Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Internet Financial Reporting (IFR) (Event Study Pada Saham LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2015 Juli 2016) 1 Selfi Nurlita, 1 Made Arie Wahyuni, 2 Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {selfitugas@gmail.com, wahyuni_arie@yahoo.com, ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan abnormal return dan trading volume activity akibat adanya Internet Financial Reporting (IFR). Objek penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 periode Agustus Juli Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Internet Financial Reporting. Variabel dependen yaitu abnormal return saham dan trading volume activity. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari website resmi BEI ( Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 34 perusahaan. Metode pengumpulan data yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) tidak ada perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah Internet Financial Reporting (IFR), (2) tidak ada perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah Internet Financial Reporting (IFR) Kata Kunci: Internet Financial Reporting, Abnormal Return Saham, Trading Volume Activity Abstract The study aimed at finding out the differences between abnormal return and trading volume activity as results of Internet Financial Reporting (IFR). The study involved the object such as the companies listed in the index of LQ45 during the period of Agustus Juli The Independent variable of the study involved Internet Financial Reporting. While dependent variable was about the stock of abnormal return and trading volume activity. This study utilized a descriptive qualitative design involving the data obtained from secondary sources, such as legal website of Indonesian Stock Exchange ( The samples were selected by using purposive sampling technique that only 34 different companies were determined. The data were collected by using documentation, and library study. The analysis was done by using descriptive statistic technique supported by SPSS software version 16 for Windows. The results indicated that (1) there was no distinct difference between abnormal return stock before and after the Internet Financial Reporting (IFR), (2) there was no clear difference between trading volume activity before and after Internet Financial Reporting (IFR) Key words: Internet Financial Reporting, Abnormal Return Stock, Trading Volume Activity

2 PENDAHULUAN Perkembangan inovasi teknologi informasi dan komunikasi yang pesat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan informasi bagi stakeholders perusahaan, khususnya investor. Penemuan besar pada abad ini yang sangat mendukung perkembangan informasi dan komunikasi tersebut adalah internet. Hadirnya internet sebagai media informasi memunculkan sebuah gagasan baru dalam dunia akuntansi tentang penyajian laporan keuangan melalui internet atau dikenal dengan internet financial reporting (IFR). IFR adalah suatu mekanisme pengungkapan laporan keuangan perusahaan melalui internet atau melalui situs website yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam berinvestasi, investor mengharapkan pengembalian (return) berupa kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen. Terdapat dua istilah dalam return, yaitu expected return dan actual return. Harga saham bergerak lebih cepat maka timbul perbedaan antara expected return dan actual return yang dikenal dengan sebutan abnormal return. Lai (2009) menyatakan bahwa eksistensi dan kelengkapan informasi keuangan yang dipublikasikan di website perusahaan akan menyebabkan investor mengevaluasi kembali keputusan investasi yang diambil oleh investor tersebut yang berdampak pada reaksi pasar. Menurut Hartono (2007), suatu pengumuman atau informasi memiliki kandungan informasi jika pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut dipublikasikan. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan abnormal return dari sekuritas yang bersangkutan. Hargyantoro (2010) meneliti pengaruh IFR dan tingkat pengungkapan informasi website terhadap trading volume activity (TVA). Semakin banyak informasi yang tersedia dan semakin cepat informasi itu tersedia akan mempermudah investor dalam mengevaluasi portofolio saham yang dimiliki. Informasi tersebut akan menciptakan penawaran dan permintaan oleh para investor yang berujung pada transaksi perdagangan saham. Mooduto (2013) meneliti reaksi investor perusahaan atas pengungkapan internet financial reporting (IFR) dan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi investor atas pengungkapan IFR. Hasil penelitian menunjukan bahwa investor bereaksi terhadap pengungkapan internet financial reporting (IFR) tanpa memperhatikan ruang lingkup pengungkapan IFR. Reaksi investor atas pengungkapan internet financial reporting (IFR) ditunjukkan dengan adanya abnormal return pada jendela peristiwa. Abnormal return yang terjadi sebelum tanggal publikasi informasi keuangan di internet atau website perusahaan mengindikasikan adanya kebocoran informasi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka masih terdapat gap research atau perbedaan antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya sehingga menarik bagi peneliti untuk meneliti kembali perbedaan reaksi investor sebelum dan sesudah IFR. Peneliti juga ingin melihat sejauh mana praktik IFR dapat mempengaruhi sekuritas suatu perusahaan yang dilihat dari abnormal return saham dan TVA. Berdasarkan hal tersebut di atas, hipotesis pertama yang di ajukan adalah: H 1 : Terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah penerapan internet financial reporting. Hartono (2000) berpendapat mengenai pengaruh IFR terhadap TVA bahwa para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh perusahaan, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada harga saham, TVA, dan lain-lain. Sebuah informasi merupakan salah satu hal yang memicu pembuat keputusan untuk mengevaluasi kembali keputusannya dan kemudian atas dasar hal tersebut mereka mengambil sebuah tindakan. Di pasar investasi, sebuah informasi yang berguna biasanya menyebabkan investor mengambil tindakan yang mengarah pada redistribusi return investasi dan kemudian akan merubah keseimbangan pasar. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk di

3 pasar, yang menyebabkan saham segera melakukan penyesuaian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan yang diungkapkan oleh Beaver (dalam Lai, 2009) yaitu saham akan bergerak ketika informasi yang berguna memasuki pasar. Penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela bermanfaat bagi perusahaan. Pengungkapan sukarela mengenai kegiatan perusahaan mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajemen tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi dalam lingkungan perusahaan. Leftwich (1981) menunjukkan bahwa pengungkapan informasi sukarela yang signifikan, baik keuangan maupun nonkeuangan, akan menambah nilai dari informasi yang diungkapkan kepada publik. Tiap pengungkapan akan membuat investor memeriksa kembali penilaian mereka terhadap nilai saham dan membuat keputusan untuk menjual, memegang saham atau membeli saham baru. Lebih lanjut, informasi yang diungkapkan melalui IFR secara cepat tersedia bagi semua investor sehingga asimetri informasi akan berkurang dan memperpendek delay aksesibilitas informasi. Jadi, bisa dikatakan perusahaan yang menerapkan IFR akan mempunyai TVA yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak menerapkan IFR. Hal ini dikarenakan informasi yang berguna bagi investor dapat dipublikasikan dengan lebih cepat dan lengkap. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 2 : Terdapat perbedaan trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah penerapan internet financial reporting. Penelitian ini mengambil sampel di Bursa Efek Indonesia melalui website resminya Jenis perusahaan yang di jadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ45 periode Agustus 2015 Juli 2016 di BEI (Metode Purposive Sampling). Sampel tersebut dipilih karena merupakan kelompok 45 saham yang aktif diperdagangkan. Karena sahamnya yang aktif diperdagangkan tersebut, maka akan terlihat perubahannya baik perubahan dalam harga saham dan TVA ketika terjadi suatu pengumuman. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan di lakukannya penelitian ini adalah: (1) menguji dan menganalisis apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah penerapan internet financial reporting pada perusahaan yang termasuk LQ45 di BEI. (2) Menguji dan menganalisis apakah terdapat perbedaan trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah penerapan internet financial reporting pada perusahaan yang termasuk LQ45 di BEI. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study). Menurut Hartono (2010) studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Penelitian ini mengambil sampel pada saham indeks LQ45 yang terdaftar di BEI periode Agustus Juli Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan abnormal return dan trading volume activity akibat adanya Internet Financial Reporting (IFR). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return dan trading volume activity (TVA) sebagai variabel terikat (dependen) sedangkan IFR sebagai variabel bebas (independen). Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, studi pustaka, dan observasi website. Pengolahan data, dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, yaitu mengolah data dengan lebih banyak mengumpulkan data berupa angka dan menguraikannya secara menyeluruh dan sesuai dengan permaslahan yang sedang diteliti, sehingga diperoleh hasil dari pengolahan data. Sugiyono (2010), mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

4 dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 di BEI. Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 periode Agustus Juli 2016 dipilih karena merupakan kelompok 45 saham yang aktif dijual-beli. Oleh karena sahamnya yang aktif diperdagangkan tersebut, maka akan terlihat perubahannya baik perubahan dalam harga saham dan TVA ketika terjadi suatu pengumuman. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Sugiyono (2010), mengemukakan bahwa purposive sampling yaitu salah satu teknik nonprobablility sampling dengan penentuan sampel yang ditentukan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini antara lain: (1) Perusahaan-perusahaan tersebut telah tergabung dalam indeks LQ45 berturut-turut dari Agustus 2015 Juli 2016 dan (2) Perusahaan yang tidak memiliki data-data terkait dengan penelitian selama periode Agustus 2015 Juli Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, diperoleh 34 perusahaan yang memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IFR sebagai variabel bebas sedangkan abnormal return saham dan trading volume activity sebagai variiabel terikat. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara melakukan studi kepustakaan untuk menunjang materi pembahasan dan penelitian. Data diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi melalui jurnal penelitian, data saham di Bursa Efek Indonesia dan lain-lain yang berkaitan untuk mendukung penelitian ini. Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis event study dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal, yang tercermin dalam abnormal return dan trading volume activity (TVA). Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Hartono, 2010). Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data abnormal return saham adalah menghitung actual return harian dan return pasar harian. Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan expected return. Langkah selanjutnya adalah menghitung actual return selama event period yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 7 hari, yaitu 3 hari sebelum IFR, pada hari IFR dan 3 hari setelah IFR. Penentuan event ini bertujuan agar dampak IFR terhadap harga saham dan TVA dapat diukur secara akurat dan tidak terpengaruh faktor lain yang menyebabkan perubahan keputusan investor. Jika periode peristiwa diambil lebih dari 3 hari, dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasilnya, dan jika periode peristiwa diambil kurang dari 3 hari maka akan sulit melihat fluktuasi dari nilai variabel-variabel yang ada. Hasil dari actual return selama event period dan expected return akan menghasilkan abnormal return. Perhitungan aktifitas TVA dilakukan dengan membagi jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham yang diterbitkan / diperdagangkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua iji yaitu uji normalitas dan uji beda. Pengujian Normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan pada penelitian ini telah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali (2009), mengemukakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Apabila hal ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Terdapat dua cara mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji shapiro-wilk test

5 dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. Uji statistik shapiro-wilk dipilih karena lebih peka untuk mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian dengan menggunakan grafik yang memiliki risiko salah yang tinggi jika tidak diteliti. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Aturan pengambilan keputusan untuk menentukan normalitas yaitu: (1) apabila nilai probabilitas (sig) < 0,05, berarti data yang digunakan tidak berdistribusi normal. (2) apabila nilai probabilitas (sig) > 0,05, berarti data yang digunakan berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji T berpasangan (Paired Sample T Test) jika data berdistribusi normal dan uji perbedaan dua rata-rata (Wilcoxon Signed Rank Test) jika data berdistribusi tidak normal. Dari uji ini akan dilihat apakah terjadi pengaruh perbedaan signifikan atau tidak terhadap abnormal return saham dan TVA perusahaan sebelum dan sesudah IFR. Kesimpulan dapat diambil melalui penerimaan dan penolakan hipotesis yang diusulkan dengan dasar pengambilan keputusan, yaitu : (1) jika probabilitas < 0,05, maka H 1 dan H 2 diterima, artinya terdapat perbedaan abnormal return saham dan TVA sebelum dan sesudah penerapan IFR dan (2) jika probabilitas > 0,05, maka H 1 dan H 2 tolak, artinya tidak terdapat perbedaan abnormal return saham dan TVA sebelum dan sesudah penerapan IFR. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 di BEI. Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan metode purposive sampling maka diperoleh 34 perusahaan yang memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Analisis Statistik Deskriptif Abnormal Return Saham Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mencari mean, nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi dari abnormal return saham dan trading volume activity (TVA) periode sebelum dan sesudah IFR. Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel abnormal return sebelum dan sesudah IFR disajikan pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Statistik Deskriptif Abnormal Return Saham N Mean Std. Deviation Minimum Maximum SebelumIFR 34-0,0898 0,5170-3,0150 0,0309 SesudahIFR 34-0,0023 0,0136-0,0438 0,0187 Tabel 1 menunjukkan bahwa pada saat sebelum IFR rata-rata abnormal return saham bernilai negatif sebesar -0,0898, dengan standar deviasi sebesar 0,5170. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai rata-rata abnormal return saham secara keseluruhan terhadap nilai rata-rata abnormal return saham pada tiap emiten. Rata-rata abnormal return saham sesudah IFR bernilai negatif yaitu sebesar -0,0023, dengan standar deviasi sebesar 0,0136. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai rata-rata abnormal return secara keseluruhan terhadap nilai rata-rata abnormal return saham pada tiap emiten. Analisis Statistik Deskriptif Trading Volume Activity (TVA) Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel trading volume activity sebelum dan sesudah IFR disajikan pada Tabel 2 berikut ini:

6 Tabel 2 Statistik Deskriptif TVA N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TVASebelum 34 0,0003 0,0077 0,0020 0,0019 TVASesudah 34 0,0003 0,0062 0,0017 0,0013 Valid N (listwise) 34 Tabel 2 menunjukkan bahwa pada saat sebelum IFR rata-rata trading volume activity saham sebesar 0,0020, dengan standar deviasi sebesar 0,0019. Rata-rata trading volume activity saham lebih besar dari standar deviasi menunjukkan bahwa semakin kecil penyimpangan nilai rata-rata trading volume activity secara keseluruhan terhadap nilai rata-rata trading volume activity pada tiap emiten. Rata-rata trading volume activity sesudah IFR yaitu sebesar 0,0017, dengan standar deviasi sebesar 0,0013. Rata-rata trading volume activity saham lebih besar dari standar deviasi menunjukkan bahwa semakin kecil penyimpangan nilai rata-rata trading volume activity secara keseluruhan terhadap nilai rata-rata trading volume activity pada tiap emiten. Uji Normalitas Abnormal Return Uji normalitas terhadap data ratarata Abnormal Return saham sebelum dan sesudah IFR ditunjukkan pada Tabel 3 Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Abnormal Return Sebelum dan Sesudah IFR Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. SebelumIFR 0, ,000 0, ,000 SesudahIFR 0, ,048 0, ,004 a. Lilliefors Significance Correction Pada Tabel 3 kolom Shapiro-Wilk dapat dilihat bahwa rata-rata AR sebelum dan sesudah IFR masing-masing memiliki Sig. sebesar 0,000 dan 0,004. Penggunaan uji normalitas Shapiro-Wilk didasarkan karena sampel < 50. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditentukan, maka data rata-rata AR adalah tidak berdistribusi normal karena Sig. rata-rata AR < α (5%). Dengan demikian untuk pengujian hipotesis pertama digunakan uji wilcoxon signed rank test. Uji Normalitas TVA Uji normalitas terhadap data ratarata trading volume activity sebelum dan sesudah IFR ditunjukkan pada Tabel 4 Tabel 4 Hasil Uji Normalitas TVA Sebelum dan Sesudah IFR Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. TVASebelum 0, ,000 0, ,000 TVASesudah 0, ,023 0, ,000 a. Lilliefors Significance Correction Pada Tabel 4 kolom Shapiro-Wilk dapat dilihat bahwa rata-rata TVA sebelum dan sesudah IFR masing-masing memiliki Sig. sebesar 0,000 dan 0,000. Penggunaan uji normalitas Shapiro-Wilk didasarkan karena sampel < 50. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditentukan, maka data rata-rata TVA adalah berdistribusi tidak

7 normal karena Sig. rata-rata TVA < α (5%). Dengan demikian untuk pengujian hipotesis kedua digunakan uji wilcoxon signed rank test. Uji Hipotesis Abnormal Return Pengujian terhadap hipotesis pertama menggunakan uji dengan wilcoxon signed rank test. karena data tidak berdistribusi normal sesuai dengan hasil uji normalitas pada Tabel 3. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. H 0 : Tidak terdapat perbedaan abnormal retun saham sebelum dan sesudah IFR H 1 : Terdapat perbedaan abnormal retun saham sebelum dan sesudah IFR Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) sebesar 5%, jika nilai sig. 0,05 maka H 0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Sebaliknya, jika nilai sig.< 0,05 maka H 1 diterima, artinya terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Tabel 5 Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Abnormal Return Sebelum dan Sesudah IFR SesudahIFR SebelumIFR Z -0,436 a Asymp. Sig. (2-tailed) 0,663 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan sig. (2-tailed) dengan α. Hasil pengujian pada Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai sig. α (0,663 0,05), maka dikatakan tidak terdapat perbedaan abnormal return saham. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima atau H 1 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Uji Hipotesis TVA Pengujian terhadap hipotesis kedua menggunakan uji uji wilcoxon signed rank test karena data berdistribusi tidak normal sesuai dengan hasil uji normalitas pada Tabel 4. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. H 0 : Tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR H 2 : Terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) sebesar 5%, jika nilai sig. 0,05 maka H 0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. Sebaliknya, jika nilai sig.< 0,05 maka H 2 diterima, artinya terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. Tabel 6 Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test TVA Sebelum dan Sesudah IFR TVASesudah - TVASebelum Z -0,487 a Asymp. Sig. (2-tailed) 0,626 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

8 Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan sig. (2-tailed) dengan α. Hasil pengujian pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai sig. α (0,626 0,05), maka dikatakan tidak terdapat perbedaan TVA. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima atau H 2 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. PEMBAHASAN Abnormal Return Sebelum dan Sesudah IFR Berdasarkan hasil pengujian abnormal return dengan Uji Wilcoxon Signned Rank Test, maka diperoleh nilai sig. α (0,663 0,05). Nilai ini jelas lebih besar dari 0,05 yang berarti mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Dilihat dari data statistik deskriptif mean abnormal return sebelum IFR sebesar -0,0898 dan mean abnormal return sesudah IFR sebesar -0,0022. Hal ini menunjukkan bahwa mean abnormal return sebelum IFR lebih kecil daripada mean abnormal return sesudah IFR. Jika mengacu pada mean abnormal return sebelum dan sesudah maka terlihat adanya perbedaan. Namun, secara statistik abnormal return sebelum dan sesudah tidak terdapat perbedaan pada abnormal return. Ini berarti perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah IFR tidak signifikan secara statistik. Hal ini dapat disebabkan karena investor ragu-ragu menafsirkan sinyal yang disampaikan emiten dalam keputusan menjual atau membeli saham. Tidak terdapatnya abnormal return yang signifikan mencerminkan keragu-raguan investor dalam mengambil keputusan apakah menjual atau membeli saham. Hal ini mungkin juga disebabkan karena adanya ketidakpastian informasi untuk investor, sehingga membuat investor tidak peduli apakah perusahaan menerapkan IFR atau tidak. Dugaan lainnya adalah bahwa investor sudah mendapatkan laporan keuangan yang belum diaudit namun sudah dipublikasikan oleh perusahaan melalui internet. Jadi investor sudah mendapatkan informasi laporan keuangan perusahaan sebelum laporan keuangan yang telah diaudit dirilis oleh perusahaan. Selain itu, mungkin juga investor telah mendapatkan informasi dari pihak intern perusahaan, sehingga mereka tidak lagi memerlukan laporan keuangan perusahaan yang rilis di internet. Dugaan lainnya, investor sudah memperkirakan kinerja perusahaan melalui laporan kuartalan perusahaan. Dugaan-dugaan ini didasarkan pada teori Setiawan dan Hartono dalam Marfuah (2006), yang menyatakan bahwa pasar di Indonesia adalah pasar semi kuat, oleh karena itu harga saham saat ini telah mencerminkan informasi yang terkandung di pasar, sehingga investor tidak akan memperoleh abnormal return meskipun mengetahui suatu informasi di pasar. Hasil pengujian hipotesis pertama ini menunjukkan bahwa pasar bereaksi negatif terhadap IFR. Pengujian hipotesis ini tidak berhasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mooduto (2013) yang menyatakan bahwa investor bereaksi terhadap pengungkapan internet financial reporting (IFR). Namun hasil pengujian ini sejalan dengan temuan Damayanti dan Supatmi (2012) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara perusahaan yang menerapkan IFR dibandingkan yang tidak menerapkan IFR. Serta mendukung temuan Setiawan dan Hartono dalam Marfuah (2006), yang menyatakan bahwa pasar yang terdapat di Indonesia adalah pasar berbentuk semi kuat. Menurut teori ini, investor tidak akan memperoleh abnormal return jika mengetahui suatu informasi yang tersedia di pasar, karena harga saham saat ini sudah mencerminkan informasi yang telah beredar. Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah IFR Berdasarkan hasil pengujian trading volume activity dengan Uji Wilcoxon Signned Rank Test, maka diperoleh nilai sig. α (0,626 0,05). Nilai ini jelas lebih besar dari 0,05 yang berarti

9 mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah IFR. Dilihat dari data statistik deskriptif mean trading volume activity sebelum IFR sebesar 0,0020 dan mean trading volume activity sesudah IFR sebesar 0,0017. Hal ini menunjukkan bahwa mean trading volume activity sebelum IFR lebih besar daripada mean trading volume activity sesudah IFR. Jika mengacu pada mean trading volume activity sebelum dan sesudah maka terlihat adanya perbedaan. Namun, secara statistik trading volume activity sebelum dan sesudah tidak terdapat perbedaan pada trading volume activity. Ini berarti perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah IFR tidak signifikan secara statistik. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak tertarik untuk membeli saham walaupun perusahaan telah melakukan IFR. Hasil pengujian kedua ini tidak berhasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hargyantoro (2010) yang menyatakan bahwa semakin banyak informasi yang tersedia dan semakin cepat informasi itu tersedia akan mempermudah investor dalam mengevaluasi portofolio saham yang dimiliki. Informasi tersebut akan menciptakan penawaran dan permintaan oleh para investor yang berujung pada transaksi perdagangan saham. SIMPULAN DAN SARAN: SIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama dengan menggunakan wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa nilai sig. α (0,663 0,05), maka dikatakan tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah IFR. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima atau H 1 ditolak. 2. Tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. Hasil pengujian terhadap hipotesis kedua dengan menggunakan wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa nilai sig. α (0,626 0,05), maka dikatakan tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah IFR. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima atau H 2 ditolak. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu: 1. Bagi investor Investor sebaiknya lebih memperhatikan kembali kegiatan yang dilakukan perusahaan seperti IFR ini karena akan sangat membantu investor dalam melihat bagaimana perkembangan perusahaan tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada investor agar memanfaatkan IFR dalam pengambilan keputusan di pasar modal sehingga memperoleh keuntungan. 2. Bagi perusahaan Sebelum melakukan IFR hendaknya perusahaan memberikan pengumuman terlebih dahulu di website perusahaan agar dapat melihat bagaimana reaksi investor terhadap IFR tersebut. Selain itu, masih banyaknya perusahaan yang terlambat mempublikasikan IFR diharapkan mendorong regulator yaitu Bapepam-LK untuk menegakkan aturan yang sudah dibuat yaitu agar melaksanakan IFR tepat waktu dalam mempublish laporan keuangan yang lengkap sehingga pasar akan lebih tertarik kepada saham yang diperdagangkan oleh

10 perusahaan, maka itu juga akan berdampak pada harga saham yang meningkat cepat dan return yang diperoleh perusahaan semakin bertambah. 3. Keterbatasan penelitian serta sebagai saran bagi peneliti lain a. Penelitian selanjutnya yang sejenis sebaiknya mengambil periode pengamatan yang lebih lama sehingga sampel yang diperoleh lebih besar dan menggunakan model perhitungan expected return yang lain dengan harapan hasil penelitian menjadi lebih akurat. b. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel penelitian yang juga dapat berpengaruh akibat adanya IFR, seperti stock split, bid ask spread, dan lain-lain. c. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengelompokkan perusahaan berdasarkan jenis industri atau ukuran perusahaan sehingga industry effect atau size effect dapat dihindari DAFTAR PUSTAKA Damayanti, Kartika dan Supatmi Internet Financial Reporting (IFR) dan Reaksi Pasar. Proceeding: Pekan Ilmiah Dosen FEB Universitas Kristen Satya Wacana Ghozali, Imam SPSS. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip. Hartono, Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa, edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Lai, S.C., Lee, H. C., and Wu, F. H An Empirical Study of the Impact of Internet Financial Reporting on Stock Price, The International Journal of Digital Accounting Research. Marfuah Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi Pasar dalam Merespon Pengumuman Dividen Meningkat. Jurnal Akuntansi dan Audit Indonesia. Vol. 10, No. 2, Desember 2006: Mooduto, William Indra S Reaksi Investor atas Pengungkapan Internet Financial Reporting. Jurnal Riview Akuntansi dan Keuangan ISSN: Vol.3 No. 2, Oktober 2013 Pp Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya Malang. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Hargyantoro, Febrian Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016 ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016 1 Ni Putu Tila Permata Sari 2 I Gusti Ayu Purnamawati, 3 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Jogiyanto,

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek yang menjadi bahan penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada periode tahun 2009 2012 yang memenuhi kriteriakriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana untuk pengembangan perusahaan. Karena di pasar modal dengan mudah dapat dipertemukan

Lebih terperinci

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017 STUDI KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN HARGA BBM ATAS SAHAM LQ-45 DI BEI (EVEN STUDY PADA PERISTIWA KENAIKAN BBM TANGGAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal MAJ 1 (3) (2014) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM 22 JUNI 2013 Ervina Ratna Ningsih, Dwi Cahyaningdyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriftif komparatif yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka

Lebih terperinci

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014) Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sacara spesifik data

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM OLEH: RATIH NUR INDAHSARI B. A311 08 267 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ) PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013) DEDI ALHAMDANIS 100462201362 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011 Komang Ayu Setia Dewi 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.

Lebih terperinci

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel. Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Harga Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Laporan Keuangan pada Bank-Bank Yang Go Public Di Indonesia Periode 2015

Analisis Perbandingan Harga Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Laporan Keuangan pada Bank-Bank Yang Go Public Di Indonesia Periode 2015 Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Perbandingan Harga Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Laporan Keuangan pada Bank-Bank Yang Go Public Di Indonesia Periode 2015 1 Jessy Castela Mulyana, 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan publik yang

Lebih terperinci

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF 9 APRIL 2014 (EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA) 1 I Made Widi Hartawan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

Lebih terperinci

IFR: SEBELUM DAN SESUDAH TANGGAL PENGUMUMAN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TINJAUAN PERSPEKTIF TRADING VOLUME ACTIVITY

IFR: SEBELUM DAN SESUDAH TANGGAL PENGUMUMAN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TINJAUAN PERSPEKTIF TRADING VOLUME ACTIVITY IFR: SEBELUM DAN SESUDAH TANGGAL PENGUMUMAN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TINJAUAN PERSPEKTIF TRADING VOLUME ACTIVITY Deni Juliasari dan Zainal Arifin STIE Widya Gama Lumajang Email:

Lebih terperinci

3.1. Desain Penelitian

3.1. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian dengan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang terkait. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar pada tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel

Lebih terperinci

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika

Lebih terperinci

PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/ DI INDONESIA

PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/ DI INDONESIA PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/11-2013 DI INDONESIA Heribertus Suryo Jati Susanto Pembimbing : C. Handoyo Wibisono

Lebih terperinci

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE 2008-2012 Wening Asriningsih Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: wening.asri@yahoo.com Abstrak: Analisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PERISTIWA POLITIK TERPILIHNYA DONALD TRUMP SEBAGAI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808 ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ZAINUL BACHTIAR B 200 090 031 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II (Studi Kasus Pada Kelompok Saham LQ45 di BEI Tahun 2015) ANALYSIS STUDY OF

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni data yang berupa angka-angka. Sedangkan menurut dimensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2015 Cindy Hadiwijaya Program Studi Magister

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri 4 macam variabel, yaitu variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi variabel independen, variabel independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Robert Jao Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Atma Jaya Makassar jao_robert@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 Wilson Yaputra Yakup Yoyo Cahyadi, S.E,.M.M Universitas

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih perusahaan yang melakukan right issue di Jakarta Islamic index, pada periode 2010-2012. Data tersebut dapat diakses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN No. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel untuk menghindari counfounding factors. Perusahaan sampel

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan

Lebih terperinci

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM WINNER DAN SAHAM LOSER UNTUK MENGIDENTIFIKASI PRICE REVERSAL (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ 45 di BEI Periode 2014-2015) Nadhira Nur Aulia Topowijono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Selama periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2012, jumlah perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen adalah sebanyak 231 perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: return saham, abnormal return, stock split, volume perdagangan saham, trading volume activity

ABSTRAK. Kata-kata kunci: return saham, abnormal return, stock split, volume perdagangan saham, trading volume activity ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan return saham dan volume perdagangan saham berdasarkan sebelum stock split dan sesudah terjadinya stock split pada perusahaan yang terdaftar di

Lebih terperinci

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Ni Putu Desy Ratna Dewi 1 I Made Sukartha 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: niputudesy47@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA ANALISIS PERBANDINGAN TRADING VOLUME ACTIVITY, NILAI PERUSAHAAN, PER SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (PERIODE PENELITIAN 2011-2014) Nama : Annisa Rachmah

Lebih terperinci

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Al Azhar L Rofika Lilis Rohayati Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia (BI) dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai bank sentral memiliki peran sebagai penjaga stabilitas moneter,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 10 hari sebelum tanggal pengumuman obligasi syariah (pre event window), 1 hari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 10 hari sebelum tanggal pengumuman obligasi syariah (pre event window), 1 hari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini diambil selama 21 disekitar tanggal pengumuman, yaitu 10 hari sebelum tanggal pengumuman obligasi syariah (pre event window),

Lebih terperinci

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (TVA) SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2010 ABSTRAK Oleh: Fretty Asih Rumanti dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT... xii INTISARI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT... xii INTISARI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi ix x xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deksriptif memberikan gambaran suatu data dari masing-masing variabel yang ada dalam penelitian, baik variabel

Lebih terperinci

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI), Dividend Per Share

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman pembagian dividen yang dapat tercermin dari abnormal return yang timbul akibat adanya reaksi pasar. Pengumuman pembagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembagian dividen terhadap harga saham dan volume perdagangan di pasar modal Indonesia. Pasar modal yang bereaksi terhadap suatu peristiwa dapat

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 189-199 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Likuiditas Saham Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Pengamatan Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity) SKRIPSI Oleh: Arief Dharmawan NIM. 090810301062 Program

Lebih terperinci

REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia)

REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia) REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia) 1 I Gst Agung A. Densi Wulandari, 1 Made Arie Wahyuni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci