KOMISI PEMIUHAN UMUM REPUBUK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMISI PEMIUHAN UMUM REPUBUK INDONESIA"

Transkripsi

1 j~alinanj KOMISI PEMIUHAN UMUM REPUBUK INDONESIA KEPUTUSAN KOMIS! PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSAf.lAAN ANGGARAN KOMIS! PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMIS! PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017 ~UA KOMIS! PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum adalah merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal; b. bahwa dalam rangka mewujudkan keseragaman pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, perlu adanya pedoman sebagai acuan bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Tahun Anggaran 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Provinsi/...

2 - 2 - Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Le mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan...

3 - 3 - Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008; 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 455); 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 149), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 562); 10. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun ; Memerhatikan: Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Induk Tahun Anggaran 2017 Nomor SP DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016; MEMUTUSKAN:...

4 - 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Menetapkan Format dan Daftar Kelengkapan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini, KETIGA : Menetapkan Petunjuk Pengisian Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari Hibah Dalam Negeri Langsung untuk Pemilihan dan Non Pemilihan melalui Aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEEMPAT : Menetapkan Petunjuk Teknis, Format dan Daftar Kelengkapan, dan Petunjuk Pengisian sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, Diktum KEDUA, dan Diktum KETIGA menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemili+han Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. KELIMA...

5 - 5 - KELI MA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA KOMIS! PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, ttd. JURI ARDIANTORO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIATJENDERAL SI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

6 LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/ KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017

7 - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Umum Di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum disebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat serta memilih Gubernur, Bupati dan Walikota secara demokratis. Sedangkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilihan Umum yang bertugas melaksanakan Pemilihan Umum di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam menjalankan tugasnya Komisi Pemilihan Umum dibantu oleh Sekretariat Jenderal, dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh serta Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh Sekretariat. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 juga telah mengatur tugas dan wewenang serta kewajiban Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota serta tugas, wewenang dan kewajiban Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. Untuk melaksanakan tugas merencanakan program dan anggaran Komisi Pemilihan Umum, telah diterbitkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Tahun yang memuat tentang uraian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan prioritas sesuai dengan tugas, wewenang dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum pada kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun Selanjutnya di dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,

8 - 2 - transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah juga mengamanatkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undangundang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara disusun dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro, dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal. Dalam penyusunan rencana kerja anggaran, telah diterapkan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) yang memerlukan indi kator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan kementerian negara/lembaga. Penjabaran indikator kinerja dan evaluasi kinerja merupakan tugas yang dilaksanakan oleh setiap kementerian negara/lembaga, sedangkan penetapan standar biaya merupakan tugas Kementerian Keuangan. Untuk mewujudkan Penganggaran Berbasis Kinerja diperlukan koordinasi yang baik dari seluruh kementerian negara/lembaga dengan Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran. Kementerian negara/lembaga secara berkesinambungan harus menyusun Penganggaran Berbasis Kinerja yang menunjukkan keterkaitan antara pendanaan ( input) dan hasil yang akan dicapai ( outcome) agar dapat memberikan informasi tentang efektifitas dan efisiensi suatu kegiatan. Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan negara khususnya dalam sistem penganggaran telah banyak membawa perubahan yang sangat mendasar dalam pelaksanaannya. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara secara tegas menyatakan bahwa pemerintah diwajibkan menyusun anggaran dengan mengacu kepada: 1. Pendekatan Anggaran Terpadu ( Unified Budget); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah/KPJM ( Medium Term Expenditure Framework/MTEF); dan 3. Penganggaran Berbasis Kinerja/PBK ( Perfomance Based Budgeting). Di samping menerapkan tiga pendekatan, dalam anggaran belanja negara, pemerintah juga diwajibkan untuk menerapkan 3 (tiga) klasifikasi sesuai Bagan Akun Standar yaitu : 1. Klasifikasi Fungsi; 2. Klasifikasi Organisasi; dan 3. Klasifikasi Ekonomi atau Jenis Belanja. Ketiga pendekatan dan ketiga klasifikasi di atas selanjutnya akan dituangkan dalam Dokumen

9 - 3 - Perencanaan Penganggaran yang dikenal sebagai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Perubahan mendasar akibat reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara adalah restrukturisasi program dan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga. Hasil restrukturisasi program dan kegiatan digunakan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga (Renstra K/L) , Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja K/L), Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L), dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Berdasarkan Rancangan Renstra Komisi Pemilihan Umum Tahun , Komisi Pemilihan Umum mempunyai satu program teknis yaitu Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Adanya penyempurnaan dan perubahan yang dilakukan pada seluruh tahapan dan proses penganggaran, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lebih berkualitas. Dengan adanya perubahanperubahan tersebut, maka pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran juga mengalami perubahan dalam penyajiannya. Dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas belanja, pengalokasian anggaran agar dilakukan pembatasan terhadap kegiatan yang dibatasi, antara lain: 1) Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin; 2) Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali kendaraan fungsional (antara la in ambulan, kendaraan untuk tahanan, kendaraan roda dua untuk penyuluh), dan penggantian kendaraan rusak berat; 3) Pembangunan baru berupa gedung kantor, mess/wisma, rumah dinas/rumah jabatan, dan gedung pertemuan, yang tidak terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat (antara lain rumah sakit, rumah tahanan, pos penjagaan), termasuk pengadaan penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) 2016 masyarakat (antara lain rumah sakit,

10 - 4 - rumah tahanan, pos penjagaan), termasuk pengadaan tanah untuk keperluan dimaksud; 4) Perjalanan dinas dan meeting konsinyering, dilakukan secara selektif dan efisien. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, dan dalam rangka pelaksanaan program, kegiatan, output yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Komisi Pemilihan Umum, dipandang perlu untuk menerbitkan petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya petunjuk teknis ini adalah sebagai acuan dan pedoman bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan/atau Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program, kegiatan, output serta indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia , Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja (Renja) serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah untuk mempermudah, menyeragamkan dan sebagai landasan untuk memperoleh kepastian hukum bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan/atau Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan serta anggaran yang telah ditetapkan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup petunjuk teknis ini, meliputi: 1. program, kegiatan, sasaran, indikator kinerja kegiatan, dan pelaksana kegiatan anggaran; 2. penjelasan program, kegiatan, dan output anggaran; 3. format dan daftar kelengkapan pelaksanaan program dan kegiatan anggaran; dan

11 petunjuk pengisian revisi penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari Hibah Dalam Negeri langsung untuk Pemilihan dan Non Pemilihan melalui aplikasi. D. Pengertian Umum 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, yang selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis. 2. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut KPU, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undangundang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, yang selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undangundang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 4. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat dengan APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 6. Bagian Anggaran, yang selanjutnya disingkat BA, adalah kelompok anggaran menurut nomenklatur Kementerian Negara/Lembaga dan menurut fungsi Bendahara Umum Negara.

12 Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA, adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran lembaga dalam hal ini Ketua KPU. 8. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat KPA, adalah Sekretaris Jenderal KPU, Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota selaku Kepala Kantor yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. 9. Penganggaran Berbasis Kinerja, yang selanjutnya disingkat PBK, adalah penganggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. 10. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya disingkat RKA K/L, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu kementerian negara/lembaga yang merupakan penjabaran dari RKP dan Rencana Kerja Strategis kementerian negara/lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. 11. Satuan Kerja, yang selanjutnya disebut Satker, adalah bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian/Lembaga yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa program/kegiatan dan membebani dana APBN. 12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA, adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh PA/KPA. 13. DIPA Induk adalah akumulasi dari DIPA per Satker yang disusun oleh PA menurut unit eselon I Kementerian/Lembaga yang memiliki alokasi anggaran (portofolio). 14. DIPA Petikan adalah DIPA per Satker yang dicetak secara otomatis melalui sistem, yang berisi mengenai informasi kinerja, rincian pengeluaran, rencana penarikan dana dan perkiraan penerimaan, dan catatan, yang berfungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan satuan kerja. 15. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh kementerian negara/lembaga.

13 Hasil adalah manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk kemanfaatan (beneficiaries) tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 17. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh unit eselon II atau satuan kerja, yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personel (sumbe r daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa. 18. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian hasil program dan/atau hasil fokus prioritas. 19. Satuan Keluaran adalah jenis satuan yang digunakan untuk mengukur pencapaian keluaran. 20. Sub Keluaran adalah barang atau jasa untuk mendukung pencapaian keluaran kegiatan. 21. Indikator Kinerja Utama Program, yang selanjutnya disebut IKUP, adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja sebuah program. 22. Indikator Kinerja Kegiatan, yang selanjutnya disebut IKK, adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja sebuah kegiatan. 23. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. 24. Standar Biaya yang bersifat Umum, yang selanjutnya disebut Standar Biaya Masukan (SBM) adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan. 25. Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference, yang selanjutnya disebut KAK/TOR, adalah dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, dan biaya yang diperlukan.

14 Rincian Anggaran Biaya, yang selanjutnya disingkat RAB, adalah suatu dokumen yang berisi tahapan pelaksanaan, rincian komponenkomponen masukan dan besaran biaya dari setiap komponen suatu kegiatan. 27. Data pendukung lainnya adalah dokumen yang berisi angka dan/atau informasi pendukung RAB yang dapat dipertanggungjawabkan oleh kementerian negara/lembaga. E. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008;

15 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 455); 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 149), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 562); 10. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun

16 BAB II PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN, INDIKATOR KINERJA KEGIATAN, DAN PELAKSANA KEGIATAN PADA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2017 A. PROGRAM KPU TA Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU ( ) Program ini merupakan program generik KPU dengan sasaran program (outcome) yang hendak dicapai yaitu terlaksananya fasilitasi lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya, terwujudnya data pemilih yang terkini, meningkatnya kapasitas sdm yang berkompeten, terwujudnya dukungan logistik dalam penyelenggaraan pemilu/pemilihan, dan meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja KPU. Dengan indikator kinerja programnya yaitu persentase fasilitasi kerja sama KPU dengan lembaga riset kepemiluan, persentase KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang memutakhirkan data pemilih tepat waktu, persentase kesesuaian kompetensi pegawai terhadap standar kompetensi, satker yang mendistribusikan logistik pemilu/pemilihan secara tepat sasaran, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat waktu, persentase opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan KPU, nilai evaluasi atas akuntabilitas kinerja KPU dan nilai evaluasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi KPU. Arah kebijakan program ini mencakup: a. meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU; b. menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, ineventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya logistik keperluan Pemilu; c. menyediakan dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta monitoring dan evaluasi; d. menyelenggarakan pembinaan sumber daya manusia, pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU; e. menyelenggarakan dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari untuk KPU seluruh Indonesia; dan

17 f. menyelenggarakan pemeriksaan yang transparan dan akuntabel. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana KPU ( ) Program ini juga merupakan program generik KPU dengan sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah terwujudnya dukungan sarana dan prasarana guna meningkatkan kelancaran tugas KPU. Adapun indikator kinerja programnya, yaitu persentase tersedianya sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik. Arah kebijakan program ini adalah menyediakan dukungan sarana dan prasarana KPU/KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. 3. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik ( ). Program ini merupakan program teknis KPU dengan sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah tersusunnya rancangan peraturan dan Keputusan KPU serta pendokumentasian informasi hukum sesuai peraturan perundang-undangan dan terwujudnya tahapan pemilu/pemilihan sesuai jadwal. Adapun indikator kinerja programnya adalah persentase rancangan Peraturan KPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan kerangka regulasi KPU dan Presentasi KPU/KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilu/Pemilihan sesuai dengan jadwal. Arah kebijakan program ini mencakup: a. menyiapkan penyusunan rancangan peraturan dan keputusan KPU, pendokumentasian informasi hukum, advokasi hukum, dan penyuluhannya. b. memfasiltasi penyelenggaraan tahapan Pemilu. (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD, serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota).

18 B. MATRIK PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU ( ) : NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 1. Pelaksanaan akuntabilitas Meningkatnya pengelolaan administrasi pembinaan keuangan di lingkungan perbendaharaan Sekretariat Jenderal KPU Terlaksananya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Tersusunnya Petunjuk pengelolaan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Persentase Pejabat Perbendaharaan yang menyelesaikan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai ketentuan Jumlah laporan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Jumlah draft juklak/juknis pengelolaan keuangan di keuangan di lingkungan KPU lingkungan KPU Terselesaikannya Persentase permasalahan permasalahan dalam pengelolaan pengelolaan keuangan keuangan yang dapat diselesaikan Tersusunnya Persentase KPU laporan Provinsi dan KPU pertanggungjawaban Kabupaten/Kota penggunaan yang Menyampaikan anggaran Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (SIMONIKA) yang

19 NO KEGIATAN 2. Fasilitasi Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilu SASARAN KEGIATAN Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pengelolaan data dan dokumentasi kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu/Pemilihan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN tepat waktu dan valid Persentase satker yang menyelenggarakan Pemilu/Pemilihan tanpa ada permasalahan anggaran dalam pemenuhan kebutuhan logistik Persentase satker penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang telah menyusun dan menyampaikan dokumen data kebutuhan dan anggaran logistik Persentase satker yang melaksanakan pengadaan logistik keperluan Pemilu/Pemilihan dengan tanpa ada kasus terhadap proses pengadaan yang mengakibatkan kerugian negara atau pemborosan uang negara

20 NO KEGIATAN 3. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data SASARAN KEGIATAN Terwujudnya perencanaan program dan anggaran yang berkualitas Terwujudnya koordinasi antar lembaga serta Penelitian dan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Persentase satker yang mendistribusikan logistik Pemilu/Pemilihan tepat jenis, jumlah dan waktu Persentase satker yang menginventarisir dan memelihara logistik Pemilu/Pemilihan sebelum pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu/Pemilihan Persentase kesesuaian rencana program dan anggaran dengan output dan penyerapan anggaran yang dicapai Persentase Penyusunan Anggaran Pemilihan yang tepat waktu Persentase Fasilitasi Kerjasama Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka

21 NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN pengembangan Penguatan terhadap Organisasi Kelembagaan dan Kebutuhan Demokrasi Pemilu/Pemilihan Jumlah Kajian Litbang dalam rangka Reformasi Birokrasi Jumlah Dokumen Riset Kepemiluan Terwujudnya sistem Persentase laporan administrasi monitoring dan penyelenggaraan evaluasi yang pemilu yang tertib, akuntabel dan tepat efektif dan efisien waktu Persentase KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang target kinerjanya tercapai sesuai dengan perjanjian kinerja Persentase Dokumen RDP yang Tersedia dengan Tepat Waktu Tersedianya data, Persentase informasi dan pemutakhiran data sarana dan pemilih di tingkat prasarana teknologi kecamatan di informasi seluruh Indonesia Persentase sarana dan prasarana teknologi informasi

22 NO KEGIATAN 4. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian SASARAN KEGIATAN Tersusunnya rencana penerapan e-government yang konkrit dan terukur Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan sumber daya manusia Terlaksananya Layanan Peningkatan Kompetensi SDM INDIKATOR KINERJA KEGIATAN untuk Sistem Informasi KPU yang berfungsi dengan baik Jumlah kajian teknologi informasi dalam Pemilu/Pemilihan Jumlah sistem aplikasi yang digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan sumber daya manusia Persentase pegawai yang mendapat layanan administrasi kepegawaian tepat waktu Persentase Pengenaan disiplin atas pelanggaran disiplin pegawai Persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM

23 NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Jumlah PNS KPU yang lulus seleksi S2 Tata Kelola Kepemiluan Terlaksananya Persentase pegawai Layanan Pengadaan yang terseleksi PNS Secara secara transparan Transparan dan dan akuntabel Akuntabel Terlaksananya Persentase Anggota Proses Penggantian KPU, Anggota KPU Antar Waktu (PAW) Provinsi/KIP Aceh, Anggota KPU, Anggota KPU/KIP Anggota KPU Kabupaten/Kota Provinsi/KIP Aceh, yang pelaksanaan Anggota KPU/KIP penggantian antar Kabupaten/Kota waktunya sesuai peraturan Sesuai Peraturan Perundang- Perundang- undangan yang Undangan yang berlaku Berlaku Tersedianya Persentase pegawai Dokumen yang tercatat dalam Kepegawaian data base kepegawaian secara akurat Terlaksananya Persentase anggota Seleksi Anggota KPU kpu yang dilantik di Daerah Pemekaran daerah pemekaran Tersusunnya Jumlah rancangan Rancangan peraturan/kebijakan Peraturan/Kebijakan bidang kepegawaian Bidang Kepegawaian

24 NO KEGIATAN 5. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU) SASARAN KEGIATAN Terwujudnya Pengelolaan Barang Milik Negara sesuai dengan Peraturan dan Perundangan yang berlaku Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi Persuratan dan Pengelolaan Arsip INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Persentase KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang patuh dan tertib dalam pengelolaan barang milik negara yang material sesuai SAP Persentase KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang patuh dan tertib menyampaikan laporan Barang Milik Negara berdasarkan SIMAK BMN yang datanya sesuai dengan data SAK Persentase KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang melakukan tatakelola persuratan sesuai kaidah persuratan yang berlaku Persentase KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

25 NO KEGIATAN 6. Pemeriksaan di lingkungan Setjen KPU, Sekretariat Provinsi dan Sekretariat Kabupaten/Kota SASARAN KEGIATAN Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Sarana dan Prasarana Perkatantoran Meningkatnya Kualitas Layanan Pimpinan dan perkantoran Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban di lingkungan KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN yang Mengelola Arsip Sesuai Aturan Kearsipan Persentase pemenuhan operasional sarana, prasarana dan transportasi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik Penilaian terhadap kualitas layanan pimpinan Persentase pemenuhan fasilitas perkantoran Persentase Gangguan Keamanan dalam Lingkungan KPU/KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota yang dapat ditanggulangi persentase penurunan nilai temuan hasil pemeriksaan internal dan

26 NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN eksternal terhadap Realisasi Anggaran Tersusunnya Persentase laporan hasil pengaduan pemeriksaan dengan masyarakat yang tujuan tertentu ditindaklanjuti Tersusunnya Persentase laporan hasil tindak penyelesaian lanjut pemeriksaan rekomendasi BPK, BPK, BPKP dan APIP BPKP dan APIP yang KPU ditindaklanjuti Tersusunnya Persentase KPU laporan hasil Provinsi/KIP Aceh evaluasi LAKIP dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja minimal B Tersusunnya Kualitas laporan hasil review penyusunan laporan laporan keuangan keuangan sesuai SAP Tersusunnya Persentase Nilai laporan hasil review RKA-K/L KPU yang RKA K/L direviu 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana KPU ( ) : NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN 1. Penyelenggaraan Meningkatnya Persentase Dukungan Sarana dan dukungan sarana pemenuhan Prasarana transportasi/mobilitas kendaraan pegawai bermotor bagi

27 NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN Meningkatnya pemenuhan peralatan dan fasilitas perkantoran Meningkatnya pemenuhan kebutuhan gedung/bangunan KPU Nasional INDIKATOR KINERJA KEGIATAN pejabat dan operasional pegawai Persentase pemenuhan dukungan sarana dan prasarana Mebelair/Elektronik Kantor KPU Persentase tersedianya tanah untuk pembangunan gedung KPU dan design dan RAB pembangunan gedung KPU Terpenuhinya prasarana gedung KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Terpenuhinya prasarana gedung KPU untuk pembangunan dan renovasi

28 Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik ( ) : NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KEGIATAN 1. Penyiapan penyusunan Telaksananya Persentase Rancangan Peraturan penyusunan penyusunan KPU, Advokasi, peraturan Rancangan Peraturan Penyelesaian Sengketa perundangundangan KPU terkait Tahapan dan Penyuluhan yang Pemilu/Pemilihan Peraturan Perundangundangan berkualitas yang melalui proses yang berkaitan sesuai dengan uji publik kepada dengan penyelenggaraan kaidah pemangku pemilu pembentukan kepentingan peraturan perundang undangan Terlaksananya penyelesaian Persentase penyelesaian sengketa sengketa dan pelayanan pertimbangan hukum Terlaksananya fasilitasi pelayanan penyusunan laporan dan audit dana kampanye, verifikasi partai politik dan/atau anggota perseorangan DPD hukum yang dimenangkan Persentase pemangku kepentingan yang menerima bimbingan/pelayanan penyusunan laporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran Partai Politik dan Anggota DPD sesuai dengan Peraturan KPU yang mengatur tentang Tahapan Pemilu/Pemilihan

29 NO KEGIATAN 2. Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan PAW SASARAN KEGIATAN Terlaksananya pengelolaan dan pelayanan informasi hukum Terlaksananya layanan administrasi PAW tepat waktu dan sesuai aturan Terwujudnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan Sesuai Jadwal INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Terlaksananya Pendaftaran Partai Politik, Verifikasi Partai Politik dan/atau Perseorangan dengan tepat waktu sesuai sesuai Peraturan KPU yang mengatur tentang verifikasi Partai Politik dan masa Pencalonan Anggota DPD Persentase informasi hukum yang disajikan secara cepat, tepat, dan akurat sesuai dengan SOP Persentase proses PAW anggota DPR dan DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari kerja Persentase KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tahapan Pencalonan, Kampanye, dan Pemungutan Suara sesuai dengan jadwal

30 NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Meningkatnya Persentase kualitas layanan Permohonan informasi dan informasi yang data yang cepat ditindaklanjuti serta akurat melalui PPID sesuai dengan SOP Persentase penyampaian informasi dan publikasi dalam tahapan Pemilu/ Pemilihan yang ditampilkan di media publikasi Tersedianya Jumlah KPU Provinsi/ fasilitasi Kabupaten/Kota yang pendidikan telah membentuk pemilih Pusat Pendidikan Pemilih B. Penanggung Jawab dan Pelaksana Program, Kegiatan dan Keluaran/Output: 1. Penanggung jawab Kebijakan adalah Ketua dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota; 2. Penanggung jawab Program adalah Sekretaris Jenderal KPU; 3. Penanggung jawab Kegiatan adalah Kepala Biro dan Inspektur, Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota; 4. Pelaksana Kegiatan adalah Para Kepala Bagian di Lingkungan Setjen KPU, Para Kepala Bagian di Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Kepala Sub Bagian di Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan uraian:

31 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Setjen KPU Layanan Pembinaan Perbendaharaan KPU Biro Keuangan Bagian Keuangan, Umum dan Logistik Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemilu Petunjuk Pengelolaan Keuangan di Lingkungan KPU Laporan Permasalahan Pengelolaan Keuangan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) Layanan Perkantoran Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu Data Kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu/Pemilihan Biro Logistik Bagian Keuangan, Umum dan Logistik Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik Layanan pengadaan logistik Pemilu Sistematika dan standar pengiriman logistik Pemilu Inventarisasi Logistik Pemilu

32 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH Pelaksanaan Manajemen Biro Bagian Subbagian Perencanaan dan Data Perencanaa Program, Program Dokumen Perencanaan Anggaran n dan Data Data, dan Data Layanan operasional dan pelayanan TI Organisasi dan SDM Laporan pelaksanaan kegiatan Dokumen Riset Kepemiluan Dokumen Pemutakhiran Data Pemilih Dokumen Kerjasama KPU Dengan Lembaga Lain Kajian Litbang dan Organisasi Dokumen Desain Kebutuhan Pemilu dan Pemilihan Sistem Aplikasi KPU Dokumen Penyusunan anggaran Pemilihan Analisis capaian kinerja Dokumen Rapat-Rapat 3358 Pembinaan Sumber Daya Biro SDM Bagian Subbagian Manusia, Pelayanan dan Program, Keuangan, Administrasi Kepegawaian Data, Umum, Penataan organisasi, pembinaan, Organisasi dan dan pengelolaan SDM dan SDM Logistik Sidang Kehormatan Layanan pengadaan pegawai baru

33 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH Penggantian antar waktu Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Dokumen kepegawaian Peningkatan kompetensi SDM KPU Rancangan Peraturan KPU Tentang Kepegawaian Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU) Layanan dukungan administrasi perkantoran Biro Umum Bagian Keuangan, Umum dan Logistik Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik Peraturan KPU terkait administrasi Perkantoran Penatausahaan Barang Milik Negara Laporan Persediaan (Stock Opname) Pengelolaan dan Penerapan Kearsipan Layanan Keprotokolan Layanan Persidangan Perpustakaan KPU Layanan Dukungan Pengamanan Layanan Perkantoran 3361 Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota Inspektorat

34 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH Laporan Hasil Evaluasi LAKIP Bagian Program, Data, Subbagian Program dan Data Organisasi Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan SDM dan Bagian Keuangan, Umum dan Logistik Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik Penyelenggaraan Dukungan Sarana dan Prasarana Kendaraan Bermotor Biro Umum Bagian Keuangan, Umum dan Subbagian Keuangan, Umum, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Logistik dan Logistik Gedung/Bangunan Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik 3363 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Biro Hukum Bagian Hukum, Subbagian Hukum Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu Teknis, dan Hubungan Partisipasi Masyarakat Rancangan peraturan perundang-undangan, rumusan

35 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH dan rancangan peraturan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Advokasi dan Sengketa Hukum Layanan Administrasi kepemiluan Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan Pemilu dan Pemilihan 3364 Pedoman, Petunjuk Teknis dan Biro Teknis Bagian Subbagian Bimbingan Teknis/Supervisi/ dan Hukum, Teknis Publikasi/Sosialisasi Hupmas Teknis, dan Pemilu dan Penyelenggaraan Pemilu dan Hubungan Hubungan Pendidikan Pemilih Partisipasi Partispasi Rancangan Pedoman/Juknis Masyarakat Masyarakat Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu Pengelolaan PAW Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Publikasi Informasi Pemilu Pembentukan PPID Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/ Kota Induk/Pemekaran

36 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PELAKSANA KEGIATAN KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU KPU/KIP KPU PROVINSI/KIP KAB/KOTA ACEH Dokumen Daerah Pemilihan Dokumen Teknis Pemilu Legisatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Supervisi dan Monitoring Pemilu dan Pemilihan Pusat Pendidikan Pemilih Tahapan Pemilihan C. Penjelasan Jenis Belanja Sesuai PMK No /2013 tentang Bagan Akun Standar dan Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar dan Surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor S-4599/Pb/2013 Tanggal 3 Juli Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam maupun luar negeri baik kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas fungsi unit organisasi pemerintah selama periode tertentu, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. 2. Belanja Barang Belanja Barang merupakan pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari

37 belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja barang Badan Layanan Umum (BLU) dan belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait belanja barang adalah: a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan operasional kantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan aset tetap/aset lainnya serta biaya perjalanan; b. disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk pembayaran honor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara dan Pejabat Penguji/Penandatangan SPM, termasuk Petugas SAI/SIMAKBMN); c. sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka pembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi satu kesatuan dengan kegiatan induknya. d. selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal: 1) Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di bawah nilai minimum kapitalisasi; 2) Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur ekonomis/masa manfaat atau kapasitas kinerja Aset Tetap atau Aset Lainnya, dan/atau kemungkinan besar tidak memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja. Belanja Pemeliharaan adalah pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan Aset Tetap atau Aset Lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normalnya. 3) Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah. 3. Belanja Modal Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dan/atau aset lainnya yang memberi manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi (12 (dua belas) bulan) serta melebihi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset Tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan suatu satuan kerja atau dipergunakan oleh masyarakat umum/publik serta akan tercatat di dalam Neraca satker K/L. Terkait dengan pembedaan belanja

38 barang dan belanja modal, alur berpikir berikut dapat dijadikan pedoman umum: 4. Belanja Pembayaran Bunga Utang/Kewajiban Pembayaran Bunga Utang/Kewajiban merupakan pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik utang dalam maupun luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Selain itu belanja pembayaran bunga utang juga dipergunakan untuk pembayaran denda/biaya lain terkait pinjaman dan hibah dalam maupun luar negeri, serta imbalan bunga. Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. 5. Belanja Subsidi Subsidi merupakan pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi kepada masyarakat melalui perusahaan negara dan/atau perusahaan swasta dan perusahaan swasta yang diberikan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. 6. Belanja Hibah Hibah merupakan pengeluaran pemerintah berupa transfer dalam bentuk uang/barang/jasa, yang dapat diberikan kepada pemerintah negara lain, organisasi internasional, pemerintah daerah, atau kepada perusahaan negara/daerah yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat yang dilakukan dengan naskah perjanjian antara pemerintah selaku pemberi hibah dan penerima hibah, serta tidak terus menerus kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan. 7. Belanja Bantuan Sosial Bantuan Sosial merupakan Pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat.

39 Belanja Lain-lain Belanja Lain-lain merupakan pengeluaran/belanja pemerintah pusat yang sifat pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan ke dalam pos-pos pengeluaran diatas. Pengeluaran ini bersifat tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana social dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah, bersifat mendesak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Rincian sumber dana tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rupiah Murni (RM) Sumber dana Rupiah Murni digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang bersumber dari dana rupiah murni APBN. b. Pinjaman Luar Negeri (PLN) Sumber dana Pinjaman Luar Negeri digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri. c. Rupiah Murni Pendamping (RMP) Sumber dana Rupiah Murni Pendamping digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Rupiah Murni Pendamping Pinjaman/Hibah Luar Negeri. d. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNP) Sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di gunakan untuk membiayai pengeluaran yang dibiayai dengan PNBP. Pencairan dana PNBP harus mengacu kepada batas maksimal pencairan dana yang diperkenanakan dalam penggunaan PNBP bersangkutan. e. Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Sumber dana Pinjaman Dalam Negeri digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Pinjaman Dalam Negeri. f. Badan Layanan Umum (BLU) Sumber dana Badan Layanan Umum digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari pendapatan BLU yang tidak disetorkan ke Kas Negara melainkan langsung digunakan oleh Satker BLU. g. Stimulus (STM) Sumber dana Stimulus digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang dimaksudkan untuk stimulus fiskal.

40 h. Hibah Dalam Negeri (HDN) Sumber dana Hibah Dalam Negeri digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah Dalam Negeri yang disetorkan ke RKUN (Hibah terencana dan tidak langsung diterima oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga). i. Hibah Luar Negeri (HLN) Sumber dana Hibah Luar Negeri digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah Luar Negeri yang disetorkan ke RKUN (Hibah terencana dan tidak langsung diterima oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga). j. Hibah Langsung Dalam Negeri (HLD) Sumber dana Hibah Langsung Uang Dalam Negeri digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah berbentuk Uang dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. k. Hibah Langsung Luar Negeri (HLL) Sumber dana Hibah Langsung Uang Luar Negeri digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah berbentuk Uang dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. l. Hibah Langsung Barang Dalam Negeri (HLBD) Sumber dana Hibah Langsung Barang Dalam Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Barang dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. m. Hibah Langsung Barang Luar Negeri (HLBL) Sumber dana Hibah Langsung Barang Luar Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Barang dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. n. Hibah Langsung Jasa Dalam Negeri (HLJD) Sumber dana Hibah Langsung Jasa Dalam Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Jasa dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. o. Hibah Langsung Jasa Luar Negeri (HLJL)

41 Sumber dana Hibah Langsung Jasa Luar Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Jasa dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. p. Hibah Langsung Surat Berharga Dalam Negeri (HLSD) Sumber dana Hibah Langsung Surat Berharga Dalam Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Surat Berharga dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. q. Hibah Langsung Surat Berharga Luar Negeri (HLSL) Sumber dana Hibah Langsung Surat Berharga Luar Negeri digunakan untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah berbentuk Surat Berharga dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga. r. Luncuran (LCR) Sumber dana Luncuran digunakan untuk mencatat pengeluaran pemerintah yang berasal dari luncuran dana tahun anggaran sebelumnya. s. Saldo Awal BLU (SBLU) Sumber dana Saldo Awal BLU digunakan untuk mencatat pengeluaran pemerintah yang berasal dari saldo Awal BLU. t. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Sumber dana SBSN digunakan untuk pengeluaran yang dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara. 51 BELANJA PEGAWAI 511 BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji PNS Belanja Gaji Pokok PNS Pengeluaran untuk pembayaran gaji pokok Pegawai Negeri Sipil Belanja Pembulatan Gaji PNS Pengeluaran untuk pembayaran pembulatan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil Belanja Tunjangan-tunjangan I PNS

42 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan suami/istri PNS Belanja Tunj. Anak PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan fungsional PNS Belanja Tunj. PPh PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan PPh PNS Belanja Tunj. Beras PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan beras berbentuk uang maupun natura Belanja Uang Makan PNS * Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan uang makan PNS Belanja Tunjangan Khusus Papua PNS Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan khusus PNS Papua Belanja Uang Lembur * Pengeluaran untuk pembayaran uang lembur termasuk uang makan yang dibayarkan dalam rangka lembur Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) * Digunakan untuk pembayaran tunjangan khusus/kegiatan dan pembiayaan kepegawaian lainnya di dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain pembayaran Uang kehormatan Anggota KPU, Uang Kehormatan/Uang Lelah Sekretariat KPU. * Pemenuhan kekurangan anggaran pada akun tersebut hanya dapat dipenuhi dari Eselon I atau dilakukan pergeseran anggaran dari akun yang sama antar Satker 52 BELANJA BARANG 521 BELANJA BARANG 5211 Belanja Barang Operasional Belanja Barang Operasional Belanja Keperluan Perkantoran Pengeluaran untuk membiayai keperluan sehari-hari

43 perkantoran yang secara langsung menunjang kegiatan operasional Kementerian negara/ lembaga terdiri dari : - Satuan biaya yang dikaitkan dengan jumlah pegawai yaitu pengadaan barang yang habis dipakai antara lain pembelian alat-alat tulis, barang cetak, alat-alat rumah tangga, langganan surat kabar/ berita/majalah, biaya minum/makanan kecil untuk rapat, biaya penerimaan tamu. - Satuan biaya yang tidak dikaitkan dengan jumlah pegawai antara lain biaya satpam/pengaman kantor, cleaning service, sopir, tenaga lepas (yang dipekerjakan secara kontraktual), telex, internet, pembayaran PBB. - Pengeluaran untuk membiayai pengadaan/penggantian inventaris yang berhubungan dengan penyelenggaraan administrasi kantor/satker di bawah nilai kapitalisasi. - Pembelian buku cek/buku giro bilyet. - Pembelian materai Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Pengeluaran untuk membiayai Pengiriman surat menyurat dalam rangka kedinasan yang dibayarkan oleh Kementerian Negara/lembaga Belanja Honor Operasional Satuan Kerja Honor tidak tetap yang digunakan untuk kegiatan yang terkait dengan operasional kegiatan satuan kerja seperti, honor pejabat kuasa pengguna anggaran, honor pejabat pembuat komitmen, honor pejabat penguji SPP dan penanda tangan SPM, Honor Bendahara Pengeluaran, Honor Staf Pengelola Keuangan, honor Tim SAI (Pengelola SAK dan SIMAKBMN). Honor Operasional Satuan Kerja merupakan honor yang menunjang kegiatan operasional yang bersangkutan dan pembayaran honornya dilakukan secara terus menerus dari awal sampai dengan akhir tahun anggaran Belanja Barang Operasional Lainnya Pengeluaran untuk membiayai pengadaan barang yang tidak dapat ditampung dalam mata anggaran , ,

44 , , dalam rangka kegiatan operasional. Belanja Barang Operasional Lainnya dapat digunakan untuk belanja bantuan transport dalam kota, dalam rangka kegiatan operasional satker Belanja Bahan Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti : - Alat tulis kantor (ATK); - Konsumsi/bahan makanan; - Bahan cetakan; - Dokumentasi; - Spanduk; - Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan non operasional seperti : pameran, seminar, sosialisasi, rapat, diseminasi dan lain-lain yang terkait langsung dengan output kegiatan Belanja Honor Output Kegiatan Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti : honor untuk Pelaksana Kegiatan Penelitian, honor penyuluh non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan (pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua, sekretaris, anggota dan staf sekretariat), Honor Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, Honor Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Honor Panitia Pemeriksa Penerima Barang/Jasa, untuk pengadaan yang tidak menghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya. Honor Output Kegiatan dapat digunakan untuk biaya honor yang timbul sehubungan dengan/dalam rangka penyerahan barang kepada masyarakat. Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun Belanja Barang Non Operasional Lainnya Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditampung dalam akun , , , dan

45 Belanja Barang Non Operasional Lainnya dapat digunakan untuk belanja bantuan transport dalam kota dalam rangka kegiatan non operasional satker termasuk uang saku dan paket meeting (kontraktual). Belanja Barang Non Operasional Lainnya dapat digunakan untuk biaya-biaya Crash Program. Belanja Barang Non Operasional Lainnya dapat digunakan untuk pemberian beasiswa kepada pegawai di lingkup K/L atau di luar lingkup satker. 522 BELANJA JASA Belanja Langganan Daya dan Jasa Belanja Langganan Listrik Belanja langganan listrik, termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan listrik Belanja Langganan Telepon Belanja langganan telepon, termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan telepon Belanja Langganan Air Belanja langganan air, termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan air Belanja Jasa Pos dan Giro Digunakan untuk pembayaran jasa perbendaharaan yang telah dilaksanakan oleh kantor pos diseluruh Indonesia Belanja Jasa Konsultan Digunakan untuk pembayaran jasa konsultan secara kontraktual termasuk jasa pengacara yang outputnya tidak menghasilkan Aset Lainnya Belanja Sewa Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa kantor/gedung/ruangan, dan lainnya) Belanja Jasa Profesi Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber yang diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi, pakar yang memberikan

46 informasi/pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat diberikan dengan ketentuan: - berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara; - berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I berkenaan/masyarakat Belanja Jasa lainnya Digunakan untuk pembayaran jasa yang tidak bisa ditampung pada kelompok akun 52211, 52212, 52213, 52214, dan Belanja Pemeliharaan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Pengeluaran pemilharaan/perbaikan yang dilaksanakan sesuai dengan Stándar Biaya Umum. Dalam rangka mempertahankan gedung dan bangunan kantor dengan tingkat kerusakan kurang dari atau sampai dengan 2%; dan - Pemeliharaan/perawatan halaman/taman gedung/kantor agar berada dalam kondisi normal (tidak memenuhi syarat kapitalisasi aset tetap gedung dan bangunan) Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Pengeluaran untuk pemeliharaan/perbaikan untuk mempertahankan peralatan dan mesin agar berada dalam kondisi normal yang tidak memenuhi syarat kriteria kapitalisasi aset tetap peralatan dan mesin Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Pengeluaran lainnya untuk pemeliharaan/perbaikan untuk mempertahankan peralatan dan mesin agar berada dalam kondisi normal yang tidak memenuhi syarat kriteria kapitalisasi aset tetap peralatan dan mesin Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Perjalanan Biasa Pengeluaran untuk perjalanan dinas jabatan melewati batas

47 kota dan perjalanan dinas pindah sesuai dengan PMK yang mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan pegawai tidak tetap. Perjalanan dinas jabatan yang melewati batas kota meliputi : a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; b. Pengumandahan (Detasering) c. Menempuh Ujian dinas/ujian jabatan. d. Menghadap majelis penguji kesehatan pegawai negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan. e. Memperoleh kesehatan. f. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri; g. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3; h. Mengikuti diklat; i. MenjempuUmengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas; atau j. MenjempuUmengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat k. Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari tempat kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman Belanja Perjalanan Tetap Pengeluaran untuk perjalanan dinas tetap yang dihitung dengan memperhatikan jumlah pejabat yang melaksanakan perjalanan dinas. Pengeluaran oleh Kementerian Negara/Lembaga untuk kegiatan pelayanan masyarakat. Contoh : perjalanan dinas oleh tenaga penyuluh pertanian, juru penerang, penyuluh agama dan lainnya Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Pengeluaran untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan di dalam kota sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi

48 pejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap. Perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan di dalam kota, meliputi: a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; b. Pengumandahan (Detasering); c. Menempuh ujian dinas/ujian jabatan; b. Menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan; a. Memperoleh pengobatan; b. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri; c. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3; d. Mengikuti diklat; e. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kota satker penyelenggara dan di biayai seluruhnya oleh satker penyelenggara, serta yang di laksanakan di dalam kota satker peserta dengan biaya perjalanan dinas yang ditanggung oleh satker peserta, meliputi: a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota; b. Biaya paket meeting (halfday/fullday/fullboard); c. Uang saku peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota termasuk uang saku rapat dalam kantor di luar jam kerja; d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber yang mengalami kesulitan transportasi. Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku,

49 dan uang harian mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar biaya tahun berkenaan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di luar kota satker penyelenggara dan di biayai seluruhnya oleh satker penyelenggara, serta yang dilaksanakan di luar kota satker peserta di biayai perjalanan dinas yang di tanggung oleh satker peserta meliputi: a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota; b. Biaya paket meeting (fullboard); c. Uang saku peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota; d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber yang mengalami kesulitan transportasi. Besaran nilai biaya paket meeting, uang transport, uang saku, dan uang harian mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar biaya tahun berkenaan. 53 BELANJA MODAL Belanja Modal Tanah Seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk pengadaan/ pembelian/ pembebasan penyelesaian, balik nama, pengosongan, penimbunan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat tanah serta pengeluaran - pengeluaran lain yang bersifat administratif sehubungan dengan perolehan hak dan kewajiban atas tanah pada saat pembebasan/pembayaran ganti rugi sampai tanah tersebut siap digunakan/ pakai (swakelola/kontraktual) Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah Pengeluaran yang dilakukan untuk pembuatan sertifikat tanah pada saat pengadaan/pembelian tanah secara swakelola sampai dengan tanah tersebut siap

50 digunakan/dipakai (swakelola) Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengeluaran untuk pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pengeluaran untuk memperoleh gedung dan bangunan secara kontraktual sampai dengan gedung dan bangunan siap digunakan meliputi biaya pembelian atau biaya kontruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak (kontraktual). D. Penjelasan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (Sesuai dengan PMK No.33/PMK.02/2016) 1. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian Negara/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 2. Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik berupa Standar Biaya Masukan maupun tandar Biaya Keluaran sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA K/L. Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang ditetapkan untuk menghasilkan biaya komponen keluaran dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 merupakan batas tertinggi yang besaran biayanya tidak dapat melebihi dalam penyusunan RKA K/L Tahun Anggaran Dalam rangka pelaksanaan anggaran, Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 berfungsi sebagai : a. Batas tertinggi; atau b. Estimasi.

51 Dalam rangka perencanaan anggaran, Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2017 berfungsi sebagai : a. Batas tertinggi dalam penyusunan RKA-K/L Tahun Anggaran 2017; b. Referensi untuk: 1) Penyusunan prakiraan maju; dan/atau 2) Bahan penghitungan Pagu Indikatif Kementerian Negara/ Lembaga Tahun Anggaran Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Honorarium yang diberikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, dan Staf Pengelola Keuanganj Bendahara Pengeluaran Pembantu/ Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai. Honorarium Pengelola Keuangan pada setiap satuan kerja, diberikan berdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kepada Penanggung jawab Pengelola Keuangan yang mengelola lebih dari 1 (satu) DIPA, dapat diberikan honorarium sesuai dengan jumlah DIPA yang dikelola dengan besaran sesuai dengan pagu dana yang dikelola pada masing-masing DIPA. Honorarium tersebut dibebankan pada masing-masing DIPA. b. Untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuan kerja, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP). Besaran honorarium PPABP diberikan mengacu pada honorarium staf Pengelola Keuangan sesuai dengan pagu belanja pegawai yang dikelolanya. c. Untuk KPA yang merangkap sebagai PPK, jumlah staf Pengelola Keuangan paling banyak 6 (enam) orang, termasuk PPABP. d. Untuk KPA yang dibantu oleh satu atau beberapa PPK, jumlah staf Pengelola Keuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP. Jumlah staf Pengelola Keuangan untuk setiap PPK paling banyak 2 (dua) orang. e. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelola keuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 10% (sepuluh persen) dari pagu yang dikelola.

52 f. Dalam hal Bendahara Pengeluaran telah diberikan tunjangan fungsional bendahara, maka yang bersangkutan tidak diberikan honorarium. Catatan : 1. Dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, dapat dimungkinkan adanya penggabungan PPK dengan ketentuan: a. Jumlah staf Pengelola Keuangan tidak boleh melampaui sebelum penggabungan; b. Besaran honorarium staf Pengelola Keuangan sesuai dengan jumlah pagu yang dikelola staf. 2. Ketentuan mengenai satuan biaya ini berlaku juga untuk pengelola keuangan pada RKA BUN, dimana alokasi untuk pengelola keuangan tersebut berasal dari pagu RKA K/L Kementerian/lembaga berkenan. 3. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada satker yang Khusus Mengelola Belanja Pegawai 4. Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/ Polri yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan belanja pegawai pada Kementerian Negara Lembaga Satuan Kerja sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang. 5. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa a. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui penunjukan langsung pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh Pengguna Anggaran (PA )/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Kelompok Kerja ULP untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Catatan:

53 Dalam hal anggota Kelompok Kerja pada Unit Layanan Pengadaan yang telah menerima tunjangan profesi, maka kepada anggota kelompok kerja tersebut tidak diberikan honorarium. c. Pengguna Anggaran diberikan honorarium dalam hal: 1) melakukan penetapan pemenang atas pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; atau 2) menetapkan pemenang pada seleksi atau penyedia pada penunjukkan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Honorarium Perangkat Unit Layanan Pengadaan Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/ Polri yang berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang diberi tugas sebagai perangkat pada Unit Layanan Pengadaan. Yang dimaksud dengan Unit Layanan Pengadaan sebagaimana tersebut di atas adalah unit yang struktur organisasinya dilekatkan pada unit organisasi yang sudah ada. 7. Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan Honorarium diberikan kepada panitia pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. Honorarium Pej abat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan. 8. Honorarium Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/ Polri yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang untuk mengelola PNBP. a. Jumlah staf anggota Pengelola PNBP paling banyak 5 (lima) orang; b. Jumlah alokasi dana untuk honorarium Pengelola PNBP dalam 1 (satu) tahun paling t inggi sebesar 10% (sepuluh persen) dari pagu penerimaan;

54 c. Dalam hal bendahara penerimaan telah menerima tunjangan fungsional bendahara, maka yang bersangkutan tidak diberikan honorarium. 9. Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberi tugas melakukan pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negaraj Lembaga sesuai dengan unit akuntansi masing-masing, baik yang dikelola secara prosedur manual maupun terkomputerisasi. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Ketentuan mengenai jumlah pengelola SAl adalah sebagai berikut: a. Ditetapkan atas dasar keputusan menteri paling banyak 7 (tujuh) orang; b. Ditetapkan bukan atas dasar Keputusan Menteri paling banyak 6 (enam) orang. Catatan: Kementerian Negara/Lembaga tidak diperkenankan memberlakukan Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dalam pengelolaan. 10. Honorarium Pengurus/Penyimpan Barang Milik Negara Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/ Polri di lingkungan Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang yang melaksanakan tugas rutin selaku pengurus/penyimpan barang berdasarkan surat keputusan Pengguna Barang. Jumlah pejabat/pegawai yang dapat diberikan honorarium selaku pengurus/penyimpan barang milik negara paling banyak 4 (empat) orang pada tingkat Pengguna Barang dan 2 (dua) orang pada tingkat Kuasa Pengguna Barang. 11. Honorarium Narasumber Seminar/Rakor/Sosialisasi/ Diseminasi/Focus Group Discussion (FGD)/Kegiatan Sejenis a. Honorarium Narasumberi Pembahas Honorarium narasumber dapat diberikan kepada PNS/TNI/Polri yang memberikan informasi pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya masyarakat dalam kegiatan

55 Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan Teknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Simposium/Lokak arya/focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis, tidak termasuk untuk kegiatan diklat/pelatihan. Catatan: 1. Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan Seminar I RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan Teknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Simposium/ Lokakarya/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis adalah 60 (enam puluh) menit. 2. Honorarium narasumber dapat diberikan dengan ketentuan: a. berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara; dan b. berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara masyarakat. b. Honorarium Moderator Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas sebagai moderator pada kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Worksh op/rapat Kerja/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara/masyarakat. Catatan: 1. Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/ BimbinganTeknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Sim posium/lokakarya/focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis adalah 60 (enam puluh) menit. 2. Honorarium Moderator dapat diberikan dengan ketentuan: a. berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara; dan

56 b. berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara masyarakat. c. Honorarium Pembawa Acara Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas memandu acara dalam kegiatan Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan Teknis/Workshop/Rapat Kerja/Sarasehan/Simposium Lokakarya/Focus Group Discussion/ Kegiatan Sejenis yang dihadiri oleh Menteri/Pejabat Setingkat dengan peserta kegiatan minimal 300 (tiga ratus) orang dan sepanjang dihadiri lintas unit eselon I/masyarakat. d. Honorarium Panitia Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang sebagai panitia atas pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Worksh op/rapat Kerja/Sarasehan/ Simposium/Lokakarya/Focus Group Discussion sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara/masyarakat. Dalam hal pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Workshop/Rapat Kerja/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Group Discussion memerlukan tambahan panitia yang berasal dari non Pegawai Negeri Sipil harus dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan urgensi, dengan besaran honorarium mengacu pada besaran honorarium untuk anggota panitia. Jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah peserta dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. e. Narasumber Kegiatan di Luar Negeri Satuan biaya yang diberikan kepada narasumber WNI Non Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri untuk kegiatan

57 Workshop/Seminar/Sosialisasi/Sarasehan yang diselenggarakan di luar negeri. Narasumber Kelas A Narasumber Non Pegawai Aparatur Sipil Negara yang disetarakan dengan Menteri, ketua dan wakil ketua lembaga negara. Narasumber Pegawai Aparatur disetarakan dengan dan Kelas B wakil ketua Narasumber Non Pegawai Aparatur Sipil Negara yang disetarakan dengan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, duta besar yang menjabat kepala perwakilan, pegawai negeri Gol IV/c ke atas, perwira tinggi TNI/Polri, anggota lembaga negara Narasumber Kelas C Narasumber Non Pegawai Aparatur Sipil Negara yang disetarakan dengan pegawai negeri Gol III/ c sampai dengan IV /b dan perwira menengah TNI/ Polri. 12. Honorarium Rohaniwan Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang sebagai rohaniwan pada saat pengambilan sumpah jabatan. Honorarium sudah termasuk uang transport bagi rohaniwan. 13. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan a. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/Pejabat Eselon I/KPA diangkat dalam suatu tim pelaksana kegiatan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Terhadap tim pelaksana kegiatan yang dibentuk berdasarkan keputusan Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dan sumber pendanaan dari APBN maka besaran honorarium yang diberikan disetarakan dengan honorarium tim pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat Menteri.

58 Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut: 1) mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur; 2) bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon I lainnya; 3) bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau di luar jam kerja; 4) merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepada pegawai negeri disamping tugas pokoknya seharihari; dan 5) dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. b. Honorarium Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pelaksana kegiatan. Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pelaksana kegiatan. Sekretariat tim pelaksana kegiatan hanya dapat dibentuk untuk menunjang tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Presiden Menteri. Jumlah sekretariat tim pelaksana kegiatan sebagai berikut: 1) paling banyak 10 (sepuluh) orang untuk tim sekretariat yang mendukung tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Presiden 2) paling banyak 7 (tujuh) orang untuk tim sekretariat yang mendukung tim pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat Menteri. Catatan: 1. Dalam hal tim telah terbentuk selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, 2. Kementerian Negara/Lembaga melakukan evaluasi terhadap urgensi dan efektifitas keberadaan tim untuk dipertimbangkan menjadi tugas dan fungsi suatu unit organisasi. 3. Kementerian Negara/Lembaga dalam melaksanakan ketentuan Standar Biaya Masukan agar melakukan langkah-langkah efisiensi anggaran dengan melakukan pembatasan dan pengendalian pemberian honorarium tim pelaksana kegiatan sebagai berikut:

59 a. Tim yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I/KPA diperuntukkan bagi tim yang lintas eselon I dalam 1 (satu) Kementerian Negara/Lembaga. Pemberian honorarium bagi Tim yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I/KPA berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) Bagi Pejabat Negara, Eselon I, dan E selon II setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 2 (dua) tim pelaksana kegiatan. 2) Bagi Pejabat Eselon III setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari DIPA Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 3 (tiga) tim pelaksana kegiatan. 3) Bagi Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat fungsional setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari DIPA Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 4 (e mpat) tim pelaksana kegiatan. b. Tim yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga diperuntukkan bagi tim yang lintas Kementerian Negara/Lembaga. Penetapan tim oleh pejabat yang diberikan kewenangan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dilaksanakan setelah pembentukan tim tersebut mendapat persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga Pemberian honorarium bagi Tim yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dikecualikan atas ketentuan huruf a di atas.

60 Honorarium Tim Penyusunan Jurnal/Buletin/Majalah/Pengelola Website a. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal Honorarium Tim Penyusunan Jurnal dapat diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk menyusun dan menerbitkan jurnal berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Unsur sekretariat adalah pembantu umum, pelaksana dan yang sejenis, dan tidak berupa struktur organisasi tersendiri. Catatan: Dalam hal diperlukan, untuk jurnal internasional dapat diberikan honorarium kepada mitra bestari (peer review) sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah). b. Honorarium tim penyusunan buletin/majalah Honorarium tim penyusunan bulletin/majalah dapat diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberi tugas untuk menyusun dan menerbitkan buletin/majalah, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik yang ditujukan untuk lembaga atau kelompok profesi tertentu. c. Honorarium tim pengelola website Honorarium tim pengelola website dapat diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberi tugas untuk mengelola website, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Website yang dimaksud disini adalah yang dikelola oleh unit eselon 1/setara. Dalam hal website yang dikelola oleh unit vertikal setingkat eselon II di daerah maka kepada pengelola website tersebut dapat diberikan honorarium tim pengelola website. 15. Vakasi dan Honorarium Penyelenggara Ujian a. Vakasi Vakasi merupakan uang imbalan bagi penguji atau pemeriksa kertas ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan

61 tinggi. Pada pendidikan tingkat dasar dan menengah, vakasi tidak diberikan untuk penyelenggaraan ujian yang bersifat latihan dan ujian lokal. Sedangkan untuk pendidikan tingkat tinggi, vakasi dapat diberikan untuk ujian masuk, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian akhir, baik untuk ujian yang bersifat tertulis maupun praktek. b. Honorarium Penyelenggara Ujian Honorarium Penyelenggara Ujian merupakan uang imbalan bagi penyusun naskah dan pengawas ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Satuan biaya pengawas ujian sudah termasuk uang transpor. Pemberian honorarium penyusun ujian, penguji dan pemeriksa ujian bagi guru/dosen diberikan atas kelebihan beban kerja guru/dosen dalam penyusunan, pengujian dan pemeriksaan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 16. Honorarium Pengajar Diklat Honorarium pengajar diklat dapat diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang memberikan informasi pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat pada kegiatan pendidikan dan pelatihan. a. Pengajar dari luar unit satker penyelenggara Honorarium dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari luar unit satker penyelenggara. Unit satker penyelenggara diklat dapat pengajar dari luar unit satker penyelenggara sepanjang kebutuhan pengajar tidak terpenuhi dari unit satker penyelenggara; b. Pengajar dari dalam unit satker penyelenggara Honorarium dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari dalam unit satker penyelenggara baik widyaiswara maupun pegawai lainnya. Bagi widyaiswara, honorarium diberikan atas kelebihan jumlah minimal jam tatap muka. Ketentuan jumlah minimal tatap muka mengacu pada ketentuan yang berlaku. 17. Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Uang makan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dihitung berdasarkan jumlah hari masuk kerja.

62 Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur a. Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang. b. Uang makan lembur diperuntukkan bagi semua golongan dan diberikan setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari. 19. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti Honorarium yang diberikan hanya kepada non pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai satpam, pengemudi, petugas kebersihan dan pramubakti, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang kontrak kerja. a. Untuk satpam, pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti dengan melalui jasa pihak ketiga/ diborongkan, alokasi honorarium dapat ditambah paling banyak sebesar 15% (lima belas persen) dari satuan biaya, besaran tersebut tidak termasuk seragam dan perlengkapan. b. Dalam satu tahun anggaran, dapat dialokasikan tambahan honorarium sebanyak satu bulan sebagai tunjangan hari raya keagamaan. c. Dalam hal ketentuan mengenai upah minimum di suatu wilayah lebih tinggi daripada satuan biaya dalam Peraturan Menteri ini, maka satuan biaya ini dapat dilampaui mengacu pada ketentuan tersebut. 20. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dan Uang Representasi Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam negeri. Uang representasi hanya diberikan kepada pejabat negara (ketua/wakil ketua dan anggota lembaga tinggi negara, Menteri serta setingkat Menteri), pejabat eselon I dan pejabat eselon II yang melaksanakan perjalanan dinas jabatan dalam rangka

63 pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Perjalanan Dinas Dalam Negeri. Uang harian diklat diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberikan tugas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam atau diselenggarakan di luar kota. 21. Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian biaya penginapan dalam RKA K/L sesuai dengan peruntukannya. Dalam pelaksanaannya, mekanisme pertanggungjawaban disesuaikan dengan bukti pengeluaran yang sah. 22. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor a. Uang Harian Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di Dalam Kota Uang Harian Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di Dalam Kota merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian Uang Harian Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di Dalam Kota kepada peserta dan panitia kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapat pertemuan paket fullboard di luar kota serta kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan paket fullboard dan fullday/halfday di dalam kota. Catatan: Dalam rangka perencanaan penganggaran, kepada panitia (karena faktor transportasi dan/atau guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban) dan peserta (karena faktor transportasi) memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk

64 (satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan. b. Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya kegiatan rapatj pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif. Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor dapat dilaksanakan sepanjang pelaksanaan rapat membutuhkan koordinasi dengan unit/instansi lainnya sekurang-kurangnya dihadiri peserta dari eselon I lainnya/masyarakat. Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor menurut peserta kegiatan terbagi dalam 3 (tiga) jenis: 1) Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor pejabat Menteri/setingkat Menteri adalah kegiatan rapat/pertemuan yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang pejabat Menteri/setingkat Menteri; 2) Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor pejabat eselon I/eselon II yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang pejabat eselon I/eselon II; 3) Kegiatan rapatj pertemuan di luar kantor pejabat eselon III yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang pejabat eselon III. Satuan biaya paket kegiatan rapat pertemuan di luar kantor menurut lama penyelenggaraan terbagi dalam 3 (tiga) jenis: 1) Paket Fullboard Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat yang diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan bermalam/menginap. 2) Paket Fullday Satuan biaya paket fullday disediakan untuk kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap.

65 - 59-3) Paket Halfday Satuan biaya paket halfday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor selama setengah sehari minimal 5 (lima) jam. Catatan: 1. Dalam hal rapat/ pertemuan di luar kantor dilakukan secara bersama- sama, hotel untuk seluruh peserta rapat dapat menggunakan hotel yang sama. 2. Akomodasi paket fullboard diatur sebagai berikut: Pejabat eselon II ke atas 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang Pejabat eselon III ke bawah 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang. 3. Kegiatan yang diselenggarakan secara fullboard dapat dilaksanakan, baik di dalam kota maupun di luar kota a. Kegiatan yang diselenggarakan di luar kota, alokasi pada RKA K/ L terdiri atas biaya transportasi yang diberikan secara at cost, indeks paket pertemuan fullboard, dan uang harian paket fullboard di luar; b. Pada kegiatan yang diselenggarakan di dalam kota, alokasi pada RKA K/L terdiri atas indeks paket pertemuan ( fullboard/fullday/halfday), uang saku dan biaya transportasi dalam kota. 4. Kegiatan rapat/pertemuan luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang dilakukan secara intensif harus menggunakan indeks satuan biaya tersebut di atas. 5. Dalam rangka efisiensi anggaran untuk kegiatan rapat, PA/KPA agar melaksanakan rapatjpertemuan di luar kantor (fullboard, fullday, dan halfday) secara selektif dan apabila dimungkinkan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di dalam kantor. 6. Khusus untuk kegiatan rapat koordinasi internal eselon I yang harus dilaksanakan di luar kantor dan tidak memungkinkan untuk mengikutsertakan eselon I lain, maka kegiatan tersebut dapat menggunakan ketentuan satuan biaya ini sepanjang telah mendapat persetujuan dari Pejabat Eselon I pemegang portofolio program dan

66 dilakukan secara selektif serta harus dapat dipertanggungjawabkan urgensi pelaksanaannya. 23. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas Satuan biaya pengadaan pakaian dinas merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan pakaian dinas termasuk ongkos jahit dan atributnya yang meliputi: a. Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter Satuan biaya pakaian dinas dokter diperuntukkan bagi dokter yang bekerja di instansi pemerintah dan diberikan paling banyak 1 (satu) potong jas per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif. b. Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat Satuan biaya pakaian dinas perawat diperuntukkan bagi perawat dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel pakaian per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif. c. Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai Satuan biaya pakaian dinas pegawai diperuntukkan bagi pegawai dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada awal pembentukan satker mengenai kewajiban penggunaan pakaian dinas pegawai; dan 2) dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai, biaya pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. d. Satuan Biaya Pakaian Seragam Mahasiswa/Taruna Satuan biaya pakaian seragam mahasiswa/taruna diperuntukkan bagi mahasiswa/taruna pada pendidikan kedinasan di bawah kementerian Negara/lembaga tertentu dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif, dengan ketentuan sebagai berikut:

67 - 61-1) harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada awal pembentukan satker mengenai kewajiban penggunaan pakaian seragam mahasiswa/taruna; dan 2) dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian seragam mahasiswa/taruna, biaya pakaian seragam mahasiswa/taruna dapat dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. e. Satuan Biaya Pakaian Kerja Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti Satuan biaya pakaian kerja pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti diperuntukkan bagi pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti yang diangkat berdasarkan surat keputusan KPA, dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun. f. Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam Satuan biaya pakaian kerja satpam diperuntukkan bagi satpam, sudah termasuk perlengkapannya (sepatu, baju PDL, kopel, ikat pinggang, tali kurt dan peluit, kaos kaki, topi, kaos security, dan atribut lainnya) dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel pertahun. Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 Yang Berfungsi Sebagai Estimasi 24. Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural Satuan biaya diklat pimpinan/struktural merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya diklat penjenjangan bagi pejabat/pegawai yang akanj telah menduduki jabatan tertentu. Satuan biaya ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namun belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta. 25. Satuan Biaya Latihan Prajabatan Satuan biaya latihan prajabatan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya latihan prajabatan bagi calon pegawai negeri sebagai syarat untuk diangkat sebagai pegawai negeri. Satuan biaya ini sudah termasuk

68 biaya observasi lapangan, namun belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta. 26. Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor Satuan biaya pemeliharaan sarana kantor digunakan untuk mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan langsung oleh pegawai, khususnya meja dan kursi), personal computer/notebook, printer, ac split, dan genset agar berada dalam kondisi normal (beroperasi dengan baik). Untuk biaya pemeliharaan Genset belum termasuk kebutuhan bahan bakar minyak. 27. Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus) untuk Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis Honorarium narasumber (pakar/praktisi/pembicara khusus) untuk kegiatan seminar I rakor/sosialisasi/diseminasi/ focus group discussion/kegiatan sejenis merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya honorarium narasumber non pegawai negeri yang mempunyai keahlian/ pengalaman tertentu dalam ilmu/bidang tertentu. 28. Satuan Biaya Konsumsi Rapat Satuan biaya konsumsi rapat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan makan dan kudapan termasuk minuman untuk rapat pertemuan baik untuk rapat koordinasi tingkat Menteri/eselon 1/setara maupun untuk rapat biasa. Rapat koordinasi tingkat Menteri eselon 1/setara adalah rapat koordinasi yang pesertanya Menteri/eselon 1/pejabat yang setara. 29. Satuan Biaya Keperluan Sehari-hari Perkantoran di Dalam Negeri Satuan biaya keperluan sehari-hari perkantoran di dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya keperluan sehari-hari perkantoran berupa barang habis pakai yang secara langsung menunjang penyelenggaraan operasional dan untuk memenuhi kebutuhan minimal agar suatu kantor dapat memberikan pelayanan secara optimal, terdiri dari alat tulis kantor (ATK), barang cetak, alat -alat rumah tangga, langganan surat kabar/berita/majalah, dan air minum pegawai.

69 Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama dan/atau Pembelian Inventaris untuk Pegawai Baru Satuan biaya penggantian inventaris lama dan/atau pembelian inventaris untuk pegawai baru merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya penggantianj pembelian meja dan kursi pegawai. Penggantian inventaris lama digunakan untuk penggantian meja dan kursi pegawai, pengalokasiannya maksimal 10% ( sepuluh persen) dari jumlah pegawai. Sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru disesuaikan dengan kebutuhan. 31. Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas Satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalam kondisi normal dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya termasuk biaya bahan bakar. Satuan biaya tersebut belum termasuk biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang besarannya mengacu pada ketentuan yang berlaku. Catatan: 1. Yang dimaksud kendaraan operasional dalam lingkungan kantor adalah kendaraan yang digunakan hanya terbatas dalam lingkungan kantor. Contoh: Golf car yang digunakan dalam rangka patroli polisi bandara, mengantar tamu kenegaraan. 2. Khusus untuk operasional kendaraan dinas yang pengadaannya bersumber dari sewa, satuan biaya tersebut hanya diperuntukkan untuk bahan bakar. 32. Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri Satuan biaya digunakan untuk pemeliharaan rutin gedung bangunan dalam negeri dengan maksud menjaga mempertahankan gedung dan bangunan kantor di dalam negeri agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan dengan tingkat kerusakan kurang dari atau sama dengan 2% (dua persen), tidak termasuk untuk pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri yang memiliki spesifikasi khusus yang diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku.

70 Satuan biaya pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri dialokasikan untuk: a. gedung/bangunan milik negara; dan/ atau b. gedung/bangunan milik pihak lain yang disewa dan/atau dipinjam oleh pengguna barang dan dalam perjanjian diatur tentang adanya kewajiban bagi pengguna barang untuk melakukan pemeliharaan. 33. Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan Satuan biaya sewa gedung pertemuan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa gedung pertemuan untuk pelaksanaan kegiatan di luar kantor seperti rapat, pertemuan, sosialisasi, seleksi ujian masuk pegawai, dan kegiatan lain sejenis. Gedung pertemuan adalah gedung yang biasa digunakan untuk pertemuan dengan kapasitas lebih dari 300 (tiga ratus) orang, sudah termasuk sewa meja, kursi, sound system, dan fasilitas gedung pertemuan lainnya. 34. Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya tarif satu kali perjalanan taksi dari kantor tempat kedudukan menuju bandara/pelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau dari bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan menuju tempat tujuan di kota bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan sebaliknya. Catatan: 1. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari Bandara Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota Samarinda. 2. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari Bandara Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota Balikpapan sebesar Rp90.000,00 (Sembilan Puluh Ribu Rupiah). 3. Contoh penghitungan alokasi biaya taksi: Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan dinas jabatan dari Jakarta ke Yogyakarta, maka alokasi biaya taksi sebagai berikut:

71 a. Berangkat 1) biaya taksi dari tempat kedudukan di Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta; dan 2) biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) ke tempat tujuan (hotel/penginapan/kantor) di Yogyakarta. b. Kembali 1) biaya taksi dari hotel/penginapan (Yogyakarta) ke Bandara Adi Sucipto; dan 2) biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat kedudukan (Jakarta). 35. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri adalah satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat udara Pergi Pulang (PP) dari bandara keberangkatan suatu kota ke bandara kota tujuan dalam perencanaan anggaran. Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket perjalanan dinas dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran). Klasifikasi tiket perjalanan dinas dalam negeri mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang perjalanan dinas dalam negeri. 36. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP) Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri (PP) merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara di Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar negeri Pergi Pulang (PP). Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya. Perjalanan dinas luar negeri yang lama perjalanannya melebihi 8 (delapan) jam penerbangan (tidak termasuk waktu transit), bagi pejabat Eselon III ke atas dapat menggunakan kelas bisnis. Catatan: 1. Kementerian Negara/lembaga dalam melaksanakan ketentuan standar biaya masukan agar melakukan langkah-langkah efisiensi anggaran sebagai berikut: a. pembatasan dan pengendalian biaya perjalanan dinas; b. pembatasan dan pengendalian biaya rapat di luar kantor;

72 c. penerapan sewa kendaraan operasional sebagai salah satu alternatif penyediaan kendaraan operasional; dan d. pembatasan dan pengendalian pemberian honorarium tim pelaksana kegiatan. 2. Satuan biaya yang terdapat dalam Peraturan Menteri ini sudah termasuk pajak. 3. Satuan biaya diklat pimpinan struktural dan diklat prajabatan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara. 4. Untuk satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas, pemeliharaan sarana kantor, penggantian inventaris lama dan/atau pembelian inventaris untuk pegawai baru, pengadaan bahan makanan, konsumsi rapat, pengadaan kendaraan operasional bus, sewa mesin fotokopi, sewa kendaraan dinas,pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri, sewa kendaraan, pengadaan kendaraan roda 2 (dua) dan operasional kantor dan/atau lapangan, pengadaan operasional kantor dan/atau lapangan (roda 4), dan pengadaan pakaian dinas dan/atau kerja, pada beberapa kabupaten diberikan toleransi pengusulan satuan biaya melebihi ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri ini. Pengertian Istilah: OJ : Orang/Jam OH : Orang/Hari OB : Orang/Bulan OT : Orang/Tahun OP : Orang/Paket OK : Orang/Kegiatan OR : Orang/Responden Oter : Orang/Terbitan

73 BAB III PENJELASAN PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PADA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2017 A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya KPU( ) 1. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Setjen KPU (3355) 1.1. Layanan pembinaan perbendaharaan ( ) Pembinaan Pertanggungjawaban Perbendaharaan ( ) 051. Pembinaan Tata Usaha dan Pengelolaan Bendahara A. Peningkatan Kapasitas Bendahara Pengeluaran Dalam Pengelolaan Administrasi Perbendaharaan. Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara. b. Melakukan koordinasi dan konsultasi ke instansi terkait (KPU atau instansi lainnya) yang mendukung pencapaian output. c. Memelihara dan menatausahakan dokumen-dokumen pertanggungjawaban keuangan 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang menimbulkan persediaan. b. Belanja Bahan (521211) Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran penggandaan dan penjilidan serta konsumsi. c. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri rapat peningkatan kapasitas bendahara, yang direncanakan mengundang Kepala Sub Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran di KPU d. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Belanja ini dipergunakan berkoordinasi terkait masalah perbendaharaan ke instansi terkait (K PPN, Kanwil Provinsi DJPB dan KPP).

74 Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ( ) 051. Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan A. Pengelolaan Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan UAKPA-W Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Tingkat UAKPA 1) Memelihara dokumen sumber/dokumen akuntansi dan membukukan/ menginput kedalam aplikasi SAIBA; 2) Menerima data BMN dan melakukan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan laporan barang; 3) Melakukan koreksi/perbaikan yang diperlukan apabila terjadi kesalahan atau koreksi BPK dan melakukan perbaikan data ke KPPN/KPKNL atau upload ulang melalui portal e-rekon; 4) Melakukan rekonsiliasi dengan mengupload data ke portal e-rekon; 5) Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK ke tingkat wilayah dan Kementerian/Lembaga. b. Tingkat UAPPA-W 1) Melakukan pengawasan pada data SAIBA satker portal e- rekon; 2) Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK ke tingkat Kementerian/Lembaga; 3) Melakukan Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan ke KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. 2. Jenis Belanja a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115) Dipergunakan untuk pembayaran honorarium pengelola SAI dengan susunan keanggotaan: 1) UAKPA Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kabag Keuangan, Umum dan Logistik

75 Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag Keuangan Wakil Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag Umum Anggota : 2 (dua) orang yaitu Operator dan Staf Pengelola SAK. 2) UAPA-W Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kabag Keuangan, Umum dan Logistik Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag Keuangan Wakil Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag Umum Anggota : 2 (dua) orang yaitu Operator dan Staf Pengelola SAK. b. Belanja Bahan (521211) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran biaya pengadaan bahan habis pakai sebagai pendukung kegiatan sosialisasi, seminar, rapat dan lain-lain dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan, berupa Konsumsi rapat dan snack. c. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang menimbulkan persediaan. d. Belanja Jasa Profesi (522151) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran honorarium narasumber, pembicara, pakar dalam rangka sosialisasi/pembinaan atau koordinasi penyusunan Laporan keuangan bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan. e. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas dalam rangka rekonsiliasi data laporan keuangan bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan untuk mendukung Laporan Kementerian/lembaga. Kegiatan ini akan

76 diberitahukan lebih lanjut melalui undangan yang ditujukan kepada Pejabat dan staff pengelola data SAIBA. Khusus untuk KPU Provinsi DKI Jakarta, dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara bimbingan teknis atau konsultasi di KPU. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tersusunnya Laporan Keuangan berbasis akrual untuk perode Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan KPU Tingkat UAKPA dan UAPPA-W, maupun Laporan Keuangan pseudo dengan sistematika sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan penyampaian Laporan Keuangan Kementerian negara/lembaga, maupun peraturan terbaru lainnya Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Memelihara dokumen sumber/dokumen akuntansi dan membukukan/ menginput kedalam aplikasi SAIBA; b. Menerima data BMN dan melakukan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan laporan barang; c. Melakukan koreksi/perbaikan yang diperlukan apabila terjadi kesalahan atau koreksi BPK dan melakukan perbaikan data ke KPPN/KPKNL atau upload ulang melalui portal e-rekon; d. Melakukan rekonsiliasi dengan meng-upload data ke portal e- rekon; e. Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK ke tingkat wilayah dan Kementerian/Lembaga. 2. Jenis Belanja a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115) Dipergunakan untuk pembayaran honorarium pengelola SAK pada KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagai UAKPA, dengan susunan keanggotaan : Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris KPU Kab/Kota

77 Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kasubag Keuangan, Umum dan Logistik Ketua : 1 (satu) orang yang berkontribusi dalam pengelolaan SAIBA Wakil Ketua : 1 (satu) orang yang berkontribusi dalam pengelolaan SAIBA Anggota : 2 (dua) orang yang berkontribusi dalam pengelolaan SAIBA b. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang menimbulkan persediaan. c. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas dalam rangka rekonsiliasi data laporan keuangan periode bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan ataupun pseudo dengan KPU Provinsi. Pelaksanaan perjalanan dimaksud akan diterbitkan undangan oleh KPU Provinsi. Khusus untuk KPU yang berada dalam satu kota dengan KPU Provinsi/KIP Aceh, dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara bimbingan teknis atau konsultasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tersusunnya Laporan Keuangan berbasis akrual untuk perode Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan KPU Tingkat UAKPA, maupun Laporan Keuangan pseudo dengan sistematika sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan penyampaian Laporan Keuangan Kementerian negara/lembaga, maupun peraturan terbaru lainnya.

78 Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) ( ) Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) ( ) 051. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) A. Penerapan LPPA Berbasis Aplikasi Sistem Informasi dan Monitoring Keuangan Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Menyusun dan menyampaikan Laporan realisasi anggaran melalui portal SIMONIKA sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 124/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran 076 di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum dan dapat disampaikan melalui SIMONIKA.KPU.GO.ID b. Melakukan koordinasi, konsultasi dengan KPU dan kementerian/lembaga terkait lainnya; 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran biaya pengadaan bahan habis pakai sebagai pendukung kegiatan. b. Honor dengan Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium anggota kelompok kerja Supervisi dan Pembinaan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran, yang sifatnya koordinatif. Susunan Pelaksana Kegiatan adalah: Pengarah : 1 (satu) orang; Penanggungjawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 3 (tiga) orang. c. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang menimbulkan persediaan.

79 d. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Perjalanan dinas dalam rangka Konsultasi teknis SIMONIKA ke KPU dan atau koordinasi/konsultasi ke kementerian/lembaga terkait. Khusus untuk KPU Provinsi DKI Jakarta, dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 ( delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara bimbingan teknis atau konsultasi di KPU. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Laporan realisasi anggaran melalui SIMONIKA Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Menyusun dan menyampaikan Laporan realisasi anggaran melalui portal SIMONIKA sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 124/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran 076 di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum dan dapat disampaikan melalui SIMONIKA.KPU.GO.ID b. Melakukan koordinasi, konsultasi dengan KPU dan kementerian/lembaga terkait lainnya; 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium anggota kelompok kerja Penelaahan atas Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran, yang sifatnya koordinatif. Susunan Pelaksana Kegiatan adalah: Pengarah : 1 (satu) orang; Penanggungjawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 3 (tiga) orang. b. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811) Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang menimbulkan persediaan.

80 c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam, dengan tujuan berkoordinasi terkait permasalahan ke instansi terkait 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan adalah: Laporan realisasi anggaran melalui SIMONIKA 1.4. Layanan Perkantoran ( ) Pembayaran Gaji dan Tunjangan (001) A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Anggaran ini dipergunakan untuk pembayaran Honorarium Uang Kehormatan Anggota KPU, Gaji PNS KPU, Tunjangan-Tunjangan PNS Pegawai KPU/Pegawai Organik dan Pegawai yang dipekerjakan dari Pemerintah Daerah dengan rincian belanja sebagai berikut: 1. Belanja Gaji Pokok PNS (511111) Pengeluaran untuk gaji pokok pegawai negeri sipil bulanan, gaji pokok PNS ke-13, dan gaji pokok PNS ke Belanja Pembulatan Gaji PNS (511119) Pengeluaran untuk pembayaran pembulatan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil dan pembulatan gaji PNS (gaji ke-13 dan gaji ke-14). 3. Belanja Tunjangan Suami/Isteri PNS (511121) Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan suami/isteri PNS, tunjangan suami/isteri gaji ke-13 dan gaji ke Belanja Tunjangan Anak PNS (511122) Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan anak PNS, tunjangan anak PNS gaji ke-13 dan gaji ke Belanja Tunjangan Struktural PNS (511123) Pengeluaran untuk Pembayaran Tunjangan Struktural PNS dan Tunjangan Struktural PNS (gaji ke-13 dan gaji ke-14). 6. Belanja Tunjangan PPh PNS (511125) Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan PPh PNS. 7. Belanja Tunjangan Beras (511126) Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan beras berbentuk uang maupun natura.

81 Belanja Uang Makan PNS (511129) Satuan biaya uang makan Pegawai Aparatur Sipil Negara merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan uang makan pegawai yang dihitung berdasarkan jumlah hari kerja. 9. Belanja Tunjangan Umum PNS (511151) Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan umum/tambahan tunjangan umum PNS, pembayaran tunjangan umum PNS, pembayaran gaji ke-13 dan gaji ke Belanja uang lembur (512211) Pengeluaran untuk pembayaran uang lembur termasuk uang makan yang dibayarkan dalam rangka lembur. a. Kerja lembur adalah segala pekerjaan yang harus dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil pada waktu-waktu tertentu di luar waktu kerja sebagaimana telah ditetapkan bagi tiap-tiap instansi dan kantor Pemerintah. b. Pegawai Negeri Sipil dapat diperintahkan melakukan Kerja Lembur untuk menyelesaikan tugas-tugas kedinasan yang mendesak. c. Perintah sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikeluarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja dalam bentuk Surat Perintah Kerja Lembur. d. Besarnya uang lembur untuk tiap-tiap jam penuh Kerja Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil adalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan. e. Uang lembur dibayarkan sebulan sekali pada awal bulan berikutnya. f. Khusus untuk uang lembur bulan Desember dapat dibayarkan pada akhir bulan berkenaan. g. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan Kerja Lembur paling kurang 2 (dua) jam berturut -turut diberikan uang makan lembur yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan.

82 h. Uang lembur dibayarkan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA Satuan Kerja berkenaan. Belanja uang lembur diperuntukan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, Pegawai Non Aparatur Sipil Negara serta Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti. a. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara : 1) Uang Lembur Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang. 2) Uang Makan Lembur Uang makan lembur diperuntukan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali perhari. b. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti. 1) Uang Lembur Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara yang melaksanakan tugas rutin kementerian negara/lembaga, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang. 2) Uang Makan Lembur Uang makan lembur diperuntukan bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara yang melaksanakan tugas rutin kementerian negara/lembaga, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari. 11. Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan/512411) Pengeluaran untuk pembayaran honorarium tetap antara lain: a. Pembayaran uang kehormatan Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

83 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2013 tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; b. Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan memperhatikan Juknis dan Surat Sekretaris Jenderal KPU terkait Tunjangan Kinerja. Catatan: 1. Pembayaran Penghasilan ketiga belas bagi Komisioner KPU Provinsi/KIP Aceh dan Komisioner KPU/KIP Kabupaten/ Kota berpedoman pada Keputusan KPU Nomor 72/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pemberian Penghasilan Ketiga belas dan Tunjangan Hari Raya kepada Pimpinan dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan Hari Raya kepada Petugas Kebersihan, Pramubakti, Satpam dan Pengemudi di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum; 2. Pembayaran Gaji ketiga belas bagi Pegawai Negeri Sipil Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota berpedoman pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun atau Tunjangan Ketiga belas kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara dan Penerima Pensiun atau Tunjangan; 3. Pembayaran Tunjangan Hari Raya bagi Komisioner KPU Provinsi/KIP Aceh dan Komisioner KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Pegawai Negeri Sipil Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dalam Tahun Anggaran 2017 kepada Pimpinan, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Lembaga Non Struktural; 4. Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan untuk Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti berpedoman pada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

84 Anggaran tersebut dialokasikan pada Kegiatan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU), Keluaran Layanan Perkantoran ( ); 5. Sesuai surat Sekjen Nomor 1470/SJ/XI/2015 tanggal 15 November 2016 tentang Pencermatan Terhadap Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pagu Alokasi Anggaran KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota TA 2017, Satker melakukan pencermatan/perhitungan terhadap alokasi belanja pegawai sampai dengan akhir tahun anggaran 2017 yang telah ditetapkan dalam RKA K/L masing-masing satker dan apabila terdapat kekurangan dan atau kelebihan belanja pegawai tersebut, segera menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal KPU, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.b Keputusan ini. Kekurangan dan kelebihan belanja pegawai KPU/KIP Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh sebagai koordinator dan selanjutnya KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan pencermatan dan melakukan rekapitulasi terhadap kekurangan/kelebihan belanja pegawai dimaksud dan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal KPU Cq. Kepala Biro Perencanaan dan Data Sekretaris Jenderal KPU. Apabila KPU Provinsi/KIP Aceh masih terdapat perbaikan data kekurangan/kelebihan belanja pegawai tersebut, disampaikan selambat-lambatnya akhir Februari Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu 2.1. Data Kebutuhan dan Anggaran Logistik Pemilu/Pemilihan 051 Fasilitasi Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik Pemilu dan Pilkada A. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan kegiatan Pelaksanaan Pemilu/Pemilihan memiliki siklus logistik yang meliputi tahap Perencanaan, tahap Pengadaan, tahap

85 Pendistribusian, serta tahap Pemilharaan dan Inventarisasi. Masing-masing tahapan tersebut telah dituangkan dalam tupoksi Biro Logistik yang terdiri dari 4 (empat) Bagian sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota. Terkait dengan kegiatan pada tahap Perencanaan berupa pengelolaan data kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu/Pemilihan maka perlu dibuat rencana kegiatan secara sinergi hingga satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota agar tercapai sasaran kegiatan secara Nasional yang tertuang dalam Renstra KPU Untuk kegiatan pengelolaan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan utama yang disusun berupa evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan sebelumnya dan penyusunan rencana kebutuhan dan anggaran untuk keperluan Pemilu/Pemilihan berikutnya. Kegiatan evaluasi lebih ditekankan kepada kondisi pengelolaan logistik Pemilihan faktor pendukung dan kendala dalam pengelolaan logistik Pemilihan 2017 pada satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan Hal ini menjadi bahan untuk masukan laporan kegiatan secara Nasional terkait pengelolaan logistik Pemilihan 2017 dan untuk menyusun rencana kegiatan/kerja pada tahun berikutnya (TA dan TA. 2019). Kegiatan ini hanya dilaksanakan bagi satker yang melaksanakan Pemilihan Tahun 2017, yaitu untuk wilayah (1) Provinsi DKI Jakarta, (2) Provinsi Aceh, (3) Provinsi Babel, (4) Provinsi Sulbar, (5) Provinsi Gorontalo, (6) Provinsi Banten, dan (7) Provinsi Papua Barat. Selanjutnya untuk menyusun rencana kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu 2019, KPU akan mulai mengajukan anggaran kepada Pemerintah pada TA sehingga diperlukan kegiatan tersebut secara tersistematis dan menggunakan pendekatan kondisi riil di lapangan. Hal tersebut sangat penting karena usulan kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu/Pemilihan yang tepat akan menjadi salah satu kunci

86 keberhasilan pelaksanaannya. Kegiatan tersebut harus menerima data dan informasi dari seluruh satker, dengan data dukung yang menjelaskan usulan kebutuhan dan anggaran yang diajukan. Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada Pemerintah dan DPR, terkait biaya keperluan logistik yang dibutuhkan KPU dalam menyelenggarakan Pemilu Kegiatan ini akan dilaksanakan untuk seluruh KPU Provinsi /KIP Aceh karena terkait dengan pelaksanaan Pemilu Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka KPU Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 KPU Provinsi/KIP Aceh yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur Tahun 2017 akan melaksanakan rapat koordinasi tingkat Provinsi dengan mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Tahapan kegiatan yang harus dilakukan, yaitu: 1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, berkoordinasi susuai dengan jadwal rencana kerja KPU yang akan menjadi narasumber kegiatan; 2) Mengumpulkan data awal evaluasi kegiatan Pemilihan 2017 yang diperoleh dari satker KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menjadi bahan analisa dan kajian kegiatan rakor yang akan dilaksanakan; 3) Menyusun administrasi kegiatan dan mencari lokasi pelaksanaan kegiatan yang representatif; 4) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya untuk hadir dalam evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 tingkat Provinsi dengan membawa datadata evaluasi kegiatan Pemilihan 2017, yang dilaksanakan secara fullday dan halfday meeting; 5) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada KPU, dengan mengedepankan poin-poin penting kegiatan rakor dimaksud. b. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran.

87 KPU Provinsi/KIP Aceh menjadi koordinator kegiatan yang mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Kegiatan ini untuk membahas seluruh aspek dalam perencanaan kebutuhan dan anggaran, mencakup tahapan perencanaan, perencanaan pengadaan, mekanisme pengiriman hingga tindak lanjut inventarisasi dan pemeliharaanya. Kegiatan ini akan memberikan informasi secara komprehensif dan tepat, dengan melibatkan satker secara kontinyu dalam tahun anggaran berjalan untuk tindak lanjut berikutnya. Untuk mencapai hal tersebut, KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan tahap kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, berkoordinasi sesuai dengan jadwal rencana kerja KPU yang akan menjadi narasumber kegiatan dan bahan dukung yang akan dibahas pada dimaksud; 2) Mengumpulkan data awal rencana kebutuhan, perhitungan anggaran, potensi masalah pengadaan dan distribusinya, serta kebutuhan anggaran untuk pemeliharaan dan inventarisasi logistik; 3) Mengolah data awal yang disampaikan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagai bahan kegiatan dimaksud dengan KPU; 4) Menyusun administrasi kegiatan dan mencari lokasi pelaksanaan kegiatan yang representatif; 5) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah satkernya untuk hadir dalam rakor tingkat Provinsi dengan membawa data-data evaluasi kegiatan Pemilihan 2017, yang dilaksanakan secara fullday dan halfday meeting; 6) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada KPU.

88 Jenis Belanja a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan ) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ATK kegiatan, agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner, Kertas, dll. 2) Belanja bahan (521211) Belanja bahan untuk memenuhi kebutuhan rakor di tingkat Provinsi berupa kelengkapan spanduk, backdrop, dan seminar kit. 3) Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota (524114) Belanja ini digunakan untuk mendukung rakor di luar Kantor yang mengundang peserta KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, termasuk untuk mendukung kegiatan rapat awal persiapan di kantor. Biaya yang tercantum dalam akun belanja ini adalah uang saku rapat di kantor (melibatkan Eselon II lain atau instansi lain), paket fullday dan halfday meeting serta biaya transport panitia lokal pelaksana rakor. b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran 1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ATK kegiatan, agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner, Kertas, dll. 2) Belanja bahan (521211) Belanja bahan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan di tingkat Provinsi berupa kelengkapan spanduk, backdrop, dan seminar kit. 3) Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota (524114) Belanja ini digunakan untuk mendukung kegiatan di luar Kantor yang mengundang peserta KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, termasuk untuk

89 mendukung persiapan kegiatan di kantor. Biaya yang tercantum dalam akun belanja ini adalah uang saku rapat di kantor (melibatkan Eselon II lain atau instansi lain), paket fullday dan halfday meeting serta biaya transport panitia lokal pelaksana rakor. 4. Output Kegiatan a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah terlaksananya evaluasi pengadaan logistik Pemilihan 2017, antara lain: 1) Laporan kegiatan; 2) Daftar permasalahan yang dihadapi beserta solusi/langkah kerja pemecahan masalah tersebut. b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah tersusunnya rencana kebutuhan dan anggaran, daftar potensi masalah yang terjadi dan langkah antisipasinya, yang secara detil, antara lain: 1) laporan kegiatan; 2) data dan informasi terkait rencana kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan kegiatan Pelaksanaan Pemilu/Pemilihan memiliki siklus logistik yang meliputi tahap Perencanaan, tahap Pengadaan, tahap Pendistribusian, serta tahap pemeliharaan dan Inventarisasi. Masing masing tahapan tersebut telah dituangkan dalam tupoksi Biro Logistik yang terdiri dari 4 (empat) Bagian sebagai mana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretarus KPU/KIP Kabupaten/Kota. Terkait dengan kegiatan pada tahap Perencanaan berupa pengelolaan data kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu/Pemilihan maka perlu dibuat rencana kegiatan secara

90 sinergi hingga satker KPU/KIP Kabupaten/Kota agar tercapai sasaran kegiatan secara Nasional yang tertuang dalam Renstra KPU Untuk kegiatan pengelolaan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan utama yang disusun berupa evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan sebelumnya dan penyusunan rencana kebutuhan dan anggaran untuk keperluan Pemilu/Pemilihan berikutnya. Kegiatan evaluasi lebih ditekankan pada kondisi pengelolaan logistik Pemilihan, faktor pendukung dan kendala dalam pengelolaan logistik Pemilihan 2017 pada satker KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan Hal ini menjadi bahan untuk masukan laporan kegiatan secara Nasional terkait pengelolaan logistik Pemilihan 2017 dan untuk menyusun rencana kegiatan/kerja pada tahun berikutnya (TA dan TA. 2019). Kegiatan ini hanya dilaksanakan bagi satker KPU/KIP Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2017, yaitu untuk KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah (1) Provinsi DKI Jakarta, (2) Provinsi Aceh, (3) Provinsi Babel, (4) Provinsi Sulbar, (5) Provinsi Gorontalo, (6) Provinsi Banten, dan (7) Provinsi Papua Barat. Selanjutnya untuk menyusun rencana kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu 2019, KPU akan mulai mengajukan anggaran kepada Pemerintah pada TA sehingga diperlukan kegiatan tersebut secara tersistematis dan menggunakan pendekatan kondisi riil di lapangan. Hal tersebut sangat penting karena usulan kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu/Pemilihan yang tepat akan menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaannya. Kegiatan tersebut harus menerima data dan informasi dari seluruh satker, dengan data dukung yang menjelaskan usulan kebutuhan dan anggaran yang diajukan. Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada Pemerintah dan DPR, terkait biaya keperluan logistik yang dibutuhkan KPU dalam menyelenggarakan Pemilu Kegiatan ini akan dilaksanakan untuk seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh karena terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019.

91 Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka KPU/KIP Kabupaten/Kota akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 KPU/KIP Kabupaten/Kota hadir pada rapat koordinasi tingkat Provinsi yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh setempat. Tahapan kegiatan yang harus dilakukan, yaitu: 1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan jadwal pelaksanaannya; 2) Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai pertanggung jawaban; 3) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. b. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran. KPU/KIP Kabupaten/Kota menjadi salah satu penopang pelaksanaan Pemilu/Pemlihan karena langsung berhadapan dengan masyarakat pemilih dan partai politik, sehingga perencanaan kegiatan harus tepat dan mengakomodir pelaksanaanya. Kebutuhan anggaran Pemilu/Pemilihan sebagian besar ada di tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota sehingga harus dilakukan pencermatan usulan anggaran dan kebutuhan yang detil. Guna mengefektifitaskan proses proses penyusuan rencana kebutuhan dan anggaran, maka dilakukan secara regional atau diklasifikasikan per Provinsi. Untuk mencapai hal tersebut, KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanaan tahap kegiatan sebagai berikut : 1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan jadwal pelaksanaannya; 2) Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai pertanggung jawaban; 3) Menyiapkan rencana kebutuhan dan anggaran serta data dukung yang telah disusun berdasarkan acuan standar kebutuhan dan anggaran yang berlaku; 4) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

92 Jenis Belanja a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan ) Belanja perjalanan dinas (524111) Belanja ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas personil KPU/KIP Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk hadir rapat di Provinsi. b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran 1) Belanja perjalanan dinas (524111) Belanja ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas personil KPU/KIP Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk hadir rapat di Provinsi. 4. Output Kegiatan a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah terlaksananya evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017 antara lain: 1) laporan kegiatan; 2) daftar inventarisasi permasalahan yang dihadapi beserta solusi/langkah kerja pemecahan masalah tersebut. b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah tersusunnya rencana kebutuhan dan anggaran, daftar potensi masalah yang terjadi dan langkah antisipasinya, yang secara detil antara lain: 1) laporan kegiatan; 2) data dan informasi terkait rencana kebutuhan dan anggaran keperluan Pemilu Fasilitasi Pengadaan Logistik Pemilu ( ) 051 Fasilitasi Pengadaan Logistik Pemilu Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan kegiatan Kegiatan pengadaan logistik Pemilu/Pemilihan menjadi salah satu hal yang penting dalam siklus manajemen logistik, karena menjadi sorotan publik (Masyarakat). Pengadaan logistik yang baik

93 dimulai dari internal KPU yang melaksanakan proses pengadaan tersebut. Dibutuhkan profesionalisme dan pemahaman yang tepat dalam memahami ketentuan pengadaan yang berlaku serta dibutuhkan pengalaman lapangan yang banyak agar mampu mengantisipasi potensi permasalahan yang terjadi. Guna mendukung transparansi dan pertanggungjawaban yang akuntabel dalam penggunaan anggaran masing masing satker khususnya terkait dengan pengadaan barang/jasa, maka perlu dilakukan beberapa kegiatan utama dalam memfasilitasi pengadaan barang/jasa (logistik) dimaksud. Kegiatan tersebut fokus kepada pembinaan personil yang menjadi tupoksi pengadaan barang/jasa serta fasilitas pendukung kegiatannya. Untuk lebih mematangkan kegiatan tersebut, dilakukan koordinasi dengan KPU agar pemahaman terhadap kebijakan dan teknis pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku. Mekanisme kegiatan ini perlu dilakukan mengingat masih banyaknya satker yang belum sepenuhnya memahami tahapan pengadaan barang/jasa sebagaimana ketentuan Perpres dan Perka LKPP. Perkembangan proses pengadaan yang dilakukan secara online (e-procurement) menjadi salah satu permasalahan yang menjadi perhatian KPU karena tidak seluruh satker mampu menggunakan hal tersebut, terutama untuk wilayah wilayah yang sulit jaringan internet. Kendala kendala tersebut menjadi perhatian KPU dalam membina, memberikan supervisi dan bimbingan teknis kepada satker, lebih intens melalui sarana komunikasi yang tersedia. Misalnya dilakukan pembinaan melalui sarana LPSE KPU, rapar koordinasi tingkat Nasional, akun media sosial resmi, petunjuk teknis/pelaksanaan, edaran, dan lain sebagainya. 2. Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan dimaksud, maka KPU Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Fasilitasi ULP dan LPSE KPU Provinsi/KIP Aceh memfasilitasi proses pengadaan barang/jasa sebagaimana RUP yang telah diumumkan pada SIRUP baik untuk wilayah satker Provinsinya maupun satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Kegiatan-

94 kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dalam memfasilitasi hal tersebut, yaitu: 1) Membentuk Ketua ULP, Sekretaris ULP dan admin agency LPSE KPU pada tahun anggaran berjalan, atau memperpanjang kembali SK sebelumnya jika tidak ada penggantian personil; 2) Memberikan honor kepada Ketua ULP, Sekretaris ULP dan admin agency LPSE KPU sesuai dengan pagu anggaran yang tersedia; 3) Melakukan koordinasi dengan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya agar pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa selama tahun anggaran berjalan dapat berjalan dengan baik, tanpa kendala dan masalah; 4) Melakukan supervisi dan bimbingan teknis terkait permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, dan apabila belum menemukan pemecahannya, maka melakukan koordinasi ke KPU; 5) Secara rutin melihat informasi dan menindak lanjuti arahan KPU yang disampaikan melalui media komunikasi resmi, misalnya Silog atau akun resmi media sosial; 6) Menyampaikan laporan secara berkala kepada KPU terkait proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan, permasalahan yang dihadapi, langkah kerja yang diambil dalam memecahkan permasalahan tersebut, hingga dokumentasi proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan; b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E- Purchasing. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rapat koordinasi dengan KPU maupun dengan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya (hanya untuk wilayah Jabar, Jateng, dan Sulsel). KPU Provinsi/KIP Aceh akan diundang hadir dalam rapat kerja ULP dan LPSE yang dilaksanakan oleh KPU, sebagai sarana konsolidasi terhadap pengelolaan ULP KPU

95 Provinsi/KIP Aceh dan pengelolaan LPSE KPU yang digunakan untuk seluruh satker dalam proses pengadaan barang/jasa. Untuk mencapai hal tersebut, KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanaan tahap kegiatan sebagai berikut: 1) Menyiapkan bahan/data dukung yang akan dibawa pada saat rapat kerja ULP dan LPSE; 2) Menghadiri rapat kerja ULP dan LPSE di Jakarta sesuai dengan jadwal kegiatan yang ditetapkan oleh KPU; 3) Menyusun administrasi kegiatan sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-Purchasing (Jabar, Jateng, dan Sulsel); 4) Melaksanakan koordinasi dengan KPU terkait kegiatan sosialisasi dan bimtek dimaksud; 5) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah satker KPU Provinsi/KIP AcehJawa Barat, KPU Provinsi/KIP AcehJawa Tengah, KPU Sulawesi Tengah untuk hadir dalam rakor tingkat Provinsi, yang dilaksanakan di kantor KPU Provinsi/KIP Acehsetempat; 6) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada KPU. 3. Jenis Belanja a. Fasilitasi ULP dan LPSE 1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ATK kegiatan dan penggandaan materi/bahan agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner, Kertas, dan lain sebagainya. 2) Belanja honor (521213) Belanja ini untuk memberikan honor kepada Kepala ULP, Sekretaris ULP, dan Admin Agency LPSE, yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh.

96 b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E- Purchasing 1) Belanja Perjalanan biasa (524111) Belanja barang ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas kegiatan rapat kerja ULP dan LPSE yang dilaksanakan oleh KPU di Jakarta. 2) Belanja bahan (521211) Belanja bahan ini hanya berlaku untuk wlayah Provinsi Jabar, Jateng, dan Sulsel, guna memenuhi kebutuhan rakor di tingkat Provinsi berupa makan, kudapan dan seminar kit peserta rapat satker KPU/KIP Kabupaten/Kota yang diundang di wilayah kerjanya. 4. Output Kegiatan a. Fasilitasi ULP dan LPSE Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah terlaksananya kegiatan proses pengadaan barang/jasa masing-masing satker, diantaranya lebih rinci berupa laporan kegiatan secara berkala kepada KPU. b. Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-Purchasing Capaian kegiatan yang diharapkan adalah tersosialisasikannya pemahaman proses pengadaan barang/jasa secara online baik melalui katalog maupun e-procurement, serta pengelolaan ULP dan LPSE secara tepat. Lebih detil hasil kegiatan ini berupa: 1) laporan kegiatan; 2) informasi permasalahan dan mekanisme pemecahan terhadap masalah tersebut sebagai bahan kebijakan KPU lebih lanjut. Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : 1. Penjelasan kegiatan Kegiatan pengadaan logistik Pemilu/Pemilihan menjadi salah satu hal yang penting dalam siklus manajemen logistik, karena menjadi sorotan publik (Masyarakat). Pengadaan logistik yang baik dimulai dari internal KPU yang melaksanakan proses pengadaan tersebut. Dibutuhkan profesionalisme dan

97 pemahaman yang tepat dalam memahami ketentuan pengadaan yang berlaku serta dibutuhkan pengalaman lapangan yang banyak agar mampu mengantisipasi potensi permasalahan yang terjadi. Guna mendukung transparansi dan pertanggungrjawaban yang akuntabel dalam penggunaan anggaran di masing-masing satker khususnya terkait dengan pengadaan barang/jasa, maka perlu dilakukan beberapa kegiatan utama dalam memfasilitasi pengadaan barang/jasa (logistik) dimaksud. Kegiatan tersebut fokus kepada pembinaan personil yang menjadi tupoksi pengadaan barang/jasa serta fasilitas pendukung kegiatannya. Untuk lebih mematangkan kegiatan tersebut, dilakukan koordinasi dengan KPU agar pemahaman terhadap kebijakan dan teknis pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku. Mekanisme kegiatan ini perlu dilakukan mengingat masih banyaknya satker yang belum sepenuhnya memahami tahapan pengadaan barang/jasa sebagaimana ketentuan Perpres dan Perka LKPP. Perkembangan proses pengadaan yang dilakukan secara online (e-procurement) menjadi salah satu permasalahan yang menjadi perhatian KPU karena tidak seluruh satker mampu menggunakan hal tersebut, terutama untuk wilayah-wilayah yang sulit jaringan internet. Kendala-kendala tersebut menjadi perhatian KPU dalam membina, memberikan supervisi dan bimbingan teknis kepada satker, lebih intens melalui sarana komunikasi yang tersedia. Misalnya dilakukan pembinaan melalui sarana LPSE KPU, rapar koordinasi tingkat Nasional, akun media sosial resmi, petunjuk teknis/pelaksanaan, edaran, dan lain sebagainya. 2. Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan dimaksud, maka KPU Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Fasilitasi ULP dan LPSE b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E- Purchasing. KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jabar, Provinsi Jateng, dan Provinsi Sulsel hadir pada kegiatan sosialisasi dan

98 bimtek E-Katalog dengan KPU Provinsi/KIP Aceh. KPU Provinsi/KIP Aceh akan mengundang KPU sebagai narasumber dan sebagai sarana tranformasi pemahaman tentang E-Katalog di tingkat satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Katalog logistik Pemilu/Pemilihan merupakan hal yang baru bagi satker sehingga perlu sosialisasi yang intens agar penerapannya bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut, KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanaan tahap kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan jadwal pelaksanaannya; b. Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai pertanggung jawaban; c. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. 3. Jenis Belanja a. Fasilitasi ULP dan LPSE b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E- Purchasing 1) Belanja Perjalanan biasa (524111) Belanja barang ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas kegiatan rapat kerja sosialisasi dan bimtek penerapan E-Katalog yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh. 4. Output Kegiatan a. Fasilitasi ULP dan LPSE b. Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-Purchasing Capaian kegiatan yang diharapkan adalah tersosialisasikannya pemahaman proses pengadaan barang/jasa secara online baik melalui katalog maupun e- procurement yang dituangkan dalam laporan kegatan.

99 Sistematika dan Standar Pengiriman Logistik Pemilu 011. Inventarisasi Logistik Pemilu Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan kegiatan Kegiatan yang menjadi bagian tahapan manajemen logistik Pemilu adalah inventarisasi dan pemeliharaan logistik diadakan dan didistribusikan ke satker KPU/KIP Kabupaten/Kota. Inventarisasi logistik menjadi bagian penting dalam pengelolaan logistik Pemilu/Pemilihan. Proses transformasi pemahaman dimaksud, dapat dilakukan melalui pembuatan video animasi, infografik atau visualisasi lain yang mudah dimengerti. Untuk menyusun bahan/data dan informasi yang diperlukan, maka harus melakukan simulasi, pengumpulan data dan informasi yang mendukung hal dimaksud. Kondisi lapangan dengan berbagai faktor baik dari sisi aturan konteks lokal yang berlaku dan demografi setempat, akan menjadi data dukung yang nantinya diulas secara baik menjadi sebuah simulasi yang baik. Pelaksanaan simulasi akan dilakukan hanya di 3 (tiga) wilayah Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan Kep. Riau. Secara bertahap ke depan akan dilakukan untuk seluruh satker KPU Provinsi/KIP Aceh menyesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran. 2. Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka KPU Provinsi/KIP Acehakan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilu/Pemilihan. Kegiatan bimbingan teknis dan simulasi difokuskan kepada kegiatan pensortiran pengepakan logistik dan penataan secara apik di dalam gudang penyimpanan yang dimiliki satker KPU/KIP Kabupaten/Kota. Simulasi yang dilakukan memang tidak dilakukan di seluruh Provinsi namun hanya yang mewakili yaitu Provinsi Jabar, Provinsi Banten, dan Provinsi Kepri. Dari hasil simulasi tersebut, akan dibuatkan visualisasi dalam bentuk sosialisasi video maupun lainnya (barang

100 cetakan) untuk diedarkan kepada seluruh satker sebagai pedoman dalam mengelola logistik Pemilu/Pemilihan setelah logistik diterima oleh satker KPU Kab/Kota dan sebelum logistik dikirim ke badan adhoc. Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dalam memfasilitasi hal tersebut, yaitu: 1) Melakukan rapat internal untuk membahas persiapan dan lokasi simulasi yang tepat dengan memperhatikan biaya yang ada pada pagu anggaran DIPA masing-masing satker; 2) Membentuk tim kepanitiaan lokal; 3) Melakukan survei lokasi (jika dilakukan di luar Kantor); 4) Mempersiapkan administrasi kegiatan termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan setelah dikoordinasikan dengan KPU; 5) Melakukan koordinasi dengan KPU untuk pelaksanaan kegiatannya; 6) Melaporkan hasil kegiatan kepada KPU secara detil. 3. Jenis Belanja a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilu/Pemilihan. 1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ATK kegiatan dan penggandaan materi/bahan agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner, Kertas, dan lain sebagainya. 2) Belanja Bahan (521211) Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan berupa makan, kudapan, termasuk bahan sosialisasi, spanduk dan backdrop. 4. Output Kegiatan a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilihan

101 Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah terlaksananya kegiatan simulasi dan bimtek pengelolaan logistik Pemilihan di 3 (tiga) wilayah Provinsi, diantaranya lebih rinci berupa: 1) laporan kegiatan; 2) data dan informasi permasalahan yang dihadapi oleh satker; 3) kondisi lapangan satker terkait media penyimpanan/pemeliharaan logistiknya. Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : 1. Penjelasan kegiatan Kegiatan yang menjadi bagian tahapan manajemen logistik Pemilu adalah inventarisasi dan pemeliharaan logistik diadakan dan didistribusikan ke satker KPU/KIP Kabupaten/Kota. Inventarisasi logistik menjadi bagian penting dalam pengelolaan logistik Pemilu/Pemilihan. Proses transformasi pemahaman dimaksud, dapat dilakukan melalui pembuatan video animasi, infografik atau visualisasi lain yang mudah dimengerti. Untuk menyusun bahan/data dan informasi yang diperlukan, maka harus melakukan simulasi, pengumpulan data dan informasi yang mendukung hal dimaksud. Kondisi lapangan dengan berbagai faktor baik dari sisi aturan konteks lokal yang berlaku dan demografi setempat, akan menjadi data dukung yang nantinya diulas secara baik menjadi sebuah simulasi yang baik. Pelaksanaan simulasi akan dilakukan hanya di 3 (tiga) wilayah Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan Kep. Riau. Secara bertahap ke depan akan dilakukan untuk seluruh satker KPU Provinsi/KIP Aceh menyesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran. Sehingga satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya harus hadir untuk mengikuti simulasi tersebut. 2. Tahapan pelaksanaan Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka KPU/KIP Kabupaten/Kota akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

102 a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen penyimpanan/gudang logistik Pemilu/Pemilihan. Kegiatan bimbingan teknis dan simulasi difokuskan kepada kegiatan pensortiran pengepakan logistik dan penataan secara apik di dalam gudang penyimpanan yang dimiliki satker KPU/KIP Kabupaten/Kota. Simulasi yang dilakukan memang tidak dilakukan di seluruh Provinsi namun hanya yang mewakili yaitu Provinsi Jabar, Provinsi Banten, dan Provinsi Kep. Riau. Dari hasil simulasi tersebut, akan dibuatkan visualisasi dalam bentuk sosialisasi video maupun lainnya (barang cetakan) untuk diedarkan kepada seluruh satker sebagai pedoman dalam mengelola logistik Pemilu/Pemilihan setelah logistik diterima oleh satker KPU Kab/Kota dan sebelum logistik dikirim ke badan penyelenggara adhoc. Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota adalah: 1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh untuk pelaksanaan kegiatan dan bahan/materi yang perlu dibawa pada saat pelaksanaan kegiatan; 2) Menyusun adminstrasi pelaksanaan kegiatan perjalanan dinas sebagai bentuk pertanggung jawaban; 3) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan. 3. Jenis Belanja a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilu/Pemilihan. 1) Belanja Perjalanan biasa (524111) Belanja barang ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas kegiatan rapat koordinasi bimtek dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen penyimpanan/gudang logistik Pemilu/Pemilihan. 4. Output Kegiatan a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilihan.

103 Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah terlaksananya kegiatan simulasi dan bimtek tersebut di atas berupa laporan kegiatan. 3.1 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data (3357) Dokumen Perencanaan Anggaran (001) 051. Penyusunan rencana kerja anggaran A. Pengelolaan Program dan Kegiatan serta Revisi DIPA 2017 dan Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dalam rangka penyusunan program dan rencana kerja KPU Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan alur perencanaan, dilaksanakan penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP), Trilateral Meeting, Penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/lembaga (RKA K/L). Penyusunan dokumen anggaran tersebut dikoordinasikan dengan berkoordinasi dengan DPR, Bappenas, Kemenkeu dan Instansi Terkait lainnya. Penyusunan dokumen anggaran tersebut dimulai dari evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 baik dari Program, Kegiatan, Output/Sub Output dan Komponen Tahun 2016 yang dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan penyusunan program dan rencana kerja anggaran Tahun Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersedia an anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN dan dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. RKP kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Kemudian guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi yang optimal, Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018 disesuaikan dengan Visi dan Misi yang dituangkan dalam

104 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Penyusunan Program dan Kegiatan serta sasaran yang ingin dicapai dikoordinasikan bersama antara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota agar terdapat keserasian dalam implementasinya. Selanjutnya Program dan Kegiatan dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran KPU, KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh: a. KPU Provinsi /KIP Aceh dapat membentuk Tim Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Tim Pelaksana kegiatan tersebut mempunyai tugas melakukan: 1) melaksanakan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dan 2017 dan juga rencana kegiatan Tahun 2018; 2) melakukan Koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyusun program dan kegiatan; 3) menyampaikan usulan Renja KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada KPU; 4) melaksanakan finalisasi RKA K/L di KPU Provinsi/KIP Aceh dengan mengundang KPU/KIP Kabupaten/Kota; 5) menyampaikan Dokumen RKA K/L kepada KPU; 6) mengikuti rapat-rapat kerja/rapat koordinasi dengan KPU; 7) melaksanakan proses revisi POK, Revisi DIPA baik ke Kanwil maupun usulan kepada KPU; 8) melakukan dokumentasi terhadap penyusunan Dokumen Perencanaan dan Data Kepemiluan. b. Pengumpulan data Program dan Rencana Kerja (Renja) KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumpulkan usulan dan data penyusunan Renja ke KPU Provinsi /KIP Aceh untuk kemudian disampaikan ke KPU guna memperoleh data yang akurat, obyektif dan sesuai dengan kondisi riil daerah. Penyusunan Renja KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP

105 Kabupaten/Kota didasarkan pada belanja mengikat yaitu belanja pegawai dan belanja operasional perkantoran serta belanja non mengikat. Penyampaian Renja KPU/KIP Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi /KIP Aceh dapat dilakukan melalui jasa pengiriman atau pada saat penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 di KPU Provinsi; c. Finalisasi penyusunan RKA K/L di tingkat Provinsi dilaksanakan oleh KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota di KPU Provinsi dengan mengundang Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota setelah disahkannya Pagu Alokasi Anggaran Tahun Anggaran 2018 (perkiraan di bulan Oktober-November); d. Finalisasi penyusunan RKA K/L tingkat Nasional dilaksanakan oleh KPU Provinsi /KIP Aceh, dilaksanakan di KPU dengan dihadiri oleh Sekretariat KPU Provinsi; e. Koordinasi Program dan Kegiatan 2017 dan 2018 dengan melaksanakan sinkronisasi dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun 2017; f. Melaksanakan revisi POK dan revisi DIPA di Kantor Wilayah DJPBn; g. Menyusun Rencana Srategis/Penyesuaian Rencana Strategis KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat di blog: dan yang digunakan sebagai sarana komunikasi adalah program.kpu@gmail.com 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rapat b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membiayai honor tim pelaksana kegiatan yang terdiri: 1) Pengarah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan Divisi Perencanaan;

106 ) Penanggungjawab sebanyak 1 (satu) orang, yaitu Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh; 3) Ketua sebanyak 1 (satu) orang, yaitu Kabag Program, Data dan SDM; 4) Sekretaris sebanyak 1 (satu) orang, yaitu Kabag atau Kasubag Program; 5) Anggota yang terdiri dari Kasubbag Program dan Staf. Jumlah keanggotaan disesuaikan dalam DIPA atau dapat direvisi jumlah anggota dan nominal honorariumnya dengan ketentuan tidak melebihi pagu anggaran dan batas tertinggi dari Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran Tata cara pembentukan dan pertanggungjawaban Tim Pelaksana Kegiatan mempedomani Keputusan KPU Nomor 529/Kpts/KPU/Tahun c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan ATK dan Penggandaan bahan-bahan rapat koordinasi dan dukungan kegiatan. d. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Perjalanan Dinas dalam rangka Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja dan Penyusunan RKA K/L Tahun Anggaran e. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Perjalanan Dinas dalam rangka Revisi DIPA ke Kanwil dimasing-masing wilayah. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Perencanaan/Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran 2017 dan B. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Dokumen Anggaran KPU (051) Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat membentuk Tim Pelaksana Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Tim Pelaksana kegiatan tersebut mempunyai tugas melakukan:

107 ) Melaksanakan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dan 2017 dan juga rencana kegiatan Tahun 2018; 2) Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh untuk menyusun program dan kegiatan; 3) Menyampaikan usulan Renja KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada KPU Provinsi/KIP Aceh. Penyampaian Renja KPU/KIP Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Aceh dapat dilakukan melalui jasa pengiriman atau pada saat penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 di KPU Provinsi; 4) Melaksanakan finalisasi RKA K/L di KPU Provinsi/KIP Aceh; 5) Melaksanakan proses revisi POK, Revisi DIPA baik ke Kanwil maupun usulan kepada KPU; 6) Melakukan dokumentasi terhadap penyusunan Dokumen Perencanaan dan Data Kepemiluan; 7) Menyusun Rencana Srategis/Penyesuaian Rencana Strategis KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun b. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumpulkan usulan dan data penyusunan Renja ke KPU Provinsi/KIP Aceh untuk kemudian disampaikan ke KPU oleh KPU Provinsi/KIP Aceh guna memperoleh data yang akurat, obyektif dan sesuai dengan kondisi riil daerah. Penyusunan Renja KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota didasarkan pada belanja mengikat yaitu belanja pegawai dan belanja operasional perkantoran serta belanja non mengikat. c. Finalisasi penyusunan Renja dilaksanakan melalui rapat koordinasi antara Pimpinan dan Pejabat/Staf di lingkungan KPU/KIP Kabupaten/Kota. d. Finalisasi penyusunan RKA K/L KPU/KIP Kabupaten/Kota dilaksanakan di KPU Provinsi. e. Koordinasi Program dan Kegiatan 2017 dan 2018 dengan melaksanakan sinkronisasi dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun 2017.

108 f. Melaksanakan revisi POK dan revisi DIPA di Kantor Wilayah DJPBn. Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat di blogspot : 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja bahan digunakan untuk konsumsi rapat. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membiayai honor tim pelaksana kegiatan yang terdiri dari Pengarah 2 (dua) orang : Ketua dan Divisi Perencanaan, Penanggungjawab 1 (satu) orang : Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota, Ketua 1 (satu) orang : Kasubag Program, Wakil Ketua 1 (satu) orang : Kasubag, Sekretaris 1 (satu) orang : Kasubbag, Anggota : Pejabat dan Staf berjumlah sesuai dalam DIPA atau dapat direvisi jumlah anggota dan nominal honorariumnya dengan ketentuan tidak melebihi pagu anggaran. Tata cara pembentukan dan pertanggungjawaban Tim Pelaksana Kegiatan mempedomani Keputusan KPU Nomor 529/Kpts/KPU/Tahun c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan ATK dan Penggandaan bahan-bahan rapat koordinasi dan dukungan kegiatan. d. Biaya Perjalanan Biasa (524111) Perjalanan Dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi Finalisasi Penyusunan RKA K/L ke KPU Provinsi dan penyelesaian Revisi DIPA ke Kanwil. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Perencanaan/Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran 2017 dan 2018.

109 Laporan Pelaksanaan Kegiatan ( ) Monitoring dan Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum ( ) 051. Rencana Aksi Pelaksanaan dan Percepatan Penyerapan Anggaran (051) 1. Tahap Pelaksanaan a. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun Matriks Rencana Aksi Pelaksanaan Kegiatan setiap bulan berdasarkan DIPA dan TOR; b. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh menentukan Sasaran Keuangan dan Sasaran Fisik dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006; c. KPU Provinsi/KIP Aceh melaporkan capaian keuangan dan fisik dan kendala tidak tercapainya target keuangan dan fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 melalui website e-monev.bappenas.go.id paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan berakhir; d. KPU Provinsi/KIP Aceh melaporkan progres persentase dan capaian output dan kendala tidak tercapainya target berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011 melalui website monev.anggaran.depkeu.go.id paling lambat 1 (satu) hari setiap akhir bulan (berdasarkan output pelaksanaan kegiatan); 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan Dipergunakan untuk pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) untuk kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dimaksud. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan ( Laporan Triwulanan berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 dengan aplikasi dan laporan bulanan berdasarkan PMK Nomor 249 Tahun 2011) KPU Provinsi/KIP Acehdan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang terdiri dari: a. Laporan Triwulan I, periode pelaporan Januari s.d Maret; b. Laporan Triwulan II, periode pelaporan April s.d Juni; c. Laporan Triwulan III, periode pelaporan Juli s.d September; d. Laporan Triwulan IV, periode pelaporan Oktober s.d Desember;

110 e. Laporan per bulanan Monitoring Pelaksanaan Anggaran A. Rapat Koordinasi dalam rangka Pemantauan Pencapaian Pelaksanaan Kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi di seluruh Indonesia 1. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan di KPU: a. Melakukan monitoring dan supervisi mengenai capaian pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran KPU; b. Melakukan evaluasi terhadap capaian pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran KPU; c. Melakukan Rapat Koordinasi dalam rangka pemantauan pencapaian pelaksanaan kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi/KIP Aceh di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh: a. KPU Provinsi/KIP Aceh mempersiapkan bahan untuk Rapat Koordinasi dalam rangka pemantauan pencapaian pelaksanaan kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi/KIP Acehdi seluruh Indonesia. b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan rapat koordinasi dimaksud. 2. Jenis Belanja Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota Biaya perjalanan dinas digunakan dalam Rapat Koordinasi dalam rangka pemantauan pencapaian pelaksanaan kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi/KIP Aceh di seluruh Indonesia bertempat di Provinsi Jawa Barat (atau lokasi lain sesuai dengan keputusan Pimpinan) dengan peserta dari KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2 (dua) orang (Kabag/Kasubbag bagian program dan data serta fungsional umum KPU Provinsi/KIP Aceh yang menangani).

111 Dokumen Riset Kepemiluan ( ) Output ini hanya terdapat pada KPU Provinsi DKI Jakarta, KIP Provinsi Aceh, KPU Provinsi Banten, KPU Provinsi Bangka Belitung, KPU Provinsi Gorontalo, KPU Provinsi Papua Barat dan KPU Provinsi Sulawesi Barat 1. Tahapan pelaksanaan KPU Provinsi membuat suatu riset kepemiluan dari hasil pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun Dari hasil riset ini diharapkan dapat menghasilkan Daftar Inventaris Permasalahan dan rekomendasi kebijakan baru dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun Metode Riset dapat disesuaikan dengan kebutuhan berbagai hal yang menyangkut riset. Tema riset diliat dari persoalan yang ditemukan dari setiap periode tahapan pemilihan sampai akhir pelaksanaan pemilihan seperti partisipasi pemilih (termasuk pemilih perempuan, pemilih pemula, pemilih lanjut usia dan kaum disabilitas), ketersediaan template dan media bagi pemilih disabilitas, politik uang, kesalahan pemilihan (invalid vote) pada saat pelaksanaan pemilihan, penggunaan Informasi Teknologi (IT) dalam mendukung tata kelola penyelenggaraan pemilihan, peningkatan kapasitas SDM baik ditingkat KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Badan Adhoc, pengawasan pemilihan dll. 2. Jenis Akun Belanja Jasa Lainnya Digunakan untuk mendukung kegiatan riset yang dilaksanakan dengan cara swakelola dengan lembaga/instansi pemerintah yang mempunyai pengalaman pekerjaan dalam bidang riset. Waktu pelaksanaan riset antara rentang waktu Bulan April sampai dengan Bulan November Output Kegiatan Output kegiatan ini adalah Laporan Hasil Riset dan Publikasi Buku Hasil Riset. Hasil Riset dibuat dalam bentuk hardfile dan softfile baik format Ms.Word maupun Pdf dan pada kesempatan pertama segera disampaikan kepada KPU cq. Biro Perencanaan dan Data.

112 Pemutakhiran Data Pemilih ( ) 051. Dokumen Pemutakhiran Data Pemilih. A. Pemutakhiran Data Pemilih Tahun 2017 KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Tahapan pelaksanaan KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan Pemutakhiran Data Pemilih untuk Tahun 2017, dengan rincian sebagai berikut: a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan monitoring Pemutakhiran Data Pemilih yang dilakukan KPU/KIP Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi serta membantu penginputan data bagi KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengalami kendala; b. KPU Provinsi/KIP Aceh mengikuti rapat koordinasi dengan KPU terkait pelaksanaan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan; c. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan termasuk lembaga penyedia data perubahan pemilih. 2. Jenis Belanja a. Akun Honor output kegiatan Honor operator pemutakhiran data pemilih digunakan untuk operator dalam 2 semester. Per semester sebanyak 2 orang selama 3 bulan dibayarkan honor untuk mengolah data perubahan pemilih ke dalam aplikasi Sidalih. b. Akun Belanja Bahan Biaya makan dan snack digunakan saat rapat koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Pemangku Kepentingan sebanyak 2 kegiatan. Biaya Sosialisasi Layanan Pemutakhiran Berkelanjutan digunakan untuk diseminasi informasi manfaat dan pentingnya pemutakhiran berkelanjutan serta tata cara peran serta para pemangku kepentingan (termasuk masyarakat) terhadap kegiatan tersebut. c. Akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi Biaya ATK ditujukan untuk membiayai kebutuhan operasional kegiatan.

113 d. Akun Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas KPU Provinsi/KIP Aceh untuk mengikuti Rapat koordinasi dengan KPU. e. Akun Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Biaya transportasi untuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan. f. Akun Belanja Jasa lainnya (khusus Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Biaya untuk satu orang tenaga teknis pendukung selama 12 bulan untuk mendukung proses pemutakhiran data pemilih. 3. Output Kegiatan Termutakhirkannya data pemilih sesuai dengan data perubahan pemilih yang diterima dan status kependudukan pemilih tersebut. KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Tahapan pelaksanaan KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan Pemutakhiran Data Pemilih untuk Tahun 2017, dengan rincian sebagai berikut: a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan pemutakhiran berkelanjutan berdasarkan data perubahan pemilih yang diterima; b. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengikuti rapat koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait pelaksanaan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan; c. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan termasuk lembaga penyedia data perubahan pemilih. mpersiapkan pendukung kegiatan keuangan dan umum. 2. Jenis Belanja a. Akun Honor output kegiatan Honor operator pemutakhiran data pemilih digunakan untuk operator dalam 2 (dua) semester. Per semester sebanyak 2 (dua) orang selama 3 (tiga) bulan dibayarkan honor untuk mengolah data perubahan pemilih ke dalam aplikasi Sidalih.

114 b. Akun Belanja Bahan Biaya makan dan snack digunakan saat rapat koordinasi dengan Pemangku Kepentingan sebanyak 2 (dua) kegiatan. Biaya Sosialisasi Layanan Pemutakhiran Berkelanjutan digunakan untuk diseminasi informasi manfaat dan pentingnya pemutakhiran berkelanjutan serta tata cara peran serta para pemangku kepentingan (termasuk masyarakat) terhadap kegiatan tersebut. c. Akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi Biaya ATK ditujukan untuk membiayai kebutuhan operasional kegiatan. d. Akun Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk mengikuti Rapat koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh. e. Akun Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Biaya transportasi untuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan. 3. Output Kegiatan Termutakhirkannya data pemilih sesuai dengan data perubahan pemilih yang diterima dan status kependudukan pemilih tersebut Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan ( ) Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan ( ) 053. Dokumen Penyusunan anggaran Pemilihan A. Penyusunan Rencana Kerja Pemilihan 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tanggal 18 Maret 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 201 ayat (3) Pemungutan suara serentak dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2018 dan tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang sama

115 pada bulan Juni tahun Pada Tahun 2018 terdapat 171 (seratus tujuh puluh satu) Satker yang terdiri dari 17 (tujuh belas) Provinsi, 39 (tiga puluh sembilan) Kota dan 115 (seratus lima belas) Kabupaten, melaksanakan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota serentak pada bulan Juni 2018 yang tahapannya diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober Dalam rangka melaksanakan tahapan pemilihan tersebut, telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 51 Tahun 2015 tentang Perubahan terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota. Sesuai Pasal 7 ayat (5), Pasal 20 Ayat (2) bahwa standar satuan harga kebutuhan pemilihan tahun 2015 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Untuk pemilihan yang dilaksanakan setelah tahun 2015 berpedoman pada peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan APBN. Selanjutnya untuk melaksanakan tahapan pemilihan, telah diterbitkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Untuk melaksanakan tahapan tersebut, tahapan pertama yang harus dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan pemilihan adalah penyusunan program, kegiatan dan anggaran serta penyusunan pedoman standar barang dan jasa serta honorarium tahapan Pemilihan. Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. KPU/KIP Provinsi melakukan penyusunan anggaran kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dengan mempedomani Keputusan KPU Nomor 43/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Standar Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dan Keputusan KPU Nomor 44/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang

116 Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran dalam rangka Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang terdiri dari: a. Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran serta Revisi Anggaran; b. Penyusunan dan Penandatanagnan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD); c. Penyusunan Peraturan/Keputusan KPU Penyelenggaraan Pemilihan; d. Sosialisasi/Penyuluhan/Bimbingan Teknis; e. Pembentukan Badan Penyelenggara PPK, PPS, KPPS dan PPDP; f. Pemutakhiran Data Pemilih; g. Verifikasi dan Rekapitulasi Calon Perseorangan; h. Pencalonan; i. Pelaksanaan Kegiatan Kampanye; j. Laporan Audit Dana Kampanye; k. Proses Perhitungan; l. Advokasi Hukum; m. Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara; n. Raker/Pelatihan dengan KPU KAB/KOTA/PPK/PPS/KPPS; o. Rapat Kerja dan Supervisi; p. Perjalanan Dinas; q. Penyusunan Laporan tahapan Pemilu; r. Operasional dan Administrasi Perkantoran; dan s. Pengelolaan Logistik Pemilihan. 2. Koordinasi Penyusunan terhadap penetapan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD ) dan Proses Revisi Anggaran Hibah ke APBN. Pengisian Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari Hibah Dalam Negeri (HD N) Langsung ke Aplikasi RKA K/L dilakukan sesuai dengan petunjuk pengisian sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Keputusan ini. Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat di blog: dan

117 yang digunakan sebagai sarana komunikasi adalah program.kpu@gmail.com 3. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rapat dalam rangka penyusunan anggaran pemilihan. b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka penyusunan anggaran pemilihan c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Digunakan untuk membiayai perjalan dinas dalam koordinasi dengan Pemerintah Daerah 4. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan 051. Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan (051) Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penyusunan anggaran kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dengan mempedomani Keputusan KPU Nomor 43/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Standar Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dan Keputusan KPU Nomor 44/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran dalam rangka Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang terdiri dari: 1) Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran serta Revisi Anggaran; 2) Penyusunan dan Penandatanagnan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD); 3) Penyusunan Peraturan/Keputusan KPU Penyelenggaraan Pemilihan;

118 ) Sosialisasi/Penyuluhan/Bimbingan Teknis; 5) Pembentukan Badan Penyelenggara PPK, PPS, KPPS dan PPDP; 6) Pemutakhiran Data Pemilih; 7) Verifikasi dan Rekapitulasi Calon Perseorangan; 8) Pencalonan; 9) Pelaksanaan Kegiatan Kampanye; 10) Laporan Audit Dana Kampanye; 11) Proses Perhitungan; 12) Advokasi Hukum; 13) Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara; 14) Raker/Pelatihan dengan KPU KAB/KOTA/PPK/PPS/KPPS; 15) Rapat Kerja dan Supervisi; 16) Perjalanan Dinas; 17) Penyusunan Laporan tahapan Pemilu; 18) Operasional dan Administrasi Perkantoran; dan 19) Pengelolaan Logistik Pemilihan. b. Koordinasi Penyusunan terhadap penetapan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD ) dan Proses Revisi Anggaran Hibah ke APBN. Petunjuk Teknis Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari Hibah Dalam Negeri (HDN) Langsung ke Aplikasi RKA K/L terdapat pada lampiran Keputusan KPU ini. Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat di blog: 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rapat dalam rangka penyusunan anggaran pemilihan. b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka penyusunan anggaran pemilihan c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Digunakan untuk membiayai perjalan dinas dalam koordinasi dengan Pemerintah Daerah

119 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan 3.6. Analisis Capaian Kinerja ( ) Analisis Capaian Kinerja ( ) 051. Analisis Capaian Kinerja A. Analisis Capaian Kinerja 1. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan di KPU: a. Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai setiap tahapan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan KPU terhadap setiap daerah yang melaksanakan Pemilu Gubernur/Bupati/Walikota dan Pemilu. b. Rapat untuk menyusun bahan hasil monitoring dan evaluasi Pelaksanan Pemilu Gubernur/Bupati/Walikota Tahun dan Pemilu c. Melakukan rapat Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka persiapan Pemilihan Tahun 2017 dengan KPU. Peserta rapat adalah dari KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2 (dua) orang. d. Menyusun LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017: 1) mengkompilasi capaian kinerja KPU, KPU Provinsi/KIP Acehdan KPU/KIP Kabupaten/Kota 2) menyusun PK Tahun 2017; 3) menyusun LKj Tahun 2016; 4) melaporkan Dokumen LKj dan PK kepada Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU paling lambat tanggal 28 Januari 2017; 5) melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun Pelaksanaan kegiatan di KPU Provinsi : a. KPU Provinsi/KIP Aceh mempersiapkan bahan untuk rapat Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka persiapan Pemilihan Tahun 2017 bertempat di Jakarta dengan peserta rapat dari KPU Provinsi/KIP Acehsebanyak 2 (dua) orang (Ketua dan Sekretaris KPU Provinsi);

120 b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan rapat pimpinan; c. Menyusun PK Tahun 2017 dan LKj Tahun 2016: 1) Mengkompilasi capaian kinerja KPU/KIP Kabupaten/Kota; 2) Menyusun PK Tahun ) Menyusun LKj Tahun 2016; 4) Menyampaikan dokumen LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017 kepada Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU cq. Biro Perencanaan dan Data paling lambat tanggal 28 Januari 2017; 5) Melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun d. Melakukan rapat dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj Tahun Pelaksanaan kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : a. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun Matriks Rencana Aksi Pelaksanaan Kegiatan setiap bulan berdasarkan DIPA dan TOR; b. KPU/KIP Kabupaten/Kota menentukan Sasaran Keuangan dan Sasaran Fisik dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006; c. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan capaian keuangan dan fisik dan kendala tidak tercapainya target keuangan dan fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 melalui website e-monev.bappenas.go.id paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan berakhir; d. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan progres persentase dan capaian output dan kendala tidak tercapainya target berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011 melalui website monev.anggaran.depkeu.go.id paling lambat 1 (satu) hari setiap akhir bulan (berdasarkan output pelaksanaan kegiatan); e. Menyusun LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017: 1) menyusun PK Tahun 2017; 2) menyusun LKj Tahun 2016;

121 ) menyampaikan dokumen LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017 kepada Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU cq. Biro Perencanaan dan Data paling lambat tanggal 28 Januari 2017; 4) melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun Melakukan rapat dengan KPU Provinsi/KIP Acehdalam rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj Tahun Jenis Belanja a. Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota KPU Provinsi/KIP Aceh Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Rapat Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka persiapan Pemilihan Tahun 2017 bertempat di Jakarta dengan peserta rapat dari KPU Provinsi/KIP Acehsebanyak 2 (dua) orang (Ketua dan Sekretaris KPU Provinsi). KPU/KIP Kabupaten/Kota Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Rapat Koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj Tahun 2016 b. Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota KPU Provinsi/KIP Aceh Biaya untuk pelaksanaan Rapat Koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj Tahun 2016 c. Belanja Perjalanan Dinas KPU/KIP Kabupaten/Kota Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh d. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka dukungan kegiatan 3. Output Kegiatan Tersusunnya dokumen PK TA 2017, LKj TA 2016, pemantauan kemajuan PK TA 2017, Laporan PP 39 Tahun 2006 dan PMK 249/PMK.02/2011

122 Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian (3358) 4.1. Penataan Organisasi, Pembinaan, dan Pengelolaan SDM 051. Pembinaan, Mutasi dan Penegakan Disiplin Pegawai (011) A. Pemrosesan Kgb, Kenaikan Pangkat, Mutasi, Pengangkatan PNS dan Pensiun KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dalam rangka peningkatan pemrosesan administrasi kepegawaian, diantaranya Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan Pensiun di Lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh, diperlukan adanya kegiatan yang mendukung pemrosesan tersebut, adapun tahapan kegiatan : a. Pembuatan Surat Edaran ke Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota; b. Pengumpulan Berkas Usulan; c. Verifikasi Berkas Usulan; d. Pembuatan rekap berkas usulan; e. Rekomendasi Sekretaris Provinsi; f. Pengusulan ke Biro SDM Sekretaris Jenderal KPU; 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Merupakan biaya yang besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun b. Honor Output kegiatan Dipergunakan untuk membiayai tim pelaksanaan Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan Pensiun di KPU Provinsi/KIP Aceh yaitu Penanggungjawab 1 (satu) orang, Ketua 1 (satu) orang, dan Anggota 3 (tiga) orang. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terlaksananya Pemrosesan administrasi kepegawaian, diantaranya Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan Pensiun di Lingkungan KPU Provinsi/KIP Acehtepat waktu.

123 B. Penyelenggaraan Rapat Baperjakat KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk menjamin kualitas, objektivitas pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota diperlukan keberadaan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Baperjakat menyelenggarakan rapat, untuk mengangkat PNS dalam jabatan struktural agar terisinya di lingkungan Sekretariat KPU sesuai dengan kualifikasinya sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural. Tahapan Baperjakat: a. Inventarisasi jabatan kosong; b. Rekomendasi Pejabat Struktural dari Instansi terkait; c. Rapat Baperjakat yang terdiri dari 8 (delapan) orang, yaitu Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris dan Anggota; d. Rapat koordinasi dengan instansi terkait antara lain,pemerintah Daerah dan Badan Kepegawaian Daerah; e. Penetapan hasil Tim Baperjakat. 2. Jenis Belanja a. Belanja bahan (521211) Dipergunakan untuk pembelian ATK pendukung kegiatan rapat baperjakat. b. Honor Output Kegiatan (521213) Dipergunakan untuk membiayai tim pelaksanaan penyelenggaraan Baperjakat di Provinsi yaitu Penanggung jawab 1 (satu) orang, Ketua 1 ( satu) orang, Sekretaris 1 (satu) orang dan Anggota 5 (lima) orang, untuk 2 kali kegiatan rapat. c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Dipergunakan Untuk membiayai konsumsi rapat dalam kantor. d. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Pembiayaan Honor Rapat dalam rangka Rapat Dalam Kantor.

124 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terwujudnya pengangkatan dan pengisian jabatan struktural di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. C. Penyelenggaraan Pelantikan/Pengambilan dan Pengukuhan Sumpah/Janji Pejabat Stuktural Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama, untuk mempersiapkan Rohaniawan; b. Mempersiapkan Berita Acara Pelantikan, Sumpah Jabatan dan Sambutan Sekretaris Provinsi; c. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Setempat dalam mempersiapkan pelantikan. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Digunakan untuk pengadaan ATK dalam rangka kegiatan pelantikan/ Pengambilan dan Pengukuhan Sumpah Janji Pejabat Struktural di KPU Provinsi /KIP Aceh. b. Honor Output Kegiatan Digunakan untuk membayar honorarium anggota tim Penyelenggaraan pelantikan/pengambilan dan pengukuhan sumpah janji pejabat struktural di KPU Provinsi /KIP Aceh, dengan susunan Pelaksana Kegiatan adalah Penanggungjawab 1 (satu) orang; Ketua 1 (satu) o rang; dan Anggota 7 (tujuh) orang dalam 2 (dua) kali kegiatan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terlaksananya pelantikan/pengambilan dan pengukuhan sumpah janji pejabat struktural di KPU Provinsi/KIP Aceh. D. Penyelenggaraan Sumpah Janji PNS dan Ujian Dinas dan UKPPI Di Lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota 1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan a. Kegiatan dilaksanakan atas instruksi dari Surat Edaran Sekretaris Jenderal KPU.

125 b. Pengumpulan data calon peserta yang akan mengikuti Sumpah Janji Pegawai Negeri Sipil dan ujian dinas dan UPKP. c. Pengumpulan dan pengecekan berkas peserta yang mengikuti ujian. d. Berkoordinasi dengan Biro SDM Bagian Mutasi dan Disiplin Sekretaris Jenderal KPU tentang pelaksanaan kegiatan. e. Soal akan dikirimkan oleh tim dari Sekretariat Jenderal KPU 1 hari sebelum hari pelaksanaan. f. Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tersiri dari 1 hari pelaksanaan sumpah/janji dan 2 (dua) hari pelaksanaan ujian dinas (apabila t erdapat provinsi yang sudah tidak ada PNS yang diambil sumpah/janji, dapat hanya melaksanankan Ujian Dinas dengan bersurat langsung ke Sekretariat Jenderal KPU cq. Biro SDM Bagian Mutasi dan Disiplin. g. Pemeriksaan jawaban dilakukan oleh tim dari Sekretariat Jenderal KPU, yang hasilnya akan di umumkan ke masing masing Provinsi. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja untuk membeli ATK dalam rangka kegiatan Sumpah/Janji PNS dan Ujian Dinas dan UPKP. Pembiayaan untuk Makanan Ringan dan Makan Siang Peserta dan Panitia. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium anggota tim Penyelenggaraan sumpah janji PNS, Ujian Dinas dan UPKP di Lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan susunan Pelaksana Kegiatan adalah Penanggungjawab 1 (satu) orang; Ketua 1 (satu) orang; Sekretaris 1 (satu) orang, dan Anggota 7 (tujuh) orang.

126 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terlaksananya penyelenggaraan sumpah janji Pegawai Negeri Sipil, Ujian Dinas dan UPKP di Lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota. E. Bimbingan Operator SAPK Sistem Terpadu Kenaikan Pangkat Otomatis 1. Penjelasan dan tahapan Kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Operator Keniakan Pangkat Otomatis dilaksanakan oleh KPU untuk, yang diikuti oleh 1 (satu) orang yaitu seorang operator bidang SDM (disesua ikan dengan undangan dari KPU) 2. Jenis Belanja Belanja Perjalanan Dinas (524111) Belanja untuk perjalanan dinas mengikuti Bimbingan Teknis operator ke Jakarta untuk 1 (satu) orang. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya pemahaman Operator Kenaikan pangkat Otomatis yang terlatih. F. Seleksi Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh (Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Maluku Utara) 1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi. Maksud disusun Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dilingkungan Instansi Pemerintah adalah sebagai pedoman bagi instansi pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama secara terbuka. Tujuannya adalah terselenggaranya seleksi calon

127 pejabat pimpinan tinggi utama, madya dan pratama yang transparan, objektif, kompetitif dan akuntabel. Tahapan Tes Assesment: a. pengumuman lowongan jabatan; b. seleksi administrasi; c. seleksi kompetensi; d. wawancara akhir e. penelusuran (rekam jejak) calon f. hasil seleksi; g. tes kesehatan dan psikologi; dan h. estimasi jabatan pimpinan tinggi yang akan memasuki batas usia pensiun. 2. Jenis Belanja a. Belanja Perjalanan Dinas (524111) Belanja untuk perjalanan dinas koordinasi pengisian jabatan ke Jakarta untuk 5 (lima) orang. b. Belanja Bahan (521211) 1) Belanja untuk membeli ATK dalam rangka kegiatan Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil dan Ujian Dinas dan UPKP. 2) Pembiayaan untuk Makanan Ringan dan Makan Siang Peserta dan Panitia. c. Rapat Dalam Kantor Pembiayaan Honor Rapat dalam rangka Rapat Dalam Kantor. d. Belanja Jasa Tes Assesment e. Belanja Honor 1) Honor Panitia Seleksi Biaya honor untuk Panitia Seleksi calon Sekretaris KPU Provinsi, dengan Jumlah 5 (lima) orang. 2) Honor Sekretariat Panitia Biaya honor untuk sekretariat Panitia Seleksi calon Sekretaris KPU Provinsi, dengan Jumlah 5 (lima) orang. 3) Honor Pokja Seleksi Biaya honor Pokja Seleksi calon Sekretaris KPU Provinsi, dengan Jumlah 7 (tujuh) orang.

128 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terseleksinya Sekretaris KPU di 4 (empat) Provinsi, yaitu Sekretaris Bali, Sekretaris Kalimantan Tengah, Sekretaris KPU Kalimantan Utara dan Sekretaris KPU Maluku Utara. G. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Sistem Informasi 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Rapat persiapan pelaksanaan bimbingan teknis Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP) kegiatan yang berasal dari pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh. b. Melaksanakan bimbingan teknis dengan mengundang peserta dari Kabupaten/Kota. c. Rapat penyusunan laporan hasil pelaksanaan bimbingan teknis SIPP. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Merupakan biaya yang besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Merupakan biaya fullboard meeting (panitia+peserta), transport (panitia + peserta) dan uang harian (panitia+ peserta) dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatkan pemahaman penerapan Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP) terkait KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota Dokumen Kepegawaian ( ) 052. Ketatalaksanaan SDM A. Ketatalaksanaan SDM KPU Provinsi/KIP Kabupaten/Kota: Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian Tahun 2017 dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan Peserta Provinsi sebagai berikut : (1) Provinsi Aceh, (2) Provinsi Sumatera Utara, (3) Provinsi Riau, (4) Provinsi Kepulauan Riau, (5)

129 Provinsi Jambi, (6) Provinsi Sumatera Barat, (7) Provinsi Sumatera Selatan, (8) Provinsi Lampung, (9) Provinsi Bengkulu, (10) Provinsi Bangka Belitung, (11) Provinsi Banten, (12) Provinsi Jawa Barat, (13) Provinsi DKI Jakarta, (14) Provinsi NTB (15) Provinsi D.I. Yogyakarta, (16) Provinsi Jawa Timur, (16) Provinsi NTT, (17) Provinsi Jawa Tengah (18) Provinsi Kalimantan Barat, (19) Provinsi Kalimantan Tengah, (20) Provinsi Kalimantan Selatan, (21) Provinsi Kalimantan Timur, (22) Provinsi Kalimantan Utara, (23) Provinsi Sulawesi Utara, (24) Provinsi Gorontalo, (25) Provinsi Sulawesi Selatan, (26) Provinsi Sulawesi Barat, (27) Provinsi Sulawesi Tengah, (28) Provinsi Sulawesi Tenggara, (29) Provinsi Maluku, (30) Provinsi Maluku Utara, (31) Provinsi Papua, (32) Provinsi Papua Barat, dan (33) Provinsi Bali; 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk tuan rumah ( KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat) Berkoordinasi dengan Bagian Tatalaksana Biro SDM Sekretariat Jenderal KPU dalam mempersiapkan tempat penyelengaraan (Hotel) Rapat Koordinasi Bidang SDM, bahan rapat, narasumber dan waktu pelaksanaan kegiatan dimaksud. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Dipergunakan untuk membiayai konsumsi-snack dan fotokopi bahan serta penjilidan materi rapat dalam rangka pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian; b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Dipergunakan untuk membiayai ATK dalam rangka pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian; c. Belanja Jasa Profesi (522151) Dipergunakan untuk membiayai honorarium narasumber dan moderator pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian; d. Honor Output Kegiatan (521213) Honor bagi panitia Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian (tuan rumah), yang terdiri dari : 1) Penanggungjawab : 1 (satu) orang 2) Ketua : 1 (satu) orang 3) Wakil Ketua : 1 (satu) orang

130 ) Sekretaris : 1 (satu) orang 5) Anggota : 26 (dua puluh enam) orang e. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Merupakan biaya untuk tiket pesawat, transport, hotel, uang harian, dan uang representatif bagi peserta Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian. f. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Merupakan biaya untuk uang transport dan uang saku bagi Panitia Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terlaksananya Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian Peningkatan Kompetensi SDM ( ) Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu ( ) 051. Peningkatan komptensi SDM KPU/KIP Provinsi (011) A. Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pengiriman Peserta Diklat kepemimpinan Tk. IV 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Badan Pendidikan dan Pelatihan di Instansi Pusat atau Daerah di wilayah masingmasing. b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan pengiriman peserta diklat dengan jumlah peserta sesuai dengan jumlah yang telah dialokasikan di setiap masing-masing satuan kerja. 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) Merupakan biaya diklat kepemimpinan Tk. IV yang besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Merupakan biaya perjalanan dinas dalam rangka pengiriman peserta yang terdiri dari biaya transportasi dari tempat asal ke tempat tujuan pelaksanaan diklat dan uang harian diklat peserta dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.

131 c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Merupakan biaya perjalanan dinas mentor (atasan langsung) dalam rangka melaksanakan mentoring terhadap peserta yang terdiri dari biaya transportasi dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terdidik dan terlatihnya Pegawai Negeri Sipil (Eselon IV) di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak yang teralokasi dalam DIPA KPU Provinsi/KIP Aceh tahun Penataan Organisasi, Pembinaan, dan Pengelolaan SDM 051. Pembinaan, Mutasi dan Penegakan Disiplin Pegawai (011) A. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Sistem Informasi 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Rapat persiapan pelaksanaan bimbingan teknis SIPP kegiatan yang berasal dari pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi. b. Melaksanakan bimbingan teknis dengan mengundang peserta dari Kabupaten/Kota. c. Rapat penyusunan laporan hasil pelaksanaan bimbingan teknis SIPP. 2. Jenis Belanja Belanja Perjalanan Biasa (524111) Merupakan biaya perjalanan peserta dari Kab/Kota ke Provinsi dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatkan pemahaman penerapan Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP) terkait Modul Database Penyelenggara Pemilu, Modul Presensi dan Sistem Kinerja Pegawai (SKP) online Di Lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota.

132 Peningkatan Kompetensi SDM ( ) Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu ( ) 051. Peningkatan komptensi SDM KPU/KIP Provinsi (011) A. Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pengiriman Peserta Diklat kepemimpinan Tk. IV 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Badan Pendidikan dan Pelatihan di Instansi Pusat atau Daerah di wilayah masingmasing. b. KPU/KIP Kabupaten/Kotamelakukan pengiriman peserta diklat dengan jumlah peserta sesuai dengan jumlah yang telah dialokasikan di setiap masing-masing satuan kerja. 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) Merupakan biaya diklat kepemimpinan Tk. IV yang besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota (524119) Merupakan biaya perjalanan dinas dalam rangka pengiriman peserta yang terdiri dari biaya transportasi dari tempat asal ke tempat tujuan pelaksanaan diklat dan uang harian diklat peserta dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524111) Merupakan biaya perjalanan dinas mentor (atasan langsung) dalam rangka melaksanakan mentoring terhadap peserta yang terdiri dari biaya transportasi, hotel dan uang harian dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun Hotel diberikan bagi daerah yang tempat pelaksanaan diklatnya jauh dari satuan kerja asal. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terdidik dan terlatihnya Pegawai Negeri Sipil (Eselon IV) di lingkungan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota sebanyak yang teralokasi dalam DIPA KPU/KIP Kabupaten/Kota tahun 2017.

133 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU) (3360) 5.1. Penatausahaan Barang Milik Negara ( ) Penatausahaan Barang Milik Negara ( ) A. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan ( ) Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan untuk 4 (empat) Provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi: 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mensosialisasikan elektronik sistem kearsipan (SIAP) di KPU Provinsi dengan mengundang KPU Kabupaten/Kota. (untuk 4 (empat) Provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali) b. Mengahadiri rapat di KPU Pusat dalam rangka sosialisasi elektronik Sistem Kearsipan (SIAP). 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Kegiatan Sosialisasi Sistem Kearsipan di 4 (empat) Provinsi. Susunan Pelaksana kegiatan adalah: Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 8 (delapan) orang. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Digunakan untuk 4 (empat) Provinsi yang melaksanakan sosialisasi sistem Kearsipan sedangkan ATK digunakan untuk seluruh Provinsi. c. Belanja Jasa Profesi (522115) Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber dari ARDA/ANRI setempat atau dari Instansi luar KPU Provinsi yang jasanya digunakan untuk Pembinaan atau sosialisasi dalam rangka sistem kearsipan

134 d. Belanja perjalanan dinas Paket meeting dalam kota (524114) Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan perjalanan dinas dalam kota dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan dengan melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayahnya di 4 (empat) Provinsi. e. Belanja perjalanan dinas Paket meeting Luar kota (524119) Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU Pusat dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis teknologi informasi; b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis Elektronik di lingkungan KPU Provinsi. c. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (SIAP) untuk 30 (tiga puluh) Provinsi. 1) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Mengahadiri rapat di KPU dalam rangka sosialisasi elektronik Sistem Kearsipan (SIAP). 2) Jenis Belanja Belanja perjalanan dinas paket meeting Luar kota (524119) Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU Pusat dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan. 3) Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis teknologi informasi; b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis Elektronik di lingkungan KPU Provinsi. B. Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan ( ) Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi: Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif; b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip;

135 c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan KPU/KIP Provinsi; d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan di Provinsi. 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas, staples, ballpoint, buku arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan penilaian arsip. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip. Susunan Pelaksana kegiatan adalah: Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. Tim Penilaian Arsip Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun 2017; b. Penyelamatan arsip/dokumen negara di lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam menghasilkan Arsip yang berdaya guna.

136 Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif; b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip; c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan KPU/KIP Kabupaten/Kota; d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan di Kabupaten/Kota; 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas, staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan penilaian arsip. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip. Susunan Pelaksana kegiatan adalah: Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. Tim Penilaian Arsip Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang.

137 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun 2017; b. Penyelamatan arsip/dokumen Negara di lingkungan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam menghasilkan Arsip yang berdaya guna. C. Penatausahaan Barang Milik Negara 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dilaksanakan oleh Sekretariat KPU Provinsi untuk melakukan pembinaan terhadap KPU Kabupaten/Kota (UAKPB) di wilayahnya. b. Penyusunan Laporan BMN tingkat wilayah (UAPPB-W) meliputi pengumpulan ADK dan Laporan Barang dari KPU Kabupaten/Kota sebagai UAKPB, melakukan konsolidasi ADK, melakukan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Kekayaan Negara dan selanjutnya menyusun Catatan atas laporan Barang Milik Negara (CaLBMN) dilakukan setiap Semester I, II dan tahunan serta melakukan konsultasi dengan KPU sebagai UAPB. c. Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KPU Provinsi sebagai UAKPB, melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL setempat, melakukan inventarisasi untuk setiap periode pelaporan dan menyusun Catatan atas laporan Barang Milik Negara (CaLBMN). 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK. b. Honor Output Kegiatan (521213) Honor Pengelola Barang Milik Negara pada Sekretariat KPU Provinsi. c. Belanja Jasa Profesi (522151) Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber dari Kanwil DJKN/KPKNL setempat atau BPKP setempat atau dari Instansi luar KPU Provinsi yang jasanya digunakan untuk

138 Pembinaan atau Bimbingan Teknis ataupun juga dalam Penyusunan Laporan BMN ditingkat Provinsi/Wilayah. d. Belanja Perjalanan Biasa (524111) 1) Perjalanan Dinas Ke Jakarta dalam rangka Pelatihan dan pengelolaan SIMAK BMN ke KPU Pusat paling banyak 2 (dua) orang. 2) Perjalanan Dinas Lokal Dalam Rangka pelaporan/rekonsiliasi SIMAK BMN ke KPKNL dan Kanwil DJKN setempat. e. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan perjalanan dinas dalam kota dalam rangka bimbingan teknis dan pengelolaan SIMAK BMN dengan melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayahnya. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terlatihnya operator SIMAK BMN untuk mendukung pengelolaan BMN. b. Terlaksananya pengelolaan BMN yang tertib dan berkesinambungan. c. Tersusunnya laporan BMN tingkat wilayah (UAPPB -W) yang handal dan akuntabel. D. Penghapusan Barang Milik Negara 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut TGR pada Sekretariat KPU Provinsi. 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor Tim Penghapusan BMN mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya risalah lelang dari KPKNL. Susunan pelaksana kegiatan adalah : Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 2 (dua) orang;

139 b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK dan dokumentasi. c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Perjalanan Dinas ke KPKNL setempat maksimal 8 (delap an) orang dalam rangka penyelesaian penghapusan BMN. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN. E. Tuntutan Ganti Rugi 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut TGR pada Sekretariat KPU Provinsi. 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor Tim Tuntutan Ganti Rugi. Susunan pelaksana kegiatan adalah : Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 2 (dua) orang; b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK dan dokumentasi. c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114) Perjalanan Dinas ke KPKNL setempat maksimal 6 (enam) orang dalam rangka penyelesaian penghapusan BMN. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN.

140 Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : F. Penatausahaan Barang Milik Negara 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KPU Kabupaten/Kota sebagai UAKPB, melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL setempat, melakukan inventarisasi untuk setiap periode pelaporan, menyusun Catatan atas laporan Barang Milik Negara (CaLBMN), melakukan konsolidasi ADK dengan KPU Provinsi sebagai UAPPB- W, dan melakukan konsultasi pengelolaan BMN dengan KPU sebagai UAPB. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK. b. Honor Output Kegiatan (521213) Honor pengelola Barang Milik Negara pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. c. Belanja Perjalanan Biasa (524111) 1) Perjalanan dinas ke Provinsi untuk Pelatihan dan pengelolaan SIMAK BMN ke KPU Provinsi dengan melibatkan paling banyak 1 (satu) orang. 2) Perjalanan dinas lokal untuk Pelaporan/rekonsiliasi SIMAK BMN ke KPKNL setempat. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terlatihnya operator SIMAK BMN untuk mendukung pengelolaan BMN. b. Terlaksananya pengelolaan BMN yang tertib dan berkesinambungan. c. Tersusunnya laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang handal dan akuntabel. G. Penghapusan Barang Milik Negara 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut TGR pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.

141 Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor Tim penghapusan BMN mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya risalah lelang dari KPKNL. Susunan pelaksana kegiatan adalah: Penanggungjawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 2 (dua) orang; c. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN. H. Tuntutan Ganti Rugi (C) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut TGR pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai seperti ATK. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor Tim penghapusan BMN mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya risalah lelang dari KPKNL. Susunan pelaksana kegiatan adalah: Penanggungjawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 2 (dua) orang;

142 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN Pengelolaan Persediaan (Stock Opname) ( ) Stock Opname Barang Persediaan ( ) Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh: A. Stock Opname Barang Persediaan (011) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan stock opname atau perhitungan fisik barang persediaan kotak suara dan bilik suara berbahan alumunium untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan dengan yang ada digudang atau tempat penyimpanan. Stock Opname dilakukan 1 (satu) kali kegiatan di akhir tahun sebelum rekonsiliasi data ke KPKNL setempat. 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor tim kegiatan pelaksanaan stock opname persediaan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terlaksananya stock opname persediaan BMN yang tertib dan berkesinambungan. b. Tersusunnya laporan persediaan yang merupakan bagian dari laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang handal dan akuntabel. Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : A. Stock Opname Barang Persediaan (011) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan stock opname atau perhitungan fisik barang persediaan kotak suara dan bilik suara berbahan alumunium untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan dengan yang ada digudang atau tempat penyimpanan. Stock Opname dilakukan 1 (satu) kali kegiatan di akhir tahun sebelum rekonsiliasi data ke KPKNL setempat.

143 Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk pembayaran honor tim kegiatan pelaksanaan stock opname persediaan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terlaksananya stock opname persediaan BMN yang tertib dan berkesinambungan. b. Tersusunnya laporan persediaan yang merupakan bagian dari laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang handal dan akuntabel Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan ( ) Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan ( ) Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi : A. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (011) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mensosialisasikan elektronik sistem kearsipan (SIAP) di KPU Provinsi dengan mengundang KPU/KIP Kabupaten/Kota. (untuk 4 (empat) Provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali) b. Mengahadiri rapat di KPU dalam rangka sosialisasi elektronik Sistem Kearsipan (SIAP). 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Kegiatan Sosialisasi Sistem Kearsipan di 4 (empat) Provinsi. Susunan Pelaksana kegiatan adalah: Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 8 (delapan) orang. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Digunakan untuk 4 (empat) p rovinsi yang melaksanakan sosialisasi sistem Kearsipan sedangkan ATK digunakan untuk seluruh provinsi.

144 c. Belanja Jasa Profesi (522115) Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber dari ARDA/ANRI setempat atau dari Instansi luar KPU Provinsi yang jasanya digunakan untuk Pembinaan atau sosialisasi dalam rangka sistem kearsipan d. Belanja perjalanan dinas Paket meeting dalam kota (524114) Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan perjalanan dinas dalam kota dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan dengan melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayahnya di 4 (empat) Provinsi. e. Belanja perjalanan dinas Paket meeting Luar kota (524119) Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis teknologi informasi; b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis Elektronik di lingkungan KPU Provinsi Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan ( ) Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan ( ) Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi: Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan (011) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif; b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip; c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan KPU/KIP Provinsi; d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan di Provinsi. 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas, staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam

145 rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan penilaian arsip. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip. Susunan Pelaksana kegiatan adalah : Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. Tim Penilaian Arsip Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun 2017; b. Penyelamatan arsip/dokumen Negara di lingkungan KPU Provonsi/KIP Aceh dalam menghasilkan Arsip yang berdaya guna. Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota : Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip (011) 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif; b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip; c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan KPU/KIP Kabupaten/Kota; d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan di Kabupaten/Kota;

146 Jenis Belanja a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218) Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas, staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan penilaian arsip. b. Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip. Susunan Pelaksana kegiatan adalah : Tim Tata Kelola Kearsipan Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. Tim Penilaian Arsip Penanggung jawab : 1 (satu) orang; Ketua : 1 (satu) orang; Wakil Ketua : 1 (satu) orang; Sekretaris : 1 (satu) orang; Anggota : 6 (enam) orang. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun 2017; b. Penyelamatan arsip/dokumen Negara di lingkungan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam menghasilkan Arsip yang berdaya guna. Catatan : Untuk honor Operator Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN), sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 Tentang Standar Biaya Masukan 2016 bahwa honorarium tersebut menjadi satu kesatuan/sudah tertampung dalam Tim SAI. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi BMN (SAKBMN).

147 Layanan Perkantoran ( ) Operasional Perkantoran ( ) Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota 002. Operasional dan Pemeliharaan Kantor (002) A. Kebutuhan Sehari-Hari Perkantoran 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari perkantoran antara lain: a. Honor Satpam/Sopir dan Honor Petugas Kebersihan/Pramubakti. KPA mengangkat tenaga kontrak sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dengan periode kontrak selama 1 (satu) tahun anggaran. Karena keterbatasan anggaran, KPU belum dapat menyesuaikan besaran honorarium sesuai dengan SBM. Besaran honorarium sesuai yang tertera dalam RKA K/L dan apabila memungkinkan, KPA dapat menyesuaikan honorarium tenaga kontrak tersebut dengan pagu maksimal sesuai SBM 2017 dengan tidak mengurangi kebutuhan prioritas operasional kantor. b. Tambahan Honorarium 1 Bulan (THR Keagamaan) ba gi Satpam/Sopir dan Petugas Kebersihan/Pramubakti. Digunakan untuk tambahan honorarium sebanyak 1 (satu) bulan sebagai tunjangan hari raya. c. ATK, Jamuan Makan/konsumsi, Alat Rumah Tangga, Barang Cetak, langganan koran/majalah dan Air Minum pegawai. Digunakan untuk pengadaan alat tulis kantor, barang cetakan, alat kebersihan, perlengkapan fotokopy/komputer, air minum pegawai, langganan surat kabar/majalah/ Koran, konsumsi rapat-rapat dan konsumsi jamuan makan tamu (pimpinan). 2. Jenis Belanja a. Belanja Keperluan Perkantoran (521111) Digunakan untuk honor Satpam/Sopir, honor Petugas Kebersihan/Pramubakti pengadaan ATK, Alat Rumah Tangga, Jamuan Makan/Konsumsi, Barang Cetak, Langganan Koran/Majalah dan Air Minum Pegawai. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari perkantoran.

148 B. Langganan Daya dan Jasa 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk memenuhi belanja pengiriman surat/jasa pengiriman, langganan listrik, langganan telepon dan langganan air. Apabila pada Satker sudah tersedia (telah dibayar o leh Pemda)/tidak membutuhkan alokasi anggaran tersebut, KPA dapat melakukan revisi POK untuk pemenuhan kebutuhan operasional kantor lainnya. 2. Jenis Belanja a. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat (521114) Digunakan untuk jasa pengiriman surat dinas. b. Belanja Langganan Listrik (522111) Digunakan untuk membayar tagihan listrik. c. Belanja Langganan Telepon (522112) Digunakan untuk membayar tagihan telepon. d. Belanja Langganan Air (522113) Digunakan untuk membayar tagihan air. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengiriman surat dan langganan daya dan jasa. C. Pemeliharaan Kantor 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Digunakan untuk pemenuhan pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan peralatan dan mesin serta perawatan kendaraan roda 4 dan roda Jenis Belanja a. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111) Digunakan untuk Biaya Perawatan Gedung/Bangunan/Gudang dan halaman. b. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) Digunakan untuk biaya perawatan kendaraan roda 2, kendaraan roda 4, service PC, service AC, servis Printer dan servis barang inventaris kantor. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terpenuhinya pemeliharaan gedung/bangunan/gudang/halaman dan peralatan dan mesin. D. Pembayaran Terkait Pelaksanaan Operasional Kantor 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

149 Untuk memenuhi belanja pakaian dinas pegawai, pakaian satpam, dan pakaian sopir/kebersihan/pramubakti. 2. Jenis Belanja a. Belanja Barang Operasional Lainnya (521119) Digunakan untuk belanja pakaian dinas pegawai, pakaian satpam, pakaian sopir/kebersihan/pramubakti. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terpenuhinya pakaian dinas pegawai, pakaian satpam, dan pakaian sopir/kebersihan/pramubakti. E. Honor Operasional Satuan Kerja 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk memenuhi honor Kuasa Pengguna Anggaran, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor Pejabat Penguji Tagihan dan Penandatangan SPM, honor Bendahara Pengeluaran, honor Staf Pengelola, honor Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, honor Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan serta perjalanan dinas dalam rangka rapat/rakor/koordinasi/perjalanan ke KPPN. 2. Jenis Belanja a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115) Digunakan untuk honor Kuasa Pengguna Anggaran, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor Pejabat Penguji Tagihan dan Penandatangan SPM, honor Bendahara Pengeluaran, honor Staf Pengelola, honor Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa serta honor Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. b. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Digunakan untuk biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat/rakor/koordinasi/supervisi dan perjalanan ke KPPN. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terpenuhinya pembayaran honor operasional satuan kerja dan biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat/rakor/koordinasi/supervisi dan perjalanan ke KPPN. 6. Kegiatan Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Acehdan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota (3361) 6.1. Laporan Hasil Evaluasi LAKIP ( ) A. Evaluasi LAKIP Tahun 2016 Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Penjelasan Kegiatan

150 Kegiatan ini dimaksud agar LAKIP di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat tersusun dengan baik dan disampaikan tepat waktu serta hasil yang dievaluasi terhadap LAKIP KPU Provinsi/KIP Acehserta jajaran di wilayahnya benar-benar mengacu pada implementasi SAKIP yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. LAKIP yang dibuat dan disusun masing-masing satker harus terlihat adanya keterkaitan, keselarasan antara Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Indikator Utama di atasnya dan masing-masing Indikator Kinerja Sasaran harus mencerminkan SMART terhadap tujuan dan sasaran, serta capaian kinerja dapat menunjukkan output maupun outcomes dalam 1 (satu) tahun anggaran. Apabila tidak tercapai output/outcomes tersebut, maka satker harus mempertanggungjawabkan tentang kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya dan bila tercapai atau berhasil tetap diungkap dalam Bab III LAKIP masing-masing satker. Alokasi anggaran berada pada Bagian Keuangan Umum dan Logistik, namun dalam pelaksanaannya evaluasi LAKIP dilakukan kerja sama antar bagian dengan bagian program. Pelaksanaan evaluasi dengan melakukan koordinasi dengan BPKP Perwakilan setempat. Evaluasi SAKIP dilaksanakan dengan mengacu pada Keputusan Sekjen Nomor 549/Kpts/Setjen/Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan KPU. Kegiatan Evaluasi dilaksanakan mulai Maret 2017 sampai dengan Juli Pada Tahun 2017 Evaluasi LAKIP dialokasikan untuk 15 wilayah yaitu: a. Banten; b. Jawa Barat; c. Jawa Tengah; d. Jawa Timur; e. Nangroe Aceh Darussalam; f. Sumatera Utara; g. Riau; h. Sumatera Selatan; i. Lampung;

151 j. Kalimantan Timur; k. Kalimantan Selatan; l. Sulawesi Utara; m. Sulawesi Tenggara; n. Nusa Tenggara Timur; o. Papua; 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Menyusun Dokumen Renstra; b. Menyusun LAKIP; c. Menyusun Dokumen Rencana Kinerja Tahunan; d. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan instansi terkait lainnya e. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan; f. Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai data dukung pengisian kertas kerja evaluasi SAKIP; g. Menyusun dan menetapkan Laporan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP) di Lingkungan KPU. 3. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Meliputi biaya Konsumsi Rapat pada kegiatan Rapat dalam rangka Evaluasi SAKIP. Yang terdiri dari: 1) Konsumsi Panitia (KPU Provinsi); 2) Konsumsi Peserta (KPU/KIP Kabupaten/Kota masing - masing 2 (orang), Konsumsi Tim Narasumber (4 orang). b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk pembayaran biaya habis pakai yaitu ATK digunakan untuk kebutuhan kegiatan Rapat Evaluasi SAKIP dan membuat laporan evaluasi SAKIP; c. Belanja Jasa Profesi (522115) Terdiri dari Honor Narasumber Eselon II dan Eselon III ke bawah selain personel yang mendapatkan alokasi uang harian perjalanan dinas dalam kota. Narasumber yang dapat dibayarkan adalah narasumber yang berasal dari kementerian/lembaga terkait lainnya;

152 d. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Untuk membiayai uang harian dan transport dalam kota untuk membiayai personel dari instansi terkait. 4. Output Hasil Kegiatan Laporan Evaluasi SAKIP yang di dalamnya terdapat kertas kerja evaluasi SAKIP atas satker KPU/KIP Kabupaten/Kota. Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota 1. Penjelasan Kegiatan Penjelasan kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Menyusun Dokumen Renstra b. Menyusun LAKIP c. Menyusun Dokumen Rencana Kinerja Tahunan 3. Jenis Belanja Belanja perjalanan biasa (524111) Merupakan biaya perjalanan dinas 2 (dua) orang Peserta KPU/KIP Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Acehyang terdiri dari Sekretaris dan Personel yang menangani Penyusunan LAKIP yang mencakup biaya transport, penginapan dan uang harian. Namun uang harian dikurangi biaya konsumsi rapat yang ditanggung oleh provinsi. 4. Output Hasil Kegiatan Kertas Kerja Evaluasi LAKIP yang dinilai oleh tim evaluator LAKIP Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan KPU ( ) 062. Reviu Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah A. Reviu Laporan Keuangan Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Penjelasan Kegiatan Reviu bukan kegiatan menyatakan pendapat seperti dalam audit, karena dalam reviu tidak mencakup suatu pemahaman atas pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, kegiatan pengendalian serta permintaan keterangan dengan cara memperoleh bahan bukti yang menguatkan melalui pengamatan atau konfirmasi dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilakukan dalam suatu audit. Hal ini sesuai dengan tujuan reviu

153 untuk memberi keyakinan yang terbatas mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan informasi Laporan Keuangan serta pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai Standar Akuntasi Pemerintah. 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengumpulkan data dan informasi mengenai proses penyusunan Laporan Keuangan. b. Mengumpulkan data dan informasi mengenai daftar Barang Milik Negara. c. Mengumpulkan data dan informasi mengenai Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). d. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan narasumber BPKP Perwakilan/Kanwil DJPB/KPPN. e. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan Rapat sebagaimana telah ditetapkan. f. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan. g. Membuat Laporan Hasil Kegiatan. 3. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Meliputi biaya Konsumsi Rapat pada kegiatan Rapat dalam rangka Reviu Laporan Keuangan. Yang terdiri dari: 1) Konsumsi Panitia (KPU Provinsi); 2) Konsumsi Peserta ( KPU/KIP Kabupaten/Kota masingmasing 2 orang); dan 3) Konsumsi Tim BPKP Perwakilan/Kanwil DJPB/KPPN. b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811) Digunakan untuk pembayaran biaya habis pakai yaitu ATK digunakan untuk kebutuhan kegiatan Rapat Reviu Laporan Keuangan dan membuat laporan hasil reviu (LHR) Laporan Keuangan; c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) untuk membiayai uang harian dan transport BPKP Perwakilan ke Kantor KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka pendampingan reviu Laporan Keuangan yang kegiatannya parallel dengan penyusunan Laporan Keuangan.

154 4. Output Hasil Kegiatan Laporan Hasil Reviu (LHR) Laporan Keuangan Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota 1. Penjelasan Kegiatan Penjelasan Kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membuat Laporan Keuangan. b. Menyiapkan data dan informasi mengenai daftar Barang Milik Negara. c. Menyiapkan data dan informasi tentang Laporan Realisasi Anggaran. d. Menyiapkan data dukung terkait yang dibutuhkan proses reviu Laporan Keuangan. 3. Jenis Belanja Belanja Perjalanan Biasa (524111) Merupakan biaya perjalanan dinas 2 (dua) orang Peserta KPU/KIP Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Aceh yang terdiri dari Sekretaris dan Personel yang menangani Penyusunan Laporan Keuangan yang mencakup biaya transport, penginapan dan uang harian. Namun uang harian dikurangi biaya konsumsi rapat yang ditanggung oleh KPU Provinsi/KIP Aceh. 4. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan B. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 1. Penjelasan Kegiatan SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Implementasi SPIP diharapkan dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan kesalahan dalam laporan keuangan yang akan mempengaruhi pencapaian opini WTP dalam pemeriksaan BPK.

155 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan BPKP Perwakilan. b. monitoring on desk pada KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait pelaksanaan implementasi SPIP di KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing. c. Membuat Kartu Kendali. d. Membuat Laporan SPIP. 3. Jenis Belanja a. Belanja Honor Output Kegiatan (521213) Digunakan untuk membiayai pembentukan Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yaitu selama 3 bulan dengan rincian: 1) Pengarah : 2 orang (Ketua dan Anggota yang membidangi Divisinya) 2) Penanggungjawab : 1 orang (Anggota atau Sekretaris) 3) Ketua : 1 orang (Pejabat Eselon III) 4) Sekretaris : 1 orang (Pejabat Eselon IV) 5) Anggota : 7 orang (Eselon IV dan staff) b. Belanja Jasa Profesi (522115) Untuk membiayai honor narasumber dari BPKP Perwakilan terkait monitoring implementasi SPIP c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) 1) Untuk membiayai transport narasumber ke kantor KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2 orang 2) Untuk membiayai transport koordinasi ke BPKP Perwakilan dalam rangka konsultasi dan persiapan BPKP perwakilan memberikan arahan di kantor KPU Provinsi. 4. Output Hasil Kegiatan Laporan Implementasi Penyelenggaraan SPIP Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota 1. Penjelasan Kegiatan Penjelasan Kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh 2. Tahapan Pelaksana Kegiatan a. Terbentuknya satgas SPIP b. Menyusun dan membuat beberapa macam Kartu Kendali

156 c. Membuat Laporan Penyelenggaraan SPIP misalnya Focus Group Discusion 3. Jenis Belanja Mengingat keterbatasan anggaran pada tahun 2017 belum ada lokasi anggaran untuk kegiatan SPIP, namun pengisian kartu kendali dan penyusunan Laporan SPIP tetap harus dilaksanakan. C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah meningkatnya dukungan sarana dan prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Indikator Kinerja Program yaitu persentase dukungan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai ynag berfungsi dengan baik. Arah kebijakan program ini adalah menyediakan dukungan sarana dan prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh/Komisi Pemilihan Umum/ Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. Sesuai dengan Surat menteri Keuangan Nomor S- 635/MK.02/2016 tanggal 5 Agustus 2016 tentang Penyesuaian (Penghematan) Pagu Anggaran K/L TA 2017, Pada Tahun Anggaran 2017 masih diberlakukan moratorium pembangunan gedung sesuai dengan surat Surat Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember 2014 tentang Penundaan/ Moratorium Pembangunan Gedung Kantor Kementerian Negara/Lembaga. Namun demikian untuk rehabilitasi kantor (skala kecil), pembangunan pagar, pengadaan belanja modal peralatan dan mesin dengan skala prioritas masih dimungkinkan. Namun demikian, alokasi anggaran sarana dan prasarana KPU TA 2017 yang diterima oleh KPU sangat terbatas, sehingga usulan-usulan dari Satker belum semua dapat diakomodir dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan alokasi anggaran yang diterima KPU.

157 Penyelenggaraan Dukungan Sarana dan Prasarana (3362) 7.1. Kendaraan Bermotor ( ) 051. Kendaraan Bermotor Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Pengadaan kendaraan bermotor dilaksanakan secara selektif sebagai pengganti kendaraan yang telah rusak berat. b. Pada TA 2017 dialokasikan pengadaan kendaraan roda 4 pada 3 (tiga) Satker. c. Pengadaan kendaraan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan. d. Membuat rencana kebutuhan pengadaan dan apabila masih terdapat alokasi anggaran, KPA dapat menambah/merevisi untuk kebutuhan kendaraan lainnya. e. Peruntukan kendaraan sebagai kendaraan operasional kantor. 2. Jenis Belanja Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk pengadaan kendaraan bermotor sesuai dalam RKA K/L Peralatan dan Fasilitas Perkantoran ( ) 051. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran A. Peralatan dan Mesin Untuk Fasilitasi PPID Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan peralatan dan mesin di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang diprioritaskan pada pengadaan Peralatan dan Mesin untuk Fasilitasi PPID seperti komputer, printer, LCD, Meja dan Kursi, dll. Apabila pengadaan peralatan dan mesin untuk PPID telah dipenuhi, dapat digunakan untuk pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair kebutuhan prioritas lainnya. Pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan. 2. Jenis Belanja Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair sesuai dalam RKA K/L 2017.

158 B. Mobelair/Peralatan dan Mesin Pelaksanaan kegiatan pada beberapa KPU/KIP Kabupaten/Kota : 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk memenuhi kebutuhan prioritas peralatan kantor seperti: Meja, kursi, Brankas, Lemari Arsip, Komputer, Printer, LCD, Laptop, sound system dan peralatan lainnya. 2. Jenis Belanja Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk pengadaan peralatan dan mesin dengan peruntukan tersebut diatas. 7.3 Gedung/Bangunan 051. Pembangunan/Renovasi Gedung/Bangunan A. Pengembangan Gedung/Gudang/Bangunan Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan gedung/gudang dan bangunan dialokasikan secara selektif pada beberapa Satker yang telah mengusulkan dengan peruntukan sebagai berikut: a. Gedung/Bangunan pada Satker yang mengalami kerusakan akibat bencana alam, kebakaran, kerusuhan masal dan rusak berat. b. Satker yang telah memperoleh hibah tanah namun belum bisa dibangun karena adanya moratorium. Alokasi anggaran tersebut diprioritaskan untuk pembuatan tapal batas/pemagaran/turap dan apabila telah terpenuhi dapat digunakan untuk rehap gedung/kantor atau untuk pemenuhan sarana dan prasarana prioritas lainnya. c. Satker yang telah memperoleh hibah tanah dan telah dibangun gedung namun belum mempunyai pagar. Skala prioritas untuk pembangunan pagar dan apabila telah terpenuhi dapat digunakan untuk pemenuhan sarana dan prasarana prioritas lainnya. Pengembangan gedung/gudang dan bangunan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.

159 Jenis Belanja Belanja Modal Gedung dan Bangunan, digunakan untuk Pengembangan gedung/gudang dan bangunan. 8. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang- Undangan yang Berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu (3363) Advokasi dan sengketa Hukum ( ) Advokasi dan Bantuan Hukum Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan; a. Menyusun kajian/analisa dan/atau melakukan advokasi hukum terhadap KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait dengan gugatan hukum/sengketa hukum yang di hadapi. b. Melakukan klarifikasi, supervisi, dan monitoring terhadap permasalahan hukum Pemilu dan penyelesaiannya berkenaan dengan penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan di wilayah KPU/KIP Kabupaten/Kota. c. Menyelesaikan permasalahan hukum dan/atau non hukum terkait dengan penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pengadaan bahan yang terdiri dari alat tulis kantor, penggandaan bahan, dan konsumsi rapat. b. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Biaya perjalanan dinas ke KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk melakukan supervisi/monitoring terkait penyelesaian permasalahan hukum. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya kualitas penyelesaian permasalahan hukum dan/atau non hukum dalam penyelenggaraan pemilu yang didukung dengan peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia.

160 Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan; a. Menyusun bahan dan kajian/analisa hukum terkait dengan gugatan hukum /sengketa hukum. b. Menyelesaikan permasalahan hukum/non hukum dalam penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan. 2. Jenis Belanja Belanja Bahan (521211) Pembelian bahan yang terdiri dari alat tulis kantor. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya kualitas penyelesaian permasalahan hukum dan/atau non hukum dalam penyelenggaraan pemilu yang didukung dengan peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia Layanan Administrasi Kepemiluan ( ) 051. Pelayanan Administrasi Hukum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum A. Pelayanan Administrasi Hukum dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Melakukan koordinasi dengan peserta pemilu dalam rangka pelayanan administrasi kepemiluan (kepengurusan Partai Politik, penyusunan laporan Dana Kampanye dan Audit Dana Kampanye). b. Melakukan koordinasi, supervisi, monitoring ke KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam pelayanan administrasi kepemiluan (kepengurusan Partai Politik, penyusunan laporan Dana Kampanye dan Audit Dana Kampanye). c. Menghadiri Raker/Rakor di KPU dalam rangka pengkajian dan evaluasi pedoman teknis administrasi kepemiluan d. Menyelenggarakan Raker/Rakor pengkajian dan evaluasi pedoman teknis administrasi kepemiluan.

161 Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pembelanjaan bahan untuk penggandaan/penjilidan dan konsumsi rapat. b. Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi (521811) Pembelian barang yang terdiri dari alat tulis kantor c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota (524119) Biaya perjalanan dinas dalam rangka kegiatan Rakor penguatan manajemen verifikasi partai politik dalam pemilu tahun 2019 di Jakarta. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik ( ) 8.3. Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan Pemilu dan Pemilukada ( ) Pembekalan, Penyuluhan dan Evaluasi Peraturan KPU dan Keputusan KPU A. Penyuluhan peraturan perundang-undangan pemilu dan pemilihan Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengidentifikasi dan menyiapkan bahan serta Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. b. Mengidentifikasi isu-isu strategis/materi sebagai bahan kajian dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. c. Menyiapkan bahan dan akomnodasi yang diperlukan dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. d. Menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. e. Memetakan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh yang akan dievaluasi sebagai bahan dalam rapat koordinasi dalam rangka

162 penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. f. Mengevaluasi Keputusan Provinsi/KIP Aceh, terutama yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serta tugas-tugas kesekertariatan. g. Menyusun Keputusan Provinsi/KIP Aceh sesuai dengan hasil rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. h. Finalisasi Rancangan Keputusan Provinsi/KIP Aceh. i. Menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Pembelian bahan yang terdiri dari penggandaan bahan dan konsumsi kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. b. Honor Output Kegiatan (521213) Pembayaran Honor Output Kegiatan panitia kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. c. Belanja Bahan Persediaan (521811) Pembelian bahan yang terdiri dari alat tulis kantor. d. Belanja Jasa Profesi (522151) Pembayaran honor narasumber setingkat eselon II dalam penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. e. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Biaya perjalanan dinas ke KPU dalam rangka menghadiri penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. f. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Biaya transportasi dalam kota untuk melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan

163 kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di KPU Provinsi/KIP Aceh dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan. Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengidentifikasi dan menyiapkan bahan serta Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. b. Mengidentifikasi isu-isu strategis/materi sebagai bahan kajian dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. c. Menyiapkan bahan dan akomodasi yang diperlukan dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. d. Menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. e. Memetakan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang akan dievaluasi sebagai bahan dalam rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. f. Mengevaluasi Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota, terutama yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serta tugas-tugas kesekertariatan. g. Menyusun Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan hasil rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. h. Finalisasi Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

164 Jenis Belanja. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Biaya perjalanan dinas ke KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka menghadiri penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan. 9. Pedoman Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih (3364) 9.1. Pengelolaan PAW Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota ( ) Penggantian Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi ( ) A. Koordinasi dan Evaluasi Pelaporan PAW Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi : 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penggantian antarwaktu anggota DPRD provinsi merupakan kegiatan dalam rangka melaksanakan proses penggantian terhadap anggota DPRD provinsi periode 2014 s.d 2019 yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPRD provinsi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan calon anggota DPRD provinsi tahun Tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan Rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait Pilkada yang berimplikasi penggantian antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di Kantor KPU Provinsi/KIP Aceh dengan jumlah peserta 30 (tiga puluh) orang dari stakeholder terkait. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut berkoordinasi terlebih dahulu dengan KPU cq Biro Teknis dan Hupmas Bagian PAW dan Pengisian Anggota DPR, DPD dan DPRD.

165 b. Melakukan Supervisi, monitoring serta evaluasi terhadap proses PAW anggota DPRD Provinsi dan kebenaran data PAW di Kabupaten/Kota pada Provinsi tersebut melalui aplikasi SIMPAW (paw.kpu.go.id) yang di dukung dengan kelompok kerja selama 3 (tiga) bulan dengan keanggotaan berasal dari KPU Provinsi. c. Membuat Laporan evaluasi terhadap pelaksanaan penggantian antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota kepada KPU ( softfile dan hardfile). Seluruh proses pelaksanaan PAW anggota DPRD Provinsi wajib menggunakan Sistem Informasi Manajemen PAW (SIMPAW) DPR, DPD dan DPRD. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Digunakan untuk membiayai kebutuhan alat kelengkapan sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan PAW berupa pengadaan alat tulis kantor, pencetakan, penggandaan dan penjilidan. b. Honor Output Kegiatan (521213) 1) Digunakan untuk membiayai honor pelaksanaan kelompok kerja selama 3 (tiga) bulan dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a) Penanggung Jawab : 1 Orang b) Ketua : 1 Orang c) Anggota : 8 Orang 2) Digunakan untuk membiayai honor panitia rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait Pilkada serantak yang berimplikasi penggantian antarwaktu anggota DPRD, kegiatan dilakukan 1 (satu) kali dengan susunan panitia sebagai berikut: a) Penanggung Jawab (KPU Provinsi) : 1 Orang b) Ketua (KPU Provinsi) : 1 Orang c) Anggota (KPU Provinsi) : 2 Orang c. Belanja Jasa Profesi (522151) Digunakan untuk membiayai honor Narasumber yang terdiri dari:

166 ) Narasumber setingkat Eselon I (anggota KPU) : 1 orang 2) Narasumber Setingkat Eselon II (Kepala Biro pada Setjen KPU dan anggota KPU Provinsi) : 2 orang 3) Moderator (KPU Provinsi) : 1 orang d. Belanja Perjalanan Dinas Paket meeting Dalam Kota (524114) Digunakan untuk membiayai peserta rapat koordinasi sebanyak 30 ( tiga puluh) orang terdiri dari: 1) Partai Politik masing masing 2 (dua) orang 2) Bawaslu Provinsi 2 (dua) orang 3) Biro Pemerintahan Provinsi 2 (dua) orang 4) Sekretariat DPRD Provinsi 2 (dua) orang 5) KPU/KIP Kabupaten/Kota terdekat (dalam Provinsi) 2 (dua) orang 6) Stakeholder lainnya 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terbentuknya pengetahuan dan pemahaman KPU Provinsi/Partai Politik/instansi/stakeholder lainnya terkait proses pelaksanaan PAW anggota DPR, DPD,dan DPRD terutama yang merupakan dampak dari Pilkada serentak. b. Laporan Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan penggantian antarwaktu anggota DPRD Provinsi tersusun secara konfrehensif dan sistematis Publikasi Informasi Pemilu ( ) Publikasi Informasi Pemilu ( B) 051. Publikasi Informasi Pemilu A. Pengelolaan dan Pengembangan Website KPU/KIP Provinsi (012) Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Masing-masing Satker KPU/KIP Provinsi melaksanakan pengelolaan dan pengembangan website KPU. Cakupan kegiatannya meliputi: menghimpun, menyusun dan membuat bahan berita kegiatan di masing-masing satker, melakukan updating berupa peraturan, undang-undang, surat edaran serta informasi-informasi lain pada website KPU/KIP Provinsi, sehingga berita dan informasinya selalu terbarukan.

167 Kegiatan Publikasi Informasi Tahun 2016 di KPU Provinsi/KIP Aceh, dituangkan dalam tabel sebagai berikut: No. Kegiatan Bulan Membentuk Tim pengelolaan dan pengembangan website KPU Provinsi/KIP Aceh 2 Mengadakan alat tulis kantor (ATK) pengelolaan website KPU/KIP Provinsi 3 Mengelola Website KPU Provinsi/KIP Aceh 2. Jenis Belanja a. Honor Output Kegiatan (521213) Dalam rangka kegiatan tersebut dibentuk Tim Pengelolaan dan Pengembangan Website KPU Provinsi /KIP Aceh yang terdiri dari: 1 orang penanggung jawab (Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh Divisi Sosialisasi/Kehumasan), 1 orang editor (Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh), 1 orang web admin (K abag yang membidangi Kehumasan), dan 5 orang pembuat artikel (Kasubbag, Fungsional Umum yang membidangi Kehumasan), dengan masa kerja 4 bulan. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Pengadaan ATK kegiatan pengelolaan dan pengembangan website KPU Provinsi/KIP Aceh, 1 (satu) paket. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tersedianya website KPU Provinsi/KIP Aceh yang dapat menyajikan berita/informasi terkini/selalu terbarukan, sehingga website KPU Provinsi /KIP Aceh dapat menjadi rujukan informasi dan bahan bagi seluruh stakeholders kepemiluan dalam memenuhi kebutuhan informasi dan penelitian.

168 Pembentukan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik (PPID) Pembentukan dan Penguatan PPID 051. Pembentukan dan Penguatan PPID A. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Masing-masing Satker KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu pertama penyiapan perangkat untuk menunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik sehari-hari pada - masing satuan kerja serta kedua kegiatan peningkatan pengetahuan dan pemahaman/update informasi kepada KPU Provinsi/KIP Aceh terkait dengan pengelolaan (penataan, penyimpanan, pengarsipan, dan pengelolaan data informasi) dan pelayanan (alur mekanisme pemberian informasi kepada pemohon informasi serta perangkat yang harus disiapkan), dan ketiga adalah proses pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang berjalan secara berkesinambungan. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Provinsi/KIP Aceh dapat dituangkan dalam matriks berikut ini : No Kegiatan Bulan Penyiapan perangkat penunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik 2 Peningkatan pengetahuan dan pemahaman / update informasi terkait pengelolaan dan pelayanan informasi publik 3 Pengelolaan dan pelayanan informasi publik

169 Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik dialokasikan belanja bahan yang digunakan untuk pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik sehari-hari di masing-masing satuan kerja selama 1 (satu) tahun. b. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik dialokasikan belanja perjalanan biasa untuk menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Jakarta. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU Provinsi/KIP Aceh sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung lainnya. Pelaksanaan di KPU Kabupaten/Kota Khusus 34 (tiga puluh empat) KPU Kabupaten/Kota Pilot Project, yaitu: No Provinsi Kabupaten/Kota 1 Jambi Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab. Sarolangun, Kab. Batanghari, Kab. Muaro Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Bungo, Kab. Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh 2 Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Kutai Timur, Kab. Kutai Barat, Kab. Berau, Kab. Kutai Kertanegara, Kab. Pasir, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kota Balikpapan 3 Sumatra Utara Kab. Tapanuli Utara, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, Kab. Dairi, Kota Medan, Kota Padang Sidempuan, Kab. Batubara, Kab.

170 Padang Lawas Utara, dan Kab. Padang Lawas 4 Sulawesi Barat Kab. Polewali Mamasa, Kab. Majene, Kab. Mamuju, Kab. Mamasa, Kab. Mamuju Utara 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Masing-masing Satker KPU Kabupaten/Kota Pilot Project melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu pertama penyiapan perangkat untuk menunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik sehari-hari pada masing-masing satuan kerja serta kedua adalah proses pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang berjalan secara berkesinambungan. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Kabupaten/Kota Pilot Project dapat dituangkan dalam matriks berikut ini: No Kegiatan Bulan Penyiapan perangkat penunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik 2 Pengelolaan dan pelayanan informasi publik 2. Jenis Belanja Belanja Bahan (521211) Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik dialokasikan belanja bahan yang digunakan untuk pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik sehari-hari di masing-masing satuan kerja selama 1 (satu) tahun. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU Kabupaten/Kota Pilot Project sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan

171 Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung lainnya. B. Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Pelaksanaan di KPU Provinsi (Khusus 4 (empat) KPU Provinsi Pilot Project, yaitu Sumatra Utara, Jambi, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat) 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Masing-masing Satker KPU Provinsi Pilot Project melaksanakan kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu pertama penyiapan perangkat untuk menunjang kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik serta kedua pelaksanaan kegiatan Bimtek/Pelatihan dimaksud dengan mengundang KPU Kabupaten/Kota Pilot Project sebagai peserta. Secara garis besar, kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Provinsi Pilot Project dapat dituangkan dalam matriks berikut ini: No Kegiatan Bulan Penyiapan perangkat penunjang kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik 2 Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik 2. Jenis Belanja Belanja Bahan (521211) Dalam rangka kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik, dialokasikan belanja bahan yang digunakan untuk pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan Bimtek/Pelatihan dimaksud dan juga untuk pengadaan konsumsi (makan dan snack) untuk peserta Bimtek/Pelatihan dari KPU

172 Kabupaten/Kota yang menjadi Pilot Project (jumlah peserta sesuai dengan jumlah kabupaten/kota yang menjadi pilot project pada tiap wilayah KPU Provinsi) dan 15 orang panitia dari KPU Provinsi. Adapun Bimtek/Pelatihan dilakukan selama 2 (dua) hari dan panduan pelaksanaan Bimtek/Pelatihan mengacu pada Modul Pelatihan Seni Mengelola Keterbukaan Informasi Publik di KPU. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU Provinsi Pilot Project sesuai dengan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung lainnya. Pelaksanaan di KPU Kabupaten/Kota Khusus 34 KPU Kabupaten/Kota Pilot Project, yaitu: No Provinsi Kabupaten/Kota 1 Jambi Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab. Sarolangun, Kab. Batanghari, Kab. Muaro Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Bungo, Kab. Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh 2 Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Kutai Timur, Kab. Kutai Barat, Kab. Berau, Kab. Kutai Kertanegara, Kab. Pasir, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kota Balikpapan 3 Sumatra Utara Kab. Tapanuli Utara, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, Kab. Dairi, Kota Medan, Kota Padang Sidempuan, Kab. Batubara, Kab. Padang Lawas Utara, dan Kab. Padang Lawas 4 Sulawesi Barat Kab. Polewali Mamasa, Kab. Majene, Kab. Mamuju, Kab. Mamasa, Kab. Mamuju Utara 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Masing-masing Satker KPU Kabupaten/Kota Pilot Project melaksanakan kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan

173 Pelayanan Informasi Publik dengan menghadiri kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik yang diselenggarakan di KPU Provinsi. Secara garis besar, kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Kabupaten/Kota dapat dituangkan dalam matriks berikut ini: No Kegiatan Bulan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik 2. Jenis Belanja Belanja Perjalanan Biasa (524111) Dalam rangka kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik, dialokasikan belanja perjalanan dinas bagi KPU Kabupaten/Kota Pilot Project untuk menghadiri kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di KPU Provinsi. Peserta Bimtek/Pelatihan pada tiap KPU Kabupaten/Kota berjumlah 1 (satu) orang yang merupakan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi pada masingmasing KPU Kabupaten/Kota. Penambahan peserta Bimtek/Pelatihan dapat dilakukan di luar alokasi APBN dan harus disesuaikan dan dikoordinasikan dengan kebutuhkan konsumsi di KPU Provinsi. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU Kabupaten/Kota Pilot Project sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung lainnya.

174 Dokumen Daerah Pemilihan Dokumen Daerah Pemilihan 051. Penataan Daerah Pemilihan Pasca Pemilu A. Persiapan Penyusunan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi dan Penyusunan Peta Wilayah untuk Pemilu Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dalam rangka kegiatan penataan dan penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, maka kegiatan yang dilakukan KPU yaitu persiapan penyusunan materi dan Daftar Inventaris Masalah (DIM) untuk keperluan penyusunan draft peraturan mengenai penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi. Hal ini, KPU Provinsi/KIP Aceh mengikuti penyusunan materi dan DIM untuk keperluan penyusunan draft peraturan mengenai penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi dalam pemilu Selanjutnya, hasil dari pembahasan tersebut disusun sebuah Peraturan KPU mengenai penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi. Tahapan Kegiatannya adalah: a. Membantu KPU dalam evaluasi atas perubahan jumlah penduduk dan wilayah serta penataan kembali daerah pemilihan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. b. Membantu KPU melakukan inventarisasi permasalahan mengenai daerah pemilihan dan alokasi kursi. c. Mengikuti pembahasan penyusunan materi dan Dim untuk keperluan penyusunan draft peraturan mengenai penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi Pemilu Jenis Belanja Belanja perjalanan biasa, digunakan untuk perjalanan dinas dalam rangka mengikuti rapat pembahasan penyusunan materi daerah pemilihan dan alokasi kursi. 3. Output Hasil Kegiatan Dokumen Peraturan/Materi Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta Peta Daerah Pemilihan.

175 B. Bimbingan Teknis Mekanisme Penghitungan Kursi Setiap Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan Untuk melakukan penataan daerah pemilihan dan alokasi kursi DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka KPU Menyusun tata cara penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota. Agar lebih komprehensif dan memenuhi harapan semua pihak, KPU melibatkan KPU Provinsi, Kemendagri dan Instansi terkait untuk menyerap berbagai gagasan bagaimana tata cara penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk Pemilu Hasil dari pembahasan ini adalah sebagai dasar dalam penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi yang kemudian menjadi komponen materi utama dalam Peraturan KPU tentang tata cara penataan daerah pemilihan dan penetapan alokasi kursi setiap daerah pemilihan. Adapun tahapan kegiatannya adalah: a. menyampaikan usulan penataan kembali daerah pemilihan dan alokasi kursi Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota; dan b. membantu KPU untuk melakukan uji coba terhadap tata cara penatan daerah pemilihan alokasi kursi. 2. Jenis Belanja Belanja perjalanan biasa, digunakan untuk perjalanan dinas dalam rangka Bimbingan Teknis Mekanisme Penghitungan Kursi Setiap Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. 3. Output Hasil Kegiatan Dokumen Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta Peta Daerah Pemilihan.

176 Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilukada ( ) Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilukada ( ) A. Pengelolaan Dokumen Pencalonan 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pada Kegiatan Tahun 2017, KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan pengelolaan Dokumen Pencalonan Pemilihan Tahun 2018 dengan menggunakan instrumen pengelolaan data yang telah dibuat yaitu Sistem Informasi Pencalonan (SILON) dan Si stem Informasi Tahapan Pilkada (SITaP). Tahapan Kegiatannya adalah: a. menunjuk dan menetapkan Operator yang mengelola SILON dan SITaP; b. operator memasukkan data dalam setiap tahapan ke dalam SILON dan SITaP. 2. Jenis Belanja Honor Operator (521213) Digunakan untuk membiayai honor 1 (satu) orang Operator kegiatan selama 6 (enam) bulan. 3. Output Hasil Kegiatan Dokumen tahapan Pemilihan Pusat Pendidikan Pemilih ( ) Pusat Pendidikan Pemilih ( ) 052. Pendidikan Pemilih A. Konsolidasi Program Partisipasi Masyarakat Konsolidasi program peningkatan partisipasi masyarakat (Parmas) memiliki peran strategis untuk merancang desain/arah, diseminasi/informasi, pelaksanaan, review pelaksanaan, dan evaluasi program-kegiatan peningkatan Parmas. Selain itu, konsolidasi program Parmas juga dimaksudkan untuk mempererat jalinan silaturahmi dan komunikasi dalam rangka memproleh input, pendalaman terhadap permasalahan, solusi dan inovasi, serta capaian pelaksanaan kegiatan pendidikan pemilih. Melalui konsolidasi program Parmas akan terbentuk pemaknaan dan kesepahaman yang sama dari seluruh satker KPU Provinsi/KIP Aceh

177 dan seterusnya kepada satker KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait program-kegiatan pendidikan pemilih. Pada Tahun 2017, konsolidasi program Parmas dilaksanakan sebanyak (2) dua kali, diagendakan diselenggarakan di Kabupaten Wakatobi (Sulawesi Tenggara) pada trimester I dan di Provinsi D.I. Yogyakarta pada trimester II. Peserta konsolidasi program Parmas adalah KPU Provinsi/KIP Aceh seluruh Indonesia, terdiri dari satu orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan satu orang Sekretariat (Kepala Bagian/Kepala Subbagian) yang membidangi pendidikan pemilih. Output dari konsolidasi ini berupa realisasi aktifitas pendidikan pemilih dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Poin-poin kesepakatan yang tertuang dalam deklarasi atau komitmen menjadi salah satu elemen strategis yang digunakan dalam menyususn kebijakan KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatn pendidikan pemilih. Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Kegiatan konsolidasi dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja nasional dengan mengundang 34 (tiga puluh empat) KPU Provinsi/KIP Aceh. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. b. Melaksanakan kegiatan konsolidasi program peningkatan partisipasi masyarakat ke lokasi konsolidasi yang sudah ditunjuk: 1) Kabupaten Wakatobi (Provinsi Sulawesi Tenggara) Pelaksanaan diagendakan pada Trimester I 2) Provinsi D.I. Yogyakarta Pelaksanaan diagendakan pada Trimester II Khusus untuk satker yang menjadi lokasi acara konsolidasi Parmas, yaitu KPU Kabupaten Wakatobi

178 (Provinsi Sulawesi Tenggara) dan KPU Provinsi D.I. Yogyakarta, dalam rangka mempersiapkan kegiatan konsolidasi program Parmas terdapat alokasi anggaran pada DIPA yang mencakup: a) Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) b) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting (524114) c) Honor Output Kegiatan (521213) c. Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) harus membawa seluruh dokumen laporan kegiatan pendidikan pemilih, baik dalam hardfile maupun softfile dan powerpoint presentation sebagai materi presentasi. 2. Jenis Belanja di luar KPU Provinsi/KIP Aceh yang ditunjuk sebagai lokasi konsolidasi a. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Terdapat 2 (dua) perjalanan dinas, yaitu Perjalanan dinas dalam rangka Konsolidasi Program Partisipasi Masyarakat ke Kabupaten Wakatobi (Prov. Sulawesi Tenggara) dan ke Provinsi D.I. Yogyakarta. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK, Backdrop, Spanduk, Seminar Kit/memorabilia pendidikan pemilih ( kaos/block note/tas/dsb), Penyusunan Laporan, dan Dokumentasi Kegiatan Konsolidasi Program Parmas (120 peserta). c. Honor Output Kegiatan (521213) Honor output kegiatan ini diberikan kepada panitia yang bekerja dalam membantu mensukseskan pelaksanaan kegiatan konsolidasi program parmas. Panitia yang berhak mendapat honor ini sejumlah 15 (lima belas) orang dengan rincian:

179 ) Anggota KPU yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (2 orang). 2) Sekretaris (1 orang) 3) Kepala Bagian Teknis dan Hupmas (1 orang) 4) Para pejabat dan fungsional umum pada Bagian Teknis dan Hupmas (10 orang). Rincian Honor Output Kegiatan sebagaimana dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan menerapkan prinsip efektifitas & efisiensi. d. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting (524114) Alokasi anggaran ini digunakan untuk keperluan Paket meeting fullday yang dilaksanakan di hotel selama 3 (tiga) hari untuk 120 (seratis dua puluh) peserta. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Dokumen berisi desain/konsep/strategi/model pendidikan pemilih b. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan pemilih c. Dokumen pelaksanaan kegiatan konsolidasi B. Fasilitasi Pendidikan Pemilih Fasilitasi pendidikan pemilih adalah salah satu strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui serangkaian aktifitas pendidikan pemilih yang dilakukan secara terstruktur, masif dan berkelanjutan, serta dapat diukur capaiannya (output). Aktifitas yang dilakukan harus kreatif, inovatif, berbiaya murah (low-cost) dan harus dapat menjawab persoalan partisipasi di daerah tersebut. Prinsip akulturatif partisipatif melalui pendekatan kearifan lokal dan ketokohan setempat tetap harus dikedepankan agar strategi pendidikan pemilih dapat efektif dan tepat sasaran. Agar capaian aktifitas pendidikan pemilih dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitra-mitra strategis KPU. Selain itu harus diupayakan juga inovasi pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun jenis pembiayaan mandiri (non - APBN) lainnya.

180 Pelaksanaan fasilitasi pendidikan pemilih Tahun 2017 lebih difokuskan pada kelompok rentan. Kelompok rentan adalah sejumlah daerah dan/atau kelompok masyarakat yang dalam penyelenggaraan pemilu memiliki masalah secara berkesinambungan ataupun acak (random). Masalah itu dapat secara khusus terkait dengan partisipasi pemilih maupun penyelenggaraan pemilu secara umum. Masalah yang terjadi pada daerah atau kelompok masyarakat itu dapat mengganggu penyelenggaraan pemilu dan legitimasi pemilu. KPU Provinsi/KIP Aceh yang melaksanakan fasilitasi Kluster ini terbagi ke dalam daerah dan kelompok masyarakat dengan partisipasi pemilih rendah, potensi pelanggaran pemilu tinggi serta daerah rawan konflik dan kekerasan. KPU yang melaksanakan pendidikan pemilih terhadap kelompok sasaran rentan Tahun 2017 adalah: 1. KIP Aceh 2. KPU Provinsi Sumatera Utara 3. KPU Provinsi Maluku 4. KPU Provinsi Maluku Utara 5. KPU Provinsi Papua 6. KPU Provinsi Papua Barat Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan Fasilitasi Pendidikan Pemilih Kelompok Rentan dengan peserta sebanyak 150 (seratus lima puluh) orang dan 3 ( tiga) orang narasumber dalam setiap kegiatan. Dalam kegiatan ini terdapat anggaran untuk sewa ruangan, konsumsi, seminar kit dan transport lokal peserta. Selain itu untuk panitia disediakan anggaran honor output kegiatan. b. Fasilitasi pendidikan pemilih oleh KPU Provinsi/KIP Aceh ini hanya dilaksanakan oleh 6 ( enam) Provinsi yang sebelumnya sudah dipetakan oleh KPU yang dikategorikan daerah kelompok rentan. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara

181 lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya. 2. Jenis Belanja a. Belanja Bahan (521211) Belanja ini dilakukan untuk pengadaan seminar kit/memorabilia pendidikan pemilih, konsumsi panitia dan nara sumber (makan siang dan s nack) dan konsumsi peserta (snack) untuk 150 (seratus lima puluh) peserta. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Belanja ini dilakukan untuk pengadaan ATK terkait kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. c. Belanja Jasa Profesi (522151) Anggaran ini digunakan untuk pembayaran honor 3 ( tiga) orang narasumber pada kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. d. Honor Output Kegiatan (521213) Honor output kegiatan ini diberikan kepada panitia yang bekerja dalam membantu mensukseskan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. Panitia yang berhak mendapat honor ini sejumlah 10 (sepuluh) orang dengan rincian: 1) Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (1 orang); 2) Sekretaris (1 orang); 3) Kepala Bagian Teknis dan Hupmas (1 orang); 4) Para pejabat dan fungsional umum pada Bagian Teknis dan Hupmas (7 orang). Rincian Honor Output Kegiatan sebagaimana dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan menerapkan prinsip efektifitas & efisiensi. e. Belanja perjalanan dinas dalam kota (524113) Alokasi anggaran ini digunakan untuk transport peserta dalam kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. Honor transport lokal ini diberikan kepada peserta sejumlah 150 (seratus lima puluh) orang (@Rp ,-).

182 f. Belanja Sewa ( ) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembayaran uang sewa gedung/peralatan/perlengkapan dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terlaksananya kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan sebanyak 2 kali kegiatan. C. Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) sesuai dengan program prioroitas sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN. KPU menargetkan menjelang Pemilu Nasional Tahun 2019, Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) sudah terbentuk di seluruh satker di Indonesia (34 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 514 KPU/KIP Kabupaten/Kota). Terkait hal tersebut, pada Tahun Anggaran 2017, KPU akan membentuk pusat pendidikan pemilih di 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh dan 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota, sehingga pada tahun 2017 di semua satker KPU Provinsi/KIP Aceh sudah terbentuk pusat pendidikan pemilih di 34 (tiga puluh empat) KPU Provinsi/KIP Aceh dan di 291 (dua ratus sembilan puluh satu) KPU/KIP Kabupaten/Kota atau secara total sudah terbentuk di 325 (tiga ratus dua puluh lima) satker (63 %). Desain pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) Tahun 2017 adalah: (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh 2. Seluruh KPU Kabupaten/Kota di Pulau Jawa 3. Seluruh KPU/KIP Kota di Indonesia 4. KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah memiliki gedung kantor sendiri. (Daftar KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang memperoleh alokasi anggaran pembentukan pusat pendidikan pemilih sebagaimana dicantumkan dalam Lampiran II.a Keputusan ini). Agar pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitramitra strategis KPU. Selain itu harus diupayakan juga inovasi pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah

183 dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun jenis pembiayaan mandiri (non-apbn) lainnya. Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengikuti Konsolidasi Rumah Pintar Pemilu di Sulawesi Tengah dalam rangka Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Rumah Pintar Pemilu. Peserta dari KPU Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti konsolidasi RPP berjumlah 2 (dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. b. Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) yang meliputi (ruang audio visual, ruang display/alat peraga, ruang simulasi dan ruang diskusi) di 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh. (terlampir). (Daftar KPU Provinsi/KIP Aceh yang memperoleh alokasi anggaran pembentukan pusat pendidikan pemilih sebagaimana dicantumkan dalam Lampiran II.a Keputusan ini). c. Fasilitasi Rumah Pintar Pemilu Setelah terbentuk, harus dilakukan upaya optimalisasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Antara lain melakukan fasilitasi dalam bentuk penerimaan kunjungan (audiensi) RPP, atau aktifitas pendidikan pemilih yang bersifat mobile, pop-up, yang bersentuhan dan menjangkau masyarakat/kelompok sasaran secara langsung. KPU Provinsi/KIP Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 (empat) kali aktifitas ini. Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan di dalam RPP atau di luar RPP. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya.

184 Jenis Belanja a. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk melakukan perjalanan dinas mengikuti kegiatan Konsolidasi Rumah Pintar Pemilu di Sulawesi Tengah. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 (dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam rangka mendukung kegiatan pembentukan Rumah Pintar Pemilu c. Belanja Bahan (521211) Alokasi anggaran ini digunakan untuk penyusunan/pengadaan alat peraga/seminar kit/memorabilia pendidikan pemilih dan konsumsi peserta fasilitasi pendidikan pemilih untuk 50 (lima puluh) orang/kegiatan. d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan komputer, TV, perangkat audio visual, LCD Projector, panel materi, dsb. dalam rangka pembentukan Rumah Pintar Pemilu. Alokasi anggaran untuk membentuk Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) sudah termasuk anggaran untuk melaksanakan peresmian (launching). 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terbentuknya Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh; b. Terwujudnya aktifitas pendidikan pemilih di 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh; c. Tersedianya Dokumen Laporan Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh.

185 Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Membentuk Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dengan klasifikasi ruangan: ruang audio visual, ruang display/alat peraga, ruang simulasi dan ruang diskusi maupun ruangan multifungsi di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota. (terlampir). b. Fasilitasi Pendidikan Pemilih Setelah terbentuk, harus dilakukan upaya optimalisasi Pusat Pendidikan Pemilih (Ru mah Pintar Pemilu). Antara lain melakukan fasilitasi dalam bentuk penerimaan kunjungan (audiensi) RPP, atau aktifitas pendidikan pemilih yang bersifat mobile, pop-up, yang bersentuhan dan menjangkau masyarakat/kelompok sasaran secara langsung. KPU/KIP Kabupaten/Kota setidak-tidaknya harus melaksanakan 2 (dua) kali aktifitas ini. Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan di dalam RPP atau di luar RPP. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). Antara lain, menjadi pembina upacara, pendidikan pemilih keliling, pembuatan spanduk/poster/papan nama/taplak meja di tempat-tempat usaha, mengecat pos kamling dengan nuansa/tagline/slogan pendidikan pemilih, dan inovasi-kreasi lainnya. 2. Jenis Belanja a. Belanja Jasa Lainnya (522191) Alokasi anggaran ini digunakan dalam rangka kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih dalam bentuk paket kegiatan sebanyak dua kali kegiatan. b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan bahan/materi/ alat peraga dalam rangka pembentukan Rumah Pintar Pemilu. Alokasi anggaran untuk membentuk Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) sudah termasuk anggaran untuk melaksanakan peresmian (launching).

186 Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Terbentuknya Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota; b. Terwujudnya aktifitas pendidikan pemilih di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota; c. Tersedianya Dokumen Laporan Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota. D. Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih Agar kegiatan pendidikan pemilih bisa berjalan dengan optimal maka perlu manajemen dan pengelolaan yang terstruktur dan berkesinambungan. Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) ini harus dimaknai dan diimplementasikan dalam berbagai bentuk aktifitas pendidikan pemilih, baik dilaksanakan di dalam Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) maupun di luar Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Aktifitas di dalam Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat dilakukan dalam bentuk penerimaan kunjungan (audiensi), seminar/fgd/sarasehan/workshop/diskusi pendidikan pemilih. Pada segmen pra-pemilih, misalnya, dapat dilakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Dengan LSM/Ormas dapat dilakukan diskusi/seminar/sarasehan/workshop untuk shopping-ide atau menggalang kerjasama terkait isu tertentu dikaitkan dengan strategi pendidikan pemilih. Aktifitas di luar Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat bersifat mobile, pop-up, dan aktifitas yang bersentuhan dan menjangkau masyarakat/kelompok sasaran secara langsung. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menjadi pilot project rumah pintar pemilu pada tahun 2015 dan 2016 (19 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 18 KPU/KIP Kabupaten/Kota)

187 memperoleh alokasi anggaran Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Agar pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitramitra strategis KPU. Selain itu harus diupayakan juga inovasi pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun jenis pembiayaan mandiri (non-apbn) lainnya. Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh : 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan kegiatan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). b. Kegiatan konsolidasi ini diikuti oleh : 1) 34 (tiga puluh empat) KPU Provinsi/KIP Aceh Pilot Project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan Masingmasing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 (dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. 2) Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) harus membawa dokumen laporan pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), ba ik dalam hardfile maupun softfile dan powerpoint presentation sebagai materi presentasi. c. Melaksanakan perbaikan/pengembangan (updating) desain materi/alat peraga di Rumah Pintar Pemilu yang sudah terbentuk sebelumnya, sehingga informasi yang akan disampaikan ke masyarakat menjadi lebih lengkap dan kekinian (up to date).

188 d. Melaksanakan fasilitasi pendidikan pemilih. KPU Provinsi/KIP Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 (empat) kali aktifitas ini (@50 orang). Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan di dalam RPP atau di luar RPP. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya. 2. Jenis Belanja a. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Perjalanan dinas dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh yang menjadi pilot project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 2016 ke Sulawesi Tengah untuk mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan Rumah Pintar Pemilu. c. Belanja Bahan (521211) Alokasi anggaran ini digunakan untuk penyusunan/pengadaan Bahan/materi/alat peraga serta memorabilia Pendidikan Pemilih (Kaos, Poster, Flyer) dan konsumsi kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih (4 X) untuk 50 orang/kegiatan. d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembaruan (updating) Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), antara lain pembelian komputer, TV, perangkat audio visual, LCD Projector dan panel materi dalam rangka optimalisasi fungsi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan Perbaikan/Pengembangan Rumah Pintar Pemilu di 19 (sembilan belas) KPU Provinsi/KIP Acehbeserta program dan kegiatan pendukung. a. Perbaikan/Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).

189 b. Model pendidikan pemilih yang efektif dan tepat sasaran. c. Dokumen Laporan Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan kegiatan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Kegiatan konsolidasi ini diikuti oleh : 1) 18 (delapan belas) KPU/KIP Kabupaten/Kota Pilot Project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 3 (tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota Pilot Project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015, yakni KPU Kota Surakarta (Jawa Tengah), KP U Kabupaten Sragen (DIY) dan KPU Kabupaten Bantul (DIY). 2) Masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota diwakili oleh 2 (dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang S ekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU/KIP Kabupaten/Kota yang membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. 3) Seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) harus membawa dokumen laporan pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), baik dalam hardfile maupun softfile dan powerpoint presentation sebagai materi presentasi. b. Melaksanakan perbaikan/pengembangan (updating) desain materi/alat peraga di Rumah Pintar Pemilu yang sudah terbentuk sebelumnya, sehingga informasi yang akan disampaikan ke masyarakat menjadi lebih lengkap dan kekinian (up to date). c. Melaksanakan fasilitasi pendidikan pemilih. KPU Provinsi/KIP Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 (emp at) kali

190 aktifitas ini (@50 orang). Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan di dalam RPP atau di luar RPP. Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah (low-cost). Antara lain, menjadi pembina upacara, pendidikan pemilih keliling, pembuatan spanduk/poster/papan nama/taplak meja di tempat-tempat usaha, mengecat pos kamling dengan nuansa/tagline/slogan pendidikan pemilih, dan inovasi-kreasi lainnya. 2. Jenis Belanja a. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk melakukan perjalanan dinas dalam rangka mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di Sulawesi Tengah. Alokasi anggaran ini digunakan oleh KPU/KIP Kab/Kota yang menjadi pilot project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 3 (tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota Pilot Project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2017, yakni KPU Kota Surakarta (Jawa Tengah), KPU Kabupaten Sragen (DIY) dan KPU Kabupaten Bantul (DIY). b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan Rumah Pintar Pemilu. c. Belanja Bahan (521211) Alokasi anggaran ini digunakan penyusunan/pengadaan Bahan/materi/alat peraga serta memorabilia Pendidikan Pemilih (Kaos, Poster, Flyer) dan konsumsi kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih (4 X) untuk 50 orang/kegiatan. d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembaruan (updating) Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), antara lain pembelian komputer, TV, perangkat audio visual, LCD Projector dan panel materi dalam rangka optimalisasi fungsi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Perbaikan/Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu);

191 b. Model pendidikan pemilih yang efektif dan tepat sasaran; c. Dokumen Laporan Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). E. Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Dalam rangka menumbuhkan peran aktif masyarakat dan menyegarkan kembali kesadaran berdemokrasi melalui pemilu, sehingga partisipasi masyarakat dapat meningkat, baik secara kuntitas maupun kualitas, KPU menggagas untuk memfasilitasi pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi. Komunitas yang sudah terbentuk akan diberikan kursus kepemiluan dan demokrasi lanjutan terkait peran komunitas di tengah-tengah masyarakat. Pelaksana kegiatan pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi adalah seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh. Selain itu, sebagai wujud dari semangat untuk melebur dan menasionalkan komunitas-komunitas yang sudah terbentuk di seluruh Indonesia, akan dilaksanakan kegiatan Jambore/Sarasehan/FGD Demokrasi bertempat di Jakarta/Jawa Barat/lokasi lain yang akan ditentukan kemudian. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh mengirimkan 2 (dua) orang anggota komunitas hasil pelaksanaan kursus kepemiluan Tahun 2016 yang dianggap dapat/representatif mewakili anggota komunitas lainnya untuk mendapat pelatihan lanjutan (advance training). Sebagai bagian dari program pendidikan pemilih, Komunitas yang terbentuk akan terjun langsung ke masyarakat melalui program Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi. Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi: 1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Mengikuti Jambore/Sarasehan/FGD di Jakarta dalam rangka Pelatihan Lanjutan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi. 1) Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh mengirimkan 2 (dua) orang anggota komunitas hasil pelaksanaan kursus kepemiluan Tahun 2016 yang dianggap dapat/representatif mewakili anggota komunitas lainnya untuk mendapat pelatihan lanjutan ( advance training), serta 1 (satu) orang

192 Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh. 2) Seluruh peserta kegiatan ini harus membawa dokumen laporan program kerja dan aktifitas pendidikan pemilih yang dilakukan oleh komunitas di daerahnya masingmasing, baik dalam bentuk hardfile maupun softfile dan powerpoint presentation sebagai materi presentasi. b. Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh Melaksanakan kegiatan kursus lanjutan komunitas peduli pemilu dan demokrasi yang sebelumnya sudah terbentuk di setiap provinsi. Peserta kursus lanjutan ini berjumlah 30 orang. c. Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi di setiap KPU Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali, dengan melibatkan peran komunitas peduli pemilu yang sudah terbentuk untuk terjun langsung ke masyarakat dalam rangka membantu KPU dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu dan demokrasi. 2. Jenis Belanja a. Belanja Perjalanan Biasa (524111) Alokasi anggaran ini digunakan untuk melaksanakan Perjalanan dinas dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh, dengan mengirimkan 2 (dua) orang y ang mewakili komunitas dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kabag/Kasubag yang membidangi pendidikan pemilih untuk mengikuti kegiatan Jambore/Sarasehan/FGD Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi. b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811) Alokasi anggaran ini digunakan untuk melaksanakan pengadaan ATK dalam rangka mendukung kegiatan Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi c. Belanja Bahan (521211) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan untuk seminar kit, konsumsi 30 (tiga puluh) peserta dan 10 (sepuluh)

193 panitia kegiatan pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi (kursus lanjutan) d. Belanja Jasa Profesi (522151) Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembayaran honorarium jasa narasumber (3 orang) dan moderator (1 orang) yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi (kursus lanjutan) e. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113) Belanja ini dilakukan untuk pembayaran transport lokal 30 orang peserta kegiatan pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi (kursus lanjutan) 3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Kursus kepemiluan dan demokrasi lanjutan; b. FGD/Jambore/Sarasehan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi; c. Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi.

194

195 LAMPIRAN II KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/ KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017 FORMAT DAN DAFTAR KELENGKAPAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/ KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017

196 Lampiran II.a RUMAH PINTAR PEMILU EDISI 2017 No. Provinsi Kabupaten Kota 1 Aceh 1 Aceh Timur 1 Kota Banda Aceh 2 Aceh Jaya 2 Kota Sabang 3 Aceh Tamiang 3 Kota Lhokseumawe 4 Pidie Jaya 4 Kota Langsa 5 Kota Subulussalam 2 Sumatera Utara 1 Karo 1 Kota Pematangsiantar 2 Serdang Bedagai 2 Kota Sibolga 3 Batu Bara 3 Kota Tanjung Balai 4 Nias Barat 4 Kota Binjai 5 Kota Tebing Tinggi 6 Kota Padang Sidimpuan 7 Kota Gunungsitoli 3 Sumatera Barat 1 Solok 1 Kota Padang 2 Padang Pariaman 2 Kota Solok 3 Kota Sawahlunto 4 Kota Padang Panjang 5 Kota Bukittinggi 6 Kota Payakumbuh 7 Kota Pariaman 4 Riau 1 Kampar 1 Kota Pekanbaru 2 Kepulauan Meranti 2 Kota Dumai 5 Jambi 1 Sarolangun 1 Kota Jambi 2 Batanghari 2 Kota Sungai Penuh 6 Sumatera Selatan 1 Empat Lawang 1 Kota Palembang 2 Kota Pagar Alam 3 Kota Lubuklinggau 4 Kota Prabumulih 7 Bengkulu 1 Seluma 1 Kota Bengkulu 2 Lebong 8 Lampung 1 Pringsewu 1 Kota Metro 9 Kep. Bangka Belitung 1 Belitung Timur 1 Kota Pangkalpinang 10 Kepulauan Riau 1 Bintan 1 Kota Batam 2 Lingga 2 Kota Tanjungpinang 11 DKI Jakarta 1 Kepulauan Seribu 1 Jakarta Pusat 2 Jakarta Utara 3 Jakarta Barat 4 Jakarta Selatan 5 Jakarta Timur 12 Jawa Barat 1 Bogor 1 Kota Bogor 2 Sukabumi 2 Kota Sukabumi 3 Cianjur 3 Kota Bandung 4 Bandung 4 Kota Cirebon 5 Garut 5 Kota Bekasi 6 Tasikmalaya 6 Kota Depok 7 Ciamis 7 Kota Cimahi 8 Kuningan 8 Kota Tasikmalaya 9 Cirebon 9 Kota Banjar 10 Majalengka 11 Sumedang 12 Indramayu

197 13 Subang 14 Purwakarta 15 Karawang 16 Bekasi 17 Bandung Barat 18 Pangandaran 13 Jawa Tengah 1 Cilacap 1 Kota Magelang 2 Banyumas 2 Kota Surakarta 3 Purbalingga 3 Kota Salatiga 4 Banjarnegara 4 Kota Semarang 5 Kebumen 5 Kota Pekalongan 6 Purworejo 6 Kota Tegal 7 Wonosobo 8 Magelang 9 Boyolali 10 Klaten 11 Sukoharjo 12 Wonogiri 13 Karanganyar 14 Sragen 15 Grobogan 16 Blora 17 Rembang 18 Pati 19 Kudus 20 Jepara 21 Demak 22 Semarang 23 Temanggung 24 Kendal 25 Batang 26 Pekalongan 27 Pemalang 28 Tegal 29 Brebes 14 DIY 1 Kulon Progo Kota Yogyakarta 2 Bantul 15 Jawa Timur 1 Pacitan 1 Kota Kediri 2 Ponorogo 2 Kota Blitar 3 Trenggalek 3 Kota Malang 4 Tulungagung 4 Kota Probolinggo 5 Blitar 5 Kota Pasuruan 6 Kediri 6 Kota Mojokerto 7 Malang 7 Kota Madiun 8 Lumajang 8 Kota Surabaya 9 Jember 9 Kota Batu 10 Banyuwangi 11 Bondowoso 12 Situbondo 13 Probolinggo 14 Pasuruan 15 Sidoarjo 16 Mojokerto 17 Jombang 18 Nganjuk 19 Madiun 20 Magetan 21 Ngawi

198 22 Bojonegoro 23 Tuban 24 Lamongan 25 Gresik 26 Bangkalan 27 Sampang 28 Pamekasan 29 Sumenep 16 Banten 1 Pandeglang 1 Kota Tangerang 2 Lebak 2 Kota Cilegon 3 Tangerang 3 Kota Serang 4 Serang 4 Kota Tangerang Selatan 17 Bali 1 Jembrana 1 Kota Denpasar 18 NTB 1 Lombok Barat 1 Kota Mataram 2 Kota Bima 19 NTT 1 Kupang 1 Kota Kupang 2 Timor Tengah Utara 3 Ngada 4 Manggarai 5 Sumba Timur 6 Sumba Barat 7 Lembata 8 Manggarai Barat 9 Nagekeo 10 Sumba Tengah 11 Sumba Barat Daya 12 Manggarai Timur 13 Sabu Raijua 20 Kalimantan Barat 1 Pontianak 1 Kota Pontianak 2 Kayong Utara 2 Kota Singkawang 21 Kalimantan Tengah 1 Katingan 1 Kota Palangkaraya 22 Kalimantan Selatan 1 Barito Kuala 1 Kota Banjarmasin 2 Balangan 2 Kota Banjarbaru 23 Kalimantan Timur 1 Kutai Barat 1 Kota Balikpapan 2 Kota Samarinda 3 Kota Bontang 24 Kalimantan Utara 1 Tana Tidung 1 Kota Tarakan 2 Bulungan 3 Malinau 4 Nunukan 25 Sulawesi Utara 1 Minahasa 1 Kota Manado 2 Minahasa Utara 2 Kota Bitung 3 Boolang Mangondow Utara 3 Kota Tomohon 4 Kota Kotamobagu 26 Sulawesi Tengah 1 Banggai 1 Kota Palu 2 Poso 3 Donggala 4 Morowali 5 Banggai Kepulauan 6 Sigi 27 Sulawesi Selatan 1 Kepulauan Selayar 1 Kota Makassar 2 Bantaeng 2 Kota Pare Pare 3 Takalar 3 Kota Palopo 4 Maros 5 Pangkajane Kepulauan

199 6 Barru 7 Soppeng 8 Wajo 9 Pinrang 10 Enrekang 11 Luwu 12 Luwu Utara 28 Sulawesi Tenggara 1 Kolaka 1 Kota Kendari 2 Muna 2 Kota Bau Bau 3 Bombana 29 Gorontalo 1 Gorontalo 1 Kota Gorontalo 2 Boalemo 3 Gorontalo Utara 30 Sulawesi Barat 1 Mamuju Utara 2 Mamuju 3 Mamasa 4 Poloweli Mandar 31 Maluku 1 Maluku Tengah 1 Kota Ambon 2 Maluku Tenggara Barat 2 Kota Tual 3 Buru 4 Seram Bagian Timur 5 Seram Bagian Barat 6 Kepulauan Aru 32 Maluku Utara 1 Halmahera Barat 1 Kota Ternate 2 Halmahera Tengah 2 Kota Tidore Kepulauan 3 Halmahera Selatan 4 Halmahera Timur 33 Papua 1 Biak Numfor 1 Kota Jayapura 2 Keerom 3 Asmat 34 Papua Barat 1 Sorong 1 Kota Sorong 2 Manokwari 3 Fakfak 4 Teluk bintuni Ket : KPU PROVINSI PILOT PROJECT RPP 2017 TOTAL RPP KAB/KOTA TH.2017 TOTAL RPP PROVINSI TH

200 Lampiran II.b SATKER :.. PERKIRAAN REALISASI PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN JANUARI SD DESEMBER 2017 (TERMASUK GAJI KE-13 DAN GAJI KE 14) KODE URAIAN PAGU DIPA PERKIRAAN REALISASI TOTAL SELISIH JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER REALISASI -/ LAYANAN PERKANTORAN PEMBAYARAN GAJI, HONORARIUM DAN VAKASI Pembayaran Gaji dan Tunjangan A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 13) Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 14) Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 13) Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 14) Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 13) Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 14) Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 13) Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 14) Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 13) Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 14) Belanja Tunj. PPh PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Tunjangan Umum PNS Belanja Tunjangan Umum PNS Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 13) Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 14) Belanja uang lembur Belanja Uang Lembur Belanja pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) Uang Kehormatan Ketua [1 ORG x 12 BLN] Uang Kehormatan Anggota [4 ORG x 12 BLN Tunjangan Kinerja Pegawai Tunjangan Kinerja Pegawai ke JUMLAH ,.2017 SEKRETARIS KPU PROVINSI/KABUPATEN/KOTA..

201 Lampiran II.c Dokumen Kepegawaian ( ) Pengelolaan Database Kepegawaian (011) ALOKASI PROVINSI DAFTAR PENYELENGGARA BIMBINGAN TEKNIS SISTEM INFORMASI PENYELENGGARA PEMILU TAHUN 2017 No Nama Provinsi 1 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2 Provinsi Sumatera Selatan 3 Provinsi Kalimantan Barat 4 Provinsi Sulawesi Utara 5 Provinsi Sulawesi Selatan 6 Provinsi Sumatera Utara

202 Lampiran II.d Peningkatan Kompetensi SDM ( ) Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu ( ) ALOKASI PROVINSI DAFTAR PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KPU PROVINSI/KIP ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 NO. NAMA SATUAN KERJA 1 Sutrisman, SH KIP Aceh 2 Erwin, SHi KPU Provinsi Bangka Belitung 3 Laila Sari Wardiyantini, SE KPU Provinsi Bangka Belitung 4 Suhriati, S.Sos KPU Provinsi Sulawesi Tengah 5 Cherly Trisna Ilyas, SH KPU Provinsi Sulawesi Tengah 6 Dewantoputra Putra Adhipermana, SH KPU D.I. Yogyakarta 7 Nirson, S.Sos KPU Provinsi Riau 8 Ressy Silvia, SE KPU Provinsi Lampung 9 Erika Firdiyanti,SH KPU Provinsi Lampung 10 Evy Ratimah Hafsah, SH, M.Hum KPU Provinsi Sumatera Utara 11 Nina Purnama Pasaribu, SH KPU Provinsi Sumatera Utara 12 Rachmat Rachim, SE, MM KPU Provinsi Sulawesi Selatan 13 A. Anwar Musaddad T, S.Kom KPU Provinsi Sulawesi Selatan 14 Fransiscus Hartanto, S.Kom KPU Provinsi Kalimantan Tengah 15 Rahmi Utami, SE KPU Provinsi Papua 16 Abdul Azis Noch, SE KPU Provinsi Papua

203 Lampiran II.e Dokumen Kepegawaian ( ) Pengelolaan Database Kepegawaian (011) ALOKASI KABUPATEN/KOTA DAFTAR PENYELENGGARA BIMBINGAN TEKNIS SISTEM INFORMASI PENYELENGGARA PEMILU TAHUN Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Humbang Hasundutan Kabupaten Labuhan Batu Kabupaten Pakpak Barat Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Nias Kabupaten Langkat Kabupaten Toba Samosir Kota Pematang Siantar Kota Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Tanah Karo Kabupaten Simalungun Kabupaten Asahan Kabupaten Dairi Kabupaten Samosir Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Nias Selatan

204 Kabupaten Batubara Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kota Medan Kota Tanjung Balai Kota Binjai Kota Tebing Tinggi Kota Padang Sidempuan Kabupaten Labuhan Batu Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Kabupaten Nias Barat Kabupaten Nias Utara Kota Gunung Sitoli 2 Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Kabupaten Empat Lawang Kabupaten Banyuasin Kabupaten Ogan Ilir Kota Palembang Kabupaten Lahat Kabupaten Muara Enim Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau

205 3 Provinsi D.I Yogyakarta Kabupaten Bantul Kabupaten Gunung Kidul Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta 4 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Kapuas Hulu Kabupaten Landak Kabupaten Sambas Kabupaten Sanggau Kabupaten Ketapang Kabupaten Sintang Kabupaten Melawi Kabupaten Bengkayang Kota Pontianak Kabupaten Pontianak Kabupaten Sekadau Kabupaten Kayong Utara Kabupaten Kubu Raya Kota Singkawang 5 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mongondow Kabupaten Kepulauan Talaud Kota Tomohon Kota Bitung Kota Manado Kabupaten Minahasa Kabupaten Minahasa Selatan

206 Kabupaten Minahasa Utara Kota Kotamobago Kabupaten Minahasa Tenggara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 6 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Barru Kabupaten Wajo Kabupaten Takalar Kabupaten Gowa Kabupaten Pangkajene Kepulauan Kabupaten Luwu Kabupaten Bone Kabupaten Luwu Timur Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Sidenreng Rappang Kabupaten Jeneponto Kabupaten Sinjai Kabupaten Pinrang Kota Makassar Kota Pare-Pare Kota Palopo Kabupaten Selayar Kabupaten Bulukumba Kabupaten Bantaeng Kabupaten Maros

207 Kabupaten Soppeng Kabupaten Enrekang Kabupaten Tanatoraja Kabupaten Toraja Utara

208 Lampiran II.f Peningkatan Kompetensi SDM ( ) Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu ( ) ALOKASI KABUPATEN/KOTA DAFTAR PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KPU/KIP KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2017 NO NAMA SATUAN KERJA 1 Wira Surya Santika, ST KPU Kabupaten Aceh Singkil 2 Herman, S.Sos KPU Kabupaten Pidie 3 Chairil Anwar, SE KPU Kabupaten Pidie Jaya 4 Indriyanto, SE KPU Kota Subulussalam 5 Roza Indriani, SIP KPU Kabupaten Padang Pariaman 6 Indra Deswita, S.Sos KPU Kota Pariaman 7 Rima Herlin Ferdian, SH, MH KPU Kota Bukittinggi 8 Saharullah, SE KPU KabupatenBangka Tengah 9 Fany Lestari, SE KPU Kabupaten Bangka Barat 10 Dedi Dores Ismarianto, SH KPU Kabupaten Rejang Lebong 11 KPU Kabupaten Bengkulu Martin Luther Manao, SH, MH Tengah 12 Rahmi Wijayanti, SE KPU Kabupaten Bengkulu Utara 13 Cucu Sumiati, S.IP KPU Kabupaten Cirebon 14 Rahadian Wiguna, S.Sos KPU Kabupaten Subang 15 Nur Siti Hasanah, SH KPU Kota Depok 16 Dian Husri Hurasan, SE KPU Kabupaten Halmahera

209 Selatan 17 Akmal Daud, SH KPU Kabupaten Halmahera Timur 18 Abdul Hafid, SE KPU Kabupaten Halmahera Timur 19 Agusthinus Yunnianto Kabu, SH KPU Kabupaten Timor Tengah Selatan 20 Konsthanthinus K. Bili, SE KPU Kabupaten Sumba Barat 21 Husni Saleh Maga, S.IP, MM KPU Kabupaten Belu 22 Aryans T. Fanu, SE KPU Kota Kupang 23 Muhammad Panca Putra, SP KPU Kabupaten Kerinci 24 Syamsul Ardi Syafrial, SE KPU Kota Jambi 25 Hj. Dewi Aprida, SE, M.Si KPU Kota Sungai Penuh 26 Sonata, SE KPU Kabupaten Tebo 27 KPU Kabupaten Tanjung Jabung Rama Sepyana, SH Barat 28 Febriansyah Kurniawan, SE KPU Kabupaten Batang Hari 29 Samsul Hadi, SH KPU Kabupaten Sambas 30 Fathurrahman, SE KPU Kabupaten Mempawah/Pontianak 31 Ika Kartika, SE KPU Kabupaten Sekadau 32 N. Bujang Gurung, SP KPU Kabupaten Sintang 33 D. Zulkarnain F, S.Sos KPU Kabupaten Sintang 34 Juliana Purba, SE KPU Kota Tanjungpinang 35 Mira Armaya, SH KPU Kota Batam 36 Netty Kurniawati K, S.Sos KPU Kabupaten Lingga 37 M. Soleh, SE KPU Kabupaten Bengkalis 38 Sonya Ametta, S.Sos KPU Kota Dumai 39 Arief Subagyo, SE KPU Kabupaten Malang 40 Feri Setiawan, SE KPU Kabupaten Malang

210 41 Suharto, S.Sos KPU Kabupaten Kediri 42 Feni Yudi Ariyanto, SE KPU Kabupaten Pasuruan 43 Akhmad Rudy Bastari, SE KPU Kabupaten Trenggalek 44 Okie Sidharta, SH KPU Kabupaten Kediri 45 Sherla Rusdianto, SE KPU Kabupaten Mojokerto 46 Biqis Fadhilah, SH, MH KPU Kabupaten Mojokerto 47 Sulistyana R, SE KPU Kabupaten Ponorogo 48 Nanang Subekti,S.IP KPU Kabupaten Ngawi 49 Uni Eka Wirawati, SH KPU Kabupaten Kutai Kertanegara 50 M. Zuhri, S. Kom KPU Kota Samarinda 51 Wahyudiansyah, SE KPU Kota Banjarbaru 52 Syukma Alamsyah, ST KPU Kabupaten Hulu Sungai Utara 53 Ira Wahyu CK., S.Sos KPU Kota Magelang 54 Bagus Gede, PS, SE KPU Kabupaten Rembang 55 Tri Wiyatno, S.SI KPU Kabupaten Lampung Tengah 56 Tri Saksono WBP, S.IP KPU Kabupaten Tulang Bawang 57 Syariful Azmi, SH, MH KPU Kota Binjai 58 Nazrul Ichsan Nasution, SH KPU Kota Medan 59 Merida Manurung, SE KPU Kabupaten Nias 60 Bisler Sugianto Padang, SH KPU Kabupaten Dairi 61 Muhammad Arief, SH KPU Kabupaten Tapanuli Selatan 62 Halia Lase Pabesak, S.E KPU Kabupaten Toraja Utara 63 Resmiati, S.E KPU Kabupaten Bone 64 Darmawan, SH KPU Kabupaten Bulukumba 65 Neneng Yulia, SE KPU Kabupaten Seruyan 66 Hidaya Susanto, S.Sos KPU Kabupaten Seruyan 67 Tanti Lupitae, ST KPU Kabupaten Kapuas

211 68 Nora Feriyani, SH KPU Kabupaten Barito Timur 69 Samsul Anam, SH KPU Kabupaten Kotawaringin Timur 70 Nurul Mahmudah S.IP KPU Kabupaten Kotawaringin Timur 71 Lina Febrianty Dewi, S.Sos KPU Kabupaten Sukamara 72 Yasin Navarin, SE KPU Kabupaten Sukamara 73 I Gusti Agung Bagus Prihartana, SE KPU Kabupaten Karangasem 74 Marthen Kambu, SE KPU Kabupaten Raja Ampat 75 Paris Uria Pedai, SH KPU Kabupaten Sorong 76 Isra, SH KPU Kabupaten Kaimana 77 Yulius Pabate, SH KPU Kabupaten Sorong Selatan 78 Ahmad Rivai Lakuiy, S.IP KPU Kabupaten Kaimana 79 Marthen Kambuaya, SE KPU Kabupaten Sorong 80 Dominggus Kambu, SE KPU Kabupaten Sorong Selatan 81 La Ode Dasman, SE KPU Kabupaten Buton Utara 82 Darmawan, SE KPU Kabupaten Buton Utara 83 Waode Rini, SE KPU Kabupaten Konawe Utara 84 Muh. Ruslan, SH KPU Kabupaten Konawe Utara 85 Agus Fauzie, ST KPU Kabupaten Banyuasin 86 Ramadhansyah KPU Kota Pagar Alam 87 Indra Edriansyah, SE KPU Kota Palembang 88 Syamsiah, SH KPU Kabupaten Ogan Komering Ilir 89 Ishaq, SP, M.Si KPU Kabupaten Musi Banyuasin 90 Dian Lestari, S.Th.I KPU Kabupaten Ogan Ilir 91 Rias Rusdy, SH KPU Kabupaten Tana Tidung 92 Chandra Topan Jaya, SE KPU Kabupaten Tana Tidung 93 Zepta Kareth, S.IP KPU Kabupaten Mamberamo

212 Raya 94 Arthur William Bangalino, SE KPU Kabupaten Mamberamo Raya 95 Miftahul Haris, S.IP KPU Kabupaten Sarmi 96 Winda CH. Tulangow, SE, MSi KPU Kota Tomohon 97 Carles Worotitjan, SH, MH KPU Kabupaten Minahasa Utara 98 Fanny Arisandry Ake, S.Sos KPU Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 99 Novie Runtukahu, S.IP KPU Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro 100 Svedlana Manuharuopon KPU Kabupaten Minahasa Tenggara 101 Budi Tosalenda, SH KPU Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro 102 Fajri Monoarfa, SH KPU Kabupaten Minahasa Tenggara KETUA KOMIS! PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, ttd. JURI ARDIANTORO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIATJENDERAL ~~~~ISi PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

213 LAMPIRAN III KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/ KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017 PETUNJUK PENGISIAN REVISI PENYESUAIAN PAGU BELANJA YANG BERSUMBER DARI HIBAH DALAM NEGERI (HDN) LANGSUNG UNTUK PEMILIHAN DAN NON PEMILIHAN MELALUI APLIKASI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L)

214 - 1 - Petunjuk Pengisian Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari Hibah Dalam Negeri (HDN) Langsung untuk Pemilihan dan Non Pemilihan Melalui Aplikasi RKA K/L 1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.02/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah, proses penyesuaian pagu (revisi anggaran) Hibah Langsung dalam bentuk uang pada DIPA perlu dilakukan pengesahan oleh Bendahara Umum Negara (BUN) atau Kuasa BUN melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan; 2. Pada Aplikasi RKA K/L, Satker KPU Provinsi/Kabupaten/Kota Penerima Hibah Langsung diharuskan mengisi sumber anggaran dari APBD : Hibah Dalam Negeri Langsung (HDNL); serta kode regi ster NPHD pada setiap akun yang digunakan untuk menampung dana hibah dimaksud; Urtioi Progr...-i Pcugu.tan KclcmlNlgaa.11 Ocnlokra.ai Un Pc-riNlika Proaca Politik ph!'cdompn Ce1ynjyk lckni:t dfn BJmbinqo lckni1fs,1ecrvjquc1b!it:uuiosuf!quj f\;:ryclcnaggrc "«OJ4 T/!H,V:WI PEW.JHIW tt.mti-. '15f J<OTAAU80N~ (n/jlrif ~Bt.n. PM1.tn01hM/Vtgg1r111) '3U4S4 "'1 ~OJ.A AX»JITO!iJNt; PEUJ<SJ.MAN PEIJIWV.11 f;ij3ernui\ BU~ATI OAN WAll~OTA J1mAt Ktlftc'wtn~llUINI 111 UIPf~nu llan MOWllMI~(; PFI A(Mli.AAM PfMll HAN~ lf;frn!is', Rll?ATI nam WAI IKOTA JJnlll lcoqlofer 11l Hlba:'I 1'emil1t1a11 AJ rl<.nortlrcm 5.>1Z1 j I Hoo«Ot!l)!t KeJ'lt:tan.. z. ~ekam Heacfer1 ~ RekamDetl / dft 11'1 l'endta<unc p Iii! y 1 LAPO El 0 ll r a. Junllol 'T [DOK. II ~12: I 5) EJ sn (0 15 S~I _.q1,nnm u «~7400M l.j W.OOO ['.) 32 1'1 "'1.UW oss H14W.UW 0'4 H 'I ' AJO n >:J 0"'

215 Klik kanan pada Kode Akun penampung dana hibah, pilih ubah; A} Hon«arium Ubah Kode Akun CJ l Rekam Akun CJ.2. Rekam Headerl CJ ~. Rekam Detil ubah t!j hapus tj simpan CTRL+E CTRL+X CTRL+S \dtem ~Blokir ~ Buka Blokir ~ Tayang Porsi Ei3 Tayang s.d Komponen!fl Tayang Isi Komponen in- ~ Tayang semua Leve liil autosave..,..., set UnDo ''lll!!='...,~ kelengkapan data satker ~Ia tampilkan kode tandai data sampah hitung ulang Kurs (Kemenlu) 4. Klik tombol Beban/JnsBantuan/CaraPenarikan; llkun 0 Jlkun KPPN Of'l1 g!~:~~j;:,~~tuonl AOO [] Honor Output Kcg1~t01n lj 4.MAON ['J) mt flt.i Cara I litunq r'hln ~M 1-'dp RPLN Pdp Rogl tor Pdp N1u1 PPN o % KrrN 0 % KPPN o % KrrN Nwllu Cototon J\kun (Opo1onol} I lelaman 4 OIPl\n1oma1 Oloklr WA Ku<.I" Blukh Urolon Bloklr

216 Cari H60 atau HDN Langsung, lalu tekan tombol enter atau klik 2 kali pada pilihan; 0 H60 ( Q. hdn lam;isun9 IHDN LANGSUNG IRM 0 6. Klik tombol Register; Alam 0 KPPN 061 ~~:~;;ris~~tuan/ HbU Register Car.1 Hilung R~yhsh:H Pdµ CatatanAkun (Opsional) Halaman.t Alam PHLN RM Pdp RPLN Pdp OIP"'tnternal OJA s:>1:>n _>Non r>r>n 0 Hnnnr Outnut l(p91:::it:::in 0 AfABON 0 HUN L.ANG::KJNG % KPPN % KPPN u % KPPN L ~Netto _l Bruto KM... Non Sharing BIOl(lr xooe t1101ar Uraian Blokir Error Koae Keg1ster noax aoa 01 t<eterens1

217 Masukkan kode register yang didapat dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, lalu tekan tombol enter atau klik 2 kali pada pilihan; 0. pemerintahka~ o) 2HE9RPL4 BA /1645/BPKAD PEMERINT AHJ<ABUPATENPARIG 2PUN7FX5 978/1'!01/BADANKESBA PEMERINT AHJ<ABUPATENCIANJ 2RPVE9WF 910/12jl'RJN/PER-UU/2 PEMERINTAHKABUPATENBOGOR 2XM2PYB5 O'ZB/365/DCKP/DS/2014 PEMERINT AHKABUPATENDELIS ft\lPHD/HK/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENKVTAI 7111'! /71/DPPK/2010 PEMERINT AHJ<ABUPATENPASAM / 1 SOfl<EU PEMERINTAHKABUPATENTABAN / 12. Afl(EU PEMERINT AHKABUPATENKARAN /903/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENGUNUN 7116'! /06208/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENGUNUN 71166'!01 46/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENBADUN /2663/2010 PEMERINT AHKABUPATENT APAN /2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENLABUH '!0483 PEMERINT AHJ<ABUPATENLABUH 7118'! /1726/PPKAD/2010 PEMERINTAHKABUPATENLABUH /3/2010 PEMERINT AHKABUPATENBANGL /567/SPHBH/2010 PEMERINT AHJ<ABUPATENSIMAL '!00/2654/SPHBH/2010 PEMERINT AHJ<ABUPATENSIMAL JPPKD/2010 PEMERINT AHKABUPATENLAHAT 8. Pilih OK (kode register wajib diisi); 9. Lakukan hal yang sama untuk akun selanjutnya sebagai akun penampung dana hibah; 10. Contoh hasil revisi pada Aplikasi RKA K/L; ltii~i;;i Program Pcft4)UOton Kc,fcmlN)gocn ~~i tlon PcrtMlikon Proaca Politik 33f4 Pedoman. Petunjuk Tekniedan Sil"llbinoan Teknie1Supeni.ei1Publikaei.1Soeia1ie~ei Penyelengoan: 336l 034 T AH.VAN PEUIUHA/I. _1,1/il (l'u (J()t!";IJPFRVIFJ nan MONTORW.'; PF1 AXSAN~Mtl PFMN IHAN C..llRFRNdR# R//Pf, TI nan WAI IKOTA ljo'lah K>"" "e1 Ulama 011 SUl1:KVISI UAH MUtfll UfflfK.i 1-'l:LAK SAHAAJI t'tmilhah Gll:St.HHUI'.. t:sulla 11 UAH WAUKUI A Juman t<..oqx>nen Penaurung 012 HJoan Pemmnan A} Hut1uu1ium ~2121~ llonor Output Ke ta (KA"f.1061-A N 8 0 NJRcg.:1070SS01) ~.ooo UPC KnO ' ~7&:\t~MO u e 449./411.00U 0 I n" n" 1 za.009. ooo.. I 1Z nee 0"' 0>&

- 2 - Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2

- 2 - Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2 - 2 - Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 UNIT ORG KERJA PROPINSI (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM () KOMISI PEMILIHAN UMUM (65893) KPU KOTA SAMARINDA (6) KALIMANTAN TIMUR (5) KOTA SAMARINDA RENCANA KINERJA KERJA TAHUN ANGGARAN 26 Halaman A ANGGARAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A217 Halaman : 1 76 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.331.277.672 257.91.486 229.964.272 32.182. 1.85.515.43 76.1 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.331.277.672 257.91.486 229.964.272 32.182.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA Nama/Unit Organisasi Tahun : 2016 : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET 1 2 3 4 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA () PROPINSI () DKI JAKARTA () DKI JAKARTA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN

Lebih terperinci

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan MATRIKS RENCANA KERJA KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017 PROGRAM SASARAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU : TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 30 November 2017

Revisi ke 06 Tanggal : 30 November 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 27 Februari 2018

Revisi ke 02 Tanggal : 27 Februari 2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 07 September 2017

Revisi ke 03 Tanggal : 07 September 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu.

RENCANA KINERJA TAHUNAN. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu. RENCANA KINERJA TAHUNAN Nama Lembaga : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Tahun : 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu. a. Meningkatnya

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA KPU KOTA SOLOK TAHUN ANGGARAN 2016

MATRIKS RENCANA KERJA KPU KOTA SOLOK TAHUN ANGGARAN 2016 (sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015) Program/ PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU Sasaran 1 2 3 4 5 TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN LEMBAGA RISET KEPEMILUAN

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 16 Oktober 2017

Revisi ke 06 Tanggal : 16 Oktober 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 02 Juni 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 02 Juni 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 30 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 30 Maret 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Jl Brawijaya No.34 Pamekasan Telp/Fax : (0324) 333192 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 26 Juli 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 26 Juli 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 22 Desember 2015

Revisi ke 05 Tanggal : 22 Desember 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (6443) KPU PROVINSI B A N T E N PROPINSI () (3) KOTA SERANG PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 30 Maret 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 30 Maret 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 18 April 2016

Revisi ke 02 Tanggal : 18 April 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 07 Tanggal : 8 Desember 2014

Revisi ke : 07 Tanggal : 8 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 KOMISI UMU M PEM I LI HAN Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan MATRIKS RENCANA KERJA KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 PROGRAM SASARAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU : TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 30 November 2015

Revisi ke 04 Tanggal : 30 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 08 Tanggal : 19 Nopember 2014

Revisi ke : 08 Tanggal : 19 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 25 Oktober 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 25 Oktober 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar 0 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 205 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Sekretariat : Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

MATRIKS KEGIATAN TAHUN 2016 KPU KABUPATEN MAGETAN

MATRIKS KEGIATAN TAHUN 2016 KPU KABUPATEN MAGETAN MATRIKS KEGIATAN TAHUN 2016 KPU KABUPATEN MAGETAN No 076.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU 1 3355 Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (63) KPU KOTA SAMARINDA PROPINSI (6) KALIMANTAN TIMUR () KOTA SAMARINDA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/

Lebih terperinci

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan 4.1. Target Kinerja No A Target kinerja merupakan ukuran satuan yang akan dicapai oleh unit kerja atau organisasi dari setiap indikator kinerja sasaran yang

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 29 November 2016

Revisi ke 07 Tanggal : 29 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Terwujudnya Data Pemilih Terkini 2. Terwujudnya dukunga

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Terwujudnya Data Pemilih Terkini 2. Terwujudnya dukunga KOMISI PEMILIHAN UMUM Alamat : Jl. A. Yani Jalur Dua Sungailiat 33215 Telp. 0717-93154 Fax. 0717-93477 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

Lebih terperinci

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 PROGRAM / KEGIATAN / PELAKSANAAN HASIL USULAN 1 2 3 4 5 6 BARU 7 076.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 2.926.145.240 Tugas Teknis Lainnya 3355

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (6) KPU KABUPATEN BULELENG PROPINSI () () PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (6634) KPU KABUPATEN TANAH DATAR PROPINSI () SUMATERA BARAT () KAB. TANAH DATAR PERHITUNGAN TAHUN

Lebih terperinci

Menimbang i a. KOVISi trem!lihan UMU\{

Menimbang i a. KOVISi trem!lihan UMU\{ KOVISi trem!lihan UMU\{ KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : o1lkprs/kpu/tahun 2 016 TENTANG PETUNJU K TEKNIS/PETUNJUK PELAKSANMN PROGMM DAN KEGIATAN DIPA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/ KOMISI INDEPENDEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (63) KPU KABUPATEN TANAH BUMBU PROPINSI () KALIMANTAN SELATAN () KAB. TANAH BUMBU PERHITUNGAN TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 : (6) : () PROGRAM : (6..) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA : (6) KPU KABUPATEN MAGETAN PROPINSI : () JAWA TIMUR LOKASI : (4) KAB. MAGETAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu dan Pemilukada di Kota Bogor diberikan amanah oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilukada,

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Kinerja KPU Tahun 2015 yang didalamnya terdapat kegiatan yang menunjang tercapainya sasaran pada hakekatnya merupakan suatu bagian dari proses atau kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA

RENCANA AKSI KINERJA RENCANA AKSI KINERJA Nama Lembaga : Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Tahun : 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kegiatan Rencana Pelaksanaan B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 Pelaksana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (666) KPU KOTA PROPINSI (6) () KOTA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN VOLUME

Lebih terperinci

MATRIKS KEGIATAN. Keuangan tingkat UAKPA. Inventarisasi Permasalahan Pertanggung jawaban Penggunaan Anggaran. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

MATRIKS KEGIATAN. Keuangan tingkat UAKPA. Inventarisasi Permasalahan Pertanggung jawaban Penggunaan Anggaran. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Nama/Unit Organisasi : KPU Kabupaten Bojonegoro Tahun : 2016 No A Sasaran Program/ Kegiatan MATRIKS KEGIATAN Indikator RENCANA PELAKSANAAN Pelaksana Kinerja Target KEGIATAN B1 B2 B3 B4 B 5 B6 B7 B8 B9

Lebih terperinci

BULAN JUNI KODE SATKER : TAHUN ANGARAN 2016

BULAN JUNI KODE SATKER : TAHUN ANGARAN 2016 MODEL KEU. 2.01 KPU KAB GIANYAR LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN ANGGARAN BULAN JUNI KODE SATKER : 658127 TAHUN ANGARAN 2016 TAHUN : 2016 PAGU 658127 KPU KABUPATEN GIANYAR 2,457,751,000 2,506,111,000

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (63) KPU KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG PROPINSI () SULAWESI UTARA () KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG PERHITUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) KABUPATEN GRESIK TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK JL. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO NOMOR 690 GRESIK Telp. (031) 3954513-3958968

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (4) KPU KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG PROPINSI () SUMATERA SELATAN () KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 TAHUN ANGGARAN 7 (7) () (7..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (57) KPU KABUPATEN NGAWI PROPINSI (5) JAWA TIMUR (3) PERHITUNGAN TAHUN 7 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (666) KPU KOTA JAKARTA PUSAT PROPINSI () DKI JAKARTA () KOTA JAKARTA PUSAT PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t No.33, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Urusan Pemerintahan. Tahun 2015. Penugasan. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : KUSWANTO,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : MUKSIN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM & RENCANA KERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.333.103.000

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU Jl. Pulau Karya, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Telp/Fax : 021-65837558/021-65837559, Jakarta 14530 Jl. Sunter Permai Raya No. 1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN I. DATA UMUM Kode dan Nama Kementerian/Lembaga : 076 - KOMISI PEMILIHAN UMUM Kode dan Nama Unit Organisasi : 076.01 - Komisi Pemilihan Umum Kode dan Nama Satuan Kerja : 657701 - KPU KABUPATEN GRESIK Kode

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.97.985. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lumajang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LUMAJANG Jl veteran no 70 Lumajang, 67316 Email : humas@kpud-lumajangkab.go.id

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya kita dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci