadi. Menurut Amir (2004), perilaku impulse buying banyak didominasi oleh perempuan. Atau yang dalam pembelian barang tersebut proses pengambilan keputusan banyak dipegang oleh perempuan. Kegemaran perempuan untuk berlama-lama dalam berbelanja juga dapat dimanfaatkan oleh Ramayana Bogor Trade Mall dengan mendisplai barang-barang yang dapat menarik perhatian, sehinggga akan mendorong pembelian impulsif. 2. Usia Berdasarkan hasil analisis deskriptif, data menunjukkan bahwa 43 % konsumen Ramayana Bogor Trade Mall berusia antara tahun, 40 % berusia tahun, 12 % berada pada usia tahun, dan 5 % berusia lebih dari 45 tahun. Standar deviasi untuk variabel usia adalah sebesar dengan nilai rata-rata sebesar 1.42, artinya tidak ada data yang memencil pada variabel usia. Berdasarkan analisis statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengunjung Ramayana Bogor Trade Mall rata-rata berusia tahun. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Yongky Surya Susilo, Director Retailer Service PT AC Nielsen Indonesia, bahwa karakter konsumen toko modern sekarang ini adalah dengan usia lebih muda. Pembelanja muda senang dengan toko swalayan karena dapat melihat-lihat produk 54

5 baru, sekalian berjalan-jalan, browsing, dan sebagainya. Persebaran usia yang cukup merata pada usia dibawah 45 tahun menunjukkan bahwa saat ini Ramayana selain menjadi tempat berbelanja juga telah menjadi tempat rekreasi yang nyaman, sehingga dapat dikunjungi oleh beragam usia. Hasil analisis deskriptif mengenai usia responden dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram pie usia konsumen Selain itu, pihak Ramayana Bogor Trade Mall juga harus merancang bentuk promosi yang sesuai dengan usia tahun. Hal ini dikarenakan usia tahun juga memiliki persentase yang cukup besar, dimana pada usia ini biasanya seseorang sudah memiliki keluarga. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi Ramayana Bogor Trade Mall karena kemungkinan mereka akan membawa keluarga beserta anak-anak mereka ketika berbelanja sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan, karena di Ramayana Bogor Trade Mall selain menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari, disana juga terdapat arena bermain untuk anak yang bernama Zone Domisili Sebanyak 90% konsumen Ramayana Bogor Trade Mall berdomisili atau berasal dari Bogor dan sebanyak 10% berasal dari luar Bogor. Daerah luar Bogor adalah berasal dari Jakarta dan Sukabumi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif nilai standar deviasi untuk variabel domisili adalah sebesar dengan nilai rata-rata sebesar 1.10, yang artinya tidak ada pencilan data pada variabel 55

6 domisili. Untuk lebih jelasnya hasil analisis deskriptif mengenai jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar. 4. Gambar 4. Diagram pie domisili Dari 90% konsumen yang berdomisili di Bogor tidak hanya masyarakat Bogor yang berada dekat dengan lokasi toko, tetapi juga terdapat pengunjung yang berlokasi cukup jauh dari toko misalnya Darmaga, Ciomas, Cibinong, Citayam, Cisarua, dan Depok. Adanya konsumen yang berdomisili di Bogor tetapi berlokasi lebih dari 5 km dari Ramayana Bogor Trade Mall dapat disebabkan oleh lokasi Ramayana Bogor Trade Mall yang sangat strategis yaitu di dalam mall. Hal ini juga dapat menjadi masukan bagi Ramayana Bogor Trade Mall untuk menyebar mailer tidak hanya dalam jangkauan 5 km dari lokasi gerai, tetapi sebaiknya Ramayana Bogor Trade Mall juga menginformasikan promosi ke wilayah-wilayah lain yang berlokasi lebih dari 5 km, karena penyampaian informasi yang tepat dapat menjadi daya tarik bagi konsumen yang berada jauh dari lokasi untuk berkunjung Ramayana Bogor Trade Mall. 4. Pekerjaan Berdasarkan hasil analisis deskriptif, standar deviasi untuk variabel pekerjaan adalah sebesar dengan nilai rata-rata sebesar 3.33, artinya tidak ada data yang memencil pada variabel pekerjaan. Jenis pekerjaan yang menjadi mayoritas pelanggan Ramayana Bogor Trade Mall ialah mahasiswa atau pelajar dengan jumlah 44 %. Jenis pekerjaan lain adalah swasta 34 %, ibu rumah tangga 8%, wirausaha 5 %, dan pegawai negeri 4 %. Persentase yang tinggi pada konsumen 56

7 yang bekerja sebagai mahasiswa/pelajar disebabkan karena positioning Ramayana yang identik dengan kelas menengah ke bawah dan letak Ramayana yang berada di dalam mall. Berdasarkan analisa tersebut, maka pihak Ramayana Bogor Trade Mall dapat merancang bentuk promosi yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa atau pelajar, dimana biasanya mahasiswa atau pelajar lebih menyukai bentuk promosi seperti diskon, undian, atau displai yang menarik. Hal ini dikarenakan mahasiswa atau pelajar biasanya belum memiliki penghasilan sendiri, sehingga promosi dalam bentuk diskon sesuai untuk konsumen mahasiswa atau pelajar. Hasil selengkapnya mengenai karakteristik pekerjaan konsumen Ramayana Bogor Trade Mall dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram pie pekerjaan Jenis pekerjaan lain yang menjadi mayoritas konsumen Ramayana Bogor Trade Mall adalah karyawan swasta. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi Ramayana untuk menyediakan produkproduk yang menunjang aktivitas mereka dalam bekerja seperti pelengkapan kantor, kemeja, dasi, dan ikat pinggang. Tingginya persentase karyawan swasta tidak lepas dari tujuan mereka untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran yang lelah karena rutinitas pekerjaan mereka di kantor. Hal ini sesuai dengan Morris dalam Engel (1995) yang menyatakan salah satu fungsi belanja adalah sebagai pelarian dari rutinitas pekerjaan yang harus dijalani selama hampir 57

8 seminggu, sehingga berfungsi sebagai terapi untuk mencegah terjadinya stres. 5. Pengeluaran per Bulan Bila dilihat dari pengeluaran rata-rata konsumen per bulan, Ramayana Bogor Trade Mall telah mencapai segmen yang telah ditetapkan di awal berdiri yaitu menengah kebawah. Gambar 6. Diagram pie pengeluaran konsumen Menurut hasil penyebaran kuesioner, dapat dilihat sebanyak 71 % responden, memiliki pengeluaran untuk konsumsi pada setiap bulannya dibawah Rp ,00, kemudian pengeluaran per bulan dengan kisaran antara Rp ,00 Rp ,00 sebesar 20 % dari total responden. Kemudian, 4% responden memiliki pengeluaran untuk konsumsi antara Rp ,00 Rp ,00. Lalu, dengan pengeluaran lebih dari Rp ,00 sebesar 5%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif standar deviasi untuk variabel ini adalah dengan nilai rata-rata 1.43, artinya rata-rata pengeluaran pengunjung Ramayana Bogor Trade Mall per bulan adalah Rp ,-. Oleh karena itu adanya berbagai bentuk potongan harga atau diskon merupakan bentuk promosi yang tepat untuk konsumen dengan tingkat pengeluaran per bulan kurang dari Rp ,-. Dari data juga terlihat bahwa selain dapat mencapai segemen yang telah ditetapkan, Ramayana juga dapat menarik segmen lain yaitu kelas menengah ke atas. Data mengenai pengeluaran untuk konsumsi responden setiap bulannya dapat dilihat pada Gambar 6. 58

9 6. Perilaku Konsumen Dalam Belanja Hasil analisis deskriptif untuk perilaku pembelian konsumen, menunjukkan bahwa 75% konsumen Ramayana Bogor Trade Mall selalu merencanakan apa yang ingin dibeli, 13% konsumen tidak selalu merencanakan apa yang ingin dibeli, dan 12% konsumen tidak pernah merencanakan apa yang ingin dibeli sebelum belanja. Hasil analisa deskriptif untuk perilaku impulsif konsumen dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Diagram pie perilaku pembelian konsumen Data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Ramayana Bogor Trade Mall selalu merencanakan pembelian yang akan dilakukannya. Hal ini sesuai dengan Handi Irawan D Chairman Frontier Consultng Group dan Content & Knowledge Based Speaker dalam majalah MARKETING edisi September 2007, bahwa kecenderungan karakter konsumen Indonesia yang selalu memiliki perencanaan akan semakin terbangun. Dengan kata lain, karakter sebaliknya akan semakin melemah. Jumlah pembelian secara impulsif akan berkurang. Terlihat pada data hasil analisa deskriptif bahwa masih ada konsumen yang tidak selalu bahkan tidak pernah merencanakan produk atau merek apa yang akan dibeli. Adanya konsumen yang belum merencanakan produk atau merek apa yang akan dibeli merupakan peluang bagi Ramayana Bogor Trade Mall untuk memberikan berbagai macam jenis promosi agar konsumen tersebut meluangkan waktu dan bahkan membeli lebih banyak dari 59

10 yang diharapkan. Salah satu cara adalah melalui in-store promotion, yaitu dengan adanya promosi penjualan, displai yang menarik, dan tawaran langsung dari pramuniaga dapat menjadi dorongan bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian di dalam toko. 7. Barang yang Dibeli Tanpa Perencanaan Jenis barang tambahan yang paling sering dibeli oleh konsumen tanpa perencanaan sebelumnya adalah produk fashion (pakaian, sepatu, tas) yaitu sebesar 48%. Pilihan terbanyak kedua adalah makanan dan minuman ringan yaitu sebesar 36% dan pilihan terbanyak ketiga adalah kebutuhan pokok sebesar 10%. Hasil lengkap mengenai analisis deskriptif untuk barang tambahan yang dibeli konsumen tanpa perncanaan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Diagram pie barang yang dibeli tanpa perencanaan Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa produk fashion (pakaian, sepatu, tas) merupakan salah satu barang yang paling sering dibeli tanpa direncanakan sebelumnya. Pembelian tanpa perencanaan ini dapat berupa tanpa perencanaan sempurna artinya konsumen membuat keputusan pembelian secara spontan di dalam toko atau tanpa perencanaan sebagian artinya konsumen telah menentukan jenis produk yang akan dibeli tetapi belum menentukan merek dari produk tersebut. Konsumen mengisi pertanyaan mengenai barang yang sering dibeli tanpa direncanakan sebelumnya, ini artinya walaupun konsumen merencanakan pembeliannya sebelum datang ke 60

11 toko, konsumen juga selalu atau terkadang membeli produk yang sebelumnya tidak direncanakan. 8. Bentuk Promosi yang diminati Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall memiliki minat yang berbeda-beda mengenai bentuk promosi. Bentuk promosi yang banyak diminati oleh konsumen Ramayana Bogor Trade Mall adalah promosi penjualan dengan persentase sebesar 84%, kemudian displai toko (penataan yang menarik) dan personal selling (Sales Promotion Girl) memiliki jumlah peminat yang sama dengan persentase sebesar 7%, dan sisanya sebanyak 2% tidak menyukai bentuk promosi apapun. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat dinyatakan bahwa konsumen Ramayana Bogor Trade Mall lebih menyukai jenis promosi penjualan seperti diskon, sampel gratis, undian berhadiah, dan kupon. Hasil lengkap mengenai analisis deskriptif untuk barang tambahan yang dibeli konsumen tanpa perencanaan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Diagram pie bentuk promosi yang diminati Adanya kecenderungan konsumen yang lebih menyukai atau memilih promosi penjualan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Ramayana Bogor Trade Mall untuk lebih memberikan perhatian lebih untuk kegiatan-kegiatan promosi penjualan seperti diskon, potongan harga, sampel dan kupon. 61

12 2. Tabulasi Silang Penelitian ini juga menganalisis karakteristik reponden dengan menggunakan tabulasi silang. Dari analisis tabulasi silang dapat diketahui juga hubungan antar dua variabel. Karakteristik yang dianalisis menggunakan tabulasi silang diantaranya adalah jenis kelamin dan usia, jenis kelamin dan perilaku berbelanja, jenis kelamin dan media promosi yang diminati, jenis kelamin dan barang yang dibeli tanpa perencanaan, usia dan perilaku berbelanja, usia dan barang yang dibeli tanpa perencanaan, usia dan media promosi yang diminati, serta perilaku belanja dan barang yang dibeli tanpa perencanaan sebelumnya. 1. Jenis Kelamin dan Usia Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang diperoleh hasil bahwa 33% konsumen Ramayana Bogor Trade Mall berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia tahun, 24% berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia tahun, 8% berjenis kelamin perempuan berusia tahun, dan sisanya 5% berjenis kelamin perempuan berusia lebih dari 45 tahun. Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki, 10% berusia tahun, 16% laki-laki berusia tahun, dan sisanya 4% laki-laki berusia tahun. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa konsumen Ramayana Bogor Trade Mall di dominasi oleh perempuan dengan rentang usia tahun. Hasil distribusi konsumen berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Usia, 2010 No Kelompok Usia Jenis Kelamin (%) Perempuan Laki-Laki Total > Total (%)

13 2. Jenis Kelamin dan Perilaku Berbelanja Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang antara variabel jenis kelamin dengan perilaku berbelanja menunjukkan bahwa 54% konsumen berjenis kelamin perempuan yang merencanakan pembelian, 21% berjenis kelamin laki-laki yang merencanakan pembelian, 7% konsumen perempuan yang tidak merencanakan pembelian dan 5% konsumen laki-laki yang tidak merencankan pembelian. Selain itu sebanyak 9% dari konsumen perempuan dan 4% konsumen laki-laki yang tidak selalu merencanakan pembelian ketika berbelanja di Ramayana Bogor Trade Mall. Hasil distribusi konsumen berdasarkan jenis kelamin dan perilaku berbelanja dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Jenis Kelamin dan Perilaku Belanja, 2010 Perilaku Belanja Jenis Kelamin (%) No Konsumen Perempuan Laki-Laki Total 1 Tidak Merencanakan 2 Tidak Selalu Merencanakan 3 Merencanakan Total (%) Tingkat pembelian baik yang tidak selalu direncanakan maupun yang tidak pernah direncanakan didominasi oleh konsumen perempuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Amir (2004), bahwa perilaku impulse buying banyak didominasi oleh perempuan. 3. Jenis Kelamin dan Media Promosi yang Diminati Dari tabel hasil tabulasi silang antara jenis kelamin dan media promosi yang diminati, dapat diketahui bahwa sebanyak 60% konsumen berjenis kelamin perempuan yang menyukai media promosi penjualan, dan 24% merupakan konsumen laki-laki yang menyukai 63

14 media promosi penjualan. Selain itu, sebanyak 16% dari seluruh konsumen baik laki-laki maupun perempuan memilih media Sales Promotion Girl, Store Display atau tidak menyukai media promosi yang diberikan. Hasil distribusi konsumen berdasarkan jenis kelamin dan media promosi yan paling diminati dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Jenis Kelamin dan Media Promosi Yang Diminati Jenis Kelamin (%) No Media Promosi yang Diminati Perempuan Laki- Total Laki 1 Tidak menyukai ketiganya Promosi Penjualan Sales Promotion Girl Store Display Total (%) Menurut Tjiptono (2008), promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak pada jangka sangat pendek. Melalui promosi penjualan peritel dapat menarik pelanggan, mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, serta dapat meningkatkan impulse buying. 4. Jenis Kelamin dan Barang yang Dibeli tanpa Perencanaan Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 33% dari seluruh konsumen merupakan konsumen perempuan yang sering membeli produk fashion tanpa direncanakan, 15% merupakan konsumen lakilaki yang membeli produk fashion tanpa direncanakan,,27% merupakan konsumen perempuan yang membeli makanan dan minuman tanpa direncanakan, 9% merupakan konsumen laki-laki yang membeli makanan dan minuman tanpa direncanakan, dan sisanya merupakan konsumen laki-laki maupun perempuan yang membeli barang lain selain makanan, minuman, dan pakaian tanpa direncanakan. Hasil distribusi konsumen berdasarkan jenis kelamin dan barang tambahan yang dibeli tanpa perencanaan dapat dilihat pada Tabel 5. 64

15 Hasil tabulasi jenis kelamin dan barang yang sering dibeli tanpa direncanakan menunjukkan bahwa barang yang sering dibeli tanpa direncanakan baik oleh konsumen laki-laki atau pun konsumen perempuan adalah produk fashion. Hasil tersebut sejalan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Ma ruf (2006) pembelian impulsif terjadi pada barang-barang seperti pakaian dalam perempuan, pakaian laki-laki, produk bakery, perhiasan, dan barang-barang grocery (food based). Dengan melihat hasil tersebut Ramayana Bogor Trade Mall dapat mempertimbangkan untuk lebih menambah jumlah promosi baik dalam bentuk promosi penjualan, store display, atau pun personal selling untuk produk-produk fashion. Tabel 5. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Jenis Kelamin dan Barang yang Dibeli Tanpa Perencanaan, 2010 No Barang yang Dibeli Tanpa Perencanaan Jenis Kelamin (%) Lakilaki Total Perempuan 1 Tidak membeli Kebutuhan pokok Makanan & minuman Fashion Toiletris Buah dan Sayur Mainan Anak Alat dapur & RT Obat-obatan Total (%) Usia dan Prilaku Berbelanja Analisis tabulasi usia dan perilaku belanja menunjukkan bahwa sebanyak 33% merupakan konsumen berusia tahun selalu merencanakan pembelian saat berbelanja di Ramayana Bogor Trade Mall, 7% konsumen pada usia tersebut tidak selalu merencanakan apa yang akan dibeli. Hasil distribusi konsumen berdasarkan usia dan perilaku berbelanja dapat dilihat pada Tabel 6. Dari Tabel 6 terlihat bahwa untuk pembelian yang tidak direncanakan didominasi oleh konsumen dengan rentang usia

16 Hal ini dikarenakan pada usia tersebut merupakan usia dewasa dimana biasanya mereka sudah memiliki keluarga dan membawa keluarga mereka saat berbelanja sehingga ketika sampai di tempat belanja konsumen tersebut akan membeli barang tambahan untuk anggota keluarganya tersebut. Selain itu, perilaku belanja pada rentang usia tersebut juga dipengaruhi oleh pendapatan yang mereka terima. Semakin besar pendapatan mereka, maka akan semakin besar peluang terjadinya impulse buying. Tabel 6. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Kelompok Usia dan Perilaku Berbelanja, 2010 No Perilaku Berbelanja Kelompok Usia >45 Total 1 Tidak merencanakan Tidak selalu merencanakan Merencanakan Total (%) Usia dan Barang Yang Dibeli Tanpa Perencanaan Dari hasil analisis tabulasi dapat diketahui bahwa sebanyak 21% dari seluruh konsumen merupakan konsumen yang berusia tahun dan membeli makanan dan minuman tanpa direncanakan. 13% berusia tahun yang membeli makanan dan minuman tanpa direncanakan, 20% konsumen berusia tahun yang membeli produk fashion tanpa direncanakan, dan 17% konsumen berusia tahun yang membeli produk fashion tanpa direncanakan. Hasil distribusi konsumen berdasarkan usia dan barang tambahan yang dibeli tanpa perencanaan dapat dilihat pada Tabel 7. Ramayana Bogor Trade Mall selain menyediakan produk rumah tangga, makanan, minuman dan kebutuhan pokok juga menyediakan produk tekstil seperti pakaian, tas, sepatu, dan sandal. Konsumen menyatakan bahwa mereka sering membeli pakaian tanpa direncanakan sebelumnya, hal ini dapat dimanfaatkan oleh Ramayana Bogor Trade Mall untuk menyediakan pakaian-pakaian atau produk 66

17 tekstil lainnya yang lebih menarik dan up to date sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk-produk tekstil di Ramayana Bogor Trade Mall. Tabel 7. Distribusi Konsumen Berdasarkan Ramayana Bogor Trade Mall Kelompok Usia dan Barang yang Dibeli Tanpa Perencanaan No Barang tambahan yang Dibeli Tanpa Perencanaan Kelompok Usia (%) >45 Total 1 Tidak membeli Kebutuhan pokok Makanan & minuman Fashion Toiletris Buah dan Sayur Mainan Anak Alat dapur & RT Obat-obatan Total (%) Usia dan Media Promosi Yang Diminati Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa sebanyak 36% konsumen berusia tahun memilih promosi penjualan sebagai media yang paling diminati, 34% konsumen berusia tahun memilih promosi penjualan, dan 10% konsumen berusia tahun juga memilih promosi penjualan sebagai media yang paling diminati. Dengan demikian sebanyak 14% dari berbagai rentang usia memilih media sales promotion girl, store display, maupun tidak menyukai semuanya. Kurang lebih 50% dari masing-masing kelompok usia memilih promosi penjualan, seperti yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008), promosi penjualan memiliki sifat insentif, komunikatif, dan undangan. Sifat insentif adalah dapat memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Hal ini berarti konsumen memilih promosi penjualan karena diantara ketiga bentuk promosi di dalam toko, promosi penjualan merupakan bentuk yang nilai tambahnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen baik konsumen pada 67

18 kelompok usia tahun hingga konsumen pada kelompok usia >45 tahun. Tabel 8. Distribusi Konsumen Ramayana Bogor Trade Mall Berdasarkan Kelompok Usia dan Media Promosi yang Diminati Media Promosi yang Diminati (%) No Kelompok Usia Tidak menyukai ketiganya Promosi Penjualan Sales Promotion Girl Store Display Total > Total (%) Perilaku Belanja dan Barang Yang Dibeli Tanpa Perencanaan Sebelumnya Dari hasil analisis tabulasi tentang perilaku dan pembelian barang tambahan tanpa direncanakan sebelumnya menunjukkan bahwa 37% konsumen merencanakan pembeliannya, tetapi juga membeli barang tambahan yang sebelumnya tidak direncanakan yaitu produk fashion, 8% konsumen yang tidak merencanakan pembeliannya juga membeli barang tambahan yaitu poduk fashion. Hasil analisis mengenai hubungan perilaku belanja konsumen dan barang tambahan yang dibeli tanpa perencanaan dapat dilihat pada Tabel 9. Hal ini berarti walaupun konsumen selalu merencanakan pembelian tetapi selalu ada barang tambahan yang mereka beli tanpa direncanakan. Barang tersebut adalah pakaian, makanan dan minuman ringan dan kebutuhan pokok. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh AC Nielsen dalam MARKETING (2007) bahwa 84% pembelanja terkadang atau selalu membeli item tambahan yang tidak direncanakan. Perilaku belanja seperti ini dapat dimanfaaatkan oleh Ramayana Bogor Trade Mall untuk lebih mempromosikan produkproduknya agar menarik perhatian konsumen, karena promosi 68

19 merupakan stimulus eksternal yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian di dalam toko (Ma ruf, 2006). Tabel 9. Distribusi Konsumen Ramayana BTM Berdasarkan Perilaku Belanja Konsumen dan Barang Tambahan yang Dibeli Tanpa Perencanaan No Barang Tambahan Perilaku Belanja Konsumen (%) yang dibeli tanpa perencanaan Tidak Terencana Tidak Selalu Terencana Terencana Total (%) 1 Tidak membeli Kebutuhan pokok Makanan & minuman Fashion Toiletris Buah dan Sayur Mainan Anak Alat dapur & RT Obat-obatan Total (%) C. Tingkat Perilaku Impulse Buying Konsumen Hasil perhitungan untuk impulse buying konsumen menyatakan bahwa rataan skor akhir dari seluruh pernyataan impulse buying adalah sebesar Hal ini berarti tingkat perilaku impulse buying konsumen Ramayana Bogor Trade Mall tergolong sedang karena berada pada selang antara 2,61 3,40. Perilaku impulse buying yang tergolong sedang merupakan peluang bagi pihak Ramayana Bogor Trade Mall untuk meningkatkan penjualan mereka dan perusahaan juga seharusnya menyusun strategi yang tepat untuk terus meningkatkan perilaku impulse buying dari para konsumen. Tingkat perilaku impulse buying konsumen Ramayana Bogor Trade Mall dapat dilihat pada Tabel 10. Perilaku impulse buying yang tergolong sedang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mendorong terjadinya impulse buying adalah ketika konsumen berpikir untuk membeli beberapa barang yang tidak direncanakan sebelumnya sebagai persediaan karena keengganan konsumen untuk kembali lagi ke toko. Faktor lain adalah berdasarkan 69

20 penelitian, mayoritas konsumen tidak hanya menjadikan Ramayana sebagai tempat berbelanja tetapi juga sebagai tempat untuk rekreasi keluarga sehingga konsumen dapat berlama-lama didalam toko walaupun barang yang ingin dibelinya sudah terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa konsep one stop shopping yang diterapkan oleh Ramayana sudah efektif. Tabel 10. Perhitungan Tingkat Perilaku Impulse Buying Konsumen Skor Ratan No Pernyataan Skor N % N % N % N % N % 1 Impulse Impulse Impulse Impulse Impulse Hasil Akhir 3.23 Keterangan : Impulse 1 : Saya melakukan pembelian secara spontan ketika melihat barang yang menarik perhatian Impulse 2 : Saya membeli barang yang sebelumnya tidak niat dibeli Impulse 3 : Saya menyukai membeli barang dengan spontan atau tiba-tiba Impulse 4 : Ketika melihat barang yang menarik, saya akan membeli tanpa memikirkan akibatnya Impulse 5 : saya tidak merencanakan apa yang ingin dibeli D. Uji Penyimpangan Asumsi Dasar Untuk menggunakan regresi linier ganda perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu, yaitu uji penyimpangan asumsi dasar yang terdiri dari uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedstisitas. Ketiga uji tersebut perlu dilakukan karena akan berpengaruh besar terhadap pola perubahan variabel terikat. Apabila ke tiga uji tersebut telah terpenuhi maka regresi linier berganda dapat digunakan, jika tidak terpenuhi maka analisis regresi linier berganda tidak dapat digunakan. 70

21 1. Uji Autokorelasi Ada tidaknya autokorelasi dalam suatu pengamatan dapat dilihat menggunakan uji Durbin-Watson, yaitu apakah nilai Durbin-Watson mendekati angka 2. Jika nilai Durbin-Watson mendekati angka 2 maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki masalah autokorelasi. Dalam penelitian ini, nilai Durbin-Watson adalah sebesar artinya mendekati angka 2, jadi tidak terdapat masalah autokorelasi pada penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa model regresi linier berganda layak digunakan untuk mengukur pengaruh variabel in-store promotion yang terdiri dari promosi penjualan, displai toko, dan personal selling terhadap keputusan impulse buying konsumen Ramayana Bogor Trade Mall. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel-variabel in-store promotion terhadap variabel impulse buying. Uji multikolinieritas dilihat melalui nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang diolah menggunakan software SPSS. Data tidak mengalami masalah multikolinieritas jika nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransi kurang dari 1. Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai VIF berada dibawah angka 10 dan toleransi berada dibawah angka 1, artinya tidak terjadi masalah multikoliniearitas sehingga model regresi layak untuk digunakan. Dalam penelitian ini, nilai VIF yang didapatkan adalah sebagai berikut (output SPSS untuk uji multikolinieritas secara lengkap terdapat pada Lampiran 10): Tabel 11. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Toleransi VIF Keterangan Promosi Penjualan (X 1 ) Tidak terjadi Store Display (X 2 ) multikolinieritas Personal Selling (X 3 )

22 3. Uji Heteroskedasititas Heterokedastisitas berarti variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Tabel 12. Hasil Uji Heteroskedastisitas Keterangan Sig Alp Kondisi Kesimpulan X 1 -AX Sig > Alp Tidak terdapat masalah X 2 -AX Sig > Alp Heteroskedasititas X 3 -AX Sig > Alp Uji heterokedastisitas dihitung menggunakan uji korelasi rank- Spearmen. Pada penelitian ini hasil pengolahan SPSS untuk uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 12 (output SPSS untuk uji heterokedastisitas secara lengkap terdapat pada Lampiran 11). Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi korelasi rank-spearmen lebih besar daripada alpha yang ditentukan. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas atau dengan kata lain variasi variabel sama untuk semua pengamatan. Tidak adanya masalah dalam heterokedastisitas membuat model regresi layak untuk digunakan. E. Analisis Hubungan dan Pengaruh In-store Promotion terhadap Impulse buying Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh in-store promotion terhadap impulse buying, variabel mana yang paling berpengaruh dan strategi promosi di dalam toko bagaimana yang sebaiknya dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualannya. Untuk menjawab tujuan pertama, dibuat Hipotesis 1 untuk menjelaskan bagaimana hubungan dan pengaruh in-store promotion atau promosi di dalam toko terhadap keputusan pembelian impulsif. Berdasarkan analisis Structural Equational Modelling (SEM) diperoleh nilai chi-square sebesar , nilai Root Mean Square Error of Aproximation (RMSEA) sebesar 0.072, Goodness of Fit Index (GFI) sebesar 0.89, Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 72

23 sebesar 0.80, nilai CMIN/DF sebesar 0.30, dan nilai probabilitas p-value sebesar Nilai p-value yang lebih kecil dari 0.05 menyatakan bahwa data empiris tidak identik dengan teori yang ada. Nilai dan kriteria dalam Good of Fit (GOF) model dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Penilaian Good of Fit (GOF) Good of Fit (GOF) Index Cut-off Value Hasil Uji Keterangan Chi-square (CMIN) Kecil Memenuhi p-value atau probability > Tidak Memenuhi RMSEA < Memenuhi GFI > Memenuhi AGFI > Memenuhi CMIN/DF < Memenuhi Berdasarkan hasil pengolahan SEM, didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif antara in-store promotion dan impulse buying. Hal ini di ditandai dengan nilai koefisien pengaruh (T hitung ) yang lebih kecil dari T tabel. Nilai koefisien pengaruh dapat dilihat pada Gambar X X12 X13 X21 X X1 X Y Y Y Y X23 X X Y X Y X33 Chi-Square=88.43, df=58, P-value= , RMSEA=0.072 Gambar 10. Model Hasil Pengolahan Structural Equational Modelling (SEM) Keterangan simbol-simbol dari gambar adalah sebagai berikut : 73

24 : adalah tanda yang menunujukkan variabel laten yaitu variabel yang tidak diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator-indikator yang diamati. Pada penelitian ini variabel laten yang digunakan adalah impulse buying (Y) dan in-store promotion yang meliputi promosi penjualan (X1), displai toko (X2), dan personal selling (X3). : adalah tanda yang menunjukkan variabel terukur atau observerd variable yaitu variabel yang datanya harus dicari malalui lapangan, misalnya melalui instrumen-instrumen. : menunjukkan adanya hubungan yang dihipotesakan antara dua variabel, variabel yang dituju oleh anak panah merupakan variabel dependen. Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa atribut-atribut dari in-store promotion tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara In-Store Promotion (promosi penjualan, displai toko, dan personal selling) dan impulse buying ditolak. Tabel 14. Hubungan dan Pengaruh In-store Promotion dan Impulse buying Impulse buying Variabel Koefisien Mean SD F Sig F determinasi (R 2 ) In-store Promotion Promosi penjualan Display toko Personal Selling Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara in-store promotion dan impulse buying. Hal ini di ditandai dengan nilai koefisien korelasi yang lebih dari nol dan bertanda positif (r=0.251). Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa in-store promotion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying (F hitung =2.157, p- value<0.10). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara In-Store 74

25 Promotion (promosi penjualan, displai toko, dan personal selling) dan impulse buying diterima. Pengaruh yang diberikan oleh variabel in-store promotion sebesar 6.3% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan di dalam model regresi yang didapat. Besaran persentase 6.3% menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh promosi di dalam toko tidak besar.terdapat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa faktor psikologi, faktor pribadi, dan faktor sosial seperti yang dijelaskan oleh Lewison dan Delozier (1989) dalam Yusriyanti (2008). Selain faktor-faktor tersebut, hal yang dapat mempengaruhi dari sisi perusahaan diantaranya adalah lokasi gerai yang strategis, promosi yang dilakukan diluar gerai, promosi yang dilakukan secara word of mouth oleh karyawan, dan keberhasilan perusahaan mengkomunikasikan bahwa Ramayana merupakan department store yang memiliki harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Perkembangan media yang digunakan untuk mempromosikan produk di dalam toko tidak sejalan dengan besarnya pengaruh media-media tersebut terhadap keputusan impulse buying, tetapi setidaknya adanya media yang dapat mengingatkan konsumen akan suatu produk. Untuk itu, perusahaan harus mempertimbangkan kembali apakah promosi di dalam toko yang dilakukan telah optimal, tidak berlebihan dan efisien dari segi biaya. Adanya pengaruh in-store promotion terhadap impulse buying tetap harus dipertimbangkan oleh manajemen Ramayana Bogor Trade Mall dan perusahaan supplier, karena terdapat peluang untuk meningkatkan penjualan melalui promosi di dalam toko tersebut. Selanjutnya adalah variabel in-store promotion yang mana yang paling berpengaruh terhadap impulse buying pada konsumen Ramayana Bogor Trade Mall. Untuk mengetahui hal tersebut telah dibuat hipotesis yang sebelumnya telah dijelaskan di Bab 2. Hipotesis tersebut (hipotesis 2, 3, dan 4) akan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dan uji t (Tabel 15). 75

26 Tabel 15. Prediksi Pengaruh variabel-variabel in-store promotion terhadap impulse buying Variabel α β t Sig. R 2 Konstanta (X 1 ) Promosi Penjualan (X 2 ) Display toko (X 3 ) Personal Selling Variabel X 1 (Promosi penjualan) memiliki koefisien (β) sebesar dengan nilai t hitung sebesar Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel yaitu pada tingkat alpha sebesar 10% (0.10). Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa variabel X 1 (promosi penjualan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu impulse buying. Variabel X 2 (displai toko) memiliki koefisien (β) sebesar 0.359, dengan nilai t hitung (2.032) untuk variabel X 2 lebih besar dari t tabel (1.282) pada tingkat alpha 0.10, artinya variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel impulse buying. Variabel terakhir adalah variabel penjualan pribadi (X 3 ), variabel ini memiliki koefisien sebesar , artinya jika variabel X 2 ditingkatkan maka akan berdampak negatif terhadap variabel impulse buying, tetapi nilai t hitung ( ) untuk variabel X 2 lebih kecil dari t tabel (1.282) pada tingkat alpha 0.10, artinya variabel penjualan pribadi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel impulse buying. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 dan 4 dapat ditolak dan hipotesis 3 diterima. Nilai koefisien konstanta adalah yang artinya jika nilai variabel independen (X 1 -X 3 ) adalah sama dengan nol maka nilai Y adalah Artinya jika perusahaan tidak melakukan kegiatan promosi di dalam toko maka masih ada kemungkinan konsumen melakukan pembelian secara impulse sebesar persen. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut, dari ketiga variabel in-store promotion yang memiliki pengaruh paling kuat adalah 76

27 displai toko. Variabel promosi penjualan dan personal selling tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen berdasarkan impulse, hal ini dikarenakan menurut konsumen Ramayana variabel tersebut tidak terlalu penting. Untuk itu, jika dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi hubungan antara pembelian impulsif, promosi penjualan dan penjualan pribadi adalah sebagai berikut: Y = X X 2 Dimana: Y X 1 X 2 = pembelian impulsif (impulse buying) = promosi penjualan (sales promotion) = displai toko (store display) Sesuai persamaan garis regresi tersebut, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Nilai koefisien konstanta adalah sebesar 11,793. Hal ini berarti bahwa, apabila kenaikan variabel atau nilai dari X 1 dan X 2 di obyek penelitian adalah sama dengan nol, maka besarnya variabel dependen Y di lokasi tersebut akan sebesar 11,793 persen. Hal ini menandakan apabila variabel independen yang meliputi promosi penjualan dan displai toko bernilai nol, maka skor impulse buying bernilai 11,793. b. Nilai koefisien regresi yang dimiliki X 1 sebesar 0,085 dan memiliki hubungan yang positif terhadap Y. Maka apabila nilai X 2 mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara nilai variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y akan meningkat sebesar 0,085 persen. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan variabel promosi penjualan sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan skor dimensi impulse buying sebesar 0,085. c. Nilai koefisien regresi yang dimiliki X 2 sebesar 0,359 dan memiliki hubungan yang positif terhadap Y. Maka apabila nilai X 2 mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara nilai variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y akan meningkat sebesar 0,359 persen. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan variabel displai toko sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan skor dimensi impulse buying sebesar 0,

28 Displai toko memiliki nilai koefisien β yang lebih besar dibandingkan kedua bentuk yang lain. Displai toko diantaranya adalah point of purchase dan audiovisual display. Point of purchase merupakan displai toko yang menggunakan alat peraga seperti poster, tanda-tanda petunjuk, banner, dan berbagai materi lainnya. Sedangkan audiovisual display dibuat dengan menggunakan media seperti video yang menampilkan iklan dan informasi mengenai produk. Konsumen lebih dapat dipengaruhi oleh displai toko yang menarik dibandingkan penawaran yang langsung dilakukan oleh pramuniaga. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan beberapa konsumen merasakan tidak nyaman dengan adanya penawaran yang langsung dilakukan oleh pramuniaga. Dapat disimpulkan bahwa in-store promotion dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang tidak direncanakan. Dari ketiga jenis in-store promotion yang memiliki pengaruh signifikan pada alpha 0.10 adalah displai toko seperti point of purchase dan audiovisual display. Hal ini sesuai dengan tujuan dibuatnya displai toko yaitu sebagai suatu media yang dapat menarik minat konsumen untuk meningkatkan impulse buying. Dari kesimpulan tersebut dapat dibuat strategi promosi apa yang tepat untuk meningkatkan pembelian berdasarkan impulse di Ramayan Bogor Trade Mall. Adanya pengaruh yang signifikan dari in-store promotion, mengharuskan Ramayana Bogor Trade Mall untuk tetap melakukan kegiatankegiatan promosi di dalam toko. Fokus perhatian harus dilebihkan pada jenis displai toko karena faktor ini cukup memiliki pengaruh yang kuat terhadap keputusan impulse buying. Promosi di dalam toko yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall saat ini cukup baik dan dapat ditangkap oleh konsumennya. Berdasarkan hasil survei di Eropa, perempuan mendapatkan inspirasi terhadap fashion dan lebih banyak tertarik membeli berdasarkan bagaimana baju itu di pajang. Karena Ramayana BTM lebih dominan terhadap produk fashion, maka displai toko adalah jenis promosi yang cukup efektif dan efisien. Untuk itu, jika promosi yang telah dilakukan saat ini cukup efisien dari segi biaya, sebaiknya manajemen dan perusahaan supplier Ramayana Bogor Trade Mall dapat mempertahankan strategi promosi 78

29 tersebut dengan tidak mengesampingkan faktor-faktor lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Adanya perbedaan hasil antara analisis regresi dan Persamaan Struktural (SEM) dikarenakan pada penelitian ini model yang digunakan terlalu sederhana jika diolah menggunakan metode Persamaan Struktural (SEM). Menurut Ferdinand (2002), model Persamaan Struktural atau SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antar beberapa variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Sedangkan pada penelitian ini hanya terdapat satu variabel dependen yaitu impulse buying (Y) yang dibangun oleh lima indikator. Selain itu, pada model persamaan struktural (SEM) besarnya jumlah sampel minimum yang digunakan adalah sebanyak lima responden untuk setiap estimated parameter dimana ukuran contoh yang sesuai adalah antara 100 sampai 200 responden (Ferdinand, 2002). Sedangkan pada analisis regresi jumlah sampel yang digunakan hanya mengikuti data sebaran normal yaitu > 30 responden untuk sampel besar dan < 30 untuk sampel kecil. Hal inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara analisis regresi linier dengan model persamaan struktural (SEM). F. Pembahasan Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi peritel atau pun para manajer marketing dalam merumuskan strategi promosi di dalam toko yang tepat untuk produknya. Adanya pengaruh in-store promotion terhadap keputusan impulse buying oleh konsumen Ramayana Bogor Trade Mall dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan promosi di dalam toko. Kegiatan in-store promotion yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall saat ini sudah cukup baik. Terkait dengan in-store promotion, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara in-store promotion terhadap impulse buying. Untuk itu, sebaiknya perusahaan tetap menjalankan promosi-promosi di dalam toko yang telah dilaksanakan baik berupa promosi yang dilakukan oleh perusahaan supplier ataupun promosi yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall 79

30 sendiri. Ramayana Bogor Trade Mall dapat memanfaatkan promosi-promosi yang dilakukan oleh perusahaan supplier, tetapi Ramayana Bogor Trade Mall tetap harus merancang kegiatan promosi di dalam toko khususnya untuk beberapa merek produk yang perusahaan pemasoknya tidak mengajukan program promosi di dalam toko. Untuk beberapa kegiatan in-store promotion sebaiknya dapat melibatkan konsumen dengan harapan keterlibatan konsumen tersebut dapat lebih memperkuat pengaruh in-store promotion terhadap keputusan konsumen yang tidak direncanakan sebelumnya. Selain hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, Ramayana Bogor Trade Mall juga perlu untuk selalu membuat perencanaan dan tujuan promosi yang jelas serta selalu melakukan evaluasi agar kegiatan in-store promotion dapat dikontrol dengan baik. Program-program in-store promotion dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan jika program tersebut dapat dikomunikasikan atau diinformasikan dengan baik kepada konsumen, misalnya melalui mailer yang dibagikan di dalam toko dan informasi-informasi melalui information center. Displai toko merupakan salah satu jenis in-store promotion yang memiliki pengaruh paling kuat diantara dua jenis lainnya pada konsumen Ramayana Bogor Trade Mall. Manajemen Ramayana Bogor Trade Mall dapat memanfaatkan kondisi ini untuk lebih memfokuskan promosi pada displai toko seperti point of purchase dan audiovisual display. Displai toko merupakan sebuah penarik awal yang dapat menarik pelanggan yang melintas untuk masuk ke dalam toko. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Raymond e. Burke, pengajar pada sekolah bisnis Harvard di AS, menunjukkan bahwa displai toko dapat menciptakan impulse buying. Studi lain di AS menunjukkan besarnya pengaruh displai di gondola. Ketika dipasang displai nama produk berikut harganya, penjualan melonjak 295%, dan ketika diberi material POP yang lebih lengkap penjualan meroket sampai 445%. Displai toko dapat mempertahankan minat konsumen untuk berbelanja di Ramayana Bogor Trade Mall. Adanya pengaruh displai toko terhadap keputusan pembelian berdasarkan impulse ini juga dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Ramayana Bogor Trade Mall. 80

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakter konsumen Indonesia dalam melakukan pembelian adalah tidak terencana (unplanned buying). Berdasarkan hasil riset AC Nielsen dalam majalah MARKETING edisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H AT M O S F E R G E R A I ( S T O R E AT M O S P H E R E ) D A N P E L AYA N A N R I T E L ( R E TA I L I N G S E R V I C E ) T E R H A D A P P E M B E L I A N I M

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan baik untuk wanita maupun pria.

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Efendi (2002), penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN KUESIONER Pengujian kuesioner perlu dilakukan sebelum kuesioner disebar agar kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat mengukur aspek yang dikaji dengan tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen Matahari Departemen Store yang datang berkunjung. Salah satu teknik

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Penjualan di Dalam Toko Terhadap Keputusan Impulse Buying Pada Konsumen Carrefour Hypermarket Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Pengaruh Promosi Penjualan di Dalam Toko Terhadap Keputusan Impulse Buying Pada Konsumen Carrefour Hypermarket Lebak Bulus, Jakarta Selatan LAMPIRAN 93 94 Lampiran 1. Lembar kuesioner KUESIONER PENELITIAN No. Pengaruh Promosi Penjualan di Dalam Toko Terhadap Keputusan Impulse Buying Pada Konsumen Carrefour Hypermarket Lebak Bulus, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Destri Andini, 11208460 LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menteng Raya No.29, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Menteng Raya No.29, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sepanjang bulan februari sampai dengan juni 2016. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET Oleh ADE YUSRIYANTI H24104041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar umum Lazada Indonesia Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli segala jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh kualitas website terhadap

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua konsumen mobil Toyota Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Penelitian yang dilakukan bersifat

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research). 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (2002), penelitian explanatory merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Advertising (X1) Personal Selling (X2) Sales Promotion (X3) Direct Marketing (X4) Public Relations (X5) Jenis Kelamin (Z1)

BAB III METODE PENELITIAN. Advertising (X1) Personal Selling (X2) Sales Promotion (X3) Direct Marketing (X4) Public Relations (X5) Jenis Kelamin (Z1) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan tinjauan pustaka yang sudah diuraikan sebelumnya, maka kerangka penelitian dalam penelitian ini tertera pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data a. Uji Validitas Untuk menguji validitas masing-masing item pernyataan dari variabel penelitian. Menurut Ghozali (2006), Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengembangkan pertanyaan yang diuji cobakan kepada 100 responden.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengembangkan pertanyaan yang diuji cobakan kepada 100 responden. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Berdasarkan indikator-indikator dari variabel nasabah menabung di Bank Syariah yaitu pelayanan, bagi hasil, kualitas produk,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing). Menurut Sugiono (2007) Hypotesis testing adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguraikan sejauh mana kualitas website mempengaruhi kepuasan pengguna.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguraikan sejauh mana kualitas website mempengaruhi kepuasan pengguna. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 100 responden yang digunakan untuk menguraikan sejauh mana kualitas website

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Carrefour hypermarket merupakan perusahaan ritel asing yang pertama masuk dan beroperasi di Indonesia, tepatnya di Jakarta (Foster, 2008).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, gambaran umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang mengadu nasib di kota tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengannama PT Stephens Utama International Leasing Corp dan mulai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengannama PT Stephens Utama International Leasing Corp dan mulai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Matahari Department Store Tbk didirikan tanggal 01 April 1982 dengannama PT Stephens Utama International

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci